• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN SISTEM PENGINGAT LAMPU SEIN PADA SEPEDA MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA8 TUGAS AKHIR YOSUA GETMI RAJAGUKGUK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RANCANG BANGUN SISTEM PENGINGAT LAMPU SEIN PADA SEPEDA MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA8 TUGAS AKHIR YOSUA GETMI RAJAGUKGUK"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN SISTEM PENGINGAT LAMPU SEIN PADA SEPEDA MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLLER

ATMEGA8

TUGAS AKHIR

YOSUA GETMI RAJAGUKGUK 152408001

PROGRAM STUDI D-3 FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2018

(2)

RANCANG BANGUN SISTEM PENGINGAT LAMPU SEIN PADA SEPEDA MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLLER

ATMEGA8

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Dan Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya

YOSUA GETMI RAJAGUKGUK 152408001

PROGRAM STUDI D-3 FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2018

(3)
(4)

PERNYATAAN

RANCANG BANGUN SISTEM PENGINGAT LAMPU SEIN PADA SEPEDA MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLLER

ATMEGA8

TUGAS AKHIR

Saya menyatakan bahwa laporan tugas akhir ini adalah hasil karya sendiri, kecuali beberapa kutipan dari ringkasan yang masing masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juli 2018

Yosua Getmi Rajagukguk

NIM. 152408001

(5)

RANCANG BANGUN SISTEM PENGINGAT LAMPU SEIN PADA SEPEDA MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLLER

ATMEGA 8

ABSTRAK

Telah dirancang suatu alat dalam bentuk prototype sistem pengingat lampu sein pada sepeda motor berbasis mikrokontroller Atmega8. Alat ini terdiri dari beberapa komponen yang terdapat di dalamnya yaitu mikrokontroller Atmega8, buzzer, PSA, LCD, Saklar, Lampu sein, Flasher, Switching Sein. Prinsip kerja rangkaian ini secara umum rangkaian system pengingat jika lupa untuk mematikan lampu sein pada sepeda motor yang menghasilkan Output bunyi yang dikeluarkan melalui Buzzer.

Alat ini dihubungkan ke sumber tegangan PLN menggunakan Adaptor, setelah sistem diaktifkan maka data akan dibaca oleh Mikrokontroller. Setelah data dibaca lalu terhubung pada LCD yang berfungsi menampilkan tampilan status perintah pada saat sein hidup, sein mati, dan peringatan. Itulah yang menandakan alat berjalan dengan baik dan berfungsi dengan benar.

Kata Kunci : Buzzer, Lampu Sein, Mikrokontroller ATmega8.

(6)

DESIGN OF THE REVERSING LIGHT REMINDER SYSTEM ON MOTORCYCLE USING ATMEGA 8 MICROCONTROLLER

ABSTRACT

Has been designed a tool in the form of prototype system of light reminder of sein on motorcycle based mikrokontroller Atmega8. This tool consists of several components contained in it are Atmega8 microcontroller, buzzer, PSA, LCD, Switch, Sein Lamp, Flasher, Switching Sein. The working principle of this circuit in general set of reminder system if forgot to turn off the light sein on a motorcycle that produces Output sound issued through Buzzer. This tool is connected to PLN voltage source using Adapter, after system is enabled then data will be read by Microcontroller.

After the data is read and then connected to the LCD that function displays the status display command when the sein live, sein die, and warning. That is what indicates the tool is working properly and working properly.

Keywords : Buzzer, Flasher Sein, Microcontroller ATmega8.

(7)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis ucapkan terimakasih kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat kasih karuniaMu yang telah dilimpahkan-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan laporan tugas akhir ini dengan judul RANCANG BANGUN SISTEM PENGINGAT LAMPU SEIN PADA SEPEDA MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA8.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang sangat membantu penulis dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini sehingga dapat selesai. Terima kasih kepada yang Terhormat :

1. Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH, M.Hum selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Dr. Kerista Sebayang, MS selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara Medan.

3. Drs. Takdir Tamba, M.Eng,Sc selaku Kepala Progam Studi D3 Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

4. Dr. Susilawati, S.Si, M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik yang memberikan Nasihat selama tiga tahun perkuliahan penulis.

5. Drs. Aditia Warman, M.Si selaku dosen Pembimbing utama yang memberikan bimbingan dan pengarahan selama penyusunan Tugas Akhir.

6. Bapak, Ibu dosen dan Staff Pegawai dari Progam Studi Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

7. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada keluarga besar Rajagukguk dan keluarga besar Pangaribuan untuk moral dan materi selama saya belajar di Universitas Sumatera Utara.

8. Teman-teman satu angkatan FIN 2015 USU yang telah banyak memberikan kesan selama perkuliahan di Universitas Sumatera Utara.

9. Kepada seluruh teman-teman PARKISARAN, KOST AMPARA 409, Keluarga LIMA USU, KMK USU, Paduan Suara Mahasiswa USU.

(8)

10. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Inesti Rudangta Brahmana, Clinton Erixson Sihite, Fitriani Purba yang selama ini memberikan kesan perkuliahan.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah dengan tulus membantu dan memberikan doa dan dukungan hingga dapat terselesaikan Tugas Akhir ini.

Tugas Akhir ini penulis Persembahkan kepada Ayah tercinta Sertu (Purn) Pioner Rajagukguk, Mama tersayang Salmah Pangaribuan, S.pd.SD yang senantiasa memberikan doa dan dorongan baik moral maupun materi sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada Kakak tersayang Kisnova Infanta, S.P dan Adik tersayang Wisda Katasa Rajagukguk yang banyak memberikan semangat dan yang juga menyemangati dan membuat tersenyum bahagia.

Penulis menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Pada kesempatan terakhir penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Juli 2018

Penulis.

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR i

PERNYATAAN ii

ABSTRAK iii

ABSTRACT iv

PENGHARGAAN v

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR GAMBAR x

DAFTAR LAMPIRAN xi

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Tujuan Penelitian 2

1.4 Batasan Masalah 3

1.5 Metode Penulisan 3

1.6 Sistematika Penulisan 3

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

2.1 Definisi Kecelakaan 5

2.2 Penyebab Kecelakaan 5

2.3 Pemograman Bahasa C 6

2.3.1 Tipe Data Bahasa C 7

2.3.2 Konstanta Bahasa C 8

2.3.3 Variabel Bahasa C 8

2.4 Power Suppy Adaptor (PSA) 8

2.5 Buzzer 9

2.6 LCD (Liquid Crystal Display) 9

2.7 Mikrokontroller AVR ATmega8 12

(10)

2.7.1 Konfigurasi Pin Mikrokontroller Amega8 13 2.7.2 Spesifikasi Mikrokontroller Atmega8 14 2.7.3 Peta Memori Mikrokontroller Atmega8 16 2.7.4 Komunikasi Serial Mikrokontroller Atmega8 17 2.7.5 Sistem Minimum Mikrokontroller Atmega8 17

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

3.1 Diagram Blok Sistem 18

3.1.1 Penjelasan Fungsi Tiap Blok Sistem 18 3.2 Rangkaian Power Supply Adaptor (PSA) 19 3.2 Rangkaian IC Mikrokontroller ATmega8 19 3.3 Rangkaian LCD (Liquid Crystal Display) 21

3.6 Rangkaian Lampu Sein 22

3.7 Rangkaian Buzzer 22

3.8 Flowchart System 23

BAB 4 PENGUJIAN ALAT DAN PROGRAM

4.1 Pengujian IC Mikrokontroller ATmega8 24 4.2 Pengujian LCD (Liquid Crystal Display) 26 4.3 Pengujian Power Supply Adaptor (PSA) 27

4.4 Pengujian Lampu Sein 27

4.4.1 Pengujian Lampu Sein Mati 28

4.4.2 Pengujian Lampu Sein Hidup 28 4.4.3 Pengujian Lampu Sein Peringatan 28

4.5 Pengujian Buzzer 29

BAB 5 PENUTUP

5.1 Kesimpulan 30

5.2 Saran 30

DAFTAR PUSTAKA 31

LAMPIRAN

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

2.1 Deskripsi Konfigurasi Pin-Pin LCD (Liquid Crystal Display) 11 4.1 Pengukuran Pin IC Mikrokontroller ATmega8 25 4.2 Pengujian LCD (Liquid Crystal Display) 26

4.3 Pengujian Power Supply Adaptor (PSA) 27

4.5 Pengujian Buzzer 29

(12)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

1 Buzzer 9

2 LCD (Liquid Crystal Display) 10

3 Konfigurasi Pin Mikrokontroller Atmega8 13

4 Diagram Blok Sistem 18

5 Rangkaian Power Supplay Adaptor (PSA) 19

6 Rangkaian Mikrokontroller ATMega8 20

7 Rangkaian LCD (Liquid Crystal Display) 21

8 Rangkaian Lampu Sein 22

9 Rangkaian Buzzer 22

10 Flowchart Sistem 23

11 Informasi Signature Mikrokontroller 24

12 Pengujian Lampu Sein Mati 28

13 Pengujian Lampu Sein Hidup 28

14 Pengujian Lampu Sein Peringatan 28

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Lampiran Judul

Lampiran 1.0 Program Keseluruhan

Lampiran 2.0 Rangkaian Alat Keseluruhan

Lampiran 3.0 Datasheet Mikrokontroller ATmega8

(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mendukung perkembangan alat transportasi secara pesat, sehingga menyebabkan laju pertumbuhan kendaraan semakin meningkat. Di era modern seperti sekarang ini, bidang transportasi berperan penting dalam kesejahteraan masyarakat sehingga mendukung pertumbuhan di berbagai bidang. Perkembangan kendaraan sebagai alat transportasi membawa dampak positif bagi pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan manusia, terutama sebagai alat mobilisasi guna memperlancar aktivitas sehari-hari. Namun hal ini juga diiringi dengan timbulnya beberapa dampak negatif yang tidak diinginkan, seperti kemacetan dan meningkatnya angka kecelakaan lalu lintas.

Berdasarkan Survei kementerian Perhubungan Indonesia, Penyebab faktor kecelakaan lalu lintas sebanyak 28% disebabkan oleh faktor manusia, 20% faktor alam, 18% disebabkan kendaraan yang digunakan, 15% faktor jalan. Faktor manusia adalah faktor yang terbesar dari faktor kecelakaan lalu lintas lainnya. Sepeda motor yang digunakan di Indonesia sudah memiliki SNI (Standar Nasional Indonesia) yang merupakan syarat utama dalam izin kendaraan bermotor yang layak digunakan sebagai alat transportasi. Walaupun demikian, masih ada masyarakat yang belum menggunakan sepeda motor tersebut sesuai aturan berlalu lintas di jalan raya sehingga sering mengakibatkan terjadinya kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan itu disebabkan oleh kelalaian manusia itu sendiri dalam mengendarai sepeda motor tersebut. Salah satu kelalaian itu disebabkan oleh terlupanya mematikan lampu sein sepeda motor ketika berkendaraan ataupun salah dalam menghidupkan lampu sein sepeda motor tersebut. Lampu sein yang lupa dimatikan atau lampu sein yang hidup namun tidak benar saat digunakan sangat berbahaya, apalagi sampai menyalakan lampu sein namun salah guna seperti lampu sein hidup kanan namun berbelok kekiri.

Hal ini sangat membahayakan pengendara lain yang berada dibelakang. Untuk mengatasi hal tersebut, sekarang ini telah banyak alat yang dirancang untuk membantu pengendara motor agar lebih efisien dalam berkendara dan tidak lalai dalam memakai lampu sein.

(15)

Untuk mengatasi berbagai kekurangan dan menambahkan manfaat lebih pada alat, pada Laporan Proyek ini, saya akan mendesain suatu proyek akhir yang berjudul

“RANCANG BANGUN SISTEM PENGINGAT LAMPU SEIN PADA SEPEDA MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA8”. Alat ini dirancang dengan fungsi untuk mematikan lampu sein saat sudah selesai digunakan atau membantu pengendara untuk mematikan lampu sein jika pengendara lupa untuk mematikan. Alat ini didesain menggunakan Mikrokontroller ATmega8 sebagai system kontrolnya dan dilengkapi dengan Buzzer sebagai outputnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana mencegah kecelakaan pengendara motor.

2. Bagaimana mematikan lampu sein saat berkendara jika pengendara lupa.

3. Bagaimana mematikan lampu sein yang menyala namun tidak jadi belok.

1.3 Tujuan dan Manfaat

Adapun penulisan tugas akhir ini adalah untuk :

1. Sebagai salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan program Diploma III Fisika FMIPA. Universitas Sumatera Utara.

2. pengembangan kreatifitas mahasiswa dalam bidang ilmu instrumentasi pengotrolan dan elektronika sebagai bidang keahlian.

3. membuat suatu alat yang tepat guna dan berkualitas yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia sehari-hari.

4. Merancang alat system pengingat lampu sein pada sepeda motor agar mengingatkan pengguna tidak lupa mematikan dalam proyek ini.

1.4 Batasan Masalah

1. Buzzer sebagai penanda bunyi untuk memberi pengingat kepada pengguna agar mematikan lampu sein sepeda motor.

2. Alat yang digunakan yaitu tidak membahas Karakteristik Sensor.

3. Rangkaian Mikrokontroller yang digunakan adalah Mikrokontroller ATmega8 4. Bahasa Program yang digunakan adalah bahasa C.

(16)

1.5 Metode Penulisan

Adapun metode penulisan yang digunakan dalam menyusun dan menganalisa tugas akhir ini adalah :

1. Studi literature yang berhubungan dengan perancangan dan pembuatan alat ini 2. Perencanaan dan Pembuatan alat.

Merencanakan peralatan yang telah dirancang baik software maupun hardware.

3. Pengujian Alat

Peralatan yang telah dibuat kemudian diuji apakah telah sesuai dengan yang telah direncanakan.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penyusun laporan serta memahami tentang sistematika kinerja dari alat RANCANG BANGUN SISTEM PENGINGAT LAMPU SEIN PADA SEPEDA MOTOR BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8, maka dalam hal ini penulis membagi dalam beberapa bab, serta memberikan gambaran secara garis besar isi dari tiap-tiap bab sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisikan pendahuluan yaitu membahas mengenai Latar belakang, tujuan dan manfaat penelitian, batasan masalah, serta sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini merupakan landasan teori yang membahas tentang teori-teori yang mendukung dalam penyelesaian masalah.

(17)

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini akan dijelaskan tentang system perancangan alat yaitu diagram blok dari rangkaian, sistematik dan kerja dari setiap rangkaian.

BAB IV : HASIL DAN ANALISA

Bab ini berisikan tentang pengujian alat dan juga analisa tugas akhir yang telah dibuat.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan seluruh proses perancangan dan pembuatan tugas akhir ini.

DAFTAR PUSTAKA

(18)

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Definisi Kecelakaan

Pengertian kecelakaan menurut Heinrich (1980) yaitu mendefinisikan kecelakaan sebagai suatu kejadian yang tidak terencana dan tidak terkontrol yang merupakan aksi atau reaksi dari suatu objek, substansi, manusia, atau radiasi yang memungkinkan atau dapat menyebabkan cedera. Kecelakaan didefinisikan sebagai suatu kejadian yang tak terduga, semula tidak dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktivitas dan dapat menimbulkan kerugian baik bagi manusia dan atau harta benda, Sedangkan kecelakaan kerja adalah kejadian yang tak terduga dan tidak diharapkan dan tidak terencana yang mengakibatkan luka, sakit, kerugian baik pada manusia, barang maupun lingkungan. Kerugian-kerugian yang disebabkan oleh kecelakaan dapat berupa banyak hal yang mana telah dikelompokkan menjadi lima, yaitu : Kerusakan, Kekacauan, Keluhan kesakitan dan kesedihan, Kelainan dan cacat, Kematian. Orang yang ditimpa kecelakaan mengeluh dan menderita, sedangkan keluarga dan kawan-kawan sekerja akan bersedih hati, kecelakaan tidak jarang berakibat luka-luka, terjadinya kelainan tubuh dan cacat, bahkan tidak jarang kecelakaan merenggut nyawa dan berakibat kematian. Menurut Per 03/Men/1994 Bab I pasal 1 butir 7 mengenai Program JAMSOSTEK, pengertian kecelakaan kerja adalah kecelakaan berhubung dengan hubungan kerja, termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja dan pulang ke rumah melalui jalan biasa atau wajar dilalui.

2.2 Penyebab Kecelakaan

Menurut jusri Pulubuhu, Instruktur Kepala dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengungkapkan ada beberapa faktor yang menyebabkan kecelakaan sepeda motor dapat terjadi. Pertama, adalah kurangnya konsentrasi saat di jalan raya. Pengendara sepeda motor sering melakukan kegiatan berkendara sembari melakukan kegiatan lain. Misalnya, melakukan panggilan telepon saat berkendara, melamun, serta mendengarkan lagu saat berkendara. Kedua adalah

(19)

berperilaku tidak tertib. Pengendara kendaraan bermotor terlibat dalam aktivitas yang tidak mematuhi peraturan misalnya melawan arus, tidak menggunakan helm, serta menerobos lampu merah. Perilaku tidak tertib ini sudah menjadi suatu hal yang biasa dilakukan sehingga kemungkinan terlibat kecelakaan semakin besar.

Ketiga, menurut statistik kementerian perhubungan indonesia, 70 persen kecelakaan terjadi saat melakukan aksi mendahului kendaraan. Hal ini terjadi karena pengendara tidak mampu memperkirakan hal-hal yang dapat terjadi setelah melewati sebuah kendaraan. Pencegahan masalah ini adalah untuk dapat menahan diri tidak mendahului kendaraan saat tidak yakin mengenai situasi jalan di depan. Faktor keempat adalah terlalu cepat mengendarai kendaraan. Kendaraan yang terlalu cepat akan lebih banyak berpotensi mengalami kecelakaan. Faktor kelima adalah empati.

Banyak pengendara motor di Indonesia memilih untuk meladeni atau memberikan perhatian kepada pengendara lain yang bermasalah. Hal seperti ini pada akhirnya akan menyebabkan kerugian bagi diri sendiri serta orang lain. Kecelakaan lalu lintas saat ini menjadi penyebab kematian nomor dua terbesar di dunia dan tidak memilih korban. Faktor penyebab ini juga bisa terjadi pada pengendara mobil. Saat di jalan raya pastikan untuk berpikir dapat tiba di tempat tujuan dengan selamat dan melakukan langkah-langkah pencegahan kecelakaan. (Kompas.com)

2.3 Pemograman Bahasa C

Bahasa program adalah suatu bahasa ataupun tata cara yang dapat digunakan oleh manusia (programmer) untuk berkomunikasi secara langsung dengan computer.

Dalam perancangan perangkat lunak alat ini, program yang digunakan adalah bahasa C. bahasa C adalah bahasa pemograman yang dapat dikatakan berada di antara bahasa berasas rendah dan berasas tinggi. Bahasa berasas rendah artinya bahasa yang berorientasi pada mesin, sedangkan berasas tinggi berorientasi pada manusia.

Bahasa berasas rendah misalnya assembler, ditulis dengan sandi yang hanya dimengerti oleh mesin sehingga hanya digunakan bagi yang memprogram mikroprosesor. Bahasa berasas tinggi relative mudah digunakan karena ditulis dengan bahasa manusia sehingga mudah dimengerti dan tidak tergantung mesinnya.

Bahasa berasas tinggi umumnya digunakan pada computer. Program bahasa C tidak mengenal aturan penulisan dikolom tertentu sehingga bisa dimulai dari kolom

(20)

manapun. Namun demikian untuk mempermudah pembacaan program dan keperluan dokumentasi sebaiknya penulisan bahasa C diatur sedemikian rupa sehingga mudah dan enak dibaca.

Program dalam bahasa C selalu berbentuk fungsi seperti ditunjukan main ().

Program yang dijalankan berada dalam tubuh program dan dimulai dengan tanda kurung buka { dan diakhiri dengan kurung tutup }. Semua yang tertulis di dalam tubuh program disebut blok. Tanda () digunakan untuk mengapit argument suatu fungsi. Argument adalah suatu nilai yang akan digunakan dalam fungsi tersebut.

Dalam fungsi main tidak ada argument sehingga tak ada data dalam (). Yang merupakan perintah dan harus dikerjakan oleh prosesor. Setiap pernyataan diakhiri tanda titik koma (;). Baris pertama #include<…..> bukanlah pernyataan sehingga tak diakhiri tanda titik koma (;). Baris tersebut meminta compiler untuk menyertakan file yang namanya ada di antara tanda <….> dalam proses kompilasi. File-file ini (berekstensi.h) berisi deklarasi fungsi ataupun variabel. File ini disebut header dan digunakan semacam perpustakaan untuk pernyataan yang ada di tubuh program.

2.3.1 Tipe Data Bahasa C

Mempermudah pembacaan program dan keperluan dokumentasi sebaiknya penulisan bahasa C diatur sedemikian rupa sehingga mudah dan enak dibaca.

Program dalam bahasa C selalu berbentuk fungsi seperti ditunjukan main (). Program yang dijalankan berada dalam tubuh program dan dimulai dengan tanda kurung buka { dan diakhiri dengan }. Semua yang tertulis di dalam tubuh program disebut blok.

Tanda () digunakan untuk mengapit argument suatu fungsi. Argument adalah sesuatu nilai yang akan digunakan dalam fungsi tersebut. Dalam fungsi main tidak ada argument sehingga tak ada data dalam ().

Yang merupakan perintah dan harus dikerjakan oleh prosesor. Setiap pernyataan diakhiri tanda titik koma (;). Baris pertama #include<….> bukanlah pernyataan sehingga tak diakhiri tanda titik koma (;). Baris tersebut meminta compiler untuk menyertakan file yang namanya ada diantara tanda <….> dalam proses kompilasi. File-file ini (berekstensi.h) berisi deklarasi fungsi ataupun variabel.

File ini disebut header dan digunakan semacam perpustakaan untuk pernyataan yang

(21)

ada di tubuh program. Tipe data merupakan bagian program paling penting karena mempengaruhi setiap instruksi yang akan dilaksanakan oleh computer.

2.3.2 Konstanta Bahasa C

Konstanta merupakan suatu nilai yang tidak dapat diubah selama proses program berlangsung. Konstanta nilainya selalu tetap dan harus di definisikan terlebih dahulu di awal program. Kemudian konstanta dapat bernilai integer, pecahan, karakter, dan string.

2.3.3 Variabel Bahasa C

Variabel adalah suatu pengenalan yang digunakan untuk mewakili nilai tertentu dalam proses program. Berbeda dengan konstanta yang nilainya selalu tetap, nilai suatu variabel bisa diubah-ubah sesuai kebutuhan. Namun suatu variabel dapat ditentukan sendiri oleh program dengan aturan sebagai berikut:

1. Terdiri atas gabungan huruf dan angka dengan karakter pertama harus berupa huruf.

2. Tidak boleh mengandung spasi.

3. Tidak boleh mengandung symbol khusus kecuali garis bawah.

4. Panjangnya bebas, tapi hanya 32 karakter pertama yang terpakai.

2.4 Power Supply Adaptop (PSA)

Catu daya atau power supply adaptor adalah sebuah peralatan penyedia tegangan atau sumber daya untuk peralatan elektronika dengan prinsip mengubah tegangan listrik yang tersedia dari jaringan distribusi transmisi listrik menuju level yang diinginkan sehingga berimplikasi pada pengubahan daya listrik. Dalam sistem pengubahan daya. Jika suatu catu daya bekerja dengan beban maka terdapat keluaran tertentu dan jika beban tersebut dilepas maka tegangan keluar akan naik, persentase kenaikan tegangan dianggap sebagai regulasi dari catu daya tersebut. Regulasi adalah perbandingan perbedaan tegangan yang terdapat pada tegangan beban penuh. Agar tegangan keluaran catu daya lebih stabil, dapat digunakan suatu komponen IC regulator. misalnya IC Regulator 7812 atau IC Regulator 7805.

(22)

2.5 Buzzer

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hamper sama dengan Loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi electromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indicator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).

Gambar 2.1 Buzzer

2.6 LCD (Liquid Crystal Display)

LCD merupakan salah satu perangkat penampil yang sekarang ini mulai banyak digunakan. Penampil LCD mulai dirasakan menggantikan fungsi dari penampil CRT (Cathode Ray Tube), yang sudah berpuluh-puluh tahun digunakan manusia sebagai penampil gambar/text baik monokrom (hitam-putih), maupun yang berwarna. Teknologi LCD memberikan keuntungan dibandingkan dengan teknologi CRT, karena pada dasarnya, CRT adalah tabung triode yang digunakan sebelum transistor ditentukan.

Bebrapa keuntungan LCD dibandingkan dengan CRT adalah konsusmsi daya yang relative kecil, lebih ringan, tampilan yang lebih bagus, dan ketika berlama-lama di depan monitor, monitor CRT lebih cepat memberikan kejenuhan pada mata dibandingkan dengan LCD.

(23)

Bentuk LCD dapat dilihat pada Gambar 2.2 sebagai berikut :

Gambar 2.2 LCD

LCD memanfaatkan silicon atau gallium dalam bentuk Kristal cair sebagai pemendar cahaya. Pada layar LCD, setiap matrik adalah susunan dua dimensi piksel yang dibagi dalam baris dan kolom. Dengan demikian, setiap pertemuan baris dan kolom adalah sebuah LED terdapat sebuah bidang latar (backplane), yang merupakan lempengan kaca bagian belakang dengan sisi dalam yang digunakan memiliki warna cerah. Daerah-daerah tertentu pada cairan akan berubah warnanya menjadi hitam ketika tegangan diterapkan antara bidang latar dan pola elektroda yang terdapat pada sisi dalam lempeng kaca bagian depan.

Keunggulan LCD adalah hanya menarik arus yang kecil (beberapa microampere), sehingga alat atau system menjadi portable karena dapat menggunakan catu daya yang kecil. Keunggulan lainnya adalah tampilan yang diperlihatkan dapat dibaca dengan mudah dibawah terang sinar matahari. Dibawah sinar cahaya yang remang-remang dalam kondisi gelap, sebuah lampu (berupa LED) harus dipasang dibelakang layar tampilan.

LCD yang digunakan adalah jenis LCD yang menampilkan data dengan 2 baris tampilan pada display. Keuntungan dari LCD ini adalah :

1. Dapat menampilkan karakter ASCII, sehingga dapat memudahkan untuk membuat program tampilan.

2. Mudah dihubungkan dengan port I/O karena hanya menggunakan 8 bit data dan 3 bit control.

3. Ukuran modul yang proporsional.

4. Daya yang digunakan relative sangat kecil.

Operasi dasar pada LCD terdiri dari empat, yaitu instruksi mengakses proses internal, intruksi menulis data, instruksi membaca kondisi sibuk, dan instruksi membaca data.

ROM pembangkit sebanyak 192 tipe karakter (membaca program), maksimum pembacaan 80x8 bit tampilan data.

(24)

Perintah utama LCD adalah Display Clear, Cursor home, display ON/OFF, display character Blink, cursor Shift, dan Display Shift.

Tabel 2.1 menunjukan konfigurasi pin LCD.

No. Pin Keterangan Konfigurasi hubung

1 GND Ground

2 VCC Tegangan +5VDC

3 VEE Ground

4 RS Kendali RS

5 RW Ground

6 E Kendali E/Enable

7 D0 Bit 0

8 D1 Bit 1

9 D2 Bit 2

10 D3 Bit 3

11 D4 Bit 4

12 D5 Bit 5

13 D6 Bit 6

14 D7 Bit 7

15 A Anoda (+5VDC)

16 K Katoda (Ground)

Sumber: Manpreet Singh Minhas, 2013

Metode screening adalah mengaktifkan daerah perpotongan suatu kolo dan suatu baris secara bergantian dan cepat sehingga seolah-olah aktif semua.

Penggunaan metode ini dimaksudkan untuk menghemat jalur yang digunakan untuk mengaktifkan panel LCD. Saat ini telah dikembangkan berbagai jenis LCD, mulai jenis LCD biasa, Passive Matrix LCD (PMLCD), hingga Thin-Film Transistor Active Matrix (TFT-AMLCD). Kemampuan LCD juga telah ditingkatkan dari yang monokrom hingga yang mampu menampilkan ribuan warna. Lapisan film yang berisi Kristal cair diletakkan di antara dua lempeng kaca yang telah di tanami elektroda logam transparan. Saat tegangan dicatukan pada beberapa pasang elektroda, molekul–molekul Kristal cair akan menyusun diri agar cahaya yang mengenainya akan dipantulkan atau diserap. Dari hasil pemantulan atau penyerapan cahaya tersebut akan terbentuk pola huruf, angka, atau gambar sesuai bagian yang diaktifkan. LCD membutuhkan tegangan dan daya yang kecil sehin gga sangat popular untuk aplikasi pada kalkulator, arloji digital, dan instrument elektronika lain seperti Global Positioning System (GPS), baragraph display dan multimeter digital.

LCD umumnya dikemas dalam bentuk Dual In Line Package (DIP) dan mempunyai

(25)

kemampuan untuk menampilkan beberapa kolom dan baris dalam satu panel. Untuk membentuk pola, baik karakter maupun gambar pada kolom dan baris secara bersamaan digunakan metode Screening. LCD merupakan salah satu perangkat penampil yang sekarang ini mulai banyak digunakan. Penampil LCD mulai dirasakan menggantikan fungsi dari penampi l CRT (Cathode Ray Tube), yang sudah berpuluh- puluh tahun digunakan LCD memanfaatkan silicon atau gallium dalam bentuk Kristal cair sebagai pemendar cahaya. Pada layar LCD, setiap matrik adalah susunan dua dimensi pik sel yang dibagi dalam baris dan kolom. Dengan demikian, setiap pertemuan baris dan kolom adalah sebuah LED terdapat sebuah bidang latar (backplane).

2.7 Mikrokontroller AVR ATmega 8

AVR merupakan salah satu jenis mikrokontroler yang di dalamnya terdapat berbagai macam fungsi. Perbedaannya pada mikro yang pada umumnya digunakan seperti MCS51 adalah pada AVR tidak perlu menggunakan oscillator eksternal karena di dalamnya sudah terdapat internal oscillator. Selain itu kelebihan dari AVR adalah memiliki Power-On Reset, yaitu tidak perlu ada tombol reset dari luar karena cukup hanya dengan mematikan supply, maka secara otomatis AVR akan melakukan reset.

Untuk beberapa jenis AVR terdapat beberapa fungsi khusus seperti ADC, EEPROM sekitar 128 byte sampai dengan 512 byte. AVR ATmega8 adalah mikrokontroler CMOS 8-bit berarsitektur AVR RISC yang memiliki 8K byte in System Programmable Flash. Mikrokontroler dengan konsumsi daya rendah ini mampu mengeksekusi instruksi dengan kecepatan maksimum 16MIPS pada frekuensi 16MHz. Jika dibandingkan dengan ATmega8L perbedaannya hanya terletak pada besarnya tegangan yang diperlukan untuk bekerja. Untuk ATmega8 tipe L, mikrokontroler ini dapat bekerja dengan tegangan antara 2,7- 5,5 V sedangkan untuk ATmega8 hanya dapat bekerja pada tegangan antara 4,5–5,5 V.

(26)

2.7.1 Konfigurasi Pin Mikrokontroller ATmega8

Gambar 2.3 konfigurasi Pin Atmega8

Atmega8 ATmega8 memiliki 28 Pin, yang masing-masing pin nya memiliki fungsi yang berbeda-beda baik sebagai port maupun fungsi yang lainnya. Berikut akan dijelaskan fungsi dari masing-masing kaki ATmega8.

a. VCC

Merupakan supply tegangan digital.

b. GND

Merupakan ground untuk semua komponen yang membutuhkan grounding.

c. Port B (PB7...PB0)

Didalam Port B terdapat XTAL1, XTAL2, TOSC1, TOSC2. Jumlah Port B adalah 8 buah pin, mulai dari pin B.0 sampai dengan B.7. Tiap pin dapat digunakan sebagai input maupun output. Port B merupakan sebuah 8-bit bi-directional I/O dengan internal pull-up resistor. Sebagai input, pin-pin 7 yang terdapat pada port B yang secara eksternal diturunkan, maka akan mengeluarkan arus jika pull-up resistor diaktifkan. Khusus PB6 dapat digunakan sebagai input Kristal (inverting oscillator amplifier) dan input ke rangkaian clock internal, bergantung pada pengaturan Fuse bit yang digunakan untuk memilih sumber clock. Sedangkan untuk PB7 dapat digunakan sebagai output Kristal (output oscillator amplifier) bergantung pada pengaturan Fuse bit yang digunakan untuk memilih sumber clock. Jika sumber clock yang dipilih dari oscillator internal, PB7 dan PB6 dapat digunakan sebagai I/O atau jika menggunakan Asyncronous Timer/Counter2 maka PB6 dan PB7 (TOSC2 dan TOSC1) digunakan untuk saluran input timer.

(27)

d. Port C (PC5...PC0)

Port C merupakan sebuah 7-bit bi-directional I/O port yang di dalam masing-masing pin terdapat pull-up resistor. Jumlah pin nya hanya 7 buah mulai dari pin C.0 sampai dengan pin C.6. Sebagai keluaran/output port C memiliki karakteristik yang sama dalam hal menyerap arus (sink) ataupun mengeluarkan arus (source).

e. RESET/PC6

Jika RSTDISBL Fuse diprogram, maka PC6 akan berfungsi sebagai pin I/O. Pin ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan pin-pin yang terdapat pada port C lainnya. Namun jika RSTDISBL Fuse tidak diprogram, maka pin ini akan berfungsi sebagai input reset. Dan jika level tegangan yang masuk ke pin ini rendah dan pulsa yang ada lebih pendek dari pulsa 8 minimum, maka akan menghasilkan suatu kondisi reset meskipun clock-nya tidak bekerja. Port D (PD7...PD0).

f. Port D merupakan 8-bit bi-directional I/O dengan internal pull-up resistor.

Fungsi dari port ini sama dengan port-port yang lain. Hanya saja pada port ini tidak terdapat kegunaan-kegunaan yang lain. Pada port ini hanya berfungsi sebagai masukan dan keluaran saja atau biasa disebut dengan I/O.

g. AVcc

Pin ini berfungsi sebagai supply tegangan untuk ADC. Untuk pin ini harus dihubungkan secara terpisah dengan VCC karena pin ini digunakan untuk analog saja. Bahkan jika ADC pada AVR tidak digunakan tetap saja disarankan untuk menghubungkannya secara terpisah dengan VCC. Jika ADC digunakan, maka AVcc harus dihubungkan ke VCC melalui low pass filter.

h. AREF

Merupakan pin referensi jika menggunakan ADC.

2.7.2 Spesifikasi Mikrokontroller ATmega8

1. Kinerja tinggi, rendah daya Atmel®AVR® 8-bit Microcontroller 2. Advanced RISC Architecture

a. 130 Instruksi Powerfull - Kebanyakan Single-jam Siklus Eksekusi b. 32 × 8 General Purpose Kerja Register

c. Operasi Fully Static

d. Sampai dengan 16MIPS throughput di 16MHz e. On-chip 2-siklus Multiplier

(28)

3. Segmen Memory Tinggi Ketahanan Non-volatile

a. 8Kbytes In-System Self-programmable memori program flash b. 512bytes EEPROM

c. SRAM 1Kbyte internal

d. Menulis / Erase Cycles: 10.000 Flash / 100.000 EEPROM e. Data retensi: 20 tahun pada 85 °C / 100 tahun pada 25 °C (1) f. Opsional Boot Kode Bagian dengan Independent Lock Bits g. In-System Programming secara On-chip Program Boot h. Benar Operasi Baca-Sementara-Write

i. Kunci Pemrograman untuk Security Software 4.Fitur Peripheral

a. Dua 8-bit Timer / Counter dengan Prescaler terpisah, satu Bandingkan Modus.

b. Satu 16-bit Timer / Counter dengan Prescaler terpisah, Bandingkan Mode, dan Tangkap

c. Mode

d. Real Time Counter dengan Oscillator terpisah e. Tiga Saluran PWM

f. 8-channel ADC di TQFP dan QFN / MLF paket g. Delapan Saluran 10-bit Akurasi

h. 6-channel ADC dalam paket PDIP i. Enam Saluran 10-bit Akurasi

j. Byte berorientasi Dua-kawat Serial Interfacek.Programmable Serial USART

k. Programmable Serial USART l. Master / Slave SPI Serial Interface

m. Programmable Watchdog Timer dengan terpisah On-chip Oscillator n. On-chip Analog Comparator

5.Fitur Mikrokontroler Khusus

a. Power-on ulang dan Programmable Brown-out Detection b. Internal dikalibrasi RC Oscillator

c. Eksternal dan Sumber Interrupt internal

(29)

d. Lima Mode Sleep: Idle, ADC Noise Reduction, Power-save, Power- down, dan

e. Bersiap 6. I / O dan Paket

a. 23 Programmable I / O Garis.

b. 28-lead PDIP, 32-lead TQFP, dan 32-pad QFN / MLF 7.Tegangan Operasi

a. 2.7V -5.5V (ATmega8L) b. 4.5V -5.5V (ATmega8) 8.Kelas Kecepatan

a. 0 - 8MHz (ATmega8L) b. 0 - 16MHz (ATmega8) 9. Konsumsi Daya di 4Mhz, 3V, 25°C

a. Aktif: 3.6mA

b. Menganggur Mode: 1.0mA c. Power-down Mode: 0.5μA

2.7.3 Peta Memori Mikrokontroller ATmega8 Memori atmega terbagi menjadi tiga yaitu :

1. Memori Flash Memori flash adalah memori ROM tempat kode-kode program berada. Kata flash menunjukan jenis ROM yng dapat ditulis dan dihapus secara elektrik. Memori flash terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian aplikasi dan bagian boot. Bagian aplikasi adalah bagian kode-kode program apikasi berada. Bagian boot adalah bagian yang digunakan khusus untuk booting awal yang dapat diprogram untuk menulis bagian aplikasi tanpa melalui programmer/downloader, misalnya melalui USART. 32 General purpose registers 64 I/O registers Additional I/O registers Internal RAM Flash Boot Section EEPROM 13.

2. Memori Data Memori data adalah memori RAM yang digunakan untuk keperluan program. Memori data terbagi menjadi empat bagian yaitu : 32 GPR (General Purphose Register) adalah register khusus yang bertugas untuk membantu eksekusi program oleh ALU (Arithmatich Logic Unit), dalam instruksi assembler setiap instruksi harus melibatkan GPR.Dalam istilah processor komputer sahari-hari GPR

(30)

dikenal sebagai “chace memory”. I/O register dan Aditional I/O register adalah register yang difungsikan khusus untuk mengendalikan berbagai pheripheral dalam mikrokontroler seperti pin port, timer/counter, usart dan lain-lain. Register ini dalam keluarga mikrokontrol MCS51 dikenal sebagi SFR(Special Function Register).

3. EEPROM EEPROM adalah memori data yang dapat mengendap ketika chip mati (off), digunakan untuk keperluan penyimpanan data yang tahan terhadap gangguan catu daya. 14 2.1.3 Timer/Counter 0 Timer/counter 0 adalah sebuah timer/counter yang dapat mencacah sumber pulsa/clock baik dari dalam chip (timer) ataupun dari luar chip (counter) dengan kapasitas 8-bit atau 256 cacahan. Timer/counter dapat digunakan untuk:

1. Timer/counter biasa

2. Clear Timer on Compare Match (selain Atmega 8) 3. Generator frekuensi (selain Atmega 8)

4. Counter pulsa eksternal

2.7.4 Komunikasi Serial pada Mikrokontroller ATmega8

Mikrokontroler AVR Atmega 8 memiliki Port USART pada Pin 2 dan Pin3 untuk melakukan komunikasi data antara mikrokontroler dengan mikrokontroler ataupun mikrokontroler dengan komputer. USART dapat difungsikan sebagai transmisi data sinkron, dan asinkron. Sinkron berarti clock yang digunakan antara transmiter dan receiver satu sumber clock. Sedangkan asinkron berarti transmiter dab receiver mempunyai sumber clock sendiri-sendiri. USART terdiri dalm tiga blok yaitu clock generator, transmiter, dan receiver.

2.7.5 Sistem Minimum ATmega8

Dengan menggunakan minimum sistem yang kompatibel dengan atmega8 mikrokontroler atmega8 bertindak sebagai mikro target dimana kita membutuhkan downloader lain intuk mendownload firmware ke atmega8. downloader tersebut bisa berupa downloader paralel atau serial dengan tools programmernya menggunakan Ponkemudian sediakan USBASP (Downloader) yang lain untuk mendownload firmware ke atmega8. (Downloader tidak harus yang berbasis USBASP bisa yang lain asal kompatibel dengan MOSI,MISO,SCK dan reset mikrokontroler AVR).

(31)

BAB III

PERANCANGAN SISTEM

3.1 Diagram Blok Sistem

Untuk mempermudah dalam mempelajari dan memahami cara kerja alat ini, maka sistem perancangan dibuat berdasarkan diagram blok dimana tiap blok mempunyai fungsi dan cara kerja tertentu. Adapun diagram blok dari system yang dirancang adalah sebagai berikut :

Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

3.1.1 Penjelasan Fungsi tiap blok Sistem 1. Blok Power Supply

Fungsi : mensupply seluruh system.

2. Blok Sein kanan

Fungsi : untuk sebagai objek yang di deteksi 3. Blok Sein Kiri

Fungsi : untuk sebagai objek yang di deteksi 4. Blok Pengkondisian Sinyal

Fungsi : untuk membagi tegangan

POWER SUPPLY

ATMEGA8

LCD

BUZZER PENGKONDISIAN

SINYAL SEIN KANAN

SEIN KIRI PENGKONDISIAN SINYAL

(32)

5. Blok Mikrokontroller Atmega8

Fungsi : untuk pusat pengendali seluruh system.

6. Blok LCD

Fungsi : Sebagai output tampilan 7. Blok Buzzer

Fungsi : Sebagai indicator jika lupa mematikan lampu Sein.

3.2 Rangkaian Power Supply Adaptor (PSA)

Rangkaian ini berfungsi untuk memberikan supply tegangan keseluruh rangkaian yang di rancang. Rangkaian Power Supply Adaptor (PSA) ini dibuat terdiri dari dua keluaran, yaitu 5 volt dan 12 volt. Keluaran 5 volt digunakan untuk mensupplay tegangan keseluruh rangkaian yang menggunakan supply sebesar 5 Volt.

Untuk membuat dan mengatur tegangan menjdi 5 volt menggunakan sebuah IC penstabil tegangan dengan type LM7805. Sedangkan keluaran 12 volt digunakan untuk mensupply heater pada rangkaian, pada output 12 volt ini tidak mengunakan IC regulator karena output dari trafo 12 volt.ditunjukkan padagambar 3.2 berikut ini :

Gambar 3.2 Rangkaian Power Supplay Adaptor (PSA)

3.3. Rangkaian ICMikrokontroller ATMega8

Dari gambar 3.3, Rangkaian tersebut berfungsi sebagai pusat kendali dari seluruh sistem yang ada. Komponen utama dari rangkaian ini adalah IC Mikrokontroler ATMega8. Semua program diisikan pada memori dari IC ini sehingga rangkaian dapat berjalan sesuai dengan yang dikehendaki.

(33)

Pin 9 dan 10 dihubungkan ke XTAL 16 MHz dan dua buah kapasitor 22pF.

XTAL ini akan mempengaruhi kecepatan mikrokontroller ATMega8 dalam mengeksekusi setiap perintah dalam program. Pin 1 merupakan masukan reset (aktif rendah). Pulsa transisi dari tinggi kerendahakan me-reset mikrokontroler ini.

Untuk men-download file heksa decimal kemikrokontroler, Mosi, Miso, Sck, Reset, Vcc dan Gnd dari kaki mikrokontroler dihubungkan ke Jack 10 Pin header sebagai konektor yang akan dihubungkan ke ISP Programmer. Dari ISP Programmer inilah dihubungkan ke computer melalui port paralel.

Kaki Mosi, Miso, Sck, Reset, Vcc dan Gnd pada mikrokontroler terletak pada kaki 17, 18, 19, 1, 7 dan 8. Apabila terjadi keterbalikan pemasangan jalur ke ISP Programmer, maka pemograman mikrokontroler tidak dapat dilakukan karena mikrokontroler tidak akan bisa merespon. Rangkaian sistem minimum mikrokontroler ATMEGA8 dapat dilihat pada gambar 3.3 di bawah ini :

Gambar 3.3 Rangkaian Mikrokontroller ATMEGA8.

(34)

3.4 Rangkaian LCD (Liquid Crystal Display)

Pada Alat ini, LCD (Liquid Cristal Display) berfungsi untuk menampilkan karakter angka, huruf ataupun simbol dengan lebih baik dan dengan konsumsi arus yang rendah. LCD (Liquid Cristal Display) dot matrik M1632 merupakan modul LCD buatan hitachi- M1632. Modul LCD (Liquid Cristal Display) dot matrik M1632 terdiri dari bagian penampil karakter (LCD) yang berfungsi menampilkan karakter dan bagian sistem prosesor LCD dalam bentuk modul dengan mikrokontroler yang diletakan dibagian belakan LCD tersebut yang berfungsi untuk mengatur tampilan LCD serta mengatur komunikasi antara LCD dengan mikrokontroler yang menggunakan modul LCD tersebut.

Pemasangan potensio sebesar 10KΩ untuk mengatur kontras karakter yang tampil. Gambar 3.4 berikut merupakan gambar rangkaian LCD yang dihubungkan ke mikrokontroler.

Gambar 3.4 Rangkaian LCD (Liquid Crystal Display).

(35)

3.5 Rangkaian Lampu Sein

Pada Alat ini, Rangkaian lampu sein adalah Sebagai indikator atau isyarat bahwa kendaraan tersebut akan berbelok, baik ke arah kiri maupun ke arah kanan sehingga pengendara lain akan tahu dan dapat mengurangi resiko terjadinya kecelakaan. LED 2 (Kiri) tegangan dibagi dua dengan resistor 10K dan 10K dihubungkan ke Port C0 pada pin 23. Sein LED 1 (kanan) tegangan dibagi dua dengan nilai resistor 10K dan 10K dihubungkan ke Port C1 pada pin 24. Rangkaian lampu Sein dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 3.5 Rangkaian Lampu Sein.

3.6 Rangkaian Buzzer

Rangkaian Buzzer ini berfungsi sebagai indicator dengan mengeluarkan bunyi Suara sebagai Sistem Pengingat jika lupa mematikan lampu sein pada saat menggunakannya. Kaki Buzzer 1 dihubungkan pada port B5 pada kaki pin 19.

Sedangkan, kaki Buzzer 2 sebagai Ground. Rangkaian buzzer dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 3.6 Rangkaian Buzzer

(36)

3.5 Flowchart Sistem

Tidak

Ya

Tidak

Ya

BBY START

INISIALISASI

If Sein

Counter +1

If Counter

BUZZER AKTIF

Tampilan LCD

Selesai

(37)

BAB IV

PENGUJIAN DAN HASIL

4.1 Pengujian IC Mikrokontroller ATmega8

Pemrograman menggunakan mode ISP (In System Programming) mikrokontroller harus dapat diprogram langsung pada papan rangkaian dan rangkaian mikrokontroler harus dapat dikenali oleh program downloader. Pada pengujian ini berhasil dilakukan dengan dikenalinya jenis mikrokontroler oleh program downloader yaitu ATMega8.

Gambar 4.1. Informasi Signature Mikrokontroller

ATMega8 menggunakan kristal dengan frekuensi 16 MHz, apabila Chip Signature sudah dikenali dengan baik dan dalam waktu singkat, bisa dikatakan rangkaian mikrokontroler bekerja dengan baik dengan mode ISP-nya.

(38)

Tabel 4.1 Pengukuran Pin IC Mikrokontroller ATmega8 Nomor Pin Tegangan (v)

1 4.95

2 5.00

3 4.50

4 0.19

5 0.10

6 4.99

7 0.03

8 0.70

9 0.82

10 0.01

11 2.08

12 0.03

13 0.12

14 0.01

15 3.66

16 4.98

17 0.12

18 0.12

19 4.27

20 4.27

21 0.01

22 0.09

23 0.09

24 0.09

25 0.09

26 0.06

27 0.10

28 0.10

Tabel diatas merupakan hasil pengukuran pada IC Mikrokontroler ATMega8, pengukuran dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah mikrokontroler bekerja dengan baik atau tidak yaitu dengan membandingkan tegangan terukur dengan program maupun Datasheet.

(39)

4.2 Pengujian LCD (Liquid Crystal Display)

Rangkaian LCD dihubungkan ke PB.0 sampai PB7, yang merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu sebagai timer/counter, komperator analog dan mempunyai fungsi khusus sebagai pengiriman data secara serial. Sehingga nilai yang akan tampil pada LCD display akan dapat dikendalikan oleh mikrokontroller ATMega8. Berikut program yang digunakan untuk menguji cara kerja LCD :

#include <LiquidCrystal.h>

LiquidCrystal lcd(8, 6, 5, 3, 2, 4);

Void setup(){

Lcd.begin(16, 2);

}

void loop(){

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print(“tes LCD”);

}

Program di atas akan menampilkan kata “Tes LCD” di baris pertama pada display LCD 2x16. Pada alat dalam penelitian ini, Saat keseluruhan rangkaian diaktifkan.

Tabel 4.2 Pengujian LCD

No. Pin Tegangan (v)

1 0.0

2 4.99

3 1.12

4 4.95

5 0.01

6 0.02

7 4.96

8 4.90

9 4.90

10 4.90

11 0.11

12 0.22

13 0.15

14 0.03

15 4.99

16 0.0

(40)

4.3 Pengujian Power Supply Adaptor (PSA)

Pengujian rangkaian power supply ini bertujuan untuk mengetahui tegangan yang dikeluarkan oleh rangkaian tersebut, dengan mengukur tegangan keluaran dari power supply menggunakan multimeter digital. Setelah dilakukan pengukuran maka diperoleh besarnya tegangan keluaran sebesar 5 volt. Dengan begitu dapat dipastikan apakah terjadi kesalahan terhadap rangkaian atau tidak. Jika diukur, hasil dari keluaran tegangan tidak murni sebesar 5 Volt, tetapi 5.07 Volt. Hasil tersebut dikarenakan beberapa faktor, diantaranya kualitas dari tiap-tiap komponen yang digunakan nilainya tidak murni.Selain itu, tegangan jala-jala listrik yang digunakan tidak stabil.

Tabel 4.3 Pengujian Power Supply Adaptor (PSA) Pin 1 (input) Pin 2 (Output)

12.04 5.04

4.4 Pengujian Lampu Sein

Rangkaian lampu sein adalah Sebagai indikator atau isyarat bahwa kendaraan tersebut akan berbelok, baik ke arah kiri maupun ke arah kanan sehingga pengendara lain akan tahu dan dapat mengurangi resiko terjadinya kecelakaan. Berikut program yang digunakan untuk menguji cara kerja Lampu Sein, ialah :

void setup() {

serial.begin(9600);

}

Void loop(){

Int sein_kanan = digitalRead(A0);

Int sein_kiri = digitalRead(A1);

Serial.print(sein_kanan);

Serial.println(sein_kiri);

Delay(1);

}

(41)

4.4.1 Pengujian Lampu Sein Mati

Gambar 4.4.1 Pengujian Lampu Sein Mati

4.4.2 Pengujian Lampu Sein Hidup

Gambar 4.4.2 Pengujian Lampu Sein Hidup

4.4.3 Pengujian Lampu Sein pada saat Peringatan

Gambar 4.4.3 pengujian Lampu Sein pada saat Peringatan

(42)

4.5 Pengujian Buzzer

Buzzer ini berfungsi sebagai indicator dengan mengeluarkan bunyi Suara sebagai Sistem Pengingat jika lupa mematikan lampu sein pada saat menggunakannya.

Berikut program yang digunakan untuk menguji cara kerja Buzzer :

void setup() {

pinMode(13, OUTPUT);

}

void loop() {

digitalWrite(13, HIGH);

delay(1000);

digitalWrite(13, LOW);

delay(1000);

}

Tabel 4.5 Pengujian Buzzer

No. Pin (v) Status Buzzer Status Port

1 0.12 Berbunyi Aktif

2 4.50 Tidak Berbunyi Tidak Aktif

(43)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari evaluasi hasil kerja alat dapat diambil beberapa kesimpulan dalam tugas akhir ini adalah :

untuk membantu masyarakat dalam berkendara di lalu lintas dalam kota maupun antar kota, dengan membantu pengendara motor menggunakan lampu sein motor dengan benar dan tepat untuk dinyalakan serta untuk dimatikan.

Manfaat alat ini adalah untuk :

1. Mengingatkan pengendara motor untuk mematikan lampu sein.

2. Mengurangi terjadinya kecelakaan akibat lampu sein.

5.2 Saran

Setelah melakukan penulisan ini diperoleh beberapa hal yang dapat dijadikan saran untuk dapat dilakukan perancangan lebih lanjut yaitu:

1. Diperlukan rancangan yang lebih teliti lagi pada alat agar rangkaian ini dapat bekerja lebih sempurna.

2. Agar dilakukan peningkatan kemampuan pada alat ini, sehingga semakin cerdas dengan mengkombinasikan dengan komponen lain, sehingga system kerjanya akan lebih baik lagi.

(44)

DAFTAR PUSTAKA

Chattopadhyay, D. 1989. Dasar Elektronika. Jakarta: UI-PRESS

Fitzgerald. A.E. 2010. Dasar- dasar Elektroteknik. Jilid 1. Jakarta. Erlangga.

http://m.dephub.go.id/read//berita/berita-umum/kelelahan-jadi-faktor-utama- penyebabkecelelakaan-14470. "kelelahan jadi faktor utama penyebab kecelakaan"

Diakses pada tanggal 04 April 2018 Pukul : 13:00 WIB

https://sains.kompas.com/read/2016/04/05/103100030/Lima.Faktor.Penyebab.Utama .Kecelakaan.Sepeda.Motor.

Diakses pada tanggal 04 April 2018 Pukul : 14:14 WIB

(45)

LAMPIRAN

(46)

LAMPIRAN 1 PROGRAM KESELURUHAN

#include <LiquidCrystal.h>

LiquidCrystallcd(8, 6, 5, 4, 3, 2);

int sensor_kanan;

int sensor_kiri;

int counter;

int detik;

int s_t;

int s_stop;

int int_10;

int int_20;

int state;

void setup() { lcd.begin(16, 2);

pinMode(9,INPUT);

pinMode(10,INPUT);

digitalWrite(9,HIGH);

digitalWrite(10,HIGH);

}

void tombol(){

int_10=digitalRead(9);

int_20=digitalRead(10);

if (int_10 == 0){state=1;}

else if (int_20 == 0){state=2;}

else if (int_20 == 1 && int_10 == 1){state=0;}

}

(47)

void loop() { tombol();

while(state == 0){

tombol();

lcd.clear();

int_10=digitalRead(9);

int_20=digitalRead(10);

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print("Pil. Mode Waktu");

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print("10 20");

delay(1000);

}

while(state == 1){

tombol();

s_t++;

s_stop=s_t/20;

if (s_stop>10){s_stop=0;s_t=0;}

sensor_kanan=analogRead(A0);

sensor_kiri= analogRead(A1);

if(sensor_kanan>500){sensor_kanan=1;} else {sensor_kanan=0;}

if(sensor_kiri>500){sensor_kiri=1;} else {sensor_kiri=0;}

if (detik>1 &&detik<= 10){

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print(" Sein ");

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print(" Hidup ");

}

(48)

else if (detik>=10){

pinMode(13,OUTPUT);

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print(" SegeraMatikan ");

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print(" Sein ");

} else{

pinMode(13,INPUT);

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print(" Sein ");

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print(" Mati ");

}

if(sensor_kanan==1 || sensor_kiri==1){digitalWrite(13,HIGH);

counter++;detik=counter/10; s_t=0; s_stop=0;}else {digitalWrite(13,LOW);}

if(s_stop==2){counter=0;detik=0;}

/* lcd.clear();

lcd.setCursor(0, 0);

lcd.print(sensor_kanan);

lcd.setCursor(10, 0);

lcd.print(sensor_kiri);

lcd.setCursor(0, 1);

lcd.print(detik);

lcd.setCursor(10, 1);

lcd.print(s_stop);*/

delay(40);

}

(49)

while(state == 2){

tombol();

s_t++;

s_stop=s_t/20;

if (s_stop>10){s_stop=0;s_t=0;}

sensor_kanan=analogRead(A0);

sensor_kiri= analogRead(A1);

if(sensor_kanan>500){sensor_kanan=1;} else {sensor_kanan=0;}

if(sensor_kiri>500){sensor_kiri=1;} else {sensor_kiri=0;}

if (detik>1 &&detik<= 20){

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print(" Sein ");

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print(" Hidup ");

}

else if (detik>=20){

pinMode(13,OUTPUT);

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print(" SegeraMatikan ");

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print(" Sein ");

} else{

pinMode(13,INPUT);

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print(" Sein ");

lcd.setCursor(0,1);

lcd.print(" Mati ");

}

(50)

if(sensor_kanan==1 || sensor_kiri==1){digitalWrite(13,HIGH);

counter++;detik=counter/10; s_t=0; s_stop=0;}else {digitalWrite(13,LOW);}

if(s_stop==2){counter=0;detik=0;}

/* lcd.clear();

lcd.setCursor(0, 0);

lcd.print(sensor_kanan);

lcd.setCursor(10, 0);

lcd.print(sensor_kiri);

lcd.setCursor(0, 1);

lcd.print(detik);

lcd.setCursor(10, 1);

lcd.print(s_stop);*/

delay(40);

}

}

(51)

LAMPIRAN 2 RANGKAIAN ALAT KESELURUHAN

Gambar

Gambar 2.1 Buzzer
Gambar 2.3 konfigurasi Pin Atmega8
Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem
Gambar 3.2 Rangkaian Power Supplay Adaptor (PSA)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Keterlambatan pada saat keberangkatan ditinjau dari toleransi yang diberikan oleh penumpang dan pengelola tidaklah signifikan, sedangkan kedatangan, didapatkan hasil bahwa pada

Dalam Pembuktian Kualifikasi yang dilakukan terhadap Calon Penyedia, terdapat 7 (tujuh) Calon Penyedia yang dinyatakan lulus dan 3 (tiga) Calon Penyedia yang

Apriyanti dkk (2013:7) dalam Fitriah (2014) mengemukakan penghasilan dari usaha yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak yang dikenakan PPh bersifat final menurut

This paper is aimed to develop interactive vocabulary testing software for enriching the vocabulary development of the second grade Senior High school students. The testing

Sebagai pemegang amanat orang tua dan sebagai salah satu pelaksana pendidikan Islam, guru agama tidak hanya bertugas memberikan pendidikan ilmiah saja, tetapi tugas

Apakah gaya hidup (lifestyle) berpengaruh secara parsial dilihat dari Aktivitas, Minat, Opini terhadap komitmen pelanggan dalam menggunakan jasa fitnes pada The Body Art

Menurut ketentuan Pasal 91 dan 92 mengatur tentang pemusnahan narkotika yang salah satu penyebabnya berhubungan dengan tindak pidana sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS.. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA