• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Setiap sistem memilik tujuan. Tujuan inilah yang menjadi daya dorong atau motivasi yang mengarahkan kearah mana sistem itu bergerak. Sistem dibuat untuk menangani sesuatu yang terus-menerus dan berulang-ulang dilakukan atau yang secara rutin terjadi. Unsur-unsur yang mewakili suatu sistem yaitu meliputi masukan (input), pengolahan (process), dan keluaran (output). Sistem tidak terlepas dari lingkungan sekitarnya maka umpan balik (feedback) yang dihasilkan berasal dari output dan juga berasal dari lingkungan sistem tersebut.

2.1.1. Pengertian Sistem

Menurut Sutabri (2012:6) mengemukakan bahwa “Suatu sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Menurut Susanto (2013:22) mendefinisikan sistem yaitu “Sistem adalah kumpulan/group dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”.

Definisi sistem lainnya menurut Gordon B. Davis dalam Zakiyudin (2012:5) mendefinisikan bahwa “Sistem sebagai seperangkat unsur-unsur yang tediri dari manusia, alat, konsep dan prosedur yang dihimpun menjadi satu untuk maksud dan tujuan bersama”.

(2)

Kemudian menurut Raymond McLeod Jr dalam Zakiyudin (2012:5) mendefinisikan bahwa “Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan”.

Jadi dari definisi-definisi tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem adalah sekelompok unsur yang terdiri dari berbagai elemen membentuk menjadi satu untuk mencapai tujuan bersama.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Suatu sistem memiliki karakter atau sifat-sifat tertentu yang mencirikan sebagai suatu sistem. Karakteristik juga menggambarkan sistem secara logis.

Adapun karakteristik-karakteristik sistem tersebut menurut Zakiyudin (2012:6) adalah sebagai berikut:

a. Komponen-komponen Sistem (components system). Komponen-komponen sistem dapat berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem dimana setiap sistem memiliki sifat-sifat dari sistem dan menjalankan fungsi tertentu dari sistem. Subsistem yang menjalankan fungsi tertentu tersebut dapat mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

b. Lingkungan Luar Sistem (environtment system). Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun yang berada di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat berupa sesuatu yang menguntungkan dan merugikan.

c. Batasan Sistem (boundary). Batasan sistem merupakan daerah yang dibatasi antara lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem

(3)

dipandang sebagai satu kesatuan. Batasan sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

d. Penghubung Sistem (interface system). Penghubung atau jalinan sistem merupaka media penghubung atara satu subsistem satu dengan subsistem yang lainnya. Kegunaan dari penghubung sistem adalah:

1) Memungkinkan sumber-sumber daya dapat mengalir dari subsistem yang satu ke subsistem yang lainnya.

2) Keluaran dari subsistem menjadi masukan untuk subsistem yang lainnya melalui penghubung.

3) Suatu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya untuk membentuk satu kesatuan.

e. Masukan Sistem (input system). Masukan merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan signal (signal input).

1) Masukan Perawatan. Merupakan energi yang dimasukakan agar sistem tersebut beroperasi. Contoh: program komputer.

2) Masukan Signal. Merupakan energi yang dimasukkan agar didapatkan keluaran (output). Contoh: informasi.

f. Pengolah Sistem (process system). Suatu sistem harus memiiki suatu perangkat yang bertugas mengolah. Bagian pengolah ini yang akan mengubah masukan menjadi keluaran. Sebagai contohnya adalah sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan barang-barang lainnya menjadi barang jadi.

(4)

g. Keluaran Sistem (output system). Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan berupa sisa pembuangan. Keluaran dapat menjadi masukan untuk subsistem yang lainnya atau kepada sistem.

h. Sasaran dan Tujuan (objective and goal system). Tujuan dan sasaran adalah merupakan sesuatu yang harus dimiliki sistem. Sasaran sistem menentukan sekali masukan yang yang dibutuhkansistem dan keluaran yang dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil jika mengenal sasaran atau tujuannya.

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Menurut Zakiyudin (2012:7) sistem dapat diklasifikasikan atas beberapa jenis, yaitu:

a. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik (Abstract System and Physical System) Sistem Abstrak (abstract system), adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep-konsep. Contohnya adalah sistem teologi atau keagamaan yaitu suatu sistem yang mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhannya, antara alam dan Allah sebagai pencipta alam semesta. Sistem Fisik (physical system), adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat. Contohnya sistem komputer, sistem transportasi, sistem perguruan tinggi, sistem akuntansi dan lain-lain.

b. Sistem Deterministik dan Probabilistik (Deterministic System and Probabilistic System)

Sistem Deterministik (deterministic system), adalah sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat. Contohnya adalah sistem komputer. Sistem ini

(5)

kita dapat memberikan input seseuai dengan tujuan output tertentu. Sistem Probabilistik (probabilistic system), adalah sistem yang tidak dapat diprediksi atau diramal dengan pasti karena mengandung unsur probabilitas atau kemungkinan-kemungkinan. Contohnya adalah sistem evapotranspirasi, sistem serapan hara, sistem fotosintetis dan lain-lain.

c. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka (Closed System and Open System) Sistem Tertutup (closed system), adalah sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan dan tidak dipengaruhi oleh lingkungannya, dengan kata lain sistem yang tidak bertukar materi, informasi atau energi dengan lingkungan. Contohnya reaksi kimia dalam tabung reaksi terisolasi. Sistem Terbuka (open system), adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Ciri-cirinya adalah, sistem menerima masukan yang diketahui, yang bersifat acak, maupun gangguan. Contohnya, sistem yang berlaku pada perusahaan dagang, sistem tanah dan lain-lain.

d. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia (Natural system and Human Made System)

Sistem Alamiah (natural system), adalah sistem yang terjadi secara alamiah tanpa campur tangan manusia, contohnya sistem tata surya. Sistem Buatan Manusia (human made system), adalah sistem yang dibuat oleh manusia, contohnya sistem komputer, sistem mobil, sistem telekomunikasi.

e. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

Sistem Sederhana adalah sistem yang tidak rumit atau sistem dengan tingkat kerumitan rendah, contohnya sistem sepeda, sistem mesin ketik, sistem infiltrasi tanah. Sistem Kompleks adalah sistem yang rumit, contohnya sistem

(6)

otak manusia, sistem komputer, sistem keseimbamngan hara esensial dalam tanah dan lain-lain. Sistem informasi dapat tergolong sebagai sistem kompleks atau sederhana tergantung pada implementasinya.

2.1.4. Tujuan Sistem

Adapun tujuan sistem menurut Susanto (2013:23) adalah sebagai berikut:

Tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem. Sistem ada karena tujuan. Sistem dibangun agar tujuan tercapai tidak menyimpang sehingga resiko kegagalan bisa diminimalkan.

Agar supaya target tersebut bisa tercapai secara efektif dan efisien maka target tersebut harus diketahui terlebih dahulu ciri-ciri atau kriterianya agar sisrtem dapat dibangun dan menuntun dengan jelas dan tegas setiap aktivitas menuju tujuan yang telah ditetapkan.

2.1.5. Pengertian Informasi

Informasi mempunyai peranan penting terhadap suatu unit usaha apapun.

Tanpa adanya informasi sebuah unit usaha tidak bisa menjalankan usahanya dengan baik. Pentingnya informasi pada sebuah unit usaha dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap usaha tersebut. Informasi membantu para pelaku ekonomi mengambil keputusan dengan cepat dan mencapai tujuan dengan baik.

Jadi bisa dikatakan bahwa informasi merupakan sebuah keterangan yang bermanfaat bagi para pelaku usaha untuk mengambil keputusan sehinggs tercapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Menurut Susanto (2013:38) mengemukakkan bahwa “informasi adalah hasil dari pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat”. Menurut Shannon

& Weaver dalam Zakiyudin (2012:10) mengatakan bahwa “Informasi adalah jumlah ketidakpastian yang dikurangi ketika sebuah pesan diterima”.

(7)

Sedangkan menurut Davis dalam Zakiyudin (2012:10) mengemukakkan bahwa, “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang”.

Dari definisi teori-teori yang sudah dikemukakkan, penulis menyimpulkan bahwa informasi adalah sekumpulan data yang sudah diolah sedemikian rupa untuk membantu penerima dalam pengambilan keputusan.

2.1.6. Kualitas Informasi

Menurut Zakiyudin (2012:11) menjelaskan bahwa untuk mengukur apakah informasi memiliki kualitas atau tidak, dapat mengujinya dengan empat dimensi, yaitu relevansi informasi, akurasi informasi, ketepatan waktu dan kelengkapan informasi. Berikut penjabarannya:

a. Relevansi

Suatu informasi tidak akan ada gunanya, apabila tingkat relevansinya dengan keadaan yang sedang dianalisis sangat tipis. Relevansi suatu informasi akan menjadi penting karena hal itu bisa menjadi variabel-variabel yang menentukan pengambilan keputusan oleh organisasi. Informasi memiliki relevansi jika informasi tersebut memiliki hubungan dengan masalah yang dihadapi. Pengguna haruslah dapat memilih data yang diperlukan tanpa harus melewati dahulu sejumlah fakta-fakta yang tidak berhubungan.

(8)

b. Akurasi

Informasi yang diterima organisasi harusnya dapat dipercaya adanya. Dengan demikian penting kiranya kita mengetahui sumber pertama pembawa informasi tersebut. Apabila kita tidak mengetahui siapa pembawa pertama informasi tersebut, maka ini akan berbahaya karena tidak ada yang bertanggung jawab sehubungan dengan akibat yang ditimbulkan oleh adanya informasi tersebut. Informasi yang akurat juga akan menjadi tolok ukur ketetapan dan keberhasilan pengambilan keputusan.

c. Ketepatan Waktu

Seyogyanya, informasi harus tersedia pada saat pengambilan keputusan sebelum situasi yang penting atau hilangnya peluang informasi yang datang setelah suatu keputusan diambil tidak akan memiliki nilai. Ketepatan waktu juga amat penting artinya bagi datangnya informasi yang dibutuhkan oleh keadaan tertentu. Semakin up to date suatu informasi yang ada, maka akan semakin berguna informasi tersebut. Sebaliknya, semakin kadaluwarsa suatu informasi, maka akan semakin tidak ada artinya.

d. Kelengkapan

Para pengguna harus memperoleh informasi yang menyajikan suatu gambaran lengkap atas suatu masalah terntentu atau solusinya. Pengguna hendaknya dapat menentukan jumlah rincian yang dibutuhkan. Informasi dikatakan lengkap apabila memiliki jumlah rincian agregasi yang tepat dan mendukung semua area dimana keputusan akan diambil.

(9)

2.1.7. Nilai Informasi

Menurut Zakiyudin (2012:12) dalam bukunya mengemukakkan bahwa,

“Nilai informasi akan memiliki nilai yang tinggi apabila ia memiliki manfaat bagi penggunanya, sebaliknya apabila informasi tidak memiliki manfaat, ia tidak mempunyai nilai”.

2.1.8. Pengertian Sistem Informasi

Menurut Sutarman (2012:13), “Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan dengan mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, intruksi) dan output (laporan, kalkulasi)”.

Menurut Susanto (2013:52), “Sistem informasi adalah kumpulan dari sub- sub sistem baik phisik maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna”.

Menurut Zakiyudin (2012:13), “Sistem Informasi adalah suatu sistem yang ada di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi yang bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan pihak luar tertentu dengan laporan yang diperlukan”.

Suatu informasi memiliki beberapa komponen yaitu sebagai berikut:

1. Perangkat keras (hardware), mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.

(10)

2. Perangkat lunak (software) atau program, yaitusekumpulan intruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.

3. Basis data (database), adalah sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.

4. Prosedur, adalah sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

5. Personil atau orang, adalah semua pihak yang bertanggungjawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.

6. Jaringan komputer dan komunikasi data, merupakan sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

2.1.9. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Susanto (2013:72) mengemukakan bahwa:

”Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan (integrasi) dari sub-sub sistem/bagian/komponen baik phisik atau non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan”.

Menurut Zakiyudin (2012:53), “Sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern”.

(11)

2.1.10. Pengertian Akuntansi

Menurut Hery (2014:6) menyatakan bahwa, “Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem informasi yang memberikan laporan kepada para pengguna informasi akuntansi atau kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan (stakeholders) terhadap hasil kinerja dan kondisi keuangan perusahaan”.

Menurut Jusup (2012:4) mengemukakan bahwa, “ Akuntansi dapat didefinisikan dari dua sudut pandang, yaitu sudut pemaikan jasa akuntansi, dan dari sudut proses kegiatannya”.

Ditinjau dari sudut pemakainnya, akuntansi dapat didefinisikan sebagai “ suatu disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakannya kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegitan suatu entitas”. Ditinjau dari sudut kegiatannya, akuntansi dapat didefinisikan sebagai “ Proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisaan data keuangan suatu entitas”.

Berdasarkan teori-teori diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa akuntansi adalah informasi seputar keuangan sebuah perusahaan yang dibutuhkan oleh para pemakai jasa akuntansi dan pihak-pihak yang memiliki kepentingan terhadap hasil kinerja dan kondisi keuangan perusahaan.

2.1.11. Siklus Akuntansi

Menurut Hery (2014:66) “Proses akuntansi yang diawali dengan menganalisis dan menjurnal transaksi, dan diakhiri dengan membuat laporan dinamakan sebagai siklus akuntansi (accounting cycle). Produk akhir dari siklus

(12)

akuntansi ini adalah laporan keuangan”. Tahapan-tahapan dalam siklus akuntansi dapat diurutkan sebagai berikut:

1. Mula-mula dokumen pendukung transaksi dianalisis dan informasi yang terkandung dalam dokumen tersebut dicatat dalam jurnal.

2. Lalu data akuntansi yang ada dalam jurnal diposting ke buku besar.

3. Seluruh saldo akhir yang terdapat pada masing-masing buku besar akun

“didaftar” (dipindahkan) ke neraca saldo untuk membuktikan kecocokan antara keseluruhan nilai akun yang bersaldo normal debet dengan keseluruhan nilai akun yang bersaldo normal kredit.

4. Menganalisis data penyesuaian dan membuat ayat jurnla penyesuaian.

5. Memposting data jurnal penyesuaian ke masing-masing buku besar akun yang terkait.

6. Dengan menggunakan pilihan (optional) bantuan neraca lajur sebagai kertas kerja (work sheet), neraca saldo setelah penyesuaian (adjusted trial balance) dan laporan keuangan disiapkan.

7. Membuat ayat jurnal penutup (closing entries).

8. Memposting data jurnal penutup ke masing-masing buku besar akun yang terkait.

9. Menyiapkan neraca saldo setelah penutupan (post-closing trial balance) 10. Membuat ayat jurnal pembalik (reversing entries).

2.1.12. Pencatatan Jurnal Akuntansi Pembelian

Menurut Hery (2014:35), jurnal dibedakan menjadi dua yaitu jurnal umum (general journal) dan jurnal khusus (special journal). Jurnal umum dibuat atas

(13)

transaksi yang tidak dicatat dalam jurnal khusus. Contoh transaksi yang akan dicatat dalam jurnal umum adalah transaksi retur pembelian, retur penjualan, serta transaksi pembelian peralatan dan perlengkapan kantor secara kredit. Jurnal koreksi (correcting entries), jurnal penyesuaian (adjusting entries), dan jurnal penutup (closing entry) tergolong ke dalam jurnal umum.

1. Sistem Pencatatan Perpetual

Dalam sistem perpetual, catatan mengenai harga pokok dari masing-masing barang dagangan yang dibeli maupun yang dijual diselenggarakan secara terperinci. Yang perlu diperhatikan dalam mencatat transaksi barang dagangan dengan menggunakan metode/sistem perpetual ini adalah bahwa akun pembelian, retur pembelian, potongan pembelian, dan angkut ongkos angkut masuk tidak akan pernah digunakan. Seluruh akun tersebut digambarkan dengan akun persediaan barang dagangan. Ayat jurnal yang perlu dobuat untuk mencatat transaksi pembelian adalah sebagai berikut:

a. Persediaan Barang Dagangan xxx

Kas xxx

(apabila pembelian dilakukan secara tunai) b. Persediaan Barang Dagangan xxx

Utang Usaha xxx

(apabila pembelian dilakukan secara kredit) 2. Sistem Pencatatan Periodik

Dengan sistem periodik, pembelian barang dagangan akan dicatat dengan menggunakan akun pembelian bukan akun persediaan barang dagangan

(14)

seperti yang dilakukan pada sistem pencatatan perpetual. Ayat jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi pembelian adalah sebagai berikut:

a. Pembelian xxx

Kas xxx

(apabila pembelian dilakukan secara tunai) b. Pembelian xxx

Utang Usaha xxx

(apabila pembelian dilakukan secara kredit)

2.2. Peralatan Pendukung (Tools System)

Peralatan pendukung merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan bentuk logika model dari suatu sistem dengan menggunakan simbol-simbol, lambang-lambang, berupa diagram-diagram yang menunjukkan secara tepat arti dan fungsinya. Salah satu pemodelan yang saat ini palimg bamyak digunakan adalah UML.

2.2.1. Pengertian Unified Modeling Language (UML)

Menurut Sugiarti (2013:34) menyebutkan bahwa, “Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah “bahasa” yang telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak”.

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:133) menyatakan bahwa, “UML adalah standar bahasa yang banyak digunakan di dunia industri untuk

(15)

menderfinisikan requirement, membuat analisis & desain, serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”.

2.2.2. Diagram Unified Modeling Language (UML)

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:140) UML terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokkan dalam 3 kategori. Berikut ini penjelasan dari pembagian kategori tersebut:

1. Structure diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan.

a. Class Diagram

Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi.

Atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas.

Sedangkan operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas.

b. Object Diagram

Diagram objek menggambarkan struktur sistem dari segi penamaan objek dan jalannya objek dalam sistem. Pada diagram objek harus dipastikan semua kelas yang sudah didefinisikan pada diagram kelas harus dipakai objeknya, karena jika tidak, pendefinisian kelas itu tidak dapat dipertanggungjawabkan. Diagram objek juga berfungsi untuk mendefinisikan contoh nilai atau isi dari atribut tiap kelas.

(16)

c. Component Diagram

Diagram komponen atau component diagram dibuat untuk menunjukkkan organisasi dan ketergantungan diantara kumpulan komponen dalam sebuah sistem. Diagram komponen fokus pada komponen sistem yang dibutuhkan dan ada di dalam sistem.

d. Composite Structure Diagram

Composite structure diagram baru mulai ada pada UML versi 2.0, pada versi 1.x diagram ini belum muncul. Diagram ini dapat digunakan untuk menggambarkan struktur dari bagian-bagian yang saling terhubung maupun mendeskripsikan struktur pada saat berjalan (runtime) dari instance yang saling terhubung. Dapat menggambarkan struktur di dalam kelas atau kolaborasi.

e. Package Diagram

Package diagram menyediakan cara mengumpulkan elemen-elemen yang saling terkait dalam diagram UML. Hampur semua diagram dalam UML dapat dikelompokkan menggunakan package diagram.

f. Deployment Diagram

Diagram deployment atau deployment diagram menunjukkan konfigurasi dalam proses eksekusi aplikasi. Diagram deployment juga dapat digunakan untuk memodelkan sistem tambahan (embedded system) yang menggambarkan rancangan device, node, dan hardware, sistem client/server, sistem terdistribusi murni dan rekayasa ulang aplikasi.

(17)

2. Behaviour diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada sebuah sistem.

a. Use Case Diagram

Use case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behaviour) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu.

b. Activity Diagram

Diagram activity atau activity diagram menggambarkan work/flow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan sistem.

c. State Machine Diagram

State machine diagram atau state chart diagram atau dalam bahasa Indonesia disebut diagram mesin status atau sering juga disebut diagram status digunakan untuk menggambarkan perubahan status atau transisi status status dari sebuah mesin atau sistem atau objek. Jika diagram sekuen digunakan untuk interaksi antar objek maka diagram status digunakan untuk interaksi di dalam sebuah objek. Perubahan tersebut digambarkan dalam satu graf berarah. State machine diagram merupakan

(18)

pengembangan dari diagram Finite State Automata dengan penambahan beberapa fitur dan konsep baru. Diagram Finite State Automata (FSA) ini biasanya diajarkan dalam mata kuliah Automata. State machine diagram cocok digunakan untuk menggambarkan alur interaksi pengguna dengan sistem.

3. Interaction Diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antar subsistem pada suatu sistem.

a. Sequence Diagram

Diagram sequence diagram menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambar diagram sekuen maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansisasi menjadi objek itu. Membuat diagram sekuen juga dibutuhkan untuk melihat skenario yang ada pada use case.

b. Communication Diagram

Communication diagram atau diagram komunikasi menggambarkan interaksi antar objek/bagian dalam bentuk urutan pengiriman pesan.

Diagram komunikasi merepresentasikan informasi yang diperoleh dari diagram kelas, diagram sekuen, dan diagram use case untuk mendeskripsikan gabungan antara struktur statis dan tingkah laku dinamis dari suatu sistem.

(19)

c. Timing Diagram

Timing diagram merupakan diagram fokus pada penggambaran terkait batasan waktu. Timing diagram digunakan untuk menggambarakan tingkah laku sistem dalam periode waktu tertentu. Timing diagram biasanya digunakan untuk mendeskripsikan operasi dari alat dijital karena penggambarkan secara visual akan lebih mudah dipahami dengan kata- kata.

d. Interaction Overview Diagram

Interaction overview diagram mirip dengan diagram aktivitas yang berfungsi untuk menggambarkan sekumpulan urutan aktivitas. Interaction Overview Diagram adalah bentuk aktivitas diagram yang setiap titik merepresentasikan diagram interaksi. Interaksi diagram dapat meliputi diagram sekuen, diagram komunikasi, interaction overview diagram, dan timing diagram.

2.2.3. Pengertian Entity Relationship Diagram (ERD)

Pemakaian istilah „Model Keterhubungan-Entitas‟ dalam bahasa Indonesia dapat digunakan sebagai padanan dari istilah asing Entity Relationship Model (ER-Model). Akan tetapi, istilah Model Entity Relationship telah demikian populer/umum digunakan dalam berbagai pembahasan tentang analisis/perancangan Basis data.

Menurut Fatansyah (2007:72), Pada Model Entity-Relationship, semesta data yang ada di „Dunia Nyata‟ diterjemahkan/ditransformasikan dengan memanfaatkan sejumlah perangkat konseptual menjadi sebuah diagram data, yang

(20)

umum disebut sebagai Diagram Entity –Relationship (Diagram E-R). Ada 2 (dua) komponen utama pembentuk Model Entity-Relationship, yaitu Entitas (Entity) dan Relasi (Relation). Kedua komponen ini dideskripsikan lebih jauh melalui sejumlah Atribut/Properti.

1. Entitas (Entity) dan Himpunan Entitas (Entitas Sets)

Entitas merupakan individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Sekelompok entitas yang sejenis dan berada dalam lingkup yang sama membentuk sebuah Himpunan Entitas (Entity Sets). Sederhananya, Entitas menunjuk pada individu suatu objek, sedang Himpunan Entitas menunjuk pada rumpun (famili) dari individu tersebut.

2. Atribut (Attributes/Properties)

Setiap Entitas pasti memiliki Atribut yang mendeskripsikan karakteristik (properti) dari Entitas tersebut. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, penentuan/pemilihan atribut-atribut yang relevan bagi sebuah Entitas merupakan hal penting lainnya dalam pembentukan model data

3. Relasi (Relationship) dan Himpunan Relasi (Relatiobship Sets)

Relasi menunjukkan adanya hubungan di antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Kumpulan semua relasi di antara entitas- entitas yang terdapat pada bimpunan entitas-himpunan entitas membentuk Himpunan Relasi (Relationship Sets).

(21)

4. Kardinalitas/Derajat Relasi

Kardinalitas Relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Kardinalitas Relasi yang terjadi di antara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dapat berupa:

a. Satu ke Satu (One to One)

Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu juga sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

b. Satu ke Banyak (One to Many)

Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, di mana setiap entitas himpunan B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

c. Banyak ke Satu (Many to One)

Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya , di mana setiap entitas pada himpunan entotas A berhubungan dengan paling banyak entitas pada himpunan entitas B.

d. Banyak ke Banyak (Many to Many)

Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, dan demikian juga sebaliknya, di mana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A.

(22)

5. Tahapan pembuatan Diagram E-R

a. Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan entitas yang akan terlibat

b. Menentukan atribut-atribut key dari masing-masing himpunan entitas c. Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan relasi di antara

himpunan entias-himpunan entitas yang ada beserta foreign-key nya.

d. Menentukan derajat/kardinalitas relasi untuk setiap himpunan relasi.

e. Melengkapi himpunan entitas dan himpunan relasi dengan atribut-atribut deskriptif (non key)

2.2.4. Pengertian LRS

Menurut Hasiguan dan Shidiq (2012:609) menyatakan bahwa, “LRS adalah sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah diagram-ER akan mengikuti pola atau aturan pemodelan tertentu dalam kaitannya dengan konvensi ke LRS”. Perubahan yang terjadi yaitu aturan-aturan sebagai berikut:

1. Setiap entitas akan diubah bentuk kotak

2. sebuah atribut relasi disahkan dalam entitas jika hubungan yang terjadi pada diagram-ER 1:M (relasi bersatu dengan cardinality M) atau tingkat hubungan 1:1 (relasi bersatu dengan cardinality yang paling membutuhkan referensi) 3. sebuah relasi dipisah dalam sebuah kotak tersendiri (menjadi entitas baru)

jika tingkat hubungannya M:M (many to many) dan memiliki foreign key sebagai primary key yang diambil dari kedua entitas yang sebelumnya saling berhubungan.

(23)

2.2.5. Pengertian User Interface

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2013:109), Antarmuka atau interface sangat mirip dengan kelas, tapi tanpa atribut kelas dan memiliki metode yang dideklarasikan tanpa isi. Deklarasi metode pada sebuah interface dapat diimplementasikan oleh kelas lain.

Sebuah kelas dapat menimplementasikan lebih dari satu antarmuka yang dibutuhkan oleh kelas itu sekaligus mendefinisikan isinya pada kode program kelas itu. Metode pada antarmuka yang diimplementasikan pada suatu kelas harus sama persis dengan yang ada pada antarmuka. Antarmuka atau interface biasanya digunakan agar kelas lain tidak mengakses langsung ke suatu kelas, mengakses antarmukanya.

2.2.6. Pengertian Java 1. Pengenalan Java

Java merupakan salah satu bahasa pemrograman yang bersifat multiplatform dengan slogan dari para pengembangnya adalah „Write once run everywhere’

sehingga aplikasi yang dikembangkan menggunakan bahasa Java akan dapat dijalankan pada berbagai macam platform, atau sistem operasi. Hal ini menjadi salah satu solusi dari berbagai macam bahasa pemrograman yang ada di dunia IT saat ini, yang biasanya hanya dapat dijalankan pada satu sistem operasi saja dan tidak dapat dijalankan di sistem operasi yang lain.

(24)

2. Pengertian Java

Menurut Utomo (2013:2), ada dua pengertian dari java, yaitu:

a. Sebagai bahasa pemrograman

Java merupakan bahasa pemrograman berorientasi objek yang sintaksnya mengikuti bentuk bahasa C dan C++ sehingga bagi oara programmer bahasa C tidak akan kesulitan ketika akan bermigrasi ke bahasa java karena sintaksnya hampir sama.

b. Sebagai platform yang menjalankan program aplikasi lain yang dibangun menggunakan bahasa Java.

Pada platform lain memerlukan prosesor secara bentuk fisik dan sistem operasi, misal prosesor Intel dengan sistem operasi Windows 7. Berbeda dengan Java ketika berfungsi sebagai platform terdiri dari sebuah mesin virtual dan media untuk melakukan eksekusi (execution environtment).

Kode sumber pada Java juga tidak perlu diubah ketika akan di compile ulang pada sistem operasi lainnya. Hasil kompilasi dari kode sumber Java bukanlah kode mesin namun berupa bytecode dengan ekstensi .class.

bytecode ini dapat langsung dieksekusi pada setiap sistem operasi dengan menggunakan JVM sebagai interpreter terhadap bytecode tersebut.

3. Database

Hampir semua bahasa pemrograman komputer saat ini selalu berhubungan dengan database sebagai media penyimpanan datanya. Java merupakan salah satu bahasa pemrograman yang multi database, artinya dapat mendukung

(25)

penggunaan berbagai macam database, antara lain Microsoft Access, MySQL, dan Oracle.

Untuk melakukan koneksi Java ke masing-masing jenis database tersebut, diperlukan konektor atau library yang akan menghubungkan antara Java dengan database tersebut, yang akan dikenal dengan JDBC (Java Database Conectivity). Salah satu database yang mendukung pemrograman Java adalah MySQL. Database MySQL merupakan salah satu database yang bersifat open source yang banyak digunakan oleh perusahaan jelas dunia, seperti Facebook, Google, Adobe, Alcatel Lutel, dan Zappos. Salah satu kelebihan yang ada pada databse ini adalah performa yang tinggi, reliabilitas, dan kemudahannya.

MySQL dapat dijalankan pada lebih dari 20 platform seperti pada Linux, Windows, Mac OS, Solaris, serta IBM AIX. Selain itu, MySQL mempunyai tool database, support, pelatihan serta banyaknya forum di dunia maya sehingga berbagai permasalahan terkait database MySQL dapat dengan mudah ditemukan solusinya dengan cepat.

MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia, yaitu MySQL AB. Perusahaan tersebut memegang penuh hak cipta atas hampir semua kode sumbernya. MySQL mmempunyai cukup banyak fitur yang dapat digunakan dan maksimalkan dalam membuat aplikasi Java yang menggunakan database, antara lain:

a. MySQL mendukung RDBMS (Relational Database Management System), artinya database ini mempunyai kumpulan data yang terstruktur dan dapat melakukan berbagai macam operasi data sesuai permintaan pengguna.

(26)

b. Mendukung arsitektur client-server, artinya database MySQL dapat terinstal di server, kemudian klien dapat berada pada komputer yang sama di server atau bisa di komputer lain yang berkomunikasi dengan server melalui jaringan komputer, baik internet maupun intranet.

c. Mendukung penggunaan bahasa SQL standar

d. Mendukung berbagai operasi yang mempermudah dan mempercepat proses eksekusi di MySQL, antara lain subquery, stored-procedure (sejak versi MySQL5), viewes, dan triggers.

e. Bersifat free atau bebas di download dan digunakan.

f. Stabil dan tangguh.

g. Fleksibel ketika disandingkan dengan berbagai macam bahasa pemrograman.

h. Security yang baik.

i. Adanya dukunganbanyak forum dan komunitas.

j. Perkembangan software yang cukup cepat dan semakin andal.

Gambar

Diagram  kelas  atau  class  diagram  menggambarkan  struktur  sistem  dari  segi  pendefinisian  kelas-kelas  yang  akan  dibuat  untuk  membangun  sistem
Diagram komponen atau component diagram dibuat untuk menunjukkkan  organisasi  dan  ketergantungan  diantara  kumpulan  komponen  dalam  sebuah  sistem
Diagram activity atau activity diagram menggambarkan work/flow (aliran  kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang  ada  pada  perangkat  lunak
Diagram  sequence  diagram  menggambarkan  kelakuan  objek  pada  use  case  dengan  mendeskripsikan  waktu  hidup  objek  dan  message  yang  dikirimkan dan diterima antar objek

Referensi

Dokumen terkait

Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian adalah metode penelitian kualitatif dengan menganalisa hasil wawancara dari narasumber kemudian data yang

Abstrak - Dalam kasus narkotika saat ini peredarannya luas dan modus operandinya semakin beragam, polisi di tuntut mengembangkan penegakkan hukumnya sendiri. Dengan teori

Nilai p > α (0,05) sehingga Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti bahwa tidak ada hubungan antara usia mulai merokok dengan kejadian gagal konversi pasien

Dengan kondisi penduduk yang berada di pesisir pantai, seringkali mereka menggunakan pasir pantai sebagai campuran bahan bangunan seperti untuk campuran beton,

Fuzzyfikasi : proses untuk mengubah data input sistem yang memiliki nilai tegas menjadi variabel linguistik menggunakan fungsi keanggotaan yang disimpan dalam

Berikut ini diberikan gambaran umum sebagai aturan kasar praktis yang menggambarkan secara global hubungan antara sistem rangka struktur dan jumlah tingkat bangunan yang disesuaikan