• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA

2.1. Perancangan Sebelumnya

Perancangan menggunakan topik surfing juga sudah pernah diangkat oleh Putut Lastriyono, Fak. Sastra dan Seni Rupa, Universitas UNS (Universitas Sebelas Maret) yang berjudul Perencanaan dan Perancangan Interior Bali Surfing Club (Lobby, Restaurant, Music Room, dan Surf Shop). Tetapi yang membedakan peracangan ini dengan perancangan lainnya adalah perancangan ini mengutamakan tentang kehidupan surfer dan lebih ke arah apa saja yang dilakukan sehingga mampu bertahan hidup dengan mengandalakan surfing.

(Lastriyono, 2015)

2.2. Studi Literatur

2.2.1. Pengertian Biografi

Pengertian biografi adalah sebuah tulisan yang membahas mengenai kehidupan sesorang. Biografi juga dapat diartikan sebagai suatu kisah atau keterangan perjalanan kehidupan sesorang bersumber dari kisah nyata. Istilah biografi berasal dari bahasa Yunani dari kata bios dan graphien. Arti kata bios adalah hidup dan graphien berarti tulis. Biografi dapat terdiri dari beberapa baris atau lebih dari satu buku. Biografi terdiri dari biografi singkat dan biografi panjang, dimana biografi singkat hanya berisi fakta-fakta kehidupan seseorang dan peran yang penting. Sedangkan biografi panjang terdiri dari informasi penting yang dikisahkan dengan lebih detail dan ditulis dengan gaya bercerita yang baik.

(“Pengertian Biografi, Ciri-Ciri Biografi & Struktur Biografi”, 2015)

Dari biografi dapat ditemukan kejadian-kejadian hidup seseorang atau misteri hidup seseorang dengan penjelasan berupa tindakan atau perilaku dalam hidupnya. Biografi dapat menceritakan kehidupan tokoh penting atau terkenal dan tidak terkenal, namun biasanya biografi bercerita tentang tokoh-tokoh sejarah baik yang hidup maupun yang sudah tiada. (“Pengertian Biografi, Ciri-Ciri Biografi &

Struktur Biografi”, 2015)

(2)

Menurut Artikelsiana, 2015, Biografi sendiri memerlukan bahan atau sumber pendukung baik berupa benda seperti buku harian, surat-surat, kliping Koran, dan lain sebagainya. Sumber pendukung ini digunkan sebagai bahan pendukung utama. Sedangkan hal lain yang dapat dijadikan pendukung antara lain buku referensi, yang menjelaskan peranan seseorang dalam biografi. (“Pengertian Biografi, Ciri-Ciri Biografi & Struktur Biografi”, 2015)

Adapun ciri-ciri biografi sebagai berikut : (“Pengertian Biografi, Ciri-Ciri Biografi & Struktur Biografi”, 2015)

• Terdiri dari struktur organisasi, peristiwa atau masalah, serta reorientasi.

• Berisi infromasi fakta dandisajikan dalam bentuk narasi atau cerita.

• Fakta menurut peristiwa hidup seseorang yang dinarasikan dalam tokoh biografi.

Komponen penting dalam teks biografi adalah judul, menarik dan mengesankan, mengagumkan dan mengharukan, dapat dicontoh dan diteladani.

Sedangkan sturktur biografi adalah sebagai berikut : (“Pengertian Biografi, Ciri- Ciri Biografi & Struktur Biografi”, 2015)

• Orientasi : merupakan bagian yang menjelaskan pengenalan tokoh yang berisi gambar awal tokoh yang diceritakan dalam biografi tersebut.

• Peristiwa dan masalah : bagian peristiwa atau kejadian yang berisi sebuah peristiwa atau kejadian yang pernah dialami, termasuk didalamnya berisi tentang masalah yang pernah dihadapinya dalam tujuan serta cita-citanya.

Hal-hal yang menarik, mengagumkan, mengesankan, dan mengharukan yang pernah dialami tokoh diuraikan dalam bagian ini.

• Reorientasi : merupakan bagian penutup yang berisi pandangan penulis terhadap tokoh yang bersifat opsional.

2.2.2 Fungsi dan Peranan Biografi Dalam Kehidupan Sosial

Fungsi dan peranan biografi adalah untuk mengenal seorang tokoh. Selain itu juga dapat dipergunakan untuk mengetahui latar belakang tokoh tersebut untuk memberikan wawasan pada masyarakat luas mengenai tokoh yang diuraikan dalam buku biografi. (Indriyana, 2016)

(3)

2.2.3 Pengertian Buku

Pengertian buku adalah sebuah lembaran kertas yang disatukan dengan cara penjilidan, dan berisi tulisan atau kosong. (Kamus Besar Bahasa Indonesia Online, 2016)

2.2.4 Sejarah Buku

Penemuan buku ternyata berhubungan dengan penulisan Al-Kitab, pada jaman dahulu sekitar abad awal Masehi, dimana manusia sadar akan pentingnya tulisan yang dapat dipergunakan sebagai rekaman sebuah kejadian ataupun pencatatan surat-surat didalam kitab suci kaum Nasrani. (Mulyata, 2015)

Kesadaran dokumentasi, sangat diperlukan untuk melestarikan naskah- naskah Injil. Naskah pada mulanya ditulis pada lembar kertas kuno yang disebut papyrus dalam bahasa Yunani. Kertas kuno ini berbentuk lembaran berserat kasar yang terbuat dari tanaman air dan daun alang-alang. Naskah yang ditulis berbentuk gulungan untuk memudahkan proses penyimpanan atau pengarsipan.

Seiring berjalannya waktu, gulungan tersebut ternyata merepotkan dan tidak efektif, maka pada akhirnya muncul sebuah ide untuk menyatukan lembaran- lembaran itu dengan cara dijilid. Ide ini membuat area kertas menjadi lebih efektif, karena penulisannya dapat dilakukan pada kedua sisi. Dengan adanya sistem penjilidan, hal ini menjadi asal mula adanya buku. Maka muncullah teknik penomoran halaman, yang berguna untuk mempermudah pencarian halaman.

Buku ini disebut codex oleh seorang pujangga Roma bernama Marcus Valerius Martialis pada tahun 84-86 M. (Mulyata, 2015)

2.2.5 Jenis-jenis Buku

Ada banyak sekali jenis-jenis buku, mulai dari buku fisik yang menghibur hingga buku non fisik yang memberikan banyak pengerahuan. Jenis-jenis buku fisik ataupun nonfisik antara lain : (“Jenis-Jenis Buku Fisik & Non Fisik”, n.d.)

(4)

• Novel

Jenis buku yang masuk ke dalam kategori karangan fiksi. Novel merupakan sebuah karya tertulis yang berbentuk narasi. Seorang penulis nover disebut Novelis. Novel merupakan cerita yang tersusun oleh lebih dari 40.000 kata.

Cerita yang disajikan juga sangat kompleks. Novel juga tidak dibatasi sajak atau metrical sandiwara dan struktural.

• Cergam

Cergam atau cerita bergambar merupakan tulisan narasi yang diilustrasikan dengan gambar, sama dengan komik. Bedanya cergam lebih awal pemunculannya disbanding komik.

• Komik

Merupakan suatu seni dalam bentuk jalinan cerita yang terbentuk oleh gambar-gambar diam yang disusun sedemikian rupa.

• Ensiklopedi

Ensiklopedi atau yang juga disebut ensiklopedia merupakan gabungan dari beberapa buku yang berisi ilmu pengetahuan yang tersusun sesuai abjad atau sesuai kategori.

• Nomik

Nomik atau novel komik merupakan jenis komik yang ceritanya lebih komplek seperti novel.

• Antologi atau Kumpulan

Merupakan kumpulan dari banyak karya sastra. Misalnya antologi puisi, antologi cerpen, antologi pantun.

(5)

• Dongeng

Merupakan sebuah cerita yang diangkat melalui kisah nyata dan pemikiran fiktif. Penggabungan cerita terebut ditulis sedemikian rupa sehingga menjadi cerita yang mengandung pesan moral dan makna hidup.

• Biografi

Biografi merupakan buku yang berisi tentang kisah hidup seseorang.

Biasanya orang yang berpengaruh. Penulisan biografi biasanya diawali dari kelahirannya hingga kemariannya jika sudah meninggal.

• Jurnal

Disebut juga dengan catatan harian. Buku jenis ini berisi tentang catatan pribadi.

• Novelet

Adalah sebuah cerita narasi yang panjang berada di tengah-tengah novel dan cerpen. Novelet menggunakan kata lebih banyak dari cerpen namun lebih sedikit dari novel. Biasanya jumlah halaman novelet berkisar dari 40 hingga 50 halaman.

• Fotografi

Ialah kumpulan karya-karya seorang fotografer. Biasanya buku jenis ini disertai dengan keterangan dari foto yang disajikan. Untuk beberapa kepentingan, buku jenis ini dapat juga berisikan penjelasan tentang cara dan strategi menghasilkan foto-foto yang dimuat dalam buku tersebut.

• Karya Ilmiah

Merupakan jenis buku yang berisi hasil dari sebuah penelitian. Bisa berupa laporan, disertasi, skripsi, tesis, dan lainnya.

(6)

• Tafsir

Buku ini memiliki beberapa jenis sesuai dengan isinya. Tafsir diberikan dengan tujuan memberikan penjelasan lebih mendalam tentang hal tertentu agar lebih mudah untuk dipahami.

• Kamus

Kamus merupakan buku yang berupa acuan yang memuat ungkapan dan kata.

Biasanya disusun berdasarkan abjad yang dilengkapi dengan makna, terjemahan, dan pemakainanya.

2.2.6 Pengertian Surfing

Salah satu jenis olahraga air yang banyak diminati dan cukup ekstrim adalah surfing atau selancar. Sangat menyenangkan sekaligus mendebarkan saat menyaksikan seorang peselancar atau surfing bermain di antara tingginya ombak.

Pengertian selancar adalah olahraga yang memanfaatkan momentum yang tidak melawan arus dengan menggunakan papan seluncur atau sejenisnya untuk melakukannya. Saat ini olehraga selancar cukup banyak jenisnya. Ada selancar air, selancar angina, selancar salju, dan lain sebagainya. (“Pengertian Selancar”, 2017)

Dibutuhkan keberanian dan mental yang kuat untuk menjalani olahraga ini. Olahraga surfing dilakukan dengan cara berdiri diaras sebilah papan yang disebut papan selancar atau surfboard. Indonesia merupakan salah satu empat yang banyak menjadi tujuan peselancar seperti di Bali, Pulau Grajangan di Jawa, serta Pulau Nias dan Mentawai di Sumatera. Lokasi-lokasi ini memiliki ombak yang besar sehingga sangat disukai oleh peselancar. Selain lokasi favorit, ada pula waktu favorit bagi peselancar untuk bermain yaitu pada musim kemarau sekitar bulan Mei sampai Oktober dimana ombek sangat besar dan konsisten sehingga melakukan selancar lebih menyenangkan dan menantang. (“Pengertian Selancar”, 2017)

(7)

Papan selancar atau surfboard adalah peralatan utama dan sangat penting dalam olahraga ini. Baik bahan dasar maupun ukurannya bermacam-macam. Ada papan selancar yang intinya terbuat dari busa yang pemainnya lebih mudah mengapung, adapula jeni lain seperti papan selancar fiberglass dan papan selancar epoxy. Ukuran panjang dan ketebalan papan selancar juga beragam. Bagi pemula disarankan untuk menggunakan papan selancar yang panjang dan tebal karena dapat menghasilan flotasi yang baik sehingga papan selancar tetap dapat mengapung dengan baik. Olahraga ini menuntut keseimbangan yang sangat tinggi karena diharuskan menyeimbangkan diri di atas papan selancar yang dimainkan ombak. (“Pengertian Selancar”, 2017)

2.2.7 Sejarah Surfing

Surfing menjadi bagian tak terpisahkan dari aktivitas pantai-pantai di Bali.

Komunitas-komunitas surfer terus berkembang. Olahraga ekstrem itu kini tak sekedar tempat penyalur hobi. Mengantungkan hidup dari surfing sudah bukan lagi impian. Bahkan tak sedikit diantaranya yang menjadikan surfing sebagai mata pencaharian utama. (Erviani, 2006)

Awalnya di Bali sudah terdapat permainan menantang ombak yang dimainkan oleh anak nelayan, Maserupan nama permainan selancar dengan hanya menggunakan papan kayu kecil. Waktu itu masyarakat Bali belum mengetahui yang namanya surfing. Baru pada tahun 1970-an, beberapa wisatawan asing datang ke Kuta dengan membawa papan surfing. Sejak saat itu anak-anak nelayan Kuta mulai menjajal nikmatnya menantang ombak dengan papan surfing. Makin hari, makin banyak anak-anak Kuta yang tertarik dengan olahraga ini. (Erviani, 2006)

Pandangan miring sempat tertuju pada aktivitas surfing ketika awal perkenlananya di Kuta. Selain dinilai berbahaya, banyak orang tua menuding surfing sebagai aktivitas tidak berguna. Tetapi para surfer yang hanya segelintir jumlahnya, tetap bermain surfing dan mengundang ketertarikan rekan-rekan sepermainan mereka. Membangun komunitas peselancar yang terus bertambah setiap tahunnya. (Erviani, 2006)

(8)

Surfing mulai mendapatkan tempat semenjak kompetisi-kompetisi surfing banyak digelar. Walau iming-iming hadiah yang ditawarkan tidak seberapa besar, kompetisi-kompetisi itulah yang sukses membangun generasi-generasi baru peselancar Bali. Kesempatan berkompetisi itu makin terbuka lebar sejak masuknya beberapa surf brand asing seperti Quiksilver dan Billabong ke Bali sejak 1991. Sekretaris Bali Surfing Association (BSA), Ida Bagus Rai mencatat sudah ada sekitar 1.500 surfer lokal Bali yang tersebar di sebanyak 33 pantai di Bali. (Erviani, 2006)

2.2.8 Pengertian Fotografi

Fotografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu “Fos” yang berarti cahaya dan

“Grafo” yang berarti melukis atau menulis. Arti fotografi dalam bahasa Inggris (Photography) adalah sebuah seni, ilmu pengetahuan dan praktik menciptakan gambar yang tahan lama dangan merekam cahaya atau radiasi elektromagnetik lain, baik secara kimia dengan menggunakan film fotografi atau secara elektronik melalui sebuah sensor gambar. (International Design School, “Arti Fotografi Menurut Para Ahli”, 2015)

“Fotografi lebih dari sekedar sebuah sarana ide komunikasi factual. Fotografi adalah sebuah seni kreatif.” – Asel Adams

“Fotografi sebagai media berekspresi dan komunikasi yang kuat, menawarkan berbagai persepsi, interpretasi dan eksekusi yang tak terbatas” – Ansel Adams

“Bagi saya, fotografi adalah sebuah seni observasi. Ini tentang menemukan suatu hal yang menyenangkan di tempat biasa. Saya telah menemukan bahwa hal tersebut taka da hubungannya dengan hal-hal yang kamu lihat, dan semua harus dilakukan dengan caramu.” – Elliott Erwitt

“Fotografi berasal dari kata foto dan grafi yang masing-masing kata tersebut mempunyai arti sebagai berikut : foto artinya cahaya dan grafi artinya menulis, jadi arti fotografi secara keseluruhan adalah menulis dengan bantuan cahaya atau merekam gambar melalui media kamera dengan bantuan cahaya.” – Amir Hamzah Sulaeman

(9)

Secara garis besar, arti fotografi adalah sebuah proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu objek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai objek tersebut pada media yang peka cahaya. Fotografi juga merupakan gambar, foto merupakan alat visual efektif yang dapat memvisualkan sesuatu yang terjadi di tempat lain dapat dilihat oleh orang jauh melalui foto setelah kejadian itu berlalu. (International Design School, “Arti Fotografi Menurut Para Ahli”, 2015)

2.2.9 Sejarah Fotografi

Sejarah fotografi di Indonesia tidak lepas dari momen perjalanan bangsa dan keterkaitannya dalam perubahan politik-sosial yang terjadi di Indonesia.

Fotografi mulai masuk di Indonesia pada era 1840 saat seorang petugas medias, Juriaan Munich yang berasal dari negeri kincir angin, Belanda ini diberi tugas untuk mengabadikan tanaman-tanaman serta kondisi alam yang ada di Indonesia, sebagai cara untuk mendapatkan informasi seputar kondisi alam.saat itu, Munch menngunakan daguerreotype, yaitu metode atau proses percetakan yang diciptakan perama kalinya oleh dua orang sahabat dari Prancis, Louis Daguerre dan Nicophore Niepce pada tahun 1834 dan penemuannya ini diumumkan pada tahun 1839. Ia yang pertama kali membawa dunia fotografi ke Indonesia dan sejak saat itu, kamera menjadi bagian dari teknologi modern yang dipakai pemerintah Belandan untuk menjalankan kebijakan barunya. Penguasaan dan kontrol terhadap tanah jajahan tidak lagi dilakukan dengan membangun benteng pertahanan atau penempatan pasukan dan meriam, melainkan dengan cara menguasai teknologi transportasi dan komunikasi modern. Dalam kerangka ini, fotografi difungsikan lewat pekerjaan administratif kolonial, pegawai pengadilan, opsir militer, dan misionaris. (International Design School, “Sejarah Fotografi di Indonesia, 2015)

Singkat cerita, pada akhirnya Munich tercatat dalam sejarah fotografi dan karyanya dianggap paling sukses saat itu arena ia memotret alam di Jawa Tengah yang dikelan dengan “Kali Madioen”. Kemudian tugas tersebut diteruskan oleh Adolp Schaefer yang tiba di Batavia (Jakarta) pada tahun 1844. Schaefer juga

(10)

Borobudur. Sampai akhirnya dua bersaudara asal Inggris, Albert Walter Woodbury dan James Page datang ke Indonesia pada tahun 1857, yang menjadi titik terang mulainya sejarah pendokumentasian di Indonesia secara menyeluruh.

Foto-foto yang dihasilkan kedua bersaudara ini adalah seperti upacara tradisional, suku pedalaman, dan bangunan kuno Indonesia. (International Design School,

“Sejarah Fotografi di Indonesia, 2015)

Selama 100 tahun keberadaan fotografi di Indonesia (1841-1941), penguasaan alat ini secara eksklusif berada di tangan orang Eropa, Cina, dan Jepang. Berdasarkan survei dan hasil riset di studio foto komersial di Hindia Belanda, hanya ditemukan empat orang lokal Indonesia yang menguasainya, salah satunya adalah Kassian Cephas. (International Design School, “Sejarah Fotografi di Indonesia, 2015)

Kassian Cephas adalah warga lokal asli Indonesia. Ia lahir pada tanggal 15 Februari 1844 di Yokyakarta. Cephas sebenarnya adalah pribumi asli, yang kemuadian diangkat sebagai anak oleh pasangan Adrianus Schalk dan Eta Philipina Kreeft, dan disekolahkan ke Belanda. Cephas lah yang kemudian mengenlkan dunia fotografi ke masyarakat Indonesia. Meski demikian, literatur- literatur sejarah Indonesia sangat jarang menyebutkan namanya sebagai pribumi pertama yang berkarir sebagai fotografe profesional. Nama Kassian Cephas mulai terlacak lewat karya fotografi tertuanya buatan tahun 1875. (International Design School, “Sejarah Fotografi di Indonesia, 2015)

Selain Cephas, fotografer Indonesia lainnya adlah Mendur bersaudara.

Masuknya Jepang pada tahun 1942 telah memberikan kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk menyerap teknologi ini. Demi kebutuhan propagandanya, Jepang mulai melatih orang Indonesia menjadi fotografer untuk bekerja di kantor berita merekam yaitu Domei. Pada saat itulah, Mendur bersaudara mendapatkan kesempatan untuk membentuk imaji baru tentang bangsa Indonesia. (International Design School, “Sejarah Fotografi di Indonesia, 2015)

Lewat fotografi, Mendur bersaudara berusaha menggiring mental bangsa ini untuk memiliki mental yang sama tinggi dan sederajat. Frans Mendur bersama kakaknya, Alex Mendur juga menjadi icon bagi dunia fotografer nasional.mereka kerap merekam peristiwa-peristiwa penting bagi negeri ini, salah satunya

(11)

mengabdikan detik-detik pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Inilah momentum di mana fotografer benar-benar “sampai” ke Indonesia, ketika kamera berpindah tangan dan orang Indonesia mulai bisa merepresentasikan diri sendiri. Karya foto momental ainnya adalah foto pidato Bung Tomo, Jendral Soedirman sepulang dari perang gerilya di Jogja pada tahun 1949. (International Design School, “Sejarah Fotografi di Indonesia, 2015)

Kini fotografi menjadi sebuah karya sekaligus kitab peradaban cahaya masa lalu dan masa kini, bagi orang-orang yang tak lelah untuk terus mengabadikan segala bentuk peristiwa yang nantinya akan menjadi sejarah bangsa Indonesia. (International Design School, “Sejarah Fotografi di Indonesia, 2015)

2.2.10 Jenis- jenis Foto

Dalam dunia fotografi banyak terdapat jenis-jenis fotografi spesifik yang dapat kamu dalami sesuai dengan passion. Masing-masing jenis fotografi memiliki teknik dan skill yang berbeda. Jenis-jenis fotografi antara lain : (International Design School, “Jenis-jenis Fotografi Populer yang Menakah Jenis Fotografimu?”, 2015)

• Landscape Fotografi

Merupakan jenis fotografi yang mengambil pemandangan sebagai objeknya.

• Wildlife Fotografi

Genre fotografi yang berfokus pada hewan dan habitat alami mereka disebut fotografi satwa liar. Perilaku hewan di alam liar juga merupakan objek bagi wildlife photography.

• Aerial Fotografi (Foto Udara)

Jenis fotografi di mana foto diambil dari udara dengan menggunakan pesawat, balon udara, parasut, drone, dan alat terbang lainnya, atau diambil dari atas gedung pencakar langit.

(12)

• Sports Fotografi

Foto yang mengkhususkan diri dalam menangkap momen yang menentukan dalam sebuah acara olahraga. Fotografi olahraga adalah salah satu jenis fotografi yang sulit, karena membutuhkan banyak latihan dan perlatan yang memadai.

• Portrait Fotografi

Salah satu jenis fotografi dengan umur paling tua adalah fotografer portrait.

Fotografi portrait adalah segala hal mengenai menangkap suasana hati seseorang dengan penekanan ekspresi.

• Architectural Fotografi

Fotografi arsitektu adalah fotografi yang berkaitan dengan mengambil foto sebuah struktur bangunan dari sudut yang berbeda. Tujuannya untuk menciptakan dampak positif pada pembeli potensial rela estate.

• Wedding /Event Fotografi

Dapat dikatakan bahwa para fotografer pendatang baru mulai karirnya dengan berlatih memotret acara pernikahan atau event fotografi. Tapi hal ini bukan berarti bahwa wedding photography tidak memerlukan ketrampilan apapun.

Apa bila sudah terjun dalam wedding fotografi maka harus memiliki kecakapan baik soal editing.

• Fashion Fotografi

Fashion fotografi ialah memotret model dengan pencahayaan yang glamour dan memotret item fashion. Banyak digunakan dalam bidang periklanan dan majalah.

• Macro Fotografi

Fotografi dalam bidang ini adalah jenis fotografi dimana gambar dibidik dengan kisaran lebih dekat untuk menampilkan rincian materi subjek yang ingin ditonjolkan.

(13)

• Baby /Family Fotografi

Merupakan jenis fotografi yang popular. Fotografi bayi/ keluarga dilakukan ketika biasanya baru mendapatkan bayi yang baru lahir. Biasanya dapat dilakukan indoor atau outdoor.

• Food fotografi

Foto makanan adalah foto dengan objek makanan, biasanya menggunakan layouting tertentu agar terlihat lebih menarik dan menggiyurkan.

2.2.11 Komposisi Fortografi

Selain teknik, komposisi dalam fotografi adalah hal yang wajib untuk dipahami. Karena tanpa memahami komposisi, mka tidak akan dapat menghasilkan foto yang sempurna. Komposisi dapat diartikan sebagai cara menata elemen-elemen dalam gambar, elemen tersebut mencakup pada garis, warna, bentuk dan gelap terang. Hal yang paling utama dalam aspek komposisi adalah menghasilkan kemampuan untuk menyampaikan perasaan yang sedang ingin disampaikan dalam foto. (International Design School, “Memahami Komposisi Fotografi”, 2014)

Agar dapat menghasilkan foto yang sempurna, maka ada beberapa komposisi yang wajib dipaham, antara lain : (International Design School,

“Memahami Komposisi Fotografi”, 2014)

• Perspektif

Keadaan suatu gambar atau foto yang menunjukkan ada penghujung pada satu subjek. Dalam fotografi, salah satu cara paling efektik memberikan perspektif pada foto adalah dengan memanfaatkan titik lenyap.

(14)

• Framing

Kata lain dari framing adalah membingkai objek utama atau point of interest (POI) dikelilingi dengan elemen lain dalam foto. Salah satu manfaat menggunakan framing adalah mata para penonton akan fokus pada objek foto. Sekian itu juga dapat memberikan efek ruang yang tajam pada foto yang dihasilkan.

• Background & Foreground

Background & foreground adalah elemen yang dapat mempercantik foto yang akan kita ambil.

• Rule of Thirds

Pada aturan umum fotografi, bidang foto sebenarnya dibagi menjadi Sembilan bagian yang sama besarnya. Sepertiga bagian adalah teknik dimana kita menempatkan objek pada seperiga bagian bidang foto. Jangan meletakkan ojek pada bagian tengah, tetapi peletakkan objek akan lebih bagus jika agak ke bagian kiri atau kanan.

• Dimensi

Meski foto bercerita dua dimensi, namun sebenarnya foto dapat dibuat berkesan memiliki kedalaman. Seolah-olah terdapat dimensi ketiga. Unsur utama membentuk dimensi adalah jarak, dimensi dapat terbentuk apabila adanya jarak, jika ingin menampilkan suatu objek dalam suatu dimensi, maka akan terbentuk jarak dalam setiap elemennya. Untuk membuat suatu dimensi diperlukan adanya permainan ruang tajam, permianan gelap terang dan garis.

• Panning

Merupakan sebuah komposis yang membuat foto tersebut menjadi tampak bergerak. Jadi objek yang diambil akan diam sedangkan background objek tersebut bergerak. Menghasilkan gambar yang bergerak merupakan teknik yang menarik dalam fotografi.

(15)

2.2.12 Perlengkapan Fotografi

Beberapa perlengkapan fotografi beserta fungsinya antara lain : (“Mengenali Berbagai Alat Fotografi”, n.d.)

• Tudung lensa (lens hood) yaitu, alat yang dipasang di lensa yang berfungi untuk menghilangkan cahaya atau sinar yang tidak diinginkan. Alat ini biasanya akan sangat diperlukan jika memotret dengan posisi berhadapan dengan arah cahaya.

• Filter, merupakan alat yang berfungsi untuk menyaring cahaya yang masuk ke lensa.

• Monopod, alat untuk menopang kamera dengan satu kaki.

• Tripod, alat ini memiliki kesamaan dengan monopod, hanya saja tripod memiliki tiga kaki sehingga kamera ditopang dengan lebih kuat.

• Kabel release, alat ini biasanya berpasangan dengan tripod, dengan fungsi sebagai penghindar guncangan shutter.

• Background, yaitu kain yang terpasang di belakang sebagai latar untuk pemotretan. Alat ini biasanya digunakan untuk pemotretan di studio foto.

• Stand background, alat penyangga dan naik turunnya background.

Selain alat-alat yang sudah disebutkan diatas, terdapat alat-alat yang digunakan untuk mengatur cahaya. Alat bantu pencahayaan itu antara lain : (“Mengenali Berbagai Alat Fotografi”, n.d.)

• Snoot, berbentuk sepeti corong dan biasanya banyak digunakan bagi mereka yang melakukan pemotretan di studio. Alat ini berfungsi untuk mengarahkan cahaya hanya pada satu titik saja, supaya cahaya tidak menyebar.

• Flash/blitz, alat yang digunakan untuk menambah cahaya, dan memberi efek dramatis atau fill in.

• Playing reflectior, salah satu alat yang dapat menghasilkan cahaya keseluruhan dengan lebih lembut.

• Reflector, diperlukan untuk memberikan tambahan cahaya.

• Flash meter, alat yang berfungsi untuk mengukur kekuatan sumber cahaya.

(16)

• Soft box, beberntuk kotak yang terbut dari kain dan memiliki kerangka berbentuk pyramid. Fungsinya adalah untuk menghasilkan cahaya yang lebih lembut lagi.

• Ligh stand, alat yang digunakan untuk menyangga lampu studio.

2.2.13 Prinsip-prinsip Desain

Prinsip desian terdiri dari lima, yaitu keseimbangan (balance), kesatuan (unity), ritme (rhytm), penekanan (emphasis), dan proporsi (proportion).

(International Design School, “Menyelami Prinsip-prinsip Desain”, 2013)

• Keseimbangan (balance)

Keseimbangan berarti keseluruhan komponen desain harus tampol seimbang.

Tidak berat sebelah. Desain harus memadukan keseimbangan antara tulisan, warna, ataupun gambar sehingga tidak muncul kesan berat sebelah. Ada dua pangkal pokok yang dipakai dalam menerapkan keseimbangan, yaitu keseimbangan simetris dan asimetris. Di mana simetris berdasarkan pengukuran dari pusat yang menyebar ke arah sisi kanan dan kiri. Sedangkan asimetris adalah pengukuran yang berbeda dengan berat benda yang sama di setiap halaman.

• Kesatuan (unity)

Kesatuan dalam prinsip desain grafis adalah kohesi, konsistensi, ketunggalan atau keutuhan, yang merupakan isi pokok dari komposisi. Dengan prinsip kesatuan dapat membuat semua elemen menjadi sebuah kepaduan dan menghasilkan tema yang kuat, serta mengakibatkan sebuah hubungan yang saling mengikat. Karena penting adanya menyuguhkan klien sebuah desain yang mengandung arti yang kuat sesuai dengan tema yang diminta.

(17)

• Ritme (rhytm)

Pembuatan desain dengan prinsip yang menyatukan irama. Bisa juga berarti pengulangan atau variasi dari komponen-komponen desain grafis. Irama dihasilkan oleh unsur-unsur yang berbeda dengan pola yang berirama dan unsur serupa serta konsistensi. Jenis irama meliputi regular, mengalir, dan prosesif.

• Penekanan (emphasis)

Dalam setiap bentuk desain ada hal yang perlu ditonjolkan lebih dari yang lain. Tujuan utama dari penekanan ini adalah untuk mewujudkan hal itu sehingga dapat mengarahkan pandangan khalayak sehingga apa yang mau disampaikan dapar tersalurkan. Tetapi yang perlu diingat adalah tidak semua elemen harus ditonjolkan karena bila itu terjadi, desain akan berakhir terlalu ramai dan pesannya tidak dapat disampaikan.

• Proporsi (proportion)

Merupakan hubungan perbandingan antara bagian yang satu dengan bagian yang lain atau suatu bagian dengan elemen keseluruhan. Dapat diartikan pula sebagai perubahan ukuran tanpa perubahan ukuran panjang, lebar, dan tinggi, sehingga gambar dengan perubahan proporsi sering terlihar distorsi.

2.2.14 Layout

Layout atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan tata letak adalah pengaturan tulisan-tulisan dan gambar-gambar. Terdapat tiga kriteria dasar untuk sebuah layout yang dikatakan baik, yaitu it works (mencapai tujuannya), it organizes (ditata dengan baik), dan it attacts (menarik bagi pengguna).

(Kristianto, 2002)

(18)

Sebuah layout dapat bekerja dan mencapai tujuan bila pesan-pesan yang akan disampaikan dapat segera ditangkap dan dipahami oleh pengguna dengan suatu cara tertentu. Selanjutnya, sebuah layout harus ditata dan dipetakan secara baik supaya pengguna dapat berpindah dari satu bagian ke bagian yang lain dengan mudah dan cepat. Pada akhirnya sebuah layout harus menarik untuk mendapatkan perhatian yang cukup dari penggunanya. Kunci utama untuk membuat layout yang baik adalah pemahaman secara mendalami ketiga kriteria dasar. (Kristianto, 2002)

2.2.15 Grid system

Grid, merupakan metode untuk menciptakan kondisi desain yang harmoni.

Salah satu factor yang mempengaruhi kenyamanan pembaca adalah desain layout.

Jika desain layout-nya tersusun dengan rapi maka pembaca akan merasa lebih nyaman dan rileks membacanya. Beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam penyusunan layout yang bagus adalah memahami bagaimana prinsip grid system.

Ketika menghadapi kanvas atau halaman yang masih kosong, langkah tersebut perlu dilakukan dalam mendesain layout media komunikasi seperti majalah, Koran , brosur, buku, dan lain sebagainya. Grid system merupakan suatu kerangka yang membantu desainer grafis mengorganisasi infomasi teks atau gambar secara konsisten, bermakna, dan logis dalam sebuah halaman. Josef Muller Brockman, pelopor Swiss Design, menjelaska dalam bukunya yang berjudul “ Grid System in Graphic Design” yang membantu menyebarkan prinsip grid system keseluruh dunia. (“Metode untuk Menciptakan Komposisi Desain yang Harmonis”, 2017)

Penggunaan grid system merupakan solusi pemecahan permasalahan ruang, mengorganisasi ruang menjadi lebih terstruktur menurut hierarki visual sehingga informasi dapat bersifat lebih komunikatif. Sebagai bagian dari evolusi bagaimana desainer grafis berpikir tentang desain, penggunaan grid yang benar juga dapat membantu pembaca menyeleksi berbagai jenis informasi. Desain yang informasinya disusun dan dibagi berdasarkan kolom vertikal yang disebut column grid dan dipisahkan oleh ruang kosong vertikal yang disebut gutter membuat teks yang panjang menjadi lebih nyaman dibaca dan tidak melelahkan bagi pembaca.

Masing-masing halaman menggunakan tiga kolom, dengan beberapa penekanan

(19)

pada judul artikel untuk memberikan hierarki visual yang jelas dan dapat digunakan sebagai navigasi bagi pembaca. (“Metode untuk Menciptakan Komposisi Desain yang Harmonis”, 2017)

Pada bagian bawah, dari kolom 1 sampai 3 bagian kanan membentuk zona spasial untuk gambar dan teks yang dipisahkan oleh flowlines, yang merupakan pemisah berupa garis horizontal. Demikian juga pada bagian bawah kolom 2 dan 3 bagian kiri sampai kolom 1 bagian kanan, zona spasial ditandai dengan bentuk persegi panjang memberikan perbedaan area pada kolom teks di sekelilingnya.

Zona spasial tersebut selain sebagai variasi juga untuk menghindari kesan layout yang monoton. Sementara pada bagian atas kiri dan kanan terdapat penanda (marker) yang berfungsi menjaga konsistensi dari satu halaman ke halaman lainnya. Untuk mengorganisasi pesan yang lebih kompleks dan memerlukan kontrol yamg lebih tepat, modular grid merupakan pilihan yang tepat seperti pada desain di atas. Modular grid merupakan column grid dengan jumlah horizontal flowlines yang banyak dan membagi kolom menjadi baris, menciptakan sel matriks yang disebut modul dan jika modul tersebut digabung akan menjadi zona spasial. Grid sebagai alat bantu menempatkan informasi dalam susunan yang teratur mempunyai banyak kombinasi dan variasi. Dalam hal ini, grid berfungsi menyatukan teks, gambar, judul atau data tabular untuk mengomunikasikan pesan dengan cara yang efisien dan bukan merupakan aturan baku yang membatasi. (“Metode untuk Menciptakan Komposisi Desain yang Harmonis”, 2017)

2.2.16 Data 5W1H

Menurut hasil wawancara, Bapak Piping Irawan menjelaskan bahwa ketika ia melakukan surfing, ia merasa ada banyak hal yang tidak bisa didapatkan didalam kehidupan, karena baginya didalam surfing ia dapat menemukan jatidirinya, dan surfing itu sendiri merupakan sebuah sarana meditasi untuk menenangkan jiwanya. Mengenai tanggapan keluarga, tidak ada tanggapan yang menentang dank arena diusia tersebut merupakan usai kerja, maka iapun dapat memilih langkahnya sendiri dengan bebas.

(20)

Berenang dan keberanian yang tinggi serta dapat menyeimbangkan diri dengan baik, merupakan hal yang dibutuhkan untuk menjadi seorang surfer yang handal. Karena tanpa adanya salah satu elemen diatas, maka berselancar tidak mungkin dapat dilakukan dengan indah dan baik. Yang mengajarkan surfing ialah teman-teman surfer lainnya yang sudah banyak pengalaman. Jadi ketika ia menjadi supir taxi, ia menghabiskan waktu luangnya dipantai dan bertemu dengan anak-anak pantai yang mahir berselancar, maka ia ingin mencoba dan menjadi penasaran, maka teman-temannya pun membantunya untuk belajar menjadi seorang surfer.

Motivasi yang didapatkan hingga sukses sampai saat ini ialah dari istri dan teman-temannya. Karena mereka mengerti pada waktu itu surfing belum marak di Bali dan belum menjadi sebuah olahraga yang diminati oleh orang Indonesia, maka istri dan teman-temannya pun memberikan motivasi dan dukungan yang sangat banyak agar Piping Irawan dapat mewujudkan mimpinya memjadi seorang surfer dan menjadi penulis.

Ia mulai menggemari olahraga ini ketika remaja, dan pada saat itu memang saat yang jenuh, maka iapun memutuskan untuk keluar kuliah dan bekerja menjadi seorang supir taxi, tetapi menginginkan sesuatu yang lebih menantang dan dapat menenangkan, maka iapun mencoba menjadi seorang surfer. Tidak ada jadwal yang tetap bagi para surfer, selama ia mengetahui arah angin dan mengetahui ombak yang ada di pantai sedang bersih dan tinggi, maka latihan tersebut dapat dilakukan kapan saja.

Mengenai perlombaan, ia mengatakan bahwa seumur hidupnya hanya sekali ikut perlombaan, tetapi ia tidak merasakan bahwa perlombaan itu penting dan menurutnya jika memang sudah menjadi hobi, maka tidak perlu lagi mengikuti sebuah lomba karena ia merasa tidak ada suatu pelajaran yang dapat diambil dari mengikuti lomba. Dan mengapa ia menggemari surfing ialah ia dapat belajar banyak hal dari surfing, sebagai contoh tidak ada yang memberinya pelajaran dalam bidang fotografi, tetapi ia dapat menjadi seorang fotografer surfing dan dapat menjadi seorang jurnalis. Karena apa yang dilakukan bukan seolah berasal dari kemampuan, tetapi juga dari jiwa yang memahami apa arti dari berselancar dan apa arti menjadi seorang peselancar.

(21)

2.3 Analisis Data

Mengenai data yang sudah didapatkan merupakan hasil dari wawancara dan observasi langsung dengan subjek penelitian dan lingkungan sekitar. Sehingga dapat membuat suatu data yang relevan dan memberikan keakuratan yang tepat.

Serta menjadi memahami tentang hal-hal yang dirasakan dan dialami seorang surfer.

2.4 Kesimpulan Analisis Data

Kesimpulan yang dapat diambil adalah menjadi seorang surfer tidaklah mudah karena jika tidak ada nyali yang besar untuk menaklukkan ombak, maka tidak akan bisa menjadi seorang peselancar yang benar-benar handal, selain itu jika tidak dapat berenang pun juga tidak dapat menjadi seorang peselancar, karena resiko yang diambil oleh seorang peselancar juga sangatlah besar. Dan kehidupan dari seorang peselancar bukanlah hal yang tidak menarik untuk dilihat lebih jauh, melainkan hal ini merupakan hal yang menarik dan dapat dijadikan sebuah motivasi hidup tersendiri.

Referensi

Dokumen terkait

juga telah mengerjakan dengan benar, sudah paham mengenai perkalian logaritma dan memahami sifat logaritma yaitu

Oleh karena itu, penelitian tentang “Dampak Program Corporate Social Responsibility (CSR) Pemberdayaan Home Industri Pengolahan Abon Ikan Terhadap Pendapatan Ibu

Siswa diberi kesempatan untuk menggali pengetahuannya secara aktif yang dapat meningkatkan pemahamannya terhadap konsep-konsep yang dipelajari (Pribadi, 2014:

Pada tahun 1900, Max Planck mengusulkan suatu gagasan (postulat), yang kemudian dikenal sebagai teori kuantum Planck, yang menyatakan bahwa atom-atom yang

Waktu awal aplikasi tiga minggu sebelum tanam dan frekuensi aplikasi dua minggu sekali merupakan perlakuan terbaik untuk mempertahankan kualitas visual dan fungsional

Rapat Kerja bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Provsu dan Pejabat yang dihunjuk oleh Gubsu beserta seluruh SKPD Provsu 09.00 20.00 R.P Aula Gdg.Baru

dalam usaha atau tujuan yang tidak diketahui dengan Uang akan lari dari orang yang menginvestasikannya dalam usaha atau tujuan yang tidak diketahui dengan baik, atau tidak

Penulis mengumpulkan serta menguraikan dan menggunakan data-data referensi baik literature maupun buku-buku yang berhubungan dengan manajemen pemasaran sehingga dapat