47 3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian adalah karakteristik yang melekat pada subjek penelitian Nuryaman dan Christina (2015:5). Karakteristik ini jika diberikan nilai maka nilainya akan bervariasi (berbeda) antar individu satu dengan lainnya. Dalam terminologi penelitian, objek penelitian ini dinamakan variabel penelitian.
Pada penelitian ini, peneliti melakukan penelitian terhadap perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2018. Objek yang akan diteliti adalah faktor-faktor yang mempengaruhi indeks harga saham dengan menggunakan faktor makro ekonomi. Faktor makro ekonomi yang akan diteliti adalah inflasi, suku bunga dan nilai tukar rupiah sebagai variabel independen.
Sedangkan variabel dependennya adalah indeks harga saham.
3.2 Unit Analisis
Dalam penelitian ini yang menjadi unit penelitian adalah perusahaan atau institusi. Unit analisis dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2018.
3.3 Populasi dan Teknik Sampling 3.3.1 Populasi
Untuk melakukan penelitian, terlebih dahulu harus ditentukan populasi yang akan diteliti. Pengertian populasi menurut Sekaran (2011:64) sebagai berikut:
“Populasi adalah keseluruhan kelompok orang, peristiwa, atau hal yang ingin peneliti investigasi.”
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh data Indeks Harga Saham Sektor Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sektor ini juga merupakan salah satu sektor yang dapat bertahan di tengah kondisi perekonomian Indonesia.
3.3.2 Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling, menurut Riduwan (2012:10) purposive sampling adalah teknik sampling yang digunakan peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam pengambilan sampelnya atau penentuan sampel untuk tujuan tertentu.
Data yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini adalah inflasi (IHK), Suku Bunga, Nilai Tukar Rupiah dan Indeks Harga Saham Sektor pertambangan (Mining Index) yang dibatasi pada data penutupan tiap akhir-akhir bulan selama periode pengamatan antara Maret 2013-2018. Alasan pemilihan periode tahun yang digunakan adalah untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat sesuai dengan keadaan saat ini. Pemilihan data bulanan adalah untuk menghindarkan bias yang terjadi akibat kepanikan pasar dalam mereaksi suatu informasi, sehingga penggunaan data bulanan diharapkan dapat memperoleh hasil yang lebih akurat.
3.4 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Menurut Sekaran (2017:133) yang dimaksud dengan data sekunder adalah sumber data yang dikumpulkan oleh seseorang, selain peneliti yang melakukan studi saat ini. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan, laporan historis yang telah tersusun dalam arsip yang dipublikasikan. Adapun data penelitian ini diperoleh dari situs internet yaitu yahoo finance, bi.go.id, dan kementerian perdagangan pada periode pengamatan tahun 2013 sampai dengan 2018.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui 2 cara yaitu :
1 Pengumpulan Data Sekunder
Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data observasi dengan data sekunder berupa historical data yang diambil dari penutupan harga Indeks Harga Saham Sektor Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2018 serta dari Bank Indonesia dan Kementrian Perdagangan Republik Indonesia.
2 Riset Online (Online Research)
Pada penelitian ini penulis berusaha memperoleh berbagai data dan informasi lainnya yang berhubungan dan dapat mendukung penelitian ini.
3 Penelitian Perpustakaan
Pada tahap ini, penulis berusaha untuk memperoleh berbagai informasi sebanyak- banyaknya untuk dijadikan sebagai dasar teori dan acuan dalam mengolah data dengan cara membaca, mempelajari, menelaah dan mengkaji literature-literatur berupa buku-buku, jurnal, makalah dan penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Penulis juga berusaha mengumpulkan, mempelajari dan menelaah data-data sekunder yang berhubungan dengan objek yang akan penulis teliti.
3.6 Operasionalisasi Variabel
Berdasarkan judul penelitian ini mengenai “Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Indeks Harga Saham Sektor Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2018”. Maka dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang terdiri dari variabel Independen dan Dependen.
Menurut Sekaran (2017:79) variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat, baik secara positif atau negatif. Jadi variabel ini
sifatnya menerangkan dan mempengaruhi variabel lain yang tidak bebas. Variabel bebas juga memiliki nilai yang tidak tergantung pada variabel lainnya. Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari :
1. Inflasi (X1)
Inflasi adalah suatu kejadian yang menunjukkan kenaikan pada tingkat harga secara umum dan berlangsung secara terus menerus (Murni, 2013:202). Dalam perhitungan inflasi biasanya menggunakan Indeks Harga Konsumen (IHK) dengan rumus berikut:
IHK= ∑𝑊𝑛.𝐻𝑛
∑𝑊𝑜.𝐻𝑜
(3.1) Keterangan :
Wn = Harga barang pada periode n Hn = Bobot barang pada periode n Wo = Harga barang pada periode dasar Ho = Bobot barang pada periode dasar 2. Suku Bunga (X2)
Suku bunga adalah harga dari pinjaman. Suku bunga dinyatakan sebagai persentase uang pokok per unit waktu. Bunga merupakan suatu ukuran harga sumber daya yang digunakan oleh debitur yang harus dibayarkan kepada kreditur (Sunariyah, 2011:80).
3. Nilai Tukar Rupiah
Harga di dalam pertukaran dua macam mata uang yang berbeda, akan terdapat perbandingan nilai atau harga antara kedua mata uang tertentu Nopirin (2012:163). Dalam perhitungan kurs, berdasarkan dari ketetapan Bank Indonesia harus menentukan nilai kurs tengah dengan rumus:
Kurs Tengah = Kurs Jual+Kurs Beli 2
(3.2)
Sedangkan variabel dependen (variabel terikat) menurut Sekaran (2017:77) merupakan variabel yang menjadi perhatian utama peneliti. Dalam penelitian ini, variabel dependen (variabel terikat) adalah Indeks Harga Saham Sektoral.
Operasional variabel diperlukan untuk menjabarkan variabel penelitan menjadi konsep, dimensi, variabel dan ukuran yang diarahkan untuk memperoleh nilai variabel lain. Operasional penelitian ini dijabarkan sebagai berikut:
Tabel 3. 1
Operasionalisasi Variabel
No Variabel Konsep Indikator Skala
1. Tingkat Inflasi (X1)
Inflasi merupakan suatu
kejadian yang
menunjukan kenaikan tingkat harga secara umum dan berlangsung secara terus menerus.
Murni (2013:202).
Tingkat Inflasi yang dikeluarkan oleh Bank
Indonesia
Rasio
2 Suku Bunga (X2)
suku bunga adalah harga dari penggunaan dana investasi (loanable funds).
Tingkat suku bunga merupakan salah satu indikator dalam menentukan apakah
seseorang akan
melakukan investasi atau menabung.
Boediono (2014:76)
Tingkat Suku Bunga yang dikeluarkan oleh
Bank Indonesia Rasio
3 Nilai Tukar Rupiah (X3)
“Inflasi adalah kondisi dimana harga mengalami kenaikan secara menyeluruh yang dipicu oleh adanya jumlah uang yang beredar berlebihan”.
Sukirno (2004:10)
Kurs tengah berdasarkan ketetapan
Bank Indonesia Rasio
4 Indeks Harga Saham Sektoral
“Harga suatu saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh
permintaan dan
penawaran saham yang bersangkutan di pasar modal”.
Jogiyanto(2008:167)
Indeks Harga Saham Sektoral
(IHSS) Rasio
3.7 Metode Analisis Data
Penelitian ini merupakan penelitian penjelasan (explanatory research) yang akan membuktikan hubungan kausal antara variabel bebas (independent variabel) yaitu tingkat inflasi, suku bunga dan nilai tukar rupiah. Variabel terikat (dependent variable) yaitu Indeks Harga Saham Sektoral. Menurut Singarimbun dan Effendi (2011:5) apabila untuk data yang sama peneliti menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui hipotesa, maka penelitian tersebut tidak lagi dinamakan penelitian deskriptif melainkan penelitian pengujian hipotesa. Berdasarkan pengertian tersebut, maka hasil dari penelitian ini akan diketahui apakah ada pengaruh yang signifikan dari inflasi, suku bunga dan nilai tukar terhadap indeks harga saham sektoral pada tahun 2013-2018. Metode analisis data yang digunakan analisis regresi times series. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut Sekaran (2011:158) mengatakan bahwa :
“Metode deskriptif dilakukan untuk mengetahui dan menjadi mampu untuk menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti dalam suatu situasi.”
Analisis deksriptif mempunyai tujuan untuk mengetahui gambaran umum dari semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini, dengan cara melihat tabel statistic deskriptif yang menunjukan hasil pengukuran mean, nilai minimal dan maksimal, serta standar deviasi semua variabel tersebut. Metode deskriptif digunakan untuk mendeskriptifkan atau menguraikan permasalahan yang berkaitan dengan pernyataan
terhadap variabel mandiri yaitu mendeskripsikan harga saham, inflasi, suku bunga dan nilai tukar rupiah. Sedangkan metode verifikatif menurut Nazir (2013:74) dapat diartikan untuk menguji kebenaran hipotesis yang juga berarti menguji kebenaran teori.
3.7.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi) dari masing-masing variabel Ghozali (2011). Analisis statistik deskriptif digunakan untuk menunjukkan perkembangan dari setiap variabel dalam penelitian ini.
3.7.2 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik biasanya sering digunakan pada persamaan regresi linear berganda. Uji asumsi klasik merupakan syarat yang harus dipenuhi agar persamaan regresi dapat dikatakan sebagai persamaan regresi yang baik, maksudnya adalah persamaan regresi yang dihasilkan akan valid jika digunakan untuk memprediksi (Ghozali, 2013:103). Menurut Purwanto dan Sulistyastuti (2011:198) uji asumsi klasik ini bertujuan untuk menguji kesalahan model regresi yang digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik dilakukan sebagai syarat untuk memenuhi persamaan regresi yang baik maksudnya agar persamaan yang dihasilkan valid jika digunakan untuk memprediksi, model regresi dikatakan baik tidak sekedar dilihat goodness of fit suatu model, melainkan harus bebas penyimpangan asumsi klasik.
3.7.2.1 Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2013:160) Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas diperlukan karena untuk melakukan pengujian-pengujian variabel lainnya dengan mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Menurut Pambuko dan Naryanto (2018:24) Uji Jarque-Bera dapat terpenuhi jika nilai probabilitas Jaque-Bera lebih besar dari 0,05 yang berarti data terdistribusi normal. Sebaliknya jika nilai probabilitas Jarque-Bera lebih kecil dari 0,05 maka data tidak terdistribusi normal, sehingga uji normalitas tidak terpenuhi.
3.7.2.2 Uji Multikolinearitas
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model analisis regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen (Ghozali, 2013:160).
Multikolinearitas dapat diketahui dengan cara menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen dapat dilihat dari:
1. Tolerance value
2. Nilai Variance Inflation Factor (VIF)
Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Sebagai dasar acuannya dapat disimpulkan:
1. Jika nilai tolerance > 0.1 dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.
2. Jika nilai tolerance < 0.1 dan nilai VIP > 10, maka dapat disimpulkan bahwa ada multikolinearitas antar variabel indevenden dalam model regresi.
3.7.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual satu pengamatan ke pengamatan lain (Ghozali, 2013:139). Untuk mendeteksi masalah heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan model formal dan informal. Metode formal dapat dilakukan dengan uji statistika diantara Uji Park, Uji White, Uji Glejder, Uji Breusch Pagan Godfrey (BPG) dan Uji Harvey dalam mendeteksi adanya masalah heteroskedastisitas.
Apabila P-value obs*Square < 0.05, maka terjadi heteroskedastisitas Apabila P-value obs*Square > 0.05, maka tidak terjadi heteroskedastisitas
3.7.2.4 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali, 2013:110). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Untuk mengukur sampai sejauh mana terdapat autokorelasi dalam residu dapat dilakukan dengan uji Durbin Watson. Nilai d memiliki batas 0 sampai dengan 4, dan juga memiliki batas bawah dL dan juga batas atas dU.
Pedoman pengambilan keputusan untuk nilai d adalah sebagai berikut:
Tabel 3. 2
Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Durbin-Watson
Hipotesis Nol Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif
Tolak 0 < d <dL Tidak ada autokorelasi
positif
No dicision dL ≤ d ≤ dU
Tidak ada autokorelasi negative
Tolak 4-dL < d < 4
Tidak ada autokorelasi negative
No dicision 4-dU ≤ d ≤ 4-dL
Tidak ada autokorelasi positif atau negative
Tidak ditolak dU < d < 4-dU
3.7.3 Uji Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien determinasi (R²) mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variable dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol sampai satu. Nilai yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hamper semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali (2013:59)
3.7.4 Model Analisis Data
Model analisis data dalam penelitian ini menggunakan regresi data runtun waktu (Time Series) adalah regresi yang didasarkan pada perkembangan sutu buah objek dalam beberapa periode, seperti bulanan, triwulanan, dan tahunan Hasil analisis regresi adalah berupa koefisien regresi untuk masing-masing variabel independen.
Menurut Sarjono dan Julianita (2013:91) menyatakan analisis regresi adalah suatu analisis yang digunakan untuk mengukur pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Koefisien ini diperoleh dengan cara memprediksi nilai variabel dependen dengan suatu persamaan. Persamaan regresi data runtun waktu (Time Series) dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y =
α
0t + β1 X1t + β2 X2t + β3 X3t + ℇtKeterangan:
Y = Indeks Harga Saham Sektoral α = Intercept
β1β2β3= Koefisien parameter regresi variabel independen X1 = Inflasi
X2 = Suku Bunga
X3 = Nilai Tukar Rupiah
t = 1,2,...t, menunjukkan dimensi runtun waktu (time series)
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan alat analisis software Eviews 9.
Untuk membantu pengolahan data penelitian yang berbentuk data panel, Eviews merupakan alat analisis yang sangat tepat. Penggunaan alat analisis yang tepat akan membantu peneliti untuk menyelesaikan permasalahan dalam penelitian yang dilakukan.
3.7.5 Uji Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini adalah ada atau tidaknya pengaruh variabel independen (X) yaitu Inflasi, suku bunga dan Nilai Tukar Rupiah terhadap variabel dependen (Y) yaitu indeks Harga Saham Sektoral.
3.7.5.1 Uji F Statistik
Uji F statistik menunjukan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013:61). Agar tujuan tersebut dapat terpenuhi maka dibutuhkan pengujian dan langkah-langkah pengujian parameter koefisien regresi tersebut adalah :
1. Merumuskan Hipotesis Statiastik
H0 : R1 = R2 = R3 = 0, Tidak terdapat pengaruh setidaknya salah satu variabel Inflasi (X1), suku bunga (X2) dan Nilai Tukar Rupiah (X3) terhadap Indeks Harga Saham Sektor (Y) Pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2013-2018.
H0 : R1 = R2 = R3 ≠ 0, Terdapat pengaruh setidaknya salah satu variabel Inflasi (X1), suku bunga (X2) dan Nilai Tukar Rupiah (X3) terhadap Indeks Harga Saham Sektor (Y) Pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2013-2018.
2. Menentukan Tingkat Signifikansi
Tingkat Signifikansi yang diambil untuk penelitian ini adalah α = 0,05 = 5%
yang berarti memiliki kemungkinan besar hasil yang didapat memiliki profitabilitas 95% atau toleransi kesalahan 5%.
3. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan berdasarkan kriteria uji dalam penolakan maupun penerimaan H0 yang digunakan untuk uji secara bersama-sama, maka berdasarkan pada signifikansi:
a. Jika signifikansi ≥ 0,05 maka Ho diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan.
b. Jika signifikansi ≤ 0,05 maka Ho ditolak, artinya terdapat pengaruh yang signifikan.
3.7.5.2 Uji t Statistik (Uji Parsial)
Uji t statistik menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2013:62). Tingkat signifikansi yang diambil untuk penelitian ini adalah α = 0,05 = 5% yang berarti memiliki kemungkinan besar hasil yang didapat memiliki profitabilitas 95% atau toleransi kesalahan 5%. Pengambilan keputusan berdasarkan kriteria uji dalam penolakan maupun penerimaan Ho yang digunakan untuk uji secara parsial, maka berdasarkan pada signifikansi :
a. Jika signifikansi ≥ 0,05 maka Ho diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan.
b. Jika signifikansi ≤ 0,05 maka Ho ditolak, artinya terdapat pengaruh yang signifikan.