vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………. i
HALAMAN PENGESAHAN ……….………. ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS……….….... iii
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI ………... iv
KATA PENGANTAR ………...…...…vi
DAFTAR ISI ………vii
DAFTAR TABEL ……….……….... x
DAFTAR GAMBAR ………... xi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...………...….….… 1
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ……….………...…..…. 3
1.2.1 Permasalahan ... 3
1.2.2 Ruang Lingkup ... 3
1.3 Tujuan Perancangan ……….……….……... 4
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data…………...………...….... 5
1.5 Skema Perancangan …..………....….. 6
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Budaya Kuliner Tradisional Sunda…...……...……….…… 7
2.1.1. Kuliner Tradisional ... 7
viii
2.2 Psikologi Remaja ……….……… 9
2.2.1 Pembagian Masa Remaja ... 9
2.2.2 Perkembangan Kognitif Remaja ... 10
2.2.3 Perkembangan Sosial dan Kepribadian Remaja ... 10
2.2.4 Psikologi Permainan ... 11
2.3 Board Game ………...………...…. 13
2.3.1 Penjelasan Board Game... 13
2.3.2 Pola Pada Permainan Board Game ... 16
2.3.3 Unsur di Dalam Permainan Board Game... 19
BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 Kummara ………...…….….... 24
3.2 Wasabi Board Game ... 25
3.3 Wawancara ………...……... 26
3.2.1 Kummara... 26
3.3.2 Penjual Makanan Ringan Tradisional Sunda ... 27
3.3.3 Pengamat Kuliner Sunda ... 28
3.4 Data dan Fakta ... 29
3.4.1 Jajanan Pasar Tradisional Khas Sunda ... 29
3.4.2 Angket ... 38
3.5 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ...….….... 45
3.5.1 Analisis Objek Berdasarkan SWOT ... 45
3.5.2 Segmentasi Pasar ... 46
ix BAB IV PEMECAHAN MASALAH
4.1 Konsep Komunikasi ……….……... 49
4.2 Konsep Kreatif ……... 50
4.2.1 Tipe Permainan ... 51
4.2.2 Cerita Permainan ... 52
4.2.3 Sistem dan konsep bermain ... 53
4.2.4 Item Game... 54
4.2.5 Ilustrasi ... 55
4.2.6 Tipografi ... 56
4.2.7 Warna ... 57
4.3 Konsep Media ………...………...… 57
4.4 Hasil Karya ……….………... 58
4.4.1 Konsep Logo ... 58
4.4.2 Spesifikasi Perancangan Media Board Game ... 60
4.4.3 Pion Karakter ... 61
4.4.4 Papan Arena ... 63
4.4.5 Papan Pemain ... 64
4.4.6 Kartu Makanan Ringan ... 65
4.4.7 Kartu Bahan Makanan... 66
4.4.8 Buku Panduan ... 67
4.4.9 Media Mini X-Banner ... 70
4.4.10 Media Pin dan Stiker ... 71
4.5 Budgeting ………... 72
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ……….……...…... 74
5.2 Saran Masyarakat ……...…74
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1, Skema Perancangan ……... 6
Tabel 3.1, Ketertarikan Remaja dengan Makanan Tradisional... 38
Tabel 3.2, Ketertarikan Remaja Antara Makanan Tradisional dan Makanan
Siap Saji ... 39
Tabel 3.3, Kesukaan Remaja Pada Makanan Ringan Tradisional Sunda ... 40
Tabel 3.4, Tingkat Konsumsi Remaja pada Makanan Ringan Tradisional
Sunda ... 40
Tabel 3.5, Pengenalan Kepada Remaja Tentang Makanan Ringan Sunda ... 41
Tabel 3.6, Pengetahuan Remaja terhadap Jenis Makanan Ringan Sunda ... 42
Tabel 3.7, Tingkat Kesukaan Remaja Ketika Bermain Bersama Teman
Sebaya ... 42
Tabel 3.8, Pengetahuan Remaja Terhadap Board Game ... 43
Tabel 3.9, Ketertarikan Remaja Terhadap Board Game Bertema Makanan
Ringan Tradisional Sunda ... 44
Tabel 3.10, Ketertarikan Remaja Terhadap Board Game Berbahasa
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1, Board game Monopoly ... 14
Gambar 2.2, Board game Scrabble... 14
Gambar 2.3, Catur dari permainan Lego ... 15
Gambar 2.4, Permainan Backgammon ... 15
Gambar 2.5, Pola Single Player vs Game ... 16
Gambar 2.6, Pola Multiple Individual Players vs Game ... 16
Gambar 2.7, Pola Player Versus Player (PVP) ... 17
Gambar 2.8, Pola Unilateral Competition ...17
Gambar 2.9, Pola Multilateral Competition ... 18
Gambar 2.10, Pola Cooperative Play ... 18
Gambar 2.11, Pola Team Competition ... 19
Gambar 3.1, Tampak Depan Kummara ... 24
Gambar 3.2, Cover Wasabi Board Game ... 25
Gambar 3.3, Penjual Kue Putri Ayu di Pasar Sukajadi, Bandung ... 27
Gambar 3.4, Ali Agrem ... 30
Gambar 3.10, Brondong ... 33
xii
Gambar 3.17, Putri Ayu ... 36
Gambar 3.18, Putu ... 37
Gambar 3.19, Rangginang ... 37
Gambar 3.20, Surabi ... 38
Gambar 4.1, Logo Board Game Ruham Rahem ... 58
Gambar 4.2, Tampilan Boks Depan Board Game Ruham Rahem ... 60
Gambar 4.3, Tampilan Boks Belakang Board Game Ruham Rahem ... 61
Gambar 4.4, Pion Karakter, Erlin, Jaka, Maman, dan Panji ... 61
Gambar 4.5, Pion Karakter, Ratna, Nana, Dewi, dan Galih ... 62
Gambar 4.6, Tampilan Depan Papan Arena ... 63
Gambar 4.7, Tampilan Depan Papan Pemain ... 64
Gambar 4.8, 17 Tampilan Kartu Makanan ... 65
Gambar 4.9, 19 Kartu Bahan Makanan ... 66
Gambar 4.10, Tampilan Depan dan Belakang Cover Buku ... 67
Gambar 4.11, Tampilan Depan Halaman Pengenalan Tokoh ... 68
Gambar 4.12, Tampilan Halaman Aturan dan Item Game ... 69
Gambar 4.13, Tampilan Depan X Banner ... 70
Gambar 4.14, Tampilan Stiker dan Pin ... 71
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Makanan merupakan salah satu kebutuhan primer manusia yang harus
terpenuhi. Pemahamannya bukan hanya sekedar sebagai mengisi perut, makanan
juga erat kaitannya dengan budaya, estetika dan kultur. Salah satu jenis makanan ini
adalah makanan ringan tradisional Sunda yang saat ini orang-orang meyebutnya “jajanan pasar” merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia dari sekian banyak jenis makanan tradisional lainnya.
Seiring berkembangnya zaman, budaya mengkonsumsi makanan tradisional
semakin tersaingi dengan hadirnya berbagai macam kuliner modern yang tidak sehat
seperti junk food, makanan ringan, dan masakan siap saji lainnya. Padahal di dalam
tatar Sunda, jenis makanan tradisional Sunda tersebut memiliki berbagai potensi.
Selain mempunyai cita rasa yang unik, kuliner sunda mempunyai potensi besar
lainnya, akan tetapi potensi tersebut kurang digali secara maksimal. Salah satu
potensi tersebut adalah makanan tradisional bisa dijadikan sebagai aset pariwisata
lokal.
Saat ini, tingkat apresiasi dan minat orang terhadap kuliner tradisional semakin
tinggi. Orang-orang menjadi lebih sering memperhatikan dan cenderung ingin
mengetahui lebih dalam dengan cara mencoba makanan tersebut. Hal tersebut
terbukti dengan warung-warung atau kedai penjual makanan ringan tradisional yang
laris oleh konsumen. Contoh dari hal tersebut adalah warung surabi di daerah
Setiabudi Bandung yang laris akan pembeli. Makanan ringan tradisional ini juga
menjadi penting karena merupakan salah satu ciri khas Sunda yang merupakan
budaya turun temurun.
Meskipun tema makanan kuliner sedang naik daun, banyak masyarakat
2
dalam kenyataannya makanan khas daerah tersebut mempunyai banyak macamnya
yang belum digali secara maksimal.
Alasan penulis mengangkat topik ini sebagai tema tugas akhir mengingat
remaja muda yang kurang mengenal kuliner sunda khususnya mengenai makanan
ringan Sunda. Maka dari itu melalui tugas akhir, penulis ingin membuat sebuah
media grafis yang dapat membuat remaja muda lebih memperhatikan dan mengenal
makanan ringan khas tradisional Sunda. Oleh karena itu, pengenalan masakan tradisi
harus dimulai sejak remaja, karena masa remaja adalah masa pembelajaran, tumbuh,
dan berkembang.
Media yang digunakan oleh penulis untuk memperkenalkan kuliner tradisional
kepada generasi muda adalah melalui metode modern yaitu dengan permainan board
game. Board game tersebut yang mengangkat tema tentang makanan tradisional ringan Sunda dengan cara mengajak remaja bermain sambil belajar mengenal salah
satu budaya lokal. Alasan menggunakan board game sebagai media karena game
merupakan salah satu media yang mendapat perhatian besar dari remaja. Game tidak
hanya untuk mendapatkan kesenangan dan hiburan semata, juga merupakan sarana
yang efektif untuk membangun kepribadian seseorang dan mengembangkan perilaku
(G. Weed, 2005: 8).
Hal di atas membuktikan bahwa game dapat dijadikan sebagai sarana
pembelajaran agar mengarahkan remaja ke hal yang lebih positif, yaitu dengan cara
yang menarik dan menyenangkan. Dalam hal lainnya, game juga merupakan sebuah
media komunikasi yang bersifat kooperatif sehingga dapat memupuk keakraban dan
interaksi sosial yang baik.
Untuk mencapai tujuan dari tugas akhir ini, diperlukan solusi yang tepat yaitu
perancangan board game mengenai makanan ringan tradisional Sunda yang dapat
membuat generasi muda khususnya remaja dapat tertarik dan mengenal lebih jauh
3
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup
1.2.1 Permasalahan
Pada zaman modern saat ini, generasi muda khususnya remaja banyak
yang belum mengetahui dan mengenal makanan ringan tradisional Sunda.
Selain itu mereka juga belum banyak yang mengetahui tentang cara pembuatan
dan manfaatnya.
Jalan keluar dari masalah tersebut adalah dengan perancangan game.
Jenis game yang dipilih adalah board game dipilih karena board game dapat
menimbulkan interaksi positif antar pemain. Berbeda dengan game modern
lainnya seperti game konsol atau game komputer yang berasal dari budaya lain
dan dapat berdampak buruk bagi perkembangan mental bagi remaja. Hal
tersebut bisa diakibatkan karena banyak munculnya berbagai jenis game
elektronik yang mempunyai genre untuk dewasa dan kekerasan yang dijual
bebas di pasaran.
Berikut ini adalah beberapa hal yang menjadi permasalahan utama
dalam topik ini:
1. Bagaimana membuat perancangan desain board game yang tepat agar
generasi muda khususnya remaja lebih mengenal kuliner tradisional?
2. Bagaimana caranya untuk memberikan pengertian kepada remaja agar
mengetahui cara pembuatan dan jenis-jenis makanan tradisional
Sunda?
3. Bagaimana cara agar meningkatkan minat dan apresiasi remaja agar
peduli dengan budaya tradisional, dengan cara bermain dan
bersosialisasi dengan board game?
1.2.2 Ruang Lingkup
Hal-hal yang akan dikerjakan adalah pembuatan dan pendesainan
sebuah permainan board game mengenai kuliner tradisi sunda khususnya
4
Perancangan board game tersebut meliputi sebuah papan permainan,
token, kartu permainan, aturan main, buku panduan, dan unsur-unsur lainnya sebagai pendukung board game bertemakan makanan ringan Sunda. Dasar dari
permainannya adalah dengan menyusun strategi bagaimana proses pembuatan
makanan tradisional Sunda dari bahan-bahan baku yang mentah sampai
makanan matang. Untuk promosi dari board game tersebut, yang akan dibuat
adalah banner, poster, iklan baris di website komunitas board game, flyer, dan
merchandise kecil agar lebih menarik minat remaja.
Berikut adalah ruang lingkup lebih lanjut:
a. Waktu yang ditempuh dalam pembuatan Tugas Akhir ini dimulai dari
Agustus 2010 sampai dengan Desember 2010.
b. Untuk area, target utama adalah yang berdomisili di kota Bandung
akan makanan tradisional di daerahnya sendiri.
1.3 Tujuan Perancangan
Adapun tujuan dari dilakukan perancangan yaitu:
a. Mengajak remaja untuk lebih mengenal dan peduli terhadap kuliner
tradisional sunda melalui board game.
b. Memberikan pengertian terhadap remaja melalui permainan board
game yang menarik agar remaja tertarik untuk mengetahui cara pembuatan dan jenis-jenis makanan ringan Sunda.
c. Meningkatkan minat dan apresiasi remaja agar peduli dengan budaya
tradisional, dengan cara bermain dan bersosialisasi dengan board
5
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data-data secara langsung dan menciptakan
taktik rancangan yang diambil dari sumber-sumber terpercaya dengan teknik:
a. Observasi langsung, mengumpulkan data-data dengan cara melakukan
pengamatan langsung tentang kuliner tradisional Sunda, target market
dan komunitas board game.
b. Wawancara langsung dengan orang yang berperan sebagai pengamat
kuliner Sunda. Selain itu, wawancara dilakukan juga terhadap
komunitas board game, dan penjual makanan ringan tradisional.
c. Studi pustaka dari sumber yang berhubungan dan terpercaya, melalui
internet, buku, dan lain-lain.
6
1.5 Skema Perancangan
Permaasalahan
Gambar 1.1, Skema Perancangan Sumber: Dokumen Pribadi Saat ini belum ada media yang
tepat untuk mengenalkan makanan
ringan tradisional Sunda secara
melalui board game agar remaja
tertarik untuk mengetahui cara
pembuatan dan jenis-jenis makanan
ringan Sunda. Permasalahan
Munculnya persaingan terhadap kuliner modern yang tidak sehat seperti junk food, makanan ringan, dan masakan
siap saji lainnya. Generasi muda hanya mengetahui sebagian dari jenis makanan ringan tradisional, padahal jenis
makanan tersebut mempunyai kekhasan dan belum diperkenalkan secara luas. Latar Belakang
Salah satu kekayaan budaya Indonesia adalah makanan ringan tradisional Sunda. Tingkat apresiasi dan minat
remaja terhadap kuliner tradisional semakin tinggi terlihat dari tingkat penjualan yang laris. Makanan ringan
tradisional menjadi penting karena merupakan salah satu ciri khas Sunda yang merupakan budaya turun temurun.
Pemecahan masalah
Objek: Makanan ringan tradisional Sunda
melalui perancangan board game yang bertujuan untuk melestarikan makanan ringan Sunda yang merupakan
salah satu ciri khas Sunda yang merupakan budaya turun temurun, menyadarkan pada generasi muda pentingnya
identitas bangsa sendiri dengan melalui media yang menarik dan menyenangkan.
Tujuan dari perancangan board game ini dapat memperkenalkan makanan ringan tradisional kepada remaja.
Selain itu dapat meningkatkan minat dan apresiasi dengan board game agar remaja mengetahui cara pembuatan
74
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Makanan ringan tradisional Sunda adalah warisan budaya yang sudah ada pada
zaman dahulu. Untuk mengenalkan kembali dan menambah minat remaja pada
makanan ringan tradisional, maka dibuatlah board game yang mempunyai tema
tentang makanan ringan tradisional Sunda.
Melalui media komunikasi yang tepat, menyenangkan dan komunikatif yaitu
board game, nilai-nilai moral mengenai budaya kuliner Sunda dapat ditanamkan pada diri remaja. Target adalah remaja agar mereka belajar mengenai manfaat dan
nilai-nilai warisan budaya, selain itu dengan media permainan board game remaja
akan lebih disiplin dan berkerjasama antar sesama kerabatnya dan menciptakan
kesadaran bersama agar mencintai budaya kuliner Sunda khususnya makanan ringan
tradisional Sunda. Diharapkan juga dengan adanya board game ini, remaja akan
merasa bangga dan nantinya akan merasa terpanggil untuk trus melestarikan dan
mencintai budaya kuliner lokal.
5.2 Saran Masyarakat
Saran yang dapat diberikan adalah agar orang tua dan para kerabat
mengenalkan dan memberikan nilai-nilai dan moral yang baik mengenai manfaat dan
potensi makanan tradisional khas Sunda. Hal ini bertujuan agar nantinya makanan
ringan Sunda tersebut akan selalu bertahan di kemudian hari dan memberikan
potensi yang besar di Kota Bandung, dimana orang-orang sadar akan pentingnya dari
potensi budaya lokal. Hal yang lainnya adalah agar masyarakat khususnya sedari
muda sama-sama menyadari dan peduli akan budaya kuliner tradisional sunda. Hal
ini juga menjadi penting karena sebagai salah satu upaya untuk menolak budaya
75 5.3 Saran Sidang
Saran yang dapat diberikan untuk nantinya board game tersebut dapat merubah
paradigma anak remaja awal terhadap makanan ringan tradisional Sunda agar
DAFTAR PUSTAKA
Chandra, Julius. 1994. Kreativitas, Bagaimana Menanam Membangun, dan
Mengembangkan Karya. Yogyakarta : Kanisius.
Gunarsa, Singgih dan Yulia Singgih Gunarsa. 1986. Psikologi Pembangunan
Anak dan Remaja. Jakarta Pusat : PT BPK Gunung Mulia. Hurlock, Elizabeth B. 1978. Perkembangan Anak. Jakarta : Erlangga.
Rabin, Steve. 2005. Introduction to Game Development. Charles River Media.
Adimihardja, Kusnaka. 2005. Makanan Dalam Khazanah Budaya. Bandung, Prolitera.
Garna, Judistira K. 2008. Budaya Sunda, Melintasi Waktu Menantang Masa Depan.
Bandung : Lembaga Penelitian Unpad.
Henry, Samuel. 2010. Cerdas Dengan Game. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Helmi, R. Dyan dan Saeful Zaman. 2007. 12 Permainan Untuk Meningkatkan
Intelegensi Anak. Visi Media Pustaka.
Schell, Jesse. 2008. The Art of Game Design. Morgan Kauffmann Publisher.
Website:
www.wikipedia.com
http://repository.usu.ac.id
http://edweb.sdsu.edu/
http://www.bkfk.com/
http://www.mos.org/quest/pdf/senet.pdf
http://www.fantasyflightgames.com/
http://file.upi.edu/
www.wordpress.com
www.wordiq.com
www.kummara.com