• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUBDIT KESHARINDUNG INSENTIF GURU KB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SUBDIT KESHARINDUNG INSENTIF GURU KB"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal. Bentuk Pendidikan Anak Usia Dini pada jalur nonformal adalah Taman Penitipan Anak (TPA), Kelompok Bermain (KB), dan Satuan PAUD Sejenis (SPS).

Dalam proses pembelajaran anak usia dini, guru adalah pihak utama yang langsung berperan. guru dituntut untuk senantiasa melakukan berbagai peningkatan dan penyesuaian kemampuan profesionalnya. Guru harus lebih dinamis dan kreatif dalam mengembangkan proses pembelajaran peserta didik karena kualitas SDM guru sangat berpengaruh positif terhadap peningkatan kualitas keluaran pendidikan.

Salah satu tugas pokok dan fungsi Direktorat Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Dit. PGTK PAUD dan Dikmas) antara lain pelaksanaan pemberian penghargaan (insentif) kepada guru KB/TPA/SPS untuk meningkatkan kesejahteraannya, sesuai dengan Permendikbud Nomor 11 Tahun 2015 Pasal 161. Hal tersebut ditujukan untuk meningkatan motivasi guru KB/TPA/SPS dalam melaksanakan tugas dan pengabdiannya di masyarakat.

(2)

B. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang telah diubah menjadi Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013;

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian urusan pemerintah antara pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota;

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 Tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan;

5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168 pasal 3 Tahun 2015 Tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Negara/Lembaga.

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 tahun 2016 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini;

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2012 Tentang Pemberian Honorarium, Transpor, dan Biaya Peningkatan Kualifikasi Akademik Kepada Pendidikdan Tenaga Kependidikan pada Pendidikan Nonformal.

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan Pemerintah di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

10. 10. DIPA Direktorat PGTK PAUD dan Dikmas Nomor SP DIPA-023.16.1.361151/2017

(3)

C. Pengertian

1. Guru KB/TPA/SPS adalah guru yang memberikan pelayanan pendidikan bagi Anak Usia Dini pada Kelompok Bermain (KB) atau Taman Penitipan Anak (TPA) atau Satuan PAUD Sejenis (SPS).

2. Pemberian Insentif Guru KB/TPA/SPS adalah pemberian penghargaan dalam bentuk uang kepada Guru KB/TPA/SPS diangkat oleh masyarakat penyelenggara pendidikan (yayasan pendidikan).

D. Tujuan

Tujuan pemberian Insentif guru KB/TPA/SPS adalah untuk memberikan kesejahteraan bagi guru KB/TPA/SPS yang telah memenuhi persyaratan sesuai peraturan perundang–undangan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. Sejenis (SPS) pada tahun anggaran 2017 sebanyak 35.000 (tiga puluh lima ribu) Guru KB/TPA/SPS.

F. Sumber Dana

(4)

BAB II

BENTUK, SIFAT, JUMLAH, DAN KRITERIA PENERIMA INSENTIF

A. Bentuk

Pemberian insentif kepada guru KB/TPA/SPS akan disalurkan sekali dalam setahun dalam bentuk uang.

B. Sifat

Pemberian Penghargaan Insentif Guru KB/TPA/SPS Tahun 2017 bersifat insidental dan tidak mengikat sesuai dengan kemampuan anggaran pemerintah.

C. Jumlah Bantuan

Jumlah insentif Guru KB/TPA/SPS pada tahun 2017 sebesar Rp.1.500.000 (Satu juta lima ratus ribu rupiah) per orang per tahun dipotong pajak sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. D. Persyaratan Penerima Insentif

Guru KB/TPA/SPS calon penerima Insentif harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Guru tetap bukan PNS

2. Masa kerja sebagai guru KB/TPA/SPS minimal 2 (dua) tahun secara terus menerus yang dibuktikan dengan surat keterangan masih aktif bertugas dari lembaga KB/TPA/SPS yang bersangkutan.

3. Memiliki Kartu Tanda Pengenal (e-KTP)

4. Diutamakan terdaftar di Dapodik PAUD dan Dikmas

(5)

BAB III

MEKANISME PEMBERIAN INSENTIF BAGI GURU KB/TPA/SPS

A. Mekanisme

1. Direktorat PGTK PAUD dan Dikmas menentukan kuota dan calon penerima insentif guru KB/TPA/SPS berdasarkan realisasi data penerima insentif guru KB/TPA/SPS tahun anggaran sebelumnya untuk masing-masing kabupaten/kota sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.

2. Kuota sebagaimana dimaksud pada butir 1 dikirimkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk disosialisasikan.

3. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota menentukan calon penerima insentif guru KB/TPA/SPS sesuai dengan kuota dan kriteria yang telah ditetapkan paling lambat akhir bulan Juli tahun berjalan.

4. Data usulan dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota harus sudah diterima oleh Direktorat PGTK PAUD dan Dikmas paling lambat minggu pertama bulan Agustus tahun berjalan.

5. Guru dapat melihat kelengkapan data dan/atau persyaratan untuk menerima insentif pada laman: Info.gtk.kemdikbud.go.id. Jika ada persyaratan yang kurang, Guru dapat melengkapi melalui sistem dapodik di satuan pendidikan masing-masing paling lambat 2 minggu setelah masuk daftar nominasi.

6. Dalam hal ada perubahan data calon penerima insentif, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dapat mengusulkan perbaikan dan harus sudah diterima oleh Direktorat PGTK PAUD dan Dikmas paling lambat akhir September tahun berjalan.

7. Direktorat PGTK PAUD dan Dikmas menerbitkan SK penerima insentif bagi guru KB/TPA/SPS yang memenuhi syarat sekali dalam setahun. SK tersebut dikirim ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk

selanjutnya disampaikan kepada guru KB/TPA/SPS yang

bersangkutan.

8. Berdasarkan SK penerima insentif guru KB/TPA/SPS, Direktorat PGTK PAUD dan Dikmas menyiapkan berkas SPP dan SPM untuk diajukan ke Kantor Perbendaharaan Kas Negara (KPPN). Pembayaran dilaksanakan paling lambat awal bulan Desember tahun 2017.

(6)

PAUD dan Dikmas sebagai Bukti Penyaluran dana yang disalurkan ke rekening bank penyalur.

10. Direktorat PGTK PAUD dan Dikmas menyampaikan surat penyaluran

dana (SPPn) kepada Bank Penyalur.

11. Bank Penyalur menyalurkan insentif ke rekening penerima atau virtual account penerima.

12. Apabila dana insentif tidak masuk ke rekening guru akibat kesalahan pada data seperti nama guru/nama bank/nomor rekening/status rekening tidak aktif, bank wajib melaporkan kepada Direktorat PGTK PAUD dan Dikmas.

13. Berdasarkan laporan tersebut, Direktorat PGTK PAUD dan Dikmas melakukan perbaikan atau perubahan nomor rekening.

Mekanisme Pemberian Penghargaan Insentif bagi Guru KB/TPA/SPS

B. Koordinasi dan Sosialisasi

(7)

BAB IV

PENGENDALIAN PROGRAM

A. Pengendalian Program

Pengendalian program pemberian insentif guru KB/TPA/SPS meliputi upaya yang dilakukan dalam rangka menjamin pelaksanaan program berjalan tepat sasaran dan tepat waktu. Pengendalian yang dimaksud adalah meliputi:

a. Pelaksanaan bimbingan teknis program penyaluran insentif guru KB/TPA/SPS oleh Direktorat Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyakat kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota melalui sosialisasi;

b. Pemantauan dan evaluasi oleh Direktorat Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat ke Dinas Pendidikan Provinsi /Kabupaten/Kota;

c. Pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan pembayaran insentif guru KB/TPA/SPS dilakukan pada bulan Juni-Juli dan November-Desember tahun berjalan.

B. Sanksi

Insentif Guru KB/TPA/SPS dapat dibatalkan pembayarannya bila : 1. Terbukti memperoleh kualifikasi dengan cara melawan hukum;

2. Dikemudian hari terbukti tidak memenuhi kriteria penerima insentif GTKBPNS.

Penerima insentif Guru KB/TPA/SPS wajib mengembalikan insentif yang sudah diterima akibat pembatalan.

BAB V

(8)

PENUTUP

Kegiatan pemberian Insentif bagi Guru KB/TPA/SPS sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan mutu layanan PAUD. Kegiatan ini dimaksudkan sebagai usaha untuk meningkatkan mutu Guru KB/TPA/SPS dalam melaksanakan tugasnya dalam upaya peningkatan kesejahteraan Guru KB/TPA/SPS.

Petunjuk Pelaksanaan ini sebagai acuan bagi pihak terkait (Dinas Pendidikan

Provinsi/Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, PP/BP-PAUD dan

Dikmas/BPKB/UPTD, dan HIMPAUDI Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam proses kegiatan pemberian Insentif bagi Guru KB/TPA/SPS. Melalui petunjuk pelaksanaan ini diharapkan kegiatan pemberian Insentif bagi Guru KB/TPA/SPS dapat berjalan secara efektif dan efisien.

(9)

KATA PENGANTAR

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 14 dan Pasal 15 ayat 1, mengamanatkan bahwa dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya, guru berhak memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum. Penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum tersebut meliputi gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, dan penghasilan lainnya yang diberikan dengan prinsip penghargaan atas prestasi. Salah satu bentuk penghasilan lainnya adalah Insentif Guru KB/TPA/SPS. Sasaran Program insentif adalah Guru KB/TPA/SPS.

Pada tahun 2017, pemberian Insentif bagi Guru KB/TPA/SPS dibayarkan melalui DIPA Direktorat Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat terkait tahun anggaran 2017. Mekanisme yang digunakan untuk pelaksanaan pembayaran insentif dilakukan secara sistem digital (dapodik). Pemberkasan dengan cara sistem digital dilakukan secara online melalui dapodik yang harus diisi dan diperbarui (updated) secara terus menerus oleh guru di sekolah masing-masing.

Petunjuk Teknis Pelaksanaan ini disusun sebagai acuan bagi Direktorat Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masayakat, Dinas pendidikan provinsi, Dinas pendidikan kabupaten/kota, dan para pemangku kepentingan dalam pelaksanaan program pemberian Insentif bagi Guru KB/TPA/SPS.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Petunjuk Pelaksanaan pemberian Insentif bagi Guru KB/TPA/SPS.

Jakarta, Januari 2017 Direktur ,

Dr. Abdoellah M.Pd

NIP. 19600820 198603 1 005

(10)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……… i

BAB I PENDAHULUAN 1 A.Latar Belakang ... 1

B.Dasar Hukum ... 2

C.Pengertian ... 3

D.Tujuan ... 3

E.Sasaran ... 3

F. Sumber Dana ... 3

BAB II BENTUK, SIFAT, JUMLAH, KRITERIA PENERIMA INSENTIF 4 A.Bentuk ...4

B.Sifat ... 4

C.Jumlah ...4

D. Persyaratan Penerima Dana Batuan ...4

BAB III PROSEDUR DAN MEKANISME PEMBERIAN INSENTIF GURU BAGI KB/TPA/SPS 5 A. Mekanisme ………... 5

B. Koordinasi dan Sosialisasi ... 6

BAB IV PENGENDALIAN PROGRAM ... 7

A. Pengendalian Program... 7

B. Sanksi... 7

(11)

PETUNJUK PELAKSANAAN

PEMBERIAN INSENTIF GURU KB/TPA/SPS

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DIREKTORAT PEMBINAAN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT 2017

Referensi

Dokumen terkait

Unilever Indonesia pada produk pasta gigi pepsodent adalah Economy strategy dimana harga yang ditawarkan sebanding dengan kualitas yang didapat oleh konsumen yaitu

Selisih lebih biaya perolehan saham di atas nilai wajar aset bersih Anak perusahaan pada tanggal akuisisi diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama

Pada bagian ini akan menjelaskan tentang deskripsi atau penyebaran data penelitian yang meliputi variabel sebelum dan sesudah hari libur idul fitri (X1) yang diproksikan

Jawab : Usaha perusahaan kami dalam meningkatkan volume penjualan yang pertama mengutamakan kualitas pelayanan dan kualitas produk, berikutnya kami juga melakukan

Dalam penelitian kualitatif, etnografi merupakan bentuk yang menonjol, sehingga dalam banyak kepustakaan istilah etnografi digunakan sebagai salah satu bentuk

Aktivitas mendalang yang beliau geluti tatkala masih walaka (belum menjadi pendeta), tetap berlangsung namun tak lagi sesukanya untuk pentas ke luar Geriya. Beliau

Penulis ingin melakukan penelitian penjadwalan dengan menggunakan algoritma suatu sistem informasi yang digunakan untuk mengolah data serta mudah dioperasikan dan

Untuk mengetahui mutu pelayanan yang diberikan kepada mahasiswa adalah dengan cara melakukan evaluasi, salah satu cara evaluasi yang dapat dilakukan adalah dengan