AKIBAT HUKUM PERJANJIAN PERKAWINAN YANG
MENIADAKAN KEBERADAAN HARTA BERSAMA
DALAM HAL PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS
OLEH SUAMI DAN ISTRI DIHUBUNGKAN DENGAN
UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG
PERKAWINAN DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 40
TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS
ABSTRAK
Dewasa ini, suami-istri sudah mulai mendirikan usaha bersama dalam rangka meningkatkan taraf ekonomi keluarganya. Salah satunya dengan mendirikan PT secara bersama. Pada praktiknya, suami-istri yang hendak mendirikan PT memiliki perjanjian perkawinan yang meniadakan harta bersama agar dapat memenuhi unsur pendirian PT, yaitu sumber modal yang diberikan dalam bentuk saham minimal berasal dari dua sumber. Dengan adanya perjanjian perkawinan yang meniadakan harta bersama, maka suami-istri dianggap tetap memiliki harta masing-masing yang diperbolehkan menjadi sumber modal PT. Tujuan penelitian ini untuk menentukan status hukum dari perjanjian perkawinan yang meniadakan harta bersama dan akibat hukum pendirian PT oleh suami-istri yang membuat perjanjian perkawinan yang meniadakan harta bersama.
Metode pendekatan dalam skripsi ini adalah metode pendekatan yuridis normatif dengan menggunakan bahan hukum primer, sekunder, dan tersier untuk mencari data sekunder. Spesifikasi penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitis dengan memberikan gambaran menyeluruh tentang objek yang diteliti dan dianalisis secara kualitatif. Tahap penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian kepustakaan yang diperoleh melalui peraturan perundang-undangan, literatur, serta sumber lain yang terkait dan studi lapangan untuk mendapat data pendukung dari penelitian kepustakaan, yaitu melalui wawancara. Kemudian, data-data tersebut dianalisis dengan metode normatif kualitatif.
LEGAL CONSEQUENCES OF MARRIAGE AGREEMENT
WHICH NEGATES JOINT PROPERTY IN THE
ESTABLISHMENT OF A LIMITED COMPANY BY
MARRIED COUPLE RELATED WITH ACT NUMBER 1
YEAR 1974 ABOUT MARRIAGE AND ACT NUMBER 40
OF 2007 ABOUT LIMITED COMPANY
ABSTRACT
Recently, married couples have started to set up a joint venture in order to improve the family economy. One of them is by establishing a Limited Company together. In practice, a married couple who want to establish a Limited Company must have a marriage agreement that negates joint property in order to meet the requirements of the establishment of a Limited Company, which is capital given in the form of stock from a minimum of two sources. With the agreement of marriage, which excludes joint property, the married couple are considered to still have property that enables each to be a source capital of Limited Company. The purpose of this study was to determine the legal status of a marriage agreement that eliminates joint property and the legal consequences of the establishment of Limited Company by married couple who made a marriage agreement which negates the joint property.
The research method in this thesis is normative juridical approach using primary, secondary, and tertiary legal materials to find secondary data. The research specifications is descriptive analytical method to describe the object of research and the object is analyzed qualitatively. The research stages in this thesis is the research of literature obtained through legislation, literature, other relevant sources and field study through interviews. Then, the data is analyzed by qualitative normative method.