ANALISIS PENGARUH STRATEGI HARGA, STRATEGI PRODUK, DAN DESAIN ATMOSFER TOKO TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN
Studi Kasus pada konsumen toko musik K-musik Jl. Imogiri Barat Km 8 Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Abraham Firdaus Ghiffari NIM: 122214065 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2016
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh strategi harga, strategi produk, dan desain atmosfer toko terhadap minat beli konsumen. Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dengan penyebaran kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil analisis data menunjukkan bahwa 1) strategi harga tidak berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen, 2) strategi produk berpengaruh positif terhadap terhadap minat beli konsumen, 3) desain atmosfer toko berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen.
THE ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF COST STRATEGY, PRODUCT STRATEGY, AND THE STORE ATMOSPHERE DESIGN ON CONSUMERS’
PURCHASING INTENTION
A case study of K-musik music store’s consumers Jl. Imogiri Barat Km 8 bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta
Abraham Firdaus Ghiffari 122214065
Sanata Dharma University Yogyakarta
2016
The purpose of this study is to know influence of cost strategy, product strategy, and store atmosphere design on consumers’ purchasing intention. This study is a case study. The data used in this study is a primary data that obtained by distributing questionnaires. The data analysis technique used was multiple Linier Regression Analysis. The results show that 1) the cost strategy does not influence the consumers’ purchasing intention positively, 2) the product strategy influences the consumers’ purchasing intention, 3) the store atmosphere design influences the consumers’ purchasing intention positively.
Keywords: Cost Strategy, Product Strategy, Store Atmosphere Design, Consumers’ Purchasing
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma
Oleh :
Abraham Firdaus Ghiffari NIM : 122214065
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
memudahkan memimpin orang-orang di atas, sedangkan harta akan memudahkanmu memimpin orang yang di bawah (masyarakat umum)
-Ali bin Abi Thalib-
Ingatlah Tuhan dalam kemakmuran, dan Dia akan mengingat anda
dalam kesulitan
-Sunan Al-Tirmidhi-
Petarung yang tangguh tidak dilihat dari kekuatan fisiknya, melainkan hati dan
fikirannya
-Abraham Firdaus Ghiffari-
Skripsi ini ku persembahkan untuk :
Allah SWT yang selalu menyertai hidupku setiap hari
Kedua Orang tua yang selalu mendukung dalam doa dan pengorbanan
Iqbal Mohandas Al-Ghita adikku tercinta yang selalu mendoakanku dari masuk kuliah hingga akhir kuliah
Sherefina Yuliani Levellin Presisca wanita yang selalu mensuport saya dalam hal dan keadaan apapun
Puji syukur dan terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT atas segala
rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Analisis pengaruh strategi harga, strategi produk, dan desain atmosfer toko terhadap minat
beli konsumen” Kasus pada konsumen toko musik K-musik Jl. Imogiri Barat Km 8 Bantul,
Daerah Istimewa Yogyakarta.
. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu,
penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Allah SWT, yang selalu menyertai kehidupan penulis dengan berkat dan kuasaNya.
2. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma
3. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen
Universitas Sanata Dharma.
4. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku dosen pembimbing I yang telah
mengarahkan dan membimbing dengan kesungguhan hati selama penulis
menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Dra. Y. Rini Hardanti, M.Si., selaku dosen pembimbing II yang juga
mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih sempurna.
6. Bapak Hermawan selaku Owner toko musik K-Musik yang telah memberikan izin
sehingga penulis dapat melakukan penelitian ini.
7. Mbak Nurul Kurnianingsih selaku Staff yang telah mengarahkan dan membimbing
9. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
10. Bapak dan Ibuku tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan,
nasehat, kebahagiaan, dan memberikan penghidupan yang layak bagiku.
11. Sherefina Yuliani Levellin Presisca wanita yang selalu mensuport dan mendampingi
saya disaat saya dalam keadaan kesepian dan patah semangat dengan memberikan
dorongan yang kuat agar saya mampu untuk menyelesaikan skripsi ini.
12. Keluarga Cemara Sherefina Yuliani Levellin Presisca, Chris kikuk, Hap putih ya,
Putra palsu, Dwi, Ferdiansyah Aritonang, Chika, Kakak Hapni, Kakak Riris, Kantona,
yang selama ini telah berjuang bersama dan memberikan dukungan dan motivasi.
13. Christoper Gunawan, Mario Tora, Jeffri, Libert, Owen, yang sudah bersedia
membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini dan selalu siaga dalam membuat
kopi ketika saya mengalami stress dan kesulitan.
14. Sahabat-sahabat dari awal masuk kuliah sampai saat ini Chris, Yosia, Riga Putra,
Dian, Isye, Agnes, Erick Novalino, Tulus, Sius, Owen, Putra, Vero, Sadana, Siro,
Monik, Jati, Dian Prakoso, Bawono, Bima Kencana, Angki, Longgi, Rima, Hap putih
ya, Bima Damar, Cindy Leoni, Jatmiko, Yosef, Ando, Adel, Ira, Yohannes Watarajan
(yanto) yang sekarang sudah hijrah ke Malaysia, Wisnu kucing, Lukas, Stanis, Bleki,
Albeta, Bagas Rahardjo, Pandu gendut, Ajod Fajar bassis paling norak tapi kece, dan
teman-teman seperjuangan yang lain. Terimakasih untuk doa dan semangat selama
ini.
15. Teman-teman angkatan 2012, terimakasih untuk canda tawa dan telah memberikan
dan saran yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan skripsi ini.
Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS ... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii
F. Hasil Penelitian Sebelumnya... 24
G. Kerangka Konseptual ... 26
D. Definisi Operasional... 30
E. Variabel Penelitian ... 32
F. Teknik Pengambilan Sampel... 33
G. Teknik Pengujian Instrumen ... 33
1. Uji Validitas ... 33
2. Uji Reliabilitas ... 35
1. Analisis Regresi Linear Berganda ... 35
2. Uji Asumsi Klasik ... 36
a. Uji Normalitas ... 36
b. Uji Multikolinearitas ... 37
c. Uji Heteroskedastisitas ... 37
3.
Uji Koefisien Determinasi ... 384.
Uji F atau Uji Simultan ... 385.
Uji t atau Uji Parsial ... 40a. Menentukan Hipotesis ... 40
b. Menentukan Tingkat Signifikan ... 40
c. Menentukan t-hitung ... 40
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN... 45
A. Karakteristik Responden ... 45
1. Jenis Kelamin ... 45
2. Usia ... 46
3. Status ... 46
4. Pendidikan Terakhir ... 47
B. Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas ... 47
1. Uji Validitas ... 47
2. Uji Reliabilitas ... 49
C. Analisis Linier Berganda... 49
D. Uji Asumsi Klasik ... 50
1. Uji Normalitas ... 50
2. Uji Multikolinearitas ... 51
3. Uji Heteroskedastisitas ... 52
E. Koefisien Determinasi ... 53
F. Uji F ... 54
G. Uji t ... 55
1. Penentuan Hipotesis ... 56
2. Penentuan Tingkat Signifikan ... 56
3. Penentuan t-hitung dan t-tabel ... 56
4. Penarikan Keputusan ... 57
5. Penarikan Kesimpulan ... 57
6. Pembahasan ... 58
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN ... 61
A. Kesimpulan ... 61
C. Keterbatasan ... 63
DAFTAR PUSTAKA ... 64
LAMPIRAN ... 66
LAMPIRAN I Kuesioner Penelitian ... 67
LAMPIRAN II Lampiran Kuesioner ... 70
LAMPIRAN III Uji Reliabilitas ... 82
LAMPIRAN IV Uji Validitas ... 83
LAMPIRAN V Uji Asumsi Klasik ... 87
LAMPIRAN VI Hasil Regresi Linier Berganda... 89
LAMPIRAN VII Surat Ijin Penelitian ... 91
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel V.1 Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 45
Tabel V.2 Persentase Responden Berdasarkan Usia ... 46
Tabel V.3 Persentase Responden Berdasarkan Status ... 46
Tabel V.4 Persentase Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 47
Tabel V.5 Hasil Uji Validitas ... 48
Tabel V.6 Hasil Uji Reliabilitas ... 49
Tabel V.12 Hasil Analisis Linier Berganda ... 50
Tabel V.15 Hasil Pengukuran Uji Normalitas ... 51
Tabel V.13 Hasil Uji Multikolinearitas ... 52
Tabel V.14 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 53
Tabel V.17 Hasil Uji Determinasi ... 54
Tabel V.15 Hasil Uji F ... 55
Tabel V.16 Hasil Uji t ... 56
ANALISIS PENGARUH STRATEGI HARGA, STRATEGI PRODUK, DAN DESAIN ATMOSFER TOKO TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN
Studi Kasus pada konsumen toko musik K-musik Jl. Imogiri Barat Km 8 Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Abraham Firdaus Ghiffari NIM: 122214065 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2016
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh strategi harga, strategi produk, dan desain atmosfer toko terhadap minat beli konsumen. Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dengan penyebaran kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil analisis data menunjukkan bahwa 1) strategi harga tidak berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen, 2) strategi produk berpengaruh positif terhadap terhadap minat beli konsumen, 3) desain atmosfer toko berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen.
THE ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF COST STRATEGY, PRODUCT STRATEGY, AND THE STORE ATMOSPHERE DESIGN ON CONSUMERS’
PURCHASING INTENTION
A case study of K-musik music store’s consumers Jl. Imogiri Barat Km 8 bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta
Abraham Firdaus Ghiffari 122214065
Sanata Dharma University Yogyakarta
2016
The purpose of this study is to know influence of cost strategy, product strategy, and store atmosphere design on consumers’ purchasing intention. This study is a case study. The data used in this study is a primary data that obtained by distributing questionnaires. The data analysis technique used was multiple Linier Regression Analysis. The results show that 1) the cost strategy does not influence the consumers’ purchasing intention positively, 2) the product strategy influences the consumers’ purchasing intention, 3) the store atmosphere design influences the consumers’ purchasing intention positively.
Keywords: Cost Strategy, Product Strategy, Store Atmosphere Design, Consumers’ Purchasing
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dampak besar yang ditimbulkan oleh arus teknologi informasi dalam
mempercepat proses peralihan peradaban, yang didukung oleh derasnya arus
informasi memaksa orang untuk memiliki kemampuan dan pengetahuan yang
luas untuk mengimbanginya. Kemajuan peradaban membawa manudia ke dalam
dinamika sosial yang semakin kompleks. Bukan saja terhadap pemenuhan
pemuas kebutuhannya, tetapi juga terhadap pendekatan dan cara pandang untuk
memperoleh dan mengkonsumsi apa yang jadi kebutuhan hidupnya. Peralihan
jenis kebutuhan hidup dan pola konsumsi masyarakat didorong oleh pola hidup
masyarakat yang berubah seiring dengan terus meningkatnya tingkat pendapatan
masyarakatnya. Semenjak era reformasi bergulir pada tahun 1998, perekonomian
Indonesia mengalami perkembangan yang pesat, dan ini tergambar dari data-data
statistik yang menunjukkan PDB (Produk Domestik Bruto) terus mengalami tren
yang positif.
Sampai saat ini, ekonomi berbasis konsumen yang kuat ini telah mendorong
pertumbuhan PDB Negara dan diprediksikan akan terus meningkat. PDB
Indonesia akan terus melonjak seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Pola hidup
pendapatan mendorong pola hidup yang lebih modern, salah satunya adalah
masyarakat mulai paham dengan pentingnya kesenian sebagai salah satu media
hiburan.
Di era globalisasi yang penuh dengan problema seperti sekarang ini, industri
musik Indonesia semakin berkembang pesat dengan jumlah peminat yang juga
bertambah banyak, terbukti dengan banyak munculnya ajang pencarian bakat
menyanyi yang ditayangkan di televisi, semakin maraknya toko musik yang
tersebar di seluruh penjuru kota, dan tempat kursus atau les musik yang
jumlahnya semakin banyak.
Musik merupakan salah satu dari sekian hal yang dapat membantu kita untuk
menghilangkan kepenatan setelah menjalani aktivitas atau pekerjaan yang berat.
Musik merupakan hal pokok dibutuhkan di beberapa prospek kalangan
masyarakat. Misalnya di cafe, kantor, tempat relaksasi, mall, dan tempat umum
lainnya pasti membutuhkan alunan musik. Industri musik yang berkembang
menimbulkan dampak positif bagi produsen alat musik di Indonesia. Sekarang
sudah banyak dijumpai toko alat musik yang tersebar diseluruh penjuru kota. Di
Yogyakarta sendiri sudah banyak ditemukan toko alat musik yang mempunyai
ciri khas masing-masing mulai dari kualitas barang (alat musik) yang disediakan,
harga yang bervariasi hingga atmosfer dari toko musik yang bermacam-macam.
Menurut Jacoby dan Chestnut (2012:127), konsumen yang loyal terhadap
mereka telah merasa mendapatkan nilai yang unik dalam merek tersebut dan
tidak didapatkan pada merek lain. Di dalam persaingan yang ketat diferensiasi
produk dan harga sangatlah penting, mengingat banyaknya ragam produk yang
ditawarkan saat ini. Diferensiasi dari Perusahaan toko nusik K-Musik sendiri
yaitu perusahaan menjual produk asli, menjual produk-produk impor, dan
menjual merek terkenal. Hal itu bertujuan agar konsumen loyal terhadap suatu
merek yang tentunya aset berharga bagi Toko musik K-Musik.
Dalam hal ini toko musik yang menjadi sorotan pemusik adalah toko musik
K-Musik yang terletak di Jl. Imogiri Barat km 8 Bantul, Yogyakarta yang
berkeinginan untuk memuaskan kebutuhan konsumen dengan sebaik-baiknya.
Toko musik K-Musik sangat memperhatikan juga desain atmosfer dari toko
tersebut, diantaranya dari segi lokasi parker agar pengunjung yang berkendara
baik sepeda motor atau mobil bisa ditata dengan rapi di tempat parker tersebut,
kemudian dari segi bangunan, toko musik K-Musik memiliki bangunan yang luas
sehingga memudahkan pengunjung dan pembeli untuk leluasa memilih barang
yang diinginkan. Selain memiliki bangunaan yang luas Toko musik K-Musik
juga mendesain ruangan dengan baik, seperti misalnya memberi warna-warna
khusus pada bagian dinding, dan memberikan sentuhan poster di dinding untuk
memperindah dinding dan menarik pengunjung.
Kebutuhan konsumen akan alat-alat musik yang semakin tinggi membuat
dibutuhkan, oleh karena itu toko musik K-Musik menyediakan lengkap alat-alat
musik yang dijual sesuai dengan kebutuhan konsumen. Selain menyediakan
alat-alat musik yang lengkap toko K-Musik juga menjaga kualitas barang yang
dijualnya karena di Yogyakarta terdapat beberapa toko musik dengan ciri khas
masing-masing, maka mereka harus saling berlomba untuk mempertahankan
konsumen. Keinginan para konsumen sangat tergantung pada perilaku
konsumennya terutama pada perilaku pembelian dan penggunaan produk (M.
Pridge dan Farel 2010:182).
Untuk menarik perhatian konsumen hal yang biasanya dilakukan oleh
toko-toko musik adalah menciptakan atmosfer toko-toko dengan sebaik mungkin atau
memberikan diskon dan potongan harga pada konsumen.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka penulis dapat
merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Apakah strategi harga, strategi produk, dan desain atmosfer toko secara
bersama-sama berpengaruh terhadap minat beli konsumen?
2. Apakah strategi harga, strategi produk, dan desain atmosfer toko secara
C. Batasan Masalah
Dengan memperhatikan Rumusan Masalah di atas Penulis membatasi masalah
sebagai berikut: Karakteristik konsumen yang diteliti adalah jenis kelamin, usia,
tingkat pendidikan dan alat musik yang dibeli.
1. Atribut alat musik yaitu:
a) Kelengkapan fitur
b) Bentuk
c) Nama Merek
d) Kualitas Merek
2. Strategi harga yaitu:
a) Diskon khusus bagi pelanggan tetap
b) Diskon bagi pelanggan umum
c) Harga yang lebih murah
3. Desain Atmosfer toko yang dimaksud adalah memberikan suasana toko baik
dari segi lokasi parker, desain toko musik, dan tata letak dari sebuah
produk-produk atau alat musik yang dijual.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh penulis yaitu sebgai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama strategi harga, strategi
2. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial strategi harga, strategi produk, dan
desain atmosfer toko terhadap minat beli konsumen.
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan menjadi pertimbangan dalam memasarkan produk
yang dijual ke konsumen sehingga dapat meningkatkan laba bagi perusahaan.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini dapat menjadi referensi, menambah ilmu pengetahuan, dapat
menambah koleksi perpustakaan Sanata Dharma, dan menjadi referensi bagi
Mahasiswa yang ingin melakukan penelitian dengan topik yang sama.
3. Bagi penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi bagi penulis,
seandainya di waktu yang akan datang penulis membuka usaha di bidang alat
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pemasaran
1. Pengertian Pemasaran
Dari sejumlah definisi pemasaran yang ditawarkan, dapat dibedakan antara
definisi sosial dan definisi manajerial. Definisi sosial menunjukkan peran
yang dimainkan oleh pemasaran di masyarakat. Seorang pemasar mengatakan
bahwa peran pemasaran adalah menghasilkan standar hidup yang lebih
tinggi. Berikut ini ada sebuah definisi sosial yang sesuai, yaitu pemasaran
adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan
pihak lain (Kotler, 2011:9).
Untuk definisi manajerial, pemasaran sering digambarkan sebagai seni
menjual produk. Akan tetapi, orang heran ketika mereka mendengar bahwa
bagian yang paling penting dari pemasaran adalah bukan penjualan.
Penjualan itu hanya merupakan puncak kecil gunung es pemasaran. Peter
Drucker (dalam Kotler, 2009:9) orang dapat mengasumsikan bahwa akan
selalu ada kebutuhan akan penjualan. Akan tetapi, tujuan pemasaran bukan
untuk memperluas penjualan hingga kemana-mana. Tujuan pemasaran adalah
produk atau jasa itu cocok dengan pelanggan dan selanjutnya menjual dirinya
sendiri. Idealnya, pemasaran hendaknya menghasilkan seorang pelanggan
yang siap untuk membeli. Semua yang dibutuhkan selanjutnya adalah
menyediakan produk atau jasa itu.
2. Manajemen Pemasaran
Apabila manajemen pemasaran melakukan pekerjaannya dengan baik dan
mengidentifikasikan kebutuhan konsumen, mengembangkan produk dan
menetapkan harga secara tepat, mendistribusikan dan mempromosikan secara
efektif, maka akan sangat mudah menjual barang-barang hasil produksi
perusahaan. Kegiatan pemasaran ini harus di koordinasikan dan dikelola
secara baik. Dalam perusahaan dikenal istilah manajemen pemasaran yang
menurut Kotler (2011:7) adalah analisis, perencanaan, pelaksanaan, dan
pengendalian atas program yang dirancang untuk menciptakan, membentuk,
dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli
sasaran untuk bermaksud mencapai tujuan-tujuan organisasi.
B. Strategi Harga
Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa.
Secara lebih luas, harga adalah keseluruhan nilai yang ditukarkan konsumen
untuk mendapatkan keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah produk atau
Menurut Kotler (2009:87), Harga lebih ditentukan oleh konsumen
(consumer) dan kompetitor atau dinamika persaingan (competition) dibanding
biaya (cost). Sedikit banyak informasi yang diperoleh konsumen mempengaruhi
terjadinya satu interaksi karena konsumen mempunyai informasi atau referensi
untuk membandingkan harga produk yang satu dengan produk yang lain dan
dengan produk alternatif. Konsumen dalam upaya pengambilan keputusan
pembelian suatu produk dipengaruhi dan dikenal dengan istilah peranan price
awareness adalah kemampuan konsumen untuk mengingat harga baik harga produk itu sendiri maupun harga produk kempetitor untuk dijadikan referensi.
Sedangkan pengertian dari price consciousness adalah kecenderungan konsumen
untuk mencari perbedaan harga.
Konsumen yang dikatakan price consciousness adalah konsumen yang
cenderung untuk membeli pada harga yang relatif lebih murah. Umumnya
pelanggan tersebut tidak memperhatikan kelebihan dari produk, tetapi hanya
mencari harga yang mempunyai perbedaan yang tinggi. Faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam penetapan harga menurut Kotler dan Armstrong
(2010:341), yakni faktor internal perusahaan dan faktor lingkungan eksternal.
Faktor internal perusahaan mencakup tujuan pemasaran perusahaan, strategi
bauran pemasaran, biaya, dan organisasi. Sedangkan faktor lingkungan eksternal
meliputi sifat pasar dan permintaan, persaingan, dan unsur-unsur lingkungan
keputusan secara bertahap untuk penetapan harga dengan mempertimbangkan
berbagai faktor internal perusahaan dan lingkungan eksternal. Penyesuaian
khusus terhadap harga menurut daftar (list price) terdiri atas diskon, allowance,
dan penyesuaian geografis (geographical adjustment).
Menurut Kotler (2010:350), Diskon merupakan potongan harga yang
diberikan oleh penjual kepada pembeli sebagai penghargaan atas aktivitas
tertentu dari pembeli yang menyenangkan bagi penjual. Biasanya potongan harga
ini diwujudkan dalam bentuk tunai ataupun barang dan dimaksudkan untuk
menrik konsumen. Terdapat empat jenis diskon, yaitu diskon kuantitas, diskon
musimandiskon kas, dan trade discount. Ada beberapa macam diskon
diantaranya:
1. Diskon kuantitas
Diskon kuantitas adalah potongan harga yang ditawarkan oleh penjual untuk
mendorong konsumen agar bersedia membeli dalam jumlah yang lebih besar,
atau bersedia memusatkan pembeliannya pada penjual tersebut sehingga
mampu meningkatkan volume penjualan secara keseluruhan. Misalnya
seorang pembeli membeli produk paling sedikit 10 unit, maka diberi
potongan 5% dan jika pembelinya kurang dari 10 unit tidak mendapat
2. Diskon Musiman
Diskon musiman adalah potongan harga yang diberikan kepada pembeli
untuk melakukan pembelian di luar musim tertentu.
3. Diskon Kas
Diskon kas adalah potongan yang diberikan kepada pembeli atas pembayaran
suatu periode dan mereka melakukan pembayaran tepat pada waktunya.
Misalnya penjual menawarkan produknya dengan syarat pembayaran. Jika
pembeli dapat membayar dalam waktu 10 hari, mereka mendapat potongan
2% dan pembayaran harus dilakukan dalam waktu 30 hari sesudah
barang-barang diterima.
4. Trade Discount
Trade discount adalah potongan harga yang ditawarkan pada pembeli atas pembayaran untuk fungsi-fungsi pemasaran yang mereka lakukan. Jadi
potongan dagang ini hanya diberikan kepada pembeli yang ikut memasarkan
produknya. Mereka ini termasuk penyalur, baik pedagang besar maupun
pengecer.
C. Strategi Produk 1. Definisi Produk
Menurut Kotler (2009:124), produk adalah segala sesuatu yang dapat
dikonsumsi yang dapay memuaskan keinginan atau kebutuhan. Secara
konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu
yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui
pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan
kapasitas organisasi serta daya beli pasar.
Menurut Kotler dan Keller (2008:98), produk adalah elemen kunci dalam
keseluruhan penawaran pasar. Selain itu produk dapat pula didefinisikan
sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil
produksinya. (Tjiptono 2008:138). Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka
produk didefinisikan sebagai kumpulan dari atribut-atribut yang nyata maupun
tidak nyata, termasuk di dalamnya kemasan, warna, harga, kualitas, dan merek
ditambah dengan jasa dan reputasi penjualnya.
2. Kualitas produk
Kualitas produk adalah salah satu alat utama untuk positioning menetapkan
posisi bagi pemasar, dan kemampuan suatu produk untuk melaksanakan
fungsinya, meliputi daya tahan, keandalan, ketetapan, kemudahan operasi dan
perbaikan, serta atribut bernilai lainnya. Kualitas produk mempunyai dua
dimensi yaitu tingkat dan konsistensi. Fitur adalah alat bersaing untuk
membedakan produk perusahaan dari produk pesaing, menjadi produsen utama
yang memperkenalkan fitur baru yang dibutuhkan dan bernilai adalah salah
pelanggan dalam kaitannya dengan biaya yang harus dikurangi fitur-fitur yang
nilainya tinggi bagi pelanggan harus ditambah.
D. Desain Atmosfer Toko
Penampilan toko atau outlet memposisikan gambaran tersendiri dalam benak
konsumen. Agar dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai pengertian
desain atmosfer. Menurut Kotler (2012:142), desain atmosfer toko adalah
suasana terencana yang sesuai dengan pasar sasarannya dan yang dapat menarik
konsumen untuk membeli. Menurut Berman dan Evan (2007:215) desain
atmosfer memiliki elemen-elemen yang semuanya berpengaruh terhadap suasana
toko yang ingin diciptakan. Elemen-elemen tersebut terdiri dari Exterior,
interior, store layout, interior display, social dimensions. Levy dan Weitz
(2009:93) “Customer purchasing behavior is also influenced by the store atmosphere”. Berdasarkan beberapa definisi di atas disimpulkan bahwa desain
atmosfer merupakan seluruh aspek visual maupun aspek non visual kreatif yang
sengaja dimunculkan untuk merangsang indra konsumen guna melakukan
pembelian. Lingkungan pembelian yang terbentuk pada akhirnya menimbulkan
kesan yang menarik dan menyenangkan bagi konsumen untuk melakukan
pembelian. Beberapa faktor yang berpengaruh dalam menciptakan suasana toko
1. Jenis karyawan
Karakteristik umum karyawan, sebagai contoh: rapi, ramah, berwawasan
luas, atau berorientasi pada pelayanan.
2. Jenis perlengkapan tetap dan kepadatan
Perlengkapan tetap bisa terlihat elegan, (misalnya terbuat dari kayu jati),
trendi (misalnya dari logam dan kaca tidak tembus pandang). Perlengkapan
tetap harus konsisten dengan suasana umum yang ingin diciptakan.
3. Bunyi suara
Bunyi suara bisa menyenangkan atau menjengkelkan bagi seorang pelanggan.
Musik juga bisa membuat konsumen tinggal lebih lama di toko. Musik dapat
menciptakan suasana syahdu sesuai dengan alunan musiknya, dan menarik
atau mengarahkan perhatian pembelinya.
4. Aroma
Aroma bisa merangsang maupun mengganggu penjualan. Penelitian
menyatakan bahwa orang-orang menilai barang dagangan secara lebih positif,
menghabiskan waktu yang lebih untuk berbelanja dan pada umumnya
bersuasana hati lebih baik bila ada aroma yang dapat disetujui. Para pengecer
menggunakan wangi antara lain sebagai perluasan dan strategi penjualan
5. Faktor visual
Warna dapat menciptakan suasana hati atau memfokuskan perhatian, warna
merah kuning atau oranges dianggap sebagai warna yang hangat dan
kedekatan yang diinginkan. Warna-warna yang menyejukkan seperti hijau,
dan violet digunakan untuk membuka tempat yang tertutup, dan menciptakan
suasana yang elegan dan bersih. Pencahayaan juga dapat mempunyai
pengaruh penting pada suasana toko. Konsumen takut untuk berbelanja pada
malam hari di daerah tertentu dan lebih merasa senang bila tempat itu
memiliki pencahayaan yang kuat untuk alasan keselamatan. Tampak luar
suatu toko juga mempunyai pengaruh pada suasana yang diinginkan dan
hendaknya tidak menerbitkan kesan pertama yang mengkawatirkan bagi
pembelanja. Menurut Berman dan Evans (2009:604), store atmosphere terdiri
dari 4 elemen sebagai berikut:
a. Exterior (Bagian Luar)
Karakteristik eksterior mempunyai pengaruh yang kuat pada citra toko
tersebut, sehingga harus direncanakan sebaik mungkin, kombinasi dari
eksterior ini dapat membuat bagian luar toko menjadi terlihat unik,
menarik, menonjol dan mengundang orang untuk masuk ke dalam toko,
1) Store front
Bagian depan toko meliputi kombinasi dari marquee pintu masuk
jendela pencahayaan dan konstruksi gedung. Store front harus
mencerminkan keunikan, kematangan, dan kekokohan atau hal-hal
lain yang sesuai dengan citra toko tersebut. Konsumen akan menilai
toko dari penampilan warna terlebih dahulu sehingga eksterior
merupakan faktor penting untuk mempengaruhi konsumen untuk
mengunjungi toko.
2) Marquee
Marquee adalah suatu tanda yang digunakan untuk memajang nama atau logo suatu toko. Marquee dapat dibuat dengan teknik pewarnaan,
penulisan huruf atau penggunaan lampu neon. Marquee dapat terdiri
dari nama atau logo saja atau dikombinasikan dengan slogan dan
informasi lainnya. Supaya efektif, marquee harus diletakkan di luar,
terlihat berbeda dan lebih menarik atau mencolok dari pada toko lain.
3) Entrances (Pintu Masuk)
Pintu masuk harus direncanakan sebaik mungkin sehingga dapat
mengundang konsumen untuk masuk dan melihat ke dalam toko.
Serta harus dapat mengurangi lalu lintas kemacetan keluar masuk
4) Display Window (Jendela Panjang/ etalase)
Etalase mempunyai dua tujuan, yaitu untuk mengidentifikasikan suatu
toko dengan memajang barang-barang yang ditawarkan, misalnya
toko sepatu. Tujuan kedua adalah menarik konsumen untuk masuk.
Dalam membuat pajangan yang baik harus dipertimbangkan
mengelola ukuran jendela. Jumlah barang yang akan dipajang karena
bentuk, tema, dan frekuensi penggantinya.
5) Height and size of building (Tinggi dan Luas Bangunan)
Dapat mempengaruhi kesan tertentu terhadap toko tersebut, misalnya
tingginya. Langit-langit toko dapat membuat ruangan seolah-olah
terlihat lebih luas.
6) Visibility (Jarak Pandang)
Orang harus melihat bagian depan marquee suatu toko dengan jelas.
Jika suatu toko mempunyai jarak yang jauh dari jalan raya, maka toko
dapat membuat billboard yang menarik agar para pengendara yang
lewat dengan cepat dapat melihat toko tersebut.
7) Uniqueness (Keunikan)
Dapat mempengaruhi kesan tertentu terhadap toko tersebut, dan dapat
melalui desain toko yang lain, seperti marquee yang mencolok, etalasi
yang dekoratif, tinggi dan ukuran gedung yang berbeda dan
8) Surrounding Area (Lingkungan Sekitar)
Citra toko dipengaruhi oleh keadaan lingkungan masyarakat di mana
toko itu berada. Atmosfer suatu toko akan memperjelas nilai yang
negatif jika lingkungan sekitar toko mempunyai nilai yang negatif,
dan jika lingkungan sekitar toko mempunyai tingkat kejahatan yang
tinggi dan akan mempengaruhi citra toko itu sendiri.
9) Surrounding Store (Toko Sekitar)
Toko-toko lain sekitar toko itu berada juga dapat mempengaruhi citra
suatu toko. Toko tersebut bisa berada di dalam gedung yang sama
atau gedung lain yang berdekatan dengan toko.
10) Parking (Tempat Parkir)
Tempat parker merupakan hal yang snagat penting bagi konsumen.
Konsumen biasanya bekerja untuk kebutuhan akan fashion, sehingga
mereka pada umumnya selalu membawa kendaraan. Tempat parker
yang luas, aman, gratis, dan mempunyai jarak yang dekat dengan toko
akan menciptakan atmosfer yang positif bagi toko.
11) General Interior (Interior Umum)
General interior dari suatu toko harus dirancang untuk memaksimalkan visual merchandising. Seperti yang kita ketahui hal
ini akan dapat menarik pembeli untuk datang ke toko. Namum yang
berada di toko adalah display. Display yang baik yaitu display yang
dapat menarik perhatian pengunjung dan membantu mereka agar
mudah mengatasi, memeriksa, dan memilih barang-barang dan
akhirnya melakukan pembelian ketika konsumen masuk ke dalam
toko ada banyak yang akan mempengaruhi persepsi mereka pada toko
tersebut. Elemen-elemen dari general interior terdiri dari:
a) Flooring (Tata Letak Lantai)
Penentuan jenis lantai (kayu, keramik, karpet, ukiran) desain dan
warna lantai penting karena konsumen dapat mengembangkan
persepsi mereka berdasarkan apa yang mereka lihat.
b) Colors and Lighting
Setiap toko harus mempunyai pencahayaan yang cukup dan
mengarahkan atau menarik perhatian konsumen ke daerah tertentu
dan toko konsumen yang berbelanja akan tertarik pada sesuatu
yang paling terang yang berada dalam pandangan mereka. Tata
cahaya yang baik mempunyai kualitas dan warna yang dapat
membuat produk-produk yang ditawarkan terlihat lebih menarik,
dan berbeda bila dibandingkan dengan keadaan yang sebenarnya.
c) Scent and Sound (Aroma dan Suara)
Tidak semua toko memberikan layanan ini, tetapi jika layanan ini
konsumen, khususnya konsumen yang ingin menikmati suasana
yang santai dengan menghilangkan kejenuhan, kebosanan maupun
stress. Sambil berbelanja konsumen yang dihadapkan pada musik
yang keras akan menghabiskan lebih sedikit waktu berbelanja.
Sebaliknya, apabila mereka dihadapkan dengan musik yang
lembut, maka konsumen akan menghabiskan lebih banyak waktu
berbelanja
d) Fixtures (Perabot Toko)
Memilih peralatan penunjang dan cara penyusunan barang harus
dilakukan dengan baik agar didapat hasil yang sesuai dengan
keinginan. Karena barang-barang tersebut berbeda bentuk,
karakter, maupun harganya, sehingga penempatannya pun
berbeda. Dengan bantuan peralatan penunjang dan cara
penyusunan yang berbeda dapat diciptakan kesan atau image yang
berbeda pula.
e) Wall Texture (Tekstur Dinding)
Tekstur dinding dapat menimbulkan kesan tertentu pada
konsumen dan dapat membuat dinding terlihat lebih menarik.
f) Temperature (Suhu Udara)
Pengelola toko harus mengatur suhu udara di dalam ruangan,
mereka harus mengatur jumlah AC yang dipasang dan harus
disesuaikan dengan luas toko. Mereka juga harus mengatur di
bagian toko mana saja AC dipasang. Jika tidak memasang AC,
maka mereka perlu memperhatikan masalah penggunaan jendela
untuk pertukaran udara.
g) Widht of Aisles (Lebar Jalan)
Jarak antara rak barang harus diatur sedemikian rupa agar cukup
lebar dan membuat konsumen merasa nyaman dan betah berada di
dalam toko.
h) Merchandise (Barang Dagangan)
Pengelola toko harus memutuskan variasi warna, ukuran, kualitas,
lebar, dan variasi pada produk yang akan dijual. Mereka harus
memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
konsumen. Hal ini sangat penting, karena dengan pemilihan
barang dagangan kesukaan konsumen yang tepat, akan
menyebabkan waktu yang dibutuhkan konsumen untuk berbelanja
sedikit.
i) Prices Levels and Display (Tingkat Harga dan Etalase Label) Label harga dicantumkan pada setiap kemasan produk. Pengelola
benar, sehingga memudahkan konsumen untuk mengetahui harga
produk yang ditawarkan.
j) Cash Register (Kasir)
Pengelola toko harus memutuskan hal yang berkenan dengan
kasir, yaitu penentuan jumlah kasir yang memadai agar konsumen
tak terlalu lama antri atau menunggu untuk melakukan proses
pembayaran.
k) Technology/ Modernization
Pengelola toko harus dapat melayani konsumen semaksimal
mungkin dengan teknologi terbaru. Misalnya dalam proses
pembayaran harus dibuat canggih dan cepat pada pembayaran
secara tunai atau menggunakan pembayaran dengan cara lain
seperti kartu kredit atau debet, dan diskon voucher.
l) Cleanliness (Kebersihan)
Kebersihan dapat menjadi pertimbangan utama bagi konsumen
untuk berbelanja di toko. Pengelola toko harus mempunyai
rencana yang baik dalam pemeliharaan kebersihan toko walaupun
eksterior dan interior baik. Apabila tidak dirawat kebersihannya,
E. Minat Beli Konsumen
Menurut Kotler dan Ketler (2008:181), customer buying decision altheir
experience in learning, choosing, using, even disposing of a product. Menurut Durianto dan Liana (2004:44), minat beli adalah sesuatu yang berhubungan
dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak
unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu.
Menurut Swastha dan Irawan (2008:142), faktor yang mempengaruhi minat
beli konsumen berhubungan dengan perasaan dan emosi. Jika seseorang merasa
senang dan puas dalam membeli barang atau jasa, maka hal itu akan memperkuat
minat membeli. Menurut Super dan Crites (2003:173), ada beberapa faktor yang
mempengaruhi minat, yaitu:
a. Perbedaan pekerjaan, artinya dengan adanya perbedaan pekerjaan yang ingin
dicapainya, aktivitas yang dilakukan, penggunaan waktu senggangnya, dan
lain-lain.
b. Perbedaan sosial ekonomi, artinya seseorang yang memiliki sosial ekonomi
yang tinggi akan mudah mencapai apa yang diinginkannya dari pada yang
mempunyai sosial ekonomi yang rendah.
c. Perbedaan hobi atau kegemaran, artinya bagaimana seseorang menggunakan
waktu senggangnya.
d. Perbedaan jenis kelamin, artinya minat wanita akan berbeda dengan minat
e. Perbedaan usia, artinya usia anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua akan
berbeda minatnya terhadap suatu barang, aktivitas benda dan seseorang.
F. Hasil Penelitian Sebelumnya
Dalam penelitian ini, penulis memaparkan dua penelitian terdahulu yang
relevan dengan permasalahan yang akan diteliti tentang Analisis Strategi Harga,
Strategi Produk, dan Desain Atmosfer Toko Terhadap Minat Beli Konsumen.
Penelitian terdahulu oleh Bahri (2012) dengan judul Analisis Pengaruh Harga,
Produk, dan Desain Toko Terhadap Minat Beli Konsumen, Studi Kasus pada
Gardena Department Store. Penelitian tersebut dilakukan untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh harga, pelayanan, atmosfer kenyamanan, keragaman
produk, dan desain toko terhadap minat beli konsumen. Analisis data dilakukan
dengan menggunakan regresi linier berganda. Uji F dilakukan untuk
menganalisis pengaruh harga, produk, dan desain toko terhadap minat beli
konsumen. Dari penelitian tersebut didapatkan hasil sebagai berikut: berdasarkan
uji F diperoleh variabel harga, produk dan desain toko secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen, dengan koefisien
determinasi (R2) sebesar 42,8%. Sedangkan melalui uji t diperoleh variabel
pengaruh harga, produk, dan desain toko secara parsial berpengaruh signifikan
Penelitian berikutnya dilakukan oleh John (2013) dengan judul Analisa
Pengaruh Produk, dan Desain Atmosfer Toko Terhadap Minat Beli Konsumen.
Studi Kasus pada Art Resto Surabaya. Penelitian tersebut dilakukan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh produk, dan desain atmosfer toko terhadap
minat beli konsumen. Analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi linier
berganda. Uji F dilakukan untuk menganalisis pengaruh produk, dan desain
atmosfer toko terhadap minat beli konsumen. Simpulan yang didapat dari hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa produk dan desain atmosfer toko secara
bersama-sama terbukti mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap minat beli
G. Kerangka Konseptual
Berdasarkan uraian dari landasan teori yang telah ada, maka kerangka konseptual
penelitian tentang analisis strategi harga, strategi produk, dan desain atmosfer
toko ini adalah sebagai berikut:
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Penelitian
Keterangan:
(---) = Dugaan berpengaruh secara parsial
( ) = Dugaan berpengaruh secara bersama-sama
H. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat
praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis menjadi teruji
apabila semua gejala yang timbul tidak bertentangan dengan hipotesis tersebut.
Dalam upaya pembuktian hipotesis, peneliti dapat saja dengan sengaja
Strategi Harga (X1)
Desain Atmosfer (X3) Strategi Produk (X2)
menimbulkan atau menciptakan suatu gejala. Kesengajaan ini disebut dengan
percobaan atau eksperimen. Hipotesis yang telah teruji kebenarannya disebut
teori.
Penelitian ini berjudul analisis pengaruh strategi harga, strategi produk, dan
desain atmosfer toko terhadap minat beli konsumen. Strategi harga yang
diterapkan toko tidak selalu harus yang tinggi, tetapi dimana konsumen bisa
bersahabat dengan harga yang ditetapkan oleh toko tersebut agar konsumen
tertarik untuk membelinya. Semakin harga yang ditetapkan oleh toko itu pas
sesuai dengan budget yang dimiliki konsumen tersebut semakin tinggi pula minat
untuk membeli produk tersebut. Strategi produk yang dipasarkan toko juga harus
memiliki variasi, semakin produk yang dijual toko tersebut original atau asli dan
produk tersebut hanya dimiliki oleh toko tersebut dan banyak dicari oleh
konsumen semakin tinggi juga minat beli konsumen. Selain konsumen melihat
dari segi harga dan produk konsumen juga melihat dari segi toko baik itu
bangunan, desain interior, lokasi parker, dan suasana di dalamnya. Semakin baik
desain yang diberikan toko terhadap konsumen dan semakin nyaman udara toko
di dalamnya semakin tinggi pula minat konsumen untuk membeli suatu produk di
toko tersebut.
Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa strategi, strategi produk, dan
desain atmosfer toko diduga memiliki pengaruh terhadap minat beli konsumen.
H1: Strategi harga, strategi produk, dan desain atmosfer toko secara
bersama-sama berpengaruh terhadap minat beli konsumen.
H2: Strategi harga, strategi produk, dan desain atmosfer toko secara parsial
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus.
Menurut Raharjo dan Gunanto (2011:250), studi kasus adalah suatu metode
untuk memahami individu yang dilakukan secara integratif dan komprehensif
agar diperoleh pemahaman yang mendalam tentang individu tersebut serta
masalah yang dihadapinya dengan tujuan masalahnya dapat terselesaikan dan
memperoleh perkembangan diri yang baik.
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer biasanya
dikumpulkan melalui kuisioner (Ferdinand, 2001:59). Sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah tanggapan responden yang diperoleh
melalui kuisioner tentang strategi harga, strategi produk, dan desain atmosfer
toko K-MUSIK Bantul, Yogyakarta.
B. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian
2. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah strategi harga, strategi produk, desain atmosfer toko,
dan minat beli konsumen toko musik K-Musik tersebut.
C. Waktu dan Lokasi Pelaksanaan
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2016
Lokasi penelitian yaitu di toko K-Musik JL. Imogiri Barat km 8 Bantul,
Yogyakarta.
D. Definisi Operasional 1. Strategi Harga (X1)
Menurut Monroe (2009:87), harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar
oleh pengguna untuk mendapatkan produk. Dengan kata lain seseorang akan
membeli barang kita jika pengorbanan yang dikeluarkan (uang dan waktu)
sesuai dengan manfaat yang diperoleh dari produksi tersebut. Dengan
demikian dapat disimpulkan strategi harga yang ditetapkan perusahaan bisa
menjadi pertimbangan konsumen untuk membeli produk atau jasa dari
perusahaan tersebut. Asumsi teori ekonomi klasik menyatakan bahwa setiap
2. Strategi Produk (X2)
Menurut Kotler (2009:124), produk adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau
dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Secara
kosneptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu
yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui
pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi
dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar.
3. Desain Atmosfer (X3)
Kotler (2012:142), atmosfer suasana toko adalah suasana terencana yang
sesuai dengan pasar sasarannya dan yang yang dapat menarik konsumen
untuk membeli. Menurut Berman dan Evan (2007:215), desain atmosfer
memiliki elemen-elemen yang semuanya berpengaruh terhadap suasana toko
yang ingin diciptakan.
4. Minat Beli Konsumen (Y)
Menurut Kotler dan Ketler (2008:181), customer buying decision altheir
experience in learning, choosing, using, even disposing of a product. Menurut Durianto dan Liana (2004:44), minat beli adalah sesuatu yang
berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta
berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Menurut
konsumen yaitu berhubungan dengan perasaan dan emosi, bila seseorang
merasa senang dan puas dalam membeli barang atau jasa maka hal itu akan
memperkuat minat membeli, ketidakpuasan biasanya menghilangkan minat.
E. Variabel Penelitian 1. Identifikasi variabel
Variabel penelitian adalah atribut yang mencerminkan bangunan pengertian
dan memiliki nilai.
a. Variabel Independen (X)
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel yang
pada umumnya berada dalam urutan tata waktu yang terjadi lebih dulu
(Martono, 2014:61). Dalam penelitian ini yang dimaksud variabel
independen adalah strategi harga, strategi produk, dan desain atmosfer
toko.
b. Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen adalah variabel yang diakibatkan atau dipengaruhi
oleh variabel bebas (Martono, 2014:61). Dalam penelitian ini yang
dimaksud variabel dependen adalah minat beli konsumen.
2. Pengukuran Variabel
Dengan menggunakan pertanyaan berskala (scaling questions). Skala likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
penelitian fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti.
Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai
gradasi dari positif sampai negatif. Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka
jawaban itu dapat diberi skor yang ditunjukkan tabel berikut:
1. Sangat setuju (SS) diberi skor 5
2. Setuju (S) diberi skor 4
3. Netral (N) diberi skor 3
4. Tidak setuju (TS) diberi skor 2
5. Sangat tidak setuju (STS) diberi skor 1
F. Teknik Pengambilan Sampel
Pengertian nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampling nonprobability ini
meliputi: systematic sampling, quote sampling, accidental sampling, purposive
sampling, snowball sampling.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah accidental sampling
yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang
secara kebetulan atau accidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan
sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai
G. Teknik Pengujian Instrumen 1. Uji validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat pengukur
dapat mengukur apa yang ingin diukur. Menurut Arikunto (2013:85) agar
memperoleh data yang valid, maka instrumen atau alat untuk mengevaluasi
harus valid. Bila suatu alat ukur sudah dikatakan valid, maka selanjutnya
dapat dilakukan pengujian reliabilitas alat ukur. Sebaliknya bila alat ukur
dikatakan tidak valid, maka alat ukur yang telah digunakan sebelumnya harus
dievaluasi atau diganti dengan alat ukur yang lebih tepat atau efektif. Rumus
untuk menguji validitas data adalah sebagai berikut:
√[ ][ ]
Arikunto (2013:87)
Keterangan:
R = Koefisien validitas item yang dicari
X = Skor yang diperoleh subjek dalam setiap item
Y = Skor total yang diperoleh subjek dari seluruh item
∑X = Jumlah skor dalam distribusi X
∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y
∑X2 = Jumlah kuadrat masing-masing skor X
Kriteria pengujian adalah:
rhitung >rtabel Valid rhitung <rtabel tidak valid
2. Uji Reliabilitas
Menurut Arikunto (2013:100) suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf
kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap.
Tuntutan bahwa instrument evaluasi harus valid menyangkut harapan yang
diperoleh data yang valid, sesuai dengan kenyataan. Jika validitas terkait
dengan ketetapan objek yang tidak lain adalah tidak menyimpangnya data
dari kenyataan, artinya bahwa data tersebut benar. Untuk mengukur koefisien
keandalan (reliability) digunakan rumus Croanbach Alpha (Idris, 2009:8)
sebagai berikut:
r11 =
{
} {
}
Dimana:
r11 = Koefesien reliabilitas
k = Banyaknya butir pernyataan atau banyaknya jumlah item
= Jumlah varians skor item
H. Teknik Analisis Data
1. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis tersebut digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
variabel bebas yaitu: strategi harga (X1), strategi produk (X2), dan desain
atmosfer toko (X3) terhadap variabel terikat yaitu minat beli konsumen (Y).
Persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut:
Y = α + b1X1 + b2X2 + b3X3
Dimana:
Y = Variabel dependen (minat beli)
a = Konstanta
b1 = koefisien regresi strategi harga
b2 = koefisien regresi strategi produk
b3 = koefisien regresi desain atmosfer
x1 = variabel strategi harga
x2 = variabel strategi produk
x3 = variabel desain atmosfer
2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada
tersebut akan dilakukan uji asumsi normalitas, multikolinearitas, dan
heteroskedastisitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan guna melihat apakah variabel independen
maupun variabel dependen mempunyai distribusi normal ataukah tidak.
Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati
normal.
b. Uji Multikolinearitas
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi
yang kuat, maka dapat dikatakan telah terjadi masalah multikolinearitas
dalam model regresi. Imam Ghozali (2002:86) menyatakan pedoman
suatu model regresi yang bebas multikolinearitas adalah mempunyai nilai
VIF (Variance Influence Factor) lebih kecil dari 10 mempunyai angka
mendekati 1.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
3. Uji Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi digunakan untuk melihat kelayakan penelitian yang
dilakukan dengan melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen. Koefisien determinasi R2 digunakan untuk mengetahui berap
persen variasi variabel dependen dapat dijelaskan oleh variasi variabel
independen. Nilai R2 ini terletak antara 0 dan 1. Bila nilai R2 mendekati 0
berarti sedikit sekali variasi variabel dependen yang diterangkan oleh variabel
independen. Jika ternyata dalam perhitungan nilai R2 sama dengan 0 maka ini
menunjukkan bahwa variabel dependen tidak bisa dijelaskan oleh variabel
independen. Nugroho (2005:74) menyatakan untuk regresi linier berganda
sebaiknya menggunakan R square yang sudah disesuaikan atau tertulis
adjusted R square untuk melihat koefisien determinasi karena disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang digunakan dimana jika variabel
independen 1 (satu) maka menggunakan R square dan jika telah melebihi 1
(satu) menggunakan adjusted R square.
4. Uji F atau Uji Simultan
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui secara serentak atau bersama-sama
variabel independen berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap
variabel dependen Djarwanto PS dan Pangestu S (2008:42). Dengan
H0: β = 0 artinya, tidak ada pengaruh antara variabel bebas secara simultan
terhadap minat beli konsumen. Ha: β > 0 artinya, ada pengaruh antara
variabel bebas secara simultan terhadap minat beli konsumen.
Keterangan:
R = Koefisien korelasi berganda
K = Jumlah variabel bebas
n = Jumlah sampel
Dengan tingkat signifikansi (α) yang digunakan adalah 5%, distribusi F
dengan derajat kebebasan (α:K-1, n-K).
Kriteria pengujian:
Bila F hitung ≤ F tabel maka H0 diterima, artinya variabel independen secara
serentak atau bersamaan tidak mempengaruhi variabel dependen secara
signifikan. Bila F hitung > F tabel maka H0 ditolak, artinya variabel
independen secara serentak atau bersama-sama mempengaruhi variabel
5. Uji t
Pengujian secara individual (uji-t) yaitu pengujian koefisien regresi secara
parsial dengan menentukan formula statistik yang akan diuji. Untuk
mengetahui apakah suatu variabel secara parsial berpengaruh nyata atau
tidak, digunakan uji t. untuk melakukan uji t ada beberapa langkah yang
diperlukan, yaitu:
a. Menentukan Hipotesis
Variabel bebas berpengaruh tidak nyata apabila nilai koefisiennya sama
dengan nol, sedangkan variabel bebas akan berpengaruh nyata apabila
nilai koefisiennya tidak sama dengan nol. Hipotesis selengkapnya adalah
sebagai berikut:
H0 = b1 ; b2 ; b3 = 0
Ha = b1 ; b2 ; b3 ≠ 0
t hitung =
b. Menentukan Tingkat Signifikan
Tingkat signifikan pada penelitian ini adalah sebesar 0,05 (5%) dengan
tingkat kepercayaan 0,95 (95%).
c. Menentukan nilai t-hitung dan t-tabel
Nilai t-hitung untuk koefisien b1, b2, b3 dan dirumuskan sebagai berikut:
t hitung =
Nilai t- tabel dapat dilihat dengan tarif signifikansi dan derajat kebebasan
(df) = n-k-2
d. Menarik Keputusan
ditolak dan diterima jika
diterima dan ditolak jika
e. Menarik Kesimpulan
1) Jika diterima dan ditolak dapat disimpulkan bahwa strategi
harga, strategi produk, dan desain atmosfer toko secara parsialtidak
berpengaruh terhadap minat beli konsumen.
2) Jika ditolak dan diterima dapat disimpulkan bahwa strategi
harga, strategi produk, dan desain atmosfer toko secara parsial
berpengaruh terhadap minat beli konsumen.
Pada penelitian ini, setiap variabel strategi harga, strategi produk, dan
desain atmosfer dinyatakan berpengaruh terhadap minat beli
konsumen. Hal tersebut berdasarkan perhitungan thitung> ttabel variabel
strategi harga (X1) sebesar -3,361 lebih besar dari 1,661 maka Ho
ditolak dan Ha diterima. Strategi produk (X2) sebesar 4,049 lebih
besar dari 1,661 (thitung< ttabel),
maka Ho ditolak dan Ha diterima. Desain atmosfer (X3) sebesar 2, 656
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan
Toko musik K Musik dimulai sejak tahun 2013 dimana Bapak Wawan
selaku pemilik toko musik K Musik mendirikan perusahaan dagang dan jasa
yang mengoperasikan toko seluas 30 meter persegi di jalan imogiri barat km 8
Bantul, Yogyakarta yang menjual peralatan musik. Dari konsentrasi penjualan
alat musik ini lebih di fokuskan kepada masyarakat bantul, imogiri dan
sekitarnya karena banyak sekali konsumen yang lari ke kota untuk membeli
sebuah produk alat musik. Hal tersebut membuat Bapak Wawan selaku
pemilik memiliki inisiatif untuk mendirikan toko musik di Imogiri, Bantul.
Pada awal tahun 2014 setelah setahun berjalan toko musik K Musik
banyak di kunjungi oleh konsumen, hal tersebut membuat Bapak Wawan
selaku pemilik untuk mengembangkan idenya kembali, beliau membuka
kursus musik dengan menyediakan tempat dan tutor untuk mengajar calon
murid−murid yang akan mengikuti kursus musik tersebut. Toko musik K
Musik membuka kursus berbagai macam alat musik dan instrument
diantaranya: vocal, gitar, bass, drum, piano classic, keyboard, biola,
harmonica, saxophone. Hanya selang beberapa bulan toko K Musik telah memiliki kurang lebihnya 31 siswa.
Dibalik kesuksesannya dalam mengelola toko musik Bapak Wawan selalu
di pertahankan agar perusahaan atau toko yang dipegang tidak lepas dan tidak
mudah goyah akan gangguan-gangguan di sekitar kita.
Seiring berjalannya waktu perkembangan dunia musik sangatlah pesat, hal
ini sangat menguntungkan bagi toko-toko musik karena semakin banyak
peminat yang membutuhkan alat-alat musik. Selain hobi dari para konsumen
yang membeli alat musik tersebut ada juga yang membeli alat musik untuk
bekerja mencari penghasilan, banyak sekali para konsumen yang
memanfaatkan sedemikian rupa. Banyak sekali toko-toko musik yang berdiri
di Yogyakarta dan sekitarnya, tetapi yang menarik Pak Wawan selaku owner
mendirikannya di desa jauh dari kota Yogyakarta. Karena beliau berfikir agar
pemusik atau orang yang butuh alat-alat musik yang dari desa tidak harus
jauh-jauh ke kota untuk mendapatkannya. Hal ini mempermudah akses
konsumen di desa untuk mendapatkan alat-alat musik sesuai dengan
kebutuhan dan keinginannya.
Toko musik K Musik sendiri memiliki 8 orang karyawan, 3 karyawan di
dalam toko guna untuk melayani pembeli dan yang 5 karyawan lagi khusus
untuk stand by di gudang, karena biasanya barang−barang atau alat musik
yang ingin di beli konsumen lebih lengkap di gudang dari pada di toko. Selain
itu juga Bapak Wawan dibantu dengan istrinya yang bernama Ibu Nurul untuk
meringankan pekerjaannya terutama dibagian perhitungan barang dan
keuangan dari toko tersebut. Bisnis ini bisa dikatakan bisnis keluarga karena
Bapak Wawan dan Ibu Nurul yang sama−sama memiliki hobi bermusik
B. Profil Perusahaan
Berikut ini akan disajikan profil perusahaan pada penelitian ini:
Logo Perusahaan
Visi Perusahaan
“Visi utama kami adalah menjadi Toko Musik yang terbaik dan terlengkap
dengan standard yang berkualitas”.
Misi Perusahaan
Menjadikan toko alat musik sebagai sarana pertemuan para pemain musik di
daerah Bantul dan sekitarnya.
Motto Perusahaan
Kreatif, Inovatif, dan Terdidik.
Fasilitas Perusahaan
Toko musik K-Musik memiliki berbagai macam fasilitas, antara lain:
1. Memiliki ruangan khusus (Studio musik) sebagai sarana kursus untuk
siswa-siswi yang sedang kursus.
2. Memiliki tempat khusus semacam gudang besar di belakang toko guna
untuk menyimpan alat-alat musik yang tidak di tampilkan di depan.
3. Memiliki tempat kebersihan khusus untuk membersihkan peralatan
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden
Analisis karakteristik responden digunakan untuk memperoleh gambaran
tentang responden yang diteliti. Populasi yang diteliti adalah konsumen toko
K-Musik Imogiri, Bantul Yogyakarta. Jumlah sampel yang diambil dalam
penelitian ini sebanyak 100 responden. Berdasarkan informasi yang diperoleh
dari kuesioner yang diberikan, responden digolongkan kedalam beberapa
kelompok berdasarkan atas jenis kelamin, usia, status dan pendidikan terakhir.
Berdasarkan hasil jawaban kuesioner yang diberikan oleh responden, maka
diperoleh data sebagai berikut:
1. Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil jawaban kuesioner yang diberikan oleh responden
diperoleh data sebagai berikut:
Tabel V.1
Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Responden Presentase
Pria 68 68%
Wanita 32 32%
2. Usia
Usia menunjukkan umur mereka pada saat penelitian dilakukan. Berdasarkan
hasil jawaban kuesioner yang diberikan oleh responden, maka diperoleh data
sebagai berikut:
Tabel V.2
Persentase Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Responden Presentase
15-25 tahun 72 72%
26-35 tahun 23 23%
36-45 tahun 5 5%
>45 tahun 0 0%
Total 100 100%
3. Status
Dari hasil jawaban kuesioner yang diberikan oleh responden diperoleh data
sebagai berikut:
Tabel V.3
Persentase Responden Berdasarkan Status
Status Jumlah Responden Presentase
Menikah 42 42%
Belum Menikah 58 58%
Janda/duda 0 0%
4. Pendidikan Terakhir
Berdasarkan hasil jawaban kuesioner yang diberikan oleh responden, maka
diperoleh data sebagai berikut:
Tabel V.4
Persentase Responden Berdasarkan Pendididkan Terakhir
Pendidikan
B. Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah instrumen atau
alat peneliti yang digunakan benar-benar mencerminkan variabel atau atribut
yang diteliti.
1. Uji Validitas
Analisis uji validitas penelitian ini dilakukan dengan mencari nilai korelasi
Product Moment (Pearson) antara masing-masing item dengan skor total, dengan taraf signifikansi (α) = 5% dan derajad kebebasan (dk = n-2), yaitu
dk= 100-2. Berdasarkan hal tersebut, maka diperoleh rtabel sebesar 0,16. Butir
pernyataan dikatakan valid jika rhitung lebih besar dari rtabel. Butir pernyataan
Tabel V.5 Hasil Uji Validitas
Variabel Butir rhitung rtabel Keterangan
Strategi
Berdasarkan tabel V.5 dapat diketahui bahwa seluruh butir pernyataan
tentang strategi harga, strategi produk, desain atmosfer toko, dan minat beli.
Semua butir pernyataan mempunyai nilai rhitung ≥ rtabel 0.16 sehingga seluruh