• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI TOKSISITAS DAN EFEK PEMBERIAN TUNGSTEN TRIOKSIDA (WO3) TERHADAP HISTOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL TIKUS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UJI TOKSISITAS DAN EFEK PEMBERIAN TUNGSTEN TRIOKSIDA (WO3) TERHADAP HISTOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL TIKUS."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Ajeng Widi Nurfadilah, 2015

UJI TOKSISITAS DAN EFEK PEMBERIAN TUNGSTEN TRIOKSIDA (WO3) TERHADAP

HISTOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL TIKUS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

UJI TOKSISITAS DAN EFEK PEMBERIAN TUNGSTEN

TRIOKSIDA (WO

3

) TERHADAP HISTOPATOLOGI

ORGAN HATI DAN GINJAL TIKUS

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Progam Studi Kimia

Oleh

AJENG WIDI NURFADILAH 1100324

PROGRAM STUDI KIMIA DEPARTEMEN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

Ajeng Widi Nurfadilah, 2015

UJI TOKSISITAS DAN EFEK PEMBERIAN TUNGSTEN TRIOKSIDA (WO3) TERHADAP

HISTOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL TIKUS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

UJI TOKSISITAS DAN EFEK PEMBERIAN TUNGSTEN

TRIOKSIDA (WO

3

) TERHADAP HISTOPATOLOGI

ORGAN HATI DAN GINJAL TIKUS

Oleh

Ajeng Widi Nurfadilah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sains pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Ajeng Widi Nurfadilah 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

29 Oktober 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

i

Ajeng Widi Nurfadilah, 2015

UJI TOKSISITAS DAN EFEK PEMBERIAN TUNGSTEN TRIOKSIDA (WO3) TERHADAP

HISTOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL TIKUS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

AJENG WIDI NURFADILAH

UJI TOKSISITAS DAN EFEK PEMBERIAN TUNGSTEN

TRIOKSIDA (WO

3

) TERHADAP HISTOPATOLOGI

ORGAN HATI DAN GINJAL TIKUS

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Gun Gun Gumilar., M.Si. NIP. 197906262001121001

Pembimbing II

Heli Siti Halimatul., Ph.D. NIP. 197907302001122002

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Kimia FPMIPA UPI

(4)

i

Ajeng Widi Nurfadilah, 2015

UJI TOKSISITAS DAN EFEK PEMBERIAN TUNGSTEN TRIOKSIDA (WO3) TERHADAP HISTOPATOLOGI ORGAN

HATI DAN GINJAL TIKUS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

PERNYATAAN

Saya menyatatakan bahwa skripsi yang berjudul “Uji Toksisitas dan Efek Pemberian Tungsten Trioksida (WO3) Terhadap Histopatologi Organ Hati dan Ginjal Tikus” ini

sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian didalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara – cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Oktober 2015 Yang membuat pernyataan,

(5)

Ajeng Widi Nurfadilah, 2015

UJI TOKSISITAS DAN EFEK PEMBERIAN TUNGSTEN TRIOKSIDA (WO3) TERHADAP

HISTOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL TIKUS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa senyawa turunan tungsten dapat dijadikan sebagai obat. Disisi lain, tungsten trioksida (WO3) merupakan salah satu senyawa turunan

tungsten yang belum dimanfaatkan dalam bidang pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat toksisitas dan histopatologi dari pemberian tungsten trioksida (WO3) terhadap organ hati dan ginjal tikus. Tahapan yang dilakukan yaitu uji toksisitas

yang meliputi uji toksisitas akut dan subakut, pengujian parameter biokimia darah, serta pengamatan mengenai kerusakan pada organ hati dan ginjal tikus jantan galur Sprague dawley. Hasil pengamatan uji toksisitas menunjukkan bahwa WO3 tidak bersifat toksik

yang ditandai dengan nilai LD50 > 5000 mg/kgbb dan peningkatan berat badan selama 14

hari. Hasil uji biokimia darah menunjukkan bahwa kadar Blood Urea Nitrogen (BUN) dan kreatinin berturut-turut sebesar 13,2 mg/dl dan 0,66 mg/dl masih berada dalam rentang normal, sedangkan kadar Alanine Transaminase (ALT) sebesar 102,8 U/L, yang berada diluar rentang normal. Hasil pengamatan terhadap histopatologi organ menunjukkan bahwa terjadi kerusakan pada organ hati dan ginjal dari tikus uji, tetapi masih tergolong kerusakan ringan. Berdasarkan penelitian, dapat disimpulkan bahwa WO3 termasuk ke dalam zat yang tidak toksik, tetapi dapat menyebabkan kelainan pada

fungsi hati dan kerusakan ringan pada organ hati dan ginjal, jika diberikan dalam jangka waktu yang lama.

(6)

Ajeng Widi Nurfadilah, 2015

UJI TOKSISITAS DAN EFEK PEMBERIAN TUNGSTEN TRIOKSIDA (WO3) TERHADAP HISTOPATOLOGI ORGAN

HATI DAN GINJAL TIKUS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

iii

ABSTRACT

Some studies showed that derivate of tungsten can used in the medical. Tungsten trioxide (WO3) is

one of tungsten’s derivatives that have never used in the medical. This study aims to investigate the toxicity and histopathology of WO3 administration on rat’s liver and kidney. This study was

conducted through the step of acute and subacute toxicity testing, blood biochemistry testing with observations of liver and kidney damages of Sprague dawley rat. The results of toxicity test show that WO3 is a non toxic compound with LD50 value > 5000 mg/kgbb and increases body weight of rat

for 14 days. In blood biochemistry testing show that blood urea nitrogen (BUN) and creatinine value are13,2 mg/dl and 0,66 mg/dl still in normal range. In contrast, the value of Alanine Transaminase

(ALT) is out of the normal range, that is 102,8 U/L. Observations of of liver and kidney damages show that, there are small defect in rat’s liver and kidney. Based on study, it can be concluded that WO3 is a non toxic compound, but can causing anomaly in liver function and occurs small defect of

liver and kidney, if consumed in long time.

(7)

Ajeng Widi Nurfadilah, 2015

UJI TOKSISITAS DAN EFEK PEMBERIAN TUNGSTEN TRIOKSIDA (WO3) TERHADAP

HISTOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL TIKUS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...4

2.1.Tungsten ...4

2.2.Toksisitas dan Tingkatannya ...5

2.3.Histopatologi Hati ...7

2.4.Histopatologi Ginjal ...9

2.5.Kerusakan Sel...9

2.3.1.Kerusakan Reversible ...9

2.3.2.Kerusakan Irreversible ...10

2.6.Alanine Transaminase (ALT) ...11

2.7.Kreatinin ...12

2.8.Blood Urea Nitrogen (BUN) ...12

BAB III METODE PENELITIAN...14

3.1.Waktu dan Lokasi Penelitian ...14

(8)

Ajeng Widi Nurfadilah, 2015

UJI TOKSISITAS DAN EFEK PEMBERIAN TUNGSTEN TRIOKSIDA (WO3) TERHADAP

HISTOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL TIKUS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

3.6.1.Uji Toksisitas Akut ...17

3.6.2.Uji Toksisitas Subakut ...17

3.6.3.Uji Histopatologi ...17

3.6.3.1.Pembedahan Hewan Uji ...17

3.6.3.2.Pembuatan Preparat Jaringan ...17

3.6.3.3.Pemeriksaan Parameter Biokimia Darah ...18

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...20

4.1.Uji Toksisitas WO3 ...20

4.1.1.Uji Toksisitas Akut ...20

4.1.2.Uji Toksisitas Subakut ...21

4.2.Pemeriksaan Parameter Biokimia Darah ...22

4.2.1.Kadar Alanine Transaminase (ALT) Kelompok Kontrol dan Perlakuan ...22

4.2.2.Kadar Kreatinin Kelompok Kontrol dan Perlakuan ...23

4.2.3.Kadar Blood Urea Nitrogen (BUN) Kelompok Kontrol dan Perlakuan ...24

4.3.Pemeriksaan Histopatologi Organ ...25

4.3.1. Efek Pemberian WO3 Terhadap Histopatologi Organ Hati ...25

4.3.2. Efek Pemberian WO3 Terhadap Histopatologi Organ Ginjal ...27

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...30

5.1Kesimpulan ...30

5.2Saran ...30

(9)

viii

Ajeng Widi Nurfadilah, 2015

UJI TOKSISITAS DAN EFEK PEMBERIAN TUNGSTEN TRIOKSIDA (WO3) TERHADAP

HISTOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL TIKUS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel

2.1. Klasifikasi Toksisitas Bahan Kimia ...6

2.2. Klasifikasi Toksisitas Obat dan Makanan ...6

2.3. Efek Toksikan Terhadap Organel Sel Hati ...8

2.4.Fungsi hati dan akibat dari perubahan fungsi ...8

3.1. Kelompok Dosis ...15

3.2. Takaran WO3 dan Volume PEG Untuk Pembuatan Sediaan Uji ...15

(10)

Ajeng Widi Nurfadilah, 2015

UJI TOKSISITAS DAN EFEK PEMBERIAN TUNGSTEN TRIOKSIDA (WO3) TERHADAP HISTOPATOLOGI ORGAN

HATI DAN GINJAL TIKUS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1.Reaksi Pembentukan Asam Piruvat dengan Enzim ALT ... 11 3.3.Bagan Alir Penelitian Uji Toksisitas dan Histopatologi ... 16 4.1.Rata-rata berat badan hewan uji selama 14 hari ... 21 4.2.Rata-rata Kadar Alannine Transaminase (ALT) pada Kelompok Kontrol

dan Perlakuan ... 23 4.3.Rata-rata Kadar Kreatinin pada Kelompok Kontrol dan Perlakuan24 4.4.Rata-rata Kadar BUN pada Kelompok Kontrol dan Perlakuan ... 24 4.5.Histopatologi Organ Hati Penelitian Toksisitas Pada Hari ke-15 .... 26 4.6.Histopatologi Organ Ginjal Penelitian Toksisitas

(11)

x

Ajeng Widi Nurfadilah, 2015

UJI TOKSISITAS DAN EFEK PEMBERIAN TUNGSTEN TRIOKSIDA (WO3) TERHADAP HISTOPATOLOGI ORGAN

HATI DAN GINJAL TIKUS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Data Tingkah Laku Hewan Uji Selama 24 Jam dan Data Berat Badan Tikus

Selama 14 Hari ... 35

2. Analisis Statistik Data Berat Badan ... 38

3. Data Uji Parameter Biokimia Darah ... 41

4. Foto Uji Histopatologi Ginjal ... 42

5. Foto Uji Histopatologi Hati ... 46

6. Data Perhitungan ... 50

(12)

Ajeng Widi Nurfadilah, 2015

UJI TOKSISITAS DAN EFEK PEMBERIAN TUNGSTEN TRIOKSIDA (WO3) TERHADAP HISTOPATOLOGI ORGAN

HATI DAN GINJAL TIKUS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan memicu para peneliti untuk terus

menemukan sesuatu yang dapat bermanfaat bagi pengobatan penyakit manusia. Mulai dari

penelitian mengenai pemanfaatan tumbuhan untuk dijadikan obat herbal hingga produksi obat

dari bahan kimia sintetik (non herbal). Namun, obat herbal maupun sintetik masih belum

optimum untuk penyembuhan suatu penyakit, sehingga penelitian terus berlanjut sampai

ditemukannya obat berbasis logam transisi yaitu cisplatin. Cisplatin merupakan senyawa

turunan logam transisi platina yang telah dikenal sebagai anti kanker karena dapat

menghambat replikasi dan perpanjangan DNA, dimana atom platina dari cisplatin dapat

membentuk ikatan kovalen dengan nitrogen pada DNA sel kanker (Basu dan Soumya, 2010).

Contoh aplikasi logam transisi lain dibidang pengobatan yaitu perak. Senyawa perak

digunakan untuk infeksi yang disebabkan oleh cedera, dan perak sulfadiazin saat ini

digunakan untuk luka bakar (Victor, 2015).

Disisi lain, logam transisi yang sedang menjadi pusat perhatian peneliti di dunia

adalah tungsten. Hal tersebut disebabkan karena salah satu senyawa turunan tungsten yaitu

sodium tungstate yang memiliki bilangan oksidasi +6 telah diketahui memiliki potensi

sebagai agen antidiabetes dengan meningkatkan deposisi glikogen pada sel hati yang dapat

mendorong aksi insulin (Zafra et al, 2013). Penelitian lain juga menunjukkan bahwa sodium

tungstate berpotensi sebagai anti obesitas, karena dapat menurunkan berat badan pada tikus

obesitas dengan mengurangi asupan makanan dan meningkatkan pengeluaran energi (Canals

et al., 2009).

Senyawa tungsten lain yang memiliki kesamaan biloks dengan sodium tungstate

adalah tungsten trioksida (WO3), yang berbentuk serbuk halus berwarna kuning dan

dihasilkan dari amonium paratungstate (APT). Senyawa WO3 banyak dimanfaatkan dalam

bidang material seperti sebagai sel fotoelektrokimia, layar elektrokromik dan sensor (Choi et

al., 2005). Dalam bidang kedokteran, nano partikel dari tungsten trioksida yang

(13)

2

2

Ajeng Widi Nurfadilah, 2015

UJI TOKSISITAS DAN EFEK PEMBERIAN TUNGSTEN TRIOKSIDA (WO3) TERHADAP HISTOPATOLOGI ORGAN

HATI DAN GINJAL TIKUS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

untuk mendeteksi tumor (Sharker, 2015). Namun, penelitian mengenai pemanfaatan WO3

dalam bidang pengobatan belum pernah dilakukan, padahal potensi senyawa turunan tungsten

dalam bidang pengobatan sangat besar. Oleh karena itu, penelitian pendahuluan mengenai

“Uji Toksisitas dan Efek Pemberian WO3 Terhadap Histopatologi Organ Hati dan Ginjal Tikus” perlu dilakukan sebagai screening awal bahan untuk dijadikan sebagai kandidat obat. Dengan dilakukannya penelitian ini, maka akan diperoleh data tingkat toksisitas serta

kerusakan yang terjadi akibat pemberian WO3 terhadap organ hati dan ginjal pada tikus.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan, maka rumusan masalah pada

penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana tingkat toksisitas dari tungsten trioksida (WO3) terhadap tikus?

2. Bagaimana efek pemberian tungsten trioksida (WO3) terhadap parameter biokimia

darah yang berhubungan dengan fungsi hati dan ginjal tikus?

3. Bagaimana efek pemberian tungsten trioksida (WO3) terhadap histopatologi organ

hati dan ginjal tikus?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Memperoleh data tingkat toksisitas dari tungsten trioksida (WO3) pada tikus.

2. Memperoleh data mengenai efek pemberian tungsten trioksida (WO3) terhadap

parameter biokimia darah yang berhubungan dengan fungsi hati dan ginjal tikus.

3. Memperoleh data mengenai efek pemberian tungsten trioksida (WO3) terhadap

(14)

3

3

Ajeng Widi Nurfadilah, 2015

UJI TOKSISITAS DAN EFEK PEMBERIAN TUNGSTEN TRIOKSIDA (WO3) TERHADAP HISTOPATOLOGI ORGAN

HATI DAN GINJAL TIKUS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah memberikan informasi mengenai data

tingkat toksisitas dan efek pemberian tungsten trioksida (WO3) terhadap organ hati dan

ginjal. Data yang diperoleh juga dapat memberikan tambahan informasi mengenai dampak

(15)

Ajeng Widi Nurfadilah, 2015

UJI TOKSISITAS DAN EFEK PEMBERIAN TUNGSTEN TRIOKSIDA (WO3) TERHADAP

HISTOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL TIKUS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1.Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Riset Kimia Universitas

Pendidikan Indonesia dan Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian

Bogor pada bulan Juni - Agustus 2015.

3.2.Alat dan Bahan Penelitian

3.2.1. Alat

Alat-alat yang digunakan yaitu automatic tissue processor,

spektrofotometer dan mikroskop cahaya.

3.2.2. Bahan

Bahan utama penelitian adalah senyawa tungsten trioksida (WO3)

berukuran bulk. Bahan lainnya adalah aquadest, polietilen glikol (PEG) BM 6000

sebesar 2%, bahan pakan, obat-obatan mencit, formalin 10%, alkohol absolut,

xylol, paraffin, pewarna hematoksilin dan eosin.

3.3. Persiapan Hewan Percobaan

Hewan percobaan yang digunakan adalah tikus jantan galur Sprague

dawley berumur 6 minggu. Sampel kemudian diaklimatisasi terlebih dahulu

selama 7 hari untuk proses adaptasi dengan pakan dan lingkungan.

3.4. Pengelompokkan Variasi Dosis

Sebanyak 45 ekor tikus jantan dibagi menjadi 9 kelompok variasi dosis

dan setiap kelompok terdiri atas 5 ekor tikus. Pengelompokkan variasi dosis

(16)

15

15

Ajeng Widi Nurfadilah, 2015

UJI TOKSISITAS DAN EFEK PEMBERIAN TUNGSTEN TRIOKSIDA (WO3) TERHADAP

HISTOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL TIKUS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1.Kelompok Dosis

yang disesuaikan. Larutan suspensi yang dihasilkan berwarna kuning. Takaran

WO3 dan volume PEG untuk pembuatan sediaan uji ditunjukkan pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2.Takaran WO3 dan Volume PEG Untuk Pembuatan Sediaan Uji

Sediaan Uji Berat WO3 Volume PEG

(17)

16

16

Ajeng Widi Nurfadilah, 2015

UJI TOKSISITAS DAN EFEK PEMBERIAN TUNGSTEN TRIOKSIDA (WO3) TERHADAP

HISTOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL TIKUS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

3.6. Alur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap yaitu tahap pertama adalah

uji toksisitas akut untuk menentukan nilai LD50 dari WO3. Tahap kedua adalah uji

toksisitas subakut untuk melihat efek pemberian WO3 terhadap berat badan hewan

uji. Tahap ketiga adalah uji histopatologi untuk melihat kelainan fungsi organ dan

kerusakan organ hati serta ginjal dari hewan uji. Tahapan penelitian secara

keseluruhan dapat dilihat dari bagan alir yang ditunjukkan pada Gambar 3.3.

Gambar 3.3. Bagan Alir Penelitian Uji Toksisitas dan Histopatologi

(18)

17

17

Ajeng Widi Nurfadilah, 2015

UJI TOKSISITAS DAN EFEK PEMBERIAN TUNGSTEN TRIOKSIDA (WO3) TERHADAP

HISTOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL TIKUS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

3.6.1. Uji Toksisitas Akut

Sebanyak 45 ekor tikus yang telah diaklimatisasi dibagi menjadi 9

kelompok variasi dosis WO3 yaitu kontrol (PEG 2%), 15 mg/kgBB, 45

mg/kgBB, 135 mg/kgBB, 405 mg/kgBB, 1215 mg/kgBB. Dilakukan

pengamatan terhadap mortalitas untuk perhitungan nilai LD50 dan

perubahan tingkah laku hewan. Apabila hewan uji tidak ada yang mati

dalam 24 jam, pangujian dilanjutkan dengan dosis yang lebih besar yaitu

2000 mg/kg, 4000 mg/kg, dan 5000 mg/kg. Dosis diberikan secara oral

menggunakan sonde lambung dan pengujian dilakukan selama 24 jam.

3.6.2. Uji Toksisitas Subakut

Uji toksisitas subakut dilakukan selama 14 hari untuk melihat efek

pemberian zat uji WO3 terhadap berat badan hewan uji dan dilakukan uji

lanjutan (histopatologi) pada hari ke 15. Dosis diberikan setiap hari yang

berdasarkan hasil uji sebelumnya.

3.6.3. Uji Histopatologi

3.6.3.1. Pembedahan Hewan Uji

Pembedahan hewan uji dilakukan pada hari ke 15. Tikus dikorbankan

dengan metode anestesi menggunakan ketamine 10% untuk kemudian di lakukan

pembedahan untuk uji kerusakan organ hati dan ginjal.

3.6.3.2. Pembuatan Preparat Jaringan

matang, jaringan ditiriskan pada saringan, selanjutnya dipotong

menggunakan pisau scalpel dengan ketebalan 0,3 - 0,5 mm dan disusun ke

dalam tissue cassette, kemudian sejumlah tissue cassette dimasukkan ke

(19)

18

18

Ajeng Widi Nurfadilah, 2015

UJI TOKSISITAS DAN EFEK PEMBERIAN TUNGSTEN TRIOKSIDA (WO3) TERHADAP

HISTOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL TIKUS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

c. Dehidrasi, Filtrasi dan Clearing

Keranjang yang di dalamnya berisi jaringan organ, dimasukkan ke

dalam mesin automatic processor. Selanjutnya jaringan mengalami proses

dehidrasi bertahap dengan putaran waktu sebagai berikut: etanol 70% (2

jam), etanol 80% (2 jam), etanol 90 % (2 jam), etanol absolute (2 jam),

etanol absolute (2 jam), xylol (2 jam), xylol (2 jam), parafin cair (2 jam),

parafin cair (2 jam). Selanjutnya keranjang dikeluarkan untuk dilakukan

proses berikutnya (Muntiha, 2001).

d. Vakum

Setelah proses dehidrasi dilakukan, kemudian dilanjutkan dengan

penghilangan udara dari jaringan menggunakan mesin vakum yang di

dalamnya terdapat tabung untuk menyimpan keranjang yang diisi parafin

cair dengan temperatur (59 - 60°C), di vakum selama 30 menit. Keranjang

diangkat, tissue cassette dikeluarkan dan disimpan pada temperatur 60°C

untuk sementara waktu sebelum pencetakan dilakukan dengan parafin cair

(Muntiha, 2001).

e. Pemendaman

Cetakan dari bahan stainles steel dihangatkan di atas api bunsen,

lalu ke dalam setiap cetakan dimasukkan jaringan sambil diatur dan sedikit

ditekan. Sementara itu ditempat lain, disiapkan parafin cair dalam tempat

khusus, sehingga dicapai suhu 60°C. Parafin cair tersebut dituangkan ke

dalam jaringan sampai seluruh jaringan terendam parafin. Parafin

dibiarkan membeku di atas mesin pendingin. Selanjutnya blok parafin

dilepas dari cetakan dan disimpan di freezer (20°C) sebelum dilakukan

pemotongan (Muntiha, 2001).

f. Pengirisan dan Peletakan Pada Gelas Objek

Blok parafn yang mengandung jaringan, kemudian diiris

menggunakan mesin mikrotom dengan ketebalan berkisar 3 – 4µm.

Potongan tersebut diletakkan secara hati-hati di atas permukaan air dalam

waterbath bersuhu 46°C. Pada kesempatan ini bentuk irisan dirapikan,

(20)

19

19

Ajeng Widi Nurfadilah, 2015

UJI TOKSISITAS DAN EFEK PEMBERIAN TUNGSTEN TRIOKSIDA (WO3) TERHADAP

HISTOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL TIKUS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

atasnya disusun di dalam rak khusus dan dimasukkan ke dalam inkubator

bersuhu 60°C sampai preparat siap untuk diwarnai (Muntiha, 2001).

g. Pewarnaan

Preparat yang akan diwarnai diletakkan pada rak khusus dan

dicelupkan ke dalam larutan xylol (dua kali pencelupan) masing-masing

selama 2 menit. Setelah itu, dicelupkan kedalam etanol absolute 2 menit,

etanol 95%, dan etanol 80% masing-masing selama 1 menit. Bilas dengan

air keran selama 1 menit, larutan hematoksilin 8 menit, bilas lagi dengan

air keran 30 detik, air keran lagi 2 menit, kemudian dicelupkan pada

larutan eosin selama 2 – 3 menit, dan bilas lagi dengan air keran 1 menit.

Selanjutnya dicelupkan secara berurutan pada etanol 95%, etanol absolute

I, etanol absolute II masing-masing 10 celupan, dan dilakukan pencelupan

pada larutan xylol I 1 menit, larutan xylol II 2 menit.

Preparat diangkat satu persatu dari larutan xylol dalam keadaan

basah, diberi satu tetes cairan perekat dan selanjutnya ditutup dengan kaca

penutup (cover glass). Hasil pewarnaan dilihat di bawah mikroskop

(Muntiha, 2001).

3.6.3.3. Pemeriksaan Parameter Biokimia Darah

Pemeriksaan biokimia darah meliputi parameter yang berkaitan dengan

fungsi ginjal (kreatinin dan ureum) dan hati (Alanine Transaminase) dengan

menggunakan serum darah yang diambil setelah tikus dipingsankan. Plasma darah

kemudian dimasukkan kedalam alat spektrofotometer untuk diuji biokimia

(21)

Ajeng Widi Nurfadilah, 2015

UJI TOKSISITAS DAN EFEK PEMBERIAN TUNGSTEN TRIOKSIDA (WO3) TERHADAP

HISTOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL TIKUS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan

bahwa:

1. Tungsten trioksida termasuk ke dalam zat tidak toksik dengan nilai LD50 >

5000 mg/kgbb

2. Efek pemberian tungsten trioksida (WO3) terhadap parameter biokimia

darah :

- Menyebabkan kelainan pada fungsi hati dengan kadar ALT sebesar

102,8 U/L berada di luar rentang normal.

- Tidak menyebabkan kelainan pada fungsi ginjal dengan kadar

kreatinin dan BUN masing-masing sebesar 0,66 mg/dl dan 13,2 mg/dl

masih berada pada rentang normal.

3. Pemberian tungsten trioksida (WO3) selama 14 hari menyebabkan efek

kerusakan ringan terhadap organ hati dan ginjal pada tikus jantan galur

Sprague dawley.

5.2. Saran

1. Perlu dilakukan pengujian toksisitas subkronik dan kronik untuk melihat

keamanan dari zat WO3 dalam waktu yang lebih lama dengan pengujian

histopatologi pada organ lainnya seperti jantung dan pankreas.

(22)

Ajeng Widi Nurfadilah, 2015

UJI TOKSISITAS DAN EFEK PEMBERIAN TUNGSTEN TRIOKSIDA (WO3) TERHADAP

HISTOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL TIKUS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAK A

Allen, P. J. (2012). Creatine Metabolism and Psychiatric Disorders: Does Creatine

Supplementation Have Therapeutic Value?. Neuroscience and

Biobehavioral Reviews, 36, hlm.1442–1462.

Basu, A dan Soumya, K. (2010). Cellular Responses to Cisplatin-Induced DNA

Damage. Journal of Nucleic Acids.

BPOM, RI. (2014). Pedoman Uji Toksisitas Nonklinik Secara In Vivo. Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia.

Busman, E, dan N. Nurcahyani. (2013). Struktur Histologis Hati Mencit (Mus

Musculus L.) Sebagai Respon Terhadap Kebisingan. Seminar Nasional

Sains & Teknologi V Lembaga Penelitian Universitas Lampung.

Canals I, María C. Carmona, Marta , Albert, Analia, Francesc, dan Ramon.

(2009). A Functional Leptin System Is Essential for Sodium Tungstate

Antiobesity Action. Endocrinology, 150(2), hlm.642–650.

Carlton, W. W, McGavin M. D. (1995). Thomson’s Special Veterinary Pathology.

2nd.ed. St. Louis: Mosby.

Cheville, N. F. (1999). Introduction to Veterinary Pathology. Ed ke-2. Iowa: Iowa

State University Press.

Choi, H. G., Jung, Y. H., Kim, D. K. (2005). Solvothermal Synthesis of Tungsten

Oxide Nanorod/Nanowire/Nanosheet. Communications of the American

Ceramic Society, 88(6), hlm.1684-1686.

Dyah, K. (2007). Pengaruh Pemberian Daun Acacia Villosa Dikukus dan Tidak

Dikukus Terhadap Gambaran Histopatologi Ginjal Tikus. Skripsi.

Bogor: IPB.

EHS. (2002). Toxicology And Exposure Guidelines. UNL Environmental Health

(23)

32

Ajeng Widi Nurfadilah, 2015

UJI TOKSISITAS DAN EFEK PEMBERIAN TUNGSTEN TRIOKSIDA (WO3) TERHADAP

HISTOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL TIKUS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Fink, S. L., and Brad, T. C. (2005). Apoptosis, Pyroptosis, and Necrosis:

Mechanistic Description of Dead and Dying Eukaryotic Cells. Infect.

Immun, 73(4), hlm.1907.

Fitrian T. (2013). Studi Histopatologi Hati Ikan Mas (Cyprinus carpio L) di

Waduk Cirata Jawa Barat. Skripsi. Bandung: UNPAD.

Giannini, E. G., Roberto T, Vincenzo S. 2005. Liver Enzyme Alteration: A Guide

For Clinicians. Canadian Medical Association or Its Licensors, 172 (3).

Gomez-Gomez, M. M, Nuria R, Benito C, Jorge D, Joan G, Carmen C. 2011.

Biospeciation of tungsten in the serum of diabetic and healthy rats treated

with the antidiabetic agent sodium tungstate. Talanta, 84, hlm.1011–

1018.

Harris R. M., T. D. Williams, N. J. Hodges, R.H. Waring. (2011). Reactive

Oxygen Species and Oxidative DNA Damage Mediate The Cytotoxicity

of Tungsten–Nickel–Cobalt Alloys In Vitro”. Toxicology and Applied

Pharmacology, 250, hlm.19–28.

Haryani, C. A. (2007). Studi Morfopatologi Leiomyosarcoma Pada Hati Seekor

Anjing Ras (Golden Retriever). Skripsi. Bogor: IPB.

Haschek, W. M., M. A. Wallig, and C. Rousseaux. (2010). Fundamentals of

Toxicologic Pathology. 2ndEdition. San Diego: Academic Press.

Jawi, I. M, DN Suprapta, IWP Sutirtayasa. (2007). Efek Antioksidan Ekstrak

Umbi Jalar Ungu Terhadap Hati Setelah Aktivitas Fisik Maksimal Dengan

Melihat Kadar ALT dan AST Pada Darah Mencit. Dexa Media, 20(3),

hlm.103-106.

Kazory, A. (2010). Emergence of Blood Urea Nitrogen as a Biomarker of

Neurohormonal Activation in Heart Failure. Am J Cardiol, 106, hlm.694 –

700.

Kiersztan, A., Winiarska, K., Drozak, J., Przedlacka, M., Wegrzynowicz, M.,

Fraczyk, T., and Bryla, J. (2004). Differential Effects Of Vanadium,

(24)

33

Ajeng Widi Nurfadilah, 2015

UJI TOKSISITAS DAN EFEK PEMBERIAN TUNGSTEN TRIOKSIDA (WO3) TERHADAP

HISTOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL TIKUS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Renal Tubules And Hepatocytes Of Control And Diabetic Rabbits:

Beneficial Action Of Melatonin And N-Acetylcysteine. Molecular and

Cellular Biochemistry, 30, hlm.1-3.

Klaassen, Curtis. (2007). Casarett and Doull’s Toxicology. The Basic Science Of

Poisons 7th edition. Kansas: University of Kansas Medical Center.

Koutsospyros, A., Braida, W.J., Christodoulatos, C., Dermatas, D., Strigul, N.S.

(2006). “A review of tungsten: from environmental obscurity to

scrutiny”. Journal of Hazardous Materials, 136, hlm.1–19.

Lewis, R. J., ed. (2007). Hawley’s Condensed Chemical Dictionary, 15th ed. New

York, NY, John Wiley & Sons, Inc.

Lu, F.C. (2010). Toksikologi Dasar : Asas, Organ, Sasaran, dan Penilaian

Resiko. Edisi 2. Jakarta: UI Press.

Matsuzawa et al. (1997). A Survey of The Value of Clinical Chemistry

Parameters Obtained For a CommonRat Blood Sample In Ninety-Eight

Japanese Laboratories. The Journal of Toxicological Science, 22,

hlm.25-45.

Mescher, A. L. (2011). Histologi Dasar Junqueira: teks & atlas. Edisi ke- 12.

Alih bahasa: Frans Dany. Jakarta: EGC.

Muntiha, M. (2001). Teknik Pembuatan Preparat Histopatologi dari Jaringan

Hewan dengan Pewarnaan Hematoksilin dan Eosin (H&E). Dalam

seminar Temu Teknis Fungsional Non Peneliti. Bogor: Balai Penelitian

Veteriner.

OECD. (2001). Acute Oral Toxicity – Acute Toxic Class Method. OECD

Guideline for Testing of Chemicals. Adopted December 17, 2001.

Pawa, S, Shakir Ali. (2004). Liver Necrosis And Fulminant Hepatic Failure In

Rats: Protection By Oxyanionic Form of Tungsten. Biochimica et

(25)

34

Ajeng Widi Nurfadilah, 2015

UJI TOKSISITAS DAN EFEK PEMBERIAN TUNGSTEN TRIOKSIDA (WO3) TERHADAP

HISTOPATOLOGI ORGAN HATI DAN GINJAL TIKUS

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Pratt, D. S, and M Arshall M. K Aplan. (2000). Evaluation of Abnormal Liver

Enzyme Results In a Symptomatic Patients. The New England Journal of

Medicine.

Schuster, B. E., L.E. Roszell, L.E. Murr,D.A., Ramirez, J.D. Demaree, B.R.

Klotz, A.B. Rosencrance, W.E. Dennis, W. Bao, E.J. Perkins, J.F.

Dillman, D.I. Bannon. (2012). In Vivo Corrosion, Tumor Outcome, and

Microarray Gene Expression For Two Types of Muscle-Implanted

Tungsten Alloys. Toxicology and Applied Pharmacology, 265, hlm.128–

138.

Sharker, S. M., Sung Min Kim, Jung Eun Lee,Kyung Ho Choi, Gyojic Shin,

Sangkug Lee, Kang Dae Lee,Ji Hoon Jeong,Haeshin Lee, Sung Young

Park. (2015). Functionalized Biocompatible WO3 Nanoparticles For

Triggered and Targeted In Vitro And In Vivo Photothermal Therapy.

Journal of Controlled Release, 217, hlm.211–220.

Strigul Nikolay, Agamemnon K, Christos C. (2010). Tungsten speciation and

toxicity: Acute toxicity of mono- and poly-tungstates to fish.

Ecotoxicology and Environmental Safety, 73, hlm.164–171.

Syaifuddin. (2011). Anatomi Fisiologi Edisi 4. Jakarta: EGC.

Victor Solano-Umana, Vega-Baudrit, José Roberto. (2015). Gold and Silver

Nanotechnology on Medicine. Journal of Chemistry and Biochemistry,

3(1).

Wirasuta dan Niruri. (2006). Toksikologi Umum. Bandung: Universitas Udayana.

Zafra, D., Laura N, Jorge D, Joan J. G. (2013). Sodium tungstate activates

glycogen synthesis through a non-canonical mechanism involving

Gambar

Tabel 3.1. Kelompok Dosis
Gambar 3.3. Bagan Alir Penelitian Uji Toksisitas dan Histopatologi

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Seleksi Konsultan Penyedia Jasa Dalam Rangka Evaluasi Terhadap Integritas Data Pinjaman Dan Hibah Luar Negeri Tahap II Tahun Anggaran 2010 Nomor

memiliki gambaran atau inspirasi untuk menulis pantun di dalam kelas. Berdasarkan pengamatan diatas menunjukkan banyak siswa yang belum tuntas belajar pada konsep menulis

(3) Hasil tes free throw kelompok mahasiswa yang diberikan pendekatan pembelajaran indirect dengan kategori koordinasi mata tangan tinggi (a2b1).. Berdasarkan

Salah satu komponen yang paling penting untuk menunjang keberlangsungan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas adalah metode, yaitu cara yang dipergunakan oleh

[r]

IDENTIFIKASI DAN UJI RESISTENSI BAKTERI Klebsiella pneunomiae , Streptococcus pneumonia,Staphylococcus aureus YANG DIISOLASI DARI SPUTUM PASIEN PENDERITA BRONKHITIS

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai pragmatis yang ada dalam naskah Pelacur dan Sang Presiden Karya Ratna Sarumpaet serta hubungannya dengan

Pada bab ini membahas mengenai pengujian dan hasil analisis dari peralatan tes surja yang bertujuan untuk mengetahui akurasi dari peralatan surja yang digunakan dalam pengujian,