• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2014"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKUNTABILITAS

KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2014

BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI

Jalan Ki Mangunsarkoro 6 Semarang – 50136 Tromol Pos 829

Telp. (024) 8316315, 8314312, 8310216 Fax. (024) 8414811

(2)
(3)

ii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dari Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Semarang ini merupakan proyeksi perencanaan program dan kegiatan serta realisasi kegiatan berdasarkan rencana kerja dengan anggaran yang telah ditetapkan dalam DIPA tahun 2014. Pada tahun anggaran 2014 pagu yang tersedia adalah Rp.

26,493,983,000,- yang bersumber dari Rupiah Murni (RM) sebesar Rp. 15,296,543,000,- dan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp. 11,197,440,000,-.

Pencapaian kinerja berdasarkan program kegiatan yang ditetapkan dengan dana yang bersumber dalam DIPA 2014 secara fisik telah mencapai 99,95% dengan penyerapan anggaran sebesar 91,44% per 31 Desember 2013. Dari capaian keuangan sebesar 91,44% yang terdiri 97,16% dan BLU/PNBP sebesar 83,61%.

Secara umum capaian kinerja kegiatan selama tahun 2014 adalah sebagai berikut :

1. Kegiatan penelitian dan pengembangan (Litbang) yang telah dilakukan oleh BBTPPI pada tahun 2014 meliputi 4 (dua) litbang yang siap diterapkan, 3 (tiga) Kerjasama litbang dengan instansi/ Industri, 9 (sembilan) litbang yang dibiaya DIPA BBTPPI.

2. Kegiatan hasil litbang siap diterapan telah dilakukan, yaitu :

a. Pengolahan limbah cair dengan proses biologi PT. SOSRO (skala besar) b. Teknologi kimia fisika atau fotokatalitik (PT. Purinusa Eka Persada).

c. Pengolahan limbah cair dengan proses biologi atau UASB (PT. Zenith).

d. Bioremidiasi lumpur pengeboran minyak kerjasama dengan KUD Wargo Tani Makmur dan PT Witsun Perkasa.

3. Kegiatan hasil penelitian dan pengembangan yang telah diimplementasikan, yaitu : a. pengolahan limbah cair PT. Indokores Purbalingga.

b. pengolahan limbah cair (aerob, anaerob, wetland) RSIA. Mutiara Bunda Brebes.

c. Pengolahan limbah cair Tahu Kabupaten Magelang kerjasama dengan IKM Wilayah II Kementerian Perindustrian.

d. DAPATI pengolahan limbah cair Batik ""Hadi Prayitno"" Banyumas.

4. Kegiatan litbang dengan biaya DIPA BBTPPI tahun 2014 terdiri dari 9 (sembilan) judul, yaitu:

a. Penerapan Pengolahan Air Limbah Industri Pencucian Jean Dengan Teknologi Biologis Anaerobik Bersekat Hibrida-wetland Di IKM

b. Pilot Project Inkubator Teknologi Industri Tahu Yang Efisien Dan Ramah Lingkungan c. Pemanfaatan Tempurung Kelapa Sebagai Bahan Pembuatan Elektroda Berbasis Karbon

Yang Berpotensi Untuk Oksidasi Polutan Air Limbah Industri

(4)

iii d. Optimasi Penghilangan Tanin Dan Asam Sianida Pada Pengolahan Tepung Buah

Mangrove Sebagai Substitusi Bahan Baku Industri Pangan

e. Rekayasa Desain Dan Proses Pencampuran Basa Anti Koagulan Dan Proses Pencampuran Asam Koagulan Berbasis Plc Di Industri Pengolahan Karet Ribbed Smoked Sheet

f. Pemanfaatan Konsorsium Mikroba Dan Biokatalisator Dalam Peningkatan Kinerja Sistem Pengolahan Air Limbah Industri

g. Penelitian Ujicoba Kemampuan Bakteri Indigenous Dalam Pengolahan Limbah Industri Kacang Garing

h. Pemanfaatan Bittern Sebagai Koagulan Dan Bakteri Halofilik Pada Pengolahan Limbah Air Rebusan Industri Pemindangan Ikan

i. Pemanfaatan Konsorsium Marolis Untuk Pengolahan Limbah Sludge Minyak

5. Kegiatan litbang kerjasama dengan industri dan institusi lain terdiri dari 3 (tiga) judul, yaitu:

a. Rekayasa Desain dan Proses Pencampuran Basa Anti Koagulan dan Proses Pencampuran Asam Koagulan Berbasis PLC di Industri Pengolahan Karet Ribbed Smoked Sheet (PTPN IX).

b. Pilot Project Inkubator Teknologi Industri Tahu yang Efisien Dan Ramah Lingkungan (IKM Tahu “Suharno”).

c. Penerapan Pengolahan Air Limbah Industri Pencucian Jean Dengan Teknologi Biologis Anaerobik Bersekat Hibrida-Wetland di IKM( Industry Washing Jean)

6. Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan tingkat nasional meliputi 11 (sebelas) judul, yaitu:

a. Pengembangan metode analisis parameter minyak dan lemak pada contoh uji air

b. Pengaruh H2O, pH dan sumber sinar pada degradasi air limbah pewarna indigo menggunakan katalis TIO2

c. Modifikasi peralatan sampling HVAS portabel untuk analisis total partikulat di udara ambien

d. Profil sebaran getaran di lingkungan industri mesin minuman

e. Peningkatan Kualitas Cuka Kayu Galam Melalui Modifikasi Tungku Pirolisis

f. Pengendalian Titik Kritis Proses Produksi Garam Rakyat dari On-Farm sampai Off-Farm untuk Peningkatan Mutu Garam

g. Korelasi Penggunaan Asam Formiat terhadap Kadar Amoniak dalam Peningkatan Mutu Produk Karet Sheet

h. Uji Coba Kemampuan Mikroba Indigenous Pada Pengolahan Air Limbah Industri Kacang Garing

(5)

iv i. Teknologi AFWHR (Anaerobic Filter Wetland Hibrid Reactor) Solusi Keterbatasan

Lahan untuk IPAL

j. Daur Ulang Limbah Padat Industri Garam Beryodium Melalui Proses Pemurnian Dan Rekristalisasi

k. Komparasi Pengujian Coliform dan Fecal Coli untuk Pemantauan Kualitas Lingkungan Aspek Mikrobiologi

7. Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan tingkat internasional meliputi 1 (satu) judul, yaitu:

Oxidation of Textile Wastewater using Cylinder Ti/ Betha - PbO2 Electroe in Electrocatalytic Tube Reactor"

8. Kegiatan Jasa Pelayanan Teknis (JPT) yang dilakukan pada tahun 2014 dilakukan dengan memberikan pelayanan kepada industri, dan institusi pemerintah dengan jumlah 596 pelanggan, jumlah sampel dengan target 8000 sampel dengan realisasi sebanyak 10.267 sampel yang berasal dari instansi pemerintah, swasta, mahasiswa, perorangan dan pengguna jasa lainnya. Evaluasi terhadap kepuasan pelanggan yang telah dilakukan menghasilkan indeks 4 (skala indeks 1-5) dengan kategori puas. Kegiatan peningkatan kompetensi SDM industri telah dilakukan dengan memberikan pelatihan kepada 62 orang.

9. Target penerimaan pada tahun 2014 sebesar Rp. 11.197.440.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 11.200.790.258,- atau tercapai sebesar 100,03%. Penerimaan tersebut berasal dari jasa layanan Jasa Litbang, Jasa Diklat, Jasa Pengujian Bahan & Produk, Jasa Konsultasi Keteknikan, Jasa Stand & Pengawasan Mutu Produk, Jasa Kalibrasi Peralatan Mesin & Lab., Jasa Sertifikasi & Sistim Mutu, Jasa Rancang Bangun & Perekayasaan, Jasa Penanganan Pencemaran dan Jasa Kegiatan Lainnya (Audit Lingkungan).

Sedangkan capaian kinerja berdasarkan output kegiatan dengan anggaran sebesar Rp. 26.493.983.000 dengan penyerapan sebesar Rp. 24.225.407.000 atau sebesar 91,44%

dengan rincian sebagai berikut :

1. Riset Litbang Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri dengan anggaran Rp.807.020.000,- secara fisik telah tercapai 100% dengan penyerapan anggaran sebesar Rp. 782.777.000,- atau 97%.

2. Layanan jasa teknis dengan anggaran Rp. 7.277.881.000,- secara fisik telah tercapai 99,17% dengan penyerapan anggaran sebesar Rp. 6.064.934.000,- atau 83,33%.

3. Pengembangan Kelembagaan Balai Besar/Baristand Industri dengan anggaran Rp.997.166.000,- secara fisik telah tercapai 99,79 % dengan penyerapan anggaran sebesar Rp.741.559.000,- atau 74,37%

(6)

v 4. Dokumen Perencanaan/Penganggaran/Pelaporan/Monitoring dan Evaluasi dengan anggaran Rp. 716.687.000,- secara fisik telah tercapai 100% dengan penyerapan anggaran sebesar Rp. 448.547.000,- atau 62,59%

5. Layanan Perkantoran dengan anggaran Rp. 15.024.765.000,- secara fisik telah tercapai 100% dengan penyerapan anggaran Rp. 14.729.442.000 atau 98,03%

6. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi dengan anggaran Rp. 88.700.000,- secara fisik telah tercapai 100% dengan penyerapan anggaran Rp. 87.907.700,- atau 94,11%

7. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran dengan anggaran Rp. 1.581.764.000,- secara fisik telah tercapai 100% dengan penyerapan anggaran Rp. 1.370.241.000,- atau 86,63%

(7)

vi

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... i

Ikhtisar Eksekutif ... ii

Daftar Isi ... vi

Bab I. Pendahuluan ... 1

A. Tugas Pokok dan Fungsi ... 1

B. Peran Strategis Organisasi ... 1

C. Struktur Organisasi ... 2

Bab II. Perencanaan Strategi dan Perjanjian Kinerja ... 4

A. Rencana Strategis Organisasi ... 6

B. Rencana Strategis Tahun 2014 ... 8

C. Rencana Kinerja Tahun 2014... 8

D. Rencana Anggaran ... 11

E. Dokumen Penetapan Kinerja ... 13

Bab III. Akuntabilitas Kinerja ... 14

A. Analisis Capaian Kinerja ... 14

B. Akuntabilitas Keuangan ... 30

Bab IV. Penutup ... 38

Lampiran-lampiran :

1. Lampiran I : Pengukuran Kinerja

2. Lampiran II : Capaian Kegiatan Litbang Tahun 2014

(8)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Semarang dalam melaksanakan tugasnya selalu berpedoman pada kebijakan BPKIMI dan SK Menteri Perindustrian RI Nomor 47/M-IND/Per/6/2006 tanggal 29 Juni 2006 yang mempunyai tugas pokok untuk melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, standardisasi, pengujian, sertifikasi, kalibrasi dan pengembangan kompetensi dalam teknologi pencegahan pencemaran industri sesuai kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri dan sejak bulan Pebruari 2010 BBTPPI telah menjadi Badan Layanan Umum (BLU) sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 59/KMK.05/2010 tanggal 5 Februari 2010 dan penerapan BLU tersebut dilakukan sejak bulan Juli 2010.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Semarang mempunyai fungsi :

1. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan dalam bidang teknologi bahan baku, bahan pembantu, proses, produk, peralatan dan pencegahan pencemaran lingkungan;

2. Pelaksanaan rancang bangun dan perekayasaan peralatan proses, alih teknologi dan konsultasi untuk membantu pengembangan industri guna meminimalisasi dan mencegah terjadinya pencemaran akibat aktivitas industri;

3. Pelaksanaan layanan teknis pengujian mutu bahan baku, bahan pembantu, produk akhir, hasil ikutan dan limbah industri serta sertifikasi dan kalibrasi;

4. Pelaksanaan pemasaran, kerjasama, pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi;

dan

5. Pelaksanaan pelayanan administrasi kepada semua unsur di lingkungan BBTPPI, serta penyusunan laporan dan evaluasi hasil-hasil kegiatan yang telah dilaksanakan.

2. PERAN STRATEGIS ORGANISASI

Dalam pelaksanaan tupoksi, Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Semarang telah mampu menghasilkan litbang, baik yang berorientasi pada teknologi proses, produk maupun teknologi penanggulangan limbah industri dan lingkungan. Lebih lanjut hasil litbang tersebut telah banyak dimanfaatkan oleh industri disamping peran laboratorium penguji serta “transfer of technology” yang memanfaatkan keahlian SDM Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Semarang dalam bentuk pelatihan/diklat, seminar maupun

(9)

2 penyusunan standar. Kegiatan-kegiatan Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Semarang yang menjadi harapan masyarakat dan telah pula dilaksanakan adalah dalam bentuk Jasa Pelayanan Teknologi yang meliputi :

1. Penelitian dan Pengembangan 2. Diklat/Pelatihan Teknik Operasional 3. Pengujian Bahan dan Produk 4. Konsultasi Keteknikan

5. Standardisasi dan Pengawasan Mutu

6. Kalibrasi Peralatan Mesin dan Laboratorium 7. Sertifikasi Sistem Mutu

8. Rancang Bangun dan Perekayasaan 9. Penanganan Pencemaran

10. Audit Energi

3. STRUKTUR ORGANISASI

Dalam mendukung kebijaksanaan Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri (BPKIMI) dan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Semarang dilengkapi dengan struktur organisasi yang telah baku dengan seorang Kepala dan didukung oleh bagian dan bidang-bidang, yaitu :

 Bagian Tata Usaha

 Bidang Pengembangan Jasa Teknik

 Bidang Penelitian dan Pengembangan

 Bidang Penilaian Kesesuaian

 Kelompok Jabatan Fungsional

Adapun struktur organisasi BBTPPI Semarang, sesuai SK Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI No. 47/M-IND/Per/6/2006 tanggal 29 Juni 2006, sebagaimana bagan di bawah:

(10)

3 Gambar 1. Struktur Organisasi BBTPPI

KEPALA SEKSI INFORMASI KEPALA SEKSI PEMASARAN DAN

KERJASAMA

KEPALA BALAI BESAR

TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI

KEPALA BAGIAN TATA USAHA

KEPALA BIDANG PENGEMBANGAN

JASA TEKNIK

KEPALA BIDANG PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

KEPALA BIDANG PENILAIAN KESESUAIAN

KASUBBAG

PROGRAM DAN PELAPORAN

KASUBBAG KEUANGAN

KASUBBAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN

KEPALA SEKSI TEKNOLOGI PENGOLAHAN

LIMBAH DAN PRODUKSI BERSIH

KEPALA SEKSI BIOTEKNOLOGI LINGKUNGAN

KEPALA SEKSI PENGUJIAN DAN

KALIBRASI

KEPALA SEKSI SERTIFIKASI

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

(11)

4 BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Sebagaimana disampaikan dalam bab terdahulu bahwa tugas pokok dan fungsi Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Semarang adalah melakukan riset dan standardisasi di bidang teknologi industri, maka perencanaan strategi dalam lima tahun yang akan datang tidak terlepas dari hal tersebut. Dalam tahun 2010 -2014, teknologi yang akan dikuasai adalah penguasaan teknologi dibidang pencegahan pencemaran industri dan lingkungan, serta pengujian berbagai produk industri, limbah industri dan lingkungan.

Penguasaan teknologi tersebut dalam rangka pencapaian visi organisasi yaitu “Menjadi pusat unggulan (center of excellence) untuk litbang teknologi dan layanan teknis di bidang pencegahan pencemaran industri yang handal dan terkemuka di Indonesia untuk mendukung pembangunan industri yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan”.

Program penguasaan teknologi oleh BBTPPI dalam 5 tahun (2010-2014) disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 1. Program Penguasaan Kemampuan Teknologi dalam 5 Tahun (2010 -2014) No Kelompok/Jenis Teknologi 2010 -2014

1. Program Peningkatan JPT  Jasa Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri

 Jasa Pelatihan Tehnik Operasional untuk teknis analisis laboratorium, sistem manajemen, dan pengelolaan limbah dan lingkungan

 Jasa Pengujian Limbah dan Lingkungan dan Aneka Komoditi

 Jasa Konsultansi Sistem Manajemen (ISO 9000, ISO 14000, ISO 17025), teknologi proses, teknologi limbah dan lingkungan

 Jasa Standardisasi dan Pengawasan Mutu Produk untuk perumusan RSNI dan pengujian mutu produk terkait pengawasan SPPT SNI

 Jasa Kalibrasi peralatan dan mesin untuk suhu dan massa

 Jasa sertifikasi (SNI, ISO 9001 dan ISO 14001)

 Jasa Rancang bangun dan Perekayasaan industri berupa gambar desain, pembuatan alat, pengawasan dan uji coba untuk pencegahan dan penanganan pencemaran.

 Jasa Penanganan Pencemaran untuk limbah cair, limbah padat, limbah gas dan partikel, dan

(12)

5 No Kelompok/Jenis Teknologi 2010 -2014

kebisingan dan getaran.

 Jasa Audit Energi.

2. Pengembangan Kelembagaan Jasa Layanan Teknis

 Kegiatan Pengembangan Kegiatan (LSPro, Lab.

Uji, Lab. Kalibrasi, BISQA, BRISEMA, Pranata Litbang).

3. Peningkatan Kerjasama Pemanfaatan Sarana dan Prasarana

 Pendayagunaan Aset BBTPPI melalui kerjasama dengan Industri.

4. Program Pengembangan SDM Jasa Layanan Teknis

 Diklat SDM (Analis, Auditor, Lead Assesor/Assesor, Inspektor, Instruktur pelatihan, Petugas pengambil contoh, Petugas kalibrasi dan Administrator).

5. Promosi dan Riset Kepuasan Pelanggan

 Kegiatan promosi dan penyebaran informasi (pameran, desiminasi, road show, business gathering, kunjungan ke perusahaan, FGD, riset kepuasan pelanggan, jurnal ilmiah)

6. Pengembangan Sistem Informasi BBTPPI

 Perbaikan Infrastruktur jaringan dan website BBTPPI serta mengembangan sistem Online.

7. Program Pengembangan Sarana

 Pengadaan peralatan jasa layanan teknis dan litbang.

Sedangkan misi organisasi untuk mewujudkan visi “Menjadi pusat unggulan (center of excellence) untuk litbang teknologi dan layanan teknis di bidang pencegahan pencemaran industri yang handal dan terkemuka di Indonesia untuk mendukung pembangunan industri yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan” adalah sebagai berikut :

Memberikan layanan jasa teknologi dalam mendukung pengembangan industri yang berorientasi pada teknologi, jaminan mutu dan berwawasan lingkungan.

Melakukan pengkajian riset, pengembangan dan pendalaman teknologi pencegahan pencemaran industri untuk mendukung pembangunan industri yang berwawasan lingkungan.

Mendukung Pemerintah Pusat dalam rangka melaksanakan kebijakan industri nasional.

(13)

6 Dengan penguasaan teknologi tersebut maka misi organisasi dalam memberikan layanan jasa teknologi untuk mendukung pengembangan industri dapat terwujud dengan sasaran utama sebagai berikut :

1. Memperdalam kemampuan kompetensi inti dan mengembangkan litbang terapan di bidang teknologi produksi bersih dan bioteknologi lingkungan;

2. Membangun jejaring kerja untuk kerjasama JPT dengan instansi pemerintah/swasta/

lembaga terkait; dan

3. Pengembangan kemampuan layanan.

Dengan terlaksananya sasaran utama BBTPPI diharapkan tercapai tujuan organisasi yaitu : 1. Meningkatkan jasa pelayanan teknis melalui pelayanan prima.

2. Meningkatnya kemampuan layanan BBTPPI bidang litbang teknologi pencegahan pencemaran industri.

3. Mendukung tercapainya target pertumbuhan industri nasional.

A. RENCANA STRATEGIS ORGANISASI

Rencana Strategis (Renstra) organisasi merupakan penjabaran dari visi dan misi organisasi dalam rangka pencapaian sasaran dan tujuan organisasi. Renstra disusun untuk rencana pelaksanaan kegiatan dan tujuan selama 5 (lima) tahun. Untuk tahun 2010 – 2014 BBTPPI mempunyai rencana strategis sebagai berikut :

1. Membangun jejaring kerja untuk kerjasama JPT dengan instansi Pemerintah/Swasta/ Lembaga terkait.

Untuk menghubungkan kemampuan BBTPPI di bidang jasa layanan teknis dengan masyarakat sebagai pengguna jasa diperlukan media dan strategi yang mampu mempertemukan keduanya dalam jejaring kerjasama yang saling menguntungkan.

2. Pemanfaatan sarana kerja

BBTPPI memiliki fasilitas peralatan yang cukup memadai dan dimanfaatkan secara optimal untuk kegiatan litbang dan pengujian dalam rangka pelayanan pada masyarakat industri.

3. Memperdalam kemampuan kompetensi inti dan mengembangkan litbang terapan di bidang teknologi pengolahan limbah dan produksi bersih serta bioteknologi

BBTPPI telah menetapkan kompetensi inti di bidang teknologi produksi bersih dan bioteknologi yang sejalan pula dengan salah satu tugas pokok dan fungsi

BBTPPI di bidang litbang teknologi pencegahan pencemaran industri. Dengan mempertimbangkan kemampuan SDM yang dimiliki dan terbukanya kesempatan untuk

(14)

7 mengembangan kompetensi inti, serta masih tingginya potensi pasar pada kegiatan litbang maka strategi memperdalam kemampuan kompetensi inti dan mengembangkan litbang terapan yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat menjadikan sesuatu yang harus direspon oleh BBTPPI. Selain itu kegiatan litbang yang berhasil dan bermutu baik pada dasarnya akan mendukung setiap jasa layanan yang dikembangkan BBTPPI seperti kegiatan pengujian, RBPI dan pelatihan SDM industri sehingga jasa layanan teknis akan semakin berkembang.

4. Penetrasi dan Pengembangan Pasar JPT

Penetrasi untuk meningkatkan pasar, BBTPPI telah melakukan kegiatan diantaranya pameran, penyebaran leaflet, profil, FGD dan kegiatan diseminasi.

5. Merencanakan Training bagi SDM BBTPPI

Program pelatihan dan pendidikan yang diikuti secara selektif dan disesuaikan dengan kebutuhan BBTPPI dan proyeksi kebutuhan pasar terhadap bidang keahlian/kompetensi di masa mendatang. Hal ini dilakukan untuk menghindari pemborosan investasi. Untuk itu, secara periodik, misal: 2 (dua) tahun sekali, perlu dilakukan analisa kebutuhan pelatihan (training need assessment) untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan apa saja yang diperlukan bagi tenaga ahli dan peneliti dalam rangka meningkatkan keahlian dan kompetensinya, sesuai dengan lingkup bisnis inti BBTPPI.

6. Investasi peralatan prioritas yang mutakhir

Dalam rangka meningkatkan kemampuan layanan, maka strategi yang dapat ditempuh adalah melalukan upaya secara sistematis dan terprogram dalam meningkatkan kapasitas peralatan. Peningkatan kapasitas peralatan diprioritaskan pada layanan pengujian, penanganan pencemaran dan audit energi yang potensial dalam meningkatkan pelayanan dan sekaligus pendapatan.

7. Pengembangan Kemampuan Layanan

Ditujukan pada pengembangan dan sosialisasi paradigma baru menjadi organisasi litbang yang handal dan terkemuka, serta berorientasi pada pasar (outward looking). Disamping itu perlu dibangun budaya organisasi (corporate culture) yang ber-etika professional, dan berintegritas tinggi, serta menyusun dan mengembangkan sistem dan prosedur kerja, petunjuk teknis dan pelaksanaan organisasi yang jelas, lugas dan terprogram.

8. Meningkatkan kemampuan teknis untuk mendukung Kebijakan Industri Nasional Sebagai instansi Pemerintah dan unit pelaksana teknis dari Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri (BPKIMI) memiliki kewajiban untuk menjalankan Kebijakan Industri Nasional serta memberikan dukungannya terhadap kebijakan litbang yang

(15)

8 ditetapkan oleh BPPI dengan fokus pada nanoteknologi dan bioteknologi lingkungan serta litbang terapan yang mendukung energi baru dan terbarukan serta pelestarian lingkungan dalam upaya membangun kompetensi inti daerah. Sehubungan dengan itu BBTPPI telah mengambil peran dalam menjalankan kegiatan litbang tersebut sesuai dengan kapabilitas yang dimiliki, dalam koridor tugas pokoknya di bidang teknologi pencegahan pencemaran industri.

B. RENCANA STRATEGIS TAHUN 2014

Di tahun anggaran 2014 ini BBTPPI memiliki 8 (delapan) rencana strategis yang telah dituangkan dalam Penetapan Kinerja Tahun 2014 sebagai berikut :

a. Meningkatnya hasil-hasil Litbang yang dimanfaatkan oleh industri b. Meningkatnya kerja sama litbang

c. Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang d. Meningkatnya usulan penerapan SNI

e. Meningkatnya jasa pelatihan teknis kepada dunia usaha f. Meningkatnya Standardisasi Industri Daerah

g. Meningkatnya budaya pengawasan pada pimpinan & staf h. Meningkatkan kualitas pelayanan publik

C. RENCANA KINERJA TAHUN 2014

Berdasarkan 8 (delapan) rencana strategis di atas, BBTPPI menyusun rencana kinerja dengan 7 (tujuh) output kegiatan untuk dilaksanakan pada tahun 2014 dengan jenis kegiatan dan target yang akan dicapai, sebagai berikut :

1. Melaksanakan Riset Litbang Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri

Kegiatan yang dilaksanakan adalah Riset Litbang Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri sebanyak 9 judul kegiatan riset, sebagai berikut :

a. Penerapan pengolahan air limbah industri pencucian jean dengan teknologi biologis anaerobik bersekat hibrida-wetland di IKM

b. Pilot project inkubator teknologi industri tahu yang efisien dan ramah lingkungan c. Pemanfaatan tempurung kelapa sebagai bahan pembuatan elektroda berbasis karbon

yang berpotensi untuk oksidasi polutan air limbah industri

d. Optimasi penghilangan tanin dan asam sianida pada pengolahan tepung buah mangrove sebagai substitusi bahan baku industri pangan

(16)

9 e. Rekayasa desain dan proses pencampuran basa anti koagulan dan proses pencampuran

asam koagulan berbasis PLC di industri pengolahan karet ribbed smoked sheet

f. Pemanfaatan konsorsium mikroba dan biokatalisator dalam peningkatan kinerja sistem pengolahan air limbah industri

g. Penelitian ujicoba kemampuan bakteri indigenous dalam pengolahan limbah industri kacang garing

h. Pemanfaatan bittern sebagai koagulan dan bakteri halofilik pada pengolahan limbah air rebusan industri pemindangan ikan

i. Pemanfaatan konsorsium marolis untuk pengolahan limbah sludge minyak

2. Melaksanakan Layanan Jasa Teknis

Kegiatan yang dilaksanakan pada layanan jasa teknis terdiri dari Pengujian Pengendalian, Pencemaran Dan Aneka Komoditi, Pelatihan Pada Industri, Audit Energi Dan Lingkungan, Sertifikasi, Standardisasi, dan Kalibrasi.

3. Pengembangan Kelembagaan Balai Besar/Baristan Industri

Kegiatan yang tercakup pada pengembangan kelembagaan balai industri adalah pelatihan personil BBTPPI, pendidikan dan pelatihan struktural, pendidikan dan pelatihan teknis, pendidikan dan pelatihan fungsional, pengembangan kelembagaan dan kemitraan usaha, pengembangan kelembagaan balai, penyuluhan dan penyebaran informasi, yang meliputi kegiatan :

a. Melakukan pelayanan teknologi informasi, seperti layanan perpustakaan, mengakses informasi teknologi dengan internet dan mendistribusikan kepada unsur terkait di internal Balai, termasuk pengembangan Sistem Informasi Laboratorium (SIL).

b. Melakukan penyiapan bahan pemasaran dan promosi seperti pembuatan profil, leaflet dan brosur dalam bentuk cetak dan elektronik.

c. Merencanakan dan mengembangkan homepage/situs website BBTPPI.

d. Melakukan penyebarluasan dan pendayagunaan hasil litbang lewat kegiatan pameran dan seminar, temu usaha dan diseminasi hasil litbang.

e. Melakukan Forum Group Discussion (FGD) untuk memfasilitasi Klaster Industri Makanan dan Minuman.

f. Aktif dalam kegiatan pelayanan teknologi yang terkait dengan riset sosial-ekonomi- budaya seperti studi AMDAL, penyusunan RKL/RPL, UKL/ UPL dsb.

g. Melakukan kontak bisnis dengan klien/calon klien dan kontak kerjasama.

(17)

10 4. Menyusun Dokumen Perencanaan/ Penganggaran/Pelaporan/Monitoring dan

Evaluasi

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, diperlukan dokumen perencanaan dan penganggaran yang tepat. Penyusunan dokumen perencanaan dan penganggaran di tahun 2014 ditargetkan sebanyak 1 dokumen yang berupa Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKAKL) tahun 2014.

a. Penyelenggaraan Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP).

b. Penyusunan Program c. Monitoring dan Evaluasi

5. Melaksanakan Layanan Perkantoran

Dalam rangka mencapai pelayanan prima, dalam tahun 2014 BBTPPI melaksanakan layanan perkantoran selama 12 bulan yang terdiri dari kegiatan sebagai berikut :

a. Penyelenggaraan kegiatan yang terkait dengan Kesejahteraan Pegawai/ Pembayaran Gaji dan Tunjangan

b. Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran

c. Pengadaan prasarana, sarana dan fasilitas kerja, termasuk daya dan jasa.

d. Penyelenggaraan kegiatan administratif perkantoran (surat menyurat, kearsipan, keuangan, kepegawaian, dsb).

e. Penyelenggaraan kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana kerja.

f. Penyelenggaraan Laboratorium/Bahan

g. Penyelenggaraan Perpustakaan/Kearsipan/Dokumentasi

6. Melaksanakan Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi

Sarana pengolah data dan komunikasi yang diadakan pada tahun 2014 adalah berupa komputer dan aksesoris jaringan sebanyak 16 unit. Sarana tersebut dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas layanan jasa teknis BBTPPI.

7. Melaksanakan Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran

Peralatan dan fasilitas perkantoran yang diadakan pada tahun 2014 terdiri dari sarana laboratorium instrument, sarana laboratorium gas, lingkungan dan kalibasi, sarana litbang dan buku referensi teknologi pencegahan pencemaran industri.

(18)

11 Dalam tahun 2014, terdapat kegiatan yang dibiayai dari APBN (Rupiah Murni) dan kegiatan yang dibiayai dari PNBP. Anggaran Rupiah Murni (RM) digunakan untuk membiayai kegiatan rutin pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BBTPPI, dan anggaran PNBP digunakan untuk meningkatkan pelayanan industri/masyarakat.

Rencana Kinerja ini akan dilaksanakan oleh segenap unsur organisasi yang ada, mulai dari Kepala Balai Besar, Kepala Bagian, Kepala Bidang, pejabat fungsional dan seluruh staf lainnya.

Ukuran keberhasilan dari program maupun kegiatan sebagaimana uraian di atas yang akan dilaksanakan oleh Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Semarang secara makro sebagai berikut :

1. Pelaksanaan tupoksi BBTPPI berjalan dengan baik dengan didukung SDM, sarana dan prasarana yang memadai.

2. Tersusunnya rencana teknis, terbentuknya pengembangan kelembagaan, peningkatan

kemampuan SDM melalui pendidikan formal dan training, terselenggaranya 9 (sembilan) judul Riset Litbang Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri,

terselenggaranya penyuluhan dan penyebaran informasi, pemberdayaan dan pemasyarakatan.

3. Jasa Pelayanan Teknis BBTPPI dengan target penerimaan sebesar Rp.11.197.440.000,-.

D. RENCANA ANGGARAN

Untuk mendukung pelaksanaan tupoksi, BBTPPI mendapat alokasi anggaran awal sebesar Rp. 26.323.674.000,- kemudian terdapat beberapa revisi dengan perubahan pagu anggaran sebagai berikut:

a. Revisi 1 di bulan Februari alasan revisi adalah pergeseran antar keluaran dalam satu kegiatan dan satu satker dan pencantuman saldo awal kas BLU tanpa merubah Pagu sebesar Rp. 26.323.674.000,-

b. Revisi 2 di bulan April alasan revisi adalah ralat akun untuk belanja peralatan litbang (RM) dari belanja bahan menjadi belanja modal dan ralat akun untuk belanja modem dan router wireless (BLU) dari belanja barang menjadi belanja modal tanpa merubah Pagu sebesar Rp. 26.323.674.000,-

c. Revisi 3 di bulan September alasan revisi adalah perubahan belanja honor output kegiatan (521213) menjadi belanja bahan (521211) dan belanja modal peralatan dan mesin (532111) tanpa merubah Pagu sebesar Rp. 26.323.674.000,-

(19)

12 d. Revisi 4 di bulan November alasan revisi adalah pergesaran rincian anggaran antar keluaran akun belanja jasa lainnya (522191) menjadi Belanja Modal Peralatan dan Mesin (532111) dan perjalanan dinas Paket meeting luar kota (524119) tanpa merubah Pagu sebesar Rp. 26.323.674.000,-

e. Revisi 5 di bulan Desember alasan revisi adalah kekurangan anggran belanja pegawai sehingga harus menambah anggaran sebesar Rp. 170.309.000,- menyebabkan perubahan Pagu Rp. 26.323.674.000,- berubah menjadi 26.493.983.000,-

Pagu anggaran tersebut berasal dari Rupiah Murni (RM) sebesar Rp.14.862.807.000,- dan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp. 9.362.600,- dengan rincian sebagai berikut.

Tabel 2: Rencana Anggaran Tahun 2014

Kode Uraian Kegiatan Jumlah Biaya (Rp)

Sumber Dana RM (Rp) PNBP (Rp) 1.873.001 Hasil Kajian/penelitian

Penguasaan Teknologi Industri

807.020.000 763.020.000 44.000.000 1.873.003 Layanan Jasa Teknis 7.277.881.000 - 7.277.881.000 1.873.004 Pengembangan Kelembagaan

Balai Besar/baristand Industri

997.166.000 493.563.000 503.603.000 1.873.005 Dokumen Perencanaan/

penganggaran/ pelaporan/

monitoring Dan Evaluasi

716.687.000 574.487.000 142.200.000

1.873.994 Layanan Perkantoran 15.024.765.000 13.332.295.000 1.692.470.000 1.873.996 Perangkat Pengolah Data Dan

Komunikasi

88.700.000 21.500.000 67.200.000 1.873.997 Peralatan Dan Fasilitas

Perkantoran

1.581.764.000 111.678.000 1.470.086.000 TOTAL 26.493.983.000 15.296.543.000 11.197.440.000

(20)

13 E. DOKUMEN PENETAPAN KINERJA

Penetapan Kinerja Tahun 2014 merupakan tolok ukur keberhasilan kinerja BBTPPI, sehingga di akhir tahun 2014 dapat diukur keberhasilan kinerja BBTPPI selama 1 tahun anggaran. Penetapan Kinerja dengan 8 sasaran strategis dan 15 indikator kinerja dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 3: Sasaran dan Indikator Kinerja Kegiatan Tahun 2014

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

Perspektif Pemangku Kepentingan / Stakeholder 1 Meningkatnya hasil-hasil

Litbang yang dimanfaatkan oleh industri

Hasil litbang yang siap diterapkan 2 Penelitian

Hasil litbang yang telah

diimplementasikan

1 Penelitian Perspektif Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi

2 Meningkatnya kerja sama litbang

Kerja sama litbang instansi dengan industri

3 Kerjasama 3 Meningkatnya publikasi

ilmiah hasil litbang

Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan

9 Karya Tulis

Ilmiah 4 Meningkatnya usulan

penerapan SNI

Peningkatan jumlah jenis produk yang sudah bisa diuji di

laboratorium

5%

5

Meningkatnya jasa pelayanan teknis kepada dunia usaha

Jumlah Orang 60 Orang

Jumlah sampel 8000 Sampel

Jumlah Desain/Prototip 3 Desain/

Prototip Jumlah Perusahaan yang dilayani 500 Perusahaan

Nilai (Rp.) JPT 11.197.440.000

6

Meningkatnya Standardisasi Industri Daerah

Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat

19 Orang Jumlah pengadaan alat

laboratorium

39 alat Jumlah lingkup pengakuan produk

LPK yang diakui oleh KAN

1 Lingkup 7 Meningkatnya budaya

pengawasan pada unsur pimpinan dan staf

Terbangunnya Sistem Pengendalian Intern di unit kerja

1 Sistem

8 Meningkatkan kualitas pelayanan publik

Tingkat kepuasan pelanggan Indeks 4 (skala 1-5) Jumlah Anggaran Program Tahun 2014 : Rp. 26.493.983.000,-

(21)

14 BAB. III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas Kinerja merupakan pengukuran keberhasilan maupun kegagalan dari suatu rencana kinerja yang telah ditetapkan. Pada bab ini, menjelaskan target dan realisasi dari Penetapan Kinerja TA. 2014 (Tapkin 2014) dan capaian dari kegiatan lainnya yang dianggap penting untuk menginformasikan ukuran keberhasilan tujuan dan sasaran strategis organisasi.

Selain itu, juga memapaparkan Capaian Kinerja Satker Berdasarkan Renstra BPKIMI Tahun 2010- 2014. Uraian di bawah merupakan realisasi kinerja BBTPPI pada tahun 2014 yang disajikan berdasarkan sumber dana dari Rupiah Murni (RM) dan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).

A. ANALISIS CAPAIAN KINERJA

Dalam mencapai visi dan misinya, BBTPPI melaksanakan kegiatan yang mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) BPKIMI tahun 2010-2014 dan Restra BBTPPI yang setiap awal Tahun Anggaran ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja (Tapkin) BBTPPI tahun 2014.

Pada TA. 2014 Tapkin BBTPPI meliputi 8 (delapan) Sasaran Strategis untuk melaksanakan kinerjanya yaitu :

1. Sasaran Strategis I: Meningkatnya hasil-hasil Litbang yang dimanfaatkan oleh industri;

2. Sasaran Strategis II: Meningkatnya kerja sama litbang;

3. Sasaran Strategis III: Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang;

4. Sasaran Strategis IV: Meningkatnya usulan penerapan SNI ;

5. Sasaran Strategis V: Meningkatnya jasa pelayanan teknis kepada dunia usaha ; 6. Sasaran Strategis VI: Meningkatnya Standardisasi Industri Daerah;

7. Sasaran Strategis VII: Meningkatnya budaya pengawasan pada unsur pimpinan dan staf;

8. Sasaran Strategis VIII: Meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Untuk capaian kinerja Kegiatan BBTPPI selama kurun waktu 2010-2014 berdasarkan Renstra Kementerian dan Renstra BPKIMI adalah sebagai berikut :

(22)

15 Tabel 3.1

Capaian Kinerja BBTPPI Berdasarkan Renstra Kemenperin dan Renstra BPKIMI Tahun 2010- 2014

PROGRAM/

KEGIATAN

PRIORITAS INDIKATOR 2010 2011 2012 2013 2014

T R T R T R T R T R

Kegiatan : Penelitian dan Pengembangan Teknologi dan Peningkatan JPT

Berdasarkan Renstra BPKIMI

a. Penelitian dan pengembangan teknologi industri

Jumlah hasil litbang

yang siap diterapkan 2 2 2 4

Karya tulis ilmiah

yang dipublikasikan 17 17 10 10 13 17 9 10 9 8 Jumlah hasil litbang

yang telah

diimplementasikan

5 2 1 1 1 4

b. Pelayanan jasa

teknis industri Jumlah Orang 25 25 25 25 25 25 60 60 60 62 Jumlah Sampel 7520 7485 7713 7646 7713 8995 7713 10671 8000 10267

Jumlah

Desain/Prototip 1 1 3 4 3 5

Jumlah Perusahaan

yang dilayani 530 530 454 454 500 398 500 584 500 596 Nilai (Rp.) JPT 5.400.

000.

000 5.719.

432.

811 6.480.

000.

000 6.985.

886.

313 7.776.

000.

000 7.174.

753.

021 9.214.

913.

000 9.718.

405.

000

11.197.

440.

000 11.200.

790.

258

c. Peningkatan Standardisasi Industri Daerah

Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat

39 39 58 58 16 21 19 27 19 63

Jumlah pengadaan

alat laboratorium 2 2 10 10 25 7 39 36 39 57

Jumlah lingkup pengakuan produk LPK yang diakui oleh KAN

5 5 5 5 2 5 2 5 1 1

Prioritas Kementerian/Lembaga

a. Penelitian dan pengembangan teknologi industri

Jumlah hasil litbang

teknologi baru 10 10 10 8 10 14 10 12 10 9

Jumlah kerjasama litbang dan rancang bangun

4 4 4 3 3 5 3 5 3 3

b. Pelayanan Teknis pengujian industri

Jumlah JPT 7520 7485 7713 7646 7713 8995 7713 10671 8000 10267

c. Peningkatan Standardisasi Industri Daerah

Jumlah RSNI 5 5 5 5 2 5 2 5 1 1

Pada umumnya telah mencapai target yang ditetapkan, namun terdapat beberapa indikator yang realisasinya tidak mencapai target, adapun kendala dalam pencapaian kinerja kegiatan prioritas tersebut adalah :

(23)

16 a. Pada indikator Jumlah hasil litbang yang siap diterapkan yaitu proses biologi memerlukan

waktu yang lama dan kurangnya fasilitas pengujian laboratorium untuk hasil litbang.

b. Pada indikator Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan yaitu proses review naskah karya tulis ilmiah dan perbaikan hasil review relative lama. Banyaknya peneliti yang tidak melaporkan hasil karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan, menyebabkan banyaknya judul karya tulis ilmiah yang tidak terekap di bagian administrasi.

c. Pada indikator Jumlah hasil litbang yang telah diimplementasikan yaitu efisiensi dari kegiatan yang memang tidak harus dilaksanakan, yang disebabkan karena system penganggaran yang direncanakan menggunakan estimasi harga satu tahun ke depan untuk mengantisipasi adanya kenaikkan harga.

d. Pada indikator Jumlah Desain/Prototip yaitu belum tersebarnya informasi teknologi pengolahan limbah cair industri.

e. Pada indikator Jumlah Sampel yaitu lembaga pengujian perlu menggunakan peralatan uji/

instrumentasi yang perlu direvitalisasi terutama untuk pengujian aneka komoditi dan furniture, bidang pengujian kualitas udara masih terdapat kekurangan masih terdapat kekurangan alat uji emisi dan ambient.

f. Pada indikator Jumlah Perusahaan yang dilayani yaitu masih banyak pelanggan yang belum terlayani karena keterbatasan sarana, prasarana dan SDM.

g. Pada indikator Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat yaitu peningkatan kompetensi SDM tidak sesuai jadwal karena tergantung dari pihak penyelenggara.

Diharapkan pada tahun selanjutnya, capaian kinerja dapat mencapai target yang telah ditetapkan sebagai bahan untuk tindak lanjut, evaluasi dan perbaikan dalam pelaksanaan program/kegiatan periode 5 (lima tahun yang akan datang).

Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, pada tahun 2014 BBTPPI melaksanakan kegiatan yang terdiri dari 8 (delapan) Sasaran Strategis dengan 15 (lima belas) Indikator Kinerja. Dalam pelaksanaannya, setiap triwulan dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap capaian tersebut melalui Laporan Triwulanan, e-monitoring, dan ALKI. Adapun realisasi keuangan dan fisik per triwulan dari target yang dimaksud terlihat pada tabel 3.2.

(24)

17 Tabel 3.2

Capaian Penetapan Kinerja Per Triwulan TA. 2014

S R S R S R S R S R S R S R S R

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22)

Meningkatnya hasil-hasil Litbang yang dimanfaatkan oleh industri

Hasil litbang yang siap diterapkan

2 Penelitian 4 Penelitian 25 30 15 30 35 30 25 110

Hasil litbang yang telah diimplementasikan

1 Penelitian 4 Penelitian 25 200 25 0 25 0 25 200

Perspektif Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi

2 Meningkatnya kerja sama litbang

Kerja sama litbang instansi dengan industri

3 Kerjasama 3 Kerjasama 25 30 25 30 25 15 25 25

3 Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang

Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan

9 KTI 12 KTI 25 40 25 17 25 23 25 53

4 Meningkatnya usulan penerapan SNI

Peningkatan jumlah jenis produk yang sudah bisa diuji di laboratorium

5% (5 komoditi) 5% (5 komoditi) 25 60 25 0 25 15 25 15

Meningkatnya jasa pelatihan teknis kepada dunia usaha

Jumlah Orang 60 Orang 62 Orang 25 60 25 40 25 3 25 0

Jumlah sampel 8000 Sampel 10267 Sampel 25 25 25 32 25 36 25 35

Jumlah Desain/Prototip 3 Desain 5 Desain 25 30 25 45 30 25 20 67

Jumlah Perusahaan yang dilayani

500 Perusahaan 596 Perusahaan 25 49 25 13 25 35 25 22

Nilai (Rp.) JPT Rp11,197,440,000 Rp11,200,790,258 25 14 25 22 25 30 25 34

Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat

19 Orang 63 Orang 25 37 25 42 25 37 25 216

Jumlah pengadaan alat laboratorium

39 alat 57 alat 25 41 25 36 25 0 25 69

Jml lingkup pengakuan produk LPK yang diakui oleh KAN

1 Lingkup 1 Lingkup 25 25 25 30 25 20 25 15

7 Meningkatnya budaya pengawasan pada pimpinan

& staf

Terbangunnya Sistem Pengendalian Intern di unit kerja

1 Sistem 1 Sistem 13 12 31 33 31 35 25 20

8 Meningkatkan kualitas

pelayanan publik Tingkat kepuasan pelanggan Indeks 4

(skala 1-5) Indeks 4

(skala 1-5) 25 25 25 30 25 24 25 21

6 Meningkatnya Standardisasi Industri Daerah

Triwulan IV (%) Keuan Fisik Keuangan Fisik

No Sasaran Strategis Capaian

5 1

Keuangan

Indikator Kinerja Target Fisik Keuangan Fisik

Perspektif Pemangku Kepentingan / Stakeholder

Pagu Indikator

Kinerja

Triwulan I (%) Triwulan II (%) Triwulan III (%)

Dapat dilihat diatas pada umumnya telah mencapai target yang ditetapkan, di triwulan tertentu terdapat beberapa indikator yang realisasinya tidak mencapai target, sebaliknya di beberapa triwulan sebelum atau sesudahnya melebihi target yang ditentukan, namun jika ditotal semua indikator hampir semuanya melebihi target yang ditentukan.

Adapun, hasil capaian kinerja yang telah dilaksanakan dari masing-masing sasaran strategis tersebut adalah sebagai berikut :

1. Sasaran Strategis I : Meningkatnya hasil-hasil Litbang yang dimanfaatkan oleh industri

Sampai dengan akhir tahun anggaran 2014 semua indikator kinerja sasaran strategis I telah melebihi capaian sasaran yang ditargetkan.

(25)

18 a. Indikator Kinerja I.1 :

Hasil litbang yang siap diterapkan

Indikator hasil litbang yang siap diterapkan telah mencapai sasaran fisik 100%

dengan capaian realisasi 200% (4 penelitian) yaitu:

a. Pengolahan limbah cair dengan proses biologi (PT. SOSRO). Desain IPAL dengan proses biologi telah selesai dibuat, tindak lanjut pembangunan IPAL menunggu persetujuan anggaran dari kantor pusat PT Sinar Sosro.

b. Teknologi kimia fisika atau fotokatalitik (PT. Puri Nusa Eka Persada). Teknologi proses dan desain pengolahan limbah telah selesai dibuat, tindak lanjut pembangunan IPAL menunggu persetujuan anggaran dari kantor pusat PT Puri Nusa Eka Persada.

c. Pengolahan limbah cair dengan proses biologi atau UASB (PT. Zenith). Desain IPAL dengan proses biologi telah selesai dibuat, tindak lanjut pembangunan IPAL menunggu ketersediaan anggaran.

d. Bioremidiasi lumpur pengeboran minyak kerjasama dengan KUD Wargo Tani Makmur dan PT Witsun Perkasa. DED pengolahan lumpur minyak telah selesai dibuat, pembangunan fisik menunggu ketersediaan anggaran.

Apabila dibandingkan, maka jumlah Hasil litbang yang siap diterapkan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3

Perbandingan Capaian Jumlah Hasil Penelitian dan Pengembangan yang Siap Diterapkan 2010-2014

Indikator Kinerja

Capaian TA. 2010

Capaian TA. 2011

Capaian TA. 2012

Capaian TA. 2013

Capaian TA. 2014 Hasil litbang yang

siap diterapkan

- - - 2 4

Pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 BBTPPI tidak menetapkan capaian Kinerja. Pada tahun 2013 dan 2014 menujukkan peningkatan capaian hasil penelitian dan pengembangan yang siap diterapkan sebesar 100%.

Indikator Kinerja Target Capaian % Capaian

Hasil litbang yang siap diterapkan 2 Penelitian 4 Penelitian

200

(26)

19 Beberapa kendala yang dihadapi adalah pada proses biologi memerlukan waktu yang lama dan kurangnya fasilitas pengujian laboratorium untuk hasil litbang.

b. Indikator Kinerja I.2 :

Hasil litbang yang telah diimplementasikan

Indikator hasil litbang yang telah diimplementasikan telah mencapai sasaran fisik 100% dengan capaian realisasi 400% (4 penelitian) yaitu:

a. Pengolahan limbah cair PT. Indokores Purbalingga.

b. Pengolahan limbah cair (aerob, anaerob, wetland) RSIA. Mutiara Bunda Brebes.

c. Pengolahan limbah cair Tahu Kabpaten Magelang kerjasama dengan IKM Wilayah II Kementerian Perindustrian.

d. DAPATI pengolahan limbah cair Batik ""Hadi Prayitno"" Banyumas.

Apabila dibandingkan, maka jumlah hasil litbang yang telah diimplementasikan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4

Perbandingan Capaian Jumlah Hasil litbang yang telah diimplementasikan 2010-2014

Indikator Kinerja Capaian TA. 2010

Capaian TA. 2011

Capaian TA. 2012

Capaian TA. 2013

Capaian TA. 2014 Hasil litbang yang telah

diimplementasikan

- - 2 1 4

Pada tahun 2010 dan 2011 BBTPPI tidak menetapkan capaian kinerja hasil litbang yang telah diimplementasikan. Pada tahun 2012 sampai dengan 2014 relatif menujukkan peningkatan.

Kendala Tahun 2013 menunjukkan penurunan di karenakan fisiensi dari kegiatan yang memang tidak harus dilaksanakan, system penganggaran yang direncanakan menggunakan estimasi harga satu tahun ke depan untuk mengantisipasi adanya kenaikkan harga.

2. Sasaran Strategis II : Meningkatnya kerja sama litbang

a. Indikator Kinerja II.1 :

Kerja sama litbang instansi dengan industri

Indikator Kinerja Target Capaian

%

Capaian Hasil litbang yang telah

diimplementasikan 1 Penelitian 4 Penelitian

400

(27)

20 Sampai dengan akhir tahun anggaran 2014 sasaran strategis II dengan indikator kerja sama litbang instansi dengan industri telah mencapai sasaran yang direncanakan dengan sasaran fisik sebesar 100%, berupa 3 kerjasama yaitu:

a. Rekayasa Desain dan Proses Pencampuran Basa Anti Koagulan dan Proses Pencampuran Asam Koagulan Berbasis PLC di Industri Pengolahan Karet Ribbed Smoked Sheet (PTPN IX),

b. Pilot Project Inkubator Teknologi Industri Tahu yang Efisien Dan Ramah Lingkungan (IKM Tahu “Suharno”),

c. Penerapan Pengolahan Air Limbah Industri Pencucian Jean Dengan Teknologi Biologis Anaerobik Bersekat Hibrida-Wetland di IKM (Industry Washing Jean).

Apabila dibandingkan, maka jumlah

Kerja sama litbang instansi dengan industri

dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5

Perbandingan Capaian Jumlah

Kerja sama litbang instansi dengan industri

2010-2014

Indikator Kinerja Capaian TA. 2010

Capaian TA. 2011

Capaian TA. 2012

Capaian TA. 2013

Capaian TA. 2014

Kerja sama litbang

instansi dengan industri

4 3 5 5 3

Dari tabel diatas terlihat bahwa pada tahun 2010 samapai dengan tahun 2013 mengalami peningkatan capaian kerja sama litbang instansi dengan industri, namun pada tahun 2014 mengalami penurunan dikarenakan keterbartasan jumlah personil untuk melaksanakan kerjasama tersebut.

3. Sasaran Strategis III : Meningkatnya publikasi ilmiah hasil litbang a. Indikator Kinerja III.1 : Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan

Sampai dengan akhir tahun anggaran 2014 sasaran strategis III dengan indikator karya tulis ilmiah yang dipublikasikan telah mencapai sasaran sebesar 133% dari target sasarannya 100%. Capaian realisasi fisik berupa 12 karya tulis ilmiah, yaitu: 1 karya

Indikator Kinerja Target Capaian

%

Capaian Kerja sama litbang instansi dengan

industri

3 Kerjasama 3 Kerjasama 100

(28)

21 tulis ilmiah dipublikasikan tingkat internasional, dan 11 karya tulis ilmiah dipublikasikan tingkat nasional.

Apabila dibandingkan, maka jumlah

Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan

dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6

Perbandingan Capaian Jumlah

Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan

2010-2014 Indikator Kinerja Capaian

TA. 2010

Capaian TA. 2011

Capaian TA. 2012

Capaian TA. 2013

Capaian TA. 2014 Karya tulis ilmiah yang

dipublikasikan

17 10 17 8 12

Dari tabel diatas terlihat bahwa pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 mengalami naik turun capaian karya tulis ilmiah yang dipublikasikan

.

Beberapa kendala yang dihadapi yaitu proses review naskah karya tulis ilmiah dan perbaikan hasil review relative lama. Banyaknya peneliti yang tidak melaporkan hasil karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan, menyebabkan banyaknya judul karya tulis ilmiah yang tidak terekap di bagian administrasi.

4. Sasaran Strategis IV : Meningkatnya usulan penerapan SNI

a. Indikator Kinerja IV.1 : Peningkatan jumlah jenis produk yang sudah bisa diuji di laboratorium

Sampai dengan akhir tahun anggaran 2014 realisasi fisik untuk indikator peningkatan jumlah jenis produk yang sudah bisa diuji di laboratorium hampir mencapai sasaran sebesar 90% dari target sasarannya 100%. Adapun jenis produk yang diuji adalah almunium sulfat, minyak goreng, papan tulis, pupuk NPK padat, Asam sulfat. 5 Komiditi tersebut sudah tercapai tinggal menunggu hasil dari KAN. Realisasi tidak mencapai sasaran dikarenakan belum adanya klien pada lingkup baru sebagai syarat akriditasi KAN.

Indikator Kinerja Target Capaian

%

Capaian

Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan 9 KTI 12 133

(29)

22 Apabila dibandingkan, maka jumlah

Peningkatan jumlah jenis produk yang sudah bisa diuji di laboratorium

dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.7

Perbandingan Capaian Jumlah

Peningkatan jumlah jenis produk yang sudah bisa diuji di laboratorium

2010-2014

Indikator Kinerja Capaian TA. 2010

Capaian TA. 2011

Capaian TA. 2012

Capaian TA. 2013

Capaian TA. 2014 Peningkatan jumlah

jenis produk yang sudah bisa diuji di

laboratorium

5

5. Sasaran Strategis V : Meningkatnya jasa pelayanan teknis kepada dunia usaha

Sampai dengan Triwulan IV TA. 2014 semua indikator kinerja sasaran strategis V telah mencapai sasaran yang direncanakan.

a. Indikator Kinerja V.1 : Jumlah Orang

Indikator Jumlah orang direncanakan sasaran fisiknya sebesar 100% dan terealisasi 103% telah mencapai sasaran, dengan rincian 62 orang yang meliputi 18 orang pelatihan ISO 9001, 18 orang Audit internal ISO 19011, 22 orang Pelatihan Pengambilan Sampel, 2 orang Pelatihan pengujian kualitas udara dan limbah cair dan 2 orang Pelatihan analisa laboratorium di Padang.

Apabila dibandingkan, maka jumlah orang dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Capaian

%

Capaian

Peningkatan jumlah jenis produk yang

sudah bisa diuji di laboratorium

5% (5

komoditi) 5 90

Indikator Kinerja Target Capaian

%

Capaian

Jumlah Orang 60 Orang 62 103

(30)

23 Tabel 3.8

Perbandingan Capaian Jumlah Orang2010-2014 Indikator Kinerja Capaian

TA. 2010

Capaian TA. 2011

Capaian TA. 2012

Capaian TA. 2013

Capaian TA. 2014

Jumlah Orang 25 25 57 60 62

Dari tabel

diatas

terlihat bahwa pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 mengalami peningkatan

jumlah orang yang dilatih

.

b. Indikator Kinerja V.2 : Jumlah sampel

Indikator jumlah sampel direncanakan sasaran fisiknya sebesar 100% dan terealisasi 128% telah mencapai sasaran dengan capaian 10267 sampel dengan rincian:

6532 Jumlah Pengujian Lab Limbah, 2244 Jumlah Pengujian Lab Aneka Komoditi, 1491 Jumlah Pengujian Lab Udara.

Apabila dibandingkan, maka jumlah sampel dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.9

Perbandingan Capaian Jumlah Sampel2010-2014 Indikator Kinerja Capaian

TA. 2010

Capaian TA. 2011

Capaian TA. 2012

Capaian TA. 2013

Capaian TA. 2014

Jumlah Sampel 7485 7646 8995 10671 10267

Dari tabel

diatas

terlihat bahwa pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 relatif mengalami peningkatan

jumlah sampel

.

Beberapa

kendala

yang dihadapi yaitu lembaga pengujian perlu menggunakan peralatan uji/instrumentasi yang perlu direvitalisasi terutama untuk pengujian aneka komoditi dan furniture, bidang pengujian kualitas udara masih terdapat kekurangan masih terdapat kekurangan alat uji emisi dan ambient.

c. Indikator Kinerja V.3 : Jumlah Desain/Prototip

Indikator jumlah desain/prototip direncanakan sasaran fisiknya sebesar 100% dan terealisasi 167% telah mencapai sasaran dengan capaian 5 prototip yaitu:

Indikator Kinerja Target Capaian

%

Capaian

Jumlah sampel 8.000 Sampel 10.267 Sampel 128

(31)

24 a. IPAL Fasilitasi IPAL Tahu di Magelang

b. IPAL IKM Tahu "Suharno"

c. IPAL Washing Jean di Pekalogan

d. Proses produksi pengolahan karet di PTPN IX e. IPAL IKM Batik di Banyumas

Apabila dibandingkan, maka Jumlah Desain/Prototip dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.10

Perbandingan Capaian Jumlah Desain/Prototip 2010-2014 Indikator Kinerja Capaian

TA. 2010

Capaian TA. 2011

Capaian TA. 2012

Capaian TA. 2013

Capaian TA. 2014

Jumlah Desain/Prototip 1 4 5

Pada tahun 2010 dan 2011 BBTPPI tidak menetapkan capaian jumlah desain/prototip. Pada tahun 2012 sampai dengan 2014 menujukkan peningkatan jumlah desain.

d. Indikator Kinerja V.4 : Jumlah Perusahaan yang dilayani

Indikator jumlah perusahaan yang dilayani direncanakan sasaran fisiknya sebesar 100% dan terealisasi sebesar 119% (596 perusahaan yang dilayani), dengan rincian berdasarkan jenisnya yaitu: 90 perusahaan tekstil, 47 perusahaan AMDK dan SNI, 19 perusahaan rumah sakit, 26 perusahaan pemerintah, 16 hotel, 34 perusahaan kayu, 24 perusahaan BUMN, 79 perorangan, 53 perusahaan lain-lain, 51 perusahaan makanan, 15 perusahaan migas, 17 perusahaan logam mesin, 23 perusahaan furniture, 16 perusahaan rokok, 21 perusahaan minuman, 15 perusahaan farmasi, 9 perusahaan gula, 8 perusahaan jamu, 13 perusahaan garam, 5 perusahaan kertas, 4 perusahaan pupuk, 2 perusahaan pakan ternak, 2 perusahaan kosmetik, 7 perusahaan rambut palsu.

Indikator Kinerja Target Capaian

%

Capaian

Jumlah Desain/Prototip 3 Desain 5 167

Indikator Kinerja Target Capaian

%

Capaian

Jumlah Perusahaan yang dilayani 500

Perusahaan 596 119

(32)

25 Apabila dibandingkan, maka Jumlah Perusahaan yang dilayani dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.11

Perbandingan Capaian Jumlah Perusahaan yang dilayani 2010-2014 Indikator Kinerja Capaian

TA. 2010

Capaian TA. 2011

Capaian TA. 2012

Capaian TA. 2013

Capaian TA. 2014 Jumlah Perusahaan

yang dilayani

530 454 398 584 596

Dari tabel

diatas

terlihat bahwa pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 relatif mengalami

peningkatan capaianjumlah perusahaan yang dilayani

.

Kendala yang dihadapi adalah masih banyaknya pelanggan yang belum terlayani karena keterbatasan sarana, prasarana dan SDM.

e. Indikator Kinerja V.5 : Nilai (Rp.) JPT

Indikator Nilai (Rp.) JPT direncanakan sasaran fisiknya sebesar 100% dengan realisasi sebesar 100% (Rp. 11.200.790.258,-) namun masih menyisakan tagihan piutang dari para pelanggan yang belum dibayar pada Triwulan IV antara lain:

1. PT. Geodipa Energi unit Dieng belum membayar tagihan monitoring kualitas lingkungan sebesar Rp. 331.316.500,-

2. PT. Pertamina Cilacap belum membayar tagihan monitoring kualitas lingkungan sebesar Rp. 89.259.800,-

3. PT. Pertamina Balikpapan belum membayar tagihan monitoring kualitas lingkungan sebesar Rp. 625.857.000,-

4. Pelatihan Wirausaha IKM Pupuk Organik Cair Berbasis Bioteknologi Kerjasama dengan UMKM Perindag Kabupaten Sidenreng Rappang Sulawesi Selatan belum membayar tagihan sebesar Rp. 198.982.500,-

Apabila dibandingkan, maka Nilai (Rp.) JPT dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Capaian

%

Capaian

Nilai (Rp.) JPT 11.197.440.000 11.200.790.258 100

(33)

26 Tabel 3.12

Perbandingan Capaian Nilai (Rp.) JPT 2010-2014 Indikator

Kinerja

Capaian TA.

2010

Capaian TA.

2011

Capaian TA.

2012

Capaian TA.

2013

Capaian TA.

2014 Nilai

(Rp.) JPT

5.719.432.811 6.480.000.000 6.985.886.313 7.776.000.000 7.174.753.021

Dari tabel

diatas

terlihat bahwa pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 relatif mengalami

peningkatancapaian nilai JPT

.

6. Sasaran Strategis VI : Meningkatnya Standardisasi Industri Daerah

Sampai dengan Triwulan IV TA. 2014 hampir semua indikator kinerja sasaran strategis VI telah mencapai sasaran yang direncanakan.

a. Indikator Kinerja VI.1 : Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat

Indikator Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat telah mencapai sasaran fisik 100% dengan capaian realisasi 332% (63 orang) dengan rincian berdasarkan jenis diklat yang diikuti: Diklat Struktural 6 orang, Diklat fungsional 5 orang, Diklat perjenjangan 2 orang, Diklat Teknis 50 orang.

Apabila dibandingkan, maka Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.13

Perbandingan Capaian Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat 2010-2014 Indikator Kinerja Capaian

TA. 2010

Capaian TA. 2011

Capaian TA. 2012

Capaian TA. 2013

Capaian TA. 2014 Jumlah SDM yang

memperoleh sertifikat

39 58 21 27 63

Dari tabel

diatas

terlihat bahwa pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 mengalami naik turun capaian

jumlah SDM yang memperoleh sertifikat

.

Kendala yang dihadapi adalah peningkatan kompetensi SDM tidak sesuai dengan jadwal karena tergantung dari pihak penyelenggara.

Indikator Kinerja Target Capaian

%

Capaian

Jumlah SDM yang memperoleh sertifikat 19 Orang 63 332

(34)

27 b. Indikator Kinerja VI.2 : Jumlah pengadaan alat laboratorium

Indikator Jumlah pengadaan alat laboratorium telah mencapai sasaran fisik 100%

dengan capaian realisasi 146% (57 alat) yaitu : 15 unit AC, 1 eye wash standing, 1 kaliper, 1 unit kalibrator, 1 water bath, 3 digital burette, 2 handy talky, 1 dehumidifier, 3 lemari

pendingin, 1 blander + chooper, 1 UV Vis spectometer, 1 portable spectometer, 1 oven, 1 vacum pump, 1 isokinetic+ aksesoris, 1 fyrite gas analyzer, 1 calibration orifice set, 3 UPS, 1 showcase 180L, 1 hotplate, 6 PH meter, 1 COD reaktor, 1 COD meter, 1 rak wiremesh, 1 UV/VIS Spectrofotometer, 5 pengolah data.

Apabila dibandingkan, maka Jumlah pengadaan alat laboratorium dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.14

Perbandingan Capaian Jumlah pengadaan alat laboratorium 2010-2014 Indikator Kinerja Capaian

TA. 2010

Capaian TA. 2011

Capaian TA. 2012

Capaian TA. 2013

Capaian TA. 2014 Jumlah pengadaan alat

laboratorium

2 10 7 36 57

Dari tabel

diatas

terlihat bahwa pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 relatif mengalami

peningkatancapaian nilai JPT

.

Kendala yang dihadapi diantaranya Kendala dari pengadaan alat laboratorium adalah terbatasnya dana baik dari Rupiah Murni (RM) maupun Penerimaan Negara bukan pajak (PNBP), dimana pos anggaran pengadaan peralatan laboratorium sangat dipengaruhi oleh besaran pagu yang ditetapkan oleh BPKIMI

c. Indikator Kinerja VI.3 : Jumlah lingkup pengakuan produk LPK yang diakui oleh KAN Realisasi indikator Jumlah lingkup pengakuan produk LPK yang diakui oleh KAN direncanakan sasaran fisiknya sebesar 100% dan terealisasi 90% tidak mencapai sasaran dikarenakan belum adanya klien pada lingkup baru sebagai syarat akreditasi KAN.

Indikator Kinerja Target Capaian

%

Capaian

Jumlah pengadaan alat laboratorium 39 alat 57 146

Gambar

Tabel 1. Program Penguasaan Kemampuan Teknologi dalam 5 Tahun (2010 -2014)  No  Kelompok/Jenis Teknologi  2010 -2014
Tabel 2: Rencana Anggaran Tahun 2014
Tabel 3: Sasaran dan Indikator Kinerja Kegiatan Tahun 2014
Tabel Penerimaan PNBP Berdasarkan Jenis JPT  Tahun 2010-2014

Referensi

Dokumen terkait

Guidelines and Space Standards for Barrier Free Built Environment for Disabled and Elderly Persons.. Central Public Works Department Ministry of Urban Affairs

Sampai akhir Triwulan IV Tahun 2020, meningkatnya kualitas laporan pelaksanaan kegiatan dan anggaran dengan indikator kinerja nilai sistem akuntabilitas kinerja instansi

Apabila suatu perseroan adalah penduduk suatu Negara pihak pada Persetujuan, maka Negara pihak pada Persetujuan, maka Negara lainnya pada Persetujuan, tidak boleh mengenakan

Hubungan Antara Proses Pembinaan Disiplin dalam Paduan Suara dengan Kedisiplinan Belajar Mahasiswa IAIN Sunan Ampel Surabaya”. Dalam. penelitian ini menurut analisa temuan

Urutan sintesis protein yang benar adalah: (3) RNAd dibentuk didalam inti oleh DNA (1) RNAd meninggalkan inti menuju ribosom (2) RNAt mengikat asam amino yang sesuai. (4) asam

Berdasarkan hasil respon sistem pada referensi tetap pada Gambar 8 dapat dilihat bahwa kontrol PI mampu mencapai dan mempertahankan output suhu sesuai dengan referensi 43oC

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan penjernihan dengan bahan asam sulfat (H 2 SO 4 ) dan three ethyl amin (TEA) terhadap karakteristik oli bekas, yaitu

Setiap proyek tentu saja mengalami perubahan- perubahan dari perancangan awal. Berikut adalah daftar perubahan-perubahan yang terjadi selama pengembangan proyek. Tabel