• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI TENTANG TINGKAT PENGUASAAN KOMPETENSI GURU PKN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMPN 2 JAMBLANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI TENTANG TINGKAT PENGUASAAN KOMPETENSI GURU PKN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMPN 2 JAMBLANG."

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

Nomor Daftar FPIPS : 2004/UN.40.2.2/PL/2014

STUDI TENTANG TINGKAT PENGUASAAN KOMPETENSI GURU PKn DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI

SMP NEGERI 2 JAMBLANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

Oleh : Yuche Jayanti

1002030

JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

Nomor Daftar FPIPS : 2004/UN.40.2.2/PL/2014

YUCHE JAYANTI

STUDI TENTANG TINGKAT PENGUASAAN KOMPETENSI GURU PKn DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMPN 2

JAMBLANG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Dr. H. Dadang Sundawa, M.Pd NIP. 19600515 198803 1 002

Pembimbing II

Dra. Iim Siti Masyitoh, M.Si NIP. 196220102 198608 2 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

(3)

Nomor Daftar FPIPS : 2004/UN.40.2.2/PL/2014

STUDI TENTANG TINGKAT PENGUASAAN

KOMPETENSI GURU PKn DALAM

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI

SMP NEGERI 2 JAMBLANG

Oleh Yuche Jayanti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Imu Pegetahuan Sosial

© Yuche Jayanti 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(4)

ABSTRAK

Yuche Jayanti. 2014. Studi Tentang Tingkat Penguasaan Kompetensi Guru PKn dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di SMPN 2 Jamblang

Pembelajaran yang efektif dan efisien merupakan harapan bagi semua para pendidik, untuk meningkatkan hasil belajar siswa dibutuhkan kompetensi, yang merupakan seperangkat tindakan intelegen penuh tanggung jawab yang harus dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu melaksanakan tugas dalam bidang pekerjaan tertentu,kompetensi guru perlu dimiliki oleh setiap pendidik untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien, serta kondisi siswa yang cenderung kurang aktif dalam pembelajaran Pkn menuntut guru PKn untuk lebih kreatif dalam memilih model pembelajaran yang akan diterapkan. Berdasarkan hal itu penulis tertarik untuk menyusun penelitian yang berjudul ” Studi Tentang Tingkat Penguasaan Kompetensi Guru PKn dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di SMPN 2 Jamblang. Penelitian ini berupaya untuk mengungkap beberapa rumusan masalah yaitu : (1) Bagaimana guru merencanakan program pembelajaran PKn yang mengindikasikan sebagai guru yang memiliki kompetensi guru di SMP Negeri 2 Jamblang?, (2) Bagaimana guru melaksanakan proses pembelajaran PKn yang mengindikasikan kompetensi guru dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa di SMP Negeri 2 Jamblang?, (3) Bagaimana hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn di SMP Negeri 2 Jamblang?, (4) Bagaimana program yang dilakukan oleh pihak sekolah dalam rangka meningkatkan kompetensi guru di SMP Negeri 2 Jamblang?. Metode penelitian dalam skripsi ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Penulis bertujuan menggambarkan bagaimana tingkat penguasaan kompetensi guru PKn dalam meningkatkan hasil belajar siswa di SMP Negeri 2 Jamblang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Perencanaan program pembelajaran PKn yang mengindikasikan sebagai guru yang memiliki kompetensi guru, yaitu: (1) Guru sudah mampu mengembangkan kerangka dasar kurikulum, (2) Guru telah mengaplikasikan beban belajar sebelum masuk kedalam pembelajaran, (3) Menyusun kalender akademik dan (4) Mengembangkan silabus serta menyusun RPP yang berlandaskan kerangka berpikir kritis siswa dalam sertiap materi yang akan disampaikan sebagai pedoman dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran PKn yang menindikasikan kompetensi guru, yaitu (1) Guru telah menguasai satandar proses pembelajaran PKn di dalam kelas, (2) Guru mampu mengembangkan materi pembelajaran PKn secara kreatif, (3) Guru mampu memanajemen kelas dalam pembelajaran PKn, dan (4) Guru sudah menguasai standar penilaian pendidikan dalam pembelajaran PKn. Peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn yaitu ditandai dengan: (1) Termotivasinya siswa untuk mengemukakan pendapat, (2) Mampu menemukan masalah-masalah actual, (3) Berdiskusi dalam memecahkan masalah pada proses pembelajaran, (4) Memberikan kontribusi pemecahan masalah, (5) Menyimpulkan jawaban dengan kriteria-kriteria alas an yang logis, (6) Mampu mengoreksi/argument, (7) mampu meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn. Program-program sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru, diantaranya: (1) Mengikutsertakan para guru untuk mengikuti sertifikasi guru, (2) Mengikuti sertifikasi kepala sekolah, (3) Sekolah mengadakan pembinaan dan pelayanan terhadap guru PKn dengan menjadi supervise penilaian terhadap kinerja guru PKn, (4) Mengumpulkan administrasi pembelajaran oleh guru PKn kepada sekolah, (5) Mengadakan pelatihan dengan mengadakan acara pembinaan disekolah, (6) Mengikutsertakan guru PKn pada pelatihan-pelatihan yang menunjang untuk meningkatkan kompetensi guru, (7) Serta mengikutsertakan guru PKn dalam kegiatan PPDKB di sekolah.

(5)

ABSTRACT

Yuche Jayanti. 2014. Study of the Mastery Level of Competency of Civic Education Teacher in Improving Student Learning Outcomes in SMPN 2

Jamblang

Effectiveness and efficiency of learning is the teacher’s expectation, to improve students learning outcomes required competence, which is a set of intellegent action full of responsibility that must be owned as a condition to be considered capable in performing certain tasks in the field of employment, the teacher competency need to be owned by each teacher to create effective and efficiet learning, as well as the condition of the students who tend to be less active in the Civic Education learning process demands the teachers to be more creative in choosing a learning model that will be applied. Based on that fact above, the author is interested in preparing a study entitled “Study of the Mastery Level of Competency of Civic Education Teacher in Improving Students Learning Outcomes in SMPN 2 Jamblang”. The study makes serious efforts to uncover some of the formulation of the problem, namely: (1) How do teachers plan Civic Education learning programs which indicate as a teacher who has the teacher competency in SMPN 2 Jamblang?, (2) How do teachers implement the Civic Education learning process that indicates the teacher competency in order to improve student learning outcomes in SMPN 2 Jamblang?, (3) How does student learning outcomes in Civic Education in SMPN 2 Jamblang?, (4) How does the program conducted by the school in order to improve the teacher competency in SMPN 2 Jamblang?. The research method in this paper uses descriptive method with quantitative and qualitative approaches. The author aims to illustrate how the competency of mastery level of Civic Education teacher in improving student learning outcomes in SMPN 2 Jamblang. Civic Education learning process indicates teacher competency, namely: (1) Teachers have mastered the standard of Civic Education learning process in the classroom, (2) Teachers are able to develop Civic Education instructional material creatively, (3) Teachers are able to manage the class of Civic Education the standard learning process, (4) Teachers have already mastered the standard of Civic Education learning assessment. Improving student learning outcomes in Civic Education learning process is characterized by: (1) students are motivated to express opinions, (2) students are being able to find the actual problems, (3) discussing in solving problems in the learning process, (4) contributing in solving the problem, (5) summarizing the responses with the criteria logical reason, (6) students are able to argue, (7) students are able to improve student learning outcomes in Civic Education learning process. The school programs in improving teacher competency, including: (1) involving teachers to to take teacher certification program, (2) following the headmaster certification, (3) school provided a training to Civic Education teachers by becoming the assessment supervisor of teachers performance, (4) collecting learning administration from the teacher to headmaster, (5) providing training by conducting teacher’s skill development program in the school, (6) engaging the Civic Education teachers in trainings that support the teacher competency. (7) and engaging the Civiv Education teachers in PPDKB activities in school.

(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH ... ii

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR BAGAN ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 5

C. ... T ujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

A. Kompetensi Guru ... 10

1. ... H akikat dan Peranan Guru ... 10

2. ... D efinisi Kompetensi Guru ... 11

3. ... M acam-macam Kompetensi Guru ... 13

B. Pendidikan Kewarganegaraan ... 19

(7)

2. ... S ejarah Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) ... 21 3. ... T

ujuan dan Fungsi Kewarganegaraan (PKn) ... 22 4. ... K

arakteristik Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) ... 24

5. ... P

roses Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) ... 25 C. Hasil Belajar Siswa……. ... 26

1. ... P

engertian Hasil Belajar ... 26 2. ... F

ungsi dan Tujuan Hasil Belajar ... 29 3. ... P

enilaian Hasil Belajar ... 30 BAB III METODE PENELITIAN ... 34

A. ... L okasi dan Subjek Penelitian ... 34

1. ... L okasi Penelitian ... 34 2. ... S

ubjek populasi/sample Penelitian ... 34 B. ... P

endekatan dan Metode Penelitian ... 35

1. ... P

endekatan Penelitian ... 35

2. ... M

etode Penelitian ... 37 C. ... T

(8)

1. ... O bservasi ... 39 2. ... W

awancara ... 39 3. ... S

tudi Dokumentasi ... 41

4. ... S

tudi Literatur ... 41 5. ... A

ngket atau kuesioner (queetionnares) ... 42 6. ... T

riangulasi ... 42 D. ... T

ahap Penelitian ... 44 1. ... P

ersiapan Penelitian ... 44 2. ... P

erizinan Penelitian ... 44 3. ... P

elaksanaan Penelitian ... 44 4. ... P

engelolaan dan Analisis Data ... 45 E. ... T

ahap Pengolahan dan Analisis Data ... 45

1. ... P

enyeleksian dan Pengelompokan Data ... 45

2. ... P

enyajian Data ... 45 3. ... P

(9)

A. ... G ambaran Umum SMP Negeri 2 Jamblang ... 51

1. ... V isi dan Misi Sekolah ... 51 2. ... G

uru dan Karyawan ... 52

3. ... P

eserta Didik SMP Negeri 2 Jamblang ... 53 4. ... S

arana dan Prasarana ... 53 B. ... D

eskripsi Hasil Penelitian ... 54 1. ... D

eskripsi Hasil Observasi ... 55 2. ... D

eskripsi Hasil Wawancara ... 59 3. ... D

eskripsi Hasil Dokumentasi ... 72 4. ... D

eskripsi Hasil Angket ... 76 C. ... A

nalisis Hasil Penelitian ... 112 1. ... A

nalisis tentang Kompetensi Guru dalam Perencanaan

Pembelajaran PKn di SMP Negeri 2 Jamblang ... 112 2. ... A

nalisis tentang Kompetensi Guru dalam Proses Pembelajaran PKn dalam Rangka Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di

(10)

3. ... A nalisis terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam

Pembelajaran PKn di SMP Negeri 2 Jamblang ... 120 4. ... A

nalisis Program-Program SMP Negeri 2 Jamblang dalam

Rangka Meningkatkan Kompetensi Guru ... 126

D. ... P

embahasan Hasil Penelitian ... 129

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………..137

A.Kesimpulan ……….137

B. S

aran ………138

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP

DAFTAR TABEL

1. Tabel 3.1 Jumlah Sampel Siswa di SMP Negeri 2 Jamblang ... 35 2. Tabel 3.2 Jenis dan Sumber Data ... 36 3. ... T

(11)

5. Tabel 4.3 Jumlah Pengisian Angket Pada Siswa SMP Negeri 2

Jamblangdengan Teknik Sampling Sistematis ... 55 6. Tabel 4.4 Guru Menguasai Standar Proses dalam Pembelajaran

PKn ... 78 7. Tabel 4.5 Guru Mengembangkan Materi Secara Kreatif dalam

Pembelajaran PKn ... 82 8. Tabel 4.6 Guru Memanajemen Kelas dalam Pembelajaran PKn

86

9. ... T

abel 4.7 Guru Menguasai Standar Penilaian dalam Pembelajaran

PKn ... 91 10. Tabel 4.8 Guru Memanfaatkan Teknologi Informasi dan

Komunikasi dalam Pembelajaran PKn ... 94 11. Tabel 4.9 Siswa Termotivasi Untuk Mengemukakan Pendapat

dalam Pembelajaran PKn ... 97 12. Tabel 4.10 Siswa Mampu Menemukan Masalah-Masalah

Aktual dalam Pembelajaran PKn ... 99 13. Tabel 4.11 Siswa Berdiskusi dalam Memecahkan Masalah

Pada Proses Pembelajaran PKn ... 102 14. Tabel 4.12 Siswa Memberikan Kontribusi Pemecahan Masalah

dalam Pembelajaran ... 104 15. Tabel 4.13 Siswa Menyimpulkan Jawaban Berdasarkan Teori

dan Alasan yang Logis dalam Pembelajaran PKn ... 107 16. Tabel 4.14 Siswa Mampu Mengoreksi Opsi/Argumen dalam

Pembelajaran PKn ... 109 17. Tabel 4.15 Siswa Dapat Mengembangkan Berpikir Kreatif

dalam Pembelajaran PKn ... 110

DAFTAR GAMBAR

(12)

3. Gambar 3.1 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data

(Bermacam-macam Cara Pada Sumber yang Sama) ... 43 4. ... G

ambar 3.2 Triangulasi dengan Tiga Sumber ... 43

DAFTAR BAGAN

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

(14)

2.Surat Izin Pra Penelitian

3.Surat Jawaban bahwa telah melakukan Pra Penelitian 4.Surat Penelitian

5.Surat Jawaban bahwa telah melakukan Penelitian 6.Check List Daftar Pustaka

7.Angket atau kuesioner

8.Dokumentasi foto

9.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lampirannya 10. Foto copy Buku Bimbingan Skripsi

(15)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat menumbuhkan rasa kebangsaan yang mampu menjadikan warga negara Indonesia memiliki komitmen yang tinggi untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia, khususnya bagi generasi muda sebagai generasi penerus.

Mau tidak mau, generasi peneruslah yang bertugas menggali dan mengembangkan potensi bangsa lewat pengembangan ilmu. Generasi penerus harus memantapkan diri dengan nilai-nilai pandangan hidup bangsa Indonesia. Tampaknya tuntutan semacam ini akan dapat dipenuhi melalui jalur pendidikan. Pendidikanlah yang merupakan wahana yang cukup efektif bagi pembentukan pribadi yang tangguh.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya supaya memiliki kekuatan spiritual keagamaan, emosional, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

Pendidikan formal yang diselenggarakan di sekolah menyediakan berbagai mata pelajaran yang disampaiakan pada peserta didik, salah satunya adalah mata pelajaran PKn yang berperan membina pribadi siswa.

”PKn adalah nama dari suatu mata pelajaran yang terdapat dalam kurikulum sekolah. PKn berusaha membina perkembangan moral anak didik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, agar dapat mencapai perkembangan secara optimal dan dapat mewujudkan dalam kehidupannya sehari-hari. PKn berusaha membentuk manusia seutuhnya sebagai perwujudan kepribadian Pancasila.” ( M. Daryono, dkk. 2008: 1)

(16)

2

bangsa. Melalui mata pelajaran PKn inilah peserta didik yang berperan pula sebagai warga negara dapat memahami dan melaksanakan setiap hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Termasuk ikut serta dalam mencapai tujuan pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

Keberhasilan siswa dalam pembelajaran membutuhkan sosok pengajar yaitu Guru sabagai pembangkit peningkatan hasil belajar siswa. Kompetensi yang

dimiliki seorang guru diharapkan dapat memberikan stimulus yang baik untuk proses pembelajaran siswa, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Mengingat sangat pentingnya kedudukan guru dan peranannya dalam pendidikan khususnya dan pembangunan pada umumnya, maka Winarno Surakhmad (Suherman AS 2010: 3) mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

“… Kekuatan dan mutu pendidikan suatu Negara dapat dinilai dengan factor guru sebagai salah satu indeks utama. Itulah sebabnya mengapa guru merupakan factor yang mutlak didalam pembangunan. Makin bersungguh-sungguh sebuah pemerintah untuk membangun negaranya, maka menjadi urgen kedudukan guru”.

Guru atau pendidik adalah orang yang mempunyai banyak ilmu, mau mengamalkan dengan sungguh-sungguh, toleran dan menjadikan peserta didiknya lebih baik dalam segala hal, Thoifuri (2007: 1). Makna guru atau pendidik pada prinsipnya tidak hanya mereka yang mempunyai kualifikasi keguruan secara formal yang diperoleh dari bangku sekolah perguruan tinggi, melainkan yang

terpenting adalah mereka yang mempunyai kompetensi keilmuan tertentu dan dapat menjadikan orang lain pandai dalam matra kognitif, afektif, dan psikomotorik, Thoifuri (2007: 3).

Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dibutuhkan kompetensi, yang merupakan seperangkat tindakan intelegen penuh tanggung jawab yang harus dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu melaksanakan tugas dalam bidang pekerjaan tertentu. Timdakan intelegen ini harus ditunjukan sebagai kemahiran, ketetapan, dan keberhasilan bertindak. Sifat tanggung jawabpun harus ditunjukkan sebagai kebenaran tindakan baik dipandang dari sudut ilmu pengetahuan, teknologi maupun etika.

(17)

3

harus dimiliki, dihayati dan dikuasai guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan (Pasal 1 ayat 10 UU No 14 tahun 2005 tentang Guru dan dosen).

Adapun pengertian lain menurut beberapa pakar adalah sebagai berikut : 1. Prof. Dr. H. Tukiran Taniredja (2012: 11)

Kompetensi yang diartikan pemilikan, penguasaan, keterampilan, dan kemampuan yang dituntut jabatan seseorang, maka seorang guru harus

menguasai kompetensi guru, sehingga dapat melaksanakan kewenangan profesionalnya.

2. Kamus Besar Bahasa Indonesia

Kata kompetensi berarti kewenangan (kekuasaan) unttuk menentukan atau memutuskan sesuatu hal.

3. W. Robert Houston (dikutip dalam http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2108458-pengertian-kompetensi-guru/)

“Competence” or dinarily is defined as “adequaly for a task” or as “possession of require knowledge, skill and abilities” bahwa kompetensi adalah sebagai tugas yang memadai atau pemilikan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dituntut oleh jabatan seseorang.

4. Finch dan Crunkilton (dikutip dalam http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2108458-pengertian-kompetensi-guru/)

Kompetensi sebagai penguasaan terhadap suatu tugas keterampilan, sikap dan apresiasi yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan.

5. “kompetensi guru adalah pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku kognitif, afektif dan psikomotorik

dengan sebaik-baiknya.” (dikutip dalam

http://komunitaspendidikan.com/index.php/forum/pengertian-kompetensi-guru/95).

(18)

4

harus dimiliki seorang guru agar dapat melaksanakan kewenangan profesionalnya dikelas saat mengajar siswa-siswanya.

Guru sebagai agen pembelajaran diharapkan memiliki empat jenis kompetensi guru. Empat kompetensi tersebut yakni kompetensi pedagogic, social, kepribadian, dan kompetensi professional, yang sesuai dengan Permendiknas No.16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

Keempat kompetensi ini apabila dimiliki oleh setiap guru dan diaplikasikan dalam pembelajaran di kelas maka diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk mengetahui tingkat hasil penilaian pada siswa, Nana Sudjana (2009: 2), menyatakan bahwa:

“hasil penilaian tidak hanya bermanfaat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksional, dalam hal ini perubahan laku siswa, tetapi juga sebagai umpan balik bagi upaya memperbaiki proses belajar mengajar.”

Dalam pembelajaran yang terjadi sekolah atau khusunya dikelas, guru adalah pihak yang paling bertanggung jawab atas hasilnya. Dengan demikian guru patut dibekali dengan evaluasi sebagai ilmu yang mendukung tugasnya, yakni mengevaluasi hasil belajar siswa. Dalam hal ini guru bertugas mengukur apakah siswa sudah menguasai ilmu yang dipelajari oleh siswa atas bimbingan guru sesuai dengan tujuan yang dirumuskan, Suharsimi Arikunto (2010: 4).

Tingkat pemahaman kompetensi guru masih banyak berada dalam tahap pengetahuan saja, belum sampai pada tingkat pemahaman, bersikap dan mengajar tidak sesuai dengan peraturan yang telah ada. Sebagaimana yang terjadi di Sulawesi Selatan sebagai berikut :

(19)

5

baik, dan penulispun tertarik mengangkat kasus ini karena penulis sebagai calon guru dan hasil penelitian ini akan menjadi bekal nanti bila penulis menjadi seorang guru yang faham dan mengerti tentang kompetensi guru.

Dalam kompetensi guru, terdapat indikator bahwa guru dapat menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar, dalam hal ini setelah pembelajaran di kelas guru haruslah mengadakan penilaian berupa reward

atau nilai plus kepada siswa agar siswa lebih semangat untuk belajar dan memahami materi tersebut, dan guru haruslah mengadakan evaluasi pembelajaran, agar siswa mengerti dan faham akan materi yang telah diajarkan.

Selanjutnya, guru dapat memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran, dalam hal ini guru dapat memanfaatkan hasil penilaian yang telah diperoleh untuk memberi peringkat kepada siswa di kelas atas pemahaman materi yang telah diajarkan oleh guru tersebut.

Berdasarkan prapenelitian yang telah dilakukan penulis, faktor yang menjadi kendala adalah karena mata pelajaran PKn sebagian besar adalah teori, dan guru dalam menjelaskannya hanya ceramah, bagaimana pemanfaatan media pembelajaran yang dilakukan oleh guru, dan model pembelajaran yang digunakan. Dalam hal ini penulis ingin meneliti lebih lanjut tentang perencanaan dan proses pembelajaran di kelas yang dilakukan oleh guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

Melihat data yang telah penulis uraikan diatas, membuat penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan tersebut kedalam studi penelitian yang berjudul ͞STUDI TENTANG TINGKAT PENGUASAAN KOMPETENSI GURU PKn DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMP N 2 JAMBLANG͟

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Perencanaan berisi rangkaian putusan yang luas dan

(20)

6

satu kesiapan seorang guru untuk melaksanakan proses pembelajaran dikelas. Keberhasilan seorang guru dalam mengajar bisa dilihat dari hasil belajar siswa yang telah dicapai. Hasil belajar siswa yang telah dicapai atas kemampuan kompetensi guru yang dimiliki oleh guru mata pelajaran didukung oleh program-program yang dimiliki sekolah untuk meningkatkan kompetensi guru setiap guru di sekolah tersebut.

1.Rumusan Masalah

Dari latar belakang dan identifikasi masalah di atas, penulis mengambil rumusan masalah umum yaitu “Bagaimanakah tingkat penguasaan kompetensi guru PKn dalam meningkatkan hasil belajar siswa di SMPN 2 Jamblang, Cirebon ?”. Untuk memperjelas rumusan masalah umum, maka dirumuskan beberapa sub-sub rumusan masalah, yaitu:

1. Bagaimana guru merencanakan program pembelajaran PKn yang mengindikasikan sebagai guru yang memiliki kompetensi guru di SMP Negeri 2 Jamblang?

2. Bagaimana guru melaksanakan proses pembelajaran PKn yang mengindikasikan kompetensi guru dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa di SMP Negeri 2 Jamblang?

3. Bagaimana hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn di SMP Negeri 2 Jamblang?

4. Bagaimana program yang dilakukan oleh pihak sekolah dalam rangka meningkatkan kompetensi guru di SMP Negeri 2 Jamblang?

2. Pembatasan Masalah

Agar masalah ini tidak terlalu meluas, maka penulis membatasi

masalah sebagai berikut:

(21)

7

b. Penelitian ini hanya meneliti adakah tingkat penguasaan guru terhadap materi, struktur, konsep, dan keilmuan yang mendukung mata pelajaran PKn.

c. Penelitian ini juga hanya meneliti tingkat penguasaan kompetensi guru PKn dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

C. Tujuan Penelitian

Menurut Locke et al. (2007: 9), tujuan penelitian berarti menunjukkan “mengapa Anda ingin melakukan penelitian dan apa yang ingin Anda capai.” Kemudian Wilkinson (1991) menjelaskan tujuan penelitian dalam konteks rumusan masalah dan sasaran penelitian. Dalam penulisan ini penulis mempunyai tujuan, tujuan tersebut diantaranya adalah:

1. Tujuan Umum

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memperoleh data tingkat penguasaan kompetensi guru PKn dalam meningkatkan hasil belajar siswa di SMPN 2 Jamblang.

2. Tujuan Khusus

Selain tujuan umum, penelitian ini juga memiliki tujuan yang lebih khusus antara lain:

a. Mengidentifikasi kontribusi kompetensi guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn. b. Mengkaji perencanaan guru dalam memecahkan

pembelajaran PKn yang memiliki kompetensi guru

c. Mengidentifikasi proses pembelajaran PKn oleh guru yang

memiliki kompetensi guru.

d. Menggunakan model pembelajaran yang dapat

meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn. e. Menganalisis hasil belajar siswa dengan melihat dan

menilai keaktifan siswa saat pembelajaran PKn.

(22)

8

D. Manfaat Penelitian

Suatu penelitian akan lebih bermakna bila bermanfaat baik bagi pengembangan ilmu pengetahuan, maupun bagi kehidupan masyarakat. Maka dari itu, penelitian ini mempunyai kegunaan secara teoritis maupun praktis.

1. Secara Teoritis

Kegunaan teoritis yang diperoleh dari penelitian ini akan memberikan wawasan keilmuan bagi penulis baik secara langsung maupun tidak langsung memberikan sumbangan berupa bekal yang harus dimiliki seorang calon guru saat mengajar nanti, yang diharapkan akan menunjang terhadap pengembangan keilmuan dalam bidang kependidikan, khususnya proses pembelajaran di kelas.

2. Secara Praktis

Kegunaan praktis dari penelitian ini diharapkan dapat berguna baik secara langsung maupun tidak langsung dalam praktek kehidupan kependidikan, diantaranya :

a) Penelitian ini memberikan bekal pengetahuan untuk guru khususnya calon guru, dan pengalaman untuk mengarahkan,

membina siswa dalam proses pembelajaran agar hasil belajar siswa meningkat.

b) Bagi penulis mudah-mudahan dapat memperluas wawasan berfikir dalam meningkatkan pengetahuan tentang kompetensi guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

c) Sebagai bahan kajian lebih lanjut dan mendalam di masa yang akan datang.

E. Struktur Organisasi Skripsi

(23)

9

BAB I : Pendahuluan. Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, Identifikasi masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian, struktur organisasi skripsi.

BAB II : Kajian pustaka. Pada bab ini diuraikan dokumen- dokumen atau data-data yang berkaitan dengan

fokus penelitian serta teori-teori yang mendukung penelitian penulis.

BAB III : Metode penelitian. Pada bab ini penulis menjelaskan metodologi penelitian, teknik pengumpulan data, serta tahapan penelitian yang digunakan dalam penelitian mengenai tingkat penguasaan kompetensi guru PKn terhadap peningkatan hasil belajar siswa. BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan. Dalam bab ini

penulis menganalisis hasil temuan data tentang tingkat penguasaan kompetensi guru PKn terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

(24)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian terletak di SMP N 2 Jamblang Jalan Nyi Mas

Rara Kerta Sitiwinangun Kec. Jamblang Kab. Cirebon. Pemilihan SMP N 2 Jamblang sebagai lokasi penelitian.

2.Subjek populasi/sampel penelitian

Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian (Arikunto, 2006). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa yang di SMP Negeri 2 Jamblang. Dari studi pendahuluan didapatkan jumlah siswa adalah 300 siswa.

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi, untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili populasi) (Sugiyono, 2005:57). Penentuan sampel pada penelitian ini dengan menggunakan metode proportional random sampling yaitu tehnik pengambilan sampel untuk menyempurnakan penggunaan teknik sampel wilayah. Pemakaian metode tersebut untuk memperoleh sampel yang representatif, pengambilan subyek dari setiap wilayah ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subyek dalam masing-masing wilayah.

Jika jumlah subjek atau popolasi kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua, tetapi apabila jumlahnya besar maka diambil 10%-15%

atau 20%-25% atau lebih (Arikunto, 2002 :107). Berdasarkan pendapat tersebut peneliti menentukan jumlah semple penelitian sebayank 10%

(25)

35

n = 10% X 300 n = 30

keterangan : N = besar populasi n = besar sempel

d = tingkat kepercayaan/ ketetapan yang diinginkan

Dari rumus diatas diperoleh sampel dengan jumlah 30 yang ditetapkan secara proportion rendom sampling.

Table. 3.1

Jumlah sempel siswa di SMP Negeri 2 Jamblang No. Kelas Jumlah siswa Jumlah sempel

1. VII 125 siswa

2. VIII 90 siswa

3. IX 90 siswa

Jumlah 30

Jadi dalam penelitian kualitatif subjek penelitian adalah pihak-pihak atau sumber yang memberikan informasi secara purposif yang dijadikan sasaran penelitian dan berkaitan dengan tujuan penelitian. Subjek dalam penelitian ini adalah guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) SMP N 2 Jamblang Kab. Cirebon dan hasil belajar siswa SMP N 2 Jamblang.

B. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian

(26)

36

dalam bentuk dokumen seperti artikel dan berita yang mendukung tercapainya tujuan penelitian.

Data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua jenis, yakni data primer dan data sekunder. Pemilihan data primer berdasarkan pada kapasitas subjek penelitian yang dinilai dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti secara menyeluruh. Adapun yang menjadi data

primer dalam penelitian ini adalah; hasil belajar siswa melalui ulangan harian, ulangan semester, sikap sehari-hari siswa, cara berpakaian siswa, sopan santun siswa, kehadiran siswa yang digunakan untuk mengetahui tingkat penguasaan guru dalam penguasaan kompetensi guru sebagai salah satu ciri guru yang baik.

Untuk memperkuat analisis data, penelitian tentang tingkat penguasaan kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa ini harus ditunjang oleh data sekunder, yakni hasil keseluruhan belajar siswa, dokumen-dokumen, artikel, buku-buku yang menunjang dalam penelitian.

Untuk lebih jelasnya, jenis dan sumber data dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 3.2

Jenis dan Sumber Data

No Jenis Data Sumber Data

1. Primer

Data berupa informasi dalam bentuk lisan yang langsung diperoleh penulis dari sumber aslinya.

Data tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Bagaimana

penguasaan guru tentang penyampaian materi dikelas?

2. Bagaimana

partisipasi siswa saat guru

Guru PKn SMPN 2 Jamblang

(27)

37

menerangkan materi dan saat guru memberikat kesempatan siswa untuk berpendapat?

3. Bagaimana

pandangan siswa terhadap hasil belajar yang telah diperoleh siswa? yang berkaitan dengan tujuan penelitian

a.UU No. 16 tahun 2007 b.Peraturan SMPN 2 Jamblang c.Ketentuan tertentu dari

Disdik.

d.Artikel terkait tingkat

penguasaan kompetensi guru.

Sumber: Diolah oleh Peneliti tahun 2013

2. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu usaha yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data dan menyusun data serta untuk memecahkan suatu permasalahan dalam suatu penilaian, sebagaimana yang diungkapkan oleh Suharsimi Arikunto (2002:15) “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan datapenelitiannya”.

(28)

kekurangan-38

kekurangan yang terdapat dalam data kuantitatif (angket). Data kuantitatif ini digambarkan dengan kata-kata, kalimat, dipisah-pisah menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. Adapun cara pengumpulan data kualitatif diperoleh melalui wawancara serta studi literature.Adapun dalam pendekatan kuantitaif dalam penelitian menggunakan metode deskriptif, yakni bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara aktual dan faktual terhadap gejala sosial,

dalam arti bahwa penelitian memusatkan pada pemecahan masalah yang terjadi pada masa sekarang. Berdasarkan pendapat di atas, penulis mempunyai dasar dan alasan yang cukup untuk menentukan bahwa metode deskripsi merupakan metode yang tepat dalam penelitian ini.

Selain menggunakan pendekatan kuantitatif dalam penelitian, peneluti juga menggunakan Pendekatan kualitatif karena dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti aktivitas sejumlah kelompok manusia yang kaitannya dalam hal perubahan perilaku. Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2005: 4) mendefinisikan pendekatan kualitatif sebagai berikut : “Pendekatan kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.”

Pemilihan penggunaan pendekatan kualitatif dikarenakan melalui penelitian ini peneliti bermaksud untuk menggambarkan hasil penelitian atau fenomena-fenomena yang diteliti, dengan cara digambarkan ke dalam bentuk uraian-uraian yang menunjukan bagaimana pengaruh pola asuh orang tua tunggal terhadap perilaku moral remaja. Dalam pendekatan kualitatif peneliti menggunakan metode wawancara yakni alat pengumpul informasi secara langsung dari responden yang berkenaan dengan pengalaman dan perbuatan

yang dikerjakan.

Berkaitan dengan hal di atas Moleong (2005: 186), menyatakan

bahwa :

(29)

39

Metode wawancara dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi dan data yang faktual tentang kompetensi guru dengan hasil belajar siswa.

Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu kompetensi guru sebagai variabel bebas (X) dan hasil belajar siswa sebagai variabel terikat (Y).

Selain itu, penelitian ini lebih banyak menggunakan pendekatan antar personal, artinya selama proses penelitian penulis akan lebih banyak mengadakan kontak atau berhubungan dengan orang-orang di lingkungan lokasi penelitian, dengan demikian diharapkan peneliti dapat lebih leluasa mencari informasi dan mendapatkan data yang lebih terperinci tentang berbagai hal yang diperlukan untuk kepentingan penelitian. Selain itu penulis juga berusaha untuk mendapatkan pandangan dari orang di luar sistem dari subjek penelitian, atau dari pengamat, untuk menjaga subjektifitas hasil penelitian.

C. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi

Metode survey (observasi) adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah. (Nazir, 1988:65).

Metode ini digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai

penguasaan kompetensi guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun yang menjadi objek daripada observasi ini adalah Guru

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dan Siswa SMPN 2 Jamblang. 2. Wawancara

(30)

40

yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. (Moleong, 2000: 150). Tujuan wawancara adalah untuk mengetahui apa yang terkandung dalam pikiran dan hati orang lain (S. Nasution, 2002:73).

Wawancara yang dilakukan oleh peneliti bertujuan untuk mengetahui:

a) Bagaimana penyampaian materi yang dilakukan oleh guru saat dikelas?

b) Bagaimana seorang guru mengembangkan materinya sehingga dapat diterima dengan baik oleh siswanya?

c) Bagimana pandangan siswa terhadap penyampaian materi oleh guru yang bersangkutan?

d) Bagaimana perencanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sebelum masuk ke kelas?

e) Bagaimana hasil belajar siswa setelah proses pembelajaran berlangsung?

f) Hal-hal yang dilakukan oleh ketua bidang kurikulum dalam membimbing guru untuk menguasai kompetensi guru?

Subjek yang diwawancarai oleh peneliti adalah guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) SMPN 2 Jamblang, siswa SMPN 2 Jamblang, Kepala Sekolah SMPN 2 Jamblang.

Pada penelitian kualitatif, wawancara mendalam dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, wawancara sebagai strategi dalam mengumpulkan data, pada konteks ini catatan data lapangan yang

diperoleh berupa transkrip wawancara. Kedua, wawancara sebagai penunjang teknik lain dalam mengumpulkan data, seperti analisis

dokumen dan studi literatur.

(31)

41

responden, menghindari pertanyaan yang kemungkinan hanya dijawab “ya” atau “tidak”, dan berusaha menghubungkan kesekuruhan hasil wawancara melalui persiapan pertanyaan penelitian yang direncanakan ini diharapkan dalam merespon pertanyaan responden lebih bebas dan terbuka, sehingga pertanyaan/proses Tanya jawab mengalir seperti pada percakapan sehari-hari.

3. Studi Dokumentasi

Penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif membutuhkan jenis data primer dan sekunder. Dalam hal ini studi dokumentasi termasuk kedalam jenis data sekunder, yakni berupa dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk menunjang data penelitian. Seperti yang dijelaskan oleh Moleong (1998:161), ”…dokumen sebagai sumber data dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan bahkan untuk meramalkan”.

Menurut Endang Danial (2009: 79) studi dokumentasi adalah mengumpulkan sejumlah dokumen yang diperlukan sebagai bahan data informasi sesuai dengan masalah penelitian, seperti peta, data statistik, jumlah dan nama pegawai, data siswa, data penuduk; grafik, gambar, surat-surat, foto, akte, dsb.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa dokumen berupa UU No. 16 tahun 2007, Peraturan SMPN 2 Jamblang, Ketentuan tertentu dari disdik, artikel terkait penguasaan kompetensi guru.

4.Studi Literatur

Studi Literatur adalah teknik penelitian yang dilakukan dengan cara

mempelajari dan mengkaji buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang diteliti untuk memperoleh data atau sumber-sumber

informasiteoritis tentang masalah yang diteliti. Teknik ini memperkuat landasan peneliti serta melengkapi hasil penelitian yang peneliti lakukan.

(32)

42

dengan penelitian ini. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi tambahan yang menunjang tentang masalah yang diteliti.

5.Angket atau kuesioner (queetionnares)

Untuk mendukung akurasi data dan hasil penelitian, maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan angket sebagai pengumpul data. Adapun angket yang digunakan adalah angket tertutup. Angket tertutup

adalah angket dengan pertanyaan yang diajukan kepada responden telah disediakan jawabannya oleh peneliti.

Responden yang dipilih adalah siswa SMPN 2 Jamblang yang dipilih secara acak yang berasal dari kelas-kelas yang berbeda.

6.Triangulasi

Triangulasi menurut Sugiyono (2012: 241) adalah “ teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang ada”.

Lebih lanjut sugiyono (2012: 241) membagi triangulasi atas dua jenis yakni sebagai berikut:

Triangulasi teknik, berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak. Triangulasi sumber berarti, untuk mendapatkan data dari sumberyang berbeda-beda dengan teknik yang sama.

(33)

43

Gambar 3.1

Triangulasi Teknik Pengumpulan Data (Bermacam-macam Cara Pada Sumber Yang Sama)

Sumber data sama

Sumber: Sugiyono (2012: 242)

Gambar 3.2

Triangulasi dengan Tiga Sumber

Sumber: Gambar, diolah peneliti tahun 2013

Sumber

data sama Observatif partisipatif

Wawancara mendalam

Dokumentasi

Guru

Kepala Sekolah

(34)

44

Untuk lebih meningkatkan kekuatan data, maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi sebagai pengumpul data . Adapun triangulasi yang digunakan adalah triangulasi teknik.

D. Tahap Penelitian

1. Persiapan penelitian Tahap Pra Penelitian

Tahap pra penelitian yang dilakukan adalah:

a. Melakukan studi pendahuluan untuk mendapatkan gambaran awal mengenai subjek yang akan diteliti serta kajian teori mengenai kompetensi guru terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

b. Memilih dan merumuskan masalah penelitian c. Menentukan judul dan lokasi penelitian d. Menyusun proposal penelitian.

2. Perizinan Penelitian

a. Peneliti meminta surat pengantar ke jurusan PKn untuk membuat surat ijin penelitian ke fakultas FPIPS.

b. Di FPIPS peneliti membuat surat ijin penelitian dengan dilampirkan Kartu Mahasiswa dan Proposal Skripsi yang sudah di acc. c. Surat dari fakultas dibawa peneliti ke BAAK Universitas

Pendidikan Indonesia untuk diproses lebih lanjut.

d. Setelah satu minggu surat ijin penelitian sudah jadi dan siap untun penelitian.

3. Pelaksanaan Penelitian Tahap Pelaksanaan Penelitian

a. Menghubungi sekolah yang bersangkutan yaitu SMPN 2 Jamblang untuk dapat mewawancarai guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).

b. Menghubungi guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) SMPN 2 Jamblang. Adapun guru Pendidikan Kewarganegaraannya adalah: Yayat Hayati ,S.Pd.

(35)

45

d. Penyebaran angket tertutup kepada mahasiswa yang dipilih secara acar dan berasal dari jurusan yang berbeda

e. Melakukan studi dokumentasi dan membuat catatan yang diperlukan dan relevan dengan masalah yang diteliti, salah satunya dengan meminta berbagai dokumen tertulis yang ada di SMPN 2 Jamblang.

4. Pengelolaan dan analisis data

a. Mengumpulkan hasil data yang diperoleh.

b. Mengolah dan menganalisis hasil data yang diperoleh yang bertujuan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini.

E. Tahap Pengolahan dan Analisis Data

1. Penyeleksian dan pengelompokan data

Data yang diperoleh melaui wawancara mendalam, studi dokumentasi, dan ditunjang dengan angket tertutup, perlu dianalisis secara akurat dan seksama untuk diberi makna dan selanjutnya mengadakan reduksi data yang dilakukan dengan jalan mebuat abstraksi.

Moleong (2000:190) mengatakan bahwa “abstraksi merupakan usaha untuk membuat rangkuman yang inti, proses, dan pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijaga sehingga tetap berada di dalamnya”. Langkah selanjutnya adalah penyusunannya dalam satuan-satuan. Satuan-satuan ini kemudian dikategorisasikan pada langkah berikutnya.

Tahap akhir dari analisis data ini adalah mengadakan pemeriksaan keabsahan data. Setelah selesai tahap ini, mulailah tahap penafsiran data dalam mengolah hasil sementara menjadi teori substantif dengan menggunakan beberapa metode tertentu. Proses analisis data dimulai dengan

menelaah, memeriksa seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, dirangkum dan difokuskan pada hal-hal yang penting.

(36)

46

menerus. Masalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan merupakan rangkain kegiatan analisis yang saling susul menyusul.

Tiga jenis kegiatan utama analisis data merupakan proses siklus dan interaktif. Peneliti harus siap bergerak di antara empat “sumbu” kumparan itu selama pengumpulan data, selanjutnya bergerak bolak balik di antara kegiatan reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan/verifikasi untuk lebih

memperjelas alur kegiatan analisis data penelitian tersebut, akan dijelaskan pada bagan berikut ini:

Bagan 3.1

Komponen-komponen Analisis Data

(Miles dan Huberman, 1992:20) 1. Reduksi Data

Dalam Penelitian ini, reduksi data dilakukan dengan memfokuskan hasil penelitian pada hal-hal yang dianggap penting oleh peneliti. Penelitian difokuskan pada tanggapan guru Pendidikan Kewarganegaraan

(PKn) tentang tingkat penguasaan kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa.

Untuk memperjelas data yang dibutuhkan, peneliti menggunakan angket tertutup yang ditujukan kepada siswa SMPN 2 Jamblang secara umum. Dengan kata lain, reduksi data bertujuan untuk mempermudah pemahaman terhadap data yang telah terkumpul dari hasil catatan lapangan

Pengumpulan data

Reduksi data

Kesimpulan: Penarikan/verifikasi

(37)

47

dengan cara merangkum, mengklasifikasikan sesuai masalah dan aspek-aspek permasalahan yang dapat diteliti.

2. Display Data

Display data adalah sekumpulan informasi yang akan memberikan gambaran penelitian secara menyeluruh. Dengan kata lain menyajikan data secara terperinci dan menyeluruh dengan mencari pola hubungannya.

Penyajian data di awali dari hasil wawancara dengan guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dan siswa SMPN 2 Jamblang. Hal ini karena pertanyaan untuk guru dan siswa relatif sama. Semua data hasil wawancara tersebut dipahami satu persatu kemudian disatukan sesuai dengan rumusan masalah. Sedangkan data hasil wawancara dengan ketua bidang kurikulum SMPN 2 Jamblang digunakan sebagai pembanding dari data yang diperoleh dari guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dan siswa.

3. Kesimpulan

Kesimpulan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan tujuan mencari arti, makna, penjelasan yang dilakukan terhadap data yang telah dianalisis dengan mencari hal-hal penting. Kesimpulan ini disusun dalam bentuk pernyataan singkat tentang tingkat penguasaan kompetensi guru terhadap peningkatan hasil belajar siswa dengan mengacu kepada tujuan penelitian.

Dengan demikian, secara umum proses pengolahan data dimulai dengan pencatatan data lapangan (data mentah), kemudian ditulis kembali dalam bentuk unifikasi dan kategorisasi data, setelah data dirangkum,

direduksi, dan disesuaikan dengan fokus masalah penelitian. Selanjutnya data dianalisis dan diperiksa keabsahannya melalui beberapa teknik,

sebagaimana diuraikan oleh Moleong (2000:192), yaitu:

a. Data yang diperoleh disesuaikan dengan data pendukung lainnya untuk mengungkap permasalahan secara tepat.

(38)

48

c. Data yang diperoleh kemudian difokuskan pada subtantif fokus penelitian.

Demikian prosedur pengolahan dan analisis data yang dilakukan penulis dalam melakukan penelitian ini. Melalui tahap-tahap tersebut penulis memperoleh data secara lengkap mengenai tingkat penguasaan kompetensi guru terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

2. Penyajian Data

Data disajikan dalam bentuk deskripsi yang terintegrasi. Yang didalamnya sudah didapatkan hasil dari penelitian yang telah peneliti lakukan di SMP Negeri 2 Jamblang, dan datanya telah diolah oleh peneliti. 3. Penarikan kesimpulan/verifikasi data

Pada tahap ini membuat kesimpulan hasil penelitian berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskan. Peneliti membuat kesimpulan berdasarkan data yang telah diproses melalui reduksi dan display data.

Merujuk pendapat Nasution tersebut, maka analisis permasalahan dalam penelitian ini difokuskan pada dua sisi yang berlawanan yaitu

das-sein dan dassollen. Aspek das-das-sein, berkenaan dengan tujuan ideal yang

diharapakan dari kompetensi guru, yang digambarkan pada out-put dari berbagai kompetensi yang dimiliki. Sedangkan aspek das-sollen, berkaitan dengan hasil belajar dari siswa SMP Negeri 2 Jamblang.

Pengolahan data dilakukan berdasarkan pada setiap perolehan data dari Catatan Lapangan, direduksi, dideskripsikan, dianalisis, dan kemudian ditafsirkan.

Prosedur analisis terhadap masalah tersebut lebih difokuskan pada

upaya menggali fakta sebagaimana adanya (natural setting), dengan teknik analisis pendalaman kajian (verstegen). Untuk memberikan gambaran data

tentang hasil penelitian, maka dilakukan prosedur sebagai berikut:

a. Tahap Penyajian Data: Data disajikan dalam bentuk deskripsi yang terintegrasi

(39)

49

menjawab problematik penelitian yang diajukan. Dengan demikian data yang diperoleh melalui deskripsi akan dibandingkan dan dibahas berdasarkan landasan teori, yang dikemukakan pada bab 2.

c. Tahap Penyajian Hasil Penelitian: Tahap ini dilakukan setelah analisa komparasi, yang kemudian dirangkum dan diarahkan pada kesimpulan untuk menjawaba problematik penelitian.

Adapun dalam pengolahan data angket, peneliti menggunakan rumus statistic sederhana. Adapun pengukuran dapat dipresentasekan kedalam rumus sebagai berikut:

Rumus 3.1

Menentukan Presentase

Sumber: Ali (Kusmiati, 2004: 81) Keterangan:

P = Presentase Jawaban

F = Frekuensi Jawaban Responden N = Jumlah Seluruh Responden 100% = Bilangan Tetap

Untuk proses penyimpulan dari data kuantitatif seperti hasil pre test, post test dan pedoman observasi dengan fokus penelitian.

F

(40)

50

Rumus 3.2 Penafsiran Presentase

No Persentase Ditafsirkan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

100 %

75% - 99%

50% - 74%

25% - 49%

1% - 24%

0%

Seluruhnya

Hampir Seluruhnya

Sebagian besar

Hampir setengahnya

Sebagian Kecil

Tidak Ada

Sumber: Suryadi (Kusmiati, 2004: 81)

Demikian prosedur pengolahan dan analisis data yang dilakukan peneliti dalam melakukan penelitian ini. Dalam tahap ini peneliti memperoleh

(41)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti pada siswa, guru PKn serta Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Jamblang tentang kompetensi guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa, maka

peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan dari setiap pertanyaan dan fakta-fakta penelitian. Di samping itu, peneliti mengungkapkan beberapa saran yang kiranya dapat membangun dalam meningkatkan kinerja guru dan hasil belajar siswa.

A. Kesimpulan

Secara keseluruhan diketahui bahwa kompetensi guru PKn berperan positif dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa di SMP Negeri 2 Jamblang pada umumnya. Hal ini dapat diketahui sebagai berikut.

1. Perencanaan program pembelajaran PKn oleh guru yang memiliki kompetensi guru diantaranya guru sudah mampu mengembangkan kerangka dasar kurikulum, guru telah mengaplikasikan beban belajar sebelum masuk kedalam pembelajaran, menyusun kalender akademik dan mengembangkan silabus serta menyusun RPP yang berlandaskan pada peningkatan hasil belajar siswa dalam setiap materi yang akan disampaikan sebagai pedoman dalam proses pembelajaran.

2. Pelaksanaan proses pembelajaran PKn oleh guru yang memiliki kompetensi guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa yaitu guru telah menguasai standar proses pembelajaran PKn di dalam kelas, mampu mengembangkan materi pembelajaran PKn secara kreatif,

mampu memanajemen kelas dalam pembelajaran PKn, dan guru sudah menguasai standar penilaian pendidikan dalam pembelajaran

PKn.

(42)

138

kontribusi pemecahan masalah, menyimpulkan jawaban dengan kriteria-kriteria alasan yang logis, mampu mengoreksi opsi/argument, dan siswa mampu meningkatkan hasil belajarnya dalam pembelajaran PKn.

4. Program-program sekolah dalam meningkatkan kompetensi guru diantaranya sekolah telah mengembangkan kompetensi guru dengan

mengusulkan para guru mengikuti sertifikasi guru, mengikuti sertifikasi kepala sekolah, sekolah mengadakan pembinaan dan pelayanan terhadap guru PKn dengan menjadi supervise penilaian terhadap kinerja guru PKn, mengumpulkan administrasi pembelajaran oleh guru PKn kepada sekolah, mengadakan pelatihan dengan mengadakan acara pembinaan disekolah, mengikutsertakan guru PKn pada pelatihan-pelatihan yang menunjang untuk meningkatkan kompetensi guru. Serta mengikutsertakan guru PKn dalam kegiatan PPDKB di sekolah. Dalam hal ini, peneliti belum menemukan program yang menerapkan program pelatihan komputerisasi bagi para guru, reward kepada guru yang berprestasi, tidak adanya ruangan khusus dalam menunjang pembelajaran PKn.

B. Saran

1. Untuk Guru

a. Mempertahankan partisipasi guru dalam mengikuti pelatihan

workshop yang diadakan ole h pihak sekolah.

b. Masih kurangnya guru dalam memahami karakter setiap peserta didiknya, diharapkan guru mengadakan pertemuan dengan siswa

(minimal satu minggu satu kali pertemuan). Interaksi yang lebih personal akan membangun kepercayaan antara guru dan siswa, dengan

begitu guru bisa melihat keadaan psikis dan psikologis setiap peserta didik, baik sifat maupun sikap/karakter setiap peserta didik.

(43)

139

pembelajaran kontekstual seperti strategi pembelajaran berbasis masalah dengan strategi pembelajaran kooperatif sehingga mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

d. Sehubungan rendahnya guru dalam menguasai serta memanfaatkan teknologi dan informasi, maka guru diharapkan mengikuti acara-acara pelatihan yang bertemakan komputerisasi ataupun web informasi,

mengadakan pertemuan guru-guru PKn dalam mencari solusi untuk meningkatkan kompetensi ilmu komunikasi, teknologi dan informasi yang akan diaplikasikan dalam proses pembelajaran, memahami situs-situs dunia pendidikan dalam rangka mempermudah guru untuk mendapatkan informasi melalui web internet seperti bagaimana mencari situs atau blog pendidikan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar, bagaimana mendownload video yang akan dijadikan sebagai sumber belajar, serta mengikuti kursus computer dalam meningkatkan skill penguasaan komputerisasinya seperti penguasan

MC Power Point, MC Word yang selalu mengalami perubahan

(2007-2010), MC Excel yang digunakan dalam membuat LHBS.

e. Guru diharapkan lebih dapat memotivasi siswa untuk berani mengemukakan pendapatnya dan menjadikan suasana kelas yang demokrasi. Dalam hal ini, guru memberikan kebebasan positif pada siswa, guru memfasilitasi serta membimbing penemuan-penemuan siswa pada arah yang positif dengan hasil yang baik, seperti siswa ditugaskan untuk membuat laporansebuah kasus yang terjadi pada saat ini sesuai dengan SK dan KD materi pembelajaran yang bertujuan

melatih siswa dalam menganalisis sebuah kasus, bagaimana cara mengatasi masalah tersebut serta mengaitkannya dengan materi yang

relevan.

(44)

140

mengadakan bimbingan konseling terhadap siswa yang bermasalah dikelasnya secara personal.

g. Guru diharapkan lebih bisa memanfaatkan sarana dan prasarana lingkungan sekolah sebagai salah satu usaha dalam memberikan suasana baru dalam proses pembelajaran, seperti taman sekolah, lapangan upacara, serta ruang sekolah lain yang mampu dijadikan

sebagai sarana dalam proses pembelajaran. 2. Untuk Siswa

a. Siswa diharapkan mempunyai keberanian dan mengemukakan pendapatnya pada pembelajaran PKn. Dengan menghilangkan rasa malu dan takut salah dalam menjawab atau takkut dimarahi oleh guru ketika salah mengemukakan pendapat dengan cara menjalin kekeluargaan dengan guru bersangkutan dengan menjadikan guru sebagai orang tua kedua disekolah, dengan begitu akan menciptakan rasa kekeluargaan yang tinggi antara siswa dan guru, dan mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Siswa diharapkan selalu memberikan kontribusi atau penilaian terhadap kinerja guru khususnya PKn, yang bertujuan untuk dijadikan sebagai instropeksi diri yang harus diperbaiki oleh guru/sekolah. Dalam hal ini, siswa diharapkan lebih berani dalam menilai guru, seperti apakah guru jarang masuk kelas, guru hanya memberikan materi saja, atau guru hanya diam saja ketika ada siswa tidak memperhatikan pembelajaran. Dengan cara membuat kotak penilaian guru yang di buat oleh sekolah, kinerjanya siswa memberikan

penilaian yang membangun khususnya dalam pembelajaran PKn. c. Siswa diharapkan selalu memberikan feed back dengan memiliki

(45)

141

kegiatan-kegiatan lain yang dilakukan oleh siswa dalam meningkatkan motivasi mereka dalam proses pembelajaran PKn.

3. Untuk Sekolah

a. Mengadakan system penghargaan/reward kepada guru PKn yang berkinerja baik dalam melaksanakan pembelajarannya serta kontribusinya. Pemberian reward ini merupakan tindakan positif

supaya memancing guru lain khususnya guru PKn untuk memberikan kontribusi yang terbaik bagi siswa, umunya untuk kemajuan sekolah, seperti memberikan beasiswa kepada guru yang memberikan kontribusi positif untuk sekolah berupa diberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.

b. Mengadakan pelatihan keguruan bertemakan komputerisasi atau pemanfaatan web internet dalam pendidikan dalam rangka meningkatkan kompetensi guru khususnya pada pemanfaatan teknologi, komunikasi dan informasi. Seperti program pelatihan pengoprasian computer dasar berupa bagaimana memanfaatkan

Microsoft Office yang baik dan benar dalam pengaplikasiannya pada

proses pembelajaran, menggunakan dan pemanfaatan web internet serta social network (emaile, faceboook, twitte, dll) sebagai sumber belajar.

c. Melengkapi sarana dan prasana yang dapat menunjang keberhasilan dalam pembelajaran khususnya dalam pembelajaran khususnya dalam pendidikan PKn khususnya seperti buku-buku relevan yang menunjang pada pembelajaran PKn, serta membuat laboratorium PKn

dalam kepentingan sebagai tempat guru dan siswa mengumpulkan aspirasi, temuan dan kontribusi guru dan siswa dalam pembelajaran

PKn.

4. Untuk Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

(46)

142

dan informasi yang semakin berkembang menuntut para calon tenaga pendidik untuk mampumenguasai pengoprasian computer. Karena dalam dunia pendidikanmedia teknologi dan komunikasi ikut andil dalam perkembangan peserta didik.

b. PKn yang memiliki tujuan to be good and smart citizenship. Jurusan PKn diharapkan untuk lebih memberikan masukan dan saran kepada

mahasiswa untuk melakukan pengkajian terhadap kompetensi guru PKn untuk menjadi guru yang professional sebagai seorang tenaga pengajar PKn di sekolah demi mencetak tenaga pengajar yang berkualitas dan berkompeten dengan tujuan menciptakan peserta didik menjadi manusia seutuhnya beridiologi Pancasila yang tercantum pada UUD 1945.

c. Materi mata pelajaran PKn yang terkait dalam pembahasan skripsi ini, peneliti mengharapkan mengalami tingkatnya wawasan pengayaan tentang kompetensi guru di sekolah.

5. Untuk Peneliti Selanjutnya

(47)

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Agung. I. 2012. Menghasilkan guru kompeten dan professional. Jakarta: Bee Media Indonesia

Anwar, K dan Harmi, H. (2011). Perencanaan Sistem Pembelajaran (KTSP). Bandung: Alfabeta

Aqib, Z. 2010. Menjadikan Guru professional Berstandar Nasional. Jakarta: Yrama

Cipta

Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

Barnawi & Arifin Mohammad. 2012. Etika & Profesi Kependidikan. Yogyakarta : Ar-ruzz Media

Budimansyah, Dasim. 2009. Pembelajaran Pendidikan Kesadaran Kewarganegaraan Multidimensional. Bandung: PT. Genesindo

Budimansyah, Dasim.2010. Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan Untuk

Membangun Karakter Bangsa. Bandung: Widya Aksara Press

Creswell, John W. 2010. Research Design : Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan

Mixed. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Danial, E. 2009. Metode Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan

Daryono, M. 1998. Pengantar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta: Rineka Pelajar

Komalasarii, K. 2010. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung:

Refika Aditama

Moleong, L.J., 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya

(48)

Nurmalina, K. dan Syaifullah. 2008 Memahami Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung:Lab. PKn UPI

Rahmat, Et al. 2009. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: Lab PKn UPI

Rukmana. A dan Suryana. A. 2010. Pengelolaan Pendidikan. Bandung: Jurusan Administrasi Pendidikan

Sudjana, Nana. 1987. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuntitatif, Kualitatif,

dan R&D. Bandung : Alfabeta

Syaodih, Nana Sukmadinata. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya

Thoifuri. 2007. Menjadi Guru Inisiator. Semarang : Rasail Media Group

Uno, Hamzah B. 2009. Profesi Kependidikan : Problema, Solusi, dan Reformasi

Pendidikan di Indonesia. Jakarta : Bumi Aksara

Winanryo, S. 1985. Pengertian Penelitian Ilmiah : Dasar Metode dan Teknik. Bandung: Tarsito

Wuryan, S dan Syaifullah. 2009. Ilmu Kewarganegaraan (civics). Bandung: Laboratorium PKn

Sumber dari internet :

Suseno. D. (2008). Pengertian Kompetensi guru: [online]. Tersedia : http://komunitaspendidikan.com/index.php/forum/pengertian-kompetensi-guru/95

Okezone (2012, 05 September). Guru di Sulsel Gagal Uji Kompetensi. Okezone

[online], Tersedia:

(49)

Finch dan Crunkilton. (2011). Pengertian Kompetensi Guru: [online], tersedia di

http://id.shvoong.com/social-scieces/seducation/2108458-pengertian-kompetensi-guru[28 February 2013]

Robert W. Houston. (2011). Pengertian Kompetensi Guru: [online], tersedia di

http://id.shvoong.com/social-scieces/seducation/2108458-pengertian-kompetensi-guru[28 February 2013]

Peraturan Pemerintah :

Peraturan Pemerintah No.74 Tahun 2008 Tentang Guru

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Permendiknas No. 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan

Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang “Standar Kualifikasi dan kompetensi

guru”. Jakarta : Sinar Grafika

Gambar

Tabel 3.1 Jumlah Sampel Siswa di SMP Negeri 2 Jamblang .............. 35 Tabel 3.2 Jenis dan Sumber Data  ...................................................
Gambar 3.1 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data (Bermacam-macam Cara Pada Sumber yang Sama)  ..........................
Table. 3.1
Tabel 3.2 Jenis dan Sumber Data
+2

Referensi

Dokumen terkait

Penghargaan terhadap insane musik Indonesia / yang diberikan dalam clas music heroes / diabadikan dalam sebuah monumen di barat bunderan UGM yogyakarta // Pembukaan selubung dan

Public Relation dalam perusahaan PJTV masih bergabung dengan divisi lain yaitu divisi Content Program, PR and Promotion Manager , akan tetapi penulis tetap

Pada penelitian ini, digunakan flame spraying dari variasi bond coat (Ni-Cr-Al-Y), (Ni/CrO 3 /Cr X C Y ) dan tanpa bond coat serta melapisi kembali lapisan bond coat

Uji pengembangan yang telah dilakukan pada penelitian ini masih menggunakan partisipan yang sangat terbatas, sehingga belum dapat digeneralisasikan untuk

“The Analysis of Cultural Gaps in Translation and Solutions”. “Translation of English and Chinese Addressing Terms from the

Secara garis besar pengertian media pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah sebagai perantara atau pengantar, alat bantu mengajar, sarana pembawa/penyalur pesan,

[r]

Tag menjelaskan setiap elemen yang ada di dalam web seperti teks, gambar maupun table, HTML sendiri adalah, merupakan suatu dokumen teks biasa yang mudah untuk di mengerti