• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai amanat Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, serta Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Keuangan Negara, maka Pemerintah Daerah wajib menyusun dokumen perencanaan yang terdiri atas Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM), dan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) dan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD).

Dalam rangka melaksanakan amanat tersebut maka Pemerintah Daerah Kabupaten Takalar menyusun dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2013 – 2018 sebagai penjabaran Visi dan Misi Kepala Daerah yang terpilih. Berkaitan dengan hal tersebut maka Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Hidup Kabupaten Takalar menyusun Renstra sebagai upaya penjabaran RPMJD dalam ruang lingkup tugas pokok dan fungsi Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Hidupsebagai institusi yang membawahi kegiatan pengelolaan kebersihan dan lingkungan hidup di Kabupaten Takalar.

Paradigma perencanaan pembangunan dewasa ini menghendaki agar pendekatan perencanaan memadukan pendekatan teknokratis, demokratis, partisipatif, politis, bottom-up dan top-down process. Ini bermakna bahwa perencanaan daerah selain diharapkan memenuhi kaidah penyusunan rencana yang sistematis, terpadu, transparan, dan akuntabel; konsisten dengan rencana lainnya yang relevan; juga kepemilikan rencana (sense of ownership) menjadi aspek yang perlu diperhatikan. Keterlibatan stakeholder dan legislatif dalam proses pengambilan keputusan perencanaan menjadi sangat penting untuk

(2)

memastikan rencana yang disusun mendapatkan dukungan optimal bagi implementasinya.

Dalam kaitan dengan sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang merupakan instrumen pertanggungjawaban, Renstra merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah. Perencanaan Strategis instansi Pemerintah merupakan integrasi antara keahlian sumber daya manusia dan sumber daya lainnya agar mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategik, nasional dan global serta tetap berada dalam tatanan sistem manajemen nasional.

Inpres Nomor 7 Tahun 1999 menyebutkan perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Rencana strategis mengandung Visi, Misi, tujuan, sasaran, cara mencapai tujuan dan sasaran yang meliputi kebijakan, program dan kegiatan yang realistis dengan mengantisipasi perkembangan masa depan.

Renstra Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan periode 2017-2022 ini didasari dan tetap mengacu kepada visi dan misi Kepala Daerah Terpilih. Renstra berfungsi sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan atau urusan lingkungan hidup dan Pertanahan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Takalar melalui penyusunan rencana kerja selama periode 2017-2022.

Proses penyusunan Renstra dimulai dengan pengolahan data dan informasi terkait, dilanjutkan dengan analisis gambaran pelayanan Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan, reviu renstra kementerian/lembaga dan Renstra OPD kabupaten/kota, penelaahan RTRW provinsi, analisis terhadap dokumen hasil kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan, perumusan isu-isu strategis, perumusan visi dan misi Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan, perumusan tujuan pelayanan jangka menengah Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan, perumusan sasaran

(3)

pelayanan jangka menengah Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan, mempelajari surat edaran Kepala Daerah perihal penyusunan rancangan Renstra OPD beserta lampirannya, yaitu rancangan awal RPJMD yang memuat indikator keluaran program dan pagu per-SKPD, perumusan strategi dan kebijakan jangka menengah Dinas Lingkungan Hidup guna mencapai target kinerja program prioritas RPJMD yang menjadi tugas dan fungsi Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Takalar, perumusan rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif selama periode Renstra tersisa, termasuk lokasi kegiatan dan perumusan indikator kinerja OPD provinsi yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD provinsi. Renstra Dinas Lingkungan Hidup merupakan penjabaran yang bersifat lebih operasional dari RPJMD Kabupaten Takalar di lingkup OPD Dinas Lingkungan Hidup.

1.2 Landasan Hukum

Peraturan perundangan yang digunakan dalam penyusunan Rencana Strategis Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Tahun 2017-2022 , yaitu:

1. UU Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN);

2. UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

3. UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4421);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga

(4)

5. UU Nomor 17 Tahun 2007 tentang RPJPN tahun 2005-2025 (Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4700).

6. UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara RI Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438).

7. Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

8. Peraturan Daerah Kabupaten Takalar Nomor 9 Tahun 2012 tentang Retribusi Layanan Umum Daerah Kabupaten Takalar

9. Peraturan Bupati Takalar Nomor 05 tahun 2018 tanggal 03 Januari 2018 tentang perubahan Perubahan atas Peraturan Bupati Takalar Nomor 48 tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan.

10. Peraturan Bupati Takalar Nomor 28 tahun 2018 pada tanggal 03 Januari 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Organisasi Pelaksana Teknis Pengelolaan Kebersihan dan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan.

11. UU Nomor 29 Tahun 2009 tentang Keuangan Daerah;

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;.

1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud

(5)

Adapun maksud dan tujuan penyusunan renstra Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Takalar adalah sebagai dokumen perencanaan teknis yang menjabarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Takalar Tahun 2017-2022.

1.3.2 Tujuan

Secara umum tujuan rencana strategis (renstra) Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan kabupaten takalar adalah:

a) Sebagai pedoman penyusun rencana tahunan Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan kabupaten takalar;

b) Sebagai arah Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi;

c) Sebagai instrumen dalam mengukur kinerja pelayanan Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Takalar.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Renstra Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Takalar tahun 2017-2022 adalah sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

Pada Bab ini diuraikan Latar Belakang Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Takalar, Landasan Hukum, Maksud dan Tujuan dan sistematika penulisan.

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN PERTANAHAN KABUPATEN TAKALAR

Pada Bab II diuraikan tugas, fungsi dan struktur organisasi Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Takalar, sumber daya, kinerja pelayanan dan tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Takalar.

(6)

BAB III. PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN PERTANAHAN KABUPATEN TAKALAR

Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Takalar diuraikan pada bab ini dikaitkan dengan telaahan Visi, Misi, dan Program Bupati dan Wakil Bupati Terpilih dan Penetuan Isu-isu Strategis.

BAB IV. TUJUAN, DAN SASARAN.

Pada Bab ini diuraikan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Takalar.

BAB V. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN.

Pada bab ini diuraikan strategi dan arah kebijakan Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Takalar dengan berpedoman pada arah dan kebijakan pembangunan nasional serta arah kebijakan pembangunan daerah.

BAB VI. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN.

Pada bab ini memuat rencana program, kegiatan serta pendanaan pada Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Takalar yang mengacu pada RPJMD 2017 - 2022.

BAB VII. KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Pada bab ini diuraikan kinerja penyelenggaraan bidang urusan Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Takalar yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.

BAB VII. PENUTUP

(7)

Pada Bab Penutup diuraikan kesimpulan dan saran yang diambil dalam rangka penyempurnaan penyusunan dokumen perencanaan berikutnya.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN PERTANAHAH KABUPATEN TAKALAR

2.1. Tugas Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Takalar

Berdasarkan Peraturan Bupati Takalar Nomor 05 tahun 2018 pada tanggal 03 Januari 2018 tentang perubahan Perubahan atas Peraturan Bupati Takalar Nomor 48 tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan, dan Peraturan Bupati Takalar Nomor 28 tahun 2018 pada tanggal 03 Januari 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Organisasi Pelaksana Teknis Pengelolaan Kebersihan dan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan.

1. Tugas Pokok Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Takalar Tugas Pokok Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Takalar adalah melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang lingkungan hidup dan pertanahan.

2. Fungsi Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan

Fungsi Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan kabupaten Takalar adalah sebagai berikut :

a. Merumuskan kebijakan urusan pemerintahan bidang lingkungan

(8)

hidup dan Pertanahan;

b. Pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup dan pertanahan;

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup dan pertanahan;

d. Pelaksanaan administrasi Dinas; dan

e. Pelaksanaan fungsi lain yang diperintahkan oleh atasan terkait tugas dan fungsinya.

3. Struktur Organisasi

Susunan Organisasi Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan terdiri atas :

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat;

1. Subbagian Perencanaan;

2. Subbagian Keuangan;

3. Subbagian Umum dan Kepegawaian.

c. Bidang Lingkungan Hidup;

1. Seksi Penyehatan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan;

2. Seksi Pengolahan dan Pemanfaatan Lingkungan.

d. Bidang Kebersihan;

1. Seksi Sarana, Prasarana dan Retribusi Persampahan;

2. Seksi Pembersihan Drainase;

e. Bidang Pertamanan;

1. Seksi Pertamanan dan Keindahan;

2. Seksi Pemakaman.

f. Bidang Pertanahan;

1. Seksi Administrasi Pertanahan;

2. Seksi Pengadaan Tanah.

(9)

g. UPTD;

h. Jabatan Fungsional.

Adapun Tugas Pokok dan Fungsi masing-masing bagian adalah sebagai berikut : a. Kepala Dinas

Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas mempunyai tugas pokok membantu Bupati melaksanakan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan di bidang lingkungan hidup dan pertanahan.

Kepala Dinas dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup dan Pertanahan;

b. Pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup dan pertanahan;

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup dan pertanahan;

d. Pelaksanaan administrasi Dinas; dan

e. Pelaksanaan fungsi lain yang diperintahkan oleh atasan terkait tugas dan fungsinya.

Tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud dirinci sebagai berikut ; 1. Menyusun rencana kegiatan dinas sebagai pedoman dalam pelaksanaan

tugas;

2. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas sehingga berjalan lancar;

3. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam

(10)

lingkungan dinas untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

4. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;

5. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

6. Merumuskan kebijakan teknis di bidang lingkungan hidup dan Pertanahanyang meliputi fungsi lingkungan hidup, kebersihan, pertamanan dan pemakaman serta pertanahan;

7. Menyelenggarakan pelayanan dalam bidang Lingkungan Hidup dan Pertanahanyang meliputi fungsi lingkungan hidup, kebersihan, pertamanan dan pemakaman serta pertanahan;

8. Mengoordinasikan pelaksanaan urusan di bidang Lingkungan Hidup dan Pertanahan yang meliputi fungsi lingkungan hidup, kebersihan, pertamanan dan pemakaman serta pertanahan;

9. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan urusan di bidang lingkungan hidup dan pertanahan yang meliputi fungsi lingkungan hidup, kebersihan, pertamanan, dan pemakaman serta pertanahan;

10. Melaksanakan evaluasi dan monitoring pelaksanaan urusan di bidang lingkungan hidup dan pertanahan yang meliputi fungsi lingkungan hidup, kebersihan, pertamanan dan pemakaman serta pertanahan;

11. Melakukan pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang lingkungan hidup, kebersihan, pertamanan dan pemakaman serta pertanahan;

12. Melaksanakan administrasi dinas;

13. Menilai hasil kerja pegawai aparatur sipil negara dalam lingkungan dinas;

14. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Dinas dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan;

dan

15. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

(11)

b. Sekretariat

Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas pemberian layanan teknis dan administrasi umum, keuangan, kepegawaian, perlengkapan, pembinaan organisasi dan tata laksana, koordinasi, dan pengendalian, serta pengawasan, perencanaan, pelaksanaan program dan kegiatan dinas.

Sekretaris dalam melaksanakan tugas pokok menyelenggarakan fungsi : a. Pengoordinasian pelaksanaan tugas dalam lingkungan sekretariat

b. Pengoordinasian penyusunan perencanaan program, kegiatan, anggaran dan pelaporan;

c. Pengoordinasian urusan umum, kepegawaian;

d. Pengoordinasian pengelolaan administrasi keuangan;

e. Pelaksana tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.

f. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang

Tugas pokok dan fungsi Sekretariat :

1. Menyusun rencana kegiatan Sekretariat sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

2. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas sehingga berjalan lancar;

3. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan

4. Sekretariat untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

5. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;

6. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

7. Mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan dalam lingkungan dinas sehingga terwujud koordinasi, sinkronisasi dan integrasi pelaksanaan kegiatan;

(12)

8. Mengoordinasikan dan melaksanakan penyusunan perencanaan, pengendalian, dan evaluasi serta pelaporan kinerja dan pelaporan keuangan dinas;

9. Mengoordinasikan dan melaksanakan pelayanan administrasi umum, kepegawaian dan hukum;

10. Mengoordinasikan dan melaksanakan pelayanan ketatausahaan;

11. Mengoordinasikan dan melaksanakan urusan rumah tangga dinas;

12. Melaksanakan dan mengoordinasikan pelayanan administrasi keuangan;

13. Melaksanakan dan mengoordinasikan administrasi pengadaan, pemeliharaan dan penghapusan barang;

14. Mengoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan organisasi dan tatalaksana;

15. Mengoordinasikan dan melaksanakan pengelolaan kearsipan;

16. Mengoordinasikan dan melaksanakan kegiatan kehumasan dan keprotokolan;

17. Mengoordinasikan dan melaksanakan pengumpulan, pengolahan, penyajian data dan informasi serta fasilitasi pelayanan informasi;

18. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sekretariat dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan

19. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Dalam melaksanakan tugasnya sekretariat dibantu oleh tiga subbagian sebagai berikut :

1. Subbagian Perencanaan

Subbagian Perencanaan dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang mempunyai tugas pokok membantu Sekretaris dalam mengumpulkan bahan dan melakukan penyusunan perencanaan program,

(13)

kegiatan, anggaran, penyajian data dan informasi, serta penyusunan laporan.

Tugas pokok sebagaimana dimaksud dirinci sebagai berikut :

1. Menyusun rencana kegiatan Subbagian Perencanaan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

2. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas sehingga berjalan lancar;

3. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Subbagian Perencanaan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

4. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;

5. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

6. Mengoordinasikan, menyiapkan bahan dan melakukan penyusunan perencanaan program, kegiatan, dan anggaran;

7. Melaksanakan penyusunan bahan Rencana Strategis dinas;

8. Melaksanakan penyusunan bahan Rencana Kinerja dan Perjanjian Kinerja sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

9. Menyiapkan bahan dan melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja;

10. Mengumpulkan bahan dan menyusun Laporan Kinerja, Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati;

11. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Subbagian Perencanaan dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan

12. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

2. Subbagian Keuangan

(14)

Subbagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang mempunyai tugas pokok membantu Sekretaris dalam mengumpulkan bahan dan melakukan pengelolaan administrasi dan pelaporan keuangan.

Tugas pokok sebagaimana dimaksud dirinci sebagai berikut :

1. Menyusun rencana kegiatan subbagian keuangan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

2. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas sehingga berjalan lancar;

3. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan subbagian keuangan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

4. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;

5. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

6. Mengumpulkan bahan, mengoordinasikan, rencana kebutuhan gaji pegawai, dan rencana proyeksi pendapatan sebagai bahan penyusunan anggaran dinas;

7. Mengumpulkan bahan, menyusun, dan mengelola administrasi keuangan dinas;

8. Melakukan verifikasi kelengkapan administrasi penatausahaan keuangan dinas;

9. Mengoordinasikan pelaksanaan akuntansi pengeluaran dan penerimaan keuangan;

10. Menyiapkan bahan dan menyusun laporan keuangan;

11. Menyusun realisasi perhitungan anggaran;

12. Mengevaluasi pelaksanaan tugas bendaharawan;

13. Mengumpulkan bahan, mengoordinasikan dan menindaklanjuti laporan hasil pemeriksaan keuangan;

(15)

14. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Subbagian Keuangan dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan

15. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

3. Subbagian Umum dan Kepegawaian

Subbagian Umum dan Kepegawaian, dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang mempunyai tugas pokok membantu Sekretaris dalam mengumpulkan bahan dan melakukan urusan ketatausahaan, administrasi pengadaan, pemeliharaan dan penghapusan barang, urusan rumah tangga serta mengelola administrasi kepegawaian.

Tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirinci sebagai berikut : 1. Menyusun rencana kegiatan Subbagian Umum dan

Kepegawaian, sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

2. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas sehingga berjalan lancar;

3. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Subbagian Umum dan Kepegawaian, untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

4. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;

5. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

6. Melakukan pengklasifikasian surat menurut jenisnya;

7. Melakukan administrasi dan pendistribusian naskah dinas masuk dan keluar;

8. Melakukan pengelolaan arsip naskah dinas;

9. Menyiapkan bahan dan menyusun rencana kebutuhan, pemeliharaan dan penghapusan barang;

(16)

10. Menyiapkan bahan dan menyusun administrasi pengadaan, pendistribusian, pemeliharaan, inventarisasi dan penghapusan barang;

11. Menyiapkan bahan dan menyusun daftar inventarisasi barang serta menyusun laporan barang inventaris;

12. Melakukan, menyiapkan, dan mengoordinasikanpengelolaan urusan rumah tangga dinas;

13. Mengoordinasikan dan melakukan pengumpulan, pengolahan, penyajian data dan informasi serta fasilitasi pelayanan informasi;

14. Mempersiapkan dan mengoordinasikan pelaksaanaan rapat dinas, upacara bendera, kehumasan, dan keprotokolan;

15. Menyiapkan bahan, menghimpun dan mengelola data kehadiran pegawai;

16. Mengoordinasikan dan memfasilitasi administrasi surat tugas dan perjalanan dinas pegawai;

17. Menyiapkan bahan, mengoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan organisasi dan tatalaksana;

18. Menyiapkan bahan dan mengelola administrasi kepegawaian;

19. Menyusun rencana kebutuhan pengembangan sumber daya manusia dilingkungan dinas;

20. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan pembinaan, peningkatan kompetensi, disiplin dan kesejahteraan pegawai negeri sipil;

21. Menyiapkan bahan, menghimpun dan mengelola sistem informasi kepegawaian;

22. Mengumpulkan bahan, mengoordinasikan dan menindaklanjuti laporan hasil pemeriksaan;

23. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Subbagian Umum dan Kepegawaian, serta memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan

(17)

24. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

c. Bidang Lingkungan Hidup

Bidang Lingkungan Hidup dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan, pelaksanaan kebijakan dan pemberian bimbingan teknis serta pemantauan dan evaluasi di Bidang lingkungan hidup;

Kepala Bidang dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup;

b. Pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup;

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pemerintahan bidang lingkungan hidup;

d. Pelaksanaan administrasi bidang lingkungan hidup; dan

e. Pelaksanaan fungsi lain yang diperintahkan oleh atasan terkait tugas dan fungsinya.

Tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud dirinci sebagai berikut : 1. Menyusun rencana kegiatan Bidang Lingkungan Hidup sebagai

pedoman dalam pelaksanaan tugas;

2. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas sehingga berjalan lancar;

3. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Bidang

4. Lingkungan Hidup untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

5. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;

6. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

(18)

7. Menyiapkan bahan penetapan kebijakan lingkungan hidup skala daerah;

8. Menyiapkan bahan penetapan pedoman, norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang lingkungan hidup;

9. Melaksanakan pembinaan, supervisi, dan monitoring penyelenggaraan kegiatan lingkungan hidup;

10. Melakukan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang lingkungan hidup;

11. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Kepala Bidang dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dibantu oleh dua seksi sebagai berikut :

1. Seksi Penyehatan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup

Seksi Penyehatan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan, pemberian bimbingan teknis, dan pemantauan, serta evaluasi di bidang Penyehatan Lingkungan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup.

Tugas pokok sebagaimana dimaksud dirinci sebagai berikut :

1. Menyusun rencana kegiatan Seksi Penyehatan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

2. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas sehingga berjalan lancar;

3. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Seksi Penyehatan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

(19)

4. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;

5. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

6. Melaksanakan pengawasan pelaksanaan pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun skala daerah;

7. Melaksanakan penelitian berkas izin pengumpulan limbah bahan berbahaya dan beracun pada skala daerah kecuali minyak pelumas/oli bekas;

8. Mengawasi pelaksanaan pemulihan akibat pencemaran limbah bahan berbahaya dan beracun pada skala daerah;

9. Mengawasi pelaksanaan sistem tanggap darurat skala daerah dan penganggulangan kecelakaan pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun daerah;

10. Melaksanakan penelitian berkas izin lokasi pengolahan lombah bahan berbahaya dan beracun dan izin penyimpanan sementara limbah bahan berbahaya dan beracun diindustri atau usaha suatu kegiatan;

11. Melaksanakan penilaian amdal bagi jenis usaha dan/atau kegiatan yang mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup di kabupaten, sesuai standar, norma, dan prosedur yang ditetapkan oleh pemerintah;

12. Menerbitkan rekomendasi Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup;

13. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan pengolahan dan pemantauan lingkungan hidup bagi jenis usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan analisis dampak lingkungan dalam wilayah daerah;

14. Menelaah pengelolaan kualitas air skala daerah;

15. Menetapkan kelas air pada sumber air skala daerah;

16. Melaksanakan pematauan kualitas dan pengendalian pencemaran air

(20)

pada sumber air skala daerah

17. Melaksanakan pengawasan terhadap penataan persyaratan yang tercantum dalam izin pembuangan air limbah ke air atau sumber air;

18. Melakukan paksaan pemerintah atau uang paksa terhadap pelaksanaan penanggulangan pencemaran air skala daerah pada keadaan darurat dan/atau keadaan yang tidak terduga lainnya;

19. Mengatur pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air skala daerah;

20. Menyelenggarakan perizinan pembuangan air limbah ke air atau sumber air dan ke tanah untuk aplikasi pada tanah;

21. Melakukan pemantauan kualitas udara ambien, emisi sumber bergerak dan tidak bergerak skala daerah;

22. Melaksanakan pengujian emisi gas buang dan kebisingan kendaraan bermotor secara berkala;

23. Melaksanakan koordinasi dan pelaksanaan pemantauan kualitas udara skala daerah;

24. Melaksanakan pengawasan terhadap penataan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran udara dari sumber bergerak dan tidak bergerak skala daerah;

25. Melaksanakan pemantauan kualitas udara ambien dan dalam ruangan;

26. Melaksanakan pengaturan terhadap pencegahan pencemaran dan perusakan wilayah pesisir dan laut skala daerah;

27. Menetapkan lokasi untuk pengelolaan konservasi laut;

28. Melaksanakan pengawasan penataan instrumen pengendalian pencemaran dan atau kerusakan skala daerah;

29. Melaksanakan pemantauan kualitas lingkungan wilayah pesisir dan laut skala daerah;

30. Melaksanakan pengaturan pelaksanaan terhadap monitoring

(21)

kualitas lingkungan pesisir dan laut skala daerah;

31. Melaksanakan penegakan hukum terhadap peraturan pengendalian pencemaran dan atau kerusakan pesisir laut yang dikeluarkan oleh daerah kabupaten atau yang dilimpahkan kewenangannya oleh pemerintah;

32. Menerbitkan penetapan kriteria teknis baku kerusakan lingkungan hidup skala daerah yang berkaitan dengan kebakaran hutan dan atau lahan;

33. Melaksanakan penanggulangan kebakaran hutan dan pengawasan atas pengendalian kerusakan dan atau pencemaran lingkungan hidup yang berkaitan dengan kebakaran hutan dan atau lahan yang berdampak atau diperkirakan dapat berdampak skala daerah;

34. Menetapkan kriteria kabupaten baku kerusakan lahan dan atau tanah kabupaten untuk kegiatan pertanian, perkebunan dan hutan tanaman berdasarkan kriteria baku kerusakan tanah nasional;

35. Menetapkan kondisi lahan dan atau tanah;

36. Melaksanakan pengawasan atas pengendalian kerusakan lahan dan atau tanah akibat kegiatan yang berdampak atau yang diperkirakan dapat berdampak skala daerah;

37. Melaksanakan pengendalian kerusakan lahan dan atau tanah untuk produksi biomassa skala daerah;

38. Melaksanakan penanggulangan pencemaran dan atau kerusakan lingkungan akibat bencana skala daerah;

39. Menetapkan kawasan yang beresiko rawan bencana dan beresiko menimbulkan bencana skala daerah;

40. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan penerapan standar nasional indonesia dan standar kompetensi personil bidang pengelolaan lingkungan hidup pada skala daerah;

41. Menyiapakan bahan penyusuna, pembinaan dan pengawasan

(22)

Peraturan Daerah di bidang penerapan instrumen ekonomi untuk pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan daerah;

42. Menerapkan instrumen ekonomi dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan;

43. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan penerapan sistem manajemen lingkungan, ekolabel, produksi bersih dan teknologi berwawasan lingkungan yang mendukung pola produksi konsumsi yang berkelanjutan pada skala daerah;

44. Menyelenggarakan diklat di Bidang Penyehatan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan Hidup sesuai permasalahan lingkungan hidup skala daerah;

45. Menyelenggarakan pelayanan dibidang pengendalian lingkungan hidup skala daerah;

46. Melaksanakan penegakan hukum lingkungan skala daerah;

47. Melaksanakan pemantauan penataan atas perjanjian internasional dibidang pengendalian dampak lingkungan skala daerah;

48. Melaksanakan pemantauan pengendalian pelaksanaan konvensi dan protokol skala daerah;

49. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan pelaksanaan pengendalian dampak perubahan iklim skala daerah;

50. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan perlindungan lapisan ozon dan pemantauan skala daerah;

51. Melaksanakan pemantauan dampak deposisi asam skala daerah;

52. Menyiapkan bahan penyediaan fasilitas laboratorium lingkungan sesuai dengan kebutuhan daerah;

53. Menyiapkan bahan pemantauan, evaluasi, supervisi dan pelaporan kegiatan di bidang penyehatan dan pengendalian pencemaran lingkungan; dan

54. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan

(23)

sesuai dengan bidang tugasnya.

2. Seksi Pengolahan dan Pemanfaatan Lingkungan

Seksi Pengolahan dan Pemanfaatan Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan dan pemberian bimbingan teknis serta pemantauan dan evaluasi di bidang pengolahan dan pemanfaatan lingkungan.

Tugas Pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirinci sebagai berikut:

a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Pengolahan dan pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas

c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Pengolahan dan Pemanfaatan Lingkungan.

d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;

e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi dalam perencanaan konservasi keanekaragaman hayati skala daerah;

g. Menetapkan dan melaksanakan pengendalian kemerosotan keanekaragaman hayati skala daerah;

h. Melaksanakan pemantauan dan pengawasan pelaksanaan konservasi keanekaragaman hayati skala daerah;

i. Menyelesaikan konflik dalam pemanfaatankeanekaragaman hayati skala daerah;

j. Melaksanakan pengembangan manajemen sistem informasi dan pengolahan database keanekaragaman hayati skala daerah;

k. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan

(24)

l. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan bidangnya.

d. Bidang Kebersihan

Bidang Kebersihan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan, pelaksanaan kebijakan, dan pemberian bimbingan teknis, serta pemantauan dan evaluasi di bidang kebersihan.

Kepala Bidang dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan urusan pemerintahan bidang kebersihan;

b. Pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan bidang kebersihan;

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pemerintahan bidang kebersihan;

d. Pelaksanaan administrasi bidang kebersihan; dan

e. Pelaksanaan fungsi lain yang diperintahkan oleh atasan terkait tugas dan fungsinya.

Tugas pokok dan fungsi dirinci sebagai berikut :

1. Menyusun rencana kegiatan Bidang Kebersihan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

2. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas sehingga berjalan lancar;

3. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Bidang Kebersihan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

4. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;

5. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

6. Menyiapkan bahan penetapan kebijakan persampahan dan pembersihan drainase skala daerah;

7. Menyiapkan bahan penetapan pedoman, norma, standar, prosedur dan

(25)

kriteria dibidang persampahan dan pembersihan drainase;

8. Melaksanakan pembinaan, supervisi, dan monitoring penyelenggaraan Persampahan dan pembersihan drainase;

9. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan

10. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Kepala Bidang dalam melaksanakan tugas dibantu oleh dua seksi, sebagai berikut :

1. Seksi Sarana, Prasarana dan Retribusi Persampahan.

Seksi Sarana, Prasarana dan Retribusi Persampahan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan pemantauan serta evaluasi dibidang sarana, prasarana dan retribusi persampahan.

Tugas Pokok dimaksud sebagai berikut :

a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Sarana, Prasarana dan Retribusi Persampahan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas sehingga berjalan lancar;

c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Seksi Sarana, Prasarana dan Retribusi Persampahan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;

e. Mengikuti rapat-rapat sesuai bidang tugasnya;

f. Menyusun Data Base pelayanan sarana, prasarana dan retribusi

(26)

persampahan di Kabupaten Takalar;

g. Menyusun perencanaan pengadaan/pemanfaatan peralatan sebagai sarana penunjang kebersihan;

h. Mempersiapkan tenaga teknis untuk pengoperasian sarana dan prasarana persampahan;

i. Melaksanakan perawatan dan pengawasan keseluruhan sarana prasarana persampahan.

j. Memberikan petunjuk teknis terhadap tenaga teknis terhadap tenaga teknis operasional Seksi Sarana dan Prasarana Persampahan.

k. Menyiapkan bahan penetapan peraturan daerah berdasarkan norma standar, prosedur dan kriteria yang ditetapkan oleh pemerintah daerah da provinsi;

l. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas dan memberikan daran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan m. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan

sesuai dengan bidang tugasnya.

2. Seksi Pembersihan Drainase

Seksi Pembersihan Drainase dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan pemantauan serta evaluasi di bidang Pembersihan Drainase.

Tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirinci sebagai berikut : 1. Menyusun rencana kegiatan Seksi Pembersihan Drainase sebagai

pedoman dalam pelaksanaan tugas;

2. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas sehingga berjalan lancar;

3. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Seksi Pembersihan Drainase untuk mengetahui

(27)

perkembangan pelaksanaan tugas;

4. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;

5. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

6. Menyiapkan bahan penetapan peraturan daerah kebijakan dan strategi kebupaten berdasarkan kebijakan nasional dan provinsi;

7. Menyusun pedoman teknis pelaksanaan pembersihan drainase;

8. Melaksanakan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian pelaksanaan pembersihan drainase;

9. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembersihan drainase;

10. Mempersiapkan tenaga terampil untuk mengoperasikan sarana dan prasarana pembersihan drainase;

11. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pembangunan dan peningkatan sarana dan prasarana pembersihan drainase;

12. Melakukan pemeliharaan terhadap sarana dan prasarana pembersihan drainase;

13. Mengkoordinasikan bawahan agar terjalin kerjasama yang baik dan saling mendukung;

14. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan 15. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan

sesuai dengan bidang tugasnya.

e. Bidang Pertamanan dan Pemakaman

Bidang Pertamanan dan Pemakaman dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan pemantauan serta evaluasi di bidang pertamanan dan pemakaman.

(28)

Kepala Bidang dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan urusan pemerintahan bidang pertamanan dan

pemakaman;

b. Pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan bidang pertamanan dan pemakaman;

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pemerintahan bidang pertamanan dan pemakaman;

d. Pelaksanaan administrasi bidang pertamanan dan pemakaman; dan

e. Pelaksanaan fungsi lain yang diperintahkan oleh atasan terkait tugas dan fungsinya.

Tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud dirinci sebagai berikut :

1. Menyusun rencana kegiatan Bidang Pertamanan dan Pemakaman sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

2. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas sehingga berjalan lancar;

3. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Bidang Pertamanan dan Pemakaman untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

4. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;

5. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

6. Menyiapkan bahan penetapan kebijakan pertamanan dan pemakaman skala daerah;

7. Menyiapkan bahan penetapan pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pertamanan dan pemakaman;

8. Melaksanakan pembinaan, supervisi, dan monitoring penyelenggaraan kegiatan pertamanan dan pemakaman;

9. Mempersiapkan tenaga terampil untuk mengoperasikan sarana dan

(29)

prasarana pemakaman dan pertamanan;

10. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pembangunan dan peningkatan sarana dan prasarana pemakaman dan pertamanan;

11. Melakukan pemeliharaan terhadap sarana dan prasarana pemakaman dan pertamanan;

12. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan;

13. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Kepala Bidang dalam melaksanakan tugas dibantu oleh dua seksi sebagai berikut :

1. Seksi Pertamanan dan Keindahan

Seksi Pertamanan dan Keindahan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan pemantauan serta evaluasi di Bidang Pertamanan dan Keindahan.

Tugas pokok dimaksud sebagai berikut :

1. Menyusun rencana kegiatan Seksi Pertamanan dan Keindahan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

2. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas sehingga berjalan lancar;

3. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Seksi Pertamanan dan Keindahan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

4. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;

5. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

6. Menyelenggarakan pembangunan pengamanan taman pada jalur hijau

(30)

tengah dan tepi jalan;

7. Melaksanakan perencanaan tanaman hias pada taman-taman, pemangkasan rumput pada taman dan jalur hijau tengah dan tepi jalan;

8. Melaksanakan pemangkasan/penebangan pohon pelindung yang dianggap perlu;

9. Melaksanakan dekorasi untuk keindahan lokasi tertentu sesuai keperluan;

10. Melaksanakan pengapuran/pengecatan pohon dan pagar yang ada pada jalur hijau tengah dan tepi jalan;

11. Memelihara taman dan jalur hijau dalam hal pemberantasan hama penyakit, pemupukan tanaman dan peremajaan tanaman;

12. Melaksanakan perawatan tanaman, penyiangan tanaman, pembersihan taman dan jalur hijau serta penyiraman taman secara teratur;

13. Menyusun data mengenai spesifikasi pohon pelindung baik jumlah dan fungsinya;

14. Melaksanakan pembibitan dan pengadaan tanaman hias, pohon pelindung tanaman produktif pada kebun bibit;

15. Menyiapkan tanaman hias dan pohon pelindung yang siap ditanam;

16. Menyiapkan bibit tanaman baik biji maupun stekan dari tanaman yang ada pada taman atau jalur hijau atau tempat lainnya;

17. Melaksanakan penanaman pohon pelindung pada jalur-jalur kota;

18. Melaksanakan pemeliharaan dan pengawasan pada pohon pelindung;

19. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan 20. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan

sesuai dengan bidang tugasnya.

2. Seksi Pemakaman

Seksi Pemakaman dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan

(31)

kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan pemantauan serta evaluasi di bidang pemakaman.

Tugas pokok sebagaimana dimaksud sebagai berikut :

1. Menyusun rencana kegiatan Seksi Pemakaman sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

2. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas sehingga berjalan lancar;

3. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Seksi Pemakaman untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

4. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;

5. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

6. Menyusun pedoman teknis pengawasan dan pengendalian mutu pada pekerjaan pemakaman;

7. Menyusun pedoman teknis pelaksanaan pembangunan pemakaman;

8. Melaksanakan rehabilitasi, peningkatan, pembangunan dan pengembangan pemakaman;

9. Melaksanakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pemakaman;

10. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan 11. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai

dengan bidang tugasnya.

f. Bidang Pertanahan

Bidang Pertanahan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang mempunyai tugas melaksanakan penyusunan, pelaksanaan kebijakan, dan

(32)

pemberian bimbingan teknis, serta pemantauan dan evaluasi di Bidang Pertanahan.

Kepala Bidang dalam melaksanakan tugas menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan urusan pemerintahan bidang pertanahan;

b. Pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan bidang pertanahan;

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pemerintahan bidang pertanahan;

d. Pelaksanaan administrasi bidang pertanahan; dan

e. Pelaksanaan fungsi lain yang diperintahkan oleh atasan terkait tugas dan fungsinya.

Tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud sebagai berikut :

1. Menyusun rencana kegiatan Bidang Pertanahan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

2. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas sehingga berjalan lancar;

3. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Bidang Pertanahan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

4. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;

5. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

6. Mengoordinasikan tugas kegiatan survey dan menyiapkan data administrasi pertanahan dan pengadaan tanah;

7. Menyiapkan perumusan dan melaksanakan kebijakan terkait administrasi pertanahan dan pengadaan tanah;

8. Menyusun rencana teknik di bidang administrasi pertanahan dan pengadaan tanah;

9. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam hal penanganan

(33)

konflik pengukuran dan ganti rugi tanah.

10. Memfasilitasi masyarakat dalam penyelesaian konflik, pengukuran dan ganti rugi tanah. k. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria bidang pertanahan.

11. Pemberian bimbingan teknis bidang pertanahan;

12. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan 13. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai

dengan bidang tugasnya.

Kepala Bidang dalam melaksanakan tugas dibantu oleh dua seksi sebagai berikut :

1. Seksi Administrasi Pertanahan

Seksi Administrasi Pertanahan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis dan pemantauan serta evaluasi di bidang administrasi pertanahan.

Tugas pokok sebagaimana dimaksud dirinci sebagai berikut :

1. Menyusun rencana kegiatan Seksi Administrasi Pertanahan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

2. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas sehingga berjalan lancar;

3. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Administrasi Pertanahan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

4. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;

5. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

6. Mengoordinasikan tugas kegiatan survey dan menyiapkan data dalam

(34)

rangka Penanganan Konflik pertanahan;

7. Penyiapan perumusan kebijakan terkait Penanganan Konflik;

8. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam hal penanganan konflik pertanahan;

9. Pemberian bimbingan teknik penanganan konflik pertanahan;

10. Memfasilitasi masyarakat dalam penyelesaian konflik pertanahan

11. Menyelenggarakan administrasi terhadap peningkatan hak atas tanah daerah;

12. Menyiapkan bahan pengusulan pemberian izin lokasi pertanahan;

13. Menyiapkan bahan penyiapan tanah untuk kepentingan pembangunan;

14. Menyelesaikan sengketa tanah garapan;

15. Melaksanakan pelayanan dan penyelesaian masalah tanah ulayat;

16. Melakukan upaya pemanfaatan dan penyelesaian masalah tanah kosong atau terlantar;

17. Menyiapakan perumusan kebijakan pengurusan sertifikat tanah;

18. Mengoordinasikan tugas dan penyiapan data dalam rangka pengurusan sertifikat;

19. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait berkaitan pengurusan sertifikat;

20. Menyusun rencana penggunaan tanah di daerah;

21. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan 22. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan

sesuai dengan bidang tugasnya.

2. Seksi Pengadaan Tanah

Seksi Pengadaan Tanah dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan,

(35)

pelaksanaan, dan pemberian bimbingan teknis serta pemantauan dan evaluasi di bidang Pengadaan tanah.

Tugas pokok sebagaimana dimaksud dirinci sebagai berikut :

1. Menyusun rencana kegiatan Seksi Pengadaan Tanah sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

2. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas sehingga berjalan lancar;

3. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam lingkungan Seksi Pengadaan Tanah untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas;

4. Menyusun rancangan, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas;

5. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

6. Mengoordinasikan tugas kegiatan dan menyiapkan data dalam rangka ganti rugi tanah;

7. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengadaan tanah;

8. Pelaksanaan kebijakan di bidang pengadaan tanah;

9. Penyiapan rencana teknik di bidang pengadaan tanah;

10. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait berkaitan dengan pengadaan tanah;

11. Memfasilitasi instansi terkait tentang pembebasan lahan.

12. Memfasilitasi pihak konsultan penilai dalam kaitan ganti rugi tanah;

13. Melaksanakan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria ganti rugi tanah;

14. Menyelenggarakan administrasi pelepasan hak atas tanah yang dikuasai oleh Pemerintah kabupaten kepada masyarakat yang mendiami dengan pembayaran ganti rugi;

15. Menyelesaikan ganti rugi tanah dan santunan tanah untuk pembangunan;

16. Menetapkan subyek dan objek retribusi tanah serta ganti kerugian

(36)

tanah kelebihan maximum dan tanah absente;

17. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan; dan 18. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai

dengan bidang tugasnya.

Adapun struktur organisasi Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Takalar secara lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut :

Subbagian Umum dan Kepegawaian Kepala

Dinas

Subbagian Perencanaan Kelompok Jabatan

Fungsional

Subbagian Keuangan

Bidang

Pertamanan Bidang

Pertanahan Sekretaris

Bidang Kebersihan Bidang

Lingkungan

(37)

Gambar 2.1.1. Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Takalar

2.2. Sumber Daya Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Takalar

1. Kondisi Kepegawaian

Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Takalar berdasarkan struktur organisasi jumlah pegawai yang ada sebanyak 43 orang pegawai negeri sipil, jumlah tersebut terdiri dari 32 orang Laki-laki dan 11 Orang Perempuan. Tingkat pendidikan dan pangkat/golongan pegawai negeri sipil

UPTD

(38)

di lingkup Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Takalar dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.2.1. Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan

No Tingkat Pendidikan

Jumlah Pegawai (orang)

Jumlah Pegawai

(orang) Laki-laki Perempuan

1. SD 1 0 1

2. SMP 0 0 0

3. SMA 12 2 14

4. DIPLOMA III 0 1 1

5. STRATA 1 11 8 19

6. STRATA 2 8 0 8

7. STRATA 3 0 0 0

Jumlah 32 11 43

Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan terpilah laki laki dan perempuan pada Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Takalar dapat dilihat pada grafik berikut :

STRATA-1 STRATA-2 STRATA-3

11 8 0

8 0

0

LAKI-LAKI PEREMPUAN

(39)

Gambar 2.2.1. Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan terpilah laki laki dan perempuan

Tabel 2.2.2. Komposisi pegawai berdasarkan Jabatan

No Tingkat Jabatan Jumlah

Total Laki-laki Perempuan

1. Eselon II 1 0 1

2. Eselon III 4 1 5

3. Eselon IV 9 2 11

(40)

4. Fungsional 0 0 0

5. Staf 18 8 26

Jumlah 43

Komposisi pegawai berdasarkan tingkat jabatan terpilah laki laki dan perempuan pada Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Takalar dapat dilihat pada grafik berikut :

Gambar 2.2.1. Komposisi pegawai berdasarkan tingkat jabatan terpilah laki laki dan perempuan

Tabel 2.2.3. Komposisi pegawai berdasarkan Tingkat Kepangkatan

No. Kepangkatan Laki-laki Perempuan Total

1. I a 0 0 0

2. I b 0 0 0

3. I c 1 0 1

ESELON II, 1

ESELON III, 5

ESELON IV, 11

FUNGSIONAL, 0 STAF, 26

(41)

4. I d 1 0 1

5. II a 0 0 0

6. II b 3 2 5

7. II c 5 1 6

8. II d 0 0 0

9. III a 3 2 5

10. III b 4 1 5

11. III c 5 0 5

12. III d 5 5 10

13. IV a 3 0 3

14. IV b 1 0 1

15. IV c 1 0 1

16. IV d 0 0 0

17. IV e 0 0 0

Jumlah 32 11 43

Komposisi pegawai berdasarkan tingkat jabatan terpilah laki laki dan perempuan pada Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Takalar dapat dilihat pada grafik berikut :

II b II c II d III a III b III c III d IV a IV b IV c IV d IV e

3

5 0

3 4

5 5 3

1 1 0 0

2

1 0

2 1

0

5 0

0 0 0

0 LAKI-LAKI PEREMPUAN

(42)

Gambar 2.2.3. Komposisi pegawai berdasarkan tingkat Kepangkatan terpilah laki laki dan perempuan

2. Kondisi Sarana dan Prasarana

Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan terletak di Jl. Syech Yusuf No. 2B, Kabupaten Takalar , dengan luas Tanah ... m2, dan luas bangunan ...

m2. Dinas Lingkungan Hidup juga memiliki sarana berupa kendaraan dinas, komputer, laptop, printer, mesin absen, dan lain-lain seperti terlihat pada Tabel berikut.

Tabel 2.2.4. Kondisi Inventaris Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Takalar

No Klasifikasi Inventaris Jumlah

(unit)

Kondisi (%) Baik Rusak

Ringan

Rusak Berat

(43)

No Klasifikasi Inventaris Jumlah (unit)

Kondisi (%) Baik Rusak

Ringan

Rusak Berat

1. Lemari Kayu 17 12 5

2. Mesin Pompa Air 2 1 1

3. Kursi Tamu 1 1

4. Lap Top 11 8 3

5. Mesin Ketik Manual Longewagen (18) 1 1

6. AC Unit 6 1

7. Camera Electronic 1 1

8. Facsimile 1 1

9. Alat Ukur Waktu 1 1

10. Gedung Pos Jaga Permanen 1 1

11. Sepeda Motor 10 9 1

12. Filling Besi/Metal 5 4 1

13. Alat Kantor Lainnya (Lain-lain) 47 47

14. Meja 1/2 Biro 9 9

15. AC Split 6 1

16. Kipas Angin 2 1 1

17. Dispenser 2 1 1

18. Unintemuptible Power Supply (UPS) 2 1 1

19. Wireless Amplifier 1 1

20. Kursi Putar 8 6 2

21. Kursi Biasa 16 16

(44)

No Klasifikasi Inventaris Jumlah (unit)

Kondisi (%) Baik Rusak

Ringan

Rusak Berat

22. Meja Biro 5 5

23. Lemari Es 2 2

24. Televisi 4 2 2

25. Bangunan Gedung Kantor Lain-lain 4 4

26. Bangunan Gedung Tempat Kerja

Lainnya Permanen 6 6

27. Rumah Negara Golongan II Type A

Permanen 1 1

28. Rak kayu 1 1

29. Alat Pendingin Lain-lain 1 1

30. P.C Unit 8 7 1

31. Printer 19 5 1 13

32. kamera Digital 2 1 1

33. PH Meter 1 1

34. Stop Watch 1 1

35. BOD Meter 1 1

36. Alat Lab. Umum A Lain-Lain 10 10

37. Refrigerator 1 1

38. Turbidimeter 1 1

39. Conductometer 1 1

40. Current Meter 1 1

(45)

No Klasifikasi Inventaris Jumlah (unit)

Kondisi (%) Baik Rusak

Ringan

Rusak Berat

41. DO Meter 1 1

42. Salino meter 1 1

43. Water Sample 1 1

44. Timbangan 2 2

45. Rak Besi/Metal 1 1

46. LCD Proyektor 1 1

47. Oven 1 1

48. Refrigerator 1 1

49. Hot Plate 1 1

50. Theodolit 1 1

51. Gelas Ukur 1 1

52. Bangunan Gedung Kantor Permanen 4 4

53. Staion Wagon 1 1

54. Meja Rapat 2 2

55. Sofa 2 2

56. Centrifuge 1 1

57. Lemari Asam 1 1

58. Instalasi Air Bersih Lain-lain 1 1

59. Mesin Hitung Manual 9 9

60. Kursi rapat 17 17

61. Gorden 1 1

Gambar

Tabel 2.2.1. Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan
Gambar  2.2.1.  Komposisi  pegawai  berdasarkan  tingkat  pendidikan  terpilah  laki  laki  dan perempuan
Gambar 2.2.1.  Komposisi pegawai berdasarkan tingkat  jabatan terpilah laki laki dan  perempuan
Gambar 2.2.3. Komposisi pegawai berdasarkan tingkat Kepangkatan terpilah laki laki  dan perempuan
+6

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta

Pelabelan harmonis pada kombinasi gabungan graf caterpillar dan firecracker teratur yang digunakan dalam bab ini adalah pemetaan injektif dari V ke ℤ |E| sedemikian

Untuk memastikan apakah ada kesalahan atau tidak dengan sistem yang telah dibuat Sistem ini dirancang dengan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) dalam proses

Untuk itu guna mengantisipasi akan adanya kegagalan proses maka PT.XYZ menerapkan Quality management System ISO/TS 16949 dengan tools yang digunakan seperti FMEA (

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan yaitu data analog gelombang otak dapat digunakan sebagai perintah untuk menghidupkan atau

dengan menggunakan Unity 3D ini tidak hanya mudah dalam menggunakan atau mengerjakan suatu pekerjaaan, tetapi aplikasi Unity 3D ini juga dapat bekerja dengan aplikasi lainnya

1. Pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok memiliki langkah- langkah pembelajaran yaitu 1) Pada awal pembelajaran siswa akan diberikan

topik penelitiannya dilihat dari lembar konsultasi yang dipegang oleh masing- masing mahasiswa, kemudian dari ketiga data tersebut yang penulis analisis mengenai