• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT ; Survey pada MasyarakatKelurahan Karanganyar Kecamatan Subang Kabupaten Subang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT ; Survey pada MasyarakatKelurahan Karanganyar Kecamatan Subang Kabupaten Subang."

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

No. Daftar/FPEB/375/UN40.7.D1/LT/2015

Dzihni Hanifah, 2015

PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT

( Survey pada MasyarakatKelurahan Karanganyar Kecamatan Subang Kabupaten Subang )

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh Ujian Sarjana Pendidikan pada

Program StudiPendidikan Ekonomi

Oleh

Dzihni Hanifah 1105405

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

(2)

Dzihni Hanifah, 2015

PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR HAK CIPTA

PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT

(Survei Pada MasyarakatKelurahan Karanganyar Kecamatan Subang Kabupaten Subang)

Oleh

Dzihni Hanifah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Dzihni Hanifah 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

Dzihni Hanifah, 2015

PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PERSETUJUAN

PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT

(Survey Pada Masyarakat Kelurahan Karanganyar Kecamatan Subang Kabupaten Subang)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING

Pembimbing,

Yana Rohmana, S.Pd, M.Si NIP. 19790625 200501 1 002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

Universitas Pendidikan Indonesia,

(4)

Dzihni Hanifah, 2015

PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT

(5)

Dzihni Hanifah, 2015

PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Pengaruh Pendapatan dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku Konsumsi Masyarakat (Survei pada Masyarakat Kelurahan Karanganyar Kecamatan Subang Kabupaten

Subang)”

Dibawah bimbingan Yana Rohmana, S.Pd, M.Si.

Oleh

Dzihni Hanifah 1105405

Fokus kajian dalam penelitian ini adalah meneliti mengapa masyarakat berpendapatan rendah cenderuh lebih tinggi atau sama untuk pengalokasian kebutuhan pokok dibandingkan dengan kebutuhan non pokok, sedangkan masyarakat yang berpendapatan tinggi cenderung lebih tinggi untuk pengalokasian kebutuhan non pokok dibandingkan pokok dan kurangnya masyarakat yang memiliki skala prioritas dalam pemenuhan kebutuhannya. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitianyaitu masyarakat Kelurahan Karanganyar Kecamatan Subang Kabupaten Subang. Sampel sebanyak 169 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu survey eksplanatory dengan menggunakan angket sebagai alat pengumpul data dan teknik menggunakan regresi linear berganda menggunakan Eviews 7. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa secara simultan maupun parsial variable pendapatan dan gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku konsumsi. Hal ini berarti semakin tinggi pendapatan maka semakin tinggi juga perilaku konsumsi masyarakat dan semakin tinggi gaya hidup semakin tinggi pula perilaku konsumsi.

(6)

Dzihni Hanifah, 2015

PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

“Effect of Income and Lifestyle towards Community Consumption Behavior (This Survey in Kelurahan Karanganyar Subang District, Subang)”

Supervised Yana Rohmana, S.Pd, M.Si

By

Dzihni Hanifah 1105405

The focus of this research study is to examine why the people who have the low income, inclined higher or same to allocate the principal needs compared unprincipal needs. While the people who have higher income to consume unprincipal needs compared principal needs and less community who have priority scale to fulfil their needs. The subject of this research is the community of Kelurahan Karanganyar. The samples was taken were 169 people. The method used in this research is an explanatory survey by using a questionnaire or a questionnaire as a data collection tool, while data analysis technique used is multiple linear regression with the help of the program Eviews 7. Based on the result of this research simultaneously or partial, variable income and lifestyle have positive effect and significant impact on consumption behavior. It means the higher the income , the higher community consumption behaviour and the higher the lifestyle, the higher consumption behavior.

(7)

Dzihni Hanifah, 2015

PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ………..………. i

KATA PENGANTAR ……….……… ii

UCAPAN TERIMAKASIH ………..……... iii

DAFTAR ISI ………..…….. v

DAFTAR TABEL ………..….. viii

DAFTAR GAMBAR ………..…. x

BAB I PENDAHULUAN ……….... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ………. 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ………... 6

1.3 Tujuan Penelitian ………... 7

1.4 Manfaat Penelitian ……….. 7

1.4.1 Manfaat Teoritis ……… 7

1.4.2 Manfaat Praktis ………. 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN …...…. 8

2.1 Kajian Pustaka ………. 8

2.1.1 Perilaku Konsumsi ……… 8

2.1.2 Pendapatan ……… 32

2.1.3 Gaya Hidup ……… 37

2.2 Hasil Penelitian Terdahulu ……….. 40

2.3 Kerangka Pemikiran ……… 42

2.4 Hipotesis ………. 45

BAB III METODE PENELITIAN ………...……… 46

3.1 Objek Penelitian ……….. 46

3.2 Metode Penelitian ……….. 46

3.3 Populasi dan Sampel ………... 46

3.3.1 Populasi ………... 46

(8)

Dzihni Hanifah, 2015

PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.4 Operasional Variabel ………...………. 48

3.5 Sumber dan Jenis Data ………..……….. 50

3.6 Teknik Pengumpulan Data ……….……….……… 50

3.7 Instrumen Penelitian ……….……….……. 50

3.7.1 Analisis Instrumen ………..…….…... 51

3.7.2 Uji Validitas ……….. 52

3.7.3 Uji Reliabilitas ………... 53

3.8 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ….……….. 54

3.8.1 Teknik Analisis Data ………... 54

3.8.2 Pengujian Hipotesis ………... 59

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ………. 62

4.1 Deskripsi Objek Penelitian ………..……… 62

4.2 Profil Responden ………... 63

4.2.1 Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan ……… 63

4.2.2 Karakteristik Berdasarkan Tingkat Pendidikan …...……….. 64

4.2.3 Karakteristik Berdasarkan Lama Tinggal ……...……….. 65

4.3 Gambaran Umum Variabel Penelitian ……… 66

4.3.1 Pendapatan ………. 67

4.3.2 Gaya Hidup ……… 68

4.3.3 Perilaku Konsumsi ………... 75

4.4 Hasil Pengujian ……… 82

4.4.1 Hasil Uji Multikolinieritas ……… 82

4.4.2 Hasil Uji Heterokesdastisitas ……… 82

4.4.3 Hasil Uji Autokorelasi ……….. 83

4.5 Hasil Penelitian………... 85

4.5.1 Pengujian Hipotesis ……….. 86

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian ………..…… 88

4.6.1 Pengaruh Pendapatan Terhadap Perilaku Konsumsi…………..… 88

(9)

Dzihni Hanifah, 2015

PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.7 Implikasi Pendidikan……….... 93

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.………..……. 95

5.1 Kesimpulan ……….……….... 95

5.2 Saran ……….……….. 95

DAFTAR PUSTAKA ………. 97

(10)

Dzihni Hanifah, 2015

PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTARTABEL

Tabel 1.1 Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga di Kabupaten Subang... 2

Tabel 1.2 Pendapatan Masyarakat di Kelurahan Karanganyar Kecamatan Subang Kabupaten Subang... 3

Tabel 1.3 Presentase Warga yang membuat Skala Prioritas... 4

Tabel 2.1 Dimensi Pengukuran Gaya Hidup AIO ……… 38

Tabel 2.2 Kajian Empiris... 40

Tabel 3.1 Jumlah Kepala Keluarga Masyarakat Komplek di Kelurahan Karanganyar Kecamatan Subang Kabupaten Subang... 47

Tabel 3.2 Perhitungan Sampel... 48

Tabel 3.3 Operasional Variabel... 48

Tabel 3.4 Uji Validitas Perilaku Konsumsi... 52

Tabel 3.5 Uji Validitas gaya Hidup... 53

Tabel 3.6 Uji Reliabilitas Variabel... 54

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan... 63

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan... 65

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Tinggal... 66

Tabel 4.4 Pendapatan Responden Masyarakat Komplek yang Berada di Kelurahan Karanganyar... 67

Tabel 4.5 Penilaian Responden Terhadap Gaya Hidup Masyarakat Kelurahan Karanganyar Kecamatan Subang... 68 Tabel 4.6 Respon Konsumen terhadap Gaya Hidup dalam hal Efek Ikut Arus... 70

Tabel 4.7 Skor Kriterium Gaya Hidup dalam hal Efek Ikut Arus... 71

Tabel 4.8 Respon Konsumen terhadap Gaya Hidup dalam hal Efek Sok... 72

Tabel 4.9 Skor Kriterium Gaya Hidup dalam hal Efek Sok... 72

(11)

Dzihni Hanifah, 2015

PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.11 Skor Kriterium Gaya Hidup dalam hal Efek Pamer... 73

Tabel 4.12 Gambaran Umum Atribut Produk... 74

Tabel 4.13 Rata-rata Skor dan Urutan... 75

Tabel 4.14 Penilaian Responden terhadap Perilaku Konsumsi Masyarakat. 76 Tabel 4.15 Respon Responden terhadap Perilaku Konsumsi dalam hal Pendapatan... 78

Tabel 4.16 Skor Kriterium dari Perilaku Konsumsi dalam hal Pendapatan.. 78

Tabel 4.17 Respon Responden mengenai Perilaku Konsumsi dalam hal Kebutuhan... 79

Tabel 4.18 Skor Kriterium dari Perilaku Konsumsi dalam hal Kebutuhan... 79

Tabel 4.19 Respon Responden mengenai Perilaku Konsumsi dalam hal Manfaat... 80

Tabel 4.20 Skor Kriterium dari Perilaku Konsumsi dalam hal Manfaat... 80

Tabel 4.21 Gambaran Umum Perilaku Konsumsi... 81

Tabel 4.22 Multikolinearitas... 82

Tabel 4.23 Pengujian Heterokedastisitas... 82

Tabel 2.24 Hasil Pengujian Durbin – Watson... 83

Tabel 4.25 Hasil Uji Breunsch-Godfrey... 84

Tabel 4.26 Hasil Penyembuhan Autokorelasi... 84

Tabel 4.27 Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t)... 87

(12)

Dzihni Hanifah, 2015

PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Hierarki Kebutuhan dari Abraham Maslow... 11

Gambar 2.2 Kurva Indeferensi ……… 21

Gambar 2.3 Peta Kurva Indeferensi ………. 21

Gambar 2.4 Kurva Permintaan Pasar DBSesudah Memasuki Efek Ikut Arus... 23 Gambar 2.5 Kurva Permintaan Pasar Ds Sesudah Diperhitungkan Efek Sok... 26

Gambar 2.6 Kurva Permintaan Pasar DpSesudah Diperhitungkan Efek Pamer... 30

Gambar 2.7 Pergeseran Kurva Permintaan... 35

Gambar 2.8 Pergeseran Kurva Permintaan... 35

Gambar 2.9 Pergeseran Permintaan... 36

Gambar 2.10 Pergeseran Permintaan... 37

Gambar 2.11 Kerangka Pemikiran... 45

Gambar 3.1 Statistika d Durbin – Watson... 59

Gambar 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan... 64

Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan... 65

Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Tinggal... 66

Gambar 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan... 67

Gambar 4.5 Pengujian Autokorelasi Metode Durbin-Watson... 83

(13)

Dzihni Hanifah, 2015

PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang Penelitian

Konsumsi merupakan kegiatan menghabiskan nilai guna suatu benda baik

barang maupun jasa untuk memenuhi kebutuhan baik langsung maupun tidak

langsung. Konsumsi adalah suatu kegiatan yang sudah pasti dilakukkan oleh

semua manusia yang hidup. Kegiatan konsumsi yang dilakukan manusia bertujuan

untuk memenuhi kebutuhan hidup atau untuk memperoleh kepuasan

setinggi-tingginya sehingga tercapai tingkat kemakmuran. Selain kebutuhan manusia juga

memiliki keinginan untuk menghabiskan nilai guna suatu barang. Keinginan dan

kebutuhan suatu hal yang berbeda namun sebagian masyarakat menganggap

kebutuhan dan keinginan satu hal yang sama. Keinginan merupakan hasrat

seseorang yang jika tidak dipenuhi tidak akan mempengaruhi kehidupan.

Kebutuhan dan keinginan manusia dapat dipenuhi melalui kegiatan konsumsi,

dimana konsumen mengalokasikan pendapatannya untuk memenuhi kebutuhan

dan keinginannya.

Kegiatan konsumsi tidak hanya menghabiskan nilai guna makanan saja

tetapi kegiatan konsumsi juga dapat menghabiskan nilai guna non makanan

seperti rekreasi dan berbelanja. Adanya perubahan perilaku konsumsi masyarakat

juga dapat merubah kebutuhan manusia akan konsumsinya.

Melihat perkembangan pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia untuk

jenis makanan dan non makanan, selain menunjukkan persentase untuk non

makanan lebih besar daripada persentase untuk makanan dapat diketahui pula

bahwa dari tahun ke tahun pengeluaran konsumsi untuk non makanan mengalami

peningkatan. Hal tersebut mengindikasikan adanya pergeseran konsumsi

(14)

2

Dzihni Hanifah, 2015

PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tetapi juga menganggarkan dananya untuk kegiatan lain seperti rekreasi dan

berbelanja (kendaraan, pakaian, sepatu, tas, perhiasan, dan lain-lain).

Sejalan dengan penjelasan tersebut, Kabupaten Subang salah satu daerah

kecil di Indonesia namun memiliki tingkat konsumsi yang cukup tinggi yang

dilihat dari pengeluaran konsumsi rumah tangga untuk non makanan semakin

tinggi dari tahun ke tahun. Sekarang ini, banyak faktor pendukung yang

mencakup kebiasaan atau gaya hidup setiap konsumen.

Pemilihan konsumsi yang dijalankan kini tidak lagi menunjukkan

kemampuan orang untuk membedakan mana kebutuhan pokok dan kebutuhan

tidak pokok serta tidak bisa lagi menentukan skala prioritas. Misalnya saja yaitu

dengan menghabiskan semua pendapatan untuk konsumsi barang-barang yang

prioritasnya rendah. Akibatnya selain menyebabkan sikap yang konsumtif juga

akan menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan utama/pokok. Berdasarkan data

Badan Pusat Statistik (BPS) dari pengeluaran konsumsi tersebut porsi yang paling

besar di Subang adalah tingkat pengeluaran konsumsi rumah tangga pada

makanan walaupun semakin meningkat pertumbuhan rumah tangga sub non

makanan. Berikut data pertumbuhan konsumsi rumah tangga dalam kelompok

sembako (9 bahan Pokok). Hal tersebut digambarkan dalam table 1.1 berikut ini :

Tabel 1.1

Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga di Kabupaten Subang

Tahun

Kelompok Sembako (%)

Padi-

(15)

3

Dzihni Hanifah, 2015

PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan Tabel 1.1 juga kita coba lihat pengeluaran rumah tangga dalam

sembilan kebutuhan pokok. Untuk konsumsi padi-padian sebesar 37,46% tahun

2011 menurun sebesar 1,73%, tahun 2012 kembali menurun sebesar 1,44% pada

tahun 2013 kembali meningkat sebesar 1,54 dan pada tahun 2014 kembali

menurun sebesar 1,41%.Konsumsi sayur dan buah bisa dilihat dari tahun 2010

sebesar 21,76 % menurun 2,21 % dan untuk tahun 2012-2014 pengeluaran sayur

dan buah meningkat sebesar 0,51%, 1,02%. Untuk konsumsi daging,ayam dan

ikan bisa dilihat dari tahun ketahun semakin meningkat.

Konsumsi minyak dan margarine, telur dan susu dari tahun ke tahun

mengalami penurunan. Sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan bumbu-bumbuan

dari tahun 2010 sampai dengan 2013 mengalami peningkatan sebesar 1,89%,

0,17%, 0,81% dan pada tahun 2014 kembali meningkat sebesar 0,21%. Untuk

konsumsi minyak tanah dan elpiji mengalami peningkatan dan penurunan setiap

tahunnya.

Melihat perkembangan pengeluaran konsumsi masyrakat Kabupaten Subang

untuk jenis sub makanan (sembako) pada Tabel 1.1, mengindikasi adanya

pergeseran konsumsi masyarakat Kabupaten Subang. Perilaku konsumsi yang

dipengaruhi perkembangan zaman, juga karena pergeseran perilaku konsumsi

sebagai besar masyarakat di Indonesia. Pengaruh perkembangan zaman juga

sangat terlihat dikota-kota besar, termasuk Kabupaten Subang. Dampaknya

semakin terasa setelah muncul pusat-pusat perbelanjaan dan berbagai macam

barang dan jasa yang tersedia. Hal tersebut menunjukkan mudahnya memperoleh

barang -barang yang beraneka ragam dan kemudahan dalam fasilitas yang

lainnya.

Berdasarkan pemaparan tersebut, penulis bermaksud untuk memfokuskan

penelitian pada salah satu kelurahan yang berada di pusat Kabupaten Subang,

yaitu Kelurahan Karanganyar yang terletak pada Kecamatan Subang. Kecamatan

Subang ini memiliki delapan kelurahan salah satunya Kelurahan Karanganyar.

(16)

4

Dzihni Hanifah, 2015

PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

RW (Rukun Warga) dan 114 RT (Rukun Tetangga) dengan jumlah penduduk

terbanyak sebanyak 25.876 jiwa.

Untuk itu penulis melakukan pra penelitian untuk mengetahui bagaimana

pengeluaran konsumsi masyarakat.Berdasarkan data Tabel 1.2 rata-rata

pendapatan dan alokasi pengeluaran perbulan warga kelurahan karanganyarJuni

2015 diketahui pendapatan dibawah Rp 2.500.000dengan persentase 5 %,

pengalokasian pengeluaran pokok yang mencakup kebutuhan makanan,

kesehatan, pendidikan dan komunikasi yaitu 50% dan persentase lainnya

digunakan untuk alokasi non pokok yang mencakup rekreasi keluarga, belanja

barang mewah, makan di Restoran/Fast Food, saving/menabung yaitu 50%.

Sedangkan masyarakat yang berpendapatan diatas Rp. 2.500.000 presentase

terbesar pada non makanan/non pokok dan begitupun pada masyarakat yang

berpendapatan diatas RP.4.500.000 presentase lebih besar pada non makanan/non

pokok.Dengan begitu diindikasi adanya pengaruh perkembangan zaman, juga

karena pergeseran perilaku konsumsihasil interaksi dengan tetangga lainnya.

Berikut hasil pra penelitian penulis kepada 20 responden :

Tabel 1.2

Pendapatan Masyarakat di Kelurahan Karanganyar Kecamatan Subang Kabupaten Subang

Pendapatan (ribuan rupiah)

Kepala Keluarga Pengeluaran

F Presentase (%) Pokok (%) Non Pokok (%)

Sumber : Pra Penelitian (data diolah)

Dengan melihat Tabel 1.2 mengenai rata-rata pendapatan dan alokasi

pengeluaran perbulan masyarakat Karanganyar Juni 2015. Kecenderungan

(17)

5

Dzihni Hanifah, 2015

PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

makan di Restoran/Fast Food, saving/tabungan cenderung lebih besar dari

persentase pengeluaran pokok yang mencakup kesehatan, pendidikan, pemenuhan

sandang, pangan dan papan. Meskipun penting untuk menghilangkan kebosanan,

rasa penat, dan sebagai ajang refreshing, namun segala bentuk kebutuhan

kesenangan tersebut tidak seharusnya menjadi rutinitas atau bahkan kewajiban

yang harus dipenuhi setiap bulannya.

Terkait penomena diatas, ternyata masyarakat Karanganyar pun masih

banyak yang belum membuat catatan rancangan pengeluarannya yang telah

dilakukan. Padahal seharusnya warga dengan tingkatan pendapatan yang

diperoleh tiap bulannya bisa melakukan pencatatan tersebut. Hal ini dapat dilihat

dari Tabel 1.3:

Tabel 1.3

Presentase Warga yang membuat Skala Prioritas

Sikap Pernah Tidak Pernah

Membuat rencana anggaran pengeluaran /

bulan

20% 80%

Menyusun skala prioritas 40% 60%

Melaksanakan rencana anggaran 20% 80%

Sumber: Angket pra penelitian, data diolah

Berdasarkan Tabel 1.3 diatas menunjukkan presentase masyarakat yang

membuat rencana anggaran dan melaksanakan rencana anggaran tersebut kurang

dari 50% dari semua warga, sedangkan yang lainnya mengaku tidak pernah

mencatatnya. Jika hal tersebut dibiasakan maka kemungkinan tidak terkontrolnya

alokasi pengeluaran sangat tinggi dan tidak adanya skala prioritas kebutuhan.Oleh

karena itu perilaku konsumen ini sangat penting untuk dipelajari agar dapat

terlihat kemampuan dan skala prioritas dalam pemenuhan setiap individu.

Dari data Tabel 1.2 sebelumnya kecenderungan masyarakat mengalokasikan

pendapatan untuk non pokok cenderung lebih tinggi.Dimana kebutuhan non

pokok adalah berupa keinginan dari masyarakat itu sendiri.Hal tersebut mungkin

(18)

6

Dzihni Hanifah, 2015

PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengeluaran anggaran mereka.Apabila hal tersebut dibiarkan terus menerus, maka

masyarakat dapat bersifat konsumtif seiring dengan berkembangnya zaman.

Penelitian Kahneman (2002) tentang psikologi konsumen dimana terdapat

faktor ekonomi dan non ekonomi seseorang dalam pembelanjaan, faktor ekonomi

terdiri dari pendapatan, harga, kualitas, dan kuantitas, sedangkan faktor non

ekonomi antara lain kepuasan, selera, gaya hidup, lingkungan sosial dan gengsi.

(Citra Nursakinah, 2005:4).

Berdasarkan fenomena, fakta, dan argumen di atas, penulis tertarik untuk

meneliti masalah yang terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku

konsumsi masyarakatkelurahan Karanganyar Kecamatan Subang Kabupaten

Subang. Adapun judul dari penelitian ini yaitu “PENGARUH PENDAPATAN

DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU MASYARAKAT (Survei Pada Masyarakat Kelurahan Karanganyar Kecamatan Subang Kabupaten Subang)”.

1.3 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Dari uraian pada latar belakang masalah, terlihat bahwa yang menjadi

permasalahan dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi

perilaku konsumsi pada masyarakat. Perilaku konsumsi ini adalah suatu sikap

atau perilaku yang diperlihatkan dalam mencari, membeli, menggunakan,

menghabiskan, mengevaluasi, dan menentukan atau memilih produk, jasa dan

ide-ide yang mereka harapkan dapat memenuhi kebutuhan mereka.

Faktor-faktor tersebut sejalan dengan teori dari H. Leibenstein (Sudarsono,

1991:57), bahwa perilaku konsumsi dapat dikelompokan menjadi dua hal

pokok.Perilaku konsumsi yang bersifat fungsional dan yang tak

fungsional.Perilaku konsumsi yang bersifat fungsional antara lain mencakup

pendapatan, harga, kualitas, kuantitas, dan lain-lain. Sedangkanperilaku konsumsi

yang bersifat tak fungsional mencakup kepuasan, selera, gaya hidup, lingkungan

(19)

7

Dzihni Hanifah, 2015

PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini maka peneliti membatasi ruang lingkup permasalahan

yaitu pada faktor pendapatan dan lingkungan sosial. Adapun rumusan masalahnya

adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran pendapatan, gaya hidup dan perilaku konsumsi

masyarakat Kelurahan Karanganyar Kecamatan Subang Kabupaten

Subang ?

2. Bagaimana pengaruh pendapatan terhadap perilaku konsumsi

masyarakat di Kelurahan Karanganyar Kacamatan Subang Kabupaten

Subang ?

3. Bagaimana pengaruh gaya hidup terhadap perilaku konsumsi

masyarakat di Kelurahan Karanganyar Kecamatan Subang Kabupaten

Subang ?

1.4 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui gambaran pendapatan, gaya hidup dan perilaku konsumsi

masyarakat Kelurahan Karanganyar Kecamatan Subang Kabupaten

Subang.

2. Mengetahui pengaruh pendapatan terhadap perilaku konsumsi

Kelurahan Karanganyar Kecamatan Subang Kabupaten Subang.

3. Mengetahui pengaruh gaya hidup terhadap perilaku konsumsi

masyarakat Kelurahan Karanganyar Kecamatan Subang Kabupaten

Subang.

1.5 Manfaat Penelitian 1.5.2 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

untuk memperkaya khasanah ilmu ekonomi mikro, khususnya terkait

dengan perilaku konsumsi.

1.5.3 Manfaat Praktis

1. Bagi masyarakat Kelurahan Karanganyar, penelitian ini bermanfaat

(20)

8

Dzihni Hanifah, 2015

PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagi pemerintah, dapat pula sebagai pertimbangan untuk dapat

mencegah berprilaku konsumtif.

3. Bagi penulis, untuk menambah pengetahuan khususnya mengenai

prilaku konsumsi masyarakat di Kelurahan Karanganyar

4. Bagi pembaca, untuk referensi bagi pembaca yang tertarik dan ingin

(21)
(22)

Dzihni Hanifah, 2015

PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

1.1Objek Penelitian

Objek penelitian menurut Suharsimi Arikunto (2006: 118) adalah variabel

penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Dalam

penelitian ini terdiri dari variabel terikat maupun variabel bebas. Variabel yang

diteliti dalam penelitian ini adalah perilaku konsumsi. Adapun yang menjadi

subjek dalam penelitian ini adalah masyarakat Kelurahan Karanganyar Kecamatan

Subang Kabupaten Subang.

1.2 Metode Penelitian

Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan

data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan,

suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk

memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah (Sugiyono, 2011). Metode

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dalam penelitian ini adalah metode

survey eksplanatori (explanatory methode) yaitu suatu metode penelitian yang

bermaksud menjelaskan hubungan antar variabel dengan menggunakan pengujian

hipotesis.

Adapun pengertian penelitian survey menurut Masri Singarimbun (1995: 3)

adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan

kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok. Tujuan dari penelitian

explanatory adalah untuk menjelaskan atau menguji hubungan antar variabel yang

diteliti.

1.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Menurut Arikunto (2010: 173) "Populasi adalah keseluruhan subjek

(23)

47

Dzihni Hanifah, 2015

PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

bertempat tinggal di komplek yang berada di Kelurahan KaranganyarKabupaten

Subangdengan jumlah sebanyak292kepala keluarga. Daerah ini dipilih karena

mencerminkan keragaman pekerjaan, tingkat pendapatan yang dimiliki oleh

masyarakatnya serta lokasi yang cenderung saling berdekatan antara rumah satu

dengan rumah yang lainnya.

Tabel 3.1

Jumlah Kepala Keluarga Masyarakat Komplek di Kelurahan Karanganyar Kecamatan Subang Kabupaten Subang

Komplek Kepala Keluarga

Griya Panglejar 47

Suharsimi Arikunto (2010: 177) menjelaskan "Sampel adalah sebagian atau

wakil populasi yang diteliti." Dalam penelitian ini, teknik sampling yang

digunakan. Karena banyaknya jumlah populasi, dan waktu yang terbatas, maka

untuk sampel diambil dengan menggunakan rumus dari Taro Yamane (Riduwan,

2008, hlm.44).

Dimana : n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

d2 = Presisi yang ditetapkan

Dengan menggunakan rumus tersebut, didapat sampel masyarakat

Karanganyar sebagai berikut :

n = + , ^

(24)

48

Dzihni Hanifah, 2015

PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu = ,

= ,

Sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah169 kepala

keluarga.

Adapun metode penarikan sampel yang digunakan adalah metode sampel

acak secara proporsional menurut stratifikasi (Proportionate Stratified Random

Sampling). Metode ini digunakan apabila peneliti beranggapan bahwa populasi

memiliki jumlah anggota yang besar serta memiliki perbedaan karakteristik antara

strata atau tingkatan yang ada dan perbedaan tersebut dapat mempengaruhi

variabel. Pada populasi diatas, perhitungan sampel dengan menggunakan

proportionate stratified random sampling adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Perhitungan Sampel

No Komplek Jumlah Kepala

Keluarga

Sampel Kepala

Keluaraga

Proporsi

(%)

1. Griya Panglejar 47 27 16,1

2. Buana Subang Kencana 86 50 29,4

3. Perumnas 159 92 54,5

Jumlah 292 169 100

Sumber : Kelurahan Karanganyar, data diolah

1.4Operasional Variabel

Operasional variabel diperlukan dengan tujuan untuk memudahkan dalam

pengukuran serta pengumpulan data pada saat penelitian. Batas-batas mengenai

variabel atau hal-hal yang berhubungan dengan variabel yang dibahas oleh

peneliti perlu untuk ditentukan dan dikemukakan. Adapun batasan pengertian

(25)

49

Dzihni Hanifah, 2015

PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3 Operasional Variabel

Variabel Konsep Teoritis Definisi Operasional Sumber Data barang dan jasa yang berbeda-beda untuk memaksimumkan kesejahteraan mereka Robert S. Pindyck & Daniel L. Rubinfeld seseorang atau suatu rumah tangga selama satuan rupiah pada satu bulan terakhir c) Membeli barang yang

(26)

50

Dzihni Hanifah, 2015

PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2.Efek sok (Snob

effect)

a) Membeli barang-barang bermerek b) Membeli barang

limited edited c) Membeli barang yang

unik

3.Efek Pamer (Veblen

effect)

a) Membeli barang

sesuai dengan harga

b) Membeli barang

melihat kualitas.

1.5Sumber dan Jenis Data

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 129) yang dimaksud dengan sumber

data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Adapun

sumber data yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Kelurahan Karanganyar Kecamatan Subang Kabupaten Subang.

2. Referensi studi pustaka, artikel, jurnal, dan lain-lain.

Sedangkan jenis data yang digunakan adalah dalam penelitian ini adalah :

1. Data primer yang diperoleh dari warga yang bertempat tinggal di komplek

yang berada di kelurahan karanganyar yang disebar secara random.

2. Data sekunder diperoleh dari kantor Dinas Pemerintah Kabupaten Subang,

Badan Pusat Statistik (BPS) dan Internet.

1.6 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dengan teknik tertentu sangat diperlukan dalam analisis

anggapan dasar dan hipotesis, karena teknik-teknik tersebut dapat menentukan

lancar tidaknya suatu proses penelitian. Pengumpulan data diperlukan untuk

menguji anggapan dasar dan hipotesis. Untuk mendapatkan data yang diperlukan,

(27)

51

Dzihni Hanifah, 2015

PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Angket, yaitu pengumpulan data melalui penyebaran seperangkat pertanyaan

maupun pernyataan tertulisyang telah disusun dan disebar kepada responden

yang menjadi anggota sampel dalam penelitian.

2. Studi literatur, yaitu teknik pengumpulan data dengan memperoleh data dari

buku, laporan ilmiah, media cetak dan lain-lain yang berhubungan dengan

masalah yang diteliti, yaitu perilaku konsumsi.

1.7 Instrumen Penelitian

Dalam suatu penelitian alat pengumpul data atau instrumen penelitian akan

menentukan data yang dikumpulkan dan menentukan kualitas penelitian.

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket.

Skala yang digunakan dalam instrumen penelitian ini adalah skala likert.

Dengan menggunakan skala likert, setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk

pernyataan positif dan negatif. Adapun ketentuan skala jawaban sebagai berikut:

Sangat Sering : 5

Sering : 4

Kadang-kadang : 3

Pernah : 2

Tidak Pernah : 1

Adapun langkah-langkah penyusunan angket menurut Arikunto (2010: 151)

adalah sebagai berikut :

1. Menentukan tujuan pembuatan angket yaitu untuk memperoleh data

dari responden, mengenai Perilaku Konsumsi.

2. Menentukan objek yang menjadi responden, yaitu masyarakat

Kelurahan Karanganyar Kabupaten Subang

3. Menyusun kisi-kisi instrumen penelitian.

4. Menyusun pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden.

5. Merumuskan pertanyaan-pertanyaan dan alternatif jawaban untuk jenis

(28)

52

Dzihni Hanifah, 2015

PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Menetapkan kriteria pemberian skor untuk setiap item pertanyaan yang

bersifat tertutup. Alat ukur yang digunakan dalam pemberian skor

adalah daftar pertanyaan yang menggunakan skala likert dengan

ukuran ordinal.

7. Menyebarkan angket.

8. Mengelola dan menganalisis angket.

3.7.1 Analisis Instrumen

Analisis instrumen digunakan untuk menguji apakah instrumen penelitian

memenuhi syarat sesuai metode penelitian ataukah tidak memenuhi syarat.

Selanjutnya agar hasil penelitian tidak bias dan diragukan kebenarannya maka alat

ukur tersebut harus valid dan reliabel. Untuk itulah terhadap angket yang

diberikan kepada responden dilakukan 2 (dua) macam tes, yaitu tes validitas dan

tes reliabilitas.

3.7.2 Uji Validitas

Validitas menurut Arikunto (2010) adalah suatu ukuran yang menunjukkan

tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument yang

valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrument yang kurang

valid berarti memiliki validitas rendah Rumus korelasi yang dapat digunakan

adalah yang dikemukakan oleh Pearson, yang dikenal dengan rumus korelasi

product moment sebagai berikut :

  

diperoleh dari hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai dari tabel korelasi nilai

r dengan derajat kebebasan (n-2), dimana n menyatakan jumlah banyaknya

responden dimana :

r hitung> r 0,05 = valid

(29)

53

Dzihni Hanifah, 2015

PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji validitas instrumen dalam penelitian ini adalah variabel perilaku

konsumsi (Y), pendapatan (X1), gaya hidup (X2) adalah sebagaimana yang ditunjukan

pada Tabel 3.:

1. Perilaku konsumsi

Tabel 3.4

Uji Validitas Perilaku Konsumsi

No Item R hitung R tabel Keputusan

Sumber: kuesioner penelitian, diolah (lampiran E)

2. Gaya Hidup

Tabel3.5

Uji Validitas Gaya Hidup

No Item R hitung R tabel Keputusan

Sumber: kuesioner penelitian, diolah (lampiran E)

Dari tabel 4.10 dan Tabel 4.11 diatas, menunjukan bahwa seluruh hasil r

hitung> dari r tabel untuk α = 0,05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa seluruh

item pertanyaan untuk variabel ini dinyatakan valid. Jadi seluruh data dalam

(30)

54

Dzihni Hanifah, 2015

PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.7.3 Uji Reliabilitas

Reliabilitas menurut Arikunto (2010) menunjuk pada suatu pengertian

bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk menghitung uji

reliabilitas, penelitian ini menggunakan rumus alpha dari Cronbach sebagaimana

berikut:

r

: reliabilitas instrument

k : banyaknya butir pertanyaan

2

sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka instrument tidak reliabel.

Seperti halnya pada perhitungan validitas data, perhitungan reliabilitas

dalam penelitian ini juga menggunakan bantuan Microsoft Excel 2007. Adapun

hasil pengujian reliabilitas tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.6 ini :

(31)

55

Dzihni Hanifah, 2015

PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4 1,06

Sumber: kuesioner penelitian, diolah (lampiran E)

Pada Tabel 3.6,menunjukkan bahwa instrumen penelitian pada

variabel-variabel penelitian memiliki reliabilitas yang tinggi karena angka reliabilitas

rata-ratavariabel yaitu sebesar 0,72. Dengan kata lain semua item masing-masing

variabel dalam penelitian ini merupakan instrumen yang dapat dipercaya.

1.8 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 1.8.1Teknik Analisis Data

Di dalam penelitian ini, untuk mengetahui pengaruh antara pendapatan dan

gaya hidup terhadap perilaku konsumsi masyarakat di kelurahan karanganyar

teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dengan

menggunakan program pengolahan data eviews 7. Analisis regresi linear berganda

merupakan analisis regresi linear yang variabel bebasnya lebih dari satu buah

(Yana Rohmana : 2010). Adapun model penelitian yang digunakan oleh penulis

adalah sebagai berikut :

(32)

56

Dzihni Hanifah, 2015

PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini, ada beberapa tahapan pengujian yang akan dilakukan oleh

penulis, yaitu :

3.8.1.1 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik terdiri dari uji multikolinearitas, uji heteroskedastis, dan

uji autokorelasi. Uji asumsi klasik penting dilakukan karena dalam menggunakan

model regresi berganda penelitian harus terbebas dari uji asumsi klasik.

1. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah situasi di mana terdapat korelasi variabel bebas

antara satuvariabel dengan yang lainnya. Dalam hal ini dapat disebut

variabel-variabel tidak ortogonal. Variabel yang bersifat ortogonal adalah variabel-variabel yang

nilai korelasi antara sesamanya sama dengan nol. Ada beberapa cara untuk

medeteksi keberadaan Multikolinearitas dalam model regresi OLS (Gujarati,

2001:166), yaitu:

1. Mendeteksi nilai koefisien determinasi (R2) dan nilai thitung. Jika R2

tinggi (biasanya berkisar 0,8 – 1,0) tetapi sangat sedikit koefisien

regresi yang signifikan secara statistik, maka kemungkinan ada gejala

multikolinieritas.

2. Melakukan uji kolerasi derajat nol. Apabila koefisien korelasinya

tinggi, perlu dicurigai adanya masalah multikolinieritas. Akan tetapi

tingginya koefisien korelasi tersebut tidak menjamin terjadi

multikolinieritas.

3. Menguji korelasi antar sesama variabel bebas dengan cara meregresi

setiap Xi terhadap X lainnya. Dari regresi tersebut, kita dapatkan

R2dan F. Jika nilai F

hitung melebihi nilai kritis Ftabel pada tingkat derajat

kepercayaan tertentu, maka terdapat multikolinieritas variabel bebas.

4. Regresi Auxiliary. Kita menguji multikolinearitas hanya dengan

melihat hubungan secara individual antara satu variabel independen

(33)

57

Dzihni Hanifah, 2015

PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini akan mendeteksi ada atau tidaknya multiko dengan

bantuan program Eviews 7.

Apabila terjadi multikolinearitas menurut Yana Rohmana (2010:149-154)

disarankan untuk mengatasinya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Tanpa ada perbaikan

2. Dengan perbaikan:

 Adanya informasi sebelumnya (informasi apriori).

 Menghilangkan salah satu variabel independen.

Menggabungkan data Cross-Section dan data Time Series.

 Transformasi variabel.

 Penambahan Data.

2. Heteroskedastisitas (Heteroskedasticity)

Salah satu asumsi pokok dalam model regresi linier klasik adalah bahwa

varian-varian setiap disturbance term yang dibatasi oleh nilai tertentu mengenai

variable-variabel bebas adalah berbentuk suatu nilai konstan yang sama dengan

δ2. inilah yang disebut sebagai asumsi heterokedastisitas (Gujarati, 2001:177).

Heteroskedastisitas berarti setiap varian disturbance term yang dibatasi oleh

nilai tertentu mengenai variabel-variabel bebas adalah berbentuk suatu nilai

konstan yang sama dengan atau varian yang sama.Uji heteroskedasitas

bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan

varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian

residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homokesdasitas dan jika berbeda disebut heteroskedasitas. Keadaan

heteroskedastis tersebut dapat terjadi karena beberapa sebab, antara lain :

 Sifat variabel yang diikutsertakan kedalam model.

 Sifat data yang digunakan dalam analisis. Pada penelitian dengan menggunakan data runtun waktu, kemungkinan asumsi itu mungkin

(34)

58

Dzihni Hanifah, 2015

PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk mengetahui adanya

heteroskedastisitas (Agus Widarjono, 2005: 147-161), yaitu sebagai berikut:

1. Metode grafik, kriteria yang digunakan dalam metode ini adalah :

 Jika grafik mengikuti pola tertentu misal linier, kuadratik atau hubungan lain berarti pada model tersebut terjadi heteroskedastisitas.

 Jika pada grafik plot tidak mengikuti pola atau aturan tertentu maka pada model tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas.

2. Uji Park (Park test), yakni menggunakan grafik yang menggambarkan

keterkaitan nilai-nilai variabel bebas (misalkan X1) dengan nilai-nilai

taksiran variabel pengganggu yang dikuadratkan (^u2).

3. Uji Glejser (Glejser test), yakni dengan cara meregres nilai taksiran

4. Uji korelasi rank Spearman (Spearman’s rank correlation test.)

Koefisien korelasi rank spearman tersebut dapat digunakan untuk

mendeteksi heteroskedastisitas berdasarkan rumusan berikut :

d1= perbedaan setiap pasangan rank

n = jumlah pasangan rank

5. Uji White (White Test). Pengujian terhadap gejala heteroskedastisitas

dapat dilakukan dengan melakukan White Test, yaitu dengan cara

meregresi residual kuadrat dengan variabel bebas, variabel bebas

kuadrat dan perkalian variabel bebas.

(35)

59

Dzihni Hanifah, 2015

PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Secara harfiah, autokorelasi berarti adanya korelasi antara anggota observasi

satu dengan observasi lain yang berlainan waktu. Dalam kaitannya dengan asumsi

metode OLS, autokorelasi merupakan korelasi antara satu residual dengan

residual yang lain. Sedangkan salah satu asumsi penting metode OLS berkaitan

dengan residual adalah tidak adanya hubungan antara residual satu dengan

residual yang lain (Agus Widarjono, 2005: 177).

Akibat adanya autokorelasi adalah:

 Varian sampel tidak dapat menggambarkan varian populasi.

 Model regresi yang dihasilkan tidak dapat dipergunakan untuk menduga nilai variabel terikat dari nilai variabel bebas tertentu.

 Varian dari koefisiennya menjadi tidak minim lagi (tidak efisien), sehingga koesisien estimasi yang diperoleh kurang akurat.

Uji t tidak berlaku lagi, jika uji t tetap digunakan maka kesimpulan yang diperoleh salah.

Adapun cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi pada model

regresi, pada penelitian ini pengujian asumsi autokorelasi dapat diuji melalui

beberapa cara di bawah ini:

1. Graphical method, metode grafik yang memperlihatkan hubungan

residual dengan trend waktu.

2. Runs test, uji loncatan atau uji Geary (geary test).

3. Uji Breusch-Pagan-Godfrey untuk korelasi berordo tinggi

4. Uji dWatson, yaitu membandingkan nilai statistik

Durbin-Watson hitung dengan Durbin-Durbin-Watson tabel.

5. Nilai Durbin-Watson menunjukkan ada tidaknya autokorelasi baik

positif maupun negatif, jika digambarkan akan terlihat seperti pada

gambar 3.7 berikut ini:

(36)

60

Dzihni Hanifah, 2015

PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1

Statistika d Durbin- Watson

Keterangan: dL= Durbin Tabel Lower

dU= Durbin Tabel Up

H0= Tidak ada autkorelasi positif

H*

0= Tidak ada autkorelasi negatif

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan uji Durbin- Watsondengan

bantuan program Eviews 7. Uji ini mengahsilkan nilai DW hitung (d) dan nilai

DW table (dL dan dv).

1.8.2Pengujian Hipotesis

1. Pengujian Secara Parsial (Uji t )

Pengujian ini dilakukan untuk menguji hipotesis:

Ho : masing- masing variabel Xi secara parsial tidak berpengaruh terhadap

variabel Y, dimana i = X1, X2, X3, X4.

Hi : masing-masing variabel Xi secara parsial berpengaruh terhadap variabel

Y, dimana i = X1, X2, X3, X4.

Untuk menguji rumusan hipotesis diatas digunakan uji t dengan

rumus:

t =

Se

; i = X

1, X2, X3, X4.

Kaidah keputusan:

Tolak Ho jika t hit> t tabel, dan terima Ho jika t hit< t tabel.

(37)

61

Dzihni Hanifah, 2015

PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pengujian ini dilakukan untuk menguji rumusan hipotesis:

Ho : semua variabel xi secara bersama-sama tidak berpengaruh i terhadap Y,

dimana i = X1, X2, X3, X4.

Hi : semua variabel xi secara bersama-sama berpengaruh i terhadap Y,

dimana i = X1, X2, X3, X4.

(Sudjana, 1996, hlm, 385)

Kaidah keputusan;

Tolak Ho jika F hit > F tabel dan terima Ho jika F hit< F tabel

3. Koefisien Determinasi

Menurut Gujarati (2001:98) dijelaskan bahwa koefisien determinasi (R2) yaitu

angka yang menunjukkan besarnya derajat kemampuan menerangkan variabel

bebas terhadap variabel terikat dari fungsi tersebut. Koefisien determinasi sebagai

alat ukur kebaikan dari persamaan regresi yaitu memberikan proporsi atau

presentase variasi total dalam variabel tidak bebas Y yang dijelaskan oleh variabel

bebas X.

Pengujian ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana perubahan variabel

terikat dijelaskan oleh variabel bebasnya, untuk menguji hal ini digunakan rumus

koefisien determinasi sebagai berikut:

(38)

62

Dzihni Hanifah, 2015

PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Jika R2 semakin mendekati angka 1, maka hubungan antara variabel bebas

dengan variabel terikat semakin erat/dekat, atau dengan kata lain model

tersebut dapat dinilai baik.

 Jika R2 semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat jauh/tidak erat, atau dengan kata lain model tersebut

(39)

Dzihni Hanifah, 2015

PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT

(40)

Dzihni Hanifah, 2015

PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dan berdasarkan hasil

pembahasan yang telah dijelaskan sebelumnya tentang pengaruh pendapatan dan

gaya hidup terhadap perilaku konsumsi dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pendapatan masyarakat di Kelurahan Karanganyar cukup untuk

memenuhi memenuhi kebutuhan setiap kepala keluarga, Gaya hidup di

Kelurahan Karanganyar berada pada tingkatan yang sedang atau bisa

dikatan gaya hidup masyarakat tidak hanya memikirkan status sosial

dimasyarakatnya saja tetapi juga memikirkan kemampuan dan

kebutuhannya, dan perilaku konsumsi masyarakat di Kelurahan

Karanganyar rata-rata pada kategori tinggi atau bisa dikatakan

masyarakat membeli atau mengkonsumsi barang dan jasa sesuai dengan

manfaat, kebutuhan dan pendapatannya.

2. Pendapatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku

konsumsi masyarakat. Artinya semakin tinggi pendapatan yang dimiliki

masyarakat maka perilaku konsumsi akan semakin tinggi.

3. Gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku

konsumsi masyarakat. Artinya semakin tinggi gaya hidup seseorang,

maka tingkat perilaku konsumsinya juga akan semakin tinggi.

5.2 Saran

Setelah melakukan penelitian ada beberapa saran yang ingin penulis

kemukan,sebagai berikut:

1. Bagi masyarakat hendaknya membuat rencana pengeluaran dan membuat

alokasi pengeluaran untuk setiap kebutuhan.

2. Masyarakat harus lebih rasional dalam melakukan pembelian dan tidak

mudah untuk tertarik pada promosi diskon yang dilakukan oleh produsen .

(41)

96

Dzihni Hanifah, 2015

PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Masyarakat harus lebih rasional mengalokasikan pendapatan dan

waktunya dengan cara berinvestasi agar kelak bisa lebih bermanfaat.

4. Untuk penelitian selanjutnya bisa mengganti subjek penelitiankalangan

masyarakat lainnya sebagai individu ekonomi yang salah satunya adalah

tingkat pendapatanya bisa menunjang perilaku konsumsi. Untuk variabel

(42)

Dzihni Hanifah, 2015

PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ahman, Eeng dan Yana Rohmana.(2009). Pengantar Teori Ekonomi Mikro.

Ban-dung: Laboratorium EKOP UPI.

Aisyah, Iis. (2011). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Preferensi

Konsumen.Skripsi FPEB UPI: Tidak diterbitkan.

Anindya, Ditakhoirina.(2011).Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat

Kon-sumsi.[Online].Tersedia:http://anindyaditakhoirina.wordpress.com/2011/04/

17/fak-tor-faktor- yang-mempengaruhi-tingkat-konsumsi/ April 17,

2011(26 Maret 2013).

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik

Edisi Revisi Ke VI. Jakarta: Rineka Cipta.

____________. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Citra, Nursakinah. (2005). Rasionalitas Konsumen dan Membelanjakan

Pendapatannya (Studi Kasus di Pusat Perbelanjaan Istana Plaza

Bandung). Skripsi Sarjana FPIPS UPI : Tidak diterbitkan.

Ependi.(2013). Pengaruh Pendapatan Dan Gaya Hidup Terhadap Perilaku

Konsumsi Masyarakat( Survey pada Masyarakat Komplek Intan Regency

Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut ). Skripsi Sarjana FPEB UPI :

Tidak Diterbitkan.

Febriani, Sarah. (2012). Pengaruh Gaya Hidup dan Lingkungan Sosial Terhadap

Perilaku Konsumsi Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (Skripsi

FPEB UPI: Tidak diterbitkan.

Gilarso, T.(2007). Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro, Edisi Revisi. Yogyakarta :

Kanisius.

Mangkunegara, A.A. Anwar. (2005). Perilaku Konsumen. Bandung: PT Refika

Aditama

Manurung, Mandala dan Prathama Rahardja.(2008). Pengantar Ilmu Ekonomi

(Mikroekonomi dan Makroekonomi). Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas

(43)

98

Dzihni Hanifah, 2015

PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mowen, John C dan Michael Minor. (2002). Perilaku Konsumen. Jakarta:

Erlangga.

Reksoprayitno, Soediyono. (2000). Ekonomi Makro Analisis IS-LM dan

Permintaan – Penawaran Agregatif. Yogyakarta: BPFE

Riduwan. (2008). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta

Rohmana, Yana. (2010). Ekonometrika Teori dan Aplikasi dengan Eviews.

Bandung: Laboratorium Pend. EKOP FPEB UPI.

Robert S. Pindyck & Daniel L. Rubinfeld. 2003. Mikro Ekonomi Edisi Kelima.

Jakarta: PT. Indeks.

Rosyidi, Suherman. (2006). Pengantar Teori Ekonomi: Pendekatan kepada Teori

Ekonomi Mikro dan Makro. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sarah, Asri Febriani. (2012). Pengaruh Gaya Hidup dan Lingkungan Sosial

Terhadap Perilaku Konsumsi Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

(Skripsi FPEB UPI: Tidak diterbitkan).

Sudarsono. (1991). Pengantar Ekonomi Mikro : cetakan keenam . Jakarta Barat:

LP3ES.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi

(Mixed Methods). Bandung : Alfabeta

Sumarwan, Ujang. (2004). Perilaku Konsumen, Teori dan Penerapannya dalam

Pemasaran. Bogor : Ghalia Indonesia.

Wida, Ningsih. (2007). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Rasionalitas

Perilaku Konsumsi Anak Kost ( Studi Kasus pada Anak Kost di Kelurahan

Isola Kecamatan Sukasari Kota Bandung). Skripsi Sarjana FPIPS UPI :

Tidak diterbitkan.

Jurnal

Adiana, Pande Putu Erwin, Ni Luh Karmini. (2012). Pengaruh Pendapatan,

Jumlah Anggota Keluarga, dan Pendidikan terhadap Pola Konsumsi

Rumah Tangga Miskin di Kecamatan Gianyar.E-Jurnal Ekonomi

Pembangunan Universitas Udayana. Vol.1 No. 1, November 2012 (pp.

1-60).

(44)

99

Dzihni Hanifah, 2015

PENGARUH PENDAPATAN DAN GAYA HIDUP TERHADAP PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Leibenstein, H. (1950). Bandwagon, Snob, and Veblen Effects in the Theory of

Consumer’s Demand. Quarterly Journal of Economics, 64, 183-207.

Marpaung, Harum Murah. (2006). Pola Konsumsi Masyarakat : Profil Perilaku

Beli Konsumen D.I Yogyakarta. Jurnal Vol. 4 No 2, September 2006 : 17

halaman.

Nang Among, Budiadi. (2009). Analisis Pengaruh Persepsi Harga terhadap

Perilaku Pembelian Produk Kebutuhan Sehari-hari. Jurnal Bisnis dan

Kewirausahaan. [Online]. Volume 2 No.3 April 2009. 13 Halaman.

Tersedia : http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/2309191203.pdf.(19

Januari 2013).

Sudarmiatin. (2009). Model Perilaku Konsumen dalam Perspektif Teori dan

Empiris Pada Jasa Pariwisata. Jurnal Ekonomi Bisnis. No. 1 Maret 2009.

11Halaman.[Online].Tersedia:http://fe.um.ac.id/wp-content/uploads-/2010/01/sudarmiatin_1.pdf. (19 Januari 2013).

Sumber Lain

www.google.com

www.id.wikipedia.org

Gambar

Tabel 1.1 Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga di Kabupaten Subang
Tabel 1.2 Pendapatan Masyarakat di Kelurahan Karanganyar Kecamatan
Tabel 3.1 Jumlah Kepala Keluarga Masyarakat Komplek di Kelurahan Karanganyar
Tabel 3.2
+5

Referensi

Dokumen terkait

DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH PANEMBONG TERHADAP LINGKUNGAN DI KELURAHAN PARUNG KECAMATAN SUBANG DAN DESA TANJUNGWANGI KECAMATAN CIJAMBE KABUPATEN

PENDAPATAN TERHADAP KESADARAN MASYARAKAT DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA WONOKELING, KECAMATAN JATIYOSO, KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2011”.

PROSES KOMUNIKASI ANTARBUDAYA MASYARAKAT PENDATANG DENGAN MASYARAKAT LOKAL DI KABUPATEN SUBANG.. (Studi Pada Masyarakat Pendatang Desa Pusakaratu Kecamatan Pusakanagara

dukungan sosial terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada masyarakat di Desa. Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten

Berdasarkan table diatas hasil uji t gaya hidup menunjukkan bahwa nilai signifikasi variable X3 (gaya hidup) terhadap variable Y (perilaku pengelolaan keuangan) kurang

Di dalam penelitian ini, untuk mengetahui pengaruh antara pendapatan dan gaya hidup terhadap perilaku konsumsi masyarakat di kelurahan karanganyar teknik

PENGARUH PENDAPATAN, JUMLAH ANGGOTA KELUARGA DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PENGELUARAN KONSUMSI (Survey Pada Masyarakat Desa Cibiuk Kecamatan Ciranjang Kabupaten

Jurnal Fokus Bisnis, Vol.15, No.01, Bulan Juli 2016 Page 54 GAYA HIDUP HEDONISME TERHADAP PERILAKU PEMBELIAN DI PASAR MODERN Studi Pada Masyarakat Kabupaten Kebumen Sigit