PENDAHULUAN
Maksud dan Tujuan Penulisan Tugas Akhir
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya kepemimpinan dan motivasi kerja pegawai Bank Syariah Mandiri KCP Majenang. Untuk memenuhi persyaratan mengikuti ujian pelatihan D III Manajemen Perbankan Syari'ah di IAIN Purwokerto dan memberikan wawasan tentang gaya kepemimpinan dan motivasi pegawai di Bank Syariah Mandiri KCP Majenang. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan sebagai masukan yang berguna untuk pertimbangan kebijakan bank, khususnya untuk pemilihan gaya kepemimpinan dan motivasi karyawan.
Penelitian ini dapat membuktikan apakah penerapan gaya kepemimpinan dan motivasi pegawai dalam praktek lapangan sesuai dengan teori yang mereka pelajari.
Metode Penulisan Laporan Tugas Akhir
- Jenis Penelitian
- Lokasi dan Waktu Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
- Metode Analisis Data
Pengamatan yang penulis lakukan disini adalah dengan melakukan pengamatan langsung terhadap kegiatan operasional di Kantor Cabang Pembantu Bank Syariah Mandiri Majenang lebih lanjut. Penulis akan melakukan observasi langsung untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dengan cara mendatangi langsung Bank Syariah Mandiri KCP Majenang. Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara berkomunikasi dengan objek yang diteliti dan mengetahui permasalahan objek yang diteliti.
Dalam arti lain, wawancara adalah cara pengumpulan data dengan mengadakan pertemuan tatap muka antara penanggung jawab pengumpulan data dengan orang yang menjadi objek penelitian. Untuk mendapatkan data yang lebih lengkap terkait gaya kepemimpinan dan motivasi dalam meningkatkan kinerja pegawai, penulis melakukan wawancara langsung dengan sasaran yang merupakan pimpinan dan pegawai Bank Syariah Mandiri KCP Majenang. Sumber dokumentasi berasal dari dokumen-dokumen yang dimiliki oleh Kantor Cabang Pembantu Bank Syariah Mandiri Majenang, seperti arsip, formulir dokumen dan sebagainya.
Semua dokumen yang tercantum di atas mendukung informasi yang diperlukan atau menambah referensi untuk penyusunan tugas akhir ini. Dengan menggunakan metode tersebut, penelitian ini akan mendeskripsikan gambaran umum Bank Mandiri KCP Majenang Syariah dan sistem operasionalnya.
Sistematika Pembahasan
Kerangka Teori
- Tinjauan Mengenai Kepemimpinan
- Tinjauan Mengenai Motivasi
Seseorang yang memiliki kecerdasan internal yang tinggi harus mampu memahami tanggung jawab profesinya, bersedia dipilih dan berdedikasi untuk mempersembahkan prestasi terbaiknya. Dalam konteks kontemporer kita, jenis kepemimpinan yang paling penting adalah menjadi pemimpin orang-orang di bawah tanggung jawab profesional kita sebagai seorang bos. Ciri-ciri seorang pemimpin kelompok yang memiliki kecerdasan internal yang tinggi tercermin dari kemampuannya dalam memahami.
Fakta menunjukkan bahwa orang yang menduduki jabatan struktural tinggi memiliki kekuasaan dan keleluasaan yang jauh lebih besar untuk membantu rakyat. Jadi mulai sekarang, jadilah orang yang berambisi untuk mengambil posisi tinggi, tetapi pastikan ketika Anda mencapainya, Anda berjalan di semua jalan yang penuh. Ciri-ciri pemimpin organisasi yang memiliki inteligensi intrinsik yang tinggi dapat dilihat pada kemampuannya memahami nafas bisnis perusahaan yang dipimpinnya, mengembangkan visi dan misi untuk mengembangkan perusahaannya, kemauan untuk menyatu dengan tuntutan dan konsekuensi sosial. tanggung jawab, serta komitmennya yang mendalam untuk menjadikan perusahaan yang dijalankannya menjadi pembawa berkah bagi masyarakat sosialnya, baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional.
Penelitian para psikolog dalam menjelaskan fenomena bahwa hanya sedikit orang yang mampu menjadi pemimpin dibandingkan dengan banyak orang yang menjadi pengikut mengarah pada anggapan bahwa pemimpin memiliki beberapa sifat unggul yang tidak dimiliki pengikutnya. Sifat-sifat inilah yang menyebabkan seorang pemimpin mau atau terpaksa menerima tanggung jawab yang lebih besar yang merupakan salah satu syarat menjadi seorang pemimpin. Koontz merangkum ada 4 ciri utama yang mempengaruhi keberhasilan seorang pemimpin, yaitu (1) kecerdasan, (2) kematangan dan keluasan hubungan sosial, (3) motivasi diri dan dorongan untuk berprestasi, dan (4) sikap manusiawi. hubungan.
Napoleon Bonaparte menjadi penguasa Prancis Raya dengan luas yang lebih besar dari negara Prancis saat ini... Dia bukan pria jangkung, tetapi bahkan lebih pendek dari rata-rata orang Prancis saat itu. Seorang pemimpin dapat meningkatkan efektivitas kepemimpinannya dengan menggunakan gaya yang berbeda-beda tergantung situasi dan kondisi yang dihadapinya. Pemimpin memperlakukan bawahan semena-mena, karena menganggap dirinya orang yang paling berkuasa, bawahannya bergerak dengan paksa, sehingga para pekerja melakukan pekerjaannya bukan karena keikhlasan, tetapi karena ketakutan.
Pemimpin selalu berkonsultasi dengan bawahannya untuk menyelesaikan tugas yang dapat diselesaikan bersama. Gaya kepemimpinan demokratis berlawanan dengan gaya kepemimpinan otoriter, mereka dihargai, karena memperhatikan “hati nurani” dan pendapat orang lain. Y menghargai orang lain dengan keyakinan bahwa mereka dapat melakukan lebih dari yang mereka kira.
Seorang pemimpin berharap untuk dapat memotivasi setiap karyawan, sebelumnya harus ada penyesuaian antara karyawan dengan tugas yang harus dilakukan. Ini juga akan membuat Anda menghargai hubungan dan saling ketergantungan antara pekerjaan yang berbeda.
Penelitian Terdahulu
Motivasi sangat dipengaruhi oleh bagaimana mereka menerima syarat apa yang mereka berikan dan terima dari perusahaan dibandingkan dengan apa yang diberikan di luar apa yang diberikan perusahaan. Cobalah untuk memahami dan memberdayakan mereka melalui alat motivasi yang berhubungan langsung dengan karyawan. Perbedaannya adalah penelitian sebelumnya telah membahas bagaimana HRM dilakukan, khususnya dalam seleksi, pelatihan dan pengembangan, dan penilaian kinerja.
Berdasarkan penelitian sebelumnya terkait dengan gaya kepemimpinan dan motivasi untuk meningkatkan kinerja pegawai, maka penelitian yang dilakukan oleh penulis tentang Penerapan Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Untuk Meningkatkan Kinerja Pegawai di Bank Syariah Mandiri KCP Majenang belum dilakukan. 62 Amalia Thoharoh “Skripsi Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Pengembangan Kualitas Kerja Pada BMT Dana Mentari Muhammadiyah Purwokerto”, (Purwokerto: IAIN Purwokerto, 2016). 63 Asriyati “Skripsi Pengaruh Gaji dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada BPRS Khasanah Ummat Banyumas”, (Purwokero: IAIN Purwokerto, 2015).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Profil Bank Syariah Mandiri KCP Majenang
TIDAK. 5 Jakarta 10340 – Indonesia Sementara itu, cabang pembantu Bank Mandiri Majenang Syariah yang berlokasi di Jl. Diponegoro no. 60, Desa Sindangsari, Kec. Majenang, Kab. Dalam menjalankan bisnisnya, Bank Syariah Mandiri KCP Majenang memiliki produk dan layanan keuangan yang penting untuk mendukung perekonomian masyarakat setempat. Bank Syariah Terkemuka: Menjadi bank syariah yang selalu unggul di antara para pelaku industri perbankan syariah di Indonesia pada segmen konsumer, mikro, UKM, Komersial dan Korporasi.
Bank Syariah Modern: Mewujudkan bank syariah dengan sistem layanan dan teknologi terkini yang melebihi harapan nasabah. Menurut pengamatan, pengurus di Bank Syariah Mandiri KCP Majenang bertipe personal management, karena di Bank Syariah Mandiri KCP Majenang hubungan kekeluargaan sangat erat, tanpa membedakan pekerjaan di bawah dan di atas, mereka semua merangkul semuanya dengan erat seperti keluarga sendiri. Karena di Bank Syariah Mandiri KCP Majenang selalu ada interaksi langsung satu sama lain dan membimbing setiap pegawainya, maka tidak sembarangan memperlakukan pegawainya sebagai bentuk manajemen yang impersonal dan otoriter.
Pimpinan Bank Syariah Mandiri KCP Majenang selalu melibatkan pegawainya dalam pengambilan keputusan yang akan datang kemudian. juga akan terkait dengan pekerjaan karyawan. Hal itu dilakukan pimpinan Bank Syariah Mandiri KCP Majenang untuk lebih menekankan rasa tanggung jawab pegawai terhadap pekerjaan yang harus dikerjakan pegawai agar tidak menumpuk. Dapat disimpulkan bahwa penjelasan teori dan hasil observasi menjelaskan bahwa gaya kepemimpinan yang sama adalah demokratis, karismatik dan militeristik secara teori dan observasi.
Bukan gaya kepemimpinan yang otoriter dan paternalistik karena pimpinan di Bank Syariah Mandiri KCP Majenang menggunakan hati nuraninya untuk selalu berkomunikasi dan berbicara dengan karyawan. Jika seorang pegawai di Bank Syariah Mandiri tidak melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan yang diharapkan dan berulang kali melakukan kesalahan, maka tugas pimpinan adalah mendekatkan diri dengan pegawai tersebut secara personal. Sarana motivasi yang diberikan oleh pimpinan Bank Syariah Mandiri sangat beragam, berupa: mengadakan rapat, mengadakan piknik setahun sekali, kegiatan promosi produk perkantoran yang dilakukan bersama, pengajian setiap jumat sore yang diikuti oleh seluruh pegawai Bank Syariah Mandiri KCP Majenang, lantunan pawai BSM setiap pagi setelah sholat subuh, berkomunikasi melalui grup di HP.102.
Marfan Nuryanto, manager Bank Syariah Mandiri KCP Majenang, selalu memberikan segala cara agar karyawan bersemangat dalam bekerja. Berdasarkan hasil observasi dimaksudkan untuk memberikan apa saja yang dibutuhkan pegawai Bank Syariah Mandiri KCP Majenang dalam mempercepat pekerjaannya. Dapat disimpulkan bahwa penjelasan teori dan hasil observasi menjelaskan bahwa menurut (1) Teori Y, karena manajer di Bank Syariah Mandiri selalu membina karyawannya, berarti ada kerjasama antara keduanya, tidak seperti Teori X yang hanya mengawasi karyawannya. . bawahan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan berupa data dan praktek langsung di Bank Syariah Mandiri KCP Majenang, penulis menemukan bahwa pada dasarnya setiap pemimpin memiliki perilaku yang berbeda dalam kepemimpinan, perbedaan perilaku pemimpin tersebut disebut dengan gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan yang diberikan pimpinan di Bank Syariah Mandiri KCP Majenang untuk meningkatkan kinerja pegawai adalah : 1.
Visi Misi & Motto Bank Syariah Mandiri
Struktur Organisasi BSM KCP Majenang
Produk-Produk Bank Syariah Mandiri KCP Majenang