• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI Mutilasi sebagai Aspek Pemberatan Penjatuhan dalam Perkara Pembunuhan (Analisis Yuridis Putusan Pengadilan Negeri Bekasi No. 2133/PID.B/2007/PN.Bks).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SKRIPSI Mutilasi sebagai Aspek Pemberatan Penjatuhan dalam Perkara Pembunuhan (Analisis Yuridis Putusan Pengadilan Negeri Bekasi No. 2133/PID.B/2007/PN.Bks)."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

MUTILASI SEBAGAI ASPEK PEMBERATAN PENJATUHAN PIDANA DALAM PERKARA PEMBUNUHAN

(Analisis Yuridis Putusan Pengadilan Negeri Bekasi No. 2133/PID.B/2007/PN.Bks)

Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Oleh :

HANDUNG RADITYATAMA NIM : C 100 070 059

FAKULTAS HUKUM

(2)

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Hukum

Universitas Muhammadiyah Surakarata

Pembimbing I Pembimbing II

(3)

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah diterima dan disahkan oleh Dewan Penguji Skripsi Fakultas Hukum

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Hari : Jum’at

Tanggal : 18 November 2011

Dewan Penguji

Ketua : Hartanto, SH, M.Hum ( ) Sekretaris : Muchamad Iksan, SH., M.H ( ) Anggota : Dr. Natangsa Surbakti, SH, M. Hum ( )

Mengetahui Dekan Fakultas Hukum

Universitas Muhammadiyah Surakarta

(4)

iv MOTTO

Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusu’

( Q.S Al Baqarah : 45)

Keberhasilan yang bernilai tinggi, semuanya diawali dengan usaha dan daya serta tak kenal menyerah, dengan penuh keyakinan dan ridha Allah,

Tidak ada keberhasilan dan kesuksesan tanpa diiringi kerja keras, doa, dan dukungan dari orang-orang yang menyayangi dan kita sayangi,

Sedikit pengetahuan yang digunakan untuk berkarya sungguh lebih berharga dari pada banyak pengetahuan yang disimpan saja.

( Kahlil Gibran)

Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka (berusaha) mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.

(QS. Ar ra’adi : 11)

Tiada pantas bagi orang yang bodoh diam dalam kebodohannya (tidak mau bertanya) dan tidak pantas bagi orang yang berilmu diam dikarenakan ilmunya

(5)

v

PERSEMBAHAN

Karya kecil ini kupersembahkan untuk :

1. Bapak dan Ibu tercinta, yang penuh kesabaran dan keikhlasan memberikan do’a restu dan dorongan kepada ananda untuk tercapainya cita-cita ananda. Amin.

2. Kakakku : M’ Andri, M’ Tunjung, M’ Marno, Mb’ har, Mb’ Dewi, Mb’ Putri, dan adekku : Ratih, Uci, Yaya’ yang mengisi hari-hariku dan menjadi penyemangat dalam hidupku.

3. Dedi, Hendy, Purbo, Gepenk, Sean, Grandi, Isam, Fuad, Bima, Apank, Inten, Nyempruk, Intan, Di Kos “Sor Pelem” kagak ada loe kagak rame!

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu`alaikum Wr. Wb.

Alhamdulilah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmad, ridho dan petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul : Mutilasi sebagia Aspek Pemberatan Penjatuhan Pidana Dalam Perkara Pembunuhan (Analisis Yuridis Putusan Pengadilan Negeri Bekasi No. 2133/PID.B/2007/PN.Bks. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan jenjang strata-1 pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini, penulis telah banyak mendapatkan bimbingan, bantuan dan motivasi dari berbagai pihak yang tidak dapat penulis ucapkan satu persatu, maka dari itu pada kesempatan ini dengan rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Muchamad Iksan, SH, M.H, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2. Bapak Hartanto, SH, M.Hum, selaku Pembimbing I yang telah memberikan masukan, bimbingan, dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Muchamad Iksan, SH, M.H, selaku Pembimbing II yang bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan fikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini.

4. Bapak Iswanto, SH, selaku Pembimbing Akademik yang telah membantu penulis untuk memberikan pengarahan pada masa perkuliahan.

5. Semua Dosen dan Staf Tata Usaha Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta.

6. Bapak Singgih Haryono, SH selaku pegawai Pengadilan Negeri Bekasi yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam melakukan observasi.

(7)

vii

motivasi baik formil maupun materiil, terima kasih atas cinta dan kasih sayang serta pengorbanannya selama ini, kasih sayang Bapak dan Ibu tak kan tergantikan.

8. Seluruh keluarga besar Mbah Warto Diharjo, dan Mbah Karto Sentono, terima kasih atas dukungan dan bimbingannya.

9. Temanku Anna terima kasih atas kerjasama, motivasi, dan dukungannya. 10. Teman-teman Gaman 07 : Fajar, Cebonk, Dedi, Yoppy, Mommy, Zaman,

Hani, Fuad ces, Joko pedrosa, terima kasih atas do’a dan dukungannya. 11. Teman-temanku angkatan 2007 kelas B : Intan, Inten, Agung, Titin, Prapto

Wedi, Apank, Saluki, Yendi, Hendy, Raras, Wahyu, Deny, Loading, Diana, Gepenk, Hendra, Anas, Septian, Pakde Glendoh, yang telah mengarungi hari-hari di Fakultas Hukum UMS. Kalian menjadikan hidupku lebih Hidup. 12. Teman-teman PSKN (Imam, Tatok, Patriot, Beny, Johan, Kiki, Jomis, Pak

Benjo, Qirun, M’ Bento, Bank Suprek, dll) Terima kasih atas dukungannya. 13. Keluarga besar Fakultas Hukum angkatan 2007 yang tidak bias disebutkan

satu persatu.

Semoga amal kebaikan serta bantuan Bapak/ibu, Saudara-saudara, serta sahabat-sahabat yang telah berikan kepada penulis, senantiasa mendapatkan pahala dari ALLAH SWT.

Skripsi ini sangatlah sederhana dan jauh dari kesempurnaan, semoga dapat berguna bagi diri penulis dan pihak lain yang membacanya. Dengan kerendahan hati, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Amin.

Wassalamu’alaikum, Wr.Wb.

Surakarta, ... November 2011

(8)

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

ABSTRAKSI ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Pembatasan dan Rumusan Masalah ... 9

C. Tujuan Penelitian ... 10

D. Manfaat Penelitian ... 10

E. Kerangka Pemikiran ... 11

F. Metode Penelitian ... 18

G. Sistematika Penulis ... 21

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 22

A. Tinjauan Umum Tentang Penegakan Hukum ... 22

1. Pengertian Penegakan Hukum ... 22

2. Aparatur Penegak Hukum ... 25

(9)

ix

a. Faktor hukumnya sendiri... 27

b. Faktor aparat penegakan hukum, yaitu pihak-pihak yang membentuk maupun menerapkan hukum... 29

c. Faktor sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum... 30

d. Faktor masyarakat, yakni lingkungan di mana hukum tersebut berlaku atau di terapkan... 31

e. Faktor budaya, yakni hasil karya, cipta, dan rasa yang didasarkan pada karsa manusia di dalam pergaulan hidup ... 33

B. Tinjauan Umum Tentang Tindak Pidana ... 33

1. Pengertian Tindak Pidana ... 33

2. Unsur-Unsur atau Elemen Tindak Pidana ... 36

3. Penggolongan Tindak Pidana ... 42

4. Syarat-Syarat Tindak Pidana ... 45

C. Tinjauan Umum Tentang Tindak Pidana Nyawa ... 46

1. Pembunuhan biasa dalam bentuk pokok ... 49

2. Pembunuhan Berencana (Moord) ... 51

D. Tinjauan Umum Tentang Mutilasi Dalam Perkara Pembunuhan 53 E. Tinjauan Umum Tentang Pemidanaan ... 56

1. Pengertian Pidana ... 56

2. Jenis-Jenis Pidana ... 57

(10)

x

4. Pedoman Pemidanaan ... 58

F. Tinjauan Umum Tentang Pemeriksaan Sidang Pengadilan ... 59

1. Pemanggilan ... 59

2. Pemeriksaan Perkara Biasa ... 60

3. Pemeriksaan Singkat ... 64

4. Pemeriksaan Cepat ... 65

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 66

A. Modus Operandi Tindak Pidana Pembunuhan yang Disertai dengan Mutilasi ... 66

B. Pemidanaan Terhadap Pelaku Tindak Pidana Pembunuhan Yang Disertai dengan Mutilasi ... 76

BAB IV PENUTUP ... 169

A. Kesimpulan ... 169

B. Saran ... 172 DAFTAR PUSTAKA

(11)

xi ABSTRAKSI

Seiring dengan kemajuan budaya dan ilmu pengetahuan (iptek), perilaku manusia didalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara justru semakin kompleks. Perilaku yang demikian apabila ditinjau dari segi hukum, tentunya ada perilaku yang sesuai dengan norma dan ada yang dapat dikategorikan sebagai bentuk pelanggaran dari norma. Kejahatan atau tindakan kriminal atau tindak pidana merupakan salah satu bentuk dari “perilaku menyimpang” atau pelanggaran terhadap norma-norma yang telah disepakati oleh masyarakat. Perilaku menyimpang merupakan suatu ancaman yang nyata terhadap norma– norma sosial yang mendasari kehidupan atau keteraturan sosial. Kejahatan yang terjadi dewasa ini bukan hanya menyangkut kejahatan terhadap harta benda dan kesusilaan saja, akan tetapi kejahatan terhadap nyawa juga semakin meningkat jumlahnya.

Kejahatan menghilangkan nyawa orang atau tindak pidana pembunuhan yang dilakukan dengan sengaja maupun tidak disengaja mempunyai berbagai macam motif kejahatan yang melatar belakanginya serta berbagai cara melakukan kejahatan menghilangkan nyawa seseorang tersebut. Sekarang ini ada pelaku tindak pidana pembunuhan yang melakukan pembunuhan tidak hanya menghilangkan nyawa dari korban tetapi juga dengan cara memutilasi korbannya. Mutilasi yaitu proses atau tindakan memotong-motong biasanya dilakukan terhadap tubuh manusia atau hewan. Mutilasi dalam pemahaman kaitannya dengan dunia kejahatan merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk menghilangkan jejak kejahatan dan menyamarkan motif dari perkara pembunuhan.

Kejahatan terhadap nyawa berupa pembunuhan merupakan bagian dari suatu peristiwa pidana yang harus disikapi dengan penegakan hukum berdasarkan hukum pidana. Dalam KUHP atau perundang-undangan yang ada di Indonesia, memang tidak ada yang mengatur mengenai tindak pidana mutilasi, walaupun kenyataannya mutilasi tersebut bukan pertama kalinya terjadi. Mutilasi tersebut dianggap tidak jauh berbeda dengan pembunuhan biasa. Pembahasan hanya mengenai kejahatan terhadap nyawa yang diatur dalam Pasal 338 KUHP dan Pasal 340 KUHP yang mengatur mengenai tindak pidana pembunuhan biasa maupun pembunuhan yang dilakukan dengan rencana terlebih dahulu. Tindak pidana pembunuhan yang disertai dengan mutilasi dapat diartikan sebagai tindak pidana pembunuhan biasa dalam bentuk pokok yang diatur dalam Pasal 338 KUHP sedangkan mutilasai dapat diartikan sebagai pembunuhan yang dilakukan dengan rencana terlebih dahulu atau pembunuhan berencana yang diatur dalam Pasal 340 KUHP dan mutilasi tersebut dijadikan sebagai dasar pemberatan pidana dalam penjatuhan pidana.

Referensi

Dokumen terkait

Pergudangan Kamal Utara Blok C2/12, RT 001 RW 003 Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten - Pergudangan Kamal Utara Blok C2/12, RT 001 RW 003

KEMENTERIAN RiSET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS BMWIJAYA,

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI.. UNIVERSITAS BRAWIJAYA,

Rancangan hierarki ini merupakan hasil pengembangan hubungan atau interaksi ter- padu semua komponen yang terkait dengan pengelolaan perikanan di kawasan Selat

Puji Syukur bagi Allah SWT atas berkat rahmat serta kehendak-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Pengaruh Kebijakan Hutang, Ukuran

yang akan dianalisis adalah alumni dari Universitas Atma Jaya

[r]

Dengan demikian perlu dilakukan evaluasi kinerja ruas jalan akibat aktivitas samping jalan di sekitar pasar untuk mengetahui kinerja jalan akibat adanya hambatan samping