• Tidak ada hasil yang ditemukan

Suatu Studi Deskriptif Tentang Komitmen Terhadap Pekerjaan Pada Guru SMK "X" Rantepao di Kabupaten Tana Toraja, Sul - Sel.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Suatu Studi Deskriptif Tentang Komitmen Terhadap Pekerjaan Pada Guru SMK "X" Rantepao di Kabupaten Tana Toraja, Sul - Sel."

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

pekerjaan pada guru SMK “X” Rantepao di Kabupaten Tana Toraja, Sul - Sel. Sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian ini rancangan penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik survai. Sampel sejumlah 52 orang guru yang mengajar di SMK “X”. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling.

Penelitian ini menggunakan teori komitmen terhadap pekerjaan dari Allen & Meyer (1991) yang menyatakan bahwa komitmen pada pekerjaan adalah keterikatan individu terhadap pekerjaannya didasari oleh tiga komponen yaitu affective commitment, continuance commitment dan normative commitment.

Alat ukur yang digunakan adalah alat ukur yang dimodifikasi oleh peneliti yang didasarkan pada prinsip pembuatan skala yang diuraikan oleh Allen & Meyer (1990). Berdasarkan hasil uji validitas alat ukur komitmen terhadap pekerjaan diperoleh nilai 0.306 sampai 0.741 dan reliabilitas sebesar 0.803 (Relibilitas tinggi).

Berdasarkan pengolahan data penelitian diperoleh hasil 52% guru SMK “X” Rantepao memiliki komitmen terhadap pekerjaan yang rendah dan 48% memiliki komitmen terhadap pekerjaan yang tinggi. Dengan demikian tampak bahwa guru-guru SMK “X” kurang memiliki keterikatan terhadap pekerjaannya. Secara keseluruhan komponen komitmen terhadap pekerjaan yang dominan baik pada guru dengan komitmen yang rendah maupun yang tinggi adalah normative commitment.

(2)

DAFTAR ISI... v

DAFTAR BAGAN ... viii

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR LAMPIRAN... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 10

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian... 10

1.4Kegunaan Penelitian ... 10

1.5Kerangka Pemikiran... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komitmen Terhadap Pekerjaan ... 19

2.1.1 Pengertian Komitmen Pada Pekerjaan ... 19

2.1.2 Komponen Komitmen Pada Pekerjaan ... 20

2.1.3 Faktor-faktor Antesenden dari Komponen Komitmen pada Pekerjaan ... 22

2.1.4 Konsekuensi dari Komitmen pada Organisasi ... 29

(3)

2.3.1 Tugas Guru... 40

2.3.2 Peran Guru ... 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian ... 45

3.2 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 46

3.3 Alat ukur ... 46

3.4 Validitas dan Realibilitas Alat Ukur. ... 48

3.4.1 Validitas Alat Ukur ... 48

3.4.1 Reliabilitas Alat Ukur ... 50

3.5. Sampel Penelitian... 52

3.5.1. Teknik Pengambilan Sampel... 52

3.5.2. Karakteristik Populasi ... 52

3.5.3. Lokasi Penelitian... 52

3.6 Teknik Analisis ... 52

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... 54

4.1.1. Gambaran Responden Penelitian ... 54

(4)

4.2 Pembahasan... 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 62 5.2 Saran... 63

(5)
(6)

Tabel 1. Gambaran responden berdasarkan usia ... 54

Tabel 2. Gambaran responden berdasarkan jenis kelamin ... 55

Tabel 3. Gambaran responden berdasarkan pendidikan terakhir ... 55

Tabel 4. Gambaran responden berdasarkan status marital ... 55

Tabel 5. Gambaran responden berdasarkan masa kerja ... 56

Tabel 6. Gambaran responden berdasarkan status kepegawaian ... 56

Tabel 7. Derajat komitmen terhadap pekerjaan ... 57

Tabel 8. Komponen komitmen terhadap pekerjaan yang rendah ... 57

(7)

Lampiran 1 Kuesioner komitmen terhadap pekerjaan.

Lampiran 2 Hasil uji validitas kuesioner komitmen terhadap pekerjaan per komponen.

Lampiran 3Hasil uji reliabilitas kuesioner komitmen terhadap pekerjaan. Lampiran 4Total skor komitmen terhadap pekerjaan.

Lampiran 5Total skor komponen-komponen komitmen terhadap pekerjaan. Lampiran 6 Hasil penelitian.

Lampiran 7 Tabulasi silang. Lampiran 8 Analisis item.

(8)

KATA PENGANTAR

Dengan hormat,

Saya mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Marantha

bersama ini memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk meluangkan waktu untuk

mengisi kuesioner yang ada di bawah ini. Koesioner ini saya buat dalam rangka

penyusunan tugas akhir di Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

Kuesioner ini berhubungan dengan penelitian yang saya lakukan, yang

bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai komitmen pada pekerjaan.

Agar data yang saya kumpulkan dapat lebih bermanfaat bagi kedua belah pihak,

maka saya berharap Bapak/Ibu mengisi angket ini apa adanya sesuai dengan

kondisi Bapak/Ibu. Jawaban yang Bapak/Ibu berikan tidak akan berpengaruh

terhadap hasil kerja Bapak/Ibu dan saya akan menjaga kerahasiaan identitas

Bapak/Ibu.

Atas bantuan yang telah Bapak/Ibu berikan saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya,

(9)

DATA PRIBADI:

1. Guru mata pelajaran : ... 2. Usia : …………. Thn

3. Jenis kelamin : P / L*

4. Pendidikan terakhir : ...

5. Masa kerja : …………. Thn

6. Status : Menikah / Belum menikah / Janda / Duda*

(* coret yang tidak perlu)

DATA PENUNJANG:

1. Apa yang menjadi alasan sdr menjadi guru?

... ... 2. Faktor-faktor apa yang paling mendorong sdr untuk bekerja dengan giat

sebagai guru?

... ... 3. Hambatan-hambatan apa yang sdr hadapi dalam melaksanakan tugas sdr?

... ... Bila hambatan itu terjadi, apa yang akan sdr lakukan untuk mengatasinya?

... ... 4. Bagaimana pandangan sdr tentang upaya SMK ‘X’ dalam meningkatkan

kualitas guru-guru di SMK ‘X’?

... ... 5. Apakah sdr sudah melakukan semua tugas-tugas tersebut dengan baik?... Apabila belum, kenapa? ... ... ... 6. Usaha apa saja yang sdr lakukan untuk bisa berkembang dalam pekerjaan

sdr ?

... ... 7. Apakah sdr puas dengan pekerjaan sdr sekarang ini? ... Kalau belum, hal-hal apa yang sdr rasakan masih kurang? ... ... ... Bagaimana sdr mengatasinya? ... ... ... 8. Hal-hal apa saja yang menyebabkan sdr bertahan untuk tetap bekerja di

sekolah ini? ... ... 9. Apakah sdr puas dengan kebijakan-kebijakan / peraturan-peraturan yang

(10)

KUESIONER KOMITMEN PADA PEKERJAAN

Petunjuk pengisian:

Sdr akan menjumpai sejumlah pernyataan untuk kuesioner komitmen pada pekerjaan. Pada setiap pernyataan terdapat 7 alternatif pilihan jawaban yaitu:

SS = dalam pekerjaan sdr, sdr SANGAT SETUJU dengan pernyataan tersebut.

S = dalam pekerjaan sdr, sdr SETUJU dengan pernyataan tersebut.

CS = dalam pekerjaan sdr, sdr CENDERUNG SETUJU dengan pernyataan tersebut.

TDD = dalam pekerjaan sdr, sdr TIDAK KEDUA-DUANYA, SETUJU

MAUPUN TIDAK SETUJU dengan pernyataan tersebut.

CTS = dalam pekerjaan sdr, sdr CENDERUNG TIDAK SETUJU dengan pernyataan tersebut.

TS = dalam pekerjaan sdr, sdr TIDAK SETUJU dengan pernyataan tersebut.

STS = dalam pekerjaan sdr, sdr SANGAT TIDAK SETUJU dengan pernyataan tersebut.

Tugas sdr adalah memilih satu dari ke 7 alternatif pilihan jawaban yang ada dengan memberikan tanda silang ( X ) pada kotak yang tersedia pada setiap pernyataan.

Tanyakan kepada diri sdr, “seberapa setujukah saya (anda) dengan pernyataan ini dalam pekerjaan saya?”

Bacalah setiap pernyataan dengan hati-hati serta jawablah dengan tenang dan tidak perlu tergesa-gesa. Jawaban saudara tidak ada yang salah, semua jawaban adalah benar jika sesuai dengan keadaan diri saudara!

Contoh:

NO. PERNYATAAN SS S CS TDD CTS TS STS

1 Saya merasa tidak senang dengan

pekerjaan ini. X

2 Saya akan selalu dating tepat waktu

(11)

NO. PERNYATAAN SS S CS TDD CTS TS STS

1 Saya sangat senang menghabiskan seluruh karir saya sebagai guru.

2 Saya sangat senang membicarakan pekerjaan saya dengan orang lain.

3 Saya tidak merasa mempunyai kewajiban untuk tetap menekuni pekerjaan saya saat ini.

4 Saya tidak takut akan apa yang akan terjadi jika saya berhenti dari pekerjaan ini, sebelum memiliki pekerjaan yang lain.

5 Hidup saya akan banyak yang berpengaruh jika saya memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan ini.

6 Tidak akan terlalu sulit bagi saya untuk meninggalkan pekerjaan ini di

kemudian hari.

7 Saya giat bekerja sebagai guru di sekolah ini karena sesuai dengan upah yang saya terima.

8 Walaupun meninggalkan pekerjaan ini akan menguntungkan saya, tetapi saya berpikir bahwa hal itu adalah tindakan yang tidak benar.

9 Saya merasa bahwa kesulitan murid-murid dalam memahami mata pelajaran yang saya berikan merupakan suatu masalah bagi saya.

10 Saya merasa tidak cocok menjadi guru.

11 Saya akan memberikan yang terbaik untuk pekerjaan ini.

12 Saya tidak percaya bahwa seseorang harus selalu setia kepada

(12)

NO. PERNYATAAN SS S CS TDD CTS TS STS

13 Secara personal, pekerjaan saya sekarang ini mempunyai arti yang sangat penting bagi saya.

14 Saya merasa enggan untuk datang mengajar setiap hari.

15 Sekolah ini layak mendapatkan loyalitas/kepatuhan dari saya.

16 Bukan tanggung jawab saya apabila ada beberapa murid saya yang tidak naik kelas.

17 Akan sangat berat bagi saya untuk meninggalkan pekerjaan ini sekarang, walaupun saya menginginkan untuk keluar.

18 Saya akan merasa bersalah jika

sekarang saya meninggalkan pekerjaan ini.

19 Memutuskan untuk bekerja sebagai guru merupakan kesalahan saya.

20 Saya tidak merasa sebagai seorang pendidik.

21 Dengan senang hati saya akan meluangkan waktu untuk memberikan les tambahan kepada murid-murid di luar jam pelajaran.

22 Sekarang ini, bekerja sebagai guru adalah merupakan suatu kebutuhan.

23 Pekerjaan ini memberi semangat kepada saya untuk memberikan unjuk kerja yang terbaik.

24 Menurut saya, pada saat ini orang-orang terlalu mudah untuk pindah dari

(13)

NO. PERNYATAAN SS S CS TDD CTS TS STS

25 Saya memilih pekerjaan ini karena sesuai dengan pilihan hati nurani saya.

26 Saya percaya bahwa saya memiliki beberapa pilihan sebagai pertimbangan untuk meninggalkan pekerjaan ini.

27 Dengan senang hati saya akan meninggalkan pekerjaan saya yang sekarang apabila saya mendapatkan tawaran pekerjaan yang lebih baik.

28 Untuk tetap bertahan pada pekerjaan ini, saya merasa perlu menambah pengetahuan saya.

29 Saya senang membagikan ilmu yang saya miliki kepada murid-murid.

30 Saya tidak akan meninggalkan sekolah ini sekarang karena saya merasa memiliki kewajiban terhadap

orang-orang di sekolah.

31 Saya tidak perlu memberitahukan kepada guru-guru yang lain apabila saya mendapatkan cara-cara baru yang efektif dalam mengajar karena hal ini

akan merugikan saya.

32 Saya tidak mendapat banyak keuntungan dengan tetap bekerja

sebagai guru.

33 Saya tidak merasa "terikat secara emosional" dengan pekerjaan saya ini.

34 Saya merasa cukup dengan

pengetahuan yang saya miliki sekarang untuk bekerja sebagai guru.

35 Saya bekerja sesuai dengan peraturan

yang berlaku.

36 Salah satu dari beberapa konsekuensi negatif meninggalkan pekerjaan ini adalah jarangnya pilihan pekerjaan

(14)

TABEL HASIL UJI VALIDITAS

KUESIONER KOMITMEN TERHADAP PEKERJAAN

PER KOMPONEN

Kriteria yang digunakan:

• < 0,3 : tidak valid atau tidak dapat digunakan • ≥ 0,3 : valid atau dapat digunakan

No. item Jumlah Ket.

1 0.555 Valid

2 0.603 Valid

7 0.086 Tidak Valid

8 0.126 Tidak Valid

15 0.421 Valid 16 0.558 Valid 19 0.425 Valid 20 0.333 Valid 27 0.626 Valid 28 0.494 Valid 31 0.310 Valid 32 0.349 Valid

39 0.256 Tidak Valid

40 0.567 Valid 44 0.709 Valid A

F

F

E

C

T

I

V

E

45 0.525 Valid

Item Valid : 13

Item Tidak Valid :

(15)

No. item

Jumlah

Ket.

4 0.346

Valid

5 0.387

Valid

9 0.420

Valid

10 0.406 Valid

13 0.211

Tidak

Valid

14 0.070

Tidak

Valid

23 0.562 Valid

24 0.226

Tidak

Valid

29 0.462 Valid

30 0.006

Tidak

Valid

35 0.306 Valid

37 0.548 Valid

38 0.369 Valid

42 0.462 Valid

43 0.501 Valid

C

O

N

T

I

N

U

A

N

C

E

48 0.435 Valid

Item

Valid

: 12

Item Tidak Valid

: 4

No. item

Jumlah

Ket.

3 0.530

Valid

6 0.199

Tidak

Valid

11 0.399 Valid

12 0.060

Tidak

Valid

17 0.559 Valid

18 0.733 Valid

21 0.741 Valid

22 0.332 Valid

25 0.491 Valid

26 0.509 Valid

33 0.480 Valid

34 0.534 Valid

36 0.196

Tidak

Valid

41 0.452 Valid

46 0.290

Tidak

Valid

N

O

R

M

A

T

I

V

E

47 0.423 Valid

Item

Valid

: 12

(16)

TABEL HASIL UJI RELIABILITAS

KUESIONER KOMITMEN TERHADAP PEKERJAAN

TOTAL SKOR RESPONDEN

ITEM GANJIL ITEM GENAP

1 126 113

2 111 104

3 117 119

4 130 118

5 115 101

6 112 107

7 127 121

8 105 96

9 115 96

10 124 127

11 118 120

12 132 131

13 129 123

14 109 97

15 121 118

16 125 116

17 115 109

18 112 113

19 123 121

20 101 111

21 128 124

22 129 133

(17)

TABEL TOTAL SKOR KOMITMEN TERHADAP PEKERJAAN

No. item Total Skor No. Item Total Skor

1 222 Tinggi 5 190 Rendah

2 203 Tinggi 6 195 Rendah

3 200 Tinggi 8 194 Rendah

4 207 Tinggi 9 192 Rendah

7 222 Tinggi 12 186 Rendah

10 209 Tinggi 13 163 Rendah

11 201 Tinggi 14 193 Rendah

24 210 Tinggi 15 170 Rendah

25 211 Tinggi 16 197 Rendah

26 222 Tinggi 17 196 Rendah

27 200 Tinggi 18 198 Rendah

30 236 Tinggi 19 189 Rendah

31 201 Tinggi 20 194 Rendah

33 225 Tinggi 21 194 Rendah

34 206 Tinggi 22 189 Rendah

36 217 Tinggi 23 195 Rendah

39 207 Tinggi 28 199 Rendah

41 208 Tinggi 29 195 Rendah

42 205 Tinggi 32 197 Rendah

43 206 Tinggi 35 191 Rendah

44 217 Tinggi 37 183 Rendah

45 206 Tinggi 38 193 Rendah

47 219 Tinggi 40 181 Rendah

50 204 Tinggi 46 198 Rendah

52 206 Tinggi 48 198 Rendah

49 194 Rendah

(18)

TABEL TOTAL SKOR KOMPONEN-KOMPONEN

KOMITMEN TERHADAP PEKERJAAN

Komponen Komitmen Terhadap Pekerjaan Rendah Resp. Affective commitment Continuance commitment Normative commitment 5

66 49 75 6

69 49 77 8

68 52 74 9

54 59 79 12

59 60 67 13

60 49 57 14

64 57 72 15

56 51 63 16

62 63 72 17

71 56 69 18

68 57 73 19

68 50 71 20

64 63 67 21

70 59 65 22

61 62 66 23

66 60 69 28

73 57 69 29

70 60 68 32

64 59 74 35

58 65 68 37

57 58 68 38

68 69 64 40

57 60 64 46

61 63 74 48

64 63 71 49

61 63 70 51

(19)

Komponen Komitmen Terhadap Pekerjaan Tinggi Resp.

Affective commitment

Continuance commitment

Normative commitment

1 72 57 78

2 75 69 67

3 72 64 71

4 72 63 72

7 75 66 81

10 67 69 73

11 65 60 76

24 69 62 79

25 66 78 67

26 75 63 84

27 72 60 68

30 77 77 82

31 69 59 73

33 75 69 81

34 70 62 74

36 69 77 71

39 70 61 76

41 74 65 69

42 69 61 75

43 69 61 76

44 75 68 74

45 77 58 71

47 80 70 69

50 69 62 73

(20)

HASIL PENELITIAN

Tabel 6.1 Derajat Komitmen Terhadap Pekerjaan Tabel 6.1.2

Komitmen Terhadap Pekerjaan

27 51.9 51.9 51.9

25 48.1 48.1 100.0

52 100.0 100.0

Rendah Tinggi Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Tabel 6.1.2

Komponen komitmen terhadap pekerjaan rendah Komitmen terhadap pekerjaan

yang rendah Komponen komitmen

Jumlah Persen

Affective commitment 7 26%

Continuance commitment 1 4%

Normative commitment 19 70%

T o t a l 27 100%

Tabel 6.1.3

Komponen komitmen terhadap pekerjaan tinggi Komitmen terhadap pekerjaan

yang tinggi Komponen komitmen

Jumlah Persen

Affective commitment 9 36%

Continuance commitment 2 8%

Normative commitment 14 56%

(21)

Tabel 6.2 Gambaran Responden

Tabel 6.2.1

Usia

11 21.2 21.2 21.2

11 21.2 21.2 42.3

21 40.4 40.4 82.7

8 15.4 15.4 98.1

1 1.9 1.9 100.0

52 100.0 100.0

22-28 tahun 29-34 tahun 35-43 tahun 44-53 tahun 54-60 tahun Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Tabel 6.2.2

Jenis Kelamin

38 73.1 73.1 73.1

14 26.9 26.9 100.0

52 100.0 100.0

L P Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Tabel 6.2.3

Pendidikan

8 15.4 15.4 15.4

44 84.6 84.6 100.0

52 100.0 100.0

D3 S1 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Tabel 6.2.4

Masa Kerja

5 9.6 9.6 9.6

12 23.1 23.1 32.7

35 67.3 67.3 100.0

52 100.0 100.0

kurang atau sama dengan 1 tahun antara 2-3 tahun lebih dari 4 tahun Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

(22)

Tabel 6.2.5

Status Marital

39 75.0 75.0 75.0

13 25.0 25.0 100.0

52 100.0 100.0

menikah belum menikah Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Tabel 6.2.6

Status Kepegawaian

18 34.6 34.6 34.6

31 59.6 59.6 94.2

3 5.8 5.8 100.0

52 100.0 100.0

honor tetap dpk Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Tabel 6.3 Hasil Data Penunjang Tabel 6.3.1

Alasan giat bekerja sbg guru

12 23.1 23.1 23.1

2 3.8 3.8 26.9

11 21.2 21.2 48.1

26 50.0 50.0 98.1

1 1.9 1.9 100.0

52 100.0 100.0

Faktor ekonomi Latar belakang pendidikan Senang mengajar Tanggung jawab tidak menjawab Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

(23)

Tabel 6.3.2

Hambatan yg dihadapi dlm melaksanakan tugas

1 1.9 1.9 1.9

14 26.9 26.9 28.8

24 46.2 46.2 75.0

8 15.4 15.4 90.4

1 1.9 1.9 92.3

2 3.8 3.8 96.2

2 3.8 3.8 100.0

52 100.0 100.0

Bantuan pemerintah tidak merata Cara mengajar Fasilitas mengajar kurang Gaji Kebijakan-kebijakan yang berubah-ubah Kemampuan kurang Pelatihan guru kurang Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Tabel 6.3.3

Cara mengatasi hambatan

3 5.8 5.8 5.8

6 11.5 11.5 17.3

1 1.9 1.9 19.2

10 19.2 19.2 38.5

5 9.6 9.6 48.1

10 19.2 19.2 67.3

3 5.8 5.8 73.1

14 26.9 26.9 100.0

52 100.0 100.0

Cari tambahan di luar sekolah.

Kerjasama dengan sesama guru

Mencari alternatif lain. Mencoba metode mengajar yang baru Rajin bekerja Tergantung fasilitas dari sekolah tidak menjawab Usaha sendiri Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Tabel 6.3.4

Pandangan ttg upaya SMK "X" meningkatkan kualitas guru

25 48.1 48.1 48.1

17 32.7 32.7 80.8

3 5.8 5.8 86.5

5 9.6 9.6 96.2

2 3.8 3.8 100.0

52 100.0 100.0

Baik. Belum maksimal. Cukup baik. Kurang baik tidak menjawab Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

(24)

Tabel 6.3.5

Apakah sdh melakukan semua tugas tsb dgn baik?

25 48.1 48.1 48.1

22 42.3 42.3 90.4

5 9.6 9.6 100.0

52 100.0 100.0

Belum. Sudah. tidak menjawab Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Tabel 6.3.6

Bila belum kenapa?

7 13.5 13.5 13.5

1 1.9 1.9 15.4

5 9.6 9.6 25.0

10 19.2 19.2 44.2

2 3.8 3.8 48.1

27 51.9 51.9 100.0

52 100.0 100.0

Fasilitas mengajar kurang

Harus ada perintah dari kepala sekolah

Kendala dalam mengajar Kendala individu Lalai dalam mengajar tidak menjawab Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Tabel 6.3.7

Usaha apa saja yang dilakukan untuk berkembang dalam pekerjaan.

4 7.7 7.7 7.7

4 7.7 7.7 15.4

4 7.7 7.7 23.1

10 19.2 19.2 42.3

1 1.9 1.9 44.2

1 1.9 1.9 46.2

26 50.0 50.0 96.2

2 3.8 3.8 100.0

52 100.0 100.0

Bekerja dengan baik. Disiplin waktu Diskusi dengan sesama guru Ikut pelatihan guru Mencoba metode mengajar yang baru. Mengusahakan fasilitas sendiri Tetap belajar menambah wawasan tidak menjawab Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

(25)

Tabel 6.3.8

Apakah puas sbg guru?

19 36.5 36.5 36.5

30 57.7 57.7 94.2

3 5.8 5.8 100.0

52 100.0 100.0

Belum. Puas.

tidak menjawab Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Tabel 6.3.9

Kalau belum, hal2 apa yg dirasa msh kurang?

1 1.9 1.9 1.9

2 3.8 3.8 5.8

8 15.4 15.4 21.2

1 1.9 1.9 23.1

3 5.8 5.8 28.8

3 5.8 5.8 34.6

33 63.5 63.5 98.1

1 1.9 1.9 100.0

52 100.0 100.0

Aturan belum dilaksanakan sepenuhnya Fasilitas kurang Gaji kurang

Harus terus berkembang dalam mengajar. Kemampuan kurang. Masih guru honor. tidak menjawab Waktu mengajar kurang Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Tabel 6.3.10

Cara mengatasi hal2 yg dirasa msh kurang?

1 1.9 1.9 1.9

2 3.8 3.8 5.8

1 1.9 1.9 7.7

3 5.8 5.8 13.5

6 11.5 11.5 25.0

1 1.9 1.9 26.9

1 1.9 1.9 28.8

36 69.2 69.2 98.1

1 1.9 1.9 100.0

52 100.0 100.0

Aktif diluar sekolah. Melaksanakan tugas dengan baik.

Memanfaatkan fasilitas yang ada.

Menambah wawasan. Mencari tambahan di luar. Menyediakan fasilitas sendiri

Sabar aja. tidak menjawab

Usul untuk kenaikan gaji. Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

(26)

Tabel 6.3.11

Hal2 yg menyebabkan bertahan tetap bekerja di SMK "X"

9 17.3 17.3 17.3

1 1.9 1.9 19.2

1 1.9 1.9 21.2

12 23.1 23.1 44.2

4 7.7 7.7 51.9

20 38.5 38.5 90.4

1 1.9 1.9 92.3

4 7.7 7.7 100.0

52 100.0 100.0

Cari nafkah. Disiplin Latar belakang pendidikan Rasa kekeluargaan. Senang mengajar Tanggung jawab. Tidak ada pekerjaan lain. tidak menjawab

Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Tabel 6.3.12

Apakah puas dgn kebijakan2 yg ditetapkan SMK "X"

23 44.2 44.2 44.2

29 55.8 55.8 100.0

52 100.0 100.0

Belum. Puas. Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Tabel 6.3.13

Kalau belum, kenapa?

2 3.8 3.8 3.8

6 11.5 11.5 15.4

2 3.8 3.8 19.2

1 1.9 1.9 21.2

9 17.3 17.3 38.5

32 61.5 61.5 100.0

52 100.0 100.0

Ganjil

Kebijakan senantiasa hanya sepihak saja. Mengganggu proses belajar

Terlalu banyak kebijakan yang diatur dari yayasan. Kurangnya otonomi sekolah. Tidak dilaksanakan secara maksimal tidak menjawab Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

(27)

TABULASI SILANG

Tabel 7.1 Tabulasi Silang Gambaran responden dengan Derajat

Komitmen Terhadap pekerjaan

Tabel 7.1.1

Usia * Komitmen Terhadap Pekerjaan Crosstabulation

4 7 11

36.4% 63.6% 100.0%

5 6 11

45.5% 54.5% 100.0%

12 9 21

57.1% 42.9% 100.0%

5 3 8

62.5% 37.5% 100.0%

1 0 1

100.0% .0% 100.0%

27 25 52

51.9% 48.1% 100.0% Count

% within Usia Count % within Usia Count % within Usia Count % within Usia Count % within Usia Count % within Usia 22-28 tahun 29-34 tahun 35-43 tahun 44-53 tahun 54-60 tahun Usia Total Rendah Tinggi Komitmen Terhadap Pekerjaan Total Tabel 7.1.2

Jenis Kelamin * Komitmen Terhadap Pekerjaan Crosstabulation

21 17 38

55.3% 44.7% 100.0%

6 8 14

42.9% 57.1% 100.0%

27 25 52

51.9% 48.1% 100.0% Count

% within Jenis Kelamin Count

% within Jenis Kelamin Count

(28)

Tabel 7.1.3

Pendidikan * Komitmen Terhadap Pekerjaan Crosstabulation

4 4 8

50.0% 50.0% 100.0%

23 21 44

52.3% 47.7% 100.0%

27 25 52

51.9% 48.1% 100.0% Count

% within Pendidikan Count

% within Pendidikan Count

% within Pendidikan D3 S1 Pendidikan Total Rendah Tinggi Komitmen Terhadap Pekerjaan Total Tabel 7.1.4

Masa Kerja * Komitmen Terhadap Pekerjaan Crosstabulation

3 2 5

60.0% 40.0% 100.0%

6 6 12

50.0% 50.0% 100.0%

18 17 35

51.4% 48.6% 100.0%

27 25 52

51.9% 48.1% 100.0% Count

% within Masa Kerja Count

% within Masa Kerja Count

% within Masa Kerja Count

% within Masa Kerja kurang atau sama

dengan 1 tahun antara 2-3 tahun lebih dari 4 tahun Masa Kerja Total Rendah Tinggi Komitmen Terhadap Pekerjaan Total Tabel 7.1.5

Status Marital * Komitmen Terhadap Pekerjaan Crosstabulation

19 20 39

48.7% 51.3% 100.0%

8 5 13

61.5% 38.5% 100.0%

27 25 52

51.9% 48.1% 100.0% Count

% within Status Marital Count

% within Status Marital Count

(29)

Tabel 7.1.6

Status Kepegawaian * Komitmen Terhadap Pekerjaan Crosstabulation

8 10 18

44.4% 55.6% 100.0%

19 12 31

61.3% 38.7% 100.0%

0 3 3

.0% 100.0% 100.0%

27 25 52

51.9% 48.1% 100.0% Count

% within Status Kepegawaian Count

% within Status Kepegawaian Count

% within Status Kepegawaian Count

% within Status Kepegawaian honor tetap dpk Status Kepegawaian Total Rendah Tinggi Komitmen Terhadap Pekerjaan Total

Tabel 7.2 Tabulasi Silang Data Penunjang dengan Komitmen

Terhadap Pekerjaan

Tabel 7.2.1

Alasan menjadi guru * Komitmen Terhadap Pekerjaan Crosstabulation

6 7 13

46.2% 53.8% 100.0%

17 13 30

56.7% 43.3% 100.0%

4 5 9

44.4% 55.6% 100.0%

27 25 52

51.9% 48.1% 100.0% Count

% within Alasan menjadi guru Count

% within Alasan menjadi guru Count

% within Alasan menjadi guru Count

(30)
[image:30.595.121.503.148.425.2]

Tabel 7.2.2

Alasan giat bekerja sbg guru * Komitmen Terhadap Pekerjaan Crosstabulation

4 8 12

33.3% 66.7% 100.0%

2 0 2

100.0% .0% 100.0%

7 4 11

63.6% 36.4% 100.0%

13 13 26

50.0% 50.0% 100.0%

1 0 1

100.0% .0% 100.0%

27 25 52

51.9% 48.1% 100.0% Count

% within Alasan giat bekerja sbg guru Count

% within Alasan giat bekerja sbg guru Count

% within Alasan giat bekerja sbg guru Count

% within Alasan giat bekerja sbg guru Count

% within Alasan giat bekerja sbg guru Count

% within Alasan giat bekerja sbg guru Faktor ekonomi

Latar belakang pendidikan Senang mengajar

Tanggung jawab

tidak menjawab Alasan giat

bekerja sbg guru

Total

Rendah Tinggi Komitmen Terhadap

Pekerjaan

(31)
[image:31.595.123.511.146.544.2]

Tabel 7.2.3

Cara mengatasi hambatan * Komitmen Terhadap Pekerjaan Crosstabulation

2 1 3

66.7% 33.3% 100.0%

5 1 6

83.3% 16.7% 100.0%

1 0 1

100.0% .0% 100.0%

2 8 10

20.0% 80.0% 100.0%

4 1 5

80.0% 20.0% 100.0%

4 6 10

40.0% 60.0% 100.0%

1 2 3

33.3% 66.7% 100.0%

8 6 14

57.1% 42.9% 100.0%

27 25 52

51.9% 48.1% 100.0% Count

% within Cara mengatasi hambatan Count

% within Cara mengatasi hambatan Count

% within Cara mengatasi hambatan Count

% within Cara mengatasi hambatan Count

% within Cara mengatasi hambatan Count

% within Cara mengatasi hambatan Count

% within Cara mengatasi hambatan Count

% within Cara mengatasi hambatan Count

% within Cara mengatasi hambatan Cari tambahan di luar

sekolah.

Kerjasama dengan sesama guru

Mencari alternatif lain

(32)
[image:32.595.123.520.159.577.2]

Tabel 7.2.4

Pandangan ttg upaya SMK "X" meningkatkan kualitas guru * Komitmen Terhadap Pekerjaan Crosstabulation

11 14 25

44.0% 56.0% 100.0%

7 10 17

41.2% 58.8% 100.0%

2 1 3

66.7% 33.3% 100.0%

5 0 5

100.0% .0% 100.0%

2 0 2

100.0% .0% 100.0%

27 25 52

51.9% 48.1% 100.0% Count

% within Pandangan ttg upaya SMK "X" meningkatkan kualitas guru Count

% within Pandangan ttg upaya SMK "X" meningkatkan kualitas guru Count

% within Pandangan ttg upaya SMK "X" meningkatkan kualitas guru Count

% within Pandangan ttg upaya SMK "X" meningkatkan kualitas guru Count

% within Pandangan ttg upaya SMK "X" meningkatkan kualitas guru Count

% within Pandangan ttg upaya SMK "X" meningkatkan kualitas guru Baik. Belum maksimal. Cukup baik. Kurang baik tidak menjawab Pandangan ttg

(33)
[image:33.595.118.522.155.734.2]

Tabel 7.2.5

aha apa saja yang dilakukan untuk berkembang dalam pekerjaan. * Komitmen Terhadap Pekerja Crosstabulation

4 0 4

100.0% .0% 100.0%

1 3 4

25.0% 75.0% 100.0%

3 1 4

75.0% 25.0% 100.0%

4 6 10

40.0% 60.0% 100.0%

0 1 1

.0% 100.0% 100.0%

0 1 1

.0% 100.0% 100.0%

14 12 26

53.8% 46.2% 100.0%

1 1 2

50.0% 50.0% 100.0%

27 25 52

51.9% 48.1% 100.0%

Count

% within Usaha apa saja yang dilakukan untuk berkembang dalam pekerjaan. Count

% within Usaha apa saja yang dilakukan untuk berkembang dalam pekerjaan. Count

% within Usaha apa saja yang dilakukan untuk berkembang dalam pekerjaan. Count

% within Usaha apa saja yang dilakukan untuk berkembang dalam pekerjaan. Count

% within Usaha apa saja yang dilakukan untuk berkembang dalam pekerjaan. Count

% within Usaha apa saja yang dilakukan untuk berkembang dalam pekerjaan. Count

% within Usaha apa saja yang dilakukan untuk berkembang dalam pekerjaan. Count

% within Usaha apa saja yang dilakukan untuk berkembang dalam pekerjaan. Count

% within Usaha apa saja yang dilakukan untuk berkembang dalam pekerjaan. Bekerja dengan baik.

Disiplin waktu

Diskusi dengan sesama guru

Ikut pelatihan guru

Mencoba metode mengajar yang baru.

(34)
[image:34.595.121.506.169.355.2]

Tabel 7.2.6

Apakah puas dgn kebijakan2 yg ditetapkan SMK "X" * Komitmen Terhadap Pekerjaan Crosstabulation

15 8 23

65.2% 34.8% 100.0%

12 17 29

41.4% 58.6% 100.0%

27 25 52

51.9% 48.1% 100.0%

Count

% within Apakah puas dgn kebijakan2 yg ditetapkan SMK "X" Count

% within Apakah puas dgn kebijakan2 yg ditetapkan SMK "X" Count

% within Apakah puas dgn kebijakan2 yg ditetapkan SMK "X" Belum.

Puas. Apakah puas dgn

kebijakan2 yg ditetapkan SMK "X"

Total Rendah Tinggi Komitmen Terhadap Pekerjaan Total Tabel 7.2.7

Apakah puas sbg guru? * Komitmen Terhadap Pekerjaan Crosstabulation

13 6 19

68.4% 31.6% 100.0%

12 18 30

40.0% 60.0% 100.0%

2 1 3

66.7% 33.3% 100.0%

27 25 52

51.9% 48.1% 100.0% Count

% within Apakah puas sbg guru? Count

% within Apakah puas sbg guru? Count

% within Apakah puas sbg guru? Count

[image:34.595.123.516.417.615.2]
(35)
[image:35.595.119.516.148.648.2]

Tabel 7.2.8

menyebabkan bertahan tetap bekerja di SMK "X" * Komitmen Terhadap Pekerjaan Crossta

6 3 9

66.7% 33.3% 100.0%

0 1 1

.0% 100.0% 100.0%

1 0 1

100.0% .0% 100.0%

6 6 12

50.0% 50.0% 100.0%

2 2 4

50.0% 50.0% 100.0%

10 10 20

50.0% 50.0% 100.0%

1 0 1

100.0% .0% 100.0%

1 3 4

25.0% 75.0% 100.0%

27 25 52

51.9% 48.1% 100.0% Count

% within Hal2 yg menyebabkan bertaha tetap bekerja di SMK "X Count

% within Hal2 yg menyebabkan bertaha tetap bekerja di SMK "X Count

% within Hal2 yg menyebabkan bertaha tetap bekerja di SMK "X Count

% within Hal2 yg menyebabkan bertaha tetap bekerja di SMK "X Count

% within Hal2 yg menyebabkan bertaha tetap bekerja di SMK "X Count

% within Hal2 yg menyebabkan bertaha tetap bekerja di SMK "X Count

% within Hal2 yg menyebabkan bertaha tetap bekerja di SMK "X Count

% within Hal2 yg menyebabkan bertaha tetap bekerja di SMK "X Count

% within Hal2 yg menyebabkan bertaha tetap bekerja di SMK "X Cari nafkah. Disiplin Latar belakang pendidikan Rasa kekeluargaan. Senang mengajar Tanggung jawab.

Tidak ada pekerjaan la

tidak menjawab Hal2 yg

(36)

ANALISIS ITEM

ANALISIS ITEM-ITEM POSITIF AFFECTIVE COMMITMENT

NO. PERNYATAAN STS TS CTS TDD CS S SS

1 Saya sangat senang menghabiskan

seluruh karir saya sebagai guru. 1 2 1 0 4 20 24

2 Saya sangat senang membicarakan

pekerjaan saya dengan orang lain. 1 2 2 1 11 25 10

9 Saya merasa bahwa kesulitan murid-murid dalam memahami mata pelajaran yang saya berikan merupakan suatu masalah bagi saya.

1 1 2 3 2 25 18

13 Secara personal, pekerjaan saya

sekarang ini mempunyai arti yang sangat

penting bagi saya. 0 1 0 0 1 22 28

21 Dengan senang hati saya akan

meluangkan waktu untuk memberikan les tambahan kepada murid-murid di luar jam pelajaran.

0 1 0 0 11 29 11

23 Pekerjaan ini memberi semangat kepada saya untuk memberikan unjuk kerja yang

terbaik. 1 0 0 0 1 24 26

29 Saya senang membagikan ilmu yang saya

miliki kepada murid-murid. 0 0 0 0 1 12 39

CONTINUANCE COMMITMENT

NO. PERNYATAAN STS TS CTS TDD CS S SS

17 Akan sangat berat bagi saya untuk meninggalkan pekerjaan ini sekarang, walaupun saya menginginkan untuk keluar.

2 15 4 4 4 14 9

22 Sekarang ini, bekerja sebagai guru adalah

(37)

26 Saya percaya bahwa saya memiliki beberapa pilihan sebagai pertimbangan untuk meninggalkan pekerjaan ini.

6 22 5 4 8 6 1

28 Untuk tetap bertahan pada pekerjaan ini, saya merasa perlu menambah

pengetahuan saya.

0 0 0 0 1 14 37

36 Salah satu dari beberapa konsekuensi negatif meninggalkan pekerjaan ini adalah

jarangnya pilihan pekerjaan yang lain. 5 6 7 8 10 13 3

NORMATIVE COMMITMENT

NO. PERNYATAAN STS TS CTS TDD CS S SS

5 Hidup saya akan banyak yang

berpengaruh jika saya memutuskan untuk

meninggalkan pekerjaan ini. 4 11 5 1 1 22 8

8 Walaupun meninggalkan pekerjaan ini akan menguntungkan saya, tetapi saya berpikir bahwa hal itu adalah tindakan yang tidak benar.

3 5 1 5 9 22 7

11 Saya akan memberikan yang terbaik

untuk pekerjaan ini. 1 0 0 0 0 11 40

15 Sekolah ini layak mendapatkan

loyalitas/kepatuhan dari saya 3 2 2 0 5 24 16

18 Saya akan merasa bersalah jika sekarang

saya meninggalkan pekerjaan ini. 0 0 1 0 7 28 16

25 Saya memilih pekerjaan ini karena sesuai

dengan pilihan hati nurani saya. 0 0 2 0 2 18 30

30 Saya tidak akan meninggalkan sekolah ini sekarang karena saya merasa memiliki kewajiban terhadap orang-orang di sekolah.

0 2 2 2 7 23 16

35 Saya bekerja sesuai dengan peraturan

(38)

ANALISIS ITEM-ITEM NEGATIF

AFFECTIVE COMMITMENT

NO. PERNYATAAN STS TS CTS TDD CS S SS

10 Saya merasa tidak cocok menjadi guru.

21 27 2 1 1 0 0

14 Saya merasa enggan untuk datang

mengajar setiap hari. 16 31 2 0 1 1 1

20 Saya tidak merasa sebagai seorang

pendidik. 21 26 2 1 1 0 1

33 Saya tidak merasa "terikat secara

emosional" dengan pekerjaan saya ini. 5 24 6 4 5 6 2

34 Saya merasa cukup dengan pengetahuan yang saya miliki sekarang untuk bekerja

sebagai guru. 11 25 9 1 3 3 0

CONTINUANCE COMMITMENT

NO. PERNYATAAN STS TS CTS TDD CS S SS

3 Saya tidak merasa mempunyai kewajiban untuk tetap menekuni pekerjaan saya saat

ini. 25 22 1 0 1 3 0

4 Saya tidak takut akan apa yang akan terjadi jika saya berhenti dari pekerjaan

ini, sebelum memiliki pekerjaan yang lain. 11 30 2 2 5 2 0

6 Tidak akan terlalu sulit bagi saya untuk meninggalkan pekerjaan ini di kemudian

hari. 12 21 2 5 6 6 0

7 Saya giat bekerja sebagai guru di sekolah ini karena sesuai dengan upah yang saya

terima. 4 10 5 1 6 18 8

27 Dengan senang hati saya akan meninggalkan pekerjaan saya yang sekarang apabila saya mendapatkan tawaran pekerjaan yang lebih baik.

(39)

31 Saya tidak perlu memberitahukan kepada guru-guru yang lain apabila saya

mendapatkan cara-cara baru yang efektif dalam mengajar karena hal ini akan merugikan saya.

17 30 3 0 1 0 1

32 Saya tidak mendapat banyak keuntungan

dengan tetap bekerja sebagai guru. 10 21 6 0 9 5 1

NORMATIVE COMMITMENT

NO. PERNYATAAN STS TS CTS TDD CS S SS

12 Saya tidak percaya bahwa seseorang

harus selalu setia kepada pekerjaannya. 8 20 4 1 8 9 2

16 Bukan tanggung jawab saya apabila ada beberapa murid saya yang tidak naik

kelas. 14 32 4 0 1 0 1

19 Memutuskan untuk bekerja sebagai guru

merupakan kesalahan saya. 16 21 2 0 0 6 7

24 Menurut saya, pada saat ini orang-orang terlalu mudah untuk pindah dari satu

(40)

KEPALA SEKOLAH

KA SU BAG

SARANA & PRASARANA KURIKULUM

KEP. BID. KEAHLIAN TEK. MESIN

KESISWAAN HUMAS

PEMB. OSIS

PERPUSTAKAAN KEP. BID.

KEAHLIAN TEK. ELEKTRO

PROG. KEAHLIAN TEK. MEK. OTOMOTIF

PROG. KEAHLIAN TEK. INST. LISTRIK

PROG. KEAHLIAN TEK.

ELEKTRONIKA KOMUNIKASI

YAYASAN PENDIDIKAN “X

SISWA - SISWI

(41)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah menghasilkan dampak perubahan yang cukup besar terhadap kehidupan saat ini. Salah satu diantara perubahan yang dapat dirasakan adalah semakin ketatnya persaingan dalam berbagai bidang kehidupan, tidak terkecuali dalam bidang pendidikan. Hal ini terjadi karena setiap individu ingin mendapatkan tingkat penghidupan yang layak dan hal ini hanya dapat diraih oleh mereka yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk dapat bekerja pada suatu bidang tertentu. Oleh karena itu, pendidikan menjadi salah satu cara bagi individu untuk dapat menambah dan mengembangkan pengetahuan serta keterampilan yang dimilikinya. Pendidikan yang dimaksud dapat berupa pendidikan formal seperti SD, SLTP, SMA dan Perguruan Tinggi atau pendidikan nonformal seperti kursus dan pelatihan.

(42)

keterampilan-keterampilan dasar sesuai dengan jurusan yang dipilih, keterampilan-keterampilan dasar ini dapat mendukung siswa untuk dapat langsung terjun ke dunia kerja setelah menyelesaikan studinya di SMK.

Dengan semakin banyaknya didirikan SMK baik yang berstatus swasta ataupun negeri maka setiap sekolah bersaing untuk meningkatkan mutu sekolah baik dengan cara mengembangkan fasilitas yang ada, menentukan metode dan cara mengajar yang sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan serta meningkatkan kualitas tenaga pengajar yang ada. Dari berbagai faktor yang dapat menjadi daya tarik masyarakat dalam memilih sekolah, salah satunya adalah adanya lulusan dari sekolah tersebut dengan nilai-nilai mata pelajaran yang baik dan ada beberapa lulusan yang bisa segera mendapatkan pekerjaan. Dengan lulusan yang baik dari suatu sekolah karena kualitas sekolah yang baik dan guru yang berkualitas, sehingga guru merupakan salah satu faktor yang memegang peranan penting bagi suatu sekolah. Tanpa adanya kualitas guru yang memadai maka tidak akan terjadi proses belajar-mengajar yang efektif dan efisien. Kualitas guru ini tentu tidak hanya didasari oleh tingkat pendidikan yang mereka miliki tapi juga oleh sikap dan cara mereka dalam mengajar.

(43)

manusia yang sehat secara fisik dan mental, berkualitas, serta memiliki komitmen yang tinggi. Dengan kualitas dan komitmen yang tinggi diharapkan guru memiliki tanggung jawab yang tinggi guna mencapai tujuan atau kesuksesan (Mowday,

Porter, Steers 1982 dan Dessler 1993).

Di kabupaten Tana Toraja propinsi Sulawesi Selatan, hingga kini sekolah yang masih banyak diminati oleh siswa adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dari data Dinas pendidikan kabupaten Tana Toraja sudah tercatat 26 buah SMK dan 24 buah SMA di Kabupaten Tana Toraja. Dari hasil wawancara dengan 15 orang tua murid yang menyekolahkan anaknya di SMK didapatkan, 11 orang tua murid (73%) memberikan alasan karena ingin anaknya mendapat keterampilan dengan harapan setelah lulus dari SMK anaknya dapat segera mendapat pekerjaan dan dapat membantu meringankan beban orang tua dalam bidang keuangan, sementara 4 orang tua murid (26%) mengatakan bahwa karena memang keinginan dari anaknya untuk masuk SMK.

(44)

dan persahabatan, serta untuk menghasilkan tenaga terampil yang berkualitas, unggul dan profesional. Untuk bisa mewujudkan visi tersebut maka pihak sekolah membutuhkan guru-guru yang berkualitas karena guru merupakan salah satu sumber daya manusia yang dapat mendukung sekolah untuk mencapai visi yang diharapkan. Namun menurut kepala sekolah hingga kini jumlah guru yang berkualitas dan memiliki komitmen yang tinggi dirasa masih kurang oleh pihak sekolah.

(45)

yang profesional di bidangnya dan memiliki tanggung jawab yang tinggi untuk menyelesaikan tugas-tugasnya.

Menurut pengurus yayasan bidang pendidikan dari SMK “X” Rantepao, ada beberapa hal yang menyebabkan terhambatnya pencapaian visi dari sekolah, salah satunya adalah guru ada guru yang diberhentikan dari sekolah dan ada yang mengundurkan diri. Guru yang harus diberhentikan dari sekolah karena tidak disiplin dalam proses belajar mengajar misalnya tidak hadir atau tidak mengajar sehingga dapat menyebabkan terhambatnya pemberian materi kepada para siswa. Bagi mereka yang tidak disiplin diberikan teguran terlebih dahulu kemudian apabila masih terjadi hal serupa maka guru tersebut diberhentikan dari SMK “X” Rantepao. Sedangkan guru yang mengundurkan diri karena menikah kemudian berhenti menjadi guru dari SMK “X” Rantepao, ada yang menjadi Pegawai Negri Sipil (PNS), dan ada yang pindah ke daerah lain. Dari data pengurus yayasan pada tahun 2004, 2 orang guru diberhentikan karena tidak disiplin dan 1 orang guru masa kontraknya habis dan tidak bersedia melanjutkan kontraknya. Demikian juga tahun 2005, 2 orang guru kontraknya habis dan tidak bersedia melanjutkan kontraknya. Pihak sekolah harus segera mencari guru baru untuk menggantikan guru yang diberhentikan atau guru yang mengundurkan diri. Dengan adanya hal seperti ini, maka kinerja dari sekolah untuk mencapai tujuan yang diharapkan menjadi sangat terganggu.

(46)

adalah waktu untuk keperluan pribadi mereka. Selain itu banyak juga siswa yang tidak datang apabila ada waktu tambahan tersebut. Sedangkan 60% guru akan segera mencari waktu pengganti untuk mengajar agar materi pelajaran dapat disampaikan sesuai dengan kurikulum yang telah ditentukan. Dengan adanya guru-guru yang tidak disiplin atau guru-guru tidak berusaha untuk meluangkan waktu untuk memberikan materi pelajaran, dapat menghambat tercapainya visi sekolah secara optimal. Sementara antara guru dan sekolah merupakan 2 hal yang saling membutuhkan, sekolah memerlukan tenaga guru untuk mewujudkan tujuan-tujuan sekolah, begitu pula guru memerlukan sekolah sebagai sumber penghasilan. Dengan demikian, pihak sekolah perlu memperhatikan kebutuhan guru, menciptakan tempat kerja yang aman dan nyaman, serta suasana kerja yang menyenangkan, sehingga guru merasa senang bekerja di SMK “X” ini, dan tidak sebatas terus menjalankan keanggotaannya di dalam sekolah saja tetapi pada akhirnya guru akan menyumbangkan seluruh tenaga dan pikirannya, mengurangi kemungkinan tidak hadir, memiliki dorongan untuk menyelesaikan tanggung jawab pokoknya agar dapat memberikan hasil kerja yang optimal. Dimana perilaku tersebut merupakan ciri-ciri dari guru yang memiliki komitmen tinggi.

Meyer, Allen dan Smith (1993) mendefenisikan komitmen terhadap

pekerjaan sebagai keterikatan secara afektif pada pekerjaan, dimana keterlibatan individu terhadap pekerjaannya tergantung dari komponen komitmen pada pekerjaan yang paling dominan di dalam diri individu. Komponen tersebut antara lain commitment affective yaitu keterikatan secara emosional terhadap pekerjaan,

(47)

pekerjaan, dan normative commitment yaitu rasa kewajiban moral dalam melakukan pekerjaan tersebut. Seorang guru yang telah lama bekerja sebagai guru, belum tentu akan menampilkan perilaku kerja yang optimal dan berupaya mencurahkan seluruh potensi yang dimilikinya bagi kepentingan pekerjaannya. Hal ini tergantung dari komponen komitmen apa yang paling dominan dalam diri guru tersebut. Guru memilih tetap bertahan bekerja sebagai guru dapat disebabkan oleh berbagai hal. Ada yang disebabkan karena menyenangi pekerjaan sebagai guru, karena keuntungan materi dan imbalan yang diterima ataupun karena rasa wajib melakukan pekerjaannya.

(48)

sehingga mutu pendidikan di sekolah juga dapat meningkat dan menghasilkan lulusan yang dapat bersaing dengan lulusan dari sekolah yang lain, dari alasan ini akan menimbulkan rasa kewajiban moral untuk menyelesaikan tugasnya sebagai guru dan mereka memiliki kewajiban untuk terlibat dalam aktivitas pekerjaannya serta dalam mengembangkan dirinya sebagai bentuk rasa tanggung jawab yang dimilikinya. Dan 20% orang guru berpendapat bahwa alasan mereka bekerja dengan giat karena menjadi guru sudah menjadi cita-cita sehingga merasa cocok dengan profesi guru dan mencintai pekerjaannya dan merekapun berpendapat bahwa mereka senang dengan mengikuti penataran karena merupakan kesempatan untuk mendapatkan hal-hal yang baru, dari alasan ini terbentuk keterikatan secara emosional dalam dirinya terhadap pekerjaannya sebagai guru .

(49)

Selain itu guru-guru juga diharapkan dapat menambah informasi yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan misalnya dengan membaca buku. Dengan adanya informasi baru yang didapatkan oleh guru-guru maka dalam proses belajar mengajar guru dapat juga memberikan informasi baru kepada siswa. Namun dari 10 orang guru yang diwawancara hanya 2 orang guru (20%) yang berusaha sendiri mendapat informasi terbaru dengan membeli buku-buku atau meminjam dari guru yang lain, sementara 8 orang guru (80%) lainnya tidak berusaha membeli walaupun sebenarnya mampu untuk membeli buku tapi mereka berpendapat bahwa sekolah yang harus menyediakan buku-buku tersebut agar mereka bisa meminjam dari perpustakaan sekolah, lebih lanjut mereka mengungkapkan perpustakaan sekolah kurang lengkap dalam menyediakan buku-buku yang baru sehingga mereka menggunakan buku-buku seadanya saja. Menurut kepala sekolah saat ini memang perpustakaan yang mereka miliki tidak begitu lengkap karena adanya kesulitan dana. Menurut Meyer, Allen dan Smith, (1997) mengatakan bahwa individu yang memiliki komitmen terhadap pekerjaannya dapat juga dilihat dari seberapa besar keinginan mereka untuk selalu berkembang dalam pekerjaannya misalnya seberapa sering mereka mengikuti seminar-seminar, pelatihan-pelatihan, membaca atau membeli buku-buku yang berhubungan dengan

pekerjaan mereka. Berdasarkan fakta tersebut dan mengingat pentingnya peran guru terhadap

(50)

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka masalah yang akan diteliti adalah sejauh mana derajat komitmen terhadap pekerjaan pada guru di SMK “X” Rantepao.

1.3Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai komitmen terhadap pekerjaan pada guru di SMK “X” Rantepao.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui derajat komitmen terhadap pekerjaan dan komponen yang dominan pada guru di SMK “X” Rantepao.

1.4Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Ilmiah

1. Penelitian ini diharapkan dapat memperdalam wawasan bagi bidang ilmu psikologi industri, khususnya untuk memahami lebih dalam tentang komitmen terhadap pekerjaan pada guru.

(51)

1.4.2 Kegunaan Praktis

1. Memberikan informasi kepada guru-guru mengenai komitmen terhadap pekerjaan, sehingga bisa menjadi wawasan baru bagi guru sehingga menunjukkan hasil kerja yang optimal.

2. Memberikan informasi kepada pihak sekolah dan yayasan, sehingga hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan untuk dapat memahami lebih dalam tentang komitmen terhadap pekerjaan serta dapat memberikan infromasi tentang faktor-faktor apa saja yang dapat meningkatkan komitmen terhadap pekerjaan.

1.5Kerangka Pemikiran

(52)

relatif lama agar mereka menguasai ilmu itu dan terampil melaksanakannya di lapangan (Moh. Uzer Usman, 2004).

Guru yang cenderung untuk tetap bertahan dalam pekerjaannya karena adanya suatu ikatan tertentu antara dirinya dengan pekerjaan tersebut. Kecenderungan guru untuk tetap mempertahankan pekerjaannya, secara teoritis disebut sebagai komitmen terhadap pekerjaan. Menurut Meyer, Allen dan Smith (1993) komitmen terhadap perkerjaan didefenisikan sebagai keterikatan secara afektif pada pekerjaan, dimana keterlibatan individu terhadap pekerjaannya tergantung dari komponen komitmen pada pekerjaan yang paling dominan di dalam diri individu. Adapun 3 komponen dari komitmen terhadap pekerjaan ini yaitu: Affective commitment, Continuance commitment , dan Normative

commitment.

Affective commitment mengarah pada keterikatan emosional guru,

identifikasi guru pada pekerjaannya,dan keterlibatan guru pada pekerjaannya. Guru yang memiliki affective commitment akan tetap pada pekerjaannya karena mereka ingin (want to) melakukan hal tersebut yaitu mengajar. Guru yang memiliki affective commitment yang tinggi akan memiliki keinginan yang kuat untuk tetap sebagai guru, mereka memiliki keinginan untuk selalu berkembang dalam pekerjaannya antara lain dengan mengikuti seminar-seminar, penataran-penataran guru atau membaca buku-buku edisi terbaru. Kemudian Continuance

commitment berkaitan dengan kesadaran akan resiko yang diperoleh jika

(53)

guru. Guru yang bekerja berdasarkan continuance commitment akan bertahan untuk tetap menjadi guru karena mereka butuh (need to) melakukan hal tersebut dan tidak ada pilihan lain. Guru yang memiliki continunce commitment yang tinggi, memahami bahwa dirinya akan mengalami kerugian yang sangat besar jika terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang dianggap tidak memberikan keuntungan bagi dirinya sendiri. Dan selanjutnya, Normative commitment, merefleksikan perasaan wajib untuk tetap dalam pekerjaan tersebut. Guru dengan normative

commitment yang tinggi merasa bahwa mereka wajib (ought to) atau merasakan

kewajiban secara moral untuk bertahan dalam profesinya sebagai guru. Guru dengan normative commitment yang tinggi akan merasa memiliki kewajiban untuk terlibat dalam aktivitas mengajar dan mengembangkan dirinya dengan berusaha mencari informasi-informasi baru yang berhubungan dengan bidang yang diajarkannya, sebagai bentuk rasa tanggung jawab atau rasa moral yang dimilikinya. Berdasarkan komponen-komponen tersebut, maka keterikatan guru terhadap pekerjaan didasari oleh keinginan (want to), kebutuhan (need to) dan kewajiban (ought to) untuk tetap bertahan di profesinya sebagai guru. Oleh karena itu keterlibatan guru terhadap pekerjaannya akan berbeda-beda tergantung dari bentuk komitmen yang paling dominan dalam dirinya.

(54)

sehingga hal ini dapat menghambat pencapaian tujuan sekolah. Selanjutnya

Meyer & Allen (1991), mengungkapkan bahwa ke tiga komponen komitmen pada

organisasi memiliki konsekuensi yang berbeda dalam perilaku kerja. Guru dengan

affective commitment yang tinggi terhadap pekerjaan akan memiliki ikatan

emosional yang kuat dengan pekerjaannya, dimana hal itu akan membuatnya guru memiliki motivasi atau dorongan untuk memberi kontribusi yang berarti kepada pekerjaannya daripada guru yang memiliki affective commitment yang rendah. Selanjutnya, guru dengan affective commitment yang tinggi akan memilih untuk mengurangi kemungkinan absen dalam mengajar dan akan termotivasi untuk menunjukkan performance yang baik dalam bekerja.

Guru dengan continuance commitment yang tinggi adalah guru yang tidak memiliki keterikatan afeksi dengan pekerjaannya, namun kesediaannya untuk terus terikat dengan pekerjaannya sebagi guru sudah didasarkan pada perhitungan upah yang mungkin diperoleh bila ia melakukan pekerjaan yang tuntutannya cukup tinggi. Memang jika hanya alasan tunggal ini yang dikemukakannya maka hal itu hanya akan menimbulkan komitmen jangka pendek.

Guru yang memiliki normative commitment yang kuat akan memiliki keterikatan akan kewajiban dan tugas kepada pekerjaannya. Menurut Meyer dan

Allen (1991) kondisi itu akan memotivasi individu untuk mengikuti dan

(55)

Menurut Meyer dan Allen (1997), setiap komponen komitmen terhadap

pekerjaan ini juga memiliki faktor-faktor tersendiri yang membentuknya antara lain karakteristik organisasi, karakteristik individu dan pengalaman kerja akan membentuk affective commitment. Investasi dan alternatif akan membentuk

continuance commitment. Internalisasi dari tekanan normatif akan membentuk

normative commitment.

Karakteristik organisasi ini mengarah kepada bagaimana kebijakan dan keadilan dari organisasi yang diberikan kepada karyawannya. Affective

commitment akan lebih tinggi pada guru yang percaya bahwa organisasi yang

bersangkutan dapat memberikan penjelasan yang baik untuk suatu kebijakan yang baru. Affective commitment akan berkembang jika keterlibatan guru dengan pekerjaan merupakan suatu pengalaman yang menyenangkan, misalnya memberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan yang berarti.

Karakteristik individu terdiri dari variable demografik (jenis kelamin, usia, masa jabatan) dan variable disposisional (kepribadian, values). Perbedaan komitmen pada jenis kelamin, dinyatakan lebih mungkin terjadi akibat adanya perbedaan karakteristik pekerjaan dan pengalaman yang terjadi (Aven dkk;

Marsden, Kalleberg, & Cook, dalam Meyer & Allen, 1997). Sementara variable

disposisi, jika kepribadian individu dilibatkan dalam perkembangan affective

commitment, biasanya muncul melalaui interaksi mereka dengan pengalaman

(56)

pekerjaan yang menekankan dan mendukung tim kerja dari pada guru yang kebutuhan afiliatifnya lebih rendah.

Pengalaman kerja, mencakup persepsi guru terhadap karakteristik perkerjaan, tingkat otonomi, tantangan tugas, kejelasan peran dan hubungan dengan atasan maupun rekan kerja. Affective commitment cenderung rendah pada guru yang merasa tidak pasti akan apa yang diharapkan dari mereka atau apa yang diharapkan untuk dilakukan tapi tidak sesuai dengan dirinya. Affective

commitment lebih kuat pada guru yang pimpinannya mengijinkan mereka untuk

berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, memperlakukan mereka dengan penuh perhatian dan adil.

Kemudian continuance commitment, akan berkembang setelah guru membuat suatu investasi berharga antara lain sudah memiliki kedudukan/status yang tinggi dalam pekerjaannya ataupun dalam asosiasi profesinya, atau meluangkan waktu dan mengeluarkan biaya untuk memperkaya dirinya dengan keterampilan yang berhubungan dengan pekerjaannya. Dengan meninggalkan pekerjaannya, investasinya berupa waktu, uang dan usaha akan hilang atau berkurang nilainya jika ia berganti pekerjaan. Selain itu penghayatan akan tersedianya alternatif pekerjaan lain dan sejauhmana keterampilan dapat digunakan pada pekerjaan lain, juga akan mempengaruhi continuance commitment

(Meyer&Allen, 1997). Faktor lain yang mempengaruhi continuance commitment

(57)

lama masa kerja seseorang, maka continuance commitment semakin tinggi karena kesempatan individu untuk berpindah pekerjaan/profesi semakin kecil.

Yang terakhir adalah normative commitment, akan berkembang sebagai hasil dari internalisasi dari tekanan normatif untuk mengikuti sejumlah tindakan tertentu dan penerimaan akan keuntungan-keuntungan tertentu, yang membentuk rasa tanggung jawab/kewajiban untuk membalas. Misalnya, menjadi anggota dari keluarga yang sudah lama menekuni bidang pekerjaan tersebut, atau jika menerima bantuan finansial sehingga dapat memiliki karir dalam pekerjaan.

Normative commitment berkembang pada dasar proses sosialisasi (dari keluarga

dan budaya) dan sosialisasi individu sebagai pendatang baru di suatu organisasi. Melalui proses ini, akan melibatkan pengkondisian (penghargaan dan hukuman) dan pemodelan (observasi dan imitasi dari orang lain), sehingga individu dapat belajar tentang apa yang dinilai dan diharapkan oleh keluarga, budaya, atau organisasi dari dirinya. Individu yang menekuni pekerjaan yang memiliki tujuan yang sesuai dengan nilai budayanya akan memiliki normative commitment yang tinggi pada pekerjaan tersebut dibandingkan pada pekerjaan yang tidak sesuai dengan nilai budayanya.

(58)

18

Affective commitment:

Adanya keterkaitan secara emosional terhadap pekerjaan

RANTEPAO GURU SMK “X”

TERHADAP PEKERJAAN

Continuance commitment:

Adanya pertimbangan untung rugi dalam melakukan

pekerjaan

Normative commitment:

Adanya kewajiban moral dalam melakukan

pekerjaan

Faktor antesenden eksternal: - karakteristik

organisasi

Faktor antesenden internal : - karakteristik

individu - pengalaman kerja

Faktor antesenden eksternal : - alternatif

Faktor antesenden internal: - investasi

Faktor antesenden: - internalisasi dari tekanan normatif.

RENDAH

(59)
(60)
(61)
(62)

5.1 Kesimpulan.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa :

a) Komitmen guru-guru di SMK “X” Rantepao memperlihatkan hasil yang hampir berimbang antara komitmen yang rendah 52% dan komitmen yang tinggi 48%. Hal ini menggambarkan bahwa guru-guru di SMK “X” Rantepao memiliki komitmen yang rendah terhadap pekerjaannya sehingga guru SMK “X” Rantepao kurang memiliki keterikatan terhadap pekerjaannya.

(63)

5.2 Saran.

Dari hasil penelitian dapat diajukan beberapa saran yaitu:

1. Disarankan kepada guru-guru untuk meningkatkan komitmen terhadap pekerjaan dengan melakukan evaluasi terhadap tugas-tugas yang telah dilakukannya dari waktu ke waktu dan meluangkan waktu untuk menemukan cara-cara baru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengajar, sehingga dapat memberikan hasil kerja yang optimal.

Disarankan kepada guru-guru SMK “X” untuk mengembangkan diri dengan lebih aktif mengikuti pelatihan-pelatihan untuk guru, membaca atau membeli buku-buku yang berhubungan dengan pekerjaan mereka. 2. Disarankan kepada pihak sekolah untuk memberikan perhatian dan

penghargaan kepada para guru yang memiliki komitmen yang tinggi, karena tidak mudah untuk mendapatkan seorang guru yang komit terhadap pekerjaannya.

(64)
(65)

Meyer, J.P. & Allen, N.J. 1997. Commitment In The Workplaces: Theory, Research, and Aplication. USA: SAGE Publication, Inc.

Mowday, Ricahard T. et. Al., 1982. Employee – Organization Linkages: The Psychology Of commitment Absentism And Turnover. Academic Press Inc., New York.

Prof. Dr. Made Pidarta, 1997. Landasan Kependidikan: Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak Indonesia: PT. Rineka Cipta, Jakarta

Porter, L. W. & Steers, R. M., 1987. Motivation and Work Behavior, 4th edition, McGraw – Hill International Edition; Singapore.

Singarimbun, Masri. 1982. Metode Penelitian Survey. Jakarta : LP3ES. Sitepu, Nirwana S.K. 1995. Analisis Korelasi. Bandung : Unit Pelayanan

(66)

Gambar

TABEL HASIL UJI VALIDITAS  KUESIONER KOMITMEN TERHADAP PEKERJAAN
TABEL HASIL UJI RELIABILITAS  KUESIONER KOMITMEN TERHADAP PEKERJAAN
TABEL TOTAL SKOR KOMITMEN TERHADAP PEKERJAAN
TABEL TOTAL SKOR KOMPONEN-KOMPONEN KOMITMEN TERHADAP PEKERJAAN
+7

Referensi

Dokumen terkait

Teme koje se obraduju iz moderne fizike su vrlo sliˇcne kao u Hrvatskoj: zraˇcenje crnog tijela; fotoelektriˇcni efekt; ˇcestiˇcna priroda zraˇcenja i valna priroda ˇcestica;

Sebagian besar elit politik di indonesia bersifat hierarkis, startifikasi sosial bukan didasarkan atas atribut sosial yang bersifat matrealistik, tetapi lebih pada

Dalam dimensi globalisasi di bidang ekonomi, terdapat dua jenis sistem kelembagaan yang menghambat pertumbuhan berbasis inovasi dengan membuat penghalang insentif..

nesia, variabel internal lainnya yang bisa sebagai pertimbangan untuk memasuki pasar modal di indonesia, bisa dari tingkat suku bunga Bank Indonesia, serta nilai kurs

yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai PSQI pada kelompok intervensi setelah diberikan terapi wudhu dan nilai PSQI pengukuran kedua pada

[r]

Gambar 3.2 Pie Chart hasil kuesioner awal pertanyaan pertama.... Gambar 3.3 Pie Chart hasil kuesioner awal

Risalah Abu Laits ( RAL ) merupakan karya sastra lama yang ditulis berdasarkan ajaran-ajaran agama yang dibawa oleh seorang ahli fiqih yang berasal dari