• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. dan teknik pengumpulan data, metode dan teknik analisis data, serta metode dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. dan teknik pengumpulan data, metode dan teknik analisis data, serta metode dan"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Dalam bab metode penelitian ini dijabarkan mengenai rancangan penelitian, lokasi penelitian, jenis dan sumber data, instrumen penelitian, metode dan teknik pengumpulan data, metode dan teknik analisis data, serta metode dan teknik penyajian data.

3.1 Rancangan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini berdasarkan pada metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan naturalistik.

Penelitian Kualitatif bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, secara holistik dan dengan deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2008).

Metode penelitian kualitatif deskriptif pada penelitian ini digunakan untuk menggambarkan fakta-fakta yang ada di lapangan terkait dengan kondisi infrastruktur pada permukiman kumuh yang distudi, proses pengadaan infrastruktur dan pihak-pihak yang terlibat di dalamnya, serta faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi tersebut pada permukiman kumuh di Kecamatan Denpasar Barat.

Dalam penelitian kualitatif, penentuan fokus (batasan masalah) diperoleh

setelah peneliti melakukan grand tour observation dan grand tour question atau

(2)

yang disebut dengan penjelajahan umum. Dari penjelajahan umum ini peneliti memperoleh gambaran umum menyeluruh yang masih pada tahap permukaan tentang situasi penelitian. Dalam hal ini gambaran umum penelitian yang diperoleh adalah konteks studi dari penelitian yang dilakukan yaitu, infrastruktur sebagai bagian penting sebuah permukiman, proses dan pihak yang terlibat dalam pengadaan infrastruktur pada permukiman kumuh, serta faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi tersebut pada permukiman kumuh yang distudi.

Pendekatan naturalistik pada penelitian ini digunakan karena peneliti melihat fenomena-fenomena yang terjadi di lapangan terkait kondisi infrastruktur serta pihak-pihak yang terkait didalamnya secara apa adanya dan tidak dibuat- buat. Pendekatan naturalistik juga digunakan untuk menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan pada ketiga rumusan masalah yang sudah dirumuskan sebelumnya. Untuk mendukung data-data yang diperoleh di lapangan, dilakukan juga wawancara mendalam kepada pihak-pihak terkait, baik itu pihak lembaga pemerintahan maupun penghuni permukiman kumuh itu sendiri. Hasil yang diperoleh disajikan dalam bentuk gambar berupa peta jaringan infrastruktur, serta analisis deskriptif mengenai kondisi infrastruktur, proses pengadaan infrastruktur, serta faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi dan pengadaan infrastruktur pada permukiman kumuh di Denpasar Barat.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian berada di Kecamatan Denpasar Barat, dengan jumlah

penduduk Denpasar Barat mencapai 234.182 jiwa dengan luas wilayah 2.413 Ha

(3)

kumuh yang ada di Denpasar Barat yaitu sebanyak 9 titik. Berikut merupakan kriteria penentuan lokasi permukiman kumuh yang diteliti:

Tabel 3.1 Kriteria penentuan lokasi permukiman kumuh

No. Kriteria Lokasi Kecamatan Denpasar Barat

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Kelurahan

- Dauh puri

- Pemecutan

- Padangsambian

2 Jenis Infastruktur

- Air bersih

- Jalan permukiman

- Drainase - - - -

- MCK

- Pembuangan limbah

- Pembuangan sampah

3 Pihak yang mengadakan

- Pemerintah

- Swasta - Individu

- Bersama

4 Penghuni permukiman kumuh - Masyarakat Denpasar - Masyarakat Bali diluar

Denpasar

- Masyarakat dari luar Bali 5 Lokasi lahan permukiman

- Pinggir sungai

- Permukiman padat penduduk

- Sawah/tegalan yang tidak produktif

Keterangan :

: Tersedia/ya - : Tidak

1 : Lingkungan Catur Panca, Kelurahan Dauh Puri 2 : Br. Sumuh, Desa Dauh Puri Kauh

3 : Br. Jematang, Desa Dauh Puri Kauh 4 : Br. Penyaitan, Kel. Pemecutan 5 : Br. Kerandan, Kel. Pemecutan

6 : Br. Pekandelan, Desa Pemecutan Kelod

7 : Br. Tegal Gede, Desa Pemecutan Kelod

8 : Br. Buana Kubu, Desa Tegal Harum

9 : Br. Buana Asri, Desa Tegal Kertha

(4)

Permukiman kumuh di Kecamatan Denpasar Barat tersebar di 4 kelurahan yaitu, Kelurahan Dauh Puri, Pemecutan, Tegal Kertha serta Padang Sambian.

Pada Kelurahan Dauh Puri terdapat 3 titik permukiman kumuh, Kelurahan Pemecutan terdapat 4 titik permukiman kumuh, sedangkan pada Kelurahan Padang Sambian terdapat 1 titik permukiman kumuh dan Kelurahan Tegal Kertha juga terdapat 1 titik permukiman kumuh.

Berdasarkan kriteria penentuan lokasi yang sudah dipaparkan pada tabel diatas, terpilih 3 kasus permukiman kumuh yang diteliti yaitu permukiman kumuh Br. Jematang, Desa Dauh Puri Kauh, permukiman kumuh Br. Buana Asri, Desa Tegal Kertha, serta permukiman kumuh Br. Pekandelan, Desa Pemecutan Kelod.

Kriteria-kriteria yang digunakan pada penentuan lokasi adalah jenis infrastruktur yang tersedia, pihak yang mengadakan infrastruktur, penghuni permukiman kumuh, serta lokasi lahan permukiman. Batas-batas Kecamatan Denpasar Barat adalah sebagai berikut:

- Utara : Kecamatan Denpasar Utara

- Timur : Kecamatan Denpasar Timur

- Selatan : Kecamatan Denpasar Selatan

- Barat : Kabupaten Badung

(5)

`

Gambar 3.1 Lokasi penelitian permukiman kumuh di Kecamatan Denpasar Barat Permukiman kumuh Br. Buana

Asri, Tegal Kertha

Permukiman kumuh Br.

Pekandelan, Pemecutan kelod

Permukiman kumuh Br.

Jematang, Dauh Puri Kauh

(6)

3.3 Jenis dan Sumber Data

Dalam sub bab ini dibahas mengenai jenis data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian.

3.3.1 Jenis data

Sesuai dengan pendekatan penelitian yang digunakan yaitu kualitatif, maka jenis data yang diperoleh adalah data kualitatif yang diungkapkan dalam bentuk kalimat serta uraian-uraian berdasarkan atas apa yang terjadi di lapangan, yang dialami, dirasakan, dan dipikirkan oleh informan maupun responden. Data kualitatif dalam penelitian ini berupa hasil dari observasi ataupun wawancara mendalam kepada narasumber/informan di lapangan. Informasi yang diperoleh adalah mengenai kondisi infrastruktur di permukiman kumuh Denpasar Barat, proses pengadaan infrastruktur baik dari pihak swasta, pemerintah maupun swadaya, serta faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi tersebut. Selain itu juga diperoleh jenis data kuantitatif yang merupakan data-data terukur dan pasti. Pada penelitian ini yang termasuk ke dalam jenis data kuantitatif yaitu, peta jaringan infrastruktur, luas permukiman, lebar jalan, lebar saluran drainase terkait dengan kondisi infrastruktur.

3.3.2 Sumber data

Sumber data dapat dibagi menjadi dua yaitu sumber data primer dan

sumber data sekunder. Berikut merupakan penjabaran dari masing-masing sumber

data:

(7)

1) Data primer

Data primer diperoleh secara langsung melalui informan/responden melalui wawancara secara mendalam ataupun dalam bentuk question list serta observasi lapangan. Dalam penelitian ini data primer diperoleh dengan cara melihat secara langsung fenomena dan fakta yang ada di lapangan (observasi fisik) mengenai kondisi infrastruktur seperti, jaringan jalan, pembuangan limbah, jaringan air bersih, serta sarana mandi cuci kakus (MCK). Data mengenai pengadaan serta pengelolaan infrastruktur dapat diperoleh melalui wawancara secara mendalam kepada pihak terkait seperti kepala lingkungan, kepala camat, pemilik lahan serta penghuni rumah kumuh. Wawancara dilakukan dengan menggunakan question list yang sudah disiapkan, namun pertanyaan ini nantinya bisa berkembang menyesuaikan dengan kondisi di lapangan.

3.3.3 Data sekunder

Data sekunder merupakan data yang berupa dokumentasi, salinan/kutipan

data, referensi-referensi. Dalam penelitian ini data sekunder bersumber dari

instansi pemerintahan terkait seperti Dinas Pekerjaan Umum (PU), Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Dinas Tata Ruang, Badan Pusat

Statistik (BPS), kecamatan, kantor desa, kepala lingkungan, pemilik lahan,

ataupun penghuni permukiman kumuh itu sendiri. Data yang diperoleh berupa

data statistik Kota Denpasar secara umum, data kependudukan, penetapan titik

kumuh yang yang ada di Kecamatan Denpasar Barat, pengadaan infrastruktur

yang pernah dilakukan pemerintah pada titik kumuh, serta referensi-referensi

untuk landasan teori.

(8)

3.4 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, instrumen yang dipakai dalam pengumpulan data bergantung pada diri peneliti sebagai alat pengumpulan data. Hal ini disebabkan oleh sulitnya mengkhususkan secara tepat pada apa yang akan diteliti.

Disamping itu, orang sebagai instrumen dapat mengambil keputusan secara luwes.

Ia dapat menilai keadaan dan dapat mengambil keputusan (Moleong, 2008).

Dalam penelitian ini, selain peneliti sebagai instrumen dalam suatu penelitian, instrumen lain yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah:

a) Panduan pengamatan

Merupakan acuan yang digunakan untuk melakukan pengamatan atau observasi lapangan mengenai kondisi infrastruktur, proses pengadaan, serta faktor yang mempengaruhi kondisi tersebut pada objek yang distudi.

b) Panduan wawancara

Sama halnya dengan panduan pengamatan, panduan wawancara ini nantinya digunakan sebagai dasar untuk melakukan wawancara agar tetap berada pada konteks studi.

c) Question list/daftar pertanyaan

Berupa daftar pertanyaan terkait data-data yang diperlukan seperti,

bagaimana proses pengadaan dan pengelolaan infrastruktur pada objek studi,

bagaimana mereka menggunakan fasilitas infrastruktur yang sudah tersedia

maupun tidak, serta faktor-faktor internal yang mempengaruhi kondisi tersebut

terjadi di lapangan.

(9)

d) Alat tulis

Alat tulis digunakan untuk mencatat hasil pengamatan ataupun wawancara di lapangan.

e) Alat perekam

Alat perekam yang digunakan berupa kamera dan recorder untuk merekam gambar yang ada di lapangan pada saat observasi fisik berupa kondisi dan pengadaan infrastruktur yang ada pada permukiman kumuh yang distudi.

Sedangkan recorder digunakan untuk merekam percakapan pada saat wawancara berlangsung, agar tidak ada satu data pun yang terlewatkan pada saat mencatat.

f) Seperangkat komputer

Komputer digunakan untuk mentabulasi keseluruhan data-data yang sudah diperoleh.

3.5 Pendekatan Pemilihan Kasus dan Informan

Pendekatan pemilihan kasus dan informan merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk menentukan studi kasus yang diteliti. Studi kasus ini digunakan karena adanya faktor-faktor biaya, tenaga dan waktu dalam melakukan suatu penelitian. Pendekatan ini nantinya juga akan menetukan keberhasilan suatu penelitian dilakukan, karena ketepatan dalam penentuan kasus akan mempengaruhi hasil dari penelitian tersebut.

Studi kasus dipilih berdasarkan beberapa kriteria dalam menentukan lokasi

penelitian. Dari 9 titik permukiman kumuh yang ada di Denpasar Barat yang

tersebar pada 4 desa/kelurahan yaitu, Kelurahan Pemecutan, Kelurahan Dauh Puri

Kauh, Kelurahan Tegal Kertha, serta Kelurahan Padang Sambian. Pada masing-

(10)

masing kelurahan/desa dipilih 1 titik permukiman kumuh kecuali pada Desa Padang sambian yang terdapat 1 titik permukiman kumuh yang tidak memenuhi kriteria pemilihan lokasi. Selain itu juga sudah disebutkan sebelumnya beberapa kriteria dalam menentukan lokasi penelitian, sehingga diperoleh 3 lokasi permukiman kumuh yang digunakan sebagai objek studi yaitu, (1) Br. Jematang, Kelurahan Dauh Puri kauh yang merupakan lahan pinggir sungai, (2) Br. Buana Asri, Desa Tegal Kertha yang berada di tengah-tengah lahan permukiman, (3) Br.

Pekandelan, Kelurahan Pemecutan Kelod.

Untuk pemilihan informan maupun narasumber yang diwawancara

nantinya juga berdasarkan pada beberapa kriteria. Untuk langkah awal dipilih key

person sebagai narasumber yang memberikan informasi mengenai data non fisik

berupa proses pengadaan infrastruktur, serta siapa pihak-pihak yang terlibat

didalamnya. Orang-orang yang dipilih dirasa dapat memberikan informasi yang

diperlukan oleh peneliti adalah Camat Denpasar Barat, kelian banjar, kepala

lingkungan, kepala permukiman (jika ada). Informan yang dipilih adalah

penghuni permukiman kumuh yang distudi yang dapat memberikan informasi

terkait penelitian, seperti misalnya penghuni yang sudah lama tinggal di

permukiman tersebut, dan mengetahui bagaimana perjalanan pengadaan

infrastruktur serta perbaikan-perbaikan yang pernah dilakukan di lingkungan

permukimannya.

(11)

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan jenis dan sumber data yang sudah disebutkan diatas, maka metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Gambar 3.2 Diagram teknik penentuan informan Tokoh

masyarakat

Camat Denpasar Barat

Kepala Kelurahan/Desa Pemecutan, Dauh Puri Kauh, dan

Tegal Kertha Kelian Banjar

Kepala Lingkungan

Kepala di permukiman kumuh

Informan/

responden/

narasumber

Pemilik lahan permukiman kumuh

Penghuni permukiman

kumuh

Penghuni yang sudah lama tinggal di permukiman ini

Penghuni yang memiliki usaha sendiri (warung, dll)

Penghuni sebagai pihak penyewa pertama

Penghuni sebagai pihak penyewa

kedua (kost)

(12)

3.6.1 Observasi lapangan

Observasi lapangan diperlukan untuk mengetahui kondisi riil dan masalah- masalah yang terjadi.

Sasaran observasi terdiri atas:

1. Tempat atau lokasi, dalam hal ini adalah 3 titik permukiman kumuh di Kecamatan Denpasar Barat yang digunakan sebagai studi kasus.

2. Pihak-pihak terkait, orang-orang yang melakukan suatu kegiatan terkait infrastruktur pada permukiman kumuh di Kecamatan Denpasar Barat yaitu, instansi pemerintah (Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Tata Ruang, Bappeda, kepala camat, kepala lingkungan), pemilik lahan, penghuni rumah kumuh, serta warga sekitar permukiman ataupun orang-orang yang berkompeten didalamnya.

3. Aktivitas, kegiatan yang dilakukan oleh pelaku pada objek studi maupun sekitarnya.

Tahapan observasi yang dilakukan adalah, (1) grand tour

observation/observasi deskriptif merupakan observasi awal untuk mengetahui

gambaran umum mengenai titik kumuh yang ada di Kecamatan Denpasar Barat,

(2) observasi terfokus, pada observasi ini, pengamatan mulai difokuskan pada

masalah yang diteliti yaitu pada infrastruktur permukiman kumuh di Kecamatan

Denpasar Barat, (3) observasi terseleksi, pada tahapan ini fokus yang ditemukan

mulai diuraikan sehingga data yang diperoleh lebih rinci yang tertera pada

question list.

(13)

3.6.2 Wawancara mendalam

Metode wawancara merupakan teknik pengumpulan data melalui tanya jawab langsung dengan responden ataupun informan. Pada penelitian ini dilakukan wawancara mendalam pada pihak-pihak yang berkompeten dan terkait penelitian yang dilakukan, seperti instansi pemerintahan (Dinas PU, Dinas Tata Ruang, Bappeda, kepala camat, kepala lingkungan), pemilik lahan, penghuni rumah kumuh, serta warga sekitar permukiman.

3.6.3 Dokumentasi

Metode dokumentasi terdiri atas dokumen-dokumen yang berisi data dan

informasi berupa foto-foto atau video pada saat observasi lapangan, rekaman hasil

wawancara, kebijakan, pedoman, peraturan, kajian, artikel, opini yang berkaitan

dengan penelitian ini. Metode dokumentasi dilakukan dengan cara perekaman

menggunakan kamera secara langsung pada objek penelitian, pencatatan data

yang diperoleh, kemudian pencocokan dengan data yang diperoleh.

(14)

No. Data Jenis Data Sumber Data Instrumen Penelitian Teknik Pengumpulan Data 1. Gambaran umum wilayah penelitian dan

kondisi geografis Kecamatan Denpasar Barat Kualitatif Sekunder

- Peneliti - Alat tulis

- Seperangkat komputer

- Instansi pemerintahan (BPS, Dinas PU, Dinas Tata Ruang, Bappeda)

- Internet

- Dokumentasi data-data sekunder

2. Rumusan Masalah 1 (data) :

- Data kondisi infrastruktur permukiman kumuh (jaringan jalan, pengelolaan limbah, air bersih, sarana MCK)

Kualitatif Primer

- Peneliti

- Panduan pengamatan - Panduan wawancara - Question list

- Alat perekam (kamera, video)

- Alat tulis

- Seperangkat komputer

- Observasi lapangan (observasi terfokus dan terseleksi) - Wawancara mendalam (kepala

camat, kepala lingkungan, pemilik lahan, penghuni titik kumuh, warga sekitar dan yang berkompeten lainnya)

- Instansi pemerintahan (BPS, Dinas PU, Dinas Tata Ruang, Bappeda)

- Dokumentasi berupa foto-foto kondisi di lapangan

3. Rumusan Masalah 2 (data dan analisis) : - Proses pengadaan infrastruktur pada

permukiman kumuh

- Pihak-pihak yang terlibat di dalamnya

Kualitatif Primer

4. Rumusan Masalah 3 (analisis) : - Faktor yang mempengaruhi kondisi

infrastruktur pada permukiman kumuh yang distudi

Kualitatif Primer

- Peneliti

- Panduan pengamatan - Alat perekam (kamera,

video) - Alat tulis

- Seperangkat komputer

- Observasi lapangan (observasi terfokus dan terseleksi) - Dokumentasi berupa foto-foto

kondisi di lapangan

(15)

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Analisis ini diarahkan pada uraian deskriptif mengenai bagaimana kondisi dan mekanisme pengadaan infrastruktur pada permukiman kumuh di Denpasar Barat serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dalam penelitian kualitatif, teknik analisis data lebih banyak dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data. Data-data yang diperoleh di lapangan dalam bentuk hasil wawancara maupun rekaman terlebih dahulu diubah ke dalam bentuk tulisan, dengan menentukan kata kunci dari setiap hasil tersebut agar dapat mempermudah dalam mengingat dan mengelompokkan data tersebut.

Data-data berupa gambar (foto, sketsa, peta) juga di interpretasikan ke dalam bentuk peta tematik, sehingga mempermudah dalam analisis data nantinya.

Gambar 3.3 Diagram teknik analisis data Hasil wawancara

(teks) Hasil wawancara

(audio)

Interpretasi data Kata kunci ditransformasikan

Data kualitatif

Hasil wawancara (teks)

Pengklasifikasian data berdasarkan

sumber

Kata kunci

Data Gambar (foto, sketsa, peta)

Peta tematik Interpretasi data Data hasil

observasi

(16)

Data yang dihasilkan diuji kembali keabsahannya berdasarkan validitas dan reliabilitasnya. Untuk menganalisis fakta-fakta yang ditemukan di lapangan, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Reduksi data, yaitu melakukan penyusunan data yang diperoleh dari hasil wawancara mengenai pengadaan infrastruktur dan data sekunder terkait hal tersebut, kemudian ditentukan data atau informasi yang sesuai dengan fokus penelitian. Sementara data yang kurang relevan dikesampingkan.

b) Pengklasifikasian data dalam beberapa titik tekan pada persoalan atau rumusan masalah penelitian. Pada tahap inilah pendekatan-pendekatan teori yakni teori-teori mengenai infrastruktur dan proses pengadaannya serta kualitas ruang permukiman dijadikan teori untuk memahami, meneliti serta menganalisis fokus dalam penelitian.

c) Kesimpulan/verifikasi data, merupakan tahap akhir dari teknik analisis data yang diperoleh dari klasifikasi data yang didapat, dan kemudian dibuatkan kesimpulan dari keseluruhan hasil analisisnya.

3.8 Teknik Penyajian Data

Penyajian data merupakan sekumpulan informasi yang tersusun yang

dapat memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan. Penyajian informasi dilakukan dalam bentuk teks naratif yang

memperlihatkan kondisi dan proses pengadaan infrastruktur pada permukiman

kumuh di Kecamatan Denpasar Barat, dan faktor-faktor yang mempengaruhi

(17)

kondisi tersebut. Data tersebut juga disajikan dalam bentuk teks naratif, gambar dan peta.

Penarikan simpulan merupakan satu bagian dari satu kegiatan konfigurasi yang utuh. Penarikan simpulan dilakukan berdasarkan analisis yang cermat dan mendalam terhadap data-data yang diperoleh. Simpulan yang didapat harus mampu memberikan jawaban atas beberapa pertanyaan yang telah dikemukakan dalam rumusan permasalahan penelitian ini.

No. Jenis Data

Metode dan Teknik Analisis

Data

Metode dan Teknik Penyajian Data 1. Rumusan Masalah 1 (data) :

- Data kondisi infrastruktur permukiman kumuh

Reduksi data dan pengklasifikasian

data

Tabel, gambar dan penjelasan naratif

2. Rumusan Masalah 2 (data dan analisis) :

- Data proses pengadaan infrastruktur pada permukiman kumuh

- Pihak yang terlibat

Reduksi data dan pengklasifikasian

data

Tabel dan penjelasan naratif

3. Rumusan Masalah 3 (analisis) : - Faktor-faktor yang mempengaruhi

kondisi infrastruktur permukiman kumuh di Kecamatan Denpasar Barat

Verifikasi data/kesimpulan

Tabel dan

penjelasan naratif

Tabel 3.3 Teknik penyajian data

Gambar

Tabel 3.1 Kriteria penentuan lokasi permukiman kumuh
Gambar 3.1 Lokasi penelitian permukiman kumuh di Kecamatan Denpasar Barat Permukiman kumuh Br
Gambar 3.2 Diagram teknik penentuan informan Tokoh
Gambar 3.3 Diagram teknik analisis data Hasil wawancara (teks) Hasil wawancara (audio)  Interpretasi data Kata kunci ditransformasikan Data kualitatif Hasil wawancara (teks) Pengklasifikasian data berdasarkan sumber Kata kunci Data Gambar (foto, sketsa, pe

Referensi

Dokumen terkait

pelanggan baru potensial. Pelanggan pada kelompok ini memiliki karakteristik yang serupa dengan pelang- gan setia, tetapi lama keanggotaannya berada di bawah.. Dengan

Hasil penelitian mencatat, keanekaragaman spesies tumbuhan berguna di HAIM yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebanyak 176 spesies yaitu untuk konstruksi berat 69

Pemberian ekstrak etanol herba putri malu (Mimosa pudica L.) dapat menghasilkan jumlah sel neutrofil yang lebih tinggi pada tikus galur Wistar yang telah

Hal ini menyebabkan ditemukannya pergeseran bentuk dalam TSa, khususnya pergeseran bentuk pada unit, karena terjemahan verba pasif TSu diterjemahkan menjadi verba

Besi yang dililiti kawat email yang dialiri listrik DC ini akan memperkuat medan magnet dari kawat, maka dari itu besi paku ini bisa menjadi magnet, arus listrik disimpan dalam

Berdasarkan permasalahan yang ada dimana terjadi kekurangan terhadap ketersediaan air bersih untuk pemenuhan kebutuhan pada permukiman masyarakat rawa Ogan Desa

Semua pernyataan, fungsi dan perintah dapat diberikan langsung di MATLAB Command Window yang digunakan untuk menyusun sebuah program.. MATLAB menyediakan

Pemanfaatan bahan aktif dari ekstrak kulit jeruk sebagai repelen merupakan salah satu cara alternatif untuk menghindari frekuensi kontak antara manusia dengan nyamuk