• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Aplikasi Pencarian Pembantu Rumah Tangga berbasis Android

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Pengembangan Aplikasi Pencarian Pembantu Rumah Tangga berbasis Android"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Brawijaya 3823

Pengembangan Aplikasi Pencarian Pembantu Rumah Tangga berbasis Android

Ilham Harazki1, Agi Putra Kharisma2, Candra Dewi3

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email: 1ilhamharazky@gmail.com, 2agi@ub.ac.id, 3dewi_candra@ub.ac.id

Abstrak

Pencarian pembantu rumah tangga pada kehidupan sekarang merupakan hal yang lazim dilakukan oleh beberapa orang. Tidak ditutup kemungkinan bahwa pembantu rumah tangga juga mencari majikan yang mau mempekerjakannya. Intensitas waktu yang tinggi juga membuat para majikan sulit untuk menemukan pekerja yang cocok karena tidak adanya waktu. Maka dari itu, penelitian dikembangkan berdasarkan masalah yang sudah diangkat. Dalam pengembangan pencarian pembantu rumah tangga, prototyping model digunakan untuk mendapatkan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan dalam pengembangan aplikasi. Aplikasi yang dikembangkan ini akan digali dahulu kebutuhan-kebutuhan guna untuk membuat aplikasi yang dikembangkan berguna baik itu bagi calon majikan dan calon pembantu rumah tangga. Dalam penggunaan metode ini terdapat mockup yang dibuat sebagai gambaran aplikasi yang akan digunakan, mockup tersebut akan dievaluasi oleh pengguna dan akan di kaji ulang baik itu adanya penambahan kebutuhan atau pengurangan kebutuhan sampai ditemukannya aplikasi yang sudah selesai di evaluasi dan akan diimplementasikan menggunakan android. Android merupakan operating system yang banyak digunakan pada kalangan orang-orang masa kini, pengembangan aplikasi ini menggunakan aplikasi android studio dengan database menggunakan google firebase realtime database. Pengujian dari aplikasi ini terdapat tiga pengujian yaitu blackbox testing, usability testing, dan compatibility testing, yang dimana hasil dari ke tiga pengujian tersebut berguna untuk membuat aplikasi ini berjalan sesuai fungsi, diterima di semua aktor dan dapat berjalan pada banyak tipe sistem operasi android.

Kata kunci: aplikasi pencarian pembantu rumah tangga, android, prototyping model, mockup, android studio, blackbox testing, usability testing, compatibility testing.

Abstract

The search for housekeepers on life is now a common thing for some people. It is not closed the possibility that housekeepers are also looking for employers who want to hire them. High time intensity also makes employers difficult to find suitable workers because of the absence of time. Therefore, research is developed based on the problems that have been raised. In the development of search housemaid, model prototyping is used to get the necessary needs in application development. This developed application will be excavated needs to be used to create useful applications for prospective employers and prospective housekeepers. In the use of this method there is a mockup created as a picture of the application to be used, the mockup will be evaluated by the user and will be reviewed either the addition of the need or reduction of needs until the discovery of the completed application in the evaluation and will be implemented using Android. Android is an operating system that is widely used among people nowadays, development of this application using Android Studio application with database using Google Firebase Realtime database. Testing of the application there are three Tests namely Blackbox testing, usability testing, and compatibility testing, which results from the three tests are useful to make the application run as function, accepted in all actors and can run on many types of Android operating systems.

Keywords: housekeeper search application, android, prototyping models, mockup, android studio, blackbox testing, usability testing, compatibility testing.

(2)

1. PENDAHULUAN

Pencarian asisten rumah tangga merupakan hal yang penting terhadap orang orang yang membutuhkan jasa tersebut. berdasarakan hasil kuesioner yang sudah disebarkan kepada 92 responden, 91,3% menyatakan bahwa aplikasi pencarian pembantu rumah tangga diharapkan dapat mempermudah dalam menentukan pembantu rumah tangga yang akan di kerjakan.

Dengan adanya teknologi yang sudah berkembang pesat, penelitian dapat merubah konsep pencarian pembantu rumah tangga dengan alternatif aplikasi yang akan dikembangkan tanpa harus bertemu muka dengan penyalur pembantu rumah tangga, dan juga membuat pencarian pembantu rumah tangga menjadi lebih mudah. Di satu sisi aplikasi ini membuat ada dua pihak yang diuntungkan, yang pertama adalah majikan dimana dengan intensitas aktifitas yang terlalu padat, mereka tidak dapat meluangkan waktunya untuk mencari pembantu rumah tangga ke tempat penyalur rumah tangga. Kedua bagi pembantu rumah tangga, menjadi lahan pekerjaan yang luas dan mudah, jadi tidak perlu mendaftar ke penyalur pembantu rumah tangga lagi.

Aplikasi pada zaman sekarang merupakan hal yang sudah lazim digunakan pada kehidupan millennial. Bisa dilihat dari semua kalangan umur mulai dari kalangan anak-anak, remaja, dewasa hingga orang tua sudah memakai handphone atau yang biasa dikenal dengan smartphone, hal ini yang membuat kehidupan manusia sehari-hari tidak jauh dari yang namanya aplikasi, mulai dari aplikasi sosial, permainan, fotografi, musik, dan aplikasi yang membantu orang dalam mencari pekerjaan atau jasa tertentu. Hal tersebut memiliki kaitan dengan orang-orang yang sedang membutuhkan jasa dalam mengurusi pekerjaan rumah tangga atau yang biasa dikenal dengan pembantu rumah tangga, dengan intensitas kegiatan yang cukup padat banyak orang sulit untuk meluangkan waktunya dalam mencari asisten rumah tangga di dalam rumahnya. Menurut Ilmi (2016), terdapat banyak keluarga yang membutuhkan pembantu rumah tangga tanpa harus datang langsung ke lokasi penyalur pembantu rumah tangga.

Pengguna smartphone di Indonesia mengalami kenaikan, hal tersebut membuat bahwa aplikasi yang akan dikembangkan relevan dengan meningginya angka pengguna

smartphone di Indonesia. Salah satu pendukung mobilitas dalam kehidupan sehari – hari manusia adalah kehadiran smartphone (Layona &

Yulianto, 2018). Persentasi penduduk yang menggunakan telepon seluler terus mengalami peningkatan, hingga pada tahun 2017 mencapai 59,59% (Badan Pusat Statistik, 2017). Dengan kehadiran smartphone, kini para pengguna dapat mengakses segala hal yang diinginkan oleh pengguna, baik itu mencari tempat makan favorit, mendengarkan lagu ataupun mencari pembantu rumah tangga yang akan dikembangkan dalam penelitian ini, grafik tersebut yang menjadi dasar bahwa aplikasi pencarian pembantu rumah tangga dikembangkan di perangkat bergerak.

Model yang digunakan dalam pengembangan aplikasi menggunakan model prototyping, model prototyping merupakan model yang dimana akan terjadi looping apabila dalam pengujian dalam user, user tidak puas terhadap fitur yang sudah dikembangkan, atau juga ada tambahan fitur atau kebutuhan fungsional. Tujuan dari model prototyping agar terciptanya aplikasi yang baik digunakan oleh user.

2. DASAR TEORI 2.1. Kajian Pustaka

Penelitian sebelumnya mengenai pengembangan aplikasi pencarian pembantu rumah tangga sudah ada yang melakukan, penulis telah mendapatkan kajian pustaka yang relevan.

Tabel 1. Penjelasan Penelitian Terdahulu

Peneliti Hasil Perbedaan

Hanna Zahrot ul Ilmu, Anita Qhoria h (2016)

Sistem yang dapat memberikan ART, penyalur, dan majikan yang membutuhkan pekerja.

Penelitian yang dikerjakan, diimplementasik an dalam bentuk aplikasi web.

Suciant i Saiful, Arisan dy Ambari ta (2017)

Sistem yang dapat mempercepat pencarian jasa pembantu dan menyampaikan data yang akurat, sehingga informasi yang dihasilkan sesuai dengan apa yang diharapkan dan benar-benar

Penelitian yang dikerjakan, di implementasika n dalam bentuk aplikasi web.

Dan menjelaskan databasenya di implementasika n menggunakan phpmyadmin

(3)

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya terjadi sesuai

keadaan.

2.2. Majikan dan Pembantu Rumah Tangga Pembantu rumah tannga merupakan salah satu mata pencaharian atau pekerjaan yang dilakukan di dalam membantu pekerjaan rumah tangga. Pada awalnya pembantu rumah tangga adalah individu yang dipebentukan pada suatu keluarga untuk membantu pekerjaan keluarga (Hanna, 2016). Majikan merupakan user yang membutuhkan jasa dari pembantu rumah tangga, majikan memberikan lapangan pekerjaan kepada pembantu rumah tangga.

2.3. Pengembangan Perangkat Lunak Android

Dalam pengembangan aplikasi ini banyak hal yang dilakukan oleh peneliti dalam pembuatan baik itu dari pengambilan data, implementasi sampai pengujian.

2.3.1. Elisitasi Kebutuhan

Dalam pengambilan data menggunakan kuesioner, menggunakan kuesioner karena data yang diambil bersangkut dengan kebutuhan individu yang berbeda beda, menurut Kasnodiharjo suatu suatu kuesioner yang baik harus mencakup tiga aspek yaitu mudah ditanyakan, mudah dijawab, dan mudah diproses (Kasnodiharjo, 1993).

2.3.2. Prototyping dan Mockup

Model protoyping merupakan model pertama pengembangan dalam pengembangan suatu aplikasi yang bertujuan untuk mendapatkan informasi dari pengguna sehingga pengguna aplikasi tersebut dapat berinteraksi dengan prototype yang sudah dikembangkan, jadi seolah – olah pengguna sedang merasakan aplikasi yang sudah dibuat walaupun pada dasarnya itu bukan model akhir. Prototype menggambarkan sebuah versi awal dari aplikasi yang akan dibuat dan berkelanjutan kedalam sistem yang sesungguhnya akan jauh lebih besar (Purnomo, 2017).

2.4. Pemodelan Kebutuhan

Pemodelan kebutuhan merupakan rancangan yang dilakukan baik itu use case diagram dan use case scenario, pada bagian ini akan dijelaskan notasi dan format dalam penggunaaan dua pemodelan kebutuhan yang sudah disebutkan diatas, serta dijelaskan

mengenai cara pembacaan use case diagram dan use case scenario.

2.4.1. Use Case Diagram

Use case diagram merupakan gambaran dari external view sistem atau aplikasi yang akan digambarkan modelnya (Suendri, 2018). Use case diagram membuat aplikasi yang di kembangkan tergambar berapa banyaknya aktor lalu banyaknya kebutuhan fungsional dan kebutuhan non fungsionalnya.

2.4.2. Use Case Sqenario

Use case scenario adalah pendefinisian secara tekstual dari banyaknya skenario interaksi (Kurniawan, 2018). Dalam use case scenario banyak penjelasan menganai banyaknyak kebutuhan fungsional, dijelaskan secara keseluruhan syarat syarat dari kebutuhan fungsional itu dapat berjalan.

2.5. Perancangan Perangkat Lunak 2.5.1 Sequence Diagram

Sequence diagram adalah salah satu dari banyak diagram yang ada pada UML (Unified Modeling Language). Kegunaan dari sequence diagram untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antara objek dan juga interaksi antara objek. Interaksi antar objek tersebut termasuk pengguna, display, dan sebagainya berupa “pesan/message” (Simaremare et al., 2013).

2.5.2 Class Diagram

Class diagram merupakan kumpulan banyak objek yang memiliki struktur umum, tingkah laku umum, ralasi umum, dan semantic/

kata yang umum (Simaremare et al., 2013).

Class diagram dipakai untuk menggambarkan beberapa kelas serta paket-paket yang ada dalam sistem/perangkat lunak yang sedang digunakan.

2.6. Perancangan User Interface

Perancangan user interface menjelaskan bagaimana kita mendesai interface dengan baik.

Pada mulanya desain interface dimulai dari desain storyboard. Desain storyboard merupakan desain awal yang menggambarkan bentuk UI aplikasi sebelum menuju tahapan desain mockup (Susilo, Wijaya, & Hartanto, 2018).

2.7. Android

Android, Inc merupakan perusahaan yang

(4)

mengembangkan sistem operasi yang berdiri pada Oktober 2003. Tahun 2007 Open Handset Allience (OHA) didirikan bersama dengan sistem operasi pertama Android yang digunakan untuk pengembangan standar terbuka bagi perangkat seluler.

2.7.1 Firebase

Firebase merupakan database yang dibuat oleh google dan biasanya di implementasikan kedalam aplikasi perangkat bergerak / mobile atau lebih tepatnya mudah di integrasikan kedalam Android studio (pemrograman Android). Firebase merupakan API, dan databasenya merupakan real time database dan juga tidak hanya itu Firebase memiliki banyak fitur seperti notification, database, hosting, storage, dan authentication (George Richard Payara, 2018).

2.8. Pengujian

2.8.1. Pengujian Black Box

Black box testing atau bisa disebut pengujian perilaku, adalah pengujian yang berpusat pada kebutuhan fungsional dari perangkat lunak tanpa memperhatikan pekerjaan internal dari program (Toepak, 2018). Pengujian black box pada penelitian ini berutujuan untuk menemukan kesalahan apa saja yang ada pada fitur fitur aplikasi tersebut, kesalah tersebut bisa dikategorikan seperti berikut ini.

1. Kesalahan inisialisasi.

2. Kesalahan interface.

3. Kesalahan perilaku atau kinerja.

4. Kesalahan pada struktur data atau pengaksesan external database.

5. Fungsi yang hilang atau tidak benar.

2.8.2. Usability Testing

Usability testing merupakan testing dimana ada seseorang yang seolah – olah belum pernah menggunakan aplikasi yang sudah dikembangkan, setelah itu orang tersebut mengisi kuisoner yang akan dijabarkan dibawah ini.

2.8.3. Compatibility Testing

Compatibility testing merupakan pengujian dimana aplikasi bisa dijalankan pada sistem Android yang berbeda – beda. Skenario pengujian compatibility dilakukan bersama dengan menyebar kuesioner usability (Yusuf, 2017). Pengujian compatibility dilakukan disaat sedang menguji usability, responden memberi tahu jenis Android yang digunakan. Selain itu

pengujian compatibility dilaksanakan dengan spesifikasi minimum dan maksimum dari spesifikasi sistem (Yusuf, 2017).

3. METODE PENELITIAN

Gambar 1. Alur Metode Penelitian

Studi literatur merupakan bagian dimana peneliti mencari sumber – sumber penelitian terdahulu, baik itu jurnal, buku maupun artikel yang sudah ada pada penelitian sebelumnya.

Setelah itu, pembuatan prototipe disini menggunakan tools figma dengan membuatnya berdasarkan hasil dari elisitasi wawancara yang dilakukan kepada majikan dan juga pembantu rumah tangga.

Pemodelan kebutuhan dilakukan setelah prototipe sudah pada tahap akhir pembuatan maka dari itu dibuatnya kebutuhan fungsional dari hasil prototipe tersebut dan dijabarkan baik itu kebutuhan fungsional dan kebutuhan non fungsionalnya.

Perancangan dari aplikasi yang dibuat ini ada tiga bagian yaitu sequence diagram, class diagram dan database. Pertama sequence diagram dibuat dengan alur dan notasi yang sudah dipelajari baik itu aktor dan alur alur notasinya, setelah itu pembuatan class diagram menjelaskan ada berapa banyaknya class yang dibuat dalam pembangunan aplikasi ini, dan yang terakhir adalah database yang dibuat untuk menyimpan data.

Bagian implementasi dimulai dengan menggunakan tools Android studio dan segala hasil dari perancangan yang sudah diimplementasikan dalam mockup akan diubah

(5)

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

ke dalam kodingan. Semua kebutuhan fungsional serta kebutuhan non fungsional akan dibangun dalam tahapan ini, bagian implementasi akan dilaksanakan kembali apabila pada tahap pengujian masih ada error dalam kebutuhan fungsional.

Semua fitur-fitur yang sudah di implementasikan diuji kelayakannya. Tujuan dari pengujian validasi ini menguji apakah masih ada dalam aplikasi atau bug

Kesimpulan dan saran dilakukan apabila semua pengujian sudah selesai dilakukan, tujuan dari kesimpulan dan saran adalah menjawab rumusan masalah yang sudah di paparkan pada penelitian ini.

4. ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1. Identifikasi Aktor

Tabel 2. Identifikasi Aktor

No Aktor Deskripsi

1 Guest Merupakan pengguna

awal yang masih belum melakukan sign in terlebih dahulu.

2 Majikan Merupakan pengguna yang sudah sign up sebagai majikan dan sudah melakukan sign in.

Majikan dapat memilih pembantu rumah tangga yang akan dikerjakan dan menseleksi sesuai kebutuhan.

3 Pembantu Rumah Tangga

Merupakan pengguna yang sudah sign up sebagai majikan dan sudah melakukan sign in.

Pembantu dapat memasukan kemampuan apa saja yang dapat dikerjakan serta gaji yang diinginkan.

4 Administrator Merupakan pengguna yang sudah sign in sebagai manajemen sistem dari aplikasi.

4.2. Prototyping Iterasi Pertama 4.2.1. Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsional merupakan pendeskripsian mengenai sistem dan fitur-fitur pada aplikasi yang akan dikembangkan, serta menjelaskan aktor apa saja yang bekerja dalam kebutuhan fungsional. Kebutuhan fungsional

pada aplikasi ini akan dijabarkan pada Tabel 3 dibawah ini:

Tabel 3. Kebutuhan Fungsional Iterasi Pertama Kode Nama Use

Case

Kebutuhan Fungsional HLP

– F – 01

Masuk ke halaman Sign In

Sistem mampu

membuat guest masuk ke dalam aplikasi sebagai majikan atau pembantu rumah tangga.

HLP – F – 02

Masuk ke halaman Sign Up

Sistem mampu

membuat guest untuk mendaftar sebagai majikan atau pembantu rumah tangga.

HLP – F - 03

Menampilkan Halaman muka

Sistem mampu

menampilkan halaman

utama dengan

menampilkan deskripsi dari aplikasi tersebut serta menampilkan button start.

HLP – F - 04

Menampilkan Halaman Isi Biodata

Sistem mampu

menampilkan halaman biodata, baik itu majikan ataupun pembantu rumah tangga. Sistem mampu mengisi halaman biodata tersebut HLP

– F – 04 – 01

Sistem mampu menyimpan biodata yang diisi dari form biodata

HLP – F – 05

Masuk ke Halaman Utama

Sistem mampu menampilkan halaman utama, baik itu untuk majikan maupun pembantu rumah tangga.

HLP – F – 05 – 01

Sistem mampu menampilkan halaman list pembantu rumah tangga dengan deskripsi nama profil, foto profil, skill yang dimiliki, serta gaji yang diinginkan oleh pembantu rumah tangga tersebut HLP

– F – 05 – 02

Sistem mampu menampilkan halaman list majikan yang ingin mempekerjakan pembantu tersebut dengan deskripsi nama, foto profil, daerah

(6)

4.2.2. Mockup

Gambar 2. Mockup Halaman Utama Majikan Gambar 2 merupakan halaman utama dimana pembantu mendapatkan tawaran pekerjaan dari majikan, untuk gaji yang diberikan bisa sesuai dengan yang diinginkan atau bisa berubah. Dalam halaman ini data – data majikan ditampilkan dalam bentuk card view, dalam card view tersebut ada nama, foto, kota tempat bekerja, skill yang dibutuhkan, dan tawaran gaji yang diberikan.

Gambar 3. Mockup Halaman Detail Pembantu Rumah Tannga

Gambar 3 merupakan halaman dimana majikan melihat lebih detail dari biodata pembantu rumah tangga tersebut, setelah majikan sudah cocok dengan pembantu rumah tangga tersebut maka user akan menekan tombol

“hire this people”.

4.2.3. Evaluasi Prototype

Berikut beberapa hasil evaluasi dari prototyping iterasi pertama:

1. Pada bagian pembantu rumah tangga, dapat menerima pekerjaan, menolak serta

menawar gaji pekerjaan yang diberikan oleh majikan.

2. Pada bagian majikan, gaji yang ditawar oleh pembantu rumah tangga, bisa diterima, ditolak ataupun di tawar ulang dari sisi majikan.

Pada bagian majikan terdapat fitur untuk memberikan tawaran gaji yang baru terhadap pembantu rumah tangga.

4.3 Prototyping Iterasi Kedua

Dari hasil evaluasi user baik itu majikan atau pembantu, maka adanya penambahan pada mockup dan juga kebutuhan fungsional.

4.3.1. Kebutuhan Fungsional

Tabel 4. Kebutuhan Fungsional Iterasi Kedua Kode Nama Use

Case

Kebutuhan Fungsional HLP

– F – 06

Menolak Pekerjaan yang sudah diberikan

Sistem dapat menolak pekerjaan yang sudah ditawarkan oleh majikan HLP

– F – 07

Menerima Pekerjaan yang sudah berikan

Sistem dapat menerima pekerjaan yang sudah ditawarkan oleh majikan HLP

– F – 08

Menawar Gaji Pekerjaan

Sistem dapat

memberikan tawaran gaji kepada majikan apabila gaji yang diterima oleh pembantu rumah tangga tidak sesuai

4.3.2. Mockup

Gambar 4 merupakan halaman yang ada pada aktor pembantu dimana pembantu dapat menerima pekerjaan dari majikan, menolak ataupun memberikan tawaran baru terhadap gajinya.

Gambar 4. Halaman Pembantu Rumah Tangga

(7)

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Gambar 5. Halaman Majikan Menerima Tawaran

Gambar 5 merupakan halaman majikan dimana majikan dapat menerima tawaran dari pembantu rumah tangga tersebut, menolak, serta menawar gaji tersebut sampai terjadinya kesepakatan antara dua pihak tersebut.

4.4. Use Case Diagram

Gambar 6. Use Case Diagram Aplikasi Gambar 6 merupakan use case diagram iterasi kedua, terdapat perubahan dari iterasi pertama, terdapat tiga tambahan use case yaitu menolak perkerjaan, menerima pekerjaan, dan menawar gaji pekerjaan. Guest menunjuk pada use case sign in, sign up, dan halaman muka.

Majikan menunjuk pada use case isi biodata, halaman utama, menawar gaji pekerjaan.

Pembantu rumah tangga menunjuk pada use case isi biodata, halaman utama, menolak pekerjaan, menerima pekerjaan, dan menawar

gaji pekerjaan. Administrator menunjuk pada use case isi biodata, halaman utama, menolak pekerjaan, menerima pekerjaan, dan menawar gaji pekerjaan. Administrator di iterasi kedua sudah dihapus karena setelah di rumuskan ulang, administrator tidak mempunyai andil dalam urusan antara majikan dan pembantu.

4.5. Use Case Scenario

Use case scenario merupakan penjelasan dari use case diagram dimana dijelaskan proses proses dari setiap kebutuhan fungsional, aktornya siapa saja dan tujuan dari use case tersebut itu apa. Dalam use case scenario ada 4 tahap yang penting diperhatikan yaitu pre condition, main flow, alternative flow, dan post- condition. Disini akan ditampilkan salah satu use case scenario pada Tabel 5.

Tabel 5. Use Case Scenario Halaman Utama Halaman utama

Kode Kebutuhan

HLP – F – 05

Objective Use case ini bertujuan untuk menampilkan halaman utama, baik itu untuk majikan maupun pembantu rumah tangga

Actor Pembantu rumah tangga, Majikan

Pre-condition Aktor berada pada halaman biodata atau sign in

Main Flow 1) Aktor menekan tombol save atau sign in (apabila sudah mempunyai akun)

2) Sistem akan menampilkan halaman utama baik halaman utama majikan atau halaman utama pembantu Alternative

Flow

1) Apabila username dan password salah maka sistem akan memunculkan notif

“gagal login”

Post-condition Aktor telah berhasil masuk kedalam halaman utama

4.6. Perancangan

Pada bagian ini akan menjelaskan mengenai perancangan sequence diagram, class diagram dan juga perancangan database, yang akan dikembangkan menjadi aplikasi pencarian pembantu rumah tangga.

(8)

4.6.1. Sequence Diagram

Sequence diagram merupakan diagram yang merepresentasikan mengenai hubungan atau interaksi antara class dan objek yang ada pada dalam sistem aplikasi pencarian pembantu rumah tangga. Sequence diagram akan dapat dilihat dalam Gambar 7.

4.6.1.1. Sequence Diagram Halaman Utama Sequence diagram halaman utama merupakan penjelasan mengenai sistem dimana user baik itu majiikan dan pembantu rumah tangga masuk kedalam halaman utama, halaman utama majikan dan pembantu akan dipisahkan sesuai jabatannya. Pada Gambar 7 merupakan salah satu contoh sequence diagram pada aplikasi yang kembangkan.

Gambar 7. Sequence Diagram Halaman Utama 4.6.2. Class Diagram

Gambar 8. Perancangan Class Diagram Aplikasi Helpers

Class diagram merupakan diagram yang menjelaskan isi dari setiap class baik itu variabel, constructor serta method method yang ada pada class tersebut. Class diagram pada gambar diatas menjelaskan sedikit ringkasan banyaknya class yang digunakan dalam aplikasi yang sedang dikembangkan ada Halaman Utama Majikan Activity, Halaman Utama Pembantu Activity, Detail Majikan Activity, Detail

Pembantu Activity dan masih banyak lagi serta kelas kelas pendukung seperti kelas model, adapter serta kelas Preferences yang membantu user untuk log in secara konsisten.

5. PENGUJIAN 5.1. Pengujian Blackbox

Pengujian blackbox merupakan pengujian fungsionalitas dari aplikasi pencarian pembantu rumah tangga yang sudah dikembangkan, dab pengujian ini dilakukan berdasarkan use case scenario yang sudah dibuat sebelumnya yaitu perancangan. Hasil pengujian blackbox aplikasi pencarian pembantu rumah tangga dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Pengujian Blackbox Nama Fungsionalitas Hasil Uji

Sign in Valid

Sign up Valid

Halaman muka Valid

Isi biodata Valid

Halaman utama Valid

Menolak pekerjaan Valid Menerima pekerjaan Valid

Menawar gaji Valid

5.2. Pengujian Usability

Penulis sudah mengumpulkan 8 responden untuk memberikan jawaban dari pertanyaan – pertanyaan dengan bobot nilai tertentu terbagai atas 4 majikan dan 4 pembantu rumah tangga.

Dari pengujian usability ini terdapat 10 pertanyaan dan bobot nilai minimal adalah 1 dan nilai maksimum adalah 5. Dalam penilaian ini penulis tidak langsung memberikan nilai secara langsung namun memberikan nilai dengan 1 itu sangat tidak setuju, 2 itu tidak setuju, 3 netral, 4 setuju, dan 5 sangat setuju.

Setelah mendapatkan data nilai dari pengujian usability maka akan dihitung per responden. Hasil dari penilaian reponden akan dikalikan dengan 2,5 agar nilai dari penilaian responden dapat mencapai nilai 100. Hasil dari penilaian dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Hasil Penilaian Responden Responden Penilaian Nilai Akhir

1 25 x 2,5 62,5

2 25 x 2,5 62,5

3 39 x 2,5 97,5

4 21 x 2,5 52,5

(9)

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

5 22 x 2,5 55

6 34 x 2,5 85

7 30 x 2,5 75

8 34 x 2,5 85

Rata - rata 575 / 8 = 71,875 5.3. Pengujjian Compatibility

Pengujian compatibility merupakan pengujian dimana aplikasi pencarian pembantu rumah tangga dapat dijalankan pada operasi sistem Android yang berbeda – beda, pada pengujian kali ini pengujian akan dilakukan pada 6 sistem operasi yang berbeda. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan pada Tabel 8.

Tabel 8. Pengujian Compatibility No Jenis

Android

Pengguna Keterangan 1 Android 5.1

Lollipop

- -

2 Android 6.0 Marshmallow

- -

3 Android 7.1 Nougat

- -

4 Android 8.1 Oreo

Ilham Aplikasi Berjalan 5 Android 9.0

Pie

Samuel Jovita Rexy Martin Sarah Yuli Yosua

Aplikasi Berjalan

6 Android 10 Ervin Hans

Aplikasi Berjalan 6. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian blackbox, maka aplikasi pencarian pembantu rumah tangga yang sudah dikembangkan dapat menghubungkan antara dua pihak yaitu majikan dan pembantu rumah tangga, dengan penggalian analisis kebutuhan pada masing masing aktor yang terlibat, maka aplikasi dibangun sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan ke dua aktor.

Pengujian kompatibiltas merupakan pengujian yang dilakukan pada setiap perangkat user yang melakukan pengujian untuk mengetahui apakah aplikasi berjalan pada sistem operasi tertentu. Berdasarkan pengujian kompatibilitas yang sudah dilakukan, hasil yang didapatkan adalah aplikasi mampu berjalan pada perangkat android berversi android 7, android 8, android 9, dan android 10.

Pengujian usability adalah pengujian yang dilakukan dengan cara memberikan angket kepada banyak orang dan mencari apakah pengguna puas menggunakan produk tersebut.

Berdasarkan pengujian usability yang sudah dilakukan, nilai yang didapatkan adalah 71,875, dengan nilai tersebut maka aplikasi yang di uji mendapat nilai yang baik.

6.2. Saran

Perlunya pemberian nilai pada aplikasi ini baik itu penilaian akan majikan ataupun pembantu, karena untuk kedepannya pembantu dan majikan dapat berhati hati dalam memilih.

Pemberian nilai bisa juga diimplementasikan dengan pemberian comment baik atau buruk terhadap user majikan atau pembantu.

Aplikasi yang dikembangkan ini bisa ditambahkan fitur chat, guna berkomunikasi antara dua pihak baik majikan dan pembantu secara langsung dan penawaran harga bisa langsung dengan menggunakan fitur chat.

Penandaan lokasi tempat tinggal dan tempat kerja menggunakan fitur google maps, agar pembantu atau majikan bisa lebih tau alamat yang diberikan valid atau tidak, serta mengetahui jarak antara rumah ke dua pihak tersebut baik itu jauh ataupun dekat.

7. DAFTAR PUSTAKA

George Richard Payara, R.T., 2018. Penerapan Firebase Realtime Database Pada Prototype Aplikasi Pemesanan Makanan Berbasis Android. (December).

Hanna Zahrotul Ilmi, A.Q., 2016.

PERANCANGAN SISTEM

INFORMASI PENCARIAN ASISTEN RUMAH TANGGA BERBASIS WEB.

Kasnodihardjo, 1993. Langkah-langkah Menyusun Kuesioner. III(02).

Kurniawan, T.A., 2018. PEMODELAN USE CASE ( UML ): EVALUASI

TERHADAP BEBERAPA

KESALAHAN DALAM PRAKTIK USE CASE ( UML ) MODELING : EVALUATION ON SOME PITFALLS IN PRACTICES. 5(1), pp.77–86.

Layona, R. and Yulianto, B., 2018. APLIKASI PENCARIAN INFORMASI DAN LOKASI TEMPAT MAKAN PADA PERANGKAT MOBILE BERBASIS

(10)

ANDROID. 02(02), pp.9–16.

Purnomo, D., 2017. Model Prototyping Pada Pengembangan Sistem Informasi. 2(2), pp.54–61.

Simaremare, Y.P.W., Pribadi, A., Radityo, S.

and Wibowo, P., 2013. Perancangan dan Pembuatan Aplikasi pada Jurnal SISFO.

2(3), pp.470–475.

Suendri, 2018. Implementasi Diagram UML (Unified Modelling Language) Pada Perancangan Sistem Informasi Remunerasi Dosen Dengan Database Oracle (Studi Kasus: UIN Sumatera Utara Medan). 6341(November), pp.1–9.

Susilo, E., Wijaya, F.D. and Hartanto, R., 2018.

Perancangan dan Evaluasi User Interface Aplikasi Smart Grid Berbasis Mobile Application. 7(2), pp.150–157.

Syofian, S., Setiyaningsih, T., Syamsiah, N., Informatika, T., Teknik, F. and Persada, U.D., 2015. Otomatisasi metode penelitian skala likert berbasis web.

(November), pp.1–8.

Toepak, E.W., 2018. Pembangunan Aplikasi Penyedia Informasi Lowongan Pekerjaan Pembangunan Aplikasi Penyedia Informasi Lowongan Pekerjaan Menggunakan Youtube API Pada Smartphone Android. (August 2017).

Yusuf, M.S., 2017. Implementasi Algoritma Dijkstra Dalam Menemukan Jarak Terdekat Dari Implementasi Algoritma Dijkstra Dalam Menemukan Jarak Terdekat Dari Lokasi Pengguna Ke Tanaman Yang Di Tuju Berbasis Android ( Studi Kasus di Kebun Raya Purwodadi ).

(August).

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Aulia Danibrata dengan hasil penelitian menyebutkan bahwa faktor-faktor yang paling besar

Berita Bersih 4.0 adalah berita-berita tentang demonstrasi yang terjadi di Malaysia yang dilaporkan oleh suratkabar Fajar, Tribun Timur , dan

Tetap - Aktiva Dalam Pengerjaan - Bangunan dan Prasarana” di neraca konsolidasi. Pada tanggal 9 Juni 2005, KMI mengadakan perjanjian kontrak untuk pembangunan pabrik susu dengan APV

Dari tabel 1.4 di atas dapat diketahui bahwa jumlah pendapatan berdarakan pemanfaatan pasien non askes pada tiga pelayanan unggulan Radiodiagnostik Private Tahun 2008 tertinggi

Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan mengetahui faktor risiko miopia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro angkatan 2011-2014..

Pada keterampilan kognitif siswa setelah pembelajaran, kemampuan penguasaan konsep siswa pada materi sifat-sifat koloid mengalami peningkatan, dengan meningkatnya kemampuan

Adapun kriteria diagnostik insomnia menurut PPDGJ III atau ICD10, yaitu adanya keluhan sulit masuk tidur, mempertahankan tidur, atau kualitas tidur yang buruk; gangguan

Kesimpulan dari berbagai definisi mengenai Public Relations di atas adalah bahwa Public Relations merupakan aktivitas, fungsi manajemen, proses usaha,