SPM 2015-2019
UKM dan KIA
Purnawan Junadi
FKMUI, 2015
Pemeriksaan kehamilan:
SDKI 1991-2012
0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 1991 1994 1997 2002 2007 2012 55.1 63.1 70.4 81.0 81.5 87.8 K u n ju n g an A N C ( % ) Reference period 4+ 2-3 1 0 Sumber, Trihono 2014Cakupan Linakes: 1990 - 2010
Sumber: 1990-2007 (Susenas), 2010 (Riskesdas)
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 1990 2000 2007 2010 40.7 66.9 75.4 82.2
Paradox KIA(Trihono, 2014)
•
Cakupan pelayanan kesehatan maternal
membaik, tetapi kenapa AKI meningkat?
•
Kemungkinan sebabnya:
1. Kualitas pelayanan yang belum baik
2. Kondisi ibu hamil yang tidak optimal
3. Faktor di luar kesehatan (termasuk
pendidikan, kesejahteraan, norma
keluarga, keluarga berencana, dll)
Usia Kawin
Proporsi Remaja/Dewasa Muda Menurut Tempat Tinggal dan Status Kawin, Riskesdas 2010
Jenis Kelamin Kelompok Umur (Tahun) Kota Desa Belum Kawin Kawin Belum Kawin Kawin Laki-laki 10-14 99,9 0,1 99,9 0,1 15-19 98,7 1,3 97,8 2,2 20-24 82,9 17,1 71,7 28,3 Perempuan 10-14 99,9 0,1 99,7 0,3 15-19 92,8 7,2 82,5 17,5 20-24 46,9 53,1 14,4 85,6
Proporsi Perempuan Kawin 15-49 tahun Menggunakan KB Saat ini, 2010-2013 55.8 59.7 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 Papua Maluk u NTT Pabar Kep.Riau Sum ut M alut Ac eh Sulbar Suls el Sult ra Sum bar DKI DIY R iau Kalt im NTB Sult eng IN D ON ESI A Banten J at im J at eng Bali J abar Babel Gorontalo Sulut Kals el Sums el Bengkulu Kal teng J am bi Kalbar Lam pung 2010 2013
36.8 37.2 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 Kep.Riau D IY D KI Kalt im Babel Bali Banten Sulut J abar Jatim Sum s el J at eng Riau Indonesia J am bi Kalbar Gorontalo Sum bar Bengkulu Papua Maluk u Sul s el M alut Sult eng Kalt eng Ac eh Sum ut Sult ra Lam pung Kals el Pabar NTB Sulbar NTT 2007 2010 2013
Kecenderungan Provinsi: 2007-2013
Proporsi Balita Pendek
Rata-rata Tinggi Badan Anak Umur 5-18 tahun dibanding Rujukan (WHO 2007) : 2007-2013
100.0 110.0 120.0 130.0 140.0 150.0 160.0 170.0 180.0 190.0 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Rat a 2 T ing g i Ba d a n (cm ) Umur (tahun) Laki-laki Rujukan 2007 2010 2013 100.0 110.0 120.0 130.0 140.0 150.0 160.0 170.0 180.0 190.0 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Ra ta 2 T ing g i B a d a n (cm ) Umur (tahun) Perempuan Reference 2007 2010 2013 Beda 12,5 cm Beda 9,8 cm
Per undang2an: dari SKN ke SPM
UU 23 th 2014
• Kesehatan sebagai urusan wajib menyangkut pelayanan dasar
RPP SPM • New Public Services
R Per Pres 6 SPM
• SPM kesehatan: perubahan
U R U S A N P E M E R I N T A H A N Y A N G D I O T O N O M I K A N PILIHAN (12:3) 1. kelautan dan perikanan; 2. pariwisata; 3. pertanian; 4. kehutanan; 5. energi dan sumberdaya mineral; 6. perdagangan; 7. perindustrian; dan 8. transmigrasi. 1. Pendidikan; 2.kesehatan; 3. Pekerjaan umum; 4. Perumahan Rakyat; 5. ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat; 6. sosial; WAJIB UU 23 th 2014 1. penataan ruang; 2. lingkungan hidup; 3. ketahanan pangan;
4. administrasi kependudukan dan pencatatan sipil;
5. Pengendalian penduduk dan keluarga berencana;
6. Perhubungan; dan 7. tenaga kerja; 8. pertanahan;
9. Komunikasi dan informatika;
10. Koperasi, usaha kecil, dan menengah; 11. Penanaman modal;
12. Kepemudaan dan olah raga; 13. Pemberdayaan masyarakat desa;
14. Pemberdayaan perempuan perlindungan anak; 15. Statistik; 16. Persandian; 17. Kebudayaan; 18. Perpustakaan; dan 19. Kearsiapan.
tidak berkaitan dengan pelayanan dasar (12:2)
berkaitan dengan pelayanan dasar (!2:1)
12
Pembagian Urusan Bidang Kesehatan
(pasal 13/Lampiran UU 23/2014)
Urusan Pusat Prop Kab
Upaya Kesehatan
UKP Nas UKP Prop UKP Kab
UKM Nas UKM Prop UKM Kab
RS A/PMA /fasyankes RS B/Fasyankes RS C dan D/Fasyankes SDM
Standardisasi dan registrasi
POACE SDM UKP POACE SDM UKP
POACE SDM UKM POACE SDM UKM
Farmasi, Alkes, Makmin
Pemberdayaan Mas
Pemmas Nas Pemmas Prop Pemmas kab
NSPK (16:1-5) NSPK (!6: 1-5)
UKM dan SPM
Pusat
UKM pusatPropinsi
UKM prop PM PropinsiKab/kota
UKM kab PM Kab/Kota SPM (Pasal 18) NSPK (pasal 16)Seberapa minimal? Kemampuan
(30% dr 30%)dan Keharusan
APBD
Kab/Kota Kaya Kab/Kota Kurang
SPM UKM Kab APBD Kab/Kota Cukup SPM UKM Kab APBD SPM UKM Kab APBN
Tujuan SPM
1. Panduan dari pemerintah pusat untuk daerah dalam memberikan pelayanan esensial
(UU23/2014 psl 18, ay 2)
2. Alat pemerintah pusat dalam memastikan bahwa setiap WNI memperoleh pelayanan esensial yang sama (UU23/2014 psl 67 f/68/70/73)
3. alat kontrol masyarakat atas penyelenggaraan pemerintahan daerah (UU23/2014 psl 72)
Perubahan SPM 2015-2019(1):
Dari Kinerja Program “kesehatan”
1ke Kinerja
Pemerintah Daerah
•
Konsekwensi
1. Menjadi profil Kinerja Bupati/Walikota (6 SPM) 2. Tekanan untuk menjediakan sumber daya yang
cukup agar prosesnya berjalan adekuat
Perubahan cara melayani (2)
•
SPM lama: Pelayanan diselenggarakan oleh
pemda di faskes pemerintah Puskesmas dan
jaringannya (Pustu, posyandu) dan RSUD
•
SPM 2015-2019. Pemerintah bertanggung
jawab menyediakan pelayanan yg dibutuhkan
tetapi tidak harus menyelenggarakan sendiri,
bisa bekerja sama dengan faskes bukan milik
pemda
Penyediaan pelayanan kesehatan
(pasal 11, RPP SPM)
•
Pemda
menyediakan
sendiri yankes yang
dibutuhkan di lokasi pelayanan pemerintah
•
Membeli, mensubsidi
atau
kemudahan
lainnya
agar BUMD/N atau BU swasta yang mempunyai
yankes yang dibutuhkan agar bisa menyediakan
nya untuk WNI yang membutuhkan
•
Memberikan voucher
kepada WNI yang
membutuhkan untuk mendapatkan yankes yang
dibutuhkan
•
Bekerja sama
dengan BUMD/N atau BU swasta
Lokasi Pelayanan SPM
•
Puskesmas dan jaringannya dan RSUD
•
Faskes BUMD/N
•
Dokter praktek swasta, Klinik swasta dan RS
swasta
•
Faskes pemda/BUMD/BUMN ataupun swasta
di wilayah tetangga
Kriteria: mampu melayani sesuai standar dan
diatur melalui mekanisme kerja sama
Perubahan SPM 2015-2019 (3):
dr Pendekatan Penyakit ke Sasaran
•
SPM lama: Pendekatan Penyakit: Kinerja
dibangun berdasarkan keberhasilannya
menangulangi “penyakit”
•
SPM baru: pendekatan sasaran: Kinerja
dibangun berdasarkan keberhasilannya
memberikan kepada masyarakat pelayanan
berstandar.
•
Sasaran: seluruh masyarakat berdasarkan daur
ascobat/PTS/AIPHSS 2014 PUS Bumil Bulin Neona tus/ Bayi Balita SPD SPL/Re maja Dewa sa Usila Promotif Sp proteksi Deteksi Dini PTM KB ANC lengkap LINAKES Kf Di rujuk LINAKES Kn Dirujuk IMM GIZI MTBS IMM GIZI MTBS UKS UKS KESREP Deteksi Dini Deteksi Dini DOA PT S
Perubahan SPM baru (4)
•
Target SPM lama = 70 – 100 %
•
Taget SPM baru 100 %
– Seluruh penduduk yang membutuhkan pelayanan harus dilayani sesuai standar
Menghitung Sasaran
•
Sasaran di hitung sesuai daur kehidupan
•
Sasaran tahun yang akan datang berdasarkan
survey berkala atau laporan
penyelenggaraan
(RPP psl 10)
•
Dikurangi yang
bisa memenuhi sendiri
yankes
yg dibutuhkan (RPP psl 19 c)
•
Dikurangi
yang sudah dilayani melalui BPJS,
khususnya
untuk pelayanan bumil, bersalin,
SPM dan Monev
Kab/Kota Mampu Kab/Kota Tidak mampuTercapai Wajar Reward
Tidak
Tercapai Sanksi Dibantu
• SPM tercapai: – Komplimen – Penghargaan • SPM not tercapai – sanksi/Diambil alih oleh Propinsi – Dibantu dengan DAK
SPM Provinsi
A. Promosi Kesehatan
1. % Satuan Pendidikan Menengah dan Satuan Pendidikan Khusus Mendapatkan Promosi Kesehatan
2. % Promosi Kesehatan Melalui Media Massa
B. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
1. % Satuan Pendidikan Menengah dan Satuan Pendidikan Khusus Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Lingkungan
SPM Kab/Kota
A. Pelayanan Promosi Kesehatan
1. % Satuan Pendidikan Dasar mendapatkan Promosi Kesehatan
2. % Puskesmas dan Puskemas Pembantu Melaksanakan Promosi Kesehatan
3. % Puskesmas Melakukan Promosi Kesehatan untuk Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kesehatan
B. Pelayanan Skrining dan Pelayanan Kesehatan
Berdasar Daur Kehidupan
4. % Ibu Hamil Mendapatkan Pelayanan Antenatal Sesuai Standar
5. % Ibu Bersalin Mendapatkan Pelayanan Persalinan Sesuai Standar
6. % Bayi Baru Lahir Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Sesuai
7. % Usia Bawah Lima Tahun (Balita) Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Sesuai Standar
8. % Siswa Satuan Pendidikan Dasar Mendapatkan Skrining Kesehatan Sesuai Standar
9. % Usia 15 – 19 tahun Mendapatkan Skrining Kesehatan Sesuai Standar
10. % Usia 20 – 59 Tahun Mendapatkan Skrining
Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan Reproduksi Sesuai Standar
11. % Usia 60 tahun Keatas Mendapatkan Skrining Kesehatan Sesuai Standar
C. Pelayanan Pemeriksaan Penyakit Menular
12. % terduga Tuberkulosis Mendapatkan Pemeriksaan Tuberkulosis Sesuai Standar di Puskesmas dan RSUD
13. % Terduga HIV dan AIDS Mendapatkan Pemeriksaan HIV-AIDS Sesuai Standar di Puskesmas dan RSUD
D. Pelayanan Kesehatan Lingkungan dan Respons Verifikasi terhadap SKDR
14. % Satuan Pendidikan Dasar Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Lingkungan
15. % Pasar Rakyat Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Lingkungan
16. % Respons Verifikasi terhadap SKDR dalam Waktu Kurang dari 24 Jam
Restrukturisasi 2014-2019
SKN (2012)
UKM
UKP
Dinkes
BPJS
APBD APBN APBN PremiMenyeimbangkan UKM-UKP
Promotif Curatif
SPM
Koordinasi UKM dan UKP
PKM Yan primer Rujukan PKM (Tr Awal) Peserta BPJS Promotif/preventif Kuratif/rehabilitatif Penduduk FKTP RSUD (Tr Awal) Penduduk UKP UKMFramework SPM
Promosi Medmas Reg (SPM Prop) Promosi Lokal (SPM Kab/Kota) Fasyankes Pemda • Perlindungan Khusus • Deteksi Dini • Pengobatan Awal Tetap Sehat Pelayanan UKP/JKN UKM • Perlindungan Khusus • Deteksi Dini • Pengobatan Awal Promosi UKM
SPM dan JKN dalam 5 Tingkat
Pencegahan
SPM (UKM)
1. Promosi kelompok dan masyarakat
2. Pemeriksaan lingkungan (TTU dan TPM)
2. Imunisasi bumil, bayi dan baduta seluruh penduduk 3. Skrining kesehatan kelompok
penduduk menurut daur hidup
4. Deteksi Dini warga negara yang memebutuhkan
5. Penanggulangan awal
penyakit prioritas negara dan komitmen global
JKN (UKP)
1. Promosi Perorangan peserta BPJS
2. Imunisasi bumil, bayi dan baduta peserta BPJS
3. Skrining kesehatan peserta BPJS
4. Deteksi Dini, terapi Segera, pembatasan cacat dan
5. rehabilitasi di fasyankes
primer dan sekunder peserta BPJS
UKM
1. Mengenai semua orang (non excludable):
– Promosi kesehatan,
– perlindungan khusus (sanitasi lingkungan, imunisasi)
2. Dampak nya mengenai orang lain (Externalitas)
– Imunisasi dan skrining/deteksi dini,
– Penanganan Penyakit Menular
3. Komitmen Global (Global Public Goods)
– yankes terkait MDG menurunkan AKI
– Penanganan HIV
4. Masa depan bangsa (Anak adalah public good)
– Yankes terkait kehamilan/persalinan/kesehatan bayi dan
Pembiayaan program SPM dan JKN
• Pembiayaan layanan primer sifatnya adalah kapitasi, yang
sering kali under cost, sehingga side effectnya:
– kurang optimal menyediakan sumber daya, apalagi diwilayah yang jarang penduduk/kepulauan
– Memprioritaskan hanya kuratif, apalagi nanti ketika beban meningkat
• Pembiayaan SPM adalah at cost, besarnya sesuai dengan
perhitungan kebutuhan biaya disetiap wilayah
– Kegiatan SPM (promosi, prevensi dan deteksi dini) wajib diselenggarakan dengan biaya APBD yg cukup.
– Untuk layanan bumil, bulin dan bayi, wajib dibiayai secara cukup oleh APBD
Perhitungan kebutuhan sasaran
• Sasaran SPM adalah berdasar daur kehidupan: mulai
dari bumil, bayi sampai lansia.
– Perhitungannya didasarkan kebutuhan bukan keinginan
– Untuk promosi, prevensi dan deteksi dini untuk seluruh
penduduk yg datang ke jaringan puskesmas dengan alasan apapun (termasuk peserta JKN)
– Kriteria performans: mendapat seluruh hak sesuai
kebutuhan individu sasaran
• Sasaran JKN adalah peserta BPJS. Ketika UC maka
sasaran JKN adalah seluruh penduduk.
– Namun perhitungan pengeluarannya adalah berdasarkan