• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap nilai produksi pada perusahaan industri furniture/meubel berskala besar..

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap nilai produksi pada perusahaan industri furniture/meubel berskala besar.."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

8 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan kumpulan dari hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilaksanakan. Hasil penelitian terdahulu dapat dijadikan sebagai refrensi penelitian yang akan dilaksanakan.

Widowati (2017) meneliti tentang faktor-faktor yang dominan berpengaruh terhadap nilai produksi pada perusahaan industri furniture/meubel berskala besar..

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitatif dengan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan variabel tenaga kerja, dan bahan baku, berpengaruh positif dan signifikan terhdap produksi. variabel upah kerja, dan biaya listrik, berpengaruh positif dan tidak signifikan signifikan terhdap produksi. variabel biaya bahan bakar berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhdap produksi. Variabel tenaga kerja, bahan baku, upah, biaya listrik dan biaya bahan bakar secara simultan berpengaruh positif dan sangat signifikan terhadap produksi meubel.

Yuniartini (2014) meneliti tentang pengaruh modal tenaga kerja dan teknologi terhadap produksi industri kerajianan kayu di Kecamatan Ubud.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji variabel modal, tenaga kerja, teknologi terhadap hasil produksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda . Hasil menyatakan bahwa Variabel modal, tenaga kerja, secara parsial

(2)

memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap hasil produksi, sedangkan varibel tingkat pendidikan tidak berpengaruh signfikan terhadap hasil produksi.

Laksana (2018) meneliti tentang pengaruh tenaga kerja, dan bahan baku, terhadap produksi pada industri pengerajin kayu di kabupaten Gianyar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tenaga kerja, dan bahan baku, terhadap produksi pada industri pengerajin kayu. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan analisis jalur dan analisis sobel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tenaga kerja dan bahan baku berpengaruh secara langsung positif dan signifikan terhadap produksi pengrajin kayu di Kabupaten Gianyar.

Fachmi (2014), melalukan penelitian dengan judul analisis produksi dan pendapatan usaha mebel di kota Makassar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah variabel modal, upah, dan lama usaha berpengaruh terhadap produksi mebel di Kota Makassar. Dari hasil Pengujian Signifikan Simultan (FTest), menunjukkan bahwa variabel-variabel independen seperti modal (X1), upah (X2), dan lama usaha (X3) secara simultan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap produksi mebel di Kota Makassar.

Maryati (2015) meneliti tentang pengaruh bahan baku, bahan pembantu tenaga kerja dan modal terhadap produksi industri Furniture. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terhadap pengaruh bahan baku, bahan pembantu tenaga kerja dan modal terhadap produksi industri furniture. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan analisis regresi linier berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan baku, bahan pembantu dan tenaga kerja berpengaruh secara langsung positif dan signifikan terhadap produksi industri

(3)

furniture. Sedangakan varibael modal tidak berpengaruh signifikan terhadap produksi industri Furniture.

Adapun perbedaan dalam penelitian sebelumnya adalah lokasi penelitian yang diteliti yaitu Kelurahan Bukir kecamatan Gadingrejo Kota Pasuruan. Tahun penelitian dan jumlah sampel yang digunakan berbeda dengan penelitian sebelumnya.

B. Landasan Teori 1. Teori Produski

Menurut Rosyidi (2005:54) produksi merupakan usaha yang menciptakan barang yang lebih bermanfaat bagi masyarakat. Untuk dapat melakukan proses produksi, usaha memerlukan faktor-faktor produksi seperti modal, tenaga kerja, dan bahan baku. Sementara itu Assauri (2001:42) produksi merupakan kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa serta kegiatan usaha yang menunjang atau mendukung untuk dapat menghasilkan produksi tersebut.

Setelah proses produksi maka yang dihasilkan adalah hasil produksi. Hasil produksi menurut Machfudz (2007:96) adalah hasil akhir dari proses produksi dalam memanfaatkan input menjdi produk (output). Terciptanya hasil produksi merupakan faktor-faktor produksi yang sudah dikorbankan untuk menghasilkan produk. Menurut Rosyidi (2004:56-58) pada dasarnya faktor produksi meliputi:

a. Alam

Sumber-sumber alam merupakan dasar dari kegiatan disektor pertambanagn, perikanan, dan sektor pertanian. Sektor-sektor tersebut disebut produksi primer, sedangkan industri disebut sebagai produksi sekunder. Faktor

(4)

produksi alam meliputi: 1) Bahan Pertambangan, 2) Tanah, 3) Kekayaan Hutan, 4) Kekayaan air (sebagai tenaga penggerak, sumber pengairan, sumber bahan makanan untuk pengangkutan)

b. Faktor produksi tenaga kerja

Tenaga kerja yang dimaksud adalah manusia yang mampu atau bersedia dan sanggup untuk bekerja. Tenaga kerja ini meliputu bekerja untuk kepentingan diri sendir, untuk anggota keluarga yang tidak menerima upah maupun yang sudah bekerja dan menerimah upah atau gaji. Tetapi sebenarnya adalah manusia yang bersedia dan mampu untuk bekerja

c. Faktor produksi modal

Modal merupakan barang atau uang yang dihasilkan selanjutnya dipergunakan untuk memproduksi barang-barang lain. Barang modal terdiri dari peralatan yang digunakan untuk melakukan proses produksi. Modal yang dimaksud terdiri dari : alat - alat besar, Mesin, Gudang.

2. Fungsi Produksi

Bangun (2007:73) mengemukakan bahwa fungsi produksi merupakan hubungan antara faktor-faktor dengan hasil produksi. Fungsi produksi akan menggambarkan metode produksi yang effisien. Sementara menurut Masyhuri (2007:130) fungsi produksi merupakan bahasan yang paling penting dalam hal ekonomi produksi. Hal ini disebakan oleh beberapa alasan:

a. Dengan fungsi produksi, produsen atau peneliti dengan mudah untuk mengetahui seberapa besar kontribusi faktor input terhadap faktor output, baik secara simultan (Bersama-sama) maupun secara parsial.

(5)

b. Dengan fungsi produksi, para peneliti dapat mengetahui penggunaan input dalam memproduksi secara optimal

c. Dengan fungsi produksi, para peneliti atau produsen dapat mengetahui hubungan antara faktor produksi dengan produksi secara langsung sehingga dapat lebih mudah dimengerti.

d. Dengan fungsi produksi, produsen atau peneliti dapat mengetahui hubungan antara varibel bebas dan hubungan antara variabel tak bebas dan variabel bebas.

Fungsi produksi secara matematis dapat diformulasikan dalam bentuk model umum. Sehingga bentuk fungsi produksi dalam bentuk matematik sederhana dapat ditulis sebagai berikut:

Q = F (K, L) Dimana :

Q = Output/ Produksi K = Kapital/modal L = Labour / tenaga kerja F = Symbol persamaan (Fungsi)

Jadi dari persamaan diatas dapat disimpulkan bahwa besar kecilnya tingkat produksi mempunyai hubungan yang erat terhadap modal, dan tenaga kerja, yang digunakan. Tetapi kemungkinan bahwa jumlah produksi yang tidak sama akan mengahsilkan faktor produksi yang dianggap tetap, biasanya adalah faktor produksi seperti modal, mesin, peralatanya serta bangunan perusahaan. Sedangkan faktor produksi yang mengalami perubahan adalah tenaga kerja.

(6)

3. Fungsi Produksi Cobb-Douglas

Fungsi produksi cobb-douglas merupakan sebuah teori yang diperkenalkan oleh Cobb, C. W dan Douglas , P.H pada tahun 1928 melalui artikel yang berjudul A Theory of Production (Gazperz, 2003:220). Fungsi produksi Cobb-Douglas merupakan bentuk persamaan yang melibatkan dua atau lebih variabel dimana yang satu variabel dependent menjelaskan variabel Y, sedangkan variabel independent menjelaskan variabel X. penyelesaian hubungan antara varibel Y dan X dengan cara regresi, yaitu dimana variabel Y akan dipengaruhi oleh variabel X. Menurut Firdaus (2017) terdapat alasan para peneliti banyak menggunakan fungsi cobb-douglas yaitu:

a. Penyelesaian fungsi cobb-douglas relative mudah dibandingkan dengan fungsi lainnya

b. Hasil pendugaan fungsi cobb-douglas dapat menghasilkan koefisien regresi serta dapat menunjukkan besarnya elastisitasnya

c. Besarnya elastisitas mampu menunjukkan tingkat besaran return to scale

Fungsi produksi Cobb-Douglas merupakan persamaan atau fungsi yang melibatkan variabel dependent dan variabel independent. Bentuk dari fungsi cobb- douglas sebagai berikut (Gazpersz, 2003 : 222) :

Q = A Lα Kβ Keterangan :

Q = Output / Hasil produksi mebel

(7)

L = Input / Jumlah Tenaga Kerja K = Input / Jumlah Modal α = elastisitas input modal β = elastisitas input tenaga kerja

sebelum menggunakan fungsi produksi cobb-douglas, maka data dipindahkan terlebih dahulu kedalam bentuk bentuk linier dengan cara menggunkan Logaritma Natural (ln). Dengan cara mengubah persamaan kedalam logaritma natural (ln) jadi secara mudah memperoleh parameter efisiensi dan elastisitas input.

Fungsi cobb-douglas bagaimana mendapatkan elastsitas masing-masing inputnya.

Contoh factor produksi yang digunakan adalah Modal (K) dan Tenaga Kerja (L).

Elastisitas K dan L dalam fungsi ini adalah tetap. Sifat tersebut sangat penting dalam estimasi empiris karena fungsi tersebut cocok dengan asumsi regresi yaitu mengasumsikan koefisien dari variabel bebasnya adalah konstasn. Artinya, apabila input K dan L bertambah satu persen maka output bertambah sebesar α dan β persen. Fungsi cobb-douglas sangat praktis digunkan dalam model empiris dengan melakukan tranformasi data Q, K, dan L diubah menjadi bentuk Logaritma Natural (ln). sehingga fungsi produksi cobb-douglas menjadi:

Ln Q = Ln A + α ln K + β ln L

Hasil estimasi fungsi ini akan mengahsilkan koefisien α dan β merupakan angka elastisitas dari input K dan L.

Jumlah dari elastisitas factor input menunjukkan tingkat tambahan hasil dengan ketentuan sebagai berikut (Joesrron & Fathorrozi, 2003 : 104) :

(8)

a. Jika α + β = 1 terdapat tambahan hasil yang konstan atas skala produksi, (Constant retrun to scale)

b. Jika α + β > 1 terdapat tambahan hasil yang meningkat atas skala produksi, (Increasing retrun to scale)

c. Jika α + β < 1 terdapat tambahan hasil yang menurun atas skala produksi, (Decreasing retrun to scale)

4. Teori Modal

Menurut (Kasmir 2010:83) modal merupakan uang yang dikeluarkan untuk membiayai operasi perusahaan arau sebagai tempat atau alat untuk melakukan kegiatan produksi. Modal sendiri dibedakan menjadi 2 jenis yaitu modal investasi dan modal kerja, tetapi dalam proses produksi kedua modal tersebut tidak dibedakan karena modal tersebut secara bersama-sama berperan langsung dalam menjalankan proses produksi.

Modal investasi digunakan untuk jangka panjang dan dapat digunkan berulang-ulang dalam kegiatan produksi seperti tanah, mesin, gudang, pabrik dan investasi lainnya. Sementara modal kerja yaitu modal yang digunakan untuk membiayai perusahaan sedang beroperasi. Modal kerja bersifat jangka pendek yang dimana biasanya untuk sekali atau beberapa kali proses produksi. Modal kerja digunakan untuk keperluan membeli bahan baku, membayar gaji karyawan dan biaya peralatan. Sehingga modal merupakan arti kekayaan yang digunakan oleh perusahaan atau industri untuk mengatur faktor produksi lainnya.

Menurut Maryati (2015) Modal adalah dana yang dikeluarkan untuk proses produksi saja.. Modal dibedakan menjadi 2 dua yaitu 1) Modal Tetap merupakan

(9)

biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi yang tidak habis dalam satu kali produksi. 2) Modal Bergerak merupakan proses produksi yang habis dalam satu kali produksi. Menurut Daniel (2002: 73) modal yaitu setiap hasil produksi atau kekayaan yang digunakan untuk memproduksi hasil selanjutnya. Modal menjadi kebutuhan sebab modal berkaitan dengan pembiayaan dalam kegiatan produksi atau opersional untuk meningkatkan pendapatan dan memaksimumkan keuntungan.

Menurut Rosyidi (2017:56), menyatakan bahwa modal adalah real capital goods (Barang-barang modal riil) yang meliput semua jenis barang yang dibuat untuk menunjang kegiatan produksi barang-barang lain.

5. Teori Tenaga Kerja

Rosyidi (2017:56) mengemukakan tenaga kerja merupakan kemampuan manusia yang dapat disumbangkan untuk dilakukannya proses produksi barang- barang dan jasa. Menurut UU No. 13 Tahun 2003 tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melaksanakan pekerjaan untuk menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi diri sendiri maupun untuk masyarakat. Sedangkan Mulyadi (2003:59) berpendapat bahwa tenaga kerja merupakan penduduk yang berusia 15-64 tahun atau jumlah penduduk dalam satu negara yang dapat memproduksi barang dan jasa.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja yang dapat melakukan pekerjaan untuk mengahsilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarkat.

Dalam proses produksi tenaga kerja merupakan faktor yang cukup penting karena tenaga kerja bertindak sebagai pelaku ekonomi. Menurut Sumarsono

(10)

(2003:99) Tenaga kerja bersifat aktif yang mampu mempengaruhi faktor produksi lainnya yang bersifaat pasif seperti: modal, bahan baku, mesin, dan tanah.

Tenaga kerja merupakan faktor produksi yang cukup penting sehingga dalam proses produksi tenaga kerja harus diperhatikan Mahchfudz (2007:97). Beberapa hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan tenaga kerja:

a. Kualitas Tenaga Kerja

Kualitas tenaga kerja sangat dibutuhkan dalam proses produksi. Kualitas sangat diperlukan sejumlah tenaga kerja yang memiliki pengusaan dibidang tertentu saat bekerja sehingga dapat melakukan pekerjaan tertentu. Apabila kualitas tenaga kerja ini tidak diperhatiaka, hal ini akan mengakibatkan proses produksi akan terhambat. Banyak sekarang alat-alat yang sudah canggih tetapi belum tersedianya tenaga kerja yang dapat mengoprasikan alat tersebut.

b. Jenis Kelamin

Kualitas tenaga kerja juga akan dipengaruhi oleh jenis kelamin. Seperti proses produksi dalam pertanian, tenaga kerja laki-lai mempunyai bidang pekerjaan seperti mongalah tanah sedangkan tenaga kerja wanita mempunyai bidang perkerjaan seperti mengerjakan tanam. Seperti halnya proses produksi di bidang manufaktur, missal pabrik rokok. Penggunaan tenaga kerja laki-laki lebih banyak melakukan pekerjaan di bidang pengepakan dan pengangkutan sementara tenaga kerja wanita melakukan pekerjaan membungkus rokok. Sehingga jenis kelamin dapat menentukan jenis pekerjaan yang akan dilakukan.

(11)

c. Tenaga Kerja Musiman

Proses produksi pertanian tergantung oleh musim, sehingga terjadilah penyediaan tenaga kerja musiman dan pengangguran musiman. Apabila terjadi pengangguran seperti ini maka akan terjadi urbanisasi dan migrasi musiman sifat musiman ini akan mempenagruhi permintaan dan penawaran tenaga kerja sehingga akan terjadi fluktuasi upah tenaga kerja.

d. Upah Tenaga Kerja

Beberapa hal yang dapat menentukan besar kecilnya upah tenaga kerja, antara lain dipengaruhi oleh:

1. Mekanisme pasar. Pasar yang tidak sempurna akan mengakibatkan upah tenaga kerja sering berubah pada setiap saat dan upah tenaga kerja menjadi tidak menentu.

2. Jenis kelamin. Upah tenaga kerja laki-laki pada umumnya lebih besar dibandngkan dengan tenaga kerja perempuan. Tetapi gambaran upah tenaga kerja tersebut tidak berlaku bagi pegawai negeri dan perusahaan-perusahaan modern.

3. Kualitas tenaga kerja akan mempengaruhi upah yang didapat. Tenaga kerja yang memiliki pendidikan lebih tinggi dan keterampilan yang tinggi akan mendapatkan upah yang lebih besar dan begitupula sebaliknya. Tetapi seringkali dijumpai tenaga kerja yang berpendidikan tinggi dan keterampilan yang tinggi belum tentu mendapatkan imbalan upah atau gaji yang tinggi, hal ini dikarenakan adanya sistem pasar tenaga kerja yang tidak tidak baik.

(12)

6. Industri Kecil

Menurut undang-undang RI Nomor 3 tahun 2014 tentang perindustrian, industri merupakan kegitan ekonomi yang mengelolah bahan baku atau memanfaatkan sumber daya industri sehingga menghasilkan barang dengan nilai atau manfat yang lebih tinggi, termasuk jasa industri. Sukirno (2005:194) menyatkan bahwa industri merupakan perusahaan untuk mengelola kegiatan ekonomi yang tergolong ke dalam sektor sekunder. Kegiatan ini yaitu seperti, pabrik tekstil, pabrik perakit dan pabrik makanan dan minuman.

Ciri-ciri industri kecil menurut Soemarni dan Soeprihanto (2003:10) adalah sebagai berikut:

a. Usaha pada umumnya dikelola dan dipimpin oleh pemiliknya sendiri.

b. Struktur organisasi sederhana dan terdapat perangkapan tugas pada seseorang.

c. Kegagalan yang akan dialami relative tinggi.

d. Kesulitan dalam mengembangkan usahanya dikarenakan sulit menerima pinjaman

Berdasarkan ciri-ciri diatas maka dapat diketahui kelebihan dan kelemahan industri kecil. Kelebihan dan kelemahan industri kecil adalah sebagai berikut:

Lestari (2010)

a. Kelebihan Industri Kecil :

1) Modal yang digunakan untuk usaha relative kecil

2) Tidak melibatkan banyak orang sehingga penelolaan yang dilakukan dengan improvisasi dalam memilih produk dan cara menghasilkannya

(13)

3) Mampu memberi ciri ukm sebagai organisasi bisnis yang sangat fleksibel.

4) Kinerja Industri kecil cederung lebih baik dalam menghasilkan tenaga kerja yang produktif.

b. Kelemahan Industri Kecil:

1) Pendapatan yang tidak teratur

2) Kualitas kehidupan yang rendah meskipun usaha yang dijalankan lancer 3) Memerluakan waktu yang cukup lama dan kerja keras sebelum

usahanya berkembang.

4) Kerugian investasi pada awal lebih besar.

Menurut Ibrahim (2016) peran dan fungsi dari industri kecil dalam kegiatan mayarakat yaitu: 1) Penyediaan barang dan jasa, 2) Penyerapan tenaga kerja, 3) Peningkatan taraag hidup, 3) Pendaptan merata, 4) Nilai tambah bagi produk daerah

C. Pengaruh Antara Variabel

1. Pengaruh Modal terhadap Produksi Industri

Hubungan modal terhadap produksi adalah hubungan awal dari terjadinya suatu proses produksi yang mana modal. Menurut Daniel (2002: 73) modal yaitu setiap hasil produksi atau kekayaan yang digunakan untuk memproduksi hasil selanjutnya. Modal menjadi kebutuhan sebab modal berkaitan dengan pembiayaan dalam kegiatan produksi atau opersional untuk meningkatkan pendapatan dan memaksimumkan keuntungan. Menurut Amlauni, (dalam Sutrisno 2007:39) menyatakan modal merupakan dana yang harus dimiliki oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan seperti pembelihan bahan baku,

(14)

pembayaran upah karyawan, membayar hutang. Modal mencakup uang yang disediakan oleh perushaan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan serta faktor produksi lainnya.

Modal dibagi menjadi 2 sebagai berikut : Modal Tetap adalah modal yang memeberikan jasa untuk proses produksi dalam waktu yang relatif lama serta tidak berpengaruh oleh besar kecilnya jumlah produksi. Modal lancar adalah modal yang memberikan jasa haya sekali dalam proses produksi. Secara klasik modal merupakan hasil produksi yang digunakan untuk memproduksi lebih lanjut. Dari penelitian terdahulu bahwasanya Amalia (2014) berpendapat bahwa Modal berpengaruh secara langsung positif dan signifikan atau memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap produksi yang dihasilkan.

2. Pengaruh Tenaga Kerja terhadap Produksi Industri

Menurut Ahman (2004:118) Tenaaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang dapat mengahsilkan barang atau jasa dalam jumlah yang cukup, bukan dilihat dari ketersediaan jumlah tenaga kerja tetapi kualitas dan macam tenaga kerja harus diperhatikan. Tenaaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang dapat mengahsilkan barang atau jasa. Menurut Machfudz (2007:97) tenaga kerja merupakan faktor produksi yang harus diperhatikan oleh pihak pengusaha atau industri.

Menurut Maryati (2015) tenaga kerja merupakan orang yang melaksanakan kegiatan menggunakan peralatan teknologi untuk menghasilkan produksi yang bernilai ekonomi. Faktor tenaga kerja merupakan faktor yang cukup penting dalam usaha untuk meningkatkan hasil produksi. Sehingga faktor tenaga kerja dipandang

(15)

sebagai suatu faktor produksi yang mampu meningkatkan faktor produksi lainnya (mengelola bahan mentah dan memanfaatkan modal). Hal ini diperkuat oleh pendapat Ahman (2004:118) bahwasanya faktor produksi merupakan unsur-unsur yang harus dikorbankan dalam proses produksi, salah satunya yaitu tenaga kerja.

Adapun hubungan tenaga kerja terhadap hasil produksi juga di perkuat oleh penelitian Budiman (2015), Laksana (2018), dan Agustin (2016) menunjukan bahwa tenaga kerja memiliki hubungan yang secara langsung positif dan signifikan, juga sangat berkontribusi yang sangat besar terhadap hasil produksi.

D. Kerangka Berfikir

Kerangakan pemikiran penelitian ini secara umum menjelaskan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Berdasarkan uraian di atas kerangkan pemikiran ini menjelaskan bahwa hasil produksi (sebagai variabel terikat) yang dipengaruhi oleh variabel bebas (Modal Usaha dan Tenaga Kerja).

Sumber : Data Diolah 2020

Gambar 2.1 Kerangka Pikir E. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari rumusan masalah penelitian.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah variabel modal, tenaga kerja diduga memiliki Modal (X1)

Tenaga Kerja (X2)

Produksi (Y)

(16)

pengaruh terhadap tingkat produksi industri mebel. Maka dapat dikemukakan hipotesis sebagai berikut :

“Diduga bahwa penggunaan faktor produksi luas modal, dan tenaga kerja berpengaruh terhadap produksi industri Meuble di Kelurahan Bukir Kecamatan Gadingrejo Kota Pasuruan”.

Referensi

Dokumen terkait

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Grobogan disusun dengan maksud menyediakan sebuah dokumen perencanaan komprehensif 5 (lima) tahunan, yang akan

obatan dan vitamin yang terdiri atas antibiotik, elektrolit, dan gusanex, g) persiapan pakan yaitu jumlah konsentrat dan hijauan, h) persiapan peralatan administrasi yang

Daerah perumahan akan diklasifikasikan dengan 4 tingkat kondisi sosial yang berbeda yaitu Kondisi Sangat Mewah, Kondisi Mewah, Kondisi Sederhana, Kondisi Sangat

Hasil penelitian tentang hubungan status pekerja- an usia lanjut dengan kemampuan keluarga merawat usia lanjut di rumah. Usia lanjut yang bekerja 37 orang, sejumlah

Tindak Pidana Khusus adalah suatu perbuatan pidana atau tindak pidana yang diatur diluar Kitab Undang-Undang Pidana dasar pemberlakuan tindak pidana khusus adalah

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk menghitung besarnya pengaruh efikasi diri

Kleinberger diwakili oleh Aristoteles dan John Dewey. Tipe ini berpandangan bahwa moral itu merupakan suatau keharusan, akan tetapi tidak mencukupi untuk melahirkan

Secara kumulatif nilai ekspor yang melalui Pelabuhan Gorontalo Januari-Februari 2014 adalah sebesar US$43.270, sementara pada tahun sebelumnya periode yang sama