• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Model Project Based Learning Pembelajaran Ipa Terpadu Tipe Nested Pada Tema Pencemaran Air Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan Model Project Based Learning Pembelajaran Ipa Terpadu Tipe Nested Pada Tema Pencemaran Air Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP."

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

Yamin, 2015

Penerapan Model Project Based Learning Pembelajaran Ipa Terpadu Tipe Nested Pada Tema Pencemaran Air Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING

PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE NESTED

PADA TEMA PENCEMARAN AIR UNTUK MENINGKATKAN

PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR

KREATIF SISWA SMP

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam

Oleh

YAMIN (1201363)

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

SEKOLAH PASCASARJANA

(2)

Yamin, 2015

Penerapan Model Project Based Learning Pembelajaran Ipa Terpadu Tipe Nested Pada Tema Pencemaran Air Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING

PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE NESTED

PADA TEMA PENCEMARAN AIR UNTUK MENINGKATKAN

PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR

KREATIF SISWA SMP

Oleh: Yamin, S.Pd.I

Universitas Pendidikan Indonesia, 2015

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magester Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan IPA

Sekolah Pasca Sarjana

© Yamin

Universitas Pendidikan Indonesia Januari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)

Yamin, 2015

Penerapan Model Project Based Learning Pembelajaran Ipa Terpadu Tipe Nested Pada Tema Pencemaran Air Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP

(4)

Yamin, 2015

Penerapan Model Project Based Learning Pembelajaran Ipa Terpadu Tipe Nested Pada Tema Pencemaran Air Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE NESTED PADA TEMA PENCEMARAN AIR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN

BERPIKIR KREATIF SISWA SMP

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh model Project Based Learning

pembelajaran IPA terpadu tipe Nested terhadap penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kreatif siswa SMP. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode kuasi eksperimen dengan desain penelitian Randomaized Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 6 Bandung sebanyak dua kelas di pilih secara acak untuk dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen menerapkan model pembelajaran Project Based Learning sedangkan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes penguasaan konsep, tes keterampilan berpikir kreatif, peer assessment, rubrik penilaian kreativitas produk dan angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran IPA terpadu tipe Nested menggunakan model Project Based Learning. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data bahwa dengan pencapaian keterlaksanaan model Project Based Learning pembelajaran IPA terpadu tipe Nested pada tema pencemaran air mencapai 88% dapat meningkatan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kreatif siswa SMP. Hasil rata-rata tes penguasaan konsep kelas eksperimen adalah 81,1% (kategori sangat baik) dengan nilai Gain 62,2 (katagori sedang). Sedangkan rata-rata skor ketercapaian tes keterampilan berpikir kreatif adalah 89% (kategori sangat baik) dengan nilai Gain 60,72 (katagori sedang). Untuk capaian indikator kreativitas proses (peer assessment) adalah 87%. Sedangkan capaian indikator kreativitas produk adalah 88%. Siswa juga memberikan respon positif terhadap pembelajaran IPA terpadu tipe Nested pada tema pencemaran air menggunakan model Project Based Learning dengan persentase angket aspek pendapat siswa sebesar 83,5%, ketertarikan siswa sebesar 95,5%, manfaat pembelajaran model Project Based Learning sebesar 96,25% dan manfaat pembelajaran IPA terpadu sebesar 95,75%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model Project Based Learning pembelajaran IPA terpadu tipe Nested dapat digunakan untuk meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kreatif siswa.

(5)

Yamin, 2015

Penerapan Model Project Based Learning Pembelajaran Ipa Terpadu Tipe Nested Pada Tema Pencemaran Air Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

THE APPLICATION OF MODEL PROJECT BASED LEARNING INTEGRATED SCIENCE TYPE OF NESTED IN THE THEME OF WATER

POLLUTION FOR INCREASE THE MASTERY OF CONCEPT AND CREATIVE THINKING SKILL FOR JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS

ABSTRACT

The function of this research was to analyze the influence model Project Based Learning integrated science type of nested about the mastery of concept and creative thinking skill for junior high school students. This method used for this research constitutes the kuasi of experiment method with the research design is Randomaized Pretest-Posttest Control Group Design. The population and sample for this research are the students of grade seven from junior high school 6 Bandung as many as two classes with the random selection to be experiment and control class. Experiment class apply the learning model of Project Based Learning meanwhile control class apply the learning model of Problem Based Learning. The instrument that used for this research is the test mastery of concept, the test creative thinking skill, peer assessment, assessment questionnaire of product creativity and the questionnaire responses of student about learning integrated science type of Nested used the model of Project Based Learning. Based on the result of this research get some data that with accomplishment the model of Project Based Learning. Learning authority of integrated science type Nested for theme of pollution water reach 88% can increase the mastery of concept and creative thinking skill for junior high school students. The average result of this authority test of concept in experiment class is 81.1% (very good category) with the gain score 62.2 (average category). While the reach score in the creative thinking skill is 89% (very good category) with the gain score 60.72 (average score). For reach the indicator in creativity process (peer assessment) is 87%. Meanwhile the reach of creativity product is 88%. The students give a positive respon in learning of integrated science type of Nested for the theme of pollution of the water used model Project Based Learning with questionnaire of the opinion aspect in amount of 83.5%, the anxiety of the students in amount of 95.5%, the profit learning model of Project Based Learning in amount of 96.25% and profit learning of integrated science in amount of 95.75%. Finally, the researcher conclude that the model Project Based Learning of integrated science type Nested can use to increase the mastery of concept and creative thinking skill for students.

(6)

Yamin, 2015

Penerapan Model Project Based Learning Pembelajaran Ipa Terpadu Tipe Nested Pada Tema Pencemaran Air Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP

(7)

Yamin, 2015

Penerapan Model Project Based Learning Pembelajaran Ipa Terpadu Tipe Nested Pada Tema Pencemaran Air Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

BAB II MODEL PROJECT BASED LEARNING PADA PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE NESTED TERHADAP PENGUASAAN KONSEP TEMA PENCEMARAN AIR DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF………... A. Pembelajaran IPA Terpadu Tipe Nested………

B. Model Project Based Learning………..

C. Keterampilan Berpikir Kreatif (Creative Thinking Skill)……….…

D. Penguasaan Konsep ……… E. Tinjauan Pembelajaran dan Tema Pencemaran Air ……….………. BAB III METODE PENELITIAN ………..

(8)

Yamin, 2015

Penerapan Model Project Based Learning Pembelajaran Ipa Terpadu Tipe Nested Pada Tema Pencemaran Air Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Populasi dan Sampel..……… E. Instrumen Penelitian ……….. F. Hasil Analisis Uji Coba Instrumen ……… G. Prosedur Pengambilan Data ………... H. Alur Penelitian ………... I. Teknik Pengumpulan Data ………. J. Analisis Data Penelitian ………. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………. A. Perencanaan dan Keterlaksanaan Model Pembelajaran……….. B. Penguasaan Konsep Tema Pencemaran Air ..………

1. Hasil Uji Data Tes Penguasaan Konsep ………... 2. Hasil Penelitian dan Pembahasan Penguasaan Konsep ………... C. Keterampilan Berpikir Kreatif ………... 1. Hasil Uji Data Keterampilan Berpikir Kreatif …..………... 2. Hasil Penelitian dan Pembahasan Keterampilan Berpikir Kreatif

a. Tes Keterampilan Berpikir Kreatif ………..……….. b. Peer Assessment (Kreativitas sebagai Proses) ………... c. Kreativitas Produk ………...……….……..

D. Angket Tanggapan Siswa ………...

(9)

Yamin, 2015

Penerapan Model Project Based Learning Pembelajaran Ipa Terpadu Tipe Nested Pada Tema Pencemaran Air Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Kelompok Kecakapan Tipe Nested…….………

Tabel 2.2. Indikator Berpikir Kreatif………...

Tabel 2.3. Analisis Standar Kompetensi Tema Pencemaran Air………...…….

Tabel 3.1. Desain Penelitian Randomaized Pretest-Posttest Control Group

Design ………...

Tabel 3.2. Instrumen Penelitian ……….

Tabel 3.3. Interpretasi Validitas ……….

Tabel 3.4. Klasifikasi Interpretasi Koefisien Reliabilitas ………..

Tabel 3.5. Interpretasi Indeks kesukaran ………

Tabel 3.6. Interpretasi Daya Pembeda ………

Tabel 3.7. Rekapitulasi Analisis Butir Soal Penguasaan Konsep ………

Tabel 3.8. Desain Proses Pengambilan Data di Kelas Eksperimen dan Kontrol

Tabel 3.9. Teknik Pengumpulan Data ………..

Tabel 3.10. Kategori Nilai N-Gain ……….

Tabel 3.11. Interpretasi Kategori Kemampuan ………..

Tabel 4.1. Kelengkapan Rencana Proses Pembelajaran (RPP)……...………..

Tabel 4.2. Rekapitulasi Keterlaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen …….

Tabel 4.3. Rekapitulasi Keterlaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ……….

Tabel 4.4. Rekapitulasi Uji Normalitas Penguasaan Konsep ………...

Tabel 4.5. Rekapitulasi Uji Homogenitas Penguasaan Konsep ………...

Tabel 4.6. Pencapaian Nilai Penguasaan Konsep Kelas Eksperimen .……….

Tabel 4.7. Skor Pencapaian Jenjang Proses Kognitif C5 yang Dijaring melalui

(10)

Yamin, 2015

Penerapan Model Project Based Learning Pembelajaran Ipa Terpadu Tipe Nested Pada Tema Pencemaran Air Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.8. Pencapaian Nilai Penguasaan Konsep Kelas Kontrol....…...……...

Tabel 4.9. Rekapitulasi Nilai Penguasaan Konsep………...

Tabel 4.10. Rekapitulasi Uji Normalitas Tes Berpikir Kreatif …….………….

Tabel 4.11. Rekapitulasi Uji Homogenitas Tes Berpikir Kreatif ………

Tabel 4.12. Pencapaian Tes Berpikir Kreatif Masing-masing Aspek….……….

Tabel 4.13. Rekapitulasi Skor Total Tes Berpikir Kreatif ………..…

Tabel 4.14. Rekapitulasi Pencapaian Masing-masing Aspek Kreatif

Kelas Eksperimen ………..………...

Tabel 4.15. Rekapitulasi Pencapaian Masing-masing Aspek Kreatif

Kelas Kontrol ………

Tabel 4.16. Rekapitulasi Peer Asssesment……….……..………

Tabel 4.17. Rekapitulasi Pencapaian Kreativitas Produk ……….

Tabel 4.18. Rekapitulasi Angket Pembelajaran………..

Tabel 4.19. Rekapitulasi Angket Pembelajaran Masing-masing Aspek...……..

Tabel 4.20. Perbandingan Data Hasil Penelitian ………

72 74 76 77 78 78

80

81 85 88 91 92 93

(11)

Yamin, 2015

Penerapan Model Project Based Learning Pembelajaran Ipa Terpadu Tipe Nested Pada Tema Pencemaran Air Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Diagram Pembelajaran Tipe Nested……….

Gambar 2.2. Langkah-langkah Pelaksanaan Project Based Learning ……….

Gambar 2.3. Desain Keterpaduan Tema Pencemaran Air ……….

Gambar 2.4. Bagan Pembagian Materi ………..

Gambar 2.5. Bagan Perubahan Wujud ………..

Gambar 2.6. Siklus Air ………..

Gambar 3.1. Alur Penelitian ………..

Gambar 4.1. Diagram Perbandingan Rata-rata Post Test Nilai Penguasaan Konsep Masing-masing Konsep………...…..

Gambar 4.2. Diagram Perbandingan Rata-rata Nilai Penguasaan Konsep …….

Gambar 4.3. Diagram Perbandingan Rata-rata Tes Berpikir Kreatif ………...

Gambar 4.4. Diagram Skor Tes Berpikir Kreatif Kelas Eksperimen ……..…...

Gambar 4.5. Diagram Skor Tes Berpikir Kreatif Kelas Kontrol …..……..…...

Gambar 4.6. Diagram Perbandingan Aspek Tertinggi dan Terendah Tes Berpikir Kreatif Kelas Eksperimen dan Kontrol ……….…..…..

Gambar 4.7. Diagram Skor Peer Assessment ………..

Gambar 4.8. Diagram Perbandingan Rata-rata Skor Kreativitas Proses dan Tes

Kreatif Kelas Eksperimen ………...

Gambar 4.9. Diagram Pencapaian Kreativitas Produk ………..

Gambar 4.10. Diagram Rekapitulasi Angket Tanggapan Siswa..………..

(12)

Yamin, 2015

Penerapan Model Project Based Learning Pembelajaran Ipa Terpadu Tipe Nested Pada Tema Pencemaran Air Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Proses Pembelajaran (RPP) ……….

Lampiran 2. Kisi-Kisi Instrumen Penguasaan Konsep ………..

Lampiran 3. Kisi-Kisi Instrumen Tes Keterampilan Berpikir Kreatif ……..…

Lampiran 4. Hasil Post-Test Penguasaan Konsep ………..………

Lampiran 5. Hasil Pre-Test Penguasaan Konsep ………...……

Lampiran 4. Hasil Post-Test Tes Keterampilan Berpikir Kreatif ………..

Lampiran 5. Hasil Pre-Test Tes Keterampilan Berpikir Kreatif ………

Lampiran 6. Daftar Rekap Nilai Penguasaan Konsep ………..……..

Lampiran 7. Rekap Hasil Tes Keterampilan Berpikir Kreatif ………….…….

Lampiran 8. Perencanaan Pembelajaran ………..

Lampiran 9. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Kelas Eksperimen …….

Lampiran 10. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Kelas Kontrol ………….

Lampiran 11. Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran ………..

Lampiran 12. Lembar Penilaian Kreativitas Proses (Peer Assessment) ………

Lampiran 13. Lembar Penilaian Kreativitas Produk ………..

Lampiran 14. Rubrik Penilaian Penguasaan Konsep Jenjang Kognitif

Berdasarkan Produk Yang Dihasilkan………..

Lampiran 15. Angket Tanggapan Siswa ………

Lampiran 16. Rekapitulasi Angket Tanggapan Siswa ………...………

Lampiran 17. Dokumentasi Penelitian ………...

(13)

Yamin, 2015

Penerapan Model Project Based Learning Pembelajaran Ipa Terpadu Tipe Nested Pada Tema Pencemaran Air Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Apalagi pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut dukungan dari berbagai faktor, salah satunya adalah faktor pendidikan, yaitu pendidikan yang berkualitas atau bermutu. Untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas atau bermutu perlu perbaikan, perubahan dan pembaharuan dalam segala aspek yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan. Aspek-aspek tersebut meliputi kurikulum, sarana dan prasarana, guru, siswa, metode pengajaran yang digunakan dan lain-lain (Purwanto, 2002).

Metode pembelajaran adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran (Sudjana, 2005). Sedangkan Sutikno (2009) menyatakan bahwa metode pembelajaran merupakan cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan.

Menurut Slavin (2005) metode mengajar yang kooperatif akan membantu meningkatkan pencapaian prestasi belajar siswa. Metode pembelajaran kooperatif merupakan serangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan

(14)

Yamin, 2015

Penerapan Model Project Based Learning Pembelajaran Ipa Terpadu Tipe Nested Pada Tema Pencemaran Air Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tujuan dalam proses belajar mengajar merupakan langkah pertama yang harus ditetapkan. Tujuan ini pada dasarnya merupakan rumusan tingkah laku dan kemampuan yang harus dicapai/dimiliki peserta didik setelah menyelesaikan kegiatan belajar mengajar. Tujuan yang jelas perlu ditetapkan sebelum proses belajar mengajar berlangsung. Sedangkan metode dan alat yang digunakan dalam pengajaran dapat dipilih berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan yang akan mempengaruhi kegiatan belajar mengajar (Rusyam, 2004).

Tyler (1994) seorang ahli pendidikan Amerika dibidang penilaian dan evaluai mengatakan bahwa hal utama yang harus ditentukan dalam proses pembelajaran adalah menentukan tujuan pembelajaran. Pengalaman belajar yang dipilih sekolah harus berguna untuk mencapai tujuan tersebut.

Pemilihan model pembelajaran yang tepat akan membuat proses belajar mengajar jadi menyenangkan dan siswa akan lebih aktif dalam mengikuti proses belajar. Belajar aktif merupakan sebuah kesatuan sumber kumpulan strategi-strategi pembelajaran yang komphrehensif. Belajar aktif meliputi berbagai cara untuk membuat peserta didik aktif sejak awal melalui aktivitas-aktivitas yang membangun kerja kelompok dan dalam waktu singkat membuat mereka berpikir tentang materi pelajaran (Silberman, 2005).

Lebih lanjut Sidharta (2005) menjelaskan bahwa pengalaman atau pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh keterampilan-keterampilan dalam pemecahan masalah akan membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir. Oleh karena itu mengajar untuk berpikir berarti memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih penggunaan konsep-konsep dasar untuk berpikir. Pengalaman ini diperlukan agar siswa memiliki struktur konsep yang dapat berguna dalam menganalisa dan mengevaluasi suatu permasalahan.

(15)

Yamin, 2015

Penerapan Model Project Based Learning Pembelajaran Ipa Terpadu Tipe Nested Pada Tema Pencemaran Air Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor). Kemampuan ini akan diperlukan oleh siswa tersebut untuk kehidupannya dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan kehidupan umat manusia. Karena itu suatu kegiatan pembelajaran seharusnya mempunyai arah yang menuju pemberdayaan semua potensi siswa agar dapat mencapai kompetensi yang diharapkan.

Salah satu model pembelajaran menurut Silberman (2005) adalah Model

Project Based Learning. Model Project Based Learning merupakan model belajar yang sistematis, yang melibatkan siswa dalam belajar pengetahuan dan keterampilan melalui proses pencarian atau penggalian (inquiry) yang panjang dan terstruktur terhadap pertanyaan yang otentik dan kompleks serta tugas produk yang dirancang dengan sangat hati-hati. Pembelajaran berbasis proyek memiliki potensi yang amat besar untuk menjadikan pengalaman belajar yang lebih menarik dan bermakna bagi siswa. Siswa lebih aktif dalam belajar dan guru hanya bertindak sebagai pendamping, fasilitator dan memahami pikiran pembelajar (Dikti, 2008).

Pembelajaran berbasis proyek merupakan suatu metode pembelajaran dengan menggunakan masalah sebagai langkah awal, mencari dan mengumpulkan data dan informasi dari berbagai sumber untuk memecahkan masalah dan mengintegrasikan pengetahuan siswa, membuat keputusan dari berbagai macam alternatif solusi pemecahan masalah, dan melakukan aktivitas secara nyata untuk menghasilkan produk. Dengan demikian model

Project Based Learning akan menuntut siswa berpikir kreatif untuk menemukan ide dalam membuat produk (Dikti, 2008).

(16)

Yamin, 2015

Penerapan Model Project Based Learning Pembelajaran Ipa Terpadu Tipe Nested Pada Tema Pencemaran Air Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berpikir kreatif. Berpikir kreatif adalah mengeluarkan dan mengungkapkan ide yang baru, segar dan berguna untuk penyelesaikan suatu masalah (Alblecht, 1987).

Csikszentmihalyi (1996) mengemukakan bahwa orang yang kratif adalah orang yang berpikir atau bertindak untuk mengubah suatu ranah atau menetapkan suatu ranah yang baru. Yepsen (1996) juga mengatakan bahwa kreativitas sangat diperlukan karena kreativitas merupakan kapasitas untuk membuat hal yang baru dengan dukungan lingkungan sekitar.

Sehubungan dengan individu yang kreatif, Munandar (2002), mengatakan bahwa tingkah laku kreatif terwujud dari kognitif kreatif (berpikir kreatif) dan afektif kreatif (bertindak kreatif). Semakin kreatif seseorang akan semakin memiliki ciri-ciri kognitif kreatif yaitu kemampuan berpikir lancar, luwes, orisinil, memerinci dan menilai/kepekaan. Sedangkan afektif kreatif meliputi rasa ingin tahu, imajinatif, merasa bertanggung jawab terhadap sikap kemajemukan, sifat berani mengambil resiko dan sifat menghargai.

James (2009) mengatakan bahwa mengembangkan keterampilan berpikir memungkinkan peserta didik untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mengenai topik, untuk lebih kritis tentang bukti, berpikir fleksibel dan untuk membuat penilaian dan keputusan yang berujung pada kesimpulan. Sifat berpikir tersebut sangat dibutuhkan baik di sekolah dan di dunia yang lebih luas. Peserta didik perlu mengembangkan khazanah strategi berpikir untuk digunakan ketika mereka menghadapi situasi yang baru. Secara umum berpikir dianggap sebagai suatu proses kognitif, yaitu suatu aktivitas mental untuk memperoleh pengetahuan. Dijelaskan lebih lanjut bahwa dalam proses berpikir terjadi kegiatan yang kompleks, reflektif dan kreatif. Kemampuan berpikir dapat dikembangkan dan diperkaya dengan memperkaya pengalaman pengalaman yang bermakna.

(17)

Yamin, 2015

Penerapan Model Project Based Learning Pembelajaran Ipa Terpadu Tipe Nested Pada Tema Pencemaran Air Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) SMP/MTs adalah berpikir kreatif. Dengan ini diharapkan akan menjadikan pembelajaran IPA yang lebih bermakna karena merangsang siswa untuk menemukan ide-ide baru dalam penyelesaikan masalah. Penerapan pembelajaran IPA terpadu dengan model pembelajaran Project Based Learning diharapkan akan semakin merangsang daya kreatif siswa dan meningkatkan penguasaan konsep siswa SMP/MTs.

Dalam proses pembelajaran IPA, siswa tidak hanya dituntut untuk mengembangkan potensi kognitifnya melainkan juga diharapkan mampu mengembangkan keterampilannya secara holistik guna menghadapi permasalahan-permasalahan yang diperoleh selama proses pembelajaran pada khususnya dan untuk menghadapi dunia luar pada umumnya. Oleh sebab itu, dalam menerapkan pembelajaran IPA secara terpadu dan untuk memudahkan guru dalam mengorganisasikan dan memadukan konten mata pelajaran maka digunakan tipe keterpaduan menurut Fogarty (1991) yang tidak hanya menitik beratkan pada konten atau potensi kognitif siswa, melainkan juga melatihkan keterampilan berpikir kepada siswa sehingga siswa dapat mengembangkan segala potensi yang mereka miliki menjadi kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dilihat dari aspek pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor) dan sikap (afektif)

Salah satu tipe keterpaduan pembelajaran IPA menurut Fogarty (1991) adalah tipe Nested (tersarang). Tipe Nested merupakan pengintegrasian kurikulum di dalam satu disiplin ilmu yang secara khusus meletakkan fokus pengintegrasian pada sejumlah keterampilan belajar yang ingin dilatihkan oleh seorang guru kepada siswa dalam satu unit pembelajaran untuk ketercapaian materi pelajaran. Keterampilan belajar tersebut meliputi keterampilan berpikir (thinking skill), keterampilan sosial (social skill), dan keterampilan mengorganisasi (organizing skill).

(18)

Yamin, 2015

Penerapan Model Project Based Learning Pembelajaran Ipa Terpadu Tipe Nested Pada Tema Pencemaran Air Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kompetensi dasar antara lain; KD 3.4 Mendeskripsikan peran kalor dalam mengubah wujud zat dan suhu suatu benda serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari (kelas VII), KD 3.5 Memahami karakteristik zat, serta perubahan fisika dan kimia pada zat yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari (kelas VII), KD 4.1 Melakukan pemisahan campuran berdasarkan sifat fisika dan kimia (kelas VII), KD 3.1 Mendeskripsikan pencemaran dan dampaknya bagi makhluk hidup (kelas VII), KD 3.4 Mengaplikasikan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan untuk mengatasi pencemaran dan kerusakan lingkungan (kelas VII).

Pokok bahasan tema pencemaran air yang dimaksud adalah perubahan zat, peran kalor terhadap perubahan wujud, siklus air, campuran, teknologi/cara pemisahan campuran, pencemaran lingkungan dan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan. Tema pencemaran air dalam penelitian ini, akan ditinjau dari disiplin ilmu Fisika, Kimia dan Biologi. Melalui tipe keterpaduan Nested dan model pembelajaran Project Based Learning, diharapkan siswa dapat mengembangkan kemampuan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kreatif.

Berdasarkan hasil observasi awal (penelitian dilakukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Studi Kasus Pembelajaran IPA) terhadap salah satu SMPN di kota Bandung, diperoleh gambaran bahwa siswa di sekolah tersebut belum dapat mengembangkan keterampilan berpikir kreatif secara maksimal dalam proses pembelajaran. Siswa juga mengalami kendala dalam hal penguasaan konsep. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya siswa yang memperoleh nilai ulangan semester di bawah KKM (Kriteria Ketuntansan Minimal). Dari hasil angket yang dilakukan dalam rangka persiapan sekolah untuk melaksanakan kurikulum 2013, siswa juga merasa khawatir dan belum siap jika pembelajaran IPA dilaksanakan secara terpadu.

Mengacu pada uraian di atas, maka pelaksanaan model pembelajaran

(19)

Yamin, 2015

Penerapan Model Project Based Learning Pembelajaran Ipa Terpadu Tipe Nested Pada Tema Pencemaran Air Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

model Project Based Learning pembelajaran IPA terpadu tema pencemaran air terhadap penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kreatif siswa SMP.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah yang diambil yaitu: bagaimana pengaruh model Project Based Learning

pembelajaran IPA terpadu tipe Nested pada tema pencemaran air dalam meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kreatif siswa SMP?

Dari rumusan masalah tersebut dapat dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana tahapan perencanaan dan keterlaksanaan pembelajaran IPA terpadu tipe Nested pada tema pencemaran air menggunakan model

Project Based Learning?

2. Bagaimana peningkatan penguasaan konsep siswa SMP dalam pembelajaran IPA terpadu tipe Nested pada tema pencemaran air menggunakan model Project Based Learning?

3. Bagaimana peningkatan keterampilan berpikir kreatif siswa SMP dalam pembelajaran IPA terpadu tipe Nested pada tema pencemaran air menggunakan model Project Based Learning?

4. Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran IPA terpadu tipe Nested

pada tema pencemaran air menggunakan model Project Based Learning?

C. Batasan Penelitian

Pada penelitian ini, terdapat beberapa pembatasan ruang lingkup masalah, yaitu:

1. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

(20)

Yamin, 2015

Penerapan Model Project Based Learning Pembelajaran Ipa Terpadu Tipe Nested Pada Tema Pencemaran Air Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perencanaan proyek, menyusun jadwal, memonitor peserta didik dalam kemajuan proyek, menguji hasil dan mengevaluasi pengalaman.

2. Pembelajaran IPA terpadu yang digunakan dalam penelitian ini merupakan salah satu tipe pembelajaran IPA terpadu menurut Fogarty (1991) yaitu tipe Nested.

3. Penguasaan konsep dijaring melalui tes pilihan ganda meliputi jenjang proses kognitif C1-C4 berdasarkan Bloom’sTaxonomy yang sudah direvisi berdasarkan framework Anderson dan Krathwohl (2001), sedangkan jenjang kognitif C5 dan C6 dijaring melalui produk yang dihasilkan.

4. Keterampilan berpikir kreatif pada penelitian ini, mengacu pada model Munandar (2012) yang meliputi tes keterampilan berpikir kreatif (33 indikator), peer assessment (kreativitas sebagai proses) dan kreativitas sebagai produk.

5. Materi pelajaran dalam penelitian ini merupakan pembelajaran IPA terpadu dengan tema pencemaran air. Pokok bahasan tema pencemaran air dalam penelitian ini adalah perubahan zat, peran kalor tehadap perubahan wujud, siklus air, campuran, teknologi/cara pemisahan campuran, pencemaran lingkungan dan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan.

D. Asumsi Penelitian

Asumsi yang dijadikan landasan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kreativitas mendukung kemampuan belajar konsep (Torrance, dalam Munandar; 2002).

2. Pembelajaran siswa aktif dapat membantu siswa membangun konsep secara bermakna (Silberman, 2005).

E. Hipotesis

(21)

Yamin, 2015

Penerapan Model Project Based Learning Pembelajaran Ipa Terpadu Tipe Nested Pada Tema Pencemaran Air Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Pengaruh Model Project Based Learning Pembelajaran IPA Terpadu tipe

Nested pada Tema pencemaran air Terhadap Penguasaan Konsep Siswa. H0 : Tidak terdapat perbedaan penguasaan konsep siswa antara

pembelajaran IPA terpadu tipe Nested melalui model Project Based Learning dengan model Problem Based Learning pada tema pencemaran air.

H1 : Terdapat perbedaan penguasaan konsep siswa antara

pembelajaran IPA terpadu tipe Nested melalui model Project Based Learning dengan model Problem Based Learning pada tema pencemaran air.

2. Pengaruh Model Project Based Learning Pembelajaran IPA Terpadu Pada tipe Nested Tema pencemaran air Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa.

H0 : Tidak terdapat perbedaan keterampilan berpikir kreatif siswa

antara pembelajaran IPA terpadu tipe Nested melalui model Project Based Learning dengan model Problem Based Learning pada tema pencemaran air.

H1 : Terdapat perbedaan keterampilan berpikir kreatif siswa antara

pembelajaran IPA terpadu tipe Nested melalui model Project Based Learning dengan model Problem Based Learning pada tema pencemaran air.

F. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang didapat, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan tahapan perencanaan dan keterlaksanaan pembelajaran IPA terpadu tipe Nested pada tema pencemaran air menggunakan model

(22)

Yamin, 2015

Penerapan Model Project Based Learning Pembelajaran Ipa Terpadu Tipe Nested Pada Tema Pencemaran Air Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Mendeskripsikan peningkatan penguasaan konsep siswa SMP dalam pembelajaran IPA terpadu tipe Nested pada tema pencemaran air menggunakan model Project Based Learning.

3. Mendeskripsikan peningkatan keterampilan berpikir kreatif siswa SMP dalam pembelajaran IPA terpadu tipe Nested pada tema pencemaran air menggunakan model Project Based Learning.

4. Mendeskripsikan respon siswa terhadap pembelajaran IPA terpadu tipe

Nested pada tema pencemaran air menggunakan model Project Based Learning.

G. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan praktis sebagai salah satu alternatif dalam upaya perbaikan pembelajaran IPA khususnya tingkat SMP antara lain:

1. Bagi siswa memberikan pengalaman belajar yang baru dan menarik bagi mereka, melatih siswa belajar secara aktif dan menjadikan siswa mendapatkan pengalaman belajar yang menarik dan bermakna yang diharapkan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan wawasan tentang alternatif pembelajaran yang berpusat pada siswa khususnya pada proses pembelajaran IPA di SMP.

3. Bagi sekolah, sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.

(23)

Yamin, 2015

Penerapan Model Project Based Learning Pembelajaran Ipa Terpadu Tipe Nested Pada Tema Pencemaran Air Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Definisi Operasional

1. Model Project Based Learning adalah pelaksanaan pembelajaran yang memiliki tahapan penentuan pertanyaan mendasar, mendesain perencanaan, menyusun jadwal, memonitor peserta didik dan kemajuan proyek, menguji hasil, serta mengevaluasi pengalaman.

2. Pembelajaran IPA terpadu tipe Nested adalah pelaksanaan pembelajaran terpadu pada tema pencemaran air yang secara khusus meletakkan fokus pengintegrasian pada sejumlah keterampilan belajar yaitu kecakapan berpikir, kecakapan sosial dan kecakapan mengorganisasi.

3. Tema pencemaran air dalam penelitian ini meliputi pokok bahasan perubahan zat, peran kalor terhadap perubahan wujud, siklus air, campuran, teknologi/cara pemisahan campuran, pencemaran lingkungan dan peran manusia dalam pengelolaan lingkungan.

4. Penguasaan konsep merupakan skor hasil belajar pada ranah kognitif pada tema pencemaran air yang dihimpun melalui tes pilihan ganda berdasarkan jenjang kognitif taksonomi Bloom yang sudah direvisi meliputi mengerti, menerapkan, menguaraikan, menilai, mencipta, mensintesis dan mengevaluasi (C1-C6).

5. Keterampilan berpikir kreatif merupakan skor tes kemampuan berpikir yang mencerminkan kemampuan berpikir luwes, orisinil, memerinci, menilai, rasa ingin tahu, imajinatif, bertanggung jawab terhadap kemajemukan, keberanian mengambil resiko dan sifat menghargai.

B. Metode Penelitian

(24)

Yamin, 2015

Penerapan Model Project Based Learning Pembelajaran Ipa Terpadu Tipe Nested Pada Tema Pencemaran Air Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pembelajaran Project Based Learning pada pembelajaran IPA terpadu tipe

Nested pada tema pencemaran air, sedangkan variabel terikatnya adalah penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kreatif siswa.

C. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah Randomized Pre-test Post-test Control Group Design. Penggunaan desain ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh dari suatu perlakuan terhadap subjek penelitian. Dalam desain ini, dua kelompok subjek diukur atau diamati dua kali. Yang pertama pengukuran berfungsi sebagai pre test, yang ke dua sebagai post test

(Fraenkel, 1993). Randomized dalam penelitian ini bukan randomized yang sebenarnya karena yang di pilih secara acak hanyalah dalam hal penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang mendapatkan pembelajaran IPA terpadu tipe Nested dengan model

Project Based Learning. Sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok yang mendapatkan pembelajaran IPA terpadu tipe Nested dengan model konvensional (dalam hal ini menggunakan Problem Based Learning). Pada kelompok eksperimen akan ada produk yang dibuat dalam proses pembelajaran, sedangkan kelompok kontrol tidak ada produk yang dihasilkan dalam proses pembelajaran.

Pengaruh pembelajaran yang diterapkan terhadap penguasaan konsep siswa diketahui dari perbandingan N-Gain yang dinormalisasi pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dari perbandingan tersebut nantinya dapat ditentukan efektivitas pembelajaran dengan model Project Based Learning

dalam meningkatkan penguasaan konsep siswa dan keterampilan berpikir kreatif siswa. Adapun desain penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah ini.

Tabel 3.1. Desain Penelitian Randomized Pre-test Post-test Control

Group Design

Kelompok Pre-test Perlakuan Post-test Respon

Eksperimen O1 X1 O2 O3

(25)

Yamin, 2015

Penerapan Model Project Based Learning Pembelajaran Ipa Terpadu Tipe Nested Pada Tema Pencemaran Air Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

O1 : Instrumen untuk melihat penguasaan konsep awal siswa dan

tingkat keterampilan berpikir kreatif siswa

X1 : Pembelajaran IPA Terpadu dengan model Project Based

Learning

X2 : Pembelajaran IPA Terpadu dengan motode konvensional

(Problem Based Learning)

O2 : Instrumen untuk melihat penguasaan konsep siswa dan tingkat

keterampilan berpikir kreatif siswa setelah diberi perlakuan O3 : Respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran

D. Populasi dan Sampel

Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 6 Bandung dengan populasi penelitian siswa kelas VII semester II tahun ajaran 2013/2014. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-6 sebagai kelas eksperimen (34 siswa) dan kelas VII-5 sebagai kelas kontrol (30 siswa). Pemilihan sampel dalam pebelitian ini dilakukan secara purposive yakni berdasarkan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2011). Dasar pertimbangan dalam pemilihan sampel ini adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil observasi, kelas VII-5 maupun VII-6 dalam proses pembelajarannya belum melaksanakan pembelajaran IPA terpadu.

2. Pada awal pembagian kelas tidak dibedakan tingkat kecerdasan. Selain itu, berdasarkan info yang di dapat dari pihak sekolah, pada pembagian raport semester I baik kelas VII-5 maupun VII-6 memiliki nilai rata-rata kelas yang tidak jauh beda. Sehingga diasumsikan baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol memiliki tingkat kemampuan awal yang sama. 3. Kondisi ruangan belajar antara kelas VII-5 dan VII-6 tidak jauh berbeda,

(26)

Yamin, 2015

Penerapan Model Project Based Learning Pembelajaran Ipa Terpadu Tipe Nested Pada Tema Pencemaran Air Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Instrumen Penelitian

Terdapat beberapa jenis instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini untuk menjaring data penelitian, baik data pokok maupun data pendukung penelitian. Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran ini meliputi silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). Secara rinci instrumen penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut ini.

Tabel 3.2. Instrumen Penelitian

No Instrumen Tujuan Sumber Data

1. Soal tes penguasaan konsep

 Mengukur penguasaan konsep

tema pencemaran air Siswa

2. Soal tes kreatif

 Mengukur tingkat kreatif siswa berdasarkan ciri-ciri individu Learning dan Problem Based Learning

 Mengukur kreativitas proses siswa (peer assessment)

 Mengukur kreativitas produk yang dibuat siswa dengan indikator

Nested pada tema pencemaran air dengan model Project Based Learning

Siswa

(27)

Yamin, 2015

Penerapan Model Project Based Learning Pembelajaran Ipa Terpadu Tipe Nested Pada Tema Pencemaran Air Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Hasil Analisis Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen dimaksudkan untuk mengetahui apakah instrument tersebut mampu mengukur apa yang diinginkan, yang dapat menangkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (Sardiman, 2001). Menurut Arikunto (2012), suatu tes dikatakan baik apabila alat tersebut memenuhi persyaratan tes meliputi validitas, reabilitas dan objektivitas. Selain itu, soal yang digunakan dalam penelitian harus memiliki taraf kesukaran, daya pembeda, dan pola jawaban soal yang baik. Oleh karena itu soal-soal yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan uji coba terlebih dahulu pada subjek selain subjek yang digunakan dalam penelitian. Hasil dari uji coba tersebut kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan Anates untuk program pilihan ganda. Hasil analisis tersebut adalah sebagai berikut.

1. Validitas

Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur. Sebuah item dikatakan valid jika mempunyai dukungan yang besar terhadap skor soal total. Skor pada item soal menyebabkan skor total menjadi tinggi atau rendah. Dengan kata lain sebuah item soal memiliki validitas yang tinggi jika skor pada item memiliki kesejajaran dengan skor total (Arikunto, 2012). Uji validasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi

product moment dengan angka kasar, dengan rumus:

dimana:

rxy = koefisien validitas item soal

N = jumlah siswa yang mengikuti tes X = skor item ke-I yang diukur validitasnya Y = Skor total

(28)

Yamin, 2015

Penerapan Model Project Based Learning Pembelajaran Ipa Terpadu Tipe Nested Pada Tema Pencemaran Air Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.3. Interpretasi Validitas

Koefisien Korelasi Kriteria

0,80 < r ≤ 1,00 Sangat tinggi

0,60 < r ≤ 0,80 Tinggi

0,40 < r ≤ 0,60 Cukup

0,20 < r ≤ 0,40 Rendah

0,00 < r ≤ 0,20 Sangat rendah

(Arikunto, 2012) Rxy dikatakan valid jika memenuhi kriteria cukup sampai dengan

sangat tinggi. Rxy dikatakan tidak valid jika memenuhi kriteria cukup

sampai dengan rendah (Arikunto, 2012).

Berdasarkan hasil analisis dari uji coba tes penguasaan konsep tersebut didapatkan hasil koefisien korelasinya adalah 0.77, sehingga sesuai dengan able interpretasi di atas maka validitas soal yang digunakan dalam penelitian ini termasuk kategori tinggi.

2. Reliabilitas

Reliabilitas adalah ketetapan satu tes apabila diteskan pada subyek yang sama dan pada waktu yang berbeda akan memberikan hasil yang hampir sama pula (Arikunto,2012). Reliabilitas menunjukkan bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen yang dipakai tersebut sudah baik.

Dalam penelitian ini rumus yang dipakai adalah rumus

Spearman-Brown yang persamaannya sebagai berikut:

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

r1/21/2 = rxy yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan instrumen

Koefisien realibilitas menyatakan derajat keterangan dalam alat

(29)

Yamin, 2015

Penerapan Model Project Based Learning Pembelajaran Ipa Terpadu Tipe Nested Pada Tema Pencemaran Air Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menginterpretasikan derajat realibilitas alat evaluasi dapat digunakan alat

ukur yang dianut oleh Guilford (Ruseffendi, 2005) yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.4. Klasifikasi Interpretasi Koefisien Reliabilitas Koefisien Reliabilitas Interpretasi

0,90 < r11 ≤1,00 Sangat Tinggi

0,70 < r11 ≤0,90 Tinggi

0,40 < r11 ≤0,70 Sedang

0,20 < r11 ≤0,40 Rendah

0,00 < r11 ≤0,20 Kecil

(Ruseffendi, 2005) Data hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien reliabilitas untuk soal uji coba sebesar 0,87, sehingga sesuai dengan tabel interpretasi di atas, soal yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam kriteria reliabilitas tinggi.

3. Tingkat kesukaran

Disamping memenuhi validitas dan reliabilitas yang baik, tes juga mengandung adanya keseimbangan dari kesulitan test tersebut. Cara yang digunakan untuk menentukan tingkat kesukaran dengan menggunakan rumus:

Dimana:

P = indeks kesulitan untuk setiap butir item B = banyaknya siswa menjawab benar Js = banyaknya peserta tes

Tabel 3.5. Interpretasi Indeks Kesukaran

Indeks Kesukaran Kriteria

P > 0.70 Sukar

0.030 ≤ P ≤ 0,70 Sedang

P < 0,30 Mudah

(30)

Yamin, 2015

Penerapan Model Project Based Learning Pembelajaran Ipa Terpadu Tipe Nested Pada Tema Pencemaran Air Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Daya pembeda

Daya beda digunakan untuk mengetahui bahwa setiap siswa dapat menerima suatu item tes atau soal dengan pengertian yang sama.

Keterangan:

= proporsi peserta kelompok bawah atas yang menjawab benar

Tabel 3.6. Interpretasi Daya Pembeda

Daya Pembeda Kriteria

0,70 < DP ≤1,00 Baik sekali tersebut diperoleh data bahwa soal yang digunakan dalam penelitian ini meliputi 3 tingkatan kriteria daya pembeda yaitu sedang, baik dan baik sekali, dengan rincian, 8 soal kriteria sedang, 22 soal kriteria baik dan 2 soal kriteria baik sekali.

Berdasarkan uraian hasil uji coba soal di atas, berikut hasil rekapitulasi analasis butir soal sebagai berikut.

Tabel 3.7. Rekapitulasi Analisis Butir Soal Penguasaan Konsep

No

Soal Validitas

Taraf Kesukaran

Daya

Pembeda Reliabilitas Keputusan

1 Signifikan Sedang Baik 0.87

(Kategori Tinggi)

Dipakai

2 Sangat signifikan Sedang Baik Dipakai

3 Signifikan Sedang Sedang Dipakai

(31)

Yamin, 2015

Penerapan Model Project Based Learning Pembelajaran Ipa Terpadu Tipe Nested Pada Tema Pencemaran Air Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No

Soal Validitas

Taraf Kesukaran

Daya

Pembeda Reliabilitas Keputusan

5 Sangat signifikan Sedang Baik

0.87 (Kategori

Tinggi)

Dipakai

6 Sangat signifikan Sukar Baik Dipakai

7 Signifikan Sedang Baik Dipakai

8 Signifikan Mudah Sedang Dipakai

9 Sangat signifikan Sedang Baik Dipakai

10 Sangat signifikan Sedang Baik Dipakai

11 Sangat signifikan Sedang Baik Dipakai

12 Sangat signifikan Sukar Baik Dipakai

13 Signifikan Mudah Baik Dipakai

14 Sangat signifikan Sedang Baik Dipakai

15 Signifikan Sedang Sedang Dipakai

16 Signifikan Sedang Baik Dipakai

17 Sangat signifikan Sukar Baik Dipakai

18 Sangat signifikan Sedang Baik Dipakai

19 Signifikan Sedang Baik Dipakai

20 Sangat signifikan Sukar Baik sekali Dipakai

21 Sangat signifikan Sukar Sedang Dipakai

22 Signifikan Sedang Baik Dipakai

23 Sangat signifikan Sedang Baik Dipakai

24 Signifikan Sedang Sedang Dipakai

25 Signifikan Sedang Baik Dipakai

26 Signifikan Sukar Sedang Dipakai

27 Sangat signifikan Sedang Baik Dipakai

28 Sangat signifikan Sedang Baik Dipakai

29 Signifikan Sedang Sedang Dipakai

30 Signifikan Sedang Sedang Dipakai

31 Sangat signifikan Sedang Baik sekali Dipakai

32 Sangat signifikan Sedang Baik Dipakai

Berdasarkan data hasil analisis butir soal di atas, maka peneliti ini menggunakan 32 soal untuk mengambil data penelitian.

G. Prosedur Pengambilan Data

Prosedur pengambilan data bertujuan untuk memberikan gambaran cara memperoleh data penelitian. Prosedur pengambilan data terdiri dari:

1. Persiapan pengumpulan data: Mengurus surat izin, Menyusun instrumen, Menyusun perangkat dan rencana pembelajaran, Uji coba instrumen dan perangkat serta Analisis instrumen dan perangkat. Analisis dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabelitas instrumen.

(32)

Yamin, 2015

Penerapan Model Project Based Learning Pembelajaran Ipa Terpadu Tipe Nested Pada Tema Pencemaran Air Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Pelaksanaan proses pembelajaran dilakukan oleh peneliti.

b. Pengambilan data: berupa skor penguasaan konsep, skor keterampilan berpikir kreatif siswa, lembar observasi keterlaksaan pembelajaran dan angket tanggapan siswa terhadap pelaksanaan model Project Based Learning IPA terpadu tipe Nested.

3. Pengolahan dan analisis data penelitian

Untuk desain proses pengambilan data baik di kelas eksperimen maupun di kelas kontrol, dapat dilihat pada tabel 3.8 berikut.

Tabel 3.8. Desain Proses Pengambilan Data di Kelas Eksperimen dan Kontrol

No Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

1

Tahap Persiapan:

 Membuat RPP sesuai sintak model

Project Based Learning

 Mengendalikan variabel yang bisa

mengganggu pengganggu yang bisa mempengaruhi hasil pembelajaran seperti guru, buku panduan, waktu belajar dan kondisi ruangan belajar

Tahap Persiapan:

 Membuat RPP sesuai sintak model

Problem Based Learning

 Mengendalikan variabel yang bisa

mengganggu pengganggu yang bisa mempengaruhi hasil pembelajaran seperti guru, buku panduan, waktu belajar dan kondisi ruangan belajar

2

terpadu tipe Nested menggunakan model Project Based Learning

 Pemantauan pelaksanaan proses

pembelajaran model Project Based Learning melalui observer

Tahap Pelaksanaan:

 Pelaksanaan pembelajaran IPA

terpadu tipe Nested menggunakan model Problem Based Learning

 Pemantauan pelaksanaan proses

pembelajaran model Problem Based Learning melalui observer

4

Akhir Pembelajaran:

Post-test penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kreatif

 Penilaian produk

 Angket tanggapan siswa mengenai

pembelajaran IPA terpadu tipe

(33)

Yamin, 2015

Penerapan Model Project Based Learning Pembelajaran Ipa Terpadu Tipe Nested Pada Tema Pencemaran Air Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu H. Alur Penelitian

Gambar 3.1: Alur Penelitian

I. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian dapat dilihat pada tabel 3.9 berikut ini

Tabel 3.9. Teknik Pengumpulan Data Sumber

Data

Jenis Data Teknik

Pengumpulan data

Keterangan

Siswa Tingkat penguasaan konsep

Soal tes objektif Dilakukan di awal dan di

(34)

Yamin, 2015

Penerapan Model Project Based Learning Pembelajaran Ipa Terpadu Tipe Nested Pada Tema Pencemaran Air Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber

Soal tes kreatif Dilakukan di awal dan di Siswa Kreativitas produk Rubik penilaian

produk kreatif siswa

Angket respon siswa Setelah proses

pembelajaran

J. Analisis Data Penelitian

Pengolahan data dilakukan berdasarkan jenis data yang diperoleh melalui instrumen yang digunakan. Data yang diperoleh berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berupa penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kreatif siswa dalam bentuk skor atau nilai yang merupakan data utama yang digunakan dalam menguji hipotesis, sedangkan data kualitatif merupakan data pendukung yang dianalisis dengan cara deskriptif yang meliputi data kreativitas proses (peer assessment), kreativitas produk, keterlaksanaan pembelajaran dan data angket siswa tentang pelaksanaan pembelajan Project Based Learning.

1. Analisis Data Kuantitatif

Analisis data kuantitatif yang dilakukan meliputi analisis data

pre test dan post test. Pengolahan data hasil pre test dan post test

bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kreatif siswa sebelum dan sesudah pembelajaran yang dilakukan pada kelas kontrol dan eksperimen. Analisis data yang diuji secara statistika dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

(35)

Yamin, 2015

Penerapan Model Project Based Learning Pembelajaran Ipa Terpadu Tipe Nested Pada Tema Pencemaran Air Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Menghitung skor mentah dari setiap jawaban pre test dan post test

Mengubah nilai dalam bentuk persentase dengan cara:

Nilai siswa (%) =

c. Menghitung nilai rata-rata keseluruhan yang diperoleh siswa

d. Menentukan peningkatan kemampuan penguasaan konsep siswa dan keterampilan berpikir kreatif dengan cara menghitung Normalized Gain (%) pada keseluruhan soal untuk keseluruhan siswa, dengan rumus:

………. (15)

(Meltzer, dalam Asniar, 2012)

Dengan kriteria nilai N-Gain:

Tabel 3.10. Kategori Nilai N-Gain

Kategori Perolehan N-Gain Keterangan

N-Gain > 70 Tinggi

30 ≤ N-Gain≥ 70 Sedang

N-Gain < 30 Rendah

(Sugiyono, 2011) e. Menilai tingkat penguasaan konsep siswa dan keterampilan berpikir

kreatif berdasarkan kategori kemampuan berikut:

Tabel 3.11. Interpretasi Kategori Kemampuan

Nilai (%) Kategori

81 ≤X ≤ 100 Sangat baik

61 ≤ X ≤ 80 Baik

41 ≤ X ≤ 60 Cukup

21 ≤ X ≤ 40 Kurang

0 ≤X ≤ 20 Sangat kurang

(36)

Yamin, 2015

Penerapan Model Project Based Learning Pembelajaran Ipa Terpadu Tipe Nested Pada Tema Pencemaran Air Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f. Membandingkan tingkat hasil tes penguasaan konsep siswa dengan KKM yang telah ditentukan di sekolah tempat penelitian dilakukan yaitu 76 (skala 100)

g. Uji Normalitas. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 17.0 dengan penafsiran sebagai berikut:

Jika nilai signifikansi pada kolom asymp. Sig (2-tailed) atau probabilitas >0,05 maka data berdistribusi normal.

h. Uji Homogenitas. Uji homogenitas (F) menggunakan uji Levene dengan program SPSS versi 17.0 dengan penafsiran sebagai berikut: Jika nilai signifikansi pada kolom asymp. Sig (2-tailed) atau probabilitas >0,05 maka data homogen

i. Jika data terdistribusi normal dan homogen maka dilanjutkan uji hipotesis menggunakan uji rata-rata dua pihak (Independent Sample t–Test). Uji ini dipilih karena dua kelompok sampel yang digunakan tidak saling berhubungan (bebas) tetapi berasal dari populasi yang sama, tujuannya untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata dua kelompok sampel tersebut (Santoso, 2012). Uji rata-rata-rata-rata dua pihak (Independent Sample t–Test) menggunakan program SPSS versi 17.0 dengan penfasiran sebagai berikut:

Jika nilai signifikansi sig (2-tailed) >0,05 maka H0 diterima dan

dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pre test maupun post test pada kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Jika nilai signifikansi sig (2-tailed) < 0,05 maka H0 ditolak dan dapat disimpulkan terdapat perbedaan

yang signifikan antara rata-rata pre test dan post test kelas eksperimen dengan kelas kontrol.

(37)

Yamin, 2015

Penerapan Model Project Based Learning Pembelajaran Ipa Terpadu Tipe Nested Pada Tema Pencemaran Air Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dua kelompok sampel tersebut (Santoso, 2012). Uji U Mann Whitney

dilakukan menggunakan program SPSS versi 17.0 dengan penafsiran sebagai berikut:

Jika nilai signifikansi sig (2-tailed) >0,05 maka H0 diterima dan

dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pre test maupun post test pada kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Jika nilai signifikansi sig (2-tailed) < 0,05 maka H0 ditolak dan dapat disimpulkan terdapat perbedaan

yang signifikan antara rata-rata pre test dan post test kelas eksperimen dengan kelas kontrol.

2. Analisis Perencanaan Pembelajaran

Pembelajaran yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah pembelajaran IPA Terpadu tipe Nested dengan model pembelajaran

Project Based Learning (kelas eksperimen) dan model Problem Based Learning (kelas kontrol). Analisis perencanaan pembelajaran dilaksanakan secara deskriptif.

3. Analisis Keterlaksanaan Model Pembelajaran

Untuk menilai keterlaksanaan model pembelajaran baik di kelas eksperimen maupun di kelas kontrol dilakukan oleh observer menggunakan lembar observasi. Lembar observasi ini berisi data ceklis

“Ya” atau “Tidak” dari setiap tahapan pembelajaran dari masing-masing

model pembelajaran baik di kelas eksperimen maupun di kelas control disertai keterangan.

(38)

Yamin, 2015

Penerapan Model Project Based Learning Pembelajaran Ipa Terpadu Tipe Nested Pada Tema Pencemaran Air Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(2012). Setiap siswa memberikan penilain terhadap dirinya sendiri dan terhadap dua orang teman dalam satu kelompok. Selanjutnya, perhitungan secara keseluruhan dilakukan dengan menggunakan persentase (%) masing-masing indikator.

5. Analisis Data Skor Kreativitas Produk

Analisis data kreativitas produk dilakukan untuk mengetahui kreativitas produk yang dihasilkan oleh siswa dalam setiap kelompok. Penilaian kreativitas produk dilakukan dengan menggunkan rubrik penskoran yang telah ditetapkan (skala 1-3). Selanjutnya, perhitungan secara keseluruhan dilakukan dengan menggunakan persentase (%) masing-masing indikator dan kelompok.

6. Analisis Data Angket Respon Siswa

(39)

Yamin, 2015

Penerapan Model Project Based Learning Pembelajaran Ipa Terpadu Tipe Nested Pada Tema Pencemaran Air Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP

(40)

Yamin, 2015

Penerapan Model Project Based Learning Pembelajaran Ipa Terpadu Tipe Nested Pada Tema Pencemaran Air Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis, hasil penelitian dan pembahasan yang sudah diungkapkan pada bab sebelumnya, diperoleh simpulan bahwa dalam penelitian ini pelaksanaan pembelajaran IPA terpadu tipe Nested pada tema pencemaran air dengan model Project Based Learning terlaksana sangat baik dengan tingkat ketercapaian 88%. Kendala yang dihadapi dan perlu dikendalikan diantaranya adalah waktu, media dan kemampuan prasayarat siswa dalam menyusun proyek. Namun kendala tersebut dapat diatasi dengan cukup baik.

Pembelajaran IPA terpadu tipe Nested dengan model Project Based Learning pada tema pencemaran air dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa SMP dengan pencapaian post-test 81,1% (kategori sangat baik) dan N-Gain 62,2 (katagori sedang). Pencapaian skor tertinggi penguasaan konsep pada kelas eksperimen terdapat pada konsep peran manusia dalam pengelolaan lingkungan dengan ketercapaian 84,3%. Dalam hal meningkatkan penguasaan konsep siswa SMP, model Project Based Learning lebih baik dibandingkan dengan menggunakan model Problem Based Learning pada tema pencemaran air.

Pembelajaran IPA terpadu tipe Nested dengan model Project Based Learning pada tema pencemaran air dapat meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa SMP dengan pencapaian 89% (kategori sangat baik) dan

(41)

Yamin, 2015

Penerapan Model Project Based Learning Pembelajaran Ipa Terpadu Tipe Nested Pada Tema Pencemaran Air Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

baik dibandingkan dengan menggunakan model Problem Based Learning

pada tema pencemaran air.

Siswa juga memberikan respon positif terhadap pembelajaran IPA terpadu tipe Nested pada tema pencemaran air menggukan model Project Based Learning dengan persentase angket aspek pendapat siswa sebesar 83,5%, ketertarikan siswa sebesar 95,5%, manfaat pembelajaran model

Project Based Learning sebesar 96,25% dan manfaat pembelajaran IPA terpadu sebesar 95,75%.

B. Saran

Berdasarkan simpulan dan temuan hasil penelitian, peneliti menyarankan hal-hal sebagai berikut.

1. Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran IPA terpadu tipe Nested yang menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL)

memberikan peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan berpikir kreatif pada tema pencemaran air. Maka diharapkan model pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif model pembelajaran bagi guru dalam proses pembelajaran IPA disesuaikan dengan tema/materi tertentu.

Gambar

Tabel 3.1. Desain Penelitian Randomized Pre-test Post-test Control Group Design
Tabel 3.2. Instrumen Penelitian Tujuan
Tabel 3.3. Interpretasi Validitas
Tabel 3.5. Interpretasi Indeks Kesukaran
+5

Referensi

Dokumen terkait

Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi pada program strata satu (S1) di Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Für die Vergabe von Leistungspunkten muss die erbrachte Gesamtleistung der Modulprüfung mit mindestens der Note „ausreichend“ (4 Punkte nach dem Notensystem der Universität zu

Abstrak: Imam Solehudin, 2016, Tingkat Pemanfaatan Buku Teks dalam Proses Pembelajaran PKn untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik (Studi Deskriptif di Kelas VII

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah no 19 tahun 2005 pasal 43 ayat 5 kelayakan isi, bahasa, penyajian, dan kegrafikan buku teks pelajaran dinilai oleh BSNP

4 des Gesetzes über die Hochschulen des Landes Nordrhein-Westfalen (Hochschulgesetz – HG) in der Fassung des Hochschulfreiheitsgesetzes (HFG) vom 31. 308) in Verbindung mit

(2) There is a difference in student learning outcomes between students who use the media articulate storyline based presentations with students who use the media-based

[r]

menduga umur simpan kerupuk bawang kentang yang dikemas dalam kemasan.. polypropylene, polyethylene, dan metalized plastic dengan