• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE STRUKTUR ANALITIK SINTETIK (SAS) :Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas I SD Negeri Galumpit Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Purwakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE STRUKTUR ANALITIK SINTETIK (SAS) :Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas I SD Negeri Galumpit Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Purwakarta Tahun Ajaran 2012/2013."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Heni Badriawati,2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE STRUKTUR ANALITIK SINTETIK (SAS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE STRUKTUR ANALITIK SINTETIK

(SAS)

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas I SD Negeri Galumpit Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Purwakarta Tahun Ajaran 2012/2013)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Guru Sekolah Dasar

Oleh

HENI BADRIAWATI

1008575

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS PURWAKARTA

(2)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE STRUKTUR ANALITIK SINTETIK

(SAS)

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas I SD Negeri Galumpit Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Purwakarta Tahun Ajaran 2012/2013)

Oleh:

HENI BADRIAWATI NIM. 1008575

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I,

Asep Sopian, S. Pd.,M.Ag NIP. 198001172005021002

Pembimbing II,

Indah Nurmahanani, S. S, M.Pd NIP. 198001102005012002

Mengetahui :

Ketua Program Studi S. 1 PGSD

(3)

Heni Badriawati,2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE STRUKTUR ANALITIK SINTETIK (SAS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BUKTI PENGESAHAN SKRIPSI

NAMA : HENI BADRIAWATI

NIM : 1008575

KELAS/KEMINATAN : BAHASA INDONESIA

JUDUL SKRIPSI : PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA

PERMULAAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK (SAS)

No Nama Tanda Tangan Tanggal

1 Drs. Mujono, S.Pd, M.Pd NIP. 19590424 198603 1 025 (Penguji I)

2 Drs. Endang Hidayat, M.Pd NIP. 19560912 198403 1 001 (Penguji II)

3 Dra. Suhaedah, M.Pd

NIP. 19570815 198603 2 001 (Penguji III)

4 Asep Sopian, S.Pd, M.Ag NIP. 19800117 200502 1 002 (Pembimbing I)

5 Indah Nurmahanani, S.S, M.Pd NIP. 19800110 200501 2 002 (Pembimbing II)

Purwakarta, Juli 2013

Ketua Program Studi S.I PGSD

(4)

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Dengan Menggunakan Metode Struktur Analitik Sintetik (SAS)” (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas I SD Negeri Galumpit Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Purwakarta) ini beserta isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya akan menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Purwakarta, Mei 2013 Yang Membuat Pernyataan

(5)

Heni Badriawati,2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE STRUKTUR ANALITIK SINTETIK (SAS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Halaman LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI... ii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR GRAFIK ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Rumusan Masalah ...4

C. Tujuan Penelitian ...4

D. Manfaat Penelitian ...4

E. Definisi Operasional ...5

F. Sistematika Penulisan ...6

BAB II KAJIAN TEORETIK ...8

A. Hakikat Membaca ...8

B. Pengertian Membaca ...8

C. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar ...9

1. Tujuan Pengajaran Membaca ...10

2. Jenis Pengajaran Membaca...11

3. Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Pengajaran Membaca Permulaan ...12

4. Langkah-langkah Membaca Permulaan Di Kelas I ...14

D. Metode Struktural Analisis Sintetis ...19

1. Pengertian Metode SAS ...19

2. Landasan Metode SAS ...19

3. Peranan Metode SAS ...20

4. Kebaikan dan Kelemahan Metode SAS ...21

5. Pemilihan Bahan dan Urutan Pembelajaran ...21

6. Prinsip Pengajaran Dengan Metode SAS ...22

7. Teknik Pelaksanaan Metode SAS ...23

8. Prosedur Penggunaan Metode SAS ...23

(6)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE STRUKTUR ANALITIK SINTETIK

(SAS)

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas I SD Negeri Galumpit Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Purwakarta Tahun Ajaran 2012/2013)

Oleh

HENI BADRIAWATI NIM. 1008575

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya fakta di lapangan yang menunjukkan rendahnya kemampuan membaca siswa yakni hampir 70% siswa tidak dapat membaca dengan baik dan benar. Hal ini disebabkan guru belum mengupayakan secara maksimal berbagai teknik pembelajaran yang benar-benar melibatkan siswa, sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa belum sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu untuk memperbaiki kemampuan membaca permulaan siswa, peneliti menggunakan metode Struktur Analitik Sintetik (SAS) dalam pembelajaran membaca permulaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) aktivitas siswa dalam proses pembelajaran membaca permulaan di kelas I SD Negeri Galumpit Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Purwakarta dan (2) kemampuan membaca siswa setelah diterapkannya metode SAS pada pembelajaran membaca permulaan di kelas I SD Negeri Galumpit Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Purwakarta.

Metode Struktur Analitik Sintetik (SAS) merupakan suatu metode pembelajaran yang menguraikan sebuah kalimat menjadi kata, suku kata dan huruf kemudian dirangkaikan kembali dari huruf menjadi suku kata, kata dan kembali lagi menjadi sebuah kalimat.

Jenis penelitian yang digunakan adalah PTK model Kemmis & Carr yang terdiri dari tiga siklus. Setiap siklusnya melalui langkah-langkah perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas I SD Negeri Galumpit tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 29 orang siswa, yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 14 orang perempuan.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan membaca permulaan siswa mengalami peningkatan. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa dari pra siklus (5,00), siklus I (6,30), siklus II (6,91), dan siklus III (7,04). Jadi, dapat disimpulkan bahwa dengan penggunaan metode Struktur Analitik Sintetik (SAS), mampu menciptakan pembelajaran yang aktif dan komunikatif dan dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa kelas I SD Negeri Galumpit Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Purwakarta.

Kata Kunci : Metode Struktur Analitik Sintetik (SAS), Hasil Belajar Siswa

(7)

Heni Badriawati,2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE STRUKTUR ANALITIK SINTETIK (SAS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan lajunya perkembangan zaman, pemerintah telah menetapkan suatu acuan baru tentang tujuan pendidikan untuk diterapkan demi terciptanya sumber daya manusia yang melek ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).

Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional terungkap bahwa:

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang dipelukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. (Undang-Undang Sisdiknas, 2003:3)

Dengan lahirnya undang-undang tersebut, telah membawa dampak positif terhadap perubahan kurikulum pembelajaran di Sekolah Dasar (SD), yang dikenal dengan “Kurikulum Berbasis Kompetensi” (KBK).

Kegiatan pembelajaran di Sekolah Dasar merupakan praktek pengembangan potensi siswa, yang dihadapkan pada sejumlah mata pelajaran, dengan tujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai bekal meneruskan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, dan berguna bagi dirinya dan masyarakat.

Pembelajaran bahasa Indonesia di setiap lembaga pendidikan formal merupakan suatu keharusan guna menyampaikan berbagai ilmu pengetahuan. Muchlisoh (1992:39) menyatakan bahwa:

(8)

Agar siswa memiliki keterampilan berbahasa yang baik, maka pembelajaran bahasa Indonesia harus relevan dengan standar kompetensi bahan kajian bahasa Indonesia kurikulum 2004 yang memuat empat aspek keterampilan berbahasa yaitu: (1) keterampilan membaca; (2) keterampilan menyimak; (3) keterampilan menulis; (4) keterampilan berbicara. Keempat aspek ini merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan satu sama lain.

Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan pada materi membaca permulaan. Pembelajaran membaca harus mendapat porsi yang lebih dari pembelajaran bahasa yang lainnya, sebab dewasa ini berbagai macam informasi dapat diperoleh melalui bacaan, dan harus disikapi dengan modal kecerdasan, keterampilan yang dimiliki siswa.

Keterampilan membaca yang terdapat dalam pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu aspek keterampilan yang harus dimiliki siswa. Membaca permulaan merupakan membaca tahap awal yang diberikan di kelas I dan II SD.

Subana (Tt:236) berpendapat bahwa “kepandaian membaca dan menulis merupakan dasar bagi anak untuk memperluas ilmu pengetahuan dan mengembangkan pribadinya pada masa selanjutnya”.

Harjasujana (1996:4) mengemukakan bahwa:

“Membaca merupakan kemampuan yang kompleks. Membaca bukanlah kegiatan memandangi lambang-lambang semata-mata. Bermacam-macam kemapuan dikerahkan oleh seorang pembaca agar dia mampu memahami materi yang dibacanya. Pembaca berupaya supaya lambang-lambang yang dilihatnya itu menjadi lambang-lambang yang bermakna baginya”.

(9)

3

Heni Badriawati,2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE STRUKTUR ANALITIK SINTETIK (SAS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membaca permulaan merupakan awal seseorang untuk bisa membaca dengan baik dan benar.

Dari hasil observasi di SD Negeri Galumpit, selain menghadapi permasalahan siswa baru, pada proses belajar mengajar membaca permulaan berlangsung ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh guru. Hal ini biasa terjadi pada siswa kelas I Sekolah dasar (SD). Dari penilaian hasil observasi, rata-rata hampir 70% siswa tidak dapat membaca dengan baik dan benar. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata siswa kurang memuaskan yaitu 50 jauh dari nilai ideal yang diharapkan yaitu 70.

Permasalahan membaca ini timbul karena latar belakang siswa yang berbeda-beda, ada yang berasal dari lingkungan keluarga dan ada yang berasal dari lingkungan sekolah (Taman Kanak-kanak), serta rendahnya minat siswa dalam belajar membaca karena malas atau masih senang bermain-main. Selain itu juga metode yang digunakan oleh guru kurang bisa merangsang siswa untuk aktif dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya aspek membaca.

Dengan ditemukannya permasalahan-permasalahan di atas maka guru dituntut untuk mencari solusi yang terbaik dalam menyelesaikan permasalahan tersebut, diantaranya dengan mempergunakan salah satu metode yang dianggap cocok dengan memperhatikan tingkat kelas, situasi dan kondisi lingkungan siswa tanpa mengabaikan faktor-faktor lainnya.

Untuk mengatasi masalah yang dihadapi guru pada waktu pembelajaran membaca, maka peneliti tertarik melakukan penelitian untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa dengan menggunakan metode Struktur Analitik Sintetik (SAS). Dari penelitian ini diharapkan dapat diketahui hasil belajar membaca siswa sebelum maupun sesudah diterapkan metode SAS, maka peneliti perlu melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Untuk itu peneliti mengambil judul skripsi “Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Siswa dengan Menggunakan Metode Struktur Analitik Sintetik (SAS) (Penelitian

Tindakan Kelas di Kelas I Sekolah Dasar Negeri Galumpit Kecamatan Tegalwaru

(10)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas bahwa salah satu penunjang terhadap kemampuan membaca adalah diterapkan metode pembelajaran bagi siswa. Oleh karena itu dalam penelitian ini dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Apakah dengan diterapkannya metode SAS dalam membaca permulaan dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa kelas I di SD Negeri Galumpit Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Purwakarta?

Untuk membatasi luasnya permasalahan dan untuk memudahkan proses penelitian selanjutnya, maka ditentukan beberapa pertanyaan sebagai fokus penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pembelajaran membaca permulaan di kelas I SD Negeri Galumpit dengan menggunakan metode SAS?

2. Bagaimana kemampuan membaca permulaan siswa kelas I SD Negeri Galumpit setelah menggunakan metode SAS?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai penerapan metode SAS dalam pembelajaran membaca permulaan di kelas I SD Negeri Galumpit Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Purwakarta.

Sedangkan tujuan khusus yang ingin dicapai oleh penulis adalah ingin mengetahui:

1. Penerapan metode SAS dalam proses pembelajaran membaca permulaan di kelas I SD Negeri Galumpit Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Purwakarta.

2. Kemampuan membaca siswa setelah diterapkannya metode SAS pada pembelajaran membaca permulaan di kelas I SD Negeri Galumpit Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Purwakarta.

D. Manfaat Penelitian

(11)

5

Heni Badriawati,2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE STRUKTUR ANALITIK SINTETIK (SAS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Secara teoritis

Sebagai acuan bagi penelitian-penelitian yang akan datang dan

digunakan sebagai tolak ukur dalam keberhasilan proses pembelajaran khususnya pembelajaran bahasa Indonesia.

2. Secara praktis - Bagi Guru:

a. Untuk memperoleh gambaran tentang masalah yang sering ditemukan dalam pembelajaran membaca permulaan pada siswa kelas I dan cara menyelesaikan masalah yang dihadapi guru pada waktu proses belajar mengajar berlangsung.

b. Menambah pengetahuan atau wawasan guru mengenai pembelajaran membaca permulaan dengan menggunakan metode SAS.

- Bagi Siswa:

a. Meningkatkan kemampuan membaca siswa dalam proses pembelajaran.

b. Dalam waktu singkat siswa dapat membaca dengan baik dan benar sehingga memudahkan untuk mendikuti kegiatan belajat ke tahap selanjutnya.

- Bagi Sekolah:

Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan untuk mengembangkan penggunaan metode SAS dalam pembelajaran bahasa Indonesia terutama dalam membaca permulaan pada siswa kelas I SD.

E. Definisi Operasional

Agar tidak menimbulkan salah penafsiran terhadap masalah yang akan diteliti maka penulis mendefinisikan beberapa istilah yang digunakan dalam judul penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Kemampuan Membaca Permulaan

(12)

dengan kemampuan membaca permulaan adalah kesanggupan atau kemahiran yang dimiliki seseorang untuk melakukan kegiatan membaca pada tahap awal, yang biasanya diberikan pada siswa di kelas I Sekolah Dasar.

2. Metode SAS

Metode SAS adalah suatu metode pembelajaran yang menguraikan sebuah kalimat menjadi kata, suku kata dan huruf kemudian dirangkaikan kembali dari huruf menjadi suku kata, kata dan kembali lagi menjadi sebuah kalimat.

Jadi yang dimaksud dengan peningkatan kemampuan membaca permulaan siswa dengan menggunakan metode SAS adalah usaha guru/peneliti dalam rangka meningkatkan kemampuan membaca siswanya dengan menggunakan suatu metode pembelajaran SAS yang dianggap mampu membangkitkan minat membaca siswa sehingga siswa mampu membaca dengan baik dan benar.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam skripsi ini adalah:

Bab I Pendahuluan, berisi (a) Latar Belakang, (b) Rumusan Masalah, (c) Tujuan Penelitian, (d) Manfaat Penelitian, (e) Definisi Operasional, (f) Sistematika Penulisan.

Bab II Kajian Teoritik, berisi (a) Hakikat Membaca, (b) Pengertian Membaca, (c) Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, (d) Metode Struktural Analisis Sintesis (Diambil dari Mudjiono, 1991).

Bab III Metodologi Penelitian, berisi (a) Jenis Penelitian, (b) Desain Penelitian, (c) Prosedur Penelitian, (d) Lokasi dan Subyek Penelitian, (e) Data Penelitian, (f) Instrumen Penelitian, (g) Teknik Analisis data, (h) Indikator Keberhasilan Siswa.

(13)

7

Heni Badriawati,2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE STRUKTUR ANALITIK SINTETIK (SAS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(14)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini bersifat penelitian tindakan (Action Research). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian praktis yang tujuannya untuk memperbaiki pembelajaran di kelas. Upaya perbaikan ini dilakukan dengan melaksanakan tindakan untuk mencari solusi atas permasalahan yang diangkat dari kegiatan sehari-hari.

Menurut Kemmis dan Carr (dalam Kasbolah, 1998:13), “Penelitian tindakan merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat refleksi yang dilakukan oleh pelaku dalam masyarakat sosial dan bertujuan untuk memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaan ini, serta situasi di mana pekerjaan ini dilakukan”.

“Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian tindakan dalam pendidikan yang dilaksanakan dalam kawasan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas pembelajaran”. (Kasbolah, 1998/1999:15).

Menurut Suyanto (Kasbolah, 1998/1999:32), „Tujuan utama penelitian tindakan kelas yaitu untuk meningkatkan dan atau memperbaiki praktik pembelajaran di sekolah‟. Oleh karena itu fokus penelitian tindakan kelas ini berupa tindakan alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan persoalan pembelajaran di kelas. Fokus penelitian tindakan kelas ini terletak pada tindakan alternatif yang direncanakan guru, kemudian dicobakan dan selanjutnya dievaluasi apakah tindakan-tindakan alternatif itu dapat digunakan untuk memecahkan masalah pembelajaran yang sedang dihadapi oleh guru ataukah tidak.

(15)

Heni Badriawati,2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE STRUKTUR ANALITIK SINTETIK (SAS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

28

Bentuk penelitian tindakan kelas yang memandang guru sebagai peneliti memiliki ciri penting yaitu sangat berperannya guru itu sendiri dalam proses penelitian tindakan kelas. Dalam bentuk ini tujuan utama penelitian tindakan kelas ialah untuk meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas, di mana guru terlibat langsung secara penuh dalam proses perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

Penulis mengambil jenis penelitian ini, karena penelitian tindakan guru sebagai peneliti merupakan bentuk penelitian tindakan kelas yang memandang guru sebagai peneliti dan memiliki ciri yang sangat penting yaitu berperannya guru itu sendiri dalam proses penelitian tindakan kelas. Dalam hal ini guru mencari problem sendiri dan untuk dipecahkan sendiri melalui penelitian tindakan kelas. Jika guru melibatkan pihak lain, maka peranannya tidak dominan. Keterlibatan pihak lain hanya bersifat konsultatif dalam mencari dan mempertajam permasalahan-permasalahan yang dihadapi guru, jika layak pecahkan melalui penelitian tindakan kelas. Jadi dalam penelitian ini guru sebagai peneliti dan juga sebagai praktisi.

B. Desain Penelitian

(16)
[image:16.595.124.518.194.627.2]

Gambar 3.1

Alur Pelaksanaan Tindakan dalam Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Taggart

PenyunnnnnPpPe

Siklus I

Siklus II

Siklus III

(Kasihani Kasbolah, 1998:70)

1. Rencana

Rencana yaitu tahapan yang akan dilakukan untuk membantu guru menggunakan metode SAS dalam proses pembelajaran membaca permulaan. Dilihat dari segi operasional kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini, meliputi tahap-tahap yang saling terkait yang meningkatkan kemampuan

Pelaksanaan Tindakan Observasi

Pelaksanaan Tindakan

Penyusunan Rencana Tindakan

Pelaksanaan Tindakan Penyusunan Rencana

Tindakan

Refleksi II

Observasi Pelaksanaan Tindakan

Penyusunan Rencana Tindakan

Refleksi III Pelaksanaan

Tindakan

(17)

Heni Badriawati,2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE STRUKTUR ANALITIK SINTETIK (SAS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

30

membaca permulaan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia melalui metode SAS.

a. Refleksi Awal

Pada pertemuan awal dalam rangka orientasi lapangan terhadap fakta yang terjadi di dalam kelas dapat digambarkan sebagai berikut:

1) Iklim belajar sudah kelihatan kondusif, hal ini terlihat pada sikap dan perilaku siswa yang tidak gaduh dan ribut, namun keterlibatan siswa belum begitu aktif di dalam proses pembelajaran.

2) Pola interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa sudah tampak, walaupun belum berkembang dengan baik. Hal ini masih adanya beberapa siswa yang pendiam dan menyendiri tidak mau berkomunikasi dengan teman-teman yang lain.

3) Pendekatan pembelajaran dengan menggunakan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) sudah nampak, walaupun belum begitu optimal. Hal ini terlihat keterlibatan guru masih dominan, bila dibandingkan dengan siswa.

4) Teknik keterampilan guru sudah terlihat. Hal ini ditandai dengan penggunaan teknik tanya jawab di dalam proses pembelajaran.

5) Kegiatan siswa dalam membaca masih belum lancar. Hal ini terlihat dari banyaknya siswa yang ikut-ikut menghafal bacaan tetapi untuk membaca perorangan masih banyak siswa yang belum bisa membaca lancar.

b. Rancangan Tindakan

Rancangan tindakan dalam penelitian ini adalah:

1) Mempersiapkan bahan ajar sesuai dengan kurikulum dan kondisi siswa

2) Mempersiapkan alat-alat atau perlengkapan sesuai dengan metode SAS yang akan digunakan dalam pembelajaran membaca permulaan, seperti papan flanel, kartu kata, kartu suku kata, dan kartu huruf.

2. Tindakan

(18)

tindakan yang telah disusun dalam proses pembelajaran membaca dengan menggunakan metode SAS.

3. Observasi

Pengamatan/observasi yaitu mengamati proses, hasil dan dampak dari penggunaan metode SAS terhadap kemampuan membaca permulaan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Observasi ini berorientasi ke tindakan berikutnya. Observasi dalam suatu penelitian perlu direncanakan, sehingga akan ada dokumen untuk refleksi berikutnya.

4. Refleksi

Refleksi yaitu tahap pengkajian, mempertimbangkan dalam proses, hasil dan dampak dari penggunaan metode SAS selama pembelajaran dalam upaya meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa. Berdasarkan refleksi ini, dilakukan perbaikan atau revisi terhadap rencana awal yang telah dilakukan.

C. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah dalam penelitian ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu: (1) kegiatan awal, (2) kegiatan inti, dan (3) kegiatan akhir.

1. Kegiatan Awal

a. Mencari lokasi penelitian b. Mengurus surat perizinan

c. Meminta surat keputusan sesuai lokasi penelitian 2. Kegiatan Inti

a. Melakukan kolaborasi dengan guru

Peneliti dengan guru melakukan kolaborasi untuk memilih pendekatan atau metode atau teknik yang tepat dalam mengatasi permasalah yang ada dan melaksanakan tindakan penelitian, kolaborasi ini dilakukan selama penelitian berlangsung.

(19)

Heni Badriawati,2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE STRUKTUR ANALITIK SINTETIK (SAS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

32

1) Perencanaan

Dalam tahap ini menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Dalam tahap ini merupakan tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan keterampilan siswa sebagai solusi. Peneliti tindakan kelas dilaksanakan secara kolaborasi antara guru kelas dan peneliti. Tahap perencanaan ini kurang lebih sama dengan apabila kita menyiapkan suatu kegiatan belajar-mengajar.

Adapun rencana perbaikan pembelajaran (RPP) disusun seperti di bawah ini.

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Tema : Keluarga

Kelas/Semester : I / 2

Pertemuan : 1 x pertemuan

Alokasi Waktu : 3 x 35 menit

Standar Kompetensi : Memahami teks pendek dengan membaca lancar dan membaca puisi anak.

I. Kompetensi Dasar

Membaca nyaring dan bersuara (lancar).

II. Indikator

- Mengenali huruf-huruf dan membacanya sebagai suku kata, kata, dan kalimat sederhana.

- Membaca nyaring kalimat demi kalimat dalam paragraf dengan lafal dan intonasi yang tepat.

- Bermain kartu huruf dan kartu kata untuk membentuk kata dan kalimat. - Membaca kata dan kalimat yang telah disusun dengan lafal dan intonasi

yang benar.

III.Tujuan Pembelajaran

- Siswa mampu membaca nyaring suku kata, kata, dan kalimat sederhana. - Siswa mampu membaca bersuara (lancar) kalimat sederhana terdiri atas

3-5 kata.

IV.Tujuan Perbaikan

(20)

V. Materi Pokok

Membaca sederhana suku kata, kata, dan kalimat sederhana.

VI.Metode Pembelajaran

Metode SAS (Struktur Analitik Sintetik).

VII. Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (waktu 35 menit)

- mempersiapkan silabus, buku sumber serta media/alat pembelajaran. - mengkondisikan siswa ke dalam situasi belajar.

- Mengecek kehadiran siswa.

- guru memberikan tes lisan (pre tes) dengan menyuruh masing-masing anak maju ke meja guru dan membaca beberapa kalimat.

2. Kegiatan Inti (waktu 35 menit)

- Guru bercerita tentang “keluarga” sambil menunjukkan gambar -gambar sesuai tema.

- Siswa mendengar cerita sambil mengamati gambar-gambar yang di bawahnya terdapat tulisan.

Contoh: ini ayah ini kakak ini kakek ini ibu ini adik ini nenek - Guru memberikan contoh membacanya dan siswa menirukan.

- Guru mengambil kartu huruf, suku kata, dan kata, kemudian menguraikan kalimat “ini ayah” menjadi kata, suku kata, huruf dan menghubungkan kembali dari huruf ke suku kata, kata dan kalimat. - Setelah diberi contoh, siswa melakukan permainan kartu secara

bergantian maju ke depan kelas untuk menyusun kalimat seperti pada gambar.

- Siswa mengucapkan huruf, suku kata, kata dan kalimat dengan cepat serta intonasi dan lafal yang benar.

3. Kegiatan Akhir (waktu 35 menit)

- Membaca bersama-sama kalimat yang telah disusun.

- Siswa diberi evaluasi lisan dengan membaca secara individu dan bergantian di depan kelas.

- Guru memberi motivasi dan menyuruh siswa belajar membaca di rumah.

VIII. Alat/Media dan Sumber

Alat/Media : Kartu huruf, suku kata, kata dan kalimat Papan tulis, papan planel.

Sumber : Buku paket bahasa Indonesia kelas I PT. Erlangga.

IX. Penilaian

[image:20.595.114.514.211.681.2]
(21)

Heni Badriawati,2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE STRUKTUR ANALITIK SINTETIK (SAS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

34

2) Tindakan

Tindakan pada prinsipnya merupakan realisasi dari suatu yang sudah direncanakan sebelumnya atau penerapan isi rencana tindakan di kelas yang diteliti sebagai upaya perbaikan.

3) Observasi

Kegiatan pengamatan dapat dilakukan oleh guru sebagai kolaborator maupun oleh peneliti sendiri. Observasi dilakukan bersama dengan dilaksanaknya tindakan. Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data yaitu untuk mengamati kemampuan siswa dalam menulis tulisan tegak bersambung dengan metode latihan.

Observasi yang peneliti gunakan adalah observasi berstruktur yang mana peneliti telah mengetahui aspek apa yang diamati dan relevan dengan masalah dan tujuan penelitian.

4) Refleksi

Pada tahap ini yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Kegiatan refleksi sangat tepat dilakukan ketika peneliti sudah selesai melaksanakan tindakan, apabila masih ada kekurangan dilakukan perbaikan dengan mendiskusikan proses pembelajaran yang telah dilakukan untuk menyusun tindakan yang akan dilakukan pada siklus berikutnya. Kegiatan diatas dapat berulang kembali.

c. Kegiatan Akhir

Kegiatan akhir penelitian tindakan kelas ini, peneliti membuat laporan.

D. Lokasi dan Subyek Penelitian

(22)

E. Data Penelitian

Data mengenai penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap atau siklus, yaitu:

1. Tahap pertama berbentuk orientasi, dalam orientasi dihimpun data dan informasi secara langsung yang berhubungan dengan:

a. Aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar yang berhubungan dengan kemampuan membaca permulaan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

b. Keadaan siswa di kelas yang diteliti, antara lain: jumlah, jenis kelamin, pendidikan orang tua, kepemilikan sarana pendidikan (buku pelajaran) dan prestasi.

2. Tahap kedua, peneliti dengan sebenarnya yang berupa tindakan:

a. Rencana Penelitian, dilihat dari segi operasional kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini, meliputi tahap-tahap yang saling terkait. Setiap tahap yang meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia melalui metode SAS. Penelitian ini direncanakan dilakukan dengan 3 kali tindakan.

b. Tindakan, yaitu tindakan yang dilakukan secara sadar dan terkendali, yang merupakan variasi taktik yang cermat, adil dan bijaksana. Praktek diakui sebagai gagasan dalam tahapan tindakan yang digunakan sebagai pijakan atau pedoman bagi pengembangan tindakan-tindakan berikutnya yang bersifat memperbaiki keadaan.

c. Observasi yaitu berfungsi sebagai suatu pedoman pengaruh beberapa tindakan yang terkait. Observasi ini berorientasi ke tindakan berikutnya. Observasi dalam suatu penelitian perlu direncanakan, sehingga akan ada dokumen untuk refleksi berikutnya.

(23)

Heni Badriawati,2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE STRUKTUR ANALITIK SINTETIK (SAS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

36

sintesis terjadi, apabila berbagai unsur objek yang telah diuraikan dapat ditemukan kesamaan esensinya secara konseptual, sehingga dapat ditampilkan atau ditemukan suatu kesatuan.

F. Instrumen Penelitian

Untuk mempermudah pekerjaan peneliti dalam mengumpulkan data, diperlukan alat bantu atau instrumen penelitian yang berupa:

1. Lembar panduan observasi, yang digunakan untuk membantu mengamati dan mengumpulkan data tentang kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran bahasa Indonesia berlangsung. Lembar observasi ini disusun dengan cermat dan teliti karena digunakan untuk menjaring data situasi dan kondisi lingkungan sekolah yang dijadikan tempat penelitian.

2. Tes hasil belajar siswa, digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 1998:127).

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang dilaksanakan dalam penelitian ini mengacu kepada pola data dari Hopkins (1993:149) yang dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut:

1. Tahap Pengumpulan Data

(24)

metode SAS dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa. Selanjutnya dilakukan interpretasi terhadap keseluruhan data dan menyusun kategorisasi data hasil-hasil program tindakan siswa, pola interaksi pembelajaran dan penggunaan metode SAS dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca permulaan.

2. Validitas Data

Untuk mendapat data yang mendukung kesahihan, dan sesuai dengan karakteristik fokus permasalahan serta tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini, teknik validitas data yang digunakan meliputi:

a) Triangulasi data, yaitu teknik pemeriksaan kesahihan (validitas data), yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong, 1997:178). Data dari guru diperoleh melalui hasil observasi pada saat pelaksanaan tindakan yang dijadikan bahan refleksi kemudian didiskusikan dengan teman sejawat sedangkan dari siswa data diperoleh melalui angket, observasi, wawancara, dan hasil tes. Dari ahli dilakukan pada saat bimbingan untuk membahas mengenai temuan-temuan penelitian dan penyusunan laporan.

b) Audit Trail, yaitu pengecekan keabsahan temuan penelitian dan prosedur penelitian yang telah diperiksa dengan mengkonfirmasikan kepada sumber data pertama (guru dan siswa). Selain itu hasil temuan dalam penelitian dikonfirmasikan dan didiskusikan dengan teman sejawat dan dosen pembimbing. Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan saran, tanggapan dan masukan konstruktif sehingga bisa mempertajam analisis dan memperoleh validitas yang tinggi.

(25)

Heni Badriawati,2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE STRUKTUR ANALITIK SINTETIK (SAS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

38

Pada tahap ini hasil temuan dalam penelitian diinterpretasi berdasarkan kerangka teoritik yang dipilih maupun norma-norma praktis yang disetujui atau intuisi guru sendiri, yang menggambarkan pembelajaran yang baik (Hopkins, 1993:157-158). Dari interpretasi tersebut diharapkan diperoleh makna yang berarti sebagai bahan untuk kegiatan tindakan-tindakan atau untuk kepentingan peningkatan kinerja guru dalam proses pembelajaran membaca permulaan selanjutnya.

H. Indikator Keberhasilan Siswa

Dalam penelitian ini, indikator keberhasilan siswa meliputi penilaian terhadap aktivitas siswa dan kemampuan menulis siswa diadopsi dari kurikulum SDN 1 Galumpit tahun 2012/2013.

1. Aktivitas Siswa

Aspek yang diamati

Indikator Keberhasilan

Siswa

Jumlah Siswa Siswa menyimak arahan, petunjuk, dan

penjelasan dari guru 80% 29 x 80% = 23 siswa

Cara siswa menerapkan nilai, sikap, dan keterampilan intelektual, personal dan sosial dalam proses pembelajaran

75% 29 x 75% = 22 siswa Mengerjakan tugas-tugas dan mengikuti

tes pembelajaran 80% 29 x 80% = 23 siswa

Melaksanakan program tindak lanjut dan

remedial 85% 29 x 85% = 25 siswa

2. Kemampuan membaca

Aspek yang dinilai

Indikator Keberhasilan

Siswa

Jumlah Siswa

Volume/suara 80% 29 x 80% = 23 siswa

Ketepatan membaca 85% 29 x 85% = 25 siswa

Intonasi 80% 29 x 80% = 23 siswa

(26)

Heni Badriawati,2013

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian tentang penerapan metode SAS untuk perbaikan proses pembelajaran pada pendidikan bahasa Indonesia dalam membaca permulaan di kelas I SD Negeri Galumpit Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Purwakarta. Sebelum siswa belajar dengan menggunakan metode SAS aktivitas siswa masih kurang terkontrol dan terfokus pada pembelajaran membaca karena kegiatan pembelajaran tidak menarik perhatian siswa akan tetapi setelah pembelajaran membaca tersebut dilaksanakan dengan menggunakan metode SAS siswa menjadi lebih aktif dalam hal bertanya, menjawab, serta lebih percaya diri dalam membaca.

Adapun kemampuan belajar siswa sebelum diterapkan metode SAS masih dibawah KKM, Hal ini dapat dilihat dari nilai perolehan siswa pada tes yang dilakukan pada observasi awal perolehan nilai rata-rata yaitu 5,00 akan tetapi setelah diterapkan metode SAS dalam pembelajaran membaca permulaan, ternyata kemampuan membaca siswa kelas I SD Negeri Galumpit mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dengan adanya peningkatan aspek-aspek penilaian secara signifikan. Hasil belajar siswa dalam membaca permulaan mengalami peningkatan yang signifikan. Ini terbukti dari hasil rata-rata pre tes dan postes pada tiap-tiap tindakan mengalami peningkatan. Hasil rata-rata pre tes pada tindakan pertama sebesar 6,05 dan postes sebesar 6,30, pada tindakan kedua hasil rata-rata pre tes sebesar 6,45 dan postes sebesar 6,91, sedangkan pada tindakan ketiga hasil pre tes sebesar 6,97 dan postes 7,04.

B. Rekomendasi

Setelah dilakukan penelitian untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa dengan menggunakan metode SAS, maka:

(27)

Heni Badriawati,2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE STRUKTUR ANALITIK SINTETIK (SAS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

75

SAS, karena metode tersebut telah terbukti mampu meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa secara optimal.

2. Kepada Kepala Sekolah diharapkan memberikan fasilitas sarana atau alat yang dibutuhkan dan dapat menunjang pembelajaran bahasa Indonesia.

Agar terjadi proses perbaikan yang mencapai keberhasilan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SD direkomendasikan:

1. Guru harus memperoleh dan menerima informasi data dari orang tua siswa tentang latar belakang siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda-beda, sehingga guru dapat mengetahui masalah perkembangan yang dimiliki oleh masing-masing siswa. Data tersebut dapat digunakan sebagai patokan guru dalam mendidik siswa, dan menentukan keberhasilan yang dicapai oleh siswa.

2. Siswa hendaknya mampu meningkatkan kemampuan membacanya dengan lebih sering berlatih membaca baik di sekolah maupun di rumah dengan membaca berbagai bahan bacaan yang ada, seperti buku-buku cerita diperpustakaan, bacaan yang ada di buku paket sekolah, koran, majalah, dan sebagainya.

3. Guru hendaknya mengembangkan kemampuannya dalam memberikan bimbingan kepada siswa, memilih metode atau cara yang tepat untuk lebih meningkatkan kualitas membaca siswa dalam berbahasa Indonesia serta menyediakan alat-alat atau bahan ajar untuk membantu dalam proses pembelajaran membaca.

(28)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdikbud. (1989). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Undang-undang Republik

Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Balai Pustaka.

Dimyati dan Mudjiono. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Harjasujana dan Damaianti. Tt. Membaca dalam Teori dan Praktek.

Harjasujana dan Mulyati. (1996/1997). Membaca 2. Depdikbud Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III. Hopkins D. (1993). A Teacher is Guide of Classroom Research 2nd.ed.

Buckingham Edition Open University Press.

Kasbollah, Kasihani. (1999). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Sekolah Dasar.

Moleong, Lexy J. (1997). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Muchlisoh, dkk. (1992). Pendidikan Bahasa Indonesia III. Jakarta: Depdikbud. Pedoman Penulisan karya Ilmiah, UPI.

Purwanto dan Alim. Tt. Metodologi Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Resmini, Novi. Tt. Bahan Ajar Pendidikan dan Latihan Profesi Guru. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Resmini dan Hartati. Tt. Kapita Selekta Bahasa Indonesia. Bandung: UPI Press. Sagala, Syaiful. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Subana, M dan Sunarti. Tt. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia.

(29)

Heni Badriawati,2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE STRUKTUR ANALITIK SINTETIK (SAS)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Supriyadi, dkk. (1992). Pendidikan Bahasa Indonesia 2. Jakarta: Depdikbud Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Tinggi.

Suryabrata, Sumadi. (1989). Metodologi Penelitian. Jakarta: CV. Rajawali.

Gambar

Gambar 3.1
gambar sesuai tema. Siswa mendengar cerita sambil mengamati gambar-gambar yang di bawahnya terdapat tulisan

Referensi

Dokumen terkait

Set Up Alert Æ ditujukan untuk membantu user dengan memberitahukan artikel-artikel yang baru mengenai keyword yang telah ditentukan oleh user dengan menunjukkan email address

Pada Gambar 4.8 (b) target dan keluaran jaringan atau hasil prediksi dianalisis dengan regresi linier sehingga menghasilkan gradien garis terbaik sebesar 0,65 dan koefisien

Dari hasil output tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa variabel yang paling dominan berpengaruh adalah variabel koleksi yaitu dengan koefisien beta sebesar

Hasil penelitian ini menyatakan bahwa : secara simultan variabel bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempat, dan promosi berpengaruh signifikan

Berdasarkan interpretant, tanda ( sign, representamen ) dibagi atas rheme , dicent sign atau dicisign dan argument. Rheme adalah tanda yang memungkinkan orang

Pembelajaran kontekstual berbasis karyawisata pada topik unsur-unsur logam dalam kehidupan sehari-hari, dapat meningkatkan sikap (afektif ) siswa, yang meliputi aspek

Hasil penelitian menunjukan bahwa pada konsentrasi limbah kulit pisang 10% menghasilkan jumlah daun tanaman hias keladi Caladium bicolor yang paling optimal,

Untuk menyajikan data agar mudah dipahami, maka langkah- langkah analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analysis Interactive Model dari Miles dan