• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN SELF EFFICACY DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES KERJA PADA DESIGNER CLOTHING COMPANY DI KOTA BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN SELF EFFICACY DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES KERJA PADA DESIGNER CLOTHING COMPANY DI KOTA BANDUNG."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN SELF EFFICACY DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES KERJA PADA DESIGNER CLOTHING COMPANY DI KOTA

BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi pada Departemen Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia

Oleh: Resi Lestarinawati

1001754

DEPARTEMEN PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015

(2)

HUBUNGAN

SELF EFFICACY

DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES

KERJA PADA

DESIGNER CLOTHING COMPANY

DI KOTA BANDUNG

Oleh Resi Lestarinawati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi pada Departemen Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia

© Resi Lestarinawati 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)
(5)

Resi Lestarinawati, 2015

HUBUNGAN SELF EFFICACY D AN D UKUNGAN SOSIAL D ENGAN STRES KERJA PAD A D ESIGNER CLOTHING COMPANY D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

ii ABSTRAK

Resi Lestarinawati (1001754). Hubungan Self Efficacy dan Dukungan Sosial dengan Stres Kerja Pada Designer Clothing Company di Kota Bandung. Skripsi Departemen Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung 2015.

Stres kerja memang hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan karena dapat mempengaruhi kesehatan dan kinerja para pekerja, untuk itu perlu diketahui hal-hal yang dapat mempengaruhi stres kerja diantaranya dalam penelitian ini adalah self efficacy dan dukungan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) hubungan antara self efficacy dengan stres kerja pada designer clothing company di kota Bandung, (2) hubungan antara dukungan sosial dengan stres kerja pada designer clothing company di kota Bandung, (3) hubungan antara self efficacy dan dukungan sosial dengan stres kerja pada designer clothing company di kota Bandung. Metode penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif dengan desain korelasional. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner yang telah dimodifikasi dan disusun oleh peneliti berdasarkan teori self efficacy dari Bandura (1997), teori dukungan sosial dari Sarafino (2012), dan teori stres kerja dari Robbins (2006). Responden pada penelitian ini yaitu designer yang bekerja di clothing company kota Bandung. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan bersama antara self efficacy dan dukungan sosial dengan stres kerja. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti merekomendasikan kepada clothing company di kota Bandung untuk lebih meningkatkan perhatian mengenai tuntutan-tuntutan kerja yang diberikan kepada para designer clothing company agar mereka tidak merasakan tuntuntan kerja yang berlebihan yang dapat menyebabkan stres kerja. Kepada peneliti selanjutnya, diharapkan mencari variabel-variabel lain yang terkait dengan stres kerja agar memperkaya penelitian yang ada.

(6)

Resi Lestarinawati, 2015

HUBUNGAN SELF EFFICACY D AN D UKUNGAN SOSIAL D ENGAN STRES KERJA PAD A D ESIGNER CLOTHING COMPANY D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

iii ABSTRACT

Resi Lestarinawati (1001754). Correlation of Self Efficacy and Social Support with Job Stress to Designer Clothing Company in Bandung. This thesis belong to Departement of Psychology Faculty of Education Indonesia University of Education. Bandung 2015.

Companies need to pay more attention to job stress, because it is one of the reason which can affect health and work performance of employees. According to that, knowing all factors that can job stress are needed. This research emphasize and focus on self efficacy and social support. Objectives of this research are knowing correlation between (1) self efficacy and job stress to designer clothing company in Bandung, (2) social support and job stress to designer clothing company in Bandung, (3) self efficacy and social support with job stress to designer clothing company in Bandung. Quantitative approach with correlational design was used as the method in this research. All data were collected by distributed modification questionnaire created by researcher based on Bandura’s self efficacy theory (1997), Sarafino’s social support theory (2012), and Robbins’s job stress theory (2006). Respondents were designers who work at Clothing Company in Bandung, Result showed that there’s together correlation between self efficacy and social support with job stress. Based on the result, researcher recommend all clothing companies in Bandung to pay more attention about designer’s work demands, so that factors that make work so stressful or uncomfortableness of work can be minimized. To the next researcher, may could find another variables regarding to stress of work in order to enrich current research.

(7)

i

Resi Lestarinawati, 2015

HUBUNGAN SELF EFFICACY D AN D UKUNGAN SOSIAL D ENGAN STRES KERJA PAD A D ESIGNER CLOTHING COMPANY D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

UCAPAN TERIMAKASIH... v

DAFTAR ISI... vii

E. Sistematika Penulisan... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Self Efficacy………... 1. Definisi Self Efficacy... 2. Sumber-sumber Self Efficacy……… 1. Definisi Dukungan Sosial………... 2. Faktor-faktor Dukungan Sosial……….. 3. Bentuk-bentuk Dukungan Sosial……… 10 2. Faktor-faktor Penyebab Stres Kerja……….. 3. Gejala-gejala Stres Kerja………... 4. Faktor-faktor Penurun Stres Kerja……… 13 1. Penelitian Terdahulu Self Efficacy dengan Stres Kerja……… 2. Penelitian Terdahulu Dukungan Sosial dengan Stres Kerja… 16 16 17 E. Kerangka Berpikir... 17

F. Hipotesis Penelitian... 19

BAB III METODE PENELITIAN A.Desain Penelitian... 20

B.Lokasi dan Subjek Penelitian……….. 20 C.Populasi, Sampel dan Teknik Sampling………..

1. Populasi.. ……….

(8)

Resi Lestarinawati, 2015

HUBUNGAN SELF EFFICACY D AN D UKUNGAN SOSIAL D ENGAN STRES KERJA PAD A D ESIGNER CLOTHING COMPANY D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

D.Variabel Penelitian dan Definisi Operasional………. 1. Variabel Penelitian……… 2. Validitas dan Reliabilitas Skala……… 3. Kategori Skala………... H.Prosedur Pelaksanaan Penelitian... 29

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A.Temuan………...

1. Gambaran Karakteristik Responden………. a. Berdasarkan Jenis Kelamin………. b. Berdasarkan Usia……… c. Berdasarkan Pendidikan Terakhir………... d. Berdasarkan Masa Kerja………. e. Berdasarkan Riwayat Penyakit………... 2. Gambaran Umum Self Efficacy, Dukungan Sosial, dan Stres

Kerja………..

a. Gambaran Umum Self Efficacy………... b. Gambaran Umum Dukungan Sosial……… c. Gambaran Umum Stres Kerja……….

3. Hasil Uji Korelasi………

1. Gambaran Umum Self Efficacy………... 2. Gambaran Umum Dukungan Sosial……….. 3. Gambaran Umum Stres Kerja………... 4. Hubungan Self Efficacy dengan Stres Kerja……….. 5. Hubungan Dukungan Sosial dengan Stres Kerja……….. 6. Hubungan Self Efficacy dan Dukungan Sosial dengan Stres

Kerja………..

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan ... 56 B.Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA... 58

(9)

iii

Resi Lestarinawati, 2015

HUBUNGAN SELF EFFICACY D AN D UKUNGAN SOSIAL D ENGAN STRES KERJA PAD A D ESIGNER CLOTHING COMPANY D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Kategorisasi Skala Instrumen Penelitian... 23

Tabel 3.2 Kriteria Reliabilitas Alpha Cronbach... 25

Tabel 3.3 Reliabilitas Instrumen Self Efficacy………... 25

Tabel 3.4 Reliabilitas Instrumen Dukungan Sosial... 25

Tabel 3.5 Reliabilitas Instrumen Stres Kerja…... 26

Tabel 3.6 Rumusan Tiga Kategori………….. ... 26

Tabel 3.7 Uji Normalitas... 27

Tabel 3.8 Interpretasi Koefisien Korelasi…... 28

Tabel 4.1 Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 30

Tabel 4.2 Jumlah Responden Berdasarkan Usia... 31

Tabel 4.3 Jumlah Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir... 32

Tabel 4.4 Jumlah Responden Berdasarkan Masa Kerja... 32

Tabel 4.5 Jumlah Responden Berdasarkan Riwayat Penyakit... 33

Tabel 4.6 Deskripsi Statistik Self Efficacy….... 34

Tabel 4.7 Kategorisasi Self Efficacy... 35

Tabel 4.8 Deskripsi Statistik Magnitude... 36

Tabel 4.9 Kategorisasi Dimensi Magnitude... 36

Tabel 4.10 Deskripsi Statistik Strength…... 36

Tabel 4.11 Kategorisasi Dimensi Strength... 37

Tabel 4.12 Deskripsi Statistik Generality... 37

Tabel 4.13 Kategorisasi Dimensi Generality... 37

Tabel 4.14 Deskripsi Statistik Dukungan Sosial... 38

Tabel 4.15 Kategorisasi Dukungan Sosial... 38

Tabel 4.16 Deskripsi Statistik Dukungan Emosional... 39

Tabel 4.17 Kategorisasi Dukungan Emosional... 40

Tabel 4.18 Deskripsi Statistik Dukungan Penghargaan... 40

Tabel 4.19 Kategorisasi Dukungan Penghargaan... 40

Tabel 4.20 Deskripsi Statistik Dukungan Instrumental... 41

Tabel 4.21 Kategorisasi Dukungan Instrumental... 41

Tabel 4.22 Deskripsi Statistik Dukungan Informasi... 42

Tabel 4.23 Kategorisasi Dukungan Informasi... 42

(10)

Resi Lestarinawati, 2015

HUBUNGAN SELF EFFICACY D AN D UKUNGAN SOSIAL D ENGAN STRES KERJA PAD A D ESIGNER CLOTHING COMPANY D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.25 Kategorisasi Dukungan Jaringan Sosial... 43

Tabel 4.26 Deskripsi Statistik Stres Kerja... 43

Tabel 4.27 Kategorisasi Stres Kerja... 44

Tabel 4.28 Deskripsi Statistik Gejala Fisiologis... 44

Tabel 4.29 Kategorisasi Gejala Fisiologis... 45

Tabel 4.30 Deskripsi Statistik Gejala Psikologis... 45

Tabel 4.31 Kategorisasi Gejala Psikologis... 46

Tabel 4.32 Deskripsi Statistik Gejala Perilaku……… 46

Tabel 4.33 Kategorisasi Gejala Perilaku... 46

Tabel 4.34 Uji Korelasi... 47

(11)

v

Resi Lestarinawati, 2015

HUBUNGAN SELF EFFICACY D AN D UKUNGAN SOSIAL D ENGAN STRES KERJA PAD A D ESIGNER CLOTHING COMPANY D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kutipan Wawancara……… 2

Gambar 1.2 Kutipan Wawancara……… 3

Gambar 1.3 Kutipan Wawancara……… 4

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir... 18

Gambar 4.1 Diagram Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 31

Gambar 4.2 Diagram Jumlah Responden Berdasarkan Usia... 31

Gambar 4.3 Diagram Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan... 32

Gambar 4.4 Diagram Jumlah Responden Berdasarkan Masa Kerja... 33

Gambar 4.5 Diagram Jumlah Responden Berdasarkan Penyakit ... 33

Gambar 4.6 Diagram Kategori Self Efficacy... 35

Gambar 4.7 Diagram Kategorisasi Dukungan Sosial... 39

(12)

Resi Lestarinawati, 2015

HUBUNGAN SELF EFFICACY D AN D UKUNGAN SOSIAL D ENGAN STRES KERJA PAD A D ESIGNER CLOTHING COMPANY D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Wawancara dengan Designer Clothing Company Lampiran 2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Lampiran 3 Kuesioner Penelitian Lampiran 4 Skor Awal Self Efficacy Lampiran 5 Skor Awal Dukungan Sosial Lampiran 6 Skor Awal Stres Kerja

Lampiran 7 Validitas dan Reliabilitas Self Efficacy Lampiran 8 Validitas dan Reliabilitas Dukungan Sosial Lampiran 9 Validitas dan Reliabilitas Stres Kerja Lampiran 10 Skor Akhir Self Efficacy

Lampiran 11 Skor Akhir Dukungan Sosial Lampiran 12 Skor Akhir Stres Kerja Lampiran 13 Hasil Uji Normalitas Lampiran 14 Hasil Uji Korelasi

(13)

1

Resi Lestarinawati, 2015

HUBUNGAN SELF EFFICACY D AN D UKUNGAN SOSIAL D ENGAN STRES KERJA PAD A D ESIGNER CLOTHING COMPANY D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Bandung merupakan kota tujuan wisata dalam hal fashion serta kuliner. Wisatawan yang datang ke Bandung rata-rata bertujuan untuk shopping dan berburu tempat-tempat kuliner. Walikota Bandung Ridwan

Kamil (www.pkssumut.or.id, 2013, Oktober 07) mengungkapkan sudah lama Bandung menjadi barometer perkembangan fashion Indonesia, salah satunya produk clothing hasil kreatif karya anak muda Bandung yang booming dan terkenal.

Menurut Heru Granito (Gumilar, 2012), clothing atau istilah lengkapnya clothing company adalah perusahaan yang memproduksi pakaian jadi di bawah merk sendiri. Wisatawan yang membeli baju dari produk Clothing Company memiliki beberapa alasan yaitu produknya bermacam-macam, tidak dijual dengan jumlah yang banyak, kualitasnya bagus, harga terjangkau, simple, trendy, dan fashionable (A. Nugraha & A. Setiawan, komunikasi pribadi, 6 Juli, 2014).

Banyaknya permintaan dan antusias konsumen, baik dari dalam maupun luar kota Bandung terhadap produk clothing, dijadikan oleh sebagian masyarakat Bandung sebagai kesempatan untuk mendirikan UKM (Usaha Kecil Menengah) di bidang clothing. Semakin banyak UKM yang bermunculan di bidang clothing menyebabkan semakin ketat persaingan dalam usaha clothing tersebut. Para designer di clothing company harus berlomba-lomba memberikan produk yang berkualitas,

berinovasi, dan unik agar produk-produk mereka selalu diminati oleh para konsumen dan dapat menguasai pasar.

(14)

Resi Lestarinawati, 2015

HUBUNGAN SELF EFFICACY D AN D UKUNGAN SOSIAL D ENGAN STRES KERJA PAD A D ESIGNER CLOTHING COMPANY D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

mengeluarkan ide kreatif untuk menciptakan desain yang akan dijadikan produk yang berbeda namun tetap diterima oleh pasar (V.N. Ranadipura,

18 September, 2014).

Gambar 1.1 Kutipan Wawancara

Namun, tuntutan-tuntutan tersebut tidak terlepas dari deadline yang telah ditentukan. Hal inilah yang menyebabkan seseorang mengalami stres kerja. Alia (ramadhan.kompas.com, 2013) seorang pekerja kreatif di bidang advertising mengatakan pekerjaan di bidang kreatif itu tidak mengenal waktu dan ketika berada dalam situasi tertekan dapat menyebabkan stres.

Jika seorang pekerja sudah mengalami stres kerja akan membahayakan kesehatan bahkan menyebabkan kematian. Seperti yang terjadi kepada pekerja kreatif di bidang advertising Mita Diran, ia meninggal setelah lembur selama tiga hari tanpa tidur karena dikejar deadline (Kartika, 2013). Seseorang yang mengalami stres kerja dapat

disebabkan oleh tuntutan tugas dengan waktu yang terbatas, rendahnya self efficacy yang dimiliki seseorang, kurangnya dukungan sosial, kurangnya

pengalaman kerja dan hal lainnya (Robbins, 2006). Seperti yang dikatakan oleh Robbins, salah satu faktor yang dapat memicu stres kerja adalah self efficacy. Jika seseorang merasa kurang yakin dalam mengerjakan

tugas-tugasnya maka seseorang tersebut dapat mengalami stres kerja.

(15)

3

Resi Lestarinawati, 2015

HUBUNGAN SELF EFFICACY D AN D UKUNGAN SOSIAL D ENGAN STRES KERJA PAD A D ESIGNER CLOTHING COMPANY D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

memprediksi bahwa terdapat hubungan negatif antara beban kerja dan stres kerja dengan self efficacy. Penelitian ini mengungkapkan, guru-guru yang mengalami stress di kelas memiliki self efficacy rendah.

Self efficacy juga dapat mencegah seseorang mengalami kelelahan

kerja. Seperti dalam penelitian yang dilakukan oleh Schwarzer dan Hallum (2008) menunjukan bahwa individu yang memiliki self efficacy tinggi akan memiliki stres kerja yang rendah, yang pada akhirnya akan mencegah mereka dari kelelahan.

Selain harus memiliki self efficacy agar dapat mencegah timbulnya stres kerja, dukungan dari lingkungan sosial para designer clothing company di kota Bandung juga sangat dibutuhkan. Dukungan yang

diterima mereka dari keluarga, sahabat, serta rekan kerja dapat membantu mereka dalam menyelesaikan target pekerjaan. Selain itu, dukungan yang diterima dapat membantu mereka ketika merasa bosan dengan pekerjaannya, mereka dapat bercerita dan mendapat masukan yang positif sehingga mereka dapat mengalihkan kekhawatiran mereka terhadap masalah pekerjaan yang sedang dihadapi. Dukungan sosial yang diterima mereka juga dapat memberikan semangat yang berdampak menurunkan rasa stres kerja yang disebabkan oleh masalah pekerjaan (M.H.A. Hudoyo, S.A. Riyadi, R. Utama, 26 Januari, 2015).

(16)

Resi Lestarinawati, 2015

HUBUNGAN SELF EFFICACY D AN D UKUNGAN SOSIAL D ENGAN STRES KERJA PAD A D ESIGNER CLOTHING COMPANY D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Para designer clothing company di kota Bandung merasa bahwa dukungan sosial sangat penting karena dengan dukungan sosial yang mereka terima dapat membantu dalam menyelesaikan masalah pekerjaan yang mereka hadapi (M.H.A Hudoyo, S.A. Riyadi, R. Utama, 26 Januari 2015).

Gambar 1.3 Kutipan Wawancara

Seperti penelitian yang dilakukan oleh Collins (2008) mengemukakan bahwa dukungan merupakan salah satu bagian penting coping stress. Dukungan merupakan kondisi dimana lingkungan dapat

membantu individu menyesuaikan diri dengan permasalahan yang ada dan salah satu jalan yang membantu individu mengatasi stres di tempat kerja melalui dukungan dari orang lain terutama dengan rekan kerja (Collins, 2008).

Stres kerja memang hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan karena dapat mempengaruhi kesehatan dan kinerja para pekerja, untuk itu perlu diketahui hal-hal yang berhubungan dengan stres kerja diantaranya dalam penelitian ini adalah self efficacy dan dukungan sosial.

Dari uraian yang telah dipaparkan diatas, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Self Efficacy dan Dukungan Sosial dengan Stres Kerja Pada Designer Clothing Company di Kota Bandung”

(17)

5

Resi Lestarinawati, 2015

HUBUNGAN SELF EFFICACY D AN D UKUNGAN SOSIAL D ENGAN STRES KERJA PAD A D ESIGNER CLOTHING COMPANY D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Hal dasar yang dibutuhkan oleh designer adalah kreativitas dan inovasi. Kreativitas dan inovasi merupakan pilar utama dalam membuat karya kreatif. Designer clothing company di kota Bandung dituntut mengeluarkan ide kreatif untuk menciptakan desain yang akan dijadikan produk yang berbeda namun tetap diterima oleh pasar. Namun, tuntutan-tuntutan tersebut tidak terlepas dari deadline yang telah ditentukan. Hal inilah yang menyebabkan seseorang mengalami stres kerja.

Beberapa penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara self efficacy dengan stres kerja. Selain self efficacy, dukungan dari lingkungan pun ikut mempengaruhi timbulnya

stres kerja. Dukungan yang dimaksudkan seperti dukungan dari keluarga, dan dukungan dari rekan kerja.

Berdasarkan pemaparan yang telah diuraikan di latar belakang, maka rumusan masalah yang diajukan, yaitu:

1. Apakah terdapat hubungan antara self efficacy dengan stres kerja? 2. Apakah terdapat hubungan antara dukungan sosial dengan stres kerja? 3. Apakah terdapat hubungan bersama antara self efficacy dan dukungan

sosial dengan stres kerja?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui hubungan antara self efficacy dengan stres kerja pada designer di clothing company.

2. Untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan stres kerja pada designer di clothing company.

3. Untuk mengetahui hubungan antara self efficacy dan dukungan sosial dengan stres kerja pada designer di clothing company.

D. Manfaat Penelitian

(18)

Resi Lestarinawati, 2015

HUBUNGAN SELF EFFICACY D AN D UKUNGAN SOSIAL D ENGAN STRES KERJA PAD A D ESIGNER CLOTHING COMPANY D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini diharapkan dapat membantu dan memberikan informasi pada designer di clothing company untuk mengatasi stres kerja.

b. Jurusan Psikologi

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan psikologi, memperkarya penelitian pada bidang psikologi khususnya psikologi Industri dan Organisasi.

E. Sistematika Penulisan

Gambaran yang akan dibahas dalam penelitian ini dituangkan dalam sistematika skripsi berikut:

Bab I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang permasalahan yang akan diteliti, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

Bab II KAJIAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan tentang self efficacy, dukungan sosial, dan stres kerja, kerangka pemikiran, serta hipotesis penelitian.

Bab III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang metode penelitian yang digunakan, meliputi populasi dan sampel penelitan, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, prosedur penelitian, serta analisis data.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang pengolahan data untuk mengetahui hasil penelitian yang telah dilakukan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(19)

20 Resi Lestarinawati, 2015

HUBUNGAN SELF EFFICACY D AN D UKUNGAN SOSIAL D ENGAN STRES KERJA PAD A D ESIGNER CLOTHING COMPANY D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Menurut Silalahi (2012) karakteristik penelitian korelasional meliputi pengobservasian nilai-nilai dari dua atau lebih variabel dan menentukan ada atau tidaknya hubungan diantara variabel tersebut. Penelitian korelasional bertujuan menyelidiki sejauh mana variasi satu variabel berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi tanpa melakukan intervensi terhadap variasi variabel-variabel yang bersangkutan (Azwar, 2013).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara self efficacy dan dukungan sosial dengan stres kerja pada designer clothing company di kota Bandung.

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan-perusahaan Clothing yang ada di kota Bandung. Pemilihan kota Bandung karena Bandung dikenal sebagai kota fashion dan pelopor lahirnya produk-produk clothing karya kreatif anak muda di Indonesia.

C. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

1. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh designer yang bekerja pada clothing company di kota Bandung yang tidak diketahui jumlah statistiknya.

2. Sampel dan Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah non-probability sampling karena jumlah populasi tidak diketahui dengan

(20)

Resi Lestarinawati, 2015

HUBUNGAN SELF EFFICACY D AN D UKUNGAN SOSIAL D ENGAN STRES KERJA PAD A D ESIGNER CLOTHING COMPANY D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

digunakan yaitu sampling kuota karena peneliti menetapkan jumlah designer clothing company yang harus diambil dalam populasi, lalu

peneliti mendatangi sampel sampai jumlah yang diinginkan peneliti terpenuhi. Sugiyono (2013) mengatakan sampling kuota adalah teknik menentukan sampel dari populasi yang memiliki syarat sampai jumlah sampel yang diinginkan.

Karena populasi pada penelitian ini tidak diketahui jumlah statistiknya, maka ukuran sampel ditentukan menurut saran-saran dari Roscoe (Sugiyono, 2013). Roscoe menyebutkan ukuran sampel yang layak dalam penelitian yaitu antara 30-500, dan bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate (korelasi atau regresi ganda, misalnya) maka jumlah sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Berdasarkan penjelasan sebelumnya, maka jumlah sampel minimal pada penelitian ini adalah 10 x 3 = 30 orang.

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

Terdapat tiga variabel pada penelitian ini, yaitu variabel self efficacy (X1), variabel dukungan sosial (X2), dan variabel stres kerja

(Y).

2. Definisi Operasional a. Self Efficacy

Bandura (1997, hlm.3) mengungkapkan bahwa self efficacy adalah keyakinan akan kemampuan seseorang untuk mengontrol serta menjalankan hal-hal yang diperlukan untuk mencapai suatu hal. Seseorang yang memiliki keyakinan bahwa dia mampu mengendalikan lingkungannya akan lebih sukses dibandingkan dengan seseorang yang memiliki self efficacy yang rendah.

(21)

22

Resi Lestarinawati, 2015

HUBUNGAN SELF EFFICACY D AN D UKUNGAN SOSIAL D ENGAN STRES KERJA PAD A D ESIGNER CLOTHING COMPANY D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

serta dapat menyelesaikan masalah-masalah pekerjaan yang dihadapi.

b. Dukungan Sosial

Sarafino (2012) mengungkapkan dukungan sosial mengacu pada tindakan yang dilakukan oleh orang lain, yang dapat memberikn rasa nyaman, kepedulian, dan bantuan yang dibutuhkan oleh seseorang. Merujuk pada teori yang telah dikemukakan oleh ahli, pada penelitian ini dukungan sosial merupakan tindakan atau bantuan nyata yang diberikan oleh keluarga, rekan kerja, serta orang-orang yang ada di lingkungannya sebagai tanda kepedulian terhadap seseorang, sehingga orang tersebut merasa diperhatikan, dihargai dan diakui keberadaannya.

c. Stres Kerja

Robbins (2006) mendefinisikan stres kerja sebagai suatu kondisi yang berubah pada individu yang merasakan pertentangan dengan peluang, kendala (constraints), atau tuntutan (demands) dikaitkan dengan apa yang sangat diinginkannya yang hasilnya dipersepsikan sebagai hal yang tidak penting dan tidak pasti.

Merujuk pada pengertian yang telah dikemukakan oleh ahli, pada penelitian ini stres kerja merupakan suatu kondisi yang tidak nyaman dan menekan seseorang karena tuntutan pekerjaan yang mengakibatkan adanya gangguan fisik maupun psikis. Gangguan fisik maupun psikis yang diakibatkan oleh stres kerja dapat dilihat dari gejala-gejala yang timbul.

E. Teknik Pengumpulan Data

(22)

Resi Lestarinawati, 2015

HUBUNGAN SELF EFFICACY D AN D UKUNGAN SOSIAL D ENGAN STRES KERJA PAD A D ESIGNER CLOTHING COMPANY D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu F. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan yaitu, skala self efficacy dengan 25 item yang disusun berdasarkan teori Bandura, skala

dukungan sosial dengan 28 item yang disusun berdasarkan teori Sarafino, dan skala stres kerja dengan 22 item yang disusun berdasarkan teori Robbins.

1. Kategori Skala Instrumen Penelitian

Alat ukur variabel dalam penelitian ini memiliki empat alternatif jawaban yang dapat dipilih oleh responden sesuai kondisi yang menggambarkan dirinya. Skala untuk setiap jawaban adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Kategori Skala Instrumen Penelitian

Pilihan Jawaban

Nilai Pernyataan

Favorable Unfavorable

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak Setuju 1 4

2. Validitas dan Reliabilitas Skala a. Validitas Isi

Validitas isi instrumen pada penelitian ini ditentukan melalui expert judgement kepada ahli yaitu dosen psikologi industri dan

organisasi, dosen psikologi klinis, dan dosen psikologi perkembangan.

b. Pemilihan Item yang Layak

(23)

24

Resi Lestarinawati, 2015

HUBUNGAN SELF EFFICACY D AN D UKUNGAN SOSIAL D ENGAN STRES KERJA PAD A D ESIGNER CLOTHING COMPANY D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

dianggap sebagai item yang memuaskan. Tetapi, apabila item yang lolos tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, dapat dipertimbangkan untuk menurunkan batas kriteria dari 0,3 menjadi 0,2. Analisis item pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 20.0. Dibawah ini hasil analisis item dari instrumen yang telah diuji coba:

1) Self Efficacy

Setelah melakukan uji coba dengan 27 item, lalu dilakukan analisis item yang menghasilkan 25 item yang memiliki korelasi item-total lebih dari 0,3 dan terdapat 2 item yang memiliki korelasi item-total kurang dari 0,3 yang kemudian item tersebut dibuang. Item tersebut, yaitu item nomor 14 dan 25.

2) Dukungan Sosial

Berdasarkan uji coba yang telah dilakukan pada 37 item, lalu dilakukan analisis item yang menghasilkan 28 item yang memiliki korelasi item-total lebih dari 0,3 dan terdapat 9 item yang memiliki korelasi item-total kurang dari 0,3 yang kemudian item tersebut dibuang. Item tersebut, yaitu item-item nomor 5, 6, 10, 21, 23, 28, 29, 32, 36.

3) Stres Kerja

Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan pada 30 item, terdapat 22 item yang memiliki korelasi item-total lebih dari 0,3 dan terdapat 8 item yang memiliki korelasi item-total kurang dari 0,3 yang kemudian item tersebut dibuang. Item tersebut, yaitu item-item nomor 3, 12, 19, 20, 24, 26, 27, 28. c. Reliabilitas

(24)

Resi Lestarinawati, 2015

HUBUNGAN SELF EFFICACY D AN D UKUNGAN SOSIAL D ENGAN STRES KERJA PAD A D ESIGNER CLOTHING COMPANY D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

(Sugiyono, 2008) koefisien reliabilitas Alpha Cronbach terbagi dalam kriteria berikut:

Tabel 3.2

Kriteria Reliabilitas Alpha Cronbach

Kriteria Koefisien Reliabilitas ɑ

Sangat Tinggi > 0,900

Tinggi 0,700 – 0,900

Cukup 0,400 – 0,700

Rendah 0,200 – 0,400

Sangat Rendah < 0,200

1) Reliabilitas Instrumen Self Efficacy

Tabel 3.3 Reliabilitas Instrumen Self Efficacy

Reliability Statistics

Cronbach’s

Alpha

N of Items

.897 25

Pengujian reliabilitas pada penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS versi 20.0. Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas setelah item yang memiliki korelasi item-total kurang dari 0,3 dibuang, maka diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,897. Hasil tersebut menunjukan reliabilitas pada instrumen self efficacy berada pada kriteria reliabilitas yang tinggi.

2) Reliabilitas Instrumen Dukungan Sosial

Tabel 3.4 Reliabilitas Instrumen Dukungan Sosial

Reliability Statistics

Cronbach’s

Alpha

(25)

26

Resi Lestarinawati, 2015

HUBUNGAN SELF EFFICACY D AN D UKUNGAN SOSIAL D ENGAN STRES KERJA PAD A D ESIGNER CLOTHING COMPANY D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas setelah item-item yang memiliki korelasi item-item-total kurang dari 0,3 dibuang, maka diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,920. Hasil tersebut menunjukan reliabilitas pada instrumen dukungan sosial berada pada kriteria reliabilitas yang sangat tinggi.

3) Reliabilitas Instrumen Stres Kerja

Tabel 3.5 Reliabilitas Instrumen Stres Kerja

Hasil perhitungan reliabilitas pada instrumen stres kerja setelah item-item yang memiliki korelasi item-total kurang dari 0,3 dibuang, yaitu 0,916. Hal ini menunjukan reliabilitas pada instrumen ini berada pada kriteria sangat tinggi.

3. Kategorisasi Skala

Kategorisasi skala menurut Azwar (2007) bertujuan untuk menempatkan individu ke dalam kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut kontinum berdasarkan atribut yang diukur, seperti dari rendah ke tinggi, dari jelek ke baik, dari tidak puas ke sangat puas dan sebagainya. Pada penelitian ini, kategori dikelompokan sebagai berikut:

Tabel 3.6

Rumusan Tiga Kategori

Rumus Kategori

.920 28

Reliability Statistics

Cronbach’s

Alpha

N of Items

(26)

Resi Lestarinawati, 2015

HUBUNGAN SELF EFFICACY D AN D UKUNGAN SOSIAL D ENGAN STRES KERJA PAD A D ESIGNER CLOTHING COMPANY D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

X < (μ-1,0 σ) Rendah

Kategorisasi ini selanjutnya digunakan sebagai norma dalam pengelompokan skor sampel untuk variabel-variabel pada penelitian ini.

G. Teknik Analisis Data

Menurut Silalahi (2012) analisis data dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan atau menguji hipotesis-hipotesis penelitian. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif sehingga dalam analisis datanya menggunakan statistik sebagai alat bantu. Hasil analisis tersebut berupa angka-angka yang kemudian akan dijelaskan dan diinterpretasikan dalam bentuk uraian.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dihitung dengan menggunakan bantuan SPSS dengan metode uji One- Sample Kolmogorov-Smirnov Test, yaitu jika nilai Asym Sig > 0,05 maka data berdistribusi normal. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan bantuan SPSS versi 20.0 yang memiliki hasil sebagai berikut:

Tabel 3.7

Normal Parametersa,b Mean 78.72 85.47 48.80

Std. Deviation 7.535 9.336 10.060

(27)

28

Resi Lestarinawati, 2015

HUBUNGAN SELF EFFICACY D AN D UKUNGAN SOSIAL D ENGAN STRES KERJA PAD A D ESIGNER CLOTHING COMPANY D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Positive .107 .135 .103

Negative -.107 -.122 -.140

Kolmogorov-Smirnov Z .829 1.044 1.087

Asymp. Sig. (2-tailed) .498 .226 .188

a. Test distribution is Normal.

Dari hasil uji normalitas di atas menunjukan bahwa semua variabel memiliki data berdistribusi normal, karena nilai Sig > 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data pada penelitian ini berdistribusi normal.

2. Uji Korelasi

Uji korelasi memiliki tujuan untuk melihat seberapa besar hubungan satu variabel dengan variabel lain. Hubungan yang signifikan atau tidak signifikan dilihat berdasarkan nilai probabilitas. Jika probabilitas ≥ 0,05 maka tidak terdapat hubungan yang signifikan, sedangkan jika probabilitas ≤ 0,05 maka terdapat hubungan yang signifikan. Berdasarkan desain penelitian, distribusi data, dan jenis data, uji korelasi pada penelitian ini menggunakan Spearman rho dan uji korelasi ganda. Guilford (Sugiyono, 2008) membagi interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:

Tabel 3.8

Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

Kurang dari 0,20 Hubungan yang sangat kecil 0,20 - < 0,40 Hubungan yang kecil (tidak erat) 0,40 – 0,70 Hubungan yang cukup erat 0,70 - < 0,90 Hubungan yang erat

0,90 - < 1,00 Hubungan yang sangat erat (sangat reliabel)

1,00 Hubungan yang sempurna

(28)

Resi Lestarinawati, 2015

HUBUNGAN SELF EFFICACY D AN D UKUNGAN SOSIAL D ENGAN STRES KERJA PAD A D ESIGNER CLOTHING COMPANY D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

3. Ada hubungan yang signifikan antara self efficacy dengan stres kerja pada designer clothing company di kota Bandung

4. Ada hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan stres kerja pada designer clothing company di kota Bandung

5. Ada hubungan bersama antara self efficacy dan dukungan sosial dengan stres kerja pada designer clothing company di kota Bandung

H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Berikut ini merupakan prosedur pelaksanaan penelitian, yaitu:

1. Tahap Persiapan

a. Menentukan permasalahan yang akan diteliti b. Menentukan variabel yang akan diteliti c. Melakukan studi kepustakaan

d. Menyiapkan alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian e. Menentukan waktu pengambilan data

2. Tahap Pengambilan Data

Menyiapkan kuesioner dan mendatangi responden untuk meminta bantuan mengisi kuesioner.

3. Tahap Pengolahan Data

a. Melakukan skoring terhadap data yang diperoleh b. Mengolah data dengan bantuan pengujian statistik c. Melakukan analisa data untuk menguji hipotesis

4. Tahap Pembahasan

a. Membahas hasil analisis berdasarkan teori dan kerangka berpikir b. Membuat kesimpulan penelitian

5. Tahap Penyelesaian

(29)

56 Resi Lestarinawati, 2015

HUBUNGAN SELF EFFICACY D AN D UKUNGAN SOSIAL D ENGAN STRES KERJA PAD A D ESIGNER CLOTHING COMPANY D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Secara umum, gambaran self efficacy, dukungan sosial, dan stres kerja pada designer clothing company di kota Bandung didominasi kategori sedang. Hal ini tergambar dari persentase paling tinggi dari masing- masing variabel berada pada kategori sedang.

Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan, yang pertama adalah terdapat hubungan yang cukup erat serta signifikan antara self efficacy dengan stres kerja pada designer clothing company di kota

Bandung dengan hasil koefisien korelasi sebesar 0,416 dan nilai signifikansi 0,001 (p < 0,05) dengan arah hubungan negatif. Berarti semakin tinggi self efficacy yang dimiliki designer clothing company di kota Bandung, semakin rendah stres kerja yang dirasakan. Sebaliknya, jika self efficacy yang dimiliki designer clothing company di kota Bandung

rendah, maka semakin tinggi stres kerja yang dirasakan. Hipotesis pertama pada penelitian ini diterima.

Hasil yang kedua adalah terdapat hubungan yang cukup erat serta signifikan antara dukungan sosial dengan stres kerja pada designer clothing company di kota Bandung dengan hasil koefisien korelasi sebesar

0,411 dan nilai signifikansi 0,001 (p < 0,05) dengan arah hubungan negatif. Berarti semakin tinggi dukungan sosial yang diterima, semakin rendah stres kerja yang dialami. Sebaliknya, semakin rendah dukungan sosial yang diterima, semakin tinggi stres kerja yang dialami. Hipotesis kedua pada penelitian ini diterima.

Hasil yang ketiga adalah terdapat hubungan bersama yang cukup erat antara self efficacy dan dukungan sosial dengan stres kerja pada designer clothing company di kota Bandung dengan hasil koefisien

(30)

Resi Lestarinawati, 2015

HUBUNGAN SELF EFFICACY D AN D UKUNGAN SOSIAL D ENGAN STRES KERJA PAD A D ESIGNER CLOTHING COMPANY D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu B. Saran

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka penulis ingin memberikan saran-saran kepada:

1. Clothing Company di kota Bandung

Berdasarkan hasil penelitian, para designer clothing company di kota Bandung merasakan gejala-gejala stres kerja baik secara fisiologis, psikologis, atau perilaku. Sebaiknya para designer clothing company di kota Bandung lebih memperhatikan waktu untuk bekerja

agar kesehatan mereka tetap terjaga, lebih banyak refreshing untuk mengurangi stres kerja, dan menjalin hubungan yang baik dengan teman-teman dan rekan kerja karena dukungan sosial tidak didapatkan hanya dari keluarga terdekat.

Perusahaan juga sebaiknya lebih meningkatkan perhatian mengenai tuntutan-tuntutan kerja yang diberikan kepada para designer clothing company di kota Bandung agar mereka tidak merasakan tuntuntan

kerja yang berlebihan yang dapat menyebabkan stres kerja. 2. Peneliti Selanjutnya

(31)

Resi Lestarinawati, 2015

HUBUNGAN SELF EFFICACY D AN D UKUNGAN SOSIAL D ENGAN STRES KERJA PAD A D ESIGNER CLOTHING COMPANY D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

58

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, D. (2014). Pengaruh Beban Kerja Terhadap Stres Perawat IGD dengan Dukungan Sosial sebagai Variabel Moderating (Studi Pada RSUP Dr. Kariadi Semarang). Skripsi Pada Universitas Diponegoro. Semarang: tidak diterbitkan

Anoraga, P. (1992). Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta Alwisol. (2012). Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press

Azwar, S. (2007). Penyusunan Skala Psikologis. Yogyakarta: Pustaka Belajar

________ (2013). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Bandura, A. (1997). Self Efficacy The Exercise of Control. New York: WH Freeman and Company

Baron, R.A. & Byrne, D. (2004). Psikologi Sosial: Edisi Kesepuluh (Ratna Djuwita, Trans). Jakarta: Erlangga

Chen, G., Gully, S. M., & Eden, D. (2001). Validation of New General Self-Efficacy Scale. Organizational Research Methods. 4, (1), Sage Publications, Inc.

Christopherson, S. (2008). Beyond the Self-Expressive Creative Worker: An Industry Perspective on Entertainment Media. Theory, Culture, and Society.25(7-8):73-95

Collins, S. (2008). Statutory Social Workers: Stress, Job Satisfaction, Coping, Social Support and Individual Differences. British Journal of Social Work. 38:1173-1193

Dariyo, A. (2007). Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama. Bandung: PT. Refika Aditama

Gardiner, M., & Tiggemann, M. (1999). Gender Differences in Leadership Style, Job Stress, and Mental Health in Male – and Female – Dominated Industries. Journal of Occupational and Organizational Psychology. 72:301-315

(32)

Resi Lestarinawati, 2015

HUBUNGAN SELF EFFICACY D AN D UKUNGAN SOSIAL D ENGAN STRES KERJA PAD A D ESIGNER CLOTHING COMPANY D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Jex, S.M.& Bliese, P.D. (1999). Efficacy beliefs as a moderator of the impact of work-related stressors: A multilevel study. Journal of Applied Psychology. 84: 349-361

Kartika, U. [Reporter]. (2013, Desember 14). Lembur 30 Jam Picu Kematian

Seorang “Copywriter” Muda. Tersedia:

http://m.kompas.com/health/read/2013/12/14/1106346/Lembur.30.Jam.Picu

Kim, H. & Stoner, M. (2008). Burnout and Turnover Intention Among Social Workers: Effects of Role Stress, Job Autonomy and Social Support. Administration in Social Work. 32(3): 5-25

Klassen, R.M.& Chiu, M.M. (2010). Effects on Teachers’ Self Efficacy and Job Satisfaction: Teacher Gender, Years of Experience, and Job Stress. Journal of Educational Psychology. 102(3): 741-756

Ko, L. K., & Lewis, M. A. (2011). The Role of Giving and Receiving Emotional Support in Depressive Symptomatology Among Older Couples: An Application of The Actor-Partner Interdependence Model. Journal of Social and Personal Relationship. 28(1): 83-99

Kreitner, R.& Kinicki, A. (2004). Organizational Behavior. Sixth Edition. New York: McGraw-Hill/Irwin

Kusnadi, M.A. (2014). Hubungan antara Beban Kerja dan Self Efficacy dengan Stres Kerja Pada Dosen Universitas X. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. (28(1).

Mangkunegara, A.P. (2005). Perilaku dan Budaya Organisasi. Bandung: PT. Refika Aditama

Riduwan. (2009). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta

Ridwan Kamil: Bandung Akan Menjadi Pusat Fashion Muslim Dunia. (2013, Oktober 07). Tersedia: http://www.pkssumut.or.id/2013/10/ridwan-kamil-bandung-akan-menjadi-pusat.html

Robbins, S.P. (2006). Perilaku Organisasi: Edisi Kesepuluh (Benyamin Molan, Trans). Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia

Roddenberry, A.C. (2007). Locus of Control and Self Efficacy: Potential Mediators of Stres, Illness, and Utilization of Health Services in College Student. A dissertation at the University of Central Florida. Orlando: tidak diterbitkan

(33)

60

Resi Lestarinawati, 2015

HUBUNGAN SELF EFFICACY D AN D UKUNGAN SOSIAL D ENGAN STRES KERJA PAD A D ESIGNER CLOTHING COMPANY D I KOTA BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu|perpustakaan.upi.edu

Schwarzer, R. & Hallum, S. (2008). Perceived Teacher Self-Efficacy as a Predictor of Job Stress and Burnout: Mediation Analysis. An Internationsl Review. 57:152-171

Silalahi, U. (2012). Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama

Smet, B. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia Smet, P.d., Sans, S., Dramaix, M., Boulenguez, C., Backer, G.d., Ferrario, M.,

Cesana, G., Houtman, I., Isacsson, S.O., Kittel, F., Ostergren, P.O., Peres, I., Pelfrene, E., Romon, M., Rosengren, A., Wilhelmsen, L., Kornitzer, M. (2005). Gender and Regional Differences in Perceived Job Stress Across Europe. Europan Journal of Public Health. 15(5):536-545

Sun, K. S., & Chiou, H. (2011). Aviation Ground Crews: Occupational Stresses and Work Performance. African Journal of Business Management. 5(7):2865-2873

Sugiyono. (2008). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta _______. (2013). Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta

Gambar

Tabel 4.25 Tabel 4.26 Tabel 4.27 Tabel 4.28 Tabel 4.29 Tabel 4.30 Tabel 4.31 Tabel 4.32 Tabel 4.33 Tabel 4.34 Tabel 4.35
Gambar 1.1 Kutipan Wawancara
Gambar 1.3 Kutipan Wawancara
Tabel 3.2
+3

Referensi

Dokumen terkait

Telah dilakukan Penelitian Pengaruh Medan Elektromagnetik Terhadap Kesehatan Masyarakat Di Sekitar Menara Pemancar Telepon Seluler (BTS) di Jakarta dan Bandung, Disain

Kerja (Pokja) Pengadaan Barang/ Jasa Konstruksi Bidang Cipta Karya dan Pengairan Kabupaten Padang Lawas Utara, telah melakukan Penjelasan (Aanwijzing) Dokumen di website

Here we use our general frame- work for sequence learning, EVOlution of recurrent systems with LINear Outputs (Evolino), to discover good RNN hid- den node weights through

Penelitian yang dilakukan di SDN Tukangan sebagai sekolah naungan UPT Wilayah Timur telah memberikan pola atau desain tersendiri dalam mengimplementasikan Program

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Muhammadiyah Surakarta Hak Bebas Royalti Noneksklusif ( Non-exclusive Royalti-Free Right )

Motivasi dan hasil belajar ranah kognitif, afektif dan keterampilan proses sains (KPS) mengalami peningkatan. Dengan demikian disimpulkan: 1) dapat dibuat rancangan model

Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) peran PMO pada pasien TB paru di di wilayah kerja Puskesmas Baki Sukoharjo sebagian besar adalah berperan, (2) keberhasilan pengobatan TB

Syarat-syarat konstruksi ialah syarat-syarat yang berkenaan dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosakata, tingkat kesukaran, dan kejelasan, yang pada hakekatnya harus tepat