• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPTIMALISASI BIAYA PENGIRIMAN PAKET MENGGUNAKAN METODE LEAST COST DAN LINGO PADA PT. SICEPAT EKSPRES INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "OPTIMALISASI BIAYA PENGIRIMAN PAKET MENGGUNAKAN METODE LEAST COST DAN LINGO PADA PT. SICEPAT EKSPRES INDONESIA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

OPTIMALISASI BIAYA PENGIRIMAN PAKET MENGGUNAKAN METODE LEAST COST DAN LINGO PADA PT. SICEPAT

EKSPRES INDONESIA

Dikdik Rinaldi1, Nur Aditio Pribadi2, Muhammad Fadhil3, Muchammad Fauzi4

1Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Widyatama

*Email : dikdik.rinaldi@widyatama.ac.id

ABSTRAK : Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan pengiriman suatu barang. Di hampir semua perusahaan jasa ekspedisi, transportasi berperan sebagai ujung tombak dalam kesuksesan perusahaan dikarenakan hal tersebut bisa menjadi salah satu faktor kepuasan konsumen.

Permasalahan transportasi banyak terjadi pada pendistribusian barang yang tidak sesuai, maka biaya pengiriman tersebut bisa sangat tinggi. Dengan menggunakan Model transportasi, biaya pengiriman dapat dioptimalkan dan jalur pendistribusian akan lebih tepat. Adapun metode penelitian yang digunakan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang terjadi dengan menggunakan Least Cost dengan evaluasi metode Stepping Stone dan pembuktian menggunakan Lingo.

Kata kunci: Transportasi, Least Cost, Stepping Stone, Lingo

ABSTRACT: Transportation is a very important means in supporting the success of the delivery of a good. In almost all expedition service companies, transportation acts as the spearhead in the company's success because it can be one of the factors of consumer satisfaction. Transportation problems occur a lot in the distribution of goods that are not appropriate, so the cost of shipping can be very high. By using the transportation model, shipping costs can be optimized and distribution lines will be more precise. The research method is used to solve various problems that occur by using Least Cost by evaluating stepping stone methods and proving using Lingo.

Keywords: Transportation, Cheapest Cost, Stepping Stone, Lingo

PENDAHULUAN

Seiring berkembangnya sebuah layanan e-commerce yang disambut baik oleh masyarakat di Indonesia, dominasi pencarian informasi produk dan belanja online atau e-commerce di Indonesia membawa keuntungan bagi pihak lain, terutama menguntungkan jasa ekspedisi, jasa ekspedisi akan mengirimkan barang yang sudah terjual kepada pembelinya. Dengan jasa ekspedisi, kebutuhan untuk mengirim barang menjadi lebih mudah, jarak antara pembeli dan penjual menjadi tak terbatas dan jasa ekspedisi dapat mengatasi masalah jarak tersebut (Fastpay, 2018). Menurut data Wearesocial dan Hootsuite, sekitar 90% pengguna internet di Indonesia pernah berbelanja online.

SiCepat Ekspres merupakan salah satu perusahaan jasa ekspedisi yang sedang ramai digunakan karena layanan yang diberikannya sangat baik. Semakin mudahnya

(2)

berbelanja online, konsumen tidak lagi membutuhkan layanan yang biasa saja, perusahaan ekspedisi harus memiliki kualitas layanan lebih baik agar harapan konsumen sesuai dengan layanan yang diberikan dan konsumen merasa puas. Jasa ekspedisi yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun di Indonesia menunjukkan bahwa banyaknya konsumen yang merasa puas dengan layanan tersebut. Kepuasan pelanggan dalam produk dan jasa yang diberikan dapat menjadi kesuksesan suatu perusanaan (Thurau dan Klee, 1977).

Di tengah persaingan bisnis jasa pengiriman yang semakin ketat, SiCepat Ekspres terus berinovasi untuk menghadirkan berbagai layanan unggulan. Salah satunya adalah layanan pengiriman same day atau sampai di hari yang sama dengan biaya seperti layanan reguler.

Meningkatnya permintaan di bisnis online berpengaruh pada jasa pengiriman barang atau jasa ekspedisi. Jumlah pengiriman perusahaan jasa ekspedisi yang telah dikenal masyarakat seperti SiCepat ini terus meningkat, menurut Chief Marketing Officer (CFO) SiCepat Ekspres Wiwin Dewi Herawati pada tahun 2020 rata-rata volume pengiriman mencapai 500.000 pengiriman per harinya atau 20%

kenaikannya dari tahun sebelumnya.

Rancangan saluran distribusi pada perusahaan jasa ekspedisi sangatlah penting karena untuk memaksimalkan kualitas layanan terhadap konsumen. Untuk menempatkan saluran distribusi dengan tempat, kualitas, waktu dan ongkos yang tepat dibutuhkan saluran distribusi yang tepat juga. Bila perusahaan salah dalam memilih saluran distribusi maka dapat mengganggu kelancaran arus pengiriman dari perusahaan ekspedisi ke tangan konsumen. Hal ini dapat menyebabkan konsumen akan beralih ke ekspedisi lainnya. Oleh karena itu, pemilihan saluran distribusi yang tepat akan bermanfaat dalam mencapai sasaran pengiriman yang diharapkan.

Model transportasi digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber yang menyediakan produk yang sama ke tempat-tempat yang membutuhkan secara optimal. Alokasi produk ini harus diatur sedemikian rupa, karena terdapat perbedaan biaya-biaya dari satu sumber ke suatu tempat tujuan yang berbeda-beda.

Alokasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan biaya pengiriman yang bervariasi karena jarak dan kondisi antar lokasi yang berbeda. Dengan menggunakan metode transportasi, dapat diperoleh suatu alokasi distribusi barang yang dapat meminimalkan total biaya transportasi (Susanta, 1994).

Metode Least Cost

Prinsip kerja metode ini ialah pemberian prioritas pengalokasian yang mempunyai ongkos satuan terkecil (biaya per unit terkecil). Pengalokasian awal yaitu pada kotak dalam tabel yang mempunyai biaya terendah. Langkah–langkah dari metode least cost ialah sebagai berikut :

1. Mengalokasikan sebanyak mungkin ke kotak feasible dengan biaya transportasi

(3)

2. Langkah tersebut diulangi ke biaya minimum terendah selanjutnya.

Metode Stepping Stone

Metode Stepping Stone adalah metode yang digunakan untuk menghasilkan pemecahan layak bagi masalah transportasi dengan biaya- biaya operasi (biaya pabrik dan biaya transportasi) sehingga mendapatkan biaya pengiriman relatif.

Metode ini dilakukan dengan membuat siklus-siklus pengalihan alokasi ke kotak- kotak yang tidak terisi (variabel non baris). Sebelumnya diperiksa dulu apakah jumlah kotak yang terisi pada solusi awal telah memenuhi jumlah (m+n-1), bila belum maka dilakukan penambahan jumlah kotak yang terisi dengan cara memberikan alokasi nol pada kotak yang kosong.

LINGO

LINGO merupakan program komputer yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan optimasi yang bervariasi menjadi lebih mudah dan efisien. Menurut Taha, Program LINGO menyediakan paket terintegrasi yang mencakup bahasa yang kuat untuk mengekspresikan model optimasi, lingkungan fitur lengkap untuk membangun dan editing masalah, dan satu set built in solver yang mampu secara efisien memecahkan model-model optimasi.

STUDI KEPUSTAKAAN

Bagi suatu perusahaan ekspedisi, kegiatan yang merupakan kunci dari ketepatan pengiriman adalah saluran distribusi. Untuk menempatkan suatu gerai yang tepat, jumlah yang tepat, biaya pengiriman yang tepat dan waktu pengiriman yang tepat dibutuhkan saluran distribusi yang tepat pula. Oleh karena itu, pemilihan saluran distribusi yang tepat akan bermanfaat dalam mengoptimalisasi biaya pengiriman paket.

Permasalahan distribusi barang merupakan aspek yang harus diperhatikan karena permasalahan tersebut memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap biaya dan tingkat pelayanan kepada konsumen. Ada beberapa kendala yang harus dihadapi dalam proses pendistibusian, seperti jumlah permintaan barang yang berbeda-beda pada setiap konsumen, kapasitas kendaraan, batas waktu pengiriman, kecepatan rata-rata yang dapat ditempuh pada jalur dan waktu tertentu dan lokasi konsumen yang berbeda-beda. Oleh karena itu diperlukan suatu cara agar proses distribusi dapat berjalan dengan lancar dan tepat waktu dengan biaya produksi yang minimum.

Metode transportasi adalah metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama ke tempat-tempat yang membutuhkan secara optimal. Alokasi produk ini harus diatur sedemikian rupa, karena terdapat perbedaan biaya-biaya alokasi dari satu sumber ke suatu tempat tujuan. Metode ini akan sangat berguna ketika suatu perusahaan mencoba menentukan cara pengiriman (distribusi) suatu jenis barang (item) dari beberapa sumber (lokasi penawaran) ke beberapa tujuan (lokasi permintaan) yang dapat menimimumkan biaya.

(4)

Metode transportasi hampir selalu membicarakan biaya/cost dalam mendistribusikan suatu barang/produk, karena itu alokasi barang tersebut harus ditempatkan pada posisi biaya terendah. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dilakukan optimalisasi biaya pendistribusian paket di PT. SiCepat Ekspres.

Permintaan konsumen yang semakin banyak dan persaingan jasa ekspedisi semakin banyak, PT. SiCepat Ekspres dihadapkan pada pemasalahan waktu dan biaya pendistribusian barang, sehingga perusahaan berusaha untuk mengoptimalkan biaya transportasi yang dikeluarkan. Hal ini, jika di biarkan dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Berdasarkan keadaan inilah maka dalam penelitian ini mencoba untuk mencari solusi dengan menentukan suatu rute pendistribusian yang tepat dan mengoptimalkan biaya pengiriman paket dengan suatu model transportasi metode Least Cost.

Metode Least Cost merupakan salah satu teknik solusi dalam transportasi. Metode ini didasarkan pada aturan atau pengalokasian normatif dari persediaan dan kebutuhan sumber dalam suatu matriks transportasi tanpa perhitungan besar- besaran ekonomis.

METODE PENELITIAN

(5)

Identifikasi Masalah

Permasalahan yang terjadi pada perusahaan ekspedisi adalah biaya yang tidak menentu serta terkadang biaya tinggi pula.

Model Pemecahan Masalah

Model yang digunakan dalam pemecahan masalah yang telah teridentifikasi adalah Metode Transportasi permasalahan minimasi biaya dengan metode Least Cost dan menggunakan software lingo.

Pengumpulan Data a) Studi Lapangan

Pengamatan (Observasi) adalah suatu cara mendapatkan informasi secara langsung dengan melakukan peninjauan ke HUB SiCepat Area Bandung Raya.

Wawancara (Interview) yaitu dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung dengan salah satu kurir.

b) Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan mempelajari yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas. Teori dasar yang digunakan adalah Metode Least Cost dan analisa optimalisasi biaya untuk mengetahui bagaimana cara penyelesaian masalah pendistribusian paket dari HUB ke gerai cabang.

Pengolahan Data dan Analisis

Pengolahan data dan analisis mengunakan metode Least Cost sebagai solusi awal serta stepping stone sebagai solusi akhir untuk mengoptimalkan biaya.

Evaluasi Hasil

Evaluasi hasil dilakukan dengan menganalisis hasil analisis penggunaan metode Least Cost pada Optimalisasi Pengiriman Paket di PT. SiCepat Ekspres dan Software Lingo untuk pembuktian kebenaran metode Least Cost.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Least Cost adalah salah satu solusi yang dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan transportasi, LC adalah solusi awal dilanjutkan dengan solusi akhir yaitu Stepping Stone. Sebelum kepada solusi LC, berikut adalah data yang diambil berbentuk Tabel 1. Tabel 1 adalah Pasokan HUB dan Permintaan dari Gerai.

Tabel 1. Pasokan HUB dan Permintaan dari Cabang

Pasokan HUB Permintaan Gerai

HUB Supply HUB

(Paket/Rata-Rata/Hari) Gerai Supply Gerai

(Paket/Hari)

Cimahi 3400 Cimahi Selatan 1300

KBB 2200 Cimahi Utara 1400

(6)

Pasir Koja 5100 Cisarua 1300

TOTAL 10700 Padalarang 2300

Rajawali 2300

Lengkong 2100

TOTAL 10700

Biaya Transportasi Pendistribusian Paket

Biaya Transportasi adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh setiap perusahaan ekspedisi termasuk PT. SiCepat Ekspres Indonesia, berikut adalah rincian biaya transportasi pendistribusian paket dari 3 HUB area Bandung Raya ke beberapa Gerai.

Tabel 2. Biaya Pendistribusian Paket Area Bandung Raya

Jalur Distribusi Biaya Transportasi (Rp)

HUB Cimahi HUB KBB HUB Pasir Koja Cimahi Selatan Rp 5.900 Rp 14.210 Rp 17.490 Cimahi Utara Rp 4.590 Rp 9.830 Rp 18.140 Cisarua Rp 16.610 Rp 19.010 Rp 34.970 Padalarang Rp 17.480 Rp 9.180 Rp 39.340 Rajawali Rp 15.520 Rp 20.760 Rp 7.210 Lengkong Rp 30.600 Rp 34.970 Rp 12.240 Penyelesaian Solusi (Least Cost)

Metode Least-Cost melakukan alokasi secara sistematik pada kotak-kotak berdasarkan biaya transport minimum. Langkah-langkah metode ini adalah :

1. Pilih kotak dengan biaya transpor (Cij) terkecil kemudian alokasikan penawaran atau permintaan sebanyak mungkin. Untuk Cij terkecil, Xij = minimum [Si, Dj] yang akan menghabiskan baris i atau kolom j. Baris i atau kolom j yang telah dihabiskan akan dihilangkan.

2. Dari sisa kotak yang ada (kotak yang tidak dihilangkan), pilih lagi Cij terkecil dan alokasikan sebanyak mungkin pada baris i atau kolom j.

3. Proses ini akan terus berlanjut sampai semua supply dan demand terpenuhi.

Iterasi 0

Dilihat dari Iterasi 0 bahwa sesuai degenerasi nya adalah sebagai berikut:

5900 4590 16610 17480 15520 30600

14210 9830 19010 9180 20760 34970

17490 18140 34970 39340 7210 12240

10700 10700 Pasokan

3400

2200

5100 Cimahi Selatan Cimahi Utara Cisarua Padalarang Rajawali Lengkong

2300 2100

700

2200

600 100

1300 1400

DEMAND

LC

Permintaan 1300 1400 1300 2300 2300 2100

SUPPLY

HUB Cimahi

HUB KBB

HUB Pasir Koja

(7)

BASIS (3+6) - 1 = 8

NON BASIS (Constraint) (3X6) - 8 = 10

Hitung biaya total Pengiriman Paket ke setiap gerai adalah sebagai berikut:

COST

BASIS SUMMARY

1 S1D1 1300 X 5900 = Rp 7.670.000 2 S1D2 1400 X 4590 = Rp 6.426.000 3 S1D3 700 X 16610 = Rp 11.627.000 4 S2D4 2200 X 9180 = Rp 20.196.000 5 S3D3 600 X 34970 = Rp 20.982.000 6 S3D4 100 X 39340 = Rp 3.934.000 7 S3D5 2300 X 7210 = Rp 16.583.000 8 S3D6 2100 X 12240 = Rp 25.704.000 TOTAL Rp 113.122.000

Lakukan Solusi Akhir atau evaluasi tiap Baris dan Kolom apakah perlu dilakukannya revisi tabel Least Cost atau tidak, yaitu menggunakan metode Stepping Stone.

Stepping Stone Iterasi 0

CONSTRAINT

1 C14 17480 - 39340 + 34970 - 16610 = -3500 2 C15 15520 - 7210 + 34970 - 16610 = 26670 3 C16 30600 - 12240 + 34970 - 16610 = 36720 4 C21 14210 - 5900 + 16610 - 34970 + 39340 - 9180 = 20110 5 C22 9830 - 4590 + 16610 - 34970 + 39340 - 9180 = 17040 6 C23 19010 - 34970 + 39340 - 9180 = 14200 7 C25 20760 - 9180 + 39340 - 7210 = 43710 8 C26 34970 - 9180 + 39340 - 12240 = 52890 9 C31 17490 - 5900 + 16610 - 34970 = -6770 10 C32 18140 - 4590 + 16610 - 34970 = -4810

Dilihat dari hasil Stepping Stone Iterasi 0 perlu dilakukan revisi tabel Least Cost untuk mendapatkan hasil optimal karena masih ada hasil negatif yang didapat dari hasil tersebut.

Iterasi 1

(8)

KETERANGAN BASIS EVALUASI NON BASIS REV Stepping Stone Iterasi 1

CONSTRAINT

1 C14 17480 - 39340 + 17490 - 5900 = -10270 2 C15 15520 - 7210 + 17490 - 5900 = 19900 3 C16 30600 - 12240 + 17490 - 5900 = 29950

4 C21 14210 - 17490 + 39340 - 9180 = 26880

5 C22 9830 - 9180 + 39340 - 17490 + 5900 - 4590 = 23810 6 C23 19010 - 9180 + 39340 - 17490 + 5900 - 16610 = 20970 7 C25 20760 - 9180 + 39340 - 7210 = 43710 8 C26 34970 - 9180 + 39340 - 12240 = 52890 9 C33 34970 - 17490 + 5900 - 16610 = 6770 10 C32 18140 - 17490 + 5900 - 4590 = 1960

Hasil Stepping Stone Iterasi 1 masih didapat hasil negative, maka dilakukan kembali revisi tabel.

Iterasi 2

KETERANGAN BASIS EVALUASI NON BASIS REV Stepping Stone Iterasi 2

CONSTRAINT

5900 4590 16610 17480 15520 30600

14210 9830 19010 9180 20760 34970

17490 18140 34970 39340 7210 12240

10700 10700

LC

Cimahi Selatan Cimahi Utara CisaruaDEMANDPadalarang Rajawali Lengkong Pasokan

HUB Pasir Koja 5100

600 100 2300 2100

HUB KBB 2200

2200

2100

Permintaan 1300 1400 1300 2300 2300

SUPPLY

HUB Cimahi 3400

700 1400 1300

5900 4590 16610 17480 15520 30600

14210 9830 19010 9180 20760 34970

17490 18140 34970 39340 7210 12240

10700 10700

LC

DEMAND

Pasokan Cimahi Selatan Cimahi Utara Cisarua Padalarang Rajawali Lengkong

2200 2200 SUPPLY

HUB Cimahi 3400

600 1400 1300 100

HUB KBB

2100

Permintaan 1300 1400 1300 2300 2300

HUB Pasir Koja 5100

700 2300 2100

(9)

2 C15 15520 - 7210 + 17490 - 5900 = 19900 3 C16 30600 - 12240 + 17490 - 5900 = 29950

4 C21 14210 - 9180 + 17480 - 5900 = 16610

5 C22 9830 - 9180 + 17480 - 4590 = 13540

6 C23 19010 - 9180 + 17480 - 16610 = 10700

7 C25 20760 - 9180 + 17480 - 5900 + 17490 - 7210 = 33440 8 C26 34970 - 9180 + 17480 - 5900 + 17490 - 12240 = 42620 9 C33 34970 - 17490 + 5900 - 16610 = 6770 10 C32 18140 - 17490 + 5900 - 4590 = 1960

Hasil Stepping Stone Iterasi 2 sudah tidak menunjukkan hasil negatif, maka OT dari biaya pendistribusian paket area Bandung Raya adalah sebagai berikut:

COST

BASIS SUMMARY

1 S1D1 600 X 5900 = Rp 3.540.000 2 S1D2 1400 X 4590 = Rp 6.426.000 3 S1D3 1300 X 16610 = Rp 21.593.000 4 S2D4 2200 X 9180 = Rp 20.196.000 5 S3D1 700 X 17490 = Rp 12.243.000 6 S1D4 100 X 17480 = Rp 1.748.000 7 S3D5 2300 X 7210 = Rp 16.583.000 8 S3D6 2100 X 12240 = Rp 25.704.000 TOTAL Rp 108.033.000 Pembuktian Hasil Least Cost dengan Software Lingo

Lingo berfungsi untuk mengetahui hasil dari solusi least cost sudah sesuai atau tidak, pengolahan data pada tahap ini adalah dengan membuat formulasi dalam program LINGO sesuai dengan fungsi tujuan dan batasan masalah, sebagai berikut:

1) Pada sets diberi inputan matriks dan satuan

2) Selanjutnya pada data diberi inputan matriks permintaan dari setiap gerai tujuan, pasokan dari HUB ke gerai dan biaya pengiriman dari setiap gerai.

3) Setelah itu pilih tombol solve

4) Hasil dari penggunaan software LINGO 11.0 didapatkan output sebagai berikut:

Lingo Model

(10)

Solution Report LC Lingo

First returning solver: DUAL SIMPLEX Global optimal solution found.

Objective value: 0.1080330E+09 Infeasibilities: 0.000000 Total solver iterations: 8

Variable Value Reduced Cost SUPPLY( S1) 3400.000 0.000000 SUPPLY( S2) 2200.000 0.000000 SUPPLY( S3) 5100.000 0.000000 DEMAND( D1) 1300.000 0.000000 DEMAND( D2) 1400.000 0.000000 DEMAND( D3) 1300.000 0.000000 DEMAND( D4) 2300.000 0.000000 DEMAND( D5) 2300.000 0.000000 DEMAND( D6) 2100.000 0.000000 COST( S1, D1) 5900.000 0.000000 COST( S1, D2) 4590.000 0.000000 COST( S1, D3) 16610.00 0.000000 COST( S1, D4) 17480.00 0.000000 COST( S1, D5) 15520.00 0.000000 COST( S1, D6) 30600.00 0.000000 COST( S2, D1) 14210.00 0.000000 COST( S2, D2) 9830.000 0.000000 COST( S2, D3) 19010.00 0.000000 COST( S2, D4) 9180.000 0.000000 COST( S2, D5) 20760.00 0.000000 COST( S2, D6) 34970.00 0.000000 COST( S3, D1) 17490.00 0.000000 COST( S3, D2) 18140.00 0.000000 COST( S3, D3) 34970.00 0.000000

(11)

COST( S3, D5) 7210.000 0.000000 COST( S3, D6) 12240.00 0.000000 VOLUME( S1, D1) 600.0000 0.000000 VOLUME( S1, D2) 1400.000 0.000000 VOLUME( S1, D3) 1300.000 0.000000 VOLUME( S1, D4) 100.0000 0.000000 VOLUME( S1, D5) 0.000000 19900.00 VOLUME( S1, D6) 0.000000 29950.00 VOLUME( S2, D1) 0.000000 16610.00 VOLUME( S2, D2) 0.000000 13540.00 VOLUME( S2, D3) 0.000000 10700.00 VOLUME( S2, D4) 2200.000 0.000000 VOLUME( S2, D5) 0.000000 33440.00 VOLUME( S2, D6) 0.000000 42620.00 VOLUME( S3, D1) 700.0000 0.000000 VOLUME( S3, D2) 0.000000 1960.000 VOLUME( S3, D3) 0.000000 6770.000 VOLUME( S3, D4) 0.000000 10270.00 VOLUME( S3, D5) 2300.000 0.000000 VOLUME( S3, D6) 2100.000 0.000000

Row Slack or Surplus Dual Price 1 0.1080330E+09 -1.000000 2 0.000000 -1310.000 3 0.000000 0.000000 4 0.000000 -12020.00 5 0.000000 -12890.00 6 0.000000 8970.000 7 0.000000 3940.000 8 0.000000 -4590.000 9 0.000000 3710.000 10 0.000000 -16180.00

Solver Status LC Lingo

(12)

KESIMPULAN

Pendistribusian paket di PT. SiCepat Ekspres Indonesia dengan menggunakan metode transportasi didapatkan hasil yang optimal. Total biaya transportasi untuk permasalahan biaya pengiriman dengan menggunakan metode LC adalah Rp.113.122.000 dan uji optimal menggunakan metode Stepping Stone serta pembuktian pada software lingo 11.0 didapatkan hasil yang optimal Rp.108.033.000.

DAFTAR PUSTAKA

Thurau, Thoursten and Alexander Klee. 1997. The Impact of Customer Satisfaction and Relationship Quality on Customer Retention: A Critical Reassessment and Model Development. Psychology and Marketing. Vol. 14, No. 8, pp. 737 – 364.

Susanta, B. 1994. Program Linear. Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Ardhayani, I, W. 2017. Mengoptimalkan Biaya Distribusi Pakan Ternak dengan Menggunakan Metode Transportasi. Teknika: Engineering and Sains Journal.

Vol. 1, No. 2, pp. 95-100.

http://www.fastpay.co.id/blog/wow-inilah-5-jasa-pengiriman-barang-terbaik-di- indonesia.html, diakses Juni 2021.

S, Dewi Ratna. 2020. Riset Operasional 1. Jakarta: Universitas Gunadarma.

Subagyo Pangestu, Asri Marwan, Handoko T. Hani, Dasar – dasar Operation Research, Penerbit BPFE Yogyakarta, 2005

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini adalah (i) proses komunikasi sudah berorientasi kepada tema tugas, (ii) analisis terhadap jaringan komunikasi menunjukkan bahwa sumber informasi berasal

Kasus transportasi timbul ketika seseorang mencoba menentukan cara pengiriman (distribusi) suatu jenis barang (item) dari beberapa sumber (lokasi penawaran) ke beberapa

Surat Ikatan Serahak yang belum sempurna DAN Surat Pengesahan daripada pemaju mengenai butiran rumah yang dibeli (Mengikut Seksyen 22D(4) Akta Pemaju Perumahan (Kawalan

Aspek ini ditegaskan penjelasan Pasal 186 KUHAP jo Pasal 133 ayat (1) KUHAP dimana disebutkan keterangan ahli dapat juga diberikan pada waktu pemeriksaan oleh

Guru mempersilahkan peserta didik untuk menyimak atau menyaksikan video Lingorila berisi monolog tentang salam-salam yang sederhana dan yang sering digunakan dalam Bahasa

Hal tersebut juga sejalan dengan pernyataan Thomas Armstrong (2006) bahwa tujuan pendidikan adalah untuk mendukung, mendorong, dan memfasilitasi perkembangan

Metode transportasi adalah suatu metode penentuan lokasi untuk menentukan pola pengiriman dari beberapa titik penawaran atau sumber ke beberapa titik permintaan atau

Metode least cost sendiri merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan biaya transportasi dan distribusi.. Metode least cost memprioritaskan