• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prediksi Curah Hujan Ekstrim dengan Metode Regresi Kuantil Biner Bayes

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Prediksi Curah Hujan Ekstrim dengan Metode Regresi Kuantil Biner Bayes"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Prediksi Curah Hujan Ekstrim dengan Metode Regresi Kuantil Biner Bayes

Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Aji Hamim Wigena M.Sc.

Dr.Ir. Anik Djuraidah, M.S

.

Putri Maulidina Fadilah G152180231

Hasil Penelitian

Departemen Statistika

Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor

2020

(2)

Outline

Latar Belakang

Metode Penelitian

Hasil dan Pembahasan

Simpulan dan Saran

(3)

Latar Belakang

Curah Hujan Ekstrim

Gagal Panen

Banjir

(4)

• Jawa Barat merupakan daerah yang memiliki curah hujan ekstrim di Indonesia

Data luaran

Global Circulation Models (GCM)

Prediksi curah hujan

Statistical Downscaling

Curah Hujan

(5)

Penelitian Terdahulu

Stephenson et al. (1999)

Ketika curah hujan ekstrim maka distribusi peluang curah hujan akan jauh dari normal.

Koenker dan Basset (1978)

Regresi kuantil merupakan metode yang dapat digunakan untuk menganalisis data yang tidak simetris.

Yu dan Moyeed (2001)

Regresi kuantil bayes menggunakan metode Markov Chain Monte Carlo (MCMC) dengan Metropolis-Hasting.

Kozumi dan Kobayashi (2011)

Regresi kuantil bayes menggunakan metode Markov Chain Monte Carlo (MCMC) dengan Gibbs sampling.

Benoit dan Van den Poel (2012)

Regresi kuantil untuk variabel respon yang berskala dikotomus/biner dengan pendekatan Bayesian melalui algoritma Metropolis-Hasting.

Alhamzawi et al. (2013)

Regresi kuantil biner dengan penalti Lasso menggunakan analisis Bayesian melalui algoritma Gibbs sampling.

(6)

Penelitian tentang statistical downscaling dengan Regresi Kuantil

Wigena dan Djuraidah (2014)

Quantile regression in statistical downscaling to estimate extreme monthly rainfall

Zaikarina (2016)

Lasso and Ridge Quantile Regression using Cross Validation to Estimate Extreme Rainfall

Hendri (2019)

Bayesian Quantil Regression Modeling to Estimate Extreme Rainfall in West Java

Predicting Extreme Rainfall Using Bayesian Binary Quantile Regression

• Penambahan penalti LASSO

• MCMC dengan Gibbs sampling

(7)

Memodelkan statistical downscaling untuk prediksi curah hujan ekstrim di Jawa Barat menggunakan metode regresi kuantil biner Bayes terpenalti LASSO.

Tujuan Penelitian

(8)

METODE PENELITIAN

Peubah respon

Data

Data luaran GCM yaitu data presipitasi bulanan Climate Forecast System Reanalysis (CFSR) dengan ukuran grid 2.5

o

x 2.5

o

pada domain 5 x 8 grid atau 40 grid berdasarkan domain terbaik (Fadli et al. 2019).

Sumber: The National Centers for Environmental Prediction (NCEP) (https://rda.ucar.edu).

Curah hujan bulanan di Jawa Barat tahun 1981-2009 Sumber: BMKG

Peubah penjelas

(9)

Prosedur Analisis Data

1. Pengelompokan daerah berdasarkan ketinggian

2. Pengelompokkan CH ekstrim (𝑦

𝑖

= 1) dan tidak ekstrim (𝑦

𝑖

= 0) dengan metode MOS sebagai penentu ambang batas

3. Eksplorasi data curah hujan biner

4. Pembagian data curah hujan menjadi data

pemodelan (data 1981- 2008) dan data validasi (data 2009)

5. Prediksi CH ekstrim dengan regresi kuantil biner Bayes

𝑦𝑖 = 𝒙𝑖𝜷 + 𝜔𝜎𝑧𝑖 + 𝜓𝜎 𝑧𝑖𝑢𝑖

6. Evaluasi model

berdasarkan nilai akurasi Akurasi = (𝐴 + 𝐷)

(𝐴 + 𝐵 + 𝐶 + 𝐷)

Pendugaan parameter yang dicari digunakan metode Bayes

dengan menggunakan bantuan algoritma Markov Chain Monte

Carlo (MCMC) yaitu Gibbs sampling

(10)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Eksplorasi Data

Gambar 1 Diagram kotak garis data curah hujan di Jawa Barat

• Pada musim hujan, intensitas curah hujan memiliki rata- rata lebih besar dari 150 mm/bulan (Pribadi 2012)

Data Luaran GCM Curah Hujan

Peubah VIF Peubah VIF Peubah VIF Peubah VIF

X1 2.22 X11 5.04 X21 13.99 X31 14.14

X2 3.10 X12 5.20 X22 12.33 X32 12.54

X3 3.09 X13 5.70 X23 8.32 X33 4.61

X4 2.58 X14 4.02 X24 5.52 X34 7.66

X5 2.65 X15 4.37 X25 5.41 X35 8.73

X6 3.29 X16 4.66 X26 8.29 X36 7.45

X7 2.98 X17 4.20 X27 8.00 X37 8.18 X8 3.44 X18 4.48 X28 10.20 X38 14.81

X9 3.80 X19 5.75 X29 10.27 X39 18.34

X10 4.63 X20 8.06 X30 7.68 X40 11.12

Tabel 1 Nilai VIF data luaran GCM

• Peubah yang memiliki nilai VIF > 10 menandakan terdapat masalah multikolinearitas

(11)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Measure of Surprise

(a) (b) (c)

Gambar 2 Histogram curah hujan (a) dataran rendah, (b) dataran sedang, (c) dataran tinggi

50 mm

60 mm

70 mm 110 mm

150 mm 250 mm 330 mm 210 mm

350 mm

410 mm

(12)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Measure of Surprise

(a) (b)

(c)

Gambar 3 Diagram measure of surprise (a) data dataran rendah, (b) data dataran sedang, (c) data dataran tinggi

105 mm 330 mm

352 mm

Dataran Jenis Puncak

Dugaan Grafik

Mencapai 0.5

Stabil di sekitar dugaan Rendah

Global 50 Belum Tidak

Lokal 110 Sudah Ya

Lokal 150 Sudah Ya

Sedang

Global 50 Belum Tidak

Lokal 250 Belum Ya

Lokal 330 Sudah Ya

Tinggi

Global 70 Belum Tidak

Lokal 210 Belum Ya

Lokal 350 Sudah Ya

Lokal 410 Sudah Ya

Tabel 2 Analisis measure of surprise data curah hujan

(13)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Visualisasi Data Curah Hujan Biner

Gambar 4 Diagram batang data curah hujan biner di masing-masing dataran di Jawa Barat

0 5 10 15 20 25 30 35

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Bulan

Rendah Sedang Tinggi

(14)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Regresi Kuantil Biner Bayes

Tabel 3 Koefisien dan peubah LASSO model regresi kuantil biner Bayes pada kuantil 0.75 di dataran rendah

Peubah Koefisien Selang Kepercayaan Batas Bawah Batas Atas

X1 -11.45 -15.70 -2.18

X5 0.46 0.03 0.89

X9 7.81 2.16 9.68

X10 3.27 1.00 5.06

X12 2.48 1.49 3.11

X14 4.56 1.27 5.70

X16 2.70 1.52 3.72

X17 3.10 1.03 4.15

X19 3.61 1.70 4.37

X21 3.87 1.47 4.95

X26 3.06 1.26 3.60

X27 1.73 0.78 2.39

X29 3.51 1.57 3.96

X35 3.44 1.79 4.10

X37 2.96 0.94 5.44

X38 3.00 1.50 4.06

X40 4.68 1.50 6.18

(15)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Evaluasi Model Regresi Kuantil Biner Bayes

Titik Ekstrim

Akurasi Dataran Rendah 1 tahun 2 tahun 3 tahun 100mm 91.67% 95.83% 91.67%

105mm 91.67% 95.83% 91.67%

110mm 91.67% 95.83% 94.44%

400mm (BMKG 2008) 91.67% 95.83% 94.44%

Tabel 4 Nilai akurasi model regresi kuantil biner Bayes pada dataran rendah

89,00%

90,00%

91,00%

92,00%

93,00%

94,00%

95,00%

96,00%

100mm 105mm 110mm

Dataran Rendah 1 tahun Dataran Rendah 2 tahun Dataran Rendah 3 tahun

Gambar 5 Diagram batang akurasi prediksi model regresi kuantil biner Bayes pada dataran rendah

(16)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Evaluasi Model Regresi Kuantil Biner Bayes

Titik Ekstrim

Akurasi Dataran Sedang 1 tahun 2 tahun 3 tahun 325mm 91.67% 79.17% 86.11%

330mm 91.67% 87.50% 88.89%

335mm 91.67% 91.67% 83.33%

400mm (BMKG 2008) 91.67% 91.67% 88.89%

Tabel 5 Nilai akurasi model regresi kuantil biner Bayes pada dataran sedang

70,00%

75,00%

80,00%

85,00%

90,00%

95,00%

325mm 330mm 335mm

Dataran Sedang 1 tahun Dataran Sedang 2 tahun Dataran Sedang 3 tahun

Gambar 6 Diagram batang akurasi prediksi model regresi kuantil biner Bayes pada dataran sedang

(17)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Evaluasi Model Regresi Kuantil Biner Bayes

Titik Ekstrim

Akurasi Dataran Tinggi 1 tahun 2 tahun 3 tahun 347mm 91.67% 95. 83% 83.33%

352mm 91.67% 87.50% 83.33%

357mm 91.67% 87.50% 83.33%

400mm (BMKG 2008) 91.67% 87.50% 86.11%

Tabel 6 Nilai akurasi model regresi kuantil biner Bayes pada dataran tinggi

75,00%

80,00%

85,00%

90,00%

95,00%

100,00%

347mm 352mm 357mm

Dataran Tinggi 1 tahun Dataran Tinggi 2 tahun Dataran Tinggi 3 tahun

Gambar 7 Diagram batang akurasi prediksi model regresi kuantil biner Bayes pada dataran tinggi

(18)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Validasi Model Regresi Kuantil Biner Bayes

Tabel 7 Nilai akurasi model regresi kuantil biner Bayes untuk validasi 1 tahun

• Nilai akurasi prediksi di dataran rendah memiliki nilai yang lebih tinggi daripada di dataran sedang dan tinggi.

Data

Pemodelan Data Validasi

Akurasi

Dat. Rendah Dat. Sedang Dat. Tinggi

1981-2008 2009 91.67% 91.67% 91.67%

1981-2007 2008 100% 83.33% 83.33%

1981-2006 2007 91.67% 75% 83.33%

Rata-rata 94.45% 83.33% 86.11%

(19)

SIMPULAN DAN SARAN

Model regresi kuantil biner Bayes cukup akurat untuk memprediksi curah hujan ekstrim di Jawa Barat. Nilai ambang batas yang didapatkan dari metode MOS cukup baik untuk menentukan kategori curah hujan ekstrim. Model regresi kuantil biner Bayes di dataran rendah lebih baik dibandingkan dataran sedang dan tinggi. Model regresi kuantil biner Bayes lebih konsisten untuk prediksi 1 tahun terakhir di semua dataran.

Simpulan

Peneliti menyarankan untuk membandingkan regresi kuantil biner Bayes terpenalti LASSO dengan fungsi penalti lain seperti elastic net atau grouped LASSO agar mendapatkan akurasi yang lebih baik untuk pendugaan curah hujan ekstrim.

Saran

(20)

Alhamzawi R, Benoit DF, Yu K. 2013. Bayesian Lasso Binary Quantile Regression. Journal of Computational Statistics. 28: 2861-2873.

Benoit DF, Van den Poel D. 2012. Binary Quantile Regression: A Bayesian Approach Based on the Asymmetric Laplace Distribution. Journal of Applied Econometrics. 27: 1174-1188.

[BMKG] Badan Meteorologi dan Geofisika. 2008. Laporan Meterologi dan Geofisika. Jakarta (ID).

Fadli N, Wigena AH, Djuraidah A. 2019. Determination of General Circulation Model Grid Resolution to Improve Accuracy of Rainfall Prediction in West Java. International Journal of Scientific and Research Publication. 9(7): 835–838.

Hendri EP, Wigena AH, Djuraidah A. 2019. Statistical Downscaling with Bayesian Quantile Regression to Estimate Extreme Rainfall in West Java. International Journal of Science: Basic and Applied Research (IJSBAR). 47(2): 142–151.

Koenker R, Bassett G. 1978. Regression Quantiles. Econometrica. 46(1): 33-50.

Kozumi H, Kobayashi G. 2009. Gibbs Sampling Methods for Bayesian Quantile Regression. Journal of Statistical Computation and Simulation. 81(11): 1565-1578.

Daftar Pustaka

(21)

Manik TK, Rosadi B, Nurhayati E. 2014. Mengkaji Dampak Perubahan Iklim Terhadap Distribusi Curah Hujan Lokal di Provinsi Lampung. Forum Geografi. 28(1): 73-86.

Manurung AM, Wigena AH, Djuraidah A. 2018. GDP Threshold Estimation Using Measure of Surprise.

International Journal of Science: Basic and Applied Research (IJSBAR). 42(3): 16–25.

Pribadi HY. 2012. Variabilitas Curah Hujan dan Pergeseran Musim di Wilayah Banten Sehubungan dengan Variasi Suhu Muka Laut Perairan Indonesia, Samudra Pasifik dan Samudra Hindia [tesis]. Depok (ID): Universitas Indonesia.

Stephenson DB, Kumar KR, Doblas-Reyes FJ, Royer JF, Hauvin FC. 1999. Extreme Daily Rainfall Events and Their Impact on Ensemble Forecasts of the Indian Monsoon. Monthly Weather Review. 127(9):

1954–1966.

Wigena AH, Djuraidah A. 2014. Quantile Regression in Statistical Downscaling to Estimate Extreme Monthly Rainfall. Science Journal of Applied Mathematics and Statistics. 2(3): 66-70.

Yu K, Moyeed RA. 2001. Bayesian Quantile Regresion. Statistics & Probability Latter. 54(4): 437-447.

Zaikarina H, Djuraidah A, Wigena AH. 2016. Lasso and Ridge Quantile Regression using Cross Validation to Estimate Extreme Rainfall. Global Journal of Pure and Applied Mathematics. 12(3): 3305–3314.

Daftar Pustaka

(22)

Terima Kasih 

Gambar

Gambar 1   Diagram kotak garis data curah hujan di Jawa Barat
Gambar 2   Histogram curah hujan (a) dataran rendah, (b) dataran sedang, (c) dataran tinggi
Tabel 2   Analisis measure of surprise data curah hujan
Gambar 4   Diagram batang data curah hujan biner di masing-masing dataran di Jawa Barat
+6

Referensi

Dokumen terkait

nikmatNya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Efektivitas Metode Langsung dengan Media Picture Power Point dalam Pembelajaran Pola Kalimat ” sebagai

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara empiris mengenai pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK)

Untuk menjelaskan konsep geografi regional, Association of American Geographers and National Council for Geographic Education (1984) menjabarkan konsep ini kedalam

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk CSR ( Corporate Social Responsibility) sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan tidak semata-mata bersifat filantrofis

Pada tingkat penggunaan KBMF 60% (R4) menghasilkan pertambahan bobot hidup yang paling rendah dan berbeda nyata (P<0,05) dengan perlakuan lainnya, tetapi nilai konsumsi

Catatan: Untuk komponen struktur yang besar dan masif (dimana dengan menggunakan rumus luas tulangan minimum di atas maka akan menghasilkan tulangan minimum yang sangat boros

Kewirausahaan oleh Suryana (2001, h.8) didefinisikan sebagai suatu kemampuan kreatif dan inovatif yaitu menciptakan hal yang baru dan berbeda, yang dijadikan kiat, dasar,

Hasil penelitian : ini menyatakan bahwa pengetahuan wanita usia subur tentang pengertian pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di Puskesmas Pekkabata termaksud dalam kategori baik