• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING PADA PELAKSANAAN PRAKTIK PENYULUHAN KELUARGA OLEH MAHASISWA PROGRAM STUDI PKK FPTK UPI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING PADA PELAKSANAAN PRAKTIK PENYULUHAN KELUARGA OLEH MAHASISWA PROGRAM STUDI PKK FPTK UPI."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING PADA PELAKSANAAN PRAKTIK PENYULUHAN KELUARGA OLEH MAHASISWA

PROGRAM STUDI PKK FPTK UPI

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Oleh

Liska Umusya’adah

1100619

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DEPARTEMEN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

LEMBAR HAK CIPTA

PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING PADA PELAKSANAAN PRAKTIK PENYULUHAN KELUARGA OLEH MAHASISWA

PROGRAM STUDI PKK FPTK UPI

Oleh :

Liska Umusya’adah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Kesejahteraan

Keluarga Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Liska Umusya’adah 2015

Universitas Pendidikan Indonesia Oktober 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LISKA UMUSYA’ADAH

PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING PADA PELAKSANAAN PRAKTIK PENYULUHAN KELUARGA OLEH MAHASISWA

PROGRAM STUDI PKK FPTK UPI

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing 1

Dra. Hj. Neni Rohaeni, M. Pd NIP. 19610115 198603 2 002

Pembimbing II

Mirna Purnama Ningsih,S.Pd., M. Pd NIP. 19840806 201404 2 001

Mengetahui

Ketua Departemen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

(4)

PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING PADA PELAKSANAAN PRAKTIK PENYULUHAN KELUARGA OLEH MAHASISWA

PROGRAM STUDI PKK FPTK UPI Oleh

Liska Umusya’adah 1100619

Abstrak. Penelitian ini didasari oleh kemampuan mahasiswa yang masih dapat ditingkatkan secara optimal dalam melakukan penyuluhan keluarga terfokus pada tahap mengamati, mengungkapkan, menganalisis dan mengatasi permasalahan yang terjadi dengan acuan mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pada saat praktik penyuluhan keluarga. Oleh karena itu peneliti menganggap penting untuk melakukan penelitian mengenai penerapan problem based learning pada pelaksanaan praktik penyuluhan keluarga sebagai salah satu kompetensi yang dapat dikembangkan sesuai dengan tuntutan dunia kerja. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran tentang penerapan problem based learning pada pelaksanaan praktik penyuluhan keluarga oleh mahasiswa Prodi PKK FPTK UPI, khususnya pada pelayanan anak. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan penggunaan sampel total sebanyak 36 mahasiswa. Data dikumpulkan dengan skala likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa dalam penerapan problem based learning pada pelaksanaan praktik penyuluhan keluarga yang berkaitan dengan tahap perencanaan lebih dari setengahnya sebanyak 66,1% termasuk dalam kategori cukup kompeten, untuk tahap pelaksanaan diperoleh lebih dari setengahnya sebanyak 58,3% termasuk dalam kategori cukup kompeten, dan untuk tahap evaluasi lebih dari setengahnya sebanyak 70,40% termasuk dalam kategori kompeten. Rekomendasi ditujukan kepada mahasiswa Prodi PKK yang sedang menempuh mata kuliah penyuluhan keluarga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pada pelaksanaan penyuluhan keluarga mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan tahap evaluasi khususnya pada aspek treatment dalam tahap pelaksanaan sehingga mahasiswa dapat menyelesaikan permasalahan secara maksimal.

(5)

IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED LEARNING ON THE PRACTICE FAMILY COUNSELING PROGRAM

BY STUDENT PKK FPTK UPI

By

Liska Umusya’adah 1100619

Abstract. This study is based on the ability of students who still can be improved optimally in doing family counseling focused on observing the stage, revealing, analyze and solve the problems that occur with the reference from the planning, implementation and evaluation during a family counseling practice. Therefore, researchers consider it important to conduct research on the application of problem based learning in the implementation of family counseling practices as one of the competencies that can be developed in accordance with the demands of the working world. The purpose of this study to determine an overview of the application of problem based learning in the implementation of family counseling practices by students of PKK FPTK UPI studies, particularly in children's services. The method used is descriptive method with the use of samples of a total of 36 students and collected by the Likert scale. The results showed that the students' ability in the application of problem based learning in the implementation of family counseling practices related to the planning stage more than half as much as 66.1% belong to the category competent enough, for the implementation phase obtained more than half as much as 58.3% belong to the category competent enough, and for the evaluation phase by more than half as much as 70.40% included in the category competent. Recommendations addressed to students of the PKK who are taking study courses family counseling is expected to improve the implementation of family counseling from planning, implementation and evaluation stages, especially in the aspect of treatment in the implementation phase so that students can solve the problems optimally.

(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ... i

LEMBAR HAK CIPTA ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR BAGAN ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah Penelitian ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Problem Based Learning (PBL) ... 7

B. Mata Kuliah Penyuluhan Keluarga ... 14

BAB III METODE PENELITIAN ... 32

A. Lokasi Penelitian ... 32

B. Partisipan ... 32

C. Populasi dan Sampel ... 32

D. Prosedur Penelitian ... 32

E. Pengumpulan Data ... 33

F. Instrumen Penelitian ... 34

G. Analisis Data ... 35

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38

A. Temuan Penelitian ... 38

B. Pembahasan ... 63

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 68

A. Simpulan Penelitian ... 68

B. Rekomendasi ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 71

(7)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Mahasiswa sebagai insan akademis yang memiliki potensi, talenta dari

berbagai macam bidang ilmu keahlian dan pengetahuan dalam kehidupan

bermasyarakat berada pada posisi tingkat atas, dimana masyarakat menilai

mahasiswa sebagai agen perubahan dengan memiliki beberapa kemampuan.

Kemampuan tersebut diantaranya kemampuan kepribadian, akademik, sosial dan

profesional. Oleh karena itu mahasiswa diharapkan menjadi manusia unggul

secara intelektual, anggun secara moral, kompeten dalam menguasai Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi serta memiliki komitmen tinggi untuk berbagai peran

sosial. Mewujudkan harapan-harapan tersebut diperlukan adanya suatu latihan

stimulasi atau kegiatan pembelajaran dalam berbagai kegiatan perkuliahan yang

menuntut mahasiswa untuk memiliki kemampuan baik dari segi kognitif, afektif

dan psikomotor.

Sejalan dengan tuntutan kemampuan di atas mahasiswa Program Studi

Pendidikan Kesejahteraan Keluarga atau Prodi PKK merupakan salah satu Prodi

yang memiliki tuntutan kemampuan yang dapat dilihat dari segi aspek kognitif,

afektif dan psikomotor. Melalui ilmu yang diperoleh selama perkuliahan,

mahasiswa diharapkan mampu berkontribusi mengembangkan sumber daya

manusia dalam masyarakat atau lebih spesifik pada setiap keluarga sehingga,

setiap individu dalam keluarga dan masyarakat mendapat peningkatan kualitas

sesuai dengan tuntutan kompetensi kerja, karena pada akhirnya kompetensi yang

telah dikuasai oleh mahasiswa atau lulusan harus mendapat pengakuan dari pihak

tenaga kerja (stakeholders).

Kontribusi mahasiswa terhadap pengembangan sumber daya manusia

dalam keluarga dan masyarakat harus disokong oleh ilmu atau pendidikan yang

berkualitas. Upaya dalam mengantisipasi tuntutan tersebut Prodi PKK telah

mengembangkan profil lulusan yang membagi ke dalam 3 kelompok kompetensi

keahlian, diantaranya yaitu kompetensi keahlian utama, kompetensi keahlian

pendukung lulusan dan kompetensi keahlian lulusan lainnya. Mahasiswa

(8)

2

kompetensi keahlian dalam berbagai mata kuliah baik teori maupun praktik

dengan tujuan menghasilkan lulusan yang secara akademis dan profesional,

sehingga dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan mutu sumber daya

manusia.

Mata kuliah teori merupakan kelompok mata kuliah yang memberikan

pemahaman mengenai konsep dasar dan wawasan kelimuan yang dilaksanakan

dalam bentuk perkuliahan. Mata kuliah praktik merupakan praktik peningkatan

keterampilan dan wawasan di dunia industri sesuai dengan paket keahlian yang

telah dipilih dan praktik peningkatan wawasan dan keahlian profesi.

Kelompok mata kuliah keahlian yang wajib ditempuh oleh mahasiswa

Prodi PKK salah satunya yaitu mata kuliah penyuluhan keluarga. Penyuluhan

keluarga merupakan sebuah pembelajaran yang dalam pelaksanaannya

menggunakan pembelajaran multimedia dan multi metode dimana mahasiswa

sebagai penyuluh yang memberikan pelayanan melakukan perannya melalui

praktik atau implementasi hasil belajar yang telah dikuasai terkait pelayanan

keluarga dalam mengatasi berbagai jenis permasalahan. Sesuai dengan tujuan dari

mata kuliah penyuluhan keluarga agar setiap mahasiswa memiliki kompetensi

dalam pemberian bantuan atau pelayanan yang sesuai dengan kompetensi kerja

baik dalam lingkup keluarga maupun lingkup lembaga sosial.

Lembaga sosial yang dimaksud dapat berupa panti asuhan, dimana di panti

asuhan tidak terlepas dari suatu permasalahan, seperti permasalahan yang peneliti

temukan berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti dengan

mewawancarai beberapa mahasiswa yang telah melakukan praktik penyuluhan

keluarga dan observasi langsung ke panti asuhan yang terdiri dari Panti Asuhan

Anak Muthmainnah Bandung, Panti Asuhan Insan Kamil Mandiri, Panti Asuhan

Rumah Yatim, dan Panti Asuhan Muhammadiyah Sumur Bandung. Peneliti

menemukan bahwa terdapat beberapa masalah yang dialami oleh anak di panti

terkait pelayanan anak. Masalah tersebut meliputi masalah perkembangan sosial,

kemandirian dan masalah perawatan diri dalam kehidupan sehari-hari.

Mahasiswa sebelum melakukan penyuluhan terlebih dahulu dibekali

dengan berbagai materi yang didapat diperkuliahan dengan proses pembelajaran

(9)

3

sesuai dengan tuntutan kompetensi kerja agar kegiatan pembelajaran dapat

menjadi suatu tantangan yang menarik serta dapat memotivasi mahasiswa untuk

menyelesaikan tugas tepat waktu dengan hasil maksimal. Oleh karena itu, model

problem based learning dapat menjadi salah satu model yang dianggap sesuai

diterapkan dalam pembelajaran penyuluhan keluarga baik pada saat proses

pembelajaran di kelas maupun pada saat pelaksanaan penyuluhan sebagai upaya

pencapaian mutu lulusan yang berkualitas dengan memberikan pengalamn belajar

kepada mahasiswa di dalam mengatasi masalah.

Fokus pembelajaran problem based learning atau PBL berada pada

masalah yang dipilih, sehingga mahasiswa tidak hanya mempelajari konsep yang

berhubungan dengan masalah tetapi juga metode ilmiah untuk memecahkan

masalah. Kegiatan pembelajaran PBL dapat membantu mahasiswa meningkatkan

kemampuan berpikir kritis yang berguna untuk memahami permasalahan secara

implisit dan membantu belajar mengidentifikasi akar masalah.

Penerapan PBL pada pelaksanaan penyuluhan keluarga sangat berdampak

besar terhadap hasil dan semangat yang dapat mendorong mahasiswa agar lebih

mandiri dalam belajar serta dapat bekerja sama dengan baik dalam kelompok.

Kegiatan penyuluhan keluarga dengan menggunakan PBL diharapkan dapat

membantu mahasiswa agar proses pembelajaran lebih terarah dan berjalan sesuai

dengan tahap pengelolaan PBL.

Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan terhadap laporan

penelitian yang dilakukan Rohaeni, dkk (2014) bahwa ditemukan perlu adanya

revisi atau penyempurnaan di dalam menerapkan model PBL pada perkuliahan

penyuluhan keluarga. Revisi difokuskan pada komponen pendekatan dan sumber

belajar yang terkait dengan masalah yang dihadapi sasaran penyuluhan atau klien

dalam merancang rencana pelaksanaan pembelajaran dan implementasinya.

Permasalahan ini menunjukkan bahwa mahasiswa masih dapat ditingkatkan

kembali secara optimal dalam melakukan penyuluhan keluarga yang terfokus pada

tahap mengamati, mengungkapkan, menganalisis, dan mengatasi permasalahan

yang terjadi dengan acuan sebagai evaluasi dalam pelaksanaan penyuluhan

(10)

4

Melihat fenomena tersebut maka peneliti menganggap penting untuk

dilakukan penelitian mengenai penerapan PBL pada pelaksanaan praktik

penyuluhan keluarga sebagai salah satu kompetensi yang dapat dikembangkan

sesuai dengan tuntutan dunia kerja. Permasalahan tersebut erat kaitannya dengan

ilmu yang peneliti tekuni selama ini di Prodi PKK FPTK UPI khususnya terkait

dengan paket keahlian pekerja sosial, sebagai calon pendidik yang juga harus

mampu memiliki kompetensi guru profesional dalam menghadapi dunia kerja

yang sebenarnya.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas maka

rumusan masalah penelitian sebagai berikut: Bagaimana penerapan problem based

learning pada pelaksanaan praktik penyuluhan keluarga oleh mahasiswa Prodi

PKK FPTK UPI ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran

tentang penerapan problem based learning pada pelaksanaan praktik penyuluhan

keluarga oleh mahasiswa Prodi PKK FPTK UPI.

Berdasarkan tujuan umum maka tujuan khusus penelitian ini adalah untuk

mengetahui gambaran tentang penerapan problem based learning pada

pelaksanaan praktik penyuluhan keluarga berkaitan dengan :

1. Kemampuan mahasiswa dalam tahap perencanaan pelaksanaan praktik

penyuluhan keluarga meliputi aspek membentuk kelompok,

memprediksikan permasalahan, menentukan sasaran dan merancang

manajemen kegiatan.

2. Kemampuan mahasiswa dalam tahap pelaksanaan praktik penyuluhan

keluarga meliputi analisa, sintesa, diagnosa, prognosa, treatment dan

follow-up

3. Kemampuan mahasiswa dalam tahap evaluasi dengan menyusun laporan

akhir pelaksanaan praktik penyuluhan keluarga meliputi aspek presentasi

penyampaian hasil kegiatan, ketepatan program dan kebermanfaatan

(11)

5

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis

maupun praktis, yaitu:

1. Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagi sumbangan

keilmuan yang berarti bagi dunia pendidikan Program Studi Pendidikan

Kesejahteraan Keluarga khususnya berkaitan dengan hasil dari penerapan problem

based learning pada pelaksanaan praktik penyuluhan keluarga.

2. Praktis

Mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Penyuluhan Keluarga diharapkan

dapat meningkatkan kemampuan dalam penerapan problem based learning pada

pelaksanaan praktik penyuluhan keluarga.

Dosen Prodi PKK khususnya yang mengajar mata kuliah Penyuluhan

Keluarga. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai

seberapa besar penerapan problem based learning pada pelaksanaan praktik

penyuluhan keluarga dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

Peneliti dapat memperoleh wawasan berupa pengetahuan, sikap dan

keterampilan serta pengalaman dalam melakukan penelitian mengenai penerapan

problem based learning pada pelaksanaan praktik penyuluhan keluarga.

Peneliti selanjutnya dapat menjadikan sumber informasi dan sumber data

mengenai penerapan problem based learning pada pelaksanaan praktik

penyuluhan keluarga.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi skripsi Universitas Pendidikan Indonesia terdapat pada

buku Pedoman Penelitian Karya Ilmiah (2014, hlm. 23). Struktur organisasi

skripsi dalam penelitian ini yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang penelitian, rumusan masalah

penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur

(12)

6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab ini berisi mengenai teori-teori dalam bidang yang dikaji yaitu

problem based learning dan mata kuliah Penyuluhan Keluarga.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisikan mengenai penjabaran yang rinci mengenai

metode penelitian secara sistematis yang berisi tentang lokasi

penelitian, partisipan, populasi dan sampel, prosedur penelitian,

pengumpulan data, instrumen penelitian dan analisis data.

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menampilkan tentang temuan penelitian dan pembahasan

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Bab ini berisi simpulan dan rekomendasi yang menyajikan

penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan

(13)

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

deskriptif. Penelitian ini menggambarkan mengenai kemampuan mahasiswa

dalam penerapan problem based learning pada pelaksanaan praktik penyuluhan

keluarga untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga kompetensi yang

menjadi target pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien.

A. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di kampus Universitas Pendidikan Indonesia tepatnya

di lingkungan Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Departemen

Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Pendidikan Teknik dan Kejuruan.

B. Partisipan

Partisipan dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang telah menempuh

mata kuliah penyuluhan keluarga dengan fokus penyuluhan kepada pelayanan

anak dan masih berstatus mahasiswa aktif.

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Prodi PKK yang telah

menempuh mata kuliah penyuluhan keluarga tahun 2014 berjumlah 36 orang.

Sampel yang digunakan adalah sampel total dimana seluruh populasi dijadikan

sampel penelitian, sehingga jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 36 orang.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah yang digunakan untuk

mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian. Langkah-langkah,

(14)

33

3.1 Bagan Penelitian

E. Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data merupakan prosedur sistematik dan standar

untuk memperoleh data yang diperlukan guna mendapatkan data yang valid,

reliabel, dan objektif tentang gejala tertentu pada penelitian. Pengumpulan data

dalam penelitian ini dilakukan dengan cara observasi dan studi dokumentasi.

Peneliti melakukan penyebaran instrumen penelitian berupa lembar inventori

kepada responden untuk memperoleh data secara lengkap dan terperinci.

1. Observasi

Observasi dilakukan untuk mencari data pendukung pada permasalahan

yang akan diteliti dan untuk memperoleh gambaran jumlah dari responden.

Observasi yang dilakukan oleh peneliti berupa observasi non-sistematis yang pada

pelaksanaannya tidak menggunakan instrumen pengamatan (Arikunto, 2010). •Studi pendahuluan

•Mengumpulkan data-data

•Menentukan Sumber Pustaka

•Penentuan metode penelitian (lokasi, partisipan, populasi dan sampel, prosedur, teknik pengumpulan data, instrumen dan analisis data)

Persiapan

•Pembuatan Instrumen penelitian berupa lembar inventori

•Hasil temuan

•Analisis data

Pelaksanaan

•Pembahasan, kesimpulan dan Rekomendasi

(15)

34

2. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi dilakukan oleh peniliti untuk mengumpulkan data

melalui dokumen tertulis. Dalam penelitian ini, peneliti mempelajari sejumlah

dokumen berupa laporan hasil praktik penyuluhan keluarga yang dilakukan oleh

mahasiswa Prodi PKK.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen atau alat ukur yang digunakan pada penelitian ini menggunakan

skala likert dengan bentuk daftar checklist. Daftar checklist digunakan untuk

mendapatkan data mengenai kemampuan mahasiswa dalam penerapan PBL yang

meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pada praktik penyuluhan

keluarga di Panti Asuhan kota Bandung dengan mengajukan serangkaian

pernyataan kepada responden secara tertulis. Instrumen daftar checklist yang

digunakan pada penelitian ini berbentuk pernyataan yang diberikan kepada

[image:15.595.116.511.484.585.2]

responden secara tertulis dan responden dapat menjawab pernyataan dengan memberikan tanda checklist (√) pada kolom yang tersedia.

Tabel 3.1 Konversi Skala Likert

Skala Likert Konversi

Sangat Setuju Sangat kompeten

Setuju Kompeten

Ragu-ragu Cukup kompeten

Tidak Setuju Kurang kompeten

Sangat Tidak Setuju Sangat Tidak kompeten Sumber : Sugiyono, 2013, hlm. 135

Pernyataan dalam skala ini berkaitan dengan kemampuan mahasiswa

dalam penerapan PBL yang meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi

pada praktik penyuluhan keluarga. Terdapat lima tingkatan jawaban yaitu : sangat

kompeten, kompeten, cukup kompeten, kurang kompeten, dan tidak kompeten.

(16)
[image:16.595.115.510.163.590.2]

35

Tabel 3.2 Skor dan Indikator Jawaban

Jawaban Skor Indikator

Sangat Kompeten 5 Sangat mampu mengemukakan, menguraikan serta merinci tentang tahapan pembelajaran PBL yang berkaitan dengan tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dari penerapan penyuluhan keluarga

Kompeten 4 Mampu mengemukakan, menguraikan serta merinci tentang tahapan pembelajaran PBL yang berkaitan dengan tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dari penerapan penyuluhan keluarga

Cukup Kompeten 3 Cukup mampu mengemukakan,

menguraikan serta merinci tentang tahapan pembelajaran PBL yang berkaitan dengan tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dari penerapan penyuluhan keluarga

Kurang Kompeten 2 Kurang mampu mengemukakan, menguraikan serta merinci tentang tahapan pembelajaran PBL yang berkaitan dengan tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dari penerapan penyuluhan keluarga.

Sangat Kurang Kompeten

1 Tidak mampu mengemukakan,

menguraikan serta merinci tentang tahapan pembelajaran PBL yang berkaitan dengan tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dari penerapan penyuluhan keluarga

G. Analisis Data

Analisis data bertujuan untuk mengetahui besar atau kecil frekuensi

jawaban yang diberikan responden mengenai kemampuan mahasiswa dalam

penerapan PBL pada pelaksanaan praktik penyuluhan keluarga.. Teknik analisis

dilakukan dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Analisis deskripsi digunakan

persentase pada lembar inventori yang meliputi : inventori tentang perencanaan,

(17)

36

Lembar refleksi evaluasi kegiatan belajar mengajar (KBM) terhadap isi

perkuliahan penyuluhan keluarga, menggunakan rerata normatif sebagai

pembanding yang dibedakan menjadi 5 (lima) kategori diantaranya yaitu sangat

kompeten, kompeten, cukup kompeten, kurang kompeten dan sangat tidak

kompeten. Untuk menganalisis data yang telah terkumpul dilakukan pengujian

deskriptif dengan tahapan yaitu : a) penskoran jawaban responden, b)

menjumlahkan skor total masing-masing komponen, c) mengelompokkan skor

yang didapat oleh responden berdasarkan tingkat kecenderungan. Penskoran

menggunakan skala 5, dengan bantuan komputer program SPSS versi 21. Data

disajikan berupa tabel distribusi frekuensi kemudian dianalisis dengan metode

persentase.

Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase dari instrumen

adalah sebagai berikut :

P = �

Nx100%

Keterangan :

P : Persentase Skor

f : Jumlah Skor yang diperoleh

N : Jumlah Skor Maksimum

Responden akan menjawab pernyataan dengan memberi skor 1-5.

Penentuan kriteria hasil penerapan PBL pada pelaksanaan praktik penyuluhan

keluarga dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut, Sudjana (2005, hlm 91) :

1. Menetukan persentase skor ideal (skor maksimum : 5 x 21) , yaitu : 5

5� % = 100%

2. Menentukan presentase skor terendah (skor minimum : 1 x 21), yaitu :

5� % = 2 %

3. Menentukan range, yaitu :

100% - 20% = 80%

4. Menetapkan kelas interval, yaitu 5 (sangat kompeten, kompeten, cukup

(18)

37

5. Menentukan panjang interval, yaitu range : kelas interval

8 5 = 16

Berdasarkan perhitungan tersebut, penentuan rentang persentase dan

[image:18.595.114.511.230.315.2]

kriteria tingkat ketercapaian tanggapan disajikan sebagai berikut :

Tabel 3.4 Tingkat Ketercapaian Tanggapan

Tingkat ketercapaian Kualifikasi

X > 84% Sangat kompeten

67% < X ≤ 83% Kompeten 50% < X ≤ 66% Cukup kompeten 33% < X ≤ 49% Kurang kompeten

X < 32% Sangat Tidak kompeten

Sumber : Sudjana (2005, hlm.91)

Penafsiran data dilakukan untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang

jawaban dari pernyataan yang diajukan. Penafsiran penelitian ini berpedoman

pada batasan yang dikemukakan oleh Ali (2002, hlm. 184), yaitu:

100% = Seluruhnya

76% - 99% = Sebagian besar

51% - 75% = Lebih dari setengahnya

50% = Setengahnya

26% - 49% = Kurang dari setengahnya

1% - 25% = Sebagian kecil

(19)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Simpulan penelitian disusun berdasarkan tujuan penelitian, hasil

pengolahan data dan pembahasan. Simpulan umum dari penelitian ini yaitu

kemampuan mahasiswa lebih dari setengahnya menyatakan cukup kompeten

dalam penerapan problem based learning pada pelaksanaan praktik penyuluhan

keluarga. Dari kesimpulan di atas terdapat beberapa simpulan khusus sebagai

berikut :

1. Hasil penelitian dalam penerapan PBL pada pelaksanaan praktik penyuluhan

keluarga berkaitan dengan tahap perencanaan ditinjau dari aspek membentuk

kelompok, memprediksikan permasalahan, menentukan sasaran penyuluhan

dan merancang manajemen kegiatan penyuluhan menunjukkan lebih dari

setengahnya mahasiswa sudah cukup kompeten. Kegiatan pada tahap

perencanaan meliputi kegiatan pemilihan rencana pelaksana perkuliahan

(RPP), sumber belajar dan desain pembelajaran yang dilakukan oleh dosen

penanggung jawab mata kuliah penyuluhan keluarga. Pada saat penyampaian

tujuan pembelajaran dan merencanakan aktivitas dosen menyampaikan

dengan jelas dan terperinci sehingga mahasiswa pun dapat mempersiapkan

logistik yang diperlukan secara optimal dan dapat merencanakan aktivitas

penyuluhan secara terperinci karena rencana yang baik merupakan rencana

yang dibuat setelah memperhitungkan dan mempertimbangkan segala sesuatu

yang diperlukan.

2. Hasil penelitian dalam penerapan PBL pada pelaksanaan praktik penyuluhan

keluarga ditinjau dari aspek analisa kegiatan penyuluhan, sintesa, diagnosa,

prognosa, treatment dan follow-up menunjukkan lebih dari setengahnya

mahasiswa sudah cukup kompeten. Temuan setiap aspek pada tahap

pelaksanaan meliputi kegiatan analisa penyuluhan yang terdiri dari membuat

rancangan permasalahan, melakukan observasi lapangan, membuat deskripsi

permasalahan, mencari sumber belajar yang mendukung dan menganalisis

(20)

69

mendefinisikan, mengumpulkan, menggabungkan, menyeleksi dan

menyajikan informasi yang relevan dengan permasalahan. Kegiatan pada

aspek diagnosa terdiri dari melaporkan permasalahan, mengemukakan hasil

analisis sehingga dapat menentukan suatu alasan dengan gejala yang terjadi

antara sebab dan akibat. Kegiatan pada aspek prognosa meliputi kegiatan

memprediksi berbagai kemungkinan di masa yang akan datang. Kegiatan

pada aspek treatment terdiri dari melakukan pendekatan penyuluhan, teknik

penyuluhan, media penyuluhan yang akan di gunakan dan uji coba program.

Kegiatan pada aspek follow-up terdiri dari analisis hasil uji coba program dan

mereview kembali hasil uji coba program yang telah dilaksanakan.

3. Hasil penelitian dalam penerapan PBL pada pelaksanaan praktik penyuluhan

keluarga berkaitan dengan tahap evaluasi ditinjau dari aspek presentasi dalam

penyampaian hasil kegiatan, ketepatan program dan kebermanfaatan program

menunjukkan lebih dari setengahnya mahasiswa sudah kompeten. Kegiatan

pada tahap evaluasi mulai dari menyusun laporan akhir sebagai bahan

evaluasi praktik penyuluhan keluarga dengan disajikan dalam bentuk

presentasi yang memuat hasil kegiatan penyuluhan dengan initi penyampaian

ketepatan program dan kebermanfaatan program.

B. Rekomendasi

Rekomendasi penelitian disusun berdasarkan kesimpulan penelitian yang

telah dikemukakan diatas, terdapat beberapa rekomendasi sebagai masukan dan

motivasi untuk penelitian selanjutnya. Adapun masukan yang dikemukakan

sebagai berikut :

1. Mahasiswa Prodi PKK yang sedang Menempuh Mata Kuliah Penyuluhan

Keluarga

Mahasiswa yang sedang mengikuti mata kuliah Penyuluhan Keluarga

diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pada pelaksanaan praktik

penyuluhan keluarga mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

Mahasiswa hendaknya membuat perencanaan secara matang dari setiap

tahapan yang akan dilalui. Tahapan tersebut meliputi kegiatan observasi awal

(21)

70

sehingga akan didapat sebuah jadwal kegiatan untuk melaksanakan

penyuluhan. Oleh karena itu pada tahap pelaksanaan, mahasiswa dituntut

untuk memiliki rasa disiplin, tanggung jawab dan simpati serta empati dalam

melaksanakan penyuluhan.

2. Dosen Pengampu Mata Kuliah Penyuluhan Keluarga

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai

kemampuan mahasiswa dalam penerapan PBL pada pelaksanaan praktik

penyuluhan keluarga, serta sebagai bahan acuan evaluasi untuk membimbing

setiap kelompok penyuluhan pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi. Dosen dapat memberikan arahan dan bimbingan pada saat

pelaksanaan penyuluhan khususnya pada aspek pendekatan, metode dan

teknik penyuluhan yang dilakukan oleh mahasiswa sehingga dosen bisa

mengetahui dan memberikan arahan serta masukan kepada mahasiswa dalam

melakukan kemajuan penyuluhan yang nantinya akan menentukan

keberhasilan penyuluhan

3. Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagi peneliti

selanjutnya untuk mengkaji lebih dalam berkaitan dengan penerapan problem

based learning pada pelaksanaan perkuliahan lainnya seperti mata kuliah

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. (2002). Penelitian pendidikan prosedur dan strategi mengajar. Bandung : Angkasa.

Amir, M. Taufiq. (2009). Inovasi pendidikan melalui problem based learning. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Arifin, Eva (2010). Teknik konseling media massa. Yogyakarta: Graha Ilmu

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Djojodibroto, R Darmanto. (2004). Tradisi Kehidupan Akademik. Yogyakarta: Galang Pres.

Ganda.(2004). Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru.

Gunantara. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning

Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa

Kelas V [online]. diakses dari: http://

Jurnal_Mimbar_PGSD_Universitas_Pendidikan_Ganesha_Jurusan_PGSD( Vol: 2 No: 1 Tahun 2014)/37-2058-1-SM.pdf

Harahap, Mara Bangun (2010). Penggunaan Problem-based Learning (PBL)

Berorientasi Kegiatan Lab untuk Mencapai Kompetensi Fisika.

Medan.[online]. Diakses dari:

http://www.researchgate.net/profile/Mara_Harahap

Jubaedah, Y. (2014). Materi perkuliahan penyuluhan PKK. Bandung : Departemen PKK FPTK UPI.

Kementerian Sosial Republik Indonesia. (2011). Standar nasional pengasuhan

untuk lembaga kesejahteraan sosial anak. Jakarta: Kemsos.

Netisulistiani (2012). penyuluhan .[online]. Diakses dari : https://netisulistiani.wordpress.com/penyuluhan/

Nursalam & Efendy (2009) Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Rohaeni, dkk. (2014). Pengembangan model Problem Based Learning dalam

peningkatan kompetensi pelayanan keluarga mahasiswa program studi PKK,

7, hlm. 781-787.

(23)

72

Sanjaya, Wina (2006). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses

pendidikan. Jakarta:Kencana

S.J, W.S Winkel (1982). Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah Menengah. Jakarta:Gramedia

Subroto, (2002). Panduan penelitian tindakan. Yogyakarta: Lembaga Penelitian : IKIP YOGYAKARTA

Sudjana (2001). Metoda Statistika. Bandung : Tarsito

Sugiyono (2013). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung : alfabeta

Sukmadinata, Nana Syaodih (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : remaja Rosdakarya

Sulistiyani (2013). Metode PBL (Problem Based Learning) untuk Materi

Kerusakan Alam. tersedia [online]

http://wapikweb.org/article/detail/metode-pbl-problem-based-learning-untuk-materi-kerusakan-lingkungan.php [30 Oktober 2014]

Trianto. (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman akademik UPI.Bandung

Puspensos. (2014). Modul pendekatan, metode, dan teknik penyuluhan sosial dan

motivasi. Jakarta : Kementerian Sosial RI.

Willis, Sofyan (2009) Konseling Keluarga. Bandung : Alfabeta

Gambar

Tabel 3.1 Konversi Skala Likert
Tabel 3.2 Skor dan Indikator Jawaban
Tabel 3.4  Tingkat Ketercapaian Tanggapan

Referensi

Dokumen terkait

Setelah penyampaian materi, akan dilakukan pengisian kuisioner yang kedua (sebagai post test) yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana materi- materi yang sudah

Epitel pipih selapis Epitel pipih berlapis banyak Epitel silindris selapis Epitel silindris berlapis banyak Epitel kubus selapis Epitel kubus berlapis banyak Epitel

Uraian berikut ini akan melihat penerapan pengertian tersebut dalam hubungannya dengan komunikasi politik, yang difokuskan pada hubungan antar anggota

PS PICE dot-model statement for the ideal bipolar transistor: β = Bf, Early voltage Vaf, and scale current Is; as shown by curly braces {}, these values are set using variables

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kelainan refraksi pada siswa-siswi SMP Negeri 1 Medan Tahun 2014.. Desain penelitian ini

Deskripsi Contoh dan kasus yang disajikan sesuai dengan perkembangan bidang Keterampilan

Sebelumnya, dalam persidangan perkara suap di lingkungan SKK Migas, Tri Yulianto yang dihadirkan sebagai saksi untuk terdakwa Rudi Rubiandini membantah meminta dan menerima

Dari 9 perusahaan yang terpilih, kemudian dilakukan pengelompokan perusahaan berdasarkan perubahan life cycle perusahaan dengan cara mengelompokan pertemuan dari tahap