• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VII SMPLB DI SLB-B PRIMA BHAKTI MULIA KOTA CIMAHI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VII SMPLB DI SLB-B PRIMA BHAKTI MULIA KOTA CIMAHI."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VII SMPLB DI SLB-B

PRIMA BHAKTI MULIA KOTA CIMAHI

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan Khusus

Oleh Siti Nurjanah

1102402

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KHUSUS FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015

(2)

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VII SMPLB DI SLB-B

PRIMA BHAKTI MULIA KOTA CIMAHI

Oleh : Siti Nurjanah

1102402

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Khusus pada Fakultas Ilmu Pendidikan.

© Siti Nurjanah – 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober – 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

SITI NURJANAH 1102402

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VII SMPLB DI SLB-B

PRIMA BHAKTI MULIA KOTA CIMAHI

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH : Pembimbing I

Dr. Imas Diana Aprilia, M.Pd NIP. 19700417 199402 2 001

Pembimbing II

Dr. Nia Sutisna, M.Si

NIP. 19570131 198603 1 001

Mengetahui

Ketua Departemen Pendidikan Khusus Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

Siti Nurjanah,2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VII SMPLB DI SLB-B

PRIMA BHAKTI MULIA KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VII SMPLB DI SLB-B

PRIMA BHAKTI MULIA KOTA CIMAHI Oleh : Siti Nurjanah (1102402)

Pembelajaran keterampilan tata busana merupakan salah satu keterampilan yang penting diajarkan kepada anak tunarungu, karena pembelajaran keterampilan tata busana dapat memberikan bekal keterampilan yang praktis, terpakai, terkait dengan kebutuhan pasar kerja, peluang usaha dan potensi ekonomi atau industri yang ada di lingkungan masyarakat. Pembelajaran keterampilan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pembelajaran tata busana mengenai sulam aplikasi kain flanel. Pembelajaran ini cocok untuk diajarkan pada anak tunarungu karena berbasis visual dan motorik. Fokus dalam penelitian ini adalah untuk menggambarkan pelaksanaan pembelajaran keterampilan tata busana mengenai sulam aplikasi kain flanel pada anak tunarungu kelas VII SMPLB di SLB-B Prima Bhakti Mulia Kota Cimahi. Penelitian ini dilakukan terhadap satu orang guru yaitu CS dan enam orang siswa tunarungu yaitu, AR, CR, DN, HN, HZ dan ZR. Penelitian ini menggunakan pendekatankualitatifdengan metode deskriptif tentang pembelajaran keterampilan tata busana bagi anak tunarungu kelas VII SMPLB di SLB-B Prima Bhakti Mulia Kota Cimahi. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian diketahui bahwa dalam perencanaan pembelajaran guru menyiapkan asesmen, melaksanakan asesmen, menyiapkan RPP dan melihat ketersediannya sarana prasarana yang disediakan oleh sekolah. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan demonstrasi. Evaluasi pembelajaran dilaksanakan melalui evaluasi proses dan evaluasi hasil. Hasil dari pembelajaran keterampilan ini adalah sulaman aplikasi yang dibuat menjadi tas. Hambatan yang ditemukan adalah memfokuskan siswa agar tetap berkonsentrasi mengikuti pembelajaran, kurangnya tenaga pengajar keterampilan sehingga kesulitan dalam mengelola kelas dan belum terjalin kerjasama sekolah dengan beberapa lisensi untuk mendistribusikan hasil karya anak. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan konsentrasi siswa adalah pemberianreward kepada siswa dalam bentuk verbal maupun pemberian bintang yang ditempel di papan reward, menjalin kerjasama dengan beberapa lisensi seperti distributor keterampilan hand made untuk memperkenalkan hasil karya anak kepada masyarakat luas dan merekrut tenaga pendidik untuk bekerjasama dalam mengembangkan keterampilan di sekolah tersebut.

(5)

Siti Nurjanah,2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VII SMPLB DI SLB-B

PRIMA BHAKTI MULIA KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

LEARNING SKILLS OF PROCEDURES FOR CLOTHING

DEAF CHILDREN IN CLASS VII SMPLB SLB-B

PRIMA BHAKTI MULIACITY CIMAHI

By: SitiNurjanah (1102402)

Learning the skills of fashion is one of the essential skills taught to deaf children, because learning dressmaking skills can provide practical skills provision, unused, linked to labor market needs, business opportunities and economic potential or existing industries in the community. Learning skills referred to in this research is learning dressmaking embroidery applications on flannel. Learning is suitable to teach deaf children because based visual and motor. The focus of this research is to describe the implementation of learning the skills of fashion embroidery flannel application in deaf children SMPLB in class VII-B SLB Prima Bhakti MuliaCimahi. This research was conducted on one teacher, namely CS and six deaf students, namely, AR, CR, DN, HN, HZ and ZR. This study used a qualitative approach with descriptive methods of learning dressmaking skills of deaf children SMPLB in class VII-B SLB Prima Bhakti MuliaCimahi. Data collected through observation, interview and documentation study. The survey results revealed that the teachers prepare lesson planning assessments, carrying out assessments, prepare lesson plans and see the availability of infrastructure provided by the school. Implementation of learning methods lectures, discussion and demonstration. Evaluation of learning is carried out through the evaluation process and the evaluation of results. Results of learning these skills is embroidered application made into bags. Barriers were found is to focus students to remain concentrated following study, lack of teachers skills so that difficulties in managing the classroom and the school has not established cooperation with some licenses to distribute children's work. Efforts are underway to increase the concentration of students is a reward to students in the form of verbal or giving star affixed to the board reward, cooperating with several licenses as distributors skills of hand made to introduce the children's work to the wider community and recruiting educators to work together to develop skills in schools.

(6)

Siti Nurjanah,2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VII SMPLB DI SLB-B

PRIMA BHAKTI MULIA KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH... iii

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Fokus Penelitian ... 4

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 4

D. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Keterampilan Tata Busana ... 8

1 Pengertian Pembelajaran ... 8

2 Tahapan Pembelajaran ... 10

3 Pengertian Pembelajaran Keterampilan ... 14

4 Pengertian Tata Busana ... 17

B. Konsep Dasar Ketunarunguan ... 27

1. Pengertian Anak Tunarungu ... 27

2. Klasifikasi Ketunarunguan ... 28

3. Dampak Ketunarunguan ... 30

C. Pembelajaran Tata Busana Pada Siswa Tunarungu ... 33

(7)

Siti Nurjanah,2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VII SMPLB DI SLB-B

PRIMA BHAKTI MULIA KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. Desain Penelitian ... 37

B. Partisipan dan Tempat Penelitian ... 37

C. Pengumpulan Data ... 38

D. Analisis Data ... 40

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Temuan Penelitian ... 42

B. Pembahasan ... 55

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 61

B. Rekomendasi ... 63 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(8)

Siti Nurjanah,2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VII SMPLB DI SLB-B

PRIMA BHAKTI MULIA KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Pulpen ... 18

Gambar 2.2 Pensil ... 19

Gambar 2.3 Spidol ... 19

Gambar 2.4 Kertas minyak ... 19

Gambar 2.5 Gunting ... 19

Gambar 2.6 Karbon jahit ... 20

Gambar 2.7 Pendedel benang ... 20

Gambar 2.8 Jarum jahit ... 20

Gambar 2.9Jarum pentul ... 20

Gambar 2.10 Cotton bud ... 20

Gambar 2.11Karton ... 21

Gambar 2.12Pembidang ... 21

Gambar 2.13Kain flanel ... 21

Gambar 2.14Benang sulam ... 21

Gambar 2.15Lem uhu... 22

Gambar 2.16Kain belacu ... 22

Gambar 2.17 Tusuk jelujur ... 22

Gambar 2.18Tusuk tikam jejak putus / back stitch ... 22

(9)

Siti Nurjanah,2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VII SMPLB DI SLB-B

PRIMA BHAKTI MULIA KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 2.20 Tusuk tangkai / outline stitch ... 23

Gambar 2.21 Tusuk rantai /chain stitch ... 23

Gambar 2.22 Bunga rantai ... 23

Gambar 2.23 Tusuk simpul putik / french knoti ... 23

Gambar 2.24 Tusuk bullion / bullion knot ... 24

Gambar 2.25 Tusuk bulu rambut ... 24

DAFTAR LAMPIRAN Halaman LAMPIRAN I ... 64

Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 65

Pedoman Wawancara ... 69

Pedoman Observasi ... 78

LAMPIRAN II ... 82

Catatan Lapangan ... 83

Hasil Wawancara ... 90

Hasil Observasi ... 101

Triangulasi Data ... 109

LAMPIRAN III ... 116

Asesmen ... 117

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 129

Hasil Tes Pendengaran ... 142

Profil SLB-B Prima Bhakti Mulia Kota Cimahi ... 147

(10)

Siti Nurjanah,2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VII SMPLB DI SLB-B

PRIMA BHAKTI MULIA KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dokumentasi Penelitian ... 154

LAMPIRAN V ... 164

SK Pengangkatan Dosen Pembimbing ... 165

Permohonan Izin Penelitian dari FIP UPI ... 166

Permohonan Izin Penelitian dari Dinas Pendidikan ... 167

Surat Keterangan Telah Mengadakan Penelitian ... 168

(11)

Siti Nurjanah,2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VII SMPLB DI SLB-B

PRIMA BHAKTI MULIA KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah

Pendidikan secara umum memiliki tujuan untuk membentuk kedewasaan individu dalam berbagai aspek, baik pengetahuannya, sikapnya, maupun keterampilannya. Pendidikan sebagai sarana dalam mencerdaskan generasi muda dan menyiapkan SDM bangsa untuk lebih berkembang guna mempersiapkan bangsa dalam persaingan bebas antar Negara. Dalam mewujudkan tujuan tersebut, maka dilakukan adanya upaya baik dilakukan oleh pihak pemerintah, masyarakat, dan orangtua.

Pendidikan diperuntukkan bagi setiap warga negara tanpa terkecuali, tidak memandang kaya miskin, atau anak pada umumnya maupun anak berkebutuhan khusus. Pemerintah telah mengatur khusus tentang Pendidikan Luar Biasa. Dalam Pendidikan Luar Biasa pelayanan dan penanganannya disesuaikan dengan kelainan yang disandang peserta didik. Dalam Peraturan Pemerintah No. 72 tahun 1991, bab 2 pasal 2 disebutkan bahwa tujuan pendidikan luar biasa adalah.

“...membantu peserta didik yang memiliki hambatan fisik atau mental agar mampu mengembangkan sikap, pengetahuan dan keterampilan sebagai pribadi maupun anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar serta dapat mengembangkan kemampuan dasar dalam dunia kerja atau mengikuti pendidikan lanjutan”.

(12)

Siti Nurjanah,2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VII SMPLB DI SLB-B

PRIMA BHAKTI MULIA KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

karena anak tunarungu tidak mampu mendengar dan berbicara secara optimal. Maka dari itu anak tunarungu mengoptimalkan kemampuan visual dan motoriknya. Salah satu cara mengoptimalkan kemampuan visual dan motorikanak tunarungu adalah melalui pembelajaran keterampilan yang berbasis visual.

Di sekolah umum maupun sekolah luar biasa, banyak sekali keterampilan-keterampilan yang dikembangkan untuk menunjang kehidupan kemandirian anak. Adapun pembelajaran yang diarahkan pada keterampilan untuk kemandirian adalah pembelajaran vokasional atau pembelajaran keterampilan. Hal ini sesuai yang diungkapkan dalam Kurikulum Pendidikan Luar Biasa bahwa pembelajaran untuk anak tunarungu di samping bidang akademik juga diarahkan pada keterampilan atau kecakapan hidup. Pendidikan vokasional dapat memberikan bekal keterampilan yang praktis, terpakai, terkait dengan kebutuhan pasar kerja, peluang usaha dan potensi ekonomi atau industri yang ada di lingkungan masyarakat.

Secara umum, manfaat pembelajaran vokasional bagi anak tunarungu adalah sebagai bekal dalam menghadapi serta memecahkan permasalahan, baik secara pribadi, masyarakat dan sebagai warga negara. Tujuan utama dari pendidikan keterampilan adalah untuk meningkatkan relevansi pendidikan dengan nilai-nilai kehidupan nyata atau mempersiapkan anak tunarungu agar memiliki kemampuan. Jenis-jenis keterampilan yang dapat diberikan kepada anak tunarungu adalah tata boga, tata rias, tata busana dan komputer. Diharapkan dengan keterampilan yang mereka miliki mereka mempunyai keahlian dan dapat menjadi bekal untuk jenjang pendidikan selanjutnya.

(13)

Siti Nurjanah,2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VII SMPLB DI SLB-B

PRIMA BHAKTI MULIA KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam keterampilan tata busana, peneliti memfokuskan salah satu keterampilan menghias busana dengan cara penggunaan sulam aplikasi kain flanel.

Pelaksanaan pembelajaran tata busana mengenai keterampilan sulam aplikasi kain flanel meliputi tiga tahapan yaitu : tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Keberhasilan siswa dalam pembelajaran sulam aplikasi kain flanel merupakan salah satu nilai positif pada perubahan tingkah laku siswa dalam bentuk penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang disebut hasil belajar, seperti dikemukakan oleh Nana Sujana (2010, hlm. 22) bahwa “Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”.

Hasil belajar dalam pembelajaran tata busana mengenai keterampilan sulam aplikasi kain flanel dibagi dalam beberapa aspek, diantaranyapada aspek kemampuan kognitif mencakup pengetahuan mengenai sulam aplikasi kain flanel, kemampuan afektif mencakup motivasi atau kemauan anak dalam pembelajaran keterampilan sulam aplikasi kain flanel dan aspek kemampuan psikomotor mencakup kinerja dalam pembelajaran keterampilan sulam aplikasi kain flanel.

(14)

Siti Nurjanah,2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VII SMPLB DI SLB-B

PRIMA BHAKTI MULIA KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti ingin mengetahui lebih lanjut tentang pembelajaran keterampilan tata busana mengenai sulam aplikasi kain flanel. Sehingga dalam penelitian ini mengambil judul “Pelaksanaan Pembelajaran Keterampilan Tata Busana Pada Anak Tunarungu Kelas VII SMPLB Di SLB-B Prima Bhakti Mulia Kota Cimahi”

B.Fokus Penelitian

Adapun yang menjadi fokus penelitian ini adalah “Bagaimana pelaksanaan pembelajaran keterampilan tata busana pada anak tunarungu kelas VII SMPLB di SLB-B Prima Bhakti Mulia Kota Cimahi?”. Dengan subfokus masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran keterampilan tata busana pada anak tunarungudi SLB-B Prima Bhakti Mulia Kota Cimahi?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran keterampilan tata busana pada anak tunarungu di SLB-B Prima Bhakti Mulia Kota Cimahi?

3. Bagaimana evaluasi pembelajaran keterampilan tata busana pada anak tunarungu di SLB-B Prima Bhakti Mulia Kota Cimahi?

4. Apa hambatan yang terjadi dalam pembelajaran keterampilan tata busana pada anak tunarungu di SLB-B Prima Bhakti Mulia Kota Cimahi?

(15)

Siti Nurjanah,2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VII SMPLB DI SLB-B

PRIMA BHAKTI MULIA KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian a. Tujuan umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran pelaksanaan pembelajaran tata busana pada anak tunarungu kelas VII SMPLB di SLB-B Prima Bhakti Mulia Kota Cimahi.

b. Tujuan khusus

1) Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran keterampilan tata busana pada anak tunarungu di SLB-B Prima Bhakti Mulia Kota Cimahi.

2) Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran keterampilan tata busana pada anak tunarungu di SLB-B Prima Bhakti Mulia Kota Cimahi.

3) Untuk mengetahui evaluasi pembelajaran keterampilan tata busana pada anak tunarungu di SLB-B Prima Bhakti Mulia Kota Cimahi. 4) Untuk mengetahui hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan

pembelajaran keterampilan tata busana pada anak tunarungu di SLB-B Prima Bhakti Mulia Kota Cimahi.

5) Untuk mengetahui upaya penanggulangan kesulitan dalam pelaksanaan pembelajaran keterampilan tata busana pada anak tunarungu di SLB-B Prima Bhakti Mulia Kota Cimahi.

2. Kegunaan Penelitian

Dalam penelitian ini diharapkan ada manfaat yang dapat diambil, adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut.

(16)

Siti Nurjanah,2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VII SMPLB DI SLB-B

PRIMA BHAKTI MULIA KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Bagi guru, melalui penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai pelaksanaan pembelajaran keterampilan tata busana yang sesuai dengan kemampuan anak tunarungu melalui sulam aplikasi kain flanel.

c. Bagi sekolah dan institusi lainnya, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk dapat melanjutkan dan mengembangkan pembelajaran keterampilan tata busana mengenai sulam aplikasi kain flaneldengan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan.

d. Bagi peneliti sendiri, penelitian ini diharapkan menjadi pengalaman keilmuan yang bermanfaat sebagai salah satu sarana untuk mengkaji berbagai teori ilmu pendidikan khusus yang diperoleh selama masa kuliah. Sedangkan bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai acuan untuk melakukan penelitian mengenai hal yang relevan.

D. Struktur OrganisasiSkripsi BAB I Pendahuluan

Bab I berisi tentang latar belakang penelitian yang mendasari

alasan penting dilakukannya penelitian, fokus penelitian, tujuan dan kegunaan Penelitian

BAB II Kajian Pustaka

(17)

Siti Nurjanah,2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VII SMPLB DI SLB-B

PRIMA BHAKTI MULIA KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian yang terdiri dari pembelajaran keterampilan tata busana, konsep dasar ketunarunguan dan pembelajaran tata busana pada siswa tunarungu

BAB III Metode Penelitian

Bab III berisi tentang desain penelitian yang dipilih dalam melakukan penelitian, partisipan dan tempat penelitian, teknik pengumpulan data dan analisis data.

BAB IV Temuan dan Pembahasan

Bab IV berisi tentang hasil pengolahan dan analisis data yang didapatkan setelah melakukan penelitian di lapangan dan pembahasan tentang temuan penelitian untuk menjawab fokus penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya.

BAB V Kesimpulan dan Rekomendasi

(18)

Siti Nurjanah,2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VII SMPLB DI SLB-B

PRIMA BHAKTI MULIA KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena dengan pendekatan ini peneliti dapat memperoleh informasi secara menyeluruh mengenai fenomena yang terjadi dilapangan. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui gambaran mengenai pelaksanaan pembelajaran keterampilan tata busana pada siswa tunarungu kelas VII SMPLB di SLB-B Prima Bhakti Mulia Kota Cimahi dengan metode penelitian deskriptif karena data yang dikumpulkan berupa kata-kata.

Bodgan dan Taylor dalam Moleong (2007, hlm. 4) mendefinisikan bahwa metodelogi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

Oleh karena itu, pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode penelitian deskriptif, karena data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambaran dan bukan angka. Dengan demikian semua data yang terkumpul akan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti.

B. Partisipan dan Tempat Penelitian

Tempat Penelitian ini akan dilaksanakan di SLB-B Prima Bhakti Mulia Kota Cimahiyang beralamat di Jl. Budhi No. 123 Kel. Pasirkaliki Cimahi Utara Kota Cimahi40514. Telp. 022-6628265.

(19)

Siti Nurjanah,2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VII SMPLB DI SLB-B

PRIMA BHAKTI MULIA KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengenai sulam aplikasi kain flanel yang berinisial Ibu CR. Ibu CR telah menjadi guru keterampilan kurang lebih selama tujuh tahun beliau mengajar keterampilan tata busana di kelas VII dan tata boga di kelas VIII.Siswa tunarungu kelas VII SMPLB berjumlah enam orang yang terdiri dari empat orang siswi yang berinisial CR, DN, HN, ZR dan dua orang siswa yang berinisial AR dan HZ.

(20)

Siti Nurjanah,2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VII SMPLB DI SLB-B

PRIMA BHAKTI MULIA KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(21)

Siti Nurjanah,2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VII SMPLB DI SLB-B

PRIMA BHAKTI MULIA KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Pengumpulan Data

Untuk teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi dengan tujuan mengumpulkan informasi berupa apa yang dilihat, lisan maupun tulisan sesuai dengan apa yang diteliti. Teknik pengumpulan data menitik beratkan kepada perekaman situasi yang terjadi dalam konteks masalah yang dibahas. Dalam penelitian kualitatif, peneliti bertindak sebagai peneliti dan sebagai instrumen penting dalam penelitian yaitu peneliti menjadi perencana, pelaksana, pengumpul data, penganalisis, penafsir data, dan menjadi pelapor penelitiannya.Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu :

1. Observasi

Menurut Burns dalam Basrowi & Suwandi (2008, hlm. 93) mengemukakan bahwa observasi merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian kualitatif. Dengan observasi, peneliti dapat mendokumentasikan dan merefleksi secara sistematis terhadap kegiatan dan interaksi subjek penelitian.

(22)

Siti Nurjanah,2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VII SMPLB DI SLB-B

PRIMA BHAKTI MULIA KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Wawancara

Wawancara pada saat penelitian mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan pembelajaran keterampilan tata busana mengenai sulam aplikasi kain flanel pada anak tunarungu. Pertanyaan-pertanyaan tersebut harus mencakup aspek-aspek yang berkaitan dengan kebutuhan data.

Menurut Moleong (2007, hlm 186) mengemukakan bahwa wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan kepada guru keterampilan siswa tunarungu kelas VII SMPLB di SLB-B Prima Bhakti Mulia untuk mengungkap data berupa informasi yang berhubungan dengan aspekperencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, kegiatan evaluasi, hambatan dan upaya dalam pembelajaran. Wawancara dilakukan secara terstruktur, dengan menggunakan pedoman wawancara yang berisi daftar pertanyaan untuk mempermudah peneliti dalam melakukan wawancara. Wawancara ini akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan sumber data yang sesuai dengan aspek penelitian.

(23)

Siti Nurjanah,2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VII SMPLB DI SLB-B

PRIMA BHAKTI MULIA KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dokumentasi adalah suatu cara pengumpulan data yang menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah dan bukan berdasarkan perkiraan. Metode ini hanya mengambil data yang sudah ada seperti indeks prestasi, jumlah anak, pendapatan, luas tanah, jumlah penduduk, dan sebagainya. Basrowi dan Suwandi (2008, hlm. 158)

Metode dokumentasi dalam penelitian digunakan dengan alasan :

a. Selalu tersedia di kantor/ lembaga.

b. Dokumen merupakan sumber data yang stabil. c. Informasi pada dokumen bersifat realita.

d. Sumber data yang kaya berkaitan dengan keadaan subyek pelitian.

Dokumentasi merupakan data yang dapat dimanfaatkan sebagai data pendukung dan pelengkap dari data primer yang diperoleh melalui observasi dan wawancara. Studi dokumentasi dalam penelitian ini adalah untuk mengungkap dokumen-dokumen yang berhubungan dengan penelitian. Dalam penelitian ini, studi dokumentasi diperoleh dari data primer dan sekunder, sumber yang berupa data primer berupa kata-kata atau tindakan yang dapat diperoleh dari situasi alami yang terjadi di lingkungan sekolah, baik dari guru maupun para siswa. Data sekunder berupa dokumen tertulis dan foto-foto.

(24)

Siti Nurjanah,2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VII SMPLB DI SLB-B

PRIMA BHAKTI MULIA KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban dari hasil wawancara belum memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi sampai diperoleh data yang dianggap kredibel.

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan.Miles and Huberman dalam Basrowi & Suwandi (2008, hlm. 209) mengemukakan dalam analisis data kualitatif mencakup tiga kegiatan yang bersamaan (1) reduksi data (2) penyajian data (3) penarikan kesimpulan (verivikasi).

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang tema yang tidak perlu. Dengan demikian akan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

2. DisplayData (Penyajian Data)

Display data adalah tahap kedua dalam analisis data. Displaydata

yaitu menyusun data secara sistematis atau terkordinasikan dan tersusun dalam pola hubungan sehingga semakin mudah dipahami.

(25)

Siti Nurjanah,2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VII SMPLB DI SLB-B

PRIMA BHAKTI MULIA KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

(26)

Siti Nurjanah,2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VII SMPLB DI SLB-B

PRIMA BHAKTI MULIA KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan penelitian. Kesimpulan penelitian merupakan jawaban dari fokus penelitian. Maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Perencanaan pembelajaran keterampilan tata busana mengenai sulam aplikasi kain flanel di SLB-B Prima Bhakti Mulia Kota Cimahi yang dilakukan CS pada keseluruhan sudah baik. Program pembelajaran keterampilan disusun berdasarkan kemampuan setiap siswa dan penyelenggaraan program sekolah yang diberikan pada kelas VII SMPLB yaitu keterampilan tata busana. Perencanaan pembelajaran keterampilan tata busana yang dipersiapkan oleh CS meliputi penyusunan asesmen, pelaksanakan asesmen, penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan melihat ketersediannya sarana prasarana yang disediakan oleh sekolah. Ketersedianya waktu dan fasilitas yang memadai mendukung untuk pembelajaran keterampilan tata busana mengenai sulam aplikasi kain flanel.

(27)

Siti Nurjanah,2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VII SMPLB DI SLB-B

PRIMA BHAKTI MULIA KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keterampilan sulam aplikasi kain flanel dan kegiatan konfirmasi guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa melalui berbagai sumber, memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang telah dijelaskan.Metode yang digunakan adalah metode ceramah, tanya jawab dan demonstrasi.

3. Evaluasi pembelajaran keterampilan tata busana mengenai sulam aplikasi kain flanel yang dilakukan di SLB-B Prima Bhakti Mulia Kota Cimahi dilaksanakan dua kali yaitu evaluasi proses dan evaluasi hasil. Evaluasi proses dilakukan ketika kegiatan pembelajaran keterampilan berlangsung. Aspek yang dinilai dalam evaluasi proses adalah aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Evaluasi hasil yang dilakukan adalah melihat hasil akhir kinerja yang dilakukan oleh siswa. Adapun aspek yang dinilai untuk evaluasi hasil yaitu lebih kepada aspek psikomotornya. Hasil dari pembelajaran ini adalah sulaman aplikasi kain flanel yang di kreasikan dalam bentuk tas.

4. Hambatan yang ditemukan pada pembelajaran keterampilan tata busana mengenai sulam aplikasi kain flanel di SLB-B Prima Bhakti Mulia Kota Cimahi. Dalam pelaksanaan suatu proses pembelajaran pasti ditemukan hambatan, baik hambatan inetrnal maupun eksternal. Hambatan internal yang ditemukan diakibatkan oleh terbatasnya tenaga pengajar keterampilan di kelas VII karena guru keterampilan hanya CS saja sehingga kesulitan dalam mengelola kelas. Sedangkan hambatan eksternalnya ditimbulkan dari kondisi siswa. Beberapa siswa yang konsentrasinya mudah terganggu sehingga siswa kurang memahami materi yang telah dismpaikan dan menyelesaikan sulamannya kurang maksimal baik dalam segi waktu dan kerapihan.

(28)

Siti Nurjanah,2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VII SMPLB DI SLB-B

PRIMA BHAKTI MULIA KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Cimahi.Untuk mengatasi hambatan internal dalam keterbatasan tenaga pengajar, pihak sekolah berusaha untuk merekrut tenaga pendidik untuk bekerjasama dalam mengembangkan keterampilan di sekolah tersebut. Sedangkan untuk mengatasi hambatan eksternal yaitu melalui pemberian materi secara intens, sehingga dapat membantu siswa dalam mengingat materi yang diajarkan, mendemonstrasikan secara langsung cara menyulam, menjelaskan dengan kalimat yang sederhana fungsi dan cara menggunakan alat-alat dalam menyulam, memfokuskan konsentrasi siswa agar siswa termotivasi untuk menyelesaikan keterampilannya adalah dengan cara memberikanreward kepada siswa dalam bentuk verbal maupun pemberian bintang yang ditempel di papan reward.

B. Rekomendasi

Setelah diketahui hasil penelitian mengenai pelaksanaan pembelajaran keterampilan tata busana mengenai sulam aplikasikain flanel pada kelas VII SMPLB di SLB-B Prima Bhakti Mulia Kota Cimahi, peneliti merekomendasikan beberapa hal yang dapat dilakukan dan perlu direalisasikan oleh berbagai pihak. Seperti berikut: 1. Bagi Sekolah

(29)

Siti Nurjanah,2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VII SMPLB DI SLB-B

PRIMA BHAKTI MULIA KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kemampuan dan hasil anak agar anak tunarungu dapat menerapkan ilmu yang dipelajarinya serta mendapatkan peluang untuk bekerja.

2. Bagi Guru

(30)

Siti Nurjanah,2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VII SMPLB DI SLB-B

PRIMA BHAKTI MULIA KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Anwar. (2006). Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill Education). Bandung : Alfabeta

Aunurrahman. (2009). BelajardanPembelajaran. Bandung :Alfabeta

Basrowi dan Suwandi. (2008). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta. DimyatidanMudjiono. (2009). BelajardanPembelajaran. Jakarta :RinekaCipta

Forum Kompas. (2013). Sejarah Kain Flanel. [online]. Tersedia: http://forum.kompas.com/fashion-beauty/98933-sejarah-kain-flanel.html

[14 Juni 2015]

Haenudin. (2013). Pendidikan ABK Tunarungu. Jakarta Timur : PT Luxima Metro Media

Haneda, A. dan Sutjihati, E. (2009). Kreasi Trendy Sulam Perca. Jakarta: Kriya Pustaka

Kunandar. (2007). Guru Profesional. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Kustijaman, A.Y. dan Irawan, A.F. (2011). Keterampilan SMPLB. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

Moleong, L.J. (2007). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

murni winarsih

Nuna, M. (2009). Berkreasi dengan Kain Felt. [online]. Tersedia: http://mbanuna.blogspot.com/2009/11/berkreasi-dengan-kain-felt.html

[16 Juni 2015]

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta

Sugandi, dkk. (2000). Belajar dan Pembelajaran. Semarang : IKIP PRESS. Sugandi, dkk. (2004). Teori Pembelajaran. Semarang : UPT MMK UNNES.

Suryosubroto. (2009). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta

Tim PengembangKurikulumdanPembelajaran. (2011).

(31)

Siti Nurjanah,2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TATA BUSANA PADA ANAK TUNARUNGU KELAS VII SMPLB DI SLB-B

PRIMA BHAKTI MULIA KOTA CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Usman, MU. (2009). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Yoru, E. (2012). Kelemahan Kain Flanel. [online]. Tersedia: http://elyorucrafts.blogspot.com/2012/01/kelemahan-kain-felt.html

[16 Juni 2015]

Yunita, E. (2006). Flanel For Special Moment. Jakarta: Puspa Swara

Gambar

Gambar 2.25 Tusuk bulu rambut .........................................................................

Referensi

Dokumen terkait