• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS LIFE SKILLS SISWA SMK : Studi pada Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan di Jakarta Utara.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS LIFE SKILLS SISWA SMK : Studi pada Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan di Jakarta Utara."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS LIFE SKILLS SISWA SMK

(Studi pada Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan di Jakarta Utara)

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Oleh:

Nur Rahma Yenita 1104234

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN SEKOLAH PASCASARJANA

(2)

LEMBAR HAK CIPTA

ANALISIS LIFE SKILLS SISWA SMK

(Studi pada Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan di Jakarta Utara)

Oleh:

Nur Rahma Yenita 1104234

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

@NurRahmaYenita Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS LIFE SKILLS SISWA SMK

(Studi pada Siswa Kelas XII Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan di Jakarta Utara)

Bandung, Agustus 2015

Tesis ini disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Bachtiar Hasan, S.T., M.SIE NIP. 19551204 198103 1 002

Pembimbing II

Prof. Dr. H. As’ari Djohar, M.Pd

NIP. 19501205 197903 1 001

Diketahui Oleh,

Ketua Program Studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Sekolah Pascasarjana

(4)

Nur Rahma Yenita, 2015 ANALISIS LIFE SKILLS SISWA SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh lulusan SMK tidak terserap secara keseluruhan oleh dunia usaha dan industri. Banyak permasalahan mengenai lulusan SMK yang menyebabkan hal ini terjadi, beberapa faktor yang diduga menjadi penyebabnya adalah ketersediaan lapangan pekerjaan yang tidak sebanding dengan jumlah lulusan SMK dan

life skills yang dimiliki lulusan SMK beragam sebagai hasil dari proses pembelajaran

selama masa pendidikan. Sehingga dalam penelitian ini, peneliti ingin menganalisis life

skills siswa SMK yang terbentuk setelah melewati proses pembelajaran. Tujuan penelitian

secara umum adalah mengetahui nilai life skills siswa SMK kelas XII Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan di Jakarta Utara (TKJ). Adapun tujuan penelitian secara khusus adalah mengetahui nilai personal skills, social skills, academic skills, dan

vocational skills siswa SMK kelas XII Program Keahlian TKJ. Penelitian ini

menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sample dengan jumlah sampel 102 siswa kelas XII Program Keahlian TKJ, yaitu: 31 siswa SMKN 4 Jakarta; 34 siswa SMKN 36 Jakarta dan 37 siswa SMK Perguruan Cikini Jakarta. Data penelitian diperoleh dengan instrumen angket. Dari hasil penelitian, semua pertanyaan penelitian yang diajukan terjawab, ada beberapa bagian dari sub-indikator Personal Skills dan

Social Skills siswa Program Keahlian TKJ di kawasan Jakarta Utara termasuk dalam nilai

kategori Baik, sedangkan Academik Skills dan Vocationall Skills siswa Program Keahlian TKJ di kawasan Jakarta Utara termasuk dalam nilai kategori Baik.

(5)

Nur Rahma Yenita, 2015 ANALISIS LIFE SKILLS SISWA SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

This research conducted since not all of the graduated students from vocational school are able to work in business and industrial world. Many problems related to students graduated from vocational school arose since the number of offered job vacancies is not sufficient with the number of students graduated from vocational school and life skills mastered by the students are varied as a result of teaching and learning processes. Therefore, this research is aimed to analyze vocational school students’ life skills formed after a process of teaching and

learning. The general purpose of this research is to know the value of students’

life skills. Meanwhile, the specific purpose of this research is to know the value of personal skills, social skills, academic skills, and vocational skills of vocational school students. Descriptive method along with quantitative approach is used in this research. Sampling technique used in this research is purposive sample where the number of sample is 102 students of 12th graders of Computer and Networking Engineering Major consisted of 31 students from SMK N 4 Jakarta, 34 students from SMK N 36 Jakarta and 37 students from SMK Perguruan Cikini Jakarta. Questionaire is used as the research instrument in order to collect the data. According to the result of this research, all research questions are answered. Personal skills and social skills of 12th grade of vocational school students majoring Computer and Networking Engineering in North Jakarta is categorized as good. Meanwhile, the academic skills and vocational skills of 12th grade of vocational school students majoring Computer and Networking Engineering in North Jakarta is categorized as good.

(6)

Nur Rahma Yenita, 2015 ANALISIS LIFE SKILLS SISWA SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... ii

ABSTRAK ... iii

KATA PENGANTAR ... v

UCAPAN TERIMAKASIH ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Rumusan Masalah Penelitian ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Struktur Organisasi Tesis ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Life Skills ... 7

1. Hakekat Life Skills ... 7

2. Pendidikan Life Skills dalam Pembelajaran ... 12

3. Pendidikan Life Skills dalam Kurikulum Pendidikan Kejuruan .. 17

4. Urgensi Pendidikan Life Skills di Era Kompetisi Terbuka ... 18

B. Sekolah Menengah Kejuruan ... 19

1. Pengertian Sekolah Menengah Kejuruan ... 19

2. Karakteristik Pendidikan Kejuruan ... 20

3. Fungsi Pendidikan Kejuruan ... 20

4. Tujuan Pendidikan Kejuruan ...21

5. Kerangka Kalifikasi Nasional Indonesia pada SMK ... 22

C. Penelitian yang Relevan ... 24

D. Kerangka Berpikir ... 26

BAB III METODE PENELITIAN ... 28

A. Desain Penelitian ... 28

(7)

Nur Rahma Yenita, 2015 ANALISIS LIFE SKILLS SISWA SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Instrumen Pengumpulan Data ... 30

D. Variabel Penelitian ... 31

E. Data dan Sumber Data ... 31

1. Data ... 31

2. Sumber Data ... 32

F. Teknik Pengumpulan Data ... 32

G. Standar Penelitian ... 34

H. Pengujian Instrumen Peneitian ... 35

1. Pengujian Validitas ... 35

2. Pengujian Reliabilitas ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40

A. Deskripsi Data Penelitian ... 40

B. Hasil Penelitian ... 40

1. Personal Skills ... 40

2. Social Skills ... 43

3. Akademic Skills ... 44

4. Vocational Skills ... 46

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 47

1. Personal Skills ... 48

2. Social Skills ... 52

3. Akademic Skills ... 54

4. Vocational Skills ... 56

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 60

A. Simpulan ... 60

B. Rekomendasi ... 61

(8)

Nur Rahma Yenita, 2015 ANALISIS LIFE SKILLS SISWA SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Salah satu bentuk pendidikan nasional pada jenjang menengah adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Djohar (2006, hlm.3) mengemukakan bahwa pendidikan kejuruan adalah suatu program pendidikan yang menyiapkan individu peserta didik menjadi tenaga kerja yang profesional, juga siap untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. SMK sebagai wadah proses belajar mengajar, didalamnya guru sebagai komponen penting mendidik siswa-siswa agar siap bersaing di dunia usaha dan industri. Banyak permasalahan yang menyangkut SMK, beberapa faktor yang diduga menjadi penyebabnya adalah ketersediaan lapangan pekerjaan yang tidak sebanding dengan jumlah lulusan SMK sehingga banyak lulusan SMK menganggur atau bekerja serabutan. Data tersebut bisa kita lihat pada tabel 1.1 tentang penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan 2012-2014.

Tabel 1.1 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2012-2014 (juta orang)

Sumber : Berita Resmi Statistik No. 38/05/Th. XVII, 5 Mei 2014

(9)

2

Nur Rahma Yenita, 2015 ANALISIS LIFE SKILLS SISWA SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

cukup menggembirakan. Artinya masih banyak lulusan SMK yang belum terserap oleh dunia usaha dan industri. Selain itu, masih terlihat adanya kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan tenaga kerja lulusan SMK. Bedasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Universitas Negeri Malang (UNM) pada November 2010 hingga Februari 2011 lalu di 15 SMK di Malang Raya, alasan mengapa masih terdapat kesenjangan salah satunya adalah jumlah lulusan SMK sebagai pasokan tenaga kerja cenderung berlebih pada bidang-bidang tertentu. Masih banyak lulusan SMK yang tidak mampu memenuhi kebutuhan lapangan kerja yang tersedia, walaupun pada kenyataannya mengalami penurunan angka pengangguran disetiap tahunnya untuk lulusan SMK, Tabel 1.2 yang menuangkan tentang Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15 Tahun ke atas menurut Pendidikan Tertinggi yang ditamatkan 2012-2014, terlihat bahwa prosentase lulusan SMK pada Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurun. Meskipun terlihat kenaikan kembali sebesar 3,54% pada agustus 2013. Banyak hal yang harus diperhatikan bagaimana hal ini terjadi untuk lulusan SMK.

Tabel 1.2 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2012-2014 (persen)

(10)

3

Nur Rahma Yenita, 2015 ANALISIS LIFE SKILLS SISWA SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SMK sebagai lembaga pendidikan yang membentuk siswanya menjadi lulusan yang siap latih di dunia usaha dan industri sesuai dengan keterampilan bidangnya masing-masing juga sebagai lembaga yang membentuk lulusannya untuk mandiri dan survive terjun ke dunia usaha dan industri. Tentunya bekal yang diberikan kepada siswa SMK adalah pendidikan life skills yang secara tersirat diterima oleh siswa-siswa SMK tersebut.

Life skills merupakan kemampuan dan keberanian untuk menghadapi

problema kehidupan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari dan menemukan solusi untuk mengatasinya. Life skills terdiri dari personal skills, social skills, academic skills, dan vocational skills. Pendidikan yang berorientasi

pada kecakapan hidup memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk memperoleh bekal keterampilan atau keahlian yang dapat dijadikan sebagai sumber kehidupannya. Siswa akan mengerti pentingnya kecakapan hidup jika diberikan pengarahan bagaimana pentingnya memiliki kecakapan hidup untuk bersaing di dunia kerja. Pemberian pendidikan kecakapan hidup tentunya tidak lepas dari pentingnya peran guru sebagai pendidik di SMK yang memberikan pendidikan yang berorientasi kecakapan hidup kepada siswa.

Perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi dalam masyarakat modern merupakan salah satu keadaan yang harus dihadapi oleh lulusan SMK. Bidang teknologi informasi telah memberikan dampak terhadap percepatan perubahan yang terjadi di dalam masyarakat. Selain percepatan perkembangan masyarakat modern, lulusan SMK juga menghadapi tantangan baru pada tahun 2015 ini yaitu Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Percepatan perubahan yang terjadi dimasyarakat dan bersaing dalam MEA inilah yang harus di barengi dengan kompetensi lulusan SMK yang memadai. Sejalan dengan pendapat Asdy

Narang “dibandingkan dengan negara Asean lain seperti Malaysia dan Singapura,

(11)

4

Nur Rahma Yenita, 2015 ANALISIS LIFE SKILLS SISWA SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mampu bersaing di dunia usaha dan industri. Pemerintah pun harus turut andil sebagai fasilitator peningkatan kualitas lulusan SMK.

Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan di wilayah Jakarta Utara merupakan salah satu program keahlian yang sangat diminati, banyak SMK negeri ataupun swasta membuka program keahlian ini. Sehingga observasi awal yang dilakukan peneliti fokus pada SMK Kelompok Teknologi dengan Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan. Observasi awal dilakukan pada salah satu SMK Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan di wilayah Jakarta Utara. Peneliti menemukan setiap guru menggunakan gaya mengajar yang berbeda. Ada guru yang hanya mengajarkan praktikum saja pada siswa, ada guru yang mengajarkan materi dasar saja tanpa pengembangan materi sesuai tuntutan kurikulum KTSP, dan ada guru yang menyeimbangkan antara teori dan praktik. Salah satu guru Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan menjelaskan, dengan menggunakan kurikulum KTSP siswa dituntut untuk dapat mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada setiap standar kompetensi yang diterapkan oleh guru. Hal inilah yang menjadi fokus guru dan siswa dalam proses belajar mengajar, sehingga yang menjadi titik utama penekanan dalam pembekalan siswa terletak pada spesifik skills, yaitu academic skills dan vocational skills sedangkan generic skills sering kali terabaikan sehingga ketika

(12)

5

Nur Rahma Yenita, 2015 ANALISIS LIFE SKILLS SISWA SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka identifikasi masalah diterapkan terlebih dahulu untuk memperjelas kemungkinan masalah yang akan timbul pada penelitian ini, yaitu :

1. Setiap guru menggunakan gaya mengajar yang berbeda, menyebabkan proses belajar mengajar menghasilkan life skills siswa yang berbeda satu sama lain (yaitu kategori sangat baik, baik, cukup, kurang dan sangat kurang).

2. Pada ranah generic skills (personal skills dan social skills), lulusan SMK Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan sering mengalami kendala dalam komunikasi dan bekerjasama sesama team ketika bekerja. 3. Tantangan kompetensi lulusan SMK dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN

(MEA) dan percepatan perubahan masyarakat modern.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Perumusan masalah dilakukan agar tujuan penelitian yang hendak dicapai lebih terarah. Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka sebagai rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana life skills siswa SMK Kelas XII Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringandi Jakarta Utara?

Dari rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka timbul beberapa pertanyaan penelitian yang dapat diajukan dalam penelitian ini, yaitu :

1. Bagaimana personal skills siswa Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan di Jakarta Utara?

2. Bagaimana social skills siswa Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan di Jakarta Utara?

3. Bagaimana academic skills siswa Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan di Jakarta Utara?

4. Bagaimana vocational skills siswa Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan di Jakarta Utara?

C. Tujuan Penelitian

Beberapa tujuan penelitian yang berkaitan erat dengan rumusan masalah yang diajukan. Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti pada kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui personal skills siswa Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan di Jakarta Utara.

2. Mengetahui social skills siswa Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan di Jakarta Utara.

(13)

6

Nur Rahma Yenita, 2015 ANALISIS LIFE SKILLS SISWA SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Mengetahui vocational skills siswa Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan di Jakarta Utara.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan sumbangan atau masukan yang berguna bagi lembaga pendidikan, yaitu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam rangka pengembangan sistem pembelajaran dan pendidikan life skills yang disesuaikan dengan tuntutan dunia usaha dan industri (DUDI),

sehingga mampu menghasilkan lulusan SMK yang memiliki kinerja yang baik sesuai dengan KKNI dan mampu berkompetisi pada Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Bagi pembuat kebijakan sebagai bahan informasi untuk Direktorat Pembinaan SMK dalam rangka peningkatan mutu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

E. Struktur Organisasi Tesis

(14)

Nur Rahma Yenita, 2015 ANALISIS LIFE SKILLS SISWA SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan serangkaian strategi yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan penelitian dan menjawab masalah yang diteliti. Metode menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi ketiga yang diterbitkan oleh Balai Pustaka dan disusun oleh Hasan Alwi (2002, hlm. 740) mengemukakan arti dari

‘metode’ adalah “cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki, cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan

yang ditentukan”.

A.Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan langkah dasar melakukan penelitin, maka desain penelitian yang baik akan menghasilkan penelitian yang efektif dan efisien. Desain penelitian memberikan prosedur dalam mendapatkan informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian. Nazir (2011, hlm. 84) mengungkapkan desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian, pengertian yang lebih sempit desain penelitian hanya mengenai pengumpulan dan analisis data saja.

(15)

29

Nur Rahma Yenita, 2015 ANALISIS LIFE SKILLS SISWA SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memungkinkan untuk melakukan pencatatan dan penganalisaan data hasil penelitian dengan menggunakan statistik.

B.Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi pada penelitian adalah siswa-siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan dari beberapa SMK yang berada di Jakarta Utara. Alasan peneliti menjadikan siswa-siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan dijadikan sebagai partisipan pada penelitian ini adalah agar tergambar secara jelas bagaimana life skills yang dimiliki siswa-siswa SMK setelah melewati proses pembelajaran di sekolah dan praktek kerja industri di dunia kerja. Lokasi penelitian adalah tempat dilaksanakannya penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di beberapa SMK yang berada di Jakarta Utara kelompok Teknologi. Berikut data sekolah-sekolah tersebut:

Tabel. 3.1 Alamat Sekolah Tempat Penelitian Dilaksanakan

No Nama Sekolah Alamat Status

1 SMK Negeri 4 Jakarta

Jl. Rorotan VI No. 1 Kel. Rorotan Kec. Cilincing Kota. Jakarta Utara 14140 (021) 4485003527

Negeri

2 SMK Negeri 36 Jakarta

Jl. Baru Kosambi III

Kel. Kalibaru Kec. Cilincing Kota. Jakarta Utara 14110 (021) 440152326

Negeri

3 SMK Perguruan Cikini Jakarta

Jl. Alur Laut Blok NN No.1 Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara 14230

(021)43933434

Swasta

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Mengenai jumlah sampel menurut Sudjana (2005, hlm. 6) bahwa tidak ada ketentuan yang baku atau rumus pasti, sebab keabsahan sampel terletak pada sifat dan karakteristiknya, mendekati populasi atau tidak, bukan pada jumlah atau banyaknya. Adapun penentuan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan cara purposive sample. Menurut Arikunto (2010, hlm.183) purposive sample

(16)

30

Nur Rahma Yenita, 2015 ANALISIS LIFE SKILLS SISWA SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.Pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik tertentu, yang merupakan ciri-ciri pokok populasi.

2.Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat pada populasi (key subjectis).

3.Penentuan karakteritik populasi dilakukan dengan cermat di dalam studi pendahuluan.

Sampel dalam penelitian ini 31 orang siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 4 Jakarta, 34 orang siswa kelas XII Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 36 Jakarta, dan 37 orang siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan SMK Perguruan Cikini Jakarta.

C.Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2010, hlm. 265). Intrumen harus mengukur/menilai secara objektif, ini berarti bahwa nilai atau informasi yang diberikan individu tidak dipengaruhi oleh orang yang menilai. Langkah pengujian perlu ditempuh mengingat instrumen yang digunakan belum merupakan alat ukur yang baku. Hal ini sejalan dengan pendapat Arikunto (1993, hlm. 134) yang mengatakan bahwa bagi instrumen yang belum ada persediaannya di Lembaga Pengukuran dan Penelitian, maka peneliti yang menyusun sendiri mulai dari merencanakan, menyusun, mengadakan uji coba dan merevisi. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel.

Sumber: Suharsimi Arikunto (1993, hlm. 135) Gambar. 3.1 Proses instrumen

Kesimpulan tidak sesuai dengan kenyataan

Intrumen baik

Data tidak benar Instrumen tidak baik

Data benar

(17)

31

Nur Rahma Yenita, 2015 ANALISIS LIFE SKILLS SISWA SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah diujicobakan instrumen penelitian tersebut diolah untuk menentukan validitas instrumen penelitian, realibilitas instrumen penelitian, daya pembeda dan indeks atau tingkat kesukaran.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa angket dan dokumentasi. Angket digunakan untuk mendapatkan informasi tentang personal skills dan social skills siswa-siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Komputer

dan Jaringan. Sedangkan dokumentasi digunakan untuk mendapatkan informasi tentang academic skills dan vocational skills siswa-siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan.

D.Variabel Penelitian

Sudjana (2009, hlm. 11) mengemukakan bahwa “variabel adalah ciri atau karakteristik dari individu, objek, peristiwa yang nilainya bisa berubah-ubah”. Sependapat dengan pernyataan tersebut, variabel merupakan gejala yang bervariasi, yang menjadi objek atau pusat perhatian penelitian. Melalui variabel, suatu permasalahan dapat diidentifikasi dengan tepat yang selanjutnya dianalisis. Berdasarkan hipotesis yang dikemukakan, maka variabel ditentukan untuk memudahkan peneliti menentukan jenis dan sumber data yang digunakan untuk penelitian. Variabel pada penelitian ini adalah analisis life skills siswa SMK. Variabel ini berdasarkan pedoman life skills dimana terdapat beberapa aspek yaitu (1) analisis kecakapan personal, (2) analisis kecakapan sosial, (3) analisis kecakapan akademik, dan (4) analisis kecakapan vokasional.

E. Data dan Sumber Data 1.Data

(18)

32

Nur Rahma Yenita, 2015 ANALISIS LIFE SKILLS SISWA SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

XII Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan SMK Perguruan Cikini Jakarta.

2. Sumber Data Penelitian

Menurut Arikunto (1993, hlm. 102), pengertian sumber data adalah subjek dari mana data yang diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuisioner dalam pengumpulan datanya, maka sumber data diperoleh dari orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis atau lisan. Berdasarkan pengertian di atas, maka dalam penelitian ini yang menjadi sumber data adalah siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 4 Jakarta, siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 36 Jakarta, dan siswa kelas XII Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan SMK Perguruan Cikini Jakarta.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, orang yang menjadi sumbernya, dan alat untuk digunakan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dan dokumentasi.

Angket/kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya. Angket yang digunakan penelitian ini adalah angket tertutup, dibuat secara mandiri oleh peneliti dengan berpedoman pada operasional variabel yang telah ada pada buku Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills Education).

Tabel. 3.2. Operasional variabel

No Variabel Penelitian Indikator/ Sub Indikator

1 Life Skills Siswa SMK 1.1 Personal Skills

Kesadaran diri/ memahami diri/ sadar atas potensi diri

Penghayatan diri sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa

Kesadaran diri sebagai anggota masyarakat

Kesadaran diri sebagai anggota warga negara

(19)

33

Nur Rahma Yenita, 2015 ANALISIS LIFE SKILLS SISWA SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dan kekurangan yang dimiliki

Kesadaran diri untuk bisa bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat  Kecakapan berpikir rasional

Kecakapan menggali dan menemukan informasi

Kecakapan mengolah informasi dan mengambil keputusan

Kecakapan memecahkan masalah secara kreatif

1.2 Social Skills

 Kecakapan berkomunikasi

Kecakapan mendengarkan

Kecakapan berbicara

Kecakapan menulis gagasan/pendapat  Kecakapan bekerjasama

Mampu bekerjasama dengan atasan

Mampu bekerjasama dengan rekan kerja (tim)

1.3 Academic Skills

 Kecakapan mengidentifikasi variabel Kecakapan merumuskan hipotesis  Kecakapan merancang dan

melaksanakan penelitian 1.4 Vocational Skills

 Kecakapan vokasional dasar

Kecakapan menggunakan alat kerja

Kecakapan menggunakan alat ukur

Kecakapan memilih bahan

Kecakapan merancang produk  Kecakapan pravokasional

Kecakapan untuk cenderung bertindak dan kewirausahaan.

Sumber : Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills Education) [Anwar. (2006) Bandung : CV. Alfabeta].

(20)

34

Nur Rahma Yenita, 2015 ANALISIS LIFE SKILLS SISWA SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.3 Skala Likert

No Pernyataan Positif Negatif

1 Sangat Baik 5 1

2 Baik 4 2

3 Cukup 3 3

4 Kurang 2 4

5 Sangat Kurang 1 5

Dalam penelitian ini dokumentasi yang dimaksud adalah dokumen nilai raport siswa kelas XII semester 5. Menggunakan pilihan dokumen nilai pada semester 5 ini karena di asumsikan para siswa pada semester ini sudah selesai melaksanakan Praktik Kerja Industri dimana mereka telah mempunyai pengalaman kerja magang di industri.

G. Standar Penilaian

Penilaian yang diukur dalam aspek Personal Skills, Social Skills, Academic Skills dan aspek Vocational Skills mengacu pada standar penilaian seperti tabel

3.4 dan 3.5. Pengolahan nilai pada ranah Personal Skills dan Social Skills, menggunakan angket yang telah ditentukan skor pada masing-masing pilihan jawabannya, sedangkan pada ranah Academic Skills dan Vocational Skills menggunakan data nilai dari raport. Penentuan kualifikasi penafsiran dan rentang hasil dari skor angket berdasarkan pada pengembangan nilai skala likert.

Tabel 3.4 Adaptasi Kategori Hasil Perhitungan Rata-rata Aspek Personal Skills dan Social Skills

Rentang Nilai Kategori

4,01 – 5,00 Sangat Baik

3,01 – 4,00 Baik

2,01 – 3,00 Cukup

1,01 – 2,00 Kurang

0,01 – 1,00 Sangat Kurang

Tabel 3.5 Adaptasi Kategori Penilaian untuk Aspek Academic Skills dan Vocational Skills

Nilai Kategori

90 – 100 Sangat Baik

75,0 – 89,9 Baik

60,0 – 74,9 Cukup

45,0 – 59,9 Kurang

< 45,0 Sangat Kurang

(21)

35

Nur Rahma Yenita, 2015 ANALISIS LIFE SKILLS SISWA SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2

1 2 r n r t

  

H. Pengujian Instrumen Penelitian 1. Pengujian validitas

Uji validitas berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur. Menurut Suharsimi Arikunto (2005, hlm. 109) menjelaskan: Validitas adalah suatu ukuran menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Alat ukur yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.”

Dalam penelitian ini, untuk menghitung validitas instrumen yaitu dengan cara menghitung koefisien validitas, menggunakan rumus Korelasi Product Moment sebagai berikut:

(3.01)

(Arikunto, 2010, hlm. 326)

Setelah diketahui koefisien korelasi (r), kemudian dilanjutkan dengan taraf signifikasi korelasi dengan menggunakan rumus distribusi tstudent, yaitu :

(3.02)

(Sudjana, 2005, hlm. 377)

dimana : r = koefisien korelasi

n = jumlah responden yang diujicoba

(22)

36

Nur Rahma Yenita, 2015 ANALISIS LIFE SKILLS SISWA SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.6 Interpretasi Nilai Korelasi r

Besarnya Nilai r Interpretasi

0.800 ≤ r 1.000 Sangat Tinggi

0.600 ≤ r < 0.800 Tinggi

0.400 ≤ r < 0.600 Cukup

0.200 ≤ r < 0.400 Rendah

0.000 ≤ r < 0.200 Sangat Rendah

(Suharsimi Arikunto, 2002, hlm. 245)

Adapun hasil pengujian validitas instrument angketnya pada taraf signifikansi 95 % dan dk = n-2 di dapat ttabel = 1,72. Hasil analisis masing-masing butir soal dari instrumen uji coba seperti pada tabel Kisi-Kisi Butir Soal yang dapat dilihat pada lampiran.

Pada angket Personal Skills, terdapat 33 butir soal yang diujikan tingkat validasinya menggunakan 20 responden diluar ruang sample. Dari 33 butir soal tersebut terbagi dalam dua Indikator, yaitu kesadaran diri / memahami diri / sadar atas potensi diri dan kecakapan berpikir rasional. Dari dua jenis indikator ini, masing-masing terdapat sub-indikator. Dari pengujian tersebut diperoleh 28 butir soal valid (soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 27, 28, 29, 31, 32, 33) dan 5 butir soal tidak valid (9, 14, 22, 26, 30).

Gambar 3.2 Diagram Uji Validitas Angket Personal Skills

(23)

37

Nur Rahma Yenita, 2015 ANALISIS LIFE SKILLS SISWA SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bekerjasama. Setelah dilakukan uji validasi, maka jumlah soal yang valid sebanyak 20 butir soal diantaranya adalah soal dengan nomor (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 24) sementara 5 butir soal tidak valid yaitu butir soal dengan nomor (9, 10, 13, 25, 21). Dari butir-butir soal yang valid itulah yang dijadikan sebagai instrument untuk menguji para responden yang dijadikan sampel penelitian tesis ini. Tabel Kisi-Kisi Butir Soal Sebelum dan Sesudah Dilakukan Uji Validasi terlampir.

Gambar 3.3 Diagram Uji Validitas Angket Social Skills

Sedangkan untuk mendapatkan data nilai Vocational Skills dan Academic Skills dilakukan pengolahan data nilai dari raport semester 5, dimana perinciannya

adalah : data nilai Academic Skills diperoleh dari rata-rata nilai raport semester 5 dan data Vocational Skills berasal dari rata-rata nilai mata pelajaran produktif.

2. Pengujian reliabilitas

Menurut Nasution, S (2005, hlm. 104), Reliabilitas dari alat ukur adalah penting, karena apabila alat ukur yang digunakan tidak realibel dengan sendirinya tidak valid”. Uji realibilitas bertujuan untuk menguji ketepatan atau keajegan alat dalam mengukur apa yang akan diukur. Uji reliabilitas instrumen dilakukan untuk menguji apakah intsrumen yang disepakati itu dapat dipercaya atau dapat diandalkan sebagai alat pengumpul data penelitian ataukah tidak. Instrumen yang reliabel mampu mengungkap data yang bisa dipercaya. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha sebagai berikut :

   

 

   

 2

2

11 1

1 t

n k

k r

 (3.03)

(24)

38

Nur Rahma Yenita, 2015 ANALISIS LIFE SKILLS SISWA SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dengan varian butirnya:

(3.04)

(Arikunto, 2010, hlm. 239)

dan varian totalnya :

(3.05) (Arikunto, 2010, hlm. 240)

Keterangan :

r11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan

Σσn = jumlah varians butir

σt = varians total

Rumus Alpha digunakan dalam menghitung reliabilitas instrumen penelitian yang pilihan skornya bukan 1 dan 0. Hasilnya yang diperoleh yaitu r11 dibandingkan dengan nilai dari tabel r-Product Moment. Jika r11 > rtabel maka instrumen tersebut reliabel, sebaliknya jika r11 < rtabel maka instrumen tersebut tidak reliabel.

Reliabilitas instrument digunakan untuk mengukur sejauhmana suatu alat ukur memberikan gambaran ketepatan suatu tes apabila diberikan kepada obyek yang dites.

Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui terlebih dahulu jenis soal yang akan digunakan, dalam hal ini adalah soal berjenis angket.

2. Menghitung varian butir soal 3. Menghitung varian total 4. Menghitung r11

Dari pengujian yang dilakukan, di dapat dua buah nilai r11. Nilai r11 tersebut adalah hasil pengujian dari soal angket Personal Skills dan soal angket Social

Skills. Besar nilai r11 untuk soal angket Personal Skills adalah 0,914 dengan taraf

(25)

39

Nur Rahma Yenita, 2015 ANALISIS LIFE SKILLS SISWA SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

angket Personal Skills termasuk dalam kategori reliabel dengan intepretasi sangat tinggi.

(26)

Nur Rahma Yenita, 2015 ANALISIS LIFE SKILLS SISWA SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan deskripsinya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan dalam tesis ini bahwa:

1. Personal Skills siswa SMK Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan

di kawasan Jakarta Utara termasuk dalam kategori baik. Hasil penelitian ini cukup membuktikan bahwa siswa SMK memiliki pemahaman atas diri mereka sendiri secara baik. Mereka paham akan kemampuan yang mereka miliki yang nantinya akan berguna bagi diri mereka secara pribadi maupun bagi orang lain dan masyarakat pada umumnya. Meskipun masih terdapat kategori skor cukup pada salah satu sub-kompetensinya yaitu pada kecakapan menyelesaikan masalah secara kreatif, namun tidak serta merta menyebabkan menurunnya kemampuan mereka secara umum. Hal ini terlihat dari dua indikator personal skills yaitu Kesadaran diri/ memahami diri/ sadar atas potensi diri dan kecakapan berpikir rasional pada diri siswa-siswa SMK yang masih tetap dalam kategori baik.

2. Social Skills siswa Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan di

kawasan Jakarta Utara termasuk dalam kategori baik. Hal ini terlihat dari dua indikator yaitu kecakapan berkomunikasi dan kecakapan bekerjasama pada diri siswa-siswa SMK memiliki nilai dalam kategori baik. Meskipun masih terdapat sub-indikator yang berkategori cukup pada bagian kecakapan bekerja sama, namun hasil penelitian ini cukup membuktikan bahwa siswa SMK memiliki kemampuan berkomunikasi secara baik.

3. Academik Skills siswa Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan di

kawasan Jakarta Utara termasuk dalam kategori Baik semua. Hal ini terlihat dari nilai raport yang dihimpun dan diolah oleh peneliti pada mata pelajaran normatif, produktif dan adaptif rata-rata siswa SMK Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan memiliki nilai dalam kategori Baik.

4. Vocationall Skills siswa Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan di

(27)

61

Nur Rahma Yenita, 2015 ANALISIS LIFE SKILLS SISWA SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

nilai mata pelajaran produktif yang dimiliki siswa SMK memiliki nilai dalam kategori Baik.

B. REKOMENDASI

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis ingin memberikan beberapa rekomendasi, diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Untuk para pendidik, sebaiknya diberikan treatmen khusus kepada para siswa supaya bisa meningkatkan kecakapan-kecakapan tertentu yang bisa dijadikan bekal untuk terjun kedunia kerja, khususnya soft skills-nya seperti bagaimana mereka bisa berbicara di depan umum secara baik selayaknya menjelaskan sesuatu hal, dan dapat menyelesaikan masalah secara kreatif. Selain itu perlu kiranya ditingkatkan lagi kemampuan mereka dalam berkomunikasi antar sesama, baik dengan rekan kerja ataupun dengan atasan mereka.

2. Untuk pihak sekolah khususnya manajemen kurikulum sekolah, seyogyanya mengadakan pelatihan-pelatihan khusus kepada para siswanya guna lebih menyiapkan mental dan kemampuan-kemampuan penunjang lainnya. Pelatihan ini dapat melibatkan guru pengajar ataupun berkolaborasi dengan instansi dari luar yang memang sudah mempunyai pengalaman yang mumpuni dalam melatih para siswa guna menghadapi tantangan yang ada di masa depan.

3. Untuk pihak industri atau pemakai jasa pekerja dari lulusan SMK, ada baiknya melakukan tes kepribadian calon pekerja secara lebih mendalam lagi selain mempertimbangkan nilai akademiknya. Hal ini bertujuan untuk mengetahui lebih jauh mengenai karakter, sifat, tingkah laku dan poin-poin penting lainnya sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kriteria calon tenaga kerja atau karyawan supaya mendapatkan karyawan yang siap pakai dan mempunyai karakter yang bagus.

(28)

Nur Rahma Yenita, 2015 ANALISIS LIFE SKILLS SISWA SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abuzarteacher. (2011).membangun sinergi smk dengan dunia.[Online]. Diakses

darihttp://abuzarteacher.blogspot.com/2011/12/membangun-sinergi-smk-dengan-dunia.html

Alwi, Hasan. (2002).Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Balai Pustaka

Anwar. (2006). Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills Education). Bandung: CV. Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (1993). Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, A. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers.

Asmani, J,M. (2009). Sekolah Life Skills; Lulus Siap Kerja. Diva Press Aunurahman. (2010). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Delor.(1996). Life Skill, Educational Scondary Education. UNESCO. [Online]. Diakses dari http://portal.Unesco.org

Dionisaunus,Ir. (2008).Pengembangan Pembelajaran dengan Pendekatan Student

Centered Learning (SCL).[Online]. Diakses

darihttp://www.jawapos.co.id/radar/index

Depdiknas. (2006). Pengembangan Model Pendidikan Kecakapan Hidup.Puskur Balitbang Depdiknas. [Online].Diakses darihttp://www.puskur.net

Depdiknas. (2008). Konsep Dasar Kecakapan Hidup, Direktorat Pembinaan

Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar.[Online].Diakses

darihttp://www.mbs-sd.org

Djohar, As’ari. (2006). Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Bandung:

Universitas Pendidikan Indonesia

(29)

63

Nur Rahma Yenita, 2015 ANALISIS LIFE SKILLS SISWA SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hall, William. (1996). A Handbook for Research in Adult and Vocational Education. Leabrook, South Australia: NCVER, Adelaide.

Hanyswara, Kamarga.(2008). Evaluasi Kurikulum. Materi Kuliah S.2 UPI Bandung.

Idi, Abdullah. 2007. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

Jodenmot. (2012). Pengertian pendidikan kejuruan. [Online]. Diakses

darihttp://jodenmot.wordpress.com/2012/12/26/pengertian-pendidikan-kejuruan/ (4 oktober 2013)

Karimah, Akhalqul. (2007). Pengaruh Penerapan Pendidikan Kecakapan Hidup Terhadap Penentuan Pilihan Karier Siswa.

Munadi. (2008). Transformasi Teknologi pada Pendidikan Kejuruan. Padang. Universitas Negeri Padang

Naniek. (2009). Pengaruh Penerapan Pendidikan Berbasis Karakter Terhadap Pengembangan Soft Skills Mahasiswa Calon Teknisi Alat berat.

Nazir, M. (2011). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Noor, Fitrihana.(2007). Implementasi Pendidikan Kecakapan Hidup.

Quisumbing, L.R & Joy de Leo. (2005). Learning To Do (Values for Learning and Working Together in a Globalized World). Phillippines: Lithwerke Company.

Rauner, Felix dan Maclean, Rupert. (2008). Handbook of Technical and

Vocational Education and Training Research. Germany: Unevoc

Springer.

Reksoatmodjo, T. N. (2010). Pengembangan Kurikulum Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Bandung. PT. Refika Aditama

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Slamet, Ignatius. (2008). Pengaruh Penerapan Kecakapan Hidup (Life Skills) dan Tingkat Kecakapan Hidup Terhadap Pengambilan Keputusan Profesi.

Sudrajat, Akhmad. (2012). Peraturan Presiden no.08 Tahun 2012 Tentang KKNI.

(30)

64

Nur Rahma Yenita, 2015 ANALISIS LIFE SKILLS SISWA SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

https://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2012/02/peraturan-preside-no-08-tahun-2012-tentang-kkni.pdf

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung. Tarsito

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Supriatna, M. Pengembangan Kecakapan Hidup di Sekolah. [Online]. Diakses dari: https://www.google.co.id/search?q=depdiknas%202007&rct=j#q= nelson+jones+supriatna

Susiwi S. (2007). Kecakapan Hidup (Life Skills). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Winkel, W.S. (2009). Psikologi Pembelajaran. Sleman, Yogyakarta: PT. Media Abadi.

__. (2013). Kamus Bahasa Indonesia. [Online]. Diakses dari http://kamusbahasaindonesia.org/profil/mirip#ixzz2fxhLBzri (26 september 2013)

__. (2012). Contoh profil cara membuat dan jenisnya. [Online]. Diakses dari

http://www.kemhan.com/2012/04/contoh-profil-cara-membuat-dan-jenisnya.html] (26 spetember 2013)

__. (2013). Kebutuhan tenaga kerja untuk lulusan SMK. [Online]. Diakses dari https://www.google.com/#psj=1&q=kebutuhan+tenaga+kerja+untuk+lulusa n+smk (2 oktober 2013)

__. (2013). Kompetensi Keahlian Sekolah Menengah Kejuruan Antara Kebijakan

dan Realita.[Online]. Diakses

darihttp://www.academia.edu/1962293/Kompetensi_Keahlian_Sekolah_Me nengah_Kejuruan_Antara_Kebijakan_dan_Realita (2 oktober 2013)

__. (2013). Tujuan SMK menurut depdiknas. [Online]. Diakses darihttps://www.google.com/search?q=aptekindo&oq=aptekindo&aqs=chro me..69i57j0l5.7938j0&sourceid=chrome&espv=210&es_sm=93&ie=UTF-8#es_sm=93&psj=1&q=tujuan+smk+menurut+depdiknas (2 oktober 2013)

__. (2012). kerangka kualifikasi nasional Indonesia. [Online]. Diakses

darihttps://kajianipa.wordpress.com/2012/08/25/kerangka-kualifikasi-nasional- indonesia/

(31)

65

Nur Rahma Yenita, 2015 ANALISIS LIFE SKILLS SISWA SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

__. (2010). Pengertian industri menurut undang-undang.[Online]. Diakses

darihttp://geografi-geografi.blogspot.com/2010/11/pengertian-industri-menurut- uu-no.html

__. (2010). Konsep pendidikan kejuruan. [Online]. Diakses

Gambar

Tabel 1.1 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja  Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2012-2014 (juta orang)
Tabel 1.2 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2012-2014 (persen)
Tabel. 3.1 Alamat Sekolah Tempat Penelitian Dilaksanakan
Tabel. 3.2. Operasional variabel
+4

Referensi

Dokumen terkait

a. Tahapan Pengukuhan Kelembagaan LPM, yakni tahapan dimana LPM menjadi lembaga masyarakat yang refresentatif, dan pengurusnya dipilih secara demokratis dan

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah dengan judul ANALISIS YURIDIS PEMBUKTIAN DALAM TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ANAK (Studi Putusan Pengadilan Negeri Jember

Pemenang Nomor : BAPP.050/PAN-III/PU-2013 tanggal 3 April 2013, maka Panitia Pengadaan Barang / Jasa Dinas.. Pekerjaan Umum Kabupaten Kerinci mengumumkan Pemenang sebagai

 Sistem informasi akuntansi terkomputerisasi atas siklus pembelian dan penjualan yang dapat mempermudah proses penyimpanan dan pengolahan data transaksi seperti

Laporan hasil observasi ke pusat kesenian, berupa fakta, gejala, atau kejadian yang diamati, yang diikuti dengan komentar dan pembahasan berdasarkan teori-teori yang

Gerak Partikel Angin Matahari dalam Medan Magnet Bumi Angin Matahari yang memasuki medan magnet Bumi akan mengalami gaya Lorentz karena angin Matahari itu terdiri

Diantaranya kebutuhan minyak dalam negeri yang terus meningkat tidak diiringi dengan produksi yang terus menurun, adanya beberapa kendala yang dihadapi dalam