• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ANALISA DATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III ANALISA DATA"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

ANALISA DATA

3.1 Aspek Lingkungan

3.1.1 Lokasi dan Kawasan

Gambar 3.1 Site Plan Hotel Mulia (Sumber: Google Maps)

Hotel Mulia Senayan, Jakarta merupakan hotel mewah yang berada di lokasi dan kawasan strategis. Lokasi yang berada di kawasan pusat bisnis, yang memiliki akses mudah menuju pusat perbelanjaan dan juga tempat-tempat komersial serta hiburan di Jakarta, seperti Jakarta Convention Center (JCC), Lapangan Golf Senayan, MPR/DPR, Senayan City, Stasiun Palmerah dan Stadion Utama Gelora Bung Karno.

(2)

a. Jakarta Convention Center (JCC)

Gambar 3.2 Site Plan (Hotel Mulia - JCC) (Sumber: Google Maps)

b. Lapangan Golf Senayan

Gambar 3.3 Site Plan (Hotel Mulia - L. Golf Senayan) (Sumber: Google Maps)

JCC terletak di sebelah Timur Hotel Mulia.

HOTEL MULIA

HOTEL MULIA

Lapangan Golf Senayan terletak di sebelah selatan

Hotel Mulia.

(3)

c. Stadion Gelora Bung Karno

Gambar 3.4 Site Plan (Hotel Mulia – Stadion GBK) (Sumber: Google Maps)

d. Senayan City

Gambar 3.5 Site Plan (Hotel Mulia - Senayan City) (Sumber: Google Maps)

HOTEL MULIA

Senayan City terletak di sebelah

selatan Hotel Mulia.

Stadion Utama Gelora Bung Karno terletak di sebelah Tenggara

Hotel Mulia.

HOTEL MULIA

(4)

Gambar 3.6 Block Plan Hotel Mulia (Sumber: Google Earth)

Hotel Mulia Senayan, Jakarta adalah hotel yang memiliki kawasan cukup luas. Hotel mewah ini menyediakan berbagai macam fasilitas terbaik di dalam maupun lingkungan sekitar hotel, seperti salah satunya area parkir yang luas, lapangan tenis dan kolam renang terbaik yang berada di luar kawasan hotel, serta jalan-jalan yang sangat familiar di pusat distrik bisnis yang mudah dijangkau dari wilayah manapun.

Hotel Mulia berada tepat di Jl. Asia Afrika Senayan yang bisa dilalui baik dari arah permata hijau, kuningan dan slipi melalui jalan- jalan besar yang berada di bagian depan atau belakang hotel.

(5)

3.1.2 Analisa Konteks Pada Tapak 3.1.2.1 Kondisi Sekitar Tapak

Gambar 3.7 Tapak Hotel Mulia

(Sumber: Google Maps)

Jl. Asia Afrika Senayan, Jakarta 10270 Indonesia

Gelora Bung Karno

Senayan Golf Course

Plaza Senayan Senayan City

Jakarta Convention Center Stasiun Palmerah

(6)

Hotel Mulia ini terletak di kawasan pusat bisnis, yang berada di Jalan Asia Afrika Senayan.Yang dimana kawasan tersebut diangggap sebagai kawasan pusat perkantoran dan pusat perbelanjaan.Karena di sekitar Hotel Mulia terdapat banyak gedung perkantoran seperti Wisma Senayan, TVRI dan lain sebagainya.Dan juga terdapat pusat perbelanjaan seperti Senayan City, Plaza Senayan dan sebagainya.

Sebagai daerah kawasan bisnis maka dapat memudahkan para businessman/ usahawan dalam melakukan kegiatan aktifitasnya.

Sebagai contoh jikalau para usahawan ingin melakukan kegiatan meeting atau rapat bersama pengusahawan lainya, maka dapaat

dilakukan pada executive lounge di hotel bisnis seperti hotel mulia ini, yang dimana hotel mulia ini berada di kawasan pusat bisnis. Maka memudahkan para usahawan dalam menjangkaunya.

Dan juga sebagai daerah kawasan perbelanjaan karena selain terdapat menara-menara gedung perkantoran dan terdapat juga pusat perbelanjaan yaitu Plaza Senayan dan Senayan City.

Kondisi alam pada Hotel Mulia yang berada di kawasan Jakarta Selatan ini beriklim tropis, karena Negara Indonesia termasuk dalam iklim tropis.Di lingkungan sekitar hotel Mulia adalah daratan rendah Pulau Jawa dengan ketinggian 121 meter di atas permukaan laut.Hotel

(7)

mulia ini menghadap ke arah Barat sehingga mendapat cahaya matahari yang cukup di pagi hari.

3.1.2.2 Faktor Cahaya

Bangunan Hotel Mulia ini menghadap ke arah Timur sehingga cahaya matahari pada pagi hari dan sore hari yang diperoleh pada bangunan ini sangat cukup.Secara keseluruhan bangunan ini menggunakan jendela yang bermaterialkan kaca sehingga pantulan cahaya matahari masih dapat masuk dari luar tetapi tidak menyilaukan mata dan dapat juga menghemat dalam penggunaan pencahayaan buatan pada siang hari.

Gambar 3.8 Faktor Cahaya Hotel Mulia

(Sumber: Google Earth)

(8)

3.1.2.3 Faktor Suara

Lingkungan di sekitar bangunan Hotel Mulia ini adalah gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan yang memungkinakan adanya kebisingan.Tetapi walaupun demikian, penggunaan material yang berkualitas seperti karpet dan bahan penyerap suara lainnya (green wool, quiet glue pro dan rock wool) membuat suara yang masuk dari luar tidak terdengar.

Gambar 3.9 Peredam Suara

(Sumber: Dokumen Pribadi)

(9)

3.1.2.4 Faktor Udara

Udara yang ada di Hotel Mulia sangat bergantung pada pemakaian Air Conditioner (AC) karena letaknya yang berada di pusat kota menyebabkan udara sekitar Hotel Mulia cenderung agak panas.

Namun, dengan adanya system penghawaan yang baik pada hotel tersebut maka saat pengunjung berada di dalam hotel tidak akan merasakan udara yang lembab dan panas.

Gambar 3.10 Pendingin Ruangan (Sumber: Dokumen Pribadi)

(10)

3.1.2.5 Faktor View Dari Dalam ke Luar Bangunan

Pemandangan sekitar bangunan Hotel Mulia terbilang sangat indah karena letaknya berada di tengah kota sehingga pusat gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, pusat olahraga dan lampu-lampu kota pada malam hari dapat memperindah pemandangan dari dalam hotel.

Gambar 3.11 View Dari Dalam Hotel ke Luar Hotel (Lapangan Tenis, L. Golf Senayan dan Jl. Asia Afrika)

(Sumber: Google Earth dan Dokumen Pribadi)

View dari dalam hotel ke luar hotel sangat bergantung pada posisi pengunjung/tamu hotel berada di suatu ruangan atau kamar yang dipilih. View dari depan gedung adalah view lapangan golf senayan, lapangan ABC, stadion gelora bung karno dan Jl. Asia Afrika.

(11)

3.2 Aspek Bangunan

3.2.1 Jenis Massa Bangunan

Bentuk massa bangunan Hotel Mulia berbentuk persegi panjang, hal ini terlihat pada bentuk asli gedung yang didukung juga melalui pencitraan bangunan yang terlihat dari sisi manapun. Dilihat dari segi eksterior gedung, bentuk bangunan dari Hotel Mulia Senayan adalah bentuk vertical ke atas dengan layout bangunan berbentuk persegi panjang sebagai dasarnya sesuai dengan kondisi fisik denah tanah tempat didirikannya bangunan.

3.2.2 Sirkulasi Dalam Bangunan

Bangunan Hotel Mulia merupakan bangunan yang memiliki macam fungsi, dimana di dalamnya terdapat restaurant, ballroom, fitness center, dan sebagainya.Untuk itu harus ada pembagian sirkulasi yang jelas antara pengelola gedung, para pengunjung, area parkir dan barang masuk/keluar sehingga para penghuni hotel tidak merasa sesak.

Alur sirkulasi yang disediakan untuk pengunjung hotel dapat dilakukan melalui lift yang disediakan hotel. Sedangkan untuk pengelola dan staff hotel dilakukan melalui lift dan tangga darurat.

(12)

a. Alur Sirkulasi Staff Hotel

Gambar 3.12 Skema Pola Sirkulasi Pihak Staff Hotel (Sumber:Dokumen Pribadi)

b. Alur Sirkulasi Karyawan Hotel

Gambar 3.13 Skema Pola Sirkulasi Pihak Karyawan Hotel (Sumber:Dokumen Pribadi)

Datang

Parkir Area

Pintu Masuk Khusus Karyawan/Staff (Service

Entrance)

Ruang Kerja Security &

Time Keeper Locker

Datang Parkir Area

Pintu Masuk Khusus Karyawan/Staff (Service

Entrance)

Ruang Kerja Security &

Time Keeper

Locker Uniform Room

(13)

c. Alur Sirkulasi Pengunjung/Tamu Hotel Yang Menginap

Gambar 3.14 Skema Pola Sirkulasi Tamu Yang Menginap (Sumber:Dokumen Pribadi)

d. Alur Sirkulasi Pengunjung/Tamu Hotel Yang Tidak Menginap

Gambar 3.15 Skema Pola Sirkulasi Tamu Yang Tidak Menginap (Sumber:Dokumen Pribadi)

Datang

Parkir Tamu

Main Entrance

Guest Room

Main Lobby

Fasilitas

Front Desk

Datang

Parkir Tamu

Main Entrance

Main Lobby

Fasilitas Publik

Front Desk

(14)

3.2.3 Analisis Struktur Bangunan

System struktur yang digunakan pada bangunan Hotel Mulia ini adalah struktur beton, konstruksi ini biasa digunakan pada bangunan bertingkat.Struktur pada kolom bangunan Hotel Mulia rata-rata berukuran 60x60 cm.

Gambar 3.16 Struktur Bangunan Hotel Mulia (Sumber:Dokumen Pribadi)

3.2.4 Bahan Bangunan

Bahan bangunan menggunakan material seperti, cordan paku beton, kerangka besi, batu bata, semen, kaca dan stainless steal.

Kolom berukuran 60x60 cm sebanyak 39 kolom

pada lobby.

(15)

3.2.5 Utilitas Bangunan

Fasilitas Umum yang tersedia di Hotel Mulia, diantaranya driver lounge yang di dalamnya terdapat musholla, area santai dan

kamar mandi umum. Driver lounge ini berjumlah satu dan berada di semi basement pada Hotel Mulia. Selain itu, terdapat area parkir di semi basement dan area belakang lantai 2. Area parkir di semi basement dapat digunakan secara umum, namum area parkir yang ada di area belakang lantai 2 hanya dapat digunakan oleh valet service.

Sedangkan genset room berada di lantai dasar dan berjumlah satu.

Gambar 3.17 Fasilitas Umum Hotel Mulia

(Sumber:Dokumen Pribadi)

(16)

3.3 Aspek Manusia

3.3.1 Analisa Pelaku Kegiatan dan Cara Melakukan Kegiatan

Manusia yang terlibat di dalam hotel dibagi menjadi dua, yaitu pihak pengelola hotel dan pihak tamu atau pengunjung yang berkunjung atau menginap di hotel tersebut.Pelaku kegiatan memiliki kegiatan atau aktifitas yang berbeda sesuai dengan pekerjaan dan tanggung jawabnya masing-masing.

a. Flow Kegiatan dan Cara Melakukan Kegiatan Pengelola dan Tamu Pada Area Lobby Hotel

Gambar 3.18 Flow Kegiatan Pada Area Lobby Hotel (Sumber:Dokumen Pribadi)

Menyambut Tamu dan mengucapkan selamat

datang

Menyerahkan Formulir Registrasi Tamu dan meminta identitas

tamu guna data check-in

1 2

Mempersilahkan kepada tamu untuk mengisi formulir registrasi

dengan lengkap 3

Memberi Penjelasan mengenai formulir registrasi yang harus

diisi Menyimpan registrasi tamu

sebagai data front office sesuai dengan nomer kamar

Mempersilahkan tamu ke kamar sesuai tipe yang dipilih dan nomer kamar yang diberikan

5

6 4

Mempersilahkan dan mengantar tamu ke kamar Membawakan tas/koper

tamu ke kamar

7 8

(17)

Cara Melakukan kegiatan berdasarkan flow kegiatan di atas, yaitu:

1. Resepsionis dan Bell Boy:Berdiri tegak sambil mengangkat kedua tangan menyapa tamu yang datang.

Tamu: Berdiri

2. Resepsionis: Berdiri tegak Tamu: Berdiri

Bell Boy: Duduk 3. Resepsionis: Berdiri

Tamu: Berdiri Bell Boy: Duduk

4. Resepsionis: Duduk Tamu: Duduk Bell Boy: Duduk

5. Resepsionis: Duduk mengolah data Tamu: Duduk santai

Bell Boy: Berdiri menunggu mengantar tamu

Bell Boy

Resepsionis

Tamu

Resepsionis

Tamu

1 .

2 .

Tamu

Resepsionis 3

.

4 .

Resepsionis

Tamu

5 .

Resepsionis Bell Boy

Tamu

(18)

6. Resepsionis: Berdiri Tamu: Berdiri Bell Boy: Berdiri

7. Resepsionis: Berdiri Tamu: Berdiri

Bell Boy: Mendorong Trolly

8. Resepsionis: Berdiri tegak sambil mengangkat kedua tangan mempersilahkan tamu ke kamar.

Tamu: Berjalan.

Bell Boy: Berjalan dengan mendorong trolly

6 .

Bell Boy

Resepsionis

Tamu

8

Tamu

Bell Boy Resepsionis

7 Bell Boy

Resepsionis

Tamu

(19)

b. Flow Kegiatan dan Cara Melakukan Kegiatan Pengelola dan Tamu Pada Area Kamar Hotel

Gambar 3.19 Flow Kegiatan Pada Area Kamar Hotel

(Sumber:Dokumen Pribadi)

Cara Melakukan kegiatan berdasarkan flow kegiatan di atas, yaitu:

1. Bell Boy: Berdiri membungkuk membukakan pintu kamar

Tamu: Berdiri

2. Bell Boy: Berdiri/membungkuk membereskan tas/koper dan bawaan tamu

Tamu: Berjalan melihat-lihat kamar

Tiba di kamar sesuai nomer kamar yang sudah

diberikan

Masuk ke kamar dan merapikan tas/koper atau bawaan yang

dibawa

Melakukan kegiatan di kamar (Istrirahat atau mandi atau makan

atau menonton tv atau bekerja) Keluar kamar menikmati

fasilitas hotel atau pergi keluar hotel untuk urusan tertentu

1 2

3 4

1

Bell Boy

2

Bell Boy Tamu

(20)

3. Bell Boy: Berjalan keluar kamar dan kembali bekerja Tamu: Tidur atau berbaring atau duduk santai atau berdiri

4. Tamu: Berjalan keluar kamar

3

Bell Boy

Tamu

4

Tamu

Tamu Tamu

Tamu

(21)

3.4 Analisa dan Program Kebutuhan

3.4.1 Analisa Perilaku Tamu Terhadap Kebutuhan Ruang

Tamu yang datang ke Hotel Mulia sangatlah beragam, mulai dari kalangan menengah sampai kalangan atas.Tujuan utama dalam merancang bangunan (hotel) ini adalah untuk memfasilitasi aktivitas masyarakat perkotaan, salah satu yang utama adalah pebisnis.

Berdasarkan data analisis, secara umum dapat disimpulkan karakteristik pengunjung bisnis diantaranya:

a. Sebagian besar datang dari masyarakat golongan ekonomi menengah keatas yang umumnya memiliki prioritas lebih terhadap faktor kenyamanan, keindahan suasana dan service yang diberikan sebuah sarana akomodasi.

b. Sebagaimana karakter dasar masyarakat perkotaan, pebisnis terbiasa dengan segala sesuatu yang cepat maka hal-hal yang berkaitan harus serba simple, efisien dan compact.

3.4.2 Analisa Perilaku Staff Terhadap Kebutuhan Ruang

Staff atau pengelola Hotel Mulia terhitung banyak, mulai dari bagian office sampai bagian teknis. Untuk itu diperlukan analisa yang baik agar para staff yang bekerja merasa nyaman dan terfasilitasi kebutuhanya sesuai dengan pekerjaan mereka pada bagian nya masing

(22)

masing. Berdasarkan data analisis, secara umum dapat disimpulkan karakter staff Hotel Mulia yaitu:

a. Staff Hotel Mulia memiliki jam kerja yang terbagi menjadi beberapa shift, sehingga mereka terbiasa dengan segala sesuatu yang teratur dan terarah.

b. Staff Hotel Mulia juga sangat menaati SOP yang telah dibuat hotel sehingga mereka terbiasa bekerja secara professional, tepat waktu dan disiplin.

3.5 Pengelompokkan Ruang

Di dalam membuat perencanaan tata ruang di dalam suatu hotel bisnis, diperlukan pengelompokan ruang.Pengelompokan ruang di hotel bisnis dibagi menjadi beberapa area, yakni ruang yang bisa untuk tamu dan pengelola/staff dan hanya khusus untuk pengelola/staff hotel.

3.5.1 Ruang Untuk Tamu a. Area Publik

Area public merupakan area yang dapat bebas dilalui atau digunakan oleh siapa saja, bisa tamu, pengelola dan staff hotel.

Area public ini meliputi entrance (pintu masuk utama) dan lobby.

(23)

b. Area Semi Publik

Area semi public merupakan area yang hanya dilalui atau digunakan oleh orang-orang tertentu, misalnya tamu yang akan menginap, tamu undangan suatu acara dan pengelola/staff dengan wilayah kerja area tersebut. Area semi public meliputi recepcionist, cashier counter, ballroom dan business center.

c. Area Service

Area service meliputi valet parking, restaurant, swimming pool dan gym.Area ini juga bisa dilalui oleh tamu dan pengelola/staff hotel dengan wilayah kerja area service.

d. Area Semi Private

Area semi private merupakan area pribadi yang dilalui oleh orang- orang tertentu, seperti tamu yang menginap dan pengelola/staff hotel dengan wilayah kerja guest room.

3.5.2 Ruang Untuk Pengelola/Staff

Ruang untuk pengelola/staff adalah keempat area yang bisa dilalui tamu hotel dan satu area private yang hanya bisa dilalui para pengelola/staff hotel.Area private merupakan area yang sangat pribadi yang dimana hanya dapat dilalui oleh orang-orang khusus. Area ini meliputi ruang kerja manajemen atau back office dari hotel.

(24)

3.6 Analisa Hubungan Antar Ruang

Ruang yang ada di Hotel Mulia sangat beragam dan terbagi menjadi lima area yaitu area private, area semi private, area semi public, area public dan area service. Untuk lebih jelasnya, dapat digambarkan melalui skema hubungan antar ruang yang ada di bawah ini.

Front Officer Security HK Staff Tamu F&B Gambar 3.20 Skema Hubungan Antar Ruang

(Sumber: Dokumen Pribadi) Area Private

Office

Area Semi Private Guest Room Area Semi Publik

a. Recepcionist b. Cashier

Counter c. Ballroom d. Business

Center Area Publik a. Entrance b. Lobby

Area Service a. Valet Parking b. Restaurant c. Swimming

Pool d. Gym e. Toilet

(25)

3.7 Analisa Besaran Ruang

No. Ruangan Fasilitas Dimensi Jumlah

1. LOBBY

- Sofa lobby - Meja sofa lobby - Kursi

- Meja bulat lobby - Kabinet file

- 230 cm x 50 cm - 150 cm x 80 cm - 57 cm x 57 cm - 50 cm

- 770 cm x 57 cm

= 356 m2 1390 m2

= 26,25 %

2. RECEPTIONIST

- Meja receptionist - Kabinet file - Kursi

- 700 cm x 100 cm - 770 cm x 57 cm - 57cm x 57 cm

= 21 m2 1390 m2

= 1,6 %

3. RESERVATION ROOM

- Meja operator reservation - Kursi

- 600 cm x 70 cm - 57 cm x 57 cm

= 35 m2 1390 m2

= 2,6 %

4. MEETING ROOM

- Meja metting - Kursi metting

- 341 cm x 80 cm - 57 cm x 57 cm

= 19,08 m2 1390 m2

= 1,4 %

5. IT ROOM

- Kursi kerja - Meja kerja

- 50 cm x 50 cm - 150 cm x 60 cm

= 7,035 m2 1390 m2

= 0,55 %

6. GENERAL

MANAGER

- Meja kerja GM - Kursi kerja GM - Kabinet file

- 160 cm x 60 cm - 57 cm x 57 cm - 120 cm x 60 cm

= 13,09 m2 1390 m2

= 1,94 %

(26)

7. SECRETARY

- Meja kerja - Kursi kerja - Kabinet file

- 120 cm x60 cm - 57 cm x 57 cm - 120 cm x60 cm

= 17,86 m2 1390 m2

= 1,3 %

8. RUANG

TUNGGU TAMU OFFICE

- Meja kerja - Kursi kerja

- 240 cm x 120 cm - 57 cm x 57 cm

= 64 m2 1390 m2

= 4,6 %

9. ROYAL SUITE

- Spring bed - Nakas - Meja rias - Kursi rias - Meja cabinet - Lemari - Meja tv - Sofa panjang - Meja sofa kamar - Meja ruang tv

ruang keluarga - Kursi ruang

keluarga - Meja makan - Kursi makan - Kursi kerja - Meja kerja - Sofa ruang kerja - Meja sofa ruang

kerja

- Kursi sofa ruang kerja

- Sofa ruang tamu - Kursi ruang

tamu - Meja ruang

- 200 cm x 150 cm - 50 cm x 50 cm - 60 cm x 50 cm - 57 cm x 57 cm - 100 cm x 40 cm - 200 cm x 80 cm - 200 cm x 50 cm - 230 cm x 50 cm - 45 cm

- 160 cm x 50 cm - 57 cm x 57 cm - 50 cm

- 50 cm x 50 cm - 57 cm x 57 cm - 120 cm x 60 cm - 230 cm x 50 cm - 56 cm

- 57 cm x 57 cm - 230 cm x 50 cm - 57 cm x 57 cm - 150 cm x 50 cm

= 120 m2 1390 m2

= 8,63 %

(27)

tamu - Bathup - Closet duduk - Wastafel - Urinoir

- 150 cm x 66 cm - 50 cm x 50 cm - 50 cm x 50 cm

10. BARON SUITE

- Spring bed - Nakas - Meja tv - Meja rias - Kursi rias - Sofa tunggal

kamar - Lemari - Meja cabinet - Meja kerja - Kursi kerja - Meja ruang

kerja

- Meja tv ruang keluarga - Sofa tunggal

ruang keluarga - Sofa ruang tamu - Meja sofa tamu - Closet

- Bathup - Wastafel

- 200 cm x 150 cm - 50 cm x 50 cm - 200 cm x 50 cm - 60 cm x 50 cm - 57 cm x 57 cm - 90 cm x 70 cm - 200 cm x 80 cm - 160 cm x 50 cm - 120 cm x 60 cm - 57 cm x 57 cm - 45 cm

- 160 cm x 50 cm - 90 cm x 70 cm - 150 cm x 70 cm - 43 cm

- 50 cm x 50 cm - 150 cm x 66 cm - 50 cm x 50 cm

= 63 m2 1390 m2

= 4,53 %

11. JUNIOR SUITE

- Spring bed - Nakas - Meja tv - Meja rias - Kursi rias - Lemari - Meja kerja - Kursi kerja - Meja tv ruang

keluarga - Sofa tunggal

ruang keluarga - Meja tamu - Kursi tamu

- 200 cm x 150 cm - 50 cm x 50 cm - 200 cm x 50 cm - 60 cm x 50 cm - 57 cm x 57 cm - 200 cm x 80 cm - 120 cm x 60 cm - 57 cm x 57 cm - 160 cm x 50 cm - 90 cm x 70 cm - 43 cm

- 57 cm x 57 cm

= 60 m2 1390 m2

= 4,32 %

(28)

- Closet - Bathup - Wastafel

- 50 cm x 50 cm - 150 cm x 66 cm - 50 cm x 50 cm

12. DINING

LOUNGE

- Meja bulat - Kursi - Meja bar - Sofa - Meja

- 50 cm

- 57 cm x 57 cm - 350 cm x 57 cm - 230 cm x 50 cm - 150 cm x 50 cm

= 122 m2 1390 m2

= 9,78 %

13. STORAGE

--- ---

= 32 m2 1390 m2

= 2,3 %

14. PANEL ROOM

--- ---

= 30,5 m2 1390 m2

= 2,2 %

15. TOILET

- Wastafel - Closet - Urinoir

- 50 cm x 50 cm - 50 cm x 50 cm - 50 cm x 50 cm

= 33 m2 1390 m2

= 2,65 %

16. MUSHOLA

- Karpet - 600 cm x 400 cm = 13 m2 1390 m2

= 0,93 % TOTAL: 100 % Sirkulasi 30 % 1390 m2

(29)

3.8 Zoning, Grouping dan Layout 3.8.1 Zoning

Gambar 3.21 Zoning Lobby Hotel 1 (Sumber: Dokumen Pribadi) a. Zoning satu (Lobby)

Kelebihan:

 Zona pengunjung bersifat public dan luas

 Zona pengunjung berdekatan dengan zona penerima sehingga memudahkan akses bagi pengunjung

 Zona pengelola di letakan di bagian belakang sehingga menciptakan kesan privat

 Zona service di letakan di tempat yang mudah di jangkau oleh pengunjung maupun staff

 Zona penunjang yang mudah di jangkau pengunjung TERPILIH

TERPILIH

(30)

Kekurangan:

- Tidak ada

Gambar 3.22 Zoning Lobby Hotel 2 (Sumber: Dokumen Pribadi) b. Zoning dua (Lobby)

Kelebihan:

 Zona penerima bersifat cukup luas

 Zona penerima berdekatan dengan zona penerima sehingga memudahkan pengunjung untuk menjangkaunya

 Zona service di letakan di tempat yang mudah di jangkau oleh pengunjung maupun staff

 Zona pengelola di letakan di bagian belakang sehingga menciptakan kesan privat

 Zona penunjang yang mudah di jangkau pengunjung

(31)

Kekurangan:

- Zona pengunjung yang tidak luas

- Zona pengelola di letakan berjauhan dengan zona penerima sehingga menyulitkan karyawan penerima berhubungan dengan karyawan pengelola.

Gambar 3.23 Zoning Lobby Hotel 3 (Sumber: Dokumen Pribadi)

c. Zoning tiga (Lobby) Kelebihan:

 Zona penerima memiliki tempat yang cukup luas serta berhadapan langsung dengan pintu entrance.

 Zona pengunjung yang berdekatan dengan zona penerima sehingga memudahkan pengunjung untuk menjangkaunya.

 Zona service di letakan ditempat yang mudah di jangkau pengunjung.

(32)

 Zona penunjang yang mudah di jangkau pengunjung Kekurangan:

- Zona pengelola di bagi menjadi dua area sehingga membuat komunikasi menjadi sulit.

- Zona pengunjung yang kurang luas

G a m b a r

3.24 Zoning Kamar Royal Suite 1 (Sumber: Dokumen Pribadi)

d. Zoning satu (Kamar Royal Suite) Kelebihan:

 Zona relaxasi yang luas

 Zona service yang luas

 Terdapat zona sosialisasi yang luas dan tepat karena berada di dekat entrance

 Zona relaxasi berdekataan dengan zona service

 Terdapat zona kerja yang luas TERPILIH

TERPILIH

(33)

 Terdapat zona sosialisasi yang memadai Kekurangan:

- Tidak ada

Gambar 3.25 Zoning Kamar Royal Suite 2 (Sumber: Dokumen Pribadi)

e. Zoning dua (Kamar Royal Suite) Kelebihan:

- Zona service yang luas

- Terdapat zona kerja yang luas

- Terdapat zona sosialisasi yang luas dan tepat karena berada di dekat entrance

Kekurangan:

- Zona relaxasi yang sempit dan kurang tepat

(34)

- Zona kerja terlalu luas serta sirkulasi yang kurang baik

G a m b a r

3.26 Zoning Kamar Royal Suite 3 (Sumber: Dokumen Pribadi)

f. Zoning tiga (Kamar Royal Suite) Kelebihan:

 Zona relaxsasi yang luas

 Zona service yang luas

 Zona sosialisasi yang luas Kekurangan:

(35)

- Zona service terletak di dekat entrance

- Zona sosialisai terlalu dekat dengan zona relaxasi -

Gambar 3.27 Zoning Baron Suite1 (Sumber: Dokumen Pribadi) g. Zoning satu (Kamar Baron Suite)

Kelebihan:

 Zona service berdekatan dengan Zona relaxas

 Zona Relaxasi yang luas

 Terdapat zona sosialisasi yang luas

 Zona sosialisasi berdekatan dengan entrance

TERPILIH

(36)

 Zona sosialisasi yang luas Kekurangan:

 Tidak ada

Gambar 3.28 Zoning Baron Suite2 (Sumber: Dokumen Pribadi)

h. Zoningdua(Kamar Baron Suite) Kelebihan:

 Zona service yang luas

 Terdapat zona sosialisasi yang sangat luas

 Zona sosialisasi berdekatan dengan entrance

(37)

Kekurangan:

- Zona kerja berada di zona relaxasi - Zona sosialisasi terlalu luas

Gambar 3.29 Zoning Baron Suite3 (Sumber: Dokumen Pribadi)

i. Zoningtiga(Kamar Baron Suite) Kelebihan:

 Zona Relaxasi yang luas

 Terdapat zona sosialisasi yang luas

 Zona sosialisasi berdekatan dengan entrance

(38)

Kekurangan:

- Zona kerja terlalu sempit - Zona sosialisasi terlalu luas

Gambar 3.30 Zoning Junior Suite1 (Sumber: Dokumen Pribadi)

j. Zoning satu(Kamar Junior Suite) Kelebihan:

 Zona service berdekatan dengan Zona relaxasi

 Zona Relaxasi yang luas

 Terdapat zona sosialisasi yang luas TERPILIH

(39)

 Zona sosialisasi berdekatan dengan entrance

 Zona sosialisasi yang luas

 Zona kerja yang luas Kekurangan:

- Tidak ada

Gambar 3.31 Zoning Junior Suite2 (Sumber: Dokumen Pribadi)

k. Zoningdua(Kamar Junior Suite) Kelebihan:

 Zona service yang luas

 Zona relaxasi yang luas

(40)

 Terdapat zona sosialisasi yang sangat luas

Kekurangan:

- Zona kerja berada di dekat entrance - Zona sosialisasi terlalu luas

Gambar 3.32 Zoning Junior Suite3 (Sumber: Dokumen Pribadi)

l. Zoningtiga(Kamar Junior Suite) Kelebihan:

 Zona Relaxasi yang luas

 Terdapat zona service yang luas

(41)

 Zona sosialisasi berdekatan dengan entrance

Kekurangan:

- Zona kerja terlalu sempit - Zona sosialisasi terlalu luas

3.8.2 Grouping

Gambar 3.33 Grouping Lobby Hotel 1 (Sumber: Dokumen Pribadi) a. Grouping satu (Lobby)

Kelebihan:

 Area receptionist berdekatan dengan area lobby TERPILIH

(42)

 Area metting room terletak di bagian sebelah kiri office agar memberikan kesan privat

 Area lounge yang berdekatan dengan lobby

 Area office terletak berdekatan dengan area receptionist

Kekurangan:

- Tidak ada

Gambar 3.34 Grouping Lobby Hotel 2 (Sumber: Dokumen Pribadi) b. Grouping dua (Lobby)

Kelebihan:

 Area receptionis berdekatan dengan lobby

 Area lounge berdekatan dengan lobby

(43)

 Area metting room terletak di bagian sebelah kiri office agar

memberikan kesan privat Kekurangan:

- Area receptionist yang agak jauh dari pintu entrance

- Area resceptionist yang berjauhan dengan office sehingga sulit jika ingin berkomunikasi

Gambar 3.35 Grouping Lobby Hotel 3

(Sumber: Dokumen Pribadi)

c. Grouping tiga (Lobby) Kelebihan:

 Area metting room di bagian sebelah kiri office agar memberikan kesan privat

(44)

 Area receptionist yang berdekatan dengan lobby dan entrance

Kekurangan:

- Area office di bagi menjadi dua bagian yang terpisah

- Area lounge yang terlalu berdekatan dengan entrance sehingga menyebakan rasa kurang nyaman

- Area receptionist yang jauh dengan office sehingga sulit jika ingin berkomunikasi

Gambar 3.36 Grouping Kamar Royal Suite 1 (Sumber: Dokumen Pribadi)

TERPILIH

(45)

d. Grouping satu (Kamar Royal Suite) Kelebihan:

 Kamar tidur yang luas

 Kamar mandi yang cukup luas

 Toilet berada di dekat pintu masuk sehingga mudah di jangkau pengguna ruang

 Ruang keluarga yang berdekatan dengan ruang tidur dan ruang makan

 Ruang kerja tepat berada di tengah ruangan

 Ruang tamu yang berdekatan dengan pintu masuk Kekurangan:

- Tidak ada

-

Gambar 3.37 Grouping Kamar Royal Suite 2 (Sumber: Dokumen Pribadi)

(46)

e. Grouping dua (Kamar Royal Suite) Kelebihan:

 Ruang tamu dekat dengan pintu masuk

 Toilet yang berdekatan dengan pintu masuk sehingga memudahkan bagi pengguna ruang

 Ruang kerja yang sangat luas

Kekurangan:

- Kamar tidur yang terlalu sempit

- Kamar mandi berhadapan dengan kamar tidur

Gambar 3.38 Grouping Kamar Royal Suite 3 (Sumber: Dokumen Pribadi)

(47)

f. Grouping tiga (Kamar Royal Suite) Kelebihan:

 Kamar tidur yang luas

 Kamar mandi yang cukup luas

 Ruang kerja yang berada di tengah ruangan

Kekurangan:

- Ruang tamu berada terlalu jauh dari pintu masuk - Ruang keluarga tepat berda di dekat pintu masuk

- Ruang makan yang letaknya terlalu dekat dengan pintu masuk

Gambar 3.39 Grouping Kamar Baron Suite 1

(Sumber: Dokumen Pribadi)

TERPILIH

(48)

g. Grouping satu (Kamar Baron Suite) Kelebihan:

 Kamar tidur yang luas

 Kamar mandi yang cukup luas

 Toilet berada di dekat pintu masuk sehingga mudah di jangkau pengguna ruang

 Ruang keluarga yang berdekatan dengan ruang tamu

 Ruang tamu yang berdekatan dengan pintu masuk

Kekurangan:

- Tidak ada

Gambar 3.40 Grouping Kamar Baron Suite 2

(Sumber: Dokumen Pribadi)

(49)

h. Grouping dua (Kamar Baron Suite) Kelebihan:

 Ruang tamu dekat dengan pintu masuk

 Toilet yang berdekatan dengan pintu masuk sehingga memudahkan bagi pengguna ruang

Kekurangan:

- Kamar tidur yang terlalu sempit

- Ruang kerja yang berada satu ruangan dengan ruang tidur

Gambar 3.41 Grouping Kamar Baron Suite3 (Sumber: Dokumen Pribadi)

(50)

i. Grouping tiga (Kamar Baron Suite) Kelebihan:

 Kamar tidur yang luas

 Kamar mandi yang cukup luas

 Ruang tamu berada di dekat pintu masuk

Kekurangan:

- Ruang kerja terlalu sempit - Ruang keluarga yang terlalu luas

Gambar 3.42 Grouping Kamar Junior Suite 1

(Sumber: Dokumen Pribadi) TERPILIH

(51)

j. Grouping satu (KamarJunior Suite) Kelebihan:

 Kamar tidur yang luas

 Kamar mandi yang cukup luas

 Toilet berada di dekat pintu masuk sehingga mudah di jangkau pengguna ruang

 Ruang keluarga yang berdekatan dengan ruang tamu

 Ruang tamu yang berdekatan dengan pintu masuk

 Ruang kerja yang memadai Kekurangan:

- Tidak ada

Gambar 3.43 Grouping Kamar Junior Suite 2

(Sumber: Dokumen Pribadi)

(52)

k. Grouping dua (KamarJunior Suite) Kelebihan:

 Kamar tidur yang cukup luas

 Toilet yang berdekatan dengan pintu masuk sehingga memudahkan bagi pengguna ruang

 Kamar mandi dalam kamar yang cukup luas

Kekurangan:

- Ruang kerja berada dekat pintu masuk - Ruang kerja yang sempit

Gambar 3.44 Grouping Kamar Junior Suite 3

(Sumber: Dokumen Pribadi)

(53)

l. Grouping tiga (KamarJunior Suite) Kelebihan:

 Kamar tidur yang luas

 Kamar mandi yang cukup luas

 Ruang tamu berada di dekat pintu masuk

Kekurangan:

- Ruang kerja terlalu sempit - Ruang keluarga yang terlalu luas

3.8.3 Layout

Gambar 3.45 Layout Lobby Hotel 1 (Sumber: Dokumen Pribadi) TERPILIH

(54)

a. Alternatif layout satu (Lobby) Kelebihan:

 Area lobby luas dan berdekatan dengan entrance

 Area receptionist berdekatan dengan lobby dan entrance

 Tersedia bangku di ruang lobby yang memadai

 Meja bell captain berdekatan dengan receptionist

 Tersedia sofa longe yang memadai di ruang lobby

Kekurangan:

- Tidak ada

-

Gambar 3.46 Layout Lobby Hotel 2

(Sumber: Dokumen Pribadi)

(55)

b. Alternatif layout dua (Lobby) Kelebihan:

 Area lounge berdekatan dengan pintu masuk lobby

 Meja receptionist yang langsung berhadapan dengan entrance

 Memiliki area lounge yang memadai

Kekurangan:

- Sirkulasi ruang yang kurang baik

- Meja bell captain jauh dengan meja receptionist - Area lobby yang kurang luas

Gambar 3.47 Layout Lobby Hotel 3 (Sumber: Dokumen Pribadi)

(56)

c. Alternatif layout tiga (Lobby) Kelebihan:

 Area lounge berdekatan dengan pintu masuk lobby

 Meja bell captain berdekatan dengan pintu masuk

 Meja receptionist yang langsung berhadapan dengan entrance

Kekurangan:

- Sirkulasi pada lobby kurang baik - Area lounge yang kurang memadai

Gambar 3.48 Layout Kamar Royal Suite 1 (Sumber: Dokumen Pribadi) TERPILIH

(57)

d. Alternatif layout satu (Kamar Royal Suite) Kelebihan:

 Memiliki kamar yang luas dan sirkulasi yang baik

 Memiliki kamar mandi yang luas

 Ruang tamu yang memadai

 Ruang kerja yang berada di tengah ruangan

 Ruang keluarga yang bersebelahan dengan ruang makan

 Toilet yang berdekatan dengan pintu masuk

Kekurangan:

- Tidak ada

Gambar 3.49 Layout Kamar Royal Suite 2 (Sumber: Dokumen Pribadi)

(58)

e. Alternatif layout dua (Kamar Royal Suite) Kelebihan:

 Ruang kerja yang sangat luas

 Ruang keluarga berdampingan dengan ruang makan

 Ruang tamu berada di dekat pintu masuk

 Kamar mandi yang cukup luas Kekurangan:

- Kamar tidur yang sempit

- Sirkulasi ruang yang kurang baik - Ruang kerja yang terlalu luas

Gambar 3.50 Layout Kamar Royal Suite 3 (Sumber: Dokumen Pribadi)

(59)

f. Alternatif layout tiga (Kamar Royal Suite) Kelebihan:

 Kamar tidur yang luas

 Ruang kerja yang memadai

 Ruang makan yang memadai untuk empat orang

Kekurangan:

- Ruang tamu yang berdekatan dengan kamar tidur - Ruang keluarga yang terletak di dekat pintu masuk

Gambar 3.51 Layout Kamar Baron Suite1

(Sumber: Dokumen Pribadi) TERPILIH

(60)

g. Alternatif layout satu (Kamar Baron Suite) Kelebihan:

 Memiliki kamar yang luas dan sirkulasi yang baik

 Memiliki kamar mandi yang luas

 Ruang tamu yang memadai

 Ruang kerja yang berada di pojok ruangan

 Ruang keluarga yang bersebelahan dengan ruang tamu

 Toilet yang berdekatan dengan pintu masuk Kekurangan:

- Tidak ada

Gambar 3.52 Layout Kamar Baron Suite2 (Sumber: Dokumen Pribadi)

(61)

h. Alternatif layout dua(Kamar Baron Suite) Kelebihan:

 Memiliki kamar mandi yang luas

 Ruang tamu yang memadai

 Ruang keluarga yang bersebelahan dengan ruang tamu

 Toilet yang berdekatan dengan pintu masuk

Kekurangan:

- Ruang kerja berda di ruang kamar - Ruang kamar yang sempit

Gambar 3.53 Layout Kamar Baron Suite3

(Sumber: Dokumen Pribadi)

(62)

i. Alternatif layout tiga(Kamar Baron Suite) Kelebihan:

 Memiliki kamar mandi yang luas

 Ruang tamu yang memadai

 Kamar tidur yang luas

 Toilet yang berdekatan dengan pintu masuk

Kekurangan:

- Sirkulasi kamar yang kurang baik

Gambar 3.54 Layout Kamar Junior Suite1

(Sumber: Dokumen Pribadi) TERPILIH

(63)

j. Alternatif layout satu(Kamar JuniorSuite) Kelebihan:

 Memiliki kamar yang luas dan sirkulasi yang baik

 Memiliki kamar mandi yang luas

 Ruang tamu yang memadai

 Ruang kerja yang berada di pojok ruangan

 Ruang keluarga yang bersebelahan dengan ruang tamu

 Toilet yang berdekatan dengan pintu masuk

Kekurangan:

- Tidak ada

Gambar 3.55 Layout Kamar Junior Suite 2

(Sumber: Dokumen Pribadi)

(64)

k. Alternatif layout dua (Kamar Junior Suite) Kelebihan:

 Memiliki kamar mandi yang luas

 Toilet yang berdekatan dengan pintu masuk

Kekurangan:

- Ruang kerja berda di dekat pintu masuk - Ruang tamu yang jauh dari pintu masuk - Sirkulasi ruang yang kurang baik

Gambar 3.56 Layout Kamar Junior Suite 3

(Sumber: Dokumen Pribadi)

(65)

l. Alternatif layout tiga (Kamar JuniorSuite) Kelebihan:

 Memiliki kamar yang luas dan sirkulasi yang baik

 Memiliki kamar mandi yang luas

 Ruang tamu yang memadai

 Toilet yang berdekatan dengan pintu masuk

Kekurangan:

- Ruang kerja yang berada di tengah ruang - Sirkulasi ruang yang kurang baik

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, agar warga miskin yang ada di Kabupaten Sragen dapat menjadi peserta program jaminan sosial maka Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen membayarkan

Strategi konservasi sungai ditujukan untuk (I) mempertahankan kualitas air sungai sehingga air sungai yang mengalir ke rawa lebak memiliki kualitas yang sesuai untuk

Faktor pertama adalah faktor umur berdasarkan tabel 5.6 menunjukkan bahwa sebagian besar responden berumur 60-70 sejumlah 28 orang (87,5%).Menurut peneliti lansia yang

ABSTRAKSI Skripsi penciptaan ini merupakan laporan yang berisikan tentang penulis berperan sebagai produser dalam mengatur lokasi pada pembuatan video promosi musikal pada

TUGAS DOMESTIK/ YANG SEHARUSNYA BISA DIBAGI// DALAM MOMENTUM HARI IBU INI/ PERGERAKAN PEREMPUAN NANTINYA/. HARUS BISA

Bila dikaitkan dengan faktor penyebab kemiskinan seseorang tidak mampu membeli bahan makanan atau bahkan memenuhi keinginan finansial, maka untuk dapat memenuhi kebutuhan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dalam analisa perancangan rumah adat tradisional Minangkabau yaitu Rumah Gadang dengan pen- erapan Augmented Reality menggunakan

proses kegiatan pembelajaran, keduanya ini sama-sama mengalami hambatan, masalah, dalam belajar, namun yang menjadi perbedaan diatara keduanya ini terletak pada