• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perubahan Etika-moral Di Era Global Melalui Pola Sapaan: Satu Kajian Sosiopragmatik.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perubahan Etika-moral Di Era Global Melalui Pola Sapaan: Satu Kajian Sosiopragmatik."

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PERUBAHAN ETIKA-MORAL DI ERA GLOBAL MELALUI POLA SAPAAN: SATU KAJIAN SOSIOPRAGMATIK

Oleh

Fatimah Djajasudarma, Dian Indira, Elvi Citraresmana (Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran)

AB STRAK

Tujuan makalah ini untuk memerikan perubahan etika dan moral di Era Global melalui pola sapaan dengan kajian (analisis) sosiopragmatik. Kajian ini bermula dari kasus penyuluhan etika dan moral yang berhubungan dengan aspek psikologis pelayanan pariwisata dalam pembangunan mental sumber daya manusia (SDM). Pendekatan sosiopragmatik yang bersifat setempat dan khusus menyangkut kajian pola sapaan berdasarkan usia dan jabatan dalam keluarga dan kantor setempat (sosio menyangkut masyarakat bahasadanpragmatik menyangkut "language in use"). Leech (1993) menyatakan bahwa di dalam sosiopragmatik menyangkut prinsip kerja sama antarpartisipan ujaran dan prinsip kesantunan dalam bertindak secara berlainan di dalam budaya, bahasa, kelas sosial, dan situasi sosial yang berlainan pula (pertimbagkan pula cooperative principle dari Grice, 1981;.teori relevan dari Sperber & Wilson , 1995, dan Cruse, 2000; Djajasudarma, 2009). Sosiopragmatik adalah perantara antara sosiologi (dalam hal ini berhubungan erat dengan sosiolinguistik) dan pragmatic (bahasa pada saat digunakan-konversasi), dan kajiannya bersifat budaya tertentu. Data diperoleh dari wacana konversasi yang memfokuskan pada penyapa-pesapa dalam konversasi. Penyapa yang dimaksud adalah orang pertama sebagai pembicara dan pesapa adalah orang kedua yang disapa.

Strategi tindak sapaan dalam konversasi, dipertimbangkan dari kemampuan penyapa, dan nilai-nilai sosial budaya dari segi etik-moral yang dimilikinya. Penelitian ini menerapkan metode kualitatif yang berupaya menemukan makna dalam penelitian pengetahuan budaya dan menentukan fungsinya sebagai penggerak (pembangun, pengubah, penggeser) kehidupan sosial. Makna merupakan satu hal yang paling penting dalam kerja kualitatif karena menggambarkan apa yang dialami, bagaimana menafsirkan perilakunya, dan bagaimana membuat struktur dunia sosial (pertimbangkann Bogdan & Biklen, 1982). Makna melibatkan pemahaman baik dari segi interprestasi semantik kognitif leksikal maupun semantik kognitif konteks secara keseluruhan dalam komunikasi (Palmer, 1981; Leech, 1993; Levinson, 1983; Djajasudarma, 1993; 2000) Makalah ini menpertimbangkan pula situasi (jenis konteks), peristiwa, dan fungsi ujaran dalam suatu konversasi.( lihat pula Hymes, 1972; Djajasudarma, 2009).

(3)

PERUBAHAN ETIKA-MORAL DI ERA GLOBAL MELALUI POLA SAPAAN: SATU KAJIAN SOSIOPRAGMATIK

Oleh

Fatimah Djajasudarma, Dian Indira, Elvi Citraresmana Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran PEMBUKA

Penggunaan bahasa dapat menjadi lahan untuk mengevaluasi perubahan sosial budaya. Perubahan etika-moral termasuk ke dalam proses tersebut dan dapat diamati dari salah satu unsur bahasa yang disebut pola sapaan. Data dianalisis dengan memakai pendekatan sosiopragmatik, yang dipaharni sebagai jembatan antara sosiologi dan pragmatik Sosiologi yang dihubungkan dengan sosiolinguistik terbatas pada prinsip kerja samacooperative principleaantarpartisipan ujaran, jarak sosial, kelas sosial (akrab/tidaknya partisipan ujaran); dan pragmatik dipertimbangkan dari bahasa pada saat digunakan 'language in use'. Data yang dianalisis difokuskan pada konversasi sesuai dengan strategi pragmatik. Kaidah konversasi (maxims) yang ditekankan pada prinsip kooperatif , yang menggarisbawahi penggunaan bahasa (pragmatik) dengan kaidah maksim relevan(maxims of relevance/relation )atau makssim super, yang merupakan inti dari urutan kaidah konversasi (Grice, 1981).

Prinsip ini merupakan salah satu prinsip utama di samping prinsip atau kaidah koversasi yang lainnya, yaknimaxims of quality, maxims of quantity, dan maxims of manner.Dengan kaidah konversasi ini akan terjadi interaksi antaraturan tersebut di dalam pragmatik yang semuanya menyangkut semantik baik dengan makna referensi atau yang menghadirkan implikatur (inferensi dalam wacana). Implikatur berhubungan dengan teori relevan dengan asas dasar kognisi manusia berorientasi relevan dengan pendengar (pesapa),dan akan memusatkan perhatian kepada informasi yang relevan dengan dirinya: Dengan meminta perhatian penyapa akan menciptakan segala harapan yang relevan 'interpretasi yang terbaik adalah interpretasi yang dapat memenuhi harapan tersebut. Definisi relevan adalahdengan segala hal seimbang akan semakin tinggi kesan konteks - semakin relevan semakin rendah usaha mernproses informasi (Sperber & Wilson, 1986: Jalaluddin, 1999).

Referensi

Dokumen terkait

Bapak Handoko M.Eng yang telah memberi topik ini dan membimbing baik dalam penulisan, memberi ide-ide untuk pengujian dan penulisan dan memberikan dorongan

masyarakat Jawa Tengah belum lama ini Gubernur Jawa Tengah melakukan pencanangan Gerakan Jawa Tengah Membaca.Sebagai upaya meningkatkan minat baca masyarakat semarang

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024)

Penelitian ini membahas tentang Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Biogas sebagai upaya pengendalian pencemaran limbah cair dari hasil pengolahan tahu dalam kajian

Hal ini sejalan dengan nilai dari parameter rasa yang dihasilkan ketiga jenis stik ikan ini dimana tidak terdapat perbedaan yang nyata pada semua stik ikan

79 Kota Sibolga, tepatnya dalam kamar tidur rumah korban dimana saat itu saksi korban bersama dengan saksi Gabriel Santika Pasaribu sedang menonton TV diruang tamu dan

[r]

rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul PENGGUNAAN POLIMER KARBOHIDRAT AMYLUM DAN BAHAN TAMBAH MADU UNTUK MENINGKATKAN KUAT TEKAN MORTAR