• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANGKAT PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2021/2022

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERANGKAT PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2021/2022"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

PERANGKAT PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X SEMESTER 1

TAHUN PELAJARAN 2021/2022

OLEH:

INTAN NOPIANTI, S.Pd.

NIP. 199011192019032015

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIT PELAKSANA TUGAS

SMA NEGERI 12 PANDEGLANG

TAHUN 2021

(2)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Satuan Pendidikan : SMA Negeri 12 Pandeglang Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas / Semester : X / 1

Materi Pokok : Teks Laporan Hasil Observasi Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (2 x Pertemuan)

A. Kompetensi Inti

KI 1 dan 2

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu “Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin , tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.

KI 3 KI 4

Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) KD IPK 3.2 Menganalisis isi dan aspek

kebahasaan dari minimal dua teks laporan hasil observasi.

3.2.1 Menganalisis (C4) isi teks laporan hasil observasi.

3.2.2 Membandingkan (C5) kebahasaan dua teks laporan hasil observasi.

4.2 Mengkonstruksikan teks laporan dengan memerhatikan isi dan aspek kebahasaan baik lisan maupun tulis.

4.2.1 Menyusun (C6) kembali teks laporan hasil observasi.

C. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran bersama guru dengan pendekatan saintifik menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik dapat:

1. Menganalisis ( C4) isi teks laporan hasil observasi dengan tepat.

2. Membandingkan (C5) kebahasaan dua teks laporan hasil observasi dengan tepat.

3. Menyusun (C6) kembali teks laporan hasil observasi dengan tepat.

HOTS

Degree Behaviour

Audience Condition

(3)

D. Materi Pembelajaran

a. Faktual : Teks laporan hasil observasi.

b. Konseptual : Pengertian, struktur dan kebahasaan teks laporan hasil observasi.

c. Prosedural : Langkah-langkah menyusun kembali teks laporan hasil observasi.

d. Metakognitif : Kaitan teks laporan hasil observasi dengan kehidupan sehari-hari.

E. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran Pendekatan : Saintifik

Model : Problem Based Learning (PBL) Metode : Tanya jawab, diskusi, penugasan F. Media Pembelajaran

1. Alat : Laptop, Infokus, Gawai

2. Media : Power Point, WhatsApp Group 3. Bahan :

a. Teks laporan hasil observasi berjudul “Wayang”.

b. Teks laporan hasil observasi berjudul “Sampah”.

c. Teks laporan hasil observasi berjudul “Taman Nasional Baluran”

d. Video motivasi dari Merry Riana yang berjudul “Ketika Kamu Cemas Menghadapi Ujian”.

e. Power point berisi pengertian, struktur, kaidah kebahasaan, dan contoh teks laporan hasil observasi.

f. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).

G. Sumber Belajar

1. Darmawati, Uti dan Y. Budi Artati. 2016. Bahasa Indonesia. Klaten: Intan Pariwara.

2. Suherli, dkk. 2017. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas X Revisi Tahun 2017. Jakarta:

Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

3. Suherli, dkk. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas X Revisi Tahun 2017. Jakarta:

Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

4. Kosasih, E dan Endang Kurniawan. 2019. 22 Jenis Teks dan Strategi Pembelajarannya di SMA-MA/SMK. Bandung: Yrama Widya.

5. https://youtu.be/CEQAPd3HNak (video motivasi)

H. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Ke-1

Tahap Langkah-Langkah Pembelajaran Alokasi

Waktu Pendahuluan: 1. Peserta didik bersama guru saling memberi dan menjawab

salam serta menyampaikan kabarnya masing-masing.

2. Peserta didik dicek kehadiran oleh guru.

3. Peserta didik bersama guru berdoa sebelum memulai pembelajaran. Doa dipimpin oleh ketua kelas.

4. Peserta didik menyimak peraturan kelas yang disampaikan oleh guru guna mengondisikan diri untuk siap belajar.

5. Peserta didik merespon apersepsi yang disampaikan guru tentang pembelajaran sebelumnya.

6. Peserta didik menyimak video motivasi belajar (https://youtu.be/CEQAPd3HNak) berjudul “Ketika Kamu Cemas Menghadapi Ujian” dari Merry Riana.

15 menit TPACK

4C

(4)

7. Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi dan penilaian serta manfaat yang dapat diperoleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.

1. Inti A. Orientasi Peserta Didik pada Masalah

1. Peserta didik mengamati dan memahami masalah yang terdapat pada 2 buah kutipan teks laporan hasil observasi yang disajikan oleh guru melalui salindia berbentuk power point.

2. Peserta didik bersama guru bertanya jawab, guna menggali pengetahuan awal peserta didik dalam menganalisis isi kutipan teks tersebut.

3. Peserta didik menyimak materi tentang isi, kebahasaan, dan contoh teks laporan hasil observasi yang berjudul

“Wayang”.

4. Peserta didik bersama guru bertanya jawab tentang materi yang disajikan.

B. Mengorganisasi Peserta Didik dalam Belajar

1. Peserta didik dibagi ke dalam 5 kelompok secara heterogen yang terdiri dari 6 orang.

2. Peserta didik secara berkelompok bertanya jawab tentang materi isi dan kebahasaan teks laporan hasil observasi pada LKPD yang telah diberikan oleh guru.

3. Peserta didik berdiskusi dan membagi tugas untuk mencari data/bahan-bahan/alat yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah.

4. Peserta didik menyusun dan mengembangkan action plan untuk menyelesaikan masalah.

C. Membimbing Penyelidikan Peserta Didik secara Mandiri atau Kelompok

1. Peserta didik dengan bimbingan guru berdiskusi untuk menganalisis isi dan membandingkan kebahasaan dua teks laporan hasil observasi.

2. Peserta didik membaca bahan ajar yang sudah dibagikan melalui WhatsApp Group untuk bahan diskusi.

3. Peserta didik secara berkelompok mengolah hasil pengumpulan informasi/data untuk dipergunakan sebagai solusi dalam menyelesaikan masalah.

D. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya 1. Peserta didik berdiskusi untuk menghasilkan solusi

pemecahan masalah.

2. Peserta didik menganalisis isi dan membandingkan kebahasaan dua teks laporan hasil observasi.

3. Peserta didik membuat simpulan tentang isi dan kebahasaan teks laporan hasil observasi.

4. Peserta didik melalui perwakilan kelompok masing- masing mempresentasikan hasil kerjanya.

60 menit

(5)

E. Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah

1. Peserta didik memperbaiki hasil kerjanya berdasarkan masukan dari teman/kelompok lain.

2. Peserta didik dibimbing oleh guru untuk menuliskan hasil evaluasi analisis isi dan kebahasaan teks laporan hasil observasi sesuai dengan masukan yang diperoleh dari kelompok lain.

2. Penutup 1. Peserta didik bersama guru merefleksi hasil pembelajaran mengenai isi dan kebahasaan teks laporan hasil observasi.

2. Peserta didik bersama guru menyimpulkan pembelajaran mengenai analisis isi dan kebahasaan teks laporan hasil observasi.

3. Peserta didik mengisi bahan evaluasi pembelajaran yang diberikan guru.

4. Peserta didik diminta untuk mencari informasi/referensi di internet tentang materi pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan selanjutnya yaitu mengkonstruksikan teks laporan dengan memerhatikan isi dan aspek kebahasaan baik lisan maupun tulis.

5. Peserta didik bersama guru menutup kegiatan pembelajaran dengan doa bersama.

15 menit

Catatan:

………..

………..

I. Penilaian Proses dan Hasil Belajar 1. Teknik Penilaian

a. Sikap Spiritual

No Teknik Bentuk Instrumen

Contoh Butir Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan 1 Observasi Jurnal Terlampir Saat

pembelajaran berlangsung

Penilaian untuk dan pencapaian

pembelajaran

(assessment for and of learning)

b. Sikap Sosial

No Teknik Bentuk Instrumen

Contoh Butir Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan 1 Observasi Jurnal Terlampir Saat

pembelajaran berlangsung

Penilaian untuk dan pencapaian

pembelajaran

(assessment for and of learning)

(6)

c. Pengetahuan

No Teknik Bentuk Instrumen

Contoh Butir Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan 1 Tertulis Pilihan

Ganda

Terlampir Setelah proses pembelajaran

Penilaian pencapaian pembelajaran

(assessment of learning)

d. Keterampilan

No Teknik Bentuk Instrumen

Contoh Butir Instrumen

Waktu

Pelaksanaan Keterangan 1 Observasi Diskusi Terlampir Saat proses

pembelajaran

Penilaian untuk dan pencapaian

pembelajaran

(assessment for and of learning)

2. Pembelajaran Remedial

a. Pembelajaran Remedial pada Kompetensi Dasar 3.2

Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar mengerjakan tugas individu yaitu memperbaiki telaah isi dan kebahasaan pada dua teks laporan hasil observasi berjudul “Sampah” dan “Taman Nasional Baluran”.

3. Pembelajaran Pengayaan

a. Pembelajaran Pengayaan pada Kompetensi Dasar 3.2

Peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar mengerjakan tugas individu yaitu mengidentifikasi isi dan kebahasaan dua teks laporan hasil observasi dari koran atau internet.

Pandeglang, 19 Juli 2021 Mengetahui,

Kepala Sekolah

SUHYAN, M.Pd.

NIP. 196406251987031006

Guru Mata Pelajaran

INTAN NOPIANTI, S.Pd.

NIP. 199011192019032015

(7)

BAHAN AJAR

MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X SEMESTER GANJIL

TAHUN PELAJARAN 2021/2022

SMA NEGERI 12 PANDEGLANG

Jalan Raya Munjul Km.1 Kolelet, Kecamatan Picung, Kabupaten Pandeglang-Banten Disusun oleh:

INTAN NOPIANTI, S.Pd.

NIP. 19901119 201903 2 015

(8)

Kegiatan Belajar 1 Laporan Hasil Observasi

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 3.2 Menganalisis isi dan aspek

kebahasaan dari minimal dua teks laporan hasil observasi.

3.2.1 3.2.2

Menganalisis isi teks laporan hasil observasi.

Membandingkan kebahasaan dua teks laporan hasil observasi.

4.2 Mengkonstruksikan teks laporan dengan

memerhatikan isi dan aspek kebahasaan baik lisan maupun tulis.

4.2.1 Menyusun kembali teks laporan hasil observasi.

B. Tujuan Pemelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran bersama guru dengan pendekatan saintifik menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik dapat:

1. Menganalisis isi teks laporan hasil observasi dengan tepat.

2. Membandingkan kebahasaan dua teks laporan hasil observasi dengan tepat.

3. Menyusun kembali teks laporan hasil observasi dengan tepat.

C. Materi Ajar

 Faktual : Teks laporan hasil observasi.

 Konseptual : Pengertian, struktur dan kebahasaan teks laporan hasil observasi.

 Prosedural : Langkah-langkah menyusun kembali teks laporan hasil observasi.

 Metakognitif : Kaitan teks laporan hasil observasi dengan kehidupan sehari-hari.

D. Penilaian

a. Sikap : Observasi b. Pengetahuan : Tes Tertulis

c. Keterampilan : Diskusi dan Praktik

(9)

2 E. Petunjuk Belajar

 Bahan ajar ini digunakan untuk dua kali pertemuan.

 Bacalah indikator pencapaian kompetensi pada bahan ajar ini dengan cermat.

 Bacalah uraian materi menggunakan pengalaman Anda dalam kehidupan sehari-hari.

 Cobalah mengaitkan materi dengan contoh teks yang disajikan.

 Buatlah catatan penting atau semacam penanda (garis bawah/pewarnaan tertentu) pada bagian yang belum Anda pahami. Agar bisa ditanyakan kepada guru.

 Kerjakanlah latihan pada LKPD secara runtut dan optimal dengan memerhatikan rambu- rambu jawaban.

 Anda dapat menambah informasi tentang materi ini dengan membaca sumber referensi lain yang relevan.

F. Uraian Materi

1. Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi

Teks observasi termasuk jenis teks yang berisi penggambaran atau pendeskripsian sifat-sifat umum, ciri, atau bentuk berdasarkan pengamatan langsung. Contohnya seperti manusia, hewan, tumbuhan, berbagai jenis benda, dan termasuk juga berbagai peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar atau yang terjadi di seluruh alam semesta ini.

2. Isi Teks Laporan Hasil Observasi

Laporan hasil observasi dapat disajikan dalam bentuk makalah tertulis atau presentasi lisan dengan media salindia dan didiskusikan bersama. Isi teks laporan hasil observasi dapat dinilai dengan memerhatikan aspek-aspek berikut.

a. Kelengkapan isi laporan

Isi laporan haruslah lengkap sesuai struktur laporan yang terdiri atas bagian pendahuluan/pembuka dan pembahasan.

b. Isi laporan

Isi laporan terkait pemaparan fakta-fakta tentang objek yang diamati. Dalam laporan observasi terdapat definisi umum yang menggambarkan objek yang diobservasi.

(10)

3

Kemudian deskripsi bagian yang menjelaskan objek secara lebih jelas lagi. Terakhir adalah deskripsi manfaat yang menjelaskan manfaat dari objek yang diobservasi.

c. Keruntutan penyajian

Laporan observasi seharusnya disajikan secara runtut agar informasi yang disampaikan jelas dan mudah dipahami.

d. Penggunaan bahasa

Dalam menyajikan laporan observasi, baik yang bersifat populer maupun ilmiah, perlu diperhatikan penggunaan bahasaa yang baik dan benar sesuai kaidah. Ciri bahasa yang digunakan dalam laporan adalah jelas, tidak berbelit-belit, dan mudah dipahami.

Gunakan kata-kata denotatif (lugas) yang sesuai dalam menggambarkan objek pengamatan dan ejaan yang baik dan benar.

Perhatikan kutipan teks di bawah ini.

Teks 1

Paus adalah satu dari sekian banyak mamalia air yang istimewa. Mamalia laut , bertubuh besar, cerdas dan hidup bebas di samudera. Cara bernapasnya juga istimewa. Kalau makhluk laut lain bernapas dengan insang, maka paus menggunakan paru-parunya. Berdasarkan ada/tidak adanya giginya, paus terbagi menjadi dua kategori yaitu paus bergiggi dan baleen atau balin atau paus yang tidak bergigi.

Teks 2

Sungai adalah aliran air yang besar dan memanjang yang mengalir secara terus-menerus dari hulu (sumber) menuju hilir (muara). Sungai konsekuen adalah sungai yang arah alirannya sesuai dengan kemiringan batuan. Sungai subsekuen adalah sungai yang arah aliran airnya tegak lurus dengan sungai konsekuen. Sungai obsekuen merupakan anak sungai subsekuen yang arah alirannya berlawanan dengan kemiringan batuan. Sungai resekuen merupakan anak sungai subsekuen yang arah alirannya searah dengan kemiringan batuan. Sungai insekuen merupakan sungai yang arah alirannya teratur dan tidak terikat lapisan batuan yang dilaluinya.

Dari kedua teks di atas dapat dianalisis berdasarkan isinya yaitu pembahasaan objek yang diamati, struktur dan kebahasaan. Pada teks 1 objek yang dibahasa adalah paus.

Paus adalah satu dari sekian banyak mamalia air yang istimewa. Pada teks 2 objek yang dibahas adalah sungai dan jenis-jenis sungai. Pada teks 1 struktur pernyataan umum juga dilengkapi dengan klasifikasi. Sedangkan pada teks 2 tidak terdapat dasar klasifikasi yang jelas.

(11)

4 3. Struktur Teks Laporan Hasil Observasi

Teks laporan hasil observasi harus memiliki minimal terdiri atas pernyataan umum/klasifikasi (tentang hal atau objek yang dilaporkan), deskripsi bagian dari objek yang dilaporkan, dan deskripsi manfaat dari objek tersebut. Pada saat membaca teks laporan hasil observasi, Anda mungkin menemukan bagian-bagian informasi yang tidak lengkap.

Anda dapat mengetahuinya dengan cara mengananlisis struktur teks.

1. Pernyataan umum/klasifikasi

Berisi definisi umum atau pengertian tentang objek yang diobservasi. Adanya klasifikasi berdasarkan kriteria tertentu.

2. Deskripsi bagian

Setiap jenis objek atau dari setiap paragraf bagian dari objek diuraikan secara lebih detail. Bagian yang berisi ide pokok atau penjelasan rinci berdasarkan klasifikasi.

3. Deskripsi manfaat

Berisi manfaat objek yang diobservasi atau dilaporkan, biasanya untuk benda mati.

Sementara itu, untuk benda hidupberupa perilaku.

4. Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi

Laporan hasil observasi ada yang bersifat popular dan ada yang bersifat ilmiah.

Laporan hasil observasi yang bersifat ilmiah tentu menggunakan bahasa baku. Ciri kebahasaannya disesuaikan dengan kaidah bahasa baku. Sedangkan yang akan kita bahas adalah lapioran hasil observasi bersifat populer. Kaidah kebahasaan yang ada di dalamnya antara lain:

1. Kata serta frasa verba dan nomina

Kata adalah satuan bahasa terkecil yang bersifat bebas, berdiri sendiri, dan sudah mempunyai arti. Frasa adalah gabungan dari beberapa unsur, tetapi tidak melebihi batas fungsi. Frasa merupakan kelompok kata yang nonpredikatif atau tidak menduduki subjek dan predikat.

Jenis kata dan kelompok kata (frasa) yang dominan digunakan dalam teks laporan hasil observasi adalah verba (kata kerja) dan nomina (kata benda). Contohnya, wayang (kata

(12)

5

benda), wayang kulit (frasa benda), dibuat (kata kerja), dan sudah membagi (frasa kerja).

2. Afiksasi

Afiksasi adalah proses pengimbuhan. Kata yang mendapat proses pengimbuhan dapat berubah jenis. Misalnya, kata berjenis verba dapat berubah menjadi nomina jika mendapat imbuhan. Contoh, kata “minum” (verba) mendapat imbuhan “-an” menjadi

“minuman” (nomina).

Jenis-jenis afiksasi antara lain:

a. Prefiks = awalan (di-, ter-, ke-, se-, meN-, peN-, per-, ber-) Contoh, dicari, terbagi, bersama, dan lain sebagainya.

b. Infiks = sisipan (-el-, -er-, -em-, -in-)

Contoh, gerigi, gemetar, dan lain sebagainya.

c. Sufiks = akhiran (-an, -kan, -i)

Contoh, makanan, rasakan, lalui, dan lain sebagainya.

d. Konfiks = gabungan prefiks dan sufiks (ke-an, ter-an, ber-an, peN-an, meN-i) Contoh, kesatuan, berlarian, menyikapi, dan lain sebagainya.

3. Kalimat definisi dan kalimat deskripsi

Kalimat definisi adalah kalimat yang menggunakan verba definitif. Contoh verba definitif antara lain adalah, merupakan, yaitu, dan lain sebagainya. Kalimat deskripsi adalah kalimat yang menggunakan verba sebagai deskriptif, misalnya terdiri atas, antara lain, dan lain sebagainya.

Contoh kalimat definisi, “Wayang merupakan warisan mahakarya dunia yang tidak ternilai dalam seni bertutur.”

Contoh kalimat deskripsi, “Wayang purwa terdiri atas beberapa gaya atau gagrak Kasunanan, Mangkunegaraan, Ngayogyakarta, Banyumasan, Jawatimuran, Kedu, Cirebon, dan sebagainya.”

4. Kalimat simpleks dan kompleks

Kalimat simpleks atau kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya memiliki satu klausa.

Contohnya, Wayang tersebut berbentuk pipih seperti wayang kulit.

S P O K

(13)

6

Sedangkan, kalimat kompleks atau kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki dua atau lebih klausa. Contohnya,

Konjungsi koordinatif 5. Langkah-Langkah Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi

Untuk menyusun teks laporan hasil observasi perlu diperhatikan langkah- langkah berikut ini.

a. Menentukan objek yang akan diamati.

b. Menyusun jadwal observasi yang akan dilakukan.

c. Melakukan observasi terhadap objek tersebut dengan menyiapkan pertanyaan atau poin-poin pengamatan terlebih dahulu.

d. Mencatat hasil observasi kamu. Bila memungkinkan hasil observasi difoto dan divideokan.

e. Menyusun teks laporan hasil observasi dengan memerhatikan ketepatan isi, struktur, dan kaidah kebahasaan.

f. Mempublikasikan teks laporan hasil observasi.

6. Contoh Teks Laporan Hasil Observasi Wayang

Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli Indonesia.UNESCO, lembaga yang mengurusi kebudayaan dari PBB, pada 7 November 2003 menetapkan wayang sebagai pertunjukan bayangan boneka tersohor berasal dari Indonesia.Wayang merupakan warisan mahakarya dunia yang tidak ternilai dalam seni bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity).

Para wali songo, penyebar agama Islam di Jawa sudah membagi wayang menjadi tiga.

wayang kulit di Timur, wayang wong atau wayang orang di Jawa Tengah, dan wayang Dalam budaya modern, wayang berfungsi menghibur dan mendidik.

K S P Pel. Pel.

(14)

7

golek atau wayang boneka di Jawa Barat. Penjenisan tersebut disesuaikan dengan penggunaan bahan wayang.

Wayang kulit dibuat dari kulit hewan ternak, misalnya kulit kerbau, sapi, atau kambing. Wayang wong berarti wayang yang ditampilkan atau diperankan oleh orang.

Wayang golek adalah wayang yang menggunakan boneka kayu sebagai pemeran tokoh.

Selanjutnya, untuk mempertahankan budaya wayang agar tetap dicintai, seniman mengembangkan wayang dengan bahan-bahan lain, antara lain wayang suket dan wayang motekar.

Wayang kulit dilihat dari umur, dan gaya pertunjukannya pun dibagi lagi menjadi bermacam jenis. Jenis yang paling terkenal, karena diperkirakan memiliki umur paling tua adalah wayang purwa.Purwa berasal dari bahasa Jawa, yang berarti awal. Wayang ini terbuat dari kulit kerbau yang ditatah, dan diberi warna sesuai kaidah pulasan wayang pendalangan, serta diberi tangkai dari bahan tanduk kerbau bule yang diolah sedemikian rupa dengan namacempurit yang terdiri dari: tuding dan gapit.

Wayang wong (bahasa Jawa yang berarti ‘orang’) adalah salah satu pertunjukan wayang yang diperankan langsung oleh orang. Wayang orang yang dikenal di suku Banjar adalah wayang gung, sedangkan yang dikenal di suku Jawa adalah wayang topeng.Wayang topeng dimainkan oleh orang yang menggunakan topeng.Wayang tersebut dimainkan dengan iringan gamelan dan tari-tarian.Perkembangan wayang orang pun saat ini beragam, tidak hanya digunakan dalam acara ritual, tetapi juga digunakan dalam acara yang bersifat menghibur.

Selanjutnya, jenis wayang yang lain adalah wayang golek yang mempertunjukkan boneka kayu. Wayang golek berasal dari Sunda.Selain wayang golek Sunda, wayang yang terbuat dari kayu adalah wayang menak atau sering juga disebut wayang golek menak karena cirinya mirip dengan wayang golek.Wayang tersebut pertama kali dikenalkan di Kudus.Selain golek, wayang yang berbahan dasar kayu adalah wayang klithik.Wayang klithik berbeda dengan golek.Wayang tersebut berbentuk pipih seperti wayang kulit.Akan tetapi, cerita yang diangkat adalah cerita Panji dan Damarwulan. Wayang lain yang terbuat dari kayu adalah wayang papak atau cepak, wayang timplong, wayang potehi, wayang golek techno, dan wayang ajen.

(15)

8

Perkembangan terbaru dunia pewayangan menghasilkan kreasi berupa wayang suket.Jenis wayang ini disebut suket karena wayang yang digunakan terbuat dari rumput yang dibentuk menyerupai wayang kulit. Wayang suket merupakan tiruan dari berbagai figur wayang kulit yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa: suket). Wayang suket biasanya dibuat sebagai alat permainan atau penyampaian cerita pewayangan kepada anak-anak di desa-desa Jawa.

Dalam versi lebih modern, terdapat wayang motekar atau wayang plastik berwarna.Wayang motekar adalah sejenis pertunjukan teater bayang-bayang atau serupa wayang kulit.Namun, jika wayang kulit memiliki bayangan yang berwarna hitam saja, wayang motekar menggunakan teknik terbaru hingga bayang-bayangnya bisa tampil dengan warna-warni penuh.Wayang tersebut menggunakan bahan plastik berwarna, sistem pencahayaan teater modern, dan layar khusus.

Semua jenis wayang di atas merupakan wujud ekspresi kebudayaan yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai kehidupan antara lain sebagai media pendidikan, media informasi, dan media hiburan. Wayang bermanfaat sebagai media pendidikan karena isinya banyak memberikan ajaran kehidupan kepada manusia. Pada era modern ini, wayang juga banyak digunakan sebagai media informasi. Ini antara lain dapat kita lihat pada pagelaran wayang yang disisipi informasi tentang program pembangunan seperti keluarga berencana (KB), pemilihan umum, dan sebagainya.Yang terakhir, meski semakin jarang, wayang masih tetap menjadi media hiburan.

Keterangan:

 Warna abu-abu, menunjukkan pernyataan umum/klasifikasi dan terdapat kalimat definitif.

 Warna biru, menunjukkan deskripsi bagian dan terdapat kalimat berupa deskripsi.

 Warna kuning, menunjukkan deskripsi manfaat dan terdapat kalimat simpleks dan kompleks.

(16)

9 Sumber:

1. Darmawati, Uti dan Y. Budi Artati. 2016. Bahasa Indonesia. Klaten: Intan Pariwara.

2. Suherli, dkk. 2017. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas X Revisi Tahun 2017. Jakarta:

Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

3. Suherli, dkk. 2017. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas X Revisi Tahun 2017. Jakarta:

Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

4. Kosasih, E dan Endang Kurniawan. 2019. 22 Jenis Teks dan Strategi Pembelajarannya di SMA-MA/SMK. Bandung: Yrama Widya.

(17)
(18)

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

3.2 Menganalisis isi dan aspek kebahasaan dari minimal dua teks laporan hasil observasi.

3.2.1 3.2.2

Menganalisis isi teks laporan hasil observasi.

Membandingkan kebahasaan dua teks laporan hasil

observasi.

4.2 Mengkonstruksikan teks laporan dengan memerhatikan isi dan aspek kebahasaan baik lisan maupun tulis.

4.2.1 Menyusun kembali teks laporan hasil observasi.

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran daring bersama guru dengan pendekatan saintifik menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik dapat:

Menganalisis isi teks laporan hasil observasi dengan tepat.

Membandingkan kebahasaan dua teks laporan hasil observasi dengan tepat.

Menyusun kembali teks laporan hasil observasi dengan tepat.

(19)

PENILAIAN

APA YANG AKAN KITA LAKUKAN PADA KEGIATAN

INTI PEMBELAJARAN?

MANFAAT PEMBELAJARAN

1. Penilaian Sikap 2. Penilaian

Pengetahuan 3. Penilaian

Keterampilan

 Mencermati dua kutipan teks laporan hasil observasi.

 Menganalisis isi kedua teks tersebut

 Menyimak materi yang disajikan dalam bentuk power point.

 Dibentuk kelompok diskusi untuk menyelesaikan tugas pada LKPD.

 Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusinya.

Setelah selesai pembelajaran ini diharapkan ketika kalian melihat

objek di

lingkungan sekitar,

memunculkan

minat kalian untuk

dapat menyusun

teks laporan hasil

observasi dengan

benar.

(20)

Paus adalah satu dari sekian banyak mamalia air yang istimewa. Mamalia laut , bertubuh besar, cerdas dan hidup bebas di samudera. Cara bernapasnya juga istimewa. Kalau makhluk laut lain bernapas dengan insang, maka paus menggunakan paru-parunya. Berdasarkan ada/tidak adanya giginya, paus terbagi menjadi dua kategori yaitu paus bergiggi dan baleen atau balin atau paus yang tidak bergigi.

Sungai adalah aliran air yang besar dan memanjang yang mengalir secara terus- menerus dari hulu (sumber) menuju hilir (muara). Sungai konsekuen adalah sungai yang arah alirannya sesuai dengan kemiringan batuan. Sungai subsekuen adalah sungai yang arah aliran airnya tegak lurus dengan sungai konsekuen. Sungai obsekuen merupakan anak sungai subsekuen yang arah alirannya berlawanan dengan kemiringan batuan. Sungai resekuen merupakan anak sungai subsekuen yang arah alirannya searah dengan kemiringan batuan. Sungai insekuen merupakan sungai yang arah alirannya teratur dan tidak terikat lapisan batuan yang dilaluinya.

Cermati kedua kutipan teks laporan hasil observasi berikut.

Teks 1

Teks 2

Apa yang kamu temukan pada Teks 1 dan Teks 2?

Apakah ada perbedaan

dari segi isi?

(21)

STRUKTUR TEKS LAPORAN HASIL

OBSERVASI

(22)

Apa yang kamu temukan

pada Teks 1? Paus adalah satu dari sekian banyak mamalia air yang istimewa. Mamalia laut, bertubuh besar, cerdas dan hidup bebas di samudera. Cara bernapasnya juga istimewa. Kalau makhluk laut lain bernapas dengan insang, maka paus menggunakan paru-parunya. Berdasarkan ada/tidak adanya giginya, paus terbagi menjadi dua kategori yaitu paus bergigi dan baleen atau balin atau paus yang tidak bergigi.

Teks 1

Pada isi teks laporan hasil observasi terdapat struktur dan kaidah kebahasaan.

• Teks 1 merupakan pernyataan umum dan juga terdapat pengklasifikasian.

• Adanya kalimat definisi dan kalimat pengklasifikasian/kategori.

(23)

Apa yang kamu temukan

pada Teks 2? Sungai adalah aliran air yang besar dan memanjang yang mengalir secara terus-menerus dari hulu (sumber) menuju hilir (muara). Sungai konsekuen adalah sungai yang arah alirannya sesuai dengan kemiringan batuan. Sungai subsekuen adalah sungai yang arah aliran airnya tegak lurus dengan sungai konsekuen. Sungai obsekuen merupakan anak sungai subsekuen yang arah alirannya berlawanan dengan kemiringan batuan. Sungai resekuen merupakan anak sungai subsekuen yang arah alirannya searah dengan kemiringan batuan. Sungai insekuen merupakan sungai yang arah alirannya teratur dan tidak terikat lapisan batuan yang dilaluinya.

Teks 2

Pada isi teks laporan hasil observasi terdapat struktur dan kaidah kebahasaan.

Pada Teks 2 meskipun menyatakan pernyataan umum, tetapi dasar pengklasifikasiannya tidak ada. Hal ini terlihat dari segi kebahasaannya, hanya terdapat kalimat definisi.

Perbaikan:

Sungai adalah aliran air yang besar dan memanjang yang mengalir secara terus-menerus dari hulu (sumber) menuju hilir (muara). Berdasarkan arah alirannya, sungai terbagi menjadi lima kategori yaitu sungai konsekuen, sungai subsekuen, sungai obsekuen, sungai resekuen dan sungai insekuen.

Menyebutkan dasar pengklasifikasian

dan jumlah keanggotaannya.

(24)

Kebahasaan Teks Laporan Hasil

Observasi Kata dan

Frasa

Afiksasi

Kalimat Definisi dan

Deskripsi Kalimat

Simpleks dan Kalimat

Kompleks MARI KITA

BAHAS SATU PER

SATU.

(25)

Apa itu KATA?

Apa itu FRASA?

Unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa.

Satuan-satuan terkecil yang diperoleh sesudah sebuah kalimat dibagi atas bagian- bagiannya, dan mengandung sebuah ide.

Satuan bebas yang paling kecil, atau dengan kata lain setiap satuan bebas merupakan kata.

Kata adalah satuan bahasa terkecil yang bersifat bebas, berdiri sendiri, dan sudah mempunyai arti.

Frasa adalah gabungan dari beberapa unsur, tetapi tidak melebihi batas fungsi.

Frasa merupakan kelompok kata yang nonpredikatif atau tidak menduduki subjek dan predikat.

(26)

KATA FRASA DAN

Nomina

Verba

(Kata Benda)

(Kata Kerja)

Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli Indonesia. UNESCO, salah satu lembaga di PBB yang mengurusi kebudayaan dari PBB, pada 7 November 2003 menetapkan wayang sebagai pertunjukan bayangan boneka tersohor berasal dari Indonesia. Wayang merupakan warisan mahakarya dunia yang tidak ternilai dalam seni bertutur (Masterpiece of oral and intangible heritage of humanity).

KATA FRASA

wayang seni pertunjukan UNESCO warisan budaya lembaga asli Indonesia

KATA FRASA

adalah tidak ternilai ditetapkan

mengurusi

Ayah mencuci tangan dengan sabun.

S P O Pel.

 Menduduki fungsi S, O, Pel.

 Diikuti dengan kata sifat

 Dapat didahului oleh kata ingkar BUKAN

 TIDAK DAPAT didahului oleh kata ingkar TIDAK

 Digunakan untuk melihat tindakan subjek (S)

 Menduduki fungsi predikat (P)

(27)

Apa itu AFIKSASI?

Afiksasi atau pengimbuhan adalah proses pembentukan kata dengan mengimbuhkan afiks (imbuhan) pada bentuk dasar.

Kata yang mendapat proses pengimbuhan dapat berubah jenis. Misalnya, kata berjenis verba dapat berubah menjadi nomina jika mendapat imbuhan.

(“minum” mendapat imbuhan “- an” menjadi “minuman”)

1. Prefiks = awalan

(di-, ter-, ke-, se-, meN-, peN-, per-, ber-) 2. Infiks = sisipan

(-el-, -er-, -em-, -in-) 3. Sufiks = akhiran

(-an, -kan, -i)

4. Konfiks = gabungan prefiks dan sufiks (ke-an, ter-an, ber-an, peN-an, meN-i)

JENIS-JENIS AFIKSASI

No. Kata

Berimbuhan Jenis Imbuhan Kata

Dasar Jenis

1 bagian nomin

a

-an bagi verba

2 keunikan nomin a

ke-an unik adjektiva

3 makanan nomin

a

-an makan verba

4 mengobati verba meN-i obat nomina

5 berbeda verba ber- beda verba

(28)

KALIMAT DEFINISI KALIMAT DESKRIPSI

• Kalimat yang menggunakan verba definitif atau verba yang digunakan untuk mendefinisikan.

• Kopula, yakni kata adalah, merupakan, yaitu.

Contoh:

Wayang merupakan warisan mahakarya dunia yang tidak ternilai dalam seni bertutur.

• Kalimat yang menggunakan verba sebagai deskriptif.

Contoh:

Wayang purwa terdiri atas beberapa

gaya atau gagrak Kasunanan,

Mangkunegaraan, Ngayogyakarta,

Banyumasan, Jawatimuran, Kedu,

Cirebon, dan sebagainya.

(29)

KALIMAT SIMPLEKS

KALIMAT KOMPLEKS

Wayang tersebut berbentuk pipih seperti wayang kulit.

• Kalimat kompleks disebut pula kalimat majemuk.

• Kalimat yang memiliki dua atau lebih klausa.

• Kalimat kompleks dibagi dalam dua macam yaitu kalimat kompleks atau majemuk setara dan kalimat kompleks atau majemuk bertingkat.

• Kalimat majemuk setara ditandai dengan penggunaan konjungsi koordinatif (setara).

• Kalimat majemuk bertingkat ditandai dengan penggunaan konjungsi subordinatif (bertingkat)

• Kalimat simpleks disebut pula kalimat tunggal.

• Kalimat yang hanya memiliki satu klausa.

S P O K

Dalam budaya modern, wayang berfungsi menghibur

dan mendidik.

K S P Pel.

Pel.

konjungsi koordinatif

Wayang berfungsi menghibur.

S P Pel.

Wayang berfungsi mendidik.

S P Pel.

(30)

TERIMA KASIH

Tetap semangat dan teruslah belajar untuk bekal di masa depan.

(31)

Pertemuan ke-3

TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 3.2 Menganalisis isi dan aspek kebahasaan

dari minimal dua teks laporan hasil observasi.

3.2.1 3.2.2

Menganalisis isi teks laporan hasil observasi.

Membandingkan kebahasaan dua teks laporan hasil observasi.

4.2 Mengkonstruksikan teks laporan dengan memerhatikan isi dan aspek kebahasaan baik lisan maupun tulis.

4.2.1 Menyusun kembali teks laporan hasil observasi.

NAMA KELOMPOK : ………

ANGGOTA : 1. ………

2. ………

3. ………

4. ………

5. ………

https://sumbarprov.go.id/home/news/13514-saveguru.html

INFORMASI

 LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) merupakan penunjang dalam kegiatan pemelajaran.

 LKPD ini dilengkapi dengan indikator pencapaian kompetensi.

PETUNJUK BELAJAR

 Perhatikan dan pelajari uraian materi pada bahan ajar.

 Bacalah literatur lain untuk menambah wawasan.

 Isilah bagian Nama dan Kelas.

 Kerjakan setiap soal yang tersedia dengan memerhatikan perintahnya.

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

……….

Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran bersama guru dengan pendekatan saintifik menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik dapat:

1. Menganalisis isi teks laporan hasil observasi dengan tepat.

2. Membandingkan kebahasaan dua teks laporan hasil observasi dengan tepat.

3. Menyusun kembali teks laporan hasil observasi dengan tepat

(32)

Teks laporan hasil observasi berisi penjabaran umum mengenai sesuatu yang didasarkan pada hasil kegiatan observasi atau pengamatan.

Menganalisis isi teks laporan hasil observasi haruslah mencermati kelengkapan isi laporan seperti struktur dan kebahasaan.

Mari berdiskusi.

AYOO BERLATIH ….

https://sumbarprov.go.id/home/news/13514-saveguru.html

Apa itu Teks LHO? Bagaimana menganalisisi isi teks LHO?

https://sumbarprov.go.id/home/news/13514-saveguru.html

(33)

Sampah

Sampah merupakan barang atau benda yang dibuang karena tidak terpakai lagi.

Sampah dibagi menjadi dua jenis sampah Organik dan sampah Anorganik. Tempat pembuangan sampah pun dibagi berdasarkan jenisnya, ada tempat sampah organik dan tempat sampah anorganik.

Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan lagi dan mudah membusuk.

Sampah ini biasanya berupa limbah rumah tangga yang mudah membusuk, limbah ternak yang tidak di kelola terlebih dahulu, dan daun- daun atau batang pohon yang sudah lapuk atau mati. Contoh sampah organik yaitu daun, sayur, sisa buah, sisa limbah kayu, dan limbah kotoran pembuangan sapi.

Sampah anorganik adalah sampah yang sulit di uraikan, tidak bisa hancur secara alami, biasanya terdiri atas limbah bahan-bahan kimia yang tidak mudah di uraikan. Sampah anorganik dapat didaur ulang untuk membuat barang yang bernilai guna. Contoh jenis sampah anorganik yaitu plastik, kaleng minuman, dan botol kaca.

Baik sampah organik maupun anorganik sesungguhnya dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Kebermanfaatan sampah tersebut tentunya dapat terjadi apabila manusia dapat mengolahnya dengan baik.

Taman Nasional Baluran

Taman Nasional Baluran merupakan perwakilan ekosistem hutan spesifik kering di Pulau Jawa. Hutan di taman ini terdiri dari tipe vegetasi savanna, hutan mengrove, hutan musim, hutan pantai, hutan pegunungan bawah, hutan rawa dan hutan yang selalu hijau sepanjang tahun. Taman Nasional Baluran memiliki berbagai macam flora dan fauna dan ekosistem.

Tumbuhan di taman nasional ini sebanyak 444 jenis. Di antara jenis tumbuhan di sini terdapat tumbuhan asli yang khas dan menarik yaitu widoro bukol, mimba, dan pilang. Widoro bukol, mimba, dan pilang merupakan tumbuhan yang mampu beradaptasi dalam kondisi yang sangat kering (masih kelihatan hijau), walau tumbuhan lainnya sudah layu dan mengering.

Tumbuhan yang lain seperti asam, gadung, kemiri, gebang, api-api, kendal, manting, dan kepuh.

Di taman ini juga terdapat 26 jenis mamalia diantaranya banteng, kerbau liar, ajag, kijang, rusa, macan tutul, kancil, dan kucing bakau. Satwa banteng merupakan mascot/ciri khas Taman Nasional Baluran.

Selain itu, terdapat sekitar 155 jenis burung diantaranya termasuk yang langka seperti laying-layang api, tuwuk/tuwur asia, burung merak, ayam hutan merah, kangkareng, rangkong, dan bangau tong-tong.

Taman nasional memiliki beragam manfaat berupa produk jasa lingkungan, seperti udara bersih dan pemandangan alam. Kedua manfaat tersebut berada pada suatu ruang dan waktu yang sama. Diperlukan suatu bentuk kebijakan yang mampu mengatur pengalokasian sumberdaya dalam kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat dengan tetap memerhatikan daya dukung lingkungan dan aspek sosial ekonomi masyarakat sekitarnya.

Cermati dua teks laporan hasil observasi berikut.

Teks 1 Teks 2

(34)

Pembahasan Penjelasan Isi laporan

Struktur

Kebahasaan

Kalimat yang salah Pembenahan

Teks 1 Teks 2

Apakah ada kesalahan penulisan pada Teks 1? Jika iya, maka perbaiki penulisannya.

2

3 1

Temukan 2 kalimat kompleks atau majemuk setara pada kedua teks tersebut.

Analisislah isi pada teks 2.

(35)

Pembahasan Penjelasan Isi laporan

Struktur

Kebahasaan

Periksalah kembali dan pastikan jawabanmu sudah tepat.

Ingatlah.

Disaat kamu bermalas-malasan, ada jutaan pesaingmu sedang BELAJAR

hari ini.

Ingatlah.

Tetap semangat dan teruslah BELAJAR.

Untuk bekal di masa depan.

https://sumbarprov.go.id/home/news/13514-saveguru.html

TERIMA KASIH.

SAMPAI JUMPA LAGI.

4 Setelah kalian memeroleh informasi, maka bandingkanlah isi dan kebahasaan pada teks 1 dan teks 2.

(36)

Rubrik Penilaian

No Aspek Bobot Skor Kriteria Penilaian 1 Menganalisis isi

teks laporan hasil observasi.

30 1-3 3 2 1

Peserta didik dapat menganalisis 3 bahasan dengan tepat.

Peserta didik dapat menganalisis 2 bahasan dengan tepat.

Peserta didik dapat menganalisis 1 bahasan dengan tepat.

2 Memperbaiki kesalahan penulisan.

20 1-2 2 1

Peserta didik dapat memperbaiki kesalahan penulisan dengan tepat.

Peserta didik dapat memperbaiki kesalahan penulisan dengan kurang tepat.

3 Menemukan kalimat kompleks atau majemuk setara.

20 1-2 2

1

Peserta didik dapat menemukan 2 kalimat kompleks majemuk atau setara dengan tepat dan lengkap.

Peserta didik dapat menemukan 2 kalimat kompleks majemuk atau setara dengan kurang tepat atau kurang lengkap.

4 Membandingkan isi dan kebahasaan dari dua teks laporan hasil observasi.

30 1-3 3

2

1

Peserta didik dapat

membandingkan teks 1 dan teks 2 dengan tepat dan lengkap.

Peserta didik dapat

membandingkan teks 1 dan teks 2 dengan kurang tepat, tetapi sudah lengkap.

Peserta didik dapat

membandingkan teks 1 dan teks 2 dengan kurang tepat dan kurang lengkap.

Skor Maksimal 10

Nilai Akhir = Jumlah Skor x 100 Skor Maksimal

(37)

PENILAIAN

(38)

Lampiran 1: Instrumen Penilaian

1. Penilaian Sikap Spiritual

Jurnal Penilaian Sikap Spiritual

Nama Satuan Pendidikan : SMA Negeri 12 Pandeglang Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas / Semester : X / 1 Tahun Pelajaran : 2021 / 2022

No Waktu Nama Kejadian/

Perilaku Butir Sikap Positif/

Negatif

Tindak Lanjut 1

2 3 4 5 dst.

2. Penilaian Sikap Sosial

Jurnal Penilaian Sikap Sosal

Nama Satuan Pendidikan : SMA Negeri 12 Pandeglang Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas / Semester : X / 1 Tahun Pelajaran : 2021 / 2022

No Waktu Nama Kejadian/

Perilaku Butir Sikap Positif/

Negatif

Tindak Lanjut 1

2 3 4 5 dst.

3. Penilaian Pengetahuan

 LKPD

a. Kisi-Kisi Penilaian Pengetahuan

Nama Satuan Pendidikan : SMA Negeri 12 Pandeglang Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas / Semester : X / 1 Tahun Pelajaran

Kompetensi Dasar

: :

2021 / 2022

3.2 Menganalisis isi dan aspek kebahasaan dari minimal dua teks laporan hasil observasi.

Tujuan : Mengukur kompetensi peserta didik dalam menganalisis isi teks laporan hasil observasi dengan tepat dan membandingkan kebahasaan dua teks laporan hasil observasi dengan tepat.

(39)

NO KOMPETENSI

DASAR (KD) MATERI INDIKATOR PENCAPAIAN

KOMPETENSI (IPK) INDIKATOR SOAL

BENTUK SOAL/NOMOR

SOAL

RANAH

1 3.2 Menganalisis isi

dan aspek

kebahasaan dari minimal dua teks laporan hasil observasi.

Teks Laporan Hasil Observasi

 Isi pokok teks laporan hasil observasi.

 Struktur teks laporan hasil observasi.

 Kebahasaan teks laporan hasil observasi

3.2.1

3.2.2

Menganalisis isi teks laporan hasil observasi dengan tepat.

Membandingkan kebahasaan dua teks laporan hasil observasi dengan tepat.

 Disajikan dua teks laporan hasil observasi, peserta didik menganalisis isi laporan hasil observasi pada teks 2 .

 Disajikan dua teks laporan hasil observasi, peserta didik dapat memperbaiki kesalahan penulisan pada teks 1.

 Disajikan dua teks laporan hasil observasi, peserta didik dapat menemukan 2 kalimat kompleks atau majemuk setara dari kedua teks tersebut.

Disajikan dua teks laporan hasil observasi, peserta

didik dapat

membandingkan isi dan kebahasaan teks laporan hasil observasi.

Uraian/1

Uraian/2

Uraian/3

Uraian/4

C4

C5

C2

C6

(40)

b. Pedoman Penilaian Pengetahuan

No Aspek Bobot Skor Kriteria Penilaian

1 Menganalisis isi teks laporan hasil observasi.

30 1-3 3 2 1

Peserta didik dapat menganalisis 3 bahasan dengan tepat.

Peserta didik dapat menganalisis 2 bahasan dengan tepat.

Peserta didik dapat menganalisis 1 bahasan dengan tepat.

2 Memperbaiki kesalahan penulisan.

20 1-2 2

1

Peserta didik dapat memperbaiki kesalahan penulisan dengan tepat.

Peserta didik dapat memperbaiki kesalahan penulisan dengan kurang tepat.

3 Menemukan kalimat kompleks atau majemuk setara.

20 1-2 2

1

Peserta didik dapat menemukan 2 kalimat kompleks majemuk atau setara dengan tepat dan lengkap.

Peserta didik dapat menemukan 2 kalimat kompleks majemuk atau setara dengan kurang tepat atau kurang lengkap.

4 Membandingkan isi dan kebahasaan dari dua teks laporan hasil observasi.

30 1-3 3

2

1

Peserta didik dapat membandingkan teks 1 dan teks 2 dengan tepat dan lengkap.

Peserta didik dapat membandingkan teks 1 dan teks 2 dengan kurang tepat, tetapi sudah lengkap.

Peserta didik dapat membandingkan teks 1 dan teks 2 dengan kurang tepat dan kurang lengkap.

Skor Maksimal 10

Nilai Akhir = Jumlah Skor x 100 Skor Maksimal

c. Instrumen Soal dan Jawaban pada LKPD

Disajikan dua buah teks Soal Jawaban

Teks 1

Sampah

Sampah merupakan barang atau benda yang dibuang karena tidak terpakai lagi.

Sampah dibagi menjadi dua jenis sampah organik dan sampah anorganik. Tempat pembuangan sampah pun dibagi berdasarkan jenisnya, ada tempat sampah organik dan tempat sampah anorganik.

Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan lagi dan mudah membusuk. Sampah ini biasanya berupa limbah rumah tangga yang mudah membusuk, limbah ternak yang tidak dikelola terlebih dahulu, dan daun-daun atau batang pohon yang sudah lapuk atau mati. Contoh sampah organik yaitu daun, sayur, sisa buah, sisa limbah kayu, dan limbah kotoran pembuangan sapi.

Sampah anorganik adalah sampah yang sulit diuraikan, tidak bisa hancur

Cermati dua teks laporan hasil observasi berikut.

1. Analisislah isi pada teks 2.

2. Apakah ada kesalahan penulisan pada Teks 1?

Jika iya, maka

perbaiki penulisannya.

3. Temukan 2 kalimat kompleks

1. Analisis isi teks 2.

a. Isi laporan

Teks 2 membahas tentang Taman Nasional Baluran yang merupakan perwakilan ekosistem hutan spesifik kering di Pulau Jawa.

b. Struktur

Teks 2 sudah memenuhi struktur pada teks laporan hasil observasi, yaitu pernyataan umum/klasifikasi terdapat pada paragraf 1, deskripsi bagian terdapat pada paragraf 2-4, dan deskripsi manfaat terdapat pada paragraf 5.

c. Kebahasaan

Pada teks 2 ditemukan kalimat definisi yang ditunjukan dengan adanya kopula yaitu merupakan. Terdapat pula kalimat deskripsi yang ditunjukan dengan verba sebagai deskriptif seperti terdiri dari. Juga adanya kalimat simpleks dan kalimat kompleks.

Kalimat simpleks yang ditemukan yaitu

“Taman Nasional Baluran merupakan

(41)

secara alami, biasanya terdiri atas limbah bahan-bahan kimia yang tidak mudah diuraikan. Sampah anorganik dapat didaur ulang untuk membuat barang yang bernilai guna. Contoh jenis sampah anorganik yaitu plastik, kaleng minuman, dan botol kaca.

Baik sampah organik maupun anorganik sesungguhnya dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Kebermanfaatan sampah tersebut tentunya dapat terjadi apabila manusia dapat mengolahnya dengan baik.

Teks 2

Taman Nasional Baluran

Taman Nasional Baluran merupakan perwakilan ekosistem hutan spesifik kering di Pulau Jawa. Hutan di taman ini terdiri dari tipe vegetasi savanna, hutan mengrove, hutan musim, hutan pantai, hutan pegunungan bawah, hutan rawa dan hutan yang selalu hijau sepanjang tahun.

Taman Nasional Baluran memiliki berbagai macam flora dan fauna dan ekosistem.

Tumbuhan di taman nasional ini sebanyak 444 jenis. Di antara jenis tumbuhan di sini terdapat tumbuhan asli yang khas dan menarik yaitu widoro bukol, mimba, dan pilang. Widoro bukol, mimba, dan pilang merupakan tumbuhan yang mampu beradaptasi dalam kondisi yang sangat kering (masih kelihatan hijau), walau tumbuhan lainnya sudah layu dan mengering. Tumbuhan yang lain seperti asam, gadung, kemiri, gebang, api- api, kendal, manting, dan kepuh.

Di taman ini juga terdapat 26 jenis mamalia diantaranya banteng, kerbau liar, ajag, kijang, rusa, macan tutul, kancil, dan kucing bakau. Satwa banteng merupakan mascot/ciri khas Taman Nasional Baluran.

Selain itu, terdapat sekitar 155 jenis burung diantaranya termasuk yang langka seperti laying-layang api, tuwuk/tuwur asia, burung merak, ayam hutan merah, kangkareng, rangkong, dan bangau tong- tong.

Taman nasional memiliki beragam manfaat berupa produk jasa lingkungan, seperti udara bersih dan pemandangan alam. Kedua manfaat tersebut berada pada suatu ruang dan waktu yang sama.

Diperlukan suatu bentuk kebijakan yang mampu mengatur pengalokasian sumberdaya dalam kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat dengan tetap memerhatikan daya dukung

atau majemuk setara pada kedua teks tersebut.

4. Setelah kalian memeroleh informasi, maka bandingkanla h isi dan kebahasaan pada teks 1 dan teks 2.

perwakilan ekosistem hutan spesifik kering di Pulau Jawa.” Kalimat kompleks setara seperti

“Kedua manfaat tersebut berada pada sutau ruang dan waktu yang sama”.

2. Perbaikan kesalahan penulisan pada teks 1.

Kalimat yang salah:

a. Sampah dibagi menjadi dua jenis sampah Organik dan sampah Anorganik.

b. Sampah ini biasanya berupa limbah rumah tangga yang mudah membusuk, limbah ternak yang tidak di kelola terlebih dahulu, dan daun- daun atau batang pohon yang sudah lapuk atau mati.

c. Sampah anorganik adalah sampah yang sulit di uraikan, tidak bisa hancur secara alami, biasanya terdiri atas limbah bahan-bahan kimia yang tidak mudah di uraikan.

Perbaikan kalimat:

a. Sampah dibagi menjadi dua jenis sampah organik dan sampah anorganik.

b. Sampah ini biasanya berupa limbah rumah tangga yang mudah membusuk, limbah ternak yang tidak dikelola terlebih dahulu, dan daun- daun atau batang pohon yang sudah lapuk atau mati.

c. Sampah anorganik adalah sampah yang sulit diuraikan, tidak bisa hancur secara alami, biasanya terdiri atas limbah bahan-bahan kimia yang tidak mudah diuraikan.

3. 2 kalimat kompleks atau majemuk setara.

a. Teks 1

“Sampah dibagi menjadi dua jenis sampah Organik dan sampah Anorganik.”

“Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan lagi dan mudah membusuk.”

b. Teks 2

“Taman Nasional Baluran memiliki berbagai macam flora dan fauna dan ekosistem.”

“Kedua manfaat tersebut berada pada sutau ruang dan waktu yang sama.”

4. Membandingkan isi dan kebahasaan teks 1 dan teks 2.

a. Isi laporan

Teks 1 membahas tentang sampah dan jenis- jenis sampah. Sedangkan teks 2 membahas tentang Taman Nasional Baluran yang merupakan perwakilan ekosistem hutan spesifik kering di Pulau Jawa.

b. Struktur

Teks 1 dan 2 sudah memenuhi struktur pada teks laporan hasil observasi. Perbedaannya terletak pada jumlah paragraf, teks 1 memiliki 4 paragraf dan teks 2 memiliki 5 paragraf.

Struktur teks 1 yaitu pernyataan umum/klasifikasi terdapat pada paragraf 1, deskripsi bagian terdapat pada paragraf 2 dan 3, dan deskripsi manfaat terdapat pada paragraf 4. Sedangkan struktur pada teks 2 yaitu pernyataan umum/klasifikasi terdapat pada paragraf 1, deskripsi bagian terdapat pada paragraf 2-4, dan deskripsi manfaat

(42)

lingkungan dan aspek sosial ekonomi masyarakat sekitarnya.

terdapat pada paragraf 5.

c. Kebahasaan

Teks 1 dan 2 memenuhi kriteria kebahasaan pada teks laporan hasil observasi. Namun, pada teks 1 memiliki beberapa kesalahan penulisan seperti penggunaan huruf kapital dan afiksasi (pengimbuhan).

(43)

 EVALUASI

a. Kisi-Kisi Penilaian Pengetahuan

NO KOMPETENSI

DASAR (KD) MATERI INDIKATOR PENCAPAIAN

KOMPETENSI (IPK) INDIKATOR SOAL

BENTUK SOAL/NOMOR

SOAL

RANAH

1 3.2 Menganalisis isi

dan aspek

kebahasaan dari minimal dua teks laporan hasil observasi.

Teks Laporan Hasil Observasi

 Isi pokok teks laporan hasil observasi.

 Struktur teks laporan hasil observasi.

 Kebahasaan teks laporan hasil observasi

3.2.1

3.2.2

Menganalisis isi teks laporan hasil observasi dengan tepat.

Membandingkan kebahasaan dua teks laporan hasil observasi dengan tepat.

 Disajikan teks laporan hasil observasi, peserta didik dapat menganalisis pernyataan yang sesuai dengan isi teks tersebut.

 Disajikan teks laporan hasil observasi, peserta didik dapat menemukan kalimat kompleks pada teks tersebut.

 Disajikan teks laporan hasil observasi, peserta didik dapat menentukan kalimat

PG/1,4

PG/2

PG/3

C4

C3

C3 Nama Satuan Pendidikan : SMA Negeri 12 Pandeglang

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas / Semester : X / 1

Tahun Pelajaran Kompetensi Dasar

: :

2021 / 2022

3.2 Menganalisis isi dan aspek kebahasaan dari minimal dua teks laporan hasil observasi.

Tujuan : Mengukur kompetensi peserta didik dalam menganalisis isi teks laporan hasil observasi dengan tepat dan membandingkan kebahasaan dua teks laporan hasil observasi dengan tepat.

(44)

definisi berdasarkan isi teks tersebut.

 Disajikan dua kutipan teks laporan hasil observasi, peserta didik dapat membandingkan kebahsaan teks tersebut.

PG/5 C6

(45)

b. Instrumen Soal dan Jawaban

Indikator Pencapaian Kompetensi

Bentuk Penilaian

Bentuk

Instrumen Instrumen Soal Jawaban

Menganalisis isi teks laporan hasil observasi dengan tepat.

Tes Tertulis

Pilihan Ganda

Pilihlah jawaban yang paling tepat!

Cermati teks laporan hasil observasi berikut.

Peduli Anak Jalanan, Risma Bangun Kampung Anjal

Tri Rismaharini kembali membuat gebrakan.

Untuk memberdayakan anak jalanan Pemerintah Kota Surabaya membangun Rumah Kampung Anak Jalanan di daerah Wonorejo, Surabaya. Di tempat itu anak jalanan disekolahkan dan dibina agar bisa mandiri.

Semua anak jalanan yang ada di sana diberi fasilitas pendidikan baik formal maupun nonformal.

Anak jalanan yang ada di Kampung Anjal dibimbing oleh tim pengajar dari Dinsos Kota Surabaya sesuai dengan keahliannya. Mereka diajari seni lukis, tari, olahraga, dan bela diri. Selain itu, pemerintah kota menyediakan kendaraan antarjemput sekolah agar mereka disiplin dalam bersekolah.

Saat ini anak jalanan yang tinggal di kampung tersebut berjumlah 35 anak. Tidak semua anak jalanan tinggal di kampung tersebut. Ada anak jalanan yang pulang ke rumah seusai belajar.

Kampung anak jalanan tersebut dirintis Wali Kota Tri Rismaharini pada 2010. Kampung Anjal ini diharapkan mampu menjadi wadah bagi anak jalanan dalam menyalurkan kreativitasnya, selain itu juga memberikan pendidikan gratis kepada anak jalanan.

Jadi, tidak ada alasan lagi anak jalanan tidak sekolah, mereka tidak perlu mengamen.

1. Pernyataan yang sesuai dengan isi teks laporan tersebut adalah ….

A. Kampung Anjal hanya digunakan untuk aktivitas belajar dan kegiatan lain.

B. Anak jalanan di Kampung Anjal dibimbing oleh tim pengajar dari Dinsos Kota Surabaya.

C. Semua anak jalanan di Surabaya ditampung di Kampung Anjal untuk dibina.

D. Saat ini anak jalanan yang tinggal di Surabaya berjumlah 35 anak.

E. Setiap anak jalanan bebas mengikuti kegiatan sesuai bakat dan minatnya.

Cermati teks laporan hasil observasi berikut.

Pemulung adalah seseorang yang memiliki pekerjaan sebagai pencari barang sudah tidak layak pakai.

Pemulung bekerja sebagai pengais sampah. Antara pemulung dan sampah ibarat dua sisi mata uang. Di mana ada sampah pasti ada pemulung dan di mana ada pemulung di situ pasti ada sampah. Dalam menjalani pekerjaannya, pemulung dapat dibedakan menjadi dua yaitu pemulung menetap dan pemulung tidak menetap.

Pemulung menetap adalah pemulung yang bermukim di gubuk-gubuk kardus, tripleks, dan terpal di sekitar tempat pembuangan akhir sampah. Sementara itu, kelompok

1. B

Referensi

Dokumen terkait

Peserta didik menyunting teks laporan hasil observasi yang ditulis teman dari aspek struktur isi dan bahasa teks laporan hasil observasi dengan cermat.. Peserta didik

Moreover, although the information contained herein has been obtained from sources believed to be reliable, its accuracy, completeness and reliability cannot be guaranteed.. All

Untuk itu maka perlu adanya pengamatan dan penelitian serta evaluasi perhitungan produksi alat yang berdasarkan pada parameter-parameter diantaranya kapasitas dari

Jika Puskesmas rawat inap tidak mempunyai pelayanan radioagnostik maka pada elemen penilaian untuk standar tentang pelayanan radiodiagnostik dinilai dengan nilai :9. Semua EP dinilai

Sedangkan kategori kedua, yang dapat dikategorikan sebagai kelompok teori Gerakan Sosial Pedesaan Baru umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut; (1) Webster (2004): a) Aksi

peserta didik dapat menganalisis ketepatan penggunaan empat aspek kebahasaan (kata verba/nomina, frasa verba/nomina, kalimat definisi dan kalimat deskrisi, kalimat

Uji mekanik berupa three bending points flexural strength dilakukan terhadap 3 sampel untuk setiap jenis sampel memperlihatkan bahwa kehadiran agregat serat bambu, orientasi

Menentukan letak atautempat observasi dilakukan. Mennetukan objek atau orang yang akan diobservasi. Mengetahui dengan jelas dan pasti data yang diperlukan pada saat