• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HARGA POKOK FULL COSTING IKAN TUNA KALENG PADA PT. BCH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HARGA POKOK FULL COSTING IKAN TUNA KALENG PADA PT. BCH"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HARGA POKOK FULL COSTING IKAN TUNA KALENG

PADA PT. BCH

Muhammad Fikri1, Ike Meilani F2 Politeknik Masamy Internasional Banyuwangi

Email1: mr.muhammadfikri@gmail.com Email2: ike.meilani@polmain.ac.id

Abstract

This study aims to determine the cost of goods manufactured by using the "full costing"

method at PT. BCH as the basis for calculating the cost of production at PT. BCH with full costing cost method. the final task steps start from submitting an application to hold a final project, getting a reply letter from PT. BCH, then collects data and documentation, analyzes the data that has been obtained then draws conclusions and suggestions, the last stage is submitting the final project for trial. the calculation carried out by the company should follow accounting rules because the classification of costs into components of production costs are raw materials, direct labor costs and factory overhead costs, both fixed costs and variable costs. based on the analysis conducted, it can be concluded that the determination of the cost of production using the full costing method will be maximized if implemented by the company PT. BCH to determine the right product selling price.

Keywords : full costing, cost of production

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui harga pokok produksi dengan menggunakan metode harga pokok full costing pada PT. BCH sebagai dasar penerapan perhitungan harga pokok produksi di PT. BCH dengan metode harga pokok full costing. Langkah-langkah tugas akhir dimulai dari mengajukan permohonan untuk mengadakan tugas akhir, mendapatkan surat balasan dari PT. BCH, kemudian melakukan pengumpulan data dan dokumentasi, analisis data yang sudah didapat kemudian ditarik kesimpulan dan saran, tahap terakhir pengajuan tugas akhir untuk disidangkan. Perhitungan yang dilakukan perusahaan sebaiknya mengikuti kaedah akuntansi karena penggolongan biaya ke dalam komponen biaya produksi yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik, baik biaya tetap dan biaya variabel. Berdasarkan analisis yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa penentuan harga pokok produksi menggunakan metode full costing akan lebih maksimal apabila dilaksanakan oleh perusahaan PT. BCH guna menentukan harga jual produk yang tepat.

Kata kunci: harga pokok produksi, full costing.

PENDAHULUAN Latar Belakang

Setiap bidang kegiatan produksi pasti mempunyai tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan tersebut. Umumnya tujuan utama suatu perusahaan adalah mendapatkan laba atau keuntungan yang besar. Laba yang dihasilkan oleh

perusahaan tersebut sering digunakan untuk menentukan kinerja suatu perusahaan dan sebagai dasar keberhasilan mengelola sumber daya perusahaan. Agar dapat mencapai tingkat laba yang tinggi dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satu fakor yang mendukung adalah penentuan harga pokok produksi.

(2)

Penyusunan harga pokok produksi harus memperhatikan elemen biaya yang terdapat didalamnya. Tanpa informasi biaya yang benar maka sebuah perusahaan tidak memiliki dasar untuk mengalokasikan berbagai sumber ekonomi lain. Setiap kegiatan produksi membutuhkan biaya produksi karena biaya produksi ditujukan untuk memperoleh nilai ekonomis produk yang lebih tinggi. Oleh karena itu, setiap perusahaan membutuhkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Biaya-biaya ini harus dicatat, diklasifikasikan dan diolah secara cermat sesuai dengan jenis dan sifat biaya tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah perusahaan mengetahui jumlah yang sebenarnya terjadi dalam produksi, agar perusahaan dapat menentukan harga pokok produksi (Dewi, 2018).

Setiap perusahaan memiliki cara yang berbeda-beda dalam menentukan harga jual produknya, salah satunya perusahaan harus mengetahui jumlah biaya produksinya. Saat sebelum melakukan proses produksi, perusahaan harus mengetahui unsur-unsur dan faktor-faktor biaya apa yang akan dikeluarkan oleh perusahaan seperti membeli bahan baku. Pembelian bahan baku ini merupakan salah satu fungsi dari manajemen persediaan (Mawikere dkk, 2019).

PT. BCH dalam penentuan harga pokok produksi dan penetapan harga jual perusahaan terhadap produk kurang tepat, dalam hal pembebanan biaya. Perusahaan seharusnya menghitung harga pokok produksi sesuai dengan perhitungan akuntansi agar semua biaya-biaya yang dikeluarkan dalam mengolah suatu produk akan lebih jelas terlihat sehingga informasi biaya yang lengkap dapat disajikan, karena informasi total harga pokok produksi memberikan perlindungan bagi manajemen agar dalam menerima pesanan perusahaan tidak mengalami kerugian dan dapat mempermudah dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan serta sebagai komponen dasar dalam

penentuan harga jual sesuai dengan target laba yang diinginkan.

Metode penentuan harga pokok produksi yaitu metode full costing adalah metode penentuan harga pokok produksi yang membebankan seluruh biaya produksi baik biaya tetap maupun biaya variabel yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik tetap dan biaya overhead pabrik variabel ditambah dengan biaya non produksi seperti biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum (Sari, 2018).

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas maka dapat ditarik suatu perumusan masalah yaitu bagaimana perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Menggunakan Metode Harga Pokok Full Costing Ikan Tuna Kaleng Pada PT. BCH.

Tujuan Penelitian

Berdasarkan paparan di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Menggunakan Metode Harga Pokok Full Costing Ikan Tuna Kaleng Pada PT. BCH.

TINJAUAN LITERATUR Akuntansi Biaya

Dewi (2018) dalam penelitiannya,

“Akuntansi biaya adalah suatu proses pengidentifikasian, pendefinisian, pengukuran, pelaporan, dan analisis berbagai unsur biaya langsung dan biaya tidak langsung yang berhubungan dengan proses menghasilkan dan memasarkan produk”. Akuntansi biaya juga berperan serta dalam kegiatan perencanaan, akuntansi biaya membantu manjemen membuat anggaran bagi masa depan atau menetapkan biaya bahan baku, upah dan gaji dimuka dan biaya produksi lainnya, serta biaya pemasaran atas produk tersebut.

Biaya-biaya ini dapat membantu dalam menetapkan harga dan memprediksikan besarnya laba yang akan diterima, serta

(3)

memperhitungkan persaingan dan kondisi perekonomian.

Harga Pokok Produksi

Menurut Dewi (2018), “Harga pokok produksi adalah biaya-biaya yang dikeluarkan dalam pengolahan bahan baku menjadi suatu produk”. Menurut Kristian (2019), “Harga pokok produk adalah pembebanan biaya yang mendukung tujuan manajerial yang spesifik. Artinya penentuan harga pokok suatu produk bergantung pada tujuan menejerial yang spesifik atau yang ingin dicapai”. Purbosari (2019), menjelaskan bahwa “Harga pokok produksi adalah kumpulan biaya produksi yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik ditambah persediaan produk dalam proses awal dan dikurang persediaan produk dalam proses akhir”.

Elemen Harga Pokok Produksi

Harga pokok produksi memiliki tiga elemen, yaitu bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.

1. Biaya bahan baku

Biaya bahan baku merupakan bahan yang membentuk bagian menyeluruh dari produk jadi dan dapat dibebankan atau diperhitungkan secara langsung kepada harga pokok produk. Biaya bahan baku diklasifikasikan dalam dua kelompok yaitu biaya bahan baku langsung dan biaya bahan baku tidak langsung.

2. Biaya tenaga kerja langsung

Biaya tenaga kerja adalah harga yang dibayarkan dalam rangka pemakaian dan pemanfaatan sumber daya manusia (human resourch). Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang terlibat langsung dalam pembuatan barang jadi, dan pembayaran upahnya berdasarkan unit yang dihasilkan per jam kerja. Biaya ini timbul katika pemakaian biaya berupa tenaga kerja yang dilakukan untuk mengolah bahan menjadi barang jadi atau proses pengolahan bahan baku menjadi suatu produk yang siap dipaasarkan (dijual). Biaya tenaga kerja untuk proses produksi dibagi menjadi dua

yaitu biaya tenaga kerja langsung dan biaya tenaga kerja tidak langsung.

3. Biaya overhead pabrik

Biaya overhead pabrik adalah biaya- biaya yang tidak langsung dalam sebuah proses produksi dan biaya overhead pabrik umumnya dikonsumsi oleh lebih dari satu depertemen. Biaya overhead pabrik merupakan biaya tidak lansung karena itu biaya overhead pabrik tidak dapat secara langsung dibebankan ke produk.

Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi

Nugroho (2018), menjelaskan bahwa metode pengumpulan harga pokok produksi dapat dikelompokkan menjadi dua metode, yaitu :

1. Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order Cost Method)

Metode harga pokok pesanan adalah metode pengumpulan harga pokok produk dimana biaya dikumpulkan untuk setiap pesanan atau jasa terpisah dan setiap pesanan dapat dipisahkan identitasnya.

Pengelolaan produk dimulai dari pesanan melalui dokumen pesanan penjualan (sales order) dan atas dasar pesanan penjualan akan dibuat perintah produksi sesuai dengan pesanan yang bersangkutan.

Karakteristik metode harga pokok pesanan : a. Perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan spesifikasi pemesan dan setiap jenis produk perlu dihitung harga pokok produksinya secara individual.

b. Biaya produksi harus digolongkan berdasarkan hubungannya dengan produk menjadi dua kelompok berikut ini: biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung.

c. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung, sedangkan biaya tidak langsung disebut dengan istilah biaya overhead pabrik.

d. Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok produksi pesanan

(4)

tertentu berdasarkan biaya yang sesungguhnya terjadi, sedangkan biaya overhead pabrik diperhitungkan kedalam harga pokok pesanan berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka.

e. Harga pokok produksi per unit dihitung pada saat pesanan selesai diproduksi dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk pesanan tersebut denga jumlah unit produk yang dihasilkan dalam pesanan yang bersangkutan.

2. Metode Harga Pokok proses (Proces Cost Method)

Asprilia (2019), menjelaskan dalam penelitiannya bahwa “Metode harga proses adalah metode pengumpulan harga pokok produk dimana biaya dikumpulkan untuk setiap satuan waktu tertentu, misalnya bulan, tahun, semester dan lain-lain”.

Tujuan produksi untuk mengisi persediaan selanjutnya akan dijual kepada pembeli, oleh karena sifat produk homogen dan standar maka kegiatan produksi dapat dilaksanakan secara terus menerus.

Karakteristik metode harga pokok proses : a. Produk yang dihasilkan merupakan

produk standar

b. Produk yang dihasilkan dari bulan ke bulan adalah sama

c. Kegiatan produksi dimulai dengan diterbitkannya perintah produksi yang berisi rencana produksi produk standar untuk jangka waktu tertentu.

Metode Penentuan Harga Pokok Produksi

1. Full costing

Mulyadi (2014), pengertian metode full costing adalah metode penentuan harga pokok produksi kedalam harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku variabel maupun tetap, dengan demikian harga pokok produksi menurut full costing terdiri dari unsur biaya produksi.

Harga pokok produksi menurut metode full costing terdiri dari unsur biaya produksi berikut ini :

Biaya bahan baku xx

Biaya tenaga kerja langsung xx Biaya overhead pabrik variabel xx Biaya overhead pabrik tetap xx Harga Pokok Produksi xx

Harga pokok produk yang dihitung dengan pendekatan full costing terdiri dari unsur harga pokok produksi (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel dan biaya overhead pabrik tetap).

2. Variabel costing

Variabel costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel. Dengan demikian harga pokok produksi menurut metode variabel costing terdiri dari unsur biaya produksi berikut ini :

Biaya bahan baku xx

Biaya tenaga kerja langsung xx Biaya overhead pabrik variabel xx Harga pokok produksi xx

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, dan metode penelitian menggunakan studi kasus pada PT BCH. Teknik pengumpulan data berupa :

1. Pengamatan 2. Wawancara 3. Dokumentasi

4. Pembandingan dengan studi literatur

HASIL DAN PEMBAHASAN

PT. BCH adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri pangan.

Perusahaan ini milik perseorangan yang berfokus pada produk ikan tuna yang dikemas dalam kaleng.

Teknik yang digunakan untuk menjawab rumusan dalam tugas akhir ini adalah dengan melakukan deskripsi perhitungan

(5)

harga pokok produksi. Langkah – langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1) Perhitungan Harga Pokok Produksi

Menurut Perusahaan

Penentuan harga pokok produksi dilakukan dengan mengumpulkan biaya produksi langsung yang terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung serta biaya produksi tidak langsung yang berupa biaya overhead pabrik.

Biaya produksi langsung dihitung sebagai harga pokok produksi yang didasarkan pada biaya yang sesungguhnya terjadi. Biaya overhead pabrik diperhitungkan sebagai harga pokok berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka, yaitu dengan membagi antara biaya overhead pabrik pada periode tertentu dengan anggaran kapasitas pembebanan untuk periode yang bersangkutan. Harga pokok produksi dihitung berdasarkan data biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik baik variabel ataupun tetap pada perusahaan PT.

BCH .

Penentuan biaya produksi PT. BCH mengelompokkan biaya berdasarkan objek pengeluaran perusahaan yang menjadi beberapa bagian antara lain biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.

2) Menghitung Harga Pokok Produksi Menurut Teori Metode Full Costing

Oktaviani (2019) mengemukakan bahwa, harga pokok produk yang dihitung dengan pendekatan full costing terdiri dari unsur harga pokok produksi (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel dan biaya overhead pabrik tetap).

Hasil perhitungan harga pokok produksi diatas dapat diketahui bahwa jumlah pemakaian bahan baku utama adalah sebesar Rp. 6.780.752.699, jumlah tersebut diperoleh dari jumlah persediaan awal bahan baku utama bulan April 2021 sebesar Rp. 3.717.18.767 ditambah pembelian bahan baku utama sebesar Rp.

7.105.683.123, kemudian dikurangi dengan

jumlah persediaan akhir bahan baku utama bulan April 2021 adalah sebesar Rp.

4.042.449.191. Jumlah pemakaian bahan baku utama sesuai dengan jawaban wawancara dengan bagian accounting Ibu Vanda yang menyatakan bahwa jumlah pemakaian bahan baku utama dalam satu bulan adalah sebesar 6 s/d 8 milyar.

Pemakaian bahan pembantu adalah sebesar Rp. 478.931.790 jumlah tersebut diperoleh dari jumlah persediaan awal bahan pembantu bulan April 2021 sebesar Rp. 805.792.131 ditambah pembelian bahan pembantu sebesar Rp. 267.086.517, kemudian dikurangi dengan jumlah persediaan akhir bahan pemabntu bulan April 2021 adalah sebesar Rp. 593.946.859.

Sehingga total pemakaian bahan bulan April 2021 adalah sebesar sebesar Rp.

7.259.684.489, yaitu hasil dari penjumlahan total pemakaian bahan baku utama sebesar Rp. 6.780.752.699 ditambah dengan total pemakaian bahan penolong adalah sebesar Rp. 478.931.790 .

Biaya tenaga kerja langsung periode bulan April 2021 adalah sebesar Rp.

377.061.083, jumlah tersebut adalah merupakan jumlah keseluruhan biaya tenaga kerja langsung harian dan borongan yang terjadi di PT. BCH periode bulan April 2021. Biaya overhead pabrik adalah sebesar Rp. 1.205.650.092. jumlah tersebut adalah merupakan jumlah keseluruhan biaya overhead pabrik selama periode bulan April 2021 pada PT. BCH. Jumlah biaya produksi untuk bulan April 2021 adalah sebesar Rp. 8.842.397.664. jumlah tersebut adalah jumlah biaya pemakaian bahan ditambah dengan biaya bahan tenaga kerja langsung dan biaya biaya overhead pabrik.

Harga pokok produksi per unit dari produk yang dihasilkan pada PT. BCH periode April 2021 menggunakan metode full costing dengan membagi jumlah biaya produksi dibagi dengan jumlah unit produk yang dihasilkan yaitu sebesar Rp.

8.842.397.664 dibagi jumlah hasil produksi sebesar 947.101 unit, dan harga pokok produk per unitnya adalah sebesar Rp.

9.336. Jumlah hasil produksi sesuai dengan

(6)

jawaban wawancara dengan bagian accounting Ibu Vanda yang menyatakan bahwa jumlah hasil produksi adalah sebesar 947.101 unit pada bukan April 2021.

Metode full costing adalah metode penentuan harga pokok produksi yang membebankan seluruh biaya produksi baik biaya tetap maupun biaya variabel yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik tetap dan biaya overhead pabrik variabel.

Perhitungan harga pokok produksi sangat penting bagi setiap perusahaan manufaktur seperti pada perusahaan PT. BCH yang memproduksi ikan tuna dalam kaleng.

Harga pokok produksi merupakan dasar dalam penentuan laba perusahaan dan sebagai pedoman dalam menentukan harga jual produk. Oleh karena pentingnya perhitungan harga pokok produksi ini, maka setiap perusahaan diharapkan dapat menghitung harga pokok produksi secara akurat berdasarkan prosedur akuntansi yang semestinya.

Perusahaan dalam menghitung harga pokok produksi apabila tidak dilakukan dengan tepat akan mengakibatkan harga terlalu kecil yang dapat berpotensi mengakibatkan terjadinya kerugian atau mengurangi tingkat keuntungan yang diperoleh apabila perhitungan harga jual perusahaan mendasarkan pada biaya produksi yang dikeluarkan.

Kendala yang dihadapi PT. BCH menghitung proses produksi menggunakan HPP dan cara menghitung HPP nya masih belum sempurna sesuai dengan kaedah perhitungan Akuntansi yang benar, dikarenakan kendala tertentu, hal tersebut dibenarkan oleh Ibu Vanda bagian accounting.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Asprilia (2019) yang menyatakan bahwa penentuan perhitungan harga pokok produksi menggunakan metode full costing lebih akurat dalam pembebanan biaya dan penetapan harga jual produk.

Hasil penelitian Dewi (2018) menyatakan bahwa, penyusunan harga

pokok produksi harus memperhatikan elemen biaya yang terdapat didalamnya.

Tanpa informasi biaya yang benar maka sebuah perusahaan tidak memiliki dasar untuk mengalokasikan berbagai sumber ekonomi lain. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah perusahaan mengetahui jumlah yang sebenarnya terjadi dalam produksi, agar perusahaan dapat menentukan harga pokok produksi. Hasil penelitian Oktaviani (2019), perhitungan harga pokok produksi sangat penting bagi setiap perusahaan manufaktur. Harga pokok produksi merupakan dasar dalam penentuan laba perusahaan dan juga sebagai pedoman dalam menentukan harga jual produk.

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis yang

dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa perhitungan yang dilakukan

1. PT. BCH belum menggunakan kaedah akuntansi pada penggolongan biaya masuk dalam komponen biaya produksi yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik, baik biaya tetap dan biaya variabel. Apabila penggolongan biaya produksi tidak tepat, maka akan berpengaruh dengan hasil laporan harga pokok produksi.

2. Hal tersebut juga akan berakibat kurang tepatnya terhadap penentuan harga jual yang dikeluarkan oleh PT. BCH.

Sehingga akan berpengaruh terhadap tingkat yang akan diperoleh oleh PT.

BCH. Penerapan harga pokok produksi menggunakan metode full costing akan lebih maksimal apabila dilaksanakan oleh perusahaan PT. BCH guna menentukan harga jual produk yang tepat.

(7)

DAFTAR PUSTAKA

Asprilia, N. 2019. “Analisis Penerapan Perhitungan Harga Pokok Produksi Menggunakan Metode Full Costing Dalam Pencapaian Laba Pada PT.

Sumber Rejeki Varia”. Skripsi Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya.

Dewi. 2018. “Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Menggunakan Metode Harga Pokok Pesanan Pada UD. Asia Jaya Almunium Banjarmasin”. Tugas Akhir Politeknik Negeri Banjarmasin, Jurusan Akuntansi

Kristian, J.F. 2019. “Perhitungan Harga

Pokok Produksi Dengan

Menggunakan Metode Full Costing Guna Penentuan Harga Jual Produk Aquarium di Sidoarjo”. Skripsi Universitas Katolik Darma Cendika Surabaya.

Mawikere, L.M, JJ, Budiman dan V, Liat.

2019. “Analisis Penentuan Biaya Produksi Dengan Menggunakan Metode Full Costing Untuk Menentukan Harga Jual Pada PT.

Blue Ocean Grace International”.

Jurnal Riset Akuntansi Going Concern 14(1), 2019, 122-12.

Mulyadi. 2014. Akuntansi Biaya . Penerbit Aditya Media, Jogjakarta.

Nugroho, B. 2018. “Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Jamu Dengan Menggunakan Metode Full Costing Studi Kasus di Usaha Mikro Jamu Bu

Tini Yogyakarta”. Skripsi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Oktaviani, A.C. 2019. “Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Metode Full Costing Studi Kasus Pada CV. Lestari Albasia Mandiri”. Skripsi Universitas Semarang.

Purbosari, R. 2019. “Analisis Perhitungan Biaya Produksi Menggunakan Metode Full Costing Untuk Menetapkan Harga Pokok Produksi Pada PT. Catur Putra Surya di Surabaya”. Skripsi Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya.

Sari, D I. 2018. “Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Metode Harga Pokok Pesanan Pada PT. Tobeco”.

Jurnal Perspektif, P-ISSN 1411-8637- E-ISSN 2550-1178, Vol.XVI No. 2 September 2018.

Referensi

Dokumen terkait

5. Bila mahasiswa menerima tamu selain tamu dari akademik akan diberi sanksi berupa scorsing. Bila mahasiswa meninggalkan praktek selama praktek belum berakhir

Harga pokok produk yang dihitung dengan pendekatan full costing terdiri dari unsur harga pokok produksi (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran dan bukti empiris tentang bagaimana manajemen pengelolaan klub bulutangkis PB TEHA Tulungagung tahun

Biaya produksi dengan menggunakan metode variabel costing ini terdiri dari unsur-unsur harga pokok produksi variabel (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

Hasil validasi dari ahli media diperoleh bahwa media pembelajaran berbasis web perlu direvisi pada bagian gambar dengan menggunakan gambar yang lebih menarik dari

Metode yang digunakan adalah uji aktivitas acc deaminase dilakukan pada media Dworkin – Foster (DF) dan PCR gen acdS menggunakan primer spesifik ACC serta analisis

Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik

Dalam menggunakan metode hands on learning diperlukan beberapa bahan dan perlu memperhatikan beberapa hal dalam mengajari anak yaitu, yang pertama keamanan untuk anak