41 BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam meneliti permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini, maka penulis menggunakan metode dan teknik penelitian yang meliputi: pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data dan teknik keabsahan data.
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk menemukan, memahami, menjelaskan serta memperoleh gambaran tentang partisipasi masyarakat lokal terhadap pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Dengan penelitian jenis deskriptif, yang bertujuan untuk memberi gambaran tentang suatu masyarakat atau suatu kelompok orang tertentu atau gambaran tentang suatu gejala atau hubungan antar fenomena. Langkah-langkah penelitian yang dapat menghasilkan data deskriptif dapat berupa lisan dan tertulis dari perilaku masyarakat yang dapat diamati dalam observasi serta difokuskan terhadap latar dan individu tersebut secara holistic (utuh), tidak mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi sebagai bagian dari suatu keutuhan.
Alasan lain karena penelitian deskriptif dapat memfokuskan terhadap masalah dalam bermasyarakat dan tata cara yang berlaku didalam kehidupan masyarakat lokal di sekitar kawasan Wisata Bangsring Underwater yang dapat
42
mencakup kegiatan, hubungan, pengaruh dan lain sebaginya (selayaknya kehidupan bermasyarakat). Dengan membandingkan dengan fenomena-fenomena tertentu, diharapkan dapat membantu untuk mendeskripsikan kenyataan yang sebenar-benarnya terjadi pada kehidupan masyarakat lokal.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di lingkungan sekitar Wisata Bangsring Underwater, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Lokasi ini dipilih karena memiliki potensi baik dan pada dasarnya masyarakat sekitar bekerja sebagai nelayan yang kurang memperhatikan lingkungan dan pada akhirnya mengalami kerusakan yang cukup berat. Dengan kerusakan tersebut, terdapat kebijakan pembangunan pariwisata yang membuat kehidupan masyarakat sekitar wisata mengalami perubahan. Partisipasi masyarakat yang menjadikan tempat ini mengalami peningkatan dan telah mempunyai potensi yang tidak diragukan lagi.
3.3 Subyek Penelittian
Teknik purposive mempunyai pengertian bahwa subyek dalam penelitian kepada informan yang memiliki ciri-ciri atau yang dianggap paling memahami tentang apa yang terfokuskan dalam penelitian. Teknik purposive merupakan cara pengambilan data dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu.
Peneliti dapat menentukan untuk sumber informasi dalam penelitian ini dari subjek penelitian dan apa saja yang dibutuhkan. Untuk informan atau subjek pada penelitian ini adalah masyarakat Desa Bangsring yang berada di sekitar Wisata Bangsring Underwater dan pihak pengelola wisata yang ada.
43
Subjek dalam penelitian ini diambil berdasarkan kreteria dan pertimbangan tertentu, adapun krreteria sebagai berikut:
1. Keluarga : a) Bertempat ditinggal di kawasan Wisata Bangsring Underwater, b) Terdiri dari seorang suami, istri dan anak, c) Terlibat secara langsung dalam pembangunan pariwisata, dan d) Mengetahui perkembangan wisata yang ada.
2. Masyarakat atau seorang yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang ada di Wisata Bangsring Underwater seperti dalam bentuk tenaga maupun usaha.
3. Pihak pengelola wisata: a) Yang terlibat dalam kegiatan pariwisata mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengelolahan, serta evaluasi; b) Bertempat tinggal di Desa Bangsring; dan c) Mengetahui perkembangan serta kondisi masyarakat yang ada.
4. Seorang pengurus desa yang memiliki hak atau perwakilan untuk peneliti agar mendapatkan data kesejahteraan keluarga, mengetahui aktivitas masyarakat, dan mengetahui partisipasi yang masyarakat berikan untuk desa serta pembangunan pariwisata yang ada.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dapat digunakan pada saat penelitian ini yaitu teknik observasi/pengamatan, teknik wawancara, dan teknik dokumentasi, sebagai berikut:
44 a. Observasi/Pengamatan
Observasi adalah teknik pengamatan secara langsung atas pengalaman pribadi dengan mencatat bagaimana kehidupan masyarakat lokal dalam berpartisipasi sebagaimana yang terjadi pada kehidupan masyarakat pada umumnya dan berkaitan dengan focus penelitian ini.
Menurut penjelasan tersebut, data yang akan diperoleh dari teknik observasi berikut adalah data untuk melengkapi dan membantu saat kegiatan wawancara. Yang artinya, teknik berikut dapat digunakan agar data atau informasi yang diperoleh lebih lengkap dan mendalam. Oleh karena itu teknik ini peneliti melakukan agar pengamatan yang berkaitan dengan pembangunan pariwisata di Bangsring Underwater dapat secara mendalam ditemukan.
b. Wawancara
Teknik wawancara merupakan langkah yang digunakan peneliti untuk mendapatkan infomasi dengan cara lisan dari informan, melalui proses interaksi secara langsung dan bertatap muka atau dibantu dengan sosial media seperti telepon, dengan tujuan agar data yang diperoleh dapat menjawab masalah-masalah apa saja yang terjadi berdasarkan kaitannya dengan partisipasi masyarakat lokal. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur. Untuk mendapatkan keterangan-keterangan secara mendalam dari permsalahan yang dikemukakan, maka peneliti menggunakan metode wawancara tidak terstruktur.
Berdasarkan penjelasan tersebut adapun jenis teknik wawancara semi terstruktur. Artinya, pada penelitian ini yang pertama dilakukan dengan
45
wawancara dengan pernyataan atau pertanyaan secara terstruktur. Kemudian diperdalam dengan pertanyaan yang lebih lanjut atau tidak menggunakan pedoman wawancara. Dengan demikan data yang diperoleh dapat membantu karena diperoleh secara lengkap dan mendalam.
c. Dokumentasi
Teknik pengumpulan data dengan menggunakan dokumen atau bahan- bahan tertulis/cetak/rekaman peristiwa yang berhubungan dengan hal yang ingin diteliti. Dokumentasi dapat berupa tertulis, gambar, atau karya-karya monumental dari seorang atau lembaga terkit yang resmi.
Metode ini peneliti gunakan untuk memperdalam hasil penelitian dan juga akan sangat membantu peneliti untuk mengingat hasil-hasil penelitian yang mungkin terlewatkan. Data yang diperoleh dapat berupa pedoman wawancara tertulis seperti cacatan, foto kegiatan, data pribadi atau dokumen resmi yang telah dimiliki subjek penelitian dan teknik dokumen juga dapat digunakan untuk memperoleh data mengenai profil dari pihak pengelola dan profil desa yang ada.
3.5 Analisis Data
Menurut Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2015:246), mengemukakan bahwa analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.
Dalam penelitian ini digunakan penelitian yaitu kualitatif, analisis data dapat dilakukan saat proses pengumpulan sedang data berlangsung, dan setelah selesainya proses pengumpulan data. Pada saat proses wawancara, peneliti telah
46
meganalisis data terhadap jawaban-jawaban yang akan diwawancarai. Apabila jawaban saat proses wawancara yang telah dianalisis dirasa belum puas, maka akan melakukan pertanyaan terus sampai peneliti merasa data yang diperoleh dianggap kredibel.
Analisis data yang dapat dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis secara kualitatif, yang menggambarkan, menjelaskan dan menafsir hasil penelitian dengan susunan kata dan kalimat sebagai jawaban terhadap permasalahan yang di teliti sehingga data yang diperoleh dapat dipahami dan tergambar oleh peneliti.
Teknik analisis data dapat dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
a. Reduksi Data (Data Reduction)
Dengan mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya”. Reduksi data bertujuan untuk mempermudah pemahaman terhadap data yang telah dikumpulkan dari hasil penelitian dilapangan dengan cara merangkum, mengklarifikasikan sesuai dengan masalah yang diteliti. Dalam hal ini, data yang akan direduksi dalam penelitian mengenai partisipasi masyarakat dalam pembangunan Wisata Bangsring Underwater.
b. Penyajian atau penataan Data (Data Display)
Setelah data direduksi maka langkah selanjutnya adalah men-display-kan data. Penataan data ini dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dengan men-display-kan data, maka akan mempermudah untuk memahami apa yang terjadi dan merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang dipahami tersebut.
47
c. Penarikan Kesimpulan dan verifikasi (Conclusion Drawing/Verification) Analisis data dalam penelitian kualitatif ini dilakukan melalui penarikan kesimpulan dan proses verifikasi. Kesimpulan yang telah dikemukakan diawal masih bersifat sementara (dapat berubah) jika pada pengumpulan data tidak ditemukan bukti yang kuat dan dapat mendukung proses pengumpulan data berikutnya. Tetapi jika kesimpulan di tahap awal seperti yang telah dijelaskan telah didukung oleh bukti yang sukup kuat, peneliti akan kembali mengumpulkan data berikutnya.
3.6 Teknik Keabsahan Data
Keabsahan data dalam penelitian akan ditentukan dengan menggunakan kreteria kredibilitas (derajat kepercayaan). Kredibilitas dimaksudkan untuk membuktikan bahwa apa yang berhasil dikumpulkan sesuai dengan kenyataan yang ada dalam latar penelitian. Untuk memenuhi keabsahan temuan tentang pembangunan pariwisata berbasis partisipasi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar Wisata Bangsring Underwater di Banyuwangi, digunakan teknik pemeriksaan sebagai berikut:
a. Memperpanjang waktu pengamatan
Keterlibatan peneliti akan sangat menetukan data tersebut. Keterlibatan yang dimaksut tidak hanya dapat dilakukan dalam waktu singkat saja, tetapi akan memerlukan waktu yang cukup panjang agar mendapatkan data yang valid.
b. Peningkatan ketekunan
48
Peningkatan ketekunan dalam pengamatan ini dilaukan agar dapat menemukan data lain dari situasi-situasi relavan dan data tersebut dapat membantu peneliti dalam menemukan isu apa saja yang sedang terjadi.
c. Trianggulasi
Triangulasi adalah proses pemeriksaan data yang akan memanfaatkan data lain diluar data tersebut sebagai pembanding terhadap data yang juga diuji dan diseleksi keabsahannya.
d. Menggunakan bahan referensi
Menggunakan bahan referensi sebagai pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Seperti rekaman wawancara yang perlu didukung dokumentasi kegiatan peneliti dengan subyek maupun informan. Data-data tersebut sangat diperlukan sehingga untuk mendukung data