5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Persediaan
Pesediaan pada umumnya merupakanubarang-barang yang tersedia untuk dijual yaitu jika perusahaan itu berbentuk perusahaan dagang, jika perusahaan berbentuk manufaktur maka persediaan digunakan untukumenghasilkan barang untuk dijual. Adapun pengertian persediaan menurut beberapa ahli yaitu:
Menurut Baridwan (2011:149) istilah yang digunakan untuk menunjukkan barang-barang yang dimiliki oleh suatu perusahaanuakan tergantung pada jenis usaha perusahaan. Isitilah yang digunakan dapat dibedakan untuk usaha dagang yaitu perusahaan yang membeli barang dan menjualnya kembali tanpa mengadakan perubahan bentuk barang, dan perusahaan manufaktur yaitu perusahaan yang membeli bahan danumengubah bentuknya untuk dapat dijual. Secara umum intilah persediaan barang dipakai untuk menunjukkan barang-barang yang dimiliki untuk dijual kembali atau digunakan untuk memproduksi barang-barang yang akan dijual.
Menurut Martani dkk (2012:245) persediaanumerupakan salah satu aset yang sangat penting bagi suatu entitas baik bagi perusahaan ritel, manufaktur, jasa, maupun entitas lainnya. PSAK 14 (revisi 2008) mendefinisikan persediaan sebagai aset yang tersedia untuk dijual dalam kegiatanuusaha biasa, dalam proses produksi untuk penjualan tersebut, dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa Persediaan adalah barangbaranguyang dimiliki untuk dijual kembali atau untuk diproduksi dan selanjutnya dijual kembali yang merupakan aktiva bagi perusahaan.
2. Metode Pencatatan Persediaan Barang Dagangan
Persediaan barang merupakanufaktor penting dalam menentukan harga pokok penjualan. Karena persediaan barang dagangan yang tersedia (yang belum terjual) maka diperlukan suatu cara untuk menentukan jumlah serta nilai barang – barang tersebut.
Ada dua metode yang dapat dipakaiuuntuk menghitung dan mencatat persediaan berkaitan dengan perhitungan harga pokok penjualan yaitu:
a. Metode Fisik
Metode Fisik atauudisebut juga metode periodic adalah metode pengelolaan persediaan, di mana arus keluar masuknya barang tidak dicatat secara terinci sehingga untuk mengetahui nilai persediaanupada suatu saat tertentu harus melakukan perhitungan barang secara fisik (stock opname) di gudang.
Penggunaan metode fisik mengharuskan perhitungan barang yang ada (tersisa) pada akhir periode akuntansi ketika menyusun laporan keuangan (Alfurkaniati,2017:234)
Menurut Alfurkaniati (2017:235), perhitungan harga pokok penjualan dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Persediaan awal barang Rp xxx
Pembelian xxx (+)
Persediaan Total Rp xxx
Persediaan akhir xxx (-)
Harga pokok penjualan Rp xxx
Pencatatanupersediaan (jurnalnya) tidak sama dengan metode perpetual, adapun jurnal yang digunakan pada metode fisik yaitu :
Jurnal untuk mencatat pada saat pembelian :
Pembelian Rp xxx
Utang Usaha/Kas Rp xxx
Jurnal untuk mencatat pada saat penjualan :
Piutang Usaha Rp xxx
Penjualan Rp xxx
Adapun masalah yang timbul jika digunakan metode fisik, yaitu jika diinginkanumenyusun laporan keuangan jangka pendek (interim) misalnya bulanan, yaitu keharusan mengadakan perhitungan fisik atas persediaan barang. Bila barang yang dimiliki jenisnya dan jumlahnya banyak, maka perhitungan fisik akan memakan waktu yang cukup lama dan akibatnya laporan keuangan juga akan terlambat. Tidak diikutinya mutasi persediaan dalam buku menjadikan metoduini sangat sederhana baik pada saat persediaan dalam buku menjadikan metode ini sangat sederhana baik pada saat pencatatan pembelian maupun pada waktu melakukan pencatatan penjualan. Alfurkaniati (2017:235)
b. Metode Buku (Perpetual)
“Metode mutasi persediaan adalah cocok digunakan dalam penentuan biaya bahan baku dalam perusahaan yang harga pokok produknyaudikumpulkanudenganuhargaupesanan”.
Mulyadi(2016:556)
Dalam metode perpetual setiapujenis persediaan dibuatkan rekening sendiri-sendiri yang merupakan buku pembantu persediaan atau kartu persediaan. Rincian dalam buku pembantu bisa diawasi dari rekening kontrolupersediaan barang dalam buku besar. Rekening yang digunakan untuk mencatat persediaan ini
terdiri dari beberapa kolom yang dapat dipakai untuk mencatat pembelian, penjualan, dan saldo persediaan. Setiap perubahan dalam persediaan diikuti dengan pencatatan dalam rekening persediaan sehingga jumlah persediaan sewaktu-waktu dapat diketahui dengan melihat kolom saldo dalam rekening persediaan.
Masing-masing kolom dirinci lagi untuk kuantitas dan harga perolehannya. Baridwan (2015:151)
Metode ini dipilah lagi kedalam beberapa metode, antara lain : 1. FIFO (First In First Out)
Dalam metode ini barang yang masuk (dibeli atau diproduksi) lebih dahulu akan dikeluarkan (dijual) lebih dahulu. Sehingga yang tersisa pada akhir periode adalah barang yang berasal dari pembelian atau produksi terakhir.
Metode ini kurang baik untuk menangani pengaruh inflasi karena peningkatan harga perolehan tidak diimbangi dengan pembebananupada penjualan persediaan, tetapi metode ini dapat memberikan informasi persediaan yang dapat dipercaya.
2. LIFO (Last In First Out)
Dalam metode ini, barang yang masuk (dibeli atau diproduksi) paling akhir akan dikeluarkan/dijual paling awal). Sehinggaubarang yang tersisa pada akhir periode adalah barang yang berasal dari pembelian atau produksi awal periode. Penulis juga menjadikan metode ini sebagai metodeuuntuk perhitungan persediaan, hal ini dikarenakan sesuai dengan yang terjadi diobjek penelitian, dimana rata- ratautoko bangunan menggunakan perhitungan metode LIFO.
3. Rata-Rata Bergerak
“Dalam metode ini, ubarang yang dikeluarkan/dijual maupun barang yang tersisa, dinilai berdasarkan harga rata-rata bergerak. Sehinggaubarang yang tersisa pada akhir periode adalah barang yang memiliki nilai rata-rata.” Rudianto (2012:239).
Dibandingkan dengan metode fisik maka metode perpetual merupakanucara yang baik untuk mencatat persediaan barang dagangan. Manfaatnya yaitu mempermudah untukumelakukan control barang dagangan yang ada digudang.
Pencatatan jurnal persediaan menurut metode perpetual adalah sebagai berikut :
Jurnal untuk mencatat pada saat pembelian :
Persediaan Rp xxx
Utang Usaha/Kas Rp xxx
Jurnal untuk mencatat pada saat penjualan
Piutang Usaha/Kas Rp xxx
Penjualan Rp xxx
Harga Pokok Penjualan Rp xxx
Persediaan Rp xxx
3. Metode Penentuan Harga Pokok Penjualan
Penentuan harga perolehan persediaan dan harga pokok penjualan dilakukan berdasarkan asumsi arus biaya bukan berdasarkan asumsi arus fisik persediaan.
Untuk dapat menghitunguharga pokok persediaan dapat digunakan berbagai cara yaitu :
a. Masuk Pertama Keluar Pertama(MPKP)
“Metode masuk pertama keluar pertama (MPKP) dibuat dengan asumsi bahwa barang yang pertama dibeli barang itu pula yang terlebih dahulu jika terjadi penjualan .Tetapi dalam akuntansi persediaan, yangudihitungkan sebagai unsur masuk dan keluar tersebut bukan fisik tetapi nilai perolehaan persediaan.” Samryn (2015:89)
b. Masuk Terakhir Keluar Pertama (MTKP)
“Metode ini merupakan kebalikan dari metode dari metode MPKP. Dalam metode ini nilai persediaan akhir diambil dariuharga barang yang lebih dahulu dibeli nilai harga pokok penjualan diambil dari hasil perhitungan atau akumulasi harga beli barang yang terakhir dibeli. Seperti halnya metode MPKP, metode iniujuga dapat dibuat dalam metode fisik dan metode perpetual.
Samryn (2015:91) c. Rata-Rata Tertimbang
Seperti halnya penggunaan dua metode diatas, metode rata rataujuga dapat dibedakan dalam metode fisik dan metode perpetual. Kombinasi pencaatatan persediaan dengan metode fisik dan alokasiunilai nilai persediaan dengan rata-rata menghasilkan metode rata rata tertimbang. Samryn (2015:94).
4. Akuntansi Kas dan Piutang a. Pengertian Kas
Menurut Martani dkk (2012:180) Kas merupakan aset sebuah perusahaanuyang dapat dipergunakan untuk kegiatan operasional yang ada pada perusahaan. Kas merupakan aset yang paling likuid karena dapat digunakan untuk membayar kewajiban perusahaan.
Tidak ada standar akuntansi khusus terkait denganukas namun secara umum dibahas dalamustandar tentang instrumen keuangan Penerimaan Kas
Sisteuakuntansi penerimaan kas merupakan suatu jaringan prosedur yang menangani suatu peristiwa atau kejadian yang mengakibatkan terjadinya penambahan uang dalam kas yang berasal dari penjualan tunaiumaupun piutang yang melibatkan bagian-bagian yang saling berkaitan satu sama yang lain. Berikut ini diuraikan lebih lanjut mengenaiusistem akuntansi penerimaan kas yang berasal dari penjualan tunai dan piutang (Nadia Maulida, 2018).
b. Piutang
Piutang merupakanusalah satu dari aset lancar yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Secara umum piutang dapat diartikan sebagi sebuah kewajiban yang ditanggung oleh pihak ketiga atau sebagaiupihak yang memiliki hutang yang memiliki kewajiban membayar kepada pemberi hutang.
Sedangkan Sari (2015) umenjelaskan pengertian sistem akuntansi penerimaan kas sebagai suatu jaringan prosedur yang tersusun yanguterjadi atas adanya transaksi penerimaan kas dari piutang dan menghasilkan informasi sebagai pertimbangan pengambilan keputusan.
Pada umumnya piutang terjadi karena adanya transaksi penjualan baranguatupun jasa oleh perusahaan, dimana pembayaran dilakukan setelah tanggal transaksi jual beli.
1) Jenis Piutang
a) Piutang Usaha (Account Receivable)
Piutang usaha adalah suatu jumlah pembelian kredit dari pelanggan. Piutangutimbul sebagai akibat dari penjualan barang atau jasa. Piutang ini biasanya diperkirakan akan tertagih dalam waktu 30-60 hari. Secara umum, ujenis piutang ini merupakan piutang terbesar yang dimiliki perusahaan. Dalam penelitian ini penulis menggunakanupiutang usaha sebagai pembahasan, karena
tempat usaha penelitian hanya menerima jenis piutang usaha dan tidak dengan yang lainnya.
b) Wesel Tagih
Wesel Tagih adalah surat formal yangudikeluarkan sebagai penagihan utang yang dikeluarkan antara 60-90 atau lebih laman setelah tanggal pembelian yang mewajibkan debitor membayar utang beserta bunga.
c) Piutang Lain-Lain
Piutang lain-lain mencakup selain piutang dagang.
Contohnya piutang bunga, piutang gaji, uang muka karyawan, dan restitusi pajak. Secara umum bukan berasal dari kegiatan operasional perusahaan. Oleh karena itu, piutangujenis ini diklasifikasikan dan dilaporkan pada bagian yang secara terpisah di neraca.
5. Bagan Alir Dokumen
Menurut Yakub (2012:162), “Bagan alir (flowchart) adalah bagan yangumenggambarkan urutan instruksi proses dan hubungan satu proses dengan proses lainnya menggunakan simbol-simbol tertentu. Bagan alir digunakan sebagaiualat bantu komunikasi dan dokumentasi.” Sistem akuntansi dapat dijelaskan dengan menggunakan bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut dengan bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork.
Baganualirudokumenuiniumenggunakanusimbol-simboluyang sama dengan yang digunakan didalam bagan alir sistem. Adapun simbol- simbol yang digunakan dalam bagan alir dokumen sebagai berikut :
Tabel 2.1 Simbol Bagan Alir
1 Dokumen simbol ini menunjukan semua jenis
dokumen yang merupakan formulir untukumenyimpan data terjadinya suatu transaksi. Dalam memberikan nama dokumen maka dicantumkan di tengah simbol.
2 Dokumen
Dan
Tembusanny a
menunjukkan gambaran suatu dokumen asli beserta tembusannya.
Dan dalam dalam mencantumkan nomor lembar pada dokumen diletakan di sisi kanan atas.
3 Berbagai Dokumen
digunakanuuntuk semua jenis dokumen yang akan digabungkan.
Dalam setiap simbol dicantumkan nama dokumen, dan dalam mencantumkan nomor lembar dokumen posisinya di sudut kanan atas.
4 On-Page
Connector
Simbol ini dugunakan untuk menghubungkan bagan alir yang terpisah karena keterbatasan ruang, namun masih dalam halaman yang sama.
5 Differen Page Connector
Simbol ini dugunakanuuntuk menghubungkan bagan alir yang terpisah karena keterbatasan ruang, namun masih dalam halaman yang berbeda.
6 Kegiatan Manual
Simbol diatas berfungsi untuk menunjukkan suatu kegiatan manual. Contoh kegiatan manual yaitu:
1. Menerima order dari konsumen 2. Mengisi formulir
7 Arsip
Sementara
Simbol ini memiliki fungsi dalam menunjukan lokasi penyimpanan dokumen, misalnya seperti lemari arsip dan kotak arsip. dimana dokumen tersebut dakan digunakan untuk pengolahan lebih lanjut mengenai data dokumen di masa depan. Agar mengurutkan arsip dokumen diperlukan simbol yaitu sebagai berikut:
A=Menurut abjad
B=Menurut nomer urut
T=Kronologis menurut tanggal
8 Arsip
Permanen
Simbol ini memilikiufungsi dalam menggambarkan arsip permanen.
Arsip permanen adalah lokasi dimana suatu dokumen tersimpan dan sistemutidak memprosesnya lagi.
9 Teminal Simbol diatas berguna dalam
penggambaran suatu sistem dari awal sampai akhir.
10 Keputusan Simbol ini berguna dalam
menggambarkanusuatu keputusan yang wajib dibuat atas proses pengolahan data yang telah dilakukan. Keputusan tersebut ditulis dalam sebuah simbol.
11 Keterangan dan
komentar
Simbol diatas merupakan simbol yangumenggambarkan keterangan atau suatu pesanuatau komentar yang disampaikan oleh ahli sistem dalam bagan alir.
12 Garis alir Simbol diatas menunjukan arah proses pengolahan data. Anak panah akanudicantumkan apabila arus dokumen mengalir ke atas atau ke kiri.
Sumber : (Mulyadi, 2016:47)
6. Sistem Informasi
Menurut James (2014:4) yang terdiri atasukombinasi terorganisasi apa pun dari manusia, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, sumberudata dan kebijakan serta prosuder yang terorganisasi untuk menyimpan, mengambil, mengubah danumemisahkan informasi dalam suatu organisasi ialah pengertian dari Sistem Informasi (SI).
a. Entity Relationship Diagram (ERD)
Salah satu tools diagram yang digunakan untuk memodelkan konseptual (abstraksi) data adalahuEntity Relationship Diagram (ERD). Diagram ini sangat populer dan banyak digunakan oleh para pengembag sistem dalamumemodelkan data. ERD merupakan tools yang digunakan untuk memodelkan struktur data dengan menggambarkan entitas danuhubungan antara entitas (relationship) secara abstrak (konseptual), 3 (tiga) fungsi utama ERD yaitu :
a) Sebagai alat untukumemodelkan hasil dari analisis data.
b) Sebagai alat untuk memodelkan data konseptual (lojikal) c) Sebagai alatuuntuk memodelkan objek-objek dalam suatu
sistem (dasar dari object diagram/class diagram) Mulyani (2016:100)
b. Pemrograman PHP
Sidik (2012:4) memberikan pendapat bahwa PHP merupakanubahasa pemrograman script yang membuat dokumen
HTML yang dibuat dengan menggunakan editor teks, atau editor
HTML. Berikut tampilan laman info PHP.
Gambar 2.1. Tampilan Info PHP Sumber : PHP Website, 2019 c. CSS
CSS merupakan bahasaupemrograman yang khusus menangani tampilan tiap elemen di dalam dokumen HTML.
Dengan memanfaatkan CSS, struktur kode HTML kita akan terliat rapi dan terstruktur. CSS dapat mengendalikan ukuran gambar, ukuran huruf warna pada teks, warna garis tabel, warna border, ketebalan border, dan masih banyak lagi. (Andi, 2014:3).Jika setiap kita mengubahuhalaman website tersebut kita harus mengubah formatnya satu persatu, maka akan sangat repot. Namun, jika kita menggunakan CSS maka hal di atas bukan lagi sebuah masalah karena dengan CSS kita bisa menyimpan format dan menggunakannya kapan pun dan dimana pun kita inginkan. Seperti terbantunya kita dengan Formatting and Styleudalam membuat dokumen office, maka style sheet juga sangat penting dalam membuat halaman HTML yang dinamis. (Hidayatullah, 2014:53) d. HTML
Ariona (2013:10) ” Jika anda ingin tahu kepanjangan HTML, HTML adalah kependekan dariuHypertext Markup
Language. Artinya adalah bahasa markup (penanda) berbasis text atau bisa juga disebutsebagai formatting language (bahasa untuk memformat), Jadi sudah jelasubahwa HTML bukanlah bahasa pemrograman, melainkan bahasa markup/formatting”. Adapun hal yang bisa dilakukan dengan HTML, yaitu: Mengatur tampilan dari halaman web dan isinya.
1. Membuat tabeludalam halaman web.
2. Mempublikasikan halaman web secara online.
3. Membuat form yang bisa digunakan untuk menangani registrasi dan transaksi via web.
4. Menambahkan objek-objekuseperti audio, video, animasi, java applet dalam halaman web.
5. Menampilkan area gambar (canvas) di browser. (Andi, 2014:3) e. MySQL
“MySQL merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk membangun database yang sering digunakan di lingkungan linux. MySQL merupakausoftware open source yang berarti free untuk digunakan. Selain di lingkungan linux, MySQL juga tersedia di lingkungan windows”. Sulhan (2007:118)
Gambar 2.2. Tampilan MySQL Server melalui PHP MyAdmin Sumber : PhpMyAdmin, 2019
Gambar 2.3. Tampilan MySQL Server melalui interface HeidiSQL Sumber : Penulis, 2019
B. Hasil Penelitian Terdahulu
Hasil perbandingan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang sebagai berikut :
Tabel 2.2 Hasil Penelitian Terdahulu
Aspek Maulida Rahmah
(2017
Akhmad Nurfikri (2018)
Dea Safitri (2019)
Judul Persediaan Barang Dagangan Dengan Rumus Biaya Rata- Rata Tertimbang- Perpetual Menggunakan Microsoft Visual Basic 2015
Program Aplikasi Persediaan Barang Dagangan Berbasis Komputer
Menggunakan Php 5.6.12 Dengan Rumus Biaya Rata- Rata Pada CV Kalimantanku Banjarmasin
Program Aplikasi Persediaan Barang Dagang Dengan Metode LIFO Terintegrasi Kas Dan Piutang Menggunakan PHP Pada CV SERASI Banjarmasin
Institusi yang Diteliti
UD Prima Diesel Banjarmasin
CV Kalimantanku Banjarmasin
CV SERASI Banjarmasin Rumusan
Masalah
1. Bagaimana penentuan harga pokok persediaan barang dagangan dengan rumus biaya rata-rata tertimbang- perpetual pada UD Prima Diesel
Banjarmasin ? 2. Bagaimana
pembuatan program aplikasi persediaanubar ang dagangan menggunakan Microsoft Visual Basic 2015upada UD
1. Bagaimana mengetahuiuda n menentukan standar akuntansi persediaan yang tepatudengan pencatatan persediaan di CV
Kalimantanku?
2. Bagaimana merancang dan membangun Sistem Informasi Akuntansi
persediaan barang untuk mengatasi permasalahan saat terjadinya
pendataan barang yang kurang efisien?
1. Bagaimana menentukan hargaupokok persediaan pada CV SERASI Banjarmasin Menggunakan PHP?
2. Bagaimana membangun Informasi Akuntansi persediaan barangupada CV SERASI
Banjarmasin yang sesuai SAK ETAP?
Prima Diesel banjarmasin?
Tujuan
Penelitian 1. Untuk mengetahui bagaimana penentuanuhar ga pokok persediaan barangudagang an dengan rumus biaya rata-rata
tertimbang- perpetual pada UD Prima Diesel
Banjarmasin.
2. Untuk mengetahui bagaimana pembuatan program aplikasi persediaan barang dagangan menggunakan Microsoft Visual Basic 2015 pada UD Prima Diesel Banjarmasin.
1. Untuk
mengetahuiuda n menentukan standar akuntansi persediaan yang tepat dengan pencatatan persediaan di CV
Kalimantanku 2. Untuk
merancang sistemuinforma si persediaan barang di CV Kalimantanku agar dapat mengatasi permasalahan saat terjadinya pendataan barang yang kurang efisien .
1. Untuk menentukan hargaupokok persediaan pada CV SERASI Banjarmasin Menggunakan PHP.
2. Untuk membangun informasi akuntansi persediaan barang di CV SERASI
Banjarmasin.
Metode Penelitian
Pengumpulan data dengan metode pengamatan langsung dan wawancara langsung, userta dengan
dokumentasi, kemudian mendesain dan
Pengumpulan data dengan metode pengamatan langsungudan wawancara langsung, serta dengan
dokumentasi, kemudian mendesain dan
Pengumpulan data dengan metode pengamatan langsung dan wawancara langsung, serta dengan
dokumentasi, kemudian mendesain
merancang program aplikasi persediaan dengan rumus biaya rata-rata metode perpetual
merancang program aplikasi persediaan dengan rumus biaya rata- rata metode perpetual
danumerancang program aplikasi persediaan dengan metode LIFO.
Hasil Penelitian Program Aplikasi Persedian Barang Daganganudengan Rumus Biaya Rata- Rata Perpetual pada UD Prima Diesel Banjarmasin
Program Aplikasi Persedian Barang Daganganudengan Rumus Biaya Rata- Rata Perpetual pada CV Kalimantanku
Program Aplikasi Persediaan Barang Dagang Dengan MetodeuLIFO Terintegrasi Kas Dan Piutang Mengunakan PHP Pada CV SERASI Banjarmasin Sumber : Peneliti
Berikut penjelasan tentang perbedaan dan persamaan peneletian terdahulu.
Perbedaan antara penelitian yang penulis lakukan dengan hasil penelitian terdahulu pada tahun 2017 olehuMaulida Rahmah dan pada tahun 2018 oleh Akhmad Nurfikri antara lain :
Pada penelitian terdahulu tahun 2017 oleh Maulida Rahmah memilih UD Prima DieseluBanjarmasin sebagai objek penelitian dan untuk penelitian terdahulu pada tahun 2018 oleh Akhmad Nurfikri memilih CV Kalimantanku Banjarmasin Sebagaiuobjek penelitian, sedangkan Penulis memilihutempat penelitian pada CV SERASI Banjarmasin dengan penelitian tahun 2019 serta menggunakan metode LIFO sebagai perhitungan persediaannyaubukan metode rata-rata seperti penelitian terdahulu.
Persamaan antara penelitian yang penulis lakukan dengan hasil penelitianuterdahulu pada tahun 2017 oleh Maulida Rahmah dan pada 2018 oleh Akhmad Nurfikri yaitu Pengumpulan data dengan metode pengamatan langsung wawancara, serta dokumen.