A. Latar Belakang
Indonesia sebagai negara kepulauan yang memiliki berbagai keindahan alam yang sangat menawan dimata dunia tidak salah memiliki jumlah pengunjung wisatawan yang sangat tinggi dan banyak. Hal itu dikarenakan banyaknya objek wisata yang menarik dan dapat dikunjungi turis-turis tersebut di berbagai kota dan daerah di Indonesia, sehingga setiap tahunnya jumlah wisatawan pun membludak berdatangan dari berbagai wilayah dan belahan dunia.
Pariwisata di Indonesia merupakan sektor ekonomi penting di Indonesia. Pada tahun 2009, pariwisata menempati urutan ketiga dalam hal penerimaan devisa setelah komoditi minyak dan gas bumi serta minyak kelapa sawit. Berdasarkan data tahun 2010, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia sebesar 7 juta lebih atau tumbuh sebesar 10,74% dibandingkan tahun sebelumnya, dan menyumbangkan devisa bagi negara sebesar 7.603,45 juta dolar Amerika Serikat.
1Saat ini sarana transportasi menjadi faktor yang penting dalam proses kelancaran dalam penyelenggaraan pariwisata. Meningkatnya kebutuhan akan jasa angkut seolah sudah tidak dapat dibendung lagi.
1http://id.wikipedia.org/wiki/Pariwisata_di_Indonesia/ diakses tanggal 11 Maret 2015
Masyarakat pada umumnya menggunakan jasa angkutan seperti mobil, motor, atau angkutan kota lainnya untuk memudahkan aktivitas dari suatu tempat ke tempat yang lain. Saat ini tidak hanya lapisan masyarakat lokal atau pun nasional saja yang mampu menikmati sarana transportasi yang ada, bahkan transportasi yang bersifat pribadi seperti motor dan mobil pun dapat dinikmati oleh wisatawan asing.
Yogyakarta sebagai salah satu destinasi favorit wisatawan asing memiliki sangat banyak tempat penyewaan sepeda motor. Usaha rental sepeda motor ini sangat menguntungkan dan konsumennya berasal dari berbagai kalangan diantaranya dari kalangan wisatawan asing yang berkebangsaan luar negeri.
Didalam hubungan antara pihak rental motor dengan penyewa sepeda motor terdapat perjanjian sewa menyewa. Berdasarkan pasal 1548 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata sewa-menyewa adalah suatu perjanjian dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk memberikan kepada pihak yang lainnya kenikmatan dari sesuatu barang, selama suatu waktu tertentu dan dengan pembayaran suatu harga yang oleh pihak yang tersebut terakhir itu disanggupi pembayarannya.
Didalam perjanjian sewa-menyewa ini kewajiban pihak yang satu
adalah menyerahkan barangnya untuk dinikmati oleh pihak yang lain,
sedangkan kewajiban pihak yang terakhir ini adalah membayar “harga
sewa”. Jadi barang diserahkan tidak untuk dimiliki seperti halnya dalam
jual-beli, tetapi hanya untuk dipakai, dinikmati kegunaannya. Dengan
demikian maka penyerahan hanya bersifat menyerahkan kekuasaan belaka atas barang yang disewa itu.
2Hubungan yang terjadi antara pelaku usaha dengan konsumen pada dasarnya memiliki prinsip yang sama dengan prinsip yang ada dalam perjanjian timbal balik, yaitu perjanjian yang memberikan hak dan kewajiban kepada kedua belah pihak, artinya bahwa pelaku usaha dan konsumen dibebani hak dan kewajiban yang harus dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan yang dikehendaki dalam perjanjian.
Perjanjian sewa-menyewa sepeda motor ini merupakan perjanjian yang telah distandarisasi oleh pelaku usaha kemudian dilakukan secara konvensional. Perjanjian Standar adalah perjanjian yang memuat di dalamnya klausa-klausa yang sudah dibakukan dan dicetak dalam bentuk formulir dengan jumlah yang banyak serta dipergunakan untuk semua perjanjian yang sama jenisnya. Perjanjian dibuat leh para pihak akan tetapi isinya ditetukan oleh salah satu pihak saja.
3Jadi perjanjian rental motor ini merupakan perjanjian sewa-menyewa yang berbentuk perjanjian standar dimana isinya ditentukan oleh pihak pelaku usaha atau rental motor saja dan pihak penyewa atau konsumen hanya memberikan persetujuan atau tidak terhadap perjanjian tersebut sehingga dari situlah dapat ditemukan kata sepakat atau tidak, dimana kesepakatan merupakan salah satu dari syarat sahnya perjanjian.
2 Subekti, 1995, Aneka Perjanjian, PT. Citra Adita Bakti, Bandung, hlm.40
3 http://aprian-wibowo.blog.ugm.ac.id/2012/06/02/perjanjian-baku-standar/ diakses tanggal 12 Maret 2015 Pkl.15.00 wib
Surat Izin Mengemudi Internasional adalah SIM untuk kendaraan bermotor yang berlaku secara Internasional dengan SIM yang berlaku dinegara yang menerbitkan SIM International tersebut. Dasar penerbitan SIM Internasional adalah kesepakatan Perserikatan Bangsa- Bangsa dalam Vienna Convention on Road Traffic tahun 1968 yang merupakan penyempurnaan dari Geneva Convention on Road Traffic tahun 1949 dan sebelumnya Paris Convention on Motor Traffic tahun 1926. Surat Izin Mengemudi yang berlaku sekarang diatur berdasarkan Annexe 6 untuk Surat Izin Mengemudi Domestik dan annexe 7 untuk Surat Izin Mengemudi Internasional Konvensi Vienna.
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2010, penerbitan SIM Internasional diambil alih oleh Kepolisian Republik Indonesia. SIM Internasional tidak lagi diterbitkan oleh Ikatan Motor Indonesia (IMI).
Sejak tanggal 3 Desember 2010, pengurusan SIM Internasional di Kepolisian Republik Indonesia harus dilakukan langsung oleh pemohon di Jakarta dan tidak bisa diwakilkan.
4Di Kota Yogyakarta sendiri rental motor telah marak berjamur di daerah sekitaran Jalan Sosrowijayan dan Jalan Pasar Kembang. Di Jalan Pasar Kembang sendiri terdapat empat tempat yang memberikan jasa sewa menyewa sepeda motor ini, salah satunya yaitu Rental Motor “Ana”. Tarif sewa motor di Rental Motor “Ana” cukup beragam, mulai dari Rp 70.000 (tujuh puluh ribu rupiah) sampai dengan harga Rp 100.000 (seratus ribu
4 http://id.wikipedia.org/wiki/Surat_Izin_Mengemudi_Internasional/ diakses tanggal 13 Maret 2015 Pkl.13.00 wib