ABSTRAK
Surya, Filomena. 2016. Penggunaan Preposisi pada Berita Utama dalam Surat Kabar Harian Jogja Edisi November 2015. Skripsi. Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP,
USD.
Penelitian ini mengkaji penggunaan preposisi pada berita utama dalam surat kabar Harian Jogja edisi November 2015. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penggunaan jenis preposisi dan kesalahan penggunaan preposisi pada berita utama dalam surat kabar Harian Jogja edisi November 2015.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan mengambil berita utama, memotong setiap berita utama yang ada, kemudian potongan data yang berupa berita utama tersebut dikumpulkan dan selanjutnya diurutkan sesuai dengan tanggal terbit, selanjutnya peneliti membaca berita utama surat kabar dan menggaris bawahi kalimat yang termasuk preposisi pada berita utama utama dalam surat kabar harian jogja edisi November 2015. Data dianalisis dengan mengelompokkan preposisi yang terdapat pada berita utama berdasarkan jenis-jenis preposisi, mencermati penggunaan preposisi satu persatu pada berita utama, dan mendeskripsikan kesalahan penggunaan preposisi yang ditemukan dalam surat kabar Harian Jogja edisi November 2015.
Dari analisis data dalam penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat 10 jenis preposisi dan 1.354 buah preposisi yang digunakan pada berita utama serta 7 kesalahan preposisi dalam surat kabar Harian Jogja edisi November 2015. Jenis preposisi yang digunakan dibedakan menjadi preposisi tempat berada, tempat asal, tempat tujuan, asal waktu, perbandingan, pelaku, alat, hal, pembatasan, tujuan. Preposisi tempat berada meliputi di (1080), pada (22 ), dalam (28), antara (8), preposisi tempat asal dari (17), preposisi tempat tujuan meliputi ke (22), kepada (17), preposisi asal waktu meliputi dari (45), sejak (7), preposisi perbandingan daripada (2), preposisi pelaku oleh (9), preposisi alat dengan (28), preposisi hal mengenai (2), tentang sebanyak (4), preposisi pembatasan sampai (2), hingga (7), dan yang terakhir preposisi tujuan agar (8). Adapun kesalahan penggunaan preposisi meliputi preposisi di (1), pada (1), dari (1) dan ke (4).
ABSTRACT
Surya, Filomena. 2016. The Use of Prepositions in Headlines on Harian Jogja Newspapers November 2015 Edition. Thesis. Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP. USD.
This study examines the use of prepositions in the Harian Jogja Newspapers headlines November 2015 edition. The purpose of this study was to describe the types of prepositions used and prepositional usage errors on the headlines in the Harian Jogja Newspaper November 2015 edition.
i
PENGGUNAAN PREPOSISI PADA BERITA UTAMA
DALAM SURAT KABAR HARIAN JOGJA
EDISI NOVEMBER 2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Oleh: Filomena Surya
121224092
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
i
PENGGUNAAN PREPOSISI PADA BERITA UTAMA
DALAM SURAT KABAR HARIAN JOGJA EDISI NOVEMBER 2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Oleh: Filomena Surya
121224092
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
Tuhan Mahakuasa yang telah memberikan saya kesehatan, semangat untuk
memperlancar proses penyelesaian skripsi ini
Kedua orangtuaku bapak Frans Karut dan Yasinta E. Vin
yang telah memberikan dukungan dan doa kepada saya
Kakak saya Sikstus Karvin S. IP dan Fr. Orgis Karvin yang telah memberikan
v
MOTO
“Kesuksesan tidak dapat diraih tanpa adanya kerja keras dan keyakinan diri untuk mencapainya”
-Filomena Surya-
“Jangan pernah menyia-nyiakan waktu dan kesempatan karena keduanya tidak akan pernah terulang lagi”
-Filomena Surya-
viii
ABSTRAK
Surya, Filomena. 2016. Penggunaan Preposisi pada Berita Utama dalam Surat Kabar Harian Jogja Edisi November 2015. Skripsi. Yogyakarta: PBSI,
JPBS, FKIP, USD.
Penelitian ini mengkaji penggunaan preposisi pada berita utama dalam surat kabar Harian Jogja edisi November 2015. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penggunaan jenis preposisi dan kesalahan penggunaan preposisi pada berita utama dalam surat kabar Harian Jogja edisi November 2015.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan mengambil berita utama, memotong setiap berita utama yang ada, kemudian potongan data yang berupa berita utama tersebut dikumpulkan dan selanjutnya diurutkan sesuai dengan tanggal terbit, selanjutnya peneliti membaca berita utama surat kabar dan menggaris bawahi kalimat yang termasuk preposisi pada berita utama utama dalam surat kabar harian jogja edisi November 2015. Data dianalisis dengan mengelompokkan preposisi yang terdapat pada berita utama berdasarkan jenis-jenis preposisi, mencermati penggunaan preposisi satu persatu pada berita utama, dan mendeskripsikan kesalahan penggunaan preposisi yang ditemukan dalam surat kabar Harian Jogja edisi November 2015.
Dari analisis data dalam penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat 10 jenis preposisi dan 1.354 buah preposisi yang digunakan pada berita utama serta 7 kesalahan preposisi dalam surat kabar Harian Jogja edisi November 2015. Jenis preposisi yang digunakan dibedakan menjadi preposisi tempat berada, tempat asal, tempat tujuan, asal waktu, perbandingan, pelaku, alat, hal, pembatasan, tujuan. Preposisi tempat berada meliputi di (1080), pada (22 ), dalam (28), antara (8), preposisi tempat asal dari (17), preposisi tempat tujuan meliputi ke (22), kepada (17), preposisi asal waktu meliputi dari (45), sejak (7), preposisi perbandingan daripada (2), preposisi pelaku oleh (9), preposisi alat dengan (28), preposisi hal mengenai (2), tentang sebanyak (4), preposisi pembatasan sampai (2), hingga (7), dan yang terakhir preposisi tujuan agar (8). Adapun kesalahan penggunaan preposisi meliputi preposisi di (1), pada (1), dari (1) dan ke (4).
ix
ABSTRACT
Surya, Filomena. 2016. The Use of Prepositions in Headlines on Harian Jogja Newspapers November 2015 Edition. Thesis. Yogyakarta: PBSI, JPBS, FKIP. USD.
This study examines the use of prepositions in the Harian Jogja Newspapers headlines November 2015 edition. The purpose of this study was to describe the types of prepositions used and prepositional usage errors on the headlines in the Harian Jogja Newspaper November 2015 edition.
This research is qualitative descriptive research. The data collection is done by taking the headlines, cuting out the newspaper headlines, then the chunks of data that were collected and then sorted according to the date of issue, hereinafter researchers read the newspaper headlines and underlined sentence that includes the preposition on the Harian Jogja Newspaper headlines November 2015 edition. Data were analyzed by grouping preposition contained in the headlines by the types of prepositions, noting the use of prepositions one by one on the headlines, and describing the misuse of prepositions found on the Harian Jogja Newspaper headlines November 2015 edition.
From the data analysis of this study, it can be concluded that there are 10 types of prepositions and there are 1.354 prepositions used in the headlines and 7 preposition errors in the headlines of Harian Jogja Newspaper November 2015 edition. The types of preposition used are divided into prepositional place, place of origin, destination, the origin of time, comparison, actors, tools, terms, restrictions, goals. Prepositions of place is include di (1080), pada (22), dalam (28), antara (8), prepositions of place of origin dari (17), destination prepositions include dari (22) kepada (17), prepositions origin of time covering dari (45), sejak (7), comparison prepositions daripada (2), actor prepositions oleh (9), tool prepositions dengan (28), tool prepositions mengenai (2), tentang (4), limits prepositions sampai (2), hingga (7), and goals proposition agar (8). As for the misuse of prepositions included prepositions di (1), pada (1), dari (1) and ke (4).
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti haturkan pada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas
berkat dan rahmat-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi berjudul
“Penggunaan Preposisi pada Berita Utama dalam Surat Kabar Harian Jogja
Edisi November 2015”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat
untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa
Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat terselesaikan tanpa adanya
bantuan, dukungan, motivasi, bimbingan, doa, nasihat dan kerjasama dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma.
2. Dr. Yuliana Setiyaningsih, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Bahasa Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan.
3. Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum. selaku Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
4. Dr. Y. Karmin, M. Pd. selaku dosen pembimbing yang telah membimbing
saya dengan penuh kesabaran, teliti, dorongan, dan semangat kepada peneliti
xi
5. Seluruh dosen PBSI yang dengan segenap hati memberikan ilmu
pengetahuan kepada peneliti agar nantinya ilmu dapat berguna bagi peneliti
agar mampu menjadi guru yang cerdas, humanis dan profesional.
6. Robertus Marsidiq, selaku karyawan Program Studi Pendidikan Bahasa
Sastra Indonesia yang dengan sabar memberikan pelayanan administratif
sehingga peneliti bisa menyelesaikan dengan baik.
7. Kedua orang tua peneliti Bapak Frans Karut dan Ibu Yasinta E.Vin yang
telah memberikan dukungan, semangat, doa, nasihat dan arahan agar peneliti
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.
8. Kakak Sikstus Karvin, S.IP dan Fr. Orgis Karvin, Cs yang telah memberikan
dukungan dan motivasi sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan lancar.
9. Sahabat seperjuangan saya Elin, Elen, Deno, Erto, Iren, Santi, Andir, kakak
Sandra, kakak Emi dan teman-teman PBSI Angkatan 2012 yang telah
memberikan motivasi, dukungan, arahan sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.
Peneliti menyadari skripsi ini masih mengalami banyak sekali kekurangan.
Namun, peneliti berharap skripsi ini memberikan manfaat bagi pembaca.
Filomena Surya
121224092
xii
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN……….. .. iii
PERSEMBAHAN……….. ... iv
MOTO……… ... ………. v
PERNYATAAN HASIL KARYA……… . vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS………... vii
ABSTRAK……….. viii
ABSTRAC……… ... ix
KATA PENGANTAR………... x
DAFTAR ISI ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 2
1.3 Tujuan Penelitian ... 3
1.4 Manfaat Penelitian ... 3
1.5 Batasan Istilah ... 3
xiii
BAB II LANDASAN TEORI ... 6
2.1 Penelitian yang Relevan ... 7
2.2 Pengertian Preposisi ... 8
2.3 Jenis-jenis Preposisi ... 8
2.4 Jumlah Preposisi Bahasa Indonesia ... 17
2.5 Tempat Preposisi dalam Kalimat ... 19
2.6 Berita Utama. ... 20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 22
3.1 Jenis Penelitian ... 22
3.2 Sumber Data Penelitian ... 23
3.3 Instrumen Penelitian... 23
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 23
3.5 Teknik Analisis Data ... 25
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... ... 26
4.1 Deskripsi Data... 26
4.2 Analisis Data... 27
4.2.1 Preposisi pada Berita Utama ... 28
4.2.1.1 Preposisi Tempat Berada... 28
4.2.1.2 Preposisi Tempat Asal... 34
4.2.1.3 Preposisi Asal Waktu. ... 34
xiv
4.2.1.5 Preposisi Tempat Tertentu ... 37
4.2.1.6 Preposisi Perbandingan ... 38
4.2.1.7 Preposisi Pelaku ... 38
4.2.1.8 Preposisi Alat ... 39
4.2.1.9 Preposisi Hal ... 39
4.2.1.10 Preposisi Pembatasan ... 40
4.2..1.11 Preposisi Tujuan ... 41
4.2.2 Kesalahan Penggunaan Preposisi……….... ... 42
BAB V KESIMPULAN HASIL PENELITIAN ... 47
5.1 Kesimpulan ……….. ... 47
5.2 Implikasi ... 48
5.3 Saran ... 48
DAFTAR PUSTAKA ... 50
LAMPIRAN……… 52
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Surat kabar merupakan salah satu media massa yang menyajikan ragam
informasi kepada masyarakat baik itu tentang pendidikan, politik, budaya,
ekonomi, maupun sosial. Surat kabar memuat berita yang menarik khalayak untuk
membacanya. Kesadaran masyarakat terhadap informasi pun dipandang terus
meningkat, lebih-lebih terhadap berita yang mempengaruhi aspek kehidupan
masyarakat.
Salah satu jenis berita yang terdapat dalam surat kabar adalah berita utama.
Berita utama adalah berita yang disusun untuk menyampaikan kejadian-kejadian
atau peristiwa-peristiwa yang secepatnya harus diketahui oleh pembaca atau
anggota masyarakat (Abdul Chaer, 2010: 16).
Penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi bertujuan agar dalam
penyampaian gagasan dapat dilakukan secara efesien dan efektif. Salah satu
kemampuan yang harus dimiliki untuk dapat menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar adalah kemampuan dalam pembentukan kata (morfologi).
Bahasa tulis dan bahasa lisan sangat berbeda, hal ini dilihat dengan
memperhatikan kebakuan dan maksud agar sampai ke lawan bicara. Dalam bahasa
tulisan formal seperti surat kabar terlebih khusus lagi berita utama harus lebih
adalah penggunaan preposisi yang baik dan benar dan harus sesuai dengan konteks
tulisan.
Penggunaan preposisi yang baik dan benar dalam berita utama pada surat
kabar memiliki nilai yang sangat penting karena dengan memperhatikan
kaidah-kaidah kebahasaan, berita utama tersebut akan semakin dipahami
masyarakat pada umumnya, alasan lain juga yaitu berita utama yang terdapat dalam
surat kabar adalah berita yang sangat aktual yang pada umumnya memberikan
informasi kepada khalayak pada umumnya.
Dalam berita utama ini penggunaan preposisi dipandang sebagai hal yang
sangat penting karena berita utama merupakan berita yang dibaca pertama oleh
pembaca untuk mendapatkan informasi dari surat kabar. Bertitik tolak dari hal di
atas, peneliti bermaksud untuk membahas tentang penggunaan preposisi pada
berita utama dalam surat kabar Harian Jogja edisi november tahun 2015. 1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Apa sajakah preposisi yang digunakan dalam Berita Utama pada Harian Jogja
edisi November 2015?
b. Preposisi apa saja yang salah digunakan dalam Berita Utama pada Harian Jogja
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Mendeskripsikan preposisi yang digunakan dalam Berita Utama pada Harian
Jogja edisi November 2015.
b. Mendeskripsikan kesalahan penggunaan preposisi dalam Berita Utama pada
Harian Jogja edisi November 2015.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang dapat diambil dalam dari penelitian ini adalah
sebagai berikut.
a. Bagi peneliti lain
Penelitian ini memberikan manfaat juga bagi peneliti lain untuk dapat
dijadikan bahan referensi terlebih khusus tentang penggunaan preposisi.
b. Bagi editor surat kabar
Penelitian ini memberikan manfaat bagi para editor agar lebih mencermati lagi
penggunaan preposisi yang baik dan benar agar berita yang ditulis dapat
dipahami oleh masyarakat pada umumnya.
1.5 Batasan Istilah
Dalam penelitian ini peneliti akan memberikan batasan masalah pada
skripsi agar para pembaca mudah memahami. Adapun istilah-istilah yang peneliti
a. Preposisi
Preposisi adalah kategori yang terletak di sebelah kiri nomina sehingga
terbentuk sebuah frasa eksosentrik untuk mengisi fungsi keterangan dalam
sebuah klausa atau kalimat (Abdul Chaer, 2009: 108).
b. Berita utama
Berita utama (headline) adalah berita langsung, apa adanya ditulis secara
singkat dan lugas (Romli: 2009-11).
c. Surat kabar
Surat kabar adalah lembaran tercetak yang memuat laporan yang terjadi di
masyarakat dengan ciri-ciri terbit secara periodik, bersifat umum dan aktual
mengenai apa saja dan dimana saja di seluruh dunia untuk diketahui pembaca
(Effendy, 1993: 241).
d. Harian Jogja
Harian Jogja adalah salah satu jenis media massa yang beralamat di Jl. AM.
Sangaji No. 41 Jetis, Yogyakarta.
1.6 Sistematika Penulisan
Laporan penelitian ini terdiri dari lima bab yaitu Bab I, Bab II, Bab III, Bab
IV, dan Bab V. Bab I merupakan pendahuluan yang terdiri atas latar belakang,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan
sistematika penyajian. Bab II merupakan landasan teori. Dalam bab ini dipaparkan
tiga hal yaitu (A) penelitian relevan, (B) kajian teori yang terdiri dari pengertian
preposisi, jenis-jenis preposisi, jumlah preposisi, tempat preposisi dalam kalimat,
Bab III merupakan metode penelitian. Metode penelitian ini terdiri atas
jenis penelitian, sumber penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian,
dan teknik analisis data. Bab IV merupakan hasil penelitian dan pembahasan. Hasil
penelitian ini terdiri dari deskripsi data, analisis data dan pembahasan. Bab V
merupakan penutup. Dalam bab ini terdiri dari kesimpulan, implikasi dan saran dari
6 BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Penelitian yang Relevan
Peneliti menemukan satu penelitian yang relevan dengan peneliti yaitu
penelitian Afriyani Yanuarti berjudul Analisis Kesalahan Penggunaan Preposisi
pada Karangan Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Mojotengah Wonosobo Tahun Pelajaran 2011/2012. Penelitian ini termasuk penelitian deskripsi kualitatif. Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi.
Dalam 38 karangan terdapat 827 kalimat yang belum disusun secara
teratur dan efektif. Pada umumnya, siswa kelas X SMA 1 Mojotengah Wonosobo
belum rapi dalam menuliskan kalimat-kalimat. Penggunaan huruf besar dan huruf
kecil tidak dapat dipisahkan, misalnya penulisan huruf [t] yang seluruhnya ditulis
kapital [T]. Siswa juga belum terbiasa menuliskan [f] kecil dan [r] kecil yang
ditulis [F] dan [R], contohnya maaf-maafan yang ditulis maaF-maaFan, bersama
ditulis bersama. Di samping itu, siswa lebih banyak terinterferensi bahasa lisan
(tuturan) ke dalam tulisan baik bahasa ibu maupun bahasa Indonesia nonbaku.
Dari penelitian Afriyani Yanuarti memiliki relevansi dengan penelitian ini
yaitu sama-sama menganalisis tentang penggunaan preposisi dan menggunakan
metode penelitian deskripsi kualitatif, tetapi yang membedakan penelitian ini
dengan penelitian Afriyani Yanuarti adalah Analisis kesalahan penggunaan
penggunaan preposisi pada berita utama dalam surat kabar Harian Jogja edisi November tahun 2015”. Peneliti di sini lebih menekankan pada penggunaan dan penggolongan preposisi berdasarkan teori dari Abdul Chaer.
Adapun kelebihan penelitian ini adalah dapat menggolongkan berbagai
jenis preposisi dan menganalisis penggunaan preposisi pada berita utama dalam
surat kabar Harian Jogja edisi bulan November tahun 2015. Peneliti lebih
menekankan pada teori yang dikemukakan oleh Abdul Chaer yang dibagi dalam
beberapa macam penggolongan preposisi.
2.2 Pengertian Preposisi
Chaer (2009: 108-119) mengatakan preposisi adalah gabungan kata yang
berfungsi menghubungkan kata atau frase sehingga terbentuk sebuah frasa
eksosentrik untuk mengisi fungsi keterangan dalam sebuah klausa atau kalimat.
Menurut Ramlan`(2008: 95) preposisi adalah kategori yang terletak di depan
kategori lain (terutama nomina) sehingga terbentuk frase eksosentris direktif.
Kridalaksana menjelaskan bahwa preposisi sebagai kategori yang terletak
di depan kategori lain (terutama nomina) sehingga terbentuk frase eksosentrik
direktif. Ada tiga jenis preposisi, yaitu: (1) preposisi dasar, (2) preposisi turunan,
dan (3) preposisi yang berasal dari kategori lain, serta menurut Moeliono (1998:
288) dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia mengklasifikasikan kata depan
(preposisi) terdiri dari preposisi tunggal, yaitu preposisi yang hanya terdiri atas
satu kata. Bentuk preposisi tunggal tersebut berupa kata dasar, misalnya di, ke,
preposisi gabungan, preposisi yang terdiri dari dua unsur atau lebih. Preposisi
gabungan terdiri atas preposisi berdampingan dan yang berkorelasi.
Kesimpulan dari ketiga pendapat di atas preposisi merupakan gabungan
kata yang menghubungkan kata atau frase sehingga terbentuk kategori agar
membentuk satu kesatuan makna yang utuh dan padu. Jadi, peneliti menggunakan
pendapat dari Abdul Chaer, karena lebih dominan digunakan dan ia
menggolongkan preposisi menjadi 11 jenis.
2.3 Jenis-Jenis Preposisi
Chaer (2009: 108-119), mengatakan bahwa preposisi ini dibedakan
atas preposisi yang menyatakan tempat berada, menyatakan tempat asal,
menyatakan tempat tujuan, menyatakan asal bahan, menyatakan asal waktu,
menyatakan perbandingan, menyatakan pelaku, menyatakan alat, menyatakan
hal, menyatakan pembatasan, dan menyatakan tujuan.
2.3.1 Preposisi Tempat Berada
Chaer (2009: 108) mengatakan bahwa preposisi tempat berada
menyatakan tempat terjadinya peristiwa, tindakan, atau keadaan terjadi. Anggota
preposisi ini adalah di, pada, dalam, dan antara. Preposisi di digunakan untuk
menyatakan „tempat berada‟ diletakkan di sebelah kiri nomina yang menyatakan
tempat sebenarnya. Preposisi ini menyatakan tempat berada dengan lebih
terperinci preposisi di bisa diikuti oleh kata yang menyatakan bagian dari tempat
itu. Contoh sebagai berikut.
Preposisi di pada kalimat a) di atas digunakan untuk menyatakan „tempat
berada‟ diletakkan di sebelah kiri nomina yang menyatakan tempat sebenarnya.
Preposisi pada digunakan untuk menyatakan „tempat berada‟ diletakkan di
sebelah kiri. Preposisi pada diletakkan di sebelah kiri nama lembaga atau institusi,
Contoh sebagai berikut.
b) Ibunya menjadi guru pada sebuah SD swasta.
Preposisi pada diletakkan di sebelah kiri nama diri, nama jabatan, nama pangkat,
nama perkerabatan, dan kata ganti orang. Contoh sebagai berikut.
c) Buku itu ada pada ayah saya.
Preposisi pada terletak di sebelah kiri nomina yang menyatakan nama waktu.
Contoh sebagai beikut:
d) Pada hari sabtu yang lalu telah terjadi kebakaran di sana.
Preposisi pada pada kalimat d) di atas terletak di sebelah kiri nomina yang
menyatakan nama waktu.
Preposisi dalam digunakan untuk menyatakan tempat berada dalam satu
situasi atau peristiwa dan dalam satu jangka waktu, Contoh kalimat: kredit rumah
diangsur dalam waktu 20 tahun. Preposisi antara digunakan untuk menyatakan
tempat berada diletakkan di sebelah frasa (gabungan kata) nomina yang
menyatakan tempat. Contoh sebagai berikut:
e) Tabrakan itu terjadi di jalan raya antara Yogyakarta dan Solo.
Preposisi antara pada kalimat (e) di atas digunakan untuk menyatakan tempat
berada diletakkan di sebelah frasa (gabungan kata) nomina yang menyatakan
2.3.2 Preposisi Tempat Asal
Chaer (2009: 111) mengatakan bahwa preposisi tempat asal adalah
preposisi yang menyatakan tempat berasalnya nomina yang mengikuti, contoh
preposisi tempat asal adalah preposisi dari. Penggunaannya adalah diletakkan di
sebelah kiri nomina yang menyatakan tempat. Untuk menyatakan tempat asal,
preposisi dari dapat diikuti oleh kata yang menyatakan bagian mana dari tempat
yang dimaksud. Contoh kalimat sebagai berikut.
a. Ia pulang dari Surabaya kemarin.
Preposisi dari pada kalimat di atas dapat diikuti oleh kata yang menyatakan
bagian mana dari tempat yang dimaksud. Tempat yang dimaksud pada kalimat di
atas adalah Surabaya.
2.3.3 Preposisi Tempat Tujuan
Chaer (2009: 112) mengatakan bahwa preposisi tempat tujuan adalah
preposisi yang menyatakan tempat yang dituju dari perbuatan atau tindakan yang
dilakukan. Di sini ada dua preposisi tempat tujuan, yaitu preposisi ke dan kepada.
Aturan penggunaanya adalah preposisi ke diletakkan di sebelah kiri nomina yang
menyatakan tempat dalam keadaan geografi, sedangkan verba yang menjadi
predikatnya menyatakan gerak. Contoh sebagai berikut.
a.Ibu pergi ke Medan.
Pada kalimat di atas preposisi ke menyatakan tempat yang dituju dengan
lebih tepat, preposisi ke dapat diikuti kata yang menyatakan bagian mana dari
tempat yang dituju, seperti dalam, tengah, dan samping. Contoh lainnya yaitu ke
kolong, ke sudut, dan sebagainya serta preposisi kepada diletakkan di sebelah kiri
nomina orang atau yang diorangkan (kata perkerabatan, gelaran, pangkat, jabatan
atau lembaga). Contoh sebagai berikut.
a. Kami minta tolong kepada polisi.
Preposisi kepada pada kalimat a. di atas diletakkan di sebelah kiri nomina
orang atau yang diorangkan. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam kalimat di atas
polisi merupakan nomina orang.
2.3.4 Preposisi Asal Bahan
Chaer (2009: 113) mengatakan bahwa preposisi asal bahan adalah preposisi
yang menyatakan asal bahan pembuat sesuatu. Preposisi asal bahan ini adalah
preposisi dari, yang diletakkan di sebelah kiri nomina yang menyatakan bahan
pembuat sesuatu, sementara subjeknya merupakan barang jadian atau buatan.
Contoh sebagai berikut.
a. Kue ini terbuat dari gula dan terigu.
Preposisi asal bahan ini adalah preposisi dari, yang diletakkan di sebelah
kiri nomina yang menyatakan bahan pembuat sesuatu, sementara subjeknya
merupakan barang jadian atau buatan. Pada kalimat a. di atas yang menyatakan
bahan pembuat sesuatu adalah dari gula dan terigu.
2.3.5 Preposisi Asal Waktu
Chaer (2009: 113) mengatakan bahwa preposisi asal waktu adalah
preposisi yang menyatakan waktu mulai suatu kejadian, peristiwa atau tindakan.
preposisi asal waktu dari digunakan dengan meletakkan di sebelah kiri nomina
yang menyatakan waktu. Contoh: sebagai berikut.
a. Mereka berdemo dari minggu lalu.
Preposisi asal waktu dari digunakan dengan meletakkan di sebelah kiri
nomina yang menyatakan waktu. Pada kalimat di atas nomina yang menyatakan
waktu adalah dari minggu lalu.
Preposisi asal waktu sejak secara umum dapat digunakan untuk
menggantikan preposisi asal waktu dari. Contoh sebagai berikut:
a. Sejak kemarin saya belum makan.
Preposisi sejak pada kalimat di atas menyatakan asal waktu. Nomina yang
menyatakan waktu pada kalimat a. di atas adalah sejak kemarin.
2.3.6 Preposisi Waktu Tertentu
Chaer (2009: 114) mengatakan bahwa preposisi waktu tertentu adalah
preposisi yang menyatakan awal dan akhir dari suatu kejadian, peristiwa, atau
tindakan. Preposisi waktu tertentu ini berupa preposisi dari disertai dengan
preposisi sampai. Contoh sebagai berikut.
a. Kami bekerja dari senin sampai jumat.
Preposisi waktu tertentu pada kalimat a. di atas adalah dari senin sampai
jumat. Preposisi ini menyatakan awal dan akhir dari suatu kejadian peristiwa dan
kejadian.
2.3.7 Preposisi Tempat Tertentu
Chaer (2009: 114) mengatakan bahwa preposisi tempat tertentu adalah
Preposisi tempat berupa preposisi dari yang disertai dengan preposisi sampai.
Dalam hal ini preposisi dari dapat diganti dengan preposisi sejak, dan preposisi
sampai dapat diganti dengan preposisi hingga. Dalam hal ini preposisi dari dapat diganti dengan preposisi sejak. Namun, harus diikuti oleh preposisi yang
menyatakan tempat (di, dari, atau ke). Contoh sebagai berikut.
a. Buku itu sudah saya baca dari halaman 15 sampai halaman 100.
Preposisi
Preposisi tempat tertentu adalah preposisi yang menyatakan awal tempat
kejadian hingga akhir tempat kejadian. Nomina yang menyatakan tempat tertentu
pada kalimat a. di atas adalah dari halaman 15 sampai halaman 100.
2.3.8 Preposisi Perbandingan
Chaer (2009: 115) mengatakan bahwa preposisi perbandingan adalah
preposisi yang menyatakan perbandingan antara dua tindakan atau dua hal.
Preposisi perbandingan ini adalah preposisi daripada, yang aturan
penggunaannya adalah menyatakan perbandingan dua tindakan preposisi
daripada diletakkan di sebelah kiri verba disertai kata “lebih”. Contoh sebagai
berikut.
a. Bertemu langsung lebih terhormat daripada mengirim utusan.
Preposisi daripada untuk menyatakan perbandingan dua buah keadaan
preposisi daripada diletakkan di sebelah kiri kata berkategori adjektifa dan
disertai kata “lebih….‟‟. Contoh sebagai berikut.
Preposisi daripada yang menyatakan perbandingan pada kalimat a. di atas
adalah kata lebih jauh dan daripada rumah beliau. Preposisi daripada untuk
menyatakan perbandingan dua buah keadaan preposisi daripada diletakkan di
sebelah kiri kata berkategori adjektifa dan disertai kata “lebih….‟‟.
2.3.9 Preposisi Pelaku
Chaer (2009: 116) mengatakan bahwa preposisi pelaku adalah preposisi
yang menyatakan pelaku perbuatan atau tindakan yang disebutkan oleh predikat
klausa. Preposisi pelaku ini adalah kata oleh. Digunakan dengan meletakkannya
di sebelah kiri nomina yang menyatakan orang atau yang “diorangkan”. Contoh
sebagai berikut.
a. Surat itu dibaca oleh dokter.
Preposisi oleh pada kalimat a. di atas adalah preposisi yang menyatakan
pelaku perbuatan atau tindakan yang disebutkan oleh predikat klausa. Pelaku
perbuatan pada kalimat di atas adalah oleh dokter.
2.3.10 Preposisi Alat
Chaer (2009: 116) mengatakan bahwa preposisi alat adalah preposisi yang
menyatakan alat untuk atau dalam melakukan perbuatan atau tindakan yang
dinyatakan oleh predikat klausa yang bersangkutan. Contoh preposisi alat yang
ada adalah kata dengan dan berkat. Penggunaannya adalah preposisi dengan
digunakan untuk menyatakan alat diletakkan di sebelah kiri nomina atau frase
nominal yang menyatakan alat kerja. Contoh sebagai berikut.
Preposisi yang menyatakan alat pada kalimat a. di atas adalah dengan pensil.
preposisi alat adalah preposisi yang menyatakan alat untuk atau dalam melakukan
perbuatan atau tindakan yang dinyatakan oleh predikat klausa yang bersangkutan.
Preposisi berkat digunakan untuk menyatakan alat diletakkan di sebelah
kiri nomina atau frase nominal yang menyatakan alat abstrak (tidak berwujud
benda).
Contoh sebagai berikut.
a. Berkat kemurahan hati beliau saya bisa tiba di sini.
Preposisi berkat pada kalimat a. di atas menyatakan alat abstrak (tidak
berwujud benda). Alat abstrak yang dimaksudkan pada kalimat di atas adalah
berkat kemurahan hati. 2.3.11 Preposisi Hal
Chaer (2009: 117 ) mengatakan bahwa preposisi hal adalah preposisi yang
menyatakan hal yang akan disebutkan dalam predikat klausanya. Preposisi hal
yang ada adalah tentang dan mengenai. Penggunaannya adalah dengan
meletakkannya di sebelah kiri nomina atau frase nominal yang mengikutinya.
Contoh sebagai berikut.
a. Mereka berbicara tentang rencana pemilihan ketua RT.
Preposisi tentang pada kalimat di atas adalah preposisi yang diletakkan di
sebelah kiri nomina atau frase nominal yang mengikutinya. Preposisi hal pada
kalimat a. di atas adalah tentang rencana pemilihan ketua RT.
a. Mengenai penyalahgunaan narkoba kita diwajibkan untuk turut memberantas orang-orang yang memakainya.
Preposisi hal pada kalimat di atas adalah preposisi yang menyatakan hal dan
diletakkan di sebelah kiri nomina yang mengikutinya. Preposisi yang menyatakan
hal pada kalimat a. di atas adalah penyalahgunaan narkoba kita diwajibkan untuk
turut memberantas orang-orang yang memakainya.
2.3.12 Preposisi Pembatasan
Chaer (2009: 117) mengatakan bahwa preposisi pembatasan adalah
preposisi yang menyatakan batas akhir dari suatu tindakan, tempat, atau waktu
yang disebutkan dalam predikat klausanya. Preposisi pembatasan ini adalah
preposisi sampai, dan hingga. Secara umum keduanya bisa saling menggantikan.
Aturan penggunaannya adalah menyatakan batas tindakan preposisi sampai atau
hingga diletakkan di sebelah kiri verba yang menyatakan keadaan dan menyatakan batas tempat. preposisi sampai atau hingga diletakkan di sebelah kiri
nomina atau frase nomina yang menyatakan tempat dan untuk menyatakan batas
waktu preposisi sampai atau hingga diletakkan di sebelah kiri nomina yang
menyatakan waktu.
2.3.13 Preposisi Tujuan
Chaer (2009: 118) mengatakan bahwa preposisi tujuan adalah preposisi
yang menyatakan tujuan atau maksud dari perbuatan atau tindakannya yang
disebutkannya dalam predikat klausanya. Contoh dari preposisi tujuan ini adalah
Penggunaannya adalah dengan cara meletakkannya di sebelah kiri kata atau frasa
berkategori adjektifa atau verba keadaan. Contoh sebagai berikut.
a. Setiap pagi dia berolahraga agar sehat.
Preposisi agar diletakkan di sebelah kiri kata atau frasa berkategori adjektifa atau
verba keadaan. Frasa berkategori adjektifa pada kalimat a. di atas adalah agar
sehat.
2.4 Jumlah Preposisi Bahasa Indonesia
Jumlah preposisi dalam bahasa Indonesia yang dikemukakan oleh ahli tata
bahasa yaitu M. Ramlan, Harimurti Kridalaksana, serta Abdul Chaer. Ketiga ahli
ini menggunakan frasa sebagai kriteria utama dalam mengidentifikasikan
preposisi. Ramlan mencatat sebanyak 115 buah preposisi bahasa Indonesia,
Harimurti Kridalaksana dan Abdul Chaer mencatat ada 85 buah. Salah satu
perbedaannya yaitu berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ramlan mencatat
kurang lebih sebanyak 100 buah preposisi Bahasa Indonesia, Harimurti
Kridaklasana dan Abdul Chaer mencatat 84 buah. Salah satu perbedaanya yaitu
Ramlan mencatat ada 21 buah preposisi yang didahului oleh dari, di dan ke,
seperti di dalam, di atas, ke bawah, ke depan, di belakang, di samping dan di luar
atau ke dalam, ke atas, kebawah, ke depan, ke belakang, ke samping, dan ke luar, atau dari dalam, dari atas, dari bawah, dari depan, dari belakang, dari samping,
dan dari luar. Menurut Ramlan preposisi tersebut dapat berdiri sendiri-sendiri.
Adapun preposisi yang tidak terdapat pada Ramlan adalah preposisi
berkaitan dengan, berlainan dengan, berbeda dengan, bertentangan dengan, berhadapan dengan, bersamaan dengan, berkenaan dengan, sebanding dengan, sejajar dengan, sebanding dengan, sejajar dengan, sejalan dengan, selaras dengan, sehubungan dengan mengingat, bertitik tolak, dan berlawanan dengan. Sedangkan preposisi yang terdapat pada Abdul Chaer dan Kridalaksana adalah
agar, karena, perihal, sebab, guna, dari sampai, dari untuk, bak, berkat, laksana, sampai dengan, sampai pada, sejak hingga, sejak sampai, semenjak, berhubungan dengan, berlainan dengan, bertentangan dengan, berhadapan dengan, bersamaan dengan, berkenaan dengan, sebanding dengan, sejajar dengan, sebanding dengan, sejajar dengan, sejalan dengan, selaras dengan, sehubungan dengan mengingat, bertitik tolak, dan berlawanan dengan.
Melihat adanya beberapa perbedaan di atas yang mengakibatkan jumlah
preposisi menjadi besar, dapat disimpulkan bahwa preposisi-preposisi yang sama
dapat digabungkan menjadi satu preposisi berdasarkan cara penggunaannya.
Dengan demikian jumlah preposisi yang ada tidak terlalu besar.
Seperti yang dilakukan oleh Abdul Chaer dalam bukunya Penggunaan
Preposisi dan Konjungsi Bahasa Indonesia, dari 80 buah preposisi hanya 30 buah yang diperlakukan sebagai preposisi. Preposisi-preposisi itu adalah di, pada,
2.5 Tempat Preposisi dalam Kalimat
Secara umum setiap kalimat bahasa Indonesia terdiri dari unsur subjek (S),
predikat (P), objek (O), dan keterangan (K) (Abdul Chaer, 1990:16). Contohnya,
Ayah mengajak adik ke taman bermain. Dalam kalimat itu Ayah berfungsi sebagai P, adik berfungsi sebagai O, ke taman bermain berfungsi sebagai K. Namun, tidak
selalu semua kalimat mempunyai fungsi sintaksis yang berurutan S-P-O-K dalam
kenyataannya ada juga kalimat yang tidak berurutan misalnya, K-S-P-O, ada yang
tidak lengkap tanpa salah satu fungsi sintaksis yang ada atau justru hanya terdiri
dari satu fungsi sintaksis. Hal ini dapat terjadi karena dalam berbahasa
kalimat-kalimat yang diucapkan saling berkaitan sehingga fungsi sintaksis yang
kehadirannya sudah dimaklumi dan tidak perlu ditulis (Abdul Chaer, 1990: 16).
Fungsi-fungsi sintaksis yang terdapat dalam sebuah kalimat memiliki
golongan kata masing-masing. Menurut Abdul Chaer (1990: 16-17), biasanya
subjek (S) dan objek (O) termasuk golongan kata benda, predikat (P) termasuk
golongan kata kerja dan kata sifat, sedangkan keterangan (K) termasuk golongan
kata keterangan (adverbia) atau sebuah frase preposisi yang komponen
pertamanya adalah preposisi dan komponen keduanya adalah kata benda atau kata
lain. Misalnya frase ke kantor. ke merupakan preposisi dan kantor merupakan kata
benda. Preposisi mana yang digunakan di dalam sebuah kalimat tergantung dari
macam keterangan yang diberikan. Misalnya menyatakan “tempat berada”
digunakan preposisi di , dan untuk menyatakan keterangan “pelaku” digunakan
dengan bagan untuk melihat bahwa preposisi memang menempati K (keterangan)
dalam sebuah kalimat dan tidak terdapat dalam fungsi sintaksis lain.
S :kb
P :kk/ks
O :kb
K : pr dan kb
Keterangan kb:kata benda
kk:kata kerja
ks:kata sifat
pr:preposisi
2.6 Berita Utama
Berita utama adalah berita yang disusun untuk menyampaikan
kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa yang secepatnya harus diketahui oleh
pembaca atau anggota masyarakat (Chaer, 2010: 16). Prinsip penulisannya adalah
seperti piramid terbalik, maksudnya unsur-unsur yang penting dituliskan pada
bagian pembukaan ataun teras berita, lalu bagian yang kurang penting diuraikan
dibawahnya.
Berita langsung ini lazim juga disebut sport news , yakni berita yang dihadapi
oleh sang penulis. Andaikata sang penulis tidak dapat langsung menghadapinya,
maka dia dapat merujuk pada presepsi orang lain. Lalu, berdasarkan persepsi
orang lain itu, dia mencoba merekonstruksi (menyusun kembali) peristiwa yang
Unsur penting pada sebuah berita langsung adalah adanya unsur keaktualan.
Artinya, berita itu masih hangat karena baru tejadi. Peristiwa atau kejadian yang
sudah lama terjadi tidak lagi bernilai untuk ditulis sebagai berita langsung, tetapi
bila ada unsur kuat lain biasa ditulis sebagai berita ringan atau berita kisah.
Persoalan kita , sudah berapa lama suatu kejadian dapat disebut aktual? Untuk
surat kabar harian peristiwa yang terjadi dua hari yang lalu, atau yang sudah
terjadi kemarin masih dianggap aktual, apalagi kalau belum diberitakan oleh surat
kabar lain. Hanya perlu dicatat, apabila kejadian-kejadian telah dimuat oleh surat
kabar lain, maka kejadian itu telah tidak aktual lagi. Namun, kejadian yang telah
tidak aktual karena sudah dimuat oleh surat kabar lain, masih layak dijadikan
22 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah
data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka. Selain itu,
semua yang dikumpulkan mungkin menjadi kunci apa yang diteliti. Dengan
demikian, laporan hasil penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi
gambaran penyajian laporan (Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur, 34-35:
2014). Penelitian kualitatif adalah penelitian yang difokuskan pada pengalaman
hidup individu seperti fenomenologi, studi kasus, teori dasar (grounded teory), dan
study kritikal (Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur, 51: 2014).
Berdasarkan kedua pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
penelitian deskriptif kualitatif merupakan penelitian yang ditujukan untuk
mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena apa adanya dengan menggunakan
kata-kata yang dilakukan oleh peneliti dengan pengumpulan data secara ilmiah atau
alamiah. Objek penelitian ini adalah preposisi (kata depan) yang terdapat dalam
berita utama pada koran harian jogja edisi november 2015.
3.2 Sumber Data Penelitian
Arikunto (2010: 172) mengatakan bahwa sumber data adalah subjek
darimana data diperoleh. Penelitian ini tidak mengutamakan angka-angka dan
statistik meskipun tidak menolak data kuantitatif. Sumber data penelitian ini adalah
2015, dari tanggal 1 sampai dengan tanggal 30 November 2015. Jadi, jumlah
keseluruhan berita utama surat kabar Harian Jogja edisi November sebanyak 30
berita utama. Berita utama selalu terdapat pada halaman 1 dan dilanjutkan pada
halaman 8.
3.3 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah, lebih cermat, lengkap,
sistematis, dan muda untuk diolah (Arikunto, 2002:136). Dengan kata lain,
instrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk mengumpulkan,
mengolah, dan menyajikan data secara sistematis dan objektif guna memecahkan
sebuah masalah. Peneliti sendiri berkedudukan sebagai instrument penelitian.
Peneliti merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsir
data, dan pada akhirnya menjadi pelopor hasil penelitiannya. Instrumen utama
dalam penelitian ini adalah alat tulis dan laptop untuk mempermudah peneliti
dalam melakukan penelitian (Moeloeng 2006: 168). Jadi, instrumen penelitian yang
peneliti gunakan adalah laptop dan alat tulis agar mempermudah peneliti.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Dalam teknik pengumpulan data, Sugiyono (2008: 63) mengemukakan
adanya empat teknik pengumpulan data, yaitu (a) observasi, (b) wawancara,
(c) dokumentasi, dan (d) gabungan atau triangulasi. Secara khusus teknik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi atau teknik pemanfaatan
dokumen. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini ialah berita utama surat
Menurut (Arikunto, 1987: 131) Dokumentasi, dari asal katanya dokumen,
yang artinya barang-barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi,
peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen,
peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya
Dalam teknik dokumentasi pemanfaatan dokumentasinya terbagi atas dua
yaitu dokumen internal dan dokumen eksternal (Moleong, 2006: 219). Dokumen
internal dapat berupa memo, pengumuman, instruksi, dan sebagainya. Dokumen
eksternal berupa majalah, bulletin, surat kabar, dan berita yang disiarkan kepada
media-media massa. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini termasuk jenis
dokumen resmi eksternal, yaitu berita yang disiarkan dalam media massa (surat
kabar). Pemakaian data berupa dokumen seperti ini berguna untuk menggali
informasi yang telah terjadi atau sudah terjadi di masa silam. Adapun teknik
pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut.
a) Peneliti mengumpulkan surat kabar Harian Jogja edisi November 2015.
b) Memotong setiap berita utama yang ada, kemudian potongan data yang berupa
berita utama tersebut dikumpulkan dan selanjutnya diurutkan sesuai dengan
tanggal terbit.
c) Peneliti membaca berita utama surat kabar Harian Jogja edisi November 2015
dan menggarisbawahi kata-kata yang termasuk dalam preposisi pada berita
3.4 Teknik Analisis Data
Analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat
dikelola, mensisntesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang
penting dan apa yang dipelajari, dan dapat memutuskan apa yang dapat diceritakan
kepada orang lain (Biklen dan Bogdan dalam Moeleong, 2006: 248).
Teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah teknik analisis data
kualitatif. Setelah data terkumpul langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti
adalah menganalisis data yang sudah ada. Adapun Cara yang dilakukan peneliti
dalam menganalisis data adalah pertama, peneliti membuat tabel kode BUTP .
Kode BUTP disini maksudnya BU untuk berita utama, T untuk tanggal, P untuk
Paragraf. Kedua, mengelompokkan preposisi yang terdapat pada berita utama.
Ketiga, mencermati penggunaan preposisi satu persatu pada berita utama.
Keempat, menganalisis frekuensi kesalahan penggunaan preposisi yang terdapat
pada berita utama dalam surat kabar Harian Jogja edisi November 2015, kemudian
yang terakhir peneliti memperbaiki kesalahan dan memberi alasan.
26
BAB IV
HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Data
Preposisi yang terdapat dalam berita utama edisi November 2015 yaitu
Preposisi tempat berada meliputi di, pada, dalam, antara, preposisi tempat asal
meliputi dari, preposisi tempat tujuan meliputi ke dan kepada, preposisi asal waktu
meliputi dari, preposisi asal waktu meliputi sejak, preposisi perbandingan meliputi
daripada, preposisi pelaku meliputi oleh, preposisi alat meliputi dengan, preposisi hal meliputi mengenai dan tentang, preposisi pembatasan meliputi sampai dan
hingga, dan yang terakhir preposisi tujuan meliputi agar.
Adapun frekuensi penggunaan data yang terkumpul secara keseluruhan
dalam penelitian ini meliputi 10 jenis preposisi dan yang terpakai pada berita utama
dalam surat kabar Harian Jogja meliputi 1.354 buah preposisi serta 3 jenis preposisi
yang tidak tepat atau salah penggunaannya yaitu preposisi tempat berada meliputi
di, preposisi tempat tujuan meliputi ke, preposisi tempat asal meliputi dari. Data yang diperoleh kemudian digolongkan menjadi preposisi tempat berada, tempat
asal, tempat tujuan, asal waktu, perbandingan, pelaku, alat, hal, pembatasan dan
tujuan. Adapun frekuensi penggunaan preposisi yang terdapat pada berita utama
dalam surat kabar Harian Jogja edisi November 2015 adalah sebagai berikut.
Preposisi tempat berada menyatakan di sebanyak 1080 kali, tempat berada
yang menyatakan pada sebanyak 22 kali, tempat berada yang menyatakan dalam
sebanyak 28, tempat berada yang menyatakan antara sebanyak 8 kali, preposisi
tempat tujuan kepada sebanyak 17 kali, preposisi asal waktu dari sebanyak 45 kali,
preposisi asal waktu sejak sebanyak 7 kali, Preposisi perbandingan daripada
sebanyak 2 kali ,preposisi pelaku oleh sebanyak 7 kali, preposisi alat dengan
sebanyak 28 kali, preposisi hal mengenai sebanyak 2 kali, tentang sebanyak 4 kali,
preposisi pembatasan sampai sebanyak 2 kali, hingga sebanyak 7 kali , dan yang
terakhir preposisi tujuan agar sebanyak 8 kali.
4.2 Analisis Data
Berdasarkan data yang ditemukan, peneliti melakukan analisis data terhadap
kesalahan- yang terdapat pada berita utama dalam surat kabar harian jogja edisi
November 2015. Tidak semua data penggunaan preposisi dibahas dalam subbab
ini. Peneliti mengambil beberapa data untuk mewakili setiap jenis contoh kalimat
yang mengandung preposisi dan data selengkapnya akan dibahas lebih lengkap di
bagian lampiran.
Peneliti akan menunjukkan wujud kesalahan penggunaan preposisi dalam
berita utama dalam surat kabar harian jogja edisi November 2015. Analisis data ini
diklasifikasikan berdasarkan jenis-jenis preposisi. Selanjutnya, peneliti akan
mengklasifikasikan berdasarkan kesalahan penggunaan preposisi dalam kalimat.
4.2.1 Preposisi pada Berita Utama dalam Surat Kabar Harian Jogja Edisi November 2015.
Adapun jenis-jenis preposisi yang terdapat pada berita utama dalam surat
kabar Harian Jogja edisi November 2015 berdasarkan teori yang dikemukakan oleh
Abdul Chaer. Data-data yang dibahas pada subbab ini mewakili setiap jenis
penggunaan preposisi, selengkapnya data tersebut akan dibahas lebih terperinci di
bagian lampiran.
4.2.1.1Preposisi yang Menyatakan Tempat Berada Sebagai Berikut. a. Di
Preposisi di digunakan untuk menyatakan „tempat berada‟ diletakkan di
sebelah kiri nomina yang menyatakan tempat sebenarnya. Contoh kalimat sebagai
berikut.
1) Tim pencari dan penyelamat dari otoritas Mesir menemukan bangkai di pesawat lokasi pengunungan terpencil sejauh 35 kilometer sebelah selatan kota pantai Al Arish, Sinai Utara. (1 November 2015).
Pada kalimat 1. di atas preposisi di digunakan untuk menyatakan “tempat
berada” diletakkan di sebelah kiri nomina yang menyatakan tempat sebenarnya.
Dalam kalimat di atas tempat berada pada kalimat 1. adalah kalimat di pesawat.
2) Namun sumber keamanan Mesir menyatakan tidak ada indikasi pesawat jenis Airbus A-321 itu ditembak jatuh atau meledak di udara. (1 November 2015).
Pada kalimat 2. di atas preposisi di digunakan untuk menyatakan “tempat
berada” diletakkan di sebelah kiri nomina yang menyatakan tempat sebenarnya.
3) Selang 23 menit kemudian, pesawat gagal melakukan kontak dengan pihak Air Traffic Control (ATC) di Siprus dan tidak terdeteksi radar. (1 November 2015).
Pada kalimat 3. di atas preposisi di digunakan untuk menyatakan “tempat
berada” diletakkan di sebelah kiri nomina yang menyatakan tempat sebenarnya.
Dalam kalimat di atas tempat berada pada kalimat 2. adalah kalimat di Siprus.
4) Kondisi mengerikan terlihat di lokasi jatuhnya pesawat. (1 November 2015).
Pada kalimat 4. di atas preposisi di digunakan untuk menyatakan “tempat
berada” diletakkan di sebelah kiri nomina yang menyatakan tempat sebenarnya.
Dalam kalimat di atas tempat berada pada kalimat 4. adalah kalimat di lokasi.
5) Petugas penyelamat menyebut ada penumpang yang sudah tak bernyawa dan masih terduduk di kursinya. (1 November 2015).
Pada kalimat 5. di atas preposisi di digunakan untuk menyatakan “tempat
berada” diletakkan di sebelah kiri nomina yang menyatakan tempat sebenarnya.
Dalam kalimat di atas tempat berada pada kalimat 5. adalah kalimat di kursinya.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kata depan di berfungsi
untuk menyatakan tempat berada dan diletakkan di keterangan tempat.
b. Pada
Preposisi pada digunakan untuk menyatakan „tempat berada‟ diletakkan di
sebelah kiri yang menyatakan nama waktu. Contoh kalimat sebagai berikut.
Preposisi pada dalam kalimat 1. di atas digunakan untuk menyatakan tempat
berada diletakkan di sebelah kiri yang menyatakan nama waktu. Dalam kalimat 1.
di atas preposisi yang menyatakan nama waktu adalah pada awal oktober 2015.
2) Pesawat tengah terbang pada ketinggian 9000 meter ketika pilot minta izin untuk melakukan pendaratan darurat karena ada gangguan sinyal radio. (1 November 2015).
Preposisi pada dalam 2. di atas digunakan untuk menyatakan tempat berada
diletakkan di sebelah kiri yang menyatakan nama waktu. Dalam kalimat 2. di atas
preposisi yang menyatakan nama waktu adalah pada ketinggian 9000 meter.
3) Putin juga menyatakan hari berkabung pada 1 November 2015. (1 November 2015).
Preposisi pada dalam kalimat 3. di atas digunakan untuk menyatakan tempat
berada diletakkan di sebelah kiri yang menyatakan nama waktu. Dalam kalimat 2.
di atas preposisi yang menyatakan nama waktu adalah pada 1 November 2015.
4) Catatan serupa juga terjadi Oktober 2013 lalu saat suhu udara mencapai titik tertinggi pada 35 derajat celcius. (2 November 2015).
Preposisi pada dalam kalimat 4. di atas digunakan untuk menyatakan tempat
berada diletakkan di sebelah kiri yang menyatakan nama waktu. Dalam kalimat 2.
di atas preposisi yang menyatakan nama waktu adalah pada 35 derajat celcius.
5) Pada 2009 lalu suhu udara DIY juga sempat mencapai kisaran 36-37 derajat celcius. (2 November 2015).
Preposisi pada dalam kalimat 5. di atas digunakan untuk menyatakan tempat
berada diletakkan di sebelah kiri yang menyatakan nama waktu. Dalam kalimat 5.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kata depan pada
sudah benar karena kata depan pada digunakan bila ada kata ganti orang, kata
benda, abstrak, kata keterangan waktu, dan dipakai di depan kata bilangan.
c. Dalam
Preposisi dalam digunakan untuk menyatakan tempat berada dalam satu
situasi atau peristiwa dan dalam satu jangka waktu. Contoh kalimat sebagai
berikut.
1) Menurutnya, dalam pengukuran lahan bandara yang paling penting adalah soal ganti rugi tanah, bukan persoalan anggaran pengukuran. (14 November 2015).
Pada kalimat 1. di atas preposisi dalam digunakan untuk menyatakan
tempat berada dalam situasi atau peristiwa dan dalam satu jangka waktu.
Dalam kalimat 1. di atas preposisi dalam yang menyatakan tempat berada
dalam satu situasi atau peristwa adalah kalimat dalam pengukuran lahan
Bandara.
2) Meski demikian, dalam beberapa hari, temperatur mendingin. (2 November 2015).
Pada kalimat 2. di atas preposisi dalam digunakan untuk menyatakan
tempat berada dalam situasi atau peristiwa dan dalam satu jangka waktu.
Dalam kalimat 2. di atas preposisi dalam yang menyatakan tempat berada
dalam satu situasi atau peristiwa dan dalam satu jangka waktu adalah
kalimat dalam beberapa hari.
Pada kalimat 3. di atas preposisi dalam digunakan untuk menyatakan
tempat berada dalam suatu situasi atau peristiwa dan dalam satu jangka
waktu. Dalam kalimat 3. di atas preposisi dalam yang menyatakan tempat
berada dalam satu situasi atau peristiwa dan dalam satu jangka waktu adalah
kalimat dalam pelaksanaan aktivitas REDD+tergolong rendah.
4) Pengurangan emisi atau deforetasi diwujudkan dalam bentuk kredit.(2 November 2015).
Pada kalimat 4. di atas preposisi dalam digunakan untuk menyatakan
tempat berada dalam suatu situasi atau peristiwa dan dalam satu jangka
waktu. Dalam kalimat 4. di atas preposisi dalam yang menyatakan tempat
berada dalam suatu situasi atau peristiwa dan dalam satu jangka waktu
adalah kalimat dalam bentuk kredit.
5) Butuh ketegasan pemerintah dalam menegakkan hukum lingkungan, kata Waluyo.(2 November 2015).
Pada kalimat 5. di atas preposisi dalam digunakan untuk menyatakan
tempat berada dalam suatu situasi atau peristiwa dan dalam satu jangka
waktu. Dalam kalimat 5. di atas preposisi dalam yang menyatakan tempat
berada dalam suatu situasi atau peristiwa dan dalam satu jangka waktu
adalah kalimat dalam menegakkan hukum lingkungan.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kata depan dalam
sudah benar karena kata depan dalam digunakan untuk menyatakan tempat
berada, dalam suatu situasi tertentu atau peristiwa dan menyatakan jangka
d. Antara
Preposisi antara pada kalimat di atas digunakan untuk menyatakan tempat
berada diletakkan di sebelah frasa (gabungan kata) nomina yang menyatakan
tempat. Contoh kalimat sebagai berikut.
1) Dia ingin Dwi membantu dalam anddendum antara pertamina dan PT OTM. (19 November 2015).
Preposisi antara pada kalimat 1. di atas digunakan untuk menyatakan
tempat berada diletakkan di sebelah frasa (gabungan kata) nomina yang
menyatakan tempat. Dalam kalimat 5. di atas preposisi antara yang menyatakan
tempat adalah kalimat antara pertamina dan PT OTM.
2) Menurutnya, penerapan UMK tersebut harus berdasarkan jenis usaha dan tetap mengedepankan kesepakatan antara buruh atau pemilik usaha. (3 November 2015).
Preposisi antara pada kalimat 2. di atas digunakan untuk menyatakan
tempat berada diletakkan di sebelah frasa (gabungan kata) nomina yang
menyatakan tempat berada, letak waktu, hal, kejadian, dan bilangan. Dalam kalimat
2. di atas preposisi antara yang menyatakan hal adalah kalimat antara buruh dan
pemilik usaha.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kata depan antara
sudah benar karena kata depan antara digunakan untuk menyatakan tempat berada,
4.2.1.2 Preposisi Tempat Asal
Jenis preposisi tempat asal adalah dari. Preposisi tempat asal pada kalimat
di bawah diikuti oleh kata yang menyatakan bagian mana dari tempat yang
dimaksud.
Contoh kalimat sebagai berikut.
1) Pengangkatan Suryodilogo mendapat dukungan dari sejumlah Krabat Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. (23 November 2015).
Preposisi dari pada kalimat 1. di atas menyatakan bagian mana dari tempat
yang dimaksud. Dalam kalimat 1. di atas preposisi dari yang menyatakan bagian
mana dari tempat yang dimaksud adalah kalimat dari sejumlah Krabat Kraton
Ngayogyakarta.
2) Sepulangnya dari sana saya berpikir bagaimana caranya bisa membuat keluarga itu hidup layak,”kata Asep. ( 4 November 2015).
Preposisi dari pada kalimat 2. di atas menyatakan bagian mana dari tempat
yang dimaksud. Dalam kalimat 2. di atas preposisi dari yang menyatakan
bagian mana dari tempat yang dimaksud adalah kalimat dari sana.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kata depan dari
sudah benar karena kata depan dari digunakan untuk menyatakan tempat
berada dan menyatakan bagian mana tempat yang dimaksud.
4.2.1.3 Preposisi Tempat Tujuan
Jenis preposisi tempat tujuan adalah ke dan kepada. Preposisi ke pada
kalimat di atas diletakkan di sebelah kiri nomina yang menyatakan tempat dalam
a) Dia menjelaskan pihaknya juga mengarahkan program tanggung jawab sosial perusahaan ke lokasi bakal bandara di Temon Kulonprogo. (9 November 2015).
Pada kalimat a. di atas preposisi ke menyatakan tempat dalam keadaan
geografi. Dalam kalimat a. di atas preposisi ke yang menyatakan tempat dalam
keadaan geografi adalah kalimat ke lokasi.
b) Roda pendaratan patah dan tertancap ke tanah sedalam sekitar satu meter. (7 November 2015).
Pada kalimat b. di atas preposisi ke menyatakan tempat dalam keadaan
geografi. Dalam kalimat b. di atas preposisi ke yang menyatakan tempat dalam
keadaan geografi adalah ke tanah.
c) Seluruh penumpang dipastikan selamat, empat diantara mereka sempat dibawa ke rumah sakit. (7 November 2015).
Pada kalimat c. di atas preposisi ke menyatakan tempat dalam keadaan
geografi. Dalam kalimat c. di atas preposisi ke yang menyatakan tempat dalam
keadaan geografi adalah ke rumah sakit.
d) Moncong depan pesawat sedikit berbelok ke kiri atau serong ke utara. (7 November 2015).
Pada kalimat d. di atas preposisi ke menyatakan tempat dalam keadaan
geografi. Dalam kalimat d. di atas preposisi ke yang menyatakan tempat dalam
keadaan geografi adalah ke utara.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kata depan ke sudah
benar karena kata depan ke digunakan untuk menyatakan tempat yang dituju dari
perbuatan atau tindakan yang dilakukan.
2021, asalkan perusahaan itu mau memberikan sebagian sahamnya kepada presiden dan wakil presiden. (17 November 2015).
Pada kalimat e. di atas preposisi kepada diletakkan di sebelah kiri nomina
orang atau yang diorangkan. Dalam kalimat e. di atas preposisi kepada yang
menyatakan nomina orang adalah kepada presiden dan wakil presiden.
f) Sampai saat ini, paparnya, pihaknya menempuh jalan pendekatan kepada sebagian masyarakat yang menolak pembangunan bandara. (9 November 2015).
Pada kalimat f. di atas preposisi kepada diletakkan di sebelah kiri nomina
orang atau yang diorangkan. Dalam kalimat f. di atas preposisi kepada yang
menyatakan nomina orang adalah kepada sebagian masyarakat.
g) Adapun Direktur Advokasi Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Gajah Mada (Pukat UGM), Oce Madril mengapresiasi langkah Pemda DIY dan BPN dengan berkonsultasi kepada penegak hukum terkait dengan persoalan pengajuan anggaran yang melebihi peraturan.
Pada kalimat g. di atas preposisi kepada diletakkan di sebelah kiri nomina
orang atau yang diorangkan. Dalam kalimat g. di atas preposisi kepada yang
menyatakan nomina orang adalah kepada penegak hukum.
Berdasarkan uraian di atas preposisi kepada pada kalimat di atas sudah benar
karena kata depan kepada diletakkan di sebelah kiri nomina orang atau yang
diorangkan (kata perkerabatan, gelaran, pangkat, jabatan, atau lembaga).
4.2.1.4 Preposisi Asal Waktu
Jenis preposisi asal waktu adalah sejak. Preposisi asal waktu sejak
digunakan di sebelah kiri nomina yang menyatakan waktu.
Contoh kalimat sebagai berikut.
Pada kalimat 1 di atas preposisi sejak digunakan di sebelah kiri nomina yang
menyatakan waktu. Dalam kalimat 1. di atas preposisi sejak yang menyatakan
waktu adalah kalimat sejak jauh hari.
2) Aparat keamanan harus bisa mendeteksi potensi konflik sejak jauh-jauh hari.
Pada kalimat 1 di atas preposisi sejak digunakan di sebelah kiri nomina yang
menyatakan waktu. Dalam kalimat 1. di atas preposisi sejak yang menyatakan
waktu adalah kalimat sejak jauh-jauh hari.
Berdasarkan uraian di atas preposisi asal waktu sejak sudah benar karena
digunakan untuk meletakkan di sebelah nomina yang menyatakan waktu.
Umumnya dapat digunakan untuk menggantikan preposisi asal waktu.
4.2.1.5 Preposisi Tempat Tertentu
Jenis preposisi tempat tertentu adalah dari. Preposisi tempat tertentu adalah
preposisi yang menyatakan awal tempat kejadian dan akhir tempat kejadian. Di sini
preposisi dari yang disertai dengan preposisi sampai. Contoh kalimat sebagai
berikut.
1. Beberapa persiapan mulai dilakukan, namun masih menunggu dari Kraton Pakualaman (22 November 2015).
Preposisi dari pada kalimat 1. di atas menyatakan tempat kejadian. Dalam
kalimat 1. di atas preposisi dari yang menyatakan tempat kejadian adalah dari
Kraton Yogyakarta.