115
Universitas Kristen Petra
6. KONSEP, TRANSFORMASI DESAIN, DAN DESAIN AKHIR
6.1. Konsep Desain
Konsep yang digunakan adalah “kontradiksi” yang maksudnya disini adalah suatu keadaan yang berlawanan satu sama lain. Konsep “kotradiksi” ini diambil berdasarkan apa yang dialami oleh seorang manusia itu sendiri. Dalam hidup diri manusia muncul 2 keadaan dimana dia ingin merasa sendiri (sebagai makhluk pribadi) dan keadaan dimana dirinya ingin saling berinteraksi dengan orang lain untuk menimbulkan perasaan senang (sebagai makhluk sosial), yang masih terjalin selaras pada satu tubuh yang sama. Dengan adanya keadaa yang “kontradiksi” dalam diri manusia sebagai makhluk pribadi dan sekaligus makhluk sosial, manusia dapat menemukan keseimbangan dalam hidupnya, bahwa tidak selalu manusia bisa hidup sendiri tanpa interaksi dengan orang lain, dan ada kalanya manusia tersebut membutuhkan sebuah ketenangan privasi sendiri.
Konsep “kontradiksi” ini diharapkan dapat diaplikasikan pada Perancangan Re-Desain Ruang Karaoke dan Lounge Bar Botol Musik sebagai bentuk desain interior yang baru dan belum pernah ada sebelumnya. Konsep ini diwujudkan ke dalam bentuk desain interior yang dapat mewakilkan dua suasana yang berbeda, dan bisa dibilang berlawanan, namun akan diaplikasikan ke dalam satu tempat yang sama. Sehingga manusia dapat merasakan sebuah pengalaman baru akan adanya dua suasana interior yang berbeda, namun masih dapat terjalin keselarasan dan keseimbangannya.
Konsep “kontradiksi” ini didukung dengan adanya perbedaan kegiatan yang dilakukan pengunjung di area lounge dan ruang karaoke, yaitu :
Lounge :
- Suasana interior yang hangat dan nyaman - Perasaan tenang dan rileks
- Keadaan interior dengan lampu yang remang-remang - Adanya alunan musik jazz atau musik slow
- Kegiatan yang dilakukan biasanya membaca, bersantai, atau mengobrol.
116
Universitas Kristen Petra
Ruang karaoke :
- Suasana interior yang meriah dan atraktif, terkadang dengan suasana yang remang-remang.
- Adanya penggunaan teknologi lighting dengan cahaya warna-warni - Kegiatan menyanyi dan menari untuk bersenang-senang
- Penggunaan teknologi pada lampu dan sistem pengaturan lagu.
Berdasarkan keadaan dan suasana yang terjadi pada area lounge, penerapan pada perancangan desain interior akan digunakan tema “Natural” yang secara desain dapat memberikan suasana yang lebih hangat dan nyaman. Sedangkan pada keadaan dan suasana yang terjadi pada ruang karaoke, penerapan desain akan menggunakan tema “Modern Futuristik” dengan adanya pengaplikasian teknologi ke dalam desain.
Perancangan desain interior ini diterapkan pada Botol Musik yang pada saat ini sedang dalam masa renovasi ke desain yang lebih baru dan modern. Botol Musik yang terletak ini suda berdiri selama 15 tahun lebih bersama dengan Hotel Quality Plaza Makassar (karena merupakan fasilitas hiburan dari hotel), sudah memiliki penggemar dari sejak lama, namun Botol Musik dinilai belum memiliki ciri khas dan lama kelamaan kalah bersaing dengan fasilitas hiburan lainnya di Makassar.
Lokasi ini dinamakan Botol Musik dikarenakan pendirinya, Bapak M. Yusuf Sandy yang hanya lulusan SMA waktu itu memulai bisnis hotel dari awal dengan pengetahuan yang masih seadanya. Di kala itu, sekitar tahun 80’an, nama toko ataupun tempat komersil lainnya sekedar menggunakan nama yang mudah diingat dan mudah dilafalkan, tidak seperti jaman sekarang yang banyak terpengaruh budaya asing, sehingga nama toko atau tempat komersil banyak menggunakan bahasa Inggris agar tampak lebih keren dan modern. Maka pada saat mulai didirikannya Hotel Quality Plaza, Bapak Yusuf Sandy memberikan nama Botol Musik sebagai faislitas hiburan di hotelnya dengan tujuan mudah diingat orang, keadaan ini juga membuat Botol Musik memiliki banyak penggemar lama sampai saat ini. Selain itu, adanya pemahaman “lebih enak kalau langsung minum dari botol” (contohnya seperti merk Teh Botol Sosro, yang lebih nikmat diminum dari botol langsung daripada dituangkan di gelas terlebih dulu), memberikan kesan bahwa Botol Musik didirikan untuk membawa ‘kenikmatan’ dan kesenangan pada masyarakat Makassar yang memang tidak terlalu banyak memiliki fasilitas hiburan.
117
Universitas Kristen Petra
Botol Musik sendiri sebenarnya belum memiliki suatu corporate identity, walaupun sudah banyak penggemar dari jaman dulu. Maka pada perancangan desain interior re-desain Botol Musik ini, diambillah suatu bentuk dekoratif desain yang khas berupa botol minuman itu sendiri yang sesuai dengan nama brand Botol Musik.
Bentuk dekoratif berupa botol bekas minuman yang disusun menurut urutan dan pola tertentu, diaplikasikan di setiap lantai area perancangan sebagai bentuk pengaplikasian dari brand Botol Musik. Diharapkan dengan adanya pemanfaatan unsur botol ini sebagai salah satu elemen interior dapat memberikan suasana berbeda dan membuat Botol Musik hadir dalam desain baru yang memiliki ciri khas. Nama Botol Musik tidak bisa diganti dengan nama baru untuk menyesuaikan dengan desain interior yang baru, dikarenakan Botol Musik adalah pemain lama dalam dunia hiburan di Makassar yang juga memiliki penggemar sendiri sejak lama, jika nama brand diganti, dikhawatirkan para penggemar lama ini malah akan menjauh.
Sebaliknya yang diharapkan adalah Botol Musik dapat memberikan desain dengan suasana baru yang tetap dapat mempertahankan penggemar lama dan menarik orang- orang baru.
6.2. Tema Perancangan
Untuk penerapan konsep dalam ruangan interior, akan digunakan tema
“Natural dan Modern Futuristik”.
NATURAL : Tema Natural akan diaplikasikan pada lantai 1 bangunan. Memberikan suasana seolah-oleh berada di tengah alam, yang memberikan suasana sejuk, tenang, dan nyaman. Warna-warna alam seperti cokelat dan hijau sendiri memberikan efek psikologi pada desain untuk menciptakan keadaan yang hangat dan nyaman.
Aplikasi pada desain ruangan :
Bentuk
Untuk memberikan kesan santai dan tidak terlalu formal. Maka bentuk yang digunakan berkisar pada bentuk lingkaran dan garis lengkung, untuk memberikan kesan dinamis yang tidak terlalu kaku. Bentuk dinamis ini diaplikasikan pada dinding dekoratif dan sofa lounge yang berbentuk setengah lingkaran.
118
Universitas Kristen Petra
Warna
Tema natural banyak menggunakan warna-warna alam seperti cokelat dan abu-abu sebagai warna yang lebih dominan, warna hijau sebagai warna pelengkap, dan warna kuning-orange sebagai aksen yang ditimbulkan dari warna lighting yang digunakan.
Material
Material yang digunakan adalah kayu/multipleks dengan finishing HPL, concrete unfinished, batuan alam, dan tanaman sulur sebagai perwakilan tema natural.
Lighting
Pada tema natural ini, lighting yang digunakan dominan perpaduan warna kuning dan warm white yang dapat menciptakan suasana remang-remang yang menenangkan.
MODERN FUTURISTIK : Tema Modern Futuristik akan diaplikasikan pada lantai 2 dan 3 bangunan. Tema ini lebih mengarah kepada suasana “hi-tech” dengan adanya penggunaan kecanggihan lighting dan teknologi yang diterapkan pada desain.
Suasana ruang yang diciptakan lebih kepada warna-warna terang dari lighting yang ada, biasanya dengan background hitam dan putih.
Aplikasi pada desain ruangan :
Bentuk
Bentukan yang digunakan lebih dominan pada bentuk geometris seperti segiempat, segitiga, dan segienam yang kaku dan tegas.
Warna
Untuk perwujudan kesan “hi-tech” pada desain digunakan warna latar hitam dan putih sebagai warna dominan. Warna hitam dan putih sendiri memberikan kesan modern yang simpel, tegas, namun terlihat mewah.
Warna pelengkap seperti silver metalik digunakan untuk kesan futuristik diaplikasikan pada dekoratif bantal dan dinding, dan warna-warni lampu seperti biru, ungu, hijau, dan merah sebagai warna aksen.
Material
Material menggunakan bahan fiberglass, akrilik, kaca, metal, dan HPL dengan finishing glossy.
119
Universitas Kristen Petra
Lighting
Unsur futuristik sangat didukung dengan penggunaan lighting dari jenis lampu LED yang memancarkan banyak warna, khususnya pada warna biru, ungu, dan pink yang lebih berkesan futuristik. Lighting diaplikasikan secara general di lantai 2 dan 3, serta ruang karaoke. Sebagai aksen, lighting juga digunakan pada furnitur sofa dan backlight dinding dekoratif atau backdrop TV. Pada beberapa ruang karaoke, teknologi lighting diaplikasikan untuk bisa berubah warna setiap 10 detik.
Unsur Teknologi
Kecanggihan teknologi yang digunakan pada perancangan ruang karaoke lantai 2 dan 3 didapatkan dari :
1. Lighting, dengan penggunaan lampu LED yang memancarkan beberapa jenis warna dan dapat berganti warna setiap jangka waktu tertentu, dapat juga diatur lewat dimmer untuk memberikan suasana ruang yang diinginkan. Penggunaan lampu LED yang dapat berganti warna ini diaplikasikan pada ruang karaoke VIP dan President Suite, untuk ruang karaoke tipe Standard hanya menggunakan lampu LED sebagai aksen ruangan. Lampu LED diaplikasikan pada lantai, dinding, plafon, dan furnitur.
2. Video Mapping
Teknnologi ini berupa tampilan pada layar LCD yang memberikan efek 3D, yang sebenarnya hanya permainan ilusi mata dari bentuk 2D.
Teknologi ini dapat diaplikasikan pada bentuk background yang diinginkan, hanya saja yang dibutuhkan adalah layar berwarna putih, yang juga didukung dengan software untuk membuat tampilan tertentu yang diinginkan. Beberapa contoh 3D video mapping adalah sebagai berikut :
120
Universitas Kristen Petra
Gambar 6.1. Contoh proyeksi video mapping Sumber : www.google.com, 2013
Teknologi video mapping ini diterapkan pada stage lantai 1 dan pada ruang karaoke lantai 3 yang bisa berfungsi sebagai area private party.
3. Meja billiard dengan teknologi layar gerak
Merupakan teknologi modern yang memungkinkan layar sensor diterapkan sebagai meja billiard. Sensor disini menampilkan adanya efek tertentu seperti kobaran api atau percikan air ketika bola billiard bergerak, sistemnya sama dengan model touch screen. Penggunaan teknologi ini
121
Universitas Kristen Petra
diaplikasikan pada setiap ruang karaoke tipe President Suite yang menyediakan meja billiard sebagai salah satu fasilitasnya.
Gambar 6.2. Teknologi meja billiard Sumber : www.lightape.co.uk, 2013
4. Sistem pemilihan lagu karaoke dengan Wi-Fi
Sistem ini merupakan cara yang paling baru untuk memilih lagu karaoke dengan lebih mudah. Pengunjung akan dilayani pada area lobby dan akan dibantu mengatur setting-an Wi-Fi dan menginstall terlebih dulu client applicaton pada smartphone yang banyak digunakan saat ini, setelah itu pengunjung dapat mengunduh judul-judul lagu yang diinginkan sebanyak mungkin, sistem pemilihan juga dilakukan lewat smartphone tersebut. Sistem pemilihan lagu ini dapat digunakan pada software smartphone seperti Android dan iOS (iPhone, iPAD).
122
Universitas Kristen Petra
Gambar 6.3. Tampilan pemilihan lagu lewat smartphone
5. Sistem pemilihan lagu karaoke dengan sistem touch screen
Teknologi ini ikut diaplikasikan untuk memberikan kemudahan bagi pengunjung dan untuk mengantisipasi bagi pengunjung yang datang yang mungkin tidak punya atau tidak membawa smartphonenya. Sistem ini berupa layar TV touch screen yang diletakkan di meja yang disambungkan dengan layar TV di depan. Untuk penggunaan teknologi ini memang diharuskan untuk menambahan 1 buah TV lagi khusus untuk disambungkan dengan layar touch screen, yang selain berguna untuk memilih lagu, juga bisa untuk memilih menu makanan dan minuman.
Gambar 6.4. Diagram pemilihan lagu lewat Wi-Fi
123
Universitas Kristen Petra
6.3. Karakter, Gaya, dan Suasana Ruang
Karakter ruangan yang ingin ditampilkan pada ruang entertainment ini dibedakan menjadi 2 berdasarkan pembagian area.
Di lantai 1 yang berupa lounge bar, suasana yang ditampilkan lebih kepada style natural yang hangat, rileks, dan nyaman. Aplikasi bentukan mengarah dinamis dengan penggunaan bentuk lengkung dan lingkaran, sedangkan pada warna lebih ke arah natural dengan warna cokelat, hijau, dan abu-abu lebih dominan. Suasana interior lebih mengarah ke finishing unfinished. Penambahan teknologi berupa lampu warna-warni juga diterapkan untuk menghidupkan suasana.
Pada lantai 2 dan 3 lebih berfungsi sebagai ruang karaoke dan mini lounge bar. Mini lounge bar ini dimaksudkan untuk fasilitas bagi pengunjung yang mengadakan private party khusus di lantai 3. Suasana yang ingin ditampilkan lebih kepada modern dan sedikit mengarah ke futuristik. Aplikasi bentukan lebih statis dengan bentuk garis atau geometris lebih dominan. Warna putih lebih dominan untuk kesan modern dan elegan, dengan perpaduan warna-warni dari lighting dan material yang ada. Kesan glamour ditunjukkan dengan penggunaan material seperti akrilik, kaca, metal, dan finishing glossy.
6.4. Sistem Interior 6.4.1. Tata Udara
Sistem penghawaan menggunakan penghawaan buatan saja, karena gedung tertutup area gedung yang lain. Sistem penghawaan yang digunakan adalah AC dengan tipe ceiling cassette untuk area luas di lantai 1, 2, dan 3.
Sedangkan pada ruang karaoke digunakan AC jenis single-split.
124
Universitas Kristen Petra
Gambar 6.5. AC jenis ceiling cassette Gambar 6.6. AC jenis single split Sumber : www.hvaclg.com, 2013 sumber : www.samsung.com, 2013
6.4.2. Tata Suara
Perancangan ruang karaoke dan lounge bar ini membutuhkan sistem akustik yang diterapkan hampir di setiap area ruang. Sistem akustik menggunakan sistem cellulose yang disemprotkan pada area dinding dan plafon (ketika belum finishing akhir), selain itu tambahan sistem akustik didapat dari penggunaan material seperti bantalan sofa dan leather panel.
Gambar 6.7. Panel cellulose Gambar 6.8. Cara pengaplikasian cellulose Sumber : www.google.com, 2013 sumber : www.google.com, 2013
6.4.3. Tata Cahaya
Sistem pencahayaan yang digunakan hanya lewat pencahayaan buatan, karena gedung tertutup area lain sehingga tidak mendapat sinar matahari langsung. Pencahayaan buatan yang digunakan menggunakan sistem dimmer dan color changing yang dapat merubah warna lampu pada jangka waktu yang diinginkan.
125
Universitas Kristen Petra
Pencahayaan yang digunakan antara lain downlight, spotlight dan lampu LED stripe sebagai aksen.
Gambar 6.9. Light control Gambar 6.10. LED stripe (1) Sumber : www.philips.com, 2013 Sumber : www.philips.com, 2013
Gambar 6.11. LED downlight Gambar 6.12. LED spot lamp Sumber : www.philips.com, 2013 Sumber : www.philips.com, 2013
Gambar 6.13. LED stripe (2) Sumber : www.philips.com, 2013
6.4.4. Sistem Komunikasi
Sistem komunikasi yang digunakan pada ruang karaoke dan lounge bar adalah sistem komunikasi internal lewat telepon. Telepon (berupa intercom) ini
126
Universitas Kristen Petra
diletakkan pada setiap lobby di setiap lantai dan juga dihubungkan dengan area dapur serta security.
Gambar 6.14. Telepon intercom Sumber : www.google.com, 2013
6.4.5. Sistem Proteksi Kebakaran
Sistem proteksi kebakaran yang digunakan adalah APAR (tiap jarak maksimal 200 m), sprinkler dengan jarak antar sprinkler maksimum 4,6 meter untuk resiko kecil dan maksimum 4 meter untuk resiko sedang, serta penggunaan smoke detector.
Gambar 6.15. Smoke detector Gambar 6.16. Sprinkler Sumber : www.google.com, 2013 Sumber : www.google.com, 2013
127
Universitas Kristen Petra
Gambar 6.17. APAR Sumber : www.google.com, 2013
6.4.6. Sistem Keamanan
Personel Security : terdapat staff keamanan yang berjaga di setiap main entrance dan di dekat tangga lantai 2 dan 3. Bertugas mengecek barang bawaan, mengawasi, menjaga keamanan, dan memberikan petunjuk kepada pengunjung apabila diperlukan.
CCTV : teknologi yang digunakan untuk memantau kegiatan yang berlangsung, ditempatkan pada area publik lantai 1-3, kecuali di ruang karaoke untuk menjaga privasi pengunjung. CCTV dihubungkan dengan area lobby dan security area.
Gambar 6.18. CCTV bentuk dome sphere Sumber : cctvtech.in, 2013
6.5. Transformasi Desain 6.5.1. Layout
Pembagian layout dibagi menjadi :
128
Universitas Kristen Petra
- Lantai 1 : lobby, lounge, bar, stage, restoran, ruang persiapan artis, ruang kontrol, ruang staff, dan toilet
Lantai 1 dengan tema natural menggunakan sistem radial yang berpusat di tengah, ditandai dengan adanya bar utama sebagai vocal point. Di sisi depan bar untuk area lounge dan stage, dan di belakang bar untuk area restoran. Bentukan yang diaplikasikan adalah bentuk lingkaran dan garis lengkung untuk menunjukkan kesan yang dinamis dan tidak kaku.
Gambar 6.19. Transformasi desain layout lantai 1
129
Universitas Kristen Petra
Gambar 6.20. Desain akhir layout lantai 1
- Lantai 2 : lobby, ruang karaoke, kantor, dan toilet - Lantai 3 : lobby, ruang karaoke, lounge, bar, dan toilet
Lantai 2 dan 3 dengan tema modern futuristik menggunakan bentuk segiempat (yang juga terdistilasi) yang tegas pada pembagian area ruang karaoke, dan terdapat sentuhan garis lengkung pada area kantor karena mengikuti bentuk pola void lengkung, tujuan lain adalah agar luas ruangan lebih maksimal. Pada dekoratif, kombinasi bentuk geometris seperti lingkaran, segiempat, segienam dan segitiga diterapkan ke dalam desain sebagai simbol “hi-tech”.
130
Universitas Kristen Petra
Gambar 6.21. Transformasi desain layout lantai 2
Gambar 6.22. Desain akhir layout lantai 2
131
Universitas Kristen Petra
Gambar 6.23. Transformasi desain layout lantai 3
Gambar 6.24. Desain akhir layout lantai 3
6.5.2. Main Entrance
Main entrance merupakan hal pertama yang dilihat oleh pengunjung, sehingga tampilan main entrance harus menarik dan eyecatching untuk menarik pengunjung masuk. Susunan botol minuman bekas yang disusun sesuai pola diaplikasikan pada dinding main entrance di lantai satu, untuk menunjukkan bahwa susunan botol inilah yang menjadi signage dan simbol khas dari Botol Musik.
132
Universitas Kristen Petra
Sedangkan pada main entrance di basement lebih terkesan formal dan elegan, namun tidak meninggalkan suasana remang-remang dari tema natural yang digunakan.
Gambar 6.25. Transformasi desain main entrance
133
Universitas Kristen Petra
6.5.3. Lounge dan Bar lantai 1
Area lounge terletak di dekat bar utama dan stage, memungkinkan pengunjung untuk bersantai sambil minum dan mendengarkan musik. Lounge dibedakan menjadi 3 area, yaitu di sofa lingkar besar, sofa panjang di sebelah kanan, dan model 4 seat sofa dengan 1 meja. Bentukan lengkung diterapkan pada dinding dan bentuk lingkaran diterapkan pada sofa yang dapat memuat 7-8 orang. Pada dinding lengkung sofa lingkar, pada dinding yang menonjol digunakan sebagai area untuk susunan botol bekas, yang menjadikannya sebagai simbol khusus dari Botol Musik. Susunan botol bekas tidak diaplikasikan ke seluruh dinding agar tidak terkesan terlalu ramai dan rumit.
Bar di lantai 1 merupakan bar dengan ukuran besar yang dapat melayani 10- 12 orang pengunjung, dan berfungsi sebagai vocal point ruangan. Vocal point ini berupa bentuk bar dari gabungan lingkaran besar dan kecil yang terletak di tengah ruangan, ditambah dengan adanya pohon besar sebagai simbol kesan “natural” pada ruangan.
134
Universitas Kristen Petra
Gambar 6.26. Transformasi desain lounge dan bar lantai 1
Gambar 6.27. Desain akhir lounge dan bar lantai 1
6.5.4. Restoran
Restoran terletak sama dengan lounge bar, hanya areanya terletak di belakang dekat main entrance. Pada area ini, bentuk lingkaran menjadi dominan untuk bentuk furniturnya. Sofa lingkar besar masih diaplikasikan pada area restoran untuk menyeimbangkan dengan area lounge. Terdapat bentuk sangkar burung besar sebagai area khusus pada restoran, yang akan membuat pengunjung merasakan
135
Universitas Kristen Petra
sensasi yang berbeda saat makan. Untuk bagian partisi restoran, menggunakan dinding dari bahan “grass wall” yang mirip seperti dinding tanaman sulur, yang juga berfungsi sebagai akustik ruangan. Dinding void besar yang terletak dekat area restoran mengaplikasikan bentuk dinding timbul berbentuk lengkung dari bahan akrilik motif granit untuk menimbulkan kesan dinding batu yang alami.
Gambar 6.28. Transformasi desain restoran
136
Universitas Kristen Petra
Gambar 6.29. Desain akhir restoran
6.5.5. Ruang Karaoke
Pembagian area untuk ruang karaoke dibagi menjadi 3 kapasitas (4-8 orang, 10-12 orang, 15-20 orang) dan 3 tipe yaitu standard, VIP, dan President Suite. Tipe standard adalah ruang karaoke biasa dengan sofa dan layar, tipe VIP mendapat fasilitas mini bar, dan tipe President Suite mendapatkan fasilitas mini bar serta billiard.
Bentuk ruangan karaoke dominan segiempat untuk memberikan kesan rapi, teratur, dan tegas yang disesuaikan dengan tema. Untuk bentuk dekoratif, bentuk segienam dan segitiga lebih dominan dengan warna putih, abu-abu,dan hitam serta penggunaan material metal dan finishing glossy sebagai kesan yang futuristik yang mewah dan eksklusif. Untuk aksen didapatkan dari penggunaan lighting warna- warni di tiap ruangan untuk membuat suasana lebih hidup. Warna aksen disesuaikan dengan tema futuristik, yaitu berkisar pada warna biru, ungu, hijau, dan merah.
Warna lampu tidak semua diaplikasikan ke dalam satu ruangan, karena akan terlihat norak dan ramai.
137
Universitas Kristen Petra
Gambar 6.30. Transformasi desain ruang karaoke
Gambar 6.31. Desain akhir ruang karaoke
138
Universitas Kristen Petra
6.5.6. Lounge dan Bar lantai 3
Lounge dan bar di lantai 3 merupakan fasilitas khusus karena di lantai 3 dapat digunakan sebagai area untuk private party. Suasana futuristik ditonjolkan dengan warna putih yang sangat dominan digunakan pada area ini, selain itu aksen lampu LED warna dan tekstur dari foil memberikan kesan “hi-tech” yang unik. Bentukan furnitur menggunakan bentuk segi enam yang didistilasi dan masih dengan bentuk garis tegas dan kaku.
Gambar 6.32. Transformasi desain lounge dan bar lantai 3
139
Universitas Kristen Petra
Gambar 6.33. Desain akhir lounge dan bar lantai 3