x
ABSTRAK
HUBUNGAN MINAT MAHASISWA MASUK PRODI P.AK, PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN DAN PRESTASI PPL II
DENGAN MOTIVASI MENJADI GURU AKUNTANSI
Studi Kasus : Di Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Sisilia Yuni Diliana Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2009
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan positif antara minat mahasiswa masuk Prodi P.Ak dengan motivasi menjadi guru Akuntansi; (2) hubungan positif antara prestasi belajar Akuntansi Keuangan dengan motivasi menjadi guru Akuntansi; (3) hubungan positif antara prestasi PPL II dengan motivasi menjadi guru Akuntansi; (4) hubungan positif antara minat mahasiswa masuk Prodi P.Ak, prestasi belajar Akuntansi Keuangan dan prestasi PPL II dengan motivasi menjadi guru Akuntansi.
Penelitian ini merupakan studi kasus pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Univesitas Sanata Dharma yang telah mengambil mata kuliah PPL II yang berjumlah 247 mahasiswa. Jumlah sampel penelitian adalah 84 mahasiswa. Teknik penarikan sampel adalah purporsive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik korelasi sederhana dan analisis korelasi ganda.
xi
ABSTRACT
THE RELATIONSHIP BETWEEN STUDENTS’ INTEREST TO ENTER THE ACCOUNTING DEPARTMENT, LEARNING ACHIEVEMENT OF FINANCIAL ACCOUNTING, ACHIEVEMENT OF FIELD EXPERIENCE
PROGRAM II AND MOTIVATION TO BECOME AN ACCOUNTING TEACHER
A Case Study : On the students of Accounting Department, Faculty of Education Sanata Dharma University Yogyakarta
Sisilia Yuni Diliana Sanata Dharma University
Yogyakarta 2009
The objectives of this study are to determine : (1) the positive relationship between students’ interest to enter the Accounting Department and motivation to become an Accounting teacher; (2) the positive relationship between, learning achievement of Financial Accounting and motivation to become an Accounting teacher; (3) the positive relationship between, achievement of Field Experience Program II and motivation to become an Accounting teacher; (4) the positive relationship between students’ interest to enter the accounting department, learning achievement of financial accounting, achievement of field experience program II and motivation to become an accounting teacher.
This research is a case study on students of Accounting Department. The population of this research are 247 students of Accounting Department who have taken Field Experience Program II. The samples are 84 students. The sampling technique is purposive sampling. The methods of data collection are questionnaire and documentation. The techniques of analyzing the data are simple correlation technique and doubled correlation of analysis.
i
HUBUNGAN MINAT MAHASISWA MASUK PRODI P.AK, PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN DAN PRESTASI PPL II
DENGAN MOTIVASI MENJADI GURU AKUNTANSI
Studi Kasus: Di Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Sisilia Yuni Diliana
NIM: 041334092
PROGRAM STUDI PEDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
ii
iii
iv
PERSEMBAHAN
Karya kecil ini kupersembahkan teruntuk :
Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa mendampingi, melindungi dan selalu memberikan segala hal yang terbaik dalam setiap langkah hidupku
Bunda Maria yang sungguh baik hati
Kedua orang tuaku yang tercinta,
Kakak dan adik tersayang,
v
MOTTO
“Jangan ingatkan ketakutan anda, tetaplah ingat harapan dan impian anda.
Jangan fikirkan frustasi anda, tetapi fikirkan potensi yang belum anda
penuhi. Jangan khwatirkan diri anda sendiri dengan apa yang telah anda coba
tapi gagal, tapi dengan apa yang masih mungkin anda lakukan”
(Paus Yohanes XXIII)
Janganlah memuji diri karena esok hari, karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu.
(Amsal 27:1)
”Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN,
maka terlaksanalah segala perbuatanmu”
vi
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih-Nya yang besar, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “HUBUNGAN MINAT MAHASISWA MASUK PRODI P.AK, PRESTASI AKUNTANSI KEUANGAN DAN PRESTASI PPL II DENGAN MOTIVASI MENJADI GURU AKUNTANSI”. Penulisan skripsi ini bertujuan memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan skripsi ini tidaklah mungkin terlaksana dengan baik tanpa bantuan, kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Romo Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
3. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
4. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
5. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd.,M.SA selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;
6. Bapak Drs.Fx. Muhadi, M.Pd. dan Bapak Agustinus Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;
viii
8. Tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah membantu kelancaran proses belajar selama ini;
9. Mbak Aris, Pak Wawiek, dan mahasiswa P.Ak angkatan 04 dan 05 yang telah membantu kelancaran pelaksanaan penelitian;
10. Kedua orang tuaku Bapak Sugito Markus dan Ibu Senti Sihombing terima kasih atas segala cinta, kesabaran, perhatian, nasihat, dan dukungan material maupun spiritual dan tidak lupa terima kasih juga buat kedua saudara ku, kakakku Fransiska Ernawati dan Adikku Yulius Tri Setianto tercinta yang selalu memberikan dukungan dan semangat;
11. Keluarga besar di Medan, Jakarta, Batam terkhusus keluarga Sihombing Tulang Alboin, Tulang dan Nantulang Jolly, Tulang Pipin, Tulang Holden, semua Uda dan Inanguda, sepupuku Jolly dan heny yang telah memberikan semangat dan dorongan spiritual maupun material selama penulis kuliah dan menyusun skripsi. Tidak lupa saya juga ucapkan terima kasih kepada Mbah Harjo atas doanya, Bulik dan Pak lik, sepupuku Eko dan semua keluarga besar di Muntilan yang selalu memberikan semangat kepadaku;
12. Sahabat-sahabatku Nenes, Nova, Ana, Vivin, Eli, Santi, Via, Nining, Flori, Lia, Sinta, Benny, Asih, Dwi Indarti, Dwi Utami, Tanti, Moko, Andri terimakasih untuk kebersamaan selama kurang lebih lima tahun di kampus tercinta, Universitas Sanata Dharma, semangat dan keceriaan yang diberikan saat aku sedang down. Hadiah terindah yang penulis terima saat berkenalan, berteman, bersahabat, berbagi, dan memperoleh kenangan indah bersama kalian. Kenangan itu tidak akan pernah terlupakan jika kita berpisah nanti; 13. Teman-teman P.Ak’ A dan P.Ak’ B angkatan 04 terima kasih atas
kebersamaan selama proses perkuliahan di Universitas Sanata Dharma. 14. Teman-temanku yang masih terus mendukungku Wibi, Mei, Rintis, Bejo,
Twins Cute (Ervina dan Erika), Fandy, Rani, Hendra dan Stevi yang selalu memberikan semangat dan doanya;
ix
16. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dan mendukung penulis selama penyusunan skripsi.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak yang berkepentingan.
Penulis
Sisilia Yuni Diliana
x
ABSTRAK
HUBUNGAN MINAT MAHASISWA MASUK PRODI P.AK, PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN DAN PRESTASI PPL II
DENGAN MOTIVASI MENJADI GURU AKUNTANSI
Studi Kasus : Di Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Sisilia Yuni Diliana Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2009
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan positif antara minat mahasiswa masuk Prodi P.Ak dengan motivasi menjadi guru Akuntansi; (2) hubungan positif antara prestasi belajar Akuntansi Keuangan dengan motivasi menjadi guru Akuntansi; (3) hubungan positif antara prestasi PPL II dengan motivasi menjadi guru Akuntansi; (4) hubungan positif antara minat mahasiswa masuk Prodi P.Ak, prestasi belajar Akuntansi Keuangan dan prestasi PPL II dengan motivasi menjadi guru Akuntansi.
Penelitian ini merupakan studi kasus pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Univesitas Sanata Dharma yang telah mengambil mata kuliah PPL II yang berjumlah 247 mahasiswa. Jumlah sampel penelitian adalah 84 mahasiswa. Teknik penarikan sampel adalah purporsive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik korelasi sederhana dan analisis korelasi ganda.
xi
ABSTRACT
THE RELATIONSHIP BETWEEN STUDENTS’ INTEREST TO ENTER THE ACCOUNTING DEPARTMENT, LEARNING ACHIEVEMENT OF FINANCIAL ACCOUNTING, ACHIEVEMENT OF FIELD EXPERIENCE
PROGRAM II AND MOTIVATION TO BECOME AN ACCOUNTING TEACHER
A Case Study : On the students of Accounting Department, Faculty of Education Sanata Dharma University Yogyakarta
Sisilia Yuni Diliana Sanata Dharma University
Yogyakarta 2009
The objectives of this study are to determine : (1) the positive relationship between students’ interest to enter the Accounting Department and motivation to become an Accounting teacher; (2) the positive relationship between, learning achievement of Financial Accounting and motivation to become an Accounting teacher; (3) the positive relationship between, achievement of Field Experience Program II and motivation to become an Accounting teacher; (4) the positive relationship between students’ interest to enter the accounting department, learning achievement of financial accounting, achievement of field experience program II and motivation to become an accounting teacher.
This research is a case study on students of Accounting Department. The population of this research are 247 students of Accounting Department who have taken Field Experience Program II. The samples are 84 students. The sampling technique is purposive sampling. The methods of data collection are questionnaire and documentation. The techniques of analyzing the data are simple correlation technique and doubled correlation of analysis.
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
PERSEMBAHAN ... iv
MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
KATA PENGANTAR... vii
ABSTRAK... x
ABSTRACT ... xi
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL... xv
DAFTAR LAMPIRAN... xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Batasan Masalah ... 4
C. Rumusan Masalah ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori ... 7
1. Minat Mahasiswa Masuk Prodi P.Ak ... 7
2. Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan ... 11
3. Prestasi PPL II ... 16
xiii
B. Kerangka Berpikir ... 28
C. Perumusan Hipotesis ... 32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ………... 33
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ………. 33
C. Subyek dan Obyek Penelitian ... 34
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ....………….... 34
E. Variabel Penelitian ... ...……… 35
F. Teknik Pengumpulan Data ... ……… 36
G. Instrumen Penelitian ...……….………....……… 37
H. Teknik Pengujian Instrumen ... 40
I. Teknik Analisis Data ... 45
BAB IV GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS A. Sejarah dan Perkembangan Universitas ... 51
B. Visi dan Misi ... 54
C. Struktur Organisasi ... 55
D. Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi ... 57
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Variabel ... 60
B. Analisis Data 1. Pengujian Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas ... 64
b. Uji Linieritas ... 65
2. Pengujian Hipotesis ... 66
xiv
B. Keterbatasan Penelitian ... 86 C. Saran ... 86
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Penelitian Variabel Minat Mahasiswa
Masuk Prodi P.Ak ... 39
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Penelitian Variabel Motivasi Menjadi Guru Akuntansi ………... 40
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Minat Mahasiswa Masuk Prodi P.Ak ... 43
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Motivasi menjadi Guru Akuntansi ……… 43
Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas ... 45
Tabel 3.5 Tingkat Keterandalan Variabel Penelitian ... 45
Tabel 3.6 Penilaian Acuan Patokan Tipe II ... 48
Tabel 3.7 Pedoman Penilaian Koefisien Korelasi ... 49
Tabel 5.1 Deskripsi Data Tentang Minat Mahasiswa Masuk Prodi P.Ak.. 62
Tabel 5.2 Deskripsi Data Tentang Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan. 63 Tabel 5.3 Deskripsi Data Tentang Prestasi PPL II ... 63
Tabel 5.4 Deskripsi Data Tentang Motivasi Menjadi Guru Akuntansi ... 64
Tabel 5.5 Hasil Pengujian Normalitas ... 65
Tabel 5.6 Hasil Pengujian Linieritas ... 67
Tabel 5.7 Hasil Pengujian Hipotesis I ... 68
Tabel 5.8 Hasil Pengujian Hipotesis II ... 70
Tabel 5.9 Hasil Pengujian Hipotesis III ... 71
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Kuesioner Penelitian ... 92
Lampiran II Data Induk Penelitian ... 97
Lampiran III Uji Validitas dan Reabilitas ... 110
Lampiran IV Penilaian Acuan Patokan Tipe II ... 113
Lampiran V Uji Normalitas dan Uji Linieritas ... 118
Lampiran VI Uji Hipotesis ... 121
Lampiran VII Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif ... 125
Lampiran VIII Daftar Tabel r dan F ... 130
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan sebenarnya adalah fasilitator dan dinamisator kehidupan bagi
individu, sosial dalam keluarga, sekolah dan lingkungan yang lebih luas yaitu
masyarakat. Peranan pendidikan merupakan fasilitator maksudnya
menyediakan situasi kondisi yang dibutuhkan oleh individu yang belajar,
sedangkan pendidikan merupakan dinamisator maksudnya pendidikan
penghantar pembelajar untuk mencapai kesejahteraan.
Belajar merupakan kegiatan aktif siswa dalam membangun suatu
pemahaman (Suryabrata, 1984:253), sedangkan belajar sendiri menghasilkan
perubahan berupa pengetahuan-pengetahuan, keterampilan, nilai sikap. Salah
satu faktor untuk mencapai tujuan belajar yang diharapkan adalah minat siswa
yang belajar. Apabila minat terhadap suatu mata pelajaran telah tumbuh maka
perhatian terhadap mata pelajaran akan muncul pula. Jadi, minat melahirkan
perhatian yang tidak dipaksakan tetapi muncul dengan sendirinya. Besar
kecilnya minat seseorang berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor
(Slamet, 1988:52 dalam Suryabrata 1984). Minat selain memungkinkan untuk
konsentrasi atau pemusatan pikiran juga menimbulkan semangat dalam
belajar. Jika seseorang berminat untuk masuk dalam Program studi tertentu
maka prestasi yang dicapainya pun akan baik.
Dalam belajar terdapat unsur-unsur dinamis. Unsur-unsur dinamis dalam
belajar tersebut merupakan unsur-unsur yang dapat berubah dalam proses
belajar. Perubahan unsur-unsur tersebut ditunjukkan dari tidak ada menjadi
ada atau, dari lemah menjadi kuat, dari sedikit menjadi banyak dan sebaliknya.
Salah satu unsur dinamis dalam belajar tersebut adalah motivasi. Motivasi
dalam penelitian ini adalah motivasi menjadi guru akuntansi. Motivasi
seseorang untuk menjadi guru dapat dipengaruhi oleh prestasi belajarnya.
Prestasi di sini adalah Prestasi dalam mengikuti mata kuliah Akuntansi
Keuangan. Seseorang yang belajar dan memiliki prestasi yang tinggi dalam
mata kuliah Akuntansi Keuangan dapat memotivasinya untuk menjadi guru
akuntansi karena seseorang yang ingin menjadi guru Akuntansi harus
memiliki kompetensi di bidang akuntansi.
Untuk meningkatkan sistem pendidikan terhadap tenaga kependidikan
secara terpadu telah diupayakan antara lain Pengembangan Pola Pendidikan
Tenaga Kependidikan oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Dalam Pola
Pembaharuan Sistem Pendidikan Tenaga Kependidikan tersebut dinyatakan
bahwa pendidikan tenaga kependidikan adalah pendidikan professional
(Masidjo, 1988:1). Berdasarkan dari Pola Pembaharuan Sistem Pendidikan
Tenaga Kependidikan tersebut, seseorang bila ingin berprofesi menjadi guru
harus dipersiapkan dahulu melalui program pendidikan formal (sekolah
keguruan atau fakultas keguruan) supaya para mahasiswa calon guru memiliki
Keterampilan keguruan merupakan unsur penting bagi setiap guru
maupun calon guru sebelum siap mengajar di depan kelas. Oleh karena itu,
lembaga pendidikan khususnya FKIP untuk mempersiapkan calon-calon guru
diharuskan memberikan bekal yang cukup kepada mahasiswa melalui proses
latihan keterampilan keguruan yang disebut Program Pengalaman Lapangan
(PPL) sebagai unsur penting dari kelompok mata kuliah Proses Belajar
Mangajar (PBM).
Program Pengalaman Lapangan memegang peranan penting dalam
rangka pembentukan tenaga kependidikan yang profesional karena di dalam
Program Pengalaman Lapangan sangat banyak kesempatan yang diberikan
untuk mengintegrasikan antara komponen teori-praktik dan isi/metode
(M.Entang, 1980:3). Mahasiswa calon guru yang memiliki keterampilan
keguruan dan kompetensi dasar keguruan diharapkan dapat melaksanakan
tugasnya berdasarkan oleh penguasaan materi/bahan ajar, ketahanan
profesional, penguasaan proses serta kemampuan penyesuaian diri dan di atas
segalanya sikap kependidikan yang mantap (Darji Darmodiharjo, 1980:9
dalam Masidjo 1988:2)
Keberhasilan pencapaian lulusan dalam program pendidikan
berdasarkan kompetensi sangat tergantung oleh banyak pihak yaitu dari pihak
mahasiswa sendiri, pihak fakultas keguruan (khususnya dosen pembimbing),
dan pihak sekolah sebagai tempat pelaksanaan Program Pengalaman
Adanya minat mahasiswa untuk masuk ke FKIP khususnya Program
Studi Pendidikan Akuntansi dan dengan adaya penilaian baik dalam Mata
kuliah Akuntansi Keuangan maupun dalam Program Pengalaman Lapangan di
sekolah memotivasi mahasiswa untuk menjadi guru yang memiliki
keterampilan keguruan.
Dalam penelitian ini, peneliti memilih mahasiswa Program Studi
Pendidikan Akuntansi sebagai subyek penelitian dengan alasan munculnya
gejala sebagian mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi tidak
memiliki motivasi untuk menjadi guru Akuntansi.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka
penelitian ini menilai tentang “Hubungan Minat Mahasiswa Masuk Prodi
P.Ak, Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan dan Prestasi PPL II dengan
Motivasi menjadi Guru Akuntansi”. Studi Kasus: Di Program Studi
Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIP
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
B. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini peneliti membatasi masalah yaitu minat mahasiswa
masuk Prodi P.Ak; prestasi belajar Akuntansi Keuangan yang meliputi nilai
Akuntansi Keuangan Dasar 1, Akuntansi Keuangan Dasar 2, Akuntansi
Keuangan Menengah 1, dan Akuntansi Keuangan Menengah 2 yang mana
nilai Akuntansi ini merupakan syarat mahasiswa dapat melaksanakan PPL II;
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan beberapa
rumusan masalah yaitu sebagai berikut:
1. Apakah ada hubungan positif antara minat mahasiswa masuk prodi P.Ak
dengan motivasi menjadi guru akuntansi?
2. Apakah ada hubungan positif antara prestasi belajar Akuntansi Keuangan
mahasiswa dengan motivasi menjadi guru akuntansi?
3. Apakah ada hubungan positif antara prestasi PPL II mahasiswa dengan
motivasi menjadi guru akuntansi?
4. Apakah ada hubungan positif antara minat mahasiswa masuk prodi P.Ak,
prestasi belajar Akuntansi Keuangan mahasiswa dan prestasi PPL II
mahasiswa dengan motivasi menjadi guru akuntansi?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai
dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui adanya hubungan positif antara minat mahasiswa
masuk prodi P.Ak dengan motivasi menjadi guru akuntansi.
2. Untuk mengetahui adanya hubungan positif antara prestasi belajar
Akuntansi Keuangan mahasiswa dengan motivasi menjadi guru akuntansi.
3. Untuk mengetahui adanya hubungan positif antara prestasi PPL II
4. Untuk mengetahui adanya hubungan positif antara minat mahasiswa
masuk prodi P.Ak, Prestasi belajar Akuntansi Keuangan mahasiswa dan
prestasi PPL II mahasiswa dengan motivasi menjadi guru akuntansi.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:
1. Bagi FKIP Sanata Dharma
Memberikan masukan bagi FKIP Sanata Dharma, khususnya Program
Studi Pendidikan Akuntansi untuk menyiapkan mahasiswa supaya dapat
mengembangkan kemampuannya dalam bidang keguruan dan untuk
meningkatkan motivasi mahasiswa untuk menjadi seorang guru akuntansi.
2. Bagi Prodi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini dapat memberikan tambahan informasi bagi Prodi
Pendidikan Akuntansi tentang sejauh mana mahasiswa yang masuk dalam
Program Studi Pendidikan Akuntansi mempunyai motivasi menjadi guru
Akuntansi.
3. Bagi Mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi
Mahasiswa mengetahui pentingnya meningkatkan kemampuannya dalam
bidang keguruan dan menyiapkan diri jika kelak menjadi seorang guru.
4. Bagi Peneliti
Penelitian ini menambah pengalaman dan pengetahuan dalam bidang
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Minat Mahasiswa masuk Prodi P.Ak
a. Pengertian Minat
Dalam buku W.S. Winkel, minat adalah kecenderungan yang
agak menetap dalam diri subyek yang merasa tertarik pada bidang/hal
tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Di sini,
perasaan senang akan menimbulkan minat, dan akan diperkuat lagi
oleh sikap yang positif. Mungkin pada umumnya berlaku urutan
psikologis sebagai berikut: perasaan senang – sikap positif – minat.
Pengertian dari perasaan sendiri adalah aktivitas psikis yang di
dalamnya subyek menghayati nilai-nilai dari suatu obyek, sedangkan
pengertian sikap adalah kecenderungan dalam diri subyek menerima
atau menolak suatu obyek berdasarkan penilaian terhadap obyek itu
sebagai obyek berharga atau tidak berharga. Dalam sikap terdapat
aspek kognitif dan aspek afektif. Yang jelas bahwa perasaan tidak
senang menghambat dalam belajar, karena tidak melahirkan sikap
positif dan tidak menunjang minat dalam belajar.
Menurut I.L.Pasaribu dan B. Simanjuntak (1986:47) dalam W.S.
Winkel (1991), minat adalah suatu sikap subyek terhadap obyek atas
dasar adanya kebutuhan dan kemungkinan terpenuhinya kebutuhan itu.
Minat dan perilaku mempunyai hubungan yang langsung. Semua
perilaku tersebut ditentukan oleh minat. Minat adalah kelanjutan dari
dorongan kegiatan spontan dimana anak tampak keinginannya untuk
mengetahui sesuatu.
Minat disini adalah kesadaran seseorang bahwa suatu obyek,
suatu soal dan situasi bersangkut paut dengan dirinya. Jadi dalam hal
ini seorang siswa telah menyadari bahwa situasi lingkungan di
sekitarnya mempengaruhi minat belajarnya. Menurut Suhirin, minat
adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada suatu
obyek atau mengenai suatu obyek. Dengan demikian, tidaklah terlalu
mengherankan apabila siswa lebih dekat dengan mata pelajaran yang
diminati karena rasa tertarik tersebut, kemauan atau keinginan untuk
dekat dan menekuni timbul dari dalam dirinya sendiri.
Perubahan pilihan minat pada diri seseorang dapat digunakan
untuk melihat tingkat kematangan pilihan minatnya maupun jiwa dan
pribadinya. Semakin sering perubahan pilihan minat terjadi semakin
tidak matang pula. Semula itu terlihat jelas pada diri anak-anak yang
sering berubah minatnya. Menurut L. Crow dan A. Crow dalam W.S.
Winkel (1991), kemampuan atau keinginan untuk melanjutkan tugas
yang diberikan dalam jangka waktu tertentu akan berbeda-beda karena
umur dan di kalangan individu. Bagi anak kecil lamanya minat dalam
kegiatan khusus berlangsung singkat. Minatnya akan selalu berubah,
Salah satu tanda kematangan ialah dianggap mempunyai
kemampuan untuk tetap bertahan sampai kegiatan dapat diselesaikan
kecuali faktor waktu atau kesulitan menganggunya. Dengan kata lain,
lamanya minat akan bertambah selama bertahun-tahun hingga
tercapailah kematangannya. Karena minat adalah kecenderungan
dalam diri individu untuk tertarik pada suatu obyek dan dalam hal ini
obyek tersebut adalah belajar. Maka dengan terdapatnya minat, siswa
tertarik untuk belajar. Potensi yang ada pada siswa dalam hal
perhatian, konsentrasi, tidak mudah bosan dan lain-lain dapat
dicurahkan untuk belajar.
Menurut Eggersdorger dalam W.S. Winkel (1991), minat dapat
dibedakan dalam tiga tahap, yaitu:
1) Minat biasa dalam hal hanya ada hubungan dangkal dengan obyek
pengetahuan (pengetahuan perkara)
2) Ikut serta adalah minat yang tidak terbatas pada pengetahuan
intelektual, tetapi ingin ikut menangkap maksud, ikut merasakan
arti sesuatu. Tingkatan minat itu terdapat pada bahan pelajaran
kultural (bahasa, sejarah, kebudayaan)
3) Menyerahkan diri adalah tingkatan minat yang tertinggi di mana
subyek diterkam seluruhnya oleh obyek yang dikenal dan
dihargainya, terhadap agama dan moral. Sekalipun minat harus
Menurut Giartama (1999:6) dalam Supraptiningsih (2006:8),
minat digolongkan menjadi dua yaitu:
a. Secara intrinsik
Minat secara intrinsik merupakan minat yang timbul dari dalam
individu sendiri tanpa pengaruh dari luar. Minat intrinsik dapat
timbul karena pengaruh sikap, persepsi, prestasi belajar, bakat,
jenis kelamin dan intelegensi.
b. Secara ekstrinsik
Minat secara ekstrinsik merupakan minat yang timbul akibat
pengaruh dari luar individu. Minat ekstrinsik timbul antara lain
karena latar belakang ekonomi, minat orang tua dan teman sebaya.
Menurut Winarno Surachmad (1978:4), minat dipengaruhi oleh
jenis kelamin, intelegensi, kesempatan, lingkungan dan apa saja yang
menjadi minat teman sebayanya. Menurut Andi Mappiane (1980:64),
minat dipengaruhi oleh latar belakang lingkungan, tingkat ekonomi,
status sosial dan pengalaman. Berdasarkan pengertian di atas dapat
dikatakan bahwa hampir seluruh unsur lingkungan yang ada di sekitar
anak akan menjadi faktor yang mempengaruhi minat anak untuk
melanjutkan studi ke perguruan tinggi (Supraptiningsih, 2006:9).
Kesimpulannya adalah semua unsur lingkungan di sekitar anak,
baik itu lingkungan keluarga ataupun lingkungan pergaulan sebaya
mempengaruhi munculnya minat dalam diri seseorang tersebut.
berusaha mencari informasi dalam melakukan tindakan melalui
identifikasi dengan orang yang dikagumi.
W.S. Winkel (1983:108) menyatakan bahwa minat mempunyai 2
aspek yaitu aspek kognitif dan aspek afektif.
1. Aspek kognitif, didasarkan atas konsep yang dikembangkan anak
mengenai bidang yang berkaitan dengan minat.
2. Aspek afektif, didasarkan atas konsep yang membangun aspek
afektif minat yang dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan yang
ditimbulkan oleh minat.
b. Minat mahasiswa masuk prodi P.Ak
Menurut Poerwadarminta (1982:619), mahasiswa adalah pelajar
perguruan tinggi, sedangkan menurut Daryanto (1998), mahasiswa
adalah orang yang belajar di perguruan tinggi.
Minat mahasiswa masuk prodi P.Ak yang dimaksudkan dalam
penelitian ini adalah kecenderungan dalam diri individu/mahasiswa
untuk tertarik masuk ke dalam prodi P.Ak.
2. Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan
a. Pengertian Prestasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:289), prestasi
merupakan hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan,
dikerjakan, dsb), sedangkan prestasi belajar merupakan penguasaan
pelajaran, lazimnya ditujukan dengan nilai tes atau angka nilai yang
dibentuk oleh guru.
Prestasi belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil
interaksi antara berbagi faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam
diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu.
Pengenalan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
penting sekali artinya dalam rangka membantu siswa dalam mencapai
prestasi belajar yang sebaik-baiknya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu:
1. Faktor internal terdiri dari:
Faktor Jasmani (fisiologis) baik yang bersifat bawaan maupun
yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan,
pendengaran, struktur tubuh dan sebagainya.
Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang
diperoleh yang terdiri atas:
1.2.1 Faktor intelektual yang meliputi:
1.2.1.1 Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat
1.2.1.2 Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah
dimiliki
1.2.2 Faktor Non Intelektual, yaitu unsur-unsur kepribadian
tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan,
2. Faktor eksternal terdiri dari:
Faktor Kematangan fisik maupun psikis
2.1.1 Faktor sosial yang terdiri atas:
2.1.1.1lingkungan keluarga
2.1.1.2lingkungan sekolah
2.1.1.3lingkungan masyarakat
2.1.1.4lingkungan kelompok
2.1.2 Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan,
teknologi, kesenian
2.1.3 Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas
belajar, iklim
Faktor lingkungan spiritual atau keamanan
Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi secara langsung atau
pun tidak langsung dalam mencapai prestasi belajar
b. Akuntansi Keuangan
Kata akuntansi berasal dari Bahasa Inggris to account yang
berarti memperhitungkan atau mempertanggungjawabkan. Kata
akuntansi diserap dari kata accountancy yang berarti hal-hal yang
bersangkutan dengan accountant (akuntan) atau bersangkutan dengan
hal-hal yang dikerjakan oleh akuntan dalam menjalankan profesinya.
Sebagai bidang pengetahuan, istilah yang umum digunakan adalah
accountancy (yang lebih berkaitan dengan profesi atau implementasi
pengetahuan akuntansi (Suwardjono, 2002:4).
Definisi resmi yang dimuat dalam Accounting Terminology
Bulletin No.1 yang diterbitkan oleh Accounting Principles Board
(APB) yaitu suatu komite penyusunan prinsip akuntansi yang
dibentuk oleh American Institute of Certified Public Accountants
(AICPA). Komite tersebut mendefinisikan akuntansi sebagai
“Accounting is the art of recording, classifying, and summarizing in a
significant manner and in terms of money, transactions and events
which are, in part at least, of financial character, and interpreting the
results thereof” yang berarti akuntansi adalah seni pencatatan,
penggolongan, dan peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat
keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan
uang, dan penginterpretasian hasil proses tersebut (Suwardjono,
2002:5).
Semakin luas fungsi akuntansi dan semakin berkembangnya
praktik akuntansi, definisi tersebut dirasakan tidak memadai lagi. Oleh
karena itu, diperlukan suatu pengetahuan untuk dapat memilih dan
merancang akuntansi secara bijaksana sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai baik oleh organisasi bisnis maupun kepemerintahan.
Berdasarkan hal tersebut, komite kemudian mengajukan revisi definisi
akuntansi yaitu “Accounting is the body of knowledge and functions
classifying, processing, summarizing, analyzing, interpreting, and
supplying of dependable and significant information covering
transactions and events which are, in part at least, of a financial
character, required for the management and operation of an entity and
for reports that have to be submitted thereon to meet fiduciary and
other responsibilities” yang berarti akuntansi adalah seperangkat
pengetahuan dan fungsi yang berkepentingan dengan masalah
pengadaan, pengabsahan, pencatatan, pengklasifikasian, pemrosesan,
peringkasan, penganalisisan, penginterpretasian, dan penyajian secara
sistematik informasi yang dapat dipercaya dan berdaya guna tentang
transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan yang diperlukan untuk
dasar penyusunan laporan yang harus disampaikan untuk memenuhi
pertanggungjawaban pengurusan keuangan dan lainnya.
Menurut Daidumi Darmawan (1984), akuntansi (accounting)
merupakan:
• Teori dan praktik, misalnya meliputi tanggung jawab, standar,
konvensi, dan kegiatan pada umumnya.
• Pencatatan dan pelaporan mengenai transaksi-transaksi.
Accounting mempunyai jangkauan yang lebih luas yang meliputi
antara lain kuantifikasi baik dalam unit fisik maupun dalam nilai
uangnya, sistem desain, pengecekan intern, pencatatan dan
pembukuan, memberikan umpan balik dengan pelaporan intern,
Menurut Guritno (1994:4), accounting (akuntansi) adalah sistem
(asas dan prosedur) pencatatan dan pengikhtisaran transaksi usaha dan
keuangan serta penganalisaan, pembuktian (verification) dan pelaporan
hasilnya. Akuntansi Keuangan (financial accounting) adalah
pencatatan transaksi, harta (assets) dan kewajiban (liabilities) suatu
perusahaan dalam arti uang (money terms), serta pelaporan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan baik di dalam maupun di luar
perusahaan.
Menurut Kieso dan Waygand (1995:6), Akuntansi Keuangan
adalah proses yang berakhir pada penyusunan laporan keuangan yang
berhubungan dengan perusahaan secara keseluruhan untuk digunakan
oleh pihak-pihak baik di dalam maupun di luar perusahaan tersebut.
c. Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan
Prestasi belajar Akuntansi Keuangan yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah suatu hasil/nilai yang dicapai sebagai akibat
belajar Akuntansi Keuangan. Dalam usaha untuk memperoleh suatu
hasil belajar sangat ditentukan oleh adanya evaluasi terhadap mata
kuliah Akuntansi Keuangan.
3. Prestasi PPL II
a. Pengertian Pengalaman Lapangan
1. Pengalaman Lapangan merupakan salah satu kegiatan intra
latihan mengajar maupun tugas-tugas kependidikan di luar
mengajar secara terbimbing dan terpadu untuk memenuhi
persyaratan pembentukan profesi kependidikan ( M. Entang, 1980).
2. Pengalaman Lapangan adalah praktik kependidikan bagi calon
guru, yang merupakan kegiatan intra kurikuler, yang harus
dilaksanakan oleh setiap mahasiswa calon guru (IKIP Sanata
Dharma, 1982:1)
Menurut Sunaryo, Program Pengalaman Lapangan
merupakan suatu kegiatan lapangan atau pengalaman lapangan yang
dilaksanakan oleh mahasiswa yang mencakup latihan mengajar dan
tugas kependidikan secara berimbang dan terpadu untuk memenuhi
syarat pembentukan profesi kependidikan. Kegiatan praktik
pengalaman lapangan tersebut meliputi kegiatan latihan mengajar,
mengenal siswa, pengelolaan sekolah sebagai mana yang ditetapkan
dalam pedoman yang dikeluarkan Direktorat Jendral Pendidikan
Tinggi.
Menurut buku Pedoman Pelaksanaan PPL-FKIP, Program
Pengalaman Lapangan dirancang untuk melatih para calon guru agar
menguasai kecakapan keguruan secara lengkap dan terintegrasi.
Program ini meliputi latihan pembelajaran dan latihan melaksanakan
tugas-tugas kependidikan selain pembelajaran. PPL merupakan muara
dari seluruh program pendidikan pra-jabatan guru. Oleh karena itu,
yang memadai dalam berbagai bidang yang berkaitan dengan tugasnya
sebagi guru, seperti penguasaan landasan kependidikan, penguasaan
bidang studi dan pengelolaan proses pembelajaran. Kecakapan
keguruan mempunyai banyak aspek yang saling berkaitan, yang harus
dilakukan secara bertahap dan terintegrasi.
Program Pengalaman Lapangan dalam Kurikulum
Pendidikan Guru Berdasarkan Kompetensi (PGBK) termasuk
kompenen Proses Belajar Mengajar (PBM). Pelaksanaan kegiatannya
digolongkan atas tingkatan-tingkatan yang berbeda-beda walaupun
secara keseluruhan diarahkan kepada satu tujuan yaitu pembentukan
professional keguruan. Di dalam PPL ini dilaksanakan latihan-latihan
mengajar sepenuhnya diawasi, sebagian diawasi sampai pada latihan
yang sepenuhnya berdiri sendiri, di samping latihan pelaksanaan
tugas-tugas non teaching. Latihan-latihan keterampilan yang lebih terbatas
dilakukan dalam bentuk kegiatan praktek mata kuliah kelompok proses
belajar mengajar lainnya.
b. Tujuan Program Pengalaman Lapangan
1. Untuk pembentukan profesionalitas guru atau tenaga kependidikan
yang lain.
2. Untuk menghasilkan pribadi calon guru yang mempunyai
seperangkat pengetahuan, keterampilan, nilai serta sikap dan pola
Menurut M. Entang (1980:4), tingkat kegiatan dalam
pengalaman lapangan seperti yang dituntut program pendidikan guru
berdasarkan kompetensi hendaknya meliputi tahapan-tahapan sebagai
berikut:
1. Observasi-orientasi (field familiarization)
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan para mahasiswa
kepada kehidupan sekolah.
2. Latihan terbatas (isolated skill development)
Pada fase ini para mahasiswa dilatih secara elementer mengenal
dan mempergunakan barbagai metode mengajar, cara analitis
situasi kelas dan melaksanakan evaluasi hasil belajar.
3. Latihan lengkap (real teaching)
Pada fase ini mahasiswa secara berangsur-angsur diberi tanggung
jawab melaksanakan tugas guru dengan bimbingan sampai dapat
berdiri sendiri dan bertanggung jawab penuh.
Adapun syarat yang harus dipenuhi mahasiswa agar dapat
melaksanakan PPL II antara lain:
1. Telah mengikuti mata kuliah di koordinasi MKDK berikut ini
dengan nilai minimal C, yaitu:
a. Pengantar Pendidikan
b. Psikologi Belajar dan Pembelajaran
c. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling
2. Telah mengikuti mata kuliah PBM berikut ini dengan nilai minimal
C, yaitu:
a. Perencanaan Pengajaran
b. Metodologi Pengajaran
c. Evaluasi Pengajaran
d. Pengajaran Mikro
3. Telah mengikuti mata kuliah bidang studi yang ditentukan oleh
Program Studi dengan nilai minimal C, yaitu:
a. Perencanaan Pengajaran
b. Strategi Belajar Mengajar dan Media
c. Evaluasi Pengajaran
d. PPL I
e. Pengantar Pendidikan
f. Psikologi Belajar dan Pembelajaran
g. Dasar-dasar Bimbingan dan konseling
h. Manajemen Sekolah
i. Akuntansi Keuangan Dasar I
j. Akuntansi Keuangan Dasar II
k. Akuntansi Keuangan Menengah I
l. Akuntansi Keuangan Menengah II
m. Pengantar Bisnis dan Koperasi
n. Manajemen Pemasaran
p. Hukum Pajak
q. Pengantar Manajemen
r. Pengantar Ekonomi Makro
s. Pengantar Ekonomi Mikro
t. Statistika
u. Pengelolaan Kelas
c. Sekolah
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (1982:889), sekolah
adalah:
1. Bangunan atau lembaga untuk belajar dan memberi pelajaran
2. Waktu atau pertemuan ketika murid-murid diberi pelajaran
3. Usaha menuntut kepandaian (ilmu pengetahuan), pelajaran,
pengajaran.
d. Prestasi PPL II
Prestasi PPL II merupakan hasil yang dicapai dari praktik
pengalaman mengajar di sekolah yang dilaksanakan oleh mahasiswa
calon guru yang mencakup kegiatan-kegiatan praktik pengalaman
mengajar dan kegiatan non mengajar, yang diwujudkan dalam
penguasaan materi, penampilan diri waktu latihan mengajar,
4. Motivasi Menjadi Guru Akuntansi
a. Motivasi
Motivasi berasal dari bahasa inggris motivation yang berarti
dorongan, pengalasan, dan motivasi. Kata kerjanya to motivate yang
berarti mendorong, menyebabkan dan merangsang. Motive sendiri
berarti alasan, sebab, dan daya penggerak (Echols, 1984 dalam Ali
Imron 1996:87). Motif adalah keadaan dalam diri seseorang yang
mendorong individu tersebut untuk melakukan aktivitas-aktivitas
tertentu guna mencapai tujuan yang diinginkan (Suryabrata, 1984
dalam Ali Imron, 1996:87). Hal yang sama dikemukakan oleh Winkels
(1987) dalam Ali Imron (1996:87) mengemukakan bahwa motif adalah
adanya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan
aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu pula.
Dalam kegiatan belajar mengajar, dikenal adanya motivasi
belajar yaitu motivasi yang diterapkan dalam kegiatan belajar.
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis dalam diri
siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan
belajar itu demi mencapai satu tujuan. Menurut Dimyati dan Mudjiono
(1999), siswa belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya.
Kekuatan mental itu berupa keinginan, perhatian, kemauan, atau
cita-cita. Kekuatan mental tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi. Ada
ahli psikologi pendidikan yang menyebut kekuatan mental yang
Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan
mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam
motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan,
menggerakkan, menyalurkan, dan mengarahkan sikap dan perilaku
individu belajar.
Motivasi merupakan keadaan internal organisme yang
mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Dalam pengertian ini, motivasi
berarti pemasok daya (energizer) untuk bertingkah laku secara terarah.
Motivasi belajar memegang peranan penting dalam memberikan
gairah, semangat dan rasa senang dalam belajar sehingga yang
mempunyai motivasi tinggi mempunyai energi yang banyak untuk
melaksanakan kegiatan belajar. Siswa yang mempunyai motivasi
tinggi sangat sedikit yang tertinggal belajarnya dan sangat sedikit pula
kesalahan dalam belajarnya.
Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu kebutuhan,
dorongan dan tujuan. Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada
ketidakseimbangan antara apa yang ia miliki dan yang ia harapkan.
Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan
dalam rangka memenuhi harapan. Dorongan merupakan kekuatan
mental yang berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi.
Tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh seorang individu. Tujuan
Menurut Maslow dalam Dimyati dan Mudjiono (1999:81),
kebutuhan dapat dibagi menjadi lima tingkat yaitu:
a. Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan fisiologis berkenaan dengan kebutuhan pokok manusia
seperti pangan, sandang, dan perumahan.
b. Kebutuhan akan perasaan
Kebutuhan akan rasa aman berkenaan dengan keamanan yang
bersifat fisik dan psikologis.
c. Kebutuhan sosial
Kebutuhan sosial berkenaan dengan perwujudan berupa diterima
oleh orang lain, jati diri yang khas, berkesempatan maju, merasa
diikutsertakan dan pemilikan harga diri.
d. Kebutuhan akan penghargaan diri
e. Kebutuhan untuk aktualisasi diri
Kebutuhan untuk aktualisasi diri berkenaan dengan kebutuhan
individu untuk menjadi sesuatu yang sesuai dengan
kemampuannya.
Dari segi dorongan, menurut Hull dalam Dimyati dan Mudjiono
(1999:82), dorongan atau motivasi berkembang untuk memenuhi
kebutuhan organisme. Di samping itu juga, motivasi merupakan sistem
yang memungkinkan organisme dapat memelihara kelangsungan
hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan organisme merupakan penyebab
mengembalikan keseimbangan fisiologis organisme. Tingkah laku
organisme terjadi disebabkan oleh respon dari organisme, kekuatan
dorongan organisme dan penguatan kedua hal tersebut. Hull memang
menekankan dorongan sebagai motivasi penggerak utama perilaku,
tetapi kemudian juga tidak sepenuhnya menolak adanya pengaruh
faktor-faktor eksternal. Dalam hal ini insentif (hadiah atau hukuman)
mempengaruhi intensitas dan kualitas tingkah laku organisme.
Dari segi tujuan, maka tujuan merupakan pemberi arah pada
perilaku. Secara psikologis, tujuan merupakan titik akhir “sementara”
pencapaian kebutuhan. Jika tujuan tercapai, maka kebutuhan terpenuhi
untuk “sementara”. Jika kebutuhan terpenuhi, maka orang menjadi
puas dan dorongan mental untuk berbuat “terhenti sementara”.
Motivasi belajar penting bagi siswa diantaranya 1) menyadarkan
kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil akhir, 2)
menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yng dibandingkan
dengan teman sebaya, 3) mengarahkan kegiatan belajar, 4)
membesarkan semangat belajar, 5) menyadarkan tentang adanya
perjalanan belajar dan kemudian bekerja yang bersinambung; individu
dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa sehingga
dapat berhasil.
Pada dasarnya motivasi memiliki dua elemen, yaitu elemen
dalam (inner component) dan elemen luar (outer component)
Elemen dalam ini berupa perubahan yang terjadi di dalam diri
seseorang, berupa keadaan tidak puas, atau ketegangan psikologis.
Rasa ini tidak puas atau ketegangan psikologis ini bisa tidak timbul
oleh karena keinginan-keinginan untuk memperoleh penghargaan,
pengakuan serta berbagai macam kebutuhan lainnya.
2. Elemen Luar (outer component)
Elemen luar daripada motivasi adalah tujuan yang ingin dicapai
oleh seseorang. Tujuan itu sendiri berada di luar diri seseorang itu,
namun mengarahkan tingkah laku orang itu untuk mencapainya.
Seseorang yang diasumsikan mempunyai kebutuhan akan
penghargaan dan pengakuan, maka timbulah tujuan untuk
memenuhi kebutuhan tersebut.
Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal
pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan
tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur
yang mendukung. Hal itu mempunyai peranan besar dalam
keberhasilan seseorang dalam belajar. Indikator motivasi belajar dapat
diklasifikasikan sebagai berikut: adanya hasrat dan keinginan berhasil,
adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan
cita-cita masa depan, adanya penghargaan dalam belajar, adanya
kegiatan yang menarik dalam belajar, dan adanya lingkungan belajar
Adapun fungsi dari motif-motif antara lain sebagai berikut:
1. Motif itu mendorong manusia untuk berbuat/bertindak. Motif itu
berfungsi sebagai penggerak atau sebagai motor yang memberikan
energi (kekuatan) kepada seseorang untuk melakukan suatu tugas.
2. Motif itu menentukan arah perbuatan, yakni ke arah perwujudan
suatu tujuan atau cita-cita. Motivasi mencegah penyelewengan dari
jalan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan itu. Makin jelas
tujuan itu, makin jelas pula terbentang jalan yang harus ditempuh.
3. Motif itu menyeleksi perbuatan kita. Artinya menentukan
perbuatan-perbutan mana yang harus dilakukan, yang serasi, guna
mencapai tujuan itu dengan menyampingkan perbuatan yang tak
bermanfaat bagi tujuan itu.
Ada beberapa unsur yang mempengaruhi motivasi belajar
diantaranya:
1. Cita-cita/aspirasi pembelajar
2. Kemampuan pembelajar
3. Kondisi pembelajar
4. Kondisi lingkungan pembelajar
5. Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran
6. Upaya guru dalam membelajarkan pembelajar
Beberapa upaya untuk meningkatkan motivasi belajar:
1. Optimalisasi penerapan prinsip belajar
3. Optimalisasi pemanfaatan pengalaman dan kemampuan siswa
4. Pengembangan cita-cita dan aspirasi belajar
b. Guru
Guru merupakan suatu profesi yang artinya suatu jabatan atau
pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Tugas guru
sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, dan melatih. Mendidik
berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar
berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi, sedangkan melatih berarti mengembangkan
keterampilan-keterampilan kepada siswa.
Menurut Guritno (1994), guru adalah orang yang pekerjaan (mata
pencahariannya, profesinya) mengajar. Menurut Earl V Pullias, guru
adalah seseorang yang membantu murid untuk mempelajari hal-hal
yang tidak mereka ketahui dan memahami apa yang mereka pelajar.
c. Motivasi menjadi guru Akuntansi
Motivasi menjadi guru akutansi yang dimaksud dalam penelitian
ini adalah dorongan yang berasal dari luar maupun dalam diri
seseorang untuk memilih profesi sebagai guru akuntansi.
B. Kerangka Berpikir
1. Hubungan Minat Mahasiswa Masuk Prodi P.Ak dengan Motivasi Menjadi
Guru Akuntansi
Minat merupakan keinginan siswa untuk mengetahui sesuatu hal.
atau keinginan yang besar terhadap sesuatu hal. Minat pada hakekatnya
merupakan perhatian, keinginan, rasa suka dan rasa terikat dengan suatu
obyek walaupun tidak ada yang menyuruh (Wayan Nurkancana
(1981:124) dalam Tri Susanti (2003:9). Minat diartikan sebagai
kecenderungan subyek yang menetap, untuk merasa tertarik pada bidang
studi/pokok bahasan tertentu dan senang mempelajari materi tersebut
(Winkel (1989:105) dalam Tri Susanti (2003:9). Dengan adanya minat,
mahasiswa berusaha untuk tertarik pada bidang Akuntansi dan terdorong
untuk mencapai apa yang dicita-citakan. Mahasiswa yang mempunyai rasa
suka terhadap pelajaran Akuntansi maka minat muncul dengan sendirinya
didasari rasa suka atau rasa senang terhadap pelajaran tersebut dan
mahasiswa akan memilih jurusan yang sesuai dengan bidangnya yaitu
bidang Akuntansi. Mahasiswa yang berminat masuk FKIP khususnya
Program Studi Pendidikan Akuntansi dan memiliki keinginan untuk
bergelut dalam bidang keguruan maka akan memotivasinya untuk menjadi
seorang guru.
2. Hubungan Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan Mahasiswa dengan
Motivasi Menjadi Guru Akuntansi
Prestasi belajar merupakan suatu kecakapan nyata yang dimiliki
seseorang yang merupakan hasil dari proses yang dilakukan dalam rangka
menyiapkan diri untuk menambah pengetahuan yang hasilnya digunakan
secara nyata dan dapat diukur dengan menggunakan alat yaitu tes. Hasil
hasil studi. Dengan demikian dari nilai hasil studi dapat diketahui tinggi
rendahnya prestasi belajar yang dicapai mahasiswa. Dari prestasi belajar,
mahasiswa itulah dapat diketahui tinggi rendahnya kemampuan mahasiswa
dalam mata kuliah Akuntansi. Seorang mahasiswa yang belajar dan
memiliki prestasi yang tinggi dalam mata kuliah Akuntansi Keuangan
dapat memotivasinya untuk menjadi guru Akuntansi karena seseorang
yang ingin menjadi guru akuntansi harus memiliki kompetensi di bidang
akuntansi.
3. Hubungan Prestasi PPL II Mahasiswa dengan Motivasi Menjadi Guru
Akuntansi
Prestasi belajar merupakan suatu kecakapan nyata yang dimiliki
seseorang yang merupakan hasil dari proses yang dilakukan dalam rangka
menyiapkan diri untuk menambah pengetahuan yang hasilnya digunakan
secara nyata dan dapat diukur dengan menggunakan alat yaitu tes. Hasil
yang diperoleh merupakan aktualisasi diri yang dinyatakan dalam nilai
hasil studi. Dengan demikian, dari nilai hasil studi dapat diketahui tinggi
rendahnya prestasi belajar yang dicapai mahasiswa. Sebelum mahasiswa
menjadi tenaga kependidikan yang professional, mahasiswa diberi bekal
melalui latihan keterampilan yang disebut PPL. PPL ini bertujuan
membentuk keterampilan mahasiswa dalam bidang keguruan. Mahasiswa
yang memiliki keterampilan yang baik dalam mengajar dan memiliki
kesiapan baik itu penguasaan materi maupun adanya sikap kependidikan
terbentuknya kemampuan dalam bidang keguruan, adanya kesiapan dalam
mengajar dan prestasi yang baik dalam PPL akan memotivasi mahasiswa
untuk menjadi seorang guru khususnya guru akuntansi.
4. Hubungan Minat mahasiswa masuk Prodi P.Ak, Prestasi Belajar
Akuntansi Keuangan Mahasiswa, Prestasi PPL II Mahasiswa dengan
motivasi menjadi guru akuntansi
Munculnya motivasi dalam diri seseorang berkaitan dengan minat
dan prestasi belajarnya. Seseorang dikatakan berminat terhadap
pembelajaran Akuntansi Keuangan, apabila seseorang tersebut
memusatkan perhatian terhadap pembelajaran Akuntansi Keuangan
(Wahyuni, 2004:12). Jadi, bila seseorang mempunyai minat yang besar
terhadap pelajaran Akuntansi Keuangan dan memilih Prodi P.Ak sebagai
program studi yang diminati disertai dengan kompetensi dalam bidang
akuntansi, maka kemungkinan dia akan memiliki peluang yang besar
dalam prestasi belajar Akuntansi Keuangan. Mahasiswa yang masuk
dalam FKIP khususnya Prodi P.Ak diberi bekal melalui latihan
keterampilan keguruan yang disebut PPL. PPL ini diberikan sebagai dasar
bagi mahasiswa calon guru sebelum bergelut dalam bidang keguruan.
Mahasiswa yang memiliki kompetensi dalam bidang akuntansi dan
memiliki prestasi yang baik dalam mata kuliah Akuntansi Keuangan maka
akan lebih siap mengajar di sekolah dan hal ini dibarengi dengan
penguasaan materi yang hendak diajarkan oleh mahasiswa. Adanya
membentuk kemampuan mahasiswa untuk menjadi seorang guru dan
prestasi yang dicapai dalam PPL akan baik. Terbentuknya kemampuan
mengajar yang ada dalam diri mahasiswa akan memotivasinya untuk
menjadi seorang guru.
C. Perumusan Hipotesis
H1: Ada hubungan positif antara minat mahasiswa masuk prodi P.Ak dengan
motivasi menjadi guru akuntansi
H2: Ada hubungan positif antara prestasi belajar Akuntansi Keuangan dengan
motivasi menjadi guru akuntansi
H3: Ada hubungan positif antara prestasi PPL II dengan motivasi menjadi guru
akuntansi
H4: Ada hubungan positif antara minat mahasiswa masuk prodi P.Ak, prestasi
belajar Akuntansi Keuangan, prestasi PPL II dengan motivasi menjadi
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan dalam mengkaji masalah ini adalah penelitian
studi kasus. Menurut Consuello (1993:73), studi kasus adalah penelitian
terinci tentang seseorang atau sesuatu unit selama kurun waktu tertentu.
Dengan menggunakan teknik korelasi, peneliti akan mengetahui hubungan
variasi dalam sebuah variabel dengan variabel lainnya. Jenis penelitian studi
kasus ini bila dihubungkan dengan hasil penelitian, maka kesimpulan yang
dapat diambil dari penelitian hanya berlaku bagi obyek yang diteliti saja dan
tidak berlaku bagi obyek penelitian yang lain. Penelitian ini hanya terbatas
pada obyek tertentu saja yaitu mahasiswa sebagai responden. Secara khusus,
yang akan diteliti dari responden adalah minat mahasiswa masuk Prodi P.Ak,
prestasi belajar Akuntansi Keuangan, Prestasi PPL II dan motivasi menjadi
guru Akuntansi.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas
Keguruan dan ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Dalam melakukan penelitian, peneliti membutuhkan jangka waktu antara
bulan Agustus sampai bulan November 2008.
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah para mahasiswa Program Studi Pendidikan
Akuntansi Universitas Sanata Dharma yang telah mengambil mata kuliah
PPL II.
2. Obyek Penelitian
Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah minat mahasiswa masuk
Prodi P.Ak, Prestasi belajar Akuntansi Keuangan dan Prestasi PPL II.
D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi penelitian adalah keseluruhan subyek penelitian (Suharsimi,
1991:102). Populasi disebut juga keseluruhan semesta (universe) dan
dapat didefinisikan sebagai semua anggota dari suatu kesatuan orang,
kejadian, atau benda yang akan kita jadikan sasaran generalisasi hasil-hasil
penelitian kita. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh
mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta yang telah mengambil mata kuliah PPL II . Jumlah
populasi dalam penelitian ini sebanyak 247 mahasiswa yaitu angkatan
2003 sebanyak 70 orang, angkatan 2004 sebanyak 92, dan angkatan 2005
sebanyak 85.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
mahasiswa yang telah mengikuti PPL II di Prodi P.Ak angkatan 2004 dan
2005, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 84
orang yaitu angkatan 2004 sebanyak 67 orang dan angkatan 2005
sebanyak 17 orang.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling yaitu teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 1999:78).
Pengambilan sampel ini diambil oleh peneliti dengan pertimbangan
mahasiswa angkatan 2004 dan 2005 sebagian besar telah mengikuti PPL
II, status mahasiswa masih aktif dan mudah ditemui.
E. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian. Dalam variabel penelitian ini, ada dua variabel
yang diteliti yaitu variabel bebas (independent) dan variabel terikat
(dependent)
1. Variabel Bebas (independent) adalah variabel yang mempengaruhi
variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah:
a. Minat mahasiswa masuk prodi P.Ak
Minat mahasiswa masuk prodi P.Ak adalah kecenderungan dalam diri
individu/mahasiswa baik dalam hal perhatian, ketertarikan dan rasa
b. Prestasi belajar Akuntansi Keuangan
Prestasi belajar Akuntansi Keuangan adalah nilai yang telah dicapai
seseorang dalam mengikuti mata kuliah Akuntansi Keuangan.
c. Prestasi PPL II
Prestasi PPL II adalah nilai yang dicapai dari praktik pengalaman
mengajar di sekolah yang dilaksanakan oleh mahasiswa calon guru
yang mencakup kegiatan-kegiatan praktik pengalaman mengajar dan
kegiatan non mengajar, yang diwujudkan dalam penguasaan materi,
penampilan diri waktu latihan mengajar, pengelolaan kelas,
penggunaan bahasa dan tata tulis baku.
2. Variabel terikat (dependent) adalah variabel yang dipengaruhi oleh
variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah motivasi
menjadi guru akuntansi. Motivasi menjadi guru akuntansi yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah dorongan yang berasal dari luar maupun dalam
diri seseorang untuk memilih profesi sebagai guru akuntansi.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mencari data
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, trankrip, buku, surat
kabar, majalah, legger, agenda dan sebagainya. Dokumen ini digunakan
untuk mengumpul data sekunder yaitu tentang nilai mata kuliah Akuntansi
2. Kuesioner
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya. Kuesioner ini digunakan untuk
mengumpulkan data yang berhubungan dengan minat mahasiswa masuk
Prodi P.Ak dan motivasi menjadi guru Akuntansi. Teknik pengumpulan
data ini dilakukan dengan cara menyebar sejumlah kuesioner kepada
sejumlah responden.
Dalam pengumpulan data digunakan instrumen yang berupa 5 Skala yang
disebut dengan Skala Likert. Dengan menggunakan Skala Likert ini,
responden diminta memberi pilihan jawaban atau respons dalam skala
ukur yang telah disediakan. Bentuk Skala Likert menurut Sukardi:
Pertanyaan SS S RR TS STS Pertanyaan Positif 5 4 3 2 1 Pertanyaan Negatif 1 2 3 4 5
Keterangan:
SS : Sangat Setuju S : Setuju
RR : Ragu-Ragu TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
G. Instrumen Penelitian
Instrumen Penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena
alam maupun sosial yang diamati. Instrumen pengukuran variabel minat
menjadi guru akuntansi (Dr. hamzh B. Uno, 2006: 4) dibuat dengan
[image:57.612.96.515.190.711.2]menentukan kisi-kisi seperti tampak pada tabel berikut ini:
Tabel 3.1: kisi – kisi kuesioner penelitian variabel minat mahasiswa masuk prodi P.Ak
No Dimensi Indikator Pernyataan
Positif (Nomor Item Dalam Kuesioner) Pernyataan Negatif (Nomor Item Dalam Kuesioner) 1. Perasaan 1.1 Memiliki Perasaan
senang melanjutkan studi ke P.Ak
1.2 Memiliki perasaan
senang saat melanjutkan studi ke
P.Ak saat diajak oleh teman
1.3 Memiliki perasaan senang karena adanya dukungan dari orang tua
1.4 Memiliki perasaan senang ketika diterima di Prodi P.Ak yang sesuai dengan cita-cita saya 1.5 Memiliki perasaan
senang terhadap mata pelajaran Akuntansi saat di SMA
1.6 Memiliki perasaan senang dalam menggeluti bidang keguruan dan Akuntansi 1 2 3 6 4 5
2. Perhatian Ketertarikan terhadap Prodi Pendidikan Akuntansi Keingintahuan tentang Prodi Pendidikan Akuntansi 8 7
3. Keinginan 3.1 Memasuki Prodi Pendidikan Akuntansi
karena sesuai dengan cita-cita
3.2 Lulusan Prodi P.Ak 3.3 Menguasai
keterampilan di Prodi P.Ak
3.4 Ketertarikan untuk masuk Prodi P.Ak karena kemampuan pada mata pelajaran Akuntansi 3.5 Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan 11 13 10 12
4. Harapan 4.1 Memiliki keterampilan setelah lulus dari Prodi Pendidikan Akuntansi
4.2 Mendapatkan Pekerjaan
14
[image:58.612.98.516.101.699.2]15
Tabel 3.2 : kisi- kisi kuesioner penelitian variabel motivasi menjadi guru Akuntansi
No Dimensi Indikator Pernyataan
Positif (Nomor Item Dalam Kuesioner) Pernyataan Negatif (Nomor Item Dalam Kuesioner) 1. Motivasi Instrinsik
1.1 Keinginan menjadi guru Akuntansi yang berasal dari dalam diri
1.2 Dorongan untuk bertanya kepada Dosen
1.3 Dorongan untuk menyelesaikan
tanggung jawab dengan tepat waktu
1.4 Keinginan menguasai keterampilan
keguruan
1.5 Adanya dorongan 1
3
5
2
meningkatkan
keterampilan dalam mengajar dari mata kuliah PPL
1.6 Menjadi guru Akuntansi karena sesuai dengan cita-cita
1.7 Prestasi Akuntansi dan PPL yang memotivasi menjadi guru Akuntansi 6 7 2. Motivasi Ekstrinsik
2.1 Kegiatan belajar yang menarik dengan media pembelajaran 2.2 Tersedianya mata kuliah perilaku berkarya seperti PBM (Strategi
Pembelajaran, Pengelolaan Kelas, PPL I)
2.3 Adanya teman satu Prodi di lingkungan Tempat tinggal yang ingin menjadi guru Akuntansi
2.4 Kerabat di lingkungan tempat tinggal yang sudah menjadi guru
8
9
10
11
H. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
suatu instrumen. Uji validitas mempunyai tujuan untuk mengetahui apakah
instrumen itu dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur.
Penelitian ini menggunakan validitas internal karena hal yang ingin
dicapai adalah adanya kesesuaian antara bagian instrumen dengan
validitas dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment Pearson,
dengan rumus sebagai berikut:
(
)( )
(
)
{
∑
∑
−∑
∑
}
{
∑
∑
−( )
∑
}
− = 2 2 22 X N Y Y
X N Y X XY N Y rX Keterangan:
rXY : Koefisien korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan N : Jumlah responden
∑
X : Jumlah skor X∑
Y : Jumlah skor Y∑
XY : Jumlah perkalian skor X dan skor Y∑
2X : Jumlah kuadrat skor X
∑
2Y : Jumlah kuadrat skor Y
Besarnya nilai r dapat dihitung dengan menggunakan taraf signifikansi
5%. Jika r positif, serta nilai r hitung > r tabel maka butir variabel tersebut
valid.
Hasil Uji Validitas
Uji validitas dilakukan terhadap item pertanyaan variabel minat
mahasiswa masuk prodi P.Ak dan motivasi menjadi guru akuntansi. Uji
validitas ini dilakukan tiap-tiap butir. Ada 26 butir ukuran pada faktor ini.
Rangkuman validitas untuk faktor minat mahasiswa masuk prodi P.Ak dan
motivasi menjadi guru akuntansi adalah sebagai berikut (Lampiran III hal
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas Variabel Minat Mahasiswa Masuk Prodi P.Ak
Item Minat r-tabel
(df = 28, α = 5%)
Keterangan
1 0.857 0.374 Valid
2 0.749 0.374 Valid
3 0.748 0.374 Valid
4 0.676 0.374 Valid
5 0.660 0.374 Valid
6 0.579 0.374 Valid
7 0.532 0.374 Valid
8 0.490 0.374 Valid
9 0.677 0.374 Valid
10 0.491 0.374 Valid
11 0.632 0.374 Valid
12 0.802 0.374 Valid
13 0.610 0.374 Valid
14 0.544 0.374 Valid
[image:61.612.94.517.141.607.2]15 0.377 0.374 Valid
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Menjadi Guru Akuntansi
Item Motivasi r-tabel
(df = 28,α = 5%)
Keterangan
1 0.649 0.374 Valid
2 0.433 0.374 Valid
3 0.544 0.374 Valid
4 0.622 0.374 Valid
5 0.498 0.374 Valid
6 0.774 0.374 Valid
7 0.673 0.374 Valid
8 0.417 0.374 Valid
9 0.860 0.374 Valid<