• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu bentuk wadah untuk mendidik dan mengajar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu bentuk wadah untuk mendidik dan mengajar"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendidikan adalah suatu bentuk wadah untuk mendidik dan mengajar seseorang. Didalam proses belajar mengajar, terjadi proses komunikasi. Yang artinya proses penyampaian pesan dari sumber pesan, melalui berbagai macam bantuan, contohnya melalui media yang disampaikan oleh penerima pesan.

Bagian-bagian dari proses komunikasi adalah, sumber pesan dan penerima pesan.

Didalam pendidikan, pesan yang dikomunikasikan adalah materi-materi atau ajaran yang terdapat dalam kurikulum yang ditentukan. Karena, kurikulum merupakan bagian terpenting dalam suatu pendidikan.

Di Indonesia, saat ini menggunakan kurikulum 2013. Pada hakikatnya, kurikulum digunakan sebagai petunjuk atau pegangan untuk melaksanakan pembelajaran demi tercapainya tujuan yang ditentukan. Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 9 tentang Pendidikan Nasional mengatakan bahwa kurikulum merupakan seperangkat alat yang berisikan tujuan, isi, dan juga bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman untuk mencapai tujuan pendidikan. Jadi, proses pembelajaran yang dilakukan di sekolah, erat kaitannya dengan kurikulum yang dirancang.

Dalam kurikulum 2013, seluruh pembelajaran tersusun dalam sebuah tema.

Dalam pembelajaran tematik terpadu, mata pelajaran saling berkaitan dengan mata pelajaran lainnya dalam bentuk tema. Prastowo (2014:54) menyatakan bahwa pembelajaran tematik dapat diartikan suatu kegiatan pembelajaran denga

(2)

menggabungkan materi dari beberapa mata pelajaran dalam satu pembahasan/

tema. Penerapan pembelajaran tematik menekankan pada keterlibatan/partisipasi peserta didik dalam melakukan kegiatan belajar. Pembelajaran tematik memiliki prinsip pembelajaran terintegrasi dengan lingkungan, merancang pembelajaran agar peserta didik dapat menemukan tema, dan efisien. Untuk mempermudah pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada kurikulum 2013, sudah disediakan seperangkat buku guru dan buku siswa. Di dalam buku guru, kegiatan pembelajaran tersusun sesuai dengan rangkaian pembelajaran yang akan diterapkan, sedangkan di dalam buku siswa tersusun rangkaian kegiatan yang akan dilakukan oleh peserta didik sesuai dengan kegiatan pembelajaran berlangsung. Dalam hal ini, guru perlu menciptakan kondisi belajar yang kondusif dan memfasilitasi tumbuhnya pengalaman yang bermakna. Dengan menggunakan media, pembelajaran dapat menjadi pembelajaran aktif, kreatif dan menyenangkan. Media dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Menurut Sutikno dalam Haryono (2015:48) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah sesuatu yang membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dengan peserta didik. Dan menurut Sumanto dalam Haryono (2015:48) menyatakan bahwa media adalah segala sesuatu yang digunakan dalam mengirim pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan pebelajar sehingga mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan, dan terkendali. Jadi, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang membawa informasi atau pengetahuan, yang dapat merangsang pikiran, dan kemauan belajar peserta didik. Penggunaan

(3)

media sangat berpengaruh dalam proses belajar untuk menarik minat belajar peserta didik dalam memahami isi materi yang disampaikan. Media yang dapat menjadikan pembelajaran lebih kritis dan efektif adalah media tiga dimensi.

Pada implementasinya di SDN Beji 01 Batu, media yang digunakan pada kelas IV-B pembelajaran tematik tema 2 subtema 2 pembelajaran 1 Selalu Berhemat Energi, menggunakan media TIK. Pada dasarnya, materi yang terdapat pada tema 2 subtema 2 pembelajaran 1 adalah IPA, IPS dan Bahasa Indonesia. Di dalam materi IPA membahas tentang sumber energi alternatif, IPS membahas tentang pemanfaatan sumber daya alam, dan Bahasa Indonesia membahas tentang keterhubungan antar gagasan. Dapat diketahui bahwa energi listrik yang digunakan pada lingkungan sekitar peserta didik menggunakan energi diesel. Pada materi IPA, dijelaskan bahwa sumber energi alternatif dapat digunakan sebagai sumber energi untuk kehidupan sehari-hari. Energi alternatif yang dapat menghasilkan energi listik berupa air, angin, matahari dan panas bumi.

Berdasarkan hasil observasi awal di SDN Beji 01 Batu pada tanggal 18 Oktober 2019, guru menjelaskan bahwa kurikulum yang digunakan adalah kurikulum 2013 berbasis tematik. Kemudian jumlah peserta didik di kelas IV-B sejumlah 25 anak. Keaktifan peserta didik di kelas IV-B tergolong sangat aktif dengan terbantunya penggunaan media dalam proses pembelajaran. Penggunaan media menjadikan pembelajaran lebih menyenangkan dan inovatif.

Berdasarkan hasil wawancara bersama guru wali kelas IV-B SDN Beji 01 Batu pada tanggal 19 Oktober 2019, guru menjelaskan bahwa dalam pembelajaran Tema Selalu Berhemat Energi, guru memberikan media kincir angin yang terbuat dari

(4)

kertas. Yang mana bentuk dari media tersebut, peserta didik diminta untuk membuat kincir angin dari kertas yang disediakan guru. Berdasarkan permasalahan yang ada, maka akan dikembangkan sebuah media yang bertujuan untuk memberikan inovasi media pembelajaran pada Tema Selalu Berhemat Energi di Kelas IV, agar dapat membantu menarik minat belajar peserta didik, sehingga dapat terciptanya pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan. Dan juga untuk menjelaskan kepada peserta didik, bahwa sumber daya alam yang terdapat pada lingkungan sekitar dapat menghasilkan listrik.

Hasil dari analisis kebutuhan dapat dijelaskan bahwa, media pembelajaran tiga dimensi dibutuhkan untuk perantara peserta didik memahami materi Tema 2 Selalu Berhemat Energi. Media yang akan dikembangkan adalah media “BIARLA”.

Media ini memiliki bentuk tiga dimensi, yang terdiri dari tiga mata pelajaran dalam satu media. Media BIARLA dirancang dengan didukung penelitian terdahulu tentang

“Pengembangan media pembelajaran tiga dimensi (miniatur kincir air pembangkit listrik) untuk materi kelas IV Tema 2 Selalu Berhemat Energi” oleh Eltra Jalu Wismaya, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta. Pada penelitian sebelumnya, penggunaan media hanya kincir air.

Akan tetapi, pada penelitian selanjutnya akan dirancang suatu kincir air yang terdapat pelajaran lainnya, melalui tahapan yang melibatkan peran peserta didik bersama kelompok. Jadi dapat disimpulkan bahwa, media BIARLA dirancang untuk menjelaskan pada peserta didik manfaat dari sumber daya alam untuk kebutuhan sehari-hari.

(5)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah, bagaimanakah pengembangan media pembelajaran BIARLA (Turbin Air Alam) pada pembelajaran Tema 2 Selalu Berhemat Energi kelas IV Sekolah Dasar?

C. Tujuan Penelitian & Pengembangan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan pada penelitian

“pengembangan media BIARLA” yang akan dicapai oleh peneliti adalah untuk mengembangkan media BIARLA pada pembelajaran Tema 2 Selalu Berhemat Energi kelas IV Sekolah Dasar.

D. Spesifikasi Produk Yang Diharapkan

BIARLA (Turbin Air Alam) adalah media yang akan dikembangkan untuk

pembelajaran tematik Kelas IV Sekolah Dasar Tema Selalu Berhemat Energi.

Spesififkasi produk yang akan dihasilkan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Konten (Isi)

Konten dalam media ini mencakup materi sesuai Kompetensi Dasar dan Indikator pada pembelajaran tematik tema 2 Selalu Berhemat Energi Kelas IV SD.

Materi yang akan dikembangkan yaitu pada mata pelajaran IPA (sumber energi alternatif), Bahasa Indonesia (gagasan pokok), IPS (karakterisitik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam). Berikut ini Kompetensi Dasar, Indikator dan Tujuan yang akan dicapai:

(6)

Tabel 1.1 Kompetensi Dasar. Indikator dan Tujuan

No Kompetensi Dasar Indikator Tujuan

1 IPA

3.5 Mengidentifikasi berbagai sumber energi, perubahan bentuk energi, dan sumber energi alternatif (angin, air, matahari, panas bumi, bahan bakar organik, dan nuklir) dalam kehidupan sehari-hari.

4.5 Menyajikan laporan hasil pengamatan dan penelusuran informasi tentang berbagai perubahan bentuk energi.

3.5.1 Mempraktikkan sumber energi air dalam kehidupan sehari-hari.

4.5.1 Mendemonstrasikan laporan hasil pengamatan sumber energi air dalam kehidupan sehari-hari.

1. Melalui demonstrasi, peserta didik dapat mempraktikkan sumber energi air dalam kehidupan sehari-hari dengan bekerja sama.

2. Melalui percobaan media, peserta didik dapat mendemonstrasikan laporan hasil pengamatan sumber energi air dalam kehidupan sehari-hari, dengan percaya diri.

2 IPS

3.1 Mengidentifikasi karakteristik ruang dan

pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten sampai tingkat provinsi.

4.1 Menyajikan hasil

identifikasi karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat dari tingkat kota/kabupaten sampai tingkat provinsi.

3.1.1 Mengelompokkan sumber daya alam yang dapat diperbarui dan tidak dapat diperbarui untuk kesejahteraan masyarakat.

4.1.1 Mengemukakan hasil identifikasi sumber daya alam yang dapat diperbarui dan tidak dapat diperbarui untuk

kesejahteraan masyarakat.

1. Melalui percobaan media, peserta didik dapat mengelompokkan sumber daya alam yang dapat diperbarui dan tidak dapat diperbarui untuk

kesejahteraan masyarakat, dengan teliti.

2. Melalui tanya jawab, peserta didik dapat mengemukakan hasil identifikasi sumber daya alam yang dapat

diperbarui dan tidak dapat diperbarui untuk

kesejahteraan masyarakat, dengan rasa tanggung jawab.

3 Bahasa Indonesia

3.2 Mencermati keterhubungan antargagasan yang didapat dari teks lisan, tulis, atau visual.

4.2 Menyajikan hasil pengamatan tentang

keterhubungan antargagasan ke dalam tulisan.

3.2.1 Merangkum teks tulis Eksplanasi Sumber Daya Alam

4.2.2 Memilih gagasan pokok dari teks tulis Eksplanasi.

1. Melalui membaca teks sumber daya alam, peserta didik dapat merangkum teks tulis eksplanasi sumber daya alam, dengan mandiri.

2. Melalui media BIARLA, peserta didik dapat memilih gagasan pokok dari teks tulis eksplanasi, dengan bekerjasama.

Sumber: Afriki, dkk (Buku Guru), 2017:3 dan modifikasi peneliti

2. Konstruktur

Produk yang dihasilkan adalah sebuah media pembelajaran BIARLA (Turbin Air Alam) berbentuk tiga dimensi yang dirancang sebagai sumber belajar di kelas

(7)

dengan membentuk kelompok kecil dan kelompok besar. Media pembelajaran BIARLA memiliki desain yang memenuhi kriteria pembuatan media pembelajaran.

Media BIARLA dalam tema 2 berbentuk seperti kincir air yang disederhanakan. Kemudian, diatas media terdapat 2 laci yang berisi mata pelajaran IPA, IPS dan Bahasa Indonesia. Ditengah atas papan media tersebut terdapat rumah kecil, sebagai tempat menyalanya lampu. Berikut bagian-bagiannya:

Gambar 1.1 Kerangka Media BIARLA 1) Baling-baling

Berfungsi untuk menggerakkan tali agar dapat memutar pada poros dinamo, dengan diameter 10cm.

2) Tali

Berfungsi untuk menggerakkan dinamo yang dapat menghasilkan energi.

3) Dinamo

Berfungsi untuk menghasilkan listrik yang sumbernya berasal dar energi gerak. Dinamo yang digunakan adalah dinamo VCD.

(8)

4) Kabel

Berfungsi untuk menghubungkan dinamo dengan lampu.

5) Laci

Berfungsi untuk tempat gambar dan tulisan yang menjelaskan mata pelajaran Bahasa Indonesia dan IPS. Ukuran laci yang digunakan adalah 20x40 cm.

6) Gambar dan Tulisan

Berfungsi untuk menjelaskan mata pelajaran Bahasa Indonesia dan IPS 7) Rumah

Berfungsi untuk meletakkan lampu yang tersambung dengan kabel dan dinamo

E. Pentingnya Penelitian dan Pengembangan

Pada implementasinya di SDN Beji 01 Batu, media yang digunakan pada kelas IV-B pembelajaran tematik tema 2 subtema 2 pembelajaran 1 Selalu Berhemat Energi, menggunakan media TIK. Pada dasarnya, materi yang terdapat pada tema 2 subtema 2 pembelajaran 1 adalah IPA, IPS dan Bahasa Indonesia. Penggunaan media yang sederhana, belum membuktikan bahwa sumber daya alam yang terdapat di muka bumi dapat menghasilkan listrik.

Solusi yang diberikan adalah dengan pengembangan media BIARLA dalam pembelajaran, untuk peserta didik kelas IV SD ini dapat membantu membuktikan bahwa sumber daya alam dapat menghasilkan listrik. Tersedianya media tersebut, dapat menciptakan pembelajaran yang menjadikan peserta didik lebih aktif dan

(9)

semangat, dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Dampak positif dari media BIARLA ini diharapkan dapat membantu meningkatkan minat belajar peserta didik.

F. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian & Pengembangan

Pengembangan media ini berlandaskan dari beberapa asumsi dan keterbatasan pengembangan sebagai berikut:

1. Asumsi Penelitian & Pengembangan

Penelitian dan Pengembangan media BIARLA pada pembelajaran tematik memiliki beberapa asumsi, yaitu sebagai berikut:

a. Penerapan kurikulum 2013 di SDN Beji 01 Batu, sehingga kegiatan pembelajaran menggunakan tematik.

b. Peserta didik mengetahui cara penggunaan media BIARLA.

c. Peserta didik memahami sumber energi yang dapat menghasilkan listrik.

d. Peserta didik memahami sumber daya alam yang ada di lingkungan sekitar.

e. Peserta didik memahami berbagai teks..

2. Keterbatasan Pengembangan Media

Pengembangan media BIARLA memiliki keterbatasan yaitu:

a. Rancangan media BIARLA digunakan untuk pembelajaran tematik kelas IV Sekolah Dasar tema Selalu Berhemat Energi dan hanya pada sekolah yang menggunakan kurikulum tematik. Dengan cakupan materi IPA (turbin air alam) dan Bahasa Indonesia (gagasan pokok dan gagasan pendukung), IPS (sumber daya alam).

(10)

b. Media BIARLA membutuhkan aliran air yang deras, dan hanya dapat dipraktikkan di luar kelas.

G. Definisi Operasional

Untuk mengurangi kesalah pahaman dalam penelitian, berikut ini beberapa definisi operasional:

a. Pengembangan adalah suatu usaha untuk mempermudah proses pembelajaran dalam mengembangkan suatu produk baru dengan beberapa tahapan yang disempurnakan.

b. Media pembelajaran berarti segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pembelajaran, yang akan merangsang minat, perhatian, dan pengetahuan peserta didik. Peran penting media pembelajaran adalah sebagai salah satu bagian sistem pembelajaran.

c. Media BIARLA merupakan pembelajaran tematik kelas IV Sekolah Dasar. Desain dari media BIARLA menyesuaikan dengan kehidupan sehari-hari yang membutuhkan listrik. Akan tetapi sebagai pembelajaran, media ini didesain lebih sederhana. Media BIARLA ini tersusun dari papan kayu, kabel, lampu, dinamo dan air. Penggunaan media BIARLA dikerjakan oleh kelompok untuk merakit rangkaian listrik sehingga lampu dapat menyala. Dalam penyusunan media, setiap kelompok membuat teks petunjuk penggunaan alat yang sama. Jadi, bentuk dari media BIARLA tidak tersusun dengan rapi, sehingga setiap kelompok harus menyusun rangkaian listrik dengan tepat agar lampu dapat menyala.

(11)

d. Pembelajaran tematik adalah suatu pembelajaran bermakna yang mencerminkan kehidupan nyata dengan menggabungkan beberapa mata pelajaran menjadi sebuah tema, dengan menyesuaikan perkembangan peserta didik.

Gambar

Tabel 1.1 Kompetensi Dasar. Indikator dan Tujuan
Gambar 1.1 Kerangka Media BIARLA  1)  Baling-baling

Referensi

Dokumen terkait

Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan meletakkan kain seprei di atas kasur dan membuka lipatan satu persatu, lalu menarik salah satu ujung (dengan memperhatikan sisi panjang

Senyawa fenolik antioksidan dapat terbentuk melalui proses biosintesa dengan bantuan Rhizopus oryzae menggunakan substrat limbah kulit pisang kepok.. Limbah kulit

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa dalam hadis tentang rukyat dan hilal yang terdapat dalam kitab Bukhari tidak terdapat hal-hal yang dapat mengurangi

Bersamaan dengan hari jadinya yang ke 153, Telkom resmi mengadakan launching logo terbarunya yang sekaligus merupakan suatu transformasi dan perubahan landscape bisnis Telkom,

(1) Rencana Kerja (RENJA) Dinas Perhubungan Kabupaten Pacitan Tahun 2018 disusun dengan berpedoman pada Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Perhubungan

Untuk dapat dianalisa di setiap bagian kerangka struktur tersebut maka perlu dilakukan pemotongan imajiner pada struktur kerangka batang tersebut seperti yang dilakukan pada

Dengan menggunakan pernyataan seperti salah satu contoh diatas, Aristotle mengembangkan pola dari argumen yang valid dan yang tidak valid ( fallacy). Pertama, dia menetapkan

neraca perdagangan nonmigas pada Juni 2017 tercatat sebesar 1,96 miliar dolar AS, lebih tinggi dibandingkan dengan surplus bulan sebelumnya sebesar 1,07 miliar dolar