• Tidak ada hasil yang ditemukan

SPESIFIKASI TEKNIS (KHUSUS)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SPESIFIKASI TEKNIS (KHUSUS)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Pengadaan Hanggar Unit Kendaraan Pada Kendaraan Roda 4 Dan

SPESIFIKASI TEKNIS (KHUSUS)

PENGADAAN HANGGAR UNIT KENDARAAN PADA KENDARAAN RODA 4 DAN KENDARAAN RODA 6

TA 2022

Pasal I

DATA TEKNIS PEKERJAAN

Nama Pekerjaan : Pengadaan Hanggar Unit Kendaraan Pada Kendaraan Roda 4 Dan Kendaraan Roda 6

Lokasi : Kab. Rokan Hulu

Jenis Konstruksi : Pembangunan Gedung Material Konstruksi : Beton bertulang beton K250 Jenis Pondasi : Pondasi tapak dan menerus Tiang dan Balok

Rangka Atap dan Penutup Atap

: :

Tiang/kolom dan balok beton K250

Rangka pipa baja hitam, besi CNP 100 dan atap spandek warna tebal 0.35 mm

Lantai : Beton K225 (Ready Mix)

Finishing : Cat Air Jotun Exsterior

PASAL II

PENYELENGGARAAN K3 DAN KESELAMATAN KONSTRUKSI

1. Pembuatan Manual, Prosedur, Instruksi Kerja, Tanda Pengenal Izin Kerja (Instruksi Dasar K3)

 Perhatikan dan patuhi semua petunjuk dan instruksi K3 yang ada ( termasuk semua rambu, spanduk dan poster K3, petunjuk evakuasi, instruksi kerja dan manual peralatan).

Segera tanyakan jika anda merasa ragu dan belum memahami instruksi dan petunujk K3 yang ada.

 Anda diharuskan selalu menggunakan Alat Pelindung Diri ( APD) minimum yaitu, Safety Helmet, dan Safety Shoes serta seragam selama anda berada dilokasi kerja.

(2)

Pengadaan Hanggar Unit Kendaraan Pada Kendaraan Roda 4 Dan

 Anda diharus menggunakan alat keselamatan kerja selama dilokasi kerja.

 Dilarang melakukan tindakan yang tidak terpuji dilokasi kerja.

 Jangan memindahkan alat pengaman bangunan kecuali seizin penanggung jawab K3.

 Jangan membuang bahan berbahaya dilokasi kerja.

 Segera laporkan ke Safety Officer jika anda menemukan kondisi yang tidak aman atau berbahaya yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja.

 Dilarang menggunakan alat yang dapat mengganggu konsentrasi anda selama kerja.

 Jangan memaksakan diri bekerja jika kondisi anda kurang sehat

2. Sosialisasi dan Promosi K3

 Papan Informasi K3 tujuannya ialah memberikan informasi kepada pekerja agar mentaati peraturan yang ada dan jika terdapat pelanggaran terhadap pemanfaatan ruangnya dapat dikenakan sanksi.

3. Alat Pelindung Diri (APD)

Alat Pelindung Diri (APD) terdiri dari minimal beberapa item beriku :

 Helm fungsinya untuk melindungi kepala pekerja supaya bisa terhindar dari kejatuhan barang dan lain dan meminimalisir cedera yang akan menerpa pekerja tersebut.

 Pelindung Mata fungsinya untuk melindungi mata dan muka dari paparan bahan kimia berbahaya, pertikel-pertikel yang melayang di udara, percikan benda-benda kecil, panas, radiasi gelombang elektromagnetik dll.

 Masker berfungsi untuk menyaring udara yang akan dihirup pada saat bekerja sehingga tidak membahayakan pernafasan.

 Sarung Tangan berfungsi untuk melindungi tangan dari benda-benda tajam dan mencegah cidera saat sedang bekerja.

 Safety Shoes berfungsi sebagai pelindung telapak kaki dari bahaya benda tajam yang tak terlihat oleh mata karena posisi benda tajam tersebut ada yang tak kelihatan oleh mata.

 Rompi Keselamatan yang terbuat dari bahan polyester yang dirancang khususs serta dilengkapi dengan reflector atau pemantul cahaya dan dapat digunakan pada siang atau malam hari yang berfungsi untuk mencegah terjadinya kontak kecelakaan pada pekerja.

 Pelindung Jatuh, alat ini berfungsi untuk mengurangi kekuatan tekanan maksimal dalam menahan tubuh pekerja saat jatuh.

4. Fasilitas Sarana dan Prasarana Kesehatan

 Peralatan P3K adalah sarana yang harus disediakan ditempat kerja tujuannya adalah sebagai langkah mengantisipasi dan penangan dini cedera atau luka yang bisa terjadi secara tiba-tiba dan penangannya harus cepat untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

(3)

Pengadaan Hanggar Unit Kendaraan Pada Kendaraan Roda 4 Dan

5. Rambu-Rambu

 Rambu Petunjuk digunakan untuk memendu pengguna jalan saat melakukan perjalanan atau untuk memberi informasi lain kepada pengguna jalan, ciri-cirinya adalah warna dasar hijau, warna garis tepi putih, arna lambang putih dan warna huruf atau angka putih.

 Rambu Larangan berfungsi untuk menyatakan perbuatan yang dilarang dilakukan oleh pekerja, ciri-cirinya warna dasar putih, warna garis tepi merah, warna lambang hitam, warna huruf dan angka hitam dan warna kata-kata merah.

 Rambu Peringantan digunakan untuk memberi peringatan kemungkinan ada bahaya ditempat kerja dan menginformasikan tentang sifat bahaya dengan ciri-ciri, warna dasar kuning, warna garis tepi hitam, warna lambang hitam, dan warna huruf dan anka hitam.

 Rambu Informasi fungsinya untuk memberikan perintah, petunjuk, larangan maupun peringatan kepada para pekerja.

 Jalur Evakuasi adalah jalur khusus yang menghubungkan semua area ke area yang aman ( titik kumpul ) fungsinya untuk mengevakuasi para pekerja ketempat aman apabila di dalam sebuah pekerjaan terjadi hal-hal yang tak di inginkan.

PASAL III

PEKERJAAN PENDAHULUAN

1 Pembersihan Lokasi 1) Lingkup Pekerjaan

a) Adalah pekerjaan pembersihan material-material eksisting yang ada dalam lokasi kerja seperti pemerataan tanah, semak belukar, sampah-sampah yang dapat mengganggu tahapan konstruksi.

b) Termasuk pembersihan akhir, yaitu seluruh area kerja telah bersih dari sisa material, yang tidak ada dalam kontrak seperti pembongkaran bangunan sementara dan fasilitas penunjang kecuali ada ketentuan lain dari konsultan Pengawas.

2) Metoda Pelaksanaan

a) Sebelum memulai pekerjaan pembersihan lokasi, penyedia harus memberitahukan rencana kerja secara tertulis kepada Konsultan Pengawas yang telah ditunjuk.

b) Pembersihan Lokasi dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan batas-batas yang ditetapkan didalam gambar kerja.

c) Sampah-sampah atau material yang tidak diperlukan harus dibuang atau dipindahkan dari lokasi kerja.

(4)

Pengadaan Hanggar Unit Kendaraan Pada Kendaraan Roda 4 Dan

2 Pekerjaan Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank.

1) Lingkup Pekerjaan

Penyediaan peralatan pengukuran yang diperlukan, tenaga dan alat Bantu untuk menentukan titik-titik pengukuran dan pelaksanaan pengukuran setiap memulai item pekerjaan baru atau sesuai dengan yang tercantum dalam gambar rencana.

2) Metoda Pelaksanaan

a) Penetapan titik dan ketinggian elevasi dilakukan oleh penyedia di lapangan dengan alat yang sudah di tera kebenarannya terlebih dahulu.

b) Penentuan Titik Duga (BM)

i) Penentuan titik duga atau Bench Mark dilakukan bersama-sama dengan konsultan Pengawas yang selanjutnya titik ini harus ditetapkan permanen, tidak berubah-ubah dengan penampang 20x20 cm, diberi tanda yang jelas, dijaga keutuhannya.

ii) BM tersebut harus tetap terpancang sampai akhir proyek dan merupakan itik dasar pengukuran elevasi setiap item pekerjaan.

iii) Jumlah BM minimal 4 bh dan lokasi pemasangan BM harus mendapat persetujuan dari pihak Konsultan Pengawas sebelum dilaksanakan.

c) Pemasangan Papan Bouwplank

i) Papan bouwplank klas III ukuran 20/2 harus dipasang pada patok-patok kayu 5/7 dengan jarak 180 - 200 cm.

ii) Ketinggian permukaan atas papan bouwplank sekurang-kurangnya sama dengan elevasi lantai I ( +/- 0.000) atau apabila di hendaki lain harus mendapat persetujuan dari konsultan Pengawas.

iii) Pemasangan papan bowplank harus water pass dan siku, benar-benar tertanam didalam tanah.

2 Pembuatan Papan Nama Kegiatan.

Adalah papan nama berukuran 1.00 x 0.80 m’ yang dipasang pada jalan lingkungan yang berada di dekat lokasi pekerjaan. Papan nama kegiatan mencantumkan identitas pekerjaan seperti : Nama pekerjaan, Nama–nama Rekanan terkait, Jangka Waktu Pekerjaan, dan lain – lain yang dianggap perlu.

(5)

Pengadaan Hanggar Unit Kendaraan Pada Kendaraan Roda 4 Dan

PASAL IV

PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI

1. Pekerjaan Galian Tanah pondasi

Lebar dan kedalam Pekerjaan ini tertuang dalam dokumen gambar teknis 2. Pekerjaan Urugan Pasir Bawah pondasi

Urugan Pasir ini yang mana pasir ini bersih dari campuran tanah dan ketebalan urugan hanya 5 cm

PASAL V

PEKERJAAN STRUKTUR

3.1 Lingkup pekerjaan

Bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan semua macam beton, beton bertulang dengan penulangannya termasuk bekisting dan perancah. Finishing dan pekerjaan-pekerjaan lain sesuai dengan gambar dan persyaratan yang ditentukan:

- Pekerjaan seksi lain yang berkaitan - Bahan-bahan dan penyimpanan

- Dasar ukuran tinggi dan ukuran-ukuran pokok - Pengukuran dan papan bangunan

(6)

Pengadaan Hanggar Unit Kendaraan Pada Kendaraan Roda 4 Dan

3.2. Bahan

1. Agregat

 Agregat untuk pekerjaan beton harus terdiri dari campuran agregat kasar dan halus, berisi batu pecah yang bersih, keras dan awet atau kerikil sungai alam atau kerikil dan pasir dari sumber yang disaring, semua agregat alam harus dicuci.

 Ukuran maksimum agregat kasar tidak boleh lebih besar dari tiga perempat ruang bebas minimum di antara batang-batang tulangan atau antara batang tulangan dan cetakan(acuan).

 Agregat halus harus bergradasi baik dari kasar sampai halus dengan hampir seluruh partikel lolos saringan 4,75mm.

 Semua agregat halus,harus bebas dari sejumlah cacat kotoran organic dan jika dimintakan demikian oleh Direksi Teknik harus diadakan pengujian kandungan organic menggunakanstandar SNI 03-2816.1-1992.Setiap agregat yang gagal pada Test warna, harus ditolak.

 Pasir laut tidak boleh digunakan untuk beton konstruksi. Pasir harus diambil dari sungai atau tambang pasir. Penambahan bahan lain seperti pasir dari batu pecah akan diijinkan,apabila menurut pendapat Direksi pasir yang ada tidak memenuhi gradasinya.Kandungan maksimum terhadap lempung tidak boleh lebih dari 3%

perbandingan berat.

2. Semen

 Semen yang dipergunakan dalam pekerjaan harus Portland Cement, harus sesuai dengan SKSNIT-151991, Kontraktor harus menyediakan contoh semen apabila diminta oleh Direksi, keduanya yaitu contoh dari gudang Kontraktor di lapangan dan dari pabrik. Portland cement yang disimpan dalam gudang lapangan harus memenuhi persyaratan teknis penyimpanan, bilamana Portland Cement telah mengeras, maka tidak boleh dipakai untuk campuran.

 Penyimpanannya harus dilaksanakan pada tempat yang tidak lembab dan tidak terkena air (diberi lapisan pada bahagian bawahnya dengan bahan yang kedap air), dan penumpukannya harus sesuai dengan urut-urutan pengiriman.

 Tinggi penumpukan tidak boleh lebih dari 2meter, semen yang rusak atau tercampur apapun tidak boleh dipakai.

3. Air

 Air yang dipakai untuk membuat, merawat beton dan membuat bahan adukan harus dari sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi standard SKSNIT-15 1991.

(7)

Pengadaan Hanggar Unit Kendaraan Pada Kendaraan Roda 4 Dan

4. Zat Tambahan Ditiadakan

5. Tulangan (khusus untuk beton bertulang)

 Tulangan baja untuk beton harus batang besi beton 16mm Ulir dan 8mm RPS seperti ditunjukan dalam gambar-gambar.

 Kontraktor harus menyediakan contoh tulangan dari gudang dilapangan, jika dibutuhkan oleh Direksi.Tulangan pada waktu pengecoran beton harus bersih dan bebas dari kerusakan, sisik gilingan yang lepas dan karat lepas.Batang- batang baja yang telah menjadi bengkok, tidak boleh diluruskan atau dibengkokan lagi untuk dipakai tanpa persetujuan Direksi.

 Besi penulangan beton harus disimpan dengan cara-cara yang memenuhi persyaratan, sehingga bebas dari kontaminasi langsung dengan udara/ tanah lembab,aspal,Lie (minyak) dan gemuk.

 Besi untuk tulangan beton ini penyimpanannya harus dikelompokkan berdasarkan ukuran masing-masing, dan harus memenuhi persyaratan dalam SK-SNI-T15 1991-03 yang dinyatakan dengan mutu fy240MPa, sesuai dengan keterangan pada gambar perencanaan.

 Untuk pengikat tulangan beton harus menggunakan kawat beton yang berukuran garis tengah minimal 1mm.

6. Bekisting

 Bekisting harus berbahan dasar kayu minimal kelas kuat III

 Dalam kondisi kering udara, tanpa cacat dan dapat menjamin kekokohan structural selama proses pengecoran dan perawatan beton.

 Bekisting untuk beton terbuat dari jenis reng ukuran5x5cm diperkuat dengan papan tebal 2 cm dan balok 5x7 cm yang mengikuti bentuk struktur dan pada sisi dalamnya dilapisi seng plat BJLS22 atau terbuat dari plat baja sesuai dimensi struktur, atau plywood 9mm, terkecuali dipersyaratkan lain oleh Direksi Direksi Teknik. Sebelum pemasangan bekisting, kontraktor harus memberikan gambar perencanaan bekisting secara lengkap untuk mendapatkan persetujuan Direksi DireksiTeknik.

3.3. Metode Pelaksanaan 1. Bekisting

 Bekisting harus dibuat tetap kaku selama pengecoran dan pengerasan dari beton dan untuk memperoleh bentuk permukaan yang diperlukan Kontraktor harus

(8)

Pengadaan Hanggar Unit Kendaraan Pada Kendaraan Roda 4 Dan

menyerahkan rencana-rencana dan penjelasan tentang bekisting dan harus membuat contoh-contoh bekisting untuk mendapat pengesahan Direksi.

 Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara yang dapat mencegah defleksi bahan-bahan bekisting. Bekisting serta sambungan-sambungan harus rapat, sehingga dapat mencegah kebocoran-kebocoranadukan selama pengecoran.

Lubang-lubang permukaan sementara harus disediakan didalam bekisting untuk memudahkan pembersihan bekisting.

 Bekisting harus dipasang sempurna, sesuai dengan bentuk-bentuk dan ukuran yang benar dari pekerjaan beton, yang ditunjukkan dalam gambar, cara pendukungan yang akan menghasilkan lubang-lubang atau tali-tali kawat yang membentang pada seluruh lebar dari permukaan ke permukaan beton tidak dibenarkan.

2. Baja Tulangan

 Kontraktor harus memahami sendiri semua penjelasan yang diberikan dalam gambar dan spesifikasi, kebutuhan akan tulangan baja yang tepatuntuk dipakai dalam pekerjaan. Daftar bengkokan yang mungkin diberikan oleh Direksi kepada Kontraktor harus diperiksa dan diteliti.

 Tulangan baja harus dipotong dari batang yang lurus, yang bebas dari belitan dan bengkokan atau kerusakan lainnya dan dibengkokan dalam keadaan dingin oleh tukang yang berpengalaman. Batang dengan garis tengah 20 mm atau lebih harus dibengkokan dengan mesin pembengkokan yang direncanakan untuk itu dan disetujui oleh Direksi.Ukuran pembengkokan harus sesuai dengan SKSNI T-15 1991 kecuali jika ditentukan lain atau diperintahkan oleh Direksi. Bentuk-bentuk tulangan baja harus sesuai dengan gambar, tidak boleh menyambung tulangan tanpa persetujuan Direksi.

 Kontraktor harus menempatkan dan memasang tulangan baja dengan tepat pada tempat kedudukan yang ditunjukan dalam gambar dan harus ada jaminan bahwa tulangan itu akan tetap pada kedudukan itu pada waktu pengecoran beton. Dalam keadaan apapun, penulangan dilarang terletak langsung diatas acuan/cetakan.

 Penulangan harus segera dibersihkans sebelum penggunaan, untuk menjamin kondisi pengikatan yang baik.

 Penyambungan batang baja penulangan harus disesuaikan dengan SKSNIT-15 199103 dan diuraikan lebih lanjut di bawah ini :

 Semua baja tulangan harus dipasang menurut panjang sepenuhnya seperti dinyatakan dalam gambar. Penyambungan batang baja, kecuali apabila ditunjukkan lain pada gambar, tidakakan diizinkan tanpa persetujuan Direksi

(9)

Pengadaan Hanggar Unit Kendaraan Pada Kendaraan Roda 4 Dan

Teknik. Setiap penyambungan demikian yang disetujui harus selang-seling sejauh mungkin dan ditetapkan pada titik tegangan tarik minimum.

 Apabila sambungan bertindih(lappedsplice) disetujui, panjang tindihan harus 40kali diameter dan batang-batang harus dilengkapi dengan kait.

 Pengelasan batang baja tulangan tidak diizinkan kecuali terinci pada gambar atau diizinkan secara tertulis oleh Direksi Teknik.

 Kawat ikat harus kokoh dengan akhir puntiran menghadap kedalam beton.

 Jarak antara penulangan yang sejajar tidak boleh kurang dari diameter batang atau ukuran maksimum agregat kasar ditambah10 mm, dengan minimal 30 mm, yang mana lebih besar.

 Apabila penulangan dalam balok terdiri dari lebih satu lapis batang, penulangan lapis atas diletakkan tepat di atas lapis bawah penulangan dengan ruang bebas /jarak vertical minimum 25mm.

 Batang tulangan baja harus diletakkan sedemikian sehingga selimut beton minimum menutupi pinggir luar penulangan, diberikan pada Tabel 5.35.4 untuk beberapa macam kondisi.

3.4 Mengawasi dan Mencampur Bahan Beton

 Kontraktor harus mencampur dengan hati-hati bahan-bahan dari tiap kelas beton dengan perbandingan berdasar ukuran volume. Air harus ditambahkan pada bahan batuan, pasir dan semen(semen padang) didalam mesin pengaduk mekanis, banyaknya harus menurut jumlah paling kecil yang diperlukan untuk memperoleh pemadatan penuh. Alat pengukur air harus menunjukan banyak nya air yang diperlukan dan direncana agar segara otomatis berhenti bila jumlah air tersebut sudah dialirkan kedalam campuran dan kemudian bahan- bahan beton seluruhnya benar-benar tercampur. Beton pra campur boleh digunakan dengan persetujuan Direksi lebih dahulu. Apabila pencampuran beton dengan mutu 17MPa diijinkan dengan tenaga manusia, maka semen, batuan dan pasir harus dicampur diatas lantai kayu yang rapat. Bahan-bahan harus diaduk paling sedikit dua kali dalam keadaan kering dan sedikitnya tiga kali sesuda hair dicampurkan, sampai campuran beton mencapai warna dan kekentalan yang sama/merata.

 Kontraktor harus merencanakan tempat dari alat pencampur dan tempat bahan- bahan untuk member ruang kerja yang cukup. Rencana ini harus diserahkan untuk mendapat persetujuan Direksi, sebelum alat pencampur dan bahan-bahan ditempatkan.

(10)

Pengadaan Hanggar Unit Kendaraan Pada Kendaraan Roda 4 Dan

3.5 Mengangkut, Menempatkan dan Memadatkan Beton

 Beton harus diangkut sedemikian rupa sehingga sampai ditempat penuangan, beton masih mempunyai mutu yang ditentukan dan kekentalan yang memenuhi dan tidak terjadi penambahan atau pengurangan apapun sejak meninggalkan tempat adukan. Kontraktor harus mendapat persetujuan Direksi atas pengaturan yang direncanakan, sebelum pekerjaan pembetonan dimulai.

 Beton tidak diperbolehkan untuk dijatuhkan dari ketinggian lebih dari 1,50 meter, ketebalan beton dalam ruangan tidak boleh lebih dari 1m, untuk setiap kali pengecoran.

 Pengecoran harus dilaksanakan terus menerus sampai ketempat sambungan cor yang direncanakan sebelumnya. Kontraktor harus mengingat pemadatan dari beton adalah pekerjaan penting dengan tujuan untuk menghasilkan beton rapat air dengan kepadatan maksimum. Pemadatan harus dibantu dengan pemakaian mesin penggetar dari jenis tenggelam, tetapi tidak mengakibatkan bergetarnya tulangan dan acuan. Jumlah dan jenis alat getar yang tersedia untuk dipakai pada setiap masa pembetonan, harus dengan persetujuan Direksi.

2.3. SHOP DRAWING DAN CONTOH

2.3.1

Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan) berdasarkan gambar dokumen kontrak dan telah disesuaikan dengan keadaan dilapangan

2.3.2

Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk detail-detail khusus yang belum tercakup lengkap dalam gambar kerja/dokumen kontrak

2.3.3

Gambar kerja harus menunjukkan semua denah, potongan, material finishing dan warna serta ukuran penuh detail untuk difabrikasi, perakitan, pemasangan dan penguatan angkur.

2.3.4

Detail ukuran penuh harus menunjukan dan menjelaskan perangkat yang terkait dan ketebalan, konstruksi dan finishing, area yag akan di-seal, tipe dan penggunaan sealant, gaskets, toleransi fabrikasi dan pemasangan

2.3.5

Gambar kerja harus benar-benar menunjukkan detail dari desain dan konstruksi atas semua bagian pemasangan dan material

2.3.6

Shop drawing sebelum pelaksanaan harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Konsultan Pengawas

2.3.7

Kontraktor harus menyerahkan contoh material yang akan digunakan. Contoh bahan tersebut harus mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas/MK

(11)

Pengadaan Hanggar Unit Kendaraan Pada Kendaraan Roda 4 Dan

2.4. FABRIKASI

2.5.1

Untuk alasan kepraktisan, pemasangan dan perakitan dilaksanakan di bengkel kerja sehingga siap dipasang di lokasi pekerjaan.

2.5.2

Lakukan pengukuran lapangan dan ketinggian untuk memastikan atau melengkapi hal-hal yang tertera pada gambar sehingga sesuai dengan tata letak dan pemasangan pekerjaan yang pas.

2.5.3

Lakukan koordinasi mengenai toleransi atas dimensi terhadap elemen bangunan yang berada disekitarnya dan lakukan konfirmasi sebelum pekerjaan dimulai.

2.5.4

Komponen penguat/pengencang harus dibuat tidak terlihat, dengan memiliki kekuatan yang ditentukan, dan difabrikasi dari bahan yang ditentukan.

PASAL VI PEKERJAAN

TAPAK, SLOOF, KOLOM, BALOK DAN LANTAI

1.0 UMUM

1.1 INSTRUKSI UMUM

1.1.1 Pekerjaan pada bagian ini dilakukan sesuai dengan persyaratan dalam Dokumen Kontrak.

1.1.2 Lakukan pemeriksaan menyeluruh atas gambar, spesifikasi dan lokasi pekerjaan, untuk menentukan lingkup, batasan, bahan material, kondisi yang dihadapi sehubungan dengan pekerjaan lain yang harus benar-benar memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan.

1.2 LINGKUP PEKERJAAN

1.2.1 Pek. Pasang Lantai Beton K225 (Ready Mix)

1.2.2 Pek. Pasang Tapak, sloof, Tiang/Kolom, Balok beton K250

1.3 PENGUJIAN

1.3.1 Sebuah perusahaan inspeksi dan pengujian yang independen akan ditunjuk dan dibayar oleh kontraktor untuk melaksanakan serangkaian pengujian berikut.

1.3.2 Sampling dan pengujian adukan semen, satu kali dilakukan pada saat memulai pekerjaan dan berikutnya pada interval yang diminta oleh Pemberi Tugas/Konsultan Perencana/Konsultan Pengawas selama pekerjaan berlangsung, sesuai dengan persyaratan Peraturan Beton Indonesia.

(12)

Pengadaan Hanggar Unit Kendaraan Pada Kendaraan Roda 4 Dan

1.3.3 Peralatan dan biaya untuk pengujian disediakan oleh Pemborong.

1.3.4 Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas berhak meminta pengulangan pengujian bila hal ini dianggap perlu.

1.4 PENYIMPANAN, PENGIRIMAN DAN PENANGANAN

1.4.1 Lakukan koordinasi pengiriman sehingga sesuai dengan jadwal konstruksi, dan lakukan pengaturan pembongkaran dilokasi pekerjaan untuk kemudian disimpan.

Jangan membebani bagian bangunan manapun yang melebihi batas aman desain pembebanan.

1.4.2 Lindungi struktur dan pekerjaan lain selama pengiriman, penyimpanan, penanganan dan pelaksanaan pekerjaan.

1.4.3 Harus tersedia peralatan yang aman dan memadai untuk melaksanakan pekerjaan ini. Hoisting, perancah (scaffolding), perkakas, lokasi pembuatan, dan perlengkapan lain yang diperlukan sehingga penyelesaian pekerjaan dapat dilaksanakan dengan sesuai.

1.4.4 Dengan persetujuan Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas, bahan semen PC dalam kondisi utuh, tidak cacat, disegel dan berlabel pabrik, bertuliskan type dan tingkatannya.

1.4.5 Bahan harus diletakkan di tempat yang kering, berventilasi baik, terlindung, bersih.

1.4.6 Pemborong bertanggung jawab atas kerusakan bahan-bahan yang disimpan.

1.5 KOORDINASI

1.5.1 Sebelum memulai pekerjaan, kontraktor harus sudah berdiskusi dan berunding dengan para pekerja, kontraktor pekerjaan lain, suplier-suplier, dan pihak yang terkait untuk dapat memastikan bahwa semua, atau bahan apapun yang dibutuhkan untuk dipasang pada pekerjaan tersebut, pada saat pelaksanaan pekerjaan sudah ditentukan dan disiapkan untuknya.

2.0 PRODUK

2.1 MATERIAL

2.1.1 SEMEN: sesuai dengan AASHATO M85 sebagaimana tercantum dalam Pekerjaan Beton.

2.1.2 AGREGAT: dicuci, bersih, kuat, berbutir, alami, partikel berukuran dari halus hingga kasar, bebas dari zat beracun, dan harus sesuai dengan AASHATO T21.

2.1.3 AIR: bersih, jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak beraroma, bebas dari kotoran, dan harus sesuai dengan AASHATO T26.

(13)

Pengadaan Hanggar Unit Kendaraan Pada Kendaraan Roda 4 Dan

2.2 ADUKAN MORTAL

2.2.1 Pencampuran material harus dilaksanakan ditempat yang memang diperuntukkan untuk keperluan itu, yaitu landasan papan.

2.2.2 Material mortar dicampur dengan menggunakan pengaduk mekanis bermesin yang telah mendapat persetujuan, sebagaimana dipergunakan untuk pembuatan adukan beton. Pengadukan dilakukan secara kering, lalu ditambahkan dengan air.

2.2.3 Jangan mencampur mortar yang berbeda tipe dengan menggunakan mesin pengaduk (mixer) yang sama, kecuali bila mixer telah terlebih dahulu dibersihkan secara menyeluruh.

2.2.4 Adukan harus dipakai maksimal dalam waktu satu (1) jam setelah pencampuran/pengadukan/pembuatan.

3.1 PEMBERSIHAN

3.1.1 Sejalan dengan kemajuan pekerjaan dan penyelesaian pekerjaan, lokasi pekerjaan harus dibersihkan dari sampah dan puing.

PASAL VII

PEKERJAAN RANGKA, PENUTUP ATAP dan BESI ANGKUR

A. Bahan Material

Bahan – bahan utama dari pekerjaan ini adalah :

 Anchor Bolt 2,5cm x 70cm (baut angkur struktur bangunan)

 Tiang besi pipa baja hitam 4’’. SNI SPINDO(black steel)

 Besi pipa baja hitam 3’’. SNI SPINDO(black steel)

 Besi pipa baja hitam 2’’. SNI SPINDO(black steel)

 Gording besi CNP 100 tebal 2.3mm

 Atap Spandek Warna tebal 0.35 mm.

B. Pelaksanaan

 Anchor Bolt 2,5cm x 70cm (baut angkur struktur bangunan)

Sebelum besi angkur ini dipasang, terlebih dahulu tiang/kolom dibuat dan sebelum dicor, besi angkur distel/dipasang, posisi besi angkur ini tertanam dalam kolom/Tiang yang tinggal hanya ujung bautnya sepanjang 10 cm , sehingga pada pemasangan plat angkur nantinya pas ketika dipasang kan.

(14)

Pengadaan Hanggar Unit Kendaraan Pada Kendaraan Roda 4 Dan

 Tiang Besi pipa baja hitam 4”, 3’’ dan 2’’ SNI SPINDO(black steel) - Persiapan alat-alat :

Water pas, siku, grinda, grinda potong, travo las, kawat las RB. 2.6 aws 6013, bending pipa.

- Persiapan Material :

Pipa besi baja hitam dia 4’’, dia 3’’, dan dia 2’’ SNI SPINDO(black steel), besi CNP 100 tebal 2,3mm, besi siku L 80.80.8, 8mm stiffeners, baut 1/2’’A325=168bh, baut ¾’’ A325=336bh, plat besi hitam 8mm dan besi plat tebal 16mm

- Pengukuran.

Terlebih dahulu melakukan pengukuran pada pipa-pipa yang ada, baik pipa besi baja hitam 3” dan 2’’ maupun pada pipa 4” agar nanti dalam melaksanakan pekerjaan pemotongan terhadap besi-besi tersebut natinya terlaksana dengan baik dan benar.

- Bending pipa.

Setelah Melakukan pengukuran pada pipa, barulah melakukan bending pada pipa 3” Bending pipa harus disesuaikan dengan dengan gambar bestek, yang

dibuatkan oleh konsultan perencana, cara melengkukkannya itu harus benar benar pas,sehingga nanti dalam penyambungan pipa tersebut pas dan bisa masuk baut yang akan ditempatkan nantinya.

- Pemotongan dan Las

Setelah bending pipa 3”, barulah melakukan pemotongan terhadap pipa 3” itu tersebut, pemotongan harus sesuai dengan gambar bestek yang dibuat oleh konsultan perencana. setelah dipotong baru dibuatkan plat tempat penyatuan antara pipa yang satu dengan pipa yang satunya lagi, plat penyambung tersebut dilas penuh sekelilingnya dengan Kawat Las RB 2,6 AWS 6013, dan dia benar- benar kuat untuk menahan beban nantinya, tentunya penyatuan pipa antara pipa tersebut akan menggunakan baut untuk penyambungannya tersebut.

Kemudian melakukan pemotongan terhadap pipa 2”, pipa 2” ini dipotong berdasarkan gambar bestek yang dibuat oleh konsultan perencana, berapa panjangnya, kemudian dipotong sesuaikan dengan lekukan penyambungnya itu.

Dan dilas menggunakan kawat las RB.2,6 AWS 6013.dan begitu seterusnya.

Kemudian pemberian Stoper Kuda-kuda siku, stoper kuda-kuda siku ini dilas penuh disesuaikan dengan jarak gording yang dibuatkan oleh konsultan perencana. ini dilakukan agar memudahkan nantinya dalam pemasangan besi CNP 100 tersebut.

(15)

Pengadaan Hanggar Unit Kendaraan Pada Kendaraan Roda 4 Dan

- Penyetelan.

Setelah dibending,dipotong,dan dilas, barulah mengadakan penyetelan terhadap kuda-kuda yang akan dipasangkan diatas nanti. cara memasang kuda-kuda besi baja ini dilakukan dengan cara diangkat dengan menggunkan mesin alat crane.

Diangkat keatas lalu dipasangkan posisinya pas diatas balok kolom, diletakkan lalu dikunci dengan Anchor Bolt 2,5cmx70cm.

Setelah dipasang, dan terkunci kuat, dan jangan lupa agar kedua tiang kuda-kuda terlihat kokoh dan kuat maka pungsi dari pada stang treek inilah yang akan memegang dan menahannya,setelah itu barulah mulai dalam pemasangan gording CNP 100. Besi CNP 100 ini dipasangkan diatas besi baja 3’’ yang sudah diberikan stoper kuda-kuda siku agar maksud, supaya mempermudah dalam hal meletakkan besi tersebut CNP 100 itu. Setelah besi CNP 100 terpasang, barulah kita memasangkan atap spandek warna dengan ketebalan 0,35mm, atap ini dipasangkan dengan cara dipakukan dengan paku baut yang telah disesuaikan.

 Atap spandek warna tebal 0.35mm

- Pemasangan atap spandek warna ini dikerjakan setelah gording terpasang.

Dipasangkan dengan jarak perlembar 6 m, setelah itu sisanya untuk kiri dan kanan. Ini dipasangkan dengan menggunakan paku atap.

- Sebelum dikerjakan, semua bahan harus ditunjukkan kepada Pengawas/ Direksi mendapatkan persetujuan. Material yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan.

- Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian maka bahan-bahan pengganti harus disetujui Direksi.yang didasarkan contoh yang diajukan Kontraktor.

- Kecuali peralatan/bahan yang tampak pada gambar,Kontraktor tidak diperkenankan untuk memasang bahan lain tanpa persetujuan Direksi

- Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar,spesifikasi dan lainnya, maka Kontraktor harus segera melaporkan kepada Direksi.

- Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat bila ada kelainan/perbedaan ditempat itu, sebelum kelainan/perbedaan tersebut terselesaikan.

- Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bilaa da kerusakan yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi,atas biaya Kontraktor,selama kerusakan tersebut bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik.

(16)

Pengadaan Hanggar Unit Kendaraan Pada Kendaraan Roda 4 Dan

PASAL VIII PEKERJAAN LANTAI

1.0 UMUM

1.1 INSTRUKSI UMUM

1.1.1 Pekerjaan pada Bagian harus sesuai sebagaimana dipersyaratkan dalam Dokumen Kontrak.

1.2 PENGALAMAN

1.2.1 Pekerjaan ini dilaksanakan oleh perusahaan yang memiliki tempat pembuatan dan peralatan yang memadai, serta tenaga kerja yang terlatih. Perusahaan telah dikenal dan memiliki pengalaman yang cukup untuk melaksanakan pekerjaan sejenis

1.3 LINGKUP PEKERJAAN

1.3.1 Pekerjaan Lantai Beton K225 (Ready Mix)

1.3.2 Pekerjaan Tapak, Sloof, Kolom, dan Balok beton K250.

1.4 PEMASANGAN

1.4.1 Struktur lantai untuk penutup yang menggunakan beton K225 (Ready Mix), harus kaku dan mampu menahan beban, serta memenuhi persyaratan lendutan maksimum yang diijinkan.

1.4.2 Struktur tapak, sloof , kolom, dan balok menggunakan beton K250.

2.1 PENYERAHAN CONTOH PEKERJAAN

2.1.1 Serahkan contoh untuk mendapat persetujuan dari setiap keping yang ditentukan dengan ukuran 400 mm x 400 mm. Contoh tersebut harus dilengkapi dengan pengenal berupa warna, nomor kode, nama pabrik pembuat, nama pekerjaan, dan lokasi pekerjaan.

2.1.2 Serahkan tiga (3) salinan dari petunjuk pemeliharaan untuk disertakan dalam Buku Tunjuk Pemeliharaan Pemberi Tugas.

2.1.3 Dari setiap material yang ditetapkan, lengkap dengan finishing masing – masing, cadagan disediakan 2%.

2.1.4 Material cadangan dikirim dalam kemasan yang tertutup dengan ditempel label.

Cadangan diserahkan kepada Pemberi Tugas sebagaiman diminta.

2.1.5 Material cadangan harus berasal dari produksi yang sama untuk material yang digunakan di lokasi pekerjaan.

(17)

Pengadaan Hanggar Unit Kendaraan Pada Kendaraan Roda 4 Dan

2.2 PELAKSANAAN 2.2.1 INSPEKSI

2.2.1.1 Pastikan kondisi lingkungan dan permukaan belakangnya bahwa telah sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.

2.2.1.2 Pekerjaan yang cacat akibat pemasangan pada permukaan yang tidak sempurna akan dianggap sebagai tanggug jawab dari pelaksana pekerjaan ini.

1.03. Syarat Pemeliharaan A. Perbaikan

Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak/ cacat/ kena noda. Perbaikan dilaksanakan sesuai pengarahan Konsultan Perencanaan dan tidak mengganggu pekerjaan finishing lainnya. Bila kerusakan pekerjaan ini bukan oleh tindakan Pemakai ruang pada waktu pekerjaan dilaksanakan maka Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan tersebut sampai dinyatakan dapat diterima oleh Pengawas Lapangan/ Management Konstruksi (MK). Biaya yang ditimbulkan untuk pekerjaan perbaikan ini menjadi tanggungan Pemborong.

B. Pengamanan

Pemborong wajib mengadakan pelindungan/ pengamanan terhadap hasil pekerjaan. Untuk itu Pemborong harus mengadakan koordinasi dengan pihak pekerjaan finishing lainnya, dengan pengarahan Pengawas Lapangan / Management Konstruksi(MK).agar pekerjaan yang telah dilaksanakan tidak terganggu atau rusak. Biaya yang diperlukan untuk pengamanan ini menjadi tanggung jawab Pemborong sampai hasil pekerjaan diterima dengan baik.

1.03. Syarat Penerimaan

Penerimaan pekerjaan ini dapat dilaksanakan dengan memenuhi sebagai berikut:

A. Hasil pekerjaan yang dipasang harus rapih, rata untuk permukaan tidak terdapat flek/kotor/gompal dan retak-retak pada permukaan.

B. Semua kegiatan pelaksanaan telah memenuhi persyaratan gambar perancangan, shop drawing dan pengarahan yang diberikan oleh Konsultan Perencanaan.

(18)

Pengadaan Hanggar Unit Kendaraan Pada Kendaraan Roda 4 Dan

PASAL IX

PEKERJAAN ELEKTRIKAL

1.0 LINGKUP PEKERJAAN

3.2.1 Lingkup pekerjaan ini termasuk penggantian, pengadaan dan pemasangan semua material, peralatan, tenaga kerja dan lain-lain untuk pemasangan, pengetesan, commissioning dan pemeliharaan yang sempurna untuk seluruh instalasi listrik seperti dipersyaratkan dalam buku ini dan seperti ditunjukkan dalam gambar-gambar perencanaan listrik. Dalam Pekerjaan ini harus termasuk sertifikat pabrik dari peralatan yang akan dipakai dan pekerjaan-pekerjaan kecil lain yang berhubungan dengan pekerjaan ini yang tidak mungkin disebutkan secara terinci didalam buku ini tetapi dianggap perlu untuk keselamatan dan kesempurnaan fungsi dan operasi sistem distribusi listrik.

3.2.2 Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik dalam BQ, spesifikasi teknis ini ataupun yang tertera dalam gambar-gambar perencanaan, dimana bahan dan peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan pada spesifikasi teknis ini. Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan dan atau peralatan yang dipasang dengan spesifikasi teknis yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban Kontraktor untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.

2.0 PERSYARATAN TEKNIS PENUNJANG INSTALASI

6.1 Ujung conduit diberi tules agar tidak merusak isolasi kabel (kabel listrik eterna NYM 2x2.5 kawat tembaga isi 2).

6.2 Conduit untuk keperluan instalasi satu dengan instalasi lainnya harus dibedakan dengan cara dicat finish dengan warna yang berbeda sebagai berikut :

6.5.1 Instalasi listrik : warna hitam,

6.3 Pemakaian conduit disini dimaksudkan untuk finishing seluruh instalasi daya, instalasi penerangan dan instalasi lainnya. Oleh karena itu pemasangannya harus dilakukan serapi mungkin dan dikoordinasikan dengan pekerjaan Finishing Arsitektur.

PASAL X

PEKERJAAN PENGECATAN

A. Umum:

Lingkup Pekerjaan

(19)

Pengadaan Hanggar Unit Kendaraan Pada Kendaraan Roda 4 Dan

1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya, peralatan dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini,hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

B. Bahan:

Bahan :

 Cat Jotun eksterior:

Bahan dasar dari jotun exterior , yang cocok untuk pemakaian eksterior dengan formula Warna tahan lama, tahan terhadap lumut dan jamur serta tahan kelupas dan anti kapus. Lapisan Pertama:

 Cat dasar jenis Jotun exterior.

 Pelaksanaan pekerjaan dengan roller.

 Ketebalan lapisan 25–40micron atau daya sebar perliter 13–15 m2.

 Tunggu selama minimum 24jam sebelum pelaksanaan pelapisan berikutnya

 Lapisan Kedua dan Ketiga:

 Cat jenis Jotun Exterior

 Pelaksanaan pekerjaan dengan roller

 Ketebalan lapisan 25-40 micron atau daya sebar perliter 11-17 m2 perlapis

 Tenggang waktu antara pelapisan minimum 12 jam

 Warna ditentukan kemudian

C. Pelaksanaan

1. Pekerjaan Finishing Kolom

 Semua bidang pengecatan harus betul-betul rata, tidak terdapat cacat (retak,lubang dan pecah-pecah).

 Pengecatan tidak dapat dilakukan selama masih adanya perbaikan pekerjaan pada bidang pengecatan.

 Bidang pengecatan harus dalam keadaan kering serta bebas dari debu, lemak, minyak dan kotoran-kotoran lain yang dapat merusak atau mengurangi mutu pengecatan.

 Pengecatan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Direksi serta jika seluruh pekerjaan instalasi didalamnya telah selesai dengan sempurna

 Sebelum pekerjaan dapat dimulai atau dilakukan, percobaan-percobaan bahan dan warna harus dilakukan oleh Kontraktor untuk mendapatkan persetujuan Perencana dan Direksi. Pengerjaan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang disyaratkan oleh pabrik yang bersangkutan

 Kontraktor harus menggunakan tenaga-tenaga kerja terampil/ berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan pengecatan tersebut, sehingga dapat tercapainya mutu pekerjaan yang baik dan sempurna

(20)

Pengadaan Hanggar Unit Kendaraan Pada Kendaraan Roda 4 Dan

PASAL XI PENUTUP

Hal-hal yang belum tercantum dalam spesifikasi teknis umum dan spesifikasi teknis khusus ini akan ditentukan oleh Pengawas Lapangan.

Semua pekerjaan yang tercantum dalam bestek ini merupakan kesatuan pekerjaan yang ditawar dan wajib dilaksanakan dengan sempurna keseluruhannya oleh Penyedia.

Pasir Pengaraian, Agustus 2022 Dibuat Oleh :

CV. SCALA MANDIRI PRATAMA

Ir. DEDI MARDANI.K Direktur

Referensi

Dokumen terkait

Konservasi dalam pengertian demikian dapat dimajukan dan dikembangkan melalui penemuan sumber–sumber baru, pengembangan metoda–metoda baru untuk memperoleh untuk memperolehnya

% Siswa Satuan Pendidikan Dasar Mendapatkan Skrining Kesehatan Sesuai Standar.. % Usia 20 – 59 Tahun

Teknologi ini juga menjadi cara yang lebih simpel untuk mengoneksikan PC dengan printer, dibandingkan harus membuat network permanen, baik kabel atau nirkabel. Beberapa

Hasil residu dari labu lemak dikeringkan dengan waterbath sampai pelarutnya kering, kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 150 o C selama 3 jam, lalu didinginkan

Dari uji pertumbuhan bakteri, diketahui bahwa pepton isi perut ikan cunang dapat mendukung pertumbuhan bakteri dalam media terutama bakteri Staphylococcus aereus

Posisi trandelenburg dengan sudut 30 0 atau dengan menaikkan kaki tempat tidur 35 - 40 cm, sedikit miring kekiri apabila yang akan di drainase pada lobus tengah (Bronkhus lateral

Zat aditif makanan atau bahan tambahan makanan adalah bahan yang ditambahkan ke dalam makanan selama proses produksi, pengemasan, atau penyimpanan dengan tujuan

diartikan sebagai hasil kerja seseorang pegawai, sebuah proses manajemen atau suatu organisasi secara keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut harus dapat ditunjukan