Implementasi Profile matching Pada Pemilihan Calon Jemaah Haji
Muhammad Fauzi1, Yudi2, Frinto Tambunan3, Frans Ikorasaki4 Program Studi Sistem Informasi, Universitas Potensi Utama, Medan mfauzixx@gmail.com, yudimkom@gmail.com, frintoaja@gmail.com,
ikorasaki222@gmail.com
Abstract
Indonesia is one of the countries with the largest number of pilgrims in the world. The problem that often occurs when departing for Hajj, is because of the large amount of time used for the selection of pilgrims who will depart. One solution that can be used to solve these problems is to implement a decision support system. The criteria used in this study were health, age, year of registration, queues, history of illness and occupation.
Researchers use the profile matching method to be applied in the decision support system for selecting pilgrims because researchers consider this method to be able to provide good decision results. The result of this study is to apply the profile matching method in the decision support system for the selection of pilgrims so that decision makers can be assisted in making decisions for pilgrims who will depart for the pilgrimage.
Keyword— Congregation, Selection, Decision Support Systems, Profile matching.
Abstrak
Indonesia merupakan salah satu Negara dengan jumlah jemaah haji terbesar di dunia.
Permasalahan yang sering terjadi saat kebarangkatan haji, ialah karena banyaknya waktu yang digunakan untuk seleksi jemaah haji yang akan berangkat. Salah satu solusi yang dapat dapat didigunakan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut ialah dengan menerapkan suatu sistem pendukung keputusan. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah kesehatan, umur, tahun mendaftar, antrian, riwayat penyakit dan pekerjaan. Peneliti menggunakan metode profile matching untuk diterapkan dalam sistem pendukung keputusan pemilihan jemah haji karena peneliti menganggap metode ini mampu memberikan hasil keputusan yang baik. Hasil dari penelitian ini ialah menerapkan metode profile matching dalam sistem pendukung keputusan pemilihan jemaah haji agar para pengambil keputusan dapat terbantu dalam mengambil keputusan jemaah haji yang akan berangkat untuk ibadah haji.
Kata kunci— Jemaah, Pemilihan, Sistem Pendukung Keputusan, Profile matching.
1.
Pendahuluan
Ibadah haji wajib ditunaikan oleh setiap muslim yang mampu (istitha’ah), minimal sekali seumur hidup 1 Ibadah haji merupakan ibadah istimewa. Tak mengherankan jika hampir semua muslim yang mampu, ingin melaksanakannya [1]. Keberangkatan haji menjadi momentum tersendiri bagi umat muslim, Tak terkecuali muslim Indonesiayang memiliki kuota terbesar didunia untuk calon jemaah haji. Tercatat hal ini meningkat drastis dari tahun 2011 yang hanya berjumlah 180.000 jemaah dan pada tahun 2013 berjumlah 280.000 jemaah [2].
Dengan banyaknya jemaah tersebut membuat beberapa batasan untuk calon agar bisa berangkat haji, hal ini dilakukan untuk memastikan kondisi calon jemaah haji ketika melakukan ibadah haji karena ibadah haji dilakukan dalam kurun waktu yang cukup lama yaitu 30 hari. Cuaca panas yang ekstrem menyebabkan harus dipastikannya kesehatan calon jemaah haji. Agar jemaah haji dapat melewatinya maka dilakukan tes kesehatan untuk menentukan jemaah diperbolehkan berangkat atau tidak. Banyaknya calon Jemaah
haji yang mendaftar untuk berangkat haji membuat proses seleksi menjadi lebih sulit, terutama dalam proses seleksi kesehatan.
Masalah dalam proses seleksi kesehatan calon Jemaah haji dapat diselesaikan dengan membuat suatu sistem yang dapat memberikan rujukan keputusan kepada orang yang memiliki wewenang untuk mengambil keputusan. Sistem pendukung keputusan ini juga akan dilengkapi dengan suatu metode perhitungan profile matching. Berdasarkan hal tersebut peneliti mengkaji bagaimana membuat sistem pendukung keputusan dengan metode profile matching. Dalam penelitian yang dilakukan Ratna Sari menyimpulkan penyelesaian rancang bangun aplikasi pemilihan pegawai berprestasi dengan menggunakan profile matching yang dimana sistem dirancang berbasis android [3].
Penelitian yang dilakukan oleh Rustika, dkk, menyimpulkan bahwa kesehatan calon Jemaah haji sangat berpengaruh dalam proses pemilihan Jemaah haji nyang akan diberangkatkan haji. Faktor dominan yang menentukan tindakan Istithaah kesehatan adalah pengetahuan, sikap dan waktu tunggu [4].
Khairul dan Suherman dalam penelitiannya Profile matching memberikan rekomendasi untuk terhubung dengan orang lain dengan mencocokkan entitas profil seseorang pada media sosial. Privasi seseorang pada sosial media dapat ditingkatkan menggunakan prinsip Profile matching. Profile Matching diterapkan untuk keamanan perangkat portabel jaringan public[5].
Penelitian ini dikemas dalam Sistem Pendukung Keputusan yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan.
Pengambilan keputusan dilakukan dengan pendekatan sistematis terhadap permasalahan melalui proses pengumpulan data menjadi informasi serta ditambah dengan faktor faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan yang sedang dilakukan [6]. Penelitian ini memiliki perbedaan kasus terhadap beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya karena peneliti memerlukan beberapa referensi dalam penelitian yang sedang dilakukan dan berfokus dengan analisis yang dapat memberikan hasil keputusan dalam membantu penyeleksian calon jemaah haji.
2.
Metodologi Penelitian
2.1. Tahapan Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif yang merupakan suatu metode penelitian yang ditunjukkan untuk membuat gambaran secara sistematis, aktual, dan akurat melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya dan bertujuan untuk memberikan gambaran tentang variabel [7].
Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1 sebagai berikut [8].
Gambar 1. Tahapan Penelitian
Penjelasan dari gambar 1 adalah sebagai berikut:
a) Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah didefinisikan sebagai upaya untuk menjelaskan masalah dan membuat penjelasan dapat diukur. Pada tahap ini, peneliti mendefinisikan masalah
yang telah ditemukan. Masalah yang ditemukan pada penelitian ini ialah bagaimana menentukan calon Jemaah haji yang akan berangkat haji.
b) Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan teknik-teknik yang dilakukan untuk memperoleh data dan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam penelitian. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:
1) Observasi
Peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke kantor kementrian agama kota medan.
2) Studi Literatur
Peneliti melakukan riset pustaka melalui buku dan jurnal yang relevan dengan penelitian yang sedang dilakukan.
2.2. Profile matching
Metode ini memberikan solusi untuk permasalahan dalam system pendukung keputusan, dimana biasanya dimplementasikan dalam asumsi tingkat variabel predictor yang ideal dan harus dipenuhi oleh subyek yang diteliti [9] [10] [11]. Tahapan pengerjaan metode profile matching adalah:
a) Menentukan variabel data-data yang dibutuhkan.
b) Menentukan aspek-aspek yang digunakan untuk penilaian.
c) Pemetaan Gap profil [12].
d) Setelah didapatkan nilai Gap kemudian diberikan bobot untuk tiap-tiap nilai Gap.
e) Perhitungan dan pengelompokan Core Factor dan Secondary Factor 3.
Hasil Dan Pembahasan
Penerapan metode (profile matching) adalah metode perhitungan dalam sistem pengambilan keputusan dengan menggunakan kriteria, pembobotan nilai, pemetaan gap dengan alur proses yang tepat. Dalam proses profile matching, akan dilakukan proses perbandingan antara kompetensi individu ke dalam kompetensi standar yang dirunut dari oleh subjek penelitian, dalam hal ini profil kriteria calon jemaah haji yang ideal sehingga dapat diketahui perbedaan kompetensinya (disebut juga gap). Semakin kecil gap yang dihasilkan maka bobot nilainya semakin besar. Calon yang memiliki bobot nilai yang besar berarti memiliki peluang lebih besar untuk dapat berangkat haji. Dan berikut merupakan langkah-langkah perhitungan dalam profile matching.
3.1. Pemetaan Gap
Kompetensi Gap yang dimaksud di sini adalah selisih value tiap-tiap pihak/atribut dengan value target. Contoh: Perbedaan value Profil calon jemaah dengan value Profil Ideal.
Gap = Value Atribut – Value Target (1)
Pembobotan Setelah diperoleh Gap pada tiap calon jemaah, setiap profil calon jemaah diberi bobot nilai sesuai ketentuan pada Tabel Bobot Nilai Gap.
Tabel 1. Pembobotan GAP
Selisih Bobot Nilai Keterangan
0 5 Tidak ada selisih (kompetensi sesuai yang dibutuhkan) 1 4.5 Kompetensi individu kelebihan 1 tingkat/level -1 4 Kompetensi individu kekurangan 1 tingkat/level
2 3.5 Kompetensi individu kelebihan 2 tingkat/level -2 3 Kompetensi individu kekurangan 2 tingkat/level
3 2.5 Kompetensi individu kelebihan 3 tingkat/level -3 2 Kompetensi individu kekurangan 3 tingkat/level
Selisih Bobot Nilai Keterangan
4 1.5 Komptensi individu kelebihan 4 tingkat/level -4 1 Komptensi individu kekurangan 4 tingkat/level
Perhitungan Core dan Secondary Factor setelah menghitung bobot nilai gap untuk semua bagian dengan cara yang sama, setiap bagian dibagi lagi menjadi dua grup yaitu grup Core Factor (faktor utama) dan Secondary Factor (faktor pendukung).
∑
∑ (2)
Dijelaskan formula (2)terdapat NCFadalah Nilai rata-rata CF, NC adalah Jumlah total nilai CF (tes keehatan, pendataan berkas, penilaian kepribadian mental dan fisik, dan IC adalah Jumlah item CF Sedangkan untuk perhitungan SF dapat dilihat dibawah ini.
∑
∑ (3)
Dijelaskan formula (3) terdapat NSF adalah Nilai rata-rata SF, NS adalah Jumlah total nilai SF (tes keehatan, pendataan berkas, penilaian kepribadian mental dan fisik, dan IS adalah Jumlah item SF.
3.2. Menentukan Kriteria dan Alternatif
Pada tahap awal yang akan dilakukan adalah menentukan kriteria yang akan dijadikan penilaian kinerja calon jemaah haji berikut keriterianya:
a) Kesehatan (C01) b) Umur (C02)
c) Tahun Mendaftar (C03) d) Antrian (C04)
e) Riwayat Penyakit (C05) f) Pekerjaan (C06)
Sebagai pengingat penilaian bobot ini dikodekan dengan kode C01. Kriteria C01, C02, C03 akan dibuat menjadi core factor, sementara kriteria C04, C05, C06 menjadi secondary factor. Berikut adalah daftar calon jemaah haji yang akan diolah dengan penerapan profile matching sebagai pemilihan calon jemaah haji yang akan mendapatkan izin keberangkatan
Tabel 2. Calon jemaah haji Kode Calon jemaah haji
X001 Jay
X002 Aisyah
X003 diandra
X004 Alesha
X005 Kahfi
X006 Bagus
X007 Manda
X008 Kasdulah
X009 Aminah
X010 Sutrisna
Kode X001 mendapat penilian dibagian kategori penilaian A yaitu C01 sebagai kode atribut yang mewakili penilaian pengetahuan mendapat nilai 2 dengan kode yang lain.
Tabel 3. Kategori atribut penilaian Calon jemaah haji No Kode
CJH
Variabel
C01 C02 C03 C04 C05 C06
1. X001 4 1 2 1 3 2
2. X002 1 1 1 2 2 1
3. X003 2 2 2 3 3 3
4. X004 2 2 2 1 2 1
5. X005 1 3 2 1 4 1
6. X006 3 3 2 3 2 3
7. X007 2 2 2 1 2 1
8. X008 1 3 2 1 4 1
9. X009 3 3 2 3 2 3
10. X010 1 2 4 3 2 1
3.3. Menghitung GAP / SELISIH (step 1)
Kompetensi Gap yang dimaksud di sini adalah perbandingan/selisih nilai Calon jemaah haji dengan nilai standar kesehatan dokter Contoh: Perbandingan nilai calon jemaah haji dengan nilai standar kesehatan dokter.
Rumus Gap = nilai Calon jemaah haji – nilai standar kesehatan (4) Perhitungan GAP menghasilkan perbandingan kedua attribut dan nilai GAP akan dimasukkan kedalam kategori sesuai dengan tabel pembobotan. Kemudian untuk mencari nilai GAP berdasarkan nilai calon jemaah haji dimana nilai calon jemaah haji akan dibandingkan dengan standar penilaian standar kesehatan seperti tabel dibawah ini:
Tabel 4. Tabel Penilaian Calon jemaah haji
No. Kode CJH Variabel
C01 C02 C03 C04 C05 C06
1. X001 4 1 2 1 3 2
2. X002 3 1 1 2 2 1
3. X003 2 2 2 3 3 3
4. X004 2 2 2 1 2 1
5 X005 1 3 2 1 4 1
6. X006 3 3 2 3 2 3
7 X007 2 2 2 1 2 1
8. X008 1 3 2 1 4 1
9. X009 3 3 2 3 2 3
10 X010 1 2 4 3 2 1
Bobot profile 4 4 4 4 4 4
11. X001 0 -3 -2 -3 -1 -2
12. X002 -1 -3 -3 -2 -2 -1
13. X003 -2 -2 -2 -1 -1 -1
14. X004 -2 -2 -2 -3 -2 -3
15. X005 -3 -1 -2 -3 0 -3
16. X006 -1 -1 -2 -1 -2 -1
17. X007 -2 -2 -2 -3 -2 -3
18. X008 -3 -1 -2 -3 0 -3
19. X009 -1 -1 -2 -1 -2 -1
20. X010 -3 -2 0 -1 -2 -3
Perhitungan nilai GAP didapat dari penilaian Calon jemaah haji dikurang dengan penilaian profile yaitu merupakan standar nilai kesehatan sehingga menghasilkan nilai GAP yaitu nilai GAP X001 pada Penilaian C01 adalah 0 yang merupakan hasil dari 4-4.
Lalu Menyesuaikan Gap dengan Tabel Bobot (step 2).
Tabel 5. Penyesuaian Nilai
Selisih Bobot nilai Keterangan
0 5 Tidak ada selisih (kompetensi sesuai yang dibutuhkan) 1 4.5 Kompetensi individu kelebihan 1 tingkat
-1 4 Kompetensi individu kekurangan 1 tingkat 2 3.5 Kompetensi individu kelebihan 2 tingkat -2 3 Kompetensi individu kekurangan 2 tingkat
3 2.5 Kompetensi individu kelebihan 3 tingkat -3 2 Kompetensi individu kekurangan 3 tingkat
4 1.5 Kompetensi individu kelebihan 4 tingkat -4 1 Kompetensi individu kekurangan 4 tingkat Keterangan:
Jika hasil pengurangan GAP adalah “0” maka akan mendapatkan bobot nilai “5” yang artinya “Jemaah haji dizinkan berangkat sesuai dengan penilaian”. Atau jika hasil pengurangan GAP adalah “1” maka akan mendapatkan bobot nilai “4.5” yang artinya
“nilai calon jemaah haji lebih tinggi 1 level daripada nilai standar kesehatan”.
3.4. Hasil Nilai Bobot (step 3)
Tabel 6. Hasil Nilai Bobot
No. Kode CJH Variable
C01 C02 C03 C04 C05 C06
1. X001 0 -2 -2 0 -1 -2
2. X002 -1 -1 -1 -1 -2 -1
3. X003 -2 -2 -1 -2 -1 -1
4. X004 -2 -2 -2 -3 -2 -3
5. X005 -3 -1 -2 -3 0 -3
6. X006 -1 -1 -2 -1 -2 -1
7. X007 -2 -2 -2 -3 -2 -3
8. X008 -3 -1 -2 -3 0 -3
9. X009 -1 -1 -2 -1 -2 -1
10. X010 -3 -2 0 -1 -2 -3
profile 4 4 4 4 4 4
11. X001 5 3 3 5 4 3
12. X002 4 4 4 4 3 4
13. X003 3 3 4 3 4 4
14. X004 2 3 3 2 5 2
15. X005 4 4 3 4 3 4
16. X006 3 3 3 2 3 2
17. X007 2 3 3 2 5 2
18. X008 4 4 3 2 5 2
19. X009 3 3 5 4 3 4
20. X010 2 3 5 3 3 2
Keterangan
Dirunut dari tabel bobot sebelumnya maka didapat tabel hasil nilai bobot Calon jemaah haji seperti tabel diatas Calon jemaah haji X001 dengan nilai GAP “0” berarti mendapa nilai bobot “5” pada pada penilaian kriteria C01.
a) Menentukan Nilai Core Factor (CF) dan Secondary Factor (SF) dan Mencari Nilai rata-rata CF (NCF) (step 3)
Setelah seluruh bobot nilai diperoleh, maka proses berikutnya adalah mengelompokkan variabel-variabel penilaian tersebut kedalam kelompok CF dan SF.
b) Menentukan Nilai (CF) dan (SF) dan Mencari Nilai Rata-rata Core Factor (NCF) (step 3)
Kemudian nilai core factor dan secondary factor ini dijumlahkan sesuai rumus diatas, sehingga diperoleh nilai sebagai berikut
Tabel 7. Penilaian core dan secondary factor (tahap penjelasan table) Kode Calon jemaah haji Variabel
C01 C02 C03 C04 C05 C06
X001 5 3 3 5 4 4
X002 4 4 4 4 4 4
X003 3 3 4 3 2 4
X004 2 3 3 2 5 2
X005 4 4 3 4 3 4
X006 3 3 3 2 3 2
X007 2 3 3 2 5 2
X008 4 4 3 2 5 2
X009 3 3 5 4 3 4
X010 2 3 5 3 3 2
Keterangan =
Penilaian grafis hanya mengambil 3 contoh sebagai contoh perhitungan, dan penilaian skor hanya diambil dari 1 jemaah saja, dengan kata lain nilai jemaah yang lain bisa dihitung dengan cara yang sama dan bisa langsung anda bandingkan sendiri.
Nilai 5 dan 3 didapat dari nilai core factor Nilai 3 dan 5 didapat dari nilai secondary factor
Tabel 8. Nilai core dan secondary factor
Kode CJH Variabel CF SF
C01 C02 C03 C04 C05 C06
X001 5 3 3 5 4 4 3.666667 4.333333
X002 4 4 4 4 4 4 4 4
X003 3 3 4 3 2 4 3.333333 3
X004 2 3 3 2 5 2 2.666667 3
X005 4 4 3 4 3 4 3.666667 3.666667
X006 3 3 3 2 3 2 3 2.333333
X007 2 3 3 2 5 2 2.666667 3
X008 4 4 3 2 5 2 3.666667 3
X009 3 3 5 4 3 4 3.666667 3.666667
X010 2 3 5 3 3 2 3.333333 2.666667
3.5. Mencari Nilai Total CF dan SF (tahap 4)
NT = (x)%NCF + (x)%NSF (5)
Dijelaskan formula (5) terdapat NCF adalah Nilai rata-rata Core Factor, NSF adalah Nilai rata-rata secondary factor, NT adalah Nilai total dari variabel yang dimasukkan, dan (x)%
adalah Nilai persen yang dimasukkan
NT = (60% x 3.666667) + (40% x 4.333333 ) = 3.933333 NT(w) = Nilai total untuk setiap kategori
Tentunya tahap ini juga dilakukan sampai tahap 4 untuk mendapatkan nilai total pada jemaah yang lain. Adapun nilai NT dapat dilihat pada tabel 9 sebagai berikut.
Tabel 9. Nilai Total Variable
Kode Calon jemaah haji CF SF NT X001 3.666667 4.333333 3.933333
X002 4 4 4
X003 3.333333 3 3.2
X004 2.666667 3 2.8
X005 3.666667 3.666667 3.666667
X006 3 2.333333 2.733333
X007 2.666667 3 2.8
X008 3.666667 3 3.4
X009 3.666667 3.666667 3.666667 X010 3.333333 2.666667 3.066667
Berdasarkan tabel di atas maka diperoleh nilai tertinggi dimiliki oleh jemaah haji dengan kode X001. Hal ini diperoleh dari nilai NT yang paling tinggi.
4. Kesimpulan
Dari penelitian ini didapat ditarik kesimpulan bahwa pemilihan calon jemaah haji dapat dilakukan dengan metode profile matching dengan kriteria yang diambil langsung dari jemaah haji berupa kesehatan, umur, tahun mendaftar, antrian, riwayat penyakit dan pekerjaan. Hasil penelitian ini menghasilkan pelengkap keputusan berupa rangking skor yang diambil dari perhitungan metode profile matching berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan sebelumnya untuk membantu mengambil keputusan pemilihan calon jemaah haji.
Dalam penulisan ini Perlu adanya metode penilitian lebih lanjut akan upaya peningkatan pemilihan calon jemaah haji sebagai salah satu cara memaksimalkan perhitungan agar perhitungan lebih akurat dengan metode lain dan perlu dilakukan perbandingan dengan metode lain sehingga diketahui mana metode yang lebih baik untuk seleksi pemilihan calon jemaah haji
Ucapan Terima Kasih
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Universitas Potensi Utama atas dukungan yang telah diberikan dan terima kasih kepada rekan sejawat yang telah memberikan masukan dalam penelitian ini serta pihak-pihak terkait lainnya.
Daftar Pustaka
[1] Z. Munawaroh, M. Mudhofi, and D. Susanto, “Efektivitas Sistem Informasi Dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Dalam Penyelenggaraan Ibadah Haji,” J. Ilmu Dakwah, vol. 35, no. 2, p. 225, 2017, doi: 10.21580/jid.v35i2.1608.
[2] I. Ismaulidina, E. J. Hasibuan, and T. W. H. W. Hidayat, “Strategi Komunikasi Public Relation Dalam Membangun Citra Dan Kepercayaan Calon Jemaah Haji dan Umroh,” J.
Ilmu Pemerintahan, Adm. Publik, dan Ilmu Komun., vol. 2, no. 1, pp. 12–17, 2020, doi:
10.31289/jipikom.v2i1.175.
[3] R. S. Nasution, W. Verina, and ..., “Rancang Bangun Aplikasi Pemilihan Pegawai Berprestasi Dengan Metode Profile matching Berbasis Android Pada BPJS Ketenagakerjaan,” … Fak. Tek. dan …, vol. 1, no. 1, pp. 666–680, 2020, [Online].
Available: http://e-journal.potensi-utama.ac.id/ojs/index.php/FTIK/article/view/915.
[4] Rustika, A. Kusnali, H. W. Puspasari, R. Ratih Oemiyati, D. A. Musadad, and P. Syam,
“Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Jemaah Haji Terkait Istithaah Kesehatan di Indonesia,” Bul. Penelit. Sist. Kesehat., vol. 22, no. 4, pp. 245–254, 2019.
[5] S. Suherman and K. Khairul, “Seleksi Pegawai Kontrak Menjadi Pegawai Tetap Dengan Metode Profile matching,” It J. Res. Dev., vol. 2, no. 2, pp. 68–77, 2018, doi:
10.25299/itjrd.2018.vol2(2).1362.
[6] S. Susliansyah, R. R. Aria, and S. Susilowati, “Sistem Pemilihan Laptop Terbaik Dengan Menggunakan Metode Weighted Product (Wp),” J. Techno Nusa Mandiri, vol. 16, no. 1, pp. 15–20, 2019, doi: 10.33480/techno.v16i1.105.
[7] H. S. Tanjung and S. A. Nababan, “Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Bermain Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Materi Pokok Pecahan Di Kelas Iii SD Negeri 200407 Hutapadang,” Bina Gogik J. Ilm. Pendidik. Guru Sekol. Dasar, vol. 3, no. 1, p. 39,
2016, [Online]. Available:
http://www.ejournal.stkipbbm.ac.id/index.php/pgsd/article/view/26.
[8] R. Rachman, “Sistem Pakar Deteksi Penyakit Refraksi Mata Dengan Metode Teorema Bayes Berbasis Web,” J. Inform., vol. 7, no. 1, pp. 68–76, 2020, doi:
10.31311/ji.v7i1.7267.
[9] M. Fauzi, “Implementasi Gap Profile matching Pada Sistem Pendukung Keputusan Dalam Menentukan Kenaikan Level Pada Karyawan Pt . Long Sun Indonesia,” pp. 166–171, 2015.
[10] N. Diaz and Sulindawaty, “Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Calon Peserta Paskibraka Kabupaten Karo Menggunakan Profile matching,” J. Tek. Inform., vol. 1, no. 2, pp. 87–91, 2020, doi: 10.20884/1.jutif.2020.1.2.28.
[11] N. Kusumawardhany, N. Nurmansyah, and ..., “Penerapan Metode AHP Dan Profile matching Dalam Penentuan Jurusan SMA,” Budi Luhur …, vol. 16, no. 2, pp. 35–41, 2020, [Online]. Available: http://journal.budiluhur.ac.id/index.php/bit/article/view/946.
[12] M. Angeline and F. Astuti, “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan Terbaik Menggunakan Metode Profile matching,” J. Ilm. SMART, vol. II, no. 2, pp. 45–51, 2018.