PENGELOLAAN PEMBELAJARAN
DALAM OPTIMALISASI PENGGUNAAN BAHAN AJAR DI PAUD PKBM GEGER SUNTEN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Luar Sekolah
Konsentrasi Pendidikan Anak Usia Dini
Oleh Nur Adriyani NIM 1000643
DEPARTEMEN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN
DALAM OPTIMALISASI PENGGUNAAN BAHAN AJAR
DI PAUD PKBM GEGER SUNTEN
Oleh
Nur Adriyani
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Nur Adriyani 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2014
Hak Cipta dilindung undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian
Nur Adriyani, 2014
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN D ALAM OPTIMALISASI PENGGUNAAN BAHAN AJAR D I PAUD PKBM GEGER SUNTEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Peran Tutor Dalam Optimalisasi Penggunaan Bahan Ajar Di PAUD PKBM Geger Sunten
Penyelenggaraan program PKBM Geger Sunten salah satunya adalah PAUD pada satuan pendidikan nonformal. Keberhasilan pendidikan anak usia dini tidak dapat terlepas dari peran tutor dalam pelaksanaan pembelajaran. Menciptakan suasana belajar yang kondusif didukung dengan sarana dan prasarana yang ada serta penggunaan bahan ajar yang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini. Penelitian ini bertujuan untuk memeperoleh gambaran mengenai perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh tutor dalam optimalisasi penggunaan bahan ajar di PAUD PKBM Geger Sunten.
Kajian teori yang diganakan dalam penelitian ini adalah konsep PAUD meliputi pengertian PAUD, tujuan PAUD dan, visi dan misi PAUD. Konsep peran tutor, konsep pengelolaan pembelajaran dan konsep bahan ajar. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan langkah-langkah perumusan masalah, menentukan informasi yang diperlukan, menentukan prosedur pengumpulan data, menentukan prosedur pengolahan informasi, menarik kesimpulan penelitian dan pendekatan kualitatif secara mendalam. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Sumber data dalam yang terdiri dari tutor PAUD, Pengelola PAUD, pengelola PKBM dan orang tu apeserta didik.
Nur Adriyani, 2014
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN D ALAM OPTIMALISASI PENGGUNAAN BAHAN AJAR D I PAUD PKBM GEGER SUNTEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSRTACT
Management Of Learning In The Optimization Of The Use Of Instructional Materials
Implementatioan of program PKBM Geger Sunten one is the early childhood in non formal education unit.the success of early childhood educationcan not be separated from the role of the tutor in the implementation of learning. Creating a conducive learning supported by infrastructutre and the use of instructional materials in accordance with the growth development of early childhood. This research is intended to describe and analyse the planning learning conducted by tutor in the optimization of the use of learning materials, implementation of learning conducted by tutors in optimizing the use of learning materials and evaluation of learning.
Study of theory used in this research is the concept of early childhood education, including the of early childhood education definition, the purpose of early childhood education, vision and mission. The concept of the rule of tutors, learning management concept and the concept of learning materials.
The research is done at PKBM Geger Sunten. This research uses descriptive method with qualitative approach and the data collecting technique by observation, interview, and documentation. The source of data in this research are from early childhood tutor, paud management, management PKBMand parents.
Nur Adriyani, 2014
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN D ALAM OPTIMALISASI PENGGUNAAN BAHAN AJAR D I PAUD PKBM GEGER SUNTEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nur Adriyani, 2014
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN D ALAM OPTIMALISASI PENGGUNAAN BAHAN AJAR D I PAUD PKBM GEGER SUNTEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat dimana peneliti melakukan penelitian
yaitu di PKBM Geger Sunten, yang beralamatkan di Jalan Maribaya Kampung
Cibodas Rt/Rw 03/05 Desa Sunten Jaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten
Bandung Barat. PKBM Geger Sunten memiliki beberapa program antara lain
Keaksaraan Fungsional (KF), kesetaraan paket B dan C, kursus dan pelatihan,
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), pendidikan pemberdayaan perempuan,
kewirausahaan masyarakat, serta pendidikan sepanjang hayat, PKBM Geger
Sunen merupakan salah satu Lab Site dari PP PAUDNI. Lokasi penelitian
tersebut merupakan tempat yang diharapkan mampu memberikan informasi
mengenai peran tutor PAUD dalam optimalisasi penggunaan bahan ajar yang
mencakup aspek perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi dalam pengelolaan
bahan ajar.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi,
karena penelitian kulaitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi
sosial tertentu dan hasil kajiannya tidak akan diberlakukan ke populasi, sampel
dalam penelitian kalitatif bukan dinamakan responden, tetapi nara sumber atau
partisipan, informan, teman dan guru dalam penelitian (Sugiyono, 2011, hlm.
298). Subjek penelitian dalam penelitian kualitatif biasa disebut dengan informan,
informan merupakan makhluk hidup, benda mati, lembaga dan data atau dokumen
yang memberikan informasi terkait dengan penelitian, dalam penelitian ini yang
menjadi subjek penelitian adalah Ketua PKBM Geger Sunten, Pengelola PAUD,
tutor PAUD dan orang tua PAUD jumlah yang menjadi sumber penelitian
34
Nur Adriyani, 2014
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN D ALAM OPTIMALISASI PENGGUNAAN BAHAN AJAR D I PAUD PKBM GEGER SUNTEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sedangkan Ketua PKBM Geger Sunten, Pengelola PAUD PKBM Geger Sunten
dan orang tua adalah informan triangulan.
Pemilihan informan tersebut berdasarkan pihak-pihak yang dijadikan sebagai
sampel dalam sebuah penelitian utama dan memiliki kedudukan penting dalam
penelitian ilmiah karena didalam subjek penelitian ini terdapat beberapa
variabel-variabel yang dapat diteliti. Sebelumnya telah dijelaskan pada paragraf
sebelumnya bahwa dalam penelitian kualitatif, subjek penelitiannya tidak
menggunakan populasi dan sampel yang banyak.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian menurut Nazir (2013, hlm. 84) desain dari penelitian adalah
semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.
Dalam pengertian yang lebih sempit, desain penelitian hanya mengenai
pengumpulan dan analisis data saja. selain itu, desain penelitian pada umumnya
merupakan aktivitas yang dilakukan secara berurut dari awal sampai akhir
penelitian, lalu pada akhirnya akan memberikan gambaran tentang keseluruhan
perencanaan, pelaksanaan pengumpulan data, analisis, dan penafsiran data,
sampai pada penulisan laporan. Secara umum tahapan yang dilakukan dalam
penelitian ini ada empat tahap yaitu:
1. Tahap Pra Lapangan
Pra lapangan merupakan kegiatan awal yang dilakukan pada penelitian,
meliputi tujuh kegiatan yakni; menyusun rancangan penelitian atau usulan
penelitian, memilih lapangan penelitian untuk melihat apakah terdapat kesesuaian
dengan kenyataan yang ada di lapangan, mengurus perizinan untuk pelaksanaan
penelitian, menjajaki dan menilai keadaan lapangan atau orientasi lapangan,
memilih dan memanfaatkan informan berkenaan dengan kepentingan informasi
yang dibutuhkan pada penelitian, menyiapkan perlengkapan penelitian, dan
terakhir persoalan etika penelitian.
35
Nur Adriyani, 2014
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN D ALAM OPTIMALISASI PENGGUNAAN BAHAN AJAR D I PAUD PKBM GEGER SUNTEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tahapan pekerjaan lapangan atau pelaksanaan studi merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh penulis di lokasi penelitian, yakni mengumpulkan data melalui
teknik-teknik yang telah ditetapkan sesuai dengan prosedur penelitian dan kondisi
lapangan, meliputi pemahaman latar penelitian dan persiapan diri, memasuki
lapangan, dan berperan serta sambil mengumpulkan data.
3. Tahap Analisis Data
Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari
berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan, dokumen-dokumen
pendukung. Data yang telah terkumpul tersebut diolah sesuai dengan kaidah
pengolahan data yang relevan dengan pendekatan penelitian kualitatif.
4. Tahap Penulisan Laporan
Penelitian laporan hasil penelitian tidak terlepas dari keseluruhan tahapan
kegiatan dan unsur-unsur penelitian. Pada tahap ini mengadakan pengumpulan
data, analisa data dilakukan secara terus menerus selama proses penelitian sampai
data yang diperlukan terkumpul, pengolahan data berupa laporan awal setelah
membandingkan data empirik dengan kajian teoritik, dan pengolahan data sebagai
laporan akhir yang dilakukan setelah data yang diperlukan lengkap terkumpul.
Menurut Moleong (2002, hlm. 20) desain harus disusun secara pasti sebelum
fakta dikumpulkan. Sekali desain digunakan, maka tidak boleh mengubah dalam
bentuk apapun. Sebab, jika diadakan perubahan, maka perubahan itu akan
mengaburkan varuabel sehingga penafsiran yang bermakna menjadi tidak
mungkin dilakukan.
C. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif
karena dalam penelitian ini penulis melihat adanya kesesuaian antara sifat peneliti
dengan masalah yang diteliti. Nazir (2013, hlm. 54) mengemukakan bahwa
metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok
36
Nur Adriyani, 2014
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN D ALAM OPTIMALISASI PENGGUNAAN BAHAN AJAR D I PAUD PKBM GEGER SUNTEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
suatukelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini
adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual
dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antara fenomena yang
diselidiki. Selain itu tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk mencari
informasi penelitian yang mendetail yang akhir dari penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan gejala yang ada, untuk mengidentifikasi masalah-maslah yang
ada, untuk membuat komparasi dan evaluasi terhadap perkembangan keilmuan
dan untuk mengetahui apa yang dikerjakan oleh orang lain dalam menangani
masalah atau situasi yang sama, agar dapat belajar dari mereka untuk kepentingan
pembuatan rencana pengambilan keputusan dimasa depan.
Whitney (dalam Nazir, 2013, hlm. 54) metode deskriptif adalah pencarian
fakta dengan interpretasi yang tepat. Secara harfiah metode deskriptif adalah
metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian,
sehinggametode ini berkehendak mengadakan akumulasi data dasar belaka. Selain
itu menurut Surakhmad (1998, hlm. 193) mengemukakan tentang sifat penelitian
deskriptif yaitu “pada umumnya sifat dari segala bentuk penyelidikan ialah
menuturkan dan menafsirkan data yang ada, misalnya tentang situasi yang
dialami, satu hubungan, kegiatan, pandangan, sikap yang nampak atau tentang
proses yang berlangsung”.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif
hal ini dirasa adanya kesesuaian dengan fokus penelitian yang pada hakikatnya
ingin melakukan eksplorasi pada objek penelitian atau memperoleh gambaran
secara mendalam. Untuk menggunakan pendekatan kualitatif diperlukan sebuah
metode. Metode penelitian deskriptif tertuju pada pemecahan masalah yang ada,
pelaksanaan metode deskriptif tidak hanya sampai pengumpulan data dan
penyusunan data akan tetapi meliputi analisa dan interpretasi arti data.
37
Nur Adriyani, 2014
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN D ALAM OPTIMALISASI PENGGUNAAN BAHAN AJAR D I PAUD PKBM GEGER SUNTEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam penelitian diperlukan adanya pemaparan dari setiap variabel-variabel
yang berkaitan. Dalam penelitian ini peneliti bermaksud memberikan devinisi
mengenai variabel peran tutor, bahan ajar dan kualitas PAUD.
1. Peran Tutor PAUD
“Peran merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan seseorang, apabila
seseorang melaksanakan hak-hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya
maka orang yang bersangkutan menjalankan suatu peranan” Yasyin (dalam Fitriyah,2011, hlm.1). “Tutor atau pendidik pada umumnya adalah pemegang utama dalam pembelajaran” (Sudjana,2006, hlm.242).
Peran tutor yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebagai seorang tutor
yang melaksanakan tugasnya untuk menyampaikan bahan ajar yang telah
dirancang sesuai dengan perkembangan anak.
2. Optimalisasi
Kamus Bahsa Indonesia menjelaskan bahwa optimalisasi adalah hasil yang
dicapai sesuai dengan keinginan, jadi optimalisasi merupakan pencapaian hasil
sesuai harapan secara efektif dan efesien (dalam Poerdwadarminta, 1997: 753).
Dari uraian tersebut bahwa optimalisasi hanya dapat diwujudkan apabila dalam
perwujudannya secara efektif dan efesien.
3. Bahan Ajar
Bahan ajar adalah sumber belajar yang sampai saat ini memiliki peranan
penting untuk menunjang proses pembelajaran, Bahan ajar adalah seperangkat
sarana atau alat pembelajaran yang berisikan materi pembelajaran, metode,
batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang didesain secara sistematis dan
menarik, dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mencapai
kompetensi atau subkompetensi dengan segala kompleksitasnya Widodo dan
Jasmadi (2008, hlm. 40).
Bahan ajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bahan ajar berupa
38
Nur Adriyani, 2014
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN D ALAM OPTIMALISASI PENGGUNAAN BAHAN AJAR D I PAUD PKBM GEGER SUNTEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran yang akan diajarkan. Dalam hal ini bahan ajar yang digunakan oleh
tutor PAUD yaitu seperti menu belajar, silabus, Rencana Kerja Harian (RKH),
Rencana Kerja Mingguan (RKH), bahkan rencana kerja untuk satu tahun, dimana
di dalam nya menjelaskan mulai dari tahap sebelum masuk, sampai pulang di
bahas dalam bahan ajar tersebut yang disesuaikan dengan kompetensi dasar dan
standar kompetensi sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan anak usia dini.
E. Instrumen Penelitian
Sugiyono (2011, hlm. 305) mengemukakan Instrumen dalam penelitian
kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri. Oleh karena itu peneliti
sebagai instrumen juga harus divalidasi seberapa jauh peneliti kualitatif siap
melakukan penelitian selanjutnya terjun kelapangan, karena peneliti yang
melakukan segala sesuatu hal dari seluruh proses penelitian baik dalam
perencanaan, pelaksanaan, pengumpulan data, menganalisis data, menafsirkan dan
melaporkan data hasil penelitiannya.
Moleong (2002, hlm. 121) juga mengemukakan bahwa “dalam penelitian kualitatif penulis bertindak sebagai instrumen utama”. Peneliti sebagai instrumen penelitian dapat memahami makna interaksi antar manusia, membaca gerak muka,
memahami perasaan dan nilai yang terkandung dibalik ucapan atau perbuatan
subjek penelitian, sehingga meskipun digunakan alat perekam, peneliti tetap
memegang peranan utama sebagai alat penelitian. Dalam pelaksanaan penelitian
ini, peneliti bertindak sebagai instrumen utama dan terjun langsung ke lapangan
untuk mengumpulkan data dalam kondisi yang sesungguhnya.
F. Proses Pengembangan Instrumen
Proses pengembangan instrumen berdasarkan pengamatan peneliti selama
mengikuti perkuliahan Program Latihan Profesi (PLP) di tempat yang dijadikan
penelitian, selain itu juga berdasarkan studi pendahuluan yang diperoleh peneliti
dan digunakan untuk menggali kedalaman informasi yang berhubungan dengan
39
Nur Adriyani, 2014
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN D ALAM OPTIMALISASI PENGGUNAAN BAHAN AJAR D I PAUD PKBM GEGER SUNTEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kisi-kisi dan penyusunan pedoman wawancara. Keseluruhan proses ini melalui
bebrapa tahapan yang dimulai dari pengamatan, studi pendahuluan untuk
memperkuat referensi dalam memperoleh justifikasi masalah dengan
mengupayakan variabel yang diteliti, setelah itu melakukan proses bimbingan
dengan berulang-ulang konsltasi untuk memperjelas arah penelitian yang
seharusnya, selanjutnya melakukan kajian lapangan kembali untuk penyesuaian
instrumen dan terakhir adalah pemantapan instrumen berdasarkan kajian analisis
instrumen sejak awal.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data
yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Dalam penelitian kualitatif,
pengumpulan data dilakukan pada kondisi alamiah, sumber data primer, dan
teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi dan wawancara mendalam
dan dokumentasi (Sugiyono, 2011, hlm. 309). Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan empat teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang
jelas dan akurat, yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, dan gabungan atau
triangulasi. Peneliti melakukan penggalian data kepada tutor PAUD, Pengelola
PKBM, Pengelola PAUD dan orang tua peserta didik dengan menggunakan
teknik observasi, wawancara dan dokumentasi.
1. Observasi
Observasi atau pengamatan menurut Guba dan Lincoln (dalam Moleong,
2002, hlm. 125-126) mengemukakan dalam penelitian kualitatif pengamatan atau
observasi merupakan teknik pengumpulan data ini didasarkan atas pengalaman
secara langsung, teknik pengamatan juga memungkinkan melihat dan mengamati
sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada
40
Nur Adriyani, 2014
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN D ALAM OPTIMALISASI PENGGUNAAN BAHAN AJAR D I PAUD PKBM GEGER SUNTEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proposional maupun
pengetahuan langsung diperoleh dari data. Sering terjadi adanya keraguan pada
peneliti, karena kurang dapat mengingat peristiwa atau hasil wawancara, ada jarak
antara peneliti dan yang diwawancarai. Teknik pengamatan memungkinkan
peneliti mampu memahami situasi yang rumit. Pengamatan merupakan alat yang
sangat manfaat.
Sugiyono (2013, hlm. 145) menyatakan bahwa observasi sebagai teknik
pengumpulan data mempunyai ciri spsifik bila dibandingkan dengan teknik yang
lain, yaitu wawancara dan kuisioner. Teknik pengumpulan data dengan observasi
digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja,
gejala-gejal alan dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.
Observasi atau pengamatan mengoptimalkan peneliti dari segi motif,
kepercayaan, perhatian, perilaku tak sadar, kebiasaan dan sebagainya. Pada
penelitian ini peneliti melakukan obeservasi atau pengamatan didasarkan
pengalaman secara langsung dan pengamatan secara langsung. Kegiatan tersebut
bisa berkaitan dengan proses perekaman informasi penyampaian materi bahan ajar
kepada peserta didik PAUD. Menurut Sugiyono (2013, hlm 145) Observasi dapat
dilakukan secara partisipatif ataupun non partisipatif. Observasi partisipatif adalah
peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau
digunakan sebagai sumber data. Sedangkan non partisipatif adalah peneliti tidak
terlibat dan hanya sebagai pengamat independen. Pada penelitian ini yang menjadi
objek observasi adalah tutor PAUD, pengelola PKBM, pengelola PAUD dan
masyarakat atau orang tua peserta didik di PAUD PKBM Geger Sunten.
2. Wawancara
Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data yang banyak
digunakan dalam penelitian deskriptif kualitatif. Wawancara adalah percakapan
dengan maksud tertentu, wawancara dilaksanakan secara lisan dalam pertemuan
135-41
Nur Adriyani, 2014
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN D ALAM OPTIMALISASI PENGGUNAAN BAHAN AJAR D I PAUD PKBM GEGER SUNTEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
136) pembagian atau macam wawancara antara lain wawancara informal adalah
jenis wawancara ini pertanyaannya yang diajukan sangat bergantung pada
pewawancara itu sendiri, jadi bergantung pada spontanitasnya dalam mengajukan
pertanyaan kapada yang diwawancarai. Wawancara dilakukan demikian alamiah.
Hubungan pewawancara dengan yang diwawancarai adalah dalam suasana biasa,
wajar, sedangkan pertanyaan dan jawabannya berjalan seperti pembicaraan dalam
kehidupan sehari-hari saja. selanjutnya pendekatan menggunakan petunjuk umum
wawancara, jenis wawancara ini mengharuskan pewawancara membuat kerangka
dan garis besar pokok-pokok yang ditanyakan dalam proses wawancara. Terakhir
adalah wawancara buku terbuka, jenis wawancara ini adalah wawancara yang
menggunakan seperangkat pertanyaan baku.
Bentuk wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah pendekatan
menggunakan petunjuk umum wawancara dan wawancara baku terbuka karena
peneliti telah mempunyai pedoman pertanyaan-pertanyaan yang telah dirumuskan
tidak perlu ditanyakan secara beruntun, karena kadang ada jawaban yang secara
umum akan sama diberikan oleh para responden.
Perlu diperhatikan oleh penulis dalam melakukan wawancara adalah dengan
memanfaatkan informankunci atau primer maupun informan skunder, informan
kunci atau primer adalah orang yang mempunyai pengetahuan lebih baik dalam
bidang yang dikaji, memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. Informan
kunci atau primer dalam penelitian ini adalah tutor PAUD PKBM Geger Sunten.
Sedangkan informan skunder adalah orang yang sangat menguasi dalam bidang
yang akan diteliti, dalam penelitian ini yang menjadi informan skunder adalah
pengelola PKBM Geger Sunten dan pengelola PAUD PKBM Geger Sunten.
3. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah
hanya yang terkait dengan variabel peran tutor dalam optimalisasi bahan ajar.
42
Nur Adriyani, 2014
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN D ALAM OPTIMALISASI PENGGUNAAN BAHAN AJAR D I PAUD PKBM GEGER SUNTEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan
harian, sejarah kehidupan, ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang
berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. dokumen
yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung,
film, dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan
observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.
Dalam penelitian ini studi dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti adalah
yang berkaitan dengan bahan ajar, maka dari itu seluruh dokumen yang ada
adalah sebagai penunjang atau penguat dalam optimalisasi bahan ajar. Dokumen
foto kegiatan, dokumen hasil bahan ajar yang sudah ada dan dikembangkan di
PAUD PKBM Geger Sunten baik cetak maupun non cetak.
H. Triangulasi Data
Menurut Moleong (2002, hlm.178) triangulasi adalah teknik pemeriksa
keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk
keperluan pengecekan atau sebagai data pembanding. Selain itu Sugiyono (2011,
hlm.330) mengemukakan bahwa triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan
data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan
sumber data yang telah ada. Bila penelitian melakukan pengumumpulan data
dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus
menguji kreadibilitas data, yaitu mengecek kreadibilitas data dengan berbagai
teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data.
Triangulasi teknik, berarti peneliti menggunakakn teknik pengumpulan data
yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti
menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi
untuk sumber data yang sama secara serempak. Triangulasi sumber berarti, untuk
mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda sengan teknik yang sama.
43
Nur Adriyani, 2014
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN D ALAM OPTIMALISASI PENGGUNAAN BAHAN AJAR D I PAUD PKBM GEGER SUNTEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengelola PKBM Geger Sunten, pengelola PAUD PKBM Geger Sunten serta
orang tua peserta didik.
I. Analisis Data
Analisis data, menurut Patton (dalam Moleong, 2002, hlm. 103) adalah proses
mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan
satuan uraian dasar. Ditegaskan kembali oleh Moleong (2002, hlm. 103) analisis
data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola,
kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat
dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Sedangkan
Sugiyono (2011, hlm. 336) mengatakan bahwa analisis data dalam penelitian
kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama lapangan, dan
setelah selesai di lapangan.
Pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini mencakup langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dokumentasi
yang dicatat dalam catatan lapangan yang terdiri atas catatan deskriptif yang
merupakan catatan tentang apa yang dilihat, diamati, disaksikan, didengar, dan
dialami sendiri oleh penulis. Pengumpulan data ini menyangkut semua hal yang
berkaitan dengan peran tutor dalam optimalisasi bahan ajar. Catatan deskriptif ini
merupakan data alami dari lapangan, tanpa adanya komentar dan tafsiran dari
penulis tentang fenomena yang dijumpai. Sedangkan catatan reflektif merupakan
catatan yang berisi kesan, komentar, pendapat, gagasan atau ide, dan tafsiran
penulis tentang fenomena yang dijumpai.
2. Reduksi Data
Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan atau menyingkat data dalam bentuk uraian laporan terperinci dan
44
Nur Adriyani, 2014
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN D ALAM OPTIMALISASI PENGGUNAAN BAHAN AJAR D I PAUD PKBM GEGER SUNTEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dikendalikan, lebih mudah digolongkan, membuang yang tidak perlu, yang akan
memberikan gambaran menjadi lebih terarah tentang hasil pengamatan dan juga
mempermudah penulis untuk mencari kembali data itu apabila diperlukan. Proses
reduksi data ini dilakukan secara terus menerus selama penelitian berlangsung.
3. Penyajian Data
Penyajian data merupakan upaya untuk menyajikan data guna melihat
gambaran keseluruhan data atau bagian-bagian tertentu dari penelitian. Penyajian
data yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah dalam bentuk teks
naratif dari catatan lapangan. Agar penulis tidak tergelincir dalam pengambilan
kesimpulan yang terlihat memihak dan tidak berdasar, maka penulis akan
mengadakan klasifikasi data dan memberikan penggolongan kembali sesuai fokus
masalahnya berdasarkan pertanyaan penelitian yang diajukan dan pedoman
wawancara untuk pengelola, pegawai, pendidik PAUD dan masyarakat atau orang
tua peserta didik.
4. Penarikan Kesimpulan dan verifikasi
Kesimpulan dan verifikasi adalah upaya untuk mencari makna terhadap data
yang dikumpulkan dengan mencari pola, tema, hubungan, persamaan, hal-hal
yang sering timbul dan sebagainya. Pada awalnya kesimpulan sementara masih
sangat tentative dan kabur, namun kemudian dengan bertambahnya data maka
kesimpulan akan lebih mantap dan kokoh serta dapat dipertanggungjawabkan, dan
Nur Adriyani, 2014
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN D ALAM OPTIMALISASI PENGGUNAAN BAHAN AJAR D I PAUD PKBM GEGER SUNTEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan
1. Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah perencanaan
pembelajaran yang dilakukan tutor pada pendidikan anak usia dini yang dimulai
dengan menyiapkan Kurikulum pembelajaran berupa Silabus, RKM dan RKH, serta
menyiapkan bahan ajar yang akan digunakan oleh peserta didik dan tutor dalam
pelaksanaan pembelajaran. Bahan ajar yang direncanakan adalah bahan ajar berupa
cetak yaitu jenis buku bahan ajar yang berisikan materi pembelajaran. Pengelola
mengagendakan pelaksanaan perencanaan pembelajaran dilakukan pada awal
semester, proses perencanaan pembelajaran dilakukan selam satu minggu, pada
pelaksanaannya tutor akan melakukan identifikasi kebutuhan sesuai dengan usia
perkembangan peserta didik, menganalisis hasil identifikasi dituangkan dalam
materi-meteri yang akan digunakan pada bahan ajar. Hal tersebut dapat dilihat dari ciri-ciri
sebagai berikut:
a. Pengelola mengagendakan kegiatan perencanaan pembelajaran pada awal tahun
pembelajaran yang diawali dengan penyususnan kurikulum selanjutnya
penyusunan bahan ajar.
b. Tutor selalu mengidentifikasi terlebih dahulu kebutuhan belajar peserta didik
yang diseuaikan dengan perkembangan usia, selain itu tutor juga menyesuaikan
bahan ajar dengan standar kopetensi dan kopetensi dasar yang ada pada
kurikulum, sehingga tujan pembuatan bahan ajar dan tujuan pembelajaran dapat
86
Nur Adriyani, 2014
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN D ALAM OPTIMALISASI PENGGUNAAN BAHAN AJAR D I PAUD PKBM GEGER SUNTEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Strategi dalam penyusunan bahan ajar yang dilakukan oleh tutor adalah dengan
melihat kembali bahan ajar yang telah ada sebagai patokan tutor untuk menyusun
bahan ajar, tutor juga melihat kebutuhan belajar peserta didik dari kurikulum
pembelajaran.
d. Sumber daya yang digunakan pada penyususnan bahan ajar adalah sumber daya
fisik dan non fisik, sumber daya fisik merupakan sarana dan prasarana yang
digunakan, sedangkan sumber daya non fisik berupa pemikiran tutor dan
pengelola selama proses penyusunan bahan ajar.
e. Tutor dan pengelola akan membaca kembali bahan ajar yang sudah selesai,
dengan mengkroscek ulang bahan ajar dengan kurikulum pembelajaran.
2. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan yang dilakukan oleh tutor PAUD PKBM Geger Sunten adalah
menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan kurikulum pembelajaran dengan
pendekatan tematik dan menggunakan metode-metode yang sesuai dengan
pembelajaran pada anak usia dini. Penggunaan bahan ajar dalam pelaksanaan
pembelajaran sangat berarti, dengan adanya bahan ajar tutor merasa terbantu karena
materi yang ada pada bahan ajar sudah sisesuaikan dengan kebutuhan belajar peserta
didik sesuai dengan kurikulum. hal tersebut dapat dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut:
a. Tutor menata ruangan kelas sesuai dengan tema pembelajaran dan tutor juga
menyiapkan bahan ajar dan media yang akan digunakan dalam pelaksanaan
pembelajaran
b. Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh tutor kepada peserta didik sesuai
dengan perkembangan peserta didik. Materi pembelajaran yang disampaikan pada
pelaksanaan disesuaikan dengan tema yang ada pada kurikulum dengan
87
Nur Adriyani, 2014
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN D ALAM OPTIMALISASI PENGGUNAAN BAHAN AJAR D I PAUD PKBM GEGER SUNTEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
disampaikan melalui bernyani, bercerita dan bermain, sehingga anak akan mdah
mengingat dan menyerap materi tersebut.
c. Tutor menggunakan sarana dan prasarana yang ada dengan dimanfaatkan dengan
cara tutor menggunakan APE pada saat pelaksanaan pembelajaran.
d. Tutor melakukan kegiatan penutup dengan cara memberikan pertanyaan seputar
materi yang sampaikan. Hal ini dilakukan untuk menguatkan pemahaman peserta
didik
3. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi yang dilakukan oleh tutor adalah berupa evaluasi pembelajaran untuk
mengetahui perkembangan dan perubahan yang terjadi pada peserta didik, evalusi
dilakukan untuk memberikan penilaian kepada peserta didik, setelah mengetahui hasil
evaluasi tutor juga akan mengetahui kelayakan bahan ajar untuk digunakan pada
pelaksanaan pembelajaran. Hal tersebut dapat dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut:
a. Tujuan dilaksanakan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui
perkembangan hasil belajar peserta didik.
b. Evaluasi pembelajaran yang dilaksanan oleh tutor PAUD PKBM Geger Sunten
merupakan evaluasi secra menyeluruh mulai dari pelaksanaan pembelajaran tutor
menilai perkembangan peserta didik dari segi kognitif, psikomotor dan afektif.
Evaluasi dilakukan secra terus-menerus.
c. Pelaksanaan evaluasi masih melibatkan pihak pengelola dalam merencanakan
bahan ajar yang akan digunakan pada pelaksanaan evaluasi, jenis evalusai yang
diberikan oleh tutor kepada peserta didika dalah jenis portofolio.
d. Hasil evaluasi peserta didik disampaikan melalui buku bahan ajar. Dengan adanya
evalauasi pembelajaran, maka tutor dan pengelola juga mengevaluasi kinerja yang
88
Nur Adriyani, 2014
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN D ALAM OPTIMALISASI PENGGUNAAN BAHAN AJAR D I PAUD PKBM GEGER SUNTEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakuakan, dapat dikemukanakan beberapa hal
yang dapat dijadikan masukan dan bahan pertimbangan bagi beberapa pihak terkait
yang berhubungan dengan optimalisasi penggunaan bahan ajar oleh tutor PAUD
PKBM Geger Sunten antara lain.
1. Bagi Lembaga PAUD
Peran tutor dalam optimalisasi penggunaan bahan ajar adalah harus dilakukan
oleh tutor dengan dalam pelaksanaan pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran
dapat tercapai. Tutor dapat mengembangkan bahan ajar yang ada diseuaikan dengan
lingkungan dan kebutuhan belajar peserta didik. Lembaga juga harus mendukung
serta menyediakan bahan ajar dan sumber belajar untuk menunjang pembelajaran.
Pengelolaan pembelajaran dilakukan dengan baik akan memberikan nilai postif pada
pelaksanaan pembelajaran dengan mengoptimalkan bahan ajar.
Bahan ajar memiliki manfaat dan kegunaan yang sangat berarti dalam pelaksanaan
pembelajaran, diharapkan tutor dan pengelola bekerjasama dengan baik dalam
penyusunan bahan ajar.
2. Bagi PP PAUDNI
Informasi mengenai bahan ajar sangat dibutuhkan bagi tutor karena PAUD
PKBM Geger Sunten merupakan salah satu labsite dari PP PAUDNI dan diharapkan
mampu memberikan informasi mengenai bahan ajar sesuai dengan kebutuhan anak
usia dini, sehingga dapat dicontoh oleh lembaga PAUD lainnya.
PP PAUDNI diharapkan dapat memberikan informasi yang mampu menarik lebih
banyak minat masyarakat untuk mengikuti program PAUD khususnya bagi
masyarakat Sunten Jaya.
89
Nur Adriyani, 2014
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN D ALAM OPTIMALISASI PENGGUNAAN BAHAN AJAR D I PAUD PKBM GEGER SUNTEN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Peneliti masih merasa ada keterbatasan kemampuan dalam menyusun penelitian
ini, semoga adanya temuan positif mengenai peran tutor dalam optimalisasi
penggnaan bahan ajar dan diaharapkan bagi peneliti yang akan dijadikan rujukan
pada penelitian selanjutnya. Peneliti merekomendasikan agar penelitian selanjutnya