• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Gajah Mada Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Gajah Mada Medan"

Copied!
121
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA

PT. BANK SYARIAH MANDIRI CABANG GAJAH MADA MEDAN

OLEH

PUTRI FIRDA OKTAVANI 080502028

PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

(2)

ABSTRAK

Judul penelitian ini adalah “Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT Bank Syariah Mandiri Cabang Gajah Mada Medan.” Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan dan iklim organisasi terhadap semangat kerja karyawan pada PT Bank Syariah Mandiri Cabang Gajah Mada Medan.

Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis statistik. Pengujian data mengggunakan kuesioner yang dianalisis dengan menggunakan analisis statistik seperti : uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik dan analisis regresi linear berganda pada α=5% dengan bantuan SPSS 17.0 for Windows.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh secara positif dan signifikan antara variabel gaya kepemimpinan dan iklim organisasi terhadap semangat kerja karyawan pada PT Bank Syariah Mandiri Cabang Gajah Mada Medan. Pada uji F diketahui bahwa variabel gaya kepemimpinan dan iklim organisasi secara bersama-sama mempengaruhi variabel semangat kerja karyawan PT Bank Syariah Mandiri Cabang Gajah Mada Medan secara positif dan signifikan. Pada uji t diketahui bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh lebih dominan terhadap semangat kerja karyawan pada PT Bank Syariah Mandiri Cabang Gajah Mada Medan. Hasil perhitungan koefisien determinasi adalah 0,558, yang memiliki arti bahwa semangat kerja karyawan pada PT Bank Syariah Mandiri Cabang Gajah Mada Medan dipengaruhi oleh variabel gaya kepemimpinan dan iklim organisasi sebesar 55,8% dan sisanya 44,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

(3)

ABSTRACT

The title of this research is "The Influence of Leadership Styles and Organizational Climate To Employee Morale at PT Bank Syariah Mandiri Branch Gajah Mada Medan." The purpose of this research is to investigate and analyze the influence of leadership style and organizational climate on employee morale at PT Bank Syariah Mandiri Branch Gajah Mada Medan.

The analysis method used is descriptive analysis method and statistical analysis methods. Testing of data use traditional questionnaires were analyzed using statistical analysis such as: validity and reliability, the classic assumption test and multiple linear regression analysis on the α = 5% using SPSS 17.0 for Windows.

The results of this research indicate that the influence of a positive and significant relationship between the variables of leadership style and organizational climate on employee morale at PT Bank Syariah Mandiri Branch Gajah Mada Medan. In the F-test is known that variable leadership style and organizational climate jointly affect employee morale variable PT Bank Syariah Mandiri Branch Gajah Mada Medan positive and significant. In the t-test is known that the dominant leadership style influence on employee morale at PT Bank Syariah Mandiri Branch Gajah Mada Medan. The results of the calculation of the coefficient of determination is 0.558, which means that the employee morale at PT Bank Syariah Mandiri Branch Gajah Mada field variables influenced by leadership style and organizational climate by 55.8% and the remaining 44.2% is influenced by other variables not examined in this study.

(4)

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, Segala puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya serta shalawat beriring salam juga penulis persembahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT Bank Syariah Mandiri Cabang Gajah Mada Medan”, guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, yang disebabkan oleh keterbatasan kemampuan, pengalaman, dan pengetahuan penulis, baik mengenai materi, teknik penyusunan, maupun hasil analisisnya. Oleh karenanya dengan hati terbuka penulis menerima setiap saran dan kritik dari pembaca untuk penyempurnaan pada masa yang akan datang.

Penulis mempersembahkan rasa hormat dan terimakasih kepada kedua orangtua penulis, Ayahanda Firdaus, A Ma.Pd dan Ibunda Efriyeni S.Pd yang dengan ikhlas dan penuh dukungan disertai kasih sayang dan do’a menuntun penulis dalam hidup.

(5)

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang selalu berusaha membangun Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara ke arah yang lebih baik.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE., M.Si, Selaku Ketua Departemen S1 Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik dan mendorong memajukan mahasiswa/i.

3. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si., selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, Msi, selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.

5. Ibu Dra. Lucy Anna, M.Si, selaku dosen pembimbing. Penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada Ibu atas kesabaran dan kesediaan Ibu atas waktu yang ibu berikan untuk skripsi ini.

6. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si, selaku dosen pembaca dan penilai. Penulis mengucapkan banyak terimakasih atas kesediaan Ibu memberikan waktu dan saran serta nasehat dari Ibu untuk penulis.

7. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi, khususnya Departemen Manajemen yang telah memberikan pelajaran yang berharga selama diperkuliahan. 8. Seluruh pegawai Departemen Manajemen, penulis mengucapkan terima

kasih.

(6)

juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh teman di Fakultas Ekonomi khususnya stambuk 2008 Departemen Manajemen.

10.Orang paling spesial, Andri Adriansyah, yang selalu memberikan semangat dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini. Terima kasih atas dukungannya selama ini.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan peneliti lainnya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan yang berlipat kepada semua pihak yang telah berperan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Medan, September 2012 Penulis

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... i

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR GAMBAR... ix

DAFTAR LAMPIRAN... x

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Perumusan Masalah... 6

1.3 Tujuan Penelitian... 6

1.4 Manfaat Penelitian... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 9

2.1 Uraian Teoritis... 9

2.1.1 Pemimpin dan Kepemimpinan... 9

2.1.2 Pentingnya Kepemimpinan dalam Organisasi... 10

2.1.3 Gaya Kepemimpinan... 12

2.1.4 Iklim Organisasi... 14

2.1.4.1 Pengertian Iklim Organisasi... 15

2.1.4.2 Sifat dan Tipe Iklim Organisasi... 15

2.1.4.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Iklim Organisasi... 17

2.1.5 Semangat Kerja... 20

2.1.5.1 Aspek-aspek Semangat Kerja... 21

2.2 Penelitian Terdahulu... 22

2.3 Kerangka Konseptual... 23

2.4 Hipotesis... 25

BAB III METODE PENELITIAN... 26

3.1 Jenis Penelitian... 26

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian... 26

3.3 Batasan Operasional Variabel... 26

3.4 Definisi Operasional Variabel... 27

3.5 Skala Pengukuran Variabel... 29

3.6 Populasi dan Sampel... 29

3.7 Jenis Data... 30

3.8 Metode Pengumpulan Data... 30

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas... 31

` 3.10 Teknik Analisis... 36

(8)

3.10.3 Metode Analisis Statistik... 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 43

4.1 Gambaran Umum Perusahaan... 43

4.1.1 Sejarah Singkat PT. Bank Syariah Mandiri... 43

4.1.2 Struktur Organisasi PT. Bank Syariah Mandiri cabang Gajah Mada Medan... 44

4.1.3 Visi dan Misi PT. Bank Syariah Mandiri cabang Cabang Gajah Mada Medan... 56

4.1.4 Produk yang Dihasilkan Oleh PT. Bank Syariah Mandiri cabang Gajah Mada Medan... 56

4.2 Hasil Analisis... 61

4.2.1 Analisis Deskriptif ... 61

4.2.1.1 Analisis Deskriptif Responden... 61

4.2.1.2 Analisis Deskriptif Variabel... 63

a. Penjelasan Atas Variabel Gaya Kepemimpinan... 63

b. Penjelasan Atas Variabel Iklim Organisasi.... 65

c. Penjelasan Atas Variabel Semangat Kerja... 68

4.3. Uji Asumsi Klasik... 69

a. Uji Normalitas... 69

b. Uji Heteroskedastisitas... 73

c. Uji Multikolinearitas... 76

4.4 Pengujian Hipotesis Penelitian... 78

a. Regresi Linear Berganda... 78

b. Uji Parsial... 79

c. Uji Determinasi... 80

d. Uji Secara Simultan/Serempak (Uji F)... 81

4.5 Pembahasan... 81

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 84

A. Kesimpulan... 84

B. Saran... 85

DAFTAR PUSTAKA... 86

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Tabel Halaman

Tabel 1.1. Rekapitulasi Daftar Pegawai yang Terlambat pada Bulan

Februari 2012... 6

Tabel 1.2. Rekapitulasi Daftar Pegawai yang Terlambat pada Bulan Maret 2012... 6

Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel Penelitian... 28

Tabel 3.2. Istrumen Skala Likert... 29

Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Gaya Kepemimpinan... 32

Tabel 3.4. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Iklim Organisasi.. 33

Tabel 3.5. Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Semangat Kerja.. 34

Tabel 3.6. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel... 35

Tabel 4.1. Identitas Responden... 61

Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Bagian... 62

Tabel 4.3. Penjelasan Atas Variabel Gaya Kepemimpinan... 63

Tabel 4.4. Penjelasan Atas Variabel Iklim Organisasi... 65

Tabel 4.5. Penjelasan Atas Variabel Semangat Kerja... 68

Tabel 4.6. One-Sample Kolmogorov Smirnov Test... 73

Tabel 4.7. Uji Glejser... 76

Tabel 4.8. Uji Multikolinearitas... 77

Tabel 4.9. Nilai Koefisien Regresi Linier Berganda... 78

Tabel 4.10. Hasil Uji Parsial (t-test)... 79

Tabel 4.11. Hasil Uji Determinasi... 80

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Gambar Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual... 25

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Bank Syariah Mandiri cabang Gajah Mada Medan Tahun 2012... 47

Gambar 4.2 Histogram... 71

Gambar 4.3 Grafik Normal P-P Plot... 72

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

(12)

ABSTRAK

Judul penelitian ini adalah “Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Iklim Organisasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada PT Bank Syariah Mandiri Cabang Gajah Mada Medan.” Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan dan iklim organisasi terhadap semangat kerja karyawan pada PT Bank Syariah Mandiri Cabang Gajah Mada Medan.

Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis statistik. Pengujian data mengggunakan kuesioner yang dianalisis dengan menggunakan analisis statistik seperti : uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik dan analisis regresi linear berganda pada α=5% dengan bantuan SPSS 17.0 for Windows.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh secara positif dan signifikan antara variabel gaya kepemimpinan dan iklim organisasi terhadap semangat kerja karyawan pada PT Bank Syariah Mandiri Cabang Gajah Mada Medan. Pada uji F diketahui bahwa variabel gaya kepemimpinan dan iklim organisasi secara bersama-sama mempengaruhi variabel semangat kerja karyawan PT Bank Syariah Mandiri Cabang Gajah Mada Medan secara positif dan signifikan. Pada uji t diketahui bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh lebih dominan terhadap semangat kerja karyawan pada PT Bank Syariah Mandiri Cabang Gajah Mada Medan. Hasil perhitungan koefisien determinasi adalah 0,558, yang memiliki arti bahwa semangat kerja karyawan pada PT Bank Syariah Mandiri Cabang Gajah Mada Medan dipengaruhi oleh variabel gaya kepemimpinan dan iklim organisasi sebesar 55,8% dan sisanya 44,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

(13)

ABSTRACT

The title of this research is "The Influence of Leadership Styles and Organizational Climate To Employee Morale at PT Bank Syariah Mandiri Branch Gajah Mada Medan." The purpose of this research is to investigate and analyze the influence of leadership style and organizational climate on employee morale at PT Bank Syariah Mandiri Branch Gajah Mada Medan.

The analysis method used is descriptive analysis method and statistical analysis methods. Testing of data use traditional questionnaires were analyzed using statistical analysis such as: validity and reliability, the classic assumption test and multiple linear regression analysis on the α = 5% using SPSS 17.0 for Windows.

The results of this research indicate that the influence of a positive and significant relationship between the variables of leadership style and organizational climate on employee morale at PT Bank Syariah Mandiri Branch Gajah Mada Medan. In the F-test is known that variable leadership style and organizational climate jointly affect employee morale variable PT Bank Syariah Mandiri Branch Gajah Mada Medan positive and significant. In the t-test is known that the dominant leadership style influence on employee morale at PT Bank Syariah Mandiri Branch Gajah Mada Medan. The results of the calculation of the coefficient of determination is 0.558, which means that the employee morale at PT Bank Syariah Mandiri Branch Gajah Mada field variables influenced by leadership style and organizational climate by 55.8% and the remaining 44.2% is influenced by other variables not examined in this study.

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manajemen memegang peranan penting dalam segala kegiatan yang dijalankan suatu organisasi dewasa ini. Manajemen yang baik merupakan salah satu syarat mutlak untuk membantu organisasi dalam mencapai tujuannya. Organisasi pada dasarnya merupakan suatu wadah dimana orang-orang berkumpul dan bekerjasama dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Dalam mencapai tujuannya, organisasi harus mampu mengatur seluruh sumber daya yang terdapat di dalamnya. Salah satu sumber daya organisasi yang membutuhkan perhatian dan pengaturan khusus adalah sumber daya manusia. Sebuah organisasi harus mengatur dan memfasilitasi karyawannya dengan baik untuk menunjang kinerja dan produktivitas organisasi.

(15)

serta sumber daya lainnya dan sarana yang tersedia di dalam organisasi perusahaan.

Pemimpin yang baik adalah seorang pemimpin yang mampu membangkitkan semangat kerja dan menanamkan rasa percaya diri serta tanggung jawab pada bawahan untuk melaksanakan tugas-tugasnya dengan penuh tanggung jawab guna mencapai produktivitas perusahaan. Semangat kerja karyawan akan muncul diantaranya dari gaya kepemimpinan ideal yang diterapkan seorang pemimpin dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan secara maksimal, sehingga pemimpin mampu menggerakkan orang lain, dalam hal ini adalah karyawan yang menjadi bawahannya.

Gaya kepemimpinan diartikan sebagai perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap, dan perilaku organisasinya (Nawawi, 2003 : 113). Menurut Husnan, (2002:224) gaya kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai pola tingkah laku yang dirancang untuk mengintegrasikan tujuan organisasi dengan tujuan individu untuk mencapai tujuan perusahaan.

(16)

Newstrom (2002: 91), memandang iklim organisasi sebagai kepribadian sebuah organisasi yang membedakannya dengan organisasi lainnya yang mengarah pada persepsi masing-masing anggota dalam memandang organisasi. Iklim organisasi selalu ada dalam setiap perusahaan, dan eksistensinya tidak pernah berkurang sedikitpun. Iklim organisasi mempengaruhi seluruh kondisi dasar, hal kerja, dan perilaku individu dalam perusahaan, dan pemimpin adalah faktor paling dominan yang mempengaruhi bentuk dari iklim organisasi.

Iklim organisasi terkait erat dengan proses menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, sehingga dapat tercipta hubungan dan kerjasama yang harmonis diantara seluruh anggota organisasi yang tentunya mempengaruhi semangat kerja para anggota organisasi. Untuk menciptakan iklim organisasi yang kondusif, khususnya hubungan kerja antara karyawan, atau hubungan antara staf dengan pimpinan, diarahkan pada terwujudnya kerjasama yang serasi. Dengan demikian, iklim organisasi yang harmonis dapat mewujudkan semangat kerja yang semakin baik pada diri karyawan.

(17)

Menurut survey yang dilakukan Marplus Insight, pada tahun 2012 Bank Syariah Mandiri berhasil menempati urutan kedua dalam indeks loyalitas nasabah, setelah sebelumnya pada tahun 2011 berhasil menduduki urutan pertama sebagai bank syariah terbaik dalam indeks loyalitas nasabah. Posisi ini mengukuhkan BSM sebagai bank syariah papan atas untuk kategori tingkat loyalitas nasabah. Kekuatan modal dan back up jaringan bank induk menjadi nilai lebih Bank Syariah Mandiri dibandingkan dengan bank syariah lain.

PT. Bank Syariah Mandiri telah hadir sejak tahun 1999 yang kehadirannya merupakan hikmah dan berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-1998. Krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997 telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat terhadap sendi kehidupan masyarakat, tidak kecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank konvensional mengalami krisis luar biasa.

(18)

PT. Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi tanggal 1 November 1999 dengan tujuan untuk membangun Indonesia yang lebih baik melalui idealisme usaha yang berpadu dengan nilai-nilai rohani.

Karyawan dalam suatu organisasi harus mampu menunjukkan kinerja yang baik. Hal ini sudah merupakan tanggung jawab organisasi untuk menyediakan fasilitas dan kebijakan yang dapat mendorong motivasi kerja karyawan untuk bekerja sesuai dengan yang diharapkan. Organisasi perbankan yang tengah berkembang seperti PT. Bank Syariah Mandiri membutuhkan gaya kepemimpinan dan iklim organisasi yang tepat untuk menunjang semangat kerja pada karyawan.

Kurangnya keterlibatan pimpinan dalam mengarahkan dan memotivasi karyawan dapat berdampak terhadap motivasi dan kinerja karyawan tersebut. Pimpinan PT Bank Syariah Mandiri cabang Gajah Mada Medan melaksanakan rapat karyawan setiap minggu agar tetap dapat memonitor perkembangan, serta mendengarkan feedback dari karyawan. Selain rapat mingguan yang diadakan pada hari Senin, pimpinan PT Bank Syariah Mandiri cabang Gajah Mada Medan selalu memberi arahan dan bimbingan pada karyawan agar tetap mengingat nilai-nilai perusahaan dan memberi kinerja yang baik.

(19)

Tabel 1.1

Rekapitulasi Daftar Pegawai yang Terlambat pada Bulan Februari 2012

Bagian Jumlah

Pegawai

Jumlah Pegawai yang

Terlambat

Frekuensi Keterlambatan

Pemasaran 21 7 25

Operasional 20 12 20

Unit Pembiayaan Mikro 2 2 2

Sumber: PT Bank Syariah Mandiri cabang Gajah Mada Medan (data diolah)

Tabel 1.1 menunjukkan bahwa 46,66% dari jumlah keseluruhan pegawai mengalami keterlambatan doa pagi bersama pada bulan Februari 2012. Tabel tersebut juga menunjukkan kurangnya motivasi karyawan untuk datang lebih awal dan mengikuti rutinitas yang diwajibkan perusahaan.

Tabel 1.2

Rekapitulasi Daftar Pegawai yang Terlambat pada Bulan Maret 2012

Bagian Jumlah

Pegawai

Jumlah Pegawai yang

Terlambat

Frekuensi Keterlambatan

Pemasaran 21 8 19

Operasional 20 6 14

Sumber: PT Bank Syariah Mandiri cabang Gajah Mada Medan (data diolah)

(20)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

“Apakah gaya kepemimpinan dan iklim organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap semangat kerja karyawan PT. Bank Syariah Mandiri cabang Gajah Mada Medan?”

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan dan iklim organisasi terhadap semangat kerja karyawan PT. Bank Syariah Mandiri cabang Gajah Mada Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik bagi perusahaan, bagi peneliti, dan juga bagi peneliti selanjutnya. Adapun manfaat yang diharapkan adalah :

a. Bagi Perusahaan

(21)

b. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu penelitian dan pengetahuan dalam bidang manajemen sumber daya manusia yang berkaitan dengan faktor yang dapat mempengaruhi semangat kerja karyawan.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

(22)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Teoritis

2.1.1 Pemimpin dan Kepemimpinan

Pemimpin dan kepemimpinan memiliki definisi yang berbeda. Pemimpin merupakan individunya, sedangkan kepemimpinan merupakan pola tindakan dan tingkah laku dari pemimpin tersebut. Menurut Kartono (2006 : 10), pemimpin merupakan inisiator, motivator, stimulator, dinamisator, dan inovator dalam organisasi. Sedangkan menurut Dubrin (2006 : 5) Pemimpin ialah seseorang yang dapat menunjukkan semangat, hasrat, dan memberi inspirasi bagi orang lain agar mencapai kinerja yang lebih baik (bekerja keras) dan menaikkan laba.

(23)

Menurut Moeljono (2003 : 44) ada 4 (empat) syarat kepemimpinan antara lain :

a. Adanya pengikut

b. Pemimpin yang efektif bukanlah selalu seseorang yang dipuja atau dicintai, namun mereka adalah individu yang menjadikan para pengikutnya berbuat benar

c. Pemimpin adalah mereka yang memberi contoh

d. Kepemimpinan bukanlah kedudukan, jabatan, atau uang. Kepemimpinan adalah tanggung jawab.

Menurut Matondang (2008:5), kepemimpinan adalah suatu proses untuk mempengaruhi orang lain agar mau melakukan sesuatu yang diinginkan, dengan menjalin suatu hubungan interaksi antara pengikut (follower) dan pemimpin dalam mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan adalah proses kerjasama diantara manusia untuk mencapai tujuan, sebagai suatu bentuk energi yang memotori setiap usaha bersama, yang memberikan model untuk diteladani, yang memotivasi, yang menimbulkan semangat kerja, dan yang mempercayai bawahan untuk mengendalikan diri sendiri (Dharma, 2003:136).

2.1.2 Pentingnya Kepemimpinan dalam Organisasi

(24)

saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia lihat. Dalam hal ini usaha untuk menyelaraskan persepsi di antara orang yang akan memengaruhi perilaku dengan orang yang perilakunya akan dipengaruhi menjadi amat penting kedudukannya.

Keberhasilan seorang pemimpin tidak hanya bergantung dari berapa banyak keterampilan yang ia kuasai, namun juga dapat bergantung pada cara ia berprilaku dan tindakan yang dilakukannya. Gaya kepemimpinan berpengaruh besar terhadap semangat kerja karyawannya, karena gaya kepemimpinan mempengaruhi kepuasan kerja karyawan sehingga akan meningkatkan kinerja karyawan apabila kepuasan tersebut terpenuhi.

Di dalam kepemimpinan terdapat 3 (tiga) unsur-unsur yaitu :

1. Kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok

2. Kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau orang lain

3. Untuk mencapai tujuan tertentu

Safaria (2004:102-103) menyatakan bahwa organisasi yang kuat merupakan hasil dari kepemimpinan yang unggul. Pemimpin yang unggul adalah pemimpin yang memiliki visi kedepan serta dibarengi dengan tindakan strategis yang tinggi juga, maka akan menghasilkan pemimpin visioner dan efektif.

(25)

gaya kepemimpinan, setiap pemimpin tersebut harus mampu menyesuaikan dengan situasi, kondisi pada waktu dan tempat tertentu.

2.1.3 Gaya Kepemimpinan

Menurut Dubrin (2006 : 114), gaya kepemimpinan adalah pola khas dari perilaku yang ditunjukkan oleh pemimpin saat berhadapan dengan anggota kelompok. Gaya kepemimpinan seorang pemimpin akan sangat berpengaruh terhadap kinerja pegawai dan pencapaian tujuan.

Pengertian gaya kepemimpinan menurut Nawawi (2003 : 15) adalah perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaaan, sikap dan perilaku para anggota organisasi atau bawahannya.

Ada 3 (tiga) macam model gaya kepemimpinan menurut Winardi (2000 : 76) adalah sebagai berikut :

1. Gaya Kepemimpinan Demokratis.

(26)

2. Gaya Kepemimpinan Otoriter.

Kepemimpinan ini menempatkan kekuasaan ditangan satu orang atau sekelompok kecil orang yang diantara mereka tetap ada seseorang yang paling berkuasa. Dengan kata lain gaya kepemimpinan otoriter ini menghimpun sejumlah perilaku atau gaya kepemimpinan yang bersifat terpusat pada pemimpin (sentralistik) sebagai satu-satunya penentu, penguasa, dan pengendali anggota organisasi dan kegiatannya dalam usaha mencapai tujuan.

3. Gaya Kepemimpinan Bebas (Laissez Faire).

(27)

2.1.4 Iklim Organisasi

2.1.4.1 Pengertian Iklim Organisasi

Semangat kerja karyawan dalam suatu organisasi dapat dipengaruhi oleh iklim organisasi yang ada didalamnya. Setiap organisasi atau perusahaan memiliki cara tersendiri dalam menjalankan usahanya. Perlu diketahui bahwa setiap organisasi akan memiliki iklim organisasi yang berbeda. Keanekaragaman pekerjaan yang dirancang di dalam organisasi, atau sifat individu yang ada akan menggambarkan perbedaan tersebut.

Iklim (Climate) berasal dar bahasa Yunani yaitu incline, kata ini tidak hanya memberikan arti yang terbatas pada hal-hal fisik saja seperti temperatur atau tekanan, tetapi juga memiliki arti psikologis bahwa orang-orang yang berada di dalam organisasi menggambarkan tentang lingkungan internal organisasi tersebut.

(28)

Definisi mengenai iklim organisasi dikemukakan oleh beberapa ahli. Menurut Davis dan Newstrom (2002 : 80) iklim organisasi adalah yang menyangkut semua lingkungan yang dihadapi oleh manusia di dalam suatu organisasi tempat mereka melaksanakan pekerjaannya.

Iklim organisasi adalah serangkaian keadaan lingkungan yang dirasakan secara langsung atau tidak langsung oleh karyawan (Gibson, et al, 2000 : 702). Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa iklim organisasi merupakan beberapa keadaan atau kondisi alam satu rangkaian yang secara langsung atau tidak langsung, sadar atau tidak sadar mempengaruhi karyawan.

Dari pendapat sebelumnya maka dapat dikatakan bahwa iklim organisasi merupakan suatu konsep yang menggambarkan tentang kualitas lingkungan internal organisasi yang mempengaruhi perilaku anggota organisasi dalam melaksanakan pekerjaannya.

2.1.4.2 Sifat dan Tipe Iklim Organisasi

Gibson (2003 : 127) menyatakan bahwa ada 4 (empat) sifat iklim organisasi, antara lain :

1. Iklim baik secara organisasi

(29)

2. Semua iklim adalah abstrak

Orang-orang biasanya memanfaatkan informasi tentang barang lain dan berbagai kegiatan yang terjadi dalam organisasi tersebut untuk membentuk suatu rankuman persepsi mengenai iklim. Kemudian digabungkan hasil dai pengamatan mereka dan pengalaman pribadi orang lain. Untuk dibuat peta kognitif dari orang tersebut.

3. Iklim bersifat abstrak dan perseptual

Orang-orang memiliki prinsip-prinsip yang sama dengan persepsi seperti konsep psikologis yang lainnya. Pada saat prinsip ini digunakan dalam pengamatan lingkungan kerja maka sebuah deskripsi yang bersifat multidimensi akan dihasilkan.

4. Iklim itu sendiri

Didasari lebih deskriptif daripada evaluatif, jadi peneliti lebih banyak menanyakan apa yang mereka lihat dalam lingkungan kerja mereka pada seseorang dibandingkan menanyakan kepada mnereka untuk menyatakan apakah itu baik atau buruk.

Menurut Robbins (2004), ada 2 (dua) tipe iklim organisasi, yaitu :

1. Iklim Organisasi Terbuka

(30)

administrasi rendah, karyawan yang meninggalkan pekerjaan seperti bolos, izin dan sebagainya juga rendah, perasaan terpaksa untuk bekerja juga rendah.

2. Iklim Organisasi Tertutup

Semangat kerja karyawan rendah, dorongan pimpinan untuk memotivasi karyawannya berprestasi rendah, sedangkan rutinitas administratif tinggi, tingkat karyawan yang mneninggalkan pekerjaan mereka juga tinggi.

2.1.4.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Iklim Organisasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi iklim organisasi adalah:

a. Karakteristik internal

Terdiri dari kondisi dalam organisasi yang diatur dan telah ditetapkan dalam mencapai tujuan organisasi. Karakter internal dikenal melalui beberapa dimensi:

1. Formalisasi, yaitu tingkat penggunaan dokumentasi tertulis 2. Spesialisasi, yaitu derajat pembagian tugas

3. Sentralisasi, yaitu berupa pembagian kekuasaan dan proses pengambilan keputusan

4. Otoritas, yaitu berupa pembagian tugas pengambilan keputusan 5. Profesionalisme, yaitu menggambarkan tingkat pendidikan anggota 6. Konfigurasi, yaitu menunjukkan pembagian anggota ke dalam

(31)

b. Karakteristik organisasi secara keseluruhan

Organisasi sebagai suatu sistem terbuka, dalam upaya pencapaian tujuan memiliki karakteristik tertentu sebagai totalitas dapat dilakukan melalui penelaahan terhadap ukuran organisasi, teknologi yang digunakan dan lingkungan yang dihadapi organisasi, faktor umum organisasi, ukuran organisasi, teknologi dan lingkungan akan mempengaruhi iklim yang dirasakan anggota, karena secara langsung ataupun tidak, anggota pun berinteraksi dengan faktor-faktor tersebut.

c. Karakteristik individu

Iklim merupakan suasana yang dirasakan orang-orang yang terlibat dalam organisasi. Dengan demikian karakter individu seperti persepsi, sifat, kemampuan, akan mempengaruhi iklim organisasi. Demikian juga dengan pengalaman masa lalu, harapan serta nilai-nilai yang dianut setiap individu akan berpengaruh terhadap proses interaksi. Karakteristik individu yang satu dengan yang lain berbeda, akan memberi warna pada iklim yang terbentuk.

(32)

Sedangkan menurut Stringer (2002:135) mengemukakan bahwa terdapat 5 (lima) faktor yang mempengaruhi terjadinya iklim suatu organisasi, yaitu:

1. Lingkungan Eksternal

Industri atau bisnis yang sama mempunyai iklim organisasi umum yang sama.

2. Strategi Organisasi

Kinerja suatu perusahaan bergantung pada strategi (apa yang diupayakan untuk dilakukan), energi yang dimiliki oleh karyawan untuk melaksanakan pekerjaan yang diperlukan oleh strategi, dan faktor-faktor lingkungan penentu dari level energi tersebut. Strategi yang berbeda menimbulkan pola iklim organisasi yang berbeda. Strategi mempengaruhi iklim organisasi secara tidak langsung.

3. Pengaturan Organisasi

Pengaturan organisasi mempunyai pengaruh paling kuat terhadap iklim organisasi.

4. Kekuatan Sejarah

(33)

5. Kepemimpinan

Perilaku pemimpin mempengaruhi iklim organisasi yang kemudian mendorong motivasi karyawan. Motivasi karyawan merupakan pendorong utama terjadinya kinerja.

2.1.5 Semangat Kerja

Setiap perusahaan selalu berusaha agar produktivitas kerja karyawannya dapat ditingkatkan dan salah satunya dengan meningkatkan semangat dan kegairahan kerja karyawan. Semangat dan kegairahan kerja ini perlu ditingkatkan karena merupakan unsur penunjang tercapainya tujuan yang diinginkan oleh perusahaan.

Pendapat mengenai semangat kerja menurut Nitisemito (2002:160) adalah upaya melakukan pekerjaan secara lebih giat sehingga dengan demikian pekerjaan akan dapat diselesaikan dengan lebih baik.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa semangat kerja harus dimiliki oleh setiap karyawan dalam arti tenaga tersebut harus selalu ada serta menunjukkan prestasi. Semangat kerja pada hakekatnya adalah merupakan perwujudan dari moral kerja yang tinggi, dimana suatu pekerjaan akan dilaksanakan dengan baik.

(34)

dengan harapan dapat memperoleh banyak keuntungan, dapat memperkecil tingkat absensi dan perpindahan karyawan.

2.1.5.1 Aspek-aspek Dari Semangat Kerja

Ada 4 (empat) aspek yang menunjukkan seseorang mempunyai semangat kerja yang tinggi, yaitu:

1. Kegairahan

Seseorang yang memiliki kegairahan dalam bekerja berarti juga memiliki motivasi dan dorongan bekerja. Motivasi tersebut akan terbentuk apabila seseorang memiliki keinginan atau minat dalam mengerjakan pekerjaannya. Yang lebih dipentingkan karyawan adalah seharusnya bekerja untuk organisasi bukan lebih mementingkan kepada apa yang mereka dapat.

2. Kekuatan untuk melawan frustasi

Aspek ini menunjukkan adanya kekuatan seseorang untuk selalu konstruktif walaupun sedang mengalami kegagalan yang ditemuinya dalam bekerja. Seseorang yang memiliki semangat kerja yang tinggi tentunya tidak akan memilih sikap yang pesimis apabila menemui kesulitan dalam pekerjaannya.

3. Kualitas untuk bertahan

(35)

4. Semangat kelompok

Semangat kelompok menggambarkan hubungan antar karyawan. Dengan adanya semangat kerja maka karyawan akan saling bekerja sama, tolong-menolong dan tidak saling bersaing untuk menjatuhkan.

2.2 Penelitian Terdahulu

Sakti Panca Sukma (2011) dengan judul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Marketing Pada PT. Auto Kencana Andalas Medan”. Dengan hasil penelitian sebagai berikut : dengan koefisien regresi sebesar 0,433. Yang berarti gaya kepemimpinan mempengaruhi kinerja dari karyawannya. Gaya kepemimpinan PT Auto Kencana Andalas (AKA) Medan cenderung bergaya partisipatif atau lebih dikenal dengan nama gaya kepemimpinan demokratis, artinya gaya kepemimpinan PT AKA adalah kepemimpinan yang mengakomodasi ide-ide dan gagasan dari bawahan, menghargai dan ,menganggap bawahan sebagai mitra dalam bekerja.

(36)

antara variabel iklim organisasi terhadap keterlibatan kerja karyawan sebesar 78,4% artinya hubungan erat.

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan sintesa tentang hubungan beberapa variabel yang diteliti, yang disusun dari berbagai teori yang dideskripsikan (Sugiyono, 2005:49). Kerangka penelitian ini menjelaskan variabel yang akan diteliti yaitu gaya kepemimpinan dan iklim organisasi sebagai variabel bebas

(Independent Variable) dan semangat kerja sebagai variabel terikat (Dependent Variable).

Menurut Dubrin (2006:114) gaya kepemimpinan adalah pola khas dari perilaku yang ditunjukkan oleh pemimpin saat berhadapan dengan anggota kelompok. Gaya kepemimpinan seorang pemimpin akan sangat berpengaruh terhadap kinerja pegawai dan pencapaian tujuan.

(37)

dorongan atau motivasi kepada karyawannya dengan memenuhi beberapa kebutuhan individu maupun kelompok sehingga dapat meningkatkan semangat kerja karyawan.

Menurut Lussier (2005:486) mengatakan bahwa iklim organisasi adalah persepsi pegawai mengenai kualitas lingkungan internal organisasi yang secara relatif dirasakan oleh anggota organisasi yang kemudian akan mempengaruhi perilaku mereka berikutnya. Lingkungan internal suatu organisasi yang dipersepsikan dan dirasakan oleh para karyawan yang mempunyai hubungan dengan organisasi mengenai apa yang terjadi di dalam lingkungan suatu organisasi secara rutin yang dapat memotivasi karyawan yang nantinya mempengaruhi sikap dan perilaku serta semangat kerja anggota yang akan menentukan kinerja organisasi.

Menurut Wirawan (2008:123) sikap dan perilaku anggota organisasi mempengaruhi kinerja mereka secara individual dan kelompok yang kemudian mempengaruhi kinerja organisasi. Iklim organisasi mempengaruhi semangat kerja anggota dan selanjutnya memengaruhi efektifitas dan efisiensi organisasi.

(38)

Berdasarkan pernyataan yang dikemukakan, maka model kerangka konseptual dapat digambarkan pada gambar berikut:

[image:38.595.117.504.179.314.2]

Sumber: Dubrin (2006), Lussier (2005), Wirawan (2008)

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis

Menurut Koencoro (2003:47) hipotesis merupakan suatu penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena, atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau yang akan terjadi. Berdasarkan rumusan masalah dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini adalah : “Gaya Kepemimpinan dan Iklim Organisasi Berpengaruh Terhadap Semangat Kerja Karyawan pada PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Gajah Mada Medan.”

Gaya Kepemimpinan (X₁)

Iklim Organisasi (X₂)

(39)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian merupakan suatu proses untuk memecahkan masalah berdasarkan data yang diperoleh di lapangan. Dalam permasalahan penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian eksplanasi. Penelitian eksplanasi merupakan proses pemecahan masalah yang diteliti dengan menggambarkan keadaan subjek dan objek penelitian saat ini berdasarkan fakta-fakta yang tampak. Jenis penelitian eksplanasi yang bertujuan untuk melihat adanya pengaruh gaya kepemimpinan dan iklim organisasi terhadap Semangat kerja pada PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Gajah Mada Medan.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di PT. Bank Syariah Mandiri Jl. Gajah Madan No.7, Medan. Penelitian dilakukan mulai dari bulan Maret 2012 hingga Juni 2012.

3.3 Batasan Operasional Variabel

(40)

3.4. Definisi Operasional Variabel

Diperlukan definisi operasional variabel untuk menjelaskan variabel yang dimaksudkan dalam penelitian ini sebagai upaya pemahaman dalam penelitian. Definisi operasional variabel bertujuan untuk melihat sejauh mana suatu variabel berkaitan dengan variabel lainnya. Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah gaya kepemimpinan dan iklim organisasi sebagai variabel bebas

(independent variable), dan semangat kerja karyawan sebagai variabel terikat

(dependent variable). Kedua variabel tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut:

a. Variabel Bebas (Independent variable)

1. Gaya kepemimpinan (X₁), adalah perilaku atau cara yang dipilih dan

dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaaan, sikap dan

perilaku para anggota organisasi atau bawahannya.

2. Iklim organisasi (X₂), merupakan keadaan lingkungan kerja yang

dirasakan secara langsung atau tidak langsung oleh karyawan.

b. Variabel terikat (dependent variable)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah semangat kerja karyawan (Y). Semangat kerja merupakan upaya melakukan pekerjaan secara lebih giat sehingga dengan demikian pekerjaan akan dapat diselesaikan dengan

(41)
[image:41.595.114.513.113.568.2]

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Definisi Indikator Skala

Pengukuran

Gaya

Kepemimpinan (X₁)

Perilaku atau cara yang dipilih dan

dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaaan, sikap dan perilaku para anggota organisasi atau bawahannya.

1. Komunikasi antara pimpinan dengan bawahan

2. Memberikan perintah kerja yang baik

3. Tingkat kesedian pimpinan untuk memberikan bimbingan dan pengarahan kepada bawahan 4. Pengambilan keputusan Likert Iklim Organisasi

(X₂) Serangkaian keadaan lingkungan yang dirasakan secara langsung atau tidak langsung oleh karyawan

1. Lingkungan kerja 2. Hubungan atasan

dengan bawahan 3. Hubungan sesama

rekan kerja 4. Fasilitas fisik 5. Konflik

6. Dukungan kerja 7. Kekompakkan

Likert

Semangat Kerja (Y)

Upaya melakukan pekerjaan secara lebih giat sehingga dengan demikian pekerjaan akan dapat diselesaikan dengan lebih baik.

1. Kualitas kerja 2. Kuantitas kerja 3. loyalitas 4. Disiplin

Likert

Sumber: Nawawi (2003), Gibson (2000), Nitisemito (2002), (data diolah)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

(42)
[image:42.595.166.451.169.372.2]

keperluan analisis kuantitatif penelitian, yang dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut ini:

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No. Alternatif Jawaban Skor

1. Sangat Setuju (SS) 5

2. Setuju (S) 4

3. Kurang Setuju (KS) 3

4. Tidak Setuju (TS) 2

5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber: Sugiyono (2008:133)

3.6 Populasi dan Sampel a. Populasi

Populasi adalah himpunan/unit (orang, objek, atau kejadian) yang menjadi bahan perhatian penelitian (Ariestonandri, 2006:93). Pada penelitian ini yang menjadi populasinya adalah pegawai/karyawan tetap PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Gajah Mada Medan yang berjumlah 45 orang. b. Sampel

(43)

3.7 Jenis Data a. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh dari responden secara langsung di lokasi penelitian melalui kuesioner dan wawancara mengenai variabel yang diteliti.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang berisikan informasi dan teori-teori yang digunakan untuk mendukung penelitian. Peneliti memperoleh data sekunder dari literature, buku, majalah dan internet yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3.8. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Kuesioner

Teknik ini dilakukan dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada responden untuk dijawab, kemudian dari setiap pertanyaan ditentukan skornya untuk setiap jawaban dengan menggunakan skala.

b. Wawancara

(44)

c. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi dilakukan dengan meninjau dokumen-dokumen serta catatan yang ada, misalnya sejarah perusahaan, struktur organisasi, dan jumlah karyawan. Studi dokumentasi juga dapat dilakukan dengan meninjau jurnal, internet, data literatur, majalah dan sumber-sumber lain yang dapat mendukung penelitian.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Suatu skala pengukur dinyatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

1. Jika rhitung≥ rtabel, maka pernyataan dinyatakan valid

2. Jika rhitung < rtabel, maka pernyataan dinyatakan tidak valid

Dalam penelitian ini disebarkan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang berisi pertanyaan yang menyangkut pengaruh gaya kepemimpinan dan iklim organiasasi terhadap semangat kerja karyawan. Pengujian validitas dilakukan pada 30 orang yaitu pada bagian umum PT Bank Syariah Mandiri cabang Ring Road Medan dengan menggunakan perangkat lunak SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi 17.00. Nilai rtabel dengan ketentuan jumlah sampel 30 dan tingkat

(45)
[image:45.595.114.512.235.567.2]

Ketentuan apakah suatu butir instrumen valid atau tidak adalah melihat nilai probabilitas koefisien korelasinya. Hasil uji validitas instrumen variabel gaya kepemimpinan dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut:

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Gaya Kepemimpinan

No. Pernyataan Corrected

Item-Total Correlation

������ Validitas

1. Komunikasi antara pimpinan

dan karyawan terjalin baik 0.957 0.361

Valid

2. Tidak kesulitan berkomunikasi

dengan pimpinan 0.668 0.361

Valid

3. Pimpinan memberi perintah

disertai arahan atau bimbingan 0.794 0.361 Valid

4. Pimpinan memberi perintah

sesuai dengan kemampuan 0.468 0.361 Valid

5. Pengarahan atau bimbingan

diberikan pemimpin pada setiap tugas

0.820 0.361 Valid

6. Pengarahan atau bimbingan

yang diberi pemimpin dapat membantu kelancaran pekerjaan

0.873 0.361 Valid

7. Keputusan yang diambil atasan mempertimbangkan masukan karyawan

0.957 0.361 Valid

8. Pimpinan memberi kesempatan kepada karyawan untuk memberikan pendapat beserta masukan

0.851 0.361 Valid

Sumber: Hasil Penelitian 2012 (data diolah)

(46)
[image:46.595.114.517.181.589.2]

Hasil uji validitas instrumen variabel iklim organisasi dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut:

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Iklim Organisasi

No. Pernyataan Corrected

Item-Total Correlation

������ Validitas

1. Lingkungan kerja sesuai

dengan yang diharapkan 0.926 0.361

Valid

2. Nyaman dengan lingkungan

kerja 0.630 0.361

Valid

3. Memiliki hubungan baik

dengan atasan 0.740 0.361

Valid

4. Pimpinan berbaur dengan

karyawan 0.535 0.361

Valid

5. Memiliki hubungan baik

dengan rekan sekerja 0.904 0.361 Valid

6. Saya mampu bekerjasama

dengan rekan sekerja 0.796 0.361

Valid

7. Fasilitas yang tersedia

lengkap 0.968 0.361

Valid

8. Fasilitas yang tersedia

menunjang semua pekerjaan 0.940 0.361

Valid

9. Konflik masih dalam batas

normal 0.926 0.361

Valid

10. Konflik masih bisa diatasi

dengan baik 0.940 0.361

Valid

11. Rekan kerja mendukung saya

di dalam bekerja 0.886 0.361

Valid

12. Pimpinan mendukung saya

dalam bekerja 0.512 0.361

Valid

13. Hubungan yang terjalin di dalam perusahaan terasa kompak

0.883 0.361

Valid

14. Hubungan pimpinan dan

bawahan terlihat kompak 0.926 0.361

Valid

Sumber: Hasil Penelitian 2012 (data diolah)

(47)
[image:47.595.114.513.183.456.2]

Hasil uji validitas instrumen variabel semangat kerja dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut:

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Semangat Kerja

No. Pernyataan Corrected

Item-Total

Correlation �����

Validitas

1. Mementingkan kualitas dalam

menyelesaikan pekerjaan 0.771 0.361 Valid

2. Apabila pekerjaan tidak membuat pimpinan puas, saya akan segera memperbaikinya

0.733 0.361 Valid

3. Banyaknya pekerjaan yang

saya terima dapat saya selesaikan

0.556 0.361 Valid

4. Pelaksanaan pekerjaan telah

memenuhi target 0.716 0.361 Valid

5. Merasa peduli terhadap

kemajuan perusahaan 0.771 0.361 Valid

6. Ingin menyumbangkan

kemajuan bagi perusahaan 0.850 0.361 Valid

7. Selalu hadir tepat waktu

dalam bekerja 0.556 0.361

Valid

8. Menyerahkan hasil pekerjaan

kepada atasan tepat waktu 0.442 0.361 Valid

Sumber: Hasil Penelitian 2012 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 3.5 diperoleh hasil pengujian instrumen dari variabel semangat kerja karyawan memiliki nilai yang lebih besar dari 0,361. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan dari variabel semangat kerja karyawan yang digunakan adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian.

2. Uji Reliabilitas

(48)
[image:48.595.121.505.218.346.2]

(Sugiyono, 2007 : 111). Skala pengukuran yang reliabel sebaiknya memiliki nilai Cronbach Alpha minimal 0,60.

Tabel 3.6

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Variabel Cronbach’s

Alpha

N Of Items

Keterangan

Variabel Gaya Kepemimpinan Variabel Iklim Organisasi Variabel Semangaat Kerjas

0.929 0.949 0,898 8 14 8 Reliabel Reliabel Reliabel

Sumber: Hasil Penelitian, 2012 (data diolah)

Reliabilitas yang kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan reliabilitas dengan Cronbach’s Alpha 0,8 atau diatasnya adalah baik. Berdasarkan output yang diperoleh pada Tabel 3.6, diperoleh nilai koefisien reliabilitas pada semua variabel adalah lebih besar dari 0,8. Maka variabel-variabel yang digunakan pada instrumen tersebut adalah reliabel untuk digunakan dalam penelitian.

3.10 Teknik Analisis

3.10.1 Metode Analisis Deskriptif

(49)

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah residual yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Distribusi data tidak normal, karena terdapat nilai ekstrem data yang diambil. Ada dua cara yang dapat digunakan untuk uji normalitas, yaitu:

a. Analisis Grafik

Normalitas data dapat dilihat melalui penyebaran titik pada sumbu diagonal dari P-Plot atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusannya sebagai berikut:

Apabila data menyebar disekitar garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Apabila data menyebar jauh dari diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

b. Analisis Statistik

(50)

apabila pada hasil uji Kolmogorof Smirnov, nilai Asymp. Sig ( 2-tailed) lebih besar dari 0,05 (α = 5%, tingkat signifikan) maka data

berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinieritas

Uji ini bertujuan utnuk menguji apakah di dalam model regresi linier ditemukan adanya korelasi yang tinggi diantara variabel bebas. Ada atau tidaknya multikolinieritas antar variabel dapat diketahui dengan melihat nilai varience inflation factor (VIF) dari masing-masing variabel

independent terhadap variabel dependent.

Pengambilan Keputusannya:

VIF > 5 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas

VIF < 5 maka tidak terdapat multikolinieritas

Tolerence < 0,1 maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas

Tolerence > 0,1 maka tidak terdapat multikolinieritas

3. Uji Heteroskedastisitas

(51)

a. Analisis Grafik

Gejala Heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafik Scatterplot. Apabila data yang berbentuk titik-titik tidak membentuk suatu pola atau menyebar, maka model regresi tidak terkena heteroskedastisitas.

b. Analisis Statistik

Gejala Heterokedastisitas juga dapat dideteksi melalui uji Glesjer.

3.10.3 Metode Analisis Statistik

a. Analisis Regresi Berganda

Metode analisis regresi linier berfungsi untuk mengetahui pengaruh/hubungan antara variabel independent (gaya kepemimpinan dan iklim organisasi) dan variabel dependent (Semangat Kerja Pegawai) akan digunakan regresi linier berganda (multiple regression analysis). Peneliti menggunakan bantuan program software SPSS versi 17.00 untuk memperoleh hasil yang lebih terarah. Rumus persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut:

Y = a + b₁X₁ + b₂X₂ + ℮

Dimana:

(52)

a : Konstanta

b₁-b₂ : Koefisien regresi

X₁ : Gaya Kepemimpinan

X₂ : Iklim Organisasi

℮ : Standard error (variabel yang tidak diteliti)

b. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Uji t (Uji Parsial)

Uji t digunakan untuk menguji apakah variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai variabel terikat dengan rumusan hipotesis sebagai berikut:

a. H0 : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh

positif dan signifikan dari variabel independent terhadap variabel dependent.

b. Ha :b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh positif dan

signifikan dari variabel independent terhadap variabel

dependent.

Kriteria pengambilan keputusan:

(53)

H0 ditolak jika thitung ≥ ttabelpada α = 5%

2. Pengujian Koefisien Determinan (��)

Koefisisen determinan (R2) bertujuan untuk mengetahui

signifikansi variabel. Koefisien determinasi melihat seberapa besar pengaruh variabel independent yaitu Gaya Kepemimpinan sebagai (X₁)

dan Iklim Organisasi sebagai (X₂) terhadap variabel dependent yaitu

Semangat Kerja Pegawai sebagai (Y). Koefisien determinan (R2) berkisar

antara 0 (nol) sampai dengan 1 (satu), (0 ≤ R2 ≤ 1). Apabila determinasi

(R2) semakin kecil (mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa

pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel independent (variabel bebas) yaitu gaya kepemimpinan dan iklim organisasi terhadap variabel dependent (variabel terikat) yaitu semangat kerja, dan bila (R2) mendekati 1 (satu), maka dapat dikatakan

bahwa pengaruh variabel independent (variabel bebas) adalah besar terhadap variabel dependent (variabel terikat).

3. Uji Secara Simultan/Serempak (Uji F)

(54)

H0 : b = b₂ = 0

artinya secara bersama-sama (serentak) tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent (Gaya Kepemimpinan dan Iklim Organisasi) terhadap variabel dependent (Semangat Kerja Karyawan).

Ha : b₁≠ b₂≠ 0

artinya secara bersama-sama (serentak) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independent (Gaya Kepemimpinan dan Iklim Organisasi) terhadap variabel dependent (Semangat Kerja Pegawai).

Nilai fhitung akan dibandingkan dengan nilai ftabel. Kriteria pengambilan

keputusan, yaitu:

H0 diterima jika fhitung < ftabel pada α = 5% dengan tingkat keyakinan

95%

Ha diterima jika fhitung > ftabel pada α = 5% dengan tingkat keyakinan

(55)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat PT Bank Syariah Mandiri

(56)

tindakan dengan merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia.

Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan (merger)

empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim, dan Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan penggabungan tersebut juga menempatkan dan menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai pemilik mayoritas baru BSB.

Selanjutnya, Bank Mandiri melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah. Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking system).

(57)

Hingga saat ini, PT Bank Syariah Mandiri merupakan salah satu perbankan syariah yang sudah cukup berprestasi dan dipandang bonafide. Perusahaan tersebut telah mengalami perkembangan yang relatif pesat dan kompetitif di antara pesaingnya, serta telah mampu mendapat kepercayaan dan menjaga brand-image yang baik di mata masyarakat.

4.1.2 Struktur Organisasi PT Bank Syariah Mandiri cabang Gajah Mada Medan

Menurut Robbins (2008 : 214), struktur organisasi adalah penentuan bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal. Ada enam (6) elemen yang penting dalam mendesain struktur organisasi bagi sebuah perusahaan, yaitu spesialisasi kerja, departementalisasi, rantai komando, rentang kendali, stralisasi dan desentralisasi, serta formalisasi.

Faktor-faktor utama yang diidentifikasi menentukan perancangan struktur suatu organisasi adalah:

a. Strategi yang digunakan organisasi

(58)

b. Ukuran organisasi

Ukuran sebuah organisasi secara signifikan memengaruhi strukturnya. Semakin besar ukuran sebuah organisasi, maka struktur organisasi yang digunakan juga akan semakin kompleks dan harus mampu mengkoordinasikan setiap sumber daya manusia yang ada di dalam organisasi secara tepat.

c. Teknologi

Istilah teknologi mengacu kepada cara sebuah organisasi mengubah input

menjadi output. Teknologi yang digunakan perusahaan untuk memproduksi barang-barang atau jasa akan membedakan bentuk struktur organisasi.

d. Lingkungan

Lingkungan yang selalu berubah akan turut memengaruhi struktur sebuah organisasi, baik dari segi pesaing, peraturan pemerintah, ataupun preferensi pelanggan dalam menggunakan produk perusahaan.

(59)
(60)

Struktur organisasi yang digunakan PT Bank Syariah Mandiri cabang Gajah Mada Medan dibuat sesuai dengan kebutuhan perusahaan untuk memaksimalkan semangat kerja karyawan. Rincian mengenai tanggung jawab dan wewenang tiap-tiap jabatan dalam struktur organisasi sebelumnya adalah sebagai berikut:

(61)

Memiliki tujuan untuk memimpin, mengelola, mengawasi/mengendalikan, mengembangkan kegiatan dan mendayagunakan sarana organisasi cabang untuk mencapai tingkat serta volume aktivitas pemasaran, operasional, dan layanan cabang yang efektif dan efisien sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Tanggung jawab utama kepala cabang adalah:

1. Memastikan tercapainya target bisnis cabang yang telah ditetapkan berikut unit kerja di bawah koordinasinya, meliputi: pendanaan, pembiayaan, fee based, dan laba bersih baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

2. Memastikan kepatuhan, tingkat kesehatan dan prudensialitas seluruh aktivitas cabang.

3. Memastikan pengendalian dan pembinaan cabang dan jaringan yang ada di bawah koordinasinya.

4. Memastikan terlaksananya standar layanan nasabah di cabang dan jaringan yang ada di bawah koordinasinya.

5. Memastikan tindaklanjut hasil audit intern/ekstern. b. Marketing Manager

Memiliki tujuan memastikan tercapainya target-target pembiayaan, dana dan fee based income cabang yang telah ditetapkan kantor pusat.

(62)

2. Memastikan tercapainya target pembiayaan, pendanaan dan fee based income cabang.

3. Memastikan kelayakan nota analisa pembiayaan.

4. Memastikan kualitas aktiva produktif dalam kondisi terkendali dan pelaksanaan pengawalan terhadap seluruh nasabah cabang.

5. Memastikan implementasi standar pelayanan prima kepada nasabah prioritas.

c. Account Officer

Memiliki tujuan untuk merealisasikan target pembiayaan dan fee based income yang didistribusikan oleh Marketing Manager.

Memiliki tanggung jawab utama sebagai berikut:

1. Mendapatkan calon nasabah pembiayaan yang prospektif. 2. Memastikan kelengkapan dokumen aplikasi pembiayaan.

3. Menindaklanjuti permohonan pembiayaan nasabah dalam bentuk NAP.

4. Menindaklanjuti persetujuan atau penolakan permohonan pembiayaan nasabah.

5. Merealisasikan pendapatan fee based income dari nasabah pembiayaan.

d. Funding Officer

Memiliki tujuan untuk merealisasikan target pendanaan dan fee based income yang didistribusikan oleh Marketing Manager.

(63)

1. Memasarkan produk pendanaan, treasury dan haji sesuai strategi pemasaran yang telah ditetapkan.

2. Memasarkan produk bancassurance (produk asuransi yang dipasarkan oleh Bank), produk investasi dan jasa non-bank lainnya.

3. Meningkatkan business relation antara Bank dengan nasabah sesuai dengan target yang ditetapkan.

4. Memberikan pelayanan khusus dalam setiap interaksi dengan nasabah prioritas.

e. Pelaksana Marketing Support (PMS)

Memiliki tujuan tercapainya pelaksanaan kegiatan administrasi pendanaan dan pembiayaan.

Tanggung jawab Pelaksana Marketing Support adalah sebagai berikut: 1. Memastikan kelengkapan persyaratan penandatanganan akad dan

pencairan pembiayaan nasabah. 2. Mendokumentasikan current file.

3. Menerbitkan surat peringatan pembayaran kewajiban nasabah.

4. Membuat SP3 atau surat penolakan atas permohonan pembiayaan nasabah yang ditolak.

5. Menyusun laporan pencapaian target MM, AO dan FO. f. Operation Manager

(64)

Operation Manager memiliki tanggung jawab utama sebagai berikut: 1. Memastikan terkendalinya biaya operasional cabang dengan efisien

dan efektif.

2. Memastikan transaksi harian operasional telah sesuai dengan ketentuan dan SOP yang telah ditetapkan.

3. Memastikan terlaksananya standar layanan nasabah yang optimal di kantor cabang.

4. Memastikan pelaksanaan seluruh kegiatan administrasi, dokumentasi dan kearsipan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

5. Memastikan implementasi KYCP dengan baik. g. Customer Servise Representatif (CSR)

Memiliki tujuan melaksanakan kegiatan operasional dan pelayanan nasabah sesuai dengan ketentuan dan standar pelayanan.

Tanggung jawab Customer Service Representatif adalah sebagai berikut: 1. Memberikan informasi produk dan jasa BSM kepada nasabah.

2. Memproses permohonan pembukaan dan penutupan rekening tabungan, giro dan deposito.

3. Memblokir kartu ATM nasabah sesuai permintaan nasabah.

4. Melayani permintaan buku cek/bilyet giro, surat referensi bank/surat keterangan bank dan sebagainya.

5. Memastikan tersedianya media promosi produk dan jasa BSM di cabang.

(65)

Memiliki tujuan melayani kegiatan penyetoran dan penarikan uang tunai (rupiah dan valuta asing), pengambilan/penyetoran non-tunai & surat-surat berharga dan kegiatan kas lainnya serta terselenggaranya layanan di bagian kas secara benar, cepat dan sesuai dengan standar pelayanan Bank.

Tanggung jawab utama Teller adalah sebagai berikut:

1. Melakukan transaksi tunai & non-tunai sesuai dengan ketentuan SOP. 2. Mengelola saldo kas Teller sesuai limit yang ditentukan.

3. Mengelola uang yang layak dan tidak layak edar/uang palsu. 4. Menjaga keamanan dan kerahasiaan kartu specimen tanda tangan. 5. Menyediakan laporan transaksi harian.

i. Pelaksana Domestic & Clearing (D & C)

Memiliki tujuan untuk memastikan kecepatan dan kebenaran pelayanan transfer, inkaso, klirin dan aktivitas D & C lainnya untuk memenuhi kepuasan nasabah.

Pelaksana D & C memiliki tanggung jawab sebagai berikut:

1. Melaksanakan transaksi transfer, kliring, dan inkaso keluar dan masuk sesuai dengan ketentuan dan SOP yang berlaku.

2. Melaksanakan transaksi domestik dan kliring lainnya (antara lain

payroll, payment point, pelimpahan transaksi valas) sesuai ketentuan dan SOP yang berlaku.

(66)

5. Menggunakan wewenang limit transaksi operasional sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

j. Pelaksana Admin Pembiayaan & Trade Service

Memiliki tujuan untuk memenuhi komitmen Bank dan memelihara dokumen pencairan maupun legal yang berkaitan dengan pencairan pembiayaan, transaksi ekspor/impor dan SKBDN.

Pelaksana Admin Pembiayaan & Trade Service memiliki tanggung jawab sebagai berikut:

1. Memastikan kelengkapan pemenuhan dokumen pembiayaan sebelum fasilitas dicairkan berdasarkan prasyarat/syarat yang telah disepakati. 2. Memelihara dokumen pencairan dan dokumen legal pembiayaan

dengan tertib dan aman.

3. Menindaklanjuti proses pencairan pembiayaan kepada nasabah. 4. Menerbitkan notifikasi L/C kepada nasabah.

5. Membebankan rekening nasabah sebagai jaminan impor. k. Pelaksana SDI GA & Accounting

Memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan pegawai sesuai kondisi cabang dan terlaksananya pengembangan karir pegawai sesuai dengan pengetahuan dan kemampuan pegawai yang bersangkutan dan penyediaan kebutuhan sarana dan prasarana kantor untuk mendukung kegiatan operasional dan marketing cabang.

(67)

1. Menatausahakan gaji pegawai, data lembur pegawai, dan fasilitas pegawai lainnya.

2. Menatausahakan absensi harian pegawai (pagi dan sore hari), cuti pegawaia dan pemberian pinjaman pegawai.

3. Melakukan proses administrasi kepegawaian ke kantor pusat.

4. Melaksanakan pengadaan dan pendistribusian sarana serta prasarana kantor.

5. Melakukan perhitungan, pelaporan dan pembayaran perpajakan. 6. Melakukan penginputan data untuk pelaporan kantor pusat ke BI. l. PKP Pelaksana

PKP Pelaksana bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh transaksi bank di cabang sudah sesuai ketentuan dan peraturan berdasarkan surat edaran, peraturan Bank Indonesia, dan mencegah terjadinya penyimpangan dan fraud di setiap transaksi perbankan.

m. Officer Gadai

Officer Gadai bertanggung jawab atas pertumbuhan bisnis atau portofolio pembiayaan gadai dan meningkatkan fee based income.

n. Penaksir Gadai

(68)

o. Kepala Warung Mikro (KWM)

KWM memiliki tanggung jawab terhadap portofolio pembiayaan mikro, mikro Kredit Usaha Rakyat, linkage mikro dan fee based income. Tanggung jawab lain KWM adalah menjaga kualitas pembiayaan dengan target NPF di bawah 5%.

p. Asisten Analisis Mikro (AAM)

AAM memiliki tanggung jawab untuk menganalisa seluruh permohonan pembiayaan yang masuk.

q. Administrasi Pembiayaan Mikro (APM)

APM bertanggung jawab atas pencairan dan berkas-berkas yang berhbungan dengan administrasi pembiayaan mikro serta menyimpan jaminan.

r. Pelaksana Marketing Mikro (PMM)

PMM bertanggung jawab atas penjualan produk pembiayaan mikro.

4.1.3 Visi dan Misi PT Bank Syariah Mandiri cabang Gajah Mada Medan

1. Visi PT Bank Syariah Mandiri cabang Gajah Mada Medan “Menjadi Bank Syariah Terpercaya Pilihan Mitra Usaha” 2. MisiPT Bank Syariah Mandiri cabang Gajah Mada Medan

(69)

b. Mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan penyaluran pembiayaan pada segmen UMKM.

c. Merekrut dan mengembangkan pegawai profesional dalam lingkungan kerja yang sehat.

d. Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan yang sehat.

4.1.4 Produk yang Dihasilkan Oleh PT Bank Syariah Mandiri cabang Gajah Mada Medan

1. Pembiayaan Konsumer a. BSM Implan

BSM Implan adalah pembiayaan konsumer dalam valuta rupiah yang diberikan oleh bank kepada karyawan tetap perusahaan yang pengajuannya dilakukan secara massal (kelompok) dan dapat mengakomodir kebutuhan pembiayaan bagi para karyawan perusahaan.

b. Pembiayaan Peralatan Kedokteran

(70)

Pembiayaan Edukasi BSM adalah pembiayaan jangka pendek dan menengah yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan uang masuk sekolah/perguruan tinggi/lembaga pendidikan lainnya atau uang pendidikan pada saat pendaftaran tahun ajaran/semester baru berikutnya.

d. Pembiayaan Dana Berputar

Pembiayaan Dana Berputar adalah fasilitas pembiayaan modal kerja dengan prinsip musyarakah yang penarikan dananya dapat dilakukan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan riil nasabah.

e. Pembiayaan Kepada Pensiunan

Pembiayaan kepada Pensiunan merupakan penyaluran fasilitas pembiayaan konsumer (termasuk untuk pembiayaan multiguna) kepada para pensiunan, dengan pembayaran angsuran dilakukan melalui pemotongan uang pensiun langsung yang diterima oleh bank setiap bulan (pensiun bulanan).

f. Pembiayaan Umrah

Pembiayaan Umrah adalah pembiayaan jangka pendek yang digunakan untuk memfasilitasi kebutuhan biaya perjalanan umrah seperti namun tidak terbatas untuk tiket, akomodasi dan persiapan biaya umrah lainnya.

(71)

Penyaluran pembiayaan kepada/melalui koperasi karyawan untuk pemenuhan kebutuhan para anggotanya (kolektif) yang mengajukan pembiayaan melalui koperasi karyawan.

h. Pembiayaan Griya BSM

Pembiayaan Griya BSM adalah pembiayaan jangka pendek, menengah, atau panjang untuk membiayai pembelian rumah tinggal (konsumer), baik baru maupun bekas, di lingkungan

developer maupun non developer. i. Pembiayaan Talangan Haji

Merupakan pinjaman dana talangan dari bank kepada nasabah khusus untuk menutupi kekurangan dana untuk memperoleh kursi/seat haji dan pada saat pelunasan BPIH.

j. BSM Customer Network Financing

Fasilitas pembiayaan modal kerja yang diberikan kepada nasabah (a

Gambar

Tabel 1.1 Rekapitulasi Daftar Pegawai yang Terlambat pada Bulan Februari 2012
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert
+7

Referensi

Dokumen terkait

Anita Labbaika: Evaluasi Sistem Pembiayaan Murabahah pada Bank Syariah Mandiri Cabang Medan, 2006... Anita Labbaika: Evaluasi Sistem Pembiayaan Murabahah pada Bank Syariah

yang telah ditetapkan oleh Bank Mandiri Syariah Cabang Probolinggo menunjukkan adanya kecenderungan mengalami peningkatan. Kondisi tersebut dapat mengindikasikan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka dapat ditetapkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui budaya organisasi di Bank Syariah Mandiri (BSM) Cabang Cirebon,

Kepemimpinan transaksional pada Bank Syariah Mandiri Cabang Banda Aceh dalam memfokuskan perhatiannya pada proses pertukaran atau imbalan yang didasarkan pada

Analisis Gaya Kepemimpinan Islam Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai Pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Soekarna Hatta Kota Malang, Bagus Sahsetiyo Adi Pribowo,

Hasil studi menyatakan bahwa motivasi kerja yang dimiliki oleh karyawan selama bekerja di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Ciledug Tangerang terhadap semangat kerja,

Penelitian dengan judul “Analisis Kinerja Keuangan Bank Mandiri Konvensional dan Bank Mandiri Syariah Cabang Sangatta” dibatasi dengan lingkup penelitian pada wilayah

Uji t untuk membuktikan hipotesis yaitu “Terdapat pengaruh kepemimpinan dan motivasi kerja secara parsial terhadap kinerja karyawan Bank Syariah Mandiri