• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL ANATOMI FISIOLOGI I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MODUL ANATOMI FISIOLOGI I"

Copied!
158
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL [ANATOMI FISIOLOGI] I

MODUL ANATOMI FISIOLOGI I

▸ Baca selengkapnya: contoh soal anatomi fisiologi kelas 10 beserta jawabannya

(2)

MODUL [ANATOMI FISIOLOGI] I

VISI dan MISI

INSTITUT KESEHATAN MEDISTRA LUBUK PAKAM

Visi

Menjadi Institut yang unggul dan profesional dalam bidang kesehatan di tingkat Nasional dan Asia tahun 2028.

Misi

1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang unggul, berkarakter, dan kompeten yang adaptif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan globalisasi;

2. Menyelenggarakan penelitian yang inovatif, produktif dan responsif terhadap ilmu pengetahuan, teknologi dan kebutuhan masyarakat;

3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berlandaskan nilai dan tanggung jawab sosial; dan

4. Menjalin kerjasama yang baik dengan stakeholder mulai dari pemerintah, dunia usaha dan masyarakat sebagai pengguna lulusan.

(3)

MODUL [ANATOMI FISIOLOGI] I

VISI dan MISI FAKULTAS FARMASI

Visi

Menghasilkan lulusan yang unggul dan professional dalam mutu pendidikan di bidang Farmasi Klinis dan Komunitas serta Mikrobiologi Molekuler Klinis yang Mampu Bersaing di tingkat Nasional dan Asia Tahun 2022.

Misi

1) Menyelenggarakan proses belajar mengajar yang kondusif dengan sistem yang mendukung pada FF sehingga pembelajaran tersebut menghasilkan prodi yang dapat menghasilkan alumni berkarakter unggul, kompeten, dan excellent service;

2) Menyelenggarakan proses praktik laboratorium yang kondusif dan handal di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat;

3) Mengoptimalkan dan mengimplementasikan penelitian bidang Farmasi Klinis dan Komunitas dan Mikrobiologi Molekuler Klinis dengan menggunakan pendekatan riset dalam bidang Farmasi dan Teknologi Laboratorium Medik;

4) Mengimplementasikan program pengabdian kepada masyarakat berbasis riset untuk menyelesaikan berbagai permasalahan di bidang Farmasi dan Teknologi Laboratorium Medik; dan

5) Mengembangkan kerjasama dengan institusi pendidikan, pelayanan, organisasi, dan stakeholders baik dalam maupun luar negeri.

(4)

MODUL [ANATOMI FISIOLOGI] I

VISI dan MISI

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK

Visi

Menjadi program studi yang unggul dan professional dalam bidang Mikrobiologi Molekuler Klinis Tahun 2022

Misi

1. Menyelenggarakan pendidikan Teknologi Laboratorium Medik yang unggul dan excelent service dalam bidang Mikrobiologi Molekuler Klinis;

2. Menyelenggarakan proses praktik laboratorium yang kondusif diberbagai fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat;

3. Mengoptimalkan dan mengimplementasikan penelitian di bidang Mikrobiologi Molekuler Klinis dengan menggunakan pendekatan riset dalam bidang Teknologi Laboratorium Medik;

4. Mengimplementasikan program pengabdian kepada masyarakat berbasis riset untuk menyelesaikan berbagai permasalahan di bidang Mikrobiologi Molekuler Klinis; dan

5. Mengembangkan kerjasama dengan institusi pendidikan, pelayanan, organisasi, dan stakeholders baik dalam maupun luar negeri.

(5)

MODUL [ANATOMI FISIOLOGI] I

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Allah SWT, karena atas izin-Nya Modul dari Mata Kuliah Anatomi Fisiologi I ini dapat diselesaikan. Modul ini disusun untuk menambah bahan bacaan mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan Anatomi Fisiologi I

Modul Anatomi Fisiologi I ini disusun untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa Program Studi Teknologi Laboratorium Medik Fakultas Farmasi Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam dalam menempuh matakuliah Anatomi Fisiologi I Modul ini disusun dengan kualifikasi merangkum semua materi teoritis.

Penyusun mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu atas selesainya modul ini. Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini. Oleh karena itu segala masukan dari berbagai pihak sangat diharapkan guna penyempurnaan modul ini.

Lubuk Pakam, 2021

Penulis

(6)

MODUL [ANATOMI FISIOLOGI] I

DAFTAR ISI

KATAP PENGANTAR ...5

DAFTAR ISI ...6

OVERVIEW/RUANG LINGKUP ...7

1. DESKRIPSI MATA KULIAH ...9

2. RELEFANSI MATA KULIAH ...10

3. METODE PEMBELAJARAN DAN ALOKASI WAKTU ...10

4. PENGALAMAN BELAJAR MAHASISIWA...11

BAB I PENGANTAR TUBUH MANUSIA ...12

1. PENGERTIAN ANATOMI DAN FISIOLOGI ...12

2. STRUKTUR ORGANISASI TUBUH MANUSIA ...12

3. CIRI KHAS MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK HIDUP...13

4. HOMEOSTATIS ...15

5. ISTILAH DASAR ANATOMI ...17

BAB II SISTEM MUSKULOSKELETAL ...24

A. TULANG ...24

B. SENDI ...28

C. OTOT RANGKA ...29

BAB IIIOTAK DAN SISTEM SARAF ...36

A. OTAK ...36

B. SARAF KRANIAL ...39

C. SARAF OTONOM ...41

D. MEDULLA SPINALIS (SUMSUM TULANG BELAKANG)...41

E. FUNGSI BAGIAN-BAGIAN OTAK ...43

F. FUNGSI MEDULLA SPINALIS DAN SARAF SARAFNYA SUMSUM TULANG BELAKANG MEMILIKI DUA FUNGSI: ...43

G. SARAF-SARAF TULANG BELAKANG: ...43

H. GERAK REFLEKS ...44

BAB IV SISTEM INDRA ...46

A. INDRA PENGLIHATAN ...46

B. INDRA PENDENGARAN ...50

(7)

MODUL [ANATOMI FISIOLOGI] I

C. INDRA PENCIUMAN ...52

D. INDRA PENGECAP ...54

E. INDRA PERABA ...55

BAB V HORMON ...58

A. PENGERTIAN ...58

B. FUNGSI HORMON : ...58

C. MEKANISME KERJA HORMONE ...58

D. ANATOMI SISTEM ENDOKRIN ...62

BAB VI SISTEM ENDOKRIN ...67

A. GAMBAR ANATOMI SISTEM ENDOKRIN...67

B. PENGERTIAN SISTEM ENDOKRIN ...68

C. HUBUNGAN SARAF DAN HORMON ...70

D. HUBUNGAN ENZIM DAN HORMON ...71

E. ... ORGAN-ORGAN YANG BERPERAN DALAM SISTEM ENDOKRIN ...75

BAB VII SISTEM KARDIOVASKULER ...89

A. ANATOMI JANTUNG ...89

B. PENGERTIAN ...89

C. FUNGSI SISTEM KARDIOVASKULER...90

D. MEKANISME PENGATURAN SISTEM KARDIOVASKULER ...94

E. MEKANISME PENGATURAN VASKULER ...95

BAB VIIISISTEM PERNAPASAN ...97

A. ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERNAPASAN ...97

B. PROSES PERNAPASAN (INSPIRASI DAN EKSPIRASI) ...102

BAB IX SISTEM PENCERNAAN ...103

A. SUSUNAN SALURAN PENCERNAAN ...103

B. KELENJAR-KELENJAR PENCERNAAN ...110

C. KELAINAN SISTEM PENCERNAAN ...112

BAB XSISTEM INTEGUMEN ...115

A. STRUKTUR SISTEM INTEGUMEN ...115

B. JARINGAN PENUNJANG ...124

(8)

MODUL [ANATOMI FISIOLOGI] I

BAB XI SISTEM KELENJAR ENDOKRIN ...128

A. ANATOMI FISIOLOGI SISTEM ENDOKRIN DAN KELENJAR ENDOKRIN ...128

BAB XII SISTEM PERKEMIHAN ...138

A. PENGERTIAN DAN SUSUNAN SISTEM PERKEMIHAN ...138

B. MEKANISME TRANSPOR URIN PADA GINJAL DAN KANDUNG KEMIH ...144

C. PROSES MIKSI (RANGSANGAN BERKEMIH) ...145

D. URINE (AIR KEMIH) ...146

BAB XIII SISTEM REPRODUKSI WANITA ...150

BAB XIV SISTEM REPRODUKSI LAKI – LAKI ...152

DAFTAR PUSTAKA ...154

(9)

MODUL [ANATOMI FISIOLOGI] I

OVERVIEW/RUANG LINGKUP

1. DESKRIPSI MATA KULIAH

Mata kuliah ini memberikan dasar kepada mahasiswa untuk memahami tentang anatomi pembuluh darah, fisiologi pembuluh darah, anatomi manusia, dan menjelaskan fisiologi manusia.

Fokus mata kuliah Anatomi Fisiologi terkait dengan struktur tubuh manusia, kesehatan, dan performa manusia secara anatomis. Mata kuliah ini juga mengenai sistem pendekatan ilmu struktur tubuh manusia struktur secara mikroskopis dari tingkat organisasi ke gross level. Struktur yang berkaitan dengan fungsi dari studi histologi, photomicrographs, grafik dan model anatomimanusia. Selanjutnya mata kuliah dimaksudkan untuk memenuhi kompetensi mahasiswa di bidang fisioterapi misalnya rekreasi terapi, terapi okupasi, latihan atletik, chiropractic, psikologi, dan pendidikan jasmani.

Proses belajar-mengajar dilakukan dalam metode kelas, tutorial, diskusi, baik di kelas atau di laboratorium.

Kompetensi:

Pada akhir perkuliahan mahasiswa mampu : a. Mengidentifikasi anatomi pembuluh darah b. Menjelaskan fisiologi pembuluh darah c. Mengidentifikasi anatomi manusia d. Menjelaskan fisiologi manusia

(10)

MODUL [ANATOMI FISIOLOGI] I

2. RELEFANSI MATA KULIAH

1. Mengetahui dasar-dasar anatomi fisiologi dan struktur anatomi tubuh manusia.

2. Mengetahui overview sistem-sistem pada tubuh manusia.

3. Mengetahui mengetahui sistem muskuloskeletal.

4. Mengetahui sistem kardiovaskuler.

5. Mengetahui sistem pernafasan.

6. Mengetahui sistem pencernaan.

7. Mengetahui sistem saraf.

3. Metode Pembelajaran dan Alokasi Waktu

Pertemuan dilaksanakan oleh Tim dosen dengan perincian :

 Pertemuan 1-8 diberikan oleh dosen Pengasuh I

 Sedangkan pertemuan 10-17 diberikan oleh dosen Pengasu II

 Pada pertemuan 1 sampai 6, perkuliahan diberikan dalam bentuk penjelasan oleh dosen di depan kelas dengan berbagai alat bantu seperti LCD viewer, Laptop, dan white board.Bahan kuliah berupa print out Power Point maupun buku ajar diberikan sejak awal kuliah.

Selain itu, untuk memacu mahasiswa belajar, diberikan quiz yang akan diselenggarakan setiiap dua kali pertemuan (sesuai jadwal).

 Pada pertemuan 7-8, pembelajaran berupa presentasi mahasiswa yang dibagi dalam 4 kelompok. Pada waktu-waktu tertentu dosen memberikan tugas (untuk didiskusikan di kelas), mini quiz, dan tugas membuat resume hasil diskusi yang diberikan selama perkuliahan.

Bahan kuliah. Anatomi Fisiologi II juga dapat diakses melalui internet (eLisa). Materi tugas yang diberikan (untuk didiskusikan di kelas) berupa pembuatan makalah ataupun powerpoint mengenai beberapa system yang tidak dibicarakan dalam waktu yang terjadwal, ataupun mencari materi/bahan terbaru tentang berbagai system organ tubuh termasuk fungsinya, baik melalui jurnal maupun melalui internet.

(11)

MODUL [ANATOMI FISIOLOGI] I

ditentukan. Diskusi dilaksanakan melalui mekanisme horse shoe group. Pembelajar dibagi dalam beberapa kelompok, kemudian tutor memberi penjelasan secukupnya tentang pokok bahasan yang akan dibuat artikel dan didiskusikan oleh seluruh kelompok. Saat diskusi, seluruh anggota kelas berhak untuk mengajukan pertanyaan. Yang menjawab pertanyaan adalah masing-masing anggota kelompok presentator.

4. Pengalaman Belajar Mahasisiwa

Pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester, adalah bentuk kegiatan belajar mahasiswa yang dipilih agar mahasiswa mampu mencapai kemampuan yang diharapkan di setiap tahapan pembelajaran.

Proses ini termasuk di dalamnya kegiatan asesmen proses dan hasil belajar mahasiswa.

(12)

MODUL [ANATOMI FISIOLOGI] I

PENGANTAR TUBUH MANUSIA 1. PENGERTIAN ANATOMI DAN FISIOLOGI

Anatomi berasal dari bahasa Latin, yaitu ana: bagian, memisahkan; tomi (tomie): Tommeimei: iris, potong. Fisiologi berasal dari kata fisis (phisis);

alam atau cara kerja; logos (logi) ilmu pengetahuan. Dari kata tersebut di atas dapat disimpulkan pengertian Anatomi fisiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang susunan tubuh atau potongan tubuh dan bagaimana alat tubuh itu bekerja secara normal. Anatomi adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh baik secara keseluruhan maupun bagian-bagian serta hubungan alat tubuh yang satu dengan yang lain. Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari faal atau pekerjaan dari tiap-tiap jaringan tubuh atau bagian dari alat-alat tubuh.

Tubuh manusia memiliki cara yang unik untuk mempertahankan kondisi stabilnya. Berbagai perubahan yang terjadi pada lingkungan internal dan eksternal tubuh dapat mempengaruhi kondisi homeostatis. Gangguan terhadap kondisi homeostatis dapat mmpengaruhi semua sistem organ.

Banyak bagian buku ini membahas peran tiap-tiap organ atau jaringan dalam membantu mempertahankan homeostatis.

2. STRUKTUR ORGANISASI TUBUH MANUSIA

Tubuh manusia terdiri dari beberapa organisasi, mulai dari yang paling sederhana sampai yang paling kompleks.

a) Level kimia

Ini merupakan level dasar yang terdiri dari atom dan molekul. Atom utama yang membangun tubuh manusia terdiri dari atom karbon (C), hydrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), fosfor (P), kalsium (Ca) dan sulfur (S). Sedangkan molekul utamanya adalah deoksiribonukleat acid (DNA).

b) Sel

Beberapa molekul yang ada akan bergabung membentuk sel. Sel merupakan bagian fungsional yang terkecil yang membangun tubuh

BAB I

(13)

MODUL [ANATOMI FISIOLOGI] I

makhluk hidup. Ada banyak sel yang membangun tubuh manusia seperti, sel otot, sel saraf, dan sel epitel.

c) Jaringan

Jaringan dibangun oleh beberapa sel yang berbeda yang memiliki fungsi tertentu. Ada 4 jaringan dasar pada tubuh manusia yaitu jaringan epitel, jaringan pengikat, jaringan otot dan jaringan saraf.

d) Organ

Organ dibangun oleh gabungan beberapa jaringan yang berbeda yang memiliki fungsi tertentu. Biasanya struktur organ dibangun oleh dua atau lebih jaringan

e) System organ

System organ dibangun oleh gabungan beberapa organ yang kemudian akan melakukan fungsi tertentu dalam mempertahankan kondisi homeostatis.

f) Organisme

Individu manusia yang terdiri dari berbagai system organ yang secara dinamis dan berkesinambungan menjaga agar dapat menjalankan fungsi hidupnya.

Gambar1.1 Struktur Organisasi Manusia ( Tortora And Derrickson, 2009)

3. CIRI KHAS MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK HIDUP

(14)

MODUL [ANATOMI FISIOLOGI] I

Sebagai makhluk hidup, manusia memiliki beberapa proses dasar kehidupan.

a) Metabolisme

Metabolism adalah serangkaian reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh.

Terdiri dari anabolisme dan katabolisme. Anabolisme adalah reaksi penggabungan molekul sederhana menjadi molekul yang kompleks.

Contoh reaksi anabolisme adalah pembentukan glikogen yang berasal dari glukosa. Pada reaksi ini membutuhkan sejumlah energy.

Katabolisme adalah reaksi penguraian molekul yang kompleks menjadi molekul yang sederhana. Reaksi ini melepaskan sejumlah energy. Contoh reaksi ini adalah proses pencernaan makanan.

b) Responsive

Responsive adalah kemampuan tubuh manusia untuk mendeteksi dan merespon segala perubahan yang terjadi pada tubuh manusia.

Contohnya adalah penurunan suhu tubuh ataupun kenaikan suhu tubuh. Pada penurunan suhu tubuh maka akan terjadi proses menggigil sehingga terjadi kenaikan suhu akibat kontraksi otot rangka. Jika suhu tubuh naik maka akan terjadi pengeluaran keringat dalam rangka agar suhu tubuh bisa turun lagi.

c) Bergerak

Setiap makhluk hidup pasti bergerak. Pergerakan terjadi pada tingkat organel sel, organ dan perpindahan individu manusia. Contohnya adalah koordinasi gerak yang terjadi antara otot kaki dan tangan pada saat perpindahan tempat. Pada saat terjadi inflamasi maka monosit akan keluar dari vascular ke jaringan inflamasi. Hal ini juga merupakan contoh dari pergerakan kemotaksis.

A. Tumbuh

Tumbuh adalah meningkatnya ukuran tubuh manusia. Hal ini terjadi karena meningkatnya jumlah dan ukuran sel tubuh.

B. Berkembang

(15)

MODUL [ANATOMI FISIOLOGI] I

Berkembang adalah bertambahnya fungsi tubuh. Contohnya adalah perkembangan cikal bakal sel darah (stem sel) menjadi eritrosit, leukosit dan trombosit.

C. Reproduksi

Reproduksi sebagai ciri manusia mengacu kepada pembentukan sel baru untuk mengganti jaringan yang rusak atau untuk menghasilkan individu yang baru. Pada manusia proses ini terjadi secara terus menerus sepanjang kehidupan. Ketika proses ini tidak terjadi maka yang terjadi adalah kematian sel atau jaringan.

4. HOMEOSTATIS

Homeostasis adalah kondisi keseimbangan dari lingkungan internal karena interaksi berbagai proses dalam tubuh manusia.. Homeostasis merupakan kondisi yang dinamis. Berbagai usaha akan dilakukan tubuh agar kembali dalam kondisi seimbang. Contohnya adalah kadar glukosa darah yang berada antara 70 sampai 110 mg/dl. Masing-masing struktur dari tingkat sel sampai system organ akan menjaga agar kadarnya dalam darah tidak melewati batas atau normal.

Aspek penting dari homeostasis adalah mempertahankan agar volume dan komposisi cairan tubuh, zat terlarut, air sebagai pelarut dan berbagai kandungan kimia di dalamnya berada dalam kondisi stabil. Cairan yang berada di dalam sel dinamakan cairan intrasel, sedangkan cairan diluar sel dinamakan cairan ekstrasel. Cairan ekstrasel yang berada di sela-sela sel dinamakan cairan interstitial.

Cairan ekstrasel akan ditemukan di tempat yang berbeda-beda. Jika ditemukan di dalam pembuluh darah maka namanya adalah plasma darah.

Jika ditemukan di dalam pembuluh limfe maka namanya adalah cairan limfe. Jika ditemukan dalam dan sekeliling otak dan sum-sum tulang maka namanya adalah cairan serebrospinal. Jika ditemukan dalam mata maka namanya adalah aqueous humor dan vitreous. Jika ditemukan dalam sendi namanya adalah cairan synovial.

(16)

MODUL [ANATOMI FISIOLOGI] I

Homeostasis pada tubuh manusia akan mengalami gangguan secara terus menerus. Beberapa gangguan berasal dari lingkungan eksternal seperti suhu panas lingkungan. Beberapanya berasal dari lingkungan internal seperti kadar glukosa darah yang terlalu rendah. Beberapa gangguan pada homeostasis bisa terjadi secara singkat ataupun lbih lama. Untungnya tubuh kita memiliki cara untuk mengembalikannya pada kondisi seimbang.

Kita memiliki system saraf dan hormonal yang mengatur bagaimana tubuh agar kembali kepada kondisi yang seimbang.

Tubuh kita dapat mengatur agar kembali pada kondisi yang seimbang dengan berbagai mekanisme umpan balik. System umpan balik terdiri dari tiga komponen yaitu :

a) Reseptor

Bagian tubuh yang memonitor perubahan dalam mengontrol kondisi, menyampaikan input ke pusat control. Input berupa impuls saraf atau sinyal kimia. Contohnya adalah reseptor panas di kulit dapat mendeteksi naiknya suhu lingkungan lalu menyampaikannya ke pengatur suhu di hipotalamus

b) Pusat control

Pusat control berada di otak. Pusat control mengevaluasi input dari reseptor. Apakah input melewati ambang normal atau berada di bawah ambang normal. Pusat control akan memberikan perintah yang dibutuhkan agar sesuatu sesuai dengan nilai normalnya. Output dari pusat control berupa impuls saraf, hormone atau sinyal kimia.

c) Efektor

Bagian tubuh yang menerima perintah dari pusat control dinamakan efektor. Efektor akan berespon. Pada saat suhu dingin maka otak akan memerintahkan otot rangka yang bertindak sebagai efektor untuk menggigil. Menggigil akan membuat kontraksi otot terjadi sehingga dihasilkan panas.

Setiap organ atau jaringan akan dapat bertindak sebagai efektor.

(17)

MODUL [ANATOMI FISIOLOGI] I

bentuk mkanisme umpan balik. Umpan balik yang terjadi bisa umpan balik negative atau umpan balik positif.

Umpan balik negatif akan berusaha membuat kondisi kembali normal. Pada saat tekanan darah naik maka baroreseptor (reseptor tekanan darah) akan menyampaikan kepada otak. Otak akan memerintahkan otot polos tekanan darah untuk dilatasi sehingga tekanan darah dapat turun kembali.

Umpan balik positif akan menguatkan respon yang ada agar semakin kuat. Kontraksi uterus yang mendorong janin agar keluar.

Dorongan tersebut akan membuka serviks. Semakin kuat kontraksi uterus semakin terbuka serviks. Hal ini terjadi sampai janin lahir.

Contoh lainnya adalah pada saat kita kehilangan banyak darah maka pompa jantung akan semakin lemah. Semakin bertambah darah yang hilang maka tekanan darah semakin turun. Hal ini juga dikatakan umpan balik positif karena respon yang satu menguatkan respon yang lain. Ketidakseimbangan homeostasis akan membuat terjadinya berbagai gangguan pada tubuh. Mulai gangguan ringan sampai penyakit berat bahkan kematian. Untuk membantu agar kondisi lebih baik maka dibutuhkan berbagai macam obat-obatan dan terapi medis.

5. ISTILAH DASAR ANATOMI A. Posisi Tubuh

1) Posisi anatomi (berdiri): Pada posisi ini tubuh lurus dalam posisi berdiri dengan matajuga memandang lurus. Telapak tangan menggantung pada sisi-sisi tubuh dan menghadap ke depan.

Telapak kaki juga menunjuk ke depan dan tungkai kaki lurussempurna. Posisi anatomi sangat penting karena hubungan semua struktur digambarkan dengan asumsi berada pada posisi anatomi.

2) Posisi supine (terlentang): Pada posisi ini tubuh berbaring dengan wajah menghadapke atas. Semua posisi lainnya mirip dengan posisi

(18)

MODUL [ANATOMI FISIOLOGI] I

anatomi dengan perbedaan hanya berada di bidang horisontal daripada bidang vertikal.

3) Posisi prone (tengkurap): Pada posisi ini, punggung menghadap ke atas. Tubuhterletak pada bidang horisontal dengan wajah menghadap ke bawah.

4) Posisi litotomi: Pada posisi ini tubuh berbaring terlentang, paha diangkat vertikal danbetis lurus horizontal. Tangan biasanya dibentangkan seperti sayap. Kaki diikat dalam posisinya untuk mendukung lutut dan pinggul yang tertekuk. Ini adalah posisi pada banyak prosedur kebidanan.

B. Bidang Anatomi

Gambar 1.2 Bidang Tubuh Manusia ( Tortora And Derrickson, 2009)

1) Bidang median (medianus): bidang yang membagi tepat tubuh menjadi bagian kanandan kiri (bidang yang melalui aksis longitudinal dan aksis sagital, dengan demikiandinamakan mediosagital).

2) Bidang sagital (Bidang Paramedian): bidang yang membagi tubuh menjadi duabagian dari titik tertentu (tidak membagi tepat dua bagian). Bidang ini sejajar dengan bidang median.

(19)

MODUL [ANATOMI FISIOLOGI] I

3) Bidang horizontal (Transversalis): bidang yang terletak melintang melalui tubuh(bidang X-Y). Bidang ini membagi tubuh menjadi bagian atas (superior) dan bawah (inferior).

4) Bidang koronal (Frontalis): bidang vertikal yang melalui tubuh, letaknya tegak lurusterhadap bidang median atau sagital. Membagi tubuh menjadi bagian depan (frontal) dan belakang (dorsal).

5) Bidang obliqua: bidang selain yang dijelaskan di atas.

C. Istilah Sumbu/ Aksis Gerakan

1) Aksis Sagital adalah garis yang memotong bidang gerak sagital dengan bidang gerak

2) Aksis Trasnversal adalah garis yang memotong bidang gerak frontal dengan bidanggerak transversal.

3) Aksis Longitidinal yaitu garis yang memotong bidang gerak median dan frontal danberjalan dari atas ke bawah.

D. Istilah Letak/ Sikap Anatomi

Gambar 1.3 Sikap Anatomi ( Tortora And Derrickson, 2009)

1) Superior Atas

2) Kranial (Cranialis): lebih dekat pada kepala (Bagian kepala).

Contoh: Mulut terletaksuperior terhadap dagu.

3) Inferior (bawah)

4) Kaudal (Caudalis): lebih dekat pada kaki/ ekor (Bagian ekor).

Contoh: Pusar terletakinferior terhadap payudara.

5) Anterior (depan): lebih dekat ke depan. Contoh: Lambung terletakanteriorterhadaplimpa.

(20)

MODUL [ANATOMI FISIOLOGI] I

6) Posterior (belakang): lebih dekat ke belakang. Contoh: Jatung terletakposteriorterhadap tulang rusuk

7) Superfisial (dangkal/ mendekati): lebih dekat ‘ke’ atau ‘di’

Contoh: Otot kaki terletaksuperfisial dari tulangnya.

8) Profunda (Dalam): lebih jauh dari permukaan. Contoh: Tulang hasta dan pengumpilterletak lebih profunda dari otot lengan bawah.

9) Medial (Medialis—tengah): lebih dekat ke bidang median/ garis tengah. Contoh: Jarimanis terletak medial terhadap jari jempol.

10) Lateral (Lateralis —luar): menjauhi/ lebih jauh dari bidang median/garis tengah.

Contoh: Telinga terletak lateral terhadap mata.

11) Proksimal (Proximalis—atas): lebih dekat dengan batang tubuh atau pangkal anggota

(Mendekati badan). Contoh: Siku terletakproksimalterhadap telapak tangan.

12) Distal (Distalis—bawah): lebih jauh dari batang tubuh atau ujung anggota. Contoh:Pergelangan tangan terletak distal terhadap siku.

13) Internal: bagian dalam atau Eksternal: bagian luar 14) Dekstra: bagian kanan atau Sinistra: bagian bagian kiri.

15) Lateral: bagian samping atau Sentral: bagian pusat.

16) Asendens: bagian yang naik atau Desendens: bagian yang turun.

17) Ventral: bagian depan ruas tulang belakang (Ventralis anterior:

lebih ke depan(venter= perut, anticus= depan)).

18) Dorsal: bagian belakang ruas tulang belakang (Dorsalis posterior:

lebih ke belakang(dorsum= punggung, posticus= belakang)).

19) Viseral: selaput bagian dalam atau Parietal: selaput bagian luar.

20) Transversal: melintang.

21) Longitudinal (Longitudinalis): membujur/ ke arah ukuran panjang.

22) Perifer: bagian yang pinggir/ tepi.

(21)

MODUL [ANATOMI FISIOLOGI] I

24) Preaksial: menunjukan sisi radial atau tibial pada anggota badan.

25) Postaksial: menunjukkan sisi ulna atau fibular pada anggota badan.

26) Volaris: ke arah telapak tangan.

27) Plantral (Plantaris): ke arah telapak kaki/ plantar pedis (anggota gerak bawah).

28) Palmar: ke arah Palmaris manusia (anggota gerak atas).

29) Ulnar (Ulnaris): ke arah ulna (tulang hasta).

30) Radial (Radialis): ke arah radius (tulang pengumpil).

31) Tibial: ke arah tibia (tulang kering).

32) Fibular: ke arah fibula (tulang betis).

33) Fleksor: permukaan anterior anggota badan atas dan permukaan posterior anggotabadan bawah.

34) Ekstensor: permukaan posterior anggota badan atas dan permukaan anterior anggotabadan bawah.

E. Istilah Arah Gerakan 1) Fleksi dan Ekstensi

Fleksi adalah gerak menekuk dan membengkokan. Ekstensi adalah gerakan untuk meluruskan, Contoh : gerakan ayunan lutut pada kegiatan gerak jalan.

2) Adduksi dan Abduksi

Adduksi adalah gerakan mendekati tubuh. Abduksi adalah gerakan menjauhi tubuh. Contoh: gerakan membuka tungkai kaki pada posisi istirahat di tempat merupakan gerakan abduksi (menjauhi tubuh). Bila kaki digerakkan kembali ke posisi siap merupakan gerakan adduksi (mendekati tubuh).

3) Elevasi dan Depresi

Elevasi merupakan gerakan mengangkat. Depresi adalah gerakan menurunkan. Contohnya: Gerakan membuka mulut (elevasi) dan menutupnya (depresi)juga gerakan pundak keatas (elevasi) dan kebawah (depresi).

4) Inversi dan Eversi

(22)

MODUL [ANATOMI FISIOLOGI] I

Inversi adalah gerak memiringkan telapak kaki ke dalam tubuh. Eversi adalah gerakan memiringkan telapak kaki ke luar (*penyebutan hanya untuk pergelangan kaki saja).

5) Supinasi dan Pronasi

Supinasi adalah gerakan menengadahkan tangan. Pronasi adalah gerakan menelungkupkan (*penyebutan hanya pergelangan tangan saja).

6) Endorotasi dan Eksorotasi

Endorotasi adalah gerakan ke dalam pada sekililing sumbu panjang tulang yang bersendi (rotasi). Eksorotasi adalah gerakan rotas ke luar.

7) Sirkumduksi : Gerakan gabungan dari fleksi, ekstensi, abduksi dan adduksi

8) Rotasi : Gerakan memutar sendi F. Istilah Bangunan Lengkung

1) Fossa: nama umum lengkungan 2) Fossula: fossa yang kecil

3) Fovea: lengkungan dangkal, lesung 4) Foveola: fovea yang kecil

5) Sulcus: lekukan

6) Incisura: takik/ torehan

G. Istilah Lobang, Saluran, Ruangan, dan Bentuk 1) Foramen : lubang

2) Fissura : celah, robekan 3) Apertura : pintu

4) Canalis : saluran, pipa 5) Ductus : pembuluh 6) Meatus : liang

7) Cavum (Kaverna) : rongga besar

(23)

MODUL [ANATOMI FISIOLOGI] I

9) Cellula : ruang kecil 10) Sinus : rongga kecil

11) Fasia, fasialis: permukaan, muka 12) Fascia: lembaran

H. Istilah Bangunan Yang Menonjol :

1) Processus: seperti ujung pedang (Nama umum untuk taju (tonjolan) 2) Kondilus: benjolan

3) Spina: berduri, berujung tajam (Taju yang tajam (seperti duri)) 4) Tuber: benjolan bulat

5) Tuberculum: benjolan bulat yang kecil 6) Crista: gerigi, tepi, sisir

7) Pecten: bagian pinggir yang menonjol 8) Condylus: tonjolan bulat diujung tulang 9) Epicondylus: benjolan pada condyles 10) Cornu: tanduk

11) Linea: garis I. Istilah Warna

1) Alba: putih

2) Nigra: hitam, gelap 3) Rubra: merah 4) Grisea: abu-abu 5) Lutea, flava: kuning 6) Kloros: hijau

(24)

MODUL [ANATOMI FISIOLOGI] I

SISTEM MUSKULOSKELETAL

Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan bertanggung jawab terhadap pergerakan. Komponen utama sistem muskuloskeletal adalah jaringan ikat. Sistem ini terdiri dari tulang, sendi, otot, tendon, ligament, bursae, dan jaringan-jaringan khusus yang menghubungkan struktur-struktur ini.

Berikut ini adalah gambar anatomi sistem musculoskeletal Gambar Anatomi sistem muskuloskeletal

A. Tulang

1. Bagian-bagian utama tulang rangka.

BAB II

(25)

MODUL [ANATOMI FISIOLOGI] I

Tulang rangka orang dewasa terdiri atas 206 tulang. Tulang adalah jaringan hidup yang akan suplai saraf dan darah. Tulang banyak mengandung bahan kristalin anorganik (terutama garam-garam kalsium) yang membuat tulang keras dan kaku, tetapi sepertiga dari bahan tersebut adalah jaringan fibrosa yang membuatnya kuat dan elastis.

a) Tulang Tengkorak

b) Tulang Leher (Serviks)

(26)

MODUL [ANATOMI FISIOLOGI] I

c) Rangka Dada

d) Tulang Humerus

(27)

MODUL [ANATOMI FISIOLOGI] I

e) Tulang Telapak Tangan

f) Tulang Telapak Kaki

Fungsi utama tulang-tulang rangka adalah :

a) Sebagai kerangka tubuh, yang menyokong dan memberi bentuk tubuh b) Untuk memberikan suatu system pengungkit yang digerakan oleh kerja

otot-otot yang melekat pada tulang tersebut; sebagai suatu system pen- gungkit yang digerakan oleh kerja otot-otot yang melekat padanya.

(28)

MODUL [ANATOMI FISIOLOGI] I

c) Sebagai reservoir kalsium, fosfor, natrium, dan elemen-elemen lain d) Untuk menghasilkan sel-sel darah merah dan putih dan trombosit dalam

sumsum merah tulang tertentu.

2. Struktur tulang

Dilihat dari bentuknya tulang dapat dibagi menjadi : 1) Tulang panjang ditemukan di ekstremitas

2) Tulang pendek terdapat di pergelangan kaki dan tangan 3) Tulang pipih pada tengkorak dan iga

4) Tulang ireguler (bentuk yang tidak beraturan) pada vertebra, tulang- tulang wajah, dan rahang.

3. Vaskularisasi

Tulang merupakan jaringan yang kaya akan vaskuler dengan total aliran darah sekitar 200 sampai 400 cc/menit. Setiap tulang memiliki arteri penyuplai darah yang membawa nutrient masuk didekat pertengahan tulang, kemudian berca-bang ke atas dan ke bawah menjadi pembuluh-pembuluh darah mikroskopis.

4. Persarafan

Serabut syaraf sympathetic dan afferent (sensori) mempersyarafi tulang.Dilatasi kapiler darah dikontrol oleh syaraf symphatetic, sementara serabut syaraf afferent mentransmisikan rangsangan nyeri.

B. Sendi

Artikulasi atau sendi adalah tempat pertemuan dua atau lebih tulang.

Tulang-tulang ini dipadukan dengan berbagai cara, misalnya dengan kapsul sendi, pita fibrosa, ligament, tendon, fasia, atau otot.

Sendi diklasifikasikan sesuai dengan strukturnya.

a) Sendi fibrosa (sinartrodial)

b) Sendi kartilaginosa (amfiartrodial) c) Sendi sinovial (diartrodial)

Jenis sendi sinovial :

(29)

MODUL [ANATOMI FISIOLOGI] I

 Sendi peluru, misal pada persendian panggul dan bahu, memungkinkan gerakan bebas penuh.

 Sendi engsel memungkinkan gerakan melipat hanya pada satu arah dan contohnya adalah siku dan lutut.

 Sendi pelana memungkinkan gerakan pada dua bidang yang saling tegak lurus. Sendi pada dasar ibu jari adalah sendi pelana dua sumbu.

 Sendi pivot contohnya adalah sendi antara radius dan ulna.

Memungkinkan rotasi untuk melakukan aktivitas seperti memutar pegangan pintu.

 Sendi peluncur memungkinkan gerakan terbatas kesemua arah dan con- tohnya adalah sendi-sendi tulang karpalia di pergelangan tangan.

C. Otot Rangka

1. Pengertian otot ( musculus)

Otot (musculus) merupakan suatu organ atau alat yang memungkinkan tubuh dapat bergerak. Ini adalah suatu sifat penting bagi organisme. Gerak sel terjadi karena sitoplasma mengubah bentuk.

2. Ciri-ciri Otot

a) Kontraktilitas. : kemampuan otot untuk memendek.

b) Eksitabilitas. : Serabut otot akan merespon dengan kuat jika distimulasi olehimplus saraf.

c) Ekstensibilitas. : kemampuan untuk meregang melebihi panjang otot saat relaks.

d) Elastilitas. : Serabut otot dapat kembali ke ukurannya semula setelah berkon-traksi atau meregang

3. Otot dan kerja otot

Otot rangka merupakan setengah dari berat badan orang dewasa. Fungsi utamanya adalah untuk menggerakan tulang pada artikulasinya. Kerja ini dengan memendekkan (kontraksi) otot. Dengan memanjang (relaksasi) otot memungkinkan otot lain untuk berkontraksi dan menggerakan tulang.

(30)

MODUL [ANATOMI FISIOLOGI] I

4. Struktur otot rangka

Otot rangka tersusun atas sejumlah besar serat-serat otot. Otot ini disokong oleh jaringan ikat dan mempunyai banyak suplai darah dan saraf. Warna merah dari otot berhubungan dengan mioglobin, suatu protein seperti hemoglobin dalam sarkoplasma.

5. Histologi otot

Ada tiga jenis jaringan otot yang dapat dibedakan atas dasar strukturnya dan ciri fiologis yaitu otot polos, otot lurik, dan otot jantung.

a) Otot polos (smooth muscle/involuntary muscle).

Otot polos mengandung sel berbentuk spindle dengan panjang 40-200 µm dengan inti terletak di tengah. Otot polos tidak dibawah pengaruh kehendak.

b) Otot lurik (skeleton muscle/voluntary muscle).

Otot lurik mengandung sel-sel otot (serabut otot) dengan ukuran tebal 10- 100 µm dan panjang 15 cm. Otot lurik terdapat pada otot skelet, lidah, dia-phragm, bagian atas dinding oesophagus.

c) Otot Jantung.

Terdiri dari serabut otot yang bercorak yang bersifat kontraksinya bersifat otonom. Tetapi dapat dipengaruhi system vagal.

Berikut gambar otot polos, otot lurik dan otot jantung.

(31)

MODUL [ANATOMI FISIOLOGI] I

Perbedaan otot rangka, otot jantung dan otot polos dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Otot rangka Otot jantung Otot polos Mempunyai stria, ber

bentuk silindris, dan mempunyai banyak inti serta berada dibawah control kesadaran. Tight junction RS berkembang sangat pesat

Mempunyai stria, multinukleus, silindris, dan bercabang-cabang serta berkontraksi tidak dibawah pengaruh kesadaran. Gap junction RS kurang berkembang

Tidak berstria, hanya mempunyai satu inti dan juga tidak dibawah pengaruh kesadaran Gap junction RS kurang berkembang.

6. Persarafat Otot Rangka

Otot rangka dipersarafi oleh 2 serat saraf pendek yaitu :

a) Saraf sensorik yang membawa impuls dari otot, terutama dari reseptor regangan khusus dan gelondong otot

b) Saraf motorik yang membawa impuls ke otot untuk memicu kontraksi otot

7. Sistem otot skelet

Kira-kira 40% tubuh adalah otot rangka dan 5-10% lainya adalah otot polos atau otot jantung.Otot dihubungkan oleh tendon tau aponeurosis ke tulang, jaringan ikat atau kulit. Otot bervariasi ukuran dan benuknya ber-gantung aktivitas yang dibutuhkan. Otot tubuh tersusun oleh kelompok sel otot yang paralel (fasikuli) yang terbungkus dalam jaringan fibrus dinamakan epimisium atau fasia.

8. Fisiologi otot

Otot merupakan jaringan peka rangsang (eksitabel) yang dapat dirangsang secara kimia, listrik dan mekanik untuk menimbulkan suatu aksi po- tensial. Otot rangka (Sarkolema, Myofibril, Tubulus, Reticulum sarkoplasma, Terminal cisterna (junctional sarcoplasmic reticulum).

9. Jenis-jenis kontraksi otot a) Kontraksi isotonic

(32)

MODUL [ANATOMI FISIOLOGI] I

b) Kontraksi isometric c) Kontraksi isokinetik

A. Tendon

Tendon merupakan berkas (bundel) serat kolagen yang melekatkan otot ke tulang. Tendon menyalurkan gaya yang dihasilkan oleh kontraksi otot ke tulang. serat kolagen dianggap sebagai jaringan ikat dan dihasilkan oleh sel- sel fibroblas.

B. Ligament

Ligament adalah taut fibrosa kuat yang menghubungkan tulang ke tulang, biasanya di sendi. Ligament memungkinkan dan membatasi gerakan sendi.

C. Bursae

Bursae adalah kantong kecil dari jaringan ikat. Dibatasi oleh membran sinovi- al dan mengandung cairan sinovial. Bursae merupakan bantalan diantara bagian-

bagian yang bergerak seperti pada olekranon bursae terletak antara prosesus olekranon dan kulit.

Anda bisa memahami Anatomi Manusia secara komprehensif dari Jaringan Skeletal. Anatomi skeletal menopang dan melindungi organ dalam, serta bagaimana organ dalam memberikan basis pada wilayah skeletal untuk bergerak. Anatomi skeletal ini bisa dibahas beberapa fungsi tulang yaitu : 1. Tulang belikat “scapula” merupakan nama teknis untuk tulang belikat.

Tulang ini adalah tulang datar segitiga yang berada di belakang tulang rusuk bagian atas. Permukaan belakangnya bisa dirasakan di bawah kulit.

Tulang ini fungsin-ya sebagai lampiran untuk beberapa otot dan tendon pada lengan, leher, dada, dan punggung. Juga untuk membantu dalam pergerakan lengan dan bahu.

2. Tulang belakang adalah kolom tulang dan tulang rawan yang membentang dari dasar tengkorak ke panggul. Membungkus dan melindungi saraf

(33)

MODUL [ANATOMI FISIOLOGI] I

belakang terdiri dari sekitar tiga puluh tiga tulang. Setiap pasang tulang dihubungkan oleh sendi yang menstabilkan tulang punggung dan memungkinkan untuk bergerak.

3. Fibula adalah tulang panjang yang ramping di samping tibia. Ujung- ujungnya yang sedikit diperbesar menjadi “kepala” atas dan bawah

“maleolus lateral”. Kepala memenuhi fibula tepat di bawah kondilus lateralis, tetapi tidak masuk ke dalam sendi lutut dan tidak menanggung segala berat badan.

4. Artikular kapsul mengelilingi sendi antara tulang rawan dari tulang rusuk sejati dan sternum (tulang dada).

5. Tulang dada sternum adalah tulang yang membentang panjang, sempit, ber-bentuk pelat datar pada bagian tengah dada.

6. Tulang tarsal, yakni tulang kaki yang terdiri dari pergelangan kaki, punggung kaki, dan lima jari kaki. Pergelangan kaki terdiri dari tujuh

“tulang tarsal,” membentuk kelompok yang disebut tarsus. Tulang-tulang ini diatur sedemikian rupa dapat bergerak bebas di mana ia bergabung dengan tibia dan fibula (tulang kaki bagian bawah).

7. Tulang carpal. Merupakan tulang kerangka pergelangan tangan terdiri dari su-sunan delapan “tulang-tulang karpal” kecil yang terikat dalam dua baris dari empat buku pergelangan tangan

8. Kondilus humerus. Tulang ini terletak di ujung bawah humerus (tulang lengan atas) dan tulang paha. Ada dua kondilus halus: tombol-seperti

“kapitulum” di sisi lateral dan tulang yang berbentuk katrol “troklea”.

9. Tulang kapsul. Sebentuk tulang “kapsul” merupakan membran atau kantung yang menopang dan melampirkan bagian otot tubuh, biasanya gabungan. “Ligamen kapsulare” dikelilingi dan diperkuat oleh otot tendon, dan otot liga-men, yang sebagian besar bertanggung jawab untuk menjaga bagian-bagian sistem otot yang berdampingan bersama-sama.

10. Klavikula adalah tulang selangka. Ada dua tulang masing-masing agak me-lengkung seperti huruf “f”, yang bergabung pada bagian atas tulang

(34)

MODUL [ANATOMI FISIOLOGI] I

dada (sternum) ke tulang belikat (scapula). Klavikula mendukung lengan dan men-girimkan kekuatan dari lengan ke dalam kerangka pusat.

11. Tulang ekor. Tulang coccyx (atau ekor) adalah bagian terendah dari kolom tulang belakang dan melekat oleh ligamen pada margin dari hiatus sakral.

Ketika seseorang duduk, tekanan yang diberikan pada tulang ekor, dan bergerak maju, bertindak semacam seperti shock absorber yang menjaga sistem pencernaan.

12. Ligamentum adalah sebuah selaput tulang yang putih keras dengan jaringan berserat, namun sedikit elastis. Ini adalah bagian penting dari sendi tulang; mengikat ujung tulang bersama-sama untuk mencegah dislokasi dan gerakan yang berlebihan yang dapat menyebabkan kerusakan.

13. Ligamen coracohumeral terdiri dari sebuah selaput yang luas dari jaringan ikat yang menghubungkan proses coracoid skapula (belikat) ke tuberkulum lebih besar dari humerus (tulang lengan atas). Fungsinya adalah untuk memperkuat bagian superior dari kapsul sendi.

14. Tulang rusuk membentuk rangka dada dan membuat kandang untuk melind-ungi organ dan sistem internal pada anatomi manusia, termasuk jantung, paru-paru dan organ dalam lainnya.

Ada dua belas pasang tulang rusuk, masing-masing bergabung di bagian belakang kandang penopangnya yakni tulang belakang. Sebuah struktur yang disebut “retinacula ekstensor” terdiri dari sekelompok serat penghubung berat dalam jaringan pergelangan tangan. Ini menghubungkan margin lateral radius (tulang lengan pendek) dengan perbatasan dalam ulna (tulang lengan bawah lagi) dan dengan tulang-tulang tertentu pergelangan tangan.

Ligamentum deltoid adalah struktur ligamen yang berbentuk segitiga dan menempel pada maleolus medial tibia ke tulang navicular, kalkaneus, dan talus (ante-rior dan posterior) dari tarsus.

Falang adalah tulang kecil yang membentuk kerangka jari, ibu jari dan jari kaki. Femur adalah tulang paha, tulang terpanjang dalam tubuh. Ujung

(35)

MODUL [ANATOMI FISIOLOGI] I

Fibula atau tulang betis adalah tulang luar dan lebih tipis dari dua tulang panjang kaki bagian bawah.Jauh lebih sempit daripada tulang lainnya (tulang kering) yang berjalan paralel dan yang terpasang pada kedua ujungnya dengan ligamen.

Humerus adalah tulang lengan atas. Humerus berbentuk kubah terletak pada sudut pada poros dan cocok pada soket dangkal skapula (belikat) untuk mem-bentuk sendi bahu.

Tulang panggul adalah sebuah cincin tulang di bagian bawah tubuh yang dibatasi oleh tulang ekor dan tulang-tulang pinggul. Tulang panggul ini melindungi anatomi manusia setengah ke bawah, seperti alat pencernaan, rahim, kandung kemih, rektum, prostat. atau ginjal.

(36)

MODUL [ANATOMI FISIOLOGI] I

OTAK DAN SISTEM SARAF A. Otak

1. Serebrum (otak besar)

Serebrum terdiri dari dua belahan otak yang dihubungkan dengan-bundel serat saraf, corpus callosum. Otak besar merupakan yang terbesar dan paling terlihat, muncul sebagai pegunungan dilipat danalur, disebut convolutions.

Istilah-istilah berikut yang digunakan untuk menggambarkan para convolutions :

 Sebuah gyrus (jamak, gyri) adalah bubungan tinggi di antara convolutions.

 Sebuah sulkus (jamak, sulci) adalah alur dangkal antara convolu-tions.

Fisura adalah suatu alur antara convolutions. Celah yang lebih dalam membagi otak menjadi lima lobus (paling bernama setelah berbatasan tu-lang tengkorak)-lobus frontal, parietal cinta, yang sementara lobus, lobus oksipital, dan insula. Semua kecuali insula terlihat dari permukaan luar dari otak. Sebuah penampang otak menunjukkan tiga lapisan yang berbeda dari jaringan saraf:

 Korteks serebral adalah lapisan luar yang tipis dari materi abu-abu, yang mengontrol pikiran sadar, dan otot skeletal. Kegiatan-kegiatan ini dikelompokkan ke dalam area motorik, daerah sensorik, dan daerah aso-siasi. Materi putih otak mendasari korteks serebral dan sebagian besar berisi myelinated akson yang menghubungkan belahan otak (serat aso-siasi), hubungkan gyri dalam hemisfer (serat commissural), atau meng-hubungkan otak ke sumsum tulang belakang (serat proyeksi).

 Corpus callosum adalah kumpulan utama asosiasi serat yang mem- bentuk jalur saraf yang menghubungkan dua otak belahan otak. Ganglia basal (basal inti) merupakan kantong beberapa materi abu-abu yang ter- letak jauh di dalam materi putih otak. Daerah utama basal ganglia di inti caudate, putamen, dan globus pallidus terlibat dalam menyampaikan dan memodifikasi saraf impuls melewati dari korteks otak ke sumsum

BAB III

(37)

MODUL [ANATOMI FISIOLOGI] I

tulang belakang. Misalnya lengan berayun sambil berjalan, dikendalikan di sini.

2. Diensefalon

Diencephalon menghubungkan otak besar ke batang otak. Terdiri dari wilayah utama sebagai berikut:

 Talamus adalah stasiun relay untuk impuls saraf sensorik bepergian dari sumsum tulang belakang untuk otak besar. Beberapa impuls saraf di- urutkan dan dikelompokkan di sini sebelum dikirim ke otak besar.

Beberapa sensasi, seperti nyeri, tekanan, dan suhu, dievaluasi di sini juga.

 Epithalamus mengandung kelenjar pineal. Kelenjar pineal secretes melatonin, hormon yang membantu mengatur biologi jam (siklus tidur- bangun).

 Hipotalamus mengatur berbagai kegiatan tubuh yang penting. Hipo- talamus mengontrol sistem saraf otonom dan mengatur emosi, perilaku, lapar, haus, suhu tubuh, dan jam biologis. Hal ini juga menghasilkan dua hormon (ADH dan oksitosin) dan melepaskan berbagai hormon yang men-gontrol hormon produksi di kelenjar hipofisis anterior.

 Struktur berikut ini disertakan dan dihubungkan dengan hipotala-mus.

Badan mammillary menyampaikan sensasi penciuman. Infundibulum menghubungkan kelenjar pituitari ke hipotalamus. Chiasma optik lewat di antara hipotalamus dan kelenjar hipofisis. Batang otak menghubungkan diencephalon ke sumsum tulang belakang. Batang otak menyerupai sum-sum tulang belakang, terdiri dari materi berwarna putih yang mengelilingi inti materi abu-abu. Batang otak terdiri dari empat wilayah berikut, yang semuanya menyediakan koneksi antara berbagai bagian dari otak dan an-tara otak dan sumsum tulang belakang.

(38)

MODUL [ANATOMI FISIOLOGI] I

3. Otak tengah

Otak tengah adalah bagian paling atas dari batang otak. Pons adalah wilayah menggembung di tengah batang otak. Medulla oblongata (medulla) adalah bagian bawah otak batang yang menggabungkan dengan sumsum tulang belakang pada foramen magnum.

Formasi reticular terdiri dari kelompok kecil materi abu-abu diselingi dalam materi putih dari batang otak dan beberapa daerah dari sum-sum tulang belakang, diencephalon, dan otak kecil. Sistem aktivasi retikuler (RAS), salah satu komponen dari formasi reticular, bertanggung jawab untuk menjaga terjaga dan kewaspadaan dan untuk menyaring informasi sensorik penting. Komponen lain dari formasi reticular bertanggung jawab untuk menjaga otot dan mengatur motorik viseral otot.

4. Otak Kecil

Otak kecil terdiri dari wilayah tengah, vermis, dan dua lobus, belahan cerebellar. Permukaan otak kecil yang berbelit-belit tetapi gyri disebut folia, yang paralel dan memberikan penampilan lipit. Otak kecil mengevalu-asi dan koordinat gerakan motor dengan membandingkan gerakan tulang yang sebenarnya dengan gerakan yang dimaksudkan.

Sistem limbik adalah jaringan neuron yang membentang di atas ber- bagai daerah otak. Sistem limbik memaksakan aspek emosional untuk perilaku, pengalaman, dan kenangan. Emosi seperti kesenangan, ketaku- tan, kemarahan, kesedihan, dan kasih sayang yang disampaikan kepada peristiwa dan pengalaman. Sistem limbik menyelesaikannya dengan sistem saluran serat (materi putih) dan materi abu-abu yang meliputi diencepha- lon dan mengelilingi bagian dalam perbatasan dari otak besar.

Komponen-komponennya sebagai berikut:

a) Hippocampus (terletak di belahan otak) b) Gyrus denate (terletak di belahan otak)

c) Amigdala (amygdaloid tubuh) (badan berbentuk almond terkait dengan nukleus berekor dari ganglia basal)

(39)

MODUL [ANATOMI FISIOLOGI] I

B. Saraf Kranial

Saraf kranial merupakan saraf PNS yang berasal dari atau berhenti dalam otak.

Ada 12 pasang saraf kranial, yang semuanya melewati foramina tengkorak.

Terdapat 2 jenis saraf kranial, yakni berupa saraf sensorik (hanya didominasi serat sensorik) dan saraf campuran (mengandung serat sensorik dan serat motorik).

N o

. Nama Jenis Fungsi

I Olfaktori Sensori

Menerima rangsang dari

hidung dan menghantar kan-nya ke otak untuk di proses sebagai sensasi bau

Menerima rangsang dari

II Optik Sensori

mata dan menghantarkan nya ke otak untuk diproses sebagai persepsi visual

III Okulomotor Motorik Menggerakkan sebagian besar otot mata

IV Troklear Motorik Menggerakkan beberapa otot mata

V

Trigeminal Cabang

Optalmik

Sensori

Sensori: Menerima rang sangan dari wajah untuk diproses di otak sebagai sentuhan

Motorik: Menggerakkan rahang Trigeminal

Cabang Maksilar

Sensori

Trigeminal Cabang Mandibularis

Gabungan

(40)

MODUL [ANATOMI FISIOLOGI] I

VI Abdusen Motorik Abduksi mata

VI

I Fasial Gabungan

Sensorik: Menerima rangsang dari bagian anterior

lidah untuk diproses di otak sebagai sensasi rasa

Motorik: Mengendalikan otot wajah untuk menciptakan ekspresi wajah

VI I I

Vestibulokoklear Cabang Koklear

Sensori

Sensori koklea: Menerima

rangsang untuk diproses di otak sebagai suara

Vestibulokoklear Cabang Vestibular

Sensori Sensori sistem vestibular:

Mengendalikan keseimbangan

IX Glosofaringeal Gabungan

Sensori: Menerima rangsang dari bagian posterior lidah untuk diproses di otak sebagai sensasi rasa

Motorik: Mengendalikan organ-organ dalam

X Vagus Gabungan

Sensori: Menerima rang- sang dari organ dalam

Motorik: Mengendalikan organ- organ dalam

XI Aksesori Motorik Mengendalikan pergerakan kepala

XI

I Hipoglosal Motorik Mengendalikan pergerakan lidah

(41)

MODUL [ANATOMI FISIOLOGI] I

C. Saraf Otonom

Saraf otonom terdiri neuron motorik yang mengontrol otot polos, otot

jantung, dan kelenjar. Selain itu, ANS memonitor organ visceral dan pembuluh darah dengan neuron sensorik, yang memberikan informasi masukan untuk sistem saraf pusat.

Saraf otonom dibagi lagi menjadi sistem saraf simpatik dan parasimpatis sistem saraf. Kedua sistem ini dapat merangsang dan menghambat efektor.

Namun, kedua sistem bekerja antagonis. Masing-masing sistem mempersiapkan tubuh untuk berbagai jenis situasi, sebagai berikut:

Sistem saraf simpatik mempersiapkan tubuh untuk situasimembutuhkan kewaspadaan atau kekuatan atau situasi yang membangkit-kan rasa takut, marah, kegembiraan, atau malu. Dalam jenis situasi, sistem saraf simpatik merangsang jantung otot untuk meningkatkan denyut jan-tung, menyebabkan pelebaran bronchioles, dilatasi paru-paru (asupan oksi-gen meningkat), dan menyebabkan darah kapal yang memasok jantung dan otot rangka (pasokan darah meningkat). Medula adrenal dirangsang untuk melepaskan epinefrin (adrenalin) dan norepinefrin (noradrenalin), yang pada gilirannya meningkatkan tingkat metabolisme sel dan merangsang hati un-tuk melepaskan glukosa menjadi darah. Kelenjar keringat dirangsang untuk memproduksi keringat. Selain itu, sistem saraf simpatik mengurangi aktivi-tas berbagai “tenang” fungsi tubuh, seperti pencernaan dan fungsi ginjal.

Sistem saraf parasimpatis aktif selama periode pencernaandan istirahat.

Ini merangsang produksi enzim pencernaan dan merangsang proses pencernaan, buang air kecil buang air besar, dan itu mengurangi tekanan darah dan detak jantung dan pernapasan dan melestarikan energi melalui relaksasi dan istirahat.

D. Medulla Spinalis (Sumsum Tulang Belakang)

Sumsum tulang belakang merupakan perpanjangan dari batang otakyang dimulai pada foramen magnum dan terus turun melalui kanal vertebral

(42)

MODUL [ANATOMI FISIOLOGI] I

lumbal pertama vertebra (L1).

Sumsum tulang belakang terletak di posisi akhir lebih rendah sebesar filum terminal tersebut, perpanjangan piameter yang melekat pada tulang ekor. Seiring dengan panjang, sumsum tulang belakang diadakan dalam kanal vertebral oleh ligamen denticulate, lateral yang ekstensi dari piameter yang menempel pada selubung dural.

Bagian eksternal pada sumsum tulang adalah sebagai berikut:

1) Saraf tulang belakang muncul berpasangan, satu dari setiap sisi tulang belakang yang sama panjang.

2) Pembesaran serviks adalah pelebaran di bagian atas dari tulang belakang kabel (C4 ke T1). Saraf yang memperpanjang ke tungkai atas berasal atau berakhir sini.

3) Pembesaran lumbal adalah pelebaran di bagian bawah tulang belakang kabel (T9 untuk T12). Saraf yang memperpanjang ke tungkai bawah atau berasal berakhir sini.

4) Fisura median anterior dan posterior sulkus median dua alur yang men- jalankan panjang dari sumsum tulang belakang pada anterior dan pos- terior permukaan, masing-masing.

5) Cauda equina adalah saraf yang menempel pada ujung kabel tulang be- lakang dan terus berjalan ke bawah sebelum berbalik lateral ke bagian lain dari tubuh.

Fenomena Listrik dalam sel-sel saraf Kecepatan impuls saraf dipengaruhi oleh:

Serat sarafAda tidaknya myelin

Mielin = isolator yang baik; kemampuan mengaliri listrik rendah Akson tanpa mielin kec = 20-50 m/detik (F = 1 mm)

Akson dengan mielin kec = 100 m/detik (F = 10 µm) Kelistrikan pada sinaps & neuromyial, jungtion Hubungan antara 2 saraf = sinapsis

Berakhirnya saraf pada otot = neuromyal junction

(43)

MODUL [ANATOMI FISIOLOGI] I

Sinaps & neuromyal junction mampu meneruskan gel. Depdarisasi dengan cara lompat dari satu sel ke sel berikutnya depolarisasi ® zat kimia pada otot bergetar menyebabkan kontraksi otot ® repolarisasi sel otot ® relaksasi

E. Fungsi Bagian-Bagian Otak

1) Lobus Frontal, sebagai kontrol sadar otot rangka, proses intelektual, dan berguna pada komunikasi verbal.

2) Lobus Pariental, mengontrol adanya sensasi pada kulit dan otot, men- gontrol ucapan.

3) Lobus Temporal, menafsirkan sensasi pendengaran, memori pendenga- ran dan penglihatan.

4) Lobus Oksipital, mengintegrasikan pergerakan fokus mata, mengatur hubungan gambar visual dengan pengalaman sebelumnya, dan peng- lihatan sadar.

5) Insular, mengatur memori dan mengintegrasi aktivitas serebral lainnya.

F. Fungsi Medulla Spinalis dan saraf sarafnya Sumsum tulang belakang memiliki dua fungsi:

1. Transmisi impuls saraf. Neuron dalam materi putih dari sumsum tulang belakang mengirimkan sinyal sensorik dari daerah pinggiran ke otak dan motorik sinyal dari otak ke daerah perifer.

2. Spinal refleks. Neuron di materi abu-abu dari sumsum tulang belakang mengintegrasikan masuk sensorik informasi dan merespon dengan im-puls motor yang kontrol otot (skeletal, halus, atau jantung) atau kelenjar.

G. Saraf-Saraf tulang belakang:

1. Sebuah saraf tulang belakang muncul di dua poin dari sumsum tulang belakang, yang ventral dan dorsal akar.

2. Akar ventral dan dorsal bergabung untuk membentuk saraf tulang belakang secara keseluruhan.

3. Saraf tulang belakang muncul dari kolom tulang belakang melalui sebuah lubang (foramen intervertebralis) antara tulang yang berdekatan.Ini benar untuk semua saraf tulang belakang kecuali untuk saraf tulang belakang

(44)

MODUL [ANATOMI FISIOLOGI] I

pertama (pasangan), yang muncul antara tulang oksipital dan atlas (vertebra pertama).

4. Di luar kolom vertebral, saraf membagi menjadi sebagai berikut cabang:

a) Ramus dorsal mengandung saraf yang melayani bagian dorsal dari bagasi.

b) Ramus ventral mengandung saraf yang melayani ventral tersisa bagian dari bagasi dan anggota badan atas dan bawah.

c) Cabang meningeal reenters kolom vertebral dan melayani meninges dan pembuluh darah di dalam.

d) Para communicantes rami mengandung saraf otonom yang me- layanifungsi visceral.

e) Beberapa rami ventral bergabung dengan rami ventral yang berdekatan untuk membentuk pleksus, jaringan saraf interkoneksi. Saraf muncul dari pleksus mengandung serat saraf tulang belakang dari berbagai, yang sekarang dilakukan bersama-sama ke beberapa lokasi target.

Sebuah daerah kulit yang menerima rangsangan sensorik yang melewati satu saraf tulang belakang disebut dermatom. Dermatom diilustrasikan pada manusia Angka dengan garis-garis yang menandai batas-batas wilayah di mana setiap tulang belakang saraf menerima rangsangan.

H. Gerak Refleks

Refleks merupakan respon, cepat paksa untuk stimulus. Sebuah busur refleks adalah jalur yang dilalui oleh impuls saraf selama refleks. Kebanyakan refleks tulang belakang refleks dengan jalur yang melintasi hanya sumsum tulang belakang. Selama refleks spinal, informasi dapat diteruskan ke otak, tetapi itu adalah tulang belakang kabel, dan bukan otak, yang bertanggung jawab untuk integrasi sensorik informasi dan tanggapan ditransmisikan ke neuron motorik. Beberapa refleks adalah refleks kranial dengan jalur melalui saraf kranial dan batang otak.

Sebuah busur refleks melibatkan komponen-komponen berikut:

(45)

MODUL [ANATOMI FISIOLOGI] I

1. Reseptor adalah bagian dari neuron (biasanya dendrit) yang mendeteksi stimulus.

2. Neuron sensorik mengirimkan impuls ke sumsum tulang belakang.

3. Pusat Integrasi melibatkan satu sinaps (busur refleks monosynaptic) atau dua atau lebih sinapsis (busur refleks polysynaptic) dalam masalah abu- abu dari sumsum tulang belakang. Dalam busur refleks polysynaptic, satu atau lebih interneuron dalam materi abu-abu merupakan pusat in-tegrasi.

4. Sebuah neuron motorik mengirimkan impuls saraf dari sumsum tulang belakang untuk perifer wilayah.

5. Sebuah efektor adalah otot atau kelenjar yang menerima bentuk impuls motor neuron. Dalam refleks somatik, yang efektor adalah otot rangka.

dalam otonom (visceral) refleks, yang merupakan efektor otot polos atau jantung, atau kelenjar.

(46)

MODUL [ANATOMI FISIOLOGI] I

SISTEM INDRA

Sistem pengindraan adalah organ akhir yang dikhususkan untuk menerima jenis rangsangan tertentu. Serabut saraf yang menanganinya merupakan alat perantara yang membawa kesan rasa (sensory infersion) dari organ indra menuju ke otak dimana perasaan ini di tafsirkan. Macam-macam sistem penginderaan yaitu indra penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap dan peraba.

A. Indra Penglihatan

Mata adalah organ indera yang kompleks yang berkembang dari bercak- bercak primitif yang peka cahaya pada permukaan invertebrata. Dalam wadah pelindungnya, tiap mata mempunyai suatu lapisan reseptor, suatu sistem lensa untuk memusatkan cahaya pada reseptor, dan sistem saraf untuk menghantarkan impuls dari reseptor ke otak.

Berikut gambar irisan lintang bola mata

Organ penglihatan : 1. Sklera

Lapisan pelindung luar bola mata disebut sklera, yang disebelah depan berubah menjadi kornea yang transparan, fungsinya untuk membiarkan

BAB IV

(47)

MODUL [ANATOMI FISIOLOGI] I

2. Badan koroid

Badan Koroid yaitu suatu lapisan berpigmen yang mengandung banyak dari pembuluh-pembuluh darah yang memberi makan bentukan-bentukan dalam bola mata.

3. Lensa

Lensa kristalina adalah struktur transparan yang dipertahankan tempatnya oleh ligamentum ciliaris atau biasa disebut zonula ini.Fungsi lensa ialah untuk memfokuskan cahaya yang berasal dari benda agar jatug tepat di retina mata.

4. Iris

Di depan lensa terdapat iris yang memberi warna pada mata. Iris mengandung serabut-serabut otot siruler yang berfungsi untuk menyempitkan dan serabut-serabut radial yang berfungsi melebarkan pupil. Perubahan- perubahan pada diameter pupil dapat menimbulkan sampai 5 kali perubahan pada jumlah cahaya yang mencapai retina.

Fungsi utama iris adalah untuk meningkatkan jumlah cahaya masuk kedalam mata pada waktu gelap dan untuk mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke-dalam mata pada waktu terang.

5. Retina

Tersusun dalam 10 lapisan dan mengandung sel-sel batang dan sel-sel kerucut, yang berfungsi sebagai reseptor bagi indera penglihatan, ditambah dengan 4 jenis neuron:

a. Sel bipolar b. Sel ganglion c. Sel horizontal d. Sel amakrin

Lapisan terluar retina yang melekat pada badan koroid yang juga merupakan jar-ingan kaya pembuluh darah di antara retina dan sklera.

(48)

MODUL [ANATOMI FISIOLOGI] I

Berikut gambar anatomi mata

Syaraf indra penglihatan : 1. Lintasan saraf

Serabut serabut dari masing-masing hemiretina nasal mengadakan persilangan (decussatio) pada chiasma opticum.

2. Reseptor

Tiap-tiap sel batang dan sel kerucut dibagi dalam segmen dalam dan luar, daerah inti dan daerah sinaps.

Sel batang sangat peka terhadap cahaya dan merupakan reseptor untuk penglihatan malam (penglihatan skotopik). Indra penglihatan skotopik ini tidak mampu mengurai detail dan batas-batas benda atau menentukan warna.

Sel kerucut mempunyai ketajaman lebih besar dan merupakan sistem un-tuk penglihatan pada cahaya yang terang (penglihatan fotofik) dan untuk peng- lihatan warna. Berikut gambar sel batang dan sel kerucut retina

(49)

MODUL [ANATOMI FISIOLOGI] I

Gambar Sel Batang dan Sel Kerucut Retina 3. Mekanisme fotoreseptor

Perubahan potensial yang menimbulkan potensial aksi pada retina dibang- kitkan oleh kerja cahaya pada senyawa peka cahaya pada sel batang dan sel keru-cut. Apabila cahaya diserap oleh zat ini, bangunnya akan berubah dan perubahan ini bertanggung jawab untuk pembentukan aktivitas saraf.

4. Mekanisme pembentukan bayangan

Berkas cahaya yang mengenai retina akan menimbulkan potensial pada sel batang dan sel kerucut. Impuls yang dibentuk dalam retina akan dihatarkan ke korteks serebri, dimana akan di timbulkan kesan penglihatan.

5. Akomodasi

Proses dimana kecembungan lensa diperbesar dinamakan Akomodasi.Pada saat diam, lensa dipertahankan tegang oleh keregangan ligamentum ciliaris 6. Gerakan mata

Pergerakan mata di pengaruhi enam otot yang berdempet ke sklera yang mengendalikan pergerakan mata dalam orbit. Enam otot ini diatur oleh saraf kranial III (okulomotor), IV (trochlear) dan VI (abducens).

(50)

MODUL [ANATOMI FISIOLOGI] I

Berikut gambar otot mata

Berikut otot mata, gerakan yang dihasilkan dan saraf kranial dapat dilihat pada tabel berikut ini

Tabel Otot bola mata, gerakan yang dihasilkan dan sraf kranial

Otot Menghasilkan gerakan Saraf kranial

1. Rektus superior Ke atas Okulomotor (III)

2. Rektus inferior Ke bawah Okulomotor (III)

3. Rektus medialis Ke dalam arah hidung Okulomotor (III) 4. Rektus lateralis Jauh dari hidung Abducens (VI) 5. Oblique superior Ke bawah dan masuk Trochlear (IV) 6. Oblique inferior Ke atas dan keluar Okulomotor (III)

B. Indra Pendengaran

Telinga adalah organ penginderaan dengan fungsi ganda dan kompleks . Indera pendengaran berperan penting pada partisipasi seseorang dalam aktivitas kehidupan sehari-hari. Sangat penting untuk perkembangan normal dan pemeli-haraan bicara, dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain melalui bicara tergantung pada kemampuan mendengar.

(51)

MODUL [ANATOMI FISIOLOGI] I

Telinga luar, yang terdiri dari aurikula (atau pinna) dan kanalis auditorius ek- sternus, dipisahkan dari telinga tengah oleh struktur seperti cakram yang dina-makan membrana timpani (gendang telinga).

Berikut gambar anatomi telinga

2. Anatomi Telinga Tengah

Telinga tengah tersusun atas membrana timpani (gendang telinga) di sebelah lateral dan kapsul optik di sebelah medial celah telinga tengah. Telinga tengah merupakan rongga berisi udara merupakan rumah bagi osikuli (tulang telinga tengah) dihubungkan dengan tuba eustachii ke nasofaring ber-hubungan dengan beberapa sel berisi udara di bagian mastoid tulang temporal.Telinga tengah mengandung tulang terkecil (osikuli) yaitu malleus, inkus danstapes.Tuba eustachii yang lebarnya sekitar 1 mm panjangnya sekitar 35 mm, meng-hubungkan telingatengah ke nasofaring.

3. Anatomi telinga dalam.

Telinga dalam tertanam jauh di dalam bagian tulang temporal. Organ untuk pendengaran (koklea) dan keseimbangan (kanalis semisirkularis), begitu juga kranial VII (nervus fasialis) dan VIII (nervus koklea vestibularis) semuanya merupakan bagian dari komplek anatomi.

Referensi

Dokumen terkait

Berziarah di makam Raden Ayu Putri Ontjat Tandha Wurung ini hanyalah untuk berziarah serta berdoa untuk para leluhur yang di makamkan di sini agar lebih

Pertemuan kaji ulang SNI 03-1726-2002 pada tanggal 30 November 2009 di Jakarta yang dikoordinir oleh Departemen Pekerjaan Umum dan didukung oleh berbagai instansi

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Muslim Zainuddin terhadap peran dan kiprah ulama perempuan di Kabupaten Beruen dan Aceh Besar ditemukan bahwa posisi dan peran ulama perempuan

2. Tindakan menghadang bola atau menghlang-halangi smasher yang sedang melakukan smash disebut....a. blok b. spike

Tujuan yang terdapat dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan (1) dua wajah masyarakat; (2) kekuasaan dan wewenang; (3) kelompok yang terlibat dalam konflik sosial; (4)

Telah berhasil dipertahankan dihadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E) pada

Setelah perlakuan air panas pada tiga tingkat suhu dan tiga tingkat waktu perendaman disimpulkan bahwa setek batang nilam varietas Sidikalang, Lhokseumawe dan

Dengan ini mendelegasikan/ melimpahkan wewenang dari dr Dian Wahyuni di Poli Anak untuk melakukan pemeriksaan, tindakan para medis dan pemberian obat jika dokter tidak ada di