• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA."

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015

KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Kota Bandung, permintaan penggunaan lahan untuk pemukiman terus tumbuh tidak terkecuali di Kawasan Kemungkinan Bahaya Kecelakaan (KKBK) Bandara Husein Sastranegara. Di sisi lain aktifitas penerbangan yang ada pada tahun 2011-2012 tercatat naik sebesar 87,57%. Bahkan Bandara Husein Sastranegara sedang melakukan pengembangan untuk memenuhi permintaan sampai tahun 2032. Tujuan penelitian ini adalah melakukan evaluasi kesesuaian penggunaan lahan dan respon masyarakat terhadap aktifitas penerbangan yang ada. Metode yang digunaka adalah survey deskribtif. Teknik pengambilan sample menggunakan Non Probability Sampling. Teknik analisis data menggunakan skoring untuk kesesuaian penggunaan lahan dan skala linkert untuk mengukur respon penduduk. Hasil penelitian menunjukan seluruh kelurahan ada dalam kategori kelas kesesuaian tinggi. Namun perlu penegakan peraturan yang lebih ketat terutama dalam menjaga standar Koefisien Dasar Bangunan yang telah direncanakan karena banyaknya pelangaran. Sebagian besar masyarakat yang ada di wilayah penelitianpun memiliki respon positif yang kuat terhadap aktifitas penerbangan. Jika kegiatan penerbangan terus tumbuh, sangat disarankan untuk menerapkan pajak yang lebih besar pada pesawat yang menghasilkan kebisingan lebih tinggi dan melakukan pembatasan aktifitas penerbangan pada jam tertentu.

(2)

JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015

KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Along with the increase of population in the city of Bandung, the demand for residential land use continues to grow not least in the area Possible Accident Hazards (KKBK) Husein Sastranegara Airport. On the other hand cost of existing activities in 2011-2012 recorded an increase of 87.57%. Even Husein Sastranegara Airport is developing to meet demand until the year 2032. The purpose of this study was to evaluate the suitability of the use of land and public response to the activities of the existing cost. Digunaka method is deskribtif survey. Sampling techniques using Non Probability Sampling. Data were analyzed using the scoring for the suitability of land use and scale linkert to measure the response of the population. The results show the whole village is in the category of high-grade conformity. But need more rigorous enforcement, especially in maintaining the standard of Basic Building Coefficient planned because of the violation. Most of the people in the region Penelitianpun have a strong positive response to flight activity. If the flight activity continues to grow, it is advisable to apply a higher tax on aircraft that produce higher noise restrictions and conduct flight activities during limited hours.

(3)

JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015

KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined.

B. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

C. Tujuan Penelitiaan ... Error! Bookmark not defined.

D. Manfaat Penlitiaan ... Error! Bookmark not defined.

BAB II

TINJAUAN TEORITIS ... Error! Bookmark not defined.

A. Kajian Ruang (Spatial Approach) ... Error! Bookmark not defined.

B. Perencanaan wilayah ... Error! Bookmark not defined.

C. Geografi Transportasi... Error! Bookmark not defined.

D. Aktifitas Penerbangan ... Error! Bookmark not defined.

E. Respons ... Error! Bookmark not defined.

F. Kerangka Berfikir... Error! Bookmark not defined.

BAB III

METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Metode Penelitian... Error! Bookmark not defined.

B. Populasi dan Sample ... Error! Bookmark not defined.

C. Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

D. Definisi Operasional... Error! Bookmark not defined.

(4)

JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015

KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

E. Teknik Pengolahan Data ... Error! Bookmark not defined.

G. Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV

HASIL PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Kondisi Umum Lokasi Penelitiaan ... Error! Bookmark not defined.

B. Bandara Husein Sastranegara ... Error! Bookmark not defined.

C. Kesesuaian Lahan... Error! Bookmark not defined.

1. Penggunaan Lahan ... Error! Bookmark not defined.

2. Koefisien Dasar Bangunan (KDB)... Error! Bookmark not defined.

3. Koefisien Lantai Bangunan (KLB) ... Error! Bookmark not defined.

4. Kepadatan Penduduk ... Error! Bookmark not defined.

D. Data Responden ... Error! Bookmark not defined.

E. Persepsi Responden terhadap pertumbuhan aktifitas penerbangan .... Error! Bookmark not defined.

F. Sikap Responden terhadap pertumbuhan aktifitas penerbangan ... Error!

Bookmark not defined.

G. Perilaku Responden terhadap pertumbuhan aktifitas penerbangan .... Error! Bookmark not defined.

H. Gambaran Umum Respons Masyarakat Terhadap Aktifitas Penrbangan di Kawasan sekitar landasan pacu ... Error! Bookmark not defined.

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... Error! Bookmark not defined.

(5)

JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015

KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(6)

JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015

KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Kedatangan dan Kebrangkatan Pesawat Komersil ... 1

Tabel 1.2 : Penelitiaan Sebelumnya ... 4

Tabel 1.3 : Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kota Bandung ... 5

Tabel 1.4 : Perkembangan Penggunaan Lahan ... 5

Tabel 2.1 : Perbandingan Tingkat Kebisingan ... 16

Tabel 2.2 : Ciri Adaptasi & Adjusment ... 31

Tabel 3.1 : Jumlah Populasi ... 34

Tabel 3.2 : Variabel dan Indikator Penelitiaan... 37

Tabel 3.3 : Kisi-kisi Instrumen Kesesuaian Lahan dan Respon Masyarakat ... 39

Tabel 3.4 : Analisis Data ... 43

Tabel 3.5 : Pedoman Skoring Struktur Ruang ... 4

Tabel 3.6 : Pedoman Skoring Pola Ruang ... 4

Tabel 3.7 : Kelas Kesesuaian Penggunaan Lahan ... 4

Tabel 3.8 : Bobot Skala Linkert ... 44

Tabel 3.9 : Kriteria Interpretasi Skor ... 45

Tabel 4.1 : Proyeksi Jumlah Pesawat dan Jumlah Penumpang Sampai DenganTahun 2032 ... 48

Tabel 4.2 : Luas Wilayah Penlitiaan ... 50

Tabel 4.3 : Data Suhu dan Curah Hujan ... 52

(7)

JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015

KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.4 : Kesesuaian Jenis Penggunaan Lahan ... 65

Tabel 4.5 : Kesesuaian Lahan di Kelurahan Pamoyanan ... 79

Tabel 4.6 : Persepsi terhadap keidealan Bandara Husein ... 83

Tabel 4.7 : Persepsi Ancaman Bahaya Kecelakaan ... 83

Tabel 4.8 : Persepsi Masyarakat Mengenai Gangguan Pendengaran, Aktifitas dan Istirahat Akibat Aktifitas Penerbangan ... 84

Tabel 4.9 : Persepsi Masyarakat Mengenai Pengaruh Aktifitas Penerbangan Terhadap Perekonomian dan Harga Lahan ... 85

Tabel 4.10 : Persepsi terhadap keidealan Bandara Husein ... 86

Tabel 4.11: Sikap Masyarakat Tentang Pengaruh Aktifitas Penerbangan Terhadap Kenyamanan dan Keamanan ... 88

Tabel 4.12: Sikap Masyarakat Untuk Pindah Tempat Tinggal Karena Aktifitas Penerbangan ... 89

Tabel 4.13 : Sikap Masyarakat Tentang Kenyamanan, Keamanan dan Kemampuan Adaptasi Jika Aktifitas Penerbangan Semakin Tinggi ... 89

Tabel 4.14 : Sikap Masyarakat Tentang Penutupan Penerbangan Komersil ... 91

Tabel 4.15 : Rekapitulasi Sikap Mayarakat Terhadap Aktifitas Penerbangan... 91

Tabel 4.16 : Prilaku Masyarakat Untuk Melakukan Tindakan Ekonomi yang Berhubungan Dengan Aktifitas Penerbangan ... 93

Tabel 4.17 : Prilaku Masyarakat Untuk Melakukan Permintaan Ganti Rugi Akibat Dampak Penerbangan... 94

Tabel 4.18 : Adaptasi Masyarakat Terhadap Aktifitas Penebangan yang Ada ... 95

Tabel 4.19 : Rekapitulasi Prilaku Masyarakat Terhadap Aktifitas Penerbangan .. 95

(8)

JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015

KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 : Perkiraan Lalu Lintas Udara Bandara Husein Sastranegara ... 3

Gambar 2.1 : Pertumbuhan Sistem Transportasi. ... 12

Gambar 2.2 : Statistical Summary of Commercial Jet Airplane Accidents. ... 14

Gambar 2.3 : Diagram Skematik Rosenberg dan Hovland mengenai Sikap ... 26

Gambar 2.4 : Teori Tindakan Beralasan ... 29

Gambar 2.5 : Kerangka Berfikir ... 32

Gambar 4.1 : Bandara Husein tahun 1920-an ... 46

Gambar 4.2 : Peta Rencana Induk Bandara ... 48

Gambar 4.3 : Peta Administrasi ... 51

Gambar 4.4 : Peta Penggunaan Lahan ... 54

Gambar 4.5 : Diagram Distribusi Responden Berdasarkan Umur ... 58

Gambar 4.6 : Diagram Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 58

Gambar 4.7 : Diagram Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan .. 59

Gambar 4.8 : Diagram Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Mata ... 59

Gambar 4.9 : Diagram Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan 60 Gambar 4.10 : Diagram Responden Berdasarkan Kondisi Rumah ... 61

Gambar 4.11 : Diagram Responden Berdasarkan Lama Tinggal ... 61

Gambar 4.12 : Diagram Pengetahuan Responden Tentang Pengembangan Bandara Husein Sastranegara ... 62

Gambar 4.13 : Diagram Penilaian Responden Terhadap Sosialisasi Peraturan .... 63

(9)

JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015

KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 4.15 : Peta Rencana Koefisien Dasar Bangunan KKBK ... 68

Gambar 4.16: Peta Koefisien Dasar Bangunan KKBK ... 70

Gambar 4.17 : Peta Rencana Koefisien Lantai Bangunan KKBK ... 73

Gambar 4.18 : Peta Koefisien Lantai Bangunan KKBK... 74

(10)

JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015

KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1 BAB 1

PENDAHULUAAN

A. Latar Belakang

Kota Bandung memiliki banyak fungsi baik bagi penduduk yang berdomisili di kota ini maupun untuk masyarakat disekitarnya. Kondisi alamnya yang merupakan dataran tinggi dan subur serta statusnya sebagai pusat pemerintahan Provinsi Jawa Barat. Menjadikan sebagian dari berbagai faktor pendorong dalam pertumbuhan pembangunan yang ada. Berbagai fasilitas pemenuh kebutuhan mulai dari fasilitas penunjang kegiatan pemerintahaan (birokrasi), pendidikan, kesehatan, peribadatan, pariwisata sampai dengan banyaknya lapangan pekerjaan menjadi sebagian dari alasan banyaknya orang yang melakukan mobilitas ke Kota Bandung, baik untuk berkunjung atau bahkan tinggal menetap di Kota Bandung.

Ada dua pilihan alternatif transportasi yang dapat digunakan untuk masuk Kota Bandung, diantarannya adalah transportasi darat dan transportasi udara. Namun bagi pihak-pihak yang berasal dari lokasi yang cukup jauh dan menginginkan waktu yang cepat, transportasi udara adalah pilihan yang tepat. Seiring dengan berbagai faktor penarik yang dimiliki dan pertumbuhan pembangunan Kota Bandung, pertumbuhan penggunaan transportasipun ikut tumbuh tidak terkecuali transportasi udara. Berbagai pemenuhan kebutuhan

ataupun keinginan masyarakat yang melakukan mobilitas lewat udara nampaknya bisa didapatkan. Hal ini terbukti dari pertumbuhan transportasi udara di Kota Bandung yang tergolong cukup tinggi.

Tabel 1.1 : Kedatangan dan Kebrangkatan Pesawat Komersil Melalui Bandara Udara di Jawa Barat 2010 – 2012 (Unit)

Bandara

Kedatangan Keberangkatan

2011 2012 2011 2012

Husein Sastranegara 5.705 10.620 5.606 10.596

(11)

JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015

KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

Cakrabhuana 1.361 1.364 1.361 1.364

Sumber: Statistik Transportasi Jawa Barat 2013

Berdasarkan Laporan Statistik Transportasi Jawa Barat, data yang ada menunjukan tingginya pertumbuhan jumlah aktifitas penerbangan di Bandara Husein Sastranegara sebagai pelabuhan udara di Kota Bandung. Bandara Husein Sastranegara sebagai salah satu dari 3 bandara di Jawa Barat merupakan bandara dengan tingkat kesibukan paling tinggi, hampir lima kali bandara lain yang ada di Provinsi Jawa Barat. Tidak hanya aktifitas penerbangan yang terbilang tinggi, pertumbuhan aktifitas penerbangan yang ada di bandara ini ada dalam urutan paling tinggi. Jika dilihat dari data tahun 2011 dan 2012, pertumbuhan aktifitas penerbangan yang ada di Husein Satranegara sebesar 87,57%, sedangkan Bandara Nusawiru dan Bandara Cakrabhuana hanya tumbuh sebesar 39,07% dan 0,20%.

Catatan tentang tingginya pertumbuhan lalu lintas penerbangan tidak hanya dicatat oleh Statistik Transportasi Jawa Barat. Menurut PT.Angkasa Pura II dalam dokumen yang dipublikasikan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat memperkirakan jumlah penerbangan yang ada di Kota Bandung akan terus bertambah. Menurut analisis yang dilakukan, pada tahun 2032 jumlah penerbangan akan mencapai angka 23.000/tahun hanya untuk pesawat Boeing.

Angka ini dapat diartikan ada sekitar 64 untuk jenis Boeing yang akan lepas landas dan mendarat di Kota Bandung dalam 1 hari. Hal ini sejalan dengan pernyataan Manajer Teknik PT Angkasa Pura II Kantor Cabang Bandara Husein Sastranegara Bandung Antoni dalam Bisinis.com terbitan 18 April 2013, mengatakan saat ini pembangunan terminal baru sudah mendesak karena daya tampungnya sudah tidak sebanding dengan pertumbuhan penumpang.

(12)

JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015

KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

bandara Husein dari Enklav Civil menjadi bandara murni untuk militer jika Bandara Kertajati di Majalengka telah selesai dibangun. Hal ini didukung dengan sebagian pendapat para pengamat tata ruang tentang letak Bandar Husein Sastranegara sudah tidak sesuai dengan keadaan Kota Bandung. Mereka berpendapat sebaiknya Bandara Husein dipindahkan agar tidak menghambat pertumbuhan properti (bangunan vertikal), tertutama di pusat CBD Bagian Bandung Barat dan Bandung Tengah. Namun sebagaiannya lagi tetap optimis dengan keberadaan bandara karena masih banyak wilayah lain Kota Bandung yang dapat dikembangkan dan tentunya akan mendorong pemerataan pembangunan ke wilayah yang lainnya.

Gambar 1.1 : Perkiraan Lalu Lintas Udara Bandara Husein Sastranegara

Sumber :Analisis BIJB beroperasi

(13)

JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015

KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

mendukung pembangunan Bandara Husein sebagai salah satu pintu gerbang yang dimiliki Kota Bandung (Kompas,9April 2015).

Tetapi dari berbagai dampak positif yang ada dengan pertumbuhan jumlah aktifitas penerbangan tentu tidak menutup kemungkinan adanya dampak yang dirasakan bagi masyarakat sekitar, dengan frekuensi yang cukup tinggi dan terus tumbuh dampak dari kebisingan merupakan hal yang sangat mungkin dirasakan oleh masyarakat. Berbagai dampak baik positif maupun negatif tentang aktifitas bandara terhadap masyarakat disekitar dapat dilihat dari berbagai penelitiaan sebelumnya, seperti:

Tabel 1.2 : Penelitiaan Sebelumnya

No Nama Asal Judul Penelitiaan Hasil Penelitiaan

1 Ninda Ramita Program Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Pengaruh Kebisingan Dari Aktifitas Bandara Internasional Juanda Surabaya

Terdapat pengaruh sebagai berikut :

Gangguann terhadap pembicaraan atau komunikasi, terhadap waktu istirahat, tidur dan aktifitas kerja.

Berpengaruh tidak baik terhadap bayi dalam kandungan dan menyebabkan menurunnya ambang pendengaran manusia.

Menyebabkan menurunya kualitas lingkungan hidup.

2 Arga Maulana Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik Universitas Indonesia Analisa Dampak Perpindahan Bandar Udara Terhadap Perekonomian Kota Mataram

Terjadinya penurunan nilai output dibeberapa sektor, meski untuk sektor-sektor tertentu mengalami hal yang sebaliknya.

Penurunan pada total output sebesar 40,2 miliar, pendapatan masyarakat sebesar 150,15 miliar dan penurunan tenaga kerja sebanyak 2.772 orang.

3 Hartono Endi Eko Wibowo Department Of Physiology, Sebelas Maret University School Of Medicine, Solo

Studi Tentang General Reaction Score Pada Wanita

Yang Mengalami Stres Bising Pesawat Udara di

Sekitar Bandara Adi Sumarmo Boyolali

(14)

JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015

KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5 4 Mocham

ad Chaeran Program Magister Ilmu Lingkungan Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro Semarang Kajian Kebisingan Akibat Aktifitas Di Bandara

(Studi Kasus Bandara Ahmad Yani

Semarang)

Pengaruh kebisingan tehadap kesehatan umumnya berpengaruh terhadap kurangnya pendengaran dengan presentasenya (60 %) disusul susah tidur prosentasenya (20 %) dari 100% penduduk sekitar.

5 Wahyu Hidayati

Universitas Gajah Mada

Analisis Dampak Kebisingan Lalu Lintas Udara Terhadap Nilai Rumah

Kebisingan Bandara Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru secara statistik memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai rumah. Hal ini terjadi karena kebisingan dapat mengganggu dan mengurangi kenyamanan yang akan diterima penghuni.

6 Mitha Andhini S Univeristas Pendidikan Indonesia Respon Masyarakat Terhadap Perkembangan Aktifitas Penerbangan Disekitar Bandara Husein Sastranegara

Sebesar 65,8% persepsi masyarakat positif karena antusias terhadap berbagai kemungkinan lapangan pekerjaan baru.

50% sikap dari responden menyatakan kurang positif karena mekanisme harga dinilai kurang baik.

63,9% prilaku responden siap melepaksan lahan dan bersedia untukmempersiapkan keterampilan.

Mengingat ada berbagai dampak terhadap kawasan sekitar bandara yang timbul akibat aktifitas penerbangan cukup banyak tentu penataan ruang disekitarnya perlu diperhatikan dengan baik. Pengaturan tata ruang di Kawasan Kemunginan Bahaya Kecelakaan Bandara Husein Sastranegara sangatlah penting

untuk meminimalisir berbagai dampak negatif yang mungkin ada dan dapat mendorong berbagai dampak positif yang ada.

Di sisi lain selain berdasarkan proyeksi Sensus Penduduk pada tahun 2010 jumlah penduduk di Kota Bandung pada tahun 2012 ada pada angka 2.455.517 orang. Jika dilihat jumlah penduduk disekitar Kawasan Kemungkinan Bahaya Kecelakaan jumlah penduduk yang tercatat adalah sebagai berikut :

Tabel 1.3 : Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kota Bandung

Kota Bandung Penduduk (orang)

(15)

JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015

KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6

Jumlah 2.329.928 2.455.517 Sumber : Kecamatan Cicendo/Kota Bandung

Dengan bertambahnya jumlah penduduk tentu menstimulus adanya pembangunan fasilitas untuk pemenuhan berbagai kebutuhan masyarakat yang ada di Kawasan Kemunginan Bahaya Kecelakaan Bandara Husein Sastranegara tentu akan mendorong terjadinya perubahan penggunaan lahan. Lahan kosong atau yang asalnya merupakan wilayah pertanian dapat berubah menjadi pemukiman atau berbagai bangunan lain sebagai ruang tempat aktifitas manusia. Besarnya perubahan penggunaan lahan yang ada di Kota Bandung dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :

Adanya kemungkinan dampak yang tidak diingankan untuk daerah sekitar bandara diperkuat dengan pembangunan yang biasa tumbuh tidak sesuai rencana sesuai pendapat yang dikemukakan oleh Koestoer (2001), yaitu:

Perkembangan kota yang terjadi di Indonesia pada umumnya berkembang secara alamiah dan amat jauh dari perencanaan yang matang dan sistematis, akibatnya banyak terjadi kampung yang berkembang menjadi kota dan merupakan hasil pertumbuhan pemukiman pada daerah-daerah yang sebenarya ada pada keadaan amenitas atau kenyamanan lingkungan yang rendah atau bahkan tidak layak huni.

Tabel 1.4 : Perkembangan Penggunaan Lahan Tahun

Jenis Penggunaan Lahan (Ha) 2007 2013

Pekarangan+Bangunan

(Rumah+Sekolah+Kesehatan+Peribadatan+Industri)

7.523,195 8.908,88400

Perkantoran/Rekreasi - 1.125,819

(16)

JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015

KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7

Pendapat yang dikemukkan oleh Koestoer ini diperkuat dengan temuan yang dikemukakan oleh Nanin Sugito dalam tesisnya yang berjudul “Penerapan Informasi 3 Dimensi Untuk Kepentingan Keselamatan Penerbangan”. Dalam tesisnya beliau menemukan ada 3 obstacle (penghalang) yang tidak sesuai dengan Keputusan Mentri Perhubungan No 49 tahun 2000 tentang pengaturan tata ruang dikawasan keselamatan operasional penerbangan.

Dari berbagai data lapangan maupun peraturan yang telah dijabarkan diatas penulis merasa tertarik untuk menganalisis lebih jauh tentang bagaimana respon masyarakat sekitar bandara. Respon masyarakat yang dapat dilihat dari persepsi dan sikap masyarakat terhadap perkembangan aktifitas penerbangan serta melihat prilaku masyarakat yang dilakukan. Hasil penelitiaan ini dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk pihak terkait seperti Pemerintah Provinsi, Dinas Perhubungan Provinsi dan TNI-AU (Lanud) dalam menentukan kebijakan terkait tentang status Bandar Husein yang paling ideal baik bagi aktifitas penerbangan maupun masyarakat sekitar. Untuk itu, penulis mengambil judul “Kajian Ruang dan

Respon Masyarakat Terhadap Aktifitas Penerbangan di Kawasan

Kemungkinan Bahaya Kecelakaan Bandara Husein Sastranegara. ”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang yang mendeskribsikan berbagai

fakta dan data yang ada di lapangan, maka masalah yang akan dikaji dalam penelitiaan ini adalah apakah keadaan penggunaan lahan disekitar bandara sudah

sesuai dengan rencana dan bagaimanakah respon masyarakat terhadap pertumbuhan penerbangan yang ada di Bandara Husein Sastranegara, maka dirumuskan beberapa masalah dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :

(17)

JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015

KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8

2. Bagaimanakah persepsi masyarakat dikawasan sekitar Kawasan Kemungkinan Bahaya Kecelakaan Bandara Husein Sastranegara terhadap perkembangan aktifitas penerbangan?

3. Bagaimanakah sikap masyarakat dikawasan sekitar Kawasan Kemungkinan Bahaya Kecelakaan Bandara Husein Sastranegara terhadap perkembangan aktifitas penerbangan?

4. Bagaimanakah prilaku masyarakat dikawasan sekitar Kawasan Kemungkinan Bahaya Kecelakaan Bandara Husein Sastranegara terhadap perkembangan aktifitas penerbangan?

C. Tujuan Penelitiaan

Dengan melihat rumusan masalah yang ada, maka tujuan dari penelitiaan ini diuraikan dalam beberapa point sebagai berikut :

1. Mengevaluasi kondisi penggunaan lahan di Kawasan Kemunginan Bahaya Kecelakaan Bandara Husein Sastranegara sesuai dengan peraturan dan perencanaan penggunaan lahan yang ada.

2. Menganalisis persepsi masyarakat dikawasan sekitar Kawasan Kemungkinan Bahaya Kecelakaan Bandara Husein Sastranegara terhadap perkembangan aktifitas penerbangan.

3. Menganalisis sikap masyarakat dikawasan sekitar Kawasan Kemungkinan Bahaya Kecelakaan Bandara Husein Sastranegara terhadap perkembangan aktifitas penerbangan.

4. Menganalisis prilaku masyarakat dikawasan sekitar Kawasan Kemungkinan Bahaya Kecelakaan Bandara Husein Sastranegara terhadap perkembangan aktifitas penerbangan.

D. Manfaat Penlitiaan

Beriktut ini merupakan beberapa manfaat yang diharapkan, untuk didapatkan setelah penelitiaan ini selesai :

(18)

JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015

KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

9

2. Untuk informasi tambahan bagi lembaga pengelola Bandara Husein Sastranegara tentang respon masyarakat sekitar terhadap pertumbuhan penerbangan khususnya, PT. (Persero) Angkasa Pura II dan Tentara Nasional Indonesia-Angkatan Udara (Lanud).

3. Sebagai masukan bagi Pemerintah Kota Bandung dalam merancang berbagai kebijakan baik tentang pembangunan infrastruktur maupun kehidupan sosial terutama disekitar Bandara Husein Sastranegara.

4. Wawasan atau data tambahan bagi pembaca tentang respon masyarakat sekitar bandara terhadap pertumbuhan aktifitas penerbangan di Kawasan Kemunginan Bahaya Kecelakaan Bandara Husein Sastranegara Husein Sastranegara.

(19)

JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015

KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

37 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Menurut Fellin, Tripodi dan Meyer (1969) riset/penelitiaan adalah suatu cara sistematik dengan maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat disampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain. Sedangkan Ulber dalam Metode Penelitiaan Sosial (hlm 291; 2009) mendefinisikan metode sebagai cara yang digunakan untuk mengumpulkan atau mendapatkan data dari fenomena empiris. Dalam

penemuan atau pengembangan yang akan dilakukan tentu memerlukan langkah langkah yang sesuai dan tepat guna untuk mempermudah perolehan data lapangan dan menjamin nilai-nilai keilmiahan sebuah penelitiaan. Maka dari itu metode dalam sebuah penelitiaan yang digunakan harusalah sesuai dengan masalah dan tujuan penelitiaan yang ada.

Dalam penelitiaan ini, metode yang digunakan peneliti adalah metode survei deskribtif (normative survey method). Penjelasan mengapa metode ini dinamakan metode normatif adalah karena objek penelitiaan yang akan dikaji ada dalam kondisi normal, dimana keadaan yang terjadi pada penelitiaan adalah kejadiaan yang biasa terjadi, tidak ada rekayasa atau sesuatu yang istimewa. Sedangkan menurut Koentjaraningrat (1991, hlm.120) sebagai berikut :

Metode deskriptif adalah metode penelitian bersifat deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat-sifat individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu atau untuk menentukan frekuensi adanya hubungan tertentu suatu gejala dengan gejala lainya dalam masyarakat.

(20)

JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015

KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

38

“Surveys produce information that is inherently statistical in nature. Survey

are qualitative best.”

Metode ini dianggap paling cocok kerena memiliki banyak keuntungan dalam penelitiaan sosial. Pertama, dengan menggunakan metode ini akan memperoleh banyak informasi dari populasi yang luas, selain itu pelaksanaan di lapangan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan murah. Mengingat luas wilayah, jumlah populasi, karakteristik dan keunggulan yang dimiliki metode ini dianggap metode yang paling tepat.

B. Populasi dan Sample 1. Populasi

(21)

JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015

KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

39

memiliki panjang sebesar 1.500 meter dari ujung landasan yang melebar sampai angka 758 meter.

Jika kawasan yang dijadikan populasi di overlay dengan peta administrasi, maka kecamatan yang dijadikan populasi tersebar di Kota Bandung bagian Barat dan Kota Cimahi dengan susunan kecamatan sebagai berikut :

Tabel 3.1 : Jumlah Populasi

Unit Lingkungan Jumlah KK Jumlah

Penduduk

Pamoyanan (Cicendo) 1.733 7.699

Arjuna (Cicendo) 2.775 15.110

Padjajaran (Cicendo) 6.370 25.825

Sukaraja (Cicendo) 6.197 25.210

Husein Sastranegara (Cicendo) 3.967 15.983

Pasirkaliki (Cicendo) 6.141 9.925

Ciroyom (Andir) 5.213 20.585

Kebun Jeruk (Andir) 3.877 15.370

Sukabungah (Andir) 5.329 22.864

Campaka (Andir) 4.770 17.025

Cibeureum (Cimahi Selatan) 21.980 77.035 Cigugur tengah (Cimahi Tengah) 16.900 57.040

Total 81.285 293.688

Sumber :Badan Pusat Statistik

2. Sample

(22)

JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015

KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

40

irisan yang diambil harus dapat mewakili karakteristik dari populasi yang kita teliti. Berikut ini sample yang akan diambil dalam penelitian :

a. Sampel Penggunaan Lahan

Sampel penggunaan lahan akan dijadikan dasar untuk menentukan kesesuaian lahan dengan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang telah ditetapkan oleh Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya (Distarcip). Sample yang diambil adalah penggunaan lahan disekitar rumah informan. Karena titik samplenya adalah wilayah sekitar rumah informan, maka jumlah sample yang ada akan menyesuaikan dengan jumlah informan yang akan diambil. Dasar teknik pengambilan sample yang dilakukan menyesuaikan dengan tujuan dan hasil penelitiaan yang diinginkan. Hasil kesesuaian lahan yang ada akan dijadikan salah satu pertimbangan untuk menganalisis dan mendeskribsikan respon masyarakat yang akan dijaring dari masyarakat.

b. Sample Manusia

Teknik pengambilan sample yang digunakan adalah Teknik Non Probability

dengan jenis Sampling Kuota untuk menentukan jumlah sampel (dalam Metodologi Wilayah Kotemporer, hal 302). Jumlah informan yang akan diambil

sebagai sample berjumlah 102 kepala keluarga. Setengah dari total populasi akan diambil di bagian Barat Kawasan Kemungkinan Bahaya Kecelakaan dan sisanya akn diambil di bagian timur Kawasan Kemungkinan Bahaya Kecelakaan. Jumlah sample yang diambil dianggap sudah ideal dengan mengacu pada pendapat Leedy

(1980), “...the sampling distribution of means is very nearly normal for N > 30

even when the population may be non-normal.”

(23)

JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015

KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

41

Setelah perhitungan jumlah sample dengan menggunakan rumus Taro Yamane maka hasilnya adalah 101. Untuk menyeimbangkan jumlah sample yang ada antara Kawasan Kemungkinan Bahaya Kecelakaan bagian barat dan timur, jumlah sample yang ada ditambah menjadi 102 informan.

C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian menurut Hadi dalam Arikunto (1989:89) adalah “objek penelitian yang bervariasi”. Selain itu menurut Sugiyono (2008: 60) “segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditari kesimpulannya. Berikut ini merupakan variabel yang ada dalam penelitiaan ini :

Tabel 3.2 : Variabel dan Indikator Penelitiaan

Variabel Indikator

Kesesuaian Lahan

Penggunaan Lahan

Rencana Detail Tata Ruang

Respon

Persepsi

Sikap

Prilaku

(24)

JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015

KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

42 D. Definisi Operasional

Judul penelitiaan ini adalah “Respon Masyarakat Terhadap Aktifitas

Penerbangan di Kawasan Kemungkinan Bahaya Kecelakaan. Judul ini diambil atas dasar tingginya pertumbuhan penduduk dan aktifitas penerbangan serta adanya perubahan penggunaan lahan yang seringkali diluar perencanaan. Dengan masalah tersebut dirasakan pentingnya pengkajian kondisi ruang di Kawasan Kemunginan Bahaya Kecelakaan Bandara Husein Sastranegara. Adapun definisi operasional dalam penelitiaan ini diantaranya:

a. Kesesuaian Lahan

Kesesuaian lahan dalam Kamus Penataan Ruang (2009) dapat diartikan sebagai tingkat kecocokan sebidang lahan untuk suatu penggunaan tertentu. Kesesuaian lahan dalam penelitian adalah kesesuaian antara rencana tentang jenis

penggunaan lahan, serta berbagai syarat yang menyertainnya dengan penggunaan lahan sebenarnya di lapangan.

b. Rencana Detail Tata Ruang

Dalam Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) adalah penjabaran dari Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) ke dalam rencana distribusi pemanfaatan ruang dan bangunan serta bukan bangunan pada kawasan perkotaan maupun kawasan fungsional kabupaten. Dalam RDTR yang dijadikan alat pengukur kesesuaian berisikan jenis penggunaan lahan dan syarat penggunaannya. Misalnya untuk lahan yang akan dibangun berisikan Koefisien Dasar Bangunan, Koefisien Lantai Bangunan dan ketinggian bangunan.

c. Penggunaan Lahan

(25)

JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015

KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

43

manusia yang memanfaatkan suatu lahan untuk tujuan tertentu. Contohnya seperti sawah, gedung perkantoran. (Lillesand dan Kiefer; 1979)

d. Respon

Respon adalah pengamatan artinya proses menerima, menafsirkan dan memberi arti rangsangan yang masuk melalui indera-indera, seperti mata dan telinga. Jadi respon adalah bayangan yang tinggal dalam ingatan kita setelah melalui proses terlebih dahulu. Dalam proses pengamatan respon tidak terkait oleh tempat dan waktu. (Syah, 1995: 118)

e. Persepsi

Persepsi adalah suatu istilah yang meliputi segala sesuatu, sebagai jumlahkeseluruhan dari pengamatan, ingatan, sikap, preferensi dan faktor-faktor lainya yang ikut dalam pembentukan kognisi lingkungan. (Abdurachaman, 1998:30)

f. Sikap

Sikap adalah kecenderungan atau kesediaan seseorang untuk bertingkahlaku tertentu jika ia menghadapi rangsangan tertentu. (Wirawan, 1991: 20)

g. Perilaku

Perilaku merupakan reaksi seseorang terhadap stimulus terhadap organisme dan kemudiaan organisme tersebut merespon. Teori Skinner ini disebut dengan

teori “S-O-R” (Stimulus-Organisme-Response).

E. Instrumen Penelitian

Sugiyono (2011: 102) menjelaskan bahwa “instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang

diamati.” Keberadaan instrumen dalam penelitian sangatlah penting, dalam

pelaksanaan penelitiaan di lapangan instrumen akan membantu pencariaan data yang sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitiaan. Tanpa instrumen data yang didapatkan dapat terlalu luas dan tidak terarah.

(26)

JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015

KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

44

Data yang akan dikumpulkan, diambil menggunakan alat ukur pedoman observasi dan instrumen kuisoner yang telah disusun sesuai dengan data yang diinginkan. Pedoman observasi dilakukan untuk mengetahui data kesesuaian lahan dengan RDTR yang ada, sedangkan instrumen kuisioner digunakan untuk mengukur indiktor respon (persepsi, sikap, prilaku).

b. Penyusunan Instrumen

(27)

JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015

KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

45

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Kesesuaian Lahan dan Respon Masyarakat

No Aspek Indikator Instrume

n Sasasaran

1 Karakteristik Responden

-Identitas Responden -Kondisi Sosial Ekonomi -Jarak Rumah dengan bandara -Lama Tinggal Instrumen Respon no. 1-18 Masyarakat

2 Kesesuaian Lahan

- Penggunaan Lahan - Rencana Detail Tata Ruang 2011 Instrumen Kesesuaia n Lahan Kawasan Kemungkinan Bahaya Kecelakaan dan Kawasan Dibawah Permukaan Horizontal Dalam 3 Persepsi

Masyarakat

-Pengetahuan tentang kondisi bandara yang ideal -Pengetahuan tentang pertumbuhan aktifitas penerbangan

-Pengetahuan tentang dampak postif dan negatif adanya Bandara dekat pemukiman -Persepsi tentang memindahkan Bandara Husein Sasyranegara Instrumen Respon 19-29 Masyarakat

4 Sikap Masyarakat

-Dampak ekonomi -Dampak kesehatan -Sikap terhadap penutupan penerbangan komersil di Husein

Instrumen Respon 19-34

Masyarakat

5 Perilaku Masyarakat

-Adaptasi

-Perilaku yang dilakukan mengurangi dampak negatif keberadaan bandara

-Perilaku terhadap peluang

Instrumen Respon 35-40

(28)

JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015

KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

46 adanya bandara

Sumber : Peneliti

F. Teknik Pengumpulan Data

Setelah penentuan metode dan penyusunan instrumen langkah selanjutnya adalah menentukan teknik pengumpulan data. Untu mengumpulkan data yang akan diolah berikut ini adalah teknik yang digunakan :

a. Observasi atau Survey Lapangan

Tika (2005: 44) menjelaksan bahwa observasi atau survey lapangan adalah :

Cara dan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang ada pada suatu objek penelitian. Observasi ini dapat dibagi dua, yaitu observasi langsung dan observasi tidak langsung.

Dalam penelitiaan ini menggunakan observasi langsung, yang berarti peneliti langsung bagaimana kondisi lokasi penelitiaan. Observasi akan digunakan untuk menyelesaikan instrumen dalam penilaian kesesuaian lahan. Dengan melakukan observasi langsung diharapkan hasil penilaian mengenai kesesuaian antara penggunaan lahan dengan rencana yang ada dapat dilakukan dengan baik.

b. Angket/Kuesioner

(29)

JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015

KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

47 c. Studi Literatur

Studi Literatur digunakan untuk memperoleh data penelitiaan yang relevan mengenai penelitiaan ini. Studi literatur digunakan dengan mempelari peraturan pemerintah, laporan instansi, buku, jurnal maupun surat kabar yang tentunya relevan dengan topik penelitiaan ini.

d. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi dilakukan untuk melengkapi data dalam menganalisis. Teknik ini merupakan teknik pengumpulan data sekunder yang diperoleh dari instansi-instansi terkait maupun secara langsung dari objek yang diteliti. Dokumentasi yang diperlukan adalah kondisi wilayah maupun masyarakat di Kawasan Kemungkinan Bahaya Kecelakaan dan Kawasan Dibawah Permukaan Horizontal Dalam.

E. Teknik Pengolahan Data

Setelah berbagai data yang dibutuhkan telah terkumpul , tahapan selanjutnya yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Tahapan persiapan

Hal yang dilakukan dalam tahap ini adalah mengecek kelengkapan data yang terkumpul melalui intrumen penelitiaan.

2) Editing

(30)

JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015

KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

48 3) Coding

Coding adalah pemberian kode-kode pada tiap-tiap data yang memberikan petunjuk atau identitas pada suatu informasi atau data yang akan dianalisis. Tujuan dari pengkodingan adalah untuk mpengklasifikasian berbagai data sesuai dengan kategori yang ada.

4) Skoring

Skoring adalah proses pemberiaan bobot pada jawaban responden yang dilakukan dengan membuat klasifikasi dan ketegori yang cocok sesuai dengan apa yang dipikirkan/dirasakan oleh informan. Pembobotan yang dilakukan dalam penelitiaan ini menggunakan skoring dari skala Linkert.

5) Tabulasi Data

Tabulasi adalah proses penyusunan dan analisis data dalam bentuk tabel sesuai ketegori dan analisis yang akan dilakukan.

6) Interpretasi Data

Setelah data kuantitatif yang ada terkumpul sesuai degan kategori, langkah

selanjutnya adalah mendeskribsikan data yang diperoleh sesuai dengan pertanyaan pada setiap ketegori dan hasil klasifikasinya.

G. Teknik Analisis Data

Menurut Miles dan Huberman analisis terdiri dari 3 komponen besar yang saling berkaitan dan merupakan alur yang dikerjakan secara bersamaan sehingga

(31)

JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015

KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

49

Diagram 3.4 : Analisis Data

Sumber: Miles dan Humberman, 1992:20

Dalam Penelitiaan ini data yang ada akan direduksi sesuai dengan kategori yang ada, kemudiaan ditarik kesimpulan dan verifikasi secara deskribtif dari fenomena-fenomena yang ada. Teknik yang digunakan dalam penelitiaan ini adalah sebagai berikut:

a. Skoring

Penggunaan teknik skoring dipakai untuk menilai kesesuaian penggunaan lahan di lapangan dengan perencanaan yang telah ditetapkan oleh lembaga/instansi terkait. Penentuan kesesuaian lahan terdiri dari beberapa indikator, diantaranya adalah jenis penggunaan lahan, Koefisien Dasar Bangunan (KDB), Koefisien Lantai Bangunan (KLB) dan kepadatan wilayah. Indikator ini dianggap sudah mewakili berbagai ketentuan yang telah ditetapkan dalam RDTR

dan dapat membantu menganalisis dukungan kondisi pengunaan lahan terhadap aktifitas penerbangan, maupun dampaknya terhadap penduduk di KKBK.

(32)

JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015

KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

50

Direktorat Jenderal Penataan Ruang - Kementrian Pekerjaan Umum pada tahun 2010. Dalam evaluasi penggunaan lahan yang ada akan dibagi kedalam 2 jenis penilaian. Penilian pertama adalah penilaian stuktur ruang dan penilaian kedua adalah pola ruang. Untuk lebih jelasnya skoring yang dilakukan dijabarkan sebagai berikut :

1) Struktur ruang

[image:32.595.231.445.448.545.2]

Indikator yang ada dalam jenis penilaian ini terdiri dari penilaian kepadatan penduduk dan KLB (Koefisien Lantai Bangunan). Sesuai yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya struktur meliputi susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional. Dalam hal ini kepadatan dan tinggi bangunan merupakan pemukiman sekaligus kondisi yang mendukung kegiatan penerbangan yang ada di Bandara Husein Sastranegara (Prasarana). Dalam penilaian yang dilakukan dapat dilihat dalam tabel 3.4 sebagai berikut:

Tabel 3.5 :Pedoman Skoring Struktur Ruang

Kondisi Jumlah Skor

Ada Pelanggaran 0

Tidak Ada Pelanggaran 1

Sumber : peneliti, 2015

(33)

JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015

KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

51 2) Pola Ruang

[image:33.595.170.453.271.550.2]

Sesuai dengan penjelasan pada Bab II, pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya. Dalam penelitian ini indikator yang menggunakan alat ukur ini adalah jenis pengunaan lahan dan kepadatan penduduk, karena indikator ini berbentuk sebaran (distribusi). Untuk skoring yang dilakukan dijabarkan pada tabel 3.5 :

Tabel 3.6 : Pedoman Skoring Pola Ruang

Presentase Kesesuaian Kategori Kelas Kategori

>99% 4 Sesuai

Sempurna

50% < 99% 3 Kesesuaian

Tinggi

25% < 50% 2 Kesesuaian

Sedang

1% < 25% 1 Kesesuaian

Rendah

0 < 1% 0 Tidak Ada

Kesesuaian

Sumber : Direktorat Jenderal Penataan Ruang - Kementrian Pekerjaan Umum, 2010

Tabel diatas merupakan alat ukur indikator yang memiliki karakter sebaran.

(34)

JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015

KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

52

[image:34.595.107.513.225.367.2]

Setelah seluruh indikator yang ada memiliki nilai maka akan diakumulasikan agar dapat diklasifikasikan kedalam kelas kesesuaian lahan. Hal ini dlakukan untuk mengkualitatifkan data kuantitatif yang ada sehingga lebih mudah tergambarkan. Penentuan kelas kesesuaian lahan dapat dilakukan dengan bantuan tabel berikut :

Tabel 3.7 : Kelas Kesesuaian Penggunaan Lahan

Presentase Kelas Kesesuaian Keterangan

> 50% - 100% Tingkat kesesuaian tinggi

Pelaksanaan pemanfaatan ruang telah sesuai dengan rujukan rencana tata ruang (termasuk

indikasi program).

> 25% - 50% Tingkat kesesuaian sedang

Pemanfaatan ruang masih belum sepenuhnya sesuai dengan rencana

tata ruang.

0 % - 25% Tingkat kesesuaian rendah Pemanfaatan ruang belum sesuai dengan rencana tata ruang. Sumber : Sumber : Direktorat Jenderal Penataan Ruang - Kementrian Pekerjaan Umum, 2010

b. Skala Linkert

(35)

JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015

KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

[image:35.595.129.517.131.263.2]

53

Tabel 3.8 : Bobot Skala Linkert

Indikator Promosi

Nilai/Kategori Respon

Sangat

Setuju Setuju Netral

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju Pernyataan

Positif 5 4 3 2 1

Pernyataan

Negatif 1 2 3 4 5

Sumber: Ulber (2009: 229)

Berdasarkan jawaban atas angket yang disebarkan selanjutnya akan diperoleh satu kecenderungan atas jawaban informan tersebut. Angket/Kuisioner yang berisikan pilihan jawaban dengan Skala Linkert akan diolah dalam perhitungan sebagai berikut:

1) Pernyataan Positif

Skor Indeks = ((F1x1)+(F2x2)+(F3x3)+(F4x4)+(F5x5)) Keterangan

F1 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 1 ( Sangat Tidak Setuju ) F2 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 2 ( Tidak Setuju )

F3 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 3 ( Ragu ) F4 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 4 ( Setuju )

F5 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 5 ( Sangat Setuju ) 2) Pernyataan Negatif

Skor Indeks = ((F1x1)+(F2x2)+(F3x3)+(F4x4)+(F5x5)) Keterangan

F1 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 1 ( Sangat Setuju ) F2 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 2 (Setuju )

F3 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 3 ( Ragu )

(36)

JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015

KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

54

F5 = Frekuensi jawaban responden yang menjawab 5 ( Sangat Tidak Setuju ) Untuk melihat sikap dan persepsi masyarakat secara keseluruhan, dilakukan dengan langkah-langkah berikut :

1) Menentukan total skor maksimal : skor tertinggi x jumlah responden 2) Menentukan total skor minimal : skor terendah x jumlah responden 3) Persentase skor : (total skor : nilai maksimal)x 100

[image:36.595.103.519.342.476.2]

Untuk melihat hasil dari perhitungan tersebut, maka dilakukan interpretasi skor yang mencakup hasil dari setiap analisis data yang telah dilakukan dalam analisis data dari setiap jawaban responden yang dijadikan sampel penelitian. Berikut ini tabel interpretasi persentase skor yang dapat digunakan untuk melihat kualitas respon masyarakat :

Tabel 3.9 : Kriteria Interpretasi Kategori Skor

Pesentase Kategori

Angka 0%-20% Sangat lemah

Angka 21%-40% Lemah

Angka 41%-60% Cukup

Angka 60%-80% Kuat

Angka 80%-100% Sangat Kuat

Sumber : Riduwan (2011:15)

Dalam menganalisis data responden selain untuk melihat kualitas respon,

data yang telah didapat dapat dianalisis dengan bantuan tabel 3.10. Dengan bantuan tabel tersebut dapat respon yang ada dapat dianalisis tidak hanya kualitasnya, namun kuantitasnyapun dapat dideskribsikan.

Tabel 3.10 : Kriteria Interpretasi Skor

Angka 1%-24% Sebagian Kecil

Angka 25%-49% Hampir Setengahnya

[image:36.595.209.409.605.674.2]
(37)

JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015

KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

55

Angka 51%-74% Sebagian Besar

Angka 75%-99% Hampir

Angka 100% Seluruhnya

(38)

JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015

KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

114

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Adisasmita, Sakti Aji. 2011. Perencanaan Pembangunan Transportasi. Yogyakarta. Graja Ilmu

Arikunto, Suharsimi, (1998). Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta

Azwar Syarifudin.(1995) Sikap Manusia Teori dan Pengukuranya. Edisi 2.

Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Silalahi, Ulber. 2012. Metode Penelitaan Sosial. Bandung: PT Rafika Aditama

Sumaatmadja, Nursid. 1988. Geografi Pembangunan. Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi

Sugiyono. 2011. Metode Penelitiaan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

CV Alpabeta

Handoyo, Sigih. 2014. Ensiklopedia Umum Penerbangan. Jakarta. Penerbit Buku

Kompas

Iskandar, Zulrizka.2012.Psikologi Lingkungan. Bandung. Penerbit: Refika

Aditama

Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta

Nelson, P.M. 1987. Transportation Noise. London. Butterworth.

Notoadmodjo Soekidjo. (2010). Ilmu Prilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Miles, Matthew B. (1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta : Penerbit Universitas

(39)

JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015

KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

115

Riduwan. (2011). Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung : Alfabeta

Sarono, Sarlito. (1995). Psikologi Lingkungan. Jakarta : Grasindo

Tamin, Ofyar. 2006. Perencanaan, Pemodelan, Rekayasa Transportasi. Bandung.

Percetakan ITB

Tarigan,Robinson.(2004) Perencanaan Pembangunan Wilayah. Bumi Aksara

Tika. Moh Pambudu. 2005. Metode penelitian Geografi. Jakarta. Bumi Aksara

Tjokroamidjojo, Bintoro. 1984.Perencanaan Pembangunan. Jakarta: Gunung

Agung

Paul, Jean. 2006.The Geography of Transport System. New York. Routledge

Wirawan, Sarwono. 1992. Psikologi Lingkungan.Jakarta.Grasindo

Walgito, Bimo. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andioofset

Yunus,Sabari. 2010. Metode Penelitian Wilayah Kotemporer. Yogyakarta.

Pustakapelajar

B. Peraturan Pemerintah dan Dokumen Lembaga

Badan Pusat Statistik: Monografi Kota Bandung Tahun 2011 dan 2012

Badan Pusat Statistik: Aktifitas Penerbangan Tahun 2011 dan 2012

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.2014. Bandara. [Online]. Tersedia: http://hubud.dephub.go.id/?id/page/detail/44. (diakses 13 Maret 2014)

Direktorat Jendral Penataan Ruang-Kementrian Pekerjaan Umum : Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Pemanfaatan Ruang Wilayah Kota

(40)

JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015

KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

116

Provinsi Jawa Barat: KM Perhubungan No.44 Tahun 2000

(41)

JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015

KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

117 C. Penelitiaan dan Artikel

Antara.2014. Perluasan Terminal Bandara Husein Sastranegara Masuki Fase Groundbreaking.29 September 2014.

Trihastuti, Novi.2011.Pola Penggunaan Tanah Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) di Bandara Internasional Husein Sastra Negara,

Tangerang. Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sena, Afen. 2010. Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan. [Online].Tersedia : http://angkasasena.blogspot.com/2008/05/kawasan-keselamatan-operasi-penerbangan.html. (diakses 13 Maret 2014)

Imout, Nayya. 2012.Pengertian penyesuaian diri menurut para ahli.[Online].Tersedia:https://www.scribd.com/doc/136441521/Pengertian-Penyesuaian-Diri-Menurut-Para-Ahli-Sebagai-Berikut.(diakses 24 Oktober 2014)

Perdana, Prima. 2014. Ridwan Kamil Minta Interior Bandara Husein Sastranegara Seperti Changi.KOMPAS.29 September 2014

Kementriaan Kesehatan Republik Indonesia: Peraturan Mentri Kesehatan

No.718/Menkes/Per/XI/1987

Mahdani, Asri. 2011. Respon Penduduk Terhadap Rencana Pengaktifan Kembali Kereta Api Bandung-Ciwidey. Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS-UPI. Tidak diterbitkan

(42)

JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015

KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

118

Roestam, Ambar. 2002. Peranan Perawatan Kesehatan dalam Kesehatan dan Keselamatan Kerja

DAFTAR PUSTAKA

D. Buku

Adisasmita, Sakti Aji. 2011. Perencanaan Pembangunan Transportasi. Yogyakarta. Graja Ilmu

Arikunto, Suharsimi, (1998). Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta

Azwar Syarifudin.(1995) Sikap Manusia Teori dan Pengukuranya. Edisi 2.

Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Silalahi, Ulber. 2012. Metode Penelitaan Sosial. Bandung: PT Rafika Aditama

Sumaatmadja, Nursid. 1988. Geografi Pembangunan. Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi

Sugiyono. 2011. Metode Penelitiaan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

CV Alpabeta

Handoyo, Sigih. 2014. Ensiklopedia Umum Penerbangan. Jakarta. Penerbit Buku

Kompas

Iskandar, Zulrizka.2012.Psikologi Lingkungan. Bandung. Penerbit: Refika

Aditama

Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta

(43)

JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015

KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

119

Notoadmodjo Soekidjo. (2010). Ilmu Prilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Miles, Matthew B. (1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta : Penerbit Universitas

Indonesia

Riduwan. (2011). Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung : Alfabeta

Sarono, Sarlito. (1995). Psikologi Lingkungan. Jakarta : Grasindo

Tamin, Ofyar. 2006. Perencanaan, Pemodelan, Rekayasa Transportasi. Bandung.

Percetakan ITB

Tarigan,Robinson.(2004) Perencanaan Pembangunan Wilayah. Bumi Aksara

Tika. Moh Pambudu. 2005. Metode penelitian Geografi. Jakarta. Bumi Aksara

Tjokroamidjojo, Bintoro. 1984.Perencanaan Pembangunan. Jakarta: Gunung

Agung

Paul, Jean. 2006.The Geography of Transport System. New York. Routledge

Wirawan, Sarwono. 1992. Psikologi Lingkungan.Jakarta.Grasindo

Walgito, Bimo. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andioofset

Yunus,Sabari. 2010. Metode Penelitian Wilayah Kotemporer. Yogyakarta.

Pustakapelajar

E. Peraturan Pemerintah dan Dokumen Lembaga

Badan Pusat Statistik: Monografi Kota Bandung Tahun 2011 dan 2012

Badan Pusat Statistik: Aktifitas Penerbangan Tahun 2011 dan 2012

(44)

JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015

KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

120

Direktorat Jendral Penataan Ruang-Kementrian Pekerjaan Umum : Pedoman Pemantauan dan Evaluasi Pemanfaatan Ruang Wilayah Kota

Undang-Undang No. 26 Tahun 2007: Rencana Detail Tata Ruang

Provinsi Jawa Barat: KM Perhubungan No.44 Tahun 2000

(45)

JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015

KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

121 F. Penelitiaan dan Artikel

Antara.2014. Perluasan Terminal Bandara Husein Sastranegara Masuki Fase Groundbreaking.29 September 2014.

Trihastuti, Novi.2011.Pola Penggunaan Tanah Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) di Bandara Internasional Husein Sastra Negara,

Tangerang. Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sena, Afen. 2010. Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan. [Online].Tersedia : http://angkasasena.blogspot.com/2008/05/kawasan-keselamatan-operasi-penerbangan.html. (diakses 13 Maret 2014)

Imout, Nayya. 2012.Pengertian penyesuaian diri menurut para ahli.[Online].Tersedia:https://www.scribd.com/doc/136441521/Pengertian-Penyesuaian-Diri-Menurut-Para-Ahli-Sebagai-Berikut.(diakses 24 Oktober

2014)

Perdana, Prima. 2014. Ridwan Kamil Minta Interior Bandara Husein Sastranegara Seperti Changi.KOMPAS.29 September 2014

Kementriaan Kesehatan Republik Indonesia: Peraturan Mentri Kesehatan

No.718/Menkes/Per/XI/1987

Mahdani, Asri. 2011. Respon Penduduk Terhadap Rencana Pengaktifan Kembali Kereta Api Bandung-Ciwidey. Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS-UPI. Tidak diterbitkan

(46)

JULIUS ADI ROMADI JATI, 2015

KAJIAN RUANG DAN RESPON MASYARAKAT TERHADAP AKTIFITAS PENERBANGAN DISEKITAR LANDASAN PACU BANDARA HUSEIN SASTRANEGARA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

122

Gambar

Tabel 1.1 : Kedatangan dan Kebrangkatan Pesawat Komersil Melalui Bandara Udara di Jawa Barat 2010 – 2012 (Unit)
Gambar 1.1 : Perkiraan Lalu Lintas Udara Bandara Husein Sastranegara
Tabel 1.2 : Penelitiaan Sebelumnya
Tabel 1.3 : Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kota Bandung
+7

Referensi

Dokumen terkait

data perusahaan yang asli sesuai dengan isian Kualifikasi yang Saudara sampaikan pada.. saat pemasukan penawaran , menyerahkan 1 (satu) set dijilid lampiran dari

Dibuat oleh : Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Diperiksa

Kemudian untuk mengetahui lebih jauh bagaimana strategi dakwah berbasis social network yang dilakukan oleh Majelis Dakwah Al-Bahjah Cirebon, atau dalam arti lain social

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan tentang penerapan mobile-first design pada antarmuka website profil sekolah menggunakan metode human -

[r]

Private Sub Form1_Load( ByVal sender As System. EventArgs ) Handles cmdOpen.Click.. EventArgs ) Handles. KamusHukumToolStripMenuItem.Click

[r]

Faktor pertama jenis tanaman dengan dua taraf perlakuan yaitu: daun kol dan kulit buah tomat, faktor kedua pencucian dengan dua taraf perlakuan yaitu: tanpa dicuci dan dicuci