Hani Rosfadhila, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA SMK
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer
Oleh Hani Rosfadhila
0901953
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Hani Rosfadhila, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penerapan Strategi Pebelajaran
Kreatif-Prduktif Berbasis Multimedia
Interaktif Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa SMK
Oleh
Hani Rosfadhila
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan
© Hani Rosfadhila 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Hani Rosfadhila, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Hani Rosfadhila, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK
Hani Rosfadhila, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Hani Rosfadhila. (2015). The Application Of Interactive Multimedia-Based Creative-Productive Learning Strategy to Improve Students’ Leraning Outcomes.
The students’ learning outcomes within cognitive field, particularly in knowleadge understanding and application skills are crucially needed in order to create a productive generation. The aim of this research is to find out the how effective is the application of creative-productive learning strategy to improve the learning outcomes of the 11th-graders’ school year of 2014-2015 in Wahidin
Vocational High School Cirebon. Quantitative approach been used to conduct this research with pre-experimental design as the experiment method and one group pretest-posttest design for the research design. The data-revealer tool that used in this research are C1, C2, C3 cognitive learning outcome questions as well as questionnaires. The result of the research comes up with (1) there are significant differences learning outcomes between the lower class and the upper class, the lower class and the middle class and (2) allmost all students give a postive response about interactive multimedia-based creative-productive learning strategy.
Hani Rosfadhila, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Hani Rosfadhila. (2015). Penerapan Strategi Pembelajaran Kreatif-Produktif Berbasis Multimedia Interaktif Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.
Hasil belajar siswa yang dalam ranah kognitif khususnya dalam kemampuan pengetahuan, kemampuan pemahaman dan kemampuan aplikasi sangat di perlukan dalam menciptakan generasi yang produktif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keefektifan penerapan strategi pembelajaran kreatif-produktif untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI SMK Wahidin Cirebon Tahun Ajaran 2014-2015. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode eksperimen pre-experimental design dan desain penelitian one-group
pretest-posttest design. Alat pengungkap data yang digunakan adalah soal hasil
belajar ranah kognitif C1, C2, C3 dan angket. Hasil penelitian berupa : (1) terdapat perbedaan signifikan terhadap hasil belajar peserta didik kelas atas dan kelas bawah, serta kelas atas dan kelas tengah dan (2) hampir seluruh siswa memberikan respon positif terhadap strategi pembelajaran kreatif produktif berbasis multimedia interaktif.
Hani Rosfadhila, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMA KASIH ... ii
ABSTRACT ... iv
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Hipotesis ... 6
E. Manfaat Penelitian ... 7
F. Struktur Organisasi ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9
A. Strategi Pembelajaran Kreatif Produktif ... 9
1. Pengertian Strategi Pembelajaran Kreatif Produktif ... 9
2. Karakteristik Strategi Pembelajaran Kreatif-Produktif ... 9
3. Tahapan Strategi Pembelajaran Kreatif-Produktif ... 10
B. Multimedia ... 11
1. Konsep Multimedia ... 11
2. Multimedia Pembelajaran ... 11
C. Multimedia Interaktif Dalam Pembelajaran ... 13
1. Konsep Multimedia Interaktif ... 13
2. Alasan Penggunaan Multimedia Interaktif Dalam Pembelajaran ... 14
vii Hani Rosfadhila, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Kelebihan dan Kemampuan Multimedia Interaktif ... 16
5. Interactive Multimedia Web-Based Learning ... 16
D. Hasil Belajar ... 17
1. Konsep Hasil Belajar ... 17
2. Macam-Macam Hasil Belajar ... 17
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 20
4. Penilaian Hasil Belajar ... 20
5. Analisis Hasil Belajar ... 21
6. Ketuntasan Belajar ... 21
7. Alat Penilaian Hasil Belajar ... 22
E. Penelitian Terdahulu ... 25
F. Kerangka Berpikir ... 26
BAB III METODE PENELITIAN ... 28
A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 28
B. Desain Penelitian ... 28
C. Metode Penelitian ... 30
D. Definisi Operasional ... 30
E. Instrumen Penelitian ... 30
F. Pengembangan Instrumen Penelitian ... 31
G. Teknik Pengumpulan Data ... 36
H. Teknik Analisis Data ... 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45
A. Perancangan Strategi Pembelajaran Berbasis Multimedia ... 45
B. Tahap Persiapan Penelitian ... 57
C. Tahap Pelaksanaan Penelitian ... 63
D. Tahap Analisis Data Hasil Peneltian ... 65
E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 85
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 96
A. Kesimpulan ... 96
viii Hani Rosfadhila, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hani Rosfadhila, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Malebra (2014) dalam okezon.com memaparkan hasil pemantauan pendidikan
Indonesia berdasarkan Education For All Global Monitoring Report 2012 yang dikeluarkan oleh UNESCO bahwa “dari 120 negara, Education Development Index
(EDI) Indonesia berada pada posisi ke-64”. Berdasarkan data The Learning Curve
Pearson 2014 (2014), Indonesia menempati posisi ke-40 dengan indeks rangking dan
nilai pada kategori kemampuan kognitif indeks rangking 2014 versus 2012, Indonesia
diberi nilai -1,71. Sedangkan untuk nilai pencapaian pendidikan yang dimiliki Indonesia, diberi skor -2,11. Hal ini menunjukkan bahwa mutu pendidikan di
Indonesia masih tergolong rendah. Mutu pendidikan yang rendah dapat menghasilkan
sumber daya manusia yang rendah pula. Hal ini senada dengan yang dikatakan Mukhidin (2012:2) bahwa “pendidikan berperan dalam menghasilkan sumber daya manusia dan membentuk manusia sehingga dapat berperan dalam kehidupannya”. Selain itu menurut Sudrajat (2009), “indikasi rendahnya mutu pendidikan di Indonesia terlihat dari rata-rata hasil belajar yang masih rendah”. Oleh karena itu,
untuk meningkatkan mutu pendidikan, kita perlu meningkatkan hasil belajar siswa di
sekolah.
Suhartono, dkk (2006, 76-77) menjelaskan “hasil belajar dipengaruhi oleh dua
faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor eksternal yang mempengarauhi hasil belajar salah satunya adalah sekolah”. Lebih lanjut lagi Slameto (2010:54) menjelaskan “faktor sekolah diantaranya penggunaan metode, strategi pembelajaran, media, kurikulum, dll”. Maka pemilihan metode, strategi, media, dan kurikulum
harus tepat dengan kondisi siswa.
Kecederungan pola pembelajaran saat ini masih bersifat transmisif yaitu
Hani Rosfadhila, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pasif menyerap struktur pengetahuan yang diberikan guru atau yang terdapat dalam
buku pembelajaran sehingga pembelajaran hanya sekedar menyampaikan fakta,
konsep, prinsip dan keterampilan saja (Clements & Battista dalam Trianto 2010).
Kondisi serupa muncul saat peneliti melakukan observasi lapangan di SMK Wahidin
Kota Cirebon. Dalam kegiatan observasi ini terlihat bahwa proses kegiatan belajar
mengajar yang dilakukan membuat siswa bersifat pasif.
Suyatno (2009:27) mengungkapkan “salah satu yang penting untuk melaksanakan pembelajaran adalah menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai”. Dari sekian banyak strategi, metode atau model pembelajaran, salah satu yang dapat
meningkatkan hasil belajar adalah strategi pembelajaran kreatif produktif.
Wena (2010:138) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran kreatif-produktif merupakan “strategi yang dikembangkan dengan mengacu pada berbagai pendekatan pembelajaran yang diasumsikan mampu meningkatkan kualitas proses belajar
mengajar. Pendekatan tersebut antara lain belajar aktif dan kreatif (CBSA), konstruktif, kolaboratif dan koperatif”. Berbagai strategi pendekatan tersebut telah terbukti meningkatkan produktivitas dan aktivitas kognitif siswa sehingga mampu
meningkatkan kualitas pembelajaran. Seperti pendekatan konstruktivisme yang
menjadi landasan strategi pembelajaran kreatif-produktif terbukti meningkatkan
produktivitas siswa sehingga siswa dapat menerapkan kemampuan dan konsep yang
telah dipelajari, seperti yang diungkapkan Cooperstein dan Elizabet (2004:145)
“Costructive learning have proved rewarding for our students and us. We find (strictly anecdotally) that students are engaged, enthusiastic, productive, and motived during class, frequently leave class with a feeling of accomplishment and confidence and judging bye the type of help sought after the session has ended, can apply skills and consepts to subsequent activities”.
Pada pihak lain, strategi pendekatan koperatif yang juga menjadi landasan
stratetgi kreatif-produktif terbukti mampu merangsang aktivitas kognitif siswa seperti
yang diungkapkan oleh Tran (2014:138) “Coopeartve learning stimulated cognitive
3
Hani Rosfadhila, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selain itu, strategi pembelajaran kreatif juga telah terbukti meningkatkan
prestasi akademik siswa, seperti yang diugkapkan oleh Snape, dkk (2013:29) dalam
penelitiannya
“The evidence from these 18 studies suggests impact from immersion in creative learning environments on learners’ increased academic achievement; increased confidence and resilience; enhanced motivation and engagement; development of social, emotional and thinking skills; and improved school attendance”
Wena (2010:144) mengungkapkan dalam penelitian yang dilakukan oleh
Judawati dan Wena pada tahun 2007 tentang penerapan strategi pembelajaran kreatif
produktif pada matakuliah Manajemen Konstruksi Program S1 Pendidikan Teknik
Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang, menyimpulkan bahwa “strategi pembelajaran kreatif produktif dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa dan meningkatkan atau memperbaiki kualitas proses pembelajaran”.
Penelitian-penelitian mengenai startegi pembelajaran kreatif-produktif di
sekolah yang pernah dilakukan, umumnya merekomendasikan penggunaan strategi
pembelajaran kreatif produktif dalam kegiatan pembelajaran. Penelitian yang
dilakukan Nurfitri (2013:71) menunjukkan bahwa “strategi pembelajaran kreatif
produktif dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMA”. Selain itu, penelitian yang
dilakukan Husna (2009:6) menyatakan bahwa “strategi pembelajaran
kreatif-produktif efektif dalam meningkatkan kemampuan psikomotor dan keterampilan
sosial siswa pada mata pelajaran fisika”.
Strategi pembelajaran kreatif produktif ini tidak hanya direkomendasikan
untuk kegiatan pembelajaran disekolah tetapi juga direkomendasikan untuk kegiatan
pembelajaran di perkuliahan seperti penelitian yang dilakukan oleh Lastariwati
(2012:1) dalam mata kuliah praktek seni penyajian pada program studi teknik boga
didapatkan hasil bahwa “strategi pembelajaran kreatif produktif dapat meningkatkan
motivasi, kemandirian belajar, kekompakkan serta ketertiban dalam mengerjakan
Hani Rosfadhila, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selain pemilihan strategi pembelajaran yang tepat, penggunaan media
pembelajaran juga menjadi faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar. Staregi
pembelajaran dan media pembelajaran merupakan komponen yang saling berkaitan,
seperti yang dijelaskan oleh Susilana et al (2006 :106) bahwa “dalam pembelajaran
terdapat komponen-komponen yang saling berkaitan, yaitu tujuan pembelajaran,
bahan pembelajaran, strategi, metode atau model pembelajaran, media pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran”.
Media pembelajaran menurut Hamdani (2011: 244) adalah “alat yang bisa merangsang terjadinya proses belajar”. Selain itu, Arsyad (2002:15) menyatakan bahwa “pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis
terhadap siswa.” Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran (2006: 107) juga mengungkapkan bahwa “....dalam pembelajaran akan terdapat komponen -komponen sebagai berikut: tujuan , materi/bahan ajar, metode dan media, evaluasi, anak didik/ siswa, dan adanya pendidik/ guru”. Hal tersebut menunjukkan bahwa media pembelajaran menjadi salah satu komponen penting dalam proses
pembelajaran dalam semua materi pembelajaran. Media pemebelajaran memiliki
banyak jenis, salah satunya adalah multimedia pembelajaran.
Multimedia pembelajaran merupakan media pembelajaran yang dibuat dengan
menggunakan dua atau lebih format, sebagaimana dikemukakan Munir (2012:45) : “dalam multimedia pembelajaran, informasi disajikan dengan menggunakan dua atau lebih format, diantaranya berupa tulisan dan berupa gambar. Selain itu,
survei membuktikan seorang peserta didik dapat mengerti dengan baik sebuah materi
jika disajikan dengan menggunakan teks yang singkat, padat, jelas, dan menggunakan
animasi”.
5
Hani Rosfadhila, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menjadi alat yang lengkap dalam proses pengajaran dan pembelajaran”. Oleh karena
itu, multimedia yang memanfaatkan perkembangan teknologi saat ini sangat
berpotensi untuk meningkatkan hasil belajar. Selain itu penggunaan multimedia
dalam pembelajaran dapat menimbulkan ketertarikan, pemahaman materi lebih
dalam, dan membuat siswa aktif dalam pembelajaran dengan adanya perpaduan
gambar, suara, teks, dan keinteraktifan (unsur interaktif). Hal ini menunjukan adanya
peluang untuk merancang dan membangun multimedia interaktif untuk pembelajaran.
Multimedia interaktif untuk pembelajaran yang akan dirancang dan dibangun
dalam penelitian ini adalah dalam bentuk interactive multimedia web based learning,
yaitu multimedia interaktif dalam bentuk online. Online yang dimaksud adalah
terhubung dengan jaringan, sehingga memungkinkan berbagi sumber antara komputer
yang saling terhubung selama komputer itu terhubung jaringan, jaringan internet maupun intranet. Menurut Munir (2009:232) “Penerapan interactive multimedia
web-based learning ini bisa mencakup seluruh kegiatan pembelajaran yang biasa
dilakukan di kelas konvensional atau tatap muka.” Sehingga siswa dapat belajar
mandiri dan bertanggung jawab melalui penerapan interactive mulimedia web based
learning.
Hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori ranah yaitu
kognitif, afektif, psikomotor. Dalam penelitian ini, hasil belajar yang akan dicapai
adalah ranah kognitif dan ranah kognitif yang akan diteliti adalah C1 (pengetahuan),
C2 (pemahaman), dan C3 (penerpan).
Ketiga aspek ranah kognitif tersebut memiliki keterkaitan juga dalam
tahapan-tahapan strategi pembelajaran kreatif-produktif, seperti dalam tahapan-tahapan re-kreasi menurut Wena (2010:141) “siswa ditugaskan untuk menghasilkan sesuatu atau memecahkan masalah berdasarkan pemahaman konsep yang telah dikaji menurut
kreasinya masing-masing”. Dimana pada tahap-tahap tersebut siswa dituntuk untuk
mengasaha kemampuan menangkap pemahaman dan mengaplikasikan apa yang telah
Hani Rosfadhila, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengadakan sebuah
penelitian mengenai “Penerapan Strategi Pembelajaran Kreatif Poduktif Berbasis
Multimedia Interaktif Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.”
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dapat dijabarkan dalam pertanyaan penelitian sebagai
berikut:
1. Apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa SMK kelompok
atas, sedang dan bawah setelah diterapkan strategi pembelajaran kreatif
produktif berbasis multimedia interaktif ?
2. Bagaimana penilaian siswa terhadap strategi pembelajaran kreatif produktif
berbasis multimedia interaktif ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini mengetahui apakah penerapann strategi
pembelajaran kreatif produktif berbasis multimedia interaktif dapat meningkatkan
hasil belajar ranah kognitif pada siswa SMK tahun ajaran 2014-2015.
Tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut,
1. Mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar siswa antara siswa
kelompok atas, sedang, dan bawah yang diberikan strategi pembelajaran
kreatif produktif berbasis multimedia interaktif .
2. Mengetahui respon siswa terhadap strategi pembelajaran kreatif-produktif
berbasis multimedia interaktif.
D. Hipotesis Penelitian
Dari uraian di atas menegenai penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut “Terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa SMK kelompok atas, sedang dan bawah setelah diterapkan strategi pembelajaran kreatif
7
Hani Rosfadhila, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Secara teoretis penelitian ini mempunyai manfaat untuk memberikan
sumbangan pemikiran tentang strategi pembelajaran kreatif produktif berbasis
multimedia interaktif dalam rangka untuk meningkatkan hasil belajar siswa di
lembaga pendidikan formal khususnya siswa SMK.
2. Manfaat Praktis
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagi Siswa
Dengan menggunakan multimedia pembelajaran interaktif ini diharapkan
adanya peningkatan hasil belajar siswa
2. Bagi Guru
Diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi guru dalam hal mengembangkan
sebuah multimedia pembelajaran interaktif yang dapat meningkatkan mutu
dan kualitas hasil belajar siswa
3. Bagi Dunia Pendidikan
Dihasilkannya produk pendidikan berupa multimedia pembelajaran
interaktif dengan penerapan strategi pembelajaran kreatif produktif di
dalamnya yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
F. Struktur Organisasi
BAB I PENDAHULUAN berisi uraian tentang latar belakang penelitian,
identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat atau signifikansi
penelitian, dan struktur organisasi skripsi.
BAB II KAJIAN PUSTAKA beriri kajian pustaka, kerangka pemikiran, dan
hipotesis penelitian. Kajian pustaka berfungsi sebagai landasan teoritik dalam
Hani Rosfadhila, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III MODEL PENELITIAN berisi penjabaran yang rinci mengenai
model penelitian, termasuk beberapa komponen berikut: lokasi dan subjek populasi
penelitian; desain penelitian; definisi operasional; instrument penelitian; proses
pengembangan instrument; teknik pengumpulan data; dan analisis data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN dalam bab ini peneliti
memaparkan hasil temuan dengan dasar teoritik yang telah dibahas dalam Bab Kajian
Pustaka dan temuan sebelumnya.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN menyajikan penafsiran dan
Hani Rosfadhila, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMK Wahidin Cirebon, yang bertempat di Jalan
Dr. Wahidin Sudirohusodo.
Subjek penelitian dilakukan pada peserta didik kelas XI Program Keahlian
Rekayasa Perangkat Lunak SMK Wahidin Cirebon.
Menurut Arikunto (2010:173) “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.”Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI Program
Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak SMK Wahidin Cirebon.
B. Desain penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah one-group pretest-posttest design. Arikunto(2010:124) mengemukakan bahwa “didalam desain ini observasi dilakukan
sebanyak dua kali yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Observasi
yang dilakukan sebelum eksperimen disebut pre-test dan observasi setelah eksperimen disebut post-test.”
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel yang terdiri dari dari tiga
kelompok. Siswa dikelompokkan atas 3 ranking yaitu kelompok atas, kelompok
sedang dan kelompok bawah. Arikunto (2013:299) menjelaskan langkah-langkah
dalam menentukan kedudukan siswa dalam 3 ranking yaitu
1. Menjumlah skor semua siswa
2. Mencari nila rata-rata (Mean) dan simpangan baku (deviasi standar atau
standar deviasi)
3. Menentukan batas-batas kelompok
Kelompok atas
Semua siswa yang mempunyai skor sebanyak skor rata-rata plus satu
standar deviasi ke atas
Kelompok sedang
Hani Rosfadhila, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kelompok bawah
Semua siswa yang mempunyai skor -1SD dan yang kurang dari itu Desain penelitian dapat dilihat dari pada tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Startegi
Pembelajaran Kelompok Pretest Variabel Posttest
Strategi PKP
Strategi PKP :Strategi PKP adalah Strategi Pembelajaran Kreatif
Produktif, merupakan strategi yang digunakan dalam
penelitian ini.
Kelompok Atas :Kelompok atas merupakan kumpulan dari siswa
mempunyai skor sebanyak skor rata-rata plus stau
stndar deviasi ke atas
Kelompok Sedang : Kelompok sedang merupakan kumpulan dari siswa
yang mempunya skor antara -1 SD dan +1SD
Kelompok Bawah : Kelompok bawah merupakan kumpulan dari siswa yang
mempunya skor -1SD dan yang kurang dari itu
X :Perlakuan yang diberikan kepada ketiga kelompok
tersebut yaitu kelompok atas, sedang dan bawah dengan
strategi pembelajaran kreatif produktif berbasis
multimedia interaktif
O1 :Tes awal sebelum treatment atau eksperimen (pretest)
O2 : Tes akhir setelah treatment atau eksperimen (postest)
Perbedaan O1 dan O2 yakni O1– O2 diasumsikan merupakan efek dari treatmen atau
eksperimen.
30
Hani Rosfadhila, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan : (Arikunto, 2013:299)
SD = Standa deviasi
N = jumlah siswa
= tiap skor dikuadratkan lalu dijumlahkan kemudian dibagi N
= semua skor dijumlahkan, dibagi N, lalu dikuadratkan
C. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah pre-experimental design. Menurut
Arikunto (2011:109) “pre-experimental design seringkali dipandang sebagai eksperimen yang tidak sebenarnya. Oleh karena itu, sering disebut juga dengan
istilah quasi experiment atau eksperimen pura-pura.”
D. Definisi Operasioanl Variabel
1. Strategi Pembelajaran Kreatif-Produktif
Pembelajaran Kreatif – Produktif merupakan strategi pembelajaran yang
dikembangkan dengan mengacu pada berbagai pendekatan pembelajaran
yang diasumsikan dapat meningkatkan kualitas proses belajar mengajar.
Terdapat 5 tahapan pembelajaran dalam strategi pembelajaran kreatif
produktif yaitu orientasi, eksplorasi, interpretasi, re-kreasi dan evaluasi.
(Wena: 2010)
2. Multimedia Interaktif
Multimedia interaktif adalah suatu tampilan multimedia yang dirancang
oleh desainer agar tampilannya memenuhi fungsi menginformasikan pesan
dan memiliki interaktifitas kepada penggunanya (user). (Munir, 2012:110)
3. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
Hani Rosfadhila, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Instrumen Peneltian
Arikunto (2010:203) mengatakan “Instrumen penelitian adalah alat atau
fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya
lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis
sehingga mudah diolah.”Dalam penelitian ini ada dua buah instrumen yang
digunakan yaitu tes dan angket.
1. Tes
Arikunto (2010:193) menjelaskan “tes adalah serentetan pernyataan atau latihan serta
alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.” Lebih lanjut, Arikunto (2010:194) menjelaskan “soal test terdiri dari banyak butir tes (item) yang
masing-masing mengukur satu jenis variabel.”Dalam penelitian ini, soal tes yang
digunakan yaitu tes formatif yang terdiri dari post-test dan pre-test. Tes hasil belajar dikembangkan berdasarkan indikator pada pokok bahasan tersebut yang telah
ditetapkan oleh kurikulum yang dipakai di sekolah yang bersangkutan. Tes yang
digunkanan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengukur hasil belajar yang terdiri
dari 30 soal pilihan ganda yang memuat tiga aspek kognitif yaitu C1 (kemampuan
mengingat), C2 (Kemampuan memahami), dan C3 (kemampuan mengaplikasikan).
2. Angket atau Kuesioner
Menurut Arikunto (2010:194) “kuesoner adalah sejumlah pertanyaan
tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari reponden dalam arti
laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui.” Kuesioner yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup, yaitu kuesioner yang
sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih (Arikunto,
2010:195). Kuesioner dalam penelitian ditujukan untuk mengetahuti respon
siswa terhadap multimedia interaktif online berbasis strategi pembelajaran
32
Hani Rosfadhila, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Pengembangan Instrumen
1. Pengembangan Kisi-Kisi Instrumen
Menurut Arikunto (2010:205) “kisi-kisi penyusuan instrumen menunjukkan kaitan antara variabel yang diteliti dengan sumber data dari
mana data akan diambil, metode yang digunakan dan instrumen yang
disusun.” Lebih lanjut Arikunto (2010:206) menjelaskan ada dua macam
kisi-kisi yaitu kisi-kisi umum dan kisi-kisi khusus, “kisi-kisi umum adalah
kisi-kisi yang dibuat untuk menggambarkan semua variabel yang akan
diukur, dilengkapai dengan semua kemungkinan sumber data, semua metode
dan instrumen yang mungkin dapat dipakai.” Sedangkan “kisi-kisi khusus
yaitu kisi-kisi yang dibuat untuk menggambarkan rancangan butir-butir yang
akan disusun untuk semua instrumen.”
2. Pengujian Instrumen
Arikunto (2010:211) menjelaskan “instrumen yang baik harus
mempunyai dua persayaratan yaitu valid dan reliabel.” Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini terlebih dahulu diuji kepada para ahli atau
dilakukan judgment expert terlebih dahulu. Uji instrumen soal dilakukan kepada dua orang ahli materi yaitu satu dosen ilmu komputer dan satu guru
RPL di sekolahan. Sedangkan untuk multimedia interaktif dilakukan kepada
dua orang ahli multimedia yaitu satu staf Dir.TIK UPI Bandung dan satu
dosen ilmu komputer UPI. Setelah melewati judgmet expert, instrumen dianalisis untuk uji kelayakan dalam hal validitas, reliabilitias, tingkat
kesukaran dan daya pembeda.
a. Validitas Soal
Arikunto (2013:85) menjelaskan “sebuah tes dikatakan memiliki
validitas jika hasilnya sesuai dengan kriterium, dalam arti memiliki
kesejajaran hasil tes tersebut dengan kriterium. Teknik yang digunakan
untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi product moment.”
Dalam penelitian ini rumus korelasi product moment yang
Hani Rosfadhila, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dimana: (Arikunto, 2013:87)
rxy = Koefisien korelasi antara variable x dan variable y
N = Jumlah siswa
∑xy = jumlah hasil dari x dan y
∑x = Jumlah skor distribusi x
∑y = jumlah skor distribusi y
b. Validitas butir soal atau validitas item
Selain mencari validitas soal perlu juga mencari validitas item.
Arikunto (2013:90) menjelaskan “validitas item adalah sebuah item dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor
total.” Lebih lanjut Arikunto (2013:90) menjelaskan “sebuah item
memiliki validitas tinggi jika skor pada item mempunyai kesejajaran
dengan skor total.” Dalam menghitung validitas item, Arikunto (2013:91)
menjelaskan “skor item disebut variabel X dan skor total disebut variabel
Y, selanjutnya perhitungan dilakukan dengan menggunakan rumus
korelasi product moment.” Interpretasi terhadap koefisien korelasi dapat
dilihat pada tabel 3.2 berikut:
Tabel 3.2 Klasifikasi Korelasi
(Arikunto, 2010:319)
c. Uji Reliabilitas
Nilai reliabilitas Interpretasi 0,80 – 1,00 Tinggi
0,60– 8,00 Cukup
0,40– 6,00 Agak Rendah
0,20– 4,00 Rendah
34
Hani Rosfadhila, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Arikunto (2013:221) menjelaskan “instrumen yang sudah dapat
dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya
juga. Realibilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu.” Dalam
penelitian ini untuk menguji reliabillitas soal tes digunakan rumus
K-R.20 dan untuk menguji relibilitas angket menggunakan rumus Alpha.
Adapun rumus K-R.20 :
Keterangan: (Arikunto, 2013:115)
: reliabilitas tes secara keseluruhan
p : proporsi ubjek yang menjawab item dengan benar
q : proporsi yang menjawab item dengan salah (q = 1 – p)
q : proporsi banyak subjek yang menjawab salah pada butir
soal ke- i, dan
: jumlah hasil perkalian anatara p dan q
n : banyak item
S : standar deviasi dari tes (starndar deviasi adalah akar
deviasi)
Adapun tolak ukur untuk menginterpretasikan derajat reliabillitas
instrumen digunakan kriteria seperti pada tabel dibawah ini
Tabel 3.3 Klasifikasi Reliabilitas
Nilai reliabilitas Interpretasi 0,81 < r11 < 1,00 Sangat tinggi
0,61 < r11 < 8,00 tinggi
0,41 < r11 < 6,00 Sedang
0,21 < r11 < 4,00 Rendah
0,00 < r11 < 2,00 Sangat rendah
Hani Rosfadhila, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk menguji reliabilitas angket Arikunto (2013:125) menjelaskan
“dalam menguji reliabilitas angket yang digunakan untuk mengumpulkan
data, dapat diterapkan rumus Alpha.” Adapun rumus Alpha adalah sebagai berikut.
r11= (1 )
Keterangan: (Arikunto, 2013:122)
r11 : Reliabilitas Instrumen
k : Banyaknya butir pernyatan atau butir soal
: jumlah varians butir
: varians total
d. Analisis Butir Soal
Untuk megetahui kapan soal dikatakan baik, menurut Arikunto
(2013:222) perlu diterangkan tiga masalah yang berhubungan dengan
analisis soal, yaitu taraf kesukaran, daya pembeda dan pola jawab soal.
1) Taraf kesukaran
Arikunto (2013:222) mengatakan “soal yang baik adalah soal yang
tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar”. Soal yang terlalu mudah
tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya,
soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa putus asa.” Besarnya
indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,0. Soal dengan indeks 0,0
menunjukan bahwa soal terlalu sukar, sebaliknya indeks 1,0
menunjukkan bahwa soalnya terlalu mudah. Adapun rumus menentukan
indeks kesukaran adalah sebagai berikut:
(Arikunto, 2013:223)
36
Hani Rosfadhila, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering
diklasifikasikan sebagai berikut:
Tabel 3.4 Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal Nilai Indeks Kesukaran (P) Tingkat Kesukaran
0,00-0,30 Sukar
0,31-070 Sedang
0,71-1,00 Mudah
(Arikunto, 2013:225)
2)Daya Pembeda
Menurut Arikunto (2013:226) “daya pembeda soal adalah
kemampuan untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi
dengan siswa yang berkemampuan rendah. Angka yang menunjukkan
besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi.” Adapun Rumus
mencari indeks diskriminasi adalah
(Arikunto, 2013:232)
Keterangan:
D : Daya pembeda
BA : jumlah siswa dari kelompok atas yang menjawab soal tersebut
dengan benar
BB : jumlah siswa dari kelompok bawah yang menjawab soal
tersebut dengan benar
Hani Rosfadhila, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
JB : banyaknya peserta kelompok bawah
PA : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Tabel 3.5 Klasifikasi Daya Pembeda Nilai Daya Pembeda Klasifikasi Daya Pembeda 0,00 – 0,20 Jelek
(angket). Data yang ingin diketahui dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil
belajar siswa setelah diberi treatment menggunakan strategi pembelajaran kreatif
produktif berbasis multimedia interaktif. Peserta didik hanya perlu menjawab
pernyataan dengan cara menjawab soal tes hasil belajar yang telah disiapkan peneliti.
Tes berisi 30 soal sebelum diuji coba. Tes ini disebarkan untuk kepentingan mencari
tingkat validitas dan reliabilitas. Tes yang lulus uji coba selanjutnya digunakan
dalam tahap penelitian pretest dan posttest.
Kuesioner atau angket dilakukan kepada peserta didik untuk memperkuat
hasil test, untuk mengetahui respons siswa terhadap penerapan strategi pembelajaran
kreatif produktif berbasis multimedia interaktif .
H. Tahapan Analisis Data
1. Uji Prasyarat
a. Uji Normalitas
Menurut Supardi (2011:129) “Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. Uji parametrik
mensyaratkan data harus berdistribusi normal.” Uji normalitas yang digunakan dalam menganalisis data penelitian ini adalah uji liliefors
38
Hani Rosfadhila, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(2011:131) “Uji normalitas dengan uji liliefors dilakukan apabila data
merupakan data tunggal atau data frekwensi tunggal.”
Langkah-langkah uji normalitas menggunakan uji liliefors, yaitu
1) Menentukan taraf signifikasi (α)
2) Data pengamatan Y1, Y2, Y3, ..., Yn dijadikan bilangan baku
z1, z2, zz3, ..., zn dengan menggunakan rumus
(dengan dan s masing-masing merupakan rerata dan simpangan
baku)
3) Untuk setiap bilangan baku ini dengan menggunakan daftar
distribusi normal baku, kemudia dihitung peluang
4) Selanjutnya dihitung proporsi z1, z2, z3, ..., zn yang lebih kecil
atau sama dengan zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(zi) maka
:
5) Hitung selisih , kemudia tentukan harga mutlaknya.
6) Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak
selisih tersebut, sebagai harga atau .
Untuk menerima atau menolak hipotesis nol ( , dilakukan dengan
cara membandingkan dengan nilai atau yang didapat
dari tabel Liliefors untuk tarif nyata yang dipilih. Jika nilai < nilai
maka H0 diterima dan disimpulkn bahwa data atau sampel
berdistribusi normal.
b.Uji Homogenitas
Menurut Supardi (2011:142) “Uji homogenitas dilakukan dalam
Hani Rosfadhila, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
homogenitas diperlukan untuk melakukan analisis inferensial dalam uji
komparasi.” Dalam penelitian ini, uji homogenitas sampel dilakukan
dengan cara tes Bartlett karena data yang akan diuji terdiri dari 3 kelompok. Supardi (2011:145) menjelaskan bahwa “pengujian
homogenitas dengan uji Bartlett dapat diperuntukkan apabalia data yang
akan diuji lebih dari 2 (dua) kelompok data/sampel.” Pengujian
homogenitas dengan uji bartlett dilakukan dengan langkah-langkah
seperti berikut:
1) Sajikan data semua kelompok sampel
2) Meghitung rerata (mean) dan varian serta derajat kebebasn (dk)
setiap kelompok data yang akan diuji homogenitasnya
3) Sajikan dk dan varian (S2) tiap kelompk sampel dalam tabel
pertolongan seperti pada tabel 3.6, serta sekaligus hitung nilai
logaritma dari setiap varian kelompok dan hasil kali dk dengan
logaritma varian dari tiap kelompok sampel:
4) Hitung varian gabungan dari semua kelompok sampel :
5) Hitung harga logaritma varian gabungan dan harga satuan
Bartlett (B), dengan rumus:
6) Hitung nilai chi-kuadrat (X2hitung), dengan rumus:
7) Tentukan harga chi-kuadrat tabel (X2tabel)
(dalam hal ini k = banyaknya kelompok sampel)
8) Menguji hipotesis homogenitas data dengan cara
membandngkan nilai X2
hitung dengan X2tabel. Kriteria pengujian:
- Tolak H0 jika X2
40
Hani Rosfadhila, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
- Terima H0 jika X2hitung < X2tabel
Hipotesis yang diuji adalah:
(semua populasi mempuanyai varian sama/homogen)
(ada populasi yang mempuanyai varian berbeda/tidak homogen)
Tabel 3.6 Tabel Penolong Uji Bartlett
Kel Sampel dk si2 log si2 [dk] si2 [dk] log si2
A nA– 1 sA2 log sA2 [dk] sA2 [dk] log sA2
B nB– 1 sB2 log sB2 [dk] sB2 [dk] log sB2
C nC– 1 sC2 log sC2 [dk] sC2 [dk] log sC2
... ... ... ... ...
Σ Σdk - - Σ[dk] si2 Σ[dk] log si2
c. Uji ANAVA Satu Jalur
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan rerata
hasil belajar siswa kelompok kelas atas, sedang dan bawah setelah
mendapatkan pembelajaran dengan startegi pembelajaran kreatif
produktif berbasis multimedia interaktif, maka dalam penelitian ini proses analisis data dilakukan dengan cara membandingkan ketiga
kelompok data hasil belajar tersebut. Oleh karena itu, untuk
keperluan analisis digunakan teknik ANAVA (analisi varian) satu
jalur. Menurut Supardi (2011:341) “Jika penelitian eksperimen atau
expose facto terdiri atas satu variabel bebas (treatment) dengan satu
variabel terikat, hanya saja terdiri atas lebih dari 2 (dua) kelompok
treatment, maka analisis datanya menggunakan Analysis of Varians
(ANOVA) satu jalur.” Secara umum, langkah-langkah proses
Hani Rosfadhila, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1) Buat tabel dasar, yaitu tabel yang berisikan skor data-data
mentah (raw data)
2) Tentukan ukuran-ukuran statistika dati tiap kelompok data yang
diperlukan untuk perhitungan ANAVA meliputi n, ΣY, ΣY2,
3) Buat format tabel ringkasan ANAVA satu jalur seperti berikut:
Tabel 3.7 Ringkasan ANAVA
4) Rumus-rumus untuk menentukan tabel ringkasan ANAVA:
Tentuykan derajat bebas (db) setiap sumber varian, yaitu:
db(TR) = nT– 1 db(A) = k – 1 db(D) = nT– k
Hitungan Jumlah Kuadrat (JK) setiap sumber varian:
42
Hani Rosfadhila, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Menentukan harga Ftabel
5) Kriteria pengujian hipotesis main effect: -Terima H0, jika Fhitung < Ftabel, dan
-Tolak H0, Jika Fhitung > Ftabel
6) Uji lanjut, yaitu uji hipotesis simple effect dilakukan atau perlu dilakukan , jika dalam pengujian hipotesis H0 di tolak atau H1
diterima. Uji hipotesis simple effect dapat dilakukan dengan uji-t untuk beda rerata dua sample atau uji tukey.
d. Uij Turkey
2. Gain
Tujuan dari uji gain adalah untuk mengetahui bagaimana peningkatan
hasil belajar dari siswa. Berikut rumus yang digunakan dalam uji gain
menurut Hake (1999:1):
Setelah didapatkan nilai gain dari setiap siswa, selanjutnya hitung nilai
gain dari kelas tersebut. Caranya adalah dengan mencarai rata-rata dari nilai
gain dikelas tersebut. Setelah nilai gain dari kelas diketahui, interpretasikan
dengan menggunakan tabel klasifikasi indeks gain. Berikut tabel klasifikasi
indeks gain
Tabel 3.8Klasifikasi Indeks Gain
Nilai g Interpretasi
0.7 < g < 1 Tinggi
0.3 ≤ g ≤ 0.7 Sedang
0 ≤ g < 0.3 Rendah
Hani Rosfadhila, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Analisis data penelitian eksperimen
Arikunto (2010 : 349-350 ) menjelaskan untuk menganalisis hasil
eksperimen dan efektivitas treatment yang menggunakan pretest dan
posttest one group design, maka rumusnya :
Keterangan:
Md : mean dari perbedaan nilai post-test dan pre-test
∑x2d : jumlah kuadrat deviasi
N : banyaknya subjek
db : derajat kebebasan ditentukan dengan N-1
4. Angket
Angket yang digunakan pada penelitian ini berupa pengukuran sikap
respon siswa terhadap pembelajaran yang berlangsung yaitu menggunakan
strategi pembelajaran krreatif produktif berbasis multimedia interaktif. Pada
angket terdapat dua kategori sikap, yakni mendukung atau positif dan
menolak atau negatif. Angket atau kuesioner yang digunakan berupa skala
likert berbentuk checklist. Terdapat empat alternatif jawaban yang disediakan pada angket ini, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS) dan
Sangat Tidak Setuju (STS). Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka setiap
alternatif diberikan skor seperti pada tabel 3.9
Tabel 3.9 Skor Butir Soal Angket
Alternatif Jawaban Skor Pernyataan Positif Skor Pernyataan Negatif
Sangat Setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak Setuju 2 3
44
Hani Rosfadhila, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sugiyono (2011:143-144) menjelaskan langkah-langkah dalam
melakukan analisis angket yaitu :
a. Memeriksa data angket dengan mentabulasikan pada tabel rekapitulasi
angket dari 60 responden
b. Menghitung skor kriterium angket. Skor kriterium adalah skor setiap
butir apabila mendapatkan skor tertinggi atau seandainya semua
responden menjawab SS. Adapun rumus yang digunakan adalah
c. Menganalisis rata-rata jawaban setiap item soal berdasarkan skoring
setiap jawaban dari responden, menggunakan rumus :
Pernyataan positif
d. Menghitug presentase tingkat persetujuan setiap item soal, dengan
rumus sebagai berikut:
e. Melakukan interpretasi nilai presentase angket yang didapat dengan
melihat tabel interpretasi nilai presentase angket menurut aturan
Koetjaraningrattahun 1990 dalam mastufah (2010:51)
Hani Rosfadhila, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Presentase Kategori
0% Tidak Ada
1%-25% Sebagian Kecil
26%-49% Hampir Separuhnya
50% Separuhnya
51%-75% Sebagian Besar
76%-99% Hampir Seluruhnya
Hani Rosfadhila, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis dan pembahasan terhadap data penelitian yang
telah dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan penelitian sebagai berikut:
1. Setelah melakukan pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran
kreatif produktif, terjadi peningkatan paling tinggi terhadap kelompok
atas dengan nilai gain sebesar 75%, disusul kelompok bawah dengan
nilai gain sebesar 60% dan kelompok bawah dengan nilai gain sebesar
55%. Terdapat perbedaan siginifikan antara kelompok atas dan bawah
serta kelompok atas dan tengah.
2. Hampir seluruh siswa memberikan respon positif terhadap penerapan
strategi pembelajaran kreatif-produktif berbasis multimedia interaktif.
Hal ini sesuai dengan hasil angket penilaian siswa yang memiliki
persentase sebesar 80,62%. Multimedia pembelajaran yang di rancang
mengikuti langka-langkah strategi pembelajaran kreatif produktif
membuat hampir seluruh siswa terbantu karena multimedia
pembelajaran menyediakan konten-konten pembelajaran yang lebih
inovatif dan variatif serta akses terhadap materi memudahkan siswa
untuk belajar.
5.2 Saran
Saran yang diberikan peneliti berdasarkan hasil penelitian ini
diantaranya sebagai berikut:
1. Sebelum proses implementasi multimedia interaktif berbasis web
Hani Rosfadhila, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pemerataan kemampuan penggunaan multimedia interaktif berbasis
web, efisiensi dan efektivitas multimedia interaktif berbasis web.
2. Strategi pembelajaran kreatif-produktif berbasis multimedia interaktif
cocok digunakan pada setiap kelompok tetapi harus memperhatikan
beberapa aspek sebelum proses implementasi dilakukan. Seperti
kesiapan siswa dan ketersediaan sumber pendukung seperti jaringan
internet.
3. Untuk peneliti selanjutnya yang ingin menerapkan strategi
pembelajaran kreatif-produktif berbasis multimedia interaktif
menggunakan desain penelitian One-Group Pretest-Postest
hendaknya menggunakan range waktu yang lebih lama agar dapat
Hani Rosfadhila, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Arsyad, Azhar. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta:Raja Grafindo Persada
Cooperstein, Susan e. (2004). Beyond Active Learning : A Constructivist
Approach To Learning, 23(2) hlm. 141-148. [Online]. Tersedia:
www.unc.edu.[5 Maret 2015]
Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Gonia, M.Firdaus.(2009). Pengembangan Multimedia Interaktif Untuk Asesmen
Pembelajaran Pembiasan Cahaya. Skripsi Program Studi Pendidikan Ilmu
Komputer FPMIPA UPI : Tidak Diterbitkan
Hake Richard R. (2009). Analizing Change/Gain Scores [online]. Tersedia :
www.physics.indiana.edu. [9 Mei 2014].
Hamalik, Oemar. (2006). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung : CV. Pustaka Setia. Husna, Naila. (2009). Penerapan Strategi Kreatif-Produktif Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X Man 1 Pekanbaru Pada Aspek
Keterampilan Psikomotor Dan Sosial. [Online]. Tersedia :
http://ejournal.unri.ac.id/index.php/JGS/article/view/294 [02 Maret 2015].
Lastariwati, Badraningsih. (2012). Implementasi Model Pembelajaran
Kreatif-Produktif Untuk Meningkatkan Kulitas Mata Kulian Praktek Seni Penyajian
Makanan Pada Program Studi Teknik Elektro. [Online]. Tersedia :
Hani Rosfadhila, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mardika, N. (2008). Pengembangan Multimedia Dalam Pembelajaran Kosakata
Bahasa Inggris Di SD. [Online]. Tersedia :
http://mardikanyom.tripod.com/Multimedia.pdf . [9 Mei 2014]
Malebra, Irawan. (2014). Jamdiknas dan Akses Pendidikan untuk Anak Indonesia.
[online]. Tersedia :
http://news.okezone.com/read/2014/10/31/65/1059277/jamdiknas-dan-akses-pendidikan-untuk-anak-indonesia. [1 November 2014].
Mukhidin. (2012). Kurikulum dan Pembelajaran Kejuruan Berbasis Kompetensi.
Bandung: Rizki Press.
Munir. (2009). Pembelajaran Jarak Jauh. Bandung: Alfabeta
Munir. (2010). Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung : SPS Universitas Pendidikan Indonesia
Munir. (2012). Multimedia Konsep Dan Aplikasi Dalam Pendidikan. Bandung : CV. Alfabeta.
Nurfitri, Alia. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kreatif-Produktif Dalam
Pemeblajaran Fisika Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMA/MA.
Bandung : Skripsi pada Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI : Tidak
diterbitkan.
Pearson. (2014) . Index Of Cognitive Skills And Educational Attaintment. [online]. Tersedi : http://thelearningcurve.pearson.com/index/index-ranking. [1 Juni
2014].
Sagala, Syaiful. (2011). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : CV. Alfabeta.
Sari, Rizki Puspita. Mutu Pendidikan Indonesia Terendah Di Dunia. [Online]. Tersedia :
http://www.tempo.co/read/news/2013/12/06/173535256/Mutu-Pendidikan-Indonesia-Terendah-di-Dunia . [9 Mei 2014]
Setyosari, P. (2010). Metode penelitian pendidikan dan pengembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
100
Hani Rosfadhila, 2015
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Snape, Divya Jindal. (2013). Improving School Journal: The Impact Of Creative
Learning Environments On Learners: A systematic Literature Rwview, 16(1),
hlm. 21-31. [Online]. Tersedia: imp.sagepub.com. [2 Maret 2015].
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Ramaja Rosdakarya.
Sudrajat, Akhmad. (2009). Pembelajaran Tuntas. [online]. Tersedia :
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2009/11/02/pembelajaran-tuntas-mastery-learning-dalam-ktsp/ . [9 Mei 2014]
Sugiyono.(2011). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D). Bandung : Alfabeta.
Supardi. (2013). Aplikasi Statistika Dalam Penelitian. Jakarta : Change Publication.
Susilana, Rudi dkk. (2006). Kurikulum Pembelajaran. FIP : Universitas Pendidikan Indonesia.
Suyatno. (2009). Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo : Masmedia Buana Pustaka.
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. (2006). Kurikulum &
Pembelajaran. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Tran, Van den.(2014). The Effects Of Cooperative Learning On The Academic
Achevement And Knowleadge Retention, 3(1) hlm. 131-140. [Online].
Tersedia: www.sciedu.ca/ijhe.[2 Maret 2015].
Wahidmurni, Alifin Mustikawan, dan Ali Ridho. 2010. Evaluasi Pembelajaran:
Kompetensi dan Praktik. Yogyakarta: Nuha Letera.
Wahono, R. S. (2006). Aspek dan Kriteria Penilaian Media Pembelajaran
[online]. Tersedia:
http://romisatriawahono.net/2006/06/21/aspek-dan-kriteria-penilaian-media-pembelajaran/ . [1 Mei 2014]
Wena, Made. (2010). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu