• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN ASMA BRONKHIAL DI RUANG ANGGREK BOUGENVILLE RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN ASMA BRONKHIAL DI RUANG ANGGREK BOUGENVILLE RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Ahli Madya Keperawatan

Disusun Oleh : ALI MUSTOFA

J 200 050 057

JURUSAN KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2008

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Asma yang selama ini dikenal sebagai keadaan sesak napas yang

disebabkan penyempitan saluran napas karena mengkerutnya otot-otot yang

melingkari saluran napas. Sekarang, pandangan itu berubah menjadi

“keadaan inflamasi pada lapisan epitel bronkus sehingga aliran udara yang

masuk maupun yang keluar paru-paru menjadi terganggu”.

Perubahan pandangan ini mengakibatkan bergesernya pendekatan

pengobatan penyakit asma, yang sebelumnya menggunakan obat-obat

bronkhodilator yang melebarkan saluran napas menjadi “pemakaian obat-obat

anti inflamasi yang menetralkan radang di epitel bronkus”.

Dengan berkembangnya penelitian dan pengetahuan mengeni asma

saat ini, berbagai pandangan mengenai asma dilukiskan dalam suatu definisi

kerja ; asma adalah gangguan inflamasi kronis jalan napas yang melibatkan

berbagai sel inflamasi (termasuk sel-sel mast dan eosinofil), menimbulkan

gejala yang biasanya berhubungan dengan luasnya inflamasi, obstruksi

(penyempitan) jalan napas yang reversible baik secara spontan maupun

dengan pengobatan dan hiperaktivitas bronkus terhadap berbagai rangsangan.

Walaupun diagnosis dan pengobatan pada kebanyakan penderita

umumnya mudah, namun pada sebagian penderita sering memberikan hasil

pengobatan yang tidak memuaskan. Bahkan pada sebagian penderita lainnya

(3)

benar-benar sukar dikendalikan. Kalau pengobatan salah, maka akan terjadi

obstruksi kronis yang menurunkan kualitas hidup orang, menyiksa hidupnya

bahkan menyebabkan kematian pada usia produktif. (Sitorus, 2004).

Menurut (Yusharmen, 2008), penyakit asma saat ini diperkirakan

menyerang sekitar lima persen penduduk Indonesia dari segala usia. Perkiraan

itu dibuat menurut hasil surveilans, penyakit tidak menular yang hingga kini

belum dapat disembuhkan itu dapat menurunkan produktifitas dan

meningkatkan beban ekonomi, karenanya harus dikendalikan. Pengendalian

asma bisa dilakukan dengan mengendalikan faktor resiko yang mencetuskan

asma dan memberikan pengobatan sesuai dengan tingkat keparahan penyakit.

Faktor yang meningkatkan resiko serangan asma antara lain faktor genetik,

kondisi atau bahan tertentu yang mengakibatkan alergi, dan kondisi

lingkungan yang buruk. Selama ini hanya 30 persen asma yang terjadi karena

faktor genetik, sisanya terpapar karena kondisi lingkungan yang buruk.

Pengendalian faktor resiko dengan meningkatkan kualitas lingkungan dalam

hal ini menjadi sangat penting. Sementara pengobatan asma yang biasanya

dilakukan dengan memberikan obat antiinflamasi dan pelega saluran nafas,

hanya dapat mengendalikan asma dengan mengurangi gangguan akibat asma.

Tapi yang utama dalam pengobatan asma adalah menghindari pencetus asma

dan menggunakan obat yang terdiri atas obat pelega dan pencegah.

Pencegahan dan pengendalian asma yang paling efektif adalah yang dilakukan

(4)

menurunkan jumlah kesakitan dan kematian akibat asma juga lebih banyak

ditujukan untuk memberdayakan masyarakat dalam upaya pengendalian asma.

B. Identifikasi masalah

Mengetahui gambaran penyakit gangguan sistem pernafasan Asma

Bronkhial dan penatalaksanaannya baik secara medis maupun secara

keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem pernafasan Asma

Bronkhial.

C. Tujuan penelitian

1. Tujuan umum :

Untuk mengetahui masalah keperawatan pada penyakit sistem

pernafasan asma bronkhial pada Tn. S.

2. Tujuan khusus :

a. Mengetahui penyebab penyakit sistem pernafasan asma bronkhial pada

Tn. S.

b. Mengetahui manifestasi klinis penyakit sistem pernafasan asma

bronkhial. pada Tn. S.

c. Mengetahui penatalaksanaan medis dan keperawatan penyakit sistem

pernafasan asma bronkhial pada Tn. S.

d. Mengetahui diagnosa keperawatan penyakit sistem pernafasan asma

bronkhial pada Tn. S.

(5)

D. Manfaat penelitian

1. Sebagai informasi mengenai penyakit asma bronkhial yang juga

digolongkan sebagai Penyakit Paru Obstruksi Menahun (PPOM) dan

penatalaksanaannya baik secara medis maupun keperawatan sebagai

pertimbangan pemberian pengobatan yang tepat dan rasional.

2. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis di bidang kesehatan

khususnya tentang penyakit pada gangguan sistem pernapasan, serta

mengasah keterampilan penulis yang sangat diperlukan di masa yang akan

Referensi

Dokumen terkait

Karena semakin banyaknya penderita PPOK di indonesia salah satunya di RSUD Pandan Arang maka dalam hal ini penulis mengambil kasus kelolaan selama 3 hari dengan Asuhan

Diagnosa keperawatan yang muncul saat dilakukan pengkajian oleh penulis adalah ketidakefektifan gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan gangguan

gangguan sistem pernafasan Asma Bronkhial Rumah Sakit Umum

Kesimpulan dari karya tulis ilmiah ini antara lain masalah kesehatan yang muncul pada keluarga Tn.B akibat ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

Menerapkan atau melakukan asuhan keperawatan keluarga pada Tn.B dengan gangguan sistem pernafasan: asma di wilayah Puskesmas Bulu, Sukoharjo..

Diabetes melitus merupakan sekumpulan gangguan yang bersifat heterogen yang ditandai oleh hiperglikemik dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang berhubungan

Setelah dilakukan pengkajian dan analisa kasus muncul lima diagnosa pada pasien yaitu bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan sekret dan sekret

Diagnosa keperawatan yang muncul saat dilakukan pengkajian oleh penulis adalah ketidakefektifan gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan gangguan