ABSTRAK
HUBUNGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN CORPORATE GOVERNANCE DENGAN NILAI PERUSAHAAN
Studi Empiris pada Perusahaan yang Mengikuti Program
Corporate Governance Perception Index Periode 2011 – 2014
Maria Dwininda Agitaningtyas NIM: 122114067 Universitas Sanata Dharma
2016
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara corporate social
responsibility (CSR) dan corporate governance dengan nilai perusahaan. Penelitian
ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan penerapan CSR dan corporate
governanve dalam perusahaan.
Penelitian ini merupakan studi empiri pada 9 perusahaan yang secara konsisten mengikuti program riset dan pemeringkatan dalam Corporate Governance
Perception Index selama periode 2011 – 2014. Data dalam penelitian ini diperoleh dari sustainability report, laporan keuangan, dan laporan hasil riset dan pemeringkatan Corporate Governance Perception Index. Teknis analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel adalah crosstab dengan melihat nilai korelasi dari gamma.
Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan yang positif dan sangat lemah antara CSR dengan nilai perusahaan. Pada variabel corporate governance memiliki hubungan yang negatif dan cukup kuat dengan nilai perusahaan.
ABSTRACT
THE RELATIONSHIP OF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY AND CORPORATE GOVERNANCE WITH FIRM VALUE
Emperical Study of Companies Participating on Corporate Governance Perception Index Program 2011 - 2014
Maria Dwininda Agitaningtyas NIM: 122114067 Universitas Sanata Dharma
2016
This research aims to analyze the relationship between corporate social responsibility (CSR) and corporate governance with firm value. This research is expected to raise awareness of the implementation of CSR and corporate governance in the company.
The type of this research is empirical study based on 9 companies that consistently participating on corporate governance perception index program in the
year 2011 – 2014. The data was collected from sustainability report, financial report,
research and ranking report of corporate governance perception index. The Analysis technique used was crosstab and gamma correlation.
The result showed that there was a positive and very weak relationship between CSR and firm value. On the other hand, the corporate governance had a negative and relatively strong relationship with firm value.
HUBUNGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN CORPORATE GOVERNANCE DENGAN NILAI PERUSAHAAN
(Studi Empiris pada Perusahaan yang Mengikuti Program Corporate Governance
Perception Index Periode 2011 - 2014)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)
pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi
Oleh:
Maria Dwininda Agitaningtyas NIM. 122114067
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
HUBUNGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN CORPORATE GOVERNANCE DENGAN NILAI PERUSAHAAN
(Studi Empiris pada Perusahaan yang Mengikuti Program Corporate Governance
Perception Index Periode 2011 - 2014)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)
pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi
Oleh:
Maria Dwininda Agitaningtyas NIM. 122114067
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
HALAMAN PERSEMBAHAN
There is NO elevator to SUCCESS.
You have to take the STAIRS.
-unknow-
“Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik,
Diamlah di negeri dan berlakulah setia, Dan bergembiralah kerana Tuhan; Maka Ia akan memberikan
kepadamu apa yang diinginkan hatimu”
*Mazmur 37:3-4*
Skripsi ini dipersembahkan Khusus untuk:
Tuhan Yesus Kristus
Orang tua ku tersayang
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penilis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan
dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima
kasih yang tak terhingga kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus atas berkatNya yang melimpah sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan
2. Drs. Johannes Eka Priyatama, M.Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis
3. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., Akt., QIA., CA. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi yang telah memberikan mendukung dalam penulisan skripsi
4. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA selaku Ketua Program Studi
Akuntansi yang telah memberikan dukungan dalam penulisan skripsi
5. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M. Acc., QIA selaku pembimbing yang telah
membantu serta membimbing penulisan dalam menyelesaikan skripsi ini
6. Seluruh dosen dan staf Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma atas
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR... xii
ABSTRAK ... xiiii
ABSTRACT ... xiv
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4
D. Sistematika Penulisan ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
A. Teori Signal ... 8
B. Teori Agenci... 9
C. Corporate Social Responsibility (CSR) ... 10
D. Corporate Governance ... 11
E. Nilai Perusahaan ... 15
F. Hubungan CSR dengan Nilai Perusahaan ... 15
G. Hubungan Corporate Governance dengan Nilai Perusahaan ... 16
A. Jenis Penelitian ... 19
B. Populasi dan Populasi Sasaran... 19
C. Teknik Pengumpulan Data ... 20
D. Variable Penelitian dan Definisi Operasional Variabel... 20
E. Metode Analisis Data ... 24
BAB IV GAMBARAN UMUM POPULASI SASARAN ... A. Gambaran Umum Populasi Sasaran ... 28
B. Deskripsi Populasi Sasaran ... 28
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 40
A. Analisis Data ... 40
B. Pembahasan ... 52
BAB VI PENUTUP ... 55
A. Kesimpulan ... 55
B. Keterbatasan Penelitian ... 55
C. Saran ... 56
DAFTAR PUSTAKA ... 58
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Bobot Tahapan Penilaian CGPI ... 24
Tabel 3.2 Kategori Corporate Governance ... 24
Tabel 4.1 Penentuan Populasi Sasaran ... 28
Tabel 4.2 Perhitungan Nilai Perusahaan PT Aneka Tambang Tbk. ... 30
Tabel 4.3 Daftar Pengungkapan CSR PT Aneka Tambang Tbk. ... 31
Tabel 4.4 Perhitungan Skor Corporate Governance PT Aneka Tambang Tbk ... 39
Tabel 5.1 Perhitungan Statistik Deskriptif ... 40
Tabel 5.2 Kategori Corporate Governance ... 44
Tabel 5.3 Tabulasi Silang Antara CSR dengan Nilai Perusahaan ... 47
Tabel 5.4 Hubungan Antara CSR dengan Nilai Perusahaan ... 49
Tabel 5.5 Tabulasi Silang Antara Corporate Governance dengan Nilai Perusahaan ... 50
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 5.1 Distribusi Data CSR ... 42
Gambar 5.2 Distribusi Data Corporate Governance... 44
ABSTRAK
HUBUNGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN CORPORATE GOVERNANCE DENGAN NILAI PERUSAHAAN
Studi Empiris pada Perusahaan yang Mengikuti Program Corporate Governance Perception Index Periode 2011 – 2014
Maria Dwininda Agitaningtyas NIM: 122114067 Universitas Sanata Dharma
2016
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara corporate
social responsibility (CSR) dan corporate governance dengan nilai perusahaan.
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan penerapan CSR dan
corporate governanve dalam perusahaan.
Penelitian ini merupakan studi empiri pada 9 perusahaan yang secara konsisten mengikuti program riset dan pemeringkatan dalam Corporate
Governance Perception Index selama periode 2011 – 2014. Data dalam penelitian
ini diperoleh dari sustainability report, laporan keuangan, dan laporan hasil riset dan pemeringkatan Corporate Governance Perception Index. Teknis analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel adalah crosstab dengan melihat nilai korelasi dari gamma.
Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan yang positif dan sangat lemah antara CSR dengan nilai perusahaan. Pada variabel corporate governance memiliki hubungan yang negatif dan cukup kuat dengan nilai perusahaan.
ABSTRACT
THE RELATIONSHIP OF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY AND CORPORATE GOVERNANCE WITH FIRM VALUE
Emperical Study of Companies Participating on Corporate Governance Perception Index Program 2011 - 2014
Maria Dwininda Agitaningtyas NIM: 122114067 Universitas Sanata Dharma
2016
This research aims to analyze the relationship between corporate social responsibility (CSR) and corporate governance with firm value. This research is expected to raise awareness of the implementation of CSR and corporate governance in the company.
The type of this research is empirical study based on 9 companies that consistently participating on corporate governance perception index program in
the year 2011 – 2014. The data was collected from sustainability report, financial
report, research and ranking report of corporate governance perception index. The Analysis technique used was crosstab and gamma correlation.
The result showed that there was a positive and very weak relationship between CSR and firm value. On the other hand, the corporate governance had a negative and relatively strong relationship with firm value.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Tujuan jangka panjang dari perusahaan adalah untuk meningkatkan
nilai perusahaan yang ditunjukkan dari semakin tingginya harga saham
perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi juga menunjukan kemakmuran
pemegang saham yang tinggi. Beberapa faktor dalam peningkatan nilai
perusahaan yang dapat dilakukan oleh manajeman adalah investasi,
pendanaan, dan manajeman asset (Sadeli, 2011). Ketiga faktor tersebut dapat
terlaksana dalam pelaksanaan corporate social responsibility (CSR) atau
tangungjawab sosial dan dengan penerapan corporate governance di
perusahaan.
Di Indonesia, program CSR merupakan suatu kewajiban yang harus
dilaksanakan oleh perusahanan. Hal tersebut telah diatur dalam
Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007 pasal 74 yang
menyatakan bahwa perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha yang
berhubungan dengan sumber daya alam wajib melakukan tanggungjawab
sosial dan lingkungan. Oleh karena itu, pelaksanaan CSR dalam perusahaan
sangatlah penting. Bukan hanya untuk mematuhi peraturan yang ada, tetapi
pelaksanakan CSR juga menunjukkan adanya kepedulian perusahaan
terhadap dampak yang ditimbulkan dari aktivitas perusahaan bagi lingkungan
Ketika perusahaan telah menerapkan CSR sesuai dengan regulasi
yang berlaku dan kemudian melaporkannya kepada publik melalui
sustainability report diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan dan
menarik minat dari para investor baru untuk menanamkan modalnya didalam
perusahaan sehingga nantinya dapat berdampak terhadap peningkatan harga
saham perusahaan. Teori signal menyatakan bahwa jika informasi yang
dipublikasikan oleh perusahaan mengandung nilai positif maka informasi
tersebut dapat dijadikan sebagai pertimbangan keputusan dalam berinvestasi.
Oleh karena itu, perusahaan yang telah melaksanakan CSR juga harus
melaporkannya dalam sustainability report.
Beberapa penelitian terdahulu yang telah meneliti mengenai CSR
dengan nilai perusahaan, yaitu penelitian Rustriarini (2010), Hosana dan
Juniarti (2016) serta Nurlela dan Islanudin (2008) menyatakan bahwa CSR
dapat meningkatkan nilai perusahaan. Hal itu terjadi karena laporan CSR
telah digunakan sebagai pertimbangan berinvestasi dan laporan CSR yang
baik atau lengkap dapat meningkatkan nilai perusahaan. Namun, dalam
penelitian Retno dan Danies (2012) menyatakan bahwa CSR tidak dapat
meningkatkan nilai perusahaan karena rendahnya pengungkapan CSR yang
dilakukan perusahaan.
Nilai perusahaan juga akan meningkat jika perusahaan menerapan
corporate governance. Penerapan corporate governance dapat memberikan
keuntungan bagi para pemegang saham dan corporate governance dapat
Perusahaan harus melaksanakan corporate governance agar manajemen
perusahaan tidak hanya mencari keuntungan bagi dirinya sendiri tetapi, juga
harus memperhatikan kepentingkan dari para pemegang saham.
Para investor lebih percaya untuk berinvestasi pada perusahaan yang
menerapkan prinsip corporate governance dengan baik. Perusahan yang
dikelola dengan baik maka akan memiliki resiko yang lebih kecil dimasa
depan. Oleh karena itu, pihak – pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
corporate governance, sangat penting untuk memahami prinsip corporate
governance yang terdiri dari transparasi, akuntabilitas, responsibilitas,
independensi, kewajaran dan kesetaran yang diharapka dapat menambah nilai
perusahaan.
Penerapan corporate governance dapat didorong dengan adanya
kesadaran etika (ethical driven) yang baik bagi para pelaku bisnis dalam
menjalankan praktik bisnisnya dan adanya peraturan yang tegas bagi
perusahaan (Forum for Corporate Governance in Indonesia, 2006). Peran
pemerintah juga sangat diperlukan dalam pelaksanaan corporate governance.
Sebagai pihak yang membuat regulasi, mereka juga bertanggungjawab untuk
mengawasi dan melakukan pengendalian untuk memastikan bahwa
perusahaan telah patuh pada peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Penelitian terdahulu yang telah meneliti corporate governance dengan
nilai perusahaan, yaitu Rustriarini (2010) yang menyatakan bahwa penerapan
dapat meningkatkan nilai perusahaan. Namun, Sukamulja (2004) dan
Nuswandari (2009) menyatakan bahwa penerapan corporate governance
tidak dapat meningkatkan nilai perusahaan.
Ketidakkonsistenan dalam hasil penelitian terdahulu menyebabkan
topik ini menarik untuk diteliti kembali. Penelitian ini dilakukan dengan
tujuan untuk meningkatkan kesadaran dari setiap perusahaan tentang
pentingnya penerapan CSR dan penerapan corporate governance yang baik
yang nantinya dapat memperkuat dalam meningkatkan nilai perusahaan.
B. Rumusan Masalah
Beberapa rumusan masalah yang akan digunakan dalam penelitian adalah:
1. Apakah terdapat hubungan positif antara corporate social responsibility
dengan nilai perusahaan?
2. Apakah terdapat hubungan positif antara corporate governance dengan
nilai perusahaan?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah
1) Mengetahui apakah corporate social responsibility memiliki
hubungan yang positif dengan nilai perusahaan.
2) Mengetahui apakah corporate governance memiliki hubungan yang
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1) Bagi perusahaan, diharapkan dapat memberikan kontribusi mengenai
manfaat penerapan serta mekanisme corporate social responsibility
dan good corporate governance dalam meningkatkan nilai
perusahaan.
2) Bagi investor, diharapkan dapat digunakan sebagai sumber informasi
yang penting dalam pengambilan keputusan untuk berinvestasi pada
perusahaan yang memiliki nilai perusahaan yang tinggi.
3) Bagi akademisi, diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan yang berkaitan dengan corporate social responsibility,
corporate governance dan nilai perusahaan.
4) Bagi Pemerintah, diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman dalam
menciptakan undang – undang baru atau suatu standar pelaporan
mengenai corporate social responsibility yang sesuai dengan keadaan
perusahaan di Indonesia.
D. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab pendahuluan berisi latar belakang masalah, perumusan
masalah, tujuan serta manfaat dari penelitian bagi pihak
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab tinjauan pustaka terdiri dari landasan teori yaitu teori-
teori yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian dan
penjelasan mengenai variable yang digunakan dalam
penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab metode penelitian menjelaskan mengenai jenis
penelitian, objek penelitian, teknik pengambilan sampel,
teknik pengumpulan data dan penjelasan mengenai variabel
yang akan digunakan dalam penelitian serta teknis analisis
yang akan digunakan untuk menjawab rumusan masalah
dalam penelitian.
BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN
Bab gambaran umum penelitian akan menjelaskan
mengenai data yang akan digunakan dalam penelitian dan
juga penjelasan singkat mengenai sampel yang digunakan
dalam penelitian.
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan variabel-variabel yang berkaitan
digunakan, serta hasil pembahasan mengenai masalah yang
telah diteliti.
BAB VI PENUTUP
BAB penutup berisi kesimpulan dan penjelasan secara
singkat tentang hasil penelitian yang telah dilakukan,
keterbatasan penelitian menjelaskan mengenai kelemahan
dan kekurangan yang ditemukan setelah dilakukan analisis
dan pembahasan, serta saran bagi pihak-pihak yang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Signal
Teori signal membahas mengenai dorongan dari pihak perusahaan
untuk memberikan informasi yang dimiliki oleh perusahaan kepada pihak
eksternal untuk dapat mengurangi terjadinya asimetri informasi antara pihak
manajeman dan pihak eksternal (Rustriarini, 2010). Informasi yang
dipublikasikan oleh perusahaan akan memberikan sinyal kepada para investor
yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan
berinvestasi.
Jika informasi yang dipublikasikan tersebut mengandung nilai positif,
maka diharapkan pelaku pasar akan memberikan reaksi terhadap informasi
tersebut. Reaksi yang diberikan pasar dapat berupa promosi atau informasi
lain yang menyatakan bahwa perusahaan ini lebih baik dari perusahaan
lainnya. Jika informasi yang dipublikasikan menggandung nilai positif bagi
para investor, maka dapat mempengaruhi volume perdagangan saham
(Jogiyanto, 2000).
CSR merupakan media komunikasi perusahaan kepada publik dan
para stakeholder (Mukhtarudin, et, al. (2014). Informasi yang diberikan oleh
perusahaan dalam laporan CSR telah digunakan oleh para investor sebagai
salah satu pertimbangan sebelum berinvestasi dalam sebuah perusahaan
sehingga semakin baik atau lengkap sebuah laporan CSR perusahaan dapat
menimbulkan reaksi positif dari investor untuk berinvestasi di perusahaan
yang nantinya akan berdampak terhadap peningkatan permintaan saham
perusahaan (Rustriarini, 2010). Semakin banyak permintaan terhadap saham
perusahaan maka semakin tinggi harga sahamnya sehingga akan berdampak
terhadap peningkatan nilai perusahaan.
B. Teori Agensi
Teori agensi memandang bahwa manajemen perusahaan sebagai agen
bagi para pemegang saham (stakeholder) (Solihin, 2008). Manajemen yang
bertanggungjawab dalam pengelolaan perusahaan memiliki perbedaan
kepentingan terutama dalam meningkatkan potensi individu dan kompensasi
yang akan diterima oleh para pemegang saham. Pihak Manajemen cenderung
akan mendahulukan kepentingan pribadi dan mengabaikan kepentingan para
stakeholder yang menyebabkan jatuhnya harapan mengenai pengembalian
(return) atas investasi yang telah mereka tanamkan di perusahaan sehingga
menyebabkan harga saham menjadi turun dan pasar modal tidak berkembang
(Nuswandari, 2009).
Penerapan prinsip corporate governance dapat membantu perusahaan
dalam mengatasi masalah perilaku manajemen yang mementingkan dirinya
sendiri. Penerapan corporate governance dapat memberikan perlindungan
yang efektif kepada stakeholder dan kreditor sehingga mereka yakin akan
memperoleh kembali investasinya dengan wajar dan bernilai tinggi
(Nuswandari, 2009). Para manajemen akan menggunakan corporate
governance sebagai pedoman dalam mengelola perusahaan dan manajemen
mampu menghasilkan profitabilitas yang tinggi sehingga para stakeholder
lembar saham akan meningkat dan akan berdampak pada peningkatan
permintaan saham perusahaan (Nuswandari, 2009).
C. Corporate Social Responsibility (CSR)
Tanggungjawab perusahaan bukan hanya untuk mencari laba, tetapi
mereka juga bertanggungjawab untuk melindungi dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat (Solihin, 2008). Oleh karena itu, perusahaan harus
semakin menyadari bahwa kelangsungan hidup perusahaan sangat tergantung
dari bagaimana hubungan perusahaan dengan masyarakat dan lingkungan
tempat perusahaan tersebut beroperasi.
Menurut The World Business Council for Sustainable Development
dalam Nurlela dan Ishlahuddin (2008) CSR atau tanggung jawab sosial
perusahaan didefinisikan sebagai komitmen bisnis dalam memberikan
kontribusi bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan. Pertanggungjawaban
sosial perusahaan dapat diungkapkan dalam Sustainibility Reporting.
Dalam ISO 26000 yang merupakan pedoman menengenai
tanggungjawab sosial perusahaan menjelaskan mengenai prisip-prinsip dasar
CSR bagi pelaksanaan atau pemberian informasi dalam pembuatan keputusan
dan kegiatan tanggungjawab sosial meliputi:
1. Kepatuhan terhadap hukum
2. Menghormati instrumen/badan-badan Internasional
3. Menghormati stakeholders dan kepentingannya
5. Transparansi
6. Perilaku yang beretika
7. Melakukan tindakan pencegahan
8. Menghormati dasar-dasar HAM
Perusahaan diharapkan dapat menjaga reputasinya yaitu dengan
memperhitungkan faktor sosial dan lingkungan sebagai wujud kepedulian dari
perusahaan terhadap lingkungan sekitar perusahaan beroperasi.
Tanggungjawab perusahaan tidak hanya pada masalah keuangan perusahaan
tetapi perusahaan juga harus bertanggung jawab terhadap masalah sosial dan
lingkungan yang terjadi akibat dari kegiatan operasional perusahaan.
Standar pengungkapan CSR di Indonesia merujuk pada standar yang
dikembangkan oleh GRI (Global Reporting Initiatives). Program CSR yang
telah dilakukan oleh perusahaan dapat diungkapkan dalam laporan
keberlanjutan atau sustainability report.
Dalam penelitian ini Standar GRI yang digunakan adalah GRI 3.1
(lihat tabel 4.3) dengan total indikator kinerja mencapai 84 indikator, yaitu 9
indikator ekonomi, 30 indikator lingkungan, 45 indikator sosial, sedangkan
untuk GRI 4.0 (lihat lampiran 8) dengan total indikator kinerja mencapai 91
indikator, terdiri dari 9 indikator ekonomi, 34 indikator lingkungan hidup, 16
indikator praktek tenaga kerja, 12 indikator Hak Asasi manusia, 11 indikator
D. Corporate Governance
Komite Nasional Kebijakan Governance atau KNKG (2006)
mendefinisikan corporate governance adalah pedoman yang menjelaskan
langkah – langkah yang harus dilakukan perusahaan untuk dapat menciptakan
situasi check and balance, menegakkan transparansi dan akuntabilitas, serta
merealisasikan tanggung jawab sosial untuk kelangsungan hidup perusahaan.
Adapun asas-asas Good Corporate Governance (GCG) yang disusun
dalam Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia tahun 2006,
yaitu (KNKG, 2006):
1) Transparansi (Transparency)
Demi menjaga obyektivitas dalam menjalankan perusahaan diharuskan
untuk menyediakan informasi yang material dan relevan serta mudah
dimengerti dan diakses oleh para pemangku kepentingan.
2) Akuntabilitas (Accountability)
Pertanggungjawaban kinerja perusahaan dilakukan secara transparan dan
wajar. Perusahaan dikelola secara benar, terukur dan sesuai dengan
kepentingan perusahaan dengan memperhitungkan kepentingan para
pemegang kepentingan para pemegang saham dan pemangku kepentingan
lainnya.
3) Responsibilitas (Responsibility)
Perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta
sehingga dapat terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang
dan mendapat pengakuan sebagai good corporate citizen.
4) Independensi (Independency)
Perusahaan harus dikelola secara independen sehingga masing-masing
pemangku kepentingan di perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak
dapat diintervensi oleh pihak lain.
5) Kewajaran dan Kesetaraan (Fairness)
Ketika melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus memperhatikan
kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya
berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan.
Corporate governance diperlukan untuk mendorong terciptanya
pasar yang efisien, transparan dan konsisten dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Oleh karena itu, penerapan corporate governance
perlu didukung oleh tiga pilar yang saling berhubungan, yaitu negara dan
perangkatnya sebagai regulator, dunia usaha sebagai pelaku pasar, dan
masyarakat sebagai pengguna produk dan jasa dunia usaha (KNKG,2006)
Menurut Ardana (2012) manfaat yang akan diperoleh perusahaan
karena adanya penerapan corporate governance adalah sebagai berikut:
1. Kinerja perusahaan akan meningkat melalui terciptanya proses
pengambilan keputusan yang lebih baik, efisiensi operasional
perusahaan menjadi lebih baik, serta lebih meningkatkan pelayanan
2. Lebih mudah dalam memperoleh dana pembiayaan yang lebih murah
karena adanya faktor kepercayaan yang nantinya dapat meningkatkan
nilai perusahaan.
3. Dapat mengembalikan kepercayaan investor untuk kembali
menanamkan modalnya di Indonesia.
4. Meningkatkan kepuasan pemegang saham terhadap kinerja
perusahaan serta dapat meningkatkan stakeholder value dan deviden.
5. Dengan menerapkan prinsip good corporate governance ini akan
membuat kinerja perusahaan menjadi lebih efektif dan efisien, melalui
keselarasan di dalam perusahaan.
Dengan menerapkan corporate governance yang baik di dalam
perusahaan diharapkan dapat menjaga kredibilitas perusahaan dihadapan
para stakeholders. Corporate governance dianggap sebagai salah satu
faktor yang dapat meyakinkan para investor untuk menanamkan modalnya
di perusahaan.
Pengukuran variabel corporate governance akan dihitung dengan
menggunakan skor dalam Corporate Governance Perception Index
(CGPI) yang dilakukan oleh The Indonesian Institute for Corporate
Governance (IICG). Corporate Governance Perception Index (CGPI)
merupakan sebuah program riset dan pemeringkatan mengenai penerapan
corporate governance yang baik didalam perusahaan. The Indonesian
yang independen yang melakukan diseminasi dan pengembangan
mengenai penerapan corporate governance di Indonesia.
E. Nilai Perusahaan
Tujuan utama dari perusahaan adalah untuk mengoptimalkan nilai
perusahaan yang berarti semakin tinggi nilai perusahaanya maka semakin
sejahtera para pemiliknya. Menurut Fama (1978) dalam Wahyudi dan Hartini
(2006) menyebutkan bahwa nilai perusahan akan tercermin dari harga saham
yang terbentuk antara pembeli dan penjual saat transaksi.
Menurut Nurlela dan Ishlahuddin (2008) nilai perusahaan dapat
memberikan kemakmuran atau keuntungan bagi pemegang saham secara
maksimum. Oleh karena itu, jika harrga saham semakin tinggi, maka makin
tinggi pula keuntungan yang diperoleh oleh para pemegang saham sehingga
keadaan inilah yang diminati oleh para investor karena dengan adanya
permintaan saham yang terus meningkat akan menyebabkan nilai perusahaan
juga akan ikut meningkat.
Kemajuan perusahaan tidak sekedar diukur dari keuntungan, tapi juga
bagaimana interaksi perusahaaan terhadap pemangku kepentingan
(stakeholder). Perusahaan tidak sekedar memikirkan keuntungan (Profit),
tetapi juga harus memperhatikan aspek sosial (People) dan lingkungan
F. Hubungan CSR dengan Nilai Perusahaan
Informasi pengungkapan CSR yang dilakukan oleh perusahaan telah
digunakan oleh para investor sebagai salah satu pertimbangan sebelum
berinvestasi dalam sebuah perusahaan sehingga semakin baik atau lengkap
sebuah laporan CSR perusahaan dapat menimbulkan reaksi positif dari
investor untuk berinvestasi di perusahaan yang nantinya akan berdampak
terhadap peningkatan permintaan saham perusahaan (Rustriarini, 2010).
Para investor lebih memilih untuk berinvestasi di perusahaan yang
memperhatikan keseimbangan antara kepentingan ekonomi, sosial,
lingkungan dan masyarakat yang diungkapkan dalam laporan CSR tersebut
(Nurlela dan Islanudin, 2008). Perusahaan yang telah melaporkan CSR secara
lengkap dapat menimbulkan kepercayaan dan minat dari para investor untuk
berinvestasi di perusahaan sehingga nantinya akan berdampak terhadap
peningkatan permintaan saham perusahaan (Rustriarini, 2010). Ketika
permintaan terhadap saham perusahaan semakin meningkat maka semakin
tinggi harga sahamnya sehingga akan berdampak terhadap peningkatan nilai
perusahaan. Perusahaan yang menerapkan CSR dipandang sebagai
perusahaan yang memiliki resiko yang rendah dimasa mendatang (Hosana
dan Juniarti, 2016).
Namun, berbeda dengan hasil penelitian Retno dan Danies (2012) serta
Nurlela dan Islanudin (2008) menyatakan bahwa CSR tidak berpengaruh
dilakukan oleh perusahaan sehingga tidak dapat mempengaruhi dalam
peningkatan nilai perusahaan.
G. Hubungan Corporate Governance dengan Nilai Perusahaan
Dalam Laporan CGPI 2014 menjelaskan bahwa tujuan pelaksanaan
tata kelola perusahaan tidak hanya sebagai kepatuhan terhadap peraturan,
tetapi juga menunjukan kinerja serta komitmen dalam menciptakan nilai
(value). Penerapan corporate governance diharapkan dapat menjaga
keberlangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang dan memberikan
nilai tambah kepada para stakeholder.
Para investor akan memberikan premium yang tinggi kepada
perusahaan yang menerapkan prinsip corporate governance secara konsisten
dan para investor di pasar menganggap keterbukaan mengenai informasi
penerapan corporate governance sama pentingnya dengan informasi
keuangan yang dipublikasikan perusahaan (Luhukay dalam Nuswandari,
2009). Oleh karena itu, pelaksanaan corporate governance yang baik dan
sesuai dengan peraturan yang berlaku akan membuat investor merespon
secara positif terhadap kinerja perusahaan sehingga dapat meningkatkan nilai
perusahaan (Luhukay dalam Nuswandari, 2009).
Dalam penelitian Rustriarini (2010) menyatakan bahwa terdapat
beberapa hal yang menyebabkan corporate governance mempengaruhi dalam
nilai perusahaan, yaitu perusahaan semakin menyadari bahwa penerapan
melainkan merupakan sebuah kebutuhan dalam meningkatkan kepercayaan
dari investor dan penerapan corporate governance dapat memberikan
manfaat jangka panjang bagi perusahaan.
Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan Sukamulja (2004)
yang menyatakan bahwa corporate governance tidak mempengaruhi nilai
perusahaan karena kurangnya sosialisasi mengenai pentingnya penerapan
corporate governance oleh pihak yang berwenang sehingga prinsip corporate
governance kurang dilaksanakan dengan baik oleh manajemen dan corporate
governance belum menjadi dasar dalam pertimbangan investor dalam
BAB III
METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan studi empiris, yaitu pengetahuan yang
disusun berdasarkan fakta atau fenomena sebagai sumber kebenaran untuk
menyusun pengetahuan (Indiantoto dan Bambang, 2002). Hasil dari penelitian
ini tidak dapat digenerealisasikan. Penelitian ini menggunakan informasi
berupa laporan keuangan, sustainability reporting dan laporan hasil riset dan
pemeringkatan CGPI.
B. Populasi dan Populasi Sasaran
Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah seluruh perusahaan
yang ikut serta dalam riset dan pemeringkatan Corporate Governance
Perception Index (CGPI) yang dilakukan oleh The Indonesian Institute for
Corporate Governance (IICG) secara konsisten selama periode tahun 2011 –
2014. Pengambilan populasi sasaran dilakukan dengan menggunakan metode
purposive sampling, yaitu pemilihan sampel secara tidak acak dengan
menggunakan beberapa kriteria tertentu. Berikut adalah kriteria-kriteria yang
digunakan dalam pemilihan sampel:
1. Perusahaan yang ikut serta dalam program riset dan pemeringkatan
Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang dilakukan oleh The
Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) secara konsisten
2. Perusahan yang terdaftar di BEI secara konsisten selama periode 2011 -
2014.
3. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan dan sustainability
reporting secara konsisten selama periode 2011 - 2014.
C. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dengan melakukan studi
dokumentasi yaitu, dengan mengumpulkan data sekunder yang telah
dipublikasikan oleh perusahaan yaitu berupa laporan keuangan, sustainability
reporting dan skor dalam Corporate Governance Perception Index (CGPI)
selama periode tahun 2011 – 2014. Data mengenai skor corporate
governance dapat diperoleh melalui Laporan Hasil Riset dan Pemeringkatan
yang dipublikasikan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance
(IICG), data mengenai laporan keuangan dapat diperoleh melalui situs BEI
yaitu www.idx.co.id, dan data mengenai sustainability reporting diperoleh
melalui web perusahaan yang termasuk dalam populasi sasaran.
D. Variable Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan.
Nilai perusahaan dapat dilihat dari rasio keuangan dan perubahan harga
saham perusahaan. Dalam penelitian nilai perusahaan akan dihitung
Tobin’s Q dihitung dengan formula sebagai berikut (Rustriarini,
2010):
Q = (MVE + D)
TA
Keterangan:
Q = Nilai Perusahaan
EMV = nilai pasar ekuitas (closing price x jumlah lembar saham yang
beredar)
D = Total utang perusahaan
TA = Total aktiva
Klasifikasi mengenai nilai Tobin’s Q akan dibagi menjadi beberapa
kategori sebagai berikut (Yudiyatno dan Elen, 2010):
a. Tobin’s Q < 1
Menggambarkan bahwa saham dalam keadaan undervalue atau ketika
harga saham di pasar lebih rendah dari harga wajarnya yang artinya
manajemen telah gagal dalam mengelola asset perusahaan sehingga
potensi pertumbuhan investasi di dalam perusahaan rendah.
b. Tobin’s Q ≥ 1
Menggambarkan bahwa saham dalam keadaan overvalue atau ketika
manajemen telah berhasil dalam mengelola asset perusahaan sehingga
potensi pertumbuhan investasi di dalam perusahaan tinggi.
2. Variabel Independen
a. Corporate Social Responsibility (CSR)
Standar pengungkapan CSR di Indonesia merujuk pada standar
yang dikembangkan oleh GRI (Global Reporting Initiatives).
Setiap perhitungan index luas pengungkapan CSR (CSRI) diberi nilai
1 apabila diungkapkan, dan nilai 0 apabila tidak diungkapkan. Setiap
item akan dijumlahkan untuk memperoleh keseluruhan skor
perusahaan sehingga pengukuran CSRI adalah sebagai berikut:
CSRI Versi GRI 3.1 = Jumlah Pengungkapan CSR
84
CSRI Versi GRI 4.0 = Jumlah Pengungkapan CSR
91
Setelah nilai CSRI diketahui selanjutnya akan diklasifikasikan
menjadi 3 kategori. Pengklasifikasian ini berdasarkan dengan
distribusi data dalam penelitian yang dibagi menjadi beberapa kategori
sebagai berikut:
1) CSRI 0,10 – 0,39
Menggambarkan bahwa perusahaan masih sangat kurang dalam
2) CSRI 0,40 – 0,79
Menggambarkan bahwa perusahaan telah cukup lengkap dalam
mengungkapkan CSR yang sesuai dengan pedoman yang berlaku.
3) CSRI 0,80 – 1,00
Menggambarkan bahwa perusahaan telah mengungkapkan CSR
secara lengkap dan sesuai dengan pedoman yang berlaku.
b. Corporate Governance
Pada variabel corporate governance akan menggunakan
hasil riset dan pemeringkatan Corporate Governance Perception
Index (CGPI) berupa skor dan indeks persepsi penerapan prinsip
corporate governance pada perusahaan yang dilakukan oleh The
Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) yang
dipublikasikan dalam laporan program riset dan pemeringkatan secara
lengkap selama periode 2011 – 2014. Terdapat 4 tahapan dalam
menilai CGPI yaitu, selfassessment, kelengkapan dokumen,
penyusunan makalah, dan observasi. Tahap penilaian corporate
governance dilakukan oleh beberapa ahli yang merupakan pihak
eksternal IICG yang berasal dari regulator, praktisi, Komite Nasional
Kebijakan Governance (KNKG), akademisi, dan lembaga pemerhati
GCG. Berdasarkan hasil penilaian para ahli tersebut, pembobotan
Tabel 3.1
Bobot Tahapan Penilaian CGPI
Tahun Self Dokumen Penyusunan Observasi
Assessmenet Makalah
2011 15% 20% 14% 51%
2012 17% 35% 13% 35%
2013 27% 41% 14% 18%
2014 21% 27% 25% 27%
sumber: laporan program riset dan pemeringkatan CGPI
Norma penilaian dalam CGPI berdasarkan rentang skor
yang dicapai oleh peserta CGPI yang dikategorikan atas tingkat
kualitas implementasi corporate governance dengan menggunakan
istilah “Sangat Terpercaya”, “Terpercaya”, dan “Cukup Terpercaya.
Tabel 3.2
Kategori Corporate Governance
Skor Kategori
55,00 – 69,99 Cukup Terpercaya
70,00 – 84,99 Terpercaya
85,00 – 100 Sangat Terpercaya
sumber: laporan program riset dan pemeringkatan CGPI
E. Metode Analisis Data
Dalam mencari hubungan antara CSR dan corporate governance
dengan nilai perusahan beberapa tahapan yang dilakukan dalam
menyimpulkan hasil penelitian adalah sebagai berikut:
1. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk mendiskripsikan variabel
minimal, dan standar deviasi. Analisis Statistik Deskriptif digunakan
untuk mengetahui gambaran mengenai CSR, corporate governance dan
nilai perusahaan.
2. Klasifikasi Variabel
Variabel dalam penelitian akan diklasifikasikan menjadi beberapa
kategori sahingga nantinya akan menjadi data ordinal dan nominal.
Pembagian klasifikasi variabel didasarkan pada hasil distribusi frekuensi
dari masing – masing variabel yang digunakan dan juga berpedoman
pada teori atau penelitian terdahulu yang relevan.
a. Nilai Perusahaan
Pembagian kategori dalam variabel nilai perusahaan mengacu pada
penelitian yang dilakukan oleh Yudiyatno dan Elen (2010) dan
berdasarkan hasil distribusi data sehingga untuk variabel ini akan
dibagi menjadi 2 kategori, yaitu Tobin’s Q < 1 dan Tobin’s Q ≥ 1.
b. Corporate Social Responsibility
Pembagian kategori dalam variabel CSR ditentukan berdasarkan
nilai CSRI dan distribusi data CSR sehingga terdapat 3 kategori.
c. Corporate Governance
Kategori dalam corporate governance dibuat berdasarkan dengan
kriteria yang telah ditentukan dalam Laporan Hasil Riset dan
Pemeringkatan dalam Corporate Governance Perception Index.
Terdapat 3 kategori, yaitu “Terpercaya”, “Cukup Terpercaya”, dan
3. Analisis Crosstab
Alat analisis crosstab adalah suatu metode analisis berbentuk tabel
yang dapat menampilkan tabulasi silang atau tabel kontingensi yang
digunakan untuk mengidentifikasi dan mengetahui apakah terdapat
korelasi atau hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain.
Analisis crosstab digunakan untuk menjelaskan mengenai hubungan
antara variabel CSR dan corporate governance dengan nilai perusahaan.
Dalam menganalisis hubungan antara variabel CSR, corporate
governance dengan nilai perusahaan akan menggunakan nilai koefisien
gamma yaitu dengan menganalisis hubungan antar variabel berskala
ordinal. Korelasi dapat diukur menggunakan 2 tahap (Santoso,2012):
a) Menganalisis Arah Hubungan Antar Variabel
Arah hubungan antar variabel dapat dilihat melalui nilai korelasi
gamma. Cara menganalisis arah hubungan antar variabel
berdasarkan nilai korelasi gamma adalah sebagai berikut:
1) Arah korelasi yang positif menunjukan adanya arah hubungan
yang searah, yang artinya semakin besar nilai sebuah variabel
maka semakin besar pula nilai variabel yang lainnya dan
sebaliknya semakin kecil nilai sebuah variabel maka semakin
kecil pula nilai variabel yang lainnya.
2) Arah korelasi yang negatif menunjukan adanya arah hubungan
yang berlawanan, yang artinya semakin besar nilai suatu
sebaliknya semakin kecil nilai suatu variabel maka akan
semakin besar nilai variabel lainnya.
b) Menganalisis Kekuatan Dalam Hubungan Antar Variabel
Kekuatan dalam hubungan antar variabel dapat diketahui dengan
melihat nilai korelasi gamma. Cara menganalisi nilai korelasi dari
suatu variabel adalah sebagai berikut (Sarwono,2012):
a) r = 0 : Tidak ada korelasi antar variabel
b) 0 < r < 0,25 : Korelasi sangat lemah
c) 0,25 > r < 0,5 : Korelasi cukup kuat
d) 0,5 > r < 0,75 : Korelasi kuat
e) 0,75 > r < 0,99 : Korelasi sangat kuat
BAB IV
GAMBARAN UMUM POPULASI SASARAN
A. Gambaran Umum Populasi Sasaran
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang
mengikuti program riset dan pemeringkatan Corporate Governance
Perception Index (CGPI), selama periode 2011 – 2014. Pengambilan populasi
sasaran dilakukan dengan metode purposive sampling, yaitu pemilihan
sampel secara tidak acak dengan kriteria tertentu.
B. Deskripsi Populasi Sasaran
1. Populasi Sasaran (destinated population)
Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah perusahaan yang
mengikuti program riset dan pemeringkatan Corporate Governance
Perception Index (CGPI), terdaftar di Bursa Efek Indonesia serta
menerbitkan laporan keuangan dan sustainability reporting secara
konsisten selama periode 2011 – 2014. Berdasarkan dengan kriteria yang
telah ditentukan sebelumnya maka proses penentuan populasi sasaran
dapat dilihat pada tabel 4.1
Tabel 4.1
Penentuan Populasi Sasaran
No Kriteria Jumlah
1. Jumlah tahun perusahaan yang ikut serta
56
dalam CGPI selama periode 2011 – 2014
2. Jumlah tahun perusahaan yang tidak terdaftar
(20) dalam BEI
Total populasi sasaran yang memenuhi kriteria 36
Sumber: data diolah 2016
[image:45.595.84.515.183.711.2]Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa jumlah perusahaan yang
memiliki skor dalam CGPI secara konsisten selama periode 2011 – 2014
adalah 56 tahun dan jumlah perusahaan yang tidak terdaftar di BEI
selama periode 2011 – 2014 adalah 20 tahun perusahaan sehingga dapat
diketahui total populasi sasaran yang memnuhi kriteria adalah 36 tahun
perusahaan.
2. Pengukuran Variabel
a. Nilai Perusahaan
Rasio keuangan yang dapat digunakan investor untuk
mengetahui nilai perusahaan salah satunya menggunakan Tobin’s Q.
Rasio ini dinilai bisa memberikan informasi paling baik, karena dalam
Tobin’s Q memasukkan semua unsur hutang dan modal saham
perusahaan, tidak hanya saham biasa saja dan tidak hanya ekuitas
perusahaan yang dimasukkan namun seluruh asset perusahaan.
Jadi apabila nilai Tobin’s Q semakin besar berarti perusahaan
memiliki prospek pertumbuhan semakin baik, hal ini terjadi
dikarenakan semakin besar nilai pasar dibanding dengan nilai buku
dari asset perusahaan sehingga investor berani berinvestasi lebih pada
perusahaan (Sukamulja, 2004).
Berikut ini adalah contoh perhitungan nilai perusahaan dari PT
Tabel 4.2
Perhitungan Nilai Perusahaan PT Aneka Tambang Tbk. (Perhitungan dalam Rupiah)
EMV
Closi Jumlah
Debt (Rp) TA (Rp) Q
ng Saham yg
Total (Rp)
Price Beredar
(Rp) (Lembar)
4.429.191.527.00 15.201.235.077.00 1,50
2.450 7.473.000.000 18.308.850.000.000 0 0
Tobin’s Q= (EMV + D)
TA
= (18.308.850.000.000 + 4.429.191.527.000)
15.201.235.077.000
= 1,50
Dari perhitungan tersebut maka dapat diketahui bahwa nilai
perusahaan yang diperoleh PT Aneka Tambang Tbk. pada tahun 2011
adalah sebesar 1,50. Hasil perhitungan PT Aneka Tambang Tbk.
memiliki Tobis’s Q ≥ 1 yang artinya bahwa PT Aneka Tambang Tbk.
memiliki harga saham yang tinggi yang artinya manajemen telah
berhasil dalam mengelola asset perusahaan sehingga potensi
pertumbuhan investasi di dalam perusahaan tersebut tinggi. Data
mengenai perhitungan nilai perusahaan untuk seluruh populasi sasaran
terdapat pada lampiran 5, lampiran 6, lampiran 7, dan lampiran 8.
b. CSR
Variabel CSR diukur menggunakan index pengungkapan CSR
diungkapan oleh perusahaan dan nilai 0 pada item yang tidak
diungkapkan oleh perusahaan. Contoh perhitungan CSRI pada
perusahaan Aneka Tambang Tbk. periode 2011 dengan menggunakan
[image:48.595.89.513.194.723.2]standar GRI 3.1.
Tabel 4.3
Daftar Pengungkapan CSR pada Perusahaan Aneka Tambang Tbk.
ITEM SKOR
INDIKATOR KINERJA EKONOMI Kinerj Ekonomi
Nilai ekonomi yang dihasilkan dan didistribusikan secara langsung, termasuk pendapatan, biaya operator,
EC 1 kompensasi kepada karyawan, donasi dan investasi ke 1
masyarakat, laba ditahan serta pembayaran ke peyedia modal pemerintah
Implikasi keuangan dan berbagai risiko dan peluang
EC 2 untuk segala aktivitas perusahaan dalam menghadapi 1
perubahan iklim.
EC 3 Daftar cukupan kewajiban perusahaan dalam 1
perencanaan benefit yang sudah ditetapkan.
EC 4 Bantuan keuangan finansial signifikan yang diperoleh 1
dari pemerintah
Keberadaan Pasar
Parameter standar upah karyawan dijenjang awal
EC 5 dibandingkan dengan upah karyawan minimum yang 1
berlaku pada lokasi operasi tertentu.
Kebijakan, penerapan dan pembagian pembelanjaan
EC 6 pada subkontraktor (mitra kerja) setempat yang ada di 1
berbagai lokasi operasi.
Prosedur penerimaan tenaga kerja lokal dan beberapa
EC 7 orang dilevel manajemen senior yang diambil dari 1
komunikasi setempat di beberapa lokasi operasi.
Dampak Ekonomi Tidak Langsung
Pengembangan dan dambak dari investasi infrastruktur
EC 8 dan pelayanan yang disediakan terutama bagi 1
kepentingan publik melalui perdagangan, jasa dan pelayanan ataupun yang sifatnya pro bono.
EC 9 Pemahaman dan penjelasan atas dampak ekonomi 1
(Lanjutan)
ITEM SKOR
INDIKATOR KINERJA BIDANG LINGKUNGAN Material
EN 1 Material yang digunakan dan diklasif ikasikan 1
berdasarkan berat dan ukuran .
Energi
EN 2 Persentase material bahan daur ulang yang digunakan 1
EN 3 Pemakaian energi yang berasal dari sumber energi yang 1
utama baik secara langsung maupun tidak langsung.
EN 4 Pemakain energi yang berasal dari sumber utam dari 1
secara tidak langsung
EN 5 Energi yang berhasil dihemat berkat adanya efisensi dan 1
konserfasi yang lebih baik.
Inisiatif penyediaan produk dan jasa yang menggunakan
EN 6 energi efisien atau sumber gaya terbaru serta 1
pengurangan penggunaaan energi sebagai dampak dari inisiatif ini.
Inisiatif dalam hal pengurangan pemakain energi secara
EN 7 tidak langsung dan pengurangan yang berhasil 1
dilakukan.
Air
EN 8 Total pemakaian air dari sumbernya. 1
EN 9 Pemakaian air yang memberi dampak cukup signifikan 1
dari sumber mata air.
EN 10 Persentase dan total jumlah air yang didaur ulang dan 1
digunakan kembali
Keanekaragaman Hayati
Lokasi dan luas lahan yang dimiliki, disewakan , di
EN 11 kelola atau yang berdeakatan dengan area yang 1
dilindungi dan area dengan nilai keaneka ragaman hayati yang tinggi diluar area yang dilindungi.
Deskripsi dampak signifikan yang ditimbulkan oleh aktivitas produk dan jasa pada keanekaragaman hayati
EN 12 yang ada diwilayah yang dilindungi serta area dengan 1
nilai keanekaragaman hayati diluar wilayah yang dilindungi.
EN 13 Habitat yang dilindungi atau dikembalikan kembali 1
EN 14 Strategi, aktivitas saat ini dan rencana masa depan untuk 1
mengelola dampak terhadap keanekaragaman hayati Jumlah spesies yang termasuk dalam data konservasi
EN 15 nasional dan habitat di wilayah yang terkena dampak 1
(Lanjutan)
ITEM SKOR
Emisi, Effluent, dan Limbah
EN 16 Total emisi gas rumah kaca secara langsung dan tidak 1
langsung yang diukur berdasarkan berat.
EN 17 Emisi gas rumah kaca secara tidak langsung dan relevan 1
yang diukur berdasarkan berat.
EN 18 Inisiatif untuk mengurangi gas rumah kaca dan 1
pengurangan yang berhasil dilakukan.
EN 19 Emisi dan subtansi perusak lapisan ozon yang diukur 1
berdasarkan berat.
EN 20 NO, SO dan emisi udara lain yang signifikan dan 1
diklasifikasikan berdasarkan jenis dan berat.
EN 21 Total air yang dibuang berdasar kualitas dan tujuan 1
EN 22 Total berat dari limbah yang diklasifikasikan 1
berdasarkan jenis dan metode pembuangan.
EN 23 Total biaya dan jumlah yang tumpah 1
Berat dari limbah yang ditransportasikan, di inport, dieksport atau diolah yang diklasifikasikan berbahaya
EN 24 berdasarkan Basel Convention Amex I,II,III, dan VIII, 1
dan persentase limbah yang dikapal kan secara international.
Identitas, ukuran, status yang dilindungi dan nilai keaneka ragaman hayati yang terkandung di dalam air
EN 25 dan habitat yang ada disekitarnya secara signifikan 1
terkena dampak akibat adanya laporan mengenai kebocoran dan pemborosan air yang dilakukan perusahaan .
Produk dan Jasa
Inisaitif untuk mengurangi dampak buruk pada
EN 26 lingkungan yang diakibatkan oleh produk dan jasa dan 1
memperluas dampak dari inisiatif ini.
EN 27 Persentase dari produk yang terjual dan materi kemasan 1
dikembalikan berdasarkan katagori.
Kesesuaian
Nilai moneter dari denda dan jumlah biaya sanksi-sanksi
EN 28 akibat adanya pelanggaran terhadap peraturan dan 1
hukum lingkungan hidup.
Transport
Damapak signifikan terhadap lingkungan yang
EN 29 diakibatkan adanya transportasi, benda lain dan materi 1
(Lanjutan)
ITEM SKOR
Keselarasan
EN 30 Jumlah biaya untuk perlindungan lingkungan dan 1
investasi berdasakan jenis kegiatan.
Indikartor Praktek Tenaga kerja dan Kinerja Pekerja yang Layak
LA 1 Komposisi tenaga kerja berdasakan tipe pekerjaan, 1
kontrak kerja dan lokasi
LA 2 Jumlah total rata-rata turnover tenaga kerja berdasarjkan 1
kelompok usia, jenis kelamin, dan area.
LA 3 Benefit yang diberikan kepada pegawai tetap 1
LA 15 Tarif kembali bekerja dan retensi setelah cuti parental
Hubungan Tenaga Kerja/ Manajemen
LA 4 Persentase pegawai yang dijamin oleh ketetapan hasil 1
negosiasi yang dibuat secara kolektif
Batas waktu minimum pemberitahuan yang terkait
LA 5 mengenai perubahan kebijakan operasional, termasuk 1
mengenai apakah hal tersebut akan tercantum dalam perjanjian bersama
Keselamatan dan Kesalamatan Kerja
Persentase total pegawai yang ada dalam struktur formal
LA 6 manjemen, yaitu komite keselamatan dan kesehatan 1
kerja yang membantu yang mengawasi dan memberi arahan dalam program keselamatan dan kesehatan kerja.
LA 7 Tingkat dan jumlah kecelakaan, jumlah hari hilang, dan 1
tingkat absensi yang ada berdasakan area. Program pendidikan, pelatihan, pembimbingan,
LA 8 pencegahan, dan pengendalian resiko diadakan untuk 1
membantu pegawai, keluarga mereka dan lingkungan sekitar dalam menanggulangi penyakit serius.
Hal-hal mengenai keselamtan dan kesehatan kerja
LA 9 tercantum secara formal dan tertulis dalam sebuah 1
perjanjian bersa serikat pekerja
Pendidikan dan Pelatihan
LA 10 Jumlah waktu rata-rata untuk pelatihan setiap tahunnya , 1
setiap pegawai berdasarkan katagori pegawai Program keterampilan manajemen dan pendidikan
LA 11 jangka panjang yang mendukung kecakapan para 1
pegawai dan memmbantu mereka untuk terus berkarya. Persentase para pegawai yang menerima penilaian
LA 12 pegawai atas peforma dan perkembangan mereka secara 1
(Lanjutan)
ITEM SKOR
Keanekaragaman dan Kesempatan Yang Sama
Komposisi badan tata kelola dan penjabaran pegawai
LA 13 berdasarkan katagori, jenis kelamin, usia, kelompok 1
minoritas dan indikasi keanekargaman lainnya.
LA 14 Perbandingan upah standart antara pria dan wanita 1
berdasarkan katagori pegawai.
INDIKATOR KINERJA HAK ASASI MANUSIA Praktik Investasi dan Pengadaan
Persentase dan total jumlah perjanjian investasi yang
HR 1 ada dan mencakup pasal mengenai hak asai manussia 1
atau telah melalui evaluasi mengenai hak asasi manusia. Persentase dari mitra kerja dan pemasok yang telah
HR 2 melalui proses seleksi berdasarkan prinsip-prinsip HAM 1
yang telah dijalankan
Total jumlah waktu pelatihan mengenai kebijakan dan
HR 3 prosedur yang terkait denagn aspek HAM yang 1
berhubungan dengan prosedur kerja, termasuk persentase pegawai yang dilatih
Non-Diskriminasi
HR 4 Total jumlah kasus diskriminasi dan langkah 1
penyelesaian masalah yang diambil
Kebebasan Berserikat dan Daya Tawar Kelompok
Prosedur kerja yang teridentifikasi dimana hak untuk
HR 5 melatih kebebsan berserikat dan perundinagn bersama 1
menjadi berisiko dan langkah yang dimbil untuk mendukung hak kebebasan berserikat tersebut.
Tenaga Kerja Anak
Prosedur kerja yang teridentifikasi memiliki resiko akan
HR 6 adanya pekerja anak dan langkah yang diambl untuk 1
menghapuskan pekerja anak
Pegawai Tetap dan Kontrak 1
Prosedur kerja yang teridentifikasi memiliki resiko akan
HR 7 adanya pegawai tetapdan kontrak, dan langkah yang 1
diambil untuk menghapuskan pegawai tetap.
Praktik keselamatan
Persentase petugas keamanan yang dilatih sesuai dengan
HR 8 kebijakan atau prosedur perusahaan yang terkait dengan 1
(Lanjutan)
ITEM SKOR
Hak Masyarakat (Adat)
HR 9 Total jumlah kasus pelanggaran yang berkaitan dengan 1
hak masyarakat adat dan langkah yang diambil.
HR 10 Presentase Jumlah dan operasi yang telah digunakan 0
untuk mengulas atau menilai Hak Asasi Manusia Jumlah dari keluhan berhubungan dengan Hak Asasi
HR 11 Manusia diajukan, dialamatkan, dan diselesaikan 1
melelui mekanisme pengaduan normal
INDIKATOR KINERJA KEMASYARAKATAN Kemasyarakatan
Sifa, cakupan, dan keefektifan atas program & kegiatan
SO 1 apapun yang menilai & mengelola dampak operasi 1
terhadap masyarakat, termasuk saatmemasuki wwilayah operasi, selama beroperasi & pasca operasi.
SO 9 Operasi dengan potensi signifikan atau dampak negatif 1
pada masyarakat local
Pencegahan dan mitigasi tindakan yang diterapkan di
SO 10 operasi dengan potensi signifikan atau dampak negatif 1
pada masyarakat local
Korupsi
SO 2 Persentase dan total jumlah unit usahayang dianalisa 1
memiliki resiko terkait tindakan penyuapan dan korupsi
SO 3 Persentase jumlah pegawai yang dilatih dalam prosedur 1
dan kebijakan perusahaan terkait penyuapan dan korupsi
SO 4 Langkah yang diambil dalam mengatasi kasus tindakan 1
penyuapan dan korupsi
Kebijakan Publik
SO 5 Deskripsi kebijakan umum dan kontribusi dalam 1
pengembangan kebijakan umum dan prosedur lobi Perolehan keuntungan secara financial dan bentuk
SO 6 keuntungan lainnya yang diperoleh dari hasil kontribusi 1
kepada partai politik, politisidan instansiterkait oleh Negara
SO 7 Tindakan legal untuk perilaku anti – competitive, anti – 1
trust, dan praktek monopoli
Perilaku anti Persaingan
SO 8 Nilai moneter dari denda dan jumlah biaya sanksi-sanksi 1
(Lajutan)
ITEM SKOR
INDIKATOR KINERJA TANGGUNG JAWAB DARI DAMPAK PRODUK
Keselamatan dan kesehatan Konsumen
Proses dan tahapan kerja dalam mempertahankan kesehatan dan keselamatan konsumen dalam
PR 1 penggunaan produk atau jasa yang dievaluasi untuk 1
perbaikan dan persentase dari katagori produk dan jasa yang terkait dalam prosedur tersebut.
Jumlah total kasus pelanggaran kebijakan dan
PR 2 mekanisme kepatuhan yaang terkait dengan kesehatan 1
dan keselamatan konsumen dalam keseluruhan proses, diukur berdasarkan hasil akhirnya.
Labelling Produk dan jasa
Jenis informasi produk dan jasa yang dibutuhkan dalam
PR 3 prosedur kerja, dan persentase produk dan jasa yang 1
terkait dalam prosedur tersebut.
Jumlah total kasus pelanggaran kebijakan dan
PR 4 mekanisme kepatuhan yang terkait dengan informasi 1
produk dan jasa dan pelabelan, diukur berdasarkan hasil akhirnya.
Praktek-praktek yang terkait dengan kepuasan
PR 5 konsumen, termasuk hasil survey evaluasi kepuasan 1
konsumen.
Komunikasi Pemasaran
Program-program yang mendukung adanya standar
PR 6 hukum dan mekanisme kepatuhan yang terkait dengan 1
komunikasi penjualan, termasuk iklan, promosi dan bentuk kerjasama, diukur berdasarkan hasil akhirnya. Jumlah total khusus pelanggaran kebijakan dan
PR 7 mekanisme kepatuhn yang terkait dengan komunikasi 1
penjualan, termasuk iklan, promosi dan bentuk kerjasama, diukur berdasarkan hasil akhirnya.
Privasi Konsumen
Jumlah total pengaduan yang tervalidasi yang berkaitan
PR 8 dengan pelanggaran privasi konsumen dan data 1
konsumen yang hilang.
Kesesuaian
Nilai moneterdari denda dan jumlah biaya sanksi-sanksi
PR 9 akibat pelanggaran hukum dan kebijakan yang terkait 1
dengan pengadaan dan penggunaan produk dan jasa
CSRI Versi GRI 3.1 = Jumlah Pengungkapan CSR
84
= 83 = 0,99
84
Hasil perhitungan CSRI untuk perusahaan Aneka Tambang
Tbk. pada tahun 2011 adalah sebesar 0,99. Hasil tersebut menunjukan
bahwa CSRI pada tahun 2011 PT Aneka Tambang Tbk. telah
melaporkan sebanyak 83 item pengungkapan dari total 84 item
pengungkapan CSR yang ada. Daftar perhitungan CSRI dapat dilihat
pada lampiran 3.
c. Corporate Governance
Variabel corporate governance dinilai dengan menggunakan
skor Gorporate Governance Perception Index (CGPI) yang
dipublikasikan pada laporan hasil riset dan pemeringkatan oleh The
Indonesia Institute of Corporate Governance (IICG) selama periode
2011 – 2014. Penilaian CGPI dilakukan melalui 4 tahapan, yaitu:
1) Pada tahap selfassessment, menggunakan kuesioner sebagai alat
ukur. Kuesioner berisi pernyataan tentang hal – hal yang
dipersepsikan pada perusahaan dan anggota perusahaan.
Koesioner disusun berdasarkan variabel riset terkain dengan
implementasi corporate governance.
2) Pada tahapan kelengkapan dokumen, diperlukan beberapa jenis
3) Pada tahapan penyusunan, setiap peserta CGPI diminta untuk
membuat makalah dengan sistematika yang telah ditentukan.
Makalah berisi paparan perusahaan tentang upaya yang telah
dilakukan perusahaan dalam menerapkan corporate governance.
Makalah akan dipresentasikan pada saat observasi.
4) Pada tahapan observasi, tim IICG akan melakukan klarifikasi atau
pemastian terhadap praktik mengenai corporate governance.
Perhitungan menggenai skor corporate governance PT Aneka
[image:56.595.84.514.226.618.2]Tambang Tbk. tahun 2011 dapat dilihat pada tabel 4.4
Tabel 4.4
Perhitungan Skor Corporate Governance PT Aneka Tambang Tbk. Selfassessment 12,68
Dokumen 17,47
Makalah 11,98
Observasi 44,42
Total 86,55
Sumber: Laporan Hasil Riset dan Pemeringkatan CGPI 2011
Perhitungan skor corporate governance pada PT Aneka
Tambang Tbk. di tahun 2011 adalah sebesar 86,55. Skor tersebut
termasuk dalam kategori sangat terpercaya yang artinya perusahaan
tersebut telah menerapkan prinsip corporate governance di dalam
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Penggunaan statistik deskriptif dalam penelitian ini digunakan
untuk mendeskripsikan nilai rata – rata, nilai maksimal dan minimal dan
standar deviasi pada variabel CSR, corporate governance dan nilai
perusahaan. Hasil perhitungan statistik deskriptif untuk 3 variabel tersebut
[image:57.595.89.511.233.622.2]selama periode 2011 – 2014 adalah sebagai berikut:
Tabel 5.1
Perhitungan Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
N Mean Std. Minimum Maximum
Deviasi
Nilai_Perusahaan 36 1,0432 0,39068 0,64 2,67
CG 36 85.7822 3,57810 75,68 92,88
CSR 36 0,6112 0,31373 0,14 1,00
Sumber: data diolah 2016
Berdasarkan Tabel 5.2 dapat diketahui bahwa rata – rata nilai
perusahaan yang dihitung dengan menggunakan rumus Tobin’s Q adalah
1,0432 dan dengan standar deviasi sebesar 0,39068. Nilai Tobin’s Q
tertinggi adalah 2,67 dan nilai terendahnya adalah 0,64. Jadi dapat
disimpulkan bahwa nilai Tobin’s Q yang tinggi menunjukkan bahwa
manajemen telah berhasil mengelola asset perusahaan sehingga dapat
potensi pertumbuhan investasi tinggi.
Variabel CSR memiliki nilai index rata – rata sebesar 0,6112 dan
dengan standar deviasi sebesar 0,31373.CSR memiliki nilai tertingg
sebesar 1,00 dan nilai terendah sebesar 0,14. Jika dilihat dari nilai rata –
rata variabel CSR dapat disimpulkan bahwa masih terdapat perusahaan
yang belum melakukan pengungkapan CSR secara lengkap dan sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
Variabel corporate governance memiliki nilai rata – rata sebesar
85,7822 dan memiliki standar deviasi sebesar 3,57810. Nilai tertinggi
dari variabel ini adalah 92,88 dan dengan nilai terendah sebesar 75,68.
Dari hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi
nilai corporate governance yang dihasilkan ini berarti perusahaan
tersebut sangat baik dalam menerapkan prinsip corporate governance.
2. Klasifikasi Variabel
a. Corporate Social Responsibility (CSR)
Index luas pengungkapan CSR (CSRI) dihitung dengan
menjumlahkan setiap item pengungkapan untuk memperoleh
keseluruhan skor CSR. Pada gambar 5.1 dapat dilihat distribusi
Gambar 5.1 Distribusi Data CSR
Dari gambar 5.1 menunjukkan telah banyak perusahaan
yang mengungkapkan CSR. Dari hasil distribusi data tersebut maka
variabel CSR dapat diklasifikasi sebagai berikut:
1) CSRI 0,10 – 0,39
Populasi sasaran yang memiliki nilai CSRI 0,10 – 0,39
berjumlah 12 populasi sasaran atau senilai dengan 33,3% dari
keseluruhan observasi masih sangat kurang dalam melaporkan
CSR dan belum sesuai dengan pedoman yang berlaku.
2) CSRI 0,40 – 0,79
Populasi sasaran yang memiliki nilai CSRI 0,40 – 0,79
keselur