i Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui profil komitmen organisasi terhadap dosen di Sekolah Tinggi “X” Bandung. Sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian ini, rancangan yang digunakan menggunakan metode deskriptif dengan teknik survai. Sampel sejumlah 37 dosen tetap yang ada di Sekolah Tinggi “X” Bandung. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling.
Penelitian ini menggunakan teori komitmen organisasi dari Meyer & Allen ( 1991) yang menyatakan bahwa komiten organisasi adalah suatu keadaan psikologis tertentu yang merupakan karakteristik hubungan antara anggota dengan organisasinya, dan mempunyai implikasi berupa keputusan untuk berhenti atau terus menjadi anggota organisasi tersebut. Komitmen organisasi didasari oleh 3 komponen yaitu affective commitment, continuance commitment, dan normative commitement.
Alat ukur yang digunakan adalah modifikasi dari alat ukur yang dibuat oleh Meyer & Allen yaitu Organizational Commitment Questioner (OCQ). Berdasarkan hasil uji validitas alat ukur komitmen organisasi diperoleh nilai 0,321 sampai 0,815 dan reabilitas alat ukur 0,733 ( Reabilitas tinggi ).
v Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
ABSTRAK………i
KATA PENGANTAR………..…...ii
DAFTAR ISI………...v
DAFTAR TABEL……….viii
DAFTAR LAMPIRAN………..ix
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah………..…………...1
1.2 Identifikasi Masalah……….10
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian………. ……10
1.3.1 Maksud Penelitian………...10
1.3.2 Tujuan Penelitian………10
1.4 Kegunaan Penelitian………..…….10
1.4.1 Kegunaan Teoretis……….10
1.4.2 Kegunaan Praktis………...11
1.5 Kerangka Pikir………...11
1.6 Asumsi Penelitian……….18
BAB II TINJAUAN PUSTAKA………. …...19
2.1 Komitmen Organisasi………..19
vi Universitas Kristen Maranatha
2.1.2 Aspek Komitmen Organisasi………20
2.1.3 Antesenden dari Komponen Komitmen Organisasi……….21
2.1.4 Faktor- Faktor yang berpengaruh pada Komitmen Organisasi…….. 2.1.5 Konsekuensi Komitmen terhadap organisasi………. 2.1.6 Pengukuran Komitmen……….. 2.2 Teori Perkembangan Masa Dewasa……….. 2.2.1 Teori Perkembangan Masa Dewasa Awal………. 2.2.1 Teori Perkembagan Masa Dewasa Madya……… 2.4 Kepuasan Kerja………. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan dan Prosedur Penelitian………..20
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional………21
3.2.1 Variabel Penelitian………21
3.2.2 Definisi Operasional……….21
3.3 Alat Ukur………..22
3.3.1 Alat ukur komitmen organisasi………. 3.3.2 Sistem Penilaian……… 3.3.3 Data Penunjang……….24
3.4 Validitas dan Reabilitas Alat Ukur………24
3.4.1 Validitas Alat Ukur………...24
3.4.2 Reliabilitas Alat Ukur………...25
vii Universitas Kristen Maranatha
3.5.1 Populasi Sasaran………... 27
3.5.2 Karakteristik Populasi………27
3.5.3 Teknik Penarikan Sampel………27
3.6 Teknik Analisa Data………28
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil penelitian……… 4.1.1. Gambaran Responden Penelitiian………. 4.1.2. Hasil Penelitian………. 4.1.2.1.Profil Komitmen Organisasi Berdasarkan Komponen Affective, Continuance dan Normative……….
4.2 Pembahasan……….
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan……….. 5.2 Saran………
Lampiran 1
KATA PENGANTAR
Saya mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung, bermaksud mengumpulkan data kepada dosen-dosen di Sekolah Tinggi ”X” Bandung dalam rangka penelitian untuk penyusunan skripsi.
Sehubungan dengan itu, saya mohon bantuan dan kerjasama Bapak/Ibu untuk meluangkan waktunya dalam mengisi angket ini. Data yang Bapak/Ibu berikan akan sangat bermanfaat sehingga saya sangat mengharapkan kesungguhan Bapak/Ibu dalam mengisi angket sesuai dengan kenyataan yang ada serta menggambarkan keadaan diri Bapak/Ibu yang sebenarnya.
Data dan identitas Bapak/Ibu, saya akan menjamin kerahasiaannya dan hanya digunakan dalam penelitian ini.
Terima kasih atas kerjasamanya.
Hormat Saya,
Lampiran 1
DATA PRIBADI
Dimohon untuk mengisi pertanyaan-pertanyaan berikut sesuai dengan diri Bapak/Ibu :
1. Jenis Kelamin : L/P*
2. Usia : ...thn
3. Status Pernikahan : Menikah/Belum Menikah
4. Jumlah Anak : ...orang
5. Jumlah Cucu : ...orang
6. Jumlah yang ditanggung sampai saat ini : ...orang 7. Pendidikan Terakhir : S1/S2/S3*
8. Lama Kerja : ...thn
(* Coret yang tidak perlu)
Bapak/Ibu diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas.
1. Apakah Bapak/Ibu merasa bahwa gaji yang diterima sesuai dengan masa kerja Bapak/Ibu?
...
Lampiran 1
2. Menurut Bapak/Ibu apakah gaji dari Sekolah Tinggi ”X” Bandung lebih tinggi atau lebih rendah dari Universitas lain?
...
...
3. Apakah gaji yang Bapak/Ibu terima sekarang sudah dapat memenuhi kebutuhan mendasar?
...
...
4. Fasilitas apa saja yang Bapak/Ibu dapatkan dari Sekolah Tinggi ”X” Bandung?
...
...
5. Apakah fasilitas yang diberikan dapat menunjang kegiatan belajar-mengajar ?
...
...
6. Apakah fasilitas yang diberikan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab Bapak/Ibu?
Lampiran 1
...
7. Apa sajakah peran dan tanggung jawab Bapak/Ibu di Sekolah Tinggi ”X” Bandung?
...
...
8. Apakah Bapak/Ibu merasa bahwa pekerjaan yang Bapak/Ibu lakukan bervariasi dan memberikan tantangan?
...
...
9. Apakah ada tantangan dalam pelaksanaan tugas Bapak/Ibu?
... Sebutkan tantangannya ? ... ... 10. Apakah Bapak/Ibu puas dengan kebijakan-kebijakan tentang pelaksanaan
akademik yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab dosen?
...
Kalau belum,kenapa?...
Lampiran 1
KUESIONER
Pada kuesioner ini, Bapak/Ibu diminta untuk memilih satu diantara empat pilihan jawaban yang paling sesuai dengan diri Bapak/Ibu dengan memberikan check list pada kolom yang sesuai dengan pilihan jawaban Bapak/Ibu.
Keempat pilihan jawabannya adalah :
SS = Sangat sesuai dengan diri saya
S = Sesuai dengan diri saya
TS = Tidak sesuai dengan diri saya
STS = Sangat tidak sesuai dengan diri saya
Terimakasih,
Lampiran 1
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Saya senang mendiskusikan mengenai Sekolah Tinggi “X” Bandung dengan orang lain.
2. Saya merasa sulit untuk mengambil keputusan meninggalkan Sekolah Tinggi ”X” Bandung, karena takut tidak mendapatkan pekerjaan lain.
3. Saya merasa masalah yang ada di Sekolah Tinggi “X” Bandung merupakan masalah saya juga.
4. Jika ditawarkan pekerjaan yang lebih baik, maka saya akan merasa bersalah jika menerimanya dan meninggalkan pekerjaan saya di Sekolah Tinggi “X” Bandung.
5 Menurut saya setiap orang tidak harus setia pada organisasinya.
6. Saya ingin tetap bekerja di Sekolah Tinggi ”X” Bandung.
No. Pernyataan SS S TS STS
8. Tetap bertahan di dalam Sekolah Tinggi “X” Bandung merupakan salah satu bentuk tanggung jawab saya terhadap Sekolah Tinggi ”X” Bandung.
9. Saya diajarkan untuk percaya pada nilai-nilai kesetiaan pada Sekolah Tinggi ”X” Bandung.
10. Saya tetap bekerja di Sekolah Tinggi “X” Bandung karena keuntungan yang saya dapat lebih banyak dibandingkan di tempat lain.
11. Saya tidak merasa mencintai Sekolah Tinggi ”X” Bandung.
12. Saya merasa tidak harus bertanggung jawab terhadap Sekolah Tinggi ”X” Bandung.
13. Saya akan mempertimbangkannya lagi bila saya berhenti bekerja di Sekolah Tinggi ”X” Bandung.
14. Saya tidak merasa sebagai bagian dari keluarga besar Sekolah Tinggi ”X” Bandung.
No. Pernyataan SS S TS STS
16. Saya akan menerima pendapatan yang lebih banyak jika saya keluar dari Sekolah Tinggi ”X” Bandung.
17. Saya tidak setuju bila saya harus setia pada Sekolah Tinggi ”X” Bandung.
18. Saya tidak merasa bangga berada di Sekolah Tinggi ”X” Bandung.
19. Saya akan menerima pendapatan yang lebih sedikit jika saya sampai keluar dari Sekolah Tinggi ”X” Bandung.
20. Salah satu alasan utama saya bertahan untuk bekerja pada Sekolah Tinggi “X” Bandung adalah karena saya percaya bahwa kesetiaan sangat penting dan wajib untuk selalu dijaga.
No. Pernyataan SS S TS STS
22 Saya tidak akan meninggalkan Sekolah Tinggi ”X” Bandung karena saya memiliki tanggung jawab terhadap tugas-tugas saya dan mahasiswa saya.
23. Jika Sekolah Tinggi “X” Bandung tidak memberi keuntungan buat saya, maka saya akan keluar dari Sekolah Tinggi ”X” Bandung.
24. Menurut saya, saya tidak bisa bergaul akrab dengan orang-orang yang ada di Sekolah Tinggi ”X” Bandung.
25. Keinginan terbesar saya adalah memajukan Sekolah Tinggi ”X” Bandung karena apabila Sekolah Tinggi “X” Bandung maju saya pun ikut maju.
26. Saya tidak takut berhenti bekerja di Sekolah Tinggi”X” Bandung sekalipun tidak mempunyai alternatif pekerjaan lain. 27. Kerugian yang akan saya dapatkan jika
28. Bukan tanggung jawab saya jika Sekolah Tinggi ”X” Bandung mengalami masalah. 29. Saya akan tetap bertahan sebagai tanda
bukti kesetiaan pada Sekolah Tinggi ”X” Bandung.
30. Saya tidak merasa ”terikat secara emosional ” dengan Sekolah Tinggi ”X” Bandung.
31. Saya ingin keluar dari Sekolah Tinggi ”X” Bandung namun konsekuensi yang akan saya terima adalah berkurangnya penghasilan.
32. Saya merasa tidak berkewajiban untuk menyelesaikan tugas dengan tepat waktu. 33. Saya tidak merasa senang dengan
orang-orang yang ada di Sekolah Tinggi ”X” Bandung.
34. Saya selalu berusaha untuk mencari pekerjaan lain selain di Sekolah Tinggi ”X” Bandung.
Lampiran 2
TABEL UJI VALIDITAS
KUESIONER KOMITMEN ORGANISASI
PER ASPEK
Kriteria yang digunakan :
• < 0,3 : tidak valid atau tidak dapat digunakan
•≥ 0,3 : valid atau dapat digunakan
AFFECTIVE
No. Item Jumlah Keterangan
1 0,414 Valid
3 0,586 Valid
6 0,321 Valid
11 0,756 Valid
14 0,648 Valid
15 0,715 Valid
18 0,745 Valid
21 0,629 Valid
24 0,742 Valid
25 0,480 Valid
30 0,629 Valid
33 0,782 Valid
Lampiran 2
CONTINUANCE
No. Item Jumlah Keterangan
2 0,617 Valid
7 0,546 Valid
10 0,282 Tidak Valid
13 0,427 Valid
16 0,404 Valid
19 0,380 Valid
23 0,282 Tidak Valid
26 0,682 Valid
27 0,612 Valid
31 0,006 Tidak Valid
35 0,558 Valid
Item Valid : 8
Lampiran 2
NORMATIVE
No.item Jumlah Keterangan
4 0,580 Valid
5 0,571 Valid
8 0,657 Valid
9 0,636 Valid
12 0,788 Valid
17 0,589 Valid
20 0,815 Valid
22 0,616 Valid
28 0,534 Valid
29 0,756 Valid
32 0,403 Valid
34 0,296 Tidak Valid
Lampiran 3
TABEL UJI REABILITAS
RESPONDEN TOTAL SKOR
1 99
2 94
3 126
4 101
5 109
6 106
7 97
8 96
9 93
10 102
11 105
12 106
13 100
14 116
15 120
16 129
17 103
18 107
19 103
20 103
21 109
22 104
23 93
Lampiran 3
25 96
26 99
27 95
28 95
29 96
30 90
31 99
32 124
33 97
34 129
35 104
36 89
37 121
Lampiran 4
GAMBARAN RESPONDEN
USIA
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid 29-34 1 2.7 2.7 2.7
35-44 9 24,3 24,3 27 45-60 25 67,5 67,5 94,5 >60 2 5,4 5,4 100,0 Total 37 100.0 100.0
JENIS KELAMIN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Laki-laki 22 59.5 59.5 59.5
Perempuan 15 40.5 40.5 100.0 Total 37 100.0 100.0
PENDIDIKAN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid S1 19 51.4 51.4 51.4
S2 15 40.5 40.5 91.9 S3 3 8.1 8.1 100.0 Total 37 100.0 100.0
STATUS PERNIKAHAN
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent Valid Menikah 35 94,6 94,6 94,6
Lampiran 4
Hasil Data Penunjang
Apakah gaji sesuai
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Persent
Valid tidak jawab sesuai
Pandangan tentang gaji dengan universitas lain
Lampiran 4
Gaji memenuhi kebutuhan mendasar
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Fasilitas yang didapatkan
Lampiran 4
Fasilitas menunjang KBM
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Fasilitas sesuai tugas dan tanggung jawab
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Peran dan tanggung jawab
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative Percent Valid Tenaga pengajar(dosen )
Lampiran 4
Apakah pekerjaan bervariasi dan memberikan tantangan
Frequenc y
Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid bervariasi dan
memberikan tantangan Tidak bervariasi dan tidak memberikan tantangan Statis dan monoton
Apakah ada tantangan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Lampiran 4
Sebutkan tantangannya
Frequency Percent Valid
Percent sebagai Ibu Rumah Tangga Kemampuan dan potensi mahasiswa yang berbeda-beda
Ingin mahasiswa semangat dalam mengikuti KBM
Dalam praktik menjadi cemoohan public
Selalu memberikan yang baru dalam metode belajar
Harus memperluas wawasan,blajar lbih banyak Pemecahan masalah-masalah dalam praktik Perkembangan zaman yg mempengaruhi anak Dalam melaksanakan bimbingan terhadap
mahasiswa yg berbeda SARA Meningkatkan kualitas akademik mahasiswa Persaingan
Menciptakan lulusan yg berkomptensi di bidang hukum
Mempertahankan kualitas sekolah
Mengkaji masalah yang baru
Melaksanakan tugas-tugas dengan tepat waktu Mahasiwa yg memberikan pengetahuan lebih
Mengajar mahasiswa PTS sangat berbeda Studi lanjutan
Mempersiapkan materi dan jawaban
Menghadapi mahasiswa yang tidak disiplin dalam belajar
Bagaimana
meningkatkan kualitas para dosen
Materi kuliah dengan buku wajib berbahasa asing Total
Puas dengan kebijakan pelaksanaan akademik
Lampiran 4
pekerjaan dan tugas
tidak merata 1 2.7 2.7 64.9 kedisiplinan dosen dan
mahasiswa 4 10.8 10.8 75.7 karena kompetensi ilmu
aplikasinya terlalu perlu ada pembenahan
SDM Dosen dan karyawan
1 2.7 2.7 83.8 Ada diskriminasi dan
subjektifitas 1 2.7 2.7 86.5 Pembagian kelas yang
kurang tegas 1 2.7 2.7 89.2 kebijakan yang
diberikan harus juga mempertimbangan keuntungan bagi karyawan
1 2.7 2.7 91.9
masih ada aspirasi yang
belum terlaksana 1 2.7 2.7 94.6 Pimpinan belum
bersikap proporsional dan masih ada KKN
1 2.7 2.7 97.3 tidak sesuai dengan
perkembangan IPTEK 1 2.7 2.7 100.0
Lampiran 5
TABULASI SILANG
Usia * Affective Crosstab Crosstabulation
Aff Total
Jenis Kelamin * Affective Crosstab Crosstabulation
Lampiran 5
Tingkat Pendidikan * Affective Crosstab Crosstabulation
Affective Crosstab Total Tinggi Rendah Tinggi Tingkat
Pendidikan
S1 Count 8 12 20 Expected Count 7.6 12.4 20.0 % of Total 21.6% 32.4% 54.1% Expected Count 14.0 23.0 37.0 % of Total 37.8% 62.2% 100.0%
Status Pernikahan * Affective Crosstab Crosstabulation
Affective Crosstab Total Tinggi Rendah Tinggi Status Pernikahan Menikah Count 14 22 36
% within Status
Pernikahan 38.9% 61.1% 100.0% % of Total 37.8% 59.5% 97.3% Belum Menikah Count 0 1 1
% within Status
Pernikahan .0% 100.0% 100.0% % of Total .0% 2.7% 2.7%
Total Count 14 23 37
% within Status
Lampiran 5
Tingkat Pendidikan * Continuance Crosstab Crosstabulation
Continuance Crosstab Total Tinggi Rendah Tinggi Tingkat
Pendidikan
S1 Count 14 6 20 % within Tingkat
Pendidikan 70.0% 30.0% 100.0% % of Total 37.8% 16.2% 54.1% S2 Count 10 4 14
% within Tingkat
Pendidikan 71.4% 28.6% 100.0% % of Total 27.0% 10.8% 37.8%
S3 Count 1 2 3
% within Tingkat
Pendidikan 33.3% 66.7% 100.0% % of Total 2.7% 5.4% 8.1% Total Count 25 12 37
% within Tingkat
Pendidikan 67.6% 32.4% 100.0% % of Total 67.6% 32.4% 100.0%
Usia * Continuance Crosstab Crosstabulation
Lampiran 5
Kepuasan pelaksanaan akademik * Normative Crosstab Crosstabulation
Normative Crosstab Total Tinggi Rendah Tinggi Kepuasan
pelaksanaan akademik
tidak menjawab Count 1 2 3 % within Kepuasan
pelaksanaan akademik 33.3% 66.7% 100.0% % of Total 2.7% 5.4% 8.1%
puas Count 4 12 16
% within Kepuasan
pelaksanaan akademik 25.0% 75.0% 100.0% % of Total 10.8% 32.4% 43.2% tidak puas Count 6 11 17
% within Kepuasan
pelaksanaan akademik 35.3% 64.7% 100.0% % of Total 16.2% 29.7% 45.9% biasa saja Count 1 0 1
% within Kepuasan
pelaksanaan akademik 100.0% .0% 100.0% % of Total 2.7% .0% 2.7%
Total Count 12 25 37
% within Kepuasan
Lampiran 6 (Profile)
Profile * Usia Crosstabulation
Usia
29-34Tahun 35-44Tahun 45-60Tahun >60Tahun Total Profile Afe(R)Con(R)Nor(R) Count 0 0 6 0 6 % within Profile .0% .0% 100.0% .0% 100.0% % within Usia .0% .0% 24.0.0% .0% 16.2% AfeR)Con(T)Nor(R) Count 1 4 11 1 17 % within Profile 5.9% 23.5% 64.7% 5.9% 100.0% % within Usia 100.0% 44.4% 44.0% 50.0% 45.9% Afe(T)Con(R)Nor(R) Count 0 0 1 0 1 % within Profile .0% .0% 100.0% .0% 100.0% % within Usia .0% .0% 4.0% .0% 2.7% Afe(T)Con(R)Nor(T) Count 0 3 2 0 5 % within Profile .0% 60.0% 40.0% .0% 100.0% % within Usia .0% 33.3% 8.0% .0% 13.5% Afe(T)Con(T)Nor(R) Count 0 1 0 0 1 % within Profile .0% 100.0% .0% .0% 100.0% % within Usia .0% 11.1% .0% .0% 2.7% Afe(T)Con(T)Nor(T) Count 0 1 5 1 7 % within Profile .0% 14.3% 71.4% 14.3% 100.0% % within Usia .0% 11.1% 20.0% 50.0% 18.9%
Total Count 1 9 25 2 37
Lampiran 6 (Profile)
Profile * Pendidikan Crosstabulation
Pendidikan Total S1 S2 S3 S1 Profile Afe(R)Con(R)Nor(R) Count 2 3 1 6
% within Profile 33.3% 50.0% 16.7% 100.0% % within Pendidikan 10.0% 21.4% 33.3% 16.2% AfeR)Con(T)Nor(R) Count 10 6 1 17 % within Profile 58.8% 35.3% 5.9% 100.0% % within Pendidikan 50.0% 42.9% 33.3% 45.9% Afe(T)Con(R)Nor(R) Count 1 0 0 1 % within Profile 100.0% .0% .0% 100.0% % within Pendidikan 5.0% .0% .0% 2.7% Afe(T)Con(R)Nor(T) Count 3 1 1 5 % within Profile 60.0% 20.0% 20.0% 100.0% % within Pendidikan 15.0% 7.1% 33.3% 13.5% Afe(T)Con(T)Nor(R) Count 1 0 0 1 % within Profile 100.0% .0% .0% 100.0% % within Pendidikan 5.0% .0% .0% 2.7% Afe(T)Con(T)Nor(T) Count 3 4 0 7 % within Profile 42.9% 57.1% .0% 100.0% % within Pendidikan 15.0% 28.6% .0% 18.9%
Total Count 20 14 3 37
Profile * JenisKelamin Crosstabulation
JenisKelamin Total Laki-laki Perempuan Laki-laki Profile Afe(R)Con(R)Nor(R) Count 4 2 6
% within Profile 66.7% 33.3% 100.0% % within JenisKelamin 18.2% 13.3% 16.2% AfeR)Con(T)Nor(R) Count 9 8 17 % within Profile 52.9% 47.1% 100.0% % within JenisKelamin 40.9% 53.3% 45.9% Afe(T)Con(R)Nor(R) Count 1 0 1 % within Profile 100.0% .0% 100.0% % within JenisKelamin 4.5% .0% 2.7% Afe(T)Con(R)Nor(T) Count 3 2 5 % within Profile 60.0% 40.0% 100.0% % within JenisKelamin 13.6% 13.3% 13.5% Afe(T)Con(T)Nor(R) Count 1 0 1 % within Profile 100.0% .0% 100.0% % within JenisKelamin 4.5% .0% 2.7% Afe(T)Con(T)Nor(T) Count 4 3 7 % within Profile 57.1% 42.9% 100.0% % within JenisKelamin 18.2% 20.0% 18.9%
Total Count 22 15 37
Lampiran 6 (Profile)
Profile * StatusPernikahan Crosstabulation
StatusPernikahan Total Menikah
Belum
Menikah Menikah Profile Afe(R)Con(R)Nor(R) Count 6 0 6
% within Profile 100.0% .0% 100.0% % within
StatusPernikahan 16.7% .0% 16.2% AfeR)Con(T)Nor(R) Count 16 1 17 % within Profile 94.1% 5.9% 100.0% % within
StatusPernikahan 44.4% 100.0% 45.9% Afe(T)Con(R)Nor(R) Count 1 0 1 % within Profil 100.0% .0% 100.0% % within
StatusPernikahan 2.8% .0% 2.7% Afe(T)Con(R)Nor(T) Count 5 0 5 % within Profile 100.0% .0% 100.0% % within
StatusPernikahan 13.9% .0% 13.5% Afe(T)Con(T)Nor(R) Count 1 0 1 % within Profile 100.0% .0% 100.0% % within
StatusPernikahan 2.8% .0% 2.7% Afe(T)Con(T)Nor(T) Count 7 0 7 % within Profile 100.0% .0% 100.0% % within
StatusPernikahan 19.4% .0% 18.9%
Total Count 36 1 37
% within Profile 97.3% 2.7% 100.0% % within
StatusPernikahan 100.0% 100.0% 100.0%
Lampiran 6 (Profile)
Profile * MasaKerja Crosstabulation
Masa Kerja
0-10Tahun >10Tahun Total Profile Afe(R)Con(R)Nor(R) Count 1 6 7 % within Profile 14,3% 85.7% 100.0% % within MasaKerja 50% 17.1% 18.9% AfeR)Con(T)Nor(R) Count 0 16 16 % within Profile .0% 100% 100.0% % within MasaKerja .0% 45.7% 43,2% Afe(T)Con(R)Nor(R) Count 0 1 1 % within Profile .0% 100% 100.0% % within MasaKerja .0% 2.8% 2.7% Afe(T)Con(R)Nor(T) Count 0 5 5 % within Profile .0% 100% 100.0% % within MasaKerja .0% 14,2% 13.5% Afe(T)Con(T)Nor(R) Count 1 0 1 % within Profile 100.0% .0% 100.0% % within MasaKerja 100.0% .0% 2.7% Afe(T)Con(T)Nor(T) Count 0 7 7 % within Profile .0% 100% 100.0% % within MasaKerja .0% 10%% 18.9%
Total Count 2 35 37
Lampiran 7
Tabel Persentase Data Penunjang Profil Aff (R) Con(T) Nor (R)
Tabel 7.1 Usia
29-34 35-44 45-60 >60
1 4 11(65%) 1
Tabel 7.2 Lama Kerja
1-10 tahun >10 tahun
1(5,8%) 16(94,1%)
Tabel 7.3 Apakah gaji sesuai
Sesuai Tidak sesuai
6(35,2%) 11(65%)
Tabel 7.4 Fasilitas sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
Sesuai Tidak sesuai
6 (35,2%) 11(65%)
Tabel 7.5 Pekerjaan bervariasi dan menantang
Tabel 7.6 Puas dengan kebijakan pelaksanaan akademik
Puas Tidak puas
9(53%) 8 (47%)
Tabel Persentase Data Penunjang Profil Aff (T) Con(T) Nor (T)
Tabel 7.1 Usia
29-34 35-44 45-60 >60
0 1(14,3%) 5 (71%) 1(14,3%)
Tabel 7.2 Lama Kerja
1-10 tahun >10 tahun
0 7(100%)
Tabel 7.3 Apakah gaji sesuai
Sesuai Tidak sesuai
4(57%) 3 (43%)
Tabel 7.4 Fasilitas sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
Sesuai Tidak sesuai
7 (100%) 0(0%)
Tabel 7.5 Pekerjaan bervariasi dan menantang
Tabel 7.6 Puas dengan kebijakan pelaksanaan akademik
Puas Tidak puas
3(43%) 4 (57%)
Tabel 7.7
Tingkat Pendidikan
S1 S2 S3 3(43%) 4(57%) 0(0%)
Tabel Persentase Data Penunjang Profil Aff (R) Con(R) Nor (R)
Tabel 7.1 Usia
29-34 35-44 45-60 >60
0 0 6 (100%) 0
Tabel 7.2 Lama Kerja
1-10 tahun >10 tahun
0 6(100%)
Tabel 7.3 Apakah gaji sesuai
Sesuai Tidak sesuai
5(83%) 1 ((17%)
Tabel 7.4 Fasilitas sesuai dengan tugas dan tanggung jawab dan sesuai KBM
Sesuai Tidak sesuai
Tabel 7.6 Puas dengan kebijakan pelaksanaan akademik
Puas Tidak puas
1(17%) 5 (83%)
Tabel 7.7
Tingkat Pendidikan
S1 S2 S3 2(33,3%) 3(50%) 1(17%)
Tabel 7.8 Jumlah Tanggungan
0-3 orang >3 orang
2 (33,3%) 4(67%)
Tabel Persentase Data Penunjang Profil Aff (T) Con(R) Nor (T)
Tabel 7.1 Usia
29-34 35-44 45-60 >60
0 3(60%) 2 (40%) 0
Tabel 7.2 Lama Kerja
1-10 tahun >10 tahun
Tabel 7.3 Apakah gaji sesuai
Sesuai Tidak sesuai
1(20%) 4(80%)
Tabel 7.7 Pekerjaan bervariasi dan menantang
Bervariasi dan menantang Tidak bervariasi dan tidak menantang 4(80%) 1(20%)
Tabel Persentase Data penunjang profil Aff(T) Con (R) Nor(R) Tabel Usia
29-34 35-44 45-60 >60
0 0 1(100%) 0
Tabel 7.8 Jumlah Tanggungan
0-3 orang >3 orang
0 1(100%)
Tabel 7.4 Fasilitas sesuai dengan tugas dan tanggung jawab dan sesuai KBM
Sesuai Tidak sesuai
Tabel Persentase Data penunjang profil Aff(T) Con (T) Nor(R) Tabel 7.7 Pekerjaan bervariasi dan menantang
Bervariasi dan menantang Tidak bervariasi dan tidak menantang 1(100%) 0
Tabel 7.6 Puas dengan kebijakan pelaksanaan akademik
Puas Tidak puas
1(100%) 0
Tabel 7.4 Fasilitas sesuai dengan tugas dan tanggung jawab dan sesuai KBM
Sesuai Tidak sesuai
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah salah satu elemen penting dalam kehidupan manusia
untuk tumbuh dan berkembang. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam
keseluruhan aspek kehidupan manusia dan akan berpengaruh langsung terhadap
pembentukan kepribadian manusia. Di samping itu Pendidikan adalah
pengembangan kemampuan dan jati diri peserta didik sebagai wujud kepribadian
yang utuh, melalui program pengajaran yang diarahkan melalui kurikulum
program studi. (Keputusan Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan
Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara, Nomor : 38/KEP/MK. WASPAN/9/1999).
Rendahnya mutu pendidikan, merupakan isu nasional yang akhir-akhir
ini ramai dibicarakan. Dosen merupakan ujung tombak pendidikan, yang artinya
secara langsung menentukan mutu pendidikan yang dihasilkan (Wawasan
Tridharma No. 1 Tahun XX Agustus 2007). Di samping itu juga dibutuhkan suatu badan/lembaga yang menjadi penyokong bagi individu yang akan
mengenyam pendidikan.
Badan/lembaga pendidikan tersebut memiliki beberapa bentuk diantaranya
Perguruan Tinggi. Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan yang
menyelenggarakan pendidikan tinggi berbentuk Akademi, Politeknik, Sekolah
2
Universitas Kristen Maranatha Bidang Pengawasan Pembangunan dan Pendayagunaan Aparatur Negara, Nomor : 38/KEP/MK. WASPAN/9/1999). Badan / Lembaga ini mempunyai andil yang cukup besar sebagai wadah bagi para individu untuk mengikuti proses
belajar – mengajar. Sudah dapat dipastikan bahwa badan/ lembaga pendidikan
mempunyai komponen yang cukup penting yaitu dosen sebagai pengajar
professional di dalam membekali para individu dalam proses pembelajaran. Dosen
adalah seseorang yang berdasarkan pendidikan dan keahliannya diangkat oleh
penyelenggara perguruan tinggi dengan tugas utama mengajar pada perguruan
tinggi yang bersangkutan. (Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara, Nomor : 61409/MPK/KP/99, Nomor : 181 Tahun 1999 ).
Sekolah Tinggi “X” Bandung adalah salah satu Perguruan Tinggi yang
hanya memiliki satu fakultas yaitu fakultas hukum. Pada awal berdirinya, Sekolah
Tinggi “X” Bandung bernama “Universitas Bandung “ yang memiliki 7 Fakultas.
Namun seiring berjalannya waktu hanya Fakultas Hukum saja yang dapat
dipertahankan. Akhirnya pada Tanggal 12 November 1976 berdasarkan Surat
Keputusan (SK) Koordinator Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah III Jawa Barat Nomor : 63, ditetapkan bahwa Sekolah Tinggi “X” Bandung merupakan kelanjutan dari Fakultas Hukum Universitas Bandung.
Sekolah Tinggi “X” Bandung mempunyai visi yaitu ”Menjadi lembaga
pendidikan tinggi hukum yang senantiasa mendapat kepercayaan masyarakat”.
Sedangkan misi yang dimiliki Sekolah Tinggi “X” Bandung adalah ” Mendidik
3
Universitas Kristen Maranatha tuntutan perkembangan nasional dan global ”. Berdasarkan visi dan misi di atas
maka terlihat bahwa Sekolah Tinggi “X” Bandung menyadari bahwa dosen
merupakan sumber daya manusia yang sangat penting dalam mencapai visi dan
misinya tersebut.
Sekolah Tinggi “X” Bandung. mempunyai 43 dosen tetap dan 10 dosen
luarbiasa. Dosen Tetap mempunyai Jabatan Akademik beragam mulai dari
Asisten Ahli, Lektor, Lektor Kepala hingga Guru Besar. Selain itu ada beberapa
dosen tetap yang menduduki jabatan struktural. Sedangkan dosen luar biasa
hanya memiliki Jabatan Akademis saja. Menurut Keputusan Bersama Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor : 61409/MPK/KP/99, Nomor : 181 Tahun 1999, 3 Tugas pokok Dosen (Tridharma Perguruan Tinggi) adalah melaksanakan pendidikan & pengajaran,
penelitian & pengembangan ilmu serta pengabdian pada masyarakat.
Kegiatan pendidikan & pengajaran mencakup pelaksanaan perkuliahan,
menguji UTS & UAS, menyelenggarakan kegiatan di laboratorium, membimbing
seminar mahasiswa, membimbing kuliah kerja nyata (KKN), praktek kerja
lapangan (PKL), membimbing tugas akhir penelitian mahasiswa, penguji pada
ujian akhir, membina kegiatan mahasiswa di bidang akademik dan
kemahasiswaan, mengembangkan program perkuliahan, mengembangkan bahan
pengajaran.
Butir kedua dari Tridharma Perguruan Tinggi yaitu penelitian &
pengembangan ilmu yang mencakup menghasilkan karya ilmiah,
4
Universitas Kristen Maranatha
ketiga dari Tridharma Perguruan Tinggi yaitu melaksanakan pengabdian kepada
masyarakat yang mencakup menduduki jabatan pimpinan dalam lembaga
pemerintahan/pejabat negara, melaksanakan pengembangan hasil pendidikan dan
penelitian yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, memberi
latihan/penyuluhan/penataran pada masyarakat, memberi pelayanan kepada
masyarakat(Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan
Kepala Badan Kepegawaian Negara, Nomor : 61409/MPK/KP/99, Nomor :
181 Tahun 1999 ). Berdasarkan hasil Wawancara dengan Pembantu Ketua I, dalam bidang
pendidikan & pengajaran metode perkuliahan yang ditetapkan di Sekolah Tinggi
“X” Bandung adalah metode dialog, yaitu tanya-jawab, diskusi yang diberikan
dosen kepada mahasiswa. Namun saat ini yang terjadi 75% dosen masih
menggunakan cara mengajar dengan metode ceramah sedangkan 25% dosen
sudah mengajar dengan metode dialog dan menggunakan teknologi-teknologi
baru yang digunakan seperti ” Power Point ”. Dosen juga mempunyai tugas untuk
membimbing mahasiswa menuju pra-sidang atau seminar, dosen juga mempunyai
tugas untuk membimbing mahasiswa dalam tugas akhir penelitian mahasiswa dan
biasanya mahasiswa mempunyai kartu bimbingan sebagai tanda bukti bahwa
mahasiswa tersebut sudah melakukan bimbingan.
Selain itu di Sekolah Tinggi “X” Bandung setiap dosen mempunyai tugas
sebagai penguji pada Sidang Sarjana. Dosen juga mempunyai tugas untuk
membimbing kegiatan mahasiswa dalam Study Tour dan juga Unit Kegiatan
5
Universitas Kristen Maranatha
memberikan diktat, buku, selain itu juga ada 11 dosen yang biasanya ditugaskan
untuk menyampaikan orasi ilmiah dalam Wisuda. Sampai saat ini kegiatan dalam
bidang pengajaran sudah semua dilakukan.
Pada bidang penelitian & pengembangan ilmu, 90% dosen sudah
melakukan karya penelitian yang bersifat penelitian kepustakaan dan 10% dosen
lainnya belum melakukannya. Namun hasil penelitian tersebut jarang
dipublikasikan kepada masyarakat karena terbentur dana yang tersedia. Di
samping itu pula ada 11 dosen yang sudah menulis buku hasil karya tulisnya
sendiri dan juga ada 1 orang dosen yang menerjemahkan buku asing ke dalam
bahasa Indonesia. Saat ini yang menjadi kendala dalam melakukan penelitian &
pengembangan ilmu yaitu ketersediaan dana, yaitu hanya memungkinkan tiga
Dosen dalam setiap semester bisa melakukan penelitian sehingga mempersempit
peluang dosen untuk bisa meneliti. Sebagian besar dosen dalam melakukan
penelitian hanya demi kepentingan kenaikan jabatannya saja.
Pada bidang pengabdian kepada masyarakat yang sudah dilakukan saat
ini yang sudah menduduki jabatan pimipinan dalam lembaga
pemerintahan/pejabat negara yaitu 1 dosen yang menjadi Ketua Partai Politik, dan
juga 1 dosen yang menjadi Hakim Agung. Setiap semester dosen mempunyai
tugas untuk memberikan penyuluhan hukum-hukum di pedesaan dan kegiatan
tersebut sudah dilakukan. Sekolah Tinggi “X” Bandung juga mempunyai
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) yang memberikan konsultasi hukum yang di
dalamnya dipegang oleh Pengacara dan Notaris sekaligus juga sebagai dosen.
6
Universitas Kristen Maranatha
yang akan dibawa ke pengadilan. Sekolah Tinggi “X” Bandung juga mempunyai
Lembaga Pelayanan Hukum (LPH) yang ditujukan untuk masyarakat umum
secara luas dan diberikan secara cuma-cuma. LPH ini tujuannya untuk konsultasi
dan penyuluhan hukum. Namun sampai saat ini hanya 60 % dosen yang bersedia
memberikan pelayanan hukum kepada masyarakat.
Berdasarkan fenomena yang ada seluruh dosen Sekolah Tinggi “X”
Bandung telah melakukan pengajaran yang telah ditentukan institusi meskipun di
bidang penelitian dan pengabdian belum optimal baik dari segi kuantitas maupun
kualitasnya. Sampai sejauh ini dosen bersedia melaksanakan Tridharma Perguruan
Tinggi dan aktif dalam kegiatan yang dilakukan Sekolah Tinggi “X” Bandung.
Berdasarkan penilaian melalui kusioner yang baru pertama kali diberikan
pada tahun 2007 kepada mahasiswa mengenai unjuk kerja dosen, didapatkan
bahwa mahasiswa menganggap dosen di Sekolah Tinggi “X” Bandung, rata-rata
sudah memenuhi kewajibannya sebagai dosen. Namun hal itu baru dilakukan
sekali saja karena ada beberapa dosen yang menolak atau tidak setuju dengan
penilaian itu karena takut citra dosennya terganggu oleh penilaian tersebut.
Performance kerja dosen merupakan salah satu indikator dari komitmen
organisasi dosen terhadap institusi kerjanya dalam hal ini Sekolah Tinggi “X”
Bandung, selain tingkat absensi, turn over dan masa kerja (Meyer dan Allen
,1997). Menurut Meyer&Allen, komitmen organisasi merujuk pada keterikatan suatu keadaan psikologis tertentu yang merupakan karakteristik hubungan anggota
dengan organisasinya dan mempunyai implikasi terhadap keputusan yang diambil
7
Universitas Kristen Maranatha
memiliki komitmen yang tinggi terhadap organisasi maka dosen selalu berusaha
untuk selalu hadir dalam mengajar, menampilkan unjuk kerja yang baik dan juga
mau bertahan dalam organisasi walaupun banyak tantangan yang dihadapi
sedangkan bila dosen memiliki komitmen yang rendah pada organisasi maka
dosen tidak optimal dalam menjalankan tugasnya sebagai pengajar, tidak
produktif dalam mengajar dan juga tidak betah dalam organisasi.
Jika dilihat dari jumlah kehadiran Dosen yang ada di Tata Usaha
berdasarkan data Tahun 2007/2008, Semester Ganjil, tingkat kehadiran dosen di
ruang kuliah sekitar 70%. Tingkat kehadiran rapat sekitar sekitar 75%. Kehadiran
dosen dicatat melalui alat yang dinamakan ”Check CLock ”, semua dosen harus
menggunakan itu sebagai bukti kehadirannya dan membubuhkan tanda tangan bila
mengajar di kelas. Namun sejauh ini tingkat kemangkiran kerja terbilang tinggi
karena ada 4 orang dosen yang melalaikan tugasnya sebagai dosen karena
mengajar di tempat lain dan membuka kantor notaris sehingga mereka seringkali
absen dalam mengajar dan tidak mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilakukan
Sekolah Tinggi “X” Bandung. Selain itu pula berdasarkan wawancara dari 10
orang Mahasiswa, mereka mengatakan bahwa seringkali dosen datang terlambat
ke ruang kuliah untuk mengajar. Bahkan ada 3 dosen yang tidak pernah hadir di
dalam kelas karena kesibukannya di luar Sekolah Tinggi “X” Bandung sehingga
digantikan oleh Asisten Dosen.
Selain itu pula mereka menganggap bahwa 60% dosen di Sekolah Tinggi
“X” Bandung melakukan ” korupsi” waktu dalam mengajar. Misal untuk mata
8
Universitas Kristen Maranatha
yaitu 150 menit, tetapi hanya dimanfaatkan sekitar 90 menit saja. Sedangkan
Turn Over sejak 1998 hingga 2008 tergolong rendah, yaitu hanya sekitar 3 dosen
yang mengundurkan diri karena mendapatkan pekerjaan lain.
Dilihat dari masa kerja, sekitar 90% dosen sudah memiliki masa kerja
lebih dari 10 tahun dan 10 % lainnya antara 0-10 tahun. Berdasarkan fakta di atas,
yaitu absensi, turn over, unjuk kerja dan masa kerja dapat ditarik kesimpulan
bahwa dosen-dosen di Sekolah Tinggi “X” Bandung cukup bertanggung jawab
terhadap tugas dan organisasinya. Namun jika dilihat dari Tridharma Perguruan
Tinggi terutama dalam bidang Penelitian dan Pengabdian, para dosen belum
semuanya melakukannya secara optimal.
Berdasarkan hasil survey awal yang dilakukan melalui kuesioner terhadap
10 orang dosen yang di Sekolah Tinggi “X” Bandung untuk mengetahui
komitmen para dosen terhadap Sekolah Tinggi “X” Bandung Didapatkan
informasi bahwa 75 % dosen menjawab sudah merasa betah menjadi dosen di
Sekolah Tinggi “X” Bandung, 80 % senang dengan situasi kerja. Sedangkan 20%
dosen menjawab tidak merasa bangga berada dalam Sekolah Tinggi “X”
Bandung, tidak merasa bagian dari Sekolah Tinggi “X” Bandung. Hal ini
menggambarkan Affective Commitment dosen terhadap Sekolah Tinggi “X”
Bandung. Selain itu pula 80 % dosen menjawab takut kehilangan pekerjaan jika
keluar dari Sekolah Tinggi “X” Bandung dan 60 % mendapatkan kepuasan secara
financial selama menjadi dosen di Sekolah Tinggi “X” Bandung. Sedangkan 20%
lagi menjawab mengalami ketidakpuasan secara financial selama menjadi dosen
9
Universitas Kristen Maranatha
sebagai tambahan pendapatan. Hal ini menggambarkan Continuance
Commitment dosenterhadap Sekolah Tinggi “X” Bandung.
Selain itu pula 80 % dosen menjawab merasa bertanggung jawab atas
kemajuan Sekolah Tinggi “X” Bandung, 80 % merasa terpanggil untuk menjadi
dosen, mau menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai dosen. Hal ini
menggambarkan Normative Commitment dosen terhadap Sekolah Tinggi “X”
Bandung. Berdasarkan situasi dan gejala-gejala yang ada di Sekolah Tinggi “X”
Bandung inilah yang membuat peneliti ingin mengetahui profil komitmen
organisasi yang dimiliki oleh para dosen di Sekolah Tinggi “X” Bandung.
1.2 Identifikasi Masalah
Ingin mengetahui seperti apakah profil komitmen organisasi pada dosen di
Sekolah Tinggi “ X “ di Bandung.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai
profil komitmen organisasi yang dimiliki dosen di Sekolah Tinggi “ X “
Bandung.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang lebih rinci
mengenai profil komitmen organisasi pada dosen Di Sekolah Tinggi “ X “
10
Universitas Kristen Maranatha 1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan Teoretis
1. Memberikan informasi tambahan kepada bidang Psikologi Industri dan
Organisasi mengenai profil komitmen organisasi pada dosen.
2. Memberikan informasi tambahan kepada peneliti lain yang tertarik untuk
meneliti profil komitmen organisasi dan mendorong dikembangkannya penelitian
yang berhubungan dengan hal tersebut.
1.4.2 Kegunaan Praktis
1. Memberikan informasi kepada Pimpinan Sekolah Tinggi “ X “ Bandung
mengenai sejauh mana profil komitmen organisasi yang dimiliki oleh para dosen
di Sekolah Tinggi “ X “ Bandung sehingga hasil penelitian ini dapat menjadi
masukan untuk dapat memahami lebih dalam mengenai profil komitmen
organisasi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
2. Menjadi masukan bagi para dosen di Sekolah Tinggi “ X “ Bandung untuk
meningkatkan kinerjanya di dalam organisasi.
1.5 Kerangka Pikir
Perguruan Tinggi Swasta merupakan salah satu lembaga pendidikan yang
merupakan bagian dari tujuan pendidikan nasional pada umumnya. Untuk
mencapai keberhasilan dan tujuan pendidikan tersebut banyak sekali faktor yang
menentukannya terutama instrumen input, organisasi dan pengelolanya. Salah satu
unsur untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi yaitu adanya komitmen
dosen yang tinggi terhadap organisasi maupun tugas dan tanggung jawabnya.
11
Universitas Kristen Maranatha
Dosen yang memiliki komitmen yang tinggi menunjukkan perilaku
seperti keinginan untuk bertahan di dalam organisasi, berpartisipasi aktif dalam
organisasi, melakukan tanggung jawabnya di dalam organisasi, sedangkan bila
dosen memiliki komitmen yang rendah akan menunjukkan perilaku yang
sebaliknya, yaitu memiliki alasan untuk keluar bila organisasi tidak memberikan
keuntungan, memiliki semangat kerja yang rendah, tidak bersedia ikut kegiatan
organisasi.
Komitmen organisasi adalah suatu keadaan psikologis tertentu yang
merupakan karakteristik hubungan antara anggota dengan organisasinya, dan
mempunyai implikasi berupa keputusan untuk berhenti atau terus menjadi anggota
organisasi tersebut( Meyer& Allen 1991 ). Meyer & Allen (1997) melakukan
penggabungan konsep membentuk tiga komponen komitmen, yaitu Affective
Commitment, Continuance Commitment dan Normative Commitment. Affective
Commitment dari Meyer & Allen ( 1991 ) mengarah pada keterikatan emosional
dosen, identifikasi dan keterlibatan dosen pada organisasinya. Dosen yang
memiliki affective commitment akan tetap pada organisasinya karena mereka ingin
( want to ) melakukan hal tersebut. Dosen yang memiliki affective commitment
yang tinggi akan memiliki keinginan yang kuat utnuk menetap dalam
organisasinya, mereka memiliki motivasi dan keinginan untuk berkontribusi
secara berarti terhadap organisasi, misalnya dengan mengikuti rapat-rapat dosen,
mengikuti diskusi bulanan, melakukan rekreasi bersama dengan para dosen.
Continuance Commitment dari Meyer & Allen ( 1997 ) berkaitan dengan
12
Universitas Kristen Maranatha
dengan hal ini, maka individu tersebut tidak dapat diharapkan untuk memiliki
keinginan yang kuat untuk berkontribusi pada organisasi. Dosen yang memiliki
continuance commitment akan bertahan dalam organisasi karena mereka butuh
(need to) melakukan hal tersebut dan tidak ada pilihan lain. Oleh karena itu dosen
hanya akan terlibat pada kegiatan-kegiatan organisasi yang dianggap bermanfaat
bagi dirinya sendiri bukan bermanfaat dari sudut pandang organisasinya.
Dosen-dosen di Sekolah Tinggi “X” Bandung. yang menunjukkan continuance
commitment yang tinggi akan tetap bertahan sebagai dosen di Sekolah Tinggi “X”
Bandung karena tidak adanya pilihan lain selain pekerjaannya sebagai dosen di
Sekolah Tinggi “X” Bandung. Apabila mereka melepaskan pekerjaannya sebagai
dosen di Sekolah Tinggi “X” Bandung maka penghasilan mereka akan hilang dan
tidak ada pekerjaan lain selain di Sekolah Tinggi “X” Bandung.
Normative Commitment dari Meyer & Allen (1997) merefleksikan
perasaan wajib untuk tetap dalam pekerjaan tersebut. Dosen dengan normative
commitment yang tinggi merasa bahwa mereka wajib (ought to) atau memiliki
kewajiban secara moral untuk bertahan dalam organisasinya. Dosen dengan
normative commitment yang tinggi akan merasa memiliki kewajiban untuk terlibat
dalam aktifitas organisasinya dan mengembangkan dirinya sebagai wujud
tanggung jawab moral yang dimilikinya. Dalam hal ini, dosen-dosen di Sekolah
Tinggi “X” Bandung yang menunjukkan normative commitment yang kuat akan
bertanggung jawab terhadap tugas Tridharma Perguruan Tinggi (Pendidikan &
13
Universitas Kristen Maranatha
karena itu merupakan tugas dan tanggung jawab sebagai seorang dosen dan juga
aktif dalam kegiatan organisasi dalam lingkup Sekolah Tinggi “X” Bandung.
Meyer & Allen (1997) menambahkan, bahwa setiap individu memiliki
derajat komponen komitmen yang bervariasi. Setiap komponen komitmen yang
dimiliki seseorang, berkembang sebagai hasil dari pengalaman-pengalaman yang
berbeda serta memiliki implikasi berbeda pada tingkah laku dalam bekerja.
Sebagai contoh, ada individu yang selain memiliki kelekatan perasaan terhadap
organisasi (affective), juga memiliki kewajiban untuk bertahan dalam organisasi
(normative). Di samping itu pula, individu lain mungkin kurang senang pada
pekerjaannya dalam organisasi (affective), namun menyadari bahwa jika
meninggalkan organisasi akan memberikan kerugian finansial dan kerugian lain
(continuence).
Ada pula, individu yang memiliki kemauan (affective), kebutuhan
(continuance) dan kewajiban (normative) untuk bertahan dalam organisasi. namun
memiliki derajat yang berbeda-beda. Dengan adanya derajat komponen komitmen
yang bervariasi ini, maka dapat diketahui profil komitmen organsisasi yang
dimiliki seorang individu terhadap organisasinya.
Setiap dosen akan menampilkan sikap dan perilaku yang berbeda-beda
sesuai dengan profil komitmen yang mereka miliki terhadap organisasi.
Komitmen terhadap organisasi ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor (Meyer
& Allen,1997 ) diantaranya adalah karakteristik individu (usia, lama kerja, jenis
kelamin, tingkat pendidikan, status perkawinan) karakteristik pekerjaan (job
14
Universitas Kristen Maranatha
Adapun yang termasuk dalam karakteristik pribadi adalah usia, masa kerja,
tingkat pendidikan, jenis kelamin, status marital. Usia menunjukkan catatan
biografis lamanya masa hidup seseorang yang digolongkan dalam dua dimensi
yakni tua dan muda. Lama kerja merupakan lamanya seseorang bekerja atau
menjabat suatu posisi di dalam organisasi. Umumnya orang-orang yang berusia
lebih tua dan telah lama bekerja memiliki komitmen organisasi yang kuat
dibandingkan dengan mereka yang berusia muda. Hal ini dipengaruhi oleh
pandangan bahwa masa hidup mereka baik kehidupan biologis maupun usia kerja
di organisasi hanya tinggal sesaat, sehingga tetap komitmen dengan organisasi.
Berkaitan dengan jenis kelamin, wanita lebih banyak bekerja sebagai karyawan
level rendah dengan status dan gaji yang rendah dibandingkan laki-laki, sehingga
wanita cenderung menunjukkan komitmen yang lebih lemah. Status marital
berkaitan dengan tanggung jawab untuk mencukupi kebutuhan hidup pasangan
dan anak-anaknya, sehingga karyawan yang telah menikah menunjukkan
komitmen yang lebih tinggi. Tingkat pendidikan yang tinggi memberi peluang
yang lebih besar untuk mencari pekerjaan yang lebih baik, sehingga karyawan
yang memiliki tingkat pendidikan tinggi cenderung menunjukkan komitmen yang
rendah terhadap organisasi. (Meyer & Allen, 1997).
Terdapat hubungan yang lemah antara usia, lama kerja, status perkawinan
dengan affective commitment ( Mathieu dan zajac, dalam Meyer & Allen, 1997).
Sedangkan dengan faktor yang lain yaitu pengalaman kerja, berdasarkan
penelitian Mathieu dan Zajac ( Meyer & Allen, 1997 ) ditemukan bahwa terdapat
15
Universitas Kristen Maranatha
Tingkat pendidikan ( Lee, dalam Meyer & Allen, 1997 ), usia dan lama
kerja ( Ferris & Aranya, dalam Meyer & Allen, 1997 ) berpengaruh terhadap
continuance commitment. Semakin tinggi pendidikan maka akan semakin tinggi
continuance commitment, dan semakin tua usia dan lama kerja seorang dosen,
maka continuance commitment semakin tinggi karena kesempatan seorang dosen
untuk berpindah organisasi makin kecil. Meyer dan Allen (1997), juga
menemukan bahwa kepuasan kerja berhubungan negatif dengan continuance
commitment, semakin tinggi kepuasan kerja, maka continuance commitment akan
semakin rendah.
Selain itu ditemukan pula bahwa pengalaman kerja yang menyenangkan
dan kepuasan kerja memiliki korelasi positif dengan normative commitment.
Semakin tinggi kepuasan kerja seorang dosen maka akan semakin tinggi pula
normative commitment dosen tersebut. Karakteristik pekerjaan adalah tantangan
dalam bekerja, yaitu sejauh mana pekerjaannya menunjukan kreatifitas,
membutuhkan tanggung jawab (Dorstein & Matalon, 1989, Meyer & Allen,
1997). Individu yang lebih tertantang dan menganggap pekerjaannya menarik
akan memiliki komitmen yang lebih kuat. Ketidakjelasan peran atau kurangnya
pengertian akan hak dan kewajibannya juga dapat mengurangi komitmen
seseorang (Meyer & Allen, 1997). Selain itu, adanya konflik peran, perbedaan
antara tuntutan pekerjaan dengan tuntuntan fisik, harapan dan nilai-nilai pribadi
juga dapat mengurangi komitmen seseorang pada organisasinya.
Sedangkan yang termasuk dalam pengalaman kerja adalah sejauh mana
16
Universitas Kristen Maranatha
atau dibutuhkan maka komitmennya juga akan semakin kuat. Bagaimana
persepsinya mengenai gaji atau imbalan ekstrinsik yang diterimanya selain
gaji-gaji pokok seperti tunjangan-tunjangan, bonus, insentif dan pensiun. Imbalan
ekstrinsik ini dapat menjadi rangsangan bagi individu untuk mempertahankan
keanggotaannya (Meyer & Allen, 1997).
Tentunya dosen-dosen di Sekolah Tinggi “X” Bandung ini memiliki
beberapa macam karakteristik seperti usia, lama bekerja, tingkat pendidikan,
persepsi mengenai tugas dan pekerjaannya, tingkat otonomi, tantangan tugas,
kejelasan peran dan hubungan dengan atasan maupun rekan kerja. Hal ini
tentunya akan mempengaruhi profil komitmen organisasi dosen-dosen di Sekolah
17
Universitas Kristen Maranatha
Faktor-faktor yang berpengaruh pada komitmen organisasi :
1. Karakteristik individu ( usia, lama kerja, jenis kelamin,
tingkat pendidikan, status perkawinan ).
2. Karakteristik pekerjaan ( job design, variasi, tantangan
tugas).
3. Pengalaman kerja (fasilitas, imbalan)
Komitmen Organisasi
Dosen – Dosen Sekolah Tinggi “X” Bandung
Profil Komitmen Organisasi
●Affective Commitment ●Continuance Commitment ●Normative Commitment
Afe ( R ) Con ( R ) Nor ( R )
Afe ( R ) Con ( T ) Nor ( R )
Afe ( T ) Con ( R ) Nor ( R )
Afe ( T ) Con ( R ) Nor ( T )
Afe ( T ) Con ( T ) Nor ( R )
18
Universitas Kristen Maranatha 1.6 Asumsi Penelitian
1. Komitmen dosen-dosen di Sekolah Tinggi “X” Bandung terhadap
organisasi merupakan keterikatan dosen-dosen di Sekolah Tinggi “X”
Bandung terhadap organisasi mereka.
2. Dosen – dosen di Sekolah Tinggi “X” Bandung dikatakan memiliki
affective commitment terhadap organisasi apabila mereka memiliki
keinginan yang kuat untuk menetap dalam organisasinya dan memiliki
keinginan untuk selalu berkembang dalam organisasinya
3. Dosen – dosen di Sekolah Tinggi “X” Bandung dikatakan memiliki
continuance commitment terhadap organisasi apabila mereka merasa akan
mengalami kerugian jika meninggalkan organisasinya.
4. Dosen – dosen di Sekolah Tinggi “X” Bandung dikatakan memiliki
normative commitment terhadap organisasi apabila mereka merasa
57 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa :
a) Profil komitmen organisasi yang memiliki persentase terbesar pada dosen di Sekolah Tinggi“X“ Bandung adalah affective rendah, continuance tinggi dan normative rendah yaitu sebesar 45,9% dari jumlah dosen yang ada. Hal ini
menggambarkan bahwa sebagian besar dosen bertahan di dalam organisasi lebih karena memikirkan untung/rugi yang diberikan oleh organisasi. Sehingga sebagian besar dosen kurang memiliki rasa kecintaan terhadap organisasi dan juga kurang bertanggung jawab terhadap organisasi.
b) Profil komitmen organisasi yang memiliki persentase terbesar kedua pada dosen di Sekolah Tinggi“X“ Bandung adalah affective tinggi, continuance tinggi dan normative tinggi yaitu sebesar 18,9% dari jumlah dosen yang ada.
Hal ini menggambarkan bahwa sebagian dosen memiliki kecintaan terhadap organisasi dan memiliki keinginan untuk berkontribusi terhadap orgnanisasi. c) Profil komitmen organisasi yang memiliki persentase terbesar ketiga pada
dosen di Sekolah Tinggi“X“ Bandung adalah affective rendah, continuance rendah, normative rendah yaitu sebesar 16,2%. Hal ini mengindikasikan
58
Universitas Kristen Maranatha memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugas-tugasnya. Selain itu juga dosen merasa tidak rugi dan tidak takut jika kehilangan pekerjaan.
5.2 Saran
Dari hasil penelitian dapat diajukan beberapa saran yaitu :
1. Disarankan kepada dosen-dosen di Sekolah Tinggi“X“ Bandung untuk meningkatkan rasa cinta dan tanggung jawab terhadap organisasi sehingga tidak hanya memikirkan untung/rugi yang diberikan organisasi saja melainkan memiliki keinginan untuk memajukan Sekolah Tinggi“X“ Bandung. Selain itu juga disarankan kepada dosen-dosen di Sekolah Tinggi“X“ Bandung untuk lebih mengembangkan tugas Tridharma Perguruan Tinggi yaitu mau lebih aktif mengajar dengan mengembangkan metode baru dalam mengajar, rajin dalam melakikan penelitian serta turut aktif dalam penyuluhan di masyarakat.
59
Universitas Kristen Maranatha 3. Disarankan kepada peneliti lain untuk meneliti lebih lanjut mengenai
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Gulo, W. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta : Grasindo.
Meyer J.P and Allen.1997.Commitment in the workplace : Theory, research, and Application.Inc. United State of America : Sage Publications.
Undang – Undang Guru dan Dosen ( UU RI No. 14 Th.2005 ). Jakarta : Sinar Grafika
Santrock, John W. 2004. Life Span Development. Dubuqu, Iowa : Wm. C. Brown Publisher. Ninth edition.
Sudjana, M.A.2002. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.
Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi. Jakarta : PT. Indeks Kelompok Gramedia
Mowday. Richard T.et. Al, 1982. Employee-Organization Linkages : The
Psychology of Commitment Absentism and turnover. Academic Press Inc,
New York.
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR RUJUKAN
John.P.Meyer, Natalie J. Allen, and Catherine A. Smith. 1993. Commitment to Organizations : Extension and Test of a Three-Component Conceptualiza- Tion. Journal of Applied Psychology, Vol. 78 No. 4, 538-551.
Milawati Nababan, Nur. 2007. Studi Deskriptif Mengenai Komitmen Organisasi Pada Guru Honorer di SMUK ”X” Bandung.
Valerie LaMastro, Rowan University. 2000. Commitment and Perceived
Organizational Support. National Forum or Applied Educational Research Journal, Vol. 13E No.3.
Wawasan Tridharma No.11 Tahun XVIII. Majalah Ilmiah Kopertis Wilayah I Nomor 11 Tahun XVIII Juni 2006