• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan antara jenis pekerjaan orang tua dan prestasi belajar dengan minat berwirausaha mahasiswa : studi kasus mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan 2003-2004 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan antara jenis pekerjaan orang tua dan prestasi belajar dengan minat berwirausaha mahasiswa : studi kasus mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan 2003-2004 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta."

Copied!
109
0
0

Teks penuh

(1)

vii ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA JENIS PEKERJAAN ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA

MAHASISWA

Studi Kasus Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2003-2004 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Hotmauli Sipayung Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2008

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) ada hubungan antara jenis pekerjaan orang tua dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha; (2) ada hubungan antara prestasi belajar dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha.

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian ini dilakukan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada bulan januari 2008. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa/i FKIP Program Studi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2003-2004 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang berjumlah 57 mahasiswa dan merupakan penelitian populasi. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis Chi Kuadrat.

(2)

viii ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN PARENT’S OCCUPATION, STUDENT’S LEARNING ACHIEVEMENT AND STUDENT’S INTEREST

IN ENTREPRENEURSHIP

A Case Study at the Students of Economics Faculty of Education Sanata Dharma University Yogyakarta 2003-2004 Academic Year

Hotmauli Sipayung Sanata Dharma University

Yogyakarta 2008

The purposes of this research are to find out wheter: (1) there is the relationship between parent’s occupation and student’s interest in entrepreneurship; (2) there is the relationship between student’s learning achievement and student’s interest in entrepreneurship.

This research is a case study. This research was conducted at Sanata Dharma University Yogyakarta in January 2008. The populations of this research were students of Economics Faculty of Education Sanata Dharma University Yogyakarta 2003-2004 Academic Year. The populations of this research were 57 students of Economics Faculty of Education Sanata Dharma University Yogyakarta 2003-2004 Academic Year. The techniques of data collection were questionnaire and documentations. The technique of data analysis was Chi Square.

(3)

HUBUNGAN ANTARA JENIS PEKERJAAN ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA

MAHASISWA

Studi Kasus Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2003-2004 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh :

HOTMAULI SIPAYUNG NIM: 011334086

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)
(5)
(6)

iv

Maka janganlah kau katakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini. Tetapi haruslah

engkau ingat kepada TUHAN, Allah-mu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan.

(Ulangan 8: 17-18a)

Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. (Fil. 4: 13)

Keberhasilan bukan final, kegagalan juga bukan fatal. Hanya kerendahan hati, kesabaran, kesetiaan dan usaha untuk sebuah komitmen pada visi yang

menentukan segalanya.

Tuhan memberimu pelangi di setiap badai. Senyum di setiap air mata, berkat di setiap cobaan. Lagu indah di setiap helaian nafas dan jawaban di setiap DOA.

(7)

v

Aku berdoa kepada TUHAN dan memohon suatu keajaiban bagiku, TUHAN pun memberikannya padaku.

Aku menangis karena keadaanku saat ini dan berharap semuanya baik-baik saja, TUHAN pun memberikan seseorang untuk menghiburku.

Aku merasa berputus asa dalam menjalani hari-hariku, TUHAN menuntun dan membantuku melaluinya.

Aku lupa untuk mengucap syukur pada-Nya, TUHAN pun menegurku dengan lembut dan mesra.

Aku merasa kesepian dan terbuang, TUHAN pun melihatku dan memberikan sahabat bagiku.

Aku bertanya tentang kekhawatiranku pada TUHAN, Akankah aku dapat bahagia dan dapat membahagiakan orang-orang yang kukasihi dan kucintai?

TUHAN tersenyum padaku, dan berkata:

Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginan kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan

syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara pikiranmu dalam Kristus Yesus (Fil. 4:6-7).

Skripsi ini kupersembahkan kepada: ♥Allah Bapa dan Jesus Christ Penyelamatku

♥Bapak M. Sipayung / R. br. Manihuruk

♥Oppung Gihon Manihuruk (+) / br Haloho

♥Oppung Togi Sipayung (+) / br Manihuruk (+)

♥Anggiku: Herni, Desma, Helen dohot ibotokku: Togi & Goklas

♥Tante, Nan2lang, Tulang, Bou, Amang bou, Uda, Nanguda

♥My beloved

♥Sahabat-sahabatku

(8)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 7 Agustus 2008 Penulis

(9)

vii ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA JENIS PEKERJAAN ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA

MAHASISWA

Studi Kasus Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2003-2004 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Hotmauli Sipayung Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2008

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) ada hubungan antara jenis pekerjaan orang tua dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha; (2) ada hubungan antara prestasi belajar dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha.

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian ini dilakukan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada bulan januari 2008. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa/i FKIP Program Studi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2003-2004 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang berjumlah 57 mahasiswa dan merupakan penelitian populasi. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis Chi Kuadrat.

(10)

viii ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN PARENT’S OCCUPATION, STUDENT’S LEARNING ACHIEVEMENT AND STUDENT’S INTEREST

IN ENTREPRENEURSHIP

A Case Study at the Students of Economics Faculty of Education Sanata Dharma University Yogyakarta 2003-2004 Academic Year

Hotmauli Sipayung Sanata Dharma University

Yogyakarta 2008

The purposes of this research are to find out wheter: (1) there is the relationship between parent’s occupation and student’s interest in entrepreneurship; (2) there is the relationship between student’s learning achievement and student’s interest in entrepreneurship.

This research is a case study. This research was conducted at Sanata Dharma University Yogyakarta in January 2008. The populations of this research were students of Economics Faculty of Education Sanata Dharma University Yogyakarta 2003-2004 Academic Year. The populations of this research were 57 students of Economics Faculty of Education Sanata Dharma University Yogyakarta 2003-2004 Academic Year. The techniques of data collection were questionnaire and documentations. The technique of data analysis was Chi Square.

(11)
(12)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Bapa di Surga atas berkat, mujizat dan karunia yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “HUBUNGAN ANTARA JENIS PEKERJAAN ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA”. Studi kasus pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2003-2004 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Tarsisius Sarkim., M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Laurentinus Saptono., S.Pd, M.Si. selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

(13)

xi

5. Bapak FX. Muhadi, M.Pd., selaku dosen penguji yang telah memberikan saran, masukan dan pengarahan pada penulis.

6. Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd., selaku dosen penguji yang telah memberikan saran, masukan dan pengarahan pada penulis.

7. Seluruh dosen dan staff Program Studi Pendidikan Akuntansi dan Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membimbing, mendidik, memberikan ijin tempat penelitian dan bekerjasama dengan baik pada penulis selama belajar di almamater tercinta ini.

8. Seluruh mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkatan 2003-2004, yang telah membantu penulis dalam pengisian kuesioner penelitian.

9. Kedua orang tuaku M. Sipayung/br. Manihuruk, dang adong na boi dihatahon borumuna on pak dohot mama holan hata mauliate do na boi didokkon borumuna on. Maaf buat sude pangalosianku sahat sadarion. Terimakasih juga buat doa, materi, perhatian, nasehat, kepercayaan dan dukungan yang tiada hentinya selama ini, dan semoga perjuangan borumuna ini selanjutnya dapat membuahkan hasil yang berguna buat keluarga kita. Horas ma dihita sasude, Debata ma na mandongani hita saluhutna. Amen. 10.Oppung Gihon Simanihuruk(+)/br. Haloho, Oppung dibereng ho do

(14)

xii

11.Anggi dohot Ibotokku, Herni “Nunut” (terus semangat meraih keberhasilan), Desma “Dekmong” (akhirnya kita lulus juga, tinggal kerja neh..), Togi “Togol” (abang cayanx cepetan lulus, katanya mau lanjutin S2 he) , Goklas “Goleng” (wah da jadi anak kuliahan neh sekarang, selamat meraih impian n banyak2 berdoa ya abang cayanx!) n My sweet little sister Helen (ayo yang rajin belajar, biar pinter he). Adek-adekku tersayang thanks ya buat semua dukungan, doa, n everything yang da kita lalui dan diberikan buat kakakmu yang manis ini☺. Kita semua harus sukses ya adek-adekku tersayang supaya Bapak n Mama bahagia ok!! I Love You all.

12.Mauliate buat Keluarga Tulang & Nan2lang Gebbi (Pekanbaru), Uda & Nanguda Sahat (Pekalongan), Tulang & Nan2lang Jerry (Lampung), Tante & Uda (Lampung), Amang Bou & Bou Apul (Pekalongan), Amang Bou & Bou Roni (Jepara), Amang Bou & Bou Nelson (Solo), Uda & Nanguda (Lampung), pariban2 kecilku dan adek-adekku. Thanks buat semua bantuan, saran, doa, perhatian, dan canda tawanya selama ini.Horas ma dihita saluhutna. GBU. Amen.

(15)

xiii

kusayang karena dia apa adanya. Kau yang selalu sabar dan mengalah menghadapi sikapku serta selalu disampingku menjagaku. Tak ada kata yang bisa aku ucapkan selain kata mauliate da hasian. Mauliate buat semua yang telah kau berikan dan lakukan untukku terutama disaat aku lemah. Kau akan selalu menjadi cintaku, kakakku and sahabatku. Holan ho do na menjadi “ADORER” hu Binsar Parulian Simanjuntak. Jangan lelah menasehati dan mengajariku walau pun aku selalu jugul hehe…☺ God Bless Us n Our Love. Amen.

14.Keluarga ke-2 ku di jogja “Cupid-cupid BROMO 2B” , M’Dina, K’Bertha, Iin “Inul”, Ike “Kotoko”, Novie “Brunop”, Bulan ”Bul-Bul”, Tuta ”Tantut”, Nu2ng ”Mpok Nung”, Hartini ”Entine” n Mega ”Megol” (buat komputer n tumpangannya selama ini....). Thanks ya girls buat canda tawanya tiap hari n

4 everything that we had done together. One 4 All, All 4 One. Bravo…

15.Keluarga, Sahabat, Adek n Temanku di jogja Diana S’tax (jadilah Pendeta

yang menjadi teladan bagi semua orang), Dek Lisbeth S’tax (thanks 4

everything n sorry da ngerepotin selama ini, cepat lulus ya..!!). Ito Wawan n Ito Ray, Ilut (non akhirnya gue lulus juga ya he.. thanks buat semua bantuannya n persahabatannya selama ini), Ria, Sunu, Dita Sihotang , To Ryan Sihotang, To Irvan Sihotang, Jubel Manullang, Lisbeth (moga cepat

dapat rokkap y he), dan buat semua teman-temanku yang telah

(16)

xiv

16.Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu oleh penulis, terima kasih banyak atas segala bantuan dan dukungannya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karenanya penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak. Akhir kata semoga ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Yogyakarta, 7 Agustus 2008

(17)

xv

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xv

DAFTAR TABEL ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Batasan Masalah ... 6

C. Rumusan Masalah ... 7

D. Tujuan Penelitian ... 7

E. Manfaat Penelitian ... 7

(18)

xvi

1. Pengertian Wirausaha ... 9

2. Ciri-Ciri Kewirausahaan ... 10

3. Unsur Wirausaha ... 12

B. Minat ... 13

1. Pengertian Minat ... 13

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha ... 14

C. Jenis Pekerjaan Orang Tua ... 16

1. Pengertian Jenis Pekerjaan ... 16

2. Pengertian Orang Tua ... 17

D. Prestasi Belajar ... 18

1. Pengertian Belajar ... 18

2. Ciri-Ciri Belajar ... 18

3. Pengertian Prestasi Belajar ... 20

E. Kerangka Berpikir ... 22

1. Hubungan antara jenis pekerjaan orang tua dengan minat berwirausaha mahasiswa ... 22

2. Hubungan antara prestasi belajar dengan minat berwirausaha 23 F. Rumusan Hipotesis ... 24

BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 25

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 25

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 26

(19)

xvii

E. Teknik Pengumpulan Data ... 30

F. Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 30

G. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 34

BAB IV. GAMBARAN UMUM A. Sejarah Universitas Sanata Dharma ... 37

1. PTPG Sanata Dharma (1995-1958) ... 37

2. FKIP Sanata Dharma (1958-1965) ... 38

3. IKIP Sanata Dharma (1965-1993) ... 39

4. Universitas Sanata Dharma (1993-sekarang) ... 40

5. Nama-nama Rektor Sanata Dharma ... 41

B. Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan USD ... 42

1. Visi ... 42

2. Misi ... 42

3. Tujuan Pendidikan USD ... 42

C. Sejarah Program Studi Pendidikan Ekonomi ... 43

D. Dosen-dosen Pendidikan Ekonomi ... 44

E. Deskripsi Program Studi ... 45

1. Visi ... 45

2. Misi ... 45

3. Tujuan ... 46

4. Prospek Kerja ... 46

(20)

xviii

1. Jenis Pekerjaan Orang Tua ... 48

2. Prestasi Belajar Mahasiswa ... 49

3. Minat untuk Berwirausaha ... 50

B. Pengujian Hipotesis ... 50

1. Hubungan antara jenis pekerjaan orang tua dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha ... 50

2. Hubungan antara prestasi belajar dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha ... 52

D. Pembahasan ... 54

1. Hubungan antara jenis pekerjaan orang tua dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha ... 54

2. Hubungan antara prestasi belajar dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha ... 55

BAB VI. KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 57

B. Keterbatasan Penelitian ... 57

C. Saran ... 58 DAFTAR PUSTAKA

(21)

xix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Ciri-ciri dan Watak Kewirausahaan ... 10

Tabel 2 Operasional Variabel ………... 28

Tabel 3 Hasil Perhitungan Pengujian Validitas ... 32

Tabel 4 Kontingensi Pekerjaan Orang Tua dengan Minat Mahasiswa untuk Berwirausaha ... 35

Tabel 5 Tabel penolong untuk menghitung Chi-Kuadrat ... 36

Tabel 6 Penilaian Jenis Pekerjaan Orang Tua Mahasiswa ... 48

Tabel 7 Komposisi Prestasi Akademik Mahasiswa ... 49

Tabel 8 Komposisi Minat Mahasiswa untuk Berwirausaha ... 50

Tabel 9 Kontingensi Pekerjaan Orang Tua dengan Minat Mahasiswa untuk Berwirausaha ... 51

Tabel 10 Penolong Menghitung Chi Kuadrat ... 51

Tabel 11 Kontingensi Prestasi Belajar dengan Minat Mahasiswa untuk Berwirausaha ... 52

(22)

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran I Instrumen Penelitian ... 62

(23)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mencari pekerjaan di saat ini dianggap banyak orang sebagai hal yang tidak mudah. Salah-salah melangkah kita bisa saja gagal meraih kesuksesan. Bahkan bagi para angkatan kerja yang berprestasi, mereka beranggapan bahwa mencari kerja masih dianggap tidak mudah. Banyaknya perusahaan yang gulung tikar (bangkrut) karena kondisi ekonomi yang tidak juga membaik menyebabkan angkatan kerja semakin sulit mendapatkan pekerjaan.

Setiap tahunnya angkatan kerja yang diluluskan oleh perguruan tinggi semakin bertambah banyak, tetapi lapangan kerja yang tersedia tidak bertambah juga yang menyebabkan timbulnya pengangguran. Sedangkan bagi mahasiswa yang baru saja menyelesaikan kuliahnya, menganggur adalah hal yang paling tidak diharapkan dan dianggap sebagai masalah yang selalu menghantui setiap orang, khususnya para sarjana.

(24)

Seperti pernyataan Agus Suwignyo dalam artikelnya yang dikutip oleh M. Ikhsan Modjo, memaparkan satu fakta yang sangat memprihatinkan tentang semakin meningkatnya jumlah penganggur lulusan universitas di Indonesia. Mengutip data Badan Pusat Statistik, Agus menunjukkan angka pengangguran lulusan universitas di Indonesia telah mencapai sekitar 385.000 orang pada tahun 2005. Dan dari kecenderungan yang ada, bukan mustahil angka tersebut telah menembus 400.000 orang pada tahun 2006. Padahal angka ini belum termasuk mereka yang setengah menganggur, dalam arti bekerja dengan jam kerja kurang atau memiliki produktivitas rendah. Dengan menggunakan ekstrapolasi sederhana angka pengangguran total 2005 di mana setiap 10 juta pengangguran terbuka terdapat 30 juta orang setengah penganggur, jumlah “intelektual” penganggur bisa jadi berkisar 1,6 juta orang pada tahun 2006. Satu angka yang tentu saja cukup fantastis.

Hizbullah Arief dalam artikelnya pada tanggal 4 Desember 2006 di Outlook Ekonomi 2007, mengatakan pula bahwa angka pengangguran menurut data dari Bank Dunia meningkat dari 10,3% dari jumlah angkatan kerja pada 2005 menjadi 10,6% tahun ini. Data BPS juga menunjukkan hal yang sama. Pada Februari tahun ini angka pengangguran naik menjadi 11,1 juta dari 10,9 juta pada periode yang sama tahun lalu.

(25)

Ekonomi. Ada kemungnkinan mahasiswa yang telah lulus masih menganggur, dan masuk dalam angka tersebut diatas.

Adanya masalah lain yang berupa jumlah dan pertumbuhan penduduk yang selalu meningkat setiap tahunnya, penyebaran tenaga kerja yang tidak merata, kondisi pasar yang bervariasi dan sikap mahasiswa terhadap berwirausaha yang belum terbina dengan baik, merupakan beberapa dari banyak faktor yang menyebabkan lowongan pekerjaan semakin terbatas. Hal itu pula yang membuat lulusan dari perguruan tinggi masih menganggur karena belum mendapatkan pekerjaan. Dengan adanya masalah-masalah tersebut diharapkan angkatan kerja hendaknya berpikir realistis bagaimana cara menciptakan suatu lapangan kerja baru bagi diri sendiri maupun bagi orang lain, salah satunya dengan cara berwirausaha

(entrepreneurship).

(26)

pengenalan dunia usaha dan pengetahuan tentang berusaha. Dengan begitu mahasiswa akan dapat lebih memahami dan menyukai mata kuliah tersebut, serta trampil dan menguasai bidang kewirausahaan. Dengan begitu, nantinya mahasiswa tersebut dapat menerapkannya setelah mereka lulus dari perguruan tinggi.

Menjadi wirausahawan atau berusaha sendiri memang tidak mudah. Seorang wirausahawan harus memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang. Disinilah peranan mahasiswa diharapkan untuk mampu menciptakan suatu lapangan kerja yang baru, yang nantinya dapat mengurangi jumlah pengangguran.

Berdasarkan konteks di atas maka hendaknya Perguruan Tinggi mempersiapkan mahasiswanya agar nantinya mereka dapat memasuki lapangan kerja maupun berusaha sendiri dengan berwirausaha. Selain itu mahasiswa perlu dibekali dengan ketrampilan-ketrampilan yang mengarah pada ketrampilan kerja dan mandiri (berwirausaha) bukan hanya dibekali dengan teori.

(27)

Oleh karena itu, berwirausaha merupakan alternatif yang diperkirakan mempunyai efektifitas dan efisiensi dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan untuk mengatasi masalah pengangguran di saat ini maupun di masa yang akan datang.

Selanjutnya dalam mengarahkan minat mahasiswa untuk berwirausaha tidak lepas dari faktor lingkungan keluarga yang terkait langsung dengan pekerjaan orang tua serta tidak lepas dari diri mahasiswa itu sendiri yang dapat dilihat dan diukur dari prestasi belajarnya.

Jenis pekerjaan yang ada dalam keluarga, khususnya orang tua mahasiswa akan mempengaruhi pola pikir seseorang terhadap dunia berwirausaha. Orang tua yang sukses didalam pekerjaannya (berwirausaha), akan memotivasi anak untuk melakukan hal yang sama dengan orang tuanya. Dengan begitu tidak menutup kemungkinan bahwa anak tersebut akan menentukan pilihan untuk berwirausaha sebagai warisan dari orang tua mahasiswa. Walaupun anak tersebut juga tertarik untuk mencari pekerjaan di perusahaan atau instansi lain, kemungkinan mereka untuk berwirausaha sangat kuat karena mereka telah menyaksikan dan menikmati keberhasilan orang tuanya dalam berwirausaha. Bagi yang orang tuanya bukan seorang wirausahawan pun tidak akan menutup kemungkinan bagi anak mereka nantinya untuk berwirausaha. Hal itu dapat terjadi melihat kondisi saat ini dimana mencari pekerjaan sudah sangatlah sulit.

(28)

keterampilan yang diperoleh mahasiswa selama duduk di bangku kuliah. Dengan bekal prestasi yang diperoleh, maka seorang mahasiswa setidaknya telah mempunyai suatu pegangan agar dapat berwirausaha dan menciptakan usaha sendiri. Selain itu, prestasi yang dimilikinya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan seberapa besar minat mahasiswa untuk memasuki dunia berwirausaha. Mahasiswa yang memiliki prestasi tinggi cenderung mengambil langkah untuk memasuki dunia berwirausaha karena dalam dunia ini mahasiswa merasa tertantang dan memiliki kebebasan luas untuk bisa mandiri serta bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Namun bagi mahasiswa yang memiliki prestasi rendah akan sulit menentukan apakah dia mampu atau tidak untuk masuk dalam dunia berwirausaha.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis akan meneliti mengenai “HUBUNGAN ANTARA JENIS PEKERJAAN ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA”.

B. Batasan Masalah

(29)

C. Rumusan Masalah

1. Apakah ada hubungan antara jenis pekerjaan orang tua dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha?

2. Apakah ada hubungan antara prestasi belajar dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha?

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara jenis pekerjaan orang tua dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha.

2. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara prestasi belajar dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha.

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Mahasiswa

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menumbuhkan minat mahasiswa untuk berwirausaha apabila mereka nanti lulus dari perguruan tinggi.

2. Bagi Orang Tua

(30)

4. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan bahan informasi dan pengetahuan serta memberikan tambahan kepustakaan yang berguna bagi mahasiswa atau pihak lain yang membutuhkan.

5. Bagi Penulis

(31)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Wirausaha

1. Pengertian Wirausaha

Istilah kewirausahaan berasal dari terjemahan enterpreneurship, yang dapat diartikan sebagai ”the backbone of economy”, yaitu syaraf pusat perekonomian atau sebagai ”tailbone of economy”, yaitu pengendali perekonomian suatu bangsa (Soeharto Wirakusumo, 1997: 1).

Menurut Suryana (2003: 1), kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Sedangkan Drucker berpendapat bahwa kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and diffrent thing). Kewirausahaan menurut Thomas W Zimmerer (1996: 51) adalah

”applying creativity and innovation to solve the problems and to exploit

opportunities that people face everyday”. Kewirausahaan adalah

penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan upaya untuk memanfaatkan peluang yang dihadapi setiap hari.

(32)

”An entrepreneurship is one who creates a new business in the face of

risk and uncertainty for the purpose of achieving profit and growth by

identifying opportunities and assembling the necessary resources to

capitalize on those opportunities”.

Dari pandangan para ahli diatas dapat disimpilkan bahwa kewirausahaan

(enterpreneurship) adalah suatu kemampuan (ability) dalam berpikir kreatif dan berprilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan siasat, kiat, dan proses dalam menghadapi tantangan hidup.

Kewirausahaan pada hakikatnya adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.

2. Ciri-Ciri Kewirausahaan

Geoffrey G. Meredith yang dikutip oleh Suryana (2003: 14) mengemukakan ciri-ciri dan watak kewirausahaan sebagai berikut:

Tabel 1

Ciri-ciri dan Watak Kewirausahaan

CIRI-CIRI WATAK (1)Percaya diri

(2)Berorientasi pada tugas dan hasil

(3)Pengambilan resiko dan suka tantangan (4)Kepemimpinan

Keyakinan, ketidaktergantungan, individualitas, dan optimisme.

Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras mempunyai dorongan kuat, energik dan inisiatif.

Kemampuan untuk mengambil resiko yang wajar.

(33)

(5)Keorisinilan (6)Berorientasi

kemasa depan

Inovatif dan kreatif serta fleksibel. Pandangan ke depan, perspektif.

Menurut M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer yang dikutip oleh Suryana (2003: 14) mengemukakan delapan karakteristik wirausaha, yaitu:

a. Desire for responsibility, yaitu memiliki rasa tanggungjawab atas usaha-usaha yang dilakukannya.

b. Preference for moderate risk, yaitu lebih memilih resiko moderate, artinya ia selalu mengambil resiko, baik yang terlalu rendah maupun resiko yang terlalu tinggi.

c. Confidence in their ability to success, yaitu percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil.

d. Desire for immediate feedback, yaitu selalu menghendaki umpan balik yang segera.

e. High level of energy, yaitu memiliki semangat dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik.

f. Future orientation, yaitu berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh ke depan.

g. Skill at organizing, yaitu memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah. h. Value of achievement over money, yaitu lebih menghargai prestasi

(34)

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri wirausaha adalah memiliki visi dan tujuan, berani menanggung resiko, berencana, kerja keras, familiar, bertanggungjawab atas kegagalan dan keberhasilan.

3. Unsur Wirausaha

Soesarsono Wijandi (1987: 27-31) mengemukakan unsur-unsur wirausaha sebagai berikut:

a. Unsur pengetahuan

Mencirikan tingkat penalaran (reasioning) yang dimiliki oleh seseorang, yaitu tingkat kemampuan berpikir seseorang yang umumnya lebih banyak di tentukan pendidikannya, baik pendidikan formal maupun non formal.

b. Unsur keterampilan

Lebih berasosiasi pada kerja fisik anggota badan. Unsur keterampilan seseorang pada umumnya banyak diperoleh melalui latihan dan pengalaman kerja nyata.

c. Unsur sikap mental

(35)

d. Unsur kewaspadaan

Paduan unsur kognitif dan sikap mental terhadap sesuatu yang akan datang. Kewaspadaan adalah rencana tindakan seseorang terhadap sesuatu yang mungkin dialaminya.

B. Minat

1. Pengertian Minat

Pengertian minat menurut ensiklopedia pendidikan adalah kesediaan jiwa yang sifatnya aktif untuk menerima sesuatu dari luar (Soegarda Poerbatjakara, 1982: 214). Sedangkan menurut Poerwadarminta (1976: 650), minat adalah perhatian, kesukaan (kecenderungan hati) kepada sesuatu. Slameto (1995: 180) mengemukakan pengertian minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hak atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh.

Menurut W. S. Winkel (1986: 30), minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Mengenai munculnya minat, W. S. Winkel memberikan urutan-urutan untuk mencapai minat sebagai berikut:

Perasaan Sikap Minat

(36)

dia memandang bahwa usaha wirausaha dapat memberikan manfaat dan berharga bagi dirinya, maka timbullah sikap positif. Dia akan selalu memperhatikan, berusaha mendekati dan menyesuaikan dirinyna dengan sikap wirausahawan. Dengan demikian dapat dikatakan minat seseorang untuk berwirausaha telah muncul.

Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan, pengertian minat wirausaha sebagai suatu keadaan dimana seseorang mempunyai perasaan senang menaruh perhatian pada sesuatu serta berusaha untuk mengetahui, melakukan pendekatan, memperhatikan dengan seksama, melibatkan diri dan mengarahkan individu pada suatu pilihan tertentu. 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha

Menurut Kir Haryana yang dikutip oleh Iin Hertiyamah (1999: 14-15), minat seseorang untuk terjun ke bidang wirausaha dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor yang berasal dari dalam dirinya (faktor intern) maupun faktor yang berasal dari luar dirinya (faktor ekstern). a. Faktor-faktor dari dalam, meliputi:

1) Faktor bakat

Bakat adalah kecakapan khusus dalam bidang tertentu yang diperoleh karena keturunan

2) Faktor kepribadian

(37)

karena pilihan kerja yang baik yang berdasarkan dari cocoknya kepribadian tersebut yang memungkinkan diekspresikannya sifat-sifat kepribadian tersebut. Dalam hal ini misalnya sifat mandiri.

3) Faktor kemampuan

Kemampuan adalah suatu kecakapan seseorang dalam bidang tertentu yang dapat diperoleh dari hasil belajar, melalui pendidikan formal maupun pendidikan non formal. Kecakapan seseorang itu sangat berpengaruh dalam pemilihan jenis pekerjaan.

b. Faktor-faktor dari luar, meliputi: 1) Adanya sarana atau fasilitas

Tersedianya modal material yang berupa fasilitas sarana dan biaya untuk menimbulkan usaha, dengan sendirinya akan mempengaruhi minat seseorang untuk berwirausaha. 2) Faktor keluarga atau latar belakang keluarga.

Adanya dorongan orang tua dan saudara-saudara, merupakan pengaruh bagi bidang kerja seseorang.

3) Latar belakang pendidikan seseorang.

(38)

berwirausaha, berdasarkan bekal ilmu dan pengetahuan yang diperoleh mereka selama mereka kuliah.

4) Latar belakang sosial masyarakat

Adanya pekerjaan yang mendominasi suatu daerah akan sangat berpengaruh terhadap pilihan kerja. Apabila dalam masyarakat banyak dijumpai wirausaha yang berhasil, maka akan mempengaruhi minat berwirausaha bagi seseorang.

C. Jenis Pekerjaan Orang Tua 1. Pengertian Jenis Pekerjaan

Definisi jenis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah yang mempunyai ciri ( sifat, keturunan, dan sebagainya) yang khusus , macam, sedangkan pekerjaan adalah barang apa yang dilakukan (diperbuat, dikerjakan, dan sebagainya); tugas kewajiban; hasil bekerja; perbuatan. Jadi yang dimaksud dengan jenis pekerjaan adalah suatu bentuk atau macam kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh penghasilan. Jenis pekerjaan antara orang tua mahasiswa yang satu dengan yang lainnya tentu saja berbeda. Pekerjaan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu (Biro Pengembangan Sosial Budaya, hal. 12): a. Pekerjaan pokok

(39)

b. Pekerjaan sampingan atau sambilan

Pekerjaan sampingan atau sambilan adalah pekerjaan yang dimiliki atau dilakukan oleh seseorang sebagai pekerjaan tambahan untuk memperoleh penghasilan tambahan guna memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Sifat pekerjaan sampingan atau sambilan ini adalah melengkapi pekerjaan pokok.

Dalam penelitian ini penulis membedakan pekerjaan orang tua menjadi dua jenis, yaitu:

1) Wirausaha (petani, pedagang, pengusaha dan sejenisnya). 2) Bukan Wirausaha (Pegawai Negeri, Guru Negeri,

ABRI/POLRI dan sejenisnya). 2. Pengertian Orang Tua

(40)

Oleh sebab itu orang tua mempunyai peranan yang penting dan memiliki tanggung jawab yang besar terhadap semua anggota keluarga yang berada di bawah tanggung jawabnya.

D. Prestasi Belajar 1. Pengertian Belajar

Menurut Winkel (1996: 53) belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai-nilai (sikap). Dimyati Mahmud (1989: 121-122) menyatakan bahwa belajar adalah suatu perubahan tingkah laku, baik yang dapat diamati maupun yang tidak dapat diamati secara langsung, yang terjadi dalam diri seseorang karena pengalaman.

Pengertian belajar dalam arti luas adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan (Slameto,1988: 2). Pengertian belajar dalam arti sempit adalah mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Pengetahuan itu diperoleh dari seseorang yang lebih tahu atau sekarang lebih dikenal dengan sebutan guru atau dosen.

2. Ciri-Ciri Belajar

(41)

a. Dalam belajar ada perubahan tingkah laku, baik tingkah laku yang dapat diamati maupun tingkah laku yang tidak dapat diamati secara langsung.

b. Dalam belajar, perubahan tingkah laku meliputi tingkah laku kognitif, afektif, psikomotor, dan campuran.

c. Dalam belajar, perubahan terjadi melalui pengalaman atau latihan. d. Dalam belajar, perubahan tingkah laku menjadi sesuatu yang relatif

menetap.

e. Belajar merupakan suatu proses usaha, yang artinya belajar berlangsung dalam kurun waktu cukup lama.

Menurut Slameto (1988: 3), ada enam ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar:

a. Perubahan terjadi secara sadar.

Artinya individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan dalam dirinya sebagai akibat dari aktivitas belajar itu.

b. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional.

Sebagai hasil dari belajar, perubahan yang terjadi dalam diri individu akan berlangsung terus-menerus dan tidak statis, serta akan berguna untuk belajar selanjutnya

c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif.

(42)

d. Perubahan dalam belajar tidak bersifat sementara.

Hal ini berarti bahwa perubahan tingkah lakuk yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap.

e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah.

Hal ini berarti bahwa perubahan tingkah laku yang terjadi karena ada tujuan yang hendak dicapai.

f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.

Jika seseorang belajar mengenai sesuatu maka sebagai hasilnya dia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh baik dalam sikap, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya.

3. Pengertian Prestasi Belajar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1976:768), prestasi adalah hasil yang dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan). Dari definisi tersebut yang dimaksud prestasi belajar adalah suatu kecakapan nyata yang dimiliki seseorang dalam rangka menyiapkan diri untuk menambah pengetahuan yang hasilnya dapat diukur dengan menggunakan alat yaitu test.

(43)

Menurut Slameto (1987:56) terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa, yaitu:

a. Faktor internal

1) Faktor biologis yang meliputi usia, kematangan, kesehatan. 2) Faktor psikologis yang meliputi minat, motivasi, suasana

hati. b. Faktor eksternal

1) Faktor manusia yaitu keluarga, universitas/sekolah dan masyarakat.

2) Faktor non manusia yaitu udara, suasana, bau-bauan.

Seseorang dikatakan telah belajar, jika didalam dirinya telah terjadi perubahan tertentu. Di lembaga pendidikan, belajar merupakan suatu rangkaian kegiatan proses belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar di lembaga pendidikan pada umumnya bertujuan:

a. Mengetahui suatu kepandaian, kecakapan atau konsep yang sebelumnya belum diketahui.

b. Dapat mengajarkan sesuatu kepada manusia yang sebelumnya tidak dapat berbuat, baik tingkah laku maupun keterampilan.

c. Mampu mengkombinasikan dua pengetahuan kedalam suatu pengertian baru, baik keterampilan, pengetahuan maupun tingkah laku.

(44)

E. Kerangka Berpikir

1. Hubungan Antara Jenis Pekerjaan Orang Tua dengan Minat Berwirausaha

Orang tua memiliki peranan yang sangat penting di dalam keluarga, terutama dalam memberikan perhatian dan dukungan terhadap anak-anak, selain itu orang tua memiliki peranan dalam mencukupi kebutuhan mereka seperti pendidikan, kesehatan, sandang dan juga pangan. Untuk dapat melakukan itu semua, orang tua harus bekerja. Jenis pekerjaan yang dilakukan antara orang tua yang satu dengan yang lain berbeda. Orang tua yang pekerjaannya sebagai seorang wirausaha, akan cenderung mendidik anak-anak mereka untuk dapat hidup mandiri tidak tergantung pada orang lain.

(45)

tentang berwirausaha dan melihat pengalaman seseorang yang sukses berwirausaha.

2. Hubungan Antara Prestasi Belajar dengan Minat Berwirausaha Prestasi belajar merupakan tujuan utama di dalam belajar mengajar, karena seorang anak akan lebih banyak mengenal pengetahuan dan keterampilan sehingga prestasi atau kemauan yang dimiliki akan lebih tinggi. Prestasi belajar yang tinggi dapat digunakan untuk mencari pekerjaan atau membuka lapangan pekerjaan baru sesuai dengan kemampuan dan minatnya.

Prestasi belajar dapat dipakai sebagai petunjuk ke arah mana seseorang seharusnya memilih pekerjaan dan bidang apa yang sesuai buatnya jika ingin membuka usaha sendiri. Karena orang yang berprestasi lebih besar berpeluang untuk memperoleh kemajuan di dalam pekerjaan yang dijalaninya.

(46)

apabila Perguruan Tinggi hanya mencetak lulusan yang rendah, maka tidak menutup kemungkinan mereka akan sulit untuk bersaing dalam dunia kerja. Dan minat mereka untuk menciptakan lapangan kerja baru dengan cara berwirausaha akan rendah pula.

F. Rumusan Hipotesis

Hipotesis adalah suatu pendapat yang diberikan secara tentatif

(tentative statement) untuk menjelaskan suatu fakta atau yang dipakai sebagai dasar suatu penelitian. Hipotesis harus di uji berdasarkan data empiris, yaitu data yang berdasarkan pada penelitian suatu sampel. Hipotesis seringkali digunakan untuk mengambil keputusan.

Dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: 1. Ada hubungan antara jenis pekerjaan orang tua dengan minat

mahasiswa untuk berwirausaha.

(47)

BAB III

METODE PENELITIAN

Metodologi penelitian merupakan keseluruhan dari prosedur dan alat yang dipergunakan dalam penelitian. Penentuan metode penelitian menjadi sangat penting karena digunakan untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang diteliti.

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang akan penulis gunakan adalah Studi Kasus (Case Study). Artinya penelitian hanya dilakukan pada obyek tertentu dan yang telah ditentukan sebagai obyek penelitian, dan kesimpulan yang ditarik hanya berlaku pada obyek yang diselidiki.

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Angkatan 2003 - 2004.

2. Waktu Penelitian

(48)

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan obyek/subyek yang terdiri dari manusia, benda-benda, gejala-gejala yang mempunyai karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkatan 2003-2004.

2. Sampel

Suatu penelitian yang ideal akan meneliti seluruh populasi yang ada. Namun, seringkali populasi sangat besar dan tidak mungkin di teliti seluruhnya, maka perlu adanya sampel. Sampel yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah yang bersifat representative atau mewakili. Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, didapat jumlah populasi 57 orang mahasiswa yang terdiri dari 25 mahasiswa dari angkatan 2003, dan 32 mahasiswa dari angkatan 2004.

(49)

D. Variabel Penelitian dan Pengukuran 1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang dapat menjadi objek penelitian atau faktor-faktor yang berperan atau gejala-gejala yang diteliti.

Dalam penelitian ini akan diteliti variabel - variabel sebagai berikut : a. Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2000: 33). Dalam penelitian ini yang termasuk dalam variabel terikat adalah minat berwirausaha.

b. Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2000: 33). Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah jenis pekerjaan orang tua dan prestasi belajar.

2. Pengukuran variabel

a. Variabel terikat (dependent variable)

Minat mahasiswa berwirausaha merupakan perasaan suka yang dihubungkan dengan objek di luar individu dan perasaan suka tersebut dapat mendorong individu untuk berbuat sesuatu terhadap objek seperti memberikan perhatian.

(50)

Tabel 2 Operasional Variabel

Variabel Indikator Nomor Kuesioner

Positif Negatif Minat

Berwirausaha

1.Rasa tertarik siswa untuk melakukan aktifitas yang berhubungan dengan kegiatan berwirausaha

2.Semangat untuk bersaing 3.Kemauan siswa untuk

berusaha sendiri dalam melakukan suatu kegiatan 4.Keinginan untuk mengambil

resiko

1, 2, 5, 9, 16, 17

10 3, 8, 11,

12, 15

14

13

4, 6, 7

Jenis Pekerjaan Orang

1.Wirausaha 2.Bukan Wirausaha Prestasi Belajar Nilai IPK Mahasiswa/i

Sedangkan untuk mengukur minat berwirausaha mahasiswa, penulis menggunakan kuesioner tentang pilihan yang disusun seperti model skala Likert, dengan empat alternatif jawaban. Skor bergerak dari 1 sampai dengan 4. Adapun pedoman untuk memberikan skor pada alternatif jawaban sebagai berikut : 1) Untuk pernyataan yang bersifat positif :

(51)

2) Untuk pernyataan yang bersifat negatif : Jawaban a : skor 1

Jawaban b : skor 2 Jawaban c : skor 3 Jawaban d : skor 4 b. Variabel bebas (independent variable)

1) Jenis pekerjaan orang tua

Pekerjaan orang tua adalah pekerjaan pokok yang ditekuni orang tua mahasiswa setiap harinya. Dalam penelitian ini, penulis mengelompokkan ke dalam dua golongan sebagai berikut:

a) Wirausaha, untuk orang tua mahasiswa yang berwirausaha diberi skor 2

b) Bukan wirausaha, untuk orang tua mahasiswa yang bukan berwirausaha diberi skor 1

2) Prestasi belajar

(52)

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini data yang penulis kumpulkan adalah data yang berhubungan dengan variabel yang diteliti untuk keperluan diatas maka penelitian ini menggunakan metode yang meliputi :

1. Kuesioner

Adalah teknik pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada mahasiswa yang berkaitan dengan minat berwirausaha dan jenis pekerjaan orang tua.

2. Dokumentasi

Teknik ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai nilai IPK mahasiswa dan tentang gambaran umum Universitas.

F. Pengujian Validitas dan Reliabilitas 1. Pengujian Validitas

Validitas atau kesahihan adalah kemampuan suatu instrumen untuk mengungkap sesuatu yang jadi sasaran pokok pengamatan yang dilakukan oleh instrumen tersebut.

(53)

Untuk menguji kesahihan butir dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor butir/item dengan skor total. Rumus yang digunakan adalah rumus Korelasi Product Moment dari Pearson

(Suharsimi Arikunto, 1997: 146), sebagai berikut :

rXY =

(

)( )

( )

{

}

{

( )

}

2 2

2

2 X N Y Y

X N

Y X XY

N

Keterangan :

RXY : koefisien korelasi skor item dengan skor total. N : jumlah item pertanyaan.

X : skor dari masing-masing item. Y : skor total dari seluruh item.

Pelaksanaan perhitungan uji validitas instrumen pada penelitian ini, penulis menggunakan program SPSS (statistical Product and Service

Solution) seri 10.0. Kemudian mencari r tabel yaitu dengan dk = n − 2.

Dalam kasus ini dk = 57 − 2 = 55% dengan taraf signifikansi 5%, maka

di dapat nilai r tabel 0,261. Kriteria pengujiannya adalah apabila r hitung ≥ r tabel, maka item dikatakan valid. Sebaliknya jika r hitung ≤ r tabel,

maka item dikatakan tidak valid.

(54)

Tabel 3

Hasil Perhitungan Pengujian Validitas

No. Item r hitung r tabel Keterangan

1 0, 6061 0,261 Valid

2 0, 6399 0,261 Valid

3 0, 6005 0,261 Valid

4 0, 4241 0,261 Valid

5 0, 6801 0,261 Valid

6 0, 4606 0,261 Valid

7 0, 7257 0,261 Valid

8 0, 7367 0,261 Valid

9 0, 6066 0,261 Valid

10 0, 4854 0,261 Valid

11 0, 6566 0,261 Valid

12 0, 7012 0,261 Valid

13 0, 6559 0,261 Valid

14 0, 7462 0,261 Valid

15 0, 5351 0,261 Valid

16 0, 7953 0,261 Valid

17 0, 5476 0,261 Valid

2. Pengujian Reliabilitas

(55)

Untuk mengetahui koefisien reliabilitas digunakan rumus Alpha Cronbach sebagai berikut:

(

)

⎤⎢⎡ −Σ ⎥⎤ ⎢

⎣ ⎡

= 1 22

1 t

b k

k rii

σ σ

Keterangan:

rii : reliabilitas item

k : banyaknya butir soal atau item σb2 : jumlah varians soal

σt2 : varians soal

Untuk menentukan apakah instrumen ini reliabel atau tidak maka ketentuannya sebagai berikut :

a. Jika r hitung > r tabel, dengan taraf signifikansi 5% maka item dikatakan reliabel.

b. Jika r hitung < r tabel, dengan taraf signifikansi 5% maka item dikatakan tidak reliabel.

(56)

G. Pengujian Hipotesis Penelitian 1. Rumusan Hipotesis

Hiptesis I

Ho : Tidak ada hubungan antara jenis pekerjaan orang tua dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha.

Ha : Ada hubungan antara jenis pekerjaan orang tua dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha.

Hipotesis II

Ho : Tidak ada hubungan antara prestasi belajar dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha.

Ha : Ada hubungan antara prestasi belajar dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha.

2. Pengujian hipotesis

Hipotesis ke 1,2 diuji dengan menggunakan teknik analisis Chi-Kuadrat. Langkah-langkahnya:

a. Menghitung nilai Chi-Kuadrat, dengan rumus sebagai berikut:

(

)

2

2 =

fh fh fo X

Keterangan:

X2 : Chi-Kuadrat

(57)

Untuk menghitung X2, terlebih dahulu harus diketahui fo dan fh dengan menggunakan tabel berikut ini:

Tabel 4

Kontingensi Pekerjaan Orang Tua dengan Minat Mahasiswa untuk Berwirausaha

Pekerjaan Orang Tua Minat Total Tinggi Rendah Wirausaha Bukan Wirausaha

Jumlah

Untuk memperoleh fh digunakan rumus:

ruhnya jumlahselu

s jumlahbari m

jumlahkolo

fh= ×

b. Menentukan statistik uji X2 dengan derajat kebebasan df = (baris-1)(kolom-1). Maka dengan baris sebanyak 2 dan kolom sebanyak 2, derajat kebebasannya (2-1)(2-1) = 1. Ini berarti kita hanya bebas atau hanya perlu menghitung satu sel saja, dan sel-sel yang lain akan terisi dengan sendirinya.

c. Berdasar tabel fo dan fh yang ada dapat dihitung X2 dengan taraf signifikan 5% serta df = 1, maka didapat kesimpulan sebagai berikut:

(58)

Untuk mempermudah analisis data dipergunakan tabel sebagai berikut:

Tabel 5

Tabel penolong untuk menghitung Chi-Kuadrat Pekerjaan Orang

Tua

Minat Fo fh Fo-fh

(

)

2

fh fh fo

Wirausaha Tinggi

Rendah Bukan

Wirausaha

Tinggi Rendah

Total ΣX²

Syarat-syarat Chi-Kuadrat:

a. Chi-Kuadrat hanya dapat menunjukkan apakah korelasi antara dua gejala atau lebih signifikan atau tidak.

b. Chi-Kuadrat dapat digunakan untuk menganalisa data yang berwujud frekuensi.

c. Chi-Kuadrat paling tepat digunakan pada data yang diperoleh dari sampel dan kategori-kategori yang terpisah satu sama lain.

(59)

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Universitas Sanata Dharma 1. PTPG Sanata Dharma (1955 - 1958)

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang sekarang ini merupakan salah satu Fakultas dari Universitas Sanata Dharma. Dulu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ini pernah populer dengan sebutan IKIP Sanata Dharma., yang mulanya adalah sebuah Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) yang berdiri resmi pada tanggal 17 Desember 1955.

Rencana untuk mendirikan suatu Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) oleh Prof. Moh. Yamin, S.H. (Menteri pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan RI) pada tahun 1950-an disambut baik oleh para imam Katolik, terutama Ordo Societas Jesus ( Serikat Yesus yang lazim disingkat S.J). Ketika itu Ordo telah membuka kursus-kursus BI, antara lain BI mendidik di Yogyakarta yang dikelola oleh Pater H. Loef, S.J, BI Ilmu Sejarah di Semarang yang dikelola oleh Pater W.J. Van der Meulen, S.J, dan BI Bahasa Inggris di Semarang yang dikelola oleh Pater H. Bastiaanse, S.J.

Berkat dukungan dari Conggregatio de Propaganda Fide,

(60)

sebuah perguruan tinggi dan lahirlah PTPG Sanata Dharma pada tanggal 20 Oktober 1955 dan diresmikan oleh pemerintah pada tanggal 17 Desember 1955.

Pada awalnya PTPG Sanata Dharma memiliki empat Jurusan, yaitu Bahasa Inggris, IPA, dan Ilmu Mendidik. Adapun yang menjadi Dekan PTPG Sanata Dharma yang ditunjuk saat itu adalah Pater Prof. Nicolaus Driyarkara S.J, dan Pater H. Loeff sebagai Wakil Dekan.

Dalam perkembangannya, PTPG Sanata Dharma (yang mulai November 1958 berganti nama menjadi FKIP Sanata Dharma) menambah 3 Jurusan lagi, sehingga menjadi 7 Jurusan. Tambahan 3 Jurusan itu adalah Ilmu Ekonomi (tahun 1957), Filsafat dan Teologi (bergabung pada tanggal 15 Juli 1961), dan Bahasa Indonesia (10 September 1963).

2. FKIP Sanata Dharma (1958 – 1965)

(61)

Antara tahun 1960 – 1966 bidang pendidikan ditangani oleh dua kementerian, yaitu Kementerian Pendidikan Dasar dan Kebudayaan (PD&K) serta Kementerian Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP). FKIP berada di bawah PTIP, kemudian PD&K mendirikan Institut Pendidikan Guru (IPG), sehingga terjadilah dualisme. Guna mengatasi hal tersebut Presiden Soekarno membentuk IKIP yang merupakan gabungan dari FKIP dan IPG. Pada masa FKIP ini Sanata Dharma berhasil memperoleh status ”disamakan” dengan negeri berdasarkan SK Menteri PTIP No. 1/ 1961 pada tanggal 6 Mei 1961, juga No. 77/ 1962 tanggal 11 Juli 1962. walaupun bagian dari Universitas Katolik Indonesia, secara de facto FKIP Sanata Dharma berdiri sendiri.

3. IKIP Sanata Dharma (1965 – 1993)

FKIP Sanata Dharma berubah menjadi IKIP Sanata Dharma mulai tanggal 1 September 1965, berdasarkan SK Menteri PTIP No. 237/ B-SWT/ U/ 1965.

(62)

Biro Administrasi, yaitu Biro Administrasi Umum (BAU) dan Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK).

Selain melaksanakan Program SI (sebelumnya Sarjana Muda dan Sarjana), IKIP Sanata Dharma juga dipercaya pemerintah untuk menngelola Program Diploma I, II dan III untuk Jurusan Matematika, Fisika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS dan PMP. Berbagai Program Diploma ini ditutup pada tahun 1990 dan selanjutnya dibuka Program Diploma II PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar).

4. Universitas Sanata Dharma (1993 – sekarang)

Akhirnya untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat serta kemajuan jaman, tanggal 20 April 1993 sesuai dengan SK Mendikbud No. 46/ D/ O/ 1993 IKIP Sanata Dharma dikembangkan menjadi Universitas Sanata Dharma atau lebih dikenal denngan nama USD. Setelah Sanata Dharma menjadi Universitas, Jurusan dan Program Studi yang berada di dalam FKIP tetap berstatus ”disamakan” sesuai dengan SK Dirjen Dikti No. 266/ Dikti/ Kep/ 1993, tertanggal 10 Mei 1993. Selanjutnya, berdasarkan peraturan baru semua Program Studi di lingkungan FKIP USD tetap terakreditasi sesuai dengan SK Mendikbud No. 78/ D/ O/ 1997, tertanggal 17 November 1997.

(63)

program pendidikannya. Di samping tetap mempertahankan pendidikan guru dengan tetap membuka FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan), Sanata Dharma membuka beberapa Fakultas baru. Universitas Sanata Dharma sekarang memiliki 8 Fakultas dengan 25 Program Studi, 3 Program Pasca Sarjana, 1 Program Profesi, dan 3 Program Kursus Bersertifikat. Sekarang ini banyak hal berkembang di Universitas Sanata Dharma. Perkembangannya meliputi berbagai aspek, baik sarana fisik (gedung, lab, perpustakaan, dan fasilitas fisik lainnya), administrasi (sistem informasi, manajemen, biro/ lembaga/ pusat/ serta unit pendukunng), peningkatan mutu akademik, penelitian, pengajaran, serta pengabdian pada masyarakat.

5. Nama-nama Rektor Sanata Dharma a. Prof. Dr. N. Driyarkara (1955 – 1967) b. Drs. J. Drost, S. J. (1968 – 1976)

c. Prof. Dr. A. M. Kadarman, S. J. (1977 – 1984) d. Drs. F. X. Danuwinata, S. J. (1984 – 1988) e. Drs. A. Tutoyo, M.Sc. (1988 – 1993) f. Dr. M. Sastrapratedja, S. J. (1993 – 2001) g. Dr. Paulus Suparno, S. J. MST (2001 – 2006)

(64)

B. Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan USD 1. Visi

USD didirikan untuk berpartisipasi dalam usaha melindungi dan meningkatkan martabat manusia melalui perpaduan keunggulan akademik dan nilai-nilai kemanusiaan yang diwujudkan dalam penggalian kebenaran secara objektif dan akademis dan pengembangan kaum muda yang didasarkan pada nilai kebangsaan, kemanusiaan, dan spiritualitas Ignatian, yaitu menjadi manusia bagi sesama (human for and with others), perhatian pribadi (cura personalis), semangat keunggulan (magis), dan semangat dialogis.

2. Misi

USD didirikan sebagai lembaga akademis yang menekankan perpaduan IPTEK dan nilai-nilai kemanusiaan, lembaga kritis masyarakat, lembaga yang menjunjung tinggi kebebasan akademis, lembaga pendidikan humanis dan dialogis yang mengembangkan segi intelektual, moral, emosional, dan spiritual mahasiswa secara terpadu, lembaga yang mendidik mahasiswa menjadi manusia yang utuh, kritis, dewasa, dan memiliki kepekaan sosial, lembaga yang memberikan pelayanan masyarakat, dan lembaga yang mempersiapkan tenaga kependidikan secara profesional.

3. Tujuan Pendidikan USD

(65)

humanistik yang berlandaskan nilai-nilai Kristiani yang universal dan cita-cita kemanusiaan sebagaimana terkandung dalam Pancasila, sehingga memiliki kemampuan akademik sesuai dengan bidang studinya dan integritas kepribadian yang tinggi.

C. Sejarah Program Studi Pendidikan Ekonomi

Pada waktu berdirinya (1957) oleh Dr. A. M. Kadarman, S. J. Program Pendidikan Ekonomi menggunakan nama Jurusan Ilmu Ekonomi FKIP Sanata Dharma. Jurusan Ilmu Ekonomi memperoleh status ”disamakan” pada tanggal 11 Juli 1962. Status disamakan ditetapkan kembali pada tanggal 1 September 1965 dan pada tahun 1981. Selanjutnya berdasarkan keputusan Mendikbud RI tanggal 28 Januari 1985, Jurusan Ilmu Ekonomi diganti nama menjadi Jurusan Pendidikan Dunia Usaha (PDU) yang memiliki Program Studi Pendidikan Ekonomi Koperasi (PEK) dan Prodi pendidikan Akuntansi (PAK) keduanya memiliki status disamakan.

(66)

Prodi nama Prodi Pendidikan Ekonomi Koperasi dan Prodi Pendidikan Akuntansi diganti dengan nama Prodi Pendidikan Ekonomi (PE) Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi Koperasi (PEK) dan Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi (PAK).

Pada bulan Agustus tahun 2003, Prodi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi Koperasi telah selesai melaksanakan proses akreditasi ulang dari BAN dan berdasarkan surat Nomor 042/BAN-PT/AK-VII/S1/X/2004 PEK terakreditasi A.

Program Studi Pendidikan Ekonomi Koperasi/PDU dalam perjalanannya mengalami kemajuan pesat dalam kualitas lulusan dan tenaga kerja serta fasilitas yang memadai dan pada tahun 2006 Prodi PEK/PDU diganti dengan nama Prodi Pendidikan Ekonomi menurut surat direktur akademik DITJEN DIKTI No. 2582/D2.2/2006 tertanggal 26 Desember 2006.

D. Dosen-dosen Pendidikan Ekonomi

1. Dra. Catharina Wigati Retno Astuti, M.Si 2. Drs. C. Teguh Dalyono, M.S.

3. Drs. J. Markiswo 4. Drs. P.A. Rubiyanto

5. Indra Darmawan, S.E., M.Si. 6. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si

(67)

E. Deskripsi Program Studi

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi Koperasi merupakan salah satu Prodi di bawah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang memiliki visi, misi, dan tujuan sebagai berikut:

1. Visi

Visi Pendidikan Ekonomi adalah membangkitkan dan mengembangkan potensi generasi muda agar mampu berpartisipasi aktif dan kreatif dalam membangun masyarakat pluralistik yang adil dan demokratik sesuai dengan bidang keahliannya, yang dilaksanakan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta visi Kristiani mengenai martabat manusia.

2. Misi

Misi dari Pendidikan Ekonomi adalah sebagai berikut:

a. Menyediakan bagi masyarakat tenaga kependidikan dan non-kependidikan di bidang ekonomi yang profesional, dewasa secara spiritual, moral, intelektual, sosial, dan emosional, serta yang mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu dan teknologi;

b. Menyelenggarakan pendidikan yang humanis dengan semangat dialogis;

(68)

d. Menyelenggarakan penelitian di bidang Pendidikan Ekonomi dan ekonomi demi pengembangan martabat manusia.

3. Tujuan

Tujuan dari Program Studi Pendidikan Ekonomi adalah:

a. Mempersiapkan tenaga kependidikan dan non-kependidikan di bidang ekonomi yang profesional dan kreatif dalam menggunakan teknologi informasi;

b. Meningkatkan kualitas proses pendidikan yang humanis dialogis lewat peningkatan sarana dan prasarana pembelajaran yang berupa

hardware, software, dan brainware-nya;

c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian yang dilakukan oleh para dosen, baik individual maupun kelompok dan oleh mahasiswa sebagai syarat kelulusannya;

d. Meningkatkan kualitas dan kkuantitas pengabdian kepada masyarakat baik yang dilakukan oleh Program Studi sebagai kesatuan, dosen, dan mahasiswa secara individual maupun kelompok seraya mengembangkan networking dengan lembaga-lembaga pendidikan dan non-kependidikan.

4. Prospek Kerja

(69)

a. Bidang Kerja Keguruan dan kependidikan: Guru Ekonomi dan Akuntansi SLTA, Guru Ekonomi SLTP, Tenaga Kependidikan non-keguruan baik di instansi pemerintah maupun swasta;

(70)

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini disajikan deskripsi data, analisis data dan pembahasan hasil penelitian. Analisis data meliputi pengujian normalitas dan pengujian hipotesis. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS (statistical Product and Service Solution) seri 10.0.

A. Deskripsi Data

1. Jenis Pekerjaan Orang Tua

Jenis pekerjaan orang tua dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu wirausaha (petani, pedagang, dan sejenisnya) serta bukan wirausaha (Pegawai negeri/swasta, karyawan, ABRI/POLRI, dan sejenisnya). Berdasarkan penjelasan diatas maka dibuat tabel sebagai berikut:

Tabel 6

Penilaian Jenis Pekerjaan Orang Tua Mahasiswa

No. JP Orangtua Jumlah Persentase

1 Wirausaha 17 29,82%

2 Bukan Wirausaha 40 70,18%

Jumlah 57 100%

(71)

bahwa pekerjaan orang tua mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkatan 2003 – 2004 lebih banyak yang bukan berwirausaha.

2. Prestasi Belajar Mahasiswa

Sebagai indikator tinggi rendahnya prestasi yang dicapai mahasiswa adalah Indeks Prestasi Komulatif (IPK) mahasiswa. Selanjutnya batas-batas tinggi dan rendah ditentukan sebagai berikut:

Mean =

N FX

Σ

= 57

12 , 157

= 2,76

Keterangan : F = Frekuensi

X = Nilai data kuantitatif N = Jumlah sampel

Maka: tinggi jika > 2,76 dan rendah jika ≤ 2,76 Tabel 7

Komposisi Prestasi Akademik Mahasiswa

Prestasi Belajar Jumlah Persentase

Tinggi 30 52,63%

Rendah 27 47,37%

Jumlah 57 100%

(72)

3. Minat untuk Berwirausaha

Batas-batas untuk menentukan tinggi dan rendahnya minat mahasiswa untuk berwirausaha adalah sebagai berikut:

Mean =

N FX

Σ

= 57 2508

= 44

maka, tinggi jika > 44, dan rendah jika ≤ 44

Tabel 8

Komposisi Minat Mahasiswa untuk Berwirausaha Minat

Berwirausaha

Jumlah Persentase

Tinggi 28 49,12%

Rendah 29 50,88%

Jumlah 57 100%

Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat bahwa mahasiswa yang minat berwirausahanya tinggi ada 49,12% dan mahasiswa yang minat berwirausahanya rendah ada 50,88%. Hal ini berarti bahwa banyak mahasiswa yang memilih untuk tidak berwirausaha (membuka usaha sendiri), tetapi memilih bekerja di perusahaan atau instansi lainnya.

B. Pengujian Hipotesis

1. Hubungan antara jenis pekerjaan orang tua dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha.

(73)

Tabel 9

Kontingensi Pekerjaan Orang Tua dengan Minat Mahasiswa untuk Berwirausaha

Pekerjaan Orang Tua

Minat Total Tinggi Rendah

Wirausaha 11 6 17

Bukan Wirausaha 17 23 40

Jumlah 28 29 57

fh1 = 8,35 57

28 17× =

fh3 = 19,65

57 28 40× =

fh2 = 8,65 57

29 17

= ×

fh4 = 20,35

57 29 40 = × Tabel 10

Penolong Menghitung Chi Kuadrat Pekerjaan Orang

Tua

Minat Fo fh Fo-fh

(

)

2

fh fh fo

Wirausaha Tinggi 11 8,35 2,65 0,84

Rendah 6 8,65 -2,65 0,81

Bukan Wirausaha Tinggi 17 19,65 -2,65 0,36

Rendah 23 20,35 2,65 0,35

Total 57 57 0 2,36

Dari pengelompokkan ini selanjutnya digunakan untuk menguji hipotesis dari permasalahan yaitu:

(74)

Ha : ada hubungan antara jenis pekerjaan orang tua dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha.

Dengan tingkat kepercayaan 5% dan df = 1, selanjutnya kita uji hipotesisnya dengan hasil perhitungan sebagai berikut:

a. α = 0,05

b. df = (b-1)(k-1) = 1

c. X2 hitung = 2,36 dan X2 tabel = 3,84

Maka X2 hitung < X2 tabel karena 2,36 < 3,84 d. Kesimpulan: Ho diterima

e. Artinya: tidak ada hubungan antara jenis pekerjaan orang tua dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha.

2. Hubungan antara prestasi belajar dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha

Untuk menguji hipotesis pertama ini di gunakan teknik analisis koefisien kontingensi. Langkah-langkahnya sebagai berikut:

Tabel 11

Kontingensi Prestasi Belajar dengan Minat Mahasiswa untuk Berwirausaha

IPK Minat Total

Tinggi Rendah

Tinggi 18 12 30 Rendah 10 17 27

(75)

fh1 = × = 57

28 30

14,74 fh3 = × =

57 28 27

13,26

fh2 = × = 57

29 30

15,26 fh4 = × =

57 29 27

13,74

Tabel 12.

Penolong Menghitung Chi Kuadrat

IPK Minat Fo fh Fo-fh

(

)

2

fh fh fo

Tinggi Tinggi 18 14,74 3,26 0,72

Rendah 12 15,26 -3.26 0,70

Rendah Tinggi 10 13,26 -3,26 0,80

Rendah 17 13,74 3,26 0,77

Total 57 57 0 2,99

Dari pengelompokkan ini selanjutnya digunakan untuk menguji hipotesis dari permasalahan yaitu:

Ho : tidak ada hubungan antara prestasi belajar dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha.

Ha : ada hubungan antara prestasi belajar dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha.

Dengan tingkat kepercayaan 5% dan df = 1, selanjutnya kita uji hipotesisnya dengan hasil perhitungan sebagai berikut:

a. α = 0,05

b. df = (b-1)(k-1) = 1

(76)

Maka X2 hitung < X2 tabel karena 2,99 < 3,84 d. Kesimpulan: Ho diterima

e. Artinya: tidak ada hubungan antara prestasi belajar dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha.

C. Pembahasan

1. Hubungan antara jenis pekerjaan orang tua dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha

Dari hasil analisa data, diketahui tidak ada hubungan antara jenis pekerjaan orang tua dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha. Orang tua yang pekerjaannya sebagai wirausaha dengan minat berwirausaha mahasiswa yang tinggi ada 11 orang (19,30%), pekerjaan orang tua yang bukan sebagai wirausaha dengan minat berwirausaha mahasiswa yang tinggi ada 17 orang (29,82%). Sedangkan pekerjaan orang tua yang sebagai wirausaha dengan minat berwirausaha mahasiswa yang rendah ada 6 orang (10,53%), dan pekerjaan orang tua yang bukan sebagai wirausaha dengan minat berwirausaha mahasiswa yang rendah ada 23 orang (40,35%).

(77)

Hal ini dapat terjadi dikarenakan beberapa faktor yaitu faktor lingkungan, dimana lingkungan pergaulan mahasiswa sangat luas. Lingkungan pergaulannya tidak hanya di rumah atau di kost/kontrakan saja melainkan juga di kampus. Di kampus mahasiswa bertemu banyak orang (teman, dosen, dll). Dengan banyaknya teman dan dosen, tentu akan banyak masukan serta pengalaman yang diperoleh dari orang-orang tersebut.

Informasi yang di dapat bukan hanya di kampus dan lingkungan tempat tinggal mahasiswa saja, tetapi bisa juga melalui berbagai media seperti; koran, majalah, televisi, radio, internet bahkan handphone. Informasi yang diperoleh bisa saja menimbulkan minat mahasiswa untuk berwirausaha, seperti diungkap oleh Winkel (1983: 30-31) minat akan muncul jika seseorang mula-mula memiliki perasaan senang kemudian bersikap positif, karena merasa senang dan tertarik terhadap hal tersebut maka dia akan berkecimpung dalam bidang tersebut.

2. Hubungan antara prestasi belajar dengan minat mahasiswa untuk berwirausaha

(78)

berwirausaha yang rendah ada 12 orang (21,05%) dan mahasiswa yang prestasi belajarnya rendah dengan minat berwirausaha yang rendah ada 17 orang (29,83%).

Berdasarkan hasil pengujian diatas, ternyata mahasiswa dalam menentukan minat untuk berwirausaha tidak dipengaruhi oleh prestasi belajar yang dicapainya. Hal ini disebabkan masih kurang berhasilnya dosen dalam menumbuhkan minat untuk berwirausaha serta meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang kewirausahaan. Itu dikarenakan dari semula perkuliahan dirancang untuk menjadikan mahasiswanya seorang guru ekonomi yang ahli dalam bidang ekonomi. Walaupun saat ini mahasiswa sudah diajarkan bagaimana menjadi seorang wirausahawan, tetapi mereka masih mempunyai pemikira

Gambar

Tabel 1 Ciri-ciri dan Watak Kewirausahaan
Tabel 2 Operasional Variabel
Tabel 3
Tabel 4 Kontingensi Pekerjaan Orang Tua dengan Minat Mahasiswa untuk
+7

Referensi

Dokumen terkait

AOSORPSI ATOM SILIXON PADA PERMUKAAN GRAFENA OENGAN METODEAM 1 MENGGUNAKAN. PA(ET

Dalam rangka peningkatan sumber daya manusia lndonesia khususnya para dosen baik di Perguruan Tinggi Negeri maupun Perguruan Tinggi Swasta, Kementerian Pendidikan

Dengan melihat endapan material lahar dingin di anak-anak sungai Progo tersebut, maka sudah dapat dipastikan bahwa di sungai Progo akan menerima beban aliran sedimen

jurusan Multimedia SMK Saraswati Salatiga meningkat dari 46.15% pada siklus I dan dikategori sedang, meningkat pada siklus II menjadi 75.78% dan dikategori tinggi. Kata

Sejarah pendidikan Islam hakikatnya sangat berkaitan dengan sejarah Islam sehingga periodesasi sejarah pendidikan Islam berada dalam periode-periode sejarah Islam

Undang- undang kepariwisataan yang bersifat nasional dan menyeluruh sangat diperlukan sebagai dasar hukum dalam rangka pembinaan dan penyelenggaraan kepariwisataan, khususnya

KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI BATULANTEH KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA, ttd JAMALUDDIN MALIK Sub Bagian Tata Usaha Seksi Tata Hutan dan Pengelolaan Hutan Seksi

Pekerjaan lain yang tidak kalah pentingnya adalah sampling, yaitu pengambilan conto material yang sesedikit mungkin namun dapat mewakili material keseluruhan. Sampling